R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
ASET
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 115.624 dan Rp 99.434, per 31 Desember 2010 dan 2009) Penempatan pada Bank Indonesia Surat-Surat Berharga (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 245.659 dan Rp 187.939) per 31 Desember 2010 dan 2009) Kredit yang Diberikan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 209.645.549 dan Rp 88.685.294, per 31 Desember 2010 dan 2009) Tagihan Akseptasi (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 571.009 dan Rp 482.866) per 31 Desember 2010 dan 2009) Penyertaan (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 2.977 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 36.618.737 dan Rp 31.580.974 per 31 Desember 2010 dan 2009) Aset Pajak Tangguhan Agunan yang Diambil Alih (Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 10.572.317 dan Rp 12.431.067 per 31 Desember 2010 dan 2009) Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aset Lain-lain JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
2.b, 2.c, 2.h, 4 2.b, 2.c, 2.i, 5
22,379,090 211,138,077
18,889,239 136,349,275
2.b, 2.c, 2.i, 6
11,446,807 597,817,361
9,843,989 239,880,080
2.c, 2.d, 2.k, 8
208,347,258
518,373,886
1,528,970
332,024
1,857,852,761
1,904,612,546
66,047,086
29,841,077
294,681
294,681
12,016,738 6,503,372
9,417,559 5,805,131
13,623,762 26,100,270 13,394,175 5,602,319 3,054,092,727
22,776,484 38,483,887 12,723,520 34,072,631 2,981,696,009
2.c, 2.l, 2.ag, 41
2.c, 2.l, 9
2.b, 2.m, 10
2.n, 11
2.o, 12 2.ac, 22.c
2.p, 13 2.q, 14 2.r, 15 2.s, 16
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/March 28, 2011
ASSETS
Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks (Net of allowance for impairment losses of Rp 115,624 and Rp 99,434, as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Placements with Bank Indonesia Securities (Net of allowance for impairment losses of Rp 245,659 and Rp 187,939 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Loans Related Parties Third Parties (Net of allowance for impairment losses of Rp 209,645,549 and Rp 88,685,294 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Acceptance Receivables (Net of allowance for impairment losses of Rp 571,009 and Rp 482,866 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Investments (Net of allowance for possible losses of Rp 2,977 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 36,618,737 and Rp 31,580,974 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Deferred Tax Assets Foreclosed Assets (Net of allowance for impairment losses of Rp 10,572,317 and Rp 12,431,067 as of December 31, 2010 and 2009, respectively) Unearned Revenues Prepaid Expenses Other Assets TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 1
paraf:
R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Kewajiban Segera Giro Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2.t, 17
13,368,138
13,848,885
2.u, 2.ag, 18, 41 2.b, 2.u, 18
3,928,022 468,242,732
4,095,893 437,003,617
Liabilities Current Liabilities Current Accounts Related Parties Third Parties
Tabungan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2.u, 2.ag, 19, 41 2.u, 19
1,272,509 143,213,120
1,202,272 140,905,280
Savings Related Parties Third Parties
Deposito Berjangka Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pihak Ketiga
2.u, 2.ag, 20, 41 2.u, 20
189,281,513 1,580,930,577
230,248,087 1,640,842,114
35,940,356 66,618,095 8,876,141 243,012,454 -352,327 9,813,540
16,427,342 30,323,943 3,250,821 87,251,978 3,780,000 678,225 7,249,994
10,957,146 2,775,806,670
16,693,057 2,633,801,508
Simpanan dari Bank Lain Kewajiban Akseptasi Hutang Pajak Pinjaman yang Diterima Pinjaman Subordinasi Estimasi Kerugian Komitmen & Kontinjensi Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Ekuitas Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal Dasar - 10.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.430.634.012 dan 3.418.205.328 saham per 31 Desember 2010 dan 2009 Tambahan Modal Disetor - Bersih Laba (Rugi) yang belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual Cadangan Khusus Cadangan Umum Saldo Rugi Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.v, 21 2.m, 10 2.ac, 22.a 2.w, 23 2.w, 24 2.g, 25 2.ad, 26 27
1.b, 28 2.af, 29 8 30.a 30.b
343,063,401 7,946,744
341,820,533 8,000,110
8,373,439 116,559 1,049,074 (82,263,160) 278,286,057
(162,500) 116,559 1,049,074 (2,929,275) 347,894,501
3,054,092,727
2,981,696,009
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/March 28, 2011
Time Deposits Related Parties Third Parties Deposits from Other Banks Acceptance Payable Taxes Payable Borrowings Subordinated Loans Estimated Losses on Commitments & Contingencies Estimated Liability on Employee Benefits Accruals and Other Liabilities Total Liabilities Stockholders' Equity Capital Stock -par value of Rp 100 per share Authorized - 10,000,000,000 shares Issued and Fully Paid 3,430,634,012 and 3,418,205,328 shares as of December 31, 2010 and 2009 Additional Paid-In Capital - Net Unrealized Gain (Losses) on Available for Sale Securities Specific Reserves General Reserve Accumulated Loss Total Stockholders' Equity TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 2
paraf:
R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk STATEMENTS OF INCOME For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) Catatan/ Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
2010 Rp
2009 Rp
2.x, 31, 41 2.y, 32
356,973,754 10,184,639 367,158,393
345,659,985 9,164,169 354,824,154
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest Revenues Interest Fees and Commissions Total Interest Revenues
2.b, 2.x, 33, 41 33
189,083,213 5,452,092 194,535,305
219,150,501 5,687,143 224,837,644
Interest Expenses Interest Fees and Commissions Total Interest Expenses
172,623,088
129,986,510
Interest Revenues - Net
Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan dari Biaya Administrasi Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2.z, 34 34
3,951,796 1,372,498 5,324,294
3,332,212 1,435,884 4,768,096
OTHER OPERATING INCOME Income from Administrative Fees Others Total Other Operating Income
PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BERSIH
2.g, 35
35,093,567
19,995,243
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES - NET
2.z, 2.ab, 36 2.z, 2.aa, 37
59,179,976 55,985,415 499,259 115,664,649
57,369,921 45,723,845 407,009 103,500,775
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Contributions and Donations Total Other Operating Expenses
27,189,165
11,258,588
OPERATING INCOME
(7,807,697)
(6,655,458)
NON OPERATING (EXPENSES) INCOME - NET
19,381,468
4,603,130
INCOME BEFORE INCOME TAX
(6,052,995) 698,241 (5,354,754)
(3,949,255) 1,545,066 (2,404,189)
14,026,715
2,198,940
NET INCOME
0.69
BASIC NET INCOME PER SHARE
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Iuran dan Sumbangan Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL (BEBAN) PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
39
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (BEBAN) / MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2.ac, 22.b 2.ac, 22.c
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
4.32
2.ae, 40
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d1/March 28, 2011
INCOME TAX (EXPENSE) / BENEFIT Current Deferred
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements 3
paraf:
R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS= EQUITY For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2008 Modal Disetor Agio Saham Rugi yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Laba Bersih
29
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) Modal Disetor Beban Emisi Saham Laba yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Berharga dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Laba Bersih SALDO PER 31 DESEMBER 2010
3 28 29
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid
Agio Saham/ Additional Paid-In Capital
Rp
Rp
Laba yang Belum Cadangan Khusus/ Cadangan Umum/ Direalisasi atas Specific Reserve General Reserve Surat-surat Berharga dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual/ Unrealized Gains on Available for Sale Securities Rp Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Stockholders' Equity
Rp
Rp
234,906,116
695,242
--
116,559
1,049,074
(5,128,215)
231,638,776
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
106,914,417 --
-7,304,868
---
---
---
---
106,914,417 7,304,868
---
---
(162,500) --
---
---
-2,198,940
(162,500) 2,198,940
Paid in Capital Additional Paid In Capital Unrealized Losses on Available for Sale Securities Net Income
341,820,533
8,000,110
(162,500)
116,559
1,049,074
(2,929,275)
347,894,501
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
-1,242,868 --
--(53,366)
----
----
----
(93,360,600) ---
(93,360,600) 1,242,868 (53,366)
---
---
8,535,939 --
---
---
-14,026,715
8,535,939 14,026,715
First Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) Paid in Capital Stock Isuance Cost Unrealized Gain on Available for Sale Securities Net Income
343,063,401
7,946,744
8,373,439
116,559
1,049,074
(82,263,160)
278,286,057
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d2/March 28, 2011
(Defisit) Saldo Laba/ (Deficit) Retained Earnings
4
paraf:
R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Bunga yang Diterima Pembayaran Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak Provisi dan Komisi yang Diterima Pembayaran Bunga Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga Penerimaan Lainnya Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Kewajiban Operasi Penurunan (Kenaikan) dalam Aset Operasi Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain (Penurunan) Kenaikan dalam Kewajiban Operasi Giro Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari Bank Lain Kewajiban Segera Lainnya Kewajiban Lain-lain Arus Kas Bersih (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pelepasan Surat-surat Berharga yang Dibeli dengan Janji akan Dijual Kembali Perolehan Surat - surat Berharga Tersedia untuk Dijual Perolehan Surat - surat Berharga yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Penjualan dan Keuntungan Penjualan Aset Tetap Perolehan Aset Tetap Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2010 Rp
2009 * Rp
367,100,962
354,034,294 --
(7,620,387) 4,103,384 (189,361,361) (52,778,298) 4,074,524 (62,903,076) 13,613,364
9,578,021 (225,734,137) (45,723,845) (1,540,280) (93,526,219) 37,313,871
76,229,112
34,401,705
(77,085,274) (2,369,959)
49,446,129 (24,657,419)
31,071,244 2,378,077 (100,878,111) 19,513,015 (452,509) 33,947,910
125,601,593 18,110,369 147,253,684 11,217,857 6,799,275 18,288,690
(17,646,495)
386,461,883
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest Received Payment of Tax Assesment Letter and Tax Collection Letter Fees and Commissions Received Interest Paid Payment to Employees Payment of Income Tax Payment to Third Parties Other Income Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Decrease (Increase) in Operating Assets Loans Other Assets Decrease (Increase) in Operating Liabilities Current Accounts Savings Time Deposits Deposits from Other Banks Liabilities on Demand Other Liabilities Net Cash Flows (Used for) Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Disposal of Securities under Resale Aggrements Acquisition of Available for Sale Marketable Securities Acquisition of Held-to-Maturity Marketable Securities Proceeds and Gain from Sale of Fixed Assets Acquisition of Fixed Assets Net Cash Flows Used for Investing Activities
--
58,400,905
(40,030,272)
--
-14,816 (7,725,631)
(62,258,397) 734,728 (2,016,455)
(47,741,087)
(5,139,219)
155,760,476 1,242,868 (3,780,000)
(41,179,210) 114,219,285 (3,258,000)
153,223,344
69,782,075
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds (Payment) of Borrowings Additional Paid-up Capital Repayment of Subordinated Loans Net Cash Flows Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
87,835,762
451,104,739
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
803,723,264
352,618,525
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
891,559,026
803,723,264
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan (Pengembalian) Pinjaman Tambahan Setoran Modal Pelunasan Pinjaman Subordinasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
12, 39 12
28 24
* Disajikan kembali (lihat Catatan 2.a dan 49)
Restated (see Notes 2.a and 49)*
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d2/March 28, 2011
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
5
paraf:
R/107.AGA/11.1/2011 PT BANK AGRONIAGA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK AGRONIAGA Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus) Catatan/ Notes
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Surat-surat Berharga Jumlah
4 5 6 7 8
Informasi Tambahan Arus Kas: Aktifitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Akrual Pendapatan Bunga yang Masih Harus Diterima Beban Emisi Saham
2010 Rp
22,379,090 211,138,077 11,562,431 597,817,361 48,662,067 891,559,026
2009 * Rp
18,889,239 136,349,275 9,943,423 239,880,080 398,661,247 803,723,264
Cash and Cash Equivalents consist of : Cash on Hand Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Bank Indonesia Securities Total Supplemental Cash Flows Information: Activities Not Affecting Cash Flows:
12,383,617 1,667,253
---
Accrued Interest Revenues Stock Issuance Cost
* Disajikan kembali (lihat Catatan 2.a dan 49)
Restated (see Notes 2.a and 49)*
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
d2/March 28, 2011
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
6
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Agroniaga, Tbk ("Bank") didirikan dengan akta No. 27 Notaris Raden Soekarsono, SH tanggal 27 September 1989. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 tanggal 28 Oktober 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 Tambahan No. 3303 tanggal 1 Desember 1989.
1.a. Establishment of Bank PT Bank Agroniaga, Tbk (”the Bank") was established, by notarial deed No. 27 of Raden Soekarsono, SH dated September 27, 1989. The Bank's Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through its decision letter No. C.2-10019.HT.01.01-TH.89 dated October 28, 1989, and published in the Supplement No. 3303 to the State Gazette No. 96 dated December 1, 1989.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1347/KMK.013/1989 tanggal 11 Desember 1989 dan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/PSbD tanggal 26 Desember 1989.
The Bank obtained a license as a commercial bank based on the decision letter of the Ministry of Finance No. 1347/KMK.013/1989 dated December 11, 1989 and the decision letter of the Director of Bank Indonesia No. 22/1037/UPPS/PSbD dated December 26, 1989.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1 tanggal 2 Desember 2002 di hadapan Notaris Siti Rayhana, SH, dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 24 Desember 2002, dengan Surat Keputusan No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9 Tambahan No. 881 tanggal 31 Januari 2003.
The change of the Bank‟s status from a private company to a public company is based on a Minute of Meeting No. 1 dated December 2, 2002 in presence of Siti Rayhana, SH, a Notary, and had been approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia dated December 24, 2002 in his Decree No. C-24779.HT.01.04.TH.2002, also has been published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 9 in the Supplement No. 881 dated January 31, 2003.
Anggaran dasar Bank telah disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Rapat No. 41 tanggal 16 Juli 2008 di hadapan Rusnaldy, SH, notaris di Jakarta. Perubahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan Nomor: AHU-46794.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 1 Agustus 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 Tambahan No. 15961 tanggal 26 Agustus 2008.
The articles of association of the Bank have been adjusted by act No. 40 year 2007 based on the deed of Minutes of Meeting No 41 dated July 16, 2008 from Rusnaldy, SH, notary, in Jakarta. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-46794.AH.01.02. Tahun 2008, dated August 1, 2008 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 Supplement No. 15961 dated August 26, 2008.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 68 tanggal 29 Desember 2009 yang dibuat oleh Notaris Rusnaldy, SH, mengenai peningkatan modal dan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-03281.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 20 Januari 2010.
The articles of association of the Bank have been amended several times and the most recent amendment was through the notarial deed No. 68 of Rusnaldy, SH, dated December 29, 2009 with respect to the increase of share capital and changes of the composition of Board of Commissioners and Directors. The amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia Number: AHU-03281.AH.01.02.Tahun 2010, dated January 20, 2010.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum di bidang perbankan.
In accordance with article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in commercial bank activities.
d2/March 28, 2011
7
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 8 Mei 2006, Bank mendapatkan izin sebagai bank devisa berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006.
On May 8, 2006, the Bank obtained a license to operate as foreign currency bank based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 8/41/KEP.GBI/2006.
Bank berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai 8 kantor cabang utama di Surabaya, Medan, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan, Lampung dan Jambi serta 8 kantor cabang pembantu di Cik Ditiro, Manggala, Jamsostek, Departemen Pertanian, Tangerang, Bekasi dan Medan S. Parman dan Kasikan serta 3 kantor kas di Dalu-dalu, Lubuk Dalam dan PTPN IX Semarang.
The Bank's head office is in Jakarta and it has 8 mainbranches in Surabaya, Medan, Pekanbaru, Bandung, Semarang, Balikpapan, Lampung and Jambi, and 8 sub-branches in Cik Ditiro, Manggala, Jamsostek, Departemen Pertanian, Tangerang, Bekasi Medan S. Parman and Kasikan, and 3 cash office in Dalu-dalu, Lubuk Dalam and PTPN IX Semarang.
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu ATM
2010
2009
1 8 8 26
1 7 7 18
Non Operational Head Office Branch Offices Sub Branch Offices ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 26 Juni 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal ("Bapepam") di Jakarta. Berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1565/PM/2003 tanggal 30 Juni 2003, Bank dinyatakan efektif menjadi Perusahaan Publik.
1.b. Public Offering of the Bank's Shares On June 26, 2003, the Bank submitted a Registration Statement for a Public Company to the Chairman of Capital Market Supervisory Board ("Bapepam") and received the Chairman's approval through his letter No. S-1565/PM/2003 dated June 30, 2003, the Bank was effective as a public company.
Selanjutnya Bank mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Agustus 2003, berdasarkan Surat Persetujuan Pencatatan Awal Saham PT Bank Agroniaga Tbk No. JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 tanggal 7 Agustus 2003.
Subsequently, on August 8, 2003, the Bank listed its shares at the Surabaya Stock Exchange based on Surabaya Stock Exchange's letter No.JKT-007/LIST/BES/VIII/2003 dated August 7, 2003.
1.c. Penawaran Umum Terbatas Saham Bank Pada tanggal 9 Oktober 2003, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Umum Terbatas I kepada Ketua Bapepam dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per sahamnya. Pada tanggal 7 November 2003, Ketua Bapepam melalui suratnya No. S-2718/PM/2003 memberitahukan efektifnya Terbatas I tersebut. Dari Penawaran Umum terbatas ini, Bank telah meningkatkan jumlah sahamnya sebanyak 305.867.338 (tiga ratus lima juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) saham.
1.c. Limited Public Offering of the Bank's Shares On October 9, 2003, the Bank filed with Chairman of Bapepam, Registration Statement for Limited Public Offering I to Existing Shareholders with Preemptive Rights, for 305,867,338 (three hundred five million eight hundred sixty seven thousand three hundred and thirty eight) common shares with par value of Rp100 (one hundred Rupiah) each. On November 7, 2003, the Chairman of Bapepam, through Decree No. S-2718/PM/2003, approved the Registration Statement for Limited Public Offering I. Consequently, the Bank has increased its issued shares by 305,867,338 (three hundred five million eight hundred sixty seven thousand three hundred and thirty-eight) shares.
Pada tanggal 14 Maret 2005, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II kepada Ketua Bapepam Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah) per sahamnya. Pada
On March 14, 2005, the Bank filed with Chairman of Bapepam, Registration Statement for Limited Public Offering II to Existing Shareholders with Preemptive Rights for 513,857,128 (five hundred thirteen million eight hundred fifty seven thousand one hundred and twenty eight) common shares with par value of Rp 100 (one hundred Rupiah) each. On April 12, 2005, the
d2/March 28, 2011
8
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
tanggal 12 April 2005, Ketua Bapepam melalui suratnya No. S-757/PM/2005 memberitahukan efektifnya Pernyataan Penawaran Umum Terbatas II tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 513.857.128 (lima ratus tiga belas juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu seratus dua puluh delapan) saham.
Chairman of Bapepam, through Decree No. S-757/PM/2005, approved the Registration Statement for Limited Public Offering II. Consequently, the Bank has increased its issued shares capital by 513,857,128 (five hundred thirteen million eight hundred fifty seven thousand one hundred and twenty eight) shares.
Pada tanggal 24 Maret 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham melalui penambahan modal tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh Dana pensiun Perkebunan, pemegang saham pengendali Bank.
On March 24, 2009, the Bank increased its paid up capital without issuing Preemptive Rights amounting to 64,000,000 shares. Increased of issued shares capital was made by Dana Pensiun Perkebunan, majority shareholder of the Bank.
Pada tanggal 28 September 2009, Bank menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas III kepada Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan ("Bapepam LK") Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.040.632.622 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) per sahamnya. Pada tanggal 9 November 2009, Ketua Bapepam LK melalui suratnya No. S-9827/BL/2009 memberitahukan efektifnya Pernyataan Penawaran Umum Terbatas III tersebut. Dari penawaran umum terbatas ini Bank telah meningkatkan jumlah modal sahamnya sebanyak 1.005.144.170 (satu milyar lima juta seratus empat puluh empat ribu seratus tujuh puluh) saham.
On September 28, 2009, the Bank filed with Chairman of Bapepam and Financial Institutions ("Bapepam LK"), Registration Statement for Limited Public Offering III to Existing Shareholders with Preemptive Rights for 1,040,632,622 common shares with par value of Rp 100 (one hundred Rupiah) each. On November 9, 2009, the Chairman of Bapepam LK, through Decree No. S-9827/BL/2009, approved the Registration Statement for Limited Public Offering III. Consequently, the Bank has increased its issued shares capital by 1,005,144,170 (one Billion five million one hundred forty four thousand one hundred and seventy) shares.
Pada Penawaran Umum Terbatas III tersebut, Bank juga menerbitkan waran sejumlah 502.572.084 lembar yang dapat dikonversi menjadi saham Bank dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 waran yang telah dikonversi menjadi saham sejumlah 12.428.684 lembar sehingga meningkatkan modal saham Bank sebesar Rp 1.242.868.400 atau 12.428.684 lembar saham.
In Limited Public Offering III, the Bank also issued warrants amounting to 502,572,084 shares convertible into shares of the Bank with nominal value amounted Rp 100 per share. Until December 31, 2010, warrants have been converted into shares of 12,428,684 shares thereby increasing the Bank's share capital amounting to Rp 1,242,868,400 or 12,428,684 shares.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Based on Minute of General Meeting of Stockholders‟ on November 24, 2010, as covered by notarial deed of Rusnaldy, SH, No. 15 dated December 6, 2010, the structure of the Bank‟s. Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 are as follows:
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Nopember 2010, sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat dihadapan Notaris Rusnaldy, SH, dengan akta No. 15 tanggal 6 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi Caretaker Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
d2/March 28, 2011
Board of Commisioners President Commissioner Independent Commissioner
Roswita Nilakurnia Joseph Siswanto Kemas M. Arief Kemas M. Arief Sjahfiri Gaffar Lisa Andani Wardhana
9
Board of Directors Caretaker of President Director Marketing Director Operation Director Compliance Director
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 9 Nopember 2009, sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Rusnaldy, SH, No. 68 tanggal 29 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Based on Minute of General Meeting of Stockholders‟ on November 9, 2009, as covered by notarial deed of Rusnaldy, SH, No. 68 dated December 29, 2009, the structure of the Bank‟s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 are as follows:
2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Caretaker Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
Roswita Nilakurnia Joseph Siswanto H.S Sutomo Sunartadirja
The salaries and other remunerations that have been received by the board of Commissioners and Directors are as follows:
2010 Rp
Jumlah
Board of Directors Caretaker of President Director Marketing Director Operation Director Compliance Director
Kemas M. Arief Kemas M. Arief Sjahfiri Gaffar Lisa Andani Wardhana
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang telah diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Direksi Dewan Komisaris
Board of Commisioners President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
2009 Rp
3,010,834 1,217,402 4,228,236
2,806,464 1,398,788 4,205,252
Directors Commissioner Total
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki karyawan tetap dan karyawan lepas masing-masing sebanyak 413 dan 51 orang (2009: 409 dan 37 orang) (tidak diaudit).
At December 31, 2010, the Bank had permanent and temporary employees of 413 and 51, respectively (2009: 409 and 37 employees) (unaudited).
1.e. Komite – Komite Bank Sesuai PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang perubahan atas PBI No. 8/4/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank telah membentuk beberapa Komite.
1.e. .Bank’s Committees To comply with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding the amendments to PBI No. 8/4/2006 regarding the implementation of the Good Corporate Governance for commercial bank, the Bank has established several committees.
Susunan Komite Audit Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.07/Dir.01.03/VII/2010 tanggal 30 Juli 2010 dan Surat Keputusan Direksi No.019C/Dir.01.03/V/2008 tanggal 27 Mei 2008 adalah sebagai berikut :
The member of the Bank‟s Audit Committees as of December 31, 2010 and 2009 based on the Decree of Director No.07/Dir.01.03/VII/2010 dated July 30, 2010 and Decree of Director No.019C/Dir.01.03/V/2008 dated May 27, 2008, respectively, were as follows:
2010 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
*) Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 51 tanggal 24 Nopember 2010, para pemegang saham menyetujui permohonan pengunduran diri Bachri Ansjori.
d2/March 28, 2011
Audit Committee Chairman Member Member
Bachri Ansjori *) Vita Silvira Setiawan Kriswanto
*) Based on the Deed of Minute of General Meeting of Stockholders‟ No. 51 dated November 24, 2010, the shareholders approved the resignation of Bachri Ansjori.
10
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2009
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Audit Committee Chairman Member Member
H.S Sutomo Sunartadirja Eko Suwandito Djojodipoero Iman A Kusrochjono
Susunan Komite Pemantau Risiko Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01E/Dir.01.03/VI/2010 tanggal 1 Juni 2010 dan Surat Keputusan Direksi No. Kpts.091A/Dir.01.03/V/2008 tanggal 26 Mei 2008 adalah sebagai berikut :
The structure of the Bank‟s Risk Monitoring Committee as of December 31, 2010 and 2009 based on the Decree of Director No. 01E/Dir.01.03/VI/2010 dated June 1, 2010 and Decree of Director No. Kpts.091A/ Dir.01.03/V/2008 dated May 26, 2008, respectively, were as follows:
2010 Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Joseph Siswanto Lilis Sujanarto Adrian Rusmana 2009
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Joseph Siswanto Hari Setiawan Sofyan Rambe
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank per 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 01/Dir.01.03/VI/2010 tanggal 1 Juni 2010 dan Surat Keputusan Direksi No. Kpts.225/Dir.01.03/X/2009 tanggal 16 Oktober 2009 adalah sebagai berikut :
The structure of the Bank‟s Nomination and Remuneration Committee as of December 31, 2010 and 2009 based on the Decree of Director No.01/Dir.01.03/VI/2010 dated June 1, 2010 and Decree of Director No. Kpts.225/Dir.01.03/X/2009 dated October 16, 2009 were as follows:
2010 Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Joseph Siswanto Roswita Nilakurnia Indra Subhan Nasution
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member
2009 Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota
Joseph Siswanto Hirawan Nur Kustono
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008, peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang d2/March 28, 2011
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member
2.a. Basis of Financial Statements Preparation The financial statements for the year ended December 31, 2010 are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as Statement of Financial Accounting Standard (“SFAS”), include the Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008, the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) rules and guidelines No.KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the “Guidelines for the Presentation of Financial Statements” including Circular Letter No. SE-02-BL/2008 dated January 31, 11
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2008 regarding Guidelines for Public Listed Bank‟s Financial Statement Presentation and Disclosures and prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu berdasarkan PSAK, khususnya PSAK No. 31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” termasuk PAPI 2008, peraturan serta pedoman BAPEPAM No. VIII G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 termasuk Surat Edaran No. SE-02-BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan pedoman Akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
The financial statements for the year ended December 31, 2009 are prepared in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia such as SFAS, particulary the SFAS No. 31 (2000 Revision) regarding “Accounting for Banking Industry”, include PAPI 2008, BAPEPAM rules and guidelines No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, regarding the “Guidelines for the Presentation of Financial Statements” including Circular Letter No. SE-02BL/2008 dated January 31, 2008 regarding Guidelines for Public Listed Bank‟s Financial Statement Presentation and Disclosures and prevailing banking industry practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip berkesinambungan (going concern) serta berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk suratsurat berharga tertentu yang dinyatakan sebesar nilai wajar, aset tetap tertentu yang dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah, dan agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.
