PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Golden Retailindo ("perusahaan") didirikan berdasarkan akta notaris H.M. Afdal Gazali, SH No.136 tanggal 08 November 1995 dengan nama "PT Bima Nuansa Cempaka". Akta Pendirian Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, pada tanggal 26 Maret 2002 sesuai dengan akta notaris Mellyani Noor Shandra S.H. nama perusahaan berubah menjadi "PT Golden Retailindo" dan perubahan terakhir berdasarkan akta notaris No. 01 tanggal 01 Juli 2009 dari Engawati Gazali, SH, Notaris di Jakarta mengenai "Pernyataan tentang keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham luar biasa". Perubahan data perusahaan tersebut sudah diterima Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-AH.01.10-11962 tanggal 31 Juli 2009. b. Maksud dan tujuan dari perusahaan adalah: a. Menjalankan perdagangan umum, termasuk perdagangan secara impor, ekspor, lokal serta antar pulau, baik untuk perhitungan sendiri maupun secara komisi atas perhitungan pihak lain. b. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa, terkecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak. c. Menjalankan usaha-usaha sebagai supplier, leveransir, distributor, grossier, perwakilan, keagenan dari dalam maupun dari luar negeri, untuk segala macam barang yang dapat diperdagangkan. d. Mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang Real Estate dengan segala aktifis dan kegiatan yang berkaitan dengan usaha itu termasuk pula pembebasan tanah, developer, pemerataan, pemetakan/pengkavelingan dan penjualan tanah baik tanah untuk perumahan maupun tanah untuk industri. e. Menjalankan usaha dalam bidang pemborongan pembangunan antara lain menerima, merencanakan dan melaksanakan pekerjaan pembangunan gedung, rumah, jalan, jembatan termasuk penggalian, pembuatan saluran-saluran, irigasi, pemasangan instalasi listrik, air, telepon, dan gas serta pekerjaan lainnya yang sejenis. f. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, perkebunan-peternakan, perikanan serta memperdagangkan hasil-hasilnya dan hasil olahannya. g. Membuka dan menjalankan perusahaan penebangan dan produksi hasil hutan. h. Membuka dan menjalankan perusahaan pertambangan. i. Menjalankan usaha dalam bidang industri. j. Menjalankan usaha-usaha sebagai agen dari perusahaan-perusahaan lain, baik didalam maupun diluar negeri, terkecuali sebagai agen perjalanan. k. Menjalankan usaha dalam bidang ekspedisi/pengangkutan di darat, baik untuk pengangkutan orang maupun barang. Saat ini perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan eceran secara bagi hasil dan pengelolaan ruangan dengan merk dagang "Golden Truly". Perusahaan berkedudukan di Jl. Gunung Sahari Raya No. 59 Jakarta. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Sesuai dengan Akta No. 147 tanggal 14 Januari 2010 & Akta No.8 tanggal 2 Maret 2009 susunan pengurus perusahaan perusahaan pada tanggal 30 September 2010 sesua& 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Tuan Ong Budiman
Komisaris Komisaris Independen
: Nyonya Sulysa : Marzuki Usman
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi
: Tuan Kenny Wirya : Poppy S. Dharsono
Corporate Secretary
: Ester Kusnandar
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 30 September 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Tuan Ong Budiman
Komisaris
: Tuan Dedie Suherlan
Komisaris
: Tuan Hardy Wirya
Dewan Direksi Direktur
: Tuan Kenny Wirya
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada dewan direksi perusahaan adalah Rp. 45.000.000,- sampai September 2010. Dewan komisaris tidak menerima honorarium/gaji untuk tahun 2009. Karyawan Perusahaan memiliki sejumlah 76 orang karyawan tetap dan 198 orang karyawan tidak tetap pada September 2010 dan 80 orang karyawan tetap dan 84 orang karyawan tidak tetap pada September 2009.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Berikut ini adalah kebijakan akuntansi terpenting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan ditindaklanjuti dengan SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang "Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" bagi industri perdagangan.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis ) dengan konsep biaya perolehan (historical cost ), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas & setara kas mencakup kas, deposito yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
b. Penjabaran mata uang asing 1. Mata uang pelaporan Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan perusahaan. 2. Transaksi dan Saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam uang asing dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 30 September 2010 dan September 2009, 1 USD = Rp. 8.924 dan 1 USD = Rp. 9.681,-. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED d. Piutang Usaha Piutang Usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. f. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaat ekonomisnya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian biaya dibayar di muka yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun, disajikan sebagai sewa jangka panjang. g. Aset Tetap Pemilikan Langsung Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset Tetap", menggantikan PSAK No. 16 (1994), "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994), "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset Tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah untuk mencerminkan nilai wajar aset tersebut. Aset tetap disusutkan atau diamortisasikan berdasarkan metode garis lurus dengan taksiran masa manfaat ekonomisnya sebagai berikut: Jenis Aset Tetap -
Alat dan perlengkapan gedung Alat dan perlengkapan / Mesin kantor Mesin Kendaraan
Taksiran Masa Manfaat 20 tahun 4 tahun 8 tahun 8 tahun
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi tahun berjalan selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Biaya-biaya renovasi besar dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Renovasi-renovasi besar ini akan disusutkan sesuai dengan taksiran manfaat ekonomisnya.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan. Laba rugi penjualan aset diakui pada tahun berjalan. h. Kewajiban Imbalan Kerja Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, perusahaan diharuskan membayar imbalan paska kerja untuk karyawan tetap pada akhir masa kerjanya berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Perusahaan mengakui kewajiban imbalan paska masa kerja tersebut sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) yang dihitung dengan menggunakan metode "projected unit credit " dengan asumsi-asumsi tertentu yang antara lain meliputi tingkat bunga, umur pensiun dan tingkat gaji. Kewajiban imbalan paska kerja terdiri dari kewajiban jasa kini dan kewajiban jasa lalu. Beban jasa kini dibebankan ke dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Pembayaran kepada karyawan pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja akan mengurangi jumlah kewajiban imbalan paska masa kerja yang telah dibentuk. Laporan keuangan terlampir sudah termasuk sehubungan dengan kewajiban tersebut di atas.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED i.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang (sendiri dan tenant) atau jasa kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan barang konsinyasi dicatat sebesar jumlah yang diperoleh dari penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dan beban terkait dibukukan sebagai bagian dari "Beban Pokok Konsinyasi" sebesar jumlah yang dibayarkan kepada pemilik barang konsinyasi (consignor ).
j. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No.7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", yaitu: - perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah
pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries atau fellow subsidiaries ); - perusahaan asosiasi (associated company ) - perusahaan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang
berpengaruh secara siginifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); - karyawan kunci, yaitu orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut: - perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap
orang yang diuraikan di atas, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. - Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama
atau tidak sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. k. Perpajakan Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung pajak penghasilannya. Dalam metode tersebut, perbedaan waktu antara nilai buku aset dan kewajiban yang tercatat di neraca perusahaan dengan nilai buku fiskalnya dicatat sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Dampak pajak atas saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan ke laba kena pajak tahun fiskal berikutnya diakui sebagai aset pajak tangguhan, apabila besar kemungkinan bahwa di masa-masa mendatang akan diperoleh laba fiskal dalam jumlah yang memadai yang dapat dikompensasikan dengan kerugian yang diderita pada tahun-tahun sebelumnya. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima dari kantor pajak atau dalam hal Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. l.
Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi Menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, investasi melalui anak perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, kurang dari 20 % hak suara dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, investasi dicatat dengan metode biaya dan bila lebih dari 20 % hak suara dipandang mempunyai pengaruh signifikan (kepemilikan substantial atau mayoritas oleh investor lain tidak perlu menghalangi investor memiliki pengaruh signifikan), investasi dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dalam perusahaan asosiasi harus dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan konsolidasi apabila investor mempunyai pengaruh signifikan.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Dalam laporan keuangan ini, investasi saham pada investee disajikan dengan metode biaya. Dengan metode biaya, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya. Dividen yang diterima dicatat sebagai pendapatan dan laba (rugi) yang diperoleh investee pada tahun berjalan tidak diakui. m. Laba bersih per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada masa tersebut. n. Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan jenis barang dan jasa yang dijual (segmen primer) dimana usaha perusahaan dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu department store, dan sewa dan lainnya. o. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED
3. KAS & SETARA KAS 2010 Kas Kas IDR Kas Mata Uang Asing
2009
349,880,878 15,097,873
318,628,900 21,903,140
Bank PT Bank Central Asia PT Bank Internasional Indonesia PT Bank NISP Bank Mandiri Kebon Sirih
172,924,878 3,315,854,637 1,516,476,444 68,832,908
69,519,165 158,258,192 1,835,657,525 1,596,211,313
Bank Penerbit Kartu Kredit PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Citi Bank, N.A.
97,120,455 30,135,260 -
103,843,114 38,928,284 5,881,538
32,000,000,000
12,200,000,000
37,566,323,333
16,348,831,170
Deposito Deposito Bank NISP Jumlah Kas & Setara kas
4. PIUTANG USAHA 2010 Pihak Ketiga: PT Hero Supermarket Tbk PT Gramedia Asri Media PT. Eka Boga Inti PT Sari Melati Kencana PT Fast Food Indonesia Lainnya (dibawah Rp 80 Juta) Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa: PT Tekko Sejahtera Bersama PT Golden Prima Retailindo Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga Jumlah Piutang Usaha
2009
390,574,297 149,547,469 110,431,945 824,148,470
353,346,673 79,145,417 28,091,839 143,401,262 122,056,195 1,826,085,745
1,474,702,181
2,552,127,131
42,860,973 -
620,000,000
42,860,973
620,000,000
1,517,563,154
3,172,127,131
Pada tanggal 30 September 2010 & 2009, seluruh saldo dalam akun ini adalah dalam mata uang Rupiah dan memiliki umur piutang sebagai berikut: 2010 2009
Belum Jatuh Tempo 01 hari - 60 hari 61 hari - 150 hari 151 hari - 360 hari > 360 hari
1,086,756,893 353,514,931 3,362,370 61,429,632 12,499,328
2,772,138,994 399,988,137 -
1,517,563,154
3,172,127,131
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan masing-masing piutang pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang yang ada dapat tertagih seluruhnya, oleh karenanya perusahaan tidak membuat penyisihan piutang tak tertagih.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 5. PIUTANG LAIN-LAIN 2010
Hubungan Istimewa: Piutang Karyawan Jumlah Piutang Lain-lain
2009
1,694,020
9,332,550
1,694,020
9,332,550
6. PERSEDIAAN 2010
Persediaan Minuman Persediaan Departement Store Persediaan Bahan Bakar Persediaan Kantong Plastik Persediaan Lainnya Jumlah Persediaan
17,415,285 552,030,212 505,499,700 120,209,536 11,746,200 1,206,900,933
2009
12,811,567 157,796,710 598,170,732 44,410,750 813,189,759
7. UANG MUKA 2010 Uang Muka Pembelian Uang Muka Pengembangan Usaha & Lainnya Uang Muka Pajak Jumlah Uang Muka
2009
878,210,261 9,903,712,150 314,419,412
463,786,286 2,178,029,210 -
11,096,341,823
2,641,815,496
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2010 Uang Muka Pajak Asuransi Dibayar Dimuka Biaya Lainnya Jumlah Biaya Dibayar Dimuka
25
2009
91,982,222 933,216,779
37,717,538 16,836,168
1,025,199,001
54,553,706
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 9. ASET TETAP - PEMILIKAN LANGSUNG
Saldo Awal
2010 Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga Perolehan: Alat & Perlengkapan Gedung Alat & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan
17,358,566,502 4,985,192,966 92,478,384 928,384,731
3,226,148,885 105,304,930 1,261,474,000
-
20,584,715,387 5,090,497,896 92,478,384 2,189,858,731
Jumlah Harga Perolehan
23,364,622,583
4,592,927,815
-
27,957,550,398
6,447,070,780 3,761,995,448 53,585,192 160,890,957
683,538,869 260,182,377 8,331,260 183,755,249
562,500 -
7,130,609,649 4,021,615,325 61,916,452 344,646,206
Jumlah Akumulasi Penyusutan
10,423,542,377
1,135,807,755
562,500
11,558,787,632
Nilai Buku
12,941,080,206
Akumulasi Penyusutan: Alat & Perlengkapan Gedung Alat & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan
Saldo Awal
16,398,762,766
2009 Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Harga Perolehan: Alat & Perlengkapan Gedung Alat & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan
15,924,032,858 4,560,274,249 92,478,384 635,255,637
993,187,553 336,142,777 73,579,091
3,054,545
16,917,220,411 4,896,417,026 92,478,384 705,780,183
Jumlah Harga Perolehan
21,212,041,128
1,402,909,421
3,054,545
22,611,896,004
Akumulasi Penyusutan Alat & Perlengkapan Gedung Alat & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan
5,773,774,202 3,401,564,931 42,476,845 114,434,746
474,152,264 253,818,527 8,331,262 64,787,047
-
6,247,926,466 3,655,383,458 50,808,107 179,221,793
Jumlah Akumulasi Penyusutan
9,332,250,724
801,089,100
-
10,133,339,824
Nilai Buku
11,879,790,404
12,478,556,180
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha tahun berjalan adalah sebesar Rp. 1,135,807,755,- sampai dengan September 2010 dan Rp. 801,089,100,- sampai dengan September 2009.
