PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2013 tidak diaudit
31 Desember 2012 tidak diaudit
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga dikurangi penurunan nilai sebesar Rp 283.255.493 Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Pembayaran di muka dan aset lancar lainnya
2c,2o,4,30
9.473.309.548
1.168.111.667
2e,2g,2o,5,30
51.712.661.890
54.070.712.431
2g,2o,6,9,30 2o,6,30 2h,7
322.468.562 13.027.427.121 125.197.020.086
225.136.251 11.247.844.943 119.353.215.449
7.579.834.452
10.987.901.937
207.312.721.659
197.052.922.678
504.862.618 6.688.425.811 5.836.169.329
416.401.005 5.694.747.639 6.899.734.478
322.383.497.329 8.581.629.471
326.817.263.056 2.264.393.434
Jumlah Aset Tidak Lancar
343.994.584.558
342.092.539.612
JUMLAH ASET
551.307.306.217
539.145.462.290
2i,2o,8,30
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Taksiran tagihan pajak penghasilan Piutang pihak berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 336.342.939.107 dan Rp 330.066.080.914 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Aset lain-lain
2p,26 2g,2o,9,30 2p,26
2j,10 2k,11
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-1-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
31 Maret 2013 tidak diaudit
31 Desember 2012 tidak diaudit
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang pajak Uang muka penjualan Utang jangka panjang bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank Sewa pembiayaan
2o,12,30 2o,30 13,30 2p,14,30 2o,30
78.846.882.357 11.704.433.734 6.040.120.993 3.125.777.972 12.123.288.327
84.430.839.323 8.202.215.851 6.155.280.956 2.785.283.854 783.238.089
73.359.119.187 4.646.295.124
71.775.722.097 1.662.621.120
189.845.917.694
175.795.201.290
38.876.000.000
38.680.000.000
57.358.773.317 7.209.095.998
68.248.773.317 1.199.077.875
9.888.475.791
9.888.475.791
43.556.083
55.435.015
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
113.375.901.189
118.071.761.998
JUMLAH LIABILITAS
303.221.818.883
293.866.963.288
58.800.000.000 38.881.241.354 141.163.689.040 9.240.556.939
58.800.000.000 38.881.241.354 141.163.689.041 6.433.568.607
Jumlah Ekuitas
248.085.487.334
245.278.499.002
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
551.307.306.217
539.145.462.290
2o,5,7,10,15,30 2m,17
Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Utang pihak berelasi 2g,2o,9,30 Utang jangka panjang-setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank 2o,5,7,10,15,30 Sewa pembiayaan 2m,17 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 2n,18 Pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan 2m,16
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 588.000.000 saham Tambahan modal disetor Selisih penilaian aset dan liabilitas Saldo laba
19 20 2s,21
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-2-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
2013 tidak diaudit
2012 tidak diaudit
PENJUALAN BERSIH
2l,22,31
80.946.558.828
75.583.782.522
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k,20,23
68.623.796.078
66.925.825.806
12.322.762.750
8.657.956.716
1.624.843.033 3.563.127.350
1.052.109.708 3.323.757.610
Jumlah Beban Usaha
5.187.970.383
4.375.867.318
LABA USAHA
7.134.792.367
4.282.089.398
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2l,24 2l,24
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga Beban bunga Laba (rugi) selisih kurs - bersih Lain-lain-bersih
20 20 20,25 20
11.292.378 3.651.215.396) 307.628.353) 683.312.485
( (
Beban Lain-lain – Bersih
(
LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
3.264.238.886)
(
(
13.444.302 3.298.593.459) 120.560.500 186.511.443 2.978.077.214)
3.870.553.481
1.304.012.184
TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tangguhan 26
(
1.063.565.149)
774.017.210
Taksiran Beban Pajak Penghasilan
(
1.063.565.149)
774.017.210
2.806.988.332
2.078.029.394
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2r
4,77
3,53
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. -3-
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
Surplus revaluasi
Saldo laba (Defisit)
Jumlah
Saldo 1 Januari 2012 Laba bersih
58.800.000.000 -
38.881.241.354 -
56.422.591.864 ( 13.696.035.309) 2.078.029.394
140.407.797.909 2.078.029.394
Saldo 31 Maret 2012 (tidak diaudit)
58.800.000.000
38.881.241.354
56.422.591.864 (11.618.005.915)
142.485.827.303
Saldo 1 Januari 2013 Laba bersih
58.800.000.000 -
38.881.241.354 141.163.689.040 -
6.433.568.607 2.806.988.332
245.278.499.002 2.806.988.332
Saldo 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
58.800.000.000
38.881.241.354 141.163.689.040
9.240.556.939
248.085.487.334
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-4-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. LAPORAN ARUS KAS Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2013 tidak diaudit ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran: Bunga & beban keuangan Pajak Lain - lain Penerimaan: Penghasilan bunga Penghasilan lain
(
66.358.811.903 75.312.691.415)
(
8.953.879.512)
( ( (
3.745.483.223) 79.923.094) 297.813.557)
2012 tidak diaudit
(
137.194.733 ( ( (
11.292.378 279.507.300
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(
12.786.299.708)
77.573.200.271 77.436.005.538)
3.296.765.109) 190.452.022) 120.997.464) 13.444.302 103.843.358
(
3.335.732.202)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan/(penempatan) jaminan
4.108.763.443
1.308.480.716
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
4.108.763.443
1.308.480.716
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan utang jangka pendek Penambahan/(pembayaran) utang pembiayaan Pembayaran utang jangka pendek Penambahan (Pembayaran) : Utang/piutang pihak yang berelasi Utang jangka panjang
(
(
24.074.744.100 8.950.972.044 5.665.109.034)
6.060.243.034 361.850.356) -
( (
987.872.964) 9.390.000.000)
( (
1.006.291.906) 14.864.750.001)
16.982.734.146
(
10.172.649.229)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
8.305.197.881
(
12.199.900.715)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.168.111.667
14.546.280.542
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
9.473.309.548
2.346.379.827
