Ekshibit E/32
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 30 Sept 2010
30 Sept 2009
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pph Ps. 21 Pph Ps. 23 Pph Ps. 25 Pph Ps. 29
3.307.936 215.599 8.936 470.597 4.543.702
2.037.020 231.766 3.810 125.942 4.675.232
Jumlah
8.546.770
7.073.770
b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 30 September 2010 dan 30 September 2009 adalah sebagai berikut : 30 Sept 2010 (9 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
33.759.839
Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan
Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan
(
30 Sept 2009 (9 Bulan) 21.130.084
(
252.643 227.090 813.698) (
190.177 210.191 813.698)
(
333.965 ) (
413.330)
33.425.874
20.716.754
8.356.469
5.806.391
3,812,767) (
1.131.159)
4,543,702
4.675.232
Ekshibit E/33
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 30 September 2010 dan 30 September 2009 adalah sebagai berikut : 30 Sept 2010 (9 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
30 Sept 2009 (9 Bulan)
33.759.839
21.130.084
Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku
8.439.960
5.916.424
Pengaruh pajak atas beda tetap : - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham
63.161 56.772 203.425) (
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
(
8.356.468
58.949 58.853 227.835 ) 5.806.391
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perseroan menghitung. menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009. yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010.
18.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 30 Sept 2010
30 Sept 2009
Hutang bunga Kewajiban Aksep Wesel Impor Setoran jaminan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan yang ditangguhkan Lain-lain
8.075.603 44.144.390 14.891.020 2.252.468 381.400
5.498.186. 1.155.571 734.154 522.000 1.195.102
Jumlah
69.744.880
9.105.013
Ekshibit E/34
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19.
PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 14 Januari 2009 dan 29 Pebruari 2008 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Nilai kewajiban yang diakui di neraca : 30 Sept 2010
30 Sept 2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: (Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih
201.958
339.111
387.239
50.378
Kewajiban pada neraca
589.197
389.489
30 Sept 2010
30 Sept 2009
TMI2 10% 6% 55 tahun
TMI2 10% 6% 55 tahun
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :
Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
20.
MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 (berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sinartama Gunita) adalah sebagai berikut : 30 September 2010 Pemegang saham Danny Nugroho Mount-8 Holdings Offshore LTD Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary I Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
983.634.709 900.000.000 700.000.000 650.000.000 508.119.500 790.892.415
21,70% 19,86% 15,44% 14,34% 11,21% 17,45%
98.363.471 90.000.000 70.000.000 65.000.000 50.811.950 79.089.241
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Ekshibit E/35
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20.
MODAL SAHAM (Lanjutan) 30 September 2009 Pemegang saham Danny Nugroho Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary I 1st Financial Company Limited Credit Suisse Singapore Publik – masing-masing di bawah 5%
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh 983.634.709 700.000.000 650.000.000 537.531.000 519.800.000 374.580.813 767.100.102
Persentase kepemilikan 21,70% 15,44% 14,34% 11,86% 11,47% 8,26% 16,93%
Jumlah 98.363.471 70.000.000 65.000.000 53.753.100 51.980.000 37.458.081 76.710.010
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
Jumlah
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 6 September 2008, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 25 tanggal 6 September 2008, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp 400.000.000 menjadi Rp 600.000.000 Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-65110.AH.01.02.TH.2008 tanggal18 September 2008. serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 13 Pebruari 2009, tambahan No. 4349, dan diubah sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No. 89 tanggal 28 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Fathiah helmi, S. H. Notaris di Jakarta. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (seratus satu Rupiah) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (seratus lima puluh satu miliar delapan puluh delapan juta dua ratus dua puluh ribu delapan ratus Rupiah) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (empat ratus lima puluh tiga miliar dua ratus enam puluh empat juta enam ratus enam puluh dua ribu empat ratus Rupiah).
21.
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut : Agio Saham Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham Biaya emisi saham Jumlah
(
30 Sept 2010 30 Sept 2009 25.000.000 20.660.277 3.021.764 3.021.764 20.499.354 ) ( 11.739.831 ) 7.522.410
11.942.210
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.
Ekshibit E/36
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22.