The financial statements have been prepared with going concern principles and historical cost basis, except for certain securities that carried at fair value, certain fixed assets which are revalued in accordance with Government Regulations, and foreclosed assets that stated as net realizable value.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non performing” yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis). Kebijakan akuntansi ini telah diterapkan secara konsisten kecuali apabila dinyatakan adanya perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dianut.
The financial statements are also prepared on accrual concept basis, except for the interest receivables on earning assets which are classified as “non performing” are recorded on cash basis. This policy has been consistently applied and otherwise will be noted if any changes in accounting policies applied.
Laporan arus kas disusun dengan menggolongkan transaksi ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Statements of cash flows are prepared by classifying the transactions into operating, investing and financing activities. The cash flows statement is prepared based on the modified direct method. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and short term highly liquid investments with original maturities of 3 (three months) or less from the acquisition date which not collateralized or not limited in use.
Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Perubahaan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, ”Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (lihat Catatan 49).
Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents for the purpose of statement of cash flows include cash, current accounts with Bank Indonesia and current account with other bank. This change is due to the withdrawal of SFAS 31, “Accounting for Banks” effective January 1, 2010. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 has been restated (see Note 49).
d2/March 28, 2011
12
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, unless otherwise stated.
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.b. Foreign Currency Transactions and Balances Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the prevailing rate of exchange in effect on the date of the transaction.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB.
As of December 31, 2010 and 2009, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated using the Reuters rates at 16.00 Western Indonesia Time.
Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi tahun berjalan.
The resulting gains or losses from foreign currencies translations are recognized in the current year statement of income.
Kurs spot Reuters yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Reutres rates as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Rp Dolar Amerika Serikat Yen Jepang
2009 Rp
9,010.00 110.75
9,395.00 102.19
United States Dollar Japanese Yen
2.c. Aset dan Kewajiban Keuangan (i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
2.c. Financial Assets and Liabilities (i) Financial Assets The Bank classifies its financial assets in the following categories of (A) financial assets at fair value through profit and loss, (B) loans and receivables, (C) held-to-maturity financial assets, and (D) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(A) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit-taking.
d2/March 28, 2011
13
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan efek. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “Unrealized gain (loss) on valution to marketable securities” and “Gains/(losses) on sale of market trading securities”. Interest revenue on financial instruments held for trading are included in “Interest revenue”.
Perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui sebagai “Keuntungan/ (kerugian) dari penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”.
Fair value changes relating to financial assets designated at fair value through profit or loss are recognised in “Unrealized gain (loss) on valution to market of trading securities”.
(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(B) Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b)
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
c)
dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: a) those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or c) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognized in the income statement as “Allowance for impairment losses”.
(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(C) Held-to-Maturity Financial Assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali : d2/March 28, 2011
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
14
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
a)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Interest revenue on held-to-maturity investments is included in the income statement and reported as ”Interest revenue”. In the case of an impairment, the impairment loss is reported as “Allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statements as ”Allowance for impairment losses”.
b) c)
(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
those that upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that designat as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
(D) Available-for-Sale Financial Assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are non derivatives financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di laporan perubahan ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initial recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity is recognised in the statement of income. Interest revenue is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for-sale are recognised in the statement of income.
(E) Pengakuan
(E) Recognition
Bank menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (reguler). d2/March 28, 2011
The Bank uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. 15
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(ii) Kewajiban Keuangan Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (A) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (B) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
(iI) Financial Liabilities The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value trough profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortized cost. Financial liabilities are derecognised when extinguished.
(A) Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(A) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/ (kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of income and are reported as “Unrealized gain (loss) on valuation to market of trading securities”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.
If the Bank designated certain debt securities upon initial recognition as at fair value through profit or loss (fair value option), then this designation cannot be changed subsequently. According to SFAS 55 (Revised 2006), the fair value option is applied on the debt securities consists of debt host and embedded derivatives that must otherwise be separated.
Perubahan nilai wajar terkait dengan kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognised in “Unrealized gain (loss) on valuation to market of trading securities”.
Bank tidak memiliki kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur melalui laporan laporan laba rugi.
The Bank has no financial liabilies at fair value through profit and loss.
d2/March 28, 2011
16
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
(B) Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
(B) Financial Assets at Amortized Cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured as amortized cost.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
2.d. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker‟s quoted price dari Reuters dan BI-SSSS.
2.d. Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date such quoted market prices or broker‟s quoted price from Reuters and BI-SSSS.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm‟s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid offer spread or significant increase in the bidoffer spread or there are few recent transactions.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input yang tersedia pada tanggal neraca.
For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs existing at the dates of the consolidated balance sheet.
Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti opsi nilai tukar dan swap mata uang. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining fair values of non-standardised financial instruments of lower complexity, such as options or interest rate and currency swaps. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar surat-surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih surat-surat berharga tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
d2/March 28, 2011
17
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, Bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan back to back deposito), kredit konsumsi dengan agunan, kredit konsumsi tanpa agunan, dan kredit karyawan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya.
In connection with the loans which recorded on the basis of amortized cost, their carrying values at the time of initial recognition may vary with the value to be obtained at the maturity date, if the Bank receives the income or the transactions cost that are directly attributable to provide/purchase of such loans, giving loans with the interest rate below market rates, provide/purchase discount or premium credit. In determining the market rate, the Bank uses interest rate prevailing in the Bank. In principle, the market interest rate can not be equated averaged for all types of credit, where each type of credit has a different risk premium and profit margin targets, thereby classifying the type of the Bank credit to commercial loans (including secured back to back deposits), consumer credit with collateral, unsecured consumer loans, and credit employees. Thus the benchmark rate is the cost of funds as a whole, added to the risk premium and profit margin for credit in accordance with the type of credit.
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
2.e. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
2.e. Derecognition Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exists or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank conducted an evaluation to ensure that continuing involvement of the control that still exists does not prevent derecognition).
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
2.f. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan
2.f. Classification and Reclassification of Financial Assets
Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
d2/March 28, 2011
Classificiation of Financial Assets The Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
18
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument
Aset Keuangan/ Financial Asset
Kewajiban Keuangan/ Financial Liabilities
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Satndard Classification of Initial Measurement
Kas/ Cash
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Giro pada Bank Lain dan Bank Indonesia/ Current Account with Other Banks and Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Penempatan pada Bank Lain dan pada Bank Indonesia/ Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Surat-surat Berharga/ Securities
Salah Satu dari/ One of: - Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi/ Measured at Fair Value through Income Statement - Dimiliki hingga Jatuh Tempo/ Held to Maturity - Tersedia untuk Dijual/ Available for Sale
Kredit yang Diberikan/ Loans
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivable
Tagihan Akseptasi/ Receivable
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loan and Receivable
Acceptances
Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Kewajiban Akseptasi/ Acceptances Payable
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Kewajiban Lain-lain/ Other Payables
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.
Reclasification of Financial Assets The Bank shall not reclassify any financial instruments out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut : a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
d2/March 28, 2011
a. are so close to maturity or the financial asset‟s calf date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset‟s fair value; b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset‟s original principal through scheduled payments or prepayments; or c. are attributable to an isolated event that is beyond the entity‟s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
19
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale are recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in statement of income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses is amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
2.g. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
2.g. Impairment of Financial Assets
(i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi
(i) Financial Assets Carried at Amortized Cost
Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wan prestasi atas aset dalam kelompok tersebut; atau d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of impairment loss include: a. significant financial difficulty of the issuer obligor; or b. default or delinquency in interest or principal payments; or c. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio, national of local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio; or d. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.
d2/March 28, 2011
20
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pertama kali Bank menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dibentuk apabila outstanding baki debet lebih besar daripada estimasi nilai penjualan bersih agunan. Estimasi nilai penjualan bersih agunan adalah nilai likuidasi agunan dikurang dengan estimasi biaya-biaya penjualan agunan tersebut. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif (lihat Catatan 3). Untuk mempermudah penagihan kepada debitur, maka tagihan bunga untuk kredit yang telah mengalami penurunan nilai akan tetap dicatat didalam Kewajiban Kontinjensi – Bunga Dalam Penyelesaian.
Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. Allowance for impairment losses on financial assets for individual stated where outstanding loans greater than estimated value of net sale collaterals. Estimated value of net sale collaterals is liquidation value deduction with costs of sale collaterals. The insignificant impaired financial asset includes in group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed (see Note 3). To simplify the billing to the debtor, the interest charges for loans are impaired will still be recorded in the Contingent Liabilities-Interest of Non Performing Granted .
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determines there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, whether financial assets are significant or not, then the account on the financial assets are going to go into the group of financial assets that decline in value is assessed collectively. Significant financial assets and has been there is objective evidence to be impaired, not included in the collective assessment of impairment.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini pada saat terdapat bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
The total impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate beginning of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by reserves and the amount of impairment losses recognized impairment losses in earnings. If the loan is granted or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure any impairment loss is the current effective interest rate when there is objective evidence of impairment.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan discounted cashflow dilakukan hanya apabila arus kas masa datang atas aset keuangan tersebut memang benar-benar masih ada, dapat dibuktikan dan dapat dijaga akurasi realisasinya, dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, pada saat agunan secara legal telah dapat diambilalih dan telah dilakukan proses pelelangan.
The calculation of the present value of estimated future cash flows of financial assets using the discounted cash flows done only if the future cash flows of financial assets are really still there, it can be proven and can be maintained accuracy of their realization, and therefore must obtain approval from Management. Calculating the present value of estimated future cash flows of financial assets by using collateral reflect the cash flow that can be generated from the acquisition of collateral less costs for obtaining and selling the collateral, when the collateral is legally has to be taken over and has conducted the tender process.
d2/March 28, 2011
21
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan surat-surat berharga (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) dibukukan di dalam pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Impairment charges relating to loans, marketable securities (hold to maturity and loans and receivables categories) are stated allowance for impairment losses.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor‟s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the statement of income.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual
(ii) Assets Classified as Available for Sale
Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2.g.(i) paragraf 2 untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
The Bank assesses at each date of the balance sheet whether there is objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. Refer to Note 2.g.(i) paragraph 2 for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cummulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit or loss, is removed from equity and recognised in the statement of income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through the statement of income.
(iii) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan dan Non-keuangan Sebelum Berlaku PSAK 55 (Revisi 2006)
(iii) Allowance for Impairment Losses of Financial Assets and Non Financial Assets Before Implementation of SFAS 55 (Revised 2006)
Penyisihan penghapusan atas aktiva produktif, aktiva non produktif serta komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko seperti pinjaman dan tak dapat
Allowances for possible losses on earning assets, nonearning assets and non-cancellable commitment and contingent liabilities that have
d2/March 28, 2011
22
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
dibatalkan, yang meliputi antara lain fasilitas kredit yang belum ditarik, letters of credit dan bank garansi, dibentuk berdasarkan atas penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset yang bersangkutan pada akhir tahun dengan mempertimbangkan juga kondisi ekonomi secara umum.
risk similar to loans, including among others, unused loan facility, on going irrevocable letters of credit and bank guarantees, are determined based on management's assessment on the quality of each asset at the end of the year including the consideration of the economic condition in general.
Penyisihan penghapusan minimum didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia ("PBI") No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan SE No. 73/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum dan perubahan-perubahannya yaitu PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, yang mana kualitas aset diklasifikasikan ke dalam 5 kategori dengan besarnya prosentase penyisihan penghapusan masingmasing sebagai berikut:
Minimum allowances for possible assets losses are based on the Regulation of Bank Indonesia ("PBI") No. 7/2/PBI/2005 of the Board of Directors of Bank Indonesia dated January 20, 2005 and SE No. 73/3/DPNP dated January 31, 2005 regarding the Quality of Bank's Earning Assets and its amendments that are PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009, where such assets are classified into 5 (five) categories and the percentage for allowances for possible losses are specified as follows:
Klasifikasi/ Classification
Persentase Minimum Penyisihan/ Minimum Percentage of Allowance for Possible Losses
Dasar Perhitungan/ Basis of Calculation
1%
Tanpa faktor pengurang/ Without decreasing factor Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value Setelah dikurangi nilai agunan/ Net of collaterals value
Lancar/ Current Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful
5% 15 % 50 %
Prosentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo aset setelah dikurangi dengan nilai agunan yang dijaminkan kepada Bank, kecuali untuk aset yang diklasifikasikan lancar yang diterapkan hanya terhadap saldo aset yang bersangkutan. Untuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan bagian aset yang dijamin dengan agunan tunai tidak dibentuk penyisihan penghapusan.
The above percentages are applied to balances of the respective assets after deducting the value of collateral secured to the Bank, except for assets classified as current, where the percentages are applied to the balance of the respective assets. No provision for losses is provided for Bank Indonesia Certificates (SBI), Government Securities (SUN) and the portion of assets secured by cash collaterals.
Aset produktif yang memiliki kualitas macet dihapuskan pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut tidak dapat tertagih lagi.
Earning assets classified as loss are written-off if the management believes that earning assets cannot be collected.
Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan selama periode berjalan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif yang bersangkutan.
Recovery of earning assets, previously written-off, is recorded as addition to the allowances for possible losses of the related earning assets.
2.h. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar dan kas di dalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
2.h. Cash Cash includes petty cash, cash and cash in Automatic Teller Machines (ATMs).
d2/March 28, 2011
23
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.i. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).
On October 4, 2010, Bank Indonesia issued a regulation No. 12/19/PBI/2010 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. This regulation was effective as of November 1, 2010. In accordance with the regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves consist of Primary Minimum Statutory Reserves, Secondary Minimum Statutory Reserves, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Minimum Staturory Reserves.
GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sedangkan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing, yang mulai berlaku pada tanggal 1 Nopember 2010.
Primary Minimum Statutory Reserves is 8% of Third Party Fund (TPF) in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah were effective as of November 1, 2010. LDR Minimum Staturory Reserves in Rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank‟s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive, was effective as of March 1, 2011. Meanwhile, the Minimum Statutory Reserves in foreign currency is 1% from TPF in foreign currency, was effective as of November 1, 2010.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
Primary Statutory Reserve is minimum deposit that should be maintained by the bank in current account with BI in certain percentage of TPF which is determined by BI.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.
Secondary Statutory Reserve is minimum reserve that should be maintained by the bank in form of Bank Indonesia Certificates (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by BI.
Sebelum dan sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo giro yang ditempatkan, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior and starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia were stated at their outstanding balances, while current accounts with others banks where stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses.
d2/March 28, 2011
24
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada bank lain sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
2.j. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placements with other banks are clasified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, placement with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, placement with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
2.k. Surat-surat Berharga Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari surat berharga pasar uang, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang/modal.
2.k. Securities Marketable securities consist of money market marketable securities, bonds and Bank Indonesia Certificates which are traded in money/capital market.
Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.c.(i) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as financial assets available for sale and held to maturity. Refer to Note 2.c.(i) for the accounting policy of financial assets held for trading and held to maturity.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, surat-surat berharga disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk surat-surat berharga yang diukur melalui laporan laba rugi.
Starting January 1, 2010, securities are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, except fair value trough profit or loss securities.
Sebelum 1 Januari 2010, surat-surat berharga disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan penghapusan.
Prior to January 1, 2010, securities are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
2.l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
2.l. Loans Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specify periods.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
Pengukuran Awal Sejak 1 Januari 2010, pada saat pengukuran awal, kredit yang diberikan diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi.
Initial Recognition Starting January 1, 2010, loans are initially recognized at fair value plus/minus transaction costs and income.
Kredit dalam pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan (channeling loan) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh bank.
Syndicated loans, channeling loans and continuing loans are stated at their respective principals in accordance with the proportion of risk undertaken by the Bank.
d2/March 28, 2011
25
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Subsequent Measurement Loans, advances and financing are carried at amortized cost using the effective interest method.
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan penghapusannya.
Prior to January 1, 2010, loans were stated at their outstanding balance less allowance for possible losses.
Kredit dalam pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan (channeling loan) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh bank.
Syndicated loans, channeling loans and continuing loans are stated at their respective principals in accordance with the proportion of risk undertaken by the Bank.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai "nonperforming" didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia ("PBI") No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan SE No. 73/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas aset Bank Umum dan perubahan-perubahannya yaitu PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009.
Loans are classified as "non-performing" based on the Regulation of Bank Indonesia ("PBI") No. 7/2/PBI/2005 of the Board of Directors of Bank Indonesia dated January 20, 2005 and SE No. 73/3/DPNP dated January 31, 2005 regarding Quality of Bank's Earning Assets and its amendments that are PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, and PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009.
Skema restrukturisasi kredit meliputi penurunan suku bunga, pengurangan tunggakan bunga, pengurangan tunggakan pokok, perpanjangan jangka waktu, penambahan fasilitas, pengambilalihan aset debitur dan konversi kredit menjadi penyertaan modal.
Restructuring credits scheme concists of decreasing of interest rates, reduction in interest arrears, reduction of arrears in principal, the extension period, the addition of facilities, acquisition of assets of the debtor and the conversion of loans into equity.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi. Hasil pembayaran debitur dalam rangka restrukturisasi kredit digunakan sebagai pengurang hutang debitur dengan urutan sebagai berikut: pelunasan tagihan lainnya (notaris, asuransi, pemeliharaan), provisi dan biaya administrasi, tunggakan denda, tunggakan bunga dan tunggakan pokok.
Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised in the consolidated statements of income. The result of payment by the debtor to restructure debt reduction credit used as a debtor in the following sequence: payment of other bills (notaries, insurance, maintenance), fees and administrative costs, unpaid penalty, overdue interest and overdue principal.
2.m. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi adalah tagihan dan kewajiban yang terjadi dalam transaksi ekspor dan impor, dimana Bank memberikan jaminan atas pembayaran wesel ekspor berjangka yang diterbitkan atas dasar Usance L/C dengan melakukan akseptasi pada wesel yang bersangkutan.
2.m. Acceptances Receivables and Liabilities Acceptance receivables and liabilities are claims and liability incurred in the export and import transactions, in which the the Bank provides collateral for the payment of export bills issued on the basis of futures Usance L/C by making acceptance in the relevant bills.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptances receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy of loans and receivables.
d2/March 28, 2011
26
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c.(i).(B) untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2.c.(i).(B) for the accounting policy for financial liabilties at amortised cost.
2.n. Penyertaan Penyertaan merupakan penanaman dana Bank dalam bentuk saham dalam rupiah maupun valuta asing pada bank atau perusahaan lembaga keuangan non bank untuk tujuan investasi jangka panjang dan tidak diperjualbelikan. Termasuk dalam cakupan penyertaan adalah penyertaan modal sementara.
2.n. Investments Investments represents Bank investments of stocks in rupiah or foreign currency at a bank or non bank financial institution company for long-term investment purposes and not for sale. Included within the scope of the investment is temporary capital inclusion.
2.o. Aset Tetap dan Penyusutan Pada tahun 2008, Bank menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 (Revisi 2007) ”Aset Tetap”. Bank menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Dengan model biaya, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
2.o. Fixed Assets and Depreciation In 2008, the Bank adopted Statements of Financial Accounting Standards 16 (Revised 2007) “Fixed Asset”. The Bank used the cost model for measuring its fixed assets. Under the cost model, fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses, if any.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the items.
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Prasarana Bangunan Peralatan Kantor dan Furniture Kendaraan Bermotor
5 5 5
Buildings Infrastructure Office Equipment and Furniture Motor Vehicles
Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode penyusutan atas aset tetap dievaluasi dan disesuaikan setiap tanggal. neraca. Dampak dari revisi tersebut, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method of fixed assets are reviewed, and adjusted as appropriate, at each balance sheet date. The effects of any revision are recognized in the income statement when the changes arise.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan dibebankan pada tahun berjalan.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is charged to current operations.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Maintenance and repair cost are charged as an expense when incurred. Expenditure that extends the useful life of assets is capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year's statements of income.
d2/March 28, 2011
27
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.p. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambilalih merupakan jaminan atas kredit yang telah diambilalih oleh Bank sebagai bagian dari penyelesaian utang dan telah diikat secara notarial.
2.p. Foreclosed Assets Foreclosed collaterals are assets, secured for loan, which have been taken over by the Bank as a part of loan settlements and have been tied by notarial deeds.
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan.
Foreclosed assets represent assets acquired by the Bank both from auction and non auction based on voluntary transfer by the debtor or based on debtor‟s approval to sell the collateral where the debtor could not fulfill their obligations to the Bank. Foreclosed assets represent loan collateral acquired in settlement of loans.
AYDA diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value), yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasannya. Penilaian nilai wajar agunan AYDA dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan.
Foreclosed assets are presented at their net realisable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated cost of liquidating the foreclosed assets. Foreclosed assets is appraised based on Bank Indonesia Regulation. Any excess of the loan balance over the value of the foreclosed assets, which is not recoverable from the borrower, is charged to the allowance for impairment losses.
Biaya pemeliharaan atas AYDA yang terjadi setelah pengambilalihan atau akuisisi aset dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset yang diambil alih dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
Holding costs of foreclosed assets subsequent to the foreclosure or acquisition of the assets are charged to the current statements of income as incurred. Gains or losses from sale of foreclosed assets are credited or charged to the current period statements of income as incurred.
2.q. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima merupakan hak atau tagihan kepada pihak lain sejalan dengan berjalannya waktu atas penggunaan aset/dana Bank oleh pihak lain yang nantinya akan dimintakan pembayarannya sesuai dengan persyaratan yang telah disetujui. Termasuk dalam perkiraan ini adalah bunga kontraktual karena adanya perbedaan waktu pembebanan bunga ke rekening nasabah dengan waktu pengakuan pendapatan dan beban bunga (cut off time) sebagai akibat metode dasar akrual terhadap pendapatan.
2.q Unearned Revenues Unearned revenues represents the bill of rights to other parties in line with the passage of time over the use of assets / funds of the Bank by other parties that will be requested for payment in accordance with approved requirements. This calculation includes the contractual rate due to the different rates of loading time to a customer account with the timing of recognition of income and interest expense (cut off time) as a result of the accrual basis method of income.
2.r. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka adalah biaya selain bunga yang telah dilakukan terlebih dahulu yang didukung dengan suatu bukti/perjanjian yang menyebutkan adanya jangka manfaat untuk pengeluaran biaya tersebut, dan termasuk pengeluaran biaya yang manfaatnya melebihi jangka waktu satu bulan.
2.r Prepaid Expenses Prepaid expenses are costs unless interest expense that has been done which is supported by an evidence/ agreement which states the term benefit for these expenses, including expenses and benefits exceed one month period.
Pembebanan biaya dibayar dimuka ke dalam pos biaya dilakukan dengan mengalokasikan sesuai dengan masa manfaat melalui amortisasi setiap bulan.
Charging of prepaid expenses into expenses account is made by allocating costs in accordance with the useful life through the montly amortization.
2.s. Aset Lain-lain Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah uang muka pajak, uang jaminan, biaya ditangguhkan dan alat tulis barang dan cetakan.
2.s. Other Assets Included in other assets are prepaid taxes, guarantee deposits, defefred expenses and office supplies.
d2/March 28, 2011
28
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.t. Kewajiban Segera Kewajiban segera adalah kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera terdiri dari kewajiban administrasi dan umum, pajak, kas dan sundries, giro dan tabungan, pinjaman dan deposito berjangka serta personalia.
2.t. Obligation due Immediately Current liabilities represent the Bank‟s liabilities to other parties that immediately payable in accordance with terms of the relevant agreements. Current liabilities consist of liabilities of general and administrative, taxes, cash and sundries, current accounts and savings, loans and time deposits and employees.
2.u. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka.
2.u. Deposits from Customers Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits, and time deposits.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan nasabah sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, deposits from customers are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah disajikan sebesar saldo simpanan.
Prior to January 1, 2010, deposits from customers are stated at the outstanding balance.
2.v. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka.
2.v. Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of demand deposits and time deposits.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal, simpanan dari bank lain sajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Starting January 1, 2010, deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan.
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the outstanding balance.
2.w. Pinjaman yang Diterima dan Pinjaman Subordinasi Pinjaman yang diterima adalah pinjaman atau dana yang diterima dari Bank Indonesia dan bank lain atau pihak lainnya yang bertujuan untuk pendanaan program pemerintah, kebutuhan modal kerja serta pendanaan lainnya, dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
2.w. Borrowings and Subordinated Loans Borrowings are loans or funds received from Bank Indonesia and other banks or other parties in order to fund government programs, working capital requirements and other financing, with repayment obligations in accordance with the terms of the agreement.
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman kepada pemegang saham atau pihak lainnya berdasarkan perjanjian subordinasi yang memenuhi syarat antara lain dapat dikonversikan menjadi modal, berjangka waktu minimal 5 (lima) tahun dan dalam hal terjadi likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua kewajiban pinjaman Bank.
Subordinated loans are loans to shareholders or other parties on the basis of subordination agreements which qualify among others, can be converted into capital, a term of at least 5 (five) years and in the event of liquidation has the lowest priority than that the Bank‟s loan obligations.