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-5-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian Entitas PT Prima Alloy Steel Universal Tbk. (Entitas) didirikan dengan akta Notaris M.M. Lomanto, S.H. No. 22 tanggal 20 Pebruari 1984. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2315-HT.01.TH.1985 tanggal 25 April 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 27 Tambahan No. 304 tanggal 3 April 1987. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. No. 25 tanggal 31 Oktober 2008, antara lain mengenai perubahan pasal 22 anggaran dasar Entitas dan penegasan perubahan susunan Direksi serta perubahan ketentuan anggaran dasar Entitas guna penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007. Perubahan tersebut telah mendapat persertujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-100935.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 31 Desember 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas meliputi industri rim, stabilizer dan peralatan lain dari alloy aluminium dan baja, serta perdagangan umum untuk produk-produk tersebut. Kantor dan pabrik Entitas berlokasi di Jalan Muncul No. 1, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Entitas mulai beroperasi komersial pada tahun 1986. Berdasarkan surat keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 604/A.1/1989 tanggal 12 September 1989, bidang usaha Entitas bebas analisis mengenai dampak lingkungan. b. Penawaran Umum Efek Entitas Pada tahun1990, penawaran umum perdana 2.000.000 saham Entitas dan penjualan 1.000.000 saham milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dinyatakan efektif. Pada tahun 1994, para pemegang saham menyetujui pembagian satu saham bonus untuk setiap satu saham. Pada tahun 1997, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per lembar saham menjadi Rp 500 per lembar saham, pembagian dividen saham sebanyak 2 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 kepada setiap pemegang 10 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham dan pembagian saham bonus sebanyak 8 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham kepada setiap pemegang 5 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham. Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa tanggal 10 Januari 2003 yang diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 13 tanggal 10 Januari 2003, para pemegang saham menyetujui restrukturisasi hutang dan penambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 41.600.000 saham dengan harga sebesar Rp 1.250 per lembar saham. Pada tahun 2005, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 500 per lembar saham menjadi Rp 100 per lembar saham. Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas telah mencatatkan 588.000.000 saham di Bursa Efek Indonesia.
-6-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Entitas pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : :
Bing Hartono Poernomosidi Ratnawati Sasongko Ari Nugraha
: : :
Djoko Sutrisno Paulus Bondan S. Herman Danny Kurnia
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Entitas pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: : :
Bing Hartono Poernomosidi Ratnawati Sasongko Ari Nugraha
: : :
Djoko Sutrisno Paulus Bondan S. Herman Danny Kurnia
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur
Jumlah karyawan tetap Entitas adalah 808 orang dan 819 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. -6-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan. Kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak ditentukan penggunaannya. d. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrument keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa dating (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrument keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pada periode yang berakhir 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas tidak mempunyai aset keuangan yang diukur dengan metode suku bunga efektif. Penuruan nilai aset keuangan Aset keuangan Entitas dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
-7-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d. Aset Keuangan (lanjutan) Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: - Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau - Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Entitas atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa dating yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bungan efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Entitas mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Entitas masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. e. Pengalihan Piutang Usaha (Anjak Piutang) Piutang penjualan ekspor yang dianjak piutang secara “recourse” diakui sebagai liabilitas. Selisih antara nilai buku piutang yang dialihkan dengan hasil yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang. Bagian yang belum diamortisasi disajikan sebagai kontra akun terhadap liabilitas. Karena risiko kolektibilitas belum dialihkan, piutang disajikan sebesar nilai realisasi bersih setelah dikurangi cadangan penurunan nilai piutang.
-8-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Entitas diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitas langsung. Liabilitas keuangan Utang bank, utang usaha, utang lain-lain, dan pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, dan hanya jika, liabilitas Entitas telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa. g. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Berelasi Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). i.
Pembayaran di Muka Pembayaran di muka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaatnya.
-9-
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), mengenai “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), mengenai “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), mengenai “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (Cost model) atau model revaluasi (Revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Efektif tanggal 1 Januari 2012, aset tetap dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca. Perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengakuan aset tetap diterapkan secara prospektif. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
5 5 - 15 2 - 10 5 5
Tanah dinyatakan sebesar jumlah revaluasian dan tidak disusutkan Kenaikan yang berasal dari revaluasi aset tetap tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada bagian ekuitas, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini, kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada. Saldo surplus revaluasi tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba saat aset tetap yang telah direvaluasi dijual atau dihentikan penggunaannya dan sejalan dengan penggunaan aset oleh entitas. Pemindahan surplus revaluasi ke saldo laba tidak melalui laporan laba rugi komprehensif. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan cara disajikan kembali secara proporsional dengan perubahan dalam jumlah tercatat bruto dari aset sehingga jumlah tercatat aset setelah revaluasi sama dengan jumlah revaluasian. Jumlah penyesuaian yang timbul dari penyajian kembali akumulasi penyusutan membentuk bagian dari kenaikan atau penurunan dalam jumlah tercatat yang dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
- 10 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap (lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang diperoleh/diderita dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan PSAK No. 47, mengenai “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah atau perpanjangan hak tanah atau hak guna usaha ditangguhkan dan diamortisasi selama periode berlakunya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). Entitas telah melakukan Kuasi Reorganisasi efektif 1 Juli 2012. Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) tentang ”Akuntansi Kuasi Reorganisasi” maka surplus revaluasi pada bagian ekuitas telah dihapuskan dengan Selisih Penilaian Aset dan Liabilitas pada bagian ekuitas.
k. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009) mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca), Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi laporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
- 11 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan pada aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and lease back transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa manfaat aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Utang sewa pembiayaan disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan. n. Liabilitas Diestimasi atas ImbalanKerja Entitas mengakui kewajiban atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No. 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, kurs yang digunakan dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual yang dipublikasikan terakhir pada periode yang bersangkutan untuk uang kertas dan/atau transaksi Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 EUR, Euro Eropa US$, Dolar Amerika Serikat JPY, Yen Jepang
Rp
- 12 -
12.423 9.719 103
31 Desember 2012 Rp
12.810 9.670 112
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan Entitas dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perhitungan beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal, dan akumulasi kompensasi rugi fiskal. q. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas - Terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Entitas, dieliminasi sebagai bagian dari proses. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. r. Laba Per Saham Dasar Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sebesar 588.000.000 saham pada tahun 2013 dan 2012. s. Kuasi Reorganisasi Pada akhir bulan Juni 2012 Entitas melakukan kuasi reorganisasi. Kuasi reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method) sesuai PSAK No. 51 (Revisi 2003) tentang “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”. Penilaian terhadap aset dan liabilitas Entitas dilakukan dengan menggunakan kriteria nilai wajar aset dan liabilitas.
- 13 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. f. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan”. g. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”. h. PSAK No. 25 (Revisi 2009), ‘Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. i. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. j. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Entitas: PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut berlaku restropekstif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Entitas adalah:
3.
-
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan. Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
-
Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber estimasi ketidakpastian.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan taksiran dan asumsi antara lain: a. Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Entitas. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
- 14 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) b. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas seperti diungkapkan pada catatan 2d dan 2f. c. Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 15 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industry dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. d. Pajak penghasilan Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. e. Imbalan kerja Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah factor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkan diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalikan investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari taksiran tersebut.
- 15 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013 Kas (US$ 6.323 dan Rp 18.522.175 pada tanggal 30 Maret 2013 dan US$ 3.195 dan Rp 25.091.486 pada tanggal 31 Desember 2012) Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (US$ 844.196, EUR 2.458 dan Rp 19.717.316 pada tanggal 31 Maret 2013 dan US$ 28.248, EUR 5.398 dan Rp 29.516.312 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank Central Asia Tbk. United Overseas Bank Limited (US$ 13.737 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (US$ 13.629 dan EUR 432 pada tanggal 31 Maret 2013 dan US$ 895 dan EUR 433 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (US$ 12.892 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$ 6.427 dan Rp 129.040.291 pada tanggal 31 Maret 2013 dan Rp 53.563.296 dan US$ 783 pada tanggal 31 Desember 2012) PT Bank UOB Buana PT Bank Panin Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Sub - Jumlah Jumlah
31 Desember 2012
79.974.732
55.986.459
8.254.994.729 622.786.140
371.825.533 366.905.622
133.510.110
132.772.678
137.822.072
14.182.527
15.520.951
124.668.348
191.506.831 7.132.513 27.635.646 2.425.824
61.131.038 5.481.245 2.932.318 2.225.899
9.393.334.816
1.112.125.208
9.473.309.548
1.168.111.667
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas tidak mempunyai saldo kas dan setara kas pada pihak berelasi. Tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan atau ditentukan penggunaannya.
- 16 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Prestige Autotech Co. (US$ 3.758.258 dan US$ 3.719.777 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Special Falgar I Kungsba Co., (US$ 150.230 dan US$ 114.168 pada 31 Desember 2012) Hot Wheel City Co. (US$ 510.435 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Penjualan ekspor (US$ 1.081.231 pada 31 Maret 2013 dan US$ 1.276.359 pada 31 Desember 2012) Sub-jumlah Cadangan kerugian piutang
31 Desember 2012
36.526.514.264
35.970.241.076
-
1.104.004.560
4.960.917.765
4.935.906.450
10.508.485.354
12.342.387.757
51.995.917.383 283.255.493 )
(
Jumlah
(
51.712.661.890
54.352.539.843 281.827.412 ) 54.070.712.431
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, analisis piutang usaha adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 Rp
%
31 Desember 2012 Rp
%
Belum jatuh tempo
18.616.558.280
36
17.302.627.978
32
Jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Lebih dari 60 hari
1.551.379.857 517.126.619 31.027.597.134
3 1 60
1.622.121.373 1.081.414.248 34.064.548.832
3 2 63
Jumlah
51.712.661.890
100
54.070.712.431
100
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas utang bank dan utang bank jangka panjang (lihat Catatan 12 dan 16). Tidak terdapat piutang usaha kepada pihak berelasi. Entitas berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai piutang pada pihak ketiga cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
- 17 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG LAIN-LAIN Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
Pihak yang berelasi Piutang karyawan (US$ 15.627, EUR 3.000 dan Rp 133.319.000 pada 31 Maret 2013 dan US$ 14.507 dan Rp 84.851.820 pada 31 Desember 2012) Pihak ketiga Special Falgar I Kungsba Co. (US$ 237.500 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Svenska Faelg I Eksj Co. (US$ 222.500 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) OY Motoral Co. (US$ 217.500 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Martin Felgspecialisten Co. (US$ 200.000 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Prestige Autotech Co. (US$ 41.580 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Lain-lain (US$ 395.625 dan Rp 249.812.920 pada 31 Maret 2013 dan US$ 220.624 dan Rp 226.910.937 pada 31 Desember 2012) Jumlah
31 Desember 2012
322.468.562
225.136.251
2.308.262.500
2.296.625.000
2.162.477.500
2.151.575.000
2.113.882.500
2.103.225.000
1.943.800.000
1.934.000.000
404.116.200
402.078.600
4.094.888.601
2.360.341.343
13.027.427.121
11.247.844.943
Piutang lain-lain, kecuali piutang karyawan, merupakan piutang atas penagihan penggantian biaya mould. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang lain-lain.