PENGGUNAAN LABA BERSIH Pada tanggal 28 Juni 2010, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diaktakan dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 87 di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 28 Juni 2010. Akta tersebut masih dalam proses penyelesaian dimana para pemegang saham telah menyetujui alokasi sebesar Rp 4.500.000 ke cadangan umum yang berasal dari laba bersih tahun 2009 dan sisanya dialokasikan sebagai laba yang ditahan. Pada tanggal 24 Juni 2009, Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 75 tanggal 24 Juni 2009, dimana para pemegang saham telah menyetujui alokasi sebesar Rp 4.250.000 ke cadangan umum yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan sisanya dialokasikan sebagai laba yang ditahan.
23.
CADANGAN UMUM Bank telah membentuk penyisihan cadangan umum dengan jumlah sebesar Rp 8.750.000 pada 30 September 2010, sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 25% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut.
24.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut : 30 Sept 2010 Tagihan Komitmen Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
8.925.000
30 Sept 2009 -
Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
281.703.956 8.920.000
110.202.374 -
Jumlah
299.548.596
110.202.374
99.879.048 2.976.682 49.817.953 136.674
122.416.993 367.161 7.703.805 1.109.793
152.810.357
131.597.752
Kewajiban kontinjensi Bank garansi Titipan kliring L/C domestic Bunga kredit dalam penyelesaian Jumlah
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2010. Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka. Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Ekshibit E/37
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari : 30 Sept 2010 (9 Bulan)
30 Sept 2009 (9 Bulan)
Kredit yang diberikan - Akseptasi - Angsuran berjangka - Rekening Koran rupiah - Kredit kepemilikan rumah - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Cerukan Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
120.362.550 5.327.473 2.975.142 863.774 2.871.101 5.951 3.189.987 51.534.368 12.876.733 42.238.338
79.156.622 1.730.858 2.094.145 1.235.749 382.883 128.231 924.038 61.657.345 1.299.844 4.640.411
Jumlah
242.245.417
153.250.126
26. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 30 Sept 2010 (9 Bulan) Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman aksep - valas - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman rekening koran - Provisi pinjaman lainnya Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi - Provisi bank garansi - valas - Provisi DLC Pendapatan komisi - Pendapatan komisi asuransi - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan komisi notaris - Pendapatan komisi sindikasi - Pendapatan komisi Incoming Trf Valas - Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas - Pendapatan komisi L/C Valas - Pendapatan komisi DLC - Pendapatan komisi lainnya Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah
30 Sept 2009 (9 Bulan)
10.565.083 109.152 380.400 390.763 25.000
8.128.417 56.550 237.625 -
1.549.174 7.031 555.550
1.674.720 130.875
13.684 8.297 2.480 447 197.706 47.885 802.904 47
31.801 82.405 45.296 115.492 68.702 -
1.953.083
23.797
16.608.686
10.595.680
Ekshibit E/38 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA 30 Sept 2010 (9 Bulan)
30 Sept 2009 (9 Bulan)
Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan Beban lainnya
146.651.847 15.831.859 2.664.554 4.433.166 -
86.506.581 14.950.694 6.664.709 1.753.364 2.210
Jumlah
169.581.426
109.877.558
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Sept 2010 (9 Bulan)
30 Sept 2009 (9 Bulan)
9.556.891 3.142.610 6.384.226 949.136 1.508.745 1.143.939 328.386 8.532.003
7.162.077 2.369.366 2.532.852 540.337 817.234 512.745 219.550 3.458.956
31.545.936
17.613.117
30 Sept 2010 (9 Bulan)
30 Sept 2009 (9 Bulan)
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Lain-lain
15.627.085 5.438.116 3.714.138
8.202.622 3.672.449 1.829.083
Jumlah
24.779.339
13.704.154
Penyusutan Promosi Sewa Telepon, teleks, dan faks Pemeliharaan gedung Kendaraan Jasa profesional Lain-lain Jumlah
29. GAJI DAN TUNJANGAN
Ekshibit E/39
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30.
PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
30 Sept 2010 (9 Bulan) Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penghapusan dalam tahun berjalan
(
(
Jumlah
30 Sept 2009 (9 Bulan)
1.421.821) 2.278.948 4.635.214 ( 493.560) ( -
92.693 984.102 2.038.704) 111.619) -
4.998.781 (
1.073.528)
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif : 30 Sept 2010
31.