Sejak 1 Januari 2010, pada pengukuran awal pinjaman diterima dan pinjaman subordinasi disajikan sebesar nilai wajar, yaitu sebesar pokok kewajiban dikurangi diskonto (jika ada). Biaya transaksi atas perolehan pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi langsung diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Starting January 1, 2010, borrowings and subordinated loans are initially measured at fair value, which is the amount of principal obligations less discount (if any). Transaction costs on acquisition of borrowings and subordinated loans is recognized immediately as an expense when incurred.
d2/March 28, 2011
29
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima disajikan sebesar jumlah kewajibannya dan obligasi subordinasi disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi.
Prior to January 1, 2010, borrowings were stated at the amount payable to the lender and subordinated bonds are presented at par value net of unamortized discount.
2.x. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
2.x. Interest revenue and Expense Interest revenue and expense for all interest-bearing financial instruments are recognised within „interest revenue‟ and „interest expense‟ in the statement of income using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi seluruh premi/diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest revenue or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums/ discounts.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan konsep akrual. Penghasilan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (”non performing”) diakui pada saat penghasilan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai non performing, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
Prior to January 1, 2010, interest revenue and expense are recognised on an accrual basis. Interest revenue on loans or other earning assets that classified as substandard, doubtful and loss (non performing loans) is recognised only to the extent that the interest is received in cash. When a loan is classified as nonperforming, any interest revenue previously recognised but not yet collected is reversed against interest revenue. The reversed interest revenue is recognised as a contingent receivable.
2.y. Pendapatan Provisi dan Komisi Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit yang signifikan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan provisi dan komisi tahun berjalan.
2.y. Fees and Commissions Income Since the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) in January 1, 2010, fees and commissions income directly related to significant lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest revenue by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method. Fees and commissions which not significant are recognized direct to current profit and loss.
Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan sesuatu kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya.
Prior to January 1, 2010, fees and commissions, directly or indirectly related to lending activities and to periods of time are treated as income and expense systematically over such periods of time. For loans settled before the due dates, the balance of fees and
d2/March 28, 2011
30
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Untuk pinjaman yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang belum diamortisasi diakui sebagai laba rugi pada periode pinjaman tersebut dilunasi.
commissions, which has not been amortized, is recognized in the period when the loans are settled.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions, unrelated to lending activities and periods, are recognized as income or expenses at the time when the transaction occurs.
2.z. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya adalah pendapatan Bank yang tidak berhubungan dengan perkreditan atau penanaman dana Bank lainnya atau bukan merupakan provisi dan komisi, antara lain koreksi cadangan kerugian nilai, pendapatan penutupan rekening, penggantian biaya materai, telepon, kendaraan dan penerimaan lainnya.
2.z. Other Operating Income Other operating income are the Banks‟ revenues that are not associated with the Bank‟s loan or other Bank‟s investment and other than fees and commissions income, such as a adjustment of impairment losses, income of closing accounts, the replacement of stamp duty, telephones, vehicles and other revenues.
2.aa.Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
2.aa.Personnel expenses Personnel expense includes expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
2.ab.Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
2.ab.General and Administrative Expenses General and administrative expenses represent expenses which relate to the Bank‟s office and operational activities.
Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
All of these income and expenses are recorded in the statements of income when incurred.
2.ac.Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban. Pajak penghasilan tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara aset dan kewajiban menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
2.ac. Taxation Deferred income tax is provided, using the liability method. Deferred income tax on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal has been determined.
d2/March 28, 2011
31
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.ad. Imbalan Kerja Dana Pensiun Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Kontribusinya terdiri dari kontribusi oleh karyawan masing-masing yang besarnya ditentukan sebesar 20%, sedangkan sisanya ditanggung oleh Bank. Besarnya iuran ditetapkan berdasarkan masa kerja pegawai yang bersangkutan.
2.ad.Employee benefits Pension Fund The Bank maintains a defined contribution pension program for all of its permanent employees. The amount of the contribution consists of employees' contribution of 20% and the remaining is borne by the Bank. The amount of the contribution is based on the period of employment of the respective employees.
Jumlah iuran Bank kepada program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada saat iuran tersebut terhutang.
The Bank's contribution to the defined contribution pension program is recognized as an expense at the time the contribution is due.
Manfaat Karyawan Lainnya Bank membukukan penyisihan imbalan pasca kerja untuk karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Imbalan pasca kerja sejak jasa diberikan oleh karyawan hingga tanggal neraca dihitung oleh aktuaris independen dengan metode "Projected Unit Credit ". Biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria yang belum diakui diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran sisa masa kerja karyawan di masa depan.
Other Employee Benefits The Bank recognizes provision for post-employment benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Past service liabilities as a result of past services rendered by the employees up to the balance sheet date are calculated by an independent actuary using the "Projected Unit Credit" method. Past service costs and actuarial adjustments are amortized using the straight line method over the estimated remaining future service of the employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, as reduced by the fair value of plan assets.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Pesangon pemutusan kontrak terhutang ketika karyawan diberhentikan sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan hubungan kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employee‟s employment is terminated before the normal retirement age. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Benefits falling due more than 12 (twelve) months after balance sheets date are discounted to present value.
2.ae. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada masing-masing periode.
2.ae.Basic Earnings per share Basic earnings per share is calculated by dividing the net income by the weighted average number of issued and fully paid shares in respective period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
d2/March 28, 2011
32
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2.af. Tambahan Modal Disetor Agio saham dinyatakan secara bersih setelah dikurangi beban emisi saham dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan neraca. Beban emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Bank. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan saham di bursa efek, dan biaya promosi.
2.af.Additional Paid-In Capital Additional paid-in capital are stated net less the stock issuance cost and presented under Equity in the balance sheet. The stock issuance cost is expenses paid in accordance to the issuance of the Bank‟s share. This expense consist of fee and commission paid to underwriter, institutes and profession supporting the capital market, and registration statement document printing expenses, shares recording expenses in the stock exchange and promotion expense.
2.ag.Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa” dan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum.
2.ag.Transactions with Related Parties The Bank enter into transactions with parties which are defined as related parties in accordance to SFAS No. 7 regarding “Related party disclosures” and the Regulation of Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 and its amendment PBI No. 8/13/PBI/2006 dated October 5, 2006, regarding Legal Lending Limit (LLL) of Commercial Banks.
Definisi pihak yang mempunyai hubungan istimewa menurut PSAK 7 antara lain: 1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2) perusahaan asosiasi; 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; 5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
d2/March 28, 2011
Related parties based on SFAS No. 7 are principally defined as: 1) enterprises that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries); 2) associated companies; 3 individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting rights of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family (close members of the family of an individual are those that may be expected to influence, or be influenced by, that person in their dealings with the enterprise); 4) key management personnel, that is those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors and managers of companies and close members of the families of such individuals; or 5) enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in “c” or “d”, or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.
33
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, apakah yang dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and condition similar to those with nonrelated parties, are disclosed in the financial statements.
2.ah. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
2.ah.Segment Information Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements.
Informasi segmen dalam catatan atas laporan keuangan ini disajikan berdasarkan atas geografis, yaitu komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan barang atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi lain.
Segments information in the notes to the financial statements are based on geographical regions, which is the component of an enterprise engaged in providing products or services within a particular economic environment and subject to risks and returns that are different from those components of operations in other economic environments.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expenses are also allocated to those segments.
2.ai. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan aset dan kewajiban komitmen dan kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan serta beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
2.ai. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires the management to make estimates and assumption that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosures of commitment and contingencies of assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
3. Dampak Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
3. Impact on the Initial Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
Bank menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut.
The Bank implements prospectively the SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) on January 1, 2010 in accordance with the transitional provisions of those standards.
Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dilakukan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman dibawah ini:
Transitional Provisions upon First Time Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) which is performed based on “Buletin Teknis” No. 4 issued by the Indonesian Institute of Accountants, provides additional guidances below:
Perhitungan Suku Bunga Efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.
Effective Interest Rate The effective interest rate for financial instruments measured at amortized cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at January 1, 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.
d2/March 28, 2011
34
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Penghentian Pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006).
Derecognition Financial instruments that have been derecognised prior to January 1, 2010 should not be reassessed subsequently to determine whether they would meet the derecognition criteria under SFAS 55 (Revised 2006).
Klasifikasi Instrumen Keuangan sebagai Kewajiban atau Ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK 50 (Revisi 2006).
Classification of Financial Instruments as Debt or Equity The Bank should reassess its financial instruments existing as of January 1, 2010, to determine whether they should be classified as a debt or equity instrument in accordance with the requirements in paragraph 11 of SFAS 50 (Revised 2006).
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.
Impairment of Financial Instruments As at January 1, 2010, the Bank should determine any possible impairment of financial instruments based on conditions existing at that date. Any difference between the impairment resulting from implementation of SFAS 55 (Revised 2006) and the impairment calculated based on previous applicable accounting principles is recognised in retained earnings as of January 1, 2010.
Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi. Perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua aset keuangan sejumlah Rp 93.360.600 telah didebitkan ke Saldo Laba awal per 1 Januari 2010. Rincian penyesuaian terhadap saldo cadangan untuk akun aset keuangan adalah sebagai berikut:
As a result of the initial and prospective implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1 January 2010, the Bank has recalculated the Allowance for Impairment of all financial assets in accordance with transitional provisions. The difference between the balances of such allowance as at 31 December 2009 and the required allowance calculated based on SFAS 55 (Revised 2006) for all financial assets as of January 1, 2010 totalled Rp 93,360,000 was debited to the opening balance of Retained Earnings. Details of adjustment of such allowance for financial asset is as follows:
Jumlah/ Amount Kredit yang Diberikan
93,360,600 93,360,600
Penurunan Nilai Secara Kolektif Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (lihat Catatan 2.g). Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
d2/March 28, 2011
Loans
Collective Impairment As allow under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, the Bank will apply the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks (see Note 2.g). In accordance with aforementioned SE-BI, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
35
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank menggunakan metode kolektibilitas untuk menilai penurunan nilai secara kolektif, sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Penerapan ini dilakukan selama masa transisi sampai dengan 31 Desember 2011.
As of December 31, 2010, the Bank was used collectibility method for assessing collective impairment, according to the BI regulation (PBI) No.7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 on "Asset Quality Rating for Commercial Banks" which was amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 and the PBI No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009. Implementation was carried out during the transition period until December 31, 2011.
4. Kas
4. Cash 2010 Rp
Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Jumlah
2009 Rp
4,051,437
2,912,925
18,327,653 18,327,653 22,379,090
15,976,315 15,976,315 18,889,239
Akun dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.873.200 (2009: Rp 2.743.650).
The Rupiah balance includes the cash amount in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp 3,873,200 as of December 31, 2010 (2009: Rp 2,743,650).
5. Giro pada Bank Indonesia
Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total Total
5. Current Accounts with Bank Indonesia 2010 Rp
2009 Rp
201,001,827 10,136,250 211,138,077
120,941,475 15,407,800 136,349,275
Rupiah United States Dollar Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro wajib minimum (GWM) di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
Persentase GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah:
The percentages of Bank‟s GWM as of December 31, 2010 and 2009, respectively are as follows:
Rupiah Utama Sekunder Mata Uang Asing
2010 (%)
2009 (%)
8.30 49.37 *) 64.94
5.21 27.57 *) 42.39
Rupiah Primary Secondary Foreign Currency
*) tidak termasuk Excess Reserve
d2/March 28, 2011
*) not include Excess Reserve
36
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
6. Giro pada Bank Lain
6. Current Accounts with Other Banks
Rincian giro pada bank lain berdasarkan bank dan jenis mataThe Details of current accounts with other banks based on the uang adalah sebagai berikut: banks and its currencies are as follows: 2010 Rp Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Bukopin Tbk Sub Jumlah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Yen Jepang Sumitomo Mitsui Bank Corporation Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2009 Rp
2,078,492
1,291,026
126,197
42,571
101,835
71,814
57,202 10,255 2,373,981
98,680 10,323 1,514,414
7,902,307 965,902 92,224
989,321 7,229,055 --
228,017 9,188,450 11,562,431
210,633 8,429,009 9,943,423
(115,624) 11,446,807
(99,434) 9,843,989
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Bukopin Tbk Sub Total Foreign Currencies United States Dollar Citibank, N.A PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Japanesse Yen Sumitomo Mitsui Bank Corporation Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan Lancar.
Collectibility of all current accounts with in other banks in December 31, 2010 dan 2009 were classified as Current.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The changes in allowance for impairment losses for current accounts with other banks are as follows:
2010 Rp Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 3) Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 35) Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2009 Rp 99,434
312,790
--
--
899,600 (883,410) 115,624
(213,356) 99,434
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
d2/March 28, 2011
Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 3) Allowance during the Year (see Note 35) Reversal during the Year Ending Balance
Management believes that the allowance for impairment losses on current account with other banks is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible current accounts with other banks.
37
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
7. Penempatan pada Bank Indonesia
7. Placements with Bank Indonesia
Rincian Penempatan pada Bank Indonesia sebagai berikut: Jenis Penempatan
2010 Jangka Waktu/ Tingkat Bunga Period Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate Hari/Day(s) (%)
Deposit Facility Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jenis Penempatan
The detail placements with Bank Indonesia are as follows:
3
4
Rp
5.50
Deposit Facility Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
598,000,000 (182,639) 597,817,361 -597,817,361
2009 Jangka Waktu/ Tingkat Bunga Period Rata-rata per Tahun/ Average Annual Interest Rate Hari/Day(s) (%)
Deposit Facility Rupiah Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Type of Placements
Jumlah/ Total
Type of Placements
Jumlah/ Total
Rp
6.00
Deposit Facility Rupiah Bank Indonesia Unamortized Discount Net Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
240,000,000 (119,920) 239,880,080 -239,880,080
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing Rp 597.817.361 dan Rp 239.880.080 berumur kurang dari 1 (satu) bulan.
Placements with Bank Indonesia based on remaining periods to maturity as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 597,817,361 and Rp 239,880,080 were less than 1 (one) month, respectively.
8. Surat-surat Berharga
8. Securities
Surat berharga dikelompokkan sebagai berikut:
Securities are classified as follows:
Rata-rata Tingkat Bunga per Tahun/ Annual Interest Rate 2010 2009 (%) (%) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
6.25
Obligasi Pemerintah -Wesel Ekspor -Nilai Bersih Jumlah Surat Berharga Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
d2/March 28, 2011
Jumlah/ Total 2010 Rp
2009 Rp
6.48
50,000,000 (1,337,933) 48,662,067
400,000,000 (1,338,753) 398,661,247
Held To Maturity Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net
9.92 6.14
---48,662,067
101,106,681 16,456,397 117,563,078 516,224,325
Government Bonds Export Notes Net Total Held To Maturity Securities
38
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated) Jumlah/ Total
Rata-rata Tingkat Bunga per Tahun/ Annual Interest Rate 2010 2009 (%) (%) Tersedia untuk Dijual Obligasi Pemerintah Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri PT Thames PAM Jaya Jumlah Nilai Wajar Jumlah Surat Berharga untuk Dijual
9.49 11.16 12.50
2010 Rp
--12.50
135,365,000 22,040,850 2,525,000 159,930,850 159,930,850
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
208,592,917 (245,659) 208,347,258
Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
2009 Rp --2,337,500 2,337,500 2,337,500
Available for Sale Government Bonds Domestic Letter of Credit PT Thames PAM Jaya Total Fair Value Total Available for Sale Securities
518,561,825 Total (187,939) Less: Allowance for Impairment Losses 518,373,886 Total - Net
The period of securities since acquisition date until maturity date are as follows:
2010
2009
> 90 hari/days > 12 bulan/months < 30 hari/days
> 90 hari/days > 12 bulan/months --
Certificates of Bank Indonesia Bonds Domestic Letter of Credit
Penjelasan lebih lanjut dari surat-surat berharga yang dimiliki Bank adalah sebagai berikut: a. Sertifikat Bank Indonesia Penempatan dana pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu kurang 1 (satu) bulan dengan kisaran bunga rata-rata sebesar 6,25% untuk tahun 2010 dan 6,48% untuk tahun 2009.
Further description of the Securities owned by the Bank are as follows: a. Bank Indonesia Certificate Bank Indonesia Certificate (SBI) are due in less than 1 (one) month with range of average interest rate of 6.25% in 2010 and 6.48% in 2009.
b.Obligasi Berikut ini adalah ikhtisar informasi mengenai obligasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
b. Bonds The following is the summary of information on bonds as of December 31, 2010 and 2009 as are follows:
Nomor Seri/ Serial Number
Jangka Waktu/ Period
2010 Tersedia untuk Dijual / Available for Sale Peringkat/ Harga Pembelian/ Nilai Pasar/ Rating Purchase Price Market Value
Premium yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium
Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
Obligasi Pemerintah/ Government Bonds FR 0027 27/01/2005 - 15/06/2015 FR 0027 FR 0049 15/06/2008 - 15/09/2013 FR 0049 FR 0049 15/09/2009 - 15/08/2013 FR 0049 FR 0046 23/11/2009 - 15/07/2023 FR 0046 FR 0047 29/01/2010 - 15/02/2028 FR 0047 FR 0047 29/01/2010 - 15/02/2028 FR 0047 SR 002 10/02/2010 - 10/02/2013 SR 002 FR 0045 05/04/2010 - 15/03/2037 FR 0045 FR 0045 05/04/2010 - 15/03/2037 FR 0045 FR 0045 15/04/2010 - 15/03/2037 FR 0045 FR 0045 27/04/2010 - 15/03/2037 FR 0045 FR 0047 30/04/2010 - 15/02/2028 FR 0047 ORI 007 05/08/2010 - 15/08/2013 ORI 007 FR 0056 29/10/2010 - 15/09/2026 FR 0056 Jumlah Obligasi Pemerintah / Total Government Bonds Obligasi Korporasi/ Corporate Bond PT Thames PAM Jaya 13/03/2008 - 13/03/2013 id AJumlah Obligasi Korporasi / Total Corporate Bond Jumlah Surat Berharga Tersedia untuk Dijual / Total Available for Sale Securities
d2/March 28, 2011
109.50% 105.75% 105.75% 105.37% 105.95% 105.95% 102.64% 100.56% 100.56% 100.56% 100.56% 105.95% 101.91% 99.00%
1,200,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 131,200,000
(114,000) (575,000) (575,000) (537,000) (595,000) (595,000) (264,000) (56,000) (56,000) (56,000) (56,000) (595,000) (191,000) 100,000 (4,165,000)
1,314,000 10,575,000 10,575,000 10,537,000 10,595,000 10,595,000 10,264,000 10,056,000 10,056,000 10,056,000 10,056,000 10,595,000 10,191,000 9,900,000 135,365,000
100.00%
2,500,000 2,500,000
25,000 25,000
2,525,000 2,525,000
133,700,000
(4,140,000)
137,890,000
39
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Nomor Seri/ Serial Number
Jangka Waktu/ Period
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009 Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/ Held-to-Maturity Peringkat/ Harga Pembelian/ Nilai Pasar/ Rating Purchase Price Market Value
Premium yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium
Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
Obligasi Pemerintah/ Government Bonds FR 0027 27/01/2005 - 15/06/2015 FR 0025 22/02/2005 - 15/10/2011 FR 0025 22/02/2005 - 15/10/2011 FR 0049 15/06/2008 - 15/09/2013 FR 0027 15/06/2009 - 12/12/2015 FR 0027 15/06/2009 - 12/12/2015 FR 0049 08/06/2009 - 15/12/2013 FR 0043 10/08/2009 - 15/07/2022 ORI 006 13/08/2009 - 15/08/2012 FR 0049 15/09/2009 - 15/08/2013 FR 0044 09/11/2009 - 15/09/2024 FR 0046 23/11/2009 - 15/07/2023 Jumlah Obligasi/ Total Bonds
FR 0027 FR 0025 FR 0025 FR 0049 FR 0027 FR 0027 FR 0049 FR 0043 ORI 006 FR 0049 FR 0044 FR 0046
99.56% 99.80% 99.80% 84.50% 100.00% 99.70% 99.50% 95.80% 100.00% 99.50% 95.10% 91.25%
1,200,000 10,000,000 10,000,000 20,000,000 5,000,000 5,000,000 10,000,000 10,000,000 5,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 106,200,000 Harga Pembelian/ Purchase Price
Wesel Ekspor/ Export Notes Jumlah Surat Berharga yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo/ Total Held to Maturity Securities
Nomor Seri/ Serial Number
Jangka Waktu/ Period
PT Thames PAM Jaya 13/03/2008 - 13/03/2013 Jumlah Surat Berharga Tersedia untuk Dijual / Total Available for Sale Securities
100.00%
Premium yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium
1,146,681 9,980,000 9,980,000 16,900,000 5,000,000 4,985,000 9,950,000 9,580,000 5,000,000 9,950,000 9,510,000 9,125,000 101,106,681 Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
17,466,538 17,466,538
1,010,141 1,010,141
16,456,397 16,456,397
123,666,538
6,103,460
117,563,078
2009 Tersedia Untuk Dijual/ Available for Sale Peringkat/ Harga Pembelian/ Nilai Pasar/ Rating Purchase Price Market Value
id A-
53,319 20,000 20,000 3,100,000 -15,000 50,000 420,000 -50,000 490,000 875,000 5,093,319
Premium yang Belum Diamortisasi/ Unamortized Premium
Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
2,500,000
(162,500)
2,337,500
2,500,000
(162,500)
2,337,500
Peringkat obligasi ditetapkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Bonds rating are determined by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Kisaran tingkat bunga obligasi per 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing 7,95% - 10,25% dan 11,00% 13,12%.
The range of interest rate of the bonds as of December 31, 2010 and 2009 7.95% - 10.25% and 11.00% - 13.12%, respectively.
Nilai wajar dari surat berharga yang tersedia untuk dijual dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau premium dari surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Fair value of available for sale securities and acquisition cost after discount or premium amortization of held to maturity securities as of December 31, 2010 and 2009 based on outstanding period to maturity are as follows:
d2/March 28, 2011
40
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Jenis Surat Berharga
≤ 1 bulan/ month Rp
Tersedia Untuk Dijual Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah
22,040,850 22,040,850
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Rupiah Sub Jumlah Jumlah
Jenis Efek
--22,040,850
≤ 1 bulan/ month Rp
Tersedia Untuk Dijual Nilai Wajar Rupiah Sub Jumlah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Biaya Perolehan Setelah Amortisasi Rupiah Sub Jumlah Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
398,661,247 398,661,247 398,661,247
2010 > 3 - 12 bulan/ months Rp
---
> 1 - 5 tahun/ years Rp
---
48,662,067 48,662,067 48,662,067
45,444,000 45,444,000
---2009 > 3 - 12 bulan/ months Rp
> 1 - 3 bulan/ months Rp
---
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
---
--45,444,000
> 1 - 5 tahun/ years Rp
---
16,456,397 16,456,397 16,456,397
2,337,500 2,337,500
----
61,760,000 61,760,000 64,097,500
Kolektibilitas surat berharga adalah Lancar per 31 Desember 2010 dan 2009. Sebelum 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai merupakan cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk surat berharga di luar Sertifikat Bank Indonesia.
Lancar Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
92,446,000 92,446,000
--92,446,000
> 5 tahun/ years Rp
159,930,850 159,930,850
Available for Sale Fair Value Rupiah Sub Total
48,662,067 48,662,067 208,592,917
Held to Maturity Total Cost Net of Amortization Rupiah Sub Total Total
Jumlah/ Total Rp
---
39,346,681 39,346,681 39,346,681
Type of Securities
Jumlah/ Total Rp
Type of Securities
2,337,500 2,337,500
Available for Sale Fair Value Rupiah Sub Total
516,224,325 516,224,325 518,561,825
Held to Maturity Total Cost Net of Amortization Rupiah Sub Total Total
The collectibility of securities is Current as of December 31, 2010 and 2009. Before January 1, 2010, allowance for impairment losses consist of general allowances amounting to 1%, in accordance with to Bank Indonesia‟s Regulations for securities except for Certificates of Bank Indonesia.
2010 Rp
2009 Rp
208,592,917 208,592,917
518,561,825 518,561,825
(245,659) 208,347,258
(187,939) 518,373,886
Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual yang dibukukan di ekuitas per 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.373.439 dengan rincian sebagai berikut:
d2/March 28, 2011
> 5 tahun/ years Rp
Current Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Unrealized gain on available for sale securities that recorded in equity as of December 31, 2010 amounting to Rp 8,373,439 are as follows:
41
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Nomor Seri/ Serial Number
Jangka Waktu/ Period
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Peringkat/ Rating
2010 Harga Pembelian/ Purchase Price
FR 0027 FR 0049 FR 0049 FR 0046 FR 0047 FR 0047 SR 002 FR 0045 FR 0045 FR 0045 FR 0045 FR 0047 ORI 007 FR 0056
109.50% 105.75% 105.75% 105.37% 105.95% 105.95% 102.64% 100.56% 100.56% 100.56% 100.56% 105.95% 101.91% 99.00%
Nilai Buku/ Book Value
Nilai Akhir Perolehan/ Carrying Value
Laba Belum Direalisasi/ Unrealized Gain
Obligasi Pemerintah/ Government Bonds FR 0027 FR 0049 FR 0049 FR 0046 FR 0047 FR 0047 SR 002 FR 0045 FR 0045 FR 0045 FR 0045 FR 0047 ORI 007 FR 0056
27/01/2005 - 15/06/2015 15/06/2008 - 15/09/2013 15/09/2009 - 15/08/2013 23/11/2009 - 15/07/2023 29/01/2010 - 15/02/2028 29/01/2010 - 15/02/2028 10/02/2010 - 10/02/2013 05/04/2010 - 15/03/2037 05/04/2010 - 15/03/2037 15/04/2010 - 15/03/2037 27/04/2010 - 15/03/2037 30/04/2010 - 15/02/2028 05/08/2010 - 15/08/2013 29/10/2010 - 15/09/2026
Obligasi Korporasi/ Corporate Bond PT Thames PAM Jaya 13/03/2008 - 13/03/2013 id A100.00% Jumlah Obligasi Korporasi / Total Corporate Bond Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealized gain on available for sale securities
Rugi yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual yang dibukukan di ekuitas per 31 Desember 2009 sebesar Rp 162.500 dengan rincian sebagai berikut: Nomor Seri/ Serial Number
Jangka Waktu/ Period
Peringkat/ Rating
167,439 2,125,000 625,000 1,412,000 945,000 945,000 264,000 656,000 656,000 261,000 216,000 295,000 191,000 (410,000) 8,348,439
2,500,000
2,525,000
25,000 25,000
Unrealized losses on available for sale securities that recorded in equity as of December 31, 2009 amounting to Rp 162,500 are as follows:
2009 Harga Pembelian/ Purchase Price
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga adalah sebagai berikut:
Nilai Buku/ Book Value
Nilai Akhir Perolehan/ Carrying Value
2,500,000
2,337,500
Rugi Belum Direalisasi/ Unrealized Loss (162,500) (162,500)
The changes in allowance for impairment losses for securities are as follows:
2010 Rp
2009 Rp
187,939
115,000
1,504,195 (1,446,475) 245,659
72,939 -187,939
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga.
d2/March 28, 2011
1,314,000 10,575,000 10,575,000 10,537,000 10,595,000 10,595,000 10,264,000 10,056,000 10,056,000 10,056,000 10,056,000 10,595,000 10,191,000 9,900,000
8,373,439
PT Thames PAM Jaya 13/03/2008 - 13/03/2013 id A100.00% Rugi yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealized losses on available for sale securities
Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 35) Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
1,146,561 8,450,000 9,950,000 9,125,000 9,650,000 9,650,000 10,000,000 9,400,000 9,400,000 9,795,000 9,840,000 10,300,000 10,000,000 10,310,000
Beginning Balance Allowance during the Year (see Note 35) Reversal during the Year Ending Balance
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible securities.