- 18 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Jumlah
31 Desember 2012
42.988.129.006 30.879.691.713 21.370.486.810 29.958.712.557
45.399.252.541 24.540.817.267 28.118.107.591 21.295.038.050
125.197.020.086
119.353.215.449
Seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (lihat Catatan 16). Persediaan diasuransikan atas risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 6.500.000 pada periode 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Manajemen Entitas berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan oleh karena itu cadangan penurunan nilai ditetapkan nihil. 8.
PEMBAYARAN DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Uang muka pemasok (US$ 71.396, EUR 34.720 dan Rp. 515.625.750 pada 31 Maret 2013 dan US$ 36.360, EUR 4.463 dan Rp.358.473.750 pada 31 Desember 2012) Margin Deposit (US$ 484.374, EUR 7.500 dan US$ 917.516 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka PPN
1.640.850.034
767.245.980
4.795.208.389 582.655.899 561.120.130
8.872.376.144 683.906.799 664.373.014
Jumlah
7.579.834.452
10.987.901.937
Uang muka pemasok merupakan uang muka atas pembelian bahan pembantu dan aset tetap. Pada Maret 2012, uang muka pemasok (Frensi Holding Co., Ltd.) sebesar US$ 438.894 atau setara dengan Rp 3.979.891.154 telah diterima kembali oleh Entitas.
- 19 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut: Sifat hubungan
Pihak-pihak berelasi
Pemegang saham Entitas
Venice Enterprises Holdings Ltd., British Virgin Island Djoko Sutrisno Dewan Komisaris dan Direksi
Presiden Direktur Entitas Manajemen dan Karyawan kunci
Beberapa transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 1. Gaji dan manfaat kesejahteraan lain untuk Dewan Komisaris dan Direksi Entitas kurang lebih sebesar Rp 1.293.932.497 dan Rp 4.705.209.080 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 2. Entitas melakukan transaksi keuangan dengan Djoko Sutrisno berupa pembayaran biaya-biaya terlebih dahulu. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Pihak Berelasi” sebagai berikut: 31 Maret 2013 Djoko Sutrisno
6.688.425.811
Jumlah
6.688.425.811
% terhadap jumlah aset
1.21 %
3. Entitas memperoleh pinjaman tanpa bunga dari Venice Enterprises Holding Ltd., British Virgin Islands (Venice), pemegang saham Entitas, dengan jaminan pribadi Presiden Direktur Entitas. Pinjaman ini jatuh tempo pada tahun 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013 dan dikenakan bunga sebesar 1,5% di atas LIBOR. Perjanjian dengan Venice mensyaratkan Entitas untuk mendapatkan ijin tertulis dari Venice dalam melakukan antara lain pengalihan atau penjualan aset utama Entitas, pembayaran deviden, bertindak sebagai penjamin, dan memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali untuk operasi usaha normal. Rincian utang kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Venice Enterprises Holdings Ltd, British Virgin Islands (US$ 4.000.000)
38.876.000.000
38.680.000.000
Jumlah
38.876.000.000
38.680.000.000
12.82%
23.16%
% terhadap jumlah liabilitas
- 20 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: 2013 Saldo Awal 1 Januari 2013
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir 31 Maret 2013
Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
65.582.000.000 880.526.770 72.430.893.119 495.305.533.782 5.961.587.833 9.520.405.287
1.610.768.709 94.823.757 -
-
-
65.582.000.000 880.526.770 72.430.893.119 496.916.302.491 6.056.411.590 9.520.405.287
Sub-jumlah
649.680.946.791
1.705.592.466
-
-
651.386.539.257
948.022.975
137.500.000
-
-
1.085.522.975
6.254.374.204
-
-
-
6.254.374.204
Jumlah nilai tercatat
656.883.343.970
1.843.092.466
-
-
658.726.436.436
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
880.526.770 30.594.270.174 286.867.485.426 4.908.799.355 5.981.082.589
983.958.202 4.911.195.365 84.226.466 141.118.804
-
-
880.526.770 31.578.228.376 291.778.680.791 4.993.025.821 6.122.201.394
Sub-jumlah
329.232.164.314
6.120.498.837
-
-
335.352.663.152
833.916.599
156.359.355
-
-
990.275.954
Jumlah akumulasi penyusutan
330.066.080.914
6.276.858.193
-
-
336.342.939.107
Nilai buku
326.817.263.056
Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha Mesin
Aset sewa guna usaha. Mesin
322.383.497.329
2012 Saldo Awal 1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
65.582.000.000 880.526.770 40.008.599.995 373.887.294.008 4.859.140.522 5.763.897.954
26.658.800.263 84.813.666.264 1.105.322.311 3.756.507.333
2.875.000 -
Sub-jumlah
490.981.459.249
116.334.296.171
2.875.000
33.256.480.974
10.059.608.371
-
Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha Mesin
(
Saldo Akhir 31 Desember 2012
5.763.492.860 36.604.573.510 -
65.582.000.000 880.526.770 72.430.893.119 495.305.533.782 5.961.587.833 9.520.405.287
42.368.066.370
649.680.946.791
42.368.066.370 )
948.022.975
6.254.374.204
6.254.374.204
-
-
6.254.374.204
Jumlah nilai tercatat
530.492.314.427
132.648.278.746
2.875.000
-
656.883.343.970
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Pematangan tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Perabot dan peralatan kantor Alat pengangkutan
880.526.770 27.206.271.318 269.344.351.263 4.702.811.398 5.682.781.286
3.387.998.856 17.523.134.124 208.862.957 298.301.341
2.875.000 -
-
880.526.770 30.594.270.174 286.867.485.426 4.908.799.355 5.981.082.589
Sub-jumlah
307.816.742.036
21.418.297.278
2.875.000
-
329.232.164.314
208.479.179
625.437.420
-
-
833.916.599
Jumlah akumulasi penyusutan
308.025.221.215
22.043.734.699
2.875.000
-
330.066.080.914
Nilai buku
222.467.093.212
Aset sewa guna usaha Mesin
326.817.263.056
- 21 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2011 aset tetap yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah direview oleh manajemen dan didukung oleh laporan Hari Utomo & Rekan, penilai independen, dalam laporannya tertanggal 15 Juni 2012 dasar penilaian yang diterapkan adalah Nilai Pasar dengan menggunakan metode pendekatan biaya dengan metode DRC. Pengurangan aset tetap pada tahun 2012 merupakan pelepasan AC dengan nilai buku nihil. Penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Beban pokok penjualan – beban pabrikasi Beban usaha (lihat Catatan 24)
6.055.695.486 191.642.616
21.528.671.020 432.928.143
Jumlah
6.247.338.102
21.961.599.163
Sebagian hak atas tanah seluas 8.660 m2 (14,4% dari keseluruhan hak atas tanah) masih atas nama Presiden Direktur Entitas, yang telah membuat Surat Pernyataan pemberian kuasa untuk menggunakan tanah dimaksud sebagai lahan kegiatan operasional Entitas. Hak atas tanah merupakan hak guna bangunan (HGB) yang akan berakhir pada tahun 2015 dan tahun 2025, dan dapat diperbarui. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (lihat Catatan 15). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Pada tahun 2013 dan 2012, aset tetap Entitas telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 37.229.118 dan Rp 640.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. 11. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Beban ditangguhkan - bersih Jaminan Lain-lain
8.046.399.005 534.930.466 300.000
1.730.431.568 533.661.866 300.000
Jumlah
8.581.629.471
2.264.393.434
Beban ditangguhkan – bersih sebagian besar merupakan biaya sehubungan dengan restrukturisasi utang pada tahun 2011 dan bank garansi.