Saldo awal Pemulihan penyisihan (penyisihan) selama periode berjalan Penghapusan dalam tahun berjalan
(
Saldo akhir
(
30 Sept 2009
13.945.735 ) (
10.375.586 )
4.998.781 (
1.073.528 )
8.946.954 ) (
11.449.114 )
LABA PER SAHAM DASAR 30 Sept 2010 (9 Bulan) Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
30 Sept 2009 (9 Bulan)
25.403.371
15.323.693
4.532.646.624
1.846.633.810
5,60
8,30
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Ekshibit E/40
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 30 Sept 2010 Kewajiban Deposito Direksi dan karyawan Giro Direksi dan karyawan Tabungan Direksi dan karyawan
Persentase terhadap jumlah kewajiban
2.504.702
39.979
1
1
146.826
8.320
2.651.529
48.300
0,000007%
0,003%
30 Sept 2010 Beban Bunga Direksi dan karyawan
30 Sept 2009
30 Sept 2009
4.566
285
4.566
285
33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut : 30 September 2010 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset lain-lain
AUD (Penuh)
1.022,16
SGD (Penuh)
31.247,27
USD (Penuh)
Rupiah
1.159.594,00 534.985,00 4.924.781.19 7.390.000,00 10.390.500,00 4.946.150,14 129.303.10
10.349.376 4.774.741 44.174.539 65.955.750 92.735.213 44.144.390 1.154.030 263.288.039
Kewajiban Kewajiban Segera Simpanan nasabah Hutang pajak Kewajiban lainnya Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lainlain
20.086.93 23.580.482.13 8.864.00 4.946.150.14
179.276 210.455.803 79.111 44.144.390
74.968.59
669.095 255.527.575
Aset bersih
7.760.464
Ekshibit E/41
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 30 Sept 2009 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset lain-lain
SGD (Penuh) 4.574,16 -
USD (Penuh) 55.690,00 154.985,00 446.261,45 5.840.000,00 1.000.000,00 1.154.876,58 160.361,23
Rupiah 538.244 1.497.930 4.344.425 56.443.600 9.665.000 11.161.882 1.549.891 85.200.972
Kewajiban Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
5.104.189,51 2.356,00 206.559,41
49.331.991 22.771 1.996.397 51.351.159
Aset bersih
33.849.813
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2010 dan 30 September 2009 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut.
34. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E/42 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar. 30 September 2010
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 Bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
21.530.992 128.746.728 46.792.331
21.530.992 128.746.728 46.792.331
729.700.000 1.482.873.253 1.561.328.125 102.493.843 454.409 64.845.148
93.550.224 102.493.843 454.409 64.845.148
729.700.000 249.410.327 111.771.995 -
693.811.100 273.349.043 -
357.187.146 -
801.869.445 -
59.372.500 -
2.180.000 -
349.549.102 17.150.496 -
4.138.764.829
458.413.675
1.090.882.322
967.160.143
357.187.146
801.869.445
59.372.500
2.180.000
401.699.598
15.083.085 4.123.681.744
Ekshibit E/43
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)
30 September 2010
Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
1.614.692.221 266.950.000
493.837.555 200.000.000
151.725.030 -
62.989.437 -
-
6 – 12 Bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
792.287.121
151.725.030
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen Dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja
2.909.369.732 469.905.532
444.099.145 2.955.532
134.910.840 8.546.770
-
71.921.403 8.546.770
699.095
-
699.095
69.744.880
10.709.472
589.197
589.197
3.593.766.046
458.353.346
Perbedaan jatuh tempo
544.998.781
Posisi neto setelah penyisihan
529.915.698
23.575.281 1.986.384.770
35.460.129
205.015.781 -
205.015.781
Ekshibit E/44
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Sept 2009 Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo
Nilai tercatat
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
-
-
-
-
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
5.136.559 72.353.786 5.974.102
5.136.559 72.353.786 5.974.102
345.500.000 1.130.119.508 658.846.745 11.161.882 71.511.813 248.653 34.870.320
345.500.000 71.511.813 248.653 34.870.320
249.320.257 49.458.741 9.361.505 -
136.880.103 1.800.377 -
9.726.936 -
442.068.013 -
1.237.973 -
89.517.850 8.142.246 -
791.281.401 11.332.733 -
2.335.723.368
535.595.233
308.140.503
138.680.480
9.726.936
442.068.013
1.237.973
97.660.096
802.614.134
11.449.114 2.324.274.254
)
Ekshibit E/45
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Sept 2009
Nilai tercatat
Tidak Mempunyai Kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 Bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-Kerja
Perbedaan jatuh tempo Posisi neto setelah penyisihan penghapusan
1.375.582.805 313.251.884
94.121.380 281.025.458
770.037.612 32.226.426
335.100.068 -
103.059.927 -
116.122.026 7.073.770
41.086.500 -
75.035.526 7.073.770
-
-
-
-
-
-
932.511
932.511
-
-
-
-
-
-
-
9.105.013 389.489
7.949.442 389.489
-
-
-
-
-
-
1.822.457.498
425.504.780
-
-
-
513.265.870
110.090.453
97.660.096
802.614.134
501.816.756
(
748.325
407.246 -
885.121.659
335.507.314
103.059.927
73.263.818 -
73.263.818
576.981.156)( 196.826.834)( 103.059.927 ) 368.804.195
1.237.973
Ekshibit E/46
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan, fasilitas giro dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan, melaksanakan serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima, serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.
37. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud, kesalahan proses, dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.
38. RISIKO MANAJEMEN PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum, menurut surat edaran tersebut penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hokum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Ekshibit E/47
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) a. Risiko Hukum (Lanjutan) Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum group legal bertugas untuk menyelesaikan masalahmasalah hukum yang terjadi menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum. b. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis : visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi, visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. c. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility), respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah. d. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti :
Ekshibit E/48
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. RISIKO MANAJEMEN (Lanjutan) d. Risiko Kepatuhan (Lanjutan) - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara : - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).
39. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut: Informasi Segmen 30 September 2010 Aset Aktiva Segmen Aktiva yang tidak dpt dialokasikan
Kewajiban Kewajiban Segmen Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan
30 September 2009 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
8.750
1.596.828.278
2.392.456.036
3.989.293.064 134.388.682 4.123.681.746
2.938.849.402
59.734.505
585.473.989
3.584.057.896 9.708.152 3.593.766.048
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
76.038.260
586.574.580
1.563.604.273
2.226.217.113 98.057.141 2.324.274.254
1.421.921.197
522.000
391.345.534
1.813.788.731 8.668.767 1.822.457.498
Ekshibit E/49 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30 September 2010 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
71.408 2.199.168 889.457 3.160.033
135.595.978 14.409.518 165.054 150.170.550
111.240 111.240
246.907.728 16.608.686 1.054.511 264.570.925
151.838.231 942.788 152.781.019
4.556.919 4.556.919
17.743.195 430.830 18.174.025
169.581.426 5.930.537 175.511.963
Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih
89.058.962 6.225 (
Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional
(
55.387.872) 33.677.315 189.140 106.616)
Laba sebelum Pajak Beban Pajak
(
33.759.839 8.356.468)
Laba bersih
25.403.371
30 September 2009 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban
78.648 70.017 290.740 439.405
85.652.526 10.525.663 146.557 96.324.746
90.159.622 24.156 90.183.778
3.010.970 3.010.970
(
70.518.056 70.518.056
156.249.230 10.595.680 437.297 167.282.207
19.717.936 933.446 ) 18.784.490
109.877.558 2.101.680 111.979.238
Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih
55.302.969 21.184.213 ( (
2.037 56.166 ) 21.130.084 5.806.391 ) 15.323.693
Ekshibit E/50
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berikut ini disajikan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 tentang “Laporan Tahunan. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan dan Bulanan. serta laporan tertentu dari Bank yang disampaikan kepada Bank Indonesia” dan juga berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar” : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 30 Sept 2010 Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor Penambah - Agio Saham - Cadangan umum dan tujuan - Laba tahun-tahun lalu - Laba bersih tahun berjalan 2.2 Faktor Pengurang 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti - Aset tidak berwujud lainnya Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Modal Pinjaman Jumlah Modal Pelengkap Jumlah Modal C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Untuk risiko operasional - Dengan memperhitungkan risiko pasar D. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - Untuk risiko kredit dan risiko operasional - Untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
(
453.265 63.041 63.495 7.522 8.750 34.521 12.702 454)( -
30 Sept 2009 453.265 40.641 40.890 11.942 4.250 17.036 7.662 249) -
516.306 14.859 -
493.906 8.461 -
14.859
8.461
501.447
502.616
1.723.707 74.123 -
898.391
29,61% 29,61%
55,95% 51,60%
8%
8%
75.720
Ekshibit E/51 PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2008. 31 Desember 2007 dan 31 Maret 2007 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas. Bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. Berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. Yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. Merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 September 2010 adalah sebagai berikut : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 30 September 2010 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura
Aset 262.175 9 212
Posisi Devisa Neto
Kewajiban 270.419 ( (
Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat
107.581
98.656
Posisi Devisa Neto
8.925 902
Jumlah modal
529.989
Rasio PDN (Keseluruhan)
30 September 2009 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura
8.244 ) 9 212 8.023)
0,17%
Aset 84.546 31
Kewajiban 51.351 -
Jumlah modal
Posisi Devisa Neto 33.195 31 33.226 502.616