Semua aset tetap diasuransikan kepada perusahaan asuransi yang merupakan pihak ketiga.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 10.INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI 2010 Jumlah Investasi
423,192,666
Prosentase Nilai Penyertaan Pemilikan Awal Periode 19%
2010 Perubahan Selama Periode Berjalan Keuntungan Bagian Laba (Kerugian) (rugi) bersih Penjualan Saham
Penambahan (Pengurangan) Penyertaan
346,962,542 (19%)
Prosentase Nilai Penyertaan Pemilikan Awal Periode 50%
2009
-
Penambahan (Pengurangan) Penyertaan
913,059,321 (50%)
76,230,124
-
2009 Perubahan Selama Periode Berjalan Keuntungan Bagian Laba (Kerugian) (rugi) bersih Penjualan Saham
(620,000,000)
(32,837,415)
-
260,221,906
Nilai Penyertaan Akhir Periode 423,192,666 (19%)
Nilai Penyertaan Akhir Periode 260,221,906 (50%)
11.ASET LAINNYA 2010 Uang Jaminan Lainnya Uang Jaminan Sewa Biaya Pra Operasi Jumlah Aset Lainnya
4,382,000 500,000,000 458,581,118 962,963,118
2009 4,382,000 4,382,000
12.HUTANG USAHA 2010 Rp Pihak Ketiga: PT. Delami Garment Industries PT. Giordano Indonesia PT. Indah Subur Sejati PT. Rofina Indah Jaya PT. Monica Lestari PT. Joey Sasmita Lencana PT. Eres Revco Lainnya dibawah Rp. 80 Juta Jumlah Hutang Pihak Ketiga
2009 Rp
167,776,654 162,477,369 255,861,405 114,651,590 191,274,669 269,563,457 7,711,205,475 8,872,810,619
160,439,200 177,735,091 189,105,291 184,050,550 212,831,677 220,192,442 101,404,401 9,751,149,629 10,996,908,281
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT. Harindotama Mandiri
174,095,636
170,014,044
Jumlah Hutang Usaha Pada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
174,095,636
170,014,044
9,046,906,255
11,166,922,325
Jumlah Hutang Usaha
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Pada tanggal 30 September 2010 & 2009, seluruh saldo dalam akun ini adalah dalam mata uang Rupiah dan memiliki umur hutang sebagai berikut: Belum Jatuh Tempo 01 hari - 60 hari 61 hari - 150 hari 151 hari - 360 hari > 360 hari Jumlah
2010 7,508,932,192 542,814,375 633,283,438 361,876,250 -
2009 8,933,537,860 781,684,563 558,346,116 893,353,786 -
9,046,906,255
11,166,922,325
13.PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 2010
Hutang PPh Pasal 21,23,25,Final Hutang PPN Hutang Pajak Parkir Hutang PB 1 (Food Court) Jumlah Hutang Pajak
2009
227,344,400 8,392,253 24,490,400 39,127,490
264,740,634 9,711,688 28,793,200 42,247,662
299,354,543
345,493,184
b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 & 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
2009
4,531,990,327
3,660,085,778
695,415,412 4,051,611 (5,361,116,340) 536,111,634 (929,770,013) 185,954,003 3,076,641,589
247,996,199 3,638,649 (5,293,238,661) 529,323,866 (743,728,827) 148,745,765 2,995,643,891
Koreksi Fiskal: Perbedaan Permanen: - Pajak - Representasi - Laba Penjualan Aset - Pendapatan Sewa - PPh Pendapatan Sewa - Pendapatan Jasa Giro - PPh Pendapatan Jasa Giro - Beban-Beban Sehubungan dengan Pendapatan Sewa Perbedaan Waktu: - Penyusutan Aset Tetap - Beban Kewajiban Imbalan Kerja
-
Jumlah Koreksi Fiskal Laba (Rugi) Fiskal 2010 Pajak Penghasilan 28% X 1,548,466,000 25% X 2,739,278,000
684,819,500
-
(1,792,712,104)
(2,111,619,118)
2,739,278,223
1,548,466,660
684,819,500
433,570,480.00 -
684,819,500
433,570,480
2009 433,570,480.00 -
Jumlah Pajak Penghasilan
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Pajak Penghasilan dibayar dimuka PPh Pasal 25
227,478,618
-
PPh Pasal 23
114,339
-
227,592,957
-
Jumlah PPh Pasal 29 Terutang
Perkiraan beban Pajak Penghasilan PPh Pasal 29 sampai dengan September 2010 sebesar Rp. 684.819.000,- sedangkan perkiraan beban Pajak Penghasilan PPh Pasal 29 sampai dengan September 2009 sebesar Rp. 433.570.480 ,-
C. Surat Ketetapan Pajak Yang diterima oleh perusahaan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Restoran (Food Court) No. 02.00.05.044.1.12.2009 tanggal 19 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2009 2. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.12.2007 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2007 3. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.12.2008 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Desember 2008 4. SKPDKB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar) Pajak Parkir No. 02.00.11.041.1.6.2009 tanggal 28 April 2010 untuk masa Januari - Juni 2009 Manajemen sudah membayar sebagian dari kewajiban perpajakannya sehubungan dengan SKPDKB yang disebutkan di atas pada tahun 2010.