- 22 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. UTANG USAHA Akun ini merupakan utang atas pembelian kepada: 31 Maret 2013 Hydro Aluminium Asia PTE, LTD (US$ 4.872.352 dan US$ 5.344.153 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012) PT. Nippon Paint PT. Arianto Darmawan (US$ 174.021 dan Rp. 44.250.000 pada 31 Maret 2013 dan US$ 174.021 dan Rp. 81.106.000 pada 31 Desember 2012) Inmess GMBH, (EUR 10.000 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2011) Lain-lain (US$ 1.186.048, EUR 2.198, dan Rp. 15.531.787.770 pada 31 Maret 2013 dan US$ 1.276.801, EUR 1.815, dan Rp. 15.220.834.696 pada 31 Desember 2012) Jumlah
31 Desember 2012
47.354.389.679 2.469.003.056
51.677.963.862 3.270.134.166
1.812.976.570
1.763.893.518
124.230.000
128.100.000
27.086.283.052
27.590.747.777
78.846.882.357
84.430.839.323
Utang usaha timbul dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan lain-lain yang digunakan untuk produksi velg. Tidak ada jaminan yang diberikan atas saldo utang usaha di atas. 13. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Air, listrik dan gas Gaji dan upah Beban professional Beban bunga Lain-lain
2.592.313.651 2.469.450.581 480.727.000 78.625.982 419.003.779
3.140.969.905 1.801.107.982 479.110.000 203.862.731 530.230.338
Jumlah
6.040.120.993
6.155.280.956
14. UTANG PAJAK Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 4 (2)
3.124.418.966 1.359.006 -
2.777.779.868 2.913.986 4.590.000
Jumlah
3.125.777.972
2.785.283.854
- 23 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Hutang Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
91.398.773.317 6.520.000.000
100.398.773.317 39.625.722.097
Jumlah
97.918.773.317
140.024.495.414
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
40.560.000.000
71.775.722.097
Bagian jangka panjang
57.358.773.317
68.248.773.317
Entitas mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., yaitu berupa: - Kredit Investasi dengan batas maksimum sebesar US$ 4.300.000 tingkat bunga atas pinjaman adalah sebesar 8,5% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun. - Modal kerja ekspor yang digunakan untuk fasilitas pembukaan Letter of Credit impor dengan batas maksimum sebesar US$ 3.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun dan jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 dimana sesuai dengan surat dari BNI tanggal 3 Desember 2007, fasilitas ini telah dialihkan menjadi fasilitas Letter of Credit impor. Sesuai surat BNI No. KKS/3/0500/R dan No. KKS/3/0502/R tanggal 18 Juni 2009 dan 19 Juni 2009, BNI menyetujui sebagai berikut: 1. Menurunkan batas maksimum kredit investasi dari US$ 4.300.000 menjadi sebesar US$ 1.450.227 dan dikonversi ke mata uang Rupiah sebesar Rp 15.212.885.846 dengan tingkat bunga 10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010. 2. Merestrukturisasi pinjaman Entitas atas fasilitas KMK Post Financing sebesar Rp 183.196.463.426 dan US$ 2.169.731,36 dan fasilitas Letter of Credit sebesar US$ 1.128.689,22 menjadi fasilitas Aflopend dengan jangka waktu 60 bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 10% untuk bulan Juni 2009 - Desember 2011, 12% untuk tahun 2012 dan 13% untuk tahun 2013 dan 2014.