Rasio PDN (Keseluruhan)
6,61%
42. RASIO LAINNYA 30 Sept 2010 (%) (9 Bulan) Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO Likuiditas LDR
30 Sept 2009 (%) (9 Bulan)
1,21% 6,63% 2,84% 87,82%
1,57 6,91 4,54 85,49
53,67%
47,90
Ekshibit E/52
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis. Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akunakun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Cadangan umum; b. Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini: Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Ekshibit E/53
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
JUMLAH KEWAJIBAN
724.667.026
724.667.026
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 30 Juni 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit
371.000.000 3.841.498 13.824.703 287.577.980 )
101.088.221 -
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
(
44. INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut: Risiko Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan
30 Sept 2010
30 Sept 2009
Low to Moderat Low to Moderat Moderat Low to Moderat Low to Moderat Low to Moderat Moderat to high Low to Moderat
Moderat Moderat Moderat Moderat Moderat Rendah Moderat Rendah
Ekshibit E/54
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. b. Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking system”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000. c. Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank, yaitu sebagai berikut: (i). PT Asuransi Central Asia (ACA) ; berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 12 November 2007 sampai dengan 11 November 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak, (ii). PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) ; berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak, (iii). PT Asuransi Asoka Mas ; berlaku sejak tanggal 29 Desember 2009 sampai dengan jangka waktu yang tidak dapat ditentukan, (iv). PT Asuransi Bina Dana Arta, berlaku sejak tanggal 11 Januari 2006 sampai dengan tanggal 11 Januari 2008, apabila tidak ada perubahan/pengahiran dari salah satu pihak, maka untuk selanjutnya dianggap diperpanjang secara otomatis untuk tahun-tahun berikutnya, (v). PT Asuransi Jaya Proteksi, berlaku sejak tanggal 5 Juni 2007 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya. e. Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. f. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
Ekshibit E/55
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) g. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010 yang masih dalam proses perpanjangan jangka waktu perjanjian. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumen-dokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011. h. Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2011. i. Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Mei 2011. j. Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011. k. Bank melakuan perjanjian dengan PT Matair Terra Solusi sehubungan dengan pembelian lisensi atas sistem yang dinamakan “Matair Sys Treasury”, dengan biaya lisensi produk dan biaya implementasi adalah sebesar Rp 519.528.000. l. Bank mengadakan perjanjian dengan Bustam Tjoar sehubungan dengan pengadaan & jasa untuk system bussiness inteligence, dengan biaya sebesar Rp 54.000.000. m. Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Finnet Indonesia tentang Layanan Penerimaan Pembayaran Tagihan Biller secara elektronis dengan sistem host to host, yang berlaku untuk jangka waktu selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 11 Mei 2010 sampai dengan tanggal 10 Mei 2013. n. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pengembangan dan penerapan program komputer aplikasi penunjang bill payment dengan PT Teradata Megah Corporation, dengan biaya sebesar $ 31.000 USD.
Ekshibit E/56
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut: - PPSAK 2 : - PPSAK 3 : - PPSAK 4 : - PPSAK 5 :
Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana, Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a.
PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.
b.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
Ekshibit E/57
PT BANK CAPITAL INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2010 DAN 30 SEPTEMBER 2009 (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 45. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (Lanjutan) c.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: −PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, −PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, −PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, −PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, −PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, −PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, −PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, −PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, −ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, −ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, −ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan, −ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik, −ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer, Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
46. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 31 Oktober 2010.