14.BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Pihak Ketiga: Biaya Sewa Biaya Rekening Listrik, PAM, Telepon Biaya Jamsostek Hutang Retensi Hutang Kredit Biaya Lainnya
346,666,666 648,739,583 15,727,327 85,365,757 472,888,892 489,499,772 2,058,887,997
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa: Hutang Koperasi Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar
2009
346,666,667 656,427,940 11,940,792 27,325,397 419,282,646 1,461,643,442
8,648,000
7,587,000
2,067,535,997
1,469,230,442
15.HUTANG LAIN-LAIN 2010
2009
Jangka Panjang: Uang Jaminan Sewa Diterima Dimuka Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Hutang Lain-lain
880,416,835 1,991,647,561
880,799,075 1,479,745,755
Jumlah Hutang Lain-lain
2,872,064,396
2,360,544,830
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 16 EKUITAS 2010
Nama Pemegang Saham
PT Pasifik Atlanta Retailindo Tuan Kenny Wirya Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh (lembar)
Jumlah (Rp)
Prosentase Pemilikan
160,000,000 40,000,000 86,000,000
16,000,000,000 4,000,000,000 8,600,000,000
80% 20% 20%
286,000,000
28,600,000,000
100%
Jumlah (Rp)
Prosentase Pemilikan
2009
Nama Pemegang Saham
Jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor penuh (lembar)
PT Pasifik Atlanta Retailindo PT Tritirta Inti Mandiri Jumlah
13,200 3,300
1,320,000,000 330,000,000
80% 20%
16,500
1,650,000,000
100%
17 PENJUALAN 2010 Penjualan Konsinyasi Beban Pokok Konsinyasi Komisi dari Penjualan Konsinyasi Penjualan Barang Sendiri Lain-lain Jumlah Penjualan Bersih
2009
59,557,805,926 (41,045,557,635) 18,512,248,291 756,463,126 9,843,433,847
45,072,495,526 (31,110,473,202) 13,962,022,324 694,536,830 9,855,573,964
29,112,145,264
24,512,133,118
Pada Penjualan tersebut di atas terdapat penjualan lain-lain kepada pihak hubungan istimewa lihat Catatan No.20
18 BEBAN POKOK PENJUALAN 2010
Beban Pokok Barang Sendiri Lain-lain Jumlah Beban Pokok Penjualan
25
2009
471,105,974 2,308,172,131
427,092,034 2,350,675,449
2,779,278,105
2,777,767,483
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 19 BEBAN USAHA 2010 Beban Marketing Gaji Karyawan Kemasan dan Pembungkus Operasional Gedung Keperluan Kantor Pajak Penyusutan Iklan, Promosi & Material Dekorasi Potongan Credit Card
2009
1,151,463,860 215,073,609 810,557,632 106,562,046 1,041,909,487 1,135,245,255 351,794,737 705,188,841
832,154,214 188,026,365 694,421,596 88,227,275 917,554,632 801,089,102 268,561,685 616,551,595
5,517,795,467
4,406,586,464
4,367,809,480 247,236,946 150,065,281 3,149,050,195 180,703,745 1,206,998,771 120,605,477 30,154,900 975,054,935 11,032,385 16,081,138 4,412,625 25,377,564 269,930,026 6,239,999,988 84,841,491 19,938,311
3,423,055,015 224,117,870 53,757,034 2,903,677,821 147,975,206 799,664,210 94,776,450 3,500,000 516,587,465 10,171,931 2,996,750 4,032,246 744,990 69,431,816 6,239,999,988 -
Jumlah Beban Administrasi & Umum
17,099,293,259
14,494,488,792
Jumlah Beban Usaha
22,617,088,726
18,901,075,256
Jumlah Beban Marketing Beban Umum dan Administrasi: Karyawan Operasional Gedung Angkutan, Bahan Bakar dan Pelumas Air, Listrik Dan Gas Pos, Telepon dan Telex Keperluan Kantor Asuransi Ijin dan Pendaftaran Pajak Bank Iklan, Promosi & Material Dekorasi Representasi dan Entertaimen Latihan dan Pengembangan Profesional Sewa IPO Amortisasi Pra Operasi
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 20 TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Persentase Terhadap Total Aset/Kewajiban/Pendapatan/Beban Yang Bersangkutan
Jumlah September 2010
September 2009
September 2010
September 2009
Berikut ini adalah transaksi dengan pihak hubungan istimewa yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama perusahaan: Piutang PT Tekko Sejahtera Bersama
42,860,973
-
2,82%
-
100%
100%
3.,08%
-
Investasi Saham Perusahaan Asosiasi PT Golden Prima Retailindo Pendapatan - Sewa PT Tekko Sejahtera Bersama
423,192,666
260,221,906
303,171,057
-
Berikut ini adalah transaksi dengan pihak hubungan istimewa yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama perusahaan: Hutang Usaha PT. Harindotama Mandiri Jumlah
174,095,636
170,014,044
174,095,636
170,014,044
-
-
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
No.
Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan
1.