42
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
9. Kredit yang Diberikan a.
9. Loans
Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality Loans quality based on impaired and unimpaired loans.
2010 Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Unimpaired Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Konsumsi Sub Jumlah
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
1,528,970 1,528,970
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Sindikasi Karyawan Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
---
824,399,338 84,862,541 491,677,451 44,877,131 477,804,908 1,923,621,369 1,925,150,339
81,635,565 -62,241,376 --143,876,941 143,876,941
(86,130,892) 1,839,019,447
(123,514,657) 20,362,284
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia. Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Investasi Konsumsi Karyawan Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Program Pemerintah Karyawan Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
d2/March 28, 2011
172,282 1,333,412 23,276 1,528,970
677,844,745
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
-----
Related Parties Rupiah Consumer Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Syndications Employees Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia‟s regulation.
2010 Kurang Diragukan/ Lancar/ Sub Standard Doubtful Rp Rp
-----
-----
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
-----
172,282 1,333,412 23,276 1,528,970
181,301,932 348,535,247 479,098,117 1,768,060,137 1,769,589,106
89,030,240 2,381,382 24,048,383 149,546 2,973,491 118,583,042 118,583,042
1,696,000 -44,551 -146,879 1,887,430 1,887,430
301,667 233,198 323,830 -434,949 1,293,644 1,293,644
105,550,699 967,865 41,026,793 27,032,930 3,095,771 177,674,058 177,674,058
874,423,351 84,862,541 246,745,489 375,717,722 485,749,207 2,067,498,310 2,069,027,280
(56,828,499) 1,712,760,607
(9,945,272) 108,637,770
(116,674) 1,770,756
(240,863) 1,052,781
(142,514,241) 35,159,817
(209,645,549) 1,859,381,731
81,280,096
43
paraf:
Related Parties Rupiah Investment Consumer Employees Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Government Programs Employees Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Konsumsi Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Konsumsi Investasi Program Pemerintah Karyawan Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
b.
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
332,024 332,024
---
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009 Kurang Diragukan/ Lancar/ Sub Standard Doubtful Rp Rp
---
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
---
---
332,024 332,024
799,429,863 453,650,519 143,101,684 389,976,825 --
42,483,377 15,009,959 620,795 ---
3,200,000 972,004 ----
34,055,000 324,399 ----
68,707,588 1,929,256 39,408,724 ---
947,875,828 471,886,137 183,131,203 389,976,825 --
427,847 1,786,586,738 1,786,918,762
-58,114,131 58,114,131
-4,172,004 4,172,004
-34,379,399 34,379,399
-110,045,568 110,045,568
427,847 1,993,297,840 1,993,629,864
(24,736,945) 1,762,181,817
(4,398,012) 53,716,119
(115,216) 4,056,788
(186,842) 34,192,557
(59,248,279) 50,797,289
(88,685,294) 1,904,944,570
Berdasarkan Sektor Ekonomi Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai.
Related Parties Rupiah Consumer Sub Total Third Parties Rupiah Working Capital Consumer Investment Government Programs Employees United States Dollar Working Capital Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
b. By Economic Sectors Loans quality based on impaired and unimpaired loans.
2010 Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Unimpaired Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Lain-lain Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Pabrikasi Jasa Bisnis Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
d2/March 28, 2011
Mengalami Penurunan Nilai/ Impaired
1,528,970 1,528,970
--,
224,657,507 9,911,007 291,061,731
9,479,935 -56,388,097
7,988,033
--
562,926,977 33,892,852 223,402,750 1,000,000 568,780,511 1,923,621,369 1,925,150,339
60,683,279 10,961,630 --6,364,000 143,876,941 143,876,941
(86,130,892) 1,839,019,447
(123,514,657) 20,362,284
44
Related Parties Rupiah Others Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan Bank Indonesia. Lancar/ Current Rp Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Lain-lain Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran, dan Hotel Pabrikasi Jasa Bisnis Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Masyarakat Pertambangan Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
1,528,970 1,528,970
d2/March 28, 2011
---
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
---
---
1,528,970 1,528,970
147,605 ---
----
----
20,478,275 60,436,288 --
234,137,442 66,299,104 291,061,731
6,948,091
447,292
--
--
592,649
7,988,033
478,150,628 33,357,524 182,243,166 -556,924,619 1,768,060,137 1,769,589,106
82,798,226 310,328 29,524,718 -5,354,873 118,583,042 118,583,042
44,551 --1,000,000 842,879 1,887,430 1,887,430
--483,830 -809,814 1,293,644 1,293,644
62,616,852 11,186,630 11,151,037 -11,212,326 177,674,058 177,674,058
623,610,257 44,854,482 223,402,750 1,000,000 575,144,511 2,067,498,310 2,069,027,280
(56,828,499) 1,712,760,607
(9,945,272) 108,637,770
(116,674) 1,770,756
(240,863) 1,052,781
(142,514,241) 35,159,817
(209,645,549) 1,859,381,731
Current Rp
Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran, dan Hotel Pabrikasi Jasa Bisnis Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perkebunan, dan Sarana Pertanian Konstruksi Jasa Sosial Pertambangan Lain-lain Dolar Amerika Serikat Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
---
2010 Kurang Diragukan/ Lancar/ Sub Standard Doubtful Rp Rp
213,511,562 5,862,816 291,061,731
Lancar/
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Lain-lain Sub Jumlah
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Loans quality based on collectibility according to Bank Indonesia‟s regulation.
332,024 332,024
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
---
2009 Kurang Diragukan/ Lancar/ Sub Standard Doubtful Rp Rp
---
---
Macet/
Jumlah/
Loss Rp
Total Rp
---
332,024 332,024
105,940,615 3,524,731 554,487,606
--16,075,804
3,200,000 ---
250,000 ---
20,291,041 56,963,097 20,197,003
129,681,656 60,487,828 590,760,413
5,905,110
60,587
--
--
1,692,649
7,658,346
613,584,040 21,934,131 23,460,438 3,400,000 453,922,220
27,032,930 102,304 168,600 -14,673,906
----972,004
33,805,000 ---324,399
8,387,918 475,000 109,604 -1,929,256
682,809,888 22,511,435 23,738,642 3,400,000 471,821,785
427,847 1,786,586,738 1,786,918,762
-58,114,131 58,114,131
-4,172,004 4,172,004
-34,379,399 34,379,399
-110,045,568 110,045,568
427,847 1,993,297,840 1,993,629,864
(24,736,945) 1,762,181,817
(4,398,012) 53,716,119
(115,216) 4,056,788
(186,842) 34,192,557
(59,248,279) 50,797,289
(88,685,294) 1,904,944,570
45
paraf:
Related Parties Rupiah Others Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Services Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Persection, and Farming Tools Constructions Social Community Services Mining Others Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Related Parties Rupiah Others Sub Total Third Parties Rupiah Trading, Restaurant, and Hotels Manufacturing Business Services Transportation, Warehousing, and Communications Agriculture, Plantation, and Farming Tools Constructions Social Services Mining Others United States Dollar Transportation, Warehousing and Comunications Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
c.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c.
2010 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2009 Rp
154,286,701 233,392,500 1,016,766,460 664,581,619
20,275,037 393,272,873 520,131,116 1,059,950,838
2,069,027,280
1,993,629,864
(209,645,549) 1,859,381,731
(88,685,294) 1,904,944,570
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Rp
156,574,166 233,279,164 1,015,781,864 663,392,086
486,956,891 515,004,073 671,410,148 320,258,752
2,069,027,280
1,993,629,864
(209,645,549) 1,859,381,731
(88,685,294) 1,904,944,570
Klasifikasi kredit yang mengacu pada ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
d2/March 28, 2011
85.53 5.73 0.09 0.06 8.59 100.00
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Loans classification in accordance with Bank Indonesia‟s Regulations are as follows:
2010 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Sub Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
d. By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from balance sheets date to maturity date are as follows:
2010 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Sub Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Jumlah/ Total Rp
1,769,589,106 118,583,042 1,887,430 1,293,644 177,674,058
56,828,499 9,945,272 116,674 240,863 142,514,241
2,069,027,280
209,645,549
46
Credit Risk Classification
paraf:
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2009 Portfolio Kredit yang Diberikan/ Loan Portofolio Klasifikasi Risiko Kredit
(%) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Jumlah Kredit yang Diberikan/ Loan Amount Rp
89.63 2.92 0.21 1.72 5.52 100.00
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai/ Allowance for Impairment Losses Jumlah/ Total
Credit Risk Classification
Rp
1,786,918,761 58,114,131 4,172,004 34,379,399 110,045,569
24,736,945 4,398,012 115,216 186,842 59,248,279
1,993,629,864
88,685,294
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total
Non Performing Loan (NPL) - Bruto yang dimiliki Bank per 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 180.855.132 dan Rp 148.596.972 atau sebesar 8,74% dan 7,45% dari jumlah kredit.
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Gross are Rp 180,855,132 and Rp 148,596,972 or represents 8.74%, and 7.45 % of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Non Performing Loan (NPL) - Bersih yang dimiliki Bank per 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing sebesar Rp 37.983.353 dan Rp 89.046.635 atau sebesar 1,84% dan 4,47% dari jumlah kredit.
Loans classified as Non Performing Loan (NPL) - Net are Rp 37,983,353 and Rp 89,046,635 or represents 1.84%, and 4.47% of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2010 Rp Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kolektif Saldo Awal Pembentukan Selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 35) Pemulihan selama Tahun Berjalan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Individual Saldo Awal Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Penerapan Awal PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 3) Pembentukan Selama Periode Berjalan (lihat Catatan 35) Penghapusan Dalam Tahun Berjalan Saldo Akhir
46,231,185 33,354,703 (4,899,923) 42,454,109
93,360,600 8,226,253 (9,081,378) 209,645,549
Collective Allowance for Impairment Losses Beginning Balance Allowance during the Year (see Note 35) Reversal during the Year Individual Allowance for Impairment Losses Beginning Balance Adjustment to Opening Balance Relating to Implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (see Note 3) Allowance during The Period (see Note 35) Current Year-Loans Written Off Ending Balance
2009 Rp Saldo Awal Pembentukan Selama Periode Berjalan (lihat Catatan 35) Saldo Akhir
d2/March 28, 2011
78,715,234
Beginning Balance Allowance During The Period (see Note 35) Ending Balance
9,970,060 88,685,294
47
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah minimum cadangan kerugian penurunan nilai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 177.419.355 dan Rp 88.685.294 dan persentase pemenuhannya adalah masingmasing sebesar 118,21% dan 100%.
The minimum amount of allowance for impairment losses required by Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2009 are Rp 177,419,355 and Rp 88,685,294 respectively, and fulfillment of each percentage are 118.21% and 100%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Other significant information related to loans are as follows:
1.
Tingkat Bunga Tingkat bunga per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah masing-masing sebesar 8,70%-30,50% dan 5,00%-24,00% untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009.
1.
Interest Rates The annual interest rate of loans in Rupiah was 8.70%-30,50% and 5.00% - 24.00% for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
2.
Deposito yang Dijaminkan Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 195.854.634 dan Rp 213.956.993 atau sebesar 11,06% dan 11,43% dari jumlah deposito berjangka (lihat Catatan 20).
2.
Time Deposits Pledged as Collateral Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 195,854,634 and Rp 213,956,993 or 11.06% and 11.43% from total time deposits, respectively (see Note 20).
Jumlah kredit yang dijaminkan dengan deposito berjangka per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 123.077.123 dan Rp 167.153.986.
Total loans secured by time deposits as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 123,077,123 and Rp 167,153,986, respectively.
3.
Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur dibawah perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Bagian Bank dalam kredit sindikasi dimana Bank bertindak sebagai anggota pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Nihil.
3.
Syndicated Loans Syndicated loans represent loans provided to borrowers under a syndicated agreement with other banks. The Bank‟s participation as a member as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Nil.
4.
Kredit Karyawan Kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan Bank dikenakan bunga antara 8,7% sampai dengan 9,5% per tahun untuk keperluan pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu kredit 1 (satu) sampai 10 (sepuluh) tahun. Kredit tersebut akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah kredit yang diberikan kepada direksi dan karyawan adalah sebesar Rp 696.511 dan Rp 117.828 atau 0,005% dan 0,004% dari jumlah kredit per 31 Desember 2010 dan 2009.
4.
Employees’ Loan The loans for the Bank‟s directors and employees are used to purchase houses, cars and other personal necessities with period of 1 (one) to 10 (ten) years and charged by an interest rate ranged from 8.7% to 9,5% per annum. These loans will be paid through their monthly salary deductions. The loans to the directors and employees are amounting to Rp 696,511 and Rp 117,828 or represents 0.005% and 0.004% of total loans as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
5.
Kredit Kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kredit yang diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 0,05% dan 0,01% dari jumlah kredit (lihat Catatan 41).
5.
Loans to Related Parties
d2/March 28, 2011
Loans to related parties as of December 31, 2010 and 2009 amounting to 0,05% and 0,01% of total loans (see Note 41), respectively.
48
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Per 31 Desember 2010 dan 2009, kredit tersebut masingmasing diberikan kepada 4 (empat) debitur dan 3 (tiga) debitur. 6.
As of December 31, 2010 and 2009, such loans are granted to 4 (four) debtors and 3 (three) debtors, respectively.
Kredit yang Direstrukturisasi Kredit yang direstrukturisasi meliputi antara lain perpanjangan waktu dan penurunan suku bunga kredit. Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 193.698.984 dan Rp 202.779.720 dengan jumlah 13 dan 17 debitur.
6.
Restructured Loans Restructured loans were carried out by extending the loan period and reduced interest rate. Restructured loans as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 193,698,984 and Rp 202,779,720, with 13 and 17 debtors, respectively.
Jumlah kredit yang direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah per 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 193.698.984 dan Rp 202.779.720.
As of December 31, 2010 and 2009, the restructured loans which have non-performing category amounted to Rp 193,698,984 and Rp 202,779,720.
Skema restrukturisasi kredit sebagai berikut:
Restructured loans scheme such as:
Perubahaan Plafon dan Jangka Waktu Perpanjangan Jangka Waktu Penambahan Fasilitas Kredit Saldo Akhir
2010 Rp
2009 Rp
97,375,405 55,939,003 40,384,576 193,698,984
55,628,799 121,789,683 25,361,238 202,779,720
Exchange of Plafond and Time Period Extended Time Period Addition of Loan Facility
7.
Batas Maksimum Pemberian kredit Selama tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga.
7.
Legal Lending Limit For the years ended December 31, 2010 and 2009 the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement to related parties and third parties.
8.
Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 508.793.738 dan Rp 376.038.212 (lihat Catatan 42).
8.
Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2010 and 2009 amounting to 508,793,738 and Rp 376,038,212, respectively (see Note 42).
9.
Kredit Hapus Buku Selama tahun berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah menghapusbukukan kredit macet masing-masing sebesar Rp 9.081.378 dan nihil.
9.
Written-Off Loans For the years ended December 31, 2010 and 2009, the Bank has written off loans amounting to Rp 9,081,378 and nil, respectively.
Kredit yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai kredit ekstrakomtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas kredit yang telah dihapusbukukan tersebut.
d2/March 28, 2011
The written off loans are recorded as extra-comptable in the administrative accounts. The Bank continues to pursue the collection of loans previously written off.
49
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
10. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi a.
10. Acceptance Receivables and Payables
Berdasarkan Mata Uang
a. 2010 Rp
Tagihan Akseptasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih Kewajiban Akseptasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
2009 Rp
28,553,980 38,064,115 66,618,095
17,420,850 12,903,093 30,323,943
(571,009) 66,047,086
(482,866) 29,841,077
Acceptance Receivables Rupiah United States Dollar Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
28,553,980 38,064,115 66,618,095
17,420,850 12,903,093 30,323,943
Acceptance Payables Rupiah United States Dollar Total
b. Berdasarkan Kolektibilitas Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
b.
2010 Rp Lancar Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
66,618,095 66,618,095
30,323,943 30,323,943
(571,009) 66,047,086
(482,866) 29,841,077
c.
2010 Rp
Dollar Amerika Serikat ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
d2/March 28, 2011
By Colectibility The colectibility of acceptances receivable are as follows: 2009 Rp
c. Berdasarkan Jangka Waktu Perjanjian Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Tagihan Akseptasi Rupiah ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah
By Currencies
Current Total Less: Allowance for Impairment Losses Total Acceptance Receivables - Net
By Term of Agreements The acceptances receivable and payable classified according to term of agreements are as follows: 2009 Rp
--28,553,980 -28,553,980
17,420,850 ---17,420,850
--38,064,115 -38,064,115 66,618,095
12,903,093 ---12,903,093 30,323,943
(571,009) 66,047,086
(482,866) 29,841,077
50
Acceptance Receivables Rupiah ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total United States Dollar ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total Acceptance Receivables - Net
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp
2009 Rp
Kewajiban Akseptasi Rupiah ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah
--28,553,980 -28,553,980
17,420,850 ---17,420,850
Acceptance Payables Rupiah ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total
Dollar Amerika Serikat ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah Jumlah Kewajiban Akseptasi
--38,064,115 -38,064,115 66,618,095
12,903,093 ---12,903,093 30,323,943
United States Dollar ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total Total Acceptance Payables
d.Berdasarkan Jatuh Tempo Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
d. By Maturity Date The acceptances receivable and payable classified according to remaining period to maturity are as follows:
2010 Rp Tagihan Akseptasi Rupiah ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih Kewajiban Akseptasi Rupiah ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah
d2/March 28, 2011
2009 Rp
-14,140,330 14,413,650 -28,553,980
--17,420,850 -17,420,850
14,305,573 6,910,598 16,847,943 -38,064,115 66,618,095
-12,903,093 --12,903,093 30,323,943
(571,009) 66,047,086
(482,866) 29,841,077
-14,140,330 14,413,650 -28,553,980
Acceptance Receivables Rupiah ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total United States Dollar ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months Sub Total Total Less: Allowance for Impairment Losses Total Acceptance Receivables - Net Acceptance Payables Rupiah ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months
--17,420,850 -17,420,850
51
Sub Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp Dollar Amerika Serikat ≤ 1 Bulan > 1 - 3 Bulan > 3 - 6 Bulan > 6 Bulan Sub Jumlah Jumlah Kewajiban Akseptasi
2009 Rp
14,305,573 6,910,598 16,847,943 -38,064,115 66,618,095
e. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:
Sub Total Total Acceptance Payables
e. Allowance for Impairment Losses The changes in the allowances for impairment losses on acceptances receivable are as follows:
2010 Rp Saldo Awal Pembentukan Selama Periode Berjalan (lihat Catatan 35) Pemulihan Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
United States Dollar ≤ 1 Month > 1 - 3 Months > 3 - 6 Months > 6 Months
-12,903,093 --12,903,093 30,323,943
2009 Rp
482,866
116,597
1,097,263 (1,009,120) 571,009
439,549 (73,280) 482,866
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas tagihan akseptasi telah memadai.
Beginning Balance Allowance During The Period (see Note 35) Reversal during The Year Ending Balance
Management believes the allowance for impairment losses on acceptance receivable is adequate.
11. Penyertaan
11. Investments
Jumlah saham dan prosentase kepemilikan masing-masing perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Toelongredjo Agroloka PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara PT BPR Toelangan Dasa Nusantara PT BPR Cintamanis Agroloka PT BPR Bungamayang Agroloka Bidang Usaha Lainnya PT Aplikanusa Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
d2/March 28, 2011
The total shares and percentage of ownership in each of the companies as of December 2010 and 2009 are as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
Prosentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah/ Amount Rp
30,000 30,000 30,000 22,500 22,500
15.00 15.00 10.00 9.00 9.00
76,829 76,819 66,500 35,010 22,500
5
0.03
20,000 297,658
Bank Perkreditan Rakyat PT BPR Toelongredjo Agroloka PT BPR Tjoekir Dasa Nusantara PT BPR Toelangan Dasa Nusantara PT BPR Cintamanis Agroloka PT BPR Bungamayang Agroloka Other Business PT Aplikanusa Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
(2,977) 294,681
52
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
12. Aset Tetap
12. Fixed Assets
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor dan Perabot Akumulasi Penyusutan Prasarana dan Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor dan Perabot Nilai Buku
Akumulasi Penyusutan Prasarana dan Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor dan Perabot Nilai Buku
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
4,028,017 3,161,689
2,018,916 194,858
-54,206
6,046,933 3,302,341
33,808,827 40,998,533
5,511,857 7,725,631
34,484 88,690
39,286,200 48,635,475
1,756,961 2,796,809
913,282 332,789
-54,206
2,670,243 3,075,392
27,027,204 31,580,974 9,417,559
3,880,381 5,126,453
34,484 88,690
30,873,102 36,618,737 12,016,738
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Pemilikan Langsung Prasarana Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor dan Perabot
2010 Penambahan/ Pengurangan/ Deductions Additions
2009 Penambahan/ Pengurangan/ Deductions Additions Rp
Rp
Acqusition Cost Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles Office Equipment and Furniture Accumulated Depreciation Buildings Infrastructure Vehicles Office Equipment and Furniture Book Value
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
3,310,047 4,206,189
717,970 --
-1,044,500
4,028,017 3,161,689
32,590,745 40,106,981
1,298,485 2,016,455
80,403 1,124,903
33,808,827 40,998,533
1,068,145 3,484,585
688,816 356,724
-1,044,500
1,756,961 2,796,809
22,686,052 27,238,782 12,868,199
4,421,555 5,467,095
80,403 1,124,903
27,027,204 31,580,974 9,417,559
Acqusition Cost Direct Ownership Buildings Infrastructure Vehicles Office Equipment and Furniture Accumulated Depreciation Buildings Infrastructure Vehicles Office Equipment and Furniture Book Value
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 5.126.453 dan Rp 5.467.095 (lihat Catatan 36).
Depreciation expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 5,126,453 and Rp 5,467,095, respectively (see Note 36).
Bank telah mengasuransikan semua aset tetapnya pada tahun 2010 dan 2009, dengan nilai pertanggungan masing-masing adalah Rp 38.652.744 dan Rp 26.158.316 kepada asuransi PT Jasa Tania, pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
All fixed assets were insured by the Bank to PT Jasa Tania, a related party, in 2010 and 2009, and the insured sums were Rp 38,652,744 and Rp 26,158,316, respectively.
d2/March 28, 2011
53
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tahun 2010, Bank menjual aset tetap dengan total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 88.690, Rp 88.690 dan Nihil dengan harga jual sebesar Rp 14.816. Atas penjualan aset tetap tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 14.816 (Iihat Catatan 39).
As of December 31, 2010, the Bank sold their fixed assets with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 88,690, Rp 88,690 and Nil, respectively, with selling price amounting to Rp 14,816. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 14,816 (see Note 39).
Pada tahun 2009, Bank menjual kendaraan, peralatan kantor dan furniture total nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 1.124.903, Rp 1.124.903 dan Nihil dengan harga jual sebesar Rp 734.728. Atas penjualan kendaraan, peralatan kantor dan perabot tersebut, Bank mencatat laba sebesar Rp 734.728 (Iihat Catatan 39).
In 2009, the Bank sold their vehicles, office equipment and furniture with total acquisition cost, accumulated depreciation and book value amounting to Rp 1,124,903, Rp 1,124,903 and Nil, respectively, with selling price amounting to Rp 734,728. The Bank recorded gain from sale of fixed assets amounting to Rp 734,728 (see Note 39).
13. Agunan yang Diambil Alih
13. Foreclosed Assets
Beberapa kredit yang diberikan oleh Bank harus direstrukturisasi atau dihapusbukukan atau diambil alih agunannya. Agunan yang diambil alih untuk penyelesaian kredit dicatat dalam akun “Agunan yang Diambil Alih" (AYDA). Rincian agunan yang diambil alih berdasarkan nama nasabahnya adalah sebagai berikut:
Several loans granted by the Bank have had to be restructured or written-off or have resulted in foreclosed of assets. Foreclosed assets in settlement of loans are included under "Foreclosed Assets" account. The details of foreclosed assets based on debitor‟s name are as follows:
2010 No.
Debitur/ Borrower
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Jumlah Unit/Kavling/ Number of Unit/Kavling
Nilai Awal Perolehan Tercatat/ Beginning Carrying Value
Penambahan (Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan Addition (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Akhir Perolehan Tercatat/ Ending Carrying Value
5,227,352 1,427,293 5,500,000 4,887,199 4,851,200 4,812,046 3,857,916 3,133,167
(80,825) (144,132) (5,500,000) --(4,812,046) ---
5,146,527 1,283,160 -4,887,199 4,851,200 -3,857,916 3,133,167
1,511,379 35,207,551 (12,431,067) 22,776,484
(474,469) (11,011,472) 1,858,750
1,036,910 24,196,079 (10,572,317) 13,623,762
Nilai Awal Perolehan Tercatat/ Beginning Carrying Value
Penambahan (Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan Addition (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Akhir Perolehan Tercatat/ Ending Carrying Value
(6,500,000) (5,250,000) -----
--5,227,352 1,427,293 5,500,000 4,887,199
Rp 1.