Entitas juga mendapatkan fasilitas usance letter of credit dari BNI sebesar US$ 22.000.000. Pada tanggal 3 Desember 2007, fasilitas kredit modal kerja ekspor sebesar US$ 3.000.000 telah dialihkan menjadi fasilitas letter of credit impor sehingga fasilitas usance letter of credit menjadi sebesar US$ 25.000.000. Pada tanggal 26 Mei 2008 BNI mengubah sebagian fasilitas usance letter of credit sebesar US$ 20.000.000 menjadi fasilitas Trust Receipt/Post Financing (dimana sebesar US$ 5.500.000 merupakan fasilitas Trust Receipt/Post Financing dalam bentuk mata uang Rupiah). Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Juli 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 13 Juli 2009. Pada bulan Desember 2008, BNI menyetujui untuk mengubah saldo utang Letter of Credit yang jatuh tempo pada bulan Desember 2008 sebesar US$ 3.034.143,65 menjadi KMK Post Financing dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada saat settlement dan memperpanjang jatuh tempo pinjaman selama 180 hari sejak perubahan jenis fasilitas utang tersebut dengan tingkat bunga sebesar 14% per tahun. Berdasarkan surat dari BNI tanggal 23 Desember 2008, BNI menyetujui untuk memperpanjang saldo utang KMK Post Financing mata uang Dolar Amerika Serikat yang jatuh tempo pada bulan Januari dan Februari 2009 sebesar US$ 4.291.271,86 sampai dengan berbagai tanggal terakhir pada tanggal 4 Agustus 2009 dengan tingkat bunga sebesar 15% per tahun. - 24 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) Pada bulan Februari 2009, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja tambahan sementara sebesar Rp 8.600.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja pembelian bahan baku. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Entitas telah melunasi fasilitas ini. Berdasarkan surat BNI No. KKS/3/0500/R dan No. KKS/3/0502/R tanggal 18 Juni 2009 dan 19 Juni 2009, BNI menyetujui beberapa hal sebagai berikut: 1. Menurunkan plafond fasilitas letter of credit impor menjadi US$ 5.000.000 2. Merestrukturisasi fasilitas KMK Post Financing menjadi KMK Aplofend dengan jangka waktu selama 60 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan surat kuasa membebankan hak tanggungan dan akta pemberian hak tanggungan atas tanah dan bangunan yang terdiri dari Hak Guna Bangunan (HGB) No. 28 dan No. 72 yang masing-masing seluas 50.960 m2 atas nama Entitas dan 8.660 m2 atas nama Djoko Sutrisno, piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu milik Entitas (lihat Catatan 5, 7 dan 10), jaminan Entitas dari PT Enmaru International, pemegang saham Entitas dan jaminan pribadi dari Komisaris dan Presiden Direktur Entitas. Persyaratan dalam perjanjian sehubungan dengan fasilitas ini meliputi pembatasan antara lain pemeliharaan rasio keuangan tertentu (current ratio minimal 1 kali dan debt to equity maksimal 2,5 kali serta debt service coverage minimal 1 kali), melakukan merger/akuisisi/investasi ke Entitas lain, membagikan dividen, menerima pinjaman dari pihak lain, mengikatkan diri sebagai penjamin, menjual dan atau menyewakan barang agunan. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan. Entitas mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yaitu berupa: - Kredit Modal Kerja dengan batas maksimum Rp 8.700.000.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. - Kredit Investasi sebesar Rp 7.300.000.000 tingkat bunga atas pinjaman adalah sebesar 12% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 48 bulan. - Kredit Modal Kerja Ekpor dengan batas maksimum sebesar US$ 2.500.000 dengan tingkat bunga sebesar 6,5% per tahun dan jangka waktu pinjaman 12 bulan. 16. PENDAPATAN SEWA GUNA USAHA DITANGGUHKAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Jenis Aktiva
Pendapatan Tangguhan
Amortisasi
Mesin dan peralatan
138.587.544
95.031.461
- 25 -
Akhir 43.556.083
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN Akun ini merupakan utang pembiayaan atas aset mesin kepada : 31 Maret 2013 PT Orix Indonesia Finance , Jakarta PT Mitra Pinasthika Mustika Finance
2.468.283.698 9.387.107.424
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
11.855.391.122 4.646.295.124
Bagian jangka panjang
7.209.095.998
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan. Perjanjian sewa pembiayaan ini membatasi Entitas antara lain dalam melakukan penjualan dan pemindahan aset sewa pembiayaan. 18. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA Berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen dalam laporannya tanggal 9 Maret 2012 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, Entitas mencatat liabilitas imbalan pasti atas uang pesangon, uang penghargaan, masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan sebesar Rp 9.888.475.791 pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dan disajikan sebagai “Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja” dalam neraca. Asumsi dasar yang digunakan adalah: Tingkat kenaikan gaji tahunan Suku bunga diskonto tahunan Tingkat mortalitas Usia pensiun
: 6,00% pada tahun 2011 : 7% : Tabel CSO – 1980 : 55 tahun
Manajemen Entitas berpendapat bahwa jumlah akrual pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 tersebut adalah memadai untuk memenuhi ketentuan dalam keputusan tersebut. 19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Entitas dan jumlah kepemilikannya pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh (lembar)
Persentase Kepemilikan (%)
Jumlah (Rp)
PT Enmaru International Ratnawati Sasongko Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
266.000.000 34.745.900
45,24 5,91
26.600.000.000 3.474.590.000
287.254.100
48,85
28.725.410.000
Jumlah
588.000.000
100,00
58.800.000.000
- 26 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor berasal dari: 31 Maret 2013
31 Desember 2012
Konversi hutang jangka panjang ke modal, tahun 2003 Deklarasi dividen saham, tahun 1997 Penawaran Perdana, tahun 1990