PT Tekko Sejahtera Bersama
Direktur PT Golden Retailindo adalah Komisaris PT Tekko Sejahtera Bersama menyewa PT Tekko Sejahtera Bersama. ruangan di Mall Golden Truly yang dikelola oleh PT Golden Retailindo.
2.
PT Golden Prima Retailindo
Pemegang Saham dan Direktur PT Golden Retailindo adalah Komisaris PT Golden Prima Retailindo.
Transaksi
Penyertaan Saham
Manajemen perusahaan menyatakan bahwa transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak hubungan istimewa menggunakan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 21 PERIKATAN DAN KONTIJENSI PERIKATAN a. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung dengan PT Mustafa Center dengan penjelasan sebagai berikut: Berdasarkan "Perjanjian Jual dan Beli" tertanggal 14 Mei 2003, Muhamed Mustafa and Samsudin Co. Pte. Ltd (Kemudian berubah nama menjadi PT Mustafa Indonesia), setuju untuk membeli semua saham milik PT Golden Retailindo pada PT Truly Indah dan PT Sinar Kharisma Nusantara (Kemudian berubah nama menjadi PT Mustafa Center), dan menyewakan kembali harta milik kedua perusahaan tersebut kepada PT Golden Retailindo. Perjanjian sewa tersebut mulai berlaku dengan "Perjanjian Sewa" tertanggal 18 Agustus 2003, dimana PT Sinar Kharisma Nusantara, PT Truly Indah dan PT Mustafa Indonesia sebagai pemilik sepakat untuk menyewakan aset-aset miliknya ke PT Golden Retailindo untuk periode 18 Desember 2003 sampai dengan 18 Juni 2006. Nilai sewa untuk per 3 bulan adalah Rp. 1.600.000.000,- bersih (tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 6.400.000.000,Pada tanggal 4 Maret, 2006 berdasarkan perubahan (perpanjangan) perjanjian sewa, PT Mustafa Centre (Sebelumnya PT Sinar Kharisma Nusantara), PT Truly Indah dan PT Mustafa Indonesia secara bersama-sama tersebut sebagai pemilik setuju untuk memperpanjang penyewaan aset-asetnya kepada PT Golden Retailindo. Perjanjian tersebut mulai berlaku tanggal 1 Juli 2006 dan berakhir tanggal 30 September 2008, nilai sewa sebesar Rp. 2.080.000.000,- untuk per 3 bulan (bersih tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 8.320.000.000,Pada tanggal 11 Juni 2007 berdasarkan perubahan (perpanjangan) perjanjian sewa, PT. Mustafa Centre, PT. Truly Indah dan PT. Mustafa Indonesia setuju untuk memperpanjang aset-asetnya kepada PT. Golden Retailindo. Perjanjian perpanjangan sewa tersebut selama 69 (enam puluh sembilan) bulan yang dimulai dari 01 Juli 2008 dan akan berakhir pada 31 Maret 2014, nilai sewa sebesar Rp. 2.080.000.000,- untuk per 3 bulan (bersih tidak termasuk pajak yang berkaitan) atau setahun sebesar Rp. 8.320.000.000,-
b. Perusahaan menandatangani perjanjian penyewaan ruangan dengan sejumlah pihak yang antara lain sebagi berikut: No.Penyewa
Nomor Perjanjian
Harga JangkaSewa Waktu
Lokasi
01. PT Hero Supermarket (Toko Obat Guardian)
069/PSM-GNSHR/GD/08-02 126/ADD-GNSHR/12-04 251/ADD.2-GNSHR/12-07
13/11/01-12/11/04 13/11/04-11/02/08 USD 12/02/08-11/02/14 28 /M2/Bulan USD 30/M2/Bulan 10% X Penjualan Bersih 25/5/07-28/2/14
Lower Ground
Ground Floor
02. PT Sari Melati Kencana (Pizza Hut)
Perjanjian Sewa Tanggal 19 April 2002 008-01/GR/FD-IV/V/07 Tanggal 28 Mei 2007
Lantai Satu
03. PT Eka Boga Inti
049-02/GR/Rest-FD-IV/07 049-03/GR/Rest-FD-VI/10
USD 11/06/07-10/06/10 35/M2/Bulan 11/06/10-10/06/11
04. PT Bank Central Asia
014-5/BUR/2007 Tanggal 01 Juli 2007
Rp.2.000.000/M2/Bln 01/07/2007-30/06/09 Lower Ground di dua lokasi berbeda
014-6/BUR/2009
01/07/2009-30/06/12
057/GR/NDS/BSM/IV/08 Tanggal 15 April 2008
USD25/M2/Bulan 15/04/08-14/04/11
05. PT Trikomsel Oke
25
Lower Ground
Keterangan
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 06. Chrestos Bakery
010-02/GR/RA-FD-IV/VII/08 USD9/M2/Bulan 01/07/08-30/06/10 010-03/GR/LG/RA-FD-IV/VII/10 01/07/10-30/06/11
Lower Ground
07. PT Media Sarana Indonesia
001/GR/NDS/L-III/IV/08 Tanggal 30 April 2008 001-01/GR/NDS/LG/I/10
Rp65.000,-/M2/Bulan 30/04/08-29/04/11 Lower Ground 19/01/10-29/04/11
Addendum
08. PT Top Food Indonesia
115/GR/Rest-FD-IV/II/2008 Tanggal 03 Februari 2008
USD12.5/M2/Bulan 03/02/08-02/02/14
Lower Ground
09. PT Bank Rakyat Indonesia
053-04/GR/LG/NDS-ATM/V/201001/05/10-30/04/11
Lower Ground
10. PT Bank International Indonesia
021-08/GR/NDS/ATM/V/10
01/05/10-30/04/11
Lower Ground
11. PT Bank Mega
017-5/GR/NDS-ATM/II/2009 Tanggal 21 Februari 2009 017-6/GR/NR-ATM/II/2010
Rp.2.500.000/bulan 21/02/09-20/02/10
Lower Ground
21/02/10-20/02/11
12. PT Fastfood Indonesia
050-01/GR/REST-FD-IV/VI/06 10% 01/06/06-30/06/08 dari Penjualan 01 Juni 2006 Bersih 050-02/GR/REST-FD-IV/VII/08 01/07/08-28/02/14 01 Juni 2008
Ground Floor
13. PT Prima Usaha Era Mandiri
046/GR/REST-FD-V/VIII/06 11.5% 08/08/06-30/06/08 X PKP hasil 08 Agustus 2006 Penjualan Bruto 046-03/GR/REST-FD-V/VII/08 01/07/08-28/02/14 01 Juli 2008
Ground Floor
c. Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama bagi hasil dan penggunaan ruangan dengan sejumlah pihak yang antara lain sebagi berikut: No. Perusahaan