PT. Mulyasari R Gemilang
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tanah/Land Bangunan/Property Bangunan/Property Bangunan/Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Bangunan/Property Tanah dan Bangunan/Land and Property
1 1 1 1 4 1 1 1
Adimas Sinar Multi Jimmy dan Ken Dedes PT. Inter Korana Inti CV. Asian Delight PT. Alam Inti Kreasi YPAP Medan di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billion) Jumlah/Total Dikurangi: Penyisihan Kerugian/ Less: Allowance for Possible Losses Jumlah-Bersih / Total - Net
Rp
2009 No.
Debitur/ Borrower
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Jumlah Unit/Kavling/ Number of Unit/Kavling
Rp 1. 2. 3.
PT Indrago Cultura PT Putra Deli Mandiri PT. Mulyasari R Gemilang
4. 5.
Adimas Sinar Multi Jimmy dan Ken Dedes
d2/March 28, 2011
Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah dan Bangunan/Land and Property Tanah/Land Bangunan/Property Bangunan/Property Bangunan/Property
1 1 1 1 1 1
54
6,500,000 5,250,000 5,227,352 1,427,293 5,500,000 4,887,199
paraf:
Rp
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2009
No.
Debitur/ Borrower
Jenis Agunan/ Type of Foreclosed Assets
Jumlah Unit/Kavling/ Number of Unit/Kavling
Nilai Awal Perolehan Tercatat/ Beginning Carrying Value
Rp
Penambahan (Pengurangan)/ (Penyesuaian) Tahun Berjalan Addition (Deduction)/ (Adjustment) in Current Year Rp
Nilai Akhir Perolehan Tercatat/ Ending Carrying Value
Rp
Tanah dan Bangunan/Land and Property PT. Inter Korana Inti Tanah dan Bangunan/Land and Property CV. Tunggal Perkasa Tanah dan Bangunan/Land and Property CV. Asian Delight Bangunan/Property PT. Alam Inti Kreasi Tanah dan Bangunan/Land and Property YPAP Medan Tanah dan Bangunan/Land and Property CV. Erawan di bawah Rp 1 milyar)/ Others (each below Rp 1 billion) Jumlah/Total Dikurangi: Penyisihan Kerugian/ Less: Allowance for Possible Losses Jumlah-Bersih/Total - Net
4 1 3 1 1 1
Mutasi penyisihan AYDA pada tahun 2010 dan 2009 sebagai berikut:
The changes in the allowance for possible losses of foreclosed assets for year 2010 and 2009 are as follows:
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
2010 Rp Saldo Awal Pembentukan Selama Tahun Berjalan Pemulihan Selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
4,851,200 4,815,266 5,131,046 3,857,916 3,133,167 2,455,123
-(4,815,266) (319,000) --(2,455,123)
4,851,200 -4,812,046 3,857,916 3,133,167 --
1,631,960 54,667,521 (5,994,974) 48,672,547
(120,581) (19,459,970) (6,436,093)
1,511,379 35,207,551 (12,431,067) 22,776,484
2009 Rp
12,431,067 172,197 (2,030,947) 10,572,317
5,944,974 15,750,590 (9,264,497) 12,431,067
Beginning Balance Allowance During the Year Reversal During the Year Ending Balance
Kerugian bersih atas penjualan AYDA yang dilakukan oleh debitur pada tahun 2010 sebesar Rp 129.750 yang merupakan hasil realisasi penjualan sebesar Rp 10.331.150 dengan nilai buku sebesar Rp 10.460.900 Kerugian tersebut dicatat pada akun (beban) pendapatan non operasional - bersih (lihat Catatan 39).
The net loss on sales of foreclosed assets made by debtor for the year 2010 amounting to Rp 129,750 representing foreclosed assets sales proceeds of Rp 10,331,150 against a book value of Rp 10,460,900. The loss is recorded in the account of non operating (expenses) income – net (see Note 39).
Kerugian bersih atas penjualan AYDA yang dilakukan oleh debitur pada tahun 2009 sebesar Rp 7.413.303 yang merupakan hasil realisasi penjualan sebesar Rp 12.046.667 dengan nilai buku sebesar Rp 19.459.970. Kerugian tersebut dicatat pada akun pendapatan (beban) non operasional - bersih (lihat Catatan 39).
The net loss on sales of foreclosed assets made by debtor for the year 2009 amounting to Rp 7,413,303 representing foreclosed assets sales proceeds of Rp 12,046,667 against a book value of Rp 19,459,970. The loss is recorded in the account of non operating (expenses) income – net (see Note 39).
14. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
14. Unerned Revenues
2010 Rp Bunga Kredit Bunga Efek-efek Jumlah
2009 Rp
23,126,465 2,973,805 26,100,270
35,685,963 2,797,924 38,483,887
Piutang bunga merupakan akrual atas pendapatan bunga kredit performing dan pendapatan bunga surat-surat berharga.
d2/March 28, 2011
Interest from Loans Interest from Securities Total
Interest receivable consists of accrued interest revenue from performing loans and securities.
55
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
15. Biaya Dibayar Dimuka
15. Prepaid Expenses 2010 Rp
Bagian Umum Bagian Pembukaan Cabang Baru Bagian Personalia Jumlah
2009 Rp
13,333,883 44,090 16,202 13,394,175
11,460,907 1,230,357 32,256 12,723,520
Biaya dibayar dimuka bagian umum merupakan biaya dibayar dimuka atas biaya sewa, asuransi, alat tulis dan cetakan serta biaya reklame.
General Department New Branches Opening Expenses Human Resources Department Total
Prepaid expenses general department are prepaid expenses for rent, insurance, stationery and printing and advertising costs.
16. Aset Lain-lain
16. Other Assets 2010 Rp
Uang Jaminan Beban Ditangguhkan Alat Tulis dan Barang Cetakan Tagihan Diskonto Wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Uang Muka Pajak Jumlah
2009 Rp
2,795,859 1,977,296 829,164
2,654,683 2,484,126 654,658
--5,602,319
24,337,942 3,941,222 34,072,631
Guarantee Deposit Expense Deferred Expenses Stationary and Office Supplies Bill of Discounted Domestic Letter of Credit Refundable Tax Total
Uang jaminan terdiri dari jaminan sewa gedung, pinjaman, penarikan ATM dan penyelesaian kredit.
Refundable deposits consist of building rental deposits, loans, ATM withdrawals and credit completion.
Biaya ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuka kantor cabang Lampung, Bekasi dan Jambi, cabang pembantu Kasikan, kantor kas Dalu-dalu dan Lubuk dalam di Pekanbaru serta relokasi cabang pembantu Manggala dan cabang pembantu S. Parman.
Deferred expenses represent expenses paid in relation to the opening of branches office in Lampung, Bekasi and Jambi, sub-branch Kasikan, cash office Dalu-dalu and Lubuk Dalam in Pekanbaru and reallocate sub-branches Manggala and S. Parman.
Uang muka pajak merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2007 dan 2008 masingmasing Rp 2.845.539 dan Rp 1.095.683 (lihat Catatan 22).
Advance tax is a refundable tax from corporate income tax of year 2007 and 2008 amounted to Rp 2,845,539 and Rp 1,095,683, respectively (see Note 22).
17. Kewajiban Segera
17. Current Liabilities 2010 Rp
Personalia Administrasi dan Umum Pajak Kas dan Sundries Jumlah
2009 Rp
5,674,424 4,250,423 2,718,123 725,167 13,368,138
189,751 10,696,947 2,203,818 758,369 13,848,885
Kewajiban kepada personalia terdiri dari kewajiban asuransi tenaga kerja, gaji dan insentif pegawai.
d2/March 28, 2011
Employees General and Administrative Taxes Cash and Sundries Total
Employee liabilities consist of personnel insurance liabilities, salary and incentives.
56
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Kewajiban administrasi dan umum merupakan biaya administrasi dan umum yang berkaitan dengan operasional Bank.
The liability of general and administrative represents general and related to the Bank's operation administration expenses.
Kewajiban pajak merupakan kewajiban pajak atas bunga deposito, bunga giro dan bunga tabungan.
The liability of taxes represents withholding tax payables on deposit interest, interest of current and savings accounts.
Kewajiban kas dan sundries terdiri dari biaya kliring dan kiriman uang.
The liability of cash and sundries consists of clearance and transfer expenses.
18. Giro
18. Current Accounts 2010 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Mata Uang Asing Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Jumlah Tingkat Bunga per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
2009 Rp
3,928,022 -3,928,022
1,964,361 2,131,532 4,095,893
462,512,912
437,003,617
5,729,819 468,242,732 472,170,754
-437,003,617 441,099,510
2.00% - 3.00%
2.00% - 4.00%
0.75%
0.75%
Related Parties Rupiah Foreign Currencies Sub Total Third Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total Total Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar
19. Tabungan
19. Savings 2010 Rp
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Sub Jumlah Jumlah Tingkat Bunga per Tahun Rupiah
d2/March 28, 2011
2009 Rp
1,272,509 1,272,509
1,202,272 1,202,272
143,213,120 143,213,120 144,485,629
140,905,280 140,905,280 142,107,552
3.00% - 4.00%
Related Parties Rupiah Sub Total Third Parties Rupiah Sub Total Total Interest Rates per Annum Rupiah
3.00% - 4.00%
57
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
20. Deposito Berjangka
20. Time Deposits
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Sub Jumlah Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Sub Jumlah Jumlah Tingkat Bunga per Tahun Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
2010 Rp
2009 Rp
189,281,513 189,281,513
230,248,087 230,248,087
1,578,099,930
1,640,842,114
2,830,647 1,580,930,577 1,770,212,090
-1,640,842,114 1,871,090,201
7.15%
2.09% - 11.27%
1.63%
3.18%
Related Parties Rupiah Sub Total Pihak Ketiga Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Sub Total Total Interest Rates per Annum Rupiah Foreign Currencies United States Dollar
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tanggal 13 Oktober 2008, besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per nasabah per bank sebesar Rp 2.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut (lihat Catatan 46.a)
Pursuant to Government Regulation No. 66 dated September 13, 2008, the amount of deposits covered by Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) are deposits up to Rp 2,000,000,000 per customer per bank. As of December 31, 2010 and 2009 the Bank was a participant of the guarantee program (see Note 46.a).
Jumlah deposito yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan dan bank garansi yang diterbitkan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 195.854.634 dan Rp 213.956.993 (lihat Catatan 9). Tidak ada giro maupun tabungan yang dijadikan jaminan per 31 Desember 2010 dan 2009.
Time deposits received that have been pledged as loans collateral and issued bank guarantees as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp 195,854,634 and Rp 213,956,993, respectively (see Note 9). There are no demand deposits or saving deposits used as collateral as of December 31, 2010 and 2009.
Saldo deposito berjangka berdasarkan periodenya: Rupiah Rp
2010 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
The amount of time deposits based on its period: Jumlah/ Total
Rupiah Rp
2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies Rp
Jumlah/ Total
≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan
1,052,881,089 283,497,146 171,678,133 259,325,075 --
2,153,453 198,265 478,929 ---
1,055,034,542 283,695,411 172,157,062 259,325,075 --
-1,022,305,141 271,174,038 134,972,726 442,638,296
------
-1,022,305,141 271,174,038 134,972,726 442,638,296
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months > 12 months
Jumlah
1,767,381,443
2,830,647
1,770,212,090
1,871,090,201
--
1,871,090,201
Total
d2/March 28, 2011
58
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
21. Simpanan dari Bank Lain
21. Deposits from Other Banks
Merupakan simpanan dari bank lain dengan jangka waktu antara 1 hari hingga 30 hari.
Deposito Berjangka Giro Jumlah Tingkat Bunga per Tahun Giro Deposito
Represents deposits from other banks for the period between 1 to 30 days.
2010 Rp
2009 Rp
33,788,669 2,151,688 35,940,356
16,079,860 347,482
Time Deposits Demand Deposits Total
16,427,342
2.00% - 7.00% 2.00% - 11.78%
Interest Rate During the Year Demand Deposits Time Deposits
2.00% - 7.00% 2.00% - 11.78%
Informasi tentang jangka waktu dan bunga atas simpanan dari Bank lain adalah sebagai berikut:
The information about maturity term and average annual interest rates of placement from other Banks are as follows:
2010 Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga per Tahun/ Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Jumlah/Total
≥ 30 hari/days ≥ 30 hari/days
2.00% - 11.78% 2.00% - 7.00%
Jenis Penempatan/ Type of Placements
Jangka Waktu/ Period
Tingkat Bunga per Tahun/ Annual Interest Rate (%)
Deposito Berjangka/Time Deposits Giro/Demand Deposits Jumlah/Total
≥ 30 hari/days ≥ 30 hari/days
2.00% - 11.78% 2.00% - 7.00%
Jumlah/ Total Rp 33,788,669 2,151,688 35,940,356
2009 Jumlah/ Total Rp 16,079,860 347,482 16,427,342
22. Perpajakan a.
22. Taxation
Hutang Pajak
a. 2010 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pasal 29 - SKP 2008 Pasal Penghasilan Lainnya Jumlah
d2/March 28, 2011
Taxes Payable
2009 Rp
1,156,347 968,438 239,416 230 4,491,518 1,901,485 118,707 8,876,141
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Article 29 - TAL 2008 Other Taxes Total
165,147 24,435 --2,989,013 -72,226 3,250,821
59
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
b.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pajak Penghasilan Badan Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
b.
2010 Rp Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Perbedaan Waktu: Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Penghapusan Aset Selain Kredit Cadangan Imbalan Kerja Jumlah Perbedaan Tetap: Beban-beban yang Tidak Dapat Dikurangkan: Denda Pajak Representasi Sumbangan Koran dan Majalah Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Kena Pajak Taksiran Pajak Penghasilan 31 Desember 2010 25% x Rp 24.211.980 31 Desember 2009 28% x Rp 14.104.483 Dikurangi: Kredit Pajak PPh Pasal 25 Taksiran Hutang Pajak Penghasilan
Current Income Tax Expense The reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and estimated fiscal profit of the Bank are as follows: 2009 Rp Profit before Current Income Tax per Statements of Income
19,381,468
4,603,130
143,846
864,660
(1,753,741) 2,563,546 953,650
4,944,277 2,351,297 8,160,234
Timing Differences: Fixed Assets Depreciation Allowance for Posible Losses Other than Loans Employee Benefits Expense Total
21,650 417,401 85,750 66,013 750,305 1,341,119 14,104,483
Permanent Differences: Non Deductible Expenses: Tax Penalty Entertainment Donation Newspaper and Magazine Others Total Estimated Taxable Income
2,936,459 297,350 136,608 71,001 435,444 3,876,862 24,211,980
6,052,995
--
-6,052,995
3,949,255 3,949,255
1,561,477 4,491,518
960,242 2,989,013
Estimated Income Tax December 31, 2010 25% x Rp 24,211,980 December 31, 2009 28% x Rp 14,104,483 Less: Tax Credit Tax Article 25 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 telah sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Bank untuk tahun 2009.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2009 was inline with the Banks‟ 2009 annual tax returns.
Pada tanggal 27 April 2010, Bank telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) tahun 2007 dengan rincian sebagai berikut:
On April 27, 2010, the Bank has received several Tax Assessment Letters (TAL) and Tax Collection Letters fiscal year 2007 (TCL) as follows:
Pokok/ Principal Rp Tahun 2007 SKP PPh 23 No.00010/203/07/062/10 SKP PPh 21 No.00007/201/07/062/10 SKP PPh 4 (2) No.00008/240/07/062/10 SKP PPh Badan No.00006/406/07/062/10
d2/March 28, 2011
Denda/Bunga Penalty/Interest Rp
166,965 95,245 384,757 (1,081,169) (434,203)
80,143 45,921 184,683 -310,747
60
Year 2007 TAL Article 23 No.00010/203/07/062/10 TAL Article 21 No.00007/201/07/062/10 TAL Article 4 (2) No.00008/240/07/062/10 TAL Corporate Income Tax No.00006/406/07/062/10
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 23 Juli 2010, Bank mengajukan surat keberatan atas SKP PPh 4(2) No. 00008/240/07/062/10 dengan jumlah keseluruhan Rp 569.440. Sampai dengan 31 Desember 2010 belum ada keputusan atas surat keberatan tersebut.
On July 23, 2010, the Bank filed an objection to the assessment for income tax 4 (2) No. 00008/240/07/062/10 amounting to Rp 569,440. As of December 31, 2010 there are no decision on the objection letter.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) tahun 2008 dengan rincian sebagai berikut:
On December 31, 2010, the Bank has received several Tax Assessment Letters (TAL) and Tax Collection Letters fiscal year 2008 (TCL) as follows:
Pokok/ Principal Rp Tahun 2008 SKP PPh 4 (2) No.00072/204/08/062/10 SKP PPh Badan No.00043/206/08/062/10 SKP PPN Kurang Bayar No.00275-286/207/08/062/10 SKP PPh 23 No.00136/203/08/062/10 SKP PPh 21 No.00127/201/08/062/10 SKP PPh 26 No.00037/204/08/062/10 SKP PPN Kurang Bayar No.00025/277/08/062/10 STP PPN No.00183/107/08/062/10 Jumlah
c.
Denda/Bunga Penalty/Interest Rp
20,844,603 1,954,430 878,636 483,950 341,196 20,531 14,146 -24,537,492
9,588,517 899,038 421,745 222,617 156,950 9,444 6,507 175,727 11,480,545
Year 2008 TAL Article 4 (2) No.00072/204/08/062/10 TAL Corporate Income Tax No.00043/206/08/062/10 TAL VAT Underpayment No.00275-286/277/08/062/10 TAL Article 23 No.00136/203/08/062/10 TAL Article 21 No.00127/201/08/062/10 TAL Article 26 No.00037/201/08/062/10 TAL VAT Underpayment No.00025/277/08/062/10 TCL VAT No.00183/107/08/062/10 Total
Pada tanggal 28 Januari 2011, Bank telah melakukan pembayaran atas sebagian Surat Ketetapan Pajak (SKP) tahun 2008 sebesar Rp 3.010.144 (lihat Catatan 48).
On January 28, 2011, the Bank has paid a portion of Tax Assessment Letter (SKP) in 2008 amounting to Rp 3,010,144 (see Note 48).
Aset Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
c.
2010 Rp
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan Aset Tetap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Pajak Tangguhan - Bersih
Deferred Tax Assets Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax base of assets and liabilities with details as follows: 2009 Rp
2,453,385 1,085,009 2,964,978 6,503,372
1,812,499 1,049,048 2,943,584 5,805,131
Provision for Employee Benefits Fixed Assets Allowance for Impairment Losses Deferred Tax Assets - Net
23. Pinjaman yang Diterima
23. Borrowings 2010 Rp
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Permodalan Nasional Madani (Persero) q.q Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah
d2/March 28, 2011
2009 Rp
146,553,897
--
77,425,627 19,032,930 243,012,454
53,723,423 33,528,555 87,251,978
61
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Permodalan Nasional Madani (Persero) q.q Bank Indonesia Bank Indonesia Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Merupakan saldo kredit likuiditas yang diperoleh Bank untuk membiayai pinjaman kepada koperasi dengan rincian sebagai berikut:
Represents the liquidity borrowing obtained by the Bank to finance loans granted to cooperatives as follows:
2010 Rp Kredit Modal Kerja Primer untuk Anggotanya (KMKPA) - LPEI Kredit Modal Kerja Primer untuk Anggotanya (KMKPA) - PNM Kredit kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Jumlah
2009 Rp
146,553,897
--
77,425,627
53,723,423
18,782,930 250,000 243,012,454
32,813,990 714,565 87,251,978
Primary Working Capital Loans for Their Members (KMKPA) - LPEI Primary Working Capital Loans for Their Members (KMKPA) - PNM Loans to Primary Cooperatives for Their Members (KKPA) Investment Loans Total
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Pinjaman yang diterima dari LPEI merupakan fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari LPEI untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada Koperasi, yang merupakan nasabah Bank, yang mempunyai modal terbatas dan mempunyai proyek tertentu.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Borrowings from LPEI is an investment credit facility obtained from LPEI to financing the cooperatives, who are the Bank's customers, who have limited capital and have a specific project.
Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah antara 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh) tahun dengan tingkat bunga 7,64% - 8,00% per tahun.
The period of this credit facility is between 1 (one) until 7 (seven) years with an interest rate 7.64% - 8.00% per annum.
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) q.q Bank Indonesia (PNM) Bank memperoleh fasilitas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia untuk membiayai pinjaman yang diberikan kepada Koperasi yang merupakan nasabah Bank untuk pembangunan kebun plasma kelapa sawit. Dengan dikeluarkannya UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia No. 2/3/PBI/2000, pengelolaan kredit likuiditas Bank Indonesia yang diperoleh Bank tersebut dialihkan ke PNM
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) - Bank Indonesia (PNM) The Bank obtained liquidity borrowing facility from Bank Indonesia to finance loans granted to the cooperatives, who are the Bank's customers for developing of the oil palm plantation. With the issuance of Act No. 23 of 1999 regarding Bank Indonesia and Bank Indonesia Regulation No. 2/3/PBI/2000, the management of Bank Indonesia's liquidity loans obtained by the Bank was transferred to PNM.
Bank diwajibkan mematuhi batasan-batasan yang ditentukan (negative covenant) atas pinjaman yang diperoleh dari PNM, sebagai berikut: Bank wajib memastikan bahwa penyaluran KKPA benarbenar ditujukan kepada debitur yang memenuhi persyaratan perkreditan yang berlaku pada Bank. Bank wajib memastikan bahwa penyaluran KKPA benarbenar ditujukan kepada debitur yang memenuhi persyaratan perkreditan yang berlaku pada Bank.
The Bank is required to comply with the following negative covenants with respect to the loans obtained from PNM, as follow:: The Bank is required to ensure that KKPA channeling has been correctly provided to debtors, who meet the requirements of the Bank's loan regulations. The Bank is required to ensure that the investment financing for oil palm and sugar plantations under plasma scheme has been implemented correctly by its debtor. The Bank is required to ensure that the land to be allocated by the nucleus company is in accordance with the plasma rights of the debtors. The Bank is required to report to PNM should there be any deviation and/or problems relating to the channeling of KKPA investment loans to the members of the cooperatives.
Bank wajib memastikan bahwa lahan yang akan diserahkan oleh perusahaan inti benar-benar sesuai dengan hak plasma dari debitur. Bank wajib melaporkan kepada PNM apabila terjadi penyimpangan dan/atau permasalahan yang menyangkut penyaluran kredit investasi KKPA kepada anggota koperasi. Kredit likuiditas KKPA dan KI berjangka waktu antara 10 – 12 tahun dengan tingkat bunga 7% - 8% per tahun. Sedangkan KMKPA PNM, berjangka waktu 3 - 10 tahun dengan tingkat bunga 7% per tahun.
d2/March 28, 2011
KKPA and KI liquidity loans have period between 10 – 12 years with interest rate of 7% - 8% per annum. Whereas, KKPA - PNM, has period 3 of 10 years with interest rate of 7% per annum.
62
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Seluruh pembayaran bunga dan pokok pinjaman dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Repayment of loan and related interest are comply to the agreed schedule.
Manajemen berkeyakinan bahwa bank telah mematuhi pembatasan-pembatasan (covenants) yang timbul atas pinjaman yang diperoleh tersebut.
The Management believes that the Bank was comply with negative covenants to the borrowings.
24. Pinjaman Subordinasi
24. Subordinated Loan 2010 Rp
2009 Rp ---
Bank Indonesia Jumlah
3,780,000 3,780,000
Bank Indonesia Total
Sesuai dengan surat Bank Indonesia tanggal 7 Juni 1995 No. 28/178/UKU/Pmk, Bank menerima pinjaman subordinasi sebesar Rp 25.500.000 dari Bank Indonesia. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi hutang Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) ke Bank Indonesia.
In accordance with the letter of Bank Indonesia dated June 7, 1995 No. 28/178/UKU/Pmk, the Bank obtained a subordinated loan amounting to Rp 25,500,000 from Bank Indonesia. The loan was used to settle the Money Market Marketable Securities (SPBU-Surat Berharga Pasar Uang).
Pinjaman ini berjangka waktu 15 tahun terhitung dari tanggal 1 Maret 1995 dan akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010 dengan masa tenggang pembayaran selama 4 tahun. Jumlah angsuran yang harus dilakukan pada tahun ke 5 sampai 10 (6 tahun) adalah Rp 1.448.000 per tahun, tahun ke 11 sampai 14 (4 tahun) sebesar Rp3.258.000 per tahun dan pada tahun ke 15 sebesar Rp 3.780.000.
The loan has a period of 15 years from 1 March 1995 and will be due on February 28, 2010 with a grace period of 4 years. The amount of installment to repay the loan in years 5 th to 10 th (6 years) amounted to Rp 1,448,000 per year, years 11 th to 14 th (4 years) amounted to Rp 3,258,000 per year, and year 15 th amounted to Rp 3,780,000.
Bunga pinjaman dibayar setiap triwulan dengan tingkat bunga per tahun sebagai berikut:
The interest on the loan is paid quarterly with the following interest rate per annum:
Tahun ke/ Years 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March Maret/March
Periode/ Period 1995 - Februari/February 1996 - Februari/February 1997 - Februari/February 1998 - Februari/February 1999 - Februari/February 2000 - Februari/February 2001 - Februari/February 2002 - Februari/February 2003 - Februari/February 2004 - Februari/February 2005 - Februari/February 2006 - Februari/February 2007 - Februari/February 2008 - Februari/February 2009 - Februari/February
Tingkat Bunga/ Interest Rate 0.00% 1.00% 3.00% 5.00% 7.00% 9.00% 9.50% 9.70% 9.50% 9.00% 7.80% 5.50% 5.50% 5.50% 3.00%
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pinjaman tersebut berbentuk surat sanggup atas unjuk yang harus diperbaharui setiap tahun.
The loan is in the form of a sight promissory note and renewable every year.
Seluruh pembayaran bunga dan pokok pinjaman dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Per 31 Desember 2010 telah lunas.