31.200.000.000 6.700.000.000 981.241.354
31.200.000.000 6.700.000.000 981.241.354
Jumlah
38.881.241.354
38.881.241.354
21. SELISIH PENILAIAN ASET DAN LIABILITAS Entitas telah melakukan kuasi reorganisasi dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method) sesuai PSAK no. 51 (Revisi 2003) tentang “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”. Penilaian terhadap aset dan liabilitas Entitas dilakukan dengan melakukan penyesuaian nilai wajar aset dan liabilitas, yang diambil dari penilaian kembali aset dan liabilitas Entitas sesuai nilai wajar berdasarkan Laporan Akuntan Independen Kantor Akuntan Publik Drs. Binsar B. Lumbanradja dalam laporannya tertanggal 18 Juni 2012 sebesar Rp 158.086.774.517 serta melakukan eliminasi atas saldo defisit sebesar Rp 16.923.085.477. 22. PENJUALAN NETO Penjualan bersih terdiri dari sebagai berikut: Penjualan ekspor Penjualan lokal Jumlah
2013 78.719.984.260
2012 74.257.505.076
2.226.574.568
1.326.277.446
80.946.558.828
75.583.782.522
Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan neto adalah sebagai berikut: 2013 MIM Tecnomagnesio Amring Amerikanska Ringde Prestige Autotech Co
13.524.114.223 10.326.276.706 6.986.853.524
Jumlah
30.837.244.453
Svenska Faelg I Eksj Prestige Autotech Co Special Falgar I Kungsba Autech Gmbh
2012 3.092.377.186 1.124.946.504 10.665.966.214 7.788.172.355
Jumlah
22.671.462.259
- 27 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pemakaian bahan baku Upah langsung Beban pabrikasi
51.536.164.403 6.143.213.965 14.872.169.300
47.110.331.564 7.755.183.921 14.640.177.928
Jumlah Beban Produksi
72.551.547.668
69.505.693.413
24.540.817.267 30.879.691.713 ) (
15.591.513.784 17.888.391.982)
66.212.673.222
67.208.815.215
45.399.252.534 42.988.129.006 ) (
35.548.505.135 35.831.494.544)
68.623.796.750
66.925.825.806
Persediaan Barang Dalam Proses Pada awal tahun Pada akhir periode
(
Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Pada awal tahun Pada akhir tahun
(
Beban Pokok Penjualan Entitas melakukan pembelian persediaan sebagai berikut:
2013
2012
Hydro Aluminium Asia PTE.Ltd Lain-lain (di bawah 10%)
35.927.463.895 12.732.847.762
30.353.178.866 12.054.128.100
Jumlah
48.660.311.657
42.407.306.966
24. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Penjualan Pengangkutan Gaji dan upah Promosi Beban bank Perijinan Perjalanan dinas Telepon, fax dan internet Penyusutan (lihat Catatan 10) Lain-lain
1.051.557.224 371.549.158 27.435.139 26.107.421 5.995.893 36.988.613 23.492.255 9.284.917 72.432.413
584.900.642 217.014.107 17.703.013 60.590.528 300.000 60.804.828 15.250.613 11.238.668 84.307.309
Sub-jumlah
1.624.843.033
1.052.109.708
- 28 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. BEBAN USAHA (lanjutan) Umum dan Administrasi Gaji dan upah Perjalanan dinas Alat tulis kantor Beban bank Listrik Makan dan minum Telepon, fax & internet Perijinan Penyusutan (lihat Catatan 10) Amortisasi Lain-lain Sub-jumlah
1.848.580.377 208.876.320 61.538.262 102.978.971 73.766.888 11.012.400 53.458.087 23.749.750 182.357.699 262.909.016 733.899.580 3.563.127.350
1.969.703.858 205.532.532 195.251.295 112.936.299 89.337.020 39.362.500 57.141.758 2.560.000 16.595.821 209.147.898 426.158.629 3.323.757.610
Jumlah Beban Usaha
5.187.970.383
4.375.867.318
25. LABA (RUGI) SELISIH KURS Rincian laba (rugi) selisih kurs adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba selisih kurs Rugi selisih kurs
(
131.241.146 438.869.499 ) (
Jumlah
(
307.628.353)
4.250.410.548 4.129.850.048) 120.560.500
26. PAJAK PENGHASILAN Beban (penghasilan) pajak Entitas terdiri dari: 2013
2012
Pajak tangguhan
(
1.063.565.149)
(
774.017.210)
Jumlah
(
1.063.565.149)
(
774.017.210)
- 29 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pos luar biasa dan taksiran beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, dan taksiran laba fiskal adalah sebagai berikut: 2013 2012 Laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan Beda waktu Penyusutan Amortisasi Penyisihan piutang ragu-ragu Laba penjualan aset yang ditangguhkan
(
Beda tetap Jamuan dan sumbangan Beban kesejahteraan karyawan Penyusutan revaluasi Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Taksiran laba (rugi) fiskal Kumulatif rugi fiskal
(
Taksiran laba (rugi) fiskal
3.870.553.481
1.304.012.184
4.666.670.616) 253.726.242 283.255.493 487.559.032
327.731.104 98.771.775 -
1.515.397.604 4.708.926.542 3.983.566.756
361.868.763 -
(
11.292.378) ( 10.425.022.156 42.206.131.870 ) (
13.444.302) 2.078.939.524 75.896.213.652)
(
31.781.109.714 ) (
73.817.274.128)
Perhitungan beban pajak tangguhan dan tagihan pajak adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pembayaran pajak penghasilan di muka Pasal 22
504.862.618
34.321.770
Taksiran tagihan pajak penghasilan
504.862.618
34.321.770
Pajak Tangguhan 2013 Penghasilan (beban) pajak tangguhan Rugi fiskal Penyusutan Laba ditangguhkan Amortisasi beban ditangguhkan Penyisihan penurunan nilai piutang
( (
Taksiran Penghasilan (Beban ) Pajak Penghasilan – Tangguhan
- 30 -
(
2.330.687.005) 1.182.215.955 5.939.467) 89.890.877 954.482 1.063.565.158)
2012
( (
1.699.449.507 757.334.623) 168.097.674) 774.017.210
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Rekonsiliasi antara taksiran Pajak Penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dari laba akuntansi sebelum taksiran Pajak Penghasilan, dengan taksiran Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012 Laba (rugi) sebelum pos luar biasa dan taksiran beban pajak penghasilan Taksiran Pajak Penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25%
(
Pengaruh atas beda tetap: Jamuan dan sumbangan Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Beban kesejahteraan karyawan Penyusutan komersial revaluasi Lain-lain
( ( (
Penghasilan (beban) pajak
(
3.870.553.481