Nomor Perjanjian
Harga JangkaSewa Waktu
Keterangan
01. PT Hero Supermarket Tbk.
Perjanjian Kerjasama bagi hasil dan penggunaan ruangan Tanggal 5 Juni 2000
3.25% 06/06/00-05/06/03 X Penj.Kotor 3.4% 06/06/03-05/06/04 X Penj. Kotor 3.5% 06/06/03-05/06/05 X Penj. Kotor
Lower Ground
Addendum Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil dan Penggunaan Ruangan tanggal 22 Agustus 2006
3.65 06/06/05-05/06/08 X Penjualan Kotor
Lower Ground
251/ADD.2-GNSHR/12-07
12/02/08-11/02/14
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 02. PT Trans Ice
114/GR/GF-Snack/III/08
17.5% 29/03/08-28/03/11 x Penjualan Bersih
Ground Floor
03. PT Harindotama Mandiri
295/PKRE/G-GM/01-072006 Tanggal 01 Juli 2006 002/PKRE/G-GM/04-012010
Country 01/07/06-30/06/07 Fiesty 30% PKP Lantai 1 O'Neill 31% PKP 01/01/10-31/12/10 Oceab Pacific 31.5% PKP
04. PT Rofina Indah Jaya
76/PKRE/G-GM/01-072006 003/PKRE/G-GM/04-012010
33% 01/07/06-31/06/07 PKP 01/01/10-31/12/10
Lantai 1
05. PT Bina Busana Internusa
353/PKRE/G_GM/01-052006 76/PKRE/G-GM/01-072006 005 PKRE/G-GM/04-012010 Tanggal 4 Januari 2010
01/07/06-30/06/07 34% 01/07/07-30/06/08 X Penjualan 01/01/10-31/12/10
Ground Floor
06. PT Gramedia Asri Media
07. PT Harmoni Mitrajaya (Salon Johnny Andrean)
08. Coffee Toffee Café
No. 101/Notaris Ny. Ira Sudjono, SH
18/03/07-31/01/2014
008-4/GR/NDS/BSM/VI/07 30 September 2007 009-01/GR/Add/BSM/III/08 009-3/GR/NDS/BSM/VI/07
01/07/07-30/06/08
117/GR-CAFÉ/M-II/V/2010
14/05/10-13/05/11
Lantai 3
Lower Ground
14/06/08-28/02/14
Lantai 2 Wing
Hak dan kewajiban tenant-tenant dan perusahaan sehubungan dengan perjanjian kerjasama bagi hasil secara umum adalah sebagai berikut: Tenant Hak
: Dapat membuka usaha di Mall Golden Truly di ruangan yang ditentukan perusahaan.
Kewajiban
: - Mencapai tingkat penjualan / penghasilan yang ditargetkan oleh perusahaan. - Menyediakan Karyawan. - Mematuhi aturan dan peraturan yang ada di Mall Golden Truly
Perusahaan Hak
: - Berhak atas penghasilan atau keuntungan yang diperoleh tenant sebesar margin yang disepakati bersama. - Mempunyai hak menentukan jenis barang / jasa yang dijual oleh tenant.
Kewajiban
: - Menyediakan ruangan tempat tenant membuka usahanya - Menjamin keamanan tenant selama melakukan usahanya.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED KONTIJENSI Perusahaan dalam status sebagai badan hukum terdaftar dalam register perkara di Pengadilan Pajak dengan berkas No. 25.023304.2003 dengan putusan No. 07517/PP/M.IV/2006 saat itu sebagai pemohon banding adalah Kenny Wirya sebagai Direktur.
Penjelasan dari perkara pajak di atas adalah sebagai berikut: Berdasarkan Putusan Sela Nomor 81/C/PK/PJK/2006 dikeluarkan oleh Mahkamah Agung tanggal 16 Januari 2007, diterangkan bahwa Mahkamah Agung telah memeriksa permohonan Peninjauan Kembali (PK) dalam perkara antara Perseroan (selaku Pemohon PK, sebelumnya Pemohon Banding) melawan Direktur Jenderal Pajak (Termohon PK, sebelumnya Termohon Banding) melawan Direktur Jenderal Pajak (Termohon PK, sebelumnya Termohon Banding), dengan posisi perkara sebagai berikut:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Tahun Pajak 2003 Nomor 0007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kemayoran dengan perhitungan sebagai berikut:
Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) yang terutang Pajak yang dapat dikreditkan Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak Sanksi bunga Ps. 13 (2) KUP Jumlah yang masih harus dibayar 2
17,894,613,142 1,785,848,070 8,070,292 1,777,777,778 320,000,000 2,097,777,778
Atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan surat tanggal 26 Oktober 2004 dan dengan keputusan Termohon Banding No. KEP-811/WPJ.06/BD.06/2005 tanggal 3 Oktober 2005 ditolak, sehingga dengan surat No. 001/GR/BPP/12/05 tanggal 26 Desember 2005 Pemohon Banding mengajukan banding. Pemohon Banding mengajukan banding karena keberatan yang Pemohon Banding ajukan atas SKPKB PPh Pasal 4 (2) Final tahun 2003 yang dikenakan kepada Pemohon Banding telah ditolak oleh Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta I atas koreksi positif sebagai berikut: * Koreksi positif objek PPh Pasal 4 (2) atas sewa tanah dan bangunan: Pemohon Banding adalah perusahaan yang bergerak di bidang department store atau retailer. Untuk menjalankan usahanya Pemohon Banding menyewa tanah/bangunan yang berlokasi di Jl Gunung Sahari No. 59 dari PT Sinar Kharisma Nusantara (SKN) selaku pemilik tanah dan bangunan dengan ketentuan sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Jangka waktu sewa adalah 2 1/2 tahun yang dimulai pada Desember 2003 sampai dengan 2006. Nilai Kontrak sewa selama 2 1/2 tahun adalah Rp. 17.777.777.778,- belum termasuk PPN 10%. Atas Kontrak tersebut SKN telah menerbitkan faktur pajak. Pembayaran dilakukan secara angsuran per 3 bulan dan secara otomatis melakukan pemotongan PPh Pasal 4 (2) sesuai dengan jumlah yang dibayar. Pemohon Banding menganut metode "acrual basis" maka seluruh hutang/kewajiban dicatat pada saat menerima kontrak beserta faktur pajaknya dan membebankan atas imbalan jasa-jasa (sewa) berdasarkan masa sewa.