Repayment of loan and related interest are comply to the agreed schedule. As of December 31, 2010 has been settled.
d2/March 28, 2011
63
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
25. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
25. Estimated Loss on Commitments and Contingency
2010 Rp Estimasi Komitmen dan Kontijensi Jumlah
2009 Rp 352,327 352,327
678,225 678,225
Perubahan penyisihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
The movements of changes of allowances for estimated losses on commitments and contingencies is as follows:
2010 Rp Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan (lihat Catatan 35) Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Estimated Loss on Commitments and Contigencies
2009 Rp 678,225
404,319
2,748,221 (3,074,119) 352,327
273,906 -678,225
Beginning Balance Allowance during the Year (see Note 35) Reversal during the Year Ending Balances
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
The management believes that the allowance for losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible commitments and contingencies.
26. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
26. Estimated Liability on Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Imbalan kerja karyawan dihitung oleh konsultan aktuaria independen (PT Bumi Persada Aktuaria) dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit ".
Provision for employee benefits is calculated by an independent actuary consulting (PT Bumi Persada Aktuaria) using the "Projected Unit Credit" method.
Rekonsiliasi aset dan kewajiban yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
The reconciliation of the assets and liabilities recognized in the balance sheet is as follows:
2010 Rp Nilai Kini Kewajiban Jasa Lalu Jumlah
2009 Rp
16,334,935 16,334,935
9,848,175 9,848,175
Present Value of Past Service Obligation Total
Dikurangi: Nilai yang tidak Diakui Biaya Jasa Masa Lalu - Vested Kerugian Aktuaria Jumlah
6,167,184 354,211 6,521,395
2,214,453 383,728 2,598,181
Deduction: Unrecognized Amount of Past Service Cost - Vested Actuary Losses Total
Kewajiban yang Diakui di Neraca
9,813,540
7,249,994
Liability Recognized in the Balance Sheet
Rekonsiliasi atas perubahan selama tahun berjalan atas kewajiban bersih yang diakui di neraca:
d2/March 28, 2011
The reconciliation of movement of the net during the current year liability, recognized in the balance sheet:
64
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp Kewajiban Bersih Awal Tahun Biaya Selama Tahun Berjalan Pembayaran Imbalan Kerja Kewajiban Bersih - Akhir Tahun
2009 Rp
7,249,994 3,320,782 (757,236) 9,813,540
4,898,697 2,717,941 (366,644) 7,249,994
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:
Employee benefit expense recognized in the statements of Income:
2010 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Kerugian Aktuaria yang Diakui Amortisasi atas Beban Jasa Masa Lalu Non Vested Jumlah Beban Imbalan Kerja
2009 Rp
1,999,896 1,181,781 109,588
1,310,666 995,740 382,018
29,517 3,320,782
29,517 2,717,941
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen pada untuk tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Proporsi Pensiun Normal Metode
2010
2009
55 Tahun/Years 9.00% 8% Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesian Table of Mortality 1999 10% dari TMI 1999/10%of TMI 1999 13,5% sampai dengan usia 40 tahun kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 13.5% up to age 40 then decreasing liniearly up to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
55 Tahun/Years 12.00% 8% Tabel Mortalita Indonesia 1999/ Indonesian Table of Mortality 1999 10% dari TMI 1999/10%of TMI 1999 13,5% sampai dengan usia 40 tahun kemudian menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 13.5% up to age 40 then decreasing liniearly up to 0% at age 55 100% Projected Unit Credit
Normal Pensiun Age Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
Proportion of Normal Retirement Method
27. Accrued Expenses and Other Liabilities 2010 Rp
d2/March 28, 2011
Current Service Cost Interest Cost Net Actuarial Losses Amortized of Past Service Non Vested Total Employe Benefit Expense
The key assumptions used by the Independent for the years ended December 31, 2010 and 2009 for the calculation of employee benefits expense are as follows:
27. Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain
Bunga yang Masih Harus Dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Setoran Jaminan Tunai Provisi Diterima Dimuka Lain-lain Jumlah
Liabilities at the Beginning Expense Recognized During the Year Benefit Paid Net Liability at the End of Year
2009 Rp
8,792,232 2,043,295 49,750 -71,868 10,957,146
8,998,725 4,372,708 73,250 3,196,413 51,961 16,693,057
65
Accrued Interest Unearned Revenues Cash Collateral Deposits Unearned Fees Others Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga tabungan, giro dan deposito kepada nasabah.
Accrued interest represents interest expenses on savings, current accounts and time deposits of the customers.
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan bunga atas kredit restrukturisasi, kredit non restrukturisasi dan wesel ekspor yang belum jatuh tempo namun telah dibayarkan oleh debitur.
Unearned revenues represents interest revenue on restructured loans, non-restructuring loans and export bills which have not matured but have paid by the debtor.
Provisi diterima dimuka merupakan provisi yang telah diterima namun jangka waktu kredit yang diberikan belum jatuh tempo.
Unearned fees is a provision that has been received but the term of the loan not yet due.
28. Modal Saham
28. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
The details of the stockholders and their ownerships as of December 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships
Pemegang Saham Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
(%) 3,319,012,086 111,621,926 3,430,634,012
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
96.75% 3.25%
100.00% 2009 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships
Pemegang Saham Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
(%) 3,306,583,402 111,621,926 3,418,205,328
96.73% 3.27%
100.00%
Jumlah/ Total
Rp
Stockholders
331,901,209 11,162,193 343,063,401
Dana Pensiun Perkebunan Public (each below 5%) Total
Jumlah/ Total
Rp
Stockholders
330,658,340 11,162,193 341,820,533
Dana Pensiun Perkebunan Public (each below 5%) Total
Pada tahun 2010, Bank tidak melakukan aksi korporasi emisi saham, kecuali konversi waran menjadi saham oleh para pemegang waran.
In 2010, the Bank did not issue corporate stock, except for conversion of warrants into shares by the holders of warrants.
Bank menerbitkan 502.572.084 efek konversi waran yang dapat dikonversi menjadi saham selama periode 25 Mei 2010 – 25 Mei 2011 dengan harga pelaksanaan waran masing-masing sebesar Rp 130 per saham (nilai nominal Rp 100).
The Bank issued 502,572,084 convertible securities warrants that can be convertible into shares during the period of 25 May 2010 - May 25, 2011 with a warrant exercise price of Rp 130 per share (nominal value Rp 100).
Pada tahun 2010, Bank meningkatkan modal disetor sebesar Rp 1.242.868 atau sebanyak 12.428.684 saham hasil proses konversi waran seri I PT Bank Agroniaga Tbk hasil Penawaran Umum Terbatas III oleh para pemegang waran. Sisa waran yang belum dikonversi menjadi saham per 31 Desember 2010 sejumlah 490.143.400 lembar waran.
In 2010, the Bank increased its paid up capital amounting to Rp 1,242,868 or 12,428,684 shares by converting of warrants series I PT Bank Agroniaga Tbk from Limited Public Offering III by the holders of warrants. Stock of warrants that have not been converted into shares as of December 31, 2010 amounting to 490,143,400 warrants.
d2/March 28, 2011
66
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Modal dasar Bank per 31 Desember 2009 terdiri dari 10.000.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham dengan modal yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.418.205.328 saham.
The Bank's authorized capital as of December 31, 2009 consist of 10,000,000,000 shares with par value per share of Rp 100 with issued and fully paid-up capital was 3,418,205,328 shares.
Tahun 2009, Bank meningkatkan modal disetornya sebanyak 64.000.000 saham tanpa penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan sebanyak 1.005.144.172 saham melalui proses Hak Memesan Terlebih Dahulu.
In 2009, the Bank increased its paid up capital amounting to 64,000,000 shares without issuing Preemptive Rights and amounted 1,005,144,172 shares by issuing Preemptive Rights.
Tidak ada saham yang dimiliki oleh Pengurus Bank.
There are no shares owned by the Bank's officers.
29. Tambahan Modal Disetor
29. Additional Paid-In Capital
Merupakan agio saham dan biaya emisi saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada Pemegang saham dengan Hak Memesan efek Terlebih Dahulu tahun 2003, 2005 dan 2009 (lihat Catatan 1c).
Represents the additional paid-in capital and share issuance expenses related to Limited Public Offering I, II, and III to Existing Shareholders with Preemptive Rights in 2003, 2005 and 2009 (see Note 1c).
Rincian dan mutasi tambahan modal disetor sebagai berikut:
The details and mutation of additional paid-in capital such as:
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
11,582,146 (3,635,402) 7,946,744
11,209,286 (3,209,176) 8,000,110
Additional Paid-In Capital Stock Issuance Cost Total
30. Cadangan Umum
b.
30. General Reserve
a.
Cadangan Khusus Merupakan cadangan yang bertujuan untuk jaminan sosial pegawai dan cadangan umum untuk memperkuat struktur permodalan Bank, yang dibentuk sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Desember 1992.
a.
Spesific Reserve Represent reserves provided for employees' social security and general reserve to support the Bank's capital structure. In compliance with the decision of General Shareholders' Meeting held on December 30, 1992.
b.
Cadangan Umum dan Wajib Sesuai dengan Akta No. 65 Notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, pada tanggal 28 April 2006 Rapat Umum Pemegang Saham Bank menyetujui penggunaan laba ditahan tahun 2005 untuk pembayaran dividen sebesar Rp 11.745.305 dan disisihkan sebagai cadangan umum sebesar Rp 5.298.927.
b.
General and Legal Reserve Based on Notarial Deed No. 65 Notary B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, dated April 28, 2006, the General shareholders' Meeting approved use retained earnings for dividend payment amounting to Rp11,745,305 and for general of 2005 reserves amounting to Rp 5,298,927.
Mengacu sesuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 Juni 2008 Bank menggunakan cadangan umum sebesar Rp 5.298.927 untuk menutupi kerugian tahun 2007 sedangkan sisanya tetap dibukukan sebagai cadangan umum.
d2/March 28, 2011
In reference to the Annual General Shareholders Meeting dated June 26, 2008, the Bank utilized general reserve amounting to Rp 5,298,927 to cover the loss of year 2007, while the outstanding balance is still recorded as a general reserve.
67
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
31. Pendapatan Bunga
Kredit Surat Berharga dan Tagihan Lainnya Efek-efek yang Dimiliki Penempatan pada Bank Lain Jumlah
31. Interest Revenues 2010 Rp
2009 Rp
300,959,336 36,364,791 16,848,528 2,801,099 356,973,754
313,524,341 15,003,352 14,612,223 2,520,070 345,659,985
Loans Securities and Other Placements Marketable Securities Placement with Other Banks Total
Pendapatan bunga yang diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 337.516 dan Rp 325.414 atau 0,09% dan 0,09% dari seluruh pendapatan bunga kredit untuk untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat Catatan 41).
Interest revenues earned from related parties for the years ended December 31, 2010 and 2009 are amounting to Rp 337,516 and Rp 325,414 or reflects 0.09% and 0.09% of the total interest revenue for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (see Note 41).
Sejak diberlakukannya PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
Since the implementation of SFAS 55 (Revised 2006) in January 1, 2010, significant fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/(deduction) of lending cost and will be recognised as interest revenue by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method.
32. Pendapatan Provisi dan Komisi
32. Feed and Commissions 2010 Rp
Provisi Pinjaman Provisi dan Komisi SKBDN Komisi Transfer Komisi Bank Garansi Komisi Inkaso Komisi Lainnya Jumlah
2009 Rp
8,413,034 1,057,068 552,988 131,078 40 30,432 10,184,639
7,516,836 892,558 486,105 245,967 10 22,693 9,164,169
33. Beban Bunga
Deposito Giro Pinjaman yang Diterima Tabungan Provisi dan Komisi Pinjaman Subordinasi Pinjaman Bunga SBI Beban Bunga Efek Jumlah
d2/March 28, 2011
Loan Fees Fee and Commission of SKBDN Transfer Commissions Bank Guarantee Commissions Check Cashing Commissions Other Commissions Total
33. Interest Expenses 2010 Rp
2009 Rp
149,626,310 19,070,373 14,823,778 5,544,069 5,452,092 17,325 1,359 -194,535,305
190,543,117 14,700,025 8,310,039 5,038,125 5,687,143 158,834 272,518 127,843 224,837,644
68
Time Deposits Current Accounts Borrowings Savings Fees and Commissions Subordinated Loans Bank Interest on BI's rate Interest Expenses of Securities Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Beban bunga yang telah dibayarkan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 19.322.685 dan Rp 12.403.836 atau merupakan 9,93% dan 5,52% dari seluruh beban bunga untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 (lihat Catatan 41).
Interest expenses paid to the related parties for the years ended 2010 and 2009 amounting to Rp 19,322,685 and Rp 12,403,836 or reflect 9.93% and 5.52% of total interest expenses for the years ended 2010 and 2009, respectively (see Note 41).
34. Pendapatan Operasional Lainnya
34. Other Operating Income 2010 Rp
Pendapatan dari Biaya Administrasi Transaksi Jasa Perdagangan Laba Valuta Asing Pendapatan Dividen Pendapatan dari Sewa Save Deposit Box Lain-lain Jumlah
2009 Rp
3,951,796 301,432 241,636 36,663 29,175 763,592 5,324,294
3,332,212 484,328 275,898 21,442 29,029 625,187 4,768,096
35. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
35. Allowance for Impairment Losses
Pembentukan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai terdiri dari:
Allowance (reversal) for impairment losses consists of:
2010 Rp Aset Keuangan Giro pada Bank Lain (lihat Catatan 6) Penempatan pada Bank Lain (lihat Catatan 7) Surat-surat Berharga (lihat Catatan 8) Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 9) Tagihan Akseptasi (lihat Catatan 10) Aset Non Keuangan Agunan yang Diambil Alih (lihat Catatan 13) Estimasi Komitmen dan Kontinjensi (lihat Catatan 25) Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
d2/March 28, 2011
Income from Administrative Fees Trade Services Transaction Gain on Foreign Exchange Income from Dividends Income from Rental Save Deposit Box Others Total
2009 Rp
899,600
824,299
2,090,000 1,504,195 41,580,956 1,097,263
1,720,000 584,891 22,105,224 439,549
172,197
15,750,590
2,748,221
2,509,773
(14,998,866) 35,093,567
(23,939,083) 19,995,243
69
Financial Assets Current Accounts with Other Banks (see Note 6) Placements with Other Banks (see Note 7) Securities (see Note 8) Loans (see Note 9) Acceptance Receivables (see Note 10) Non Financial Assets Foreclosed Assets (see Note 13) Estimated Losses on Commitment and Contingencies (see Note 25) Reversal of Allowance for Impairment Losses Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
36. Beban Umum dan Administrasi
36. General and Administrative Expenses 2010 Rp
Sewa Gedung Penyusutan (lihat Catatan 12) Premi Lembaga Penjamin Simpanan Honorarium Tenaga Ahli Perjalanan Dinas Telepon dan Faksimili Pemeliharaan dan Perbaikan Amortisasi Biaya Ditangguhkan Barang Cetakan Listrik, Air dan Gas Transportasi dan Pengiriman Iklan dan Promosi Alat Tulis dan Fotokopi Asuransi Penyelesaian Kredit Outsourcing Core Banking Pajak dan Perijinan Biaya Operasional Lainnnya Jumlah
2009 Rp
15,220,547 5,126,453 4,692,617 4,547,140 1,970,413 1,835,897 1,319,303 1,233,799 1,224,076 1,206,702 1,115,008 1,078,671 1,070,303 388,995 357,229 281,357 187,106 16,324,359 59,179,976
14,387,823 5,467,095 3,834,781 3,150,804 1,616,035 1,848,832 1,252,630 1,482,508 1,694,241 1,146,236 1,102,651 3,295,285 1,395,671 261,113 913,277 1,932,663 195,050 12,393,226 57,369,921
37. Beban Tenaga Kerja
37. Personnel Expenses 2010 Rp
Gaji Bonus dan Insentif Tunjangan Makanan dan Minuman Manfaat Karyawan (lihat Catatan 26) Tunjangan Pajak Asuransi Pegawai Tunjangan Hari Raya Pengobatan Honorarium Komisaris Pendidikan dan Pelatihan Lembur Dana Pensiun Pakaian Seragam Lain-lain Jumlah
d2/March 28, 2011
Building Rentals Depreciation (see Note 12) Fees and Deposit Guarantee Professional Fees Official Travelling Telephone and Fascimile Repair and Maintenance Amortization of Deffered Expenses Printed Materials Water, Gas and Electricity Transportation and Delivery Advertisement and Promotion Photocopy and Stationeries Insurance Loans Settlement Outsourcing Core Banking Taxes and License Others Operating Expenses Total
2009 Rp
21,314,330 5,119,909 4,815,808 4,451,880 3,320,782 3,061,185 2,381,221 1,933,702 1,633,015 1,555,375 1,161,132 930,480
19,135,652 1,402,335 4,950,002 4,195,958 2,717,941 3,008,127 801,654 1,755,951 2,514,641 1,703,000 394,198 986,328
397,104 378,302
324,099 596,700
3,531,189 55,985,415
1,237,259 45,723,845
70
Salaries Bonuses and Incentives Other Allowance Food and Beverages Employee Benefits (see Note 26) Tax Allowance Employee Insurance Holiday Allowances Medical Commissioners Wages Education and Training Overtime Pension Fund Uniform Others Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
38. Beban Pensiun dan Jasa Karyawan
38. Employee Benefits and Pension Expense
Bank telah membentuk program dana pensiun iuran pasti, dimana hasil pengembangan dana pensiun itu akan menjadi hak karyawan pada akhir masa kepesertaannya yang timbul karena karyawan yang bersangkutan mengundurkan diri, meninggal dunia atau adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) atau sebab-sebab lainnya. Besarnya iuran tersebut didasarkan pada jabatan masingmasing pegawai yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. Kpts.66/DIR-SDM/X/2000 tanggal 16 Oktober 2006. Bank membiayai 80% dari iuran tersebut. Selanjutnya Bank menyerahkan pengelolaan program dana pensiunnya kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, melalui perjanjian pemanfaatan layanan program pensiun PT Bank Agroniaga Tbk Nomor: 024/DPLK/X/2000 tanggal 18 Oktober 2000.
The Bank has formed a defined contribution pension fund program, whereby the proceeds of the pension fund development will be the employees' rights at the end of their participation due to resignation, death, work termination and other reasons. The amount of the contribution is based on the position of each employee pursuant the Decree of the Board of Directors No. Kpts.66/DIR-SDM/X/2000 dated October 16, 2000. The Bank finances 80% of the contribution. Furthermore, the Bank handed over the management of the pension fund program to the Financial Institution Pension Fund (DPLK - Dana Pensiun Lembaga Keuangan) of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, through PT Bank Agroniaga Tbk pension program service utilization agreement Number: 024/DPLK/X/2000 dated October 28, 2000.
Beban dana pensiun untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah Rp 397.104 dan Rp 324.099 dicatat dalam akun beban tenaga kerja (lihat Catatan 37).
The pension expense for the years ended December 31, 2010 and 2009 were Rp 397,104 and Rp 324,099, respectively recorded as personnel expenses (see Note 37).
39. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih
39. Non Operating (Expenses) Income - Net
2010 Rp Laba Penjualan Aset Tetap (lihat Catatan 12) Laba (Rugi) Penjualan AYDA (lihat Catatan 13) Pembayaran Pajak (lihat Catatan 22.b) Lain-lain - Bersih Jumlah
2009 Rp 14,816
734,728
(129,750) (7,620,387) (72,377) (7,807,697)
(7,413,303) -23,116 (6,655,458)
40. Laba Bersih per Saham Dasar
40. Net Income per Share
Perhitungan laba bersih per saham dasar 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
per
A calculation of net income per share as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010 Rp Laba Bersih Laba Bersih Sesuai Laporan Laba Rugi untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Jumlah Saham (lembar) Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Laba Bersih per Saham Dasar
d2/March 28, 2011
Gain from Sale of Fixed Assets (see Note 12) Gain (Loss) from Sale of Foreclosed Assets (see Note 13) Tax Payment (see Note 22.b) Others - Net Total
2009 Rp
14,026,715
3,249,250 4.32
71
2,198,940
Net Income Net Income per Statements of Income for Net Income per Share Calculation
3,166,297 0.69
Number of Shares Weighted Average Number of Common Shares for for Basic Earnings per Share Computation Basic Earnings per Share
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
41. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang ……Mempunyai Hubungan Istimewa
41. Nature and Transactions of Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows:
2010 Rp Kredit yang Diberikan (lihat Catatan 9) Karyawan Kunci PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dapenbun Investama Jumlah Persentase dari Total Aset Simpanan Nasabah Giro (lihat Catatan 18) PT Dapenbun Investama PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dana Pensiun Perkebunan Tanindo Tabungan (lihat Catatan 19) Karyawan Kunci PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dapenbun Investama Deposito Berjangka (lihat Catatan 20) PT Dana Pensiun Perkebunan PT Asuransi Jasa Tania Karyawan Kunci PT Perkebunan Nusantara X Jumlah Persentase dari Total Kewajiban Pendapatan Bunga (lihat Catatan 31) Pihak Afiliasi Jumlah Persentase dari Total Pendapatan Bunga
d2/March 28, 2011
2009 Rp
696,511 600,000 172,282 60,178 832,459
117,828 104,667 -109,528 214,196
Loans (see Note 9) Key Employee PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dapenbun Investama Total
0.03%
0.01%
Percentage from Total Assets Deposits from Customer Current Accounts (see Note 18) PT Dapenbun Investama PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dana Pensiun Perkebunan Tanindo
1,379,667 1,310,254 720,146 516,416 1,538 3,928,022
428,521 2,911,670 469,383 284,631 1,688 4,095,893
902,131 313,602 45,647 11,129 1,272,509
918,992 240,226 42,731 323 1,202,272
173,694,082 12,570,000 2,767,431 250,000 189,281,513 194,482,045
186,802,832 3,895,000 4,550,255 35,000,000 230,248,087 235,546,252
7.01%
8.94%
Percentage from Total Liabilities
337,516 337,516
325,414 325,414
Interest Revenues (see Note 31) Related Parties Total
0.09%
0.09%
Percentage from Total Interest Revenue
72
Saving Deposits (lihat Catatan 19) Key Employee PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania PT Dapenbun Investama Time Deposits (see Note 20) PT Dana Pensiun Perkebunan PT Asuransi Jasa Tania Key Employee PT Perkebunan Nusantara X Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Beban Bunga (lihat Catatan 33) PT Dana Pensiun Perkebunan PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania Karyawan Kunci PT Dapenbun Investama PT Tanindo Jumlah Persentase dari Beban Bunga
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp
2009 Rp
17,151,089 947,808 917,657 250,579 55,520 32 19,322,685
9,402,318 1,563,938 1,027,358 323,137 86,577 507 12,403,836
Interest Expense (see Note 33) PT Dana Pensiun Perkebunan PT Perkebunan Nusantara X PT Asuransi Jasa Tania Key Employee PT Dapenbun Investama PT Tanindo Total
9.93%
5.52%
Percentage from Interest Expenses
Sifat hubungan istimewa dari transaksi-transaksi tersebut di atas adalah dengan Perusahaan terkait, pemegang saham, karyawan kunci dan kerabat dekat dari manajemen. Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties
The natures of related parties of those transactions are with related party, shareholders, key personnel and closed relatives of the management.
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Related Parties
PT Dana Pensiun Perkebunan
Transaksi/ Transaction
Pemegang Saham/Stockholder
PT Asuransi Jasa Tania
Anak Perusahaan dari Pemegang Saham/ Subsidiary of Stockholder
PT Dapenbun Investama
Anak Perusahaan dari Pemegang Saham/ Subsidiary of Stockholder Anak Perusahaan dari Pemegang Saham/ Subsidiary of Stockholder Pendiri dari Pemegang Saham/ Founder of Stockholder
PT Tanindo PT Perkebunan Nusantara X
Karyawan Kunci
42.
Karyawan Kunci/Key Employees
Komitmen dan Kontinjensi
Giro, Tabungan, Deposito, Kredit/ Current Accounts, Savings, Time Deposits, Loans Beban Bunga/Interest Expense Pendapatan Bunga/Interest Income Giro, Tabungan, Deposito, Kredit/ Current Accounts, Savings, Time Deposits, Loans Beban Bunga/Interest Expense Pendapatan Bunga/Interest Income Giro, Beban Bunga/ Current Accounts, Interest Expense Giro, Beban Bunga/ Current Accounts, Interest Expense Giro, Tabungan, Deposito, Kredit/ Current Accounts, Savings, Time Deposits, Loans Beban Bunga/Interest Expense Pendapatan Bunga/Interest Income Giro, Tabungan, Deposito, Kredit/ Current Accounts, Savings, Time Deposits, Loans Beban Bunga/Interest Expense Pendapatan Bunga/Interest Income
42. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak setara dengan mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank‟s commitments and contingencies at the equivalent Rupiah contractual amounts:
d2/March 28, 2011
73
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp Komitmen Tagihan Komitmen Lain-lain Kewajiban Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Fasilitas Kredit kepada Bank Lain yang Belum Digunakan Letter of Credit yang tidak Dapat Dibatalkan Jumlah Kewajiban Komitmen Kewajiban Komitmen - Bersih Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Bank Garansi yang Diterima Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Debitur Dihapusbukukan Kewajiban Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan Lain-lain Kontinjensi - Bersih Kewajiban Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
2009 Rp
18,815,150
Commitments Commitment Receivables Others
26,333,101
Commitment Liabilities 497,869,752
370,438,212
Unused Loans Facilities to Customers
10,923,986 18,815,150 527,608,888 (508,793,738)
5,600,000 26,333,101 402,371,313 (376,038,212)
Unused Loans Facilities to Other Banks' Outstanding Irrevocable Letters of Credit Total Commitment Liabilities Commitment Liabilities - Net
-119,467,583 133,295,353
9,851,252 107,478,740 124,213,975
6,094,346 20,417,390 279,274,672
16,333,731 -257,877,698
Contingencies Contingency Receivables Bank Guarantees Received Interest Income in Settlement Debtors Written Off Contingency Liabilities Bank Guarantees Issued Others Contingency - Net
(229,519,066)
(118,160,514)
Commitment and Contigencies Liability Liability- -Net Net
Tagihan debitur dihapusbukukan merupakan tagihan yang bukan tagihan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Penghapusan atas tagihan telah dilakukan sejak tahun 1999.