1.304.012.184
967.638.370)
326.003.046
378.849.401)
24.105.142
2.823.095 ( 1.177.231.636) 995.891.689) 2.453.222.843
3.361.076) 427.270.098
1.063.565.158)
774.017.210
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013 31 Desember 2012 Aset pajak tangguhan Kumulatif Rugi Fiskal Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Laba ditangguhkan Penurunan nilai piutang Sub-jumlah
7.945.277.428 2.472.118.948 16.828.487 70.813.873
10.275.964.433 2.472.118.948 22.767.954 69.859.391
10.505.038.736
12.840.710.726
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Liabilitas pajak tangguhan Penyusutan Beban ditangguhkan
4.666.670.616 2.198.791
5.848.886.571 92.089.668
Sub-jumlah
4.668.869.407
5.940.976.239
Aset pajak tangguhan – neto
5.836.169.329
6.899.734.487
- 31 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut : Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas
US$ 888.327 EUR 2.890 US$ 1.081.231 US$ (29.415) US$ 1.314.705 US$ 555.770 EUR 41.770 US$ 225.733 EUR 3.000
Piutang usaha Cadangan kerugian piutang Piutang lain-lain Pembayaran di muka dan aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi Jumlah Aset
Setara dalam Rupiah 8.633.648.752 35.896.755 10.508.485.354 (283.255.493) 12.777.614.201 5.401.523.963 518.908.710 2.193.903.594 37.269.000 39.823.994.836
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang sewa pembiayaan – bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang sewa pembiayaan – setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang pihak berelasi Utang lain-lain
US$ 2.495.926 US$ 6.232.421 EUR 12.198 US$ 200.634 US$ 772.090 US$
24.257.903.920 60.572.898.249 151.531.282 1.949.959.125 7.503.938.142
478.048
4.646.295.124
US$ 741.738 US$ 4.000.000 US$ 341.350
7.209.095.998 38.876.000.000 3.317.577.734
Jumlah Liabilitas
148.485.199.574
Liabilitas - neto
108.661.204.738
28. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi mengenai segmen usaha Entitas adalah sebagai berikut: 2013
2012
Informasi menurut Geografis Penjualan bersih: Eropa Amerika Asia Australia Afrika
63.918.177.830 8.335.765.939 2.208.278.071 2.368.326.522 4.116.010.465
67.265.375.009 4.495.982.943 2.594.591.298 738.987.592 488.845.680
Jumlah
80.946.558.828
75.593.782.522
- 32 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. KONDISI EKONOMI Kegiatan utama Entitas dapat dipengaruhi oleh memburuknya kondisi ekonomi dunia pada tahun 2008, yang dapat mengakibatkan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi secara terus menerus tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh Pemerintah dan lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada di luar kendali Entitas. Terjadinya krisis global yang melanda dunia dan mencapai puncaknya pada tahun 2008 dan berimbas sampai tahun 2010 mempengaruhi daya beli pasar ekspor dan berdampak terhadap kinerja Entitas secara menyeluruh, karena pangsa pasar penjualan Entitas berorientasi ekspor (lebih dari 90%). Tahun 2011 daya beli pasar ekspor sudah berangsur-angsur pulih yang ditandai dengan banyaknya order dari pelanggan yang diterima Entitas. Dalam rangka memperbaiki kinerja Entitas, pada tahun 2013 dan 2012 manajemen memperluas pangsa pasar khususnya untuk wilayah Eropa, Asia dan Timur Tengah. 30. PENGELOLAAN MODAL Struktur permodalan Entitas adalah sebagai berikut:
Liabilitas lancar Liabilitas tidak lancar Jumlah liabilitas
31 Maret 2013 Jumlah Persentase 189.845.917.694 34% 113.375.901.189 21% 303.221.818.883 55%
31 Desember 2012 Jumlah Persentase 175.795.201.290 32% 118.071.761.998 21% 293.866.963.288 53%
Ekuitas Jumlah
248.085.487.334 551.307.306.217
245.278.499.002 539.145.462.290
45% 100%
47% 100%
Tujuan pengelolaan modal Entitas adalah untuk pengamanan kemampuan Entitas dalam melanjutkan kelangsungan usaha agar dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya serta mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal. Secara periodik, Entitas melakukan valuasi utang untuk menentukan kemungkinan pembiayaan kembali pinjaman yang ada dengan pinjaman baru yang lebih efisien yang akan mengarah pada biaya pinjaman yang lebih optimal. Selain harus memenuhi persyaratan utang, Entitas juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada tingkat yang tidak berisiko terhadap peringkat kreditnya dan setara dengan pesaingnya. Rasio utang terhadap ekuitas (dengan membandingkan pinjaman yang dikenai bunga) adalah rasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Entitas dan mereview efektivitas utang Entitas. Sesuai dengan persyaratan dari pihak bank bahwa Entitas harus memelihara beberapa rasio keuangan (lihat Catatan 16).
- 33 -
PT PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Maret 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Entitas mengandung berbagai macam risiko keuangan antara lain: risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Entitas adalah sebagai berikut: a. Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Entitas akan berusaha menyeimbangkan jumlah penerimaan dan pengeluaran dalam mata uang yang sama. b. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Tingkat suku bunga pinjaman bank sudah ditetapkan di awal untuk beberapa periode ke depan, Entitas akan terus mencari tingkat suku bunga yang paling efisien. c. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Kebijakan Entitas dalam melakukan penjualan selalu menetapkan uang muka atau pembukaan L/C sebelum proses produksi dijalankan dan memastikan barang telah dibayar lunas saat barang tersebut dikirim. d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Entitas akan menerapkan dan mempertahankan likuiditas dengan jalan memperlancar kolektabilitas atas piutang yang timbul dengan membuat kebijakan pengeluaran yang mendukung terhadap kepastian waktu pembayaran. 32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 April 2013.
- 34 -