Pencatatan pada saat pembebanan atas biaya sewa berdasarkan masa sewa yang dibagi selama 2 1/2 tahun. Atas kondisi tersebut di atas, KPP-Jakarta Kemayoran menerbitkan SKP No. 00007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 atas PPh Pasal 4 (2) dengan rincian seperti yang dijelaskan pada penjelasan No. 1 di atas. Pengenaan pajak tersebut di atas langsung diperhitungakn untuk masa sewa 1/2 tahun, walaupun pembayaran angsuran sewa per 3 bulanan belum dibayarkan Pemohon Banding kepada pihak penyewa dan walaupun manfaat masa sewa dinikmati selama kurang lebih 1/2 bulan.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Berdasarkan Pasal 8 (3) dan (4) Peraturan Pemerintah No. 138 tahun 2000 tentang Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan yang Pemohon Banding kutip dapat disimpulkan bahwa: a. Pajak Pengahasilan terhutang pada akhir bulan dilakukan pembayaran atau akhir bulan terhutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi dahulu. Berdasarkan pokok tersebut, Pemohon Banding menjelaskan bahwa Pemohon Banding tidak melakukan pembayaran pada akhir bulan. b. Pemohon Banding melakukan pembayaran angsuran sewa per 3 bulanan berdasarkan saat jatuh tempo sesuai kontrak atau perjanjian. Atas pembayaran tersebut secara otomatis Pemohon Banding langsung melakukan pemotongan pajak penghasilan yang selanjutnya sudah Pemohon Banding setor ke Kas Negara di mana sampai Desember 2005 sejumlah Rp. 1.422.222.216,c. Pemohon Banding menganut metode pembukuan "accrual basis", maka pengakuan atas beban sewa dihitung dengan dibagi secara proporsional berdasarkkan jangka waktu sewa selama 2 1/2 tahun. Untuk periode Desember 2003 Pemohon Banding telah membebankan biaya sewa untuk masa 1/2 bulan sesuai dengan masa sewa. Berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PPh Pasal 4 (2) final tahun 2003 menurut Pemohon Banding adalah sebagai berikut:
Uraian
Objek Pajak Pasal 4 (20 yang terhutang Jumlah yang disetor Jumlah kurang (lebih) bayar Sanksi administratif Jumlah PPh Pasal 4 (2) yang masih harus dibayar
Menurut SPT Pemohon Banding 186,835,364 8,070,292 8,070,292 -
Menurut Pemeriksa 17,984,613,142 1,785,848,070 8,070,292 1,777,777,778 320,000,000 2,097,777,778
Menurut Keberatan Pemohon Banding 186,835,364 8,070,292 8,070,292 -
3. Amar putusan Pengadilan Pajak Jakarta tanggal 3 Februari 2006 No. PUT.17517/PPM.IV/25/2006 yang telah berkekuatan tetap menyatakan Permohonan Banding yang diajukan Pemohon Banding atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP811/WPJ.06/BD.06/2005 tanggal 3 Oktober 2005 mengenai Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Penghasilan Pasal 4 (2) Tahun Pajak 2003 No. 00007/240/03/027/04 tanggal 6 Oktober 2004 tidak dapat diterima.
Majelis Hakim PK berpendapat: Bahwa alasan-alasan Pemohon Banding/Pemohon PK mengajukan PK dapat dibenarkan karena dalam putusan Pengadilan Pajak terdapat putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu bahwa ternyata Pemohon PK telah memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang No. 14 tahun 2002 yaitu dengan telah membayar lebih dari 50% dari pajak terutang namun pokok perkara belum diperiksa. Putusan atas permohonan PK yang diajukan oleh Pemohon PK adalah: Mengadili: a. Mengabulkan permohonan PK dari Pemohon PK b. Membatalkan putusan Pengadilan Pajak tanggal 3 Februari 2006 No. PUT.07517/PP/M.IV/25/2006 Dan Mengadili Kembali: a. Memerintahkan Pengadilan Pajak untuk membuka kembali persidangan dalam perkara di atas, selanjutnya memanggil kedua belah pihak untuk menghadiri sidang yang akan ditentukan dan melakukan pemeriksaan terhadap materi pokok. b. Memerintahkan Pengadilan Pajak untuk mengirimkan kembali hasil pemeriksaan tersebut berkas perkara kepada Mahkaman Agung. c. Menetapkan bahwa penetapan biaya perkara ditangguhkan sampai adanya putusan akhir.