Debtors written off represent loans balance to non related parties. The write off was recorded since 1999.
Berikut ini upaya-upaya Bank untuk memperoleh kembali tagihan yang telah dihapusbukukan tersebut: 1. Bagian Penyelesaian Kredit Macet atau bagian terkait melakukan sendiri penagihan kepada debitur yang masih dapat diketahui keberadaannya untuk melunasi kewajibannya kepada Bank. 2. Mengambilalih jaminan dari debitur yang sudah tidak mampu untuk melunasi kewajibannya kepada Bank. 3. Melakukan gugatan perdata sekaligus upaya sita jaminan terhadap aset-aset lain yang dimiliki oleh debitur. 4. Melakukan eksekusi hak tanggungan terhadap jaminan nasabah yang telah dibebani hak tanggungan sehingga jaminan dapat dikuasai Bank.
Presented below are the Bank's efforts to recover the loans which have been written off: 1. The Non-performing Loan Division or other related divisions of the Bank carried out collections to debtors that one known to be in existence in settling their debts to the Bank. 2. Took over the collaterals from debtors who are unable to settle their debt. 3. Filed civil suits and confiscated the collaterals as well as other assets owned by the debtors. 4. The execution of rights over debtors' collaterals that has been endorsed to the Bank.
Untuk -tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Rp 352.327 dan Rp 678.225 (lihat Catatan 25).
For the years ended December 31, 2010 and 2009, the Bank has recorded estimated loss from commitments and contingencies amounting to Rp 352,327 and Rp 678,225 (see Note 25), respectively.
d2/March 28, 2011
74
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
43. Manajemen Risiko
43. Risk Management
Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem manajemen risiko serta sistem pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif dalam rangka mengantisipasi risiko secara lebih dini serta melakukan langkah-langkah yang diperlukan guna meminimalkan dampak risiko.
The Bank continues to develop and complete the framework for an integrated and comprehensive risk management system as well as internal control system in order to mitigate the potential risks earlier and to take appropriate steps to minimize the risk as much as possible.
Kerangka dasar kebijakan dan Strategi pengembangan manajemen risiko di lingkungan Bank bertumpu pada beberapa aspek berikut ini: Menumbuhkan budaya risiko (risk culture ) kepada seluruh petugas dan pejabat Bank melalui sosialisasi dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai berbagai konsep dan sistem manajemen risiko yang terkait dalam pelaksanaan tugas dan aktivitasnya sehari-hari. Menyusun dan menetapkan limit aktivitas fungsional serta limit risiko. Menetapkan credit scoring system untuk kredit karyawan dan kredit multiguna (consumer loan) yang bertujuan menetapkan rating debitur dengan nilai bobot risiko sesuai dengan ketentuan bobot. Menetapkan Internal Credit Rating untuk Debitur Korporasi. Mengembangkan kerangka sistem Manajemen Bank Berbasis Risiko sebagai sasaran ideal manajemen risiko di masa mendatang sesuai rekomendasi Bank Indonesia dan Basel Committee on Banking Supervision. Implementasi pengembangan kerangka RBBM telah dimulai pada tahun 2004 dengan menggunakan Pendekatan metode Model Standar dan Profil Risiko Bank.
The policy and strategy for the development of a fundamental risk management framework in the Bank relies on several key aspects as follows: Cultivate a culture of risk-awareness among all the employees and the Bank officers through socialization and implementation of the risk management system and concept by ensuring that every employee has an adequate understanding of the various risk factors involved in his or her daily work and activities. Develop and provide limitations for transactions and operations as well as limit for risks. Determine the credit scoring system of employee credit and consumer loan is purposed to stated rating debtor with value risk according value. Determine Internal Credit Rating fot Corporate Debtors. Develop the framework system as the ideal objective for risk management at the Bank in the future as recommended by Bank Indonesia and the Basel Committee on Banking Supervision. The development and implementation of the RBBM began in 2004 by using a Standard Model method and a Risk Profile approach.
Bank melakukan pengelolaan risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional serta termasuk dalam risiko operasional adalah risiko hukum, risiko strategis, risiko reputasi dan risiko kepatuhan. Pelaksanaan 8 (delapan) risiko tersebut tercermin dalam laporan profil risiko secara terkonsolidasi.
The Bank manages the risk management in accordance with Bank Indonesia regulation such as: credit risk, market risk, liquidity risk and operational risks and included in operational risks are legal risk, strategic risk, reputation risk, and compliance risk. Implementation of the 8 (eight) risks are reflected in the statements of consolidated risk profile.
Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Risiko Kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.
Credit Risk Credit risk management is to ensure that the credit is granted based on the principles of sound lending. Credit risk is risk arising from failure of debtors to fulfill its obligation to the Bank.
Risk Taking Unit di Bank melakukan identifikasi, mengukur, memantau dan mengendaliakan risiko untuk setiap debitur atau counterparty baik secara individual, berdasarkan segmen atau sektor, maupun keseluruhan portofolio kredit.
The Risk Taking Unit identifies, measure, monitors and manages credit risk of debtors or counterparties, based on individual basis, segmentation basis and portfolio basis.
Bank juga telah menetapkan standar dan prosedur pemberian kredit guna mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang sehat dengan tetap memperhitungkan target, risk dan return.
The Bank has determined the standard procedures of credit extensions in order to create sound and conducive credit extensions process in conjunction with the target, risk and return.
d2/March 28, 2011
75
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Satuan Kerja Manajemen Risiko memberikan pendapat atas setiap keputusan pemberian kredit kepada debitur yang akan dibuat oleh Komite Kredit, untuk meminimalkan dampak terjadinya risiko kredit.
The Risk Management Unit provides credit risk's opinion on credit extension approval by the Credit Committee, in order to minimize the credit risk.
Menyusun kualitas atau rating debitur untuk kredit-kredit Korporasi.
Prepared the quality or rating debtors to Corporation loans.
Exposure Maksimum/ Maximum Exposure Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Surat-surat Berharga Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Tersedia untuk Dijual Kredit yang Diberikan Tagihan Akseptasi Pendapatan yang Masih Harus Diterima
211,138,077 11,562,431 597,817,361 48,662,067 159,930,850 2,069,027,280 66,618,095 26,100,270 3,190,856,431
Current Account With Bank Indonesia Current Account With Other Banks Placement With Bank Indonesia Securities Held To Maturity Available for Sale Loans Acceptance Receivables Accrued Income
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desemberi 2010, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset, eksposur diatas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan.
The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Bank as at December 31, 2010, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For on assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 31 Desember 2010, 64,84% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari kredit yang diberikan.
As shown above, as of December 31, 2010, 64.84% of the total maximum exposure is derived from loans.
Manajemen yakin akan kemampuan Bank untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Bank resulting from its loan based on the following:
Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.
The Bank has a documented credit policy and procedures manual that covers all aspects of the Bank lending activities. At all times, loan transaction must adhere to the requirements of the Bank‟s policy.
Bank melakukan pemantauan kredit secara triwulanan..
The Bank quarterly credit monitoring.
Pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar 93,05% dari portfolio kredit yang diberikan dikategorikan sebagai tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2010 amounting to 93.05% of the loans are classified as not impaired.
Pengelolaan dan pengendalian terhadap risiko kredit dilakukan melalui: Mengendalikan risiko, yaitu dengan cara melakukan pembatasan ekposur dan tindakan perbaikan sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Menerapkan four eyes principles pada proses pemberian kredit.
d2/March 28, 2011
Manage and control of credit risk which are:
76
To control the risk, by limiting the exposure and corrective measures to minimize the probability of default. To imply the four eyes principles in loan processing approval.
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Beberapa prinsip utama dalam manajemen Risiko Kredit yang telah dilakukan Bank sampai 31 Desember 2010 antara lain:
Some key principles in the management of credit risk that have been performed by the Bank until December 31, 2010, are follows:
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas penerapan manajemen risiko kredit
Melakukan pemberdayaan unit-unit kerja independen untuk melakukan pengendalian intern atas unit unit kerja yang berhubungan dengan proses pemberian kredit Pendelegasian wewenang dan limit untuk memutus kredit kepada komite kredit kantor pusat Melakukan perbaikan kualitas aktiva produktif, penyebaran risiko portofolio kredit (memastikan portofolio kredit terdiversifikasi di sektor-sektor industri maupun segmen pasar) Melakukan penyelesaian agunan yang diambil dlih (AYDA) Melakukan daily monitoring terhadap tunggakan kredit, baik di atas 30 hari maupun di bawah 30 hari untuk mengantisipasi kredit bermasalah, memonitor dan memberikan early warning potensi kerugian yang disebabkan pergeseran kolektibilitas kredit Melakukan identifikasi risiko yang terdapat pada produk dan aktivitas baru Penerapan scoring system dan penyusunan kredit rating.
Board of Commissioners and Directors are responsible for the effective implementation of credit risk management Making empowerment independent works units to perform internal control over the work unit associated with the process of granting credit Delegation of authority and limit to break the credit to the head office credit committee To improve the quality of productive assets, credit portfolio risk distribution (ensuring diversified loan portfolio in industry sectors and market segments)
Conduct settlement of foreclosed assets Conduct daily monitoring of credit arrears, both above and below 30 days to anticipate the problem loans, monitoring and providing early warning of potential losses due to a shift in loan collectibility
Identify the risks inherent in new products and activities Application of scoring system and loan rating.
Pengendalian Batas Risiko dan Kebijakan Mitigasi Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi, dan penelaahan kredit secara periodik, serta penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Risk Limit Control and Mitigation Policies Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur, berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit antara lain:
The Bank employs policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor‟s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk are such as:
Kas; Tanah dan/atau bangunan; Mesin; Kendaraan bermotor; Piutang dagang; dan Barang dagangan (persediaan).
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Sektor Ekonomi Perdagangan, Restoran, dan Hotel Jasa Bisnis Industri Jasa Sosial Masyarakat Konstruksi Pengangkutan, Pergudangan, dan Komunikasi Pertanian, Perburuan, dan Sarana Pertanian Pertambangan Lain-lain Jumlah
d2/March 28, 2011
2010 Rp 234,137,442 291,061,731 66,299,104 223,402,750 44,854,482 7,988,033 623,610,257 1,000,000 576,673,480 2,069,027,280
(%) 11.32 14.07 3.20 10.80 2.17 0.39 30.14 0.05 27.87 100.00
Cash; Land and/or building; Machinery; Vehicle; Trade receivable; and Inventory.
The Bank‟s Loan Concentration based on economic sectors is as follows: 2009 Rp 129,681,656 590,707,493 60,487,827 23,674,816 22,493,915 8,086,194 682,809,888 3,400,000 472,288,074 1,993,629,864
77
(%) Economic Sector 6.50 Trading, Restaurant, and Hotel 29.63 Services 3.03 Manufacturing 1.19 Social Community Services 1.13 Constructions 0.41 Transportation, Warehousing, and Communications 34.25 Agriculture, Persection, and Farming Tools 0.17 Mining 23.69 Others 100.00 Total
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Loans Concentration Bank berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The Bank‟s Loan Concentration based on category of currency is as follows:
2010 Jenis Mata uang Rupiah Mata Uang Asing Jumlah
Rp 2,069,027,280 -2,069,027,280
2009 (%)
Rp
100.00 0.00 100.00
1,993,202,016 427,848 1,993,629,864
(%)
Type Currency
99.98 0.02 100.00
Rupiah Foreign Currencies Total
Risiko Pasar a. Risiko Pasar – Trading Book Dalam pengelolaan risiko pasar trading book, Bank menetapkan prinsip segregation of duties. Terdapat pemisahan fungsi antara pihak yang melakukan transaksi, yang melakukan pencatatan transaksi, verifikasi, values, unit pembuat kebijakan, prosedur dan penetapan limit serta pengukuran risiko pasarnya termasuk penghitungan kewajiban pemenuhan modal minimum (KPMM). Bank melakukan perhitungan KPMM risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan KPMM.
Market Risk a. Market Risk – Trading Book In the management of market risk trading book, the Bank established the principle of separation of functions. There is a separation of functions between the parties the implementation of the operation, as the registration of the transaction, verification, values, units of those responsible for political, as well as the procedure and limit its market risk measurement, including the capital adequacy ratio (CAR). The Bank is perform the calculation of CAR by market risk using the standard model as a component of the calculation of CAR.
b.
b.
Risiko Pasar – Banking Book Risiko pasar Banking Book terdiri dari risiko suku bunga yang diakibatkan oleh aktivitas perbankan (aset dan kewajiban) dan risiko nilai tukar. Risiko pasar banking book dikelola dengan tujuan agar neraca Bank dapat bertahan pada perubahan suku bunga dan nilai tukar, sehingga dapat mencapai NII (Net Interest revenue) yang dapat dikendalikan sesuai dengan toleransi risiko Bank. Bank melakukan pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar dengan menjaga agar posisi neraca Bank sejalan dengan prediksi pergerakan faktor suku bunga dan nilai tukar. Risiko suku bunga terutama terjadi karena terjadi gap suku bunga (repricing gap). Repricing Gap terjadi karena adanya perbedaan–perbedaan dalam schedule maturity atau waktu repricing antar aset, kewajiban dan komponen off balance sheet yang dimiliki oleh Bank. Risiko nilai tukar terutama disebabkan oleh risiko transaksi perbankan dalam valuta asing. Risiko ini dikelola dengan melakukan pemantauan terhadap posisi devisa netto (PDN) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Bank Indonesia menetapkan rasio PDN adalah setinggi-tingginya 20% dari modal, bagi bank yang telah memenuhi kriteria untuk wajib memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum dengan risiko pasar.
d2/March 28, 2011
Market Risk – Banking Book The Banking book market risk consists of the interest rate risk in the banking business (assets and liabilities) and the risk of exchange rate changes. Market risk of the banking portfolio to balance the Bank can survive on changes in interest rates and exchange rates, which would achieve the NII (net interest revenue) which can be managed in accordance with the the Bank's risk tolerance. The Bank manages interest rate risk, currency risk, maintaining balance speed position in accordance with the predicted movement of factors of interest rates and exchange rates. Interest rate risk mainly through the gap in interest rates (repricing gap). Revaluation difference occurs because of a differences in repayment schedule or time between revaluation of assets, liabilities and off balance sheet components that belong to the Bank. Currency risk mainly due to the risk of the bank transactions in foreign currency. This risk is managed by monitoring the net open position (NOP) based on Bank Indonesia‟s regulation.
Bank Indonesia determined the NOP ratio should be maximum 20% of bank‟s capital, for bank which has met the criteria to fulfill the requirement of capital adequacy ratio considered market risk.
78
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2010
Aset/Assets Mata Uang Rp Neraca Dolar Amerika Serikat Jumlah
Kewajiban/ Liabilities Rp
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position Rp
Nilai Absolut/ Absolute Value Rp
Currencies
10,375,413 10,375,413
Balance Sheet United States Dollar Total
10,375,413 10,375,413
Combined (Balance Sheets and Off Balance Sheets) United States Dollar Total
277,990,823
Total Capital
Rasio PDN (Neraca)
3.73%
PDN Ratio (Balance Sheets)
Rasio PDN (Keseluruhan)
3.73%
PDN Ratio (Combined)
Keseluruhan (Neraca dan Rekening Administratif ) Dolar Amerika Serikat Jumlah
57,042,398 57,042,398
57,149,747 57,149,747
46,666,985 46,666,985
10,375,413 10,375,413
46,774,334 46,774,334
10,375,413 10,375,413
Jumlah Modal
2009 Mata Uang Neraca Dolar Amerika Serikat Jumlah
Aset/Assets Rp
Kewajiban/ Liabilities Rp
Posisi Devisa Neto/ Net Open Position Rp
Nilai Absolut/ Absolute Value Rp
Currencies
460,355 460,355
Balance Sheet United States Dollar Total
5,458,495 5,458,495
Combined (Balance Sheets and Off Balance Sheets) United States Dollar Total
275,438,000
Total Capital
Rasio PDN (Neraca)
0.17%
PDN Ratio (Balance Sheets)
Rasio PDN (Keseluruhan)
2.15%
PDN Ratio (Combined)
Keseluruhan (Neraca dan Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Jumlah
34,676,945 34,676,945
59,019,390 59,019,390
35,137,300 35,137,300
(460,355) (460,355)
64,477,885 64,477,885
(5,458,495) (5,458,495)
Jumlah Modal
Dalam risiko pasar, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Mengembangkan sistem pengelolaan risiko yang terintegrasi dengan Assets and Liabilities Management System untuk mengendalikan risiko suku bunga, risiko harga dan risiko likuiditas. Melakukan perhitungan beban risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM). Menyempurnakan Sistem Informasi Manajemen Risiko Pasar dan Sistem Pelaporan Risiko Pasar.
In market risk, the Bank performs the following steps:
Melakukan perhitungan beban risiko pasar dengan menggunakan model standar sebagai komponen perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).
To perform load calculations for market risk using standard model as a component of the calculation of capital adequacy (CAR).
d2/March 28, 2011
To develop a system of risk management integrated into the Assets and Liabilities Management System to control the risk of interest rate, price risk and liquidity risk. To perform load calculations for market risk using standard model as a component of the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR). To improve the Market Risk Management Information Systems and Market Risk Reporting System.
79
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas asset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank.
Liquidity Risk Liqudity is the Bank‟s capacity to meet the financial liabilities in a timely manner with fair price. It is affected by funding structure, asset‟s liquidity and the liabilities to the counterparty and credit commitment to debtors. Liquidity risk is caused by the Bank‟s incapability to provide liquidity with fair price which affects to profitability and the Bank‟s equity.
Untuk mengelola risiko likuiditas, Bank menetapkan kebijakan antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas setiap saat secara optimal yang ditetapkan melalui limit dari Secondary Reserve sesuai dengan Corporate Policy sebesar 15% dari total Dana Pihak Ketiga.
To manage liquidity risk, the Bank established a policy, such as follows: maintaining the optimal liquidity reserve that determined through the limit of the Secondary Reserve in accordance with corporate policy 15% of total third party‟s funds.
Upaya lain dalam pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan limit risiko likuiditas, dan memantau realisasi indicator risiko likuiditas terhadap limit. Selain itu, Bank melakukan penyusunan scenario analysis dan contingency plan dan menyusun strategi pendanaan kebutuhan likuiditas sesuai dengan kondisi internal.
Other efforts in liquidity risk management are conducted by using risk limits and to monitor the realization of the limit. In addition, the Bank undertook the preparation of scenario analysis and contingency plan and to strategize funding liquidity needs in accordance with internal conditions.
Likuiditas Bank saat ini diukur melalui tingkat primary reserve dan secondary reserve adalah kas di Kantor – kantor Cabang, saldo di bank lain serta saldo Giro Wajib Minimum. Secondary Reserve Bank ditempatkan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), penempatan antar bank (termasuk ekses likuiditas valas yang ditempatkan pada rekening Nosto) dan surat berharga yang mudah diperjualbelikan (portofolio trading dan available for sale).
The Bank‟s liquidity is measured by the level of primary and secondary reserve such as cash in the branch offices, current accounts with other bank and the balance of Statutory Reserves at Bank Indonesia for commercial banks. The Bank‟s Secondary Reserved placed in Bank Indonesia Certificates (SBI), Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), placements with other banks (including foreign currency excess liquidity that is placed on the account Nostro) and securities easily traded (portfolio trading and available for sale).
Per 31 Desember 2010, Bank memelihara Secondary Reserve sebesar 49,37% dari total dana masyarakat. Konsentrasi Dana 25 Nasabah Besar per 31 Desember 2010 sebesar Rp 1,03 Trilyun atau 37,50% dari total DPK (tidak termasuk simpanan dari Bank Lain) menunjukan ketergantungan Bank terhadap sumber dan yang berasal dari nasabah besar yang umumnya bersifat rentan dan tidak stabil. Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk menestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan Rencana Bisnis Bank Tahun 2010, sampai dengan 12 bulan ke depan proyeksi kumulatif likuiditas Bank akan berada dalam posisi surplus yang optimal.
As of December 31, 2010, the Bank maintains Secondary Reserve 49.37% of total public funds. Fund Concentration 25 Big Customer as of December 31, 2010 amounting to Rp 1.03 trillion or 37.50% of total deposits (excluding deposits from other banks) the Bank‟s showed dependence on the source and origin of large customers who are generally vulnerable and unstable. The Bank uses liquidity gaps methodologies for estimating potential liquidity risks faced by the Bank in the future. Based on the Business Plan in 2010, up to 12 months cumulative liquidity surplus projection will be in the optimal position.
Berikut adalah tabel analisa likuiditas (sisa jangka waktu jatuh tempo) dari aset dan kewajiban Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following is the liquidity analysis table (based on the remaining term of maturity) of the Bank‟s assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009:
d2/March 28, 2011
80
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated) 2010
Keterangan
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 Bulan/ 1 - 3 Month
3 - 12 bulan/ 3 - 12 Month
1 - 5 tahun/ 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun/More than 5 years
Nilai tercatat/ Carrying value
Descriptions
ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Surat-surat Berharga Kredit yang Diberikan Tagihan Akseptasi Aset Tetap Aset Lainnya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
22,379,090 211,138,077 11,562,431 597,817,361 145,728,067 95,662,333 66,618,094 416,838 10,003,296
-----120,255,830 -767,296 26,100,271
----
----
----
ASSETS 22,379,090 Cash 211,138,077 Current Accounts with Bank Indonesia 11,562,431 Current Accounts with Other Banks 597,817,361 Placement with Bank Indonesia 208,592,917 Marketable Securities 2,069,027,282 Loans 66,618,094 Acceptance Receivables 12,016,737 Fixed Assets 65,521,556 Others Allowance for Impairment (210,580,818) Losses Total 3,054,092,727
17,420,850 294,093,397 -2,655,985 5,221,910
45,444,000 1,267,956,846 -8,176,618 --
-291,058,876 --24,196,079
(210,580,818) 950,744,769
-147,123,397
-319,392,142
-1,321,577,464
-315,254,955
KEWAJIBAN Giro Tabungan Deposito Berjangka Kewajiban Segera Lainnya Simpanan dari Bank Lainnya Kewajiban Akseptasi Pinjaman yang Diterima Kewajiban Lain-lain Jumlah
472,170,754 144,485,629 1,052,881,252 13,885,699 22,465,838 66,047,086 -14,610,941 1,786,547,199
--286,327,628 -10,064,267 --11,882,567 308,274,462
--431,003,210 -3,410,251 -223,979,524 -658,392,985
------19,032,930 -19,032,930
-------3,559,094 3,559,094
472,170,754 144,485,629 1,770,212,090 13,885,699 35,940,356 66,047,086 243,012,454 30,052,602 2,775,806,670
LIABILITIES Current Accounts Savings Time Deposits Other Current Liabilities Deposits from Other Banks Acceptance Liabilities Borrowings Other Liabilities Total
Aset (Kewajiban) - Bersih
(835,802,430)
(161,151,065)
(339,000,843)
1,302,544,534
311,695,861
278,286,057
Assets (Liabilities) - Net
2009 Keterangan
ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Surat-surat Berharga Kredit yang Diberikan Tagihan Akseptasi Aset Tetap Aset Lainnya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Jumlah
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 Bulan/ 1 - 3 Month
3 - 12 bulan/ 3 - 12 Month
1 - 5 tahun/ 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun/More than 5 years
Nilai tercatat/ Carrying value
Descriptions
ASSETS 18,889,239 Cash 136,349,275 Current Accounts with Bank Indonesia 9,943,423 Current Accounts with Other Banks 758,441,905 Marketable Securities 1,993,629,864 Loans 29,841,077 Acceptance Receivables 9,417,558 Fixed Assets 114,642,178 Others Provision for Impairment Losses of (89,458,510) Earning Assets Total 2,981,696,009
18,889,239 136,349,275 9,943,423 638,541,327 40,333,383 29,841,077 465,373 12,242,247
---17,465,719 139,298,741 -2,073,640 40,250,302
----262,200,785 -6,878,545 7,435,823
---64,098,000 1,235,216,746 --54,433,170
---38,336,859 316,580,209 --280,636
(89,458,510) 797,146,834
-199,088,402
-276,515,153
-1,353,747,916
-355,197,704
KEWAJIBAN Giro Tabungan Deposito Berjangka Kewajiban Segera Lainnya Simpanan dari Bank Lainnya Kewajiban Akseptasi Pinjaman yang Diterima Kewajiban Lain-lain Jumlah
441,099,511 142,107,553 1,067,942,453 7,645,000 9,011,066 30,323,943 250,000 20,988,017 1,719,367,543
--238,686,419 -1,500,000 -4,030,000 173,454 244,389,873
--564,461,329 -5,916,276 -215,000 52,733,569 623,326,174
------32,813,989 6,764,271 39,578,260
-------7,139,658 7,139,658
441,099,511 142,107,553 1,871,090,201 7,645,000 16,427,342 30,323,943 37,308,989 87,798,969 2,633,801,508
LIABILITIES Current Accounts Savings Time Deposits Other Current Liabilities Deposits from Other Banks Acceptance Liabilities Borrowings Other Liabilities Total
Aset (Kewajiban) - Bersih
(922,220,709)
(45,301,471)
(346,811,021)
1,314,169,656
348,058,046
347,894,501
Assets (Liabilities) - Net
Jatuh tempo untuk perhitungan maturity gap adalah sisa waktu hingga jatuh tempo kontrak sejak tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The maturity used for maturity gap computation is the time remains until the contracts mature starting from December 31, 2010 and 2009.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga dan nilai tukar.
Liquidity analysis/maturity gap analysis is to measure the cumulative differences between earning assets and interest bearing liabilities and its effect on the Bank‟s liquidity and the exposure to interest and exchange rate changes.
Sampai dengan 31 Desember 2010, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi kewajiban jangka pendek, net cash flow dapat diukur dengan baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
Until December 31, 2010, the Bank has provided adequate liquidity tool to anticipate short-term liabilities, net cash flow can be measured with good and fairly easy to gain access to sources of money market funds.
d2/March 28, 2011
81
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional mencakup risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko strategik. Pengelolaa risiko operasional bertujuan unutk meningkatkan risk awarness, memahami eksposure risiko operasional pada unit kerja dan Bank, perbaikan proses internal secara berkelanjutan serta menurunkan frekuensi dan/atau dampak dari suatu kerugian akibat risiko operasional, sehingga level risiko operasional dapat ditekan sesuai toleransi risiko Bank.