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED 4. Sehubungan dengan Putusan Sela Mahkamah Agung di atas, telah dilaksanakan sidang pada Pengadilan Pajak berdasarkan undangan sidang yang dikeluarkan oleh Pengadilan Pajak sebagai berikut: a. Surat No. Und.0280/SP/Pg.08/2007 tanggal 3 September 2007 b. Surat No. Und.0301/SP/Pg.08/2007 tanggal 17 September 2007 c. Surat No. Und.0349/SP/Pg.08/2007 tanggal 8 Nopember 2007 d. Surat No. Und.0386/SP/Pg.08/2007 tanggal 27 Desember 2007 e. Surat No. Und.0031/SP/Pg.08/2008 tanggal 30 Januari 2008 f. Surat No. Und.0113/SP/Pg.08/2008 tanggal 24 Maret 2008 g. Surat No. Und.0161/SP/Pg.08/2008 tanggal 28 April 2008 h. Surat No. Und.0204/SP/Pg.08/2008 tanggal 4 Juni 2008 5. Berdasarkan keterangan dari perusahaan hingga tanggal Laporan audit ini, belum dikeluarkan putusan akhir atas perkara pajak di atas. Manajemen menyatakan bahwa sudah membayar kewajibannya sehubungan dengan SKP tersebut di atas.
22 SEGMENTASI USAHA Informasi segmentasi usaha perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 & 30 September 2009, berdasarkan jenis usaha perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 Informasi Segmen Usaha
Department Store
Total
Lain-Lain
ASET Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Muka Persediaan Biaya Dibayar Dimuka
31,180,048,366 1,694,020 1,206,900,933 11,096,341,823 1,025,199,001
6,386,274,967 1,517,563,154 -
37,566,323,333 1,517,563,154 1,694,020 1,206,900,933 11,096,341,823 1,025,199,001
ASET TETAP Peralatan & Perlengkapan Gedung Peralatan & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan Investasi dalam saham Aset Lain-lain Aset Pajak Tangguhan
13,454,105,737 1,068,882,572 30,561,932 1,845,212,525 351,249,913 962,963,118 831,613,666
71,942,753 170,330,510
13,454,105,737 1,068,882,572 30,561,932 1,845,212,525 423,192,666 962,963,118 1,001,944,176
TOTAL ASET
63,054,773,607
8,146,111,384
71,200,884,990
9,046,906,255 171,391,965 1,720,869,331 1,653,067,476
127,962,578 346,666,666 880,416,835 338,580,085
9,046,906,255 299,354,543 2,067,535,997 880,416,835 1,991,647,561
EKUITAS Modal Agio Saham Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan
28,600,000,000 21,500,000,000 2,206,803,348 4,608,220,451
-
28,600,000,000 21,500,000,000 2,206,803,348 4,608,220,451
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
69,507,258,828
1,693,626,164
71,200,884,990
KEWAJIBAN Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Hutang Lain-Lain Jangka Panjang Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
25
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Informasi Segmen Usaha
Department Store
Total
Lain-Lain
Pendapatan
19,268,711,417
9,843,433,847
29,112,145,264
Beban Pokok Penjualan
(5,642,010,029)
(2,655,063,543)
(8,297,073,572)
(11,627,519,416)
(5,471,773,843)
(17,099,293,259)
Biaya Administrasi & Penjualan Pendapatan (Beban) Lainnya Laba (Rugi) Komersial
555,024,088
261,187,806
816,211,894
2,554,206,060
1,977,784,267
4,531,990,327
Laba Perusahaan Asosiasi Pajak Penghasilan
63,271,003
12,959,121
76,230,124
(568,400,185)
(116,419,315)
(684,819,500)
Pajak Tangguhan Laba Bersih Setelah Pajak
-
-
-
2,049,076,878
1,874,324,073
3,923,400,951
2009 Informasi Segmen Usaha
Department Store
Lain-Lain
Total
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain Uang Muka Persediaan Biaya Dibayar Dimuka
13,569,529,871 2,641,815,496 813,189,759 54,553,706
2,779,301,299 3,172,127,131 9,332,550 -
16,348,831,170 3,172,127,131 9,332,550 2,641,815,496 813,189,759 54,553,706
ASET TETAP Peralatan & Perlengkapan Gedung Peralatan & Perlengkapan Kantor Mesin Kendaraan Investasi dalam saham Aset Lain-lain Aset Pajak Tangguhan
10,669,293,946 1,241,033,568 41,670,277 526,558,390 215,984,182 4,382,000 343,892,912
44,237,724 70,435,898
TOTAL ASET
30,121,904,106
6,075,434,602
10,669,293,946 1,241,033,568 41,670,277 526,558,390 260,221,906 4,382,000 414,328,810 36,197,338,708
Informasi Segmen Usaha
KEWAJIBAN Hutang Usaha Hutang Pajak Biaya Yang Masih Harus Dibayar Hutang Lain-Lain-Jangka Panjang Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Department Store
7,266,444,529 26,927,095 1,133,096,632 1,228,188,977
EKUITAS Modal Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan
1,650,000,000 15,577,899,564 3,627,248,363
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
30,509,805,160
25
Lain-Lain
316,579,246 346,666,666 970,975,075 251,556,778
Total
11,166,922,325 345,493,184 1,469,230,442 880,799,075 1,479,745,755 1,650,000,000 15,577,899,564 3,627,248,363
1,885,777,765
36,197,338,708
PT GOLDEN RETAILINDO, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 & 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UNAUDITED Pendapatan
14,656,559,154
9,855,573,964
Beban Pokok Penjualan
(4,885,360,684)
(2,298,993,263)
24,512,133,118 (7,184,353,947)
Biaya Administrasi & Penjualan
(9,856,252,379)
(4,638,236,413)
(14,494,488,792)
Pendapatan (Beban)Lainnya
562,220,871
264,574,528
826,795,399
Laba (Rugi) Komersial
477,166,963
3,182,918,815
3,660,085,778
Rugi Perusahaan Asosiasi
(22,329,442)
(10,507,973)
(32,837,415)
(294,827,926) -
(138,742,554) -
(433,570,480) -
Pajak Penghasilan Pajak Tangguhan Laba Bersih Setelah Pajak
160,009,594
25
3,033,668,289
3,193,677,883