Operational Risk Operational risk exposures resulting from the malfunction or failure and internal processes, human error, system failure or the presence of external factors affecting the activity of the Bank. Operational risk includes legal risk, compliance risk, the risk of loss of reputation and strategic risk. Operational risk management aims to increase the risk of him the purchase process, understanding the operational impact of risk on the Bank's unit of work and continuous improvement of internal processes and reducing frequency and/or exposure to losses due to operational risk, therefore, the level of operational risk may be reduced in accordance with the Bank's risk tolerance.
Untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko operasional yang dimulai pada bulan Desember 2010, Bank mempergunakan perangkat (ORM Tools) yang baru diterapkan pada unit kerja Divisi Agro, Divisi Operasional, Kantor Cabang Pekanbaru, Kantor Capem Jamsostek, Bagian Treasury dan Bagian Credit Support. Kerangka kerja manajemen risiko operasional memperhatikan regulasi Bank Indonesia dan Basel II dan ketentuan internal Bank yang berlaku. Kebijakan risiko operasional dituangkan dalam Kebijakan Operasional Bank dan Standar Operasional Prosedur yang berisi teknis pengelolaan risiko operasional baik aspek governance, prosedur dan sistem pelaporan.
To manage operational risks starting in December 2010, the Bank uses the device (ORM Tools) recently applied to units Agro Division, Operational Division, Branch Pekanbaru, Jamsostek Branch, Department of Treasury and Support Credit. Operational risk management‟s work considering the regulations of Bank Indonesia and the Basel II and the Bank's internal regulations in force. Operational risk policy set forth in the Bank's Operational Policies and Standard Operating Procedure which contains both the technical aspects of operational risk management governance, procedures and reporting systems.
Untuk melakukan mitigasi risiko pada produk dan aktivitas baru, Bank melakukan penilaian mulai tahap perencanaan sampai dengan tahap persetujuan produk dan aktivitas baru dengan pendekatan identifikasi, pengukuran mitigasi, terhadap 8 (delapan) jenis risiko dengan mengacu pada SOP Produk dan Aktivitas Baru. Proses pengelolaan risiko operasional akan dilakukan oleh seluruh unit kerja Bank. Pelaksanaan ORM Tools dibantu dengan koordinator ORM (dilakukan oleh unit kerja Risk Management (RM) serta Kepatuhan & unit kerja Pengenalan Nasabah Cabang untuk kantor cabang, dan dilakukan oleh bagian RM untuk unit kerja kantor pusat). Implementasi ORM Tools didiskusikan serta dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko. Unit kerja melakukan proses pengelolaan risiko operasional dengan cara menentukan target utama kerja dari unit kerja, kemudian mengidentifikasi risiko yang dapat menggagalkan rencana tersebut. Bank menilai risiko dari sisi dampak (impact) dan frekuensi kejadian (likely hood), dan memantau trend risiko yang ada di unit kerja. Selanjutnya unit kerja menilai perangkat manajemen risiko yang sudah ada. Apabila diperlukan perbaikan, unit kerja menentukan action plan untuk dapat melakukan mitigasi risiko dengan baik. Dari proses tersebut, unit kerja menghasilkan profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional unit kerja yang akan dijadikan dasar dalam pembuatan profil risiko operasional tingkat korporasi (bankwide) dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik.
To mitigate the risk on new products and activities, the Bank undertook an assessment from the planning level up to the approval level of new products and activities with the approach of identification, mitigation measures, against 8 (eight) types of risk with reference to the SOP for New Products and Activities. Operational risk management process will be conducted by all units of the Bank. Implementation Tools ORM is assisted by ORM coordinator (performed by work units Risk Management (RM) and Compliance & Know Your Customer work units Branch or branch offices, and conducted by the RM for the unit's head office). Implementation of ORM Tools are discussed and reported to the Risk Management Committee. Work units conduct operational risk management process by determining the primary target of the work unit, and then identify risks that could derail the plan. Banks assess the risk of side effects (impact) and the frequency of occurrence (likely hood), and to monitor trends in risk unit. Further work unit rate risk management tools that already exist. If necessary repairs, the work unit to determine an action plan to mitigate risks properly. From this process, producing a work unit operational risk profile that describes the operational risk exposure unit which will be the basis in making corporate-level operational risk profile (bankwide) and reported to Bank Indonesia periodically.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis legal, atau adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank, atau kelemahan pengikatan seperti tidak dipenuhinya syarat-syarat sahnya kontrak dan atau
Legal Risk Legal risk is the risk arising from weaknesses in judicial aspect, amongs others are caused by legal claims, unavailability of law and regulations which supports the Bank‟s products and activities, or weaknesses in legal documentation such as unavailability of binding contract
d2/March 28, 2011
82
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
pengikatan agunan yang tidak sempurna. Bank selalu memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan antara Bank dengan pihak ketiga selalu didasarkan pada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
and complete collateral agreements. The Bank always ensure that all activities and relationships between the Bank with third parties is always based on the rules and conditions that will protect the interests of the Bank from a legal perspective.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif, kurangnya pemahaman atas produk yang dijual kepada nasabah, dokumen legal yang lemah, konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik, dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan.
The following are factors which affect the legal risk: customers‟ negative character, less of understanding of product sold to customers, weak legal documentation, unresolved conflict with customers or other parties, and unresolved customer complaints.
Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi risiko strategis Bank: visi Bank, rencana strategis, perubahan kepemilikan, dan peluncuran produk baru.
Strategic Risk Strategic risk is the risk which is caused by the determination and implementation of the Bank‟s strategy and inaccurate decision making or the Bank‟s unawareness to the external factor changes. Factors which affect the strategic risk are: the Bank‟s vision, strategic plan, change of ownership, and launch of new products.
Pelaksanaan strategi, visi, misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan yang bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank.
Improper strategy, vision, and mission of the Bank following with unaligned business decisions has an impact on the Bank‟s business going concern.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas, maka Bank telah membentuk, merumuskan, menyusun dan memantau pelaksanaan strategi termasuk corporate plan dan business plan. Bank selalu berupaya melakukan review strategi bisnis secara ketat dengan melakukan monitoring terhadap Key Performance Indicator (KPI) Bisnis dan Unit Support lainnya agar dapat tercapai target business plan.
The Bank has formulated, developed and monitored this strategy implementation including corporate plan and business plan. The Bank always seeks to rigorously review the business strategy by monitoring against Key Performance Indicator (KPI), Business and Other Support Unit for a business plan to achieve the target.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan negatif yang menyangkut operasional Bank, atau persepsi negatif tentang Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain: citra (image), share price, dan konflik internal.
Reputation Risk Reputation risk caused by negative publicity related with Bank‟s operational or negative perception on Bank. Factors which influence reputation risk are image, share price, and internal conflict.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan mengoptimalisasikan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan nasabah Bank terkait dengan produk dan layanan Bank. Selain itu salah satu kegiatan yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan pelatihan service excellence.
One of the efforts by the Bank to increase reputation risk management is to optimize the Customer Complaints Unit function. This unit serves to receive and resolve complaints related the Bank‟s customers with the Bank‟s products and services. In addition, one activity that has been done is to raise the standard of customer service by doing service excellence trainning.
Risiko Kepatuhan Dalam rangka meningkatkan pengelolaan terhadap risiko kepatuhan, Bank senantiasa memperkuat struktur organisasi dan jajaran Sumber Daya Manusia (SDM), melakukan penyempurnaan terhadap peraturan dan ketentuan–ketentuan yang ada, seperti:
Compliance Risk In order to improve the management of compliance risk, the Bank continues to strengthen its organizational structure and line of Human Resources (HR), to improve the rules and regulations that exist, such as:
Risiko kredit terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
d2/March 28, 2011
83
Credit risk related with Capital Adequacy Ratio (CAR), Quality of earning assets, Allowance for Impairment Losses, and Legal Lending Limit (LLL).
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal.
Other risks related with external and internal regulations.
44. Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum
44. Capital Adequacy Ratio
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang ditetapkan Bank Indonesia, dengan mempertimbangkan secara kuantitatif nilai pospos aset dan kewajiban, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang (Aset Tertimbang Menurut Risiko atau ATMR). Rasio KPMM merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan Bank.
The Bank is required to fulfill the requirement of Capital Adequacy Ratio (CAR) determined by Bank Indonesia by taking into the consideration the quantitative measures of assets and liabilities, and qualitative judgment regarding component and weighted risk (Risk Weighted Assets or RWA). CAR is one of the indicators of the bank‟s soundness.
Bank Indonesia menetapkan rasio KPMM adalah 8%. Sebagaimana diatur dalam Peraturan BI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhatikan risiko pasar. Rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko kredit pasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 15,59% dan 19,63%. Sedangkan rasio KPMM Bank setelah memperhitungkan risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 16,36% dan 19,68%.
Bank Indonesia requires CAR ratio shall be 8% as regulated in Bank Indonesia‟s Regulation No. 5/12/PBI/2003 regarding the obligation to provided capital adequacy ratio with market risk charge. The Bank‟s CAR considered the market risk as of December 31, 2010 and 2009 are 15.59%, and 19.63%, respectively. Meanwhile Bank‟s CAR considered the credit risk as of December 31, 2010 and 2009 are 16.36% and 19.68%, respectively.
Tabel di bawah ini menunjukkan modal dan rasio KPMM Bank masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
The table below shows the Bank‟s capital and capital adequacy ratio for the years ended December 31, 2010 and 2009 as follows:
2010 Rp
2009 Rp
Tanpa memperhitungkan Resiko Kredit Modal (dalam Jutaan Rupiah): Modal Inti Modal Pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan Jumlah Modal Jumlah Aset Tertimbang Menurut Resiko (dalam Jutaan Rupiah) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Mimimum yang Tersedia
Without Calculating Credit Risk Charge: 262,279 15,737
349,394 21,822
-278,016
(298) 370,918
1,693,131
1,884,412
16.42%
19,68%
Capital (in Million Rupiah): Tier I Capital Tier II Capital Less : Investment in Subsidiaries Total Capital Total Risk Weighted Average (in Million Rupiah) Available Minimum Capital Edequacy Ratio
Dengan memperhitungkan Resiko Kredit dan Resiko Pasar: Modal (dalam Jutaan Rupiah): Modal Inti Modal Pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan Jumlah Modal Jumlah Aset Tertimbang Menurut Resiko (dalam Jutaan Rupiah) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Mimimum yang Tersedia
d2/March 28, 2011
With Calculating Market and Credit Risks: 262,279 15,737
349,394 21,822
-278,016
(298) 370,918
1,777,461
1,889,852
15.64%
19,63%
84
Capital (in Million Rupiah): Tier I Capital Tier II Capital Less : Investment in Subsidiaries Total Capital Total Risk Weighted Average (in Million Rupiah) Available Minimum Capital Edequacy Ratio
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp
2009 Rp
Dengan memperhitungkan Resiko Kredit Resiko Pasar dan Risiko Operasional:
With Calculating Market, Credit and Operational Risks:
Modal (dalam Jutaan Rupiah):
Capital (in Million Rupiah):
Modal Inti Modal Pelengkap
262,279
--
15,737
--
Tier I Capital Tier II Capital
Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan Jumlah Modal Jumlah Aset Tertimbang Menurut Resiko (dalam Jutaan Rupiah) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Mimimum yang Tersedia
Less : Investment in -278,016
---
1,927,990
--
14.42%
--
45. Rasio Aset Produktif BermasalahTerhadap Total Aset Produktif
45. Ratio of Non Performing Productive Assets to Total of Productive Assets
Tabel berikut menyajikan perkembangan kualitas aset produktif Bank sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut:
Aset Produktif Bermasalah Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (A) Aset Produktif Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah (B) Rasio Kualitas Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif (A/B X 100%)
The following table represents the progress of the quality of earning assets before the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2010 and 2009 as follows:
2010 Rp
2009 Rp
1,887,430 1,293,644 177,674,058 180,855,132
4,172,004 34,379,399 110,045,568 148,596,971
2,056,660,207 118,583,042 1,887,430 1,293,644 177,674,058 2,356,098,381
2,347,664,619 58,114,131 4,172,004 34,379,399 110,045,568 2,554,375,721
7.68%
5.82%
Current Special Mention Sub Standard Doubtful Loss Total (B) Ratio of the Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets (A/B X 100%)
46. Significant Agreements
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Kewajiban-kewajiban tertentu Bank dijamin oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000. Berdasarkan ketentuan dalam Program Penjaminan Pemerintah, periode penjaminan akan diperpanjang selama enam bulan secara
d2/March 28, 2011
Non Performing Productive Assets Sub Standard Doubtful Loss Total (A) Productive Assets
46. Perjanjian dan Perikatan Penting a.
Subsidiaries Total Capital Total Risk Weighted Average (in Million Rupiah) Available Minimum Capital Edequacy Ratio
a.
85
Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Certain liabilities of the Bank are guaranteed by the Government based on the Decree of the Minister of Finance No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000. Under the terms of the Government Security Program, the period of guarantee will be automatically extended paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
otomatis sejak tanggal 31 Januari 2001 kecuali bila Menteri Keuangan, sebelum berakhirnya masa enam bulan tersebut, mengumumkan bahwa Pemerintah tidak bermaksud untuk memperpanjang penjaminan. Selain itu, berdasarkan keputusan ini, Bank diwajibkan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham atas ketiadaan deklarasi dividen selama periode penjaminan (lihat Catatan 17).
for another six months after January 31, 2001, unless if the Minister of Finance, prior to the end of the first six months, announces that the Government does not intend to extend the security. Besides, under this Decree, the Bank is required to obtain the approval from their stockholder for the non-declaration of dividends during the security period (see Note 17).
b.
Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM-Bersama untuk Principle Member Dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, Bank melakukan kerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Kerja sama ini berupa penyediaan berbagai macam layanan transaksi (service level) melalui jasa ATM Bersama oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis kepada nasabah-nasabah Bank. Perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam perjanjian No. 006/PKS.AGN/AJ/000/2010 dan No. BA/SP-10/Dir.02/IV/2010 tanggal 19 April 2010. Jangka waktu perjanjian adalah 36 (tiga puluh enam) bulan sejak ditandatanganinya Berita Acara Operasional Fitur ATM Bersama dan dapat secara otomatis diperpanjang.
b.
Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about Network Service ATM-Bersama Membership To increase service to customer, the Bank entered to agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis. This agreement is consist of provision various kinds of transaction (service level) through ATM-Bersama Service by PT Artajasa Pembayaran Electronic to their customer and stated in Agreement No. 006/PKS.AGN/AJ/000/2010 and No. BA/SP-10/ Dir.02/IV.2010 dated April 19, 2010. The periods of this agreement is 36 (thirty six) months since minutes operational of features ATM Bersama was signed and can be automatically renewed.
c.
Perjanjian Kerjasama tentang Jasa Konsultasi Manajemen Risiko Operasional Dalam rangka menerapkan sistem Manajemen Risiko Operasional yang terarah, terpadu dan sesuai dengan kebutuhan serta standar yang ditetapkan dalam ketentuan hukum yang berlaku, Bank bermaksud untuk menunjuk pihak independen yaitu PT Sapta Cipta Tri Rekayasa (SCTR), dimana SCTR melaksanakan pekerjaan berupa jasa konsultasi di bidang Manajemen Risiko Operasional dengan ruang lingkup pekerjaan untuk penyusunan dan penyediaan Dokumen Manajemen Risiko meliputi Kebijakan Manajemen Risiko Operasional, Standar Operasional dan Prosedur (SOP). Perjanjian kerjasama ini dituangkan dalam perjanjian No. BA/SP-25/Dir.03/VII/2010 tanggal 28 Juli 2010. Jangka waktu perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian dan berakhir setelah dilaksanakannya seluruh ruang lingkup pekerjaan oleh SCTR.
c.
Agreement about Consulting Service for Risk Operational Management For the implementation of operational risk of the system that directs, integrated and in accordance with the requirements and standards laid down in the applicable laws, the Bank intends to appoint an independent third party, i.e., PT Sapta Cipta Tri Rekayasa (SCTR), where SCTR to carry out the work in the form of consulting services in the management of the operational risk for the scope of work for the preparation and provision of risk management document covers the Operational Risk Management Policies, Standard Operating Procedures (SOP). Agreement of cooperation set forth in the agreement No. BA/SP-25/Dir.03/VII/2010 28 July 2010. The period of this agreement applies from the date of signing of agreement and ends after the implementation of the entire area of the work by SCTR.
d.
Perjanjian Kerjasama dengan Konsultan Hukum Mariam Darus & Partners Mariam Darus & Partners (MDP) ditunjuk dan ditugasi menjadi Konsultan Hukum dari Bank. MDP hanya berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan terbatas bagi kepentingan klien saja dan tidak untuk pihak lainnya dengan ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan Jasa Konsultasi Hukum dalam bentuk memberikan konsultasi Hukum (Legal Consultation), Nasihat Hukum (Legal Advice) serta pendapat Hukum (Legal Opinion) mengenai segala macam permasalahan hokum yang dihadapi klien. MDP berkewajiban untuk menyimpan serta merahasiakan segala sesuatu yang diketahui, didengar atau dipercayakan klien kepada MDP kecuali apabila ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian ini berlaku
d.
Agreement with Legal Consultant Mariam Darus & Partners Mariam Darus & Partners (MDP) was appointed and assigned to the Legal Consultant of the Bank. MDP is only obliged to perform limited tasks for the benefit of clients only and not to another party to the scope of work Legal Consultants Legal Services in the form of consultation (Consultation Legal), Legal Advice (Legal Advice) and the opinion of Law (Legal Opinion) about the various kinds legal problems faced by clients. MDP is obliged to store and maintain whatever secrets are known, heard or have been entrusted to the MDP client unless otherwise determined by legislation. This agreement is valid for a period of 12 (twelve) months or on May 3, 2010 to May 3, 2011. This agreement is
d2/March 28, 2011
86
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau tanggal 3 Mei 2010 s.d tanggal 3 Mei 2011. Perjanjian ini masih berlaku meskipun perjanjian ini telah berakhir jika para pihak tetap berkewajiban melaksanakan seluruh kewajibannya.
still valid even if the agreement was terminated if the parties are still obligated to perform all its obligations.
e.
Perjanjian dengan Tiga Sekawan tentang Pemeliharaan (Maintenance) Program Interface SID Pada tanggal 8 Juli 2010, Bank dan Tiga Sekawan telah menandatangani perjanjian untuk melakukan pemeliharaan terhadap Program Interface SID. Perjanjian ini dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama No. BA/SP-17/Dir.02/VII/2010 dan No.002/TS/VII/2010. Tujuan kerjasama ini adalah untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan (maintenance) atas Program Interface SID yang meliputi perawatan rutin (preventive maintenance), perbaikan kerusakan (corrective maintenance), melakukan peng-install-an Program Interface SID pada Kantor Cabang Baru atau Kantor Cabang Pembantu, termasuk modifikasi dan penyesuaian terhadap ketentuan Bank Indonesia yang sedang berlaku dan Customer Request (minor) untuk menjaga agar peralatan dan/atau Program Interface SID. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan diakhirinya perjanjian ini oleh Bank dan Tiga Sekawan.
e.
Agreement with Tiga Sekawan for Maintenance of Interface SID Program On July 8, 2010, the Bank and Tiga Sekawan has signed an agreement to perform maintenance on the Program Interface SID. This agreement set forth in the Partnership Agreement No. BA/SP-17/Dir.02/VII/2010 and No.002/TS/VII/2010. The purpose of this cooperation is to carry out maintenance work for the Program Interface SID which includes routine preventive maintenance, corrective maintenance, do the installation Program Interface SID on a New Branch Office or Branch Offices, including modifications and adjustments to Bank Indonesia provisions in force, and Customer Request (minor) to keep the equipment and/or Program Interface SID. This agreement is effective from January 1, 2008 until the termination of this agreement by the Bank and Tiga Sekawan.
f.
Perjanjian dengan J.H. Purnama tentang Pembuatan dan Pemeliharaan (Maintenance) tentang Aplikasi PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006) Bank dan J.H Purnama telah melakukan perjanjian tentang pembuatan dan pemeliharaan (maintenance) Program Interface PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006). Perjanjan ini dituangkan dalam Perjanjian Kerjsama No.BA/SP03/Dir.02/I/2010 pada tanggal 28 Januari 2010.Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 28 Januari 2010 dan berakhir setelah lewatnya jangka waktu pemeliharaan (maintenance) Program Interface PSAK 50 dan PSAK 55 (Revisi 2006), yaitu satu tahun, dimulai sejak tanggal efektifnya penggunaan Program Interface PSAK 50 dan PSAK 55 (Revisi 2006) oleh Bank.
f.
Agreement with J.H. Purnama for Develop and Maintenance of Interface SFAS 50 and 55 (Revised 2006) Banks and JH Purnama has entered into an agreement concerning the manufacture and maintenance (maintenance) of Program Interface SFAS 50 and 55 (Revised 2006). This Agreement No.BA/SP-03/Dir.02/I/2010 set forth in the Cooperation Agreement on 28 January 2010. This agreement is valid from January 28, 2010 and ending after the termination of the maintenance period (maintenance) of Program Interface SFAS 50 and SFAS 55 (Revised 2006), which is one year, commencing on the effective use of the Program Interface SFAS 50 and SFAS 55 (Revised 2006) by the Bank.
g.
Perjanjian dengan PT Sigma Cipta Caraka tentang Jasa Operasional Data Center Bank dan PT Sigma Cipta Caraka telah melakukan perjanjian tentang jasa operasional Data Center. Perjanjian ini dituangkan dalam Addendum III terhadap Perjanjian Jasa Operasional Data Center, No. BA/SP-01A/Dir.02/I/2010 dan No. 0020/MNS/BAGR/10, tanggal 15 Januari 2010. Perjanjian ini merupakan perpanjangan dari Perjanjian Jasa Operasional Data Center No. 138.14.Agro/No.BA.SP04/Dir.01.02/VIII/2004 tanggal 31 Agustus 2004, Addendum I Perjanjian Jasa Operasional Data Center No.Bank Agro:BA/SP-19B/Dir.01/XII/2005/No.Sigma: 178.14.Agro tanggal 13 Desember 2005. Pengakhiran perjanijan ini salah satunya adalah salah satu pihak atau para pihak dalam Addendum III Perjanjian ini dinyatakan pailit atau dilikuidasi atau dicabut izan usahanya oleh lembaga atau instansi pemerintahan yang berwenang.
g.
Agreement with PT Sigma Cipta Caraka for Data Centre Operational Service The Bank and PT Sigma Cipta Caraka has entered into an agreement concerning the operational services Data Center. This agreement set out in Addendum III of Data Center Operations Services Agreement, No. BA/SP-01A/Dir.02/I/2010-No.0020/MNS/BAGR/10, January 15, 2010. This agreement is an extension of Data Center Operations Services Agreement No.138.14.Agro / No.BA.SP-04 / Dir.01.02 / VIII / 2004 August 31, 2004, Addendum I to the Data Center Operational Services Agreement No. Bank Agro: BA / SP-19B / Dir.01 /XII/2005/No. Sigma:178.14.Agro dated December 13, 2005. One of the termination of this agreement is if one party or the parties in Addendum III of this Agreement is declared bankrupt or liquidated or license has been revoked by the institution or agency of government authority.
d2/March 28, 2011
87
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
h.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
Perjanjian Pemeliharaan Automated Teller Machine (ATM) antara Bank dan PT Andalan Terampil Multisiss Bank telah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Andalan Terampil Multisiss telah melakukan perjanjian kerjasama tentang pemeliharaan ATM. Perjanjian dituangkan dalam No.BA/SP-08/DOR-01/V2005 dan No.ATM-DIR.015.05 tanggal 23 Mei 2005. Jangka waktu perjanjian adalah 12 (dua belas) bulan dan dapat diperpanjang setiap tahun.
h.
Agreement with Andalan Terampil Multisiss about maintenance Automated Teller Machine The Bank has entered into an agreement with PT Andalan Skilled Multisiss concerning maintenance of the Automated Teller Machine. The agreement set forth in No.BA/SP-08/DOR-01/V2005 and No.ATMDIR.015.05 May 23, 2005. The period of agreement is 12 (twelve) months and renewable every year.
47. Informasi Segmen
47. Segments Informations
Informasi segmen utama Bank berdasarkan letak geografis adalah sebagai berikut:
Geographical segment information of the Bank is as follows:
2010 Aset Total/ Total Assets
Kredit yang Diberikan/Loans
Rp
Rp
Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung Jambi
2,095,529,681 327,406,652 206,385,178 204,808,710 41,607,690 96,205,973 27,340,216 45,626,156 9,182,472
1,048,912,834 315,688,032 292,074,086 200,336,696 47,951,430 92,055,663 25,328,936 41,560,705 5,118,898
1,106,333,614 345,251,732 353,709,729 276,102,253 74,238,981 175,048,543 7,842,165 40,023,537 8,317,919
245,644,830 44,238,998 28,814,583 18,020,744 8,086,693 17,790,810 4,522,461 5,143,672 219,896
251,632,332 19,942,598 21,276,763 12,446,671 18,379,940 9,138,819 6,358,641 4,371,313 1,746,445
(9,250,043) 26,790,622 7,877,307 6,129,595 (10,327,730) 8,185,088 (1,836,180) 1,147,055 (1,526,549)
Jumlah
3,054,092,727
2,069,027,279
2,386,868,474
372,482,687
345,293,521
27,189,166
Wilayah
Simpanan Pihak Ketiga/Deposit fromThird Party Rp
Pendapatan Operasional/ Operating Income Rp
Beban Operasional/ Operating Expense Rp
Pendapatan Operasional Bersih/ Net Operating Income Rp
Region
Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung Jambi Total
2009 Aset Total/ Total Assets
Kredit yang Diberikan/Loans
Rp
Rp
Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung
1,778,635,306 350,153,122 298,410,031 319,161,182 145,674,728 67,057,259 11,274,413 11,312,469
1,252,716,000 253,846,771 292,402,374 27,822,304 35,422,465 86,614,752 17,017,989 27,787,209
1,289,618,938 327,836,818 295,758,033 309,046,889 145,971,129 60,725,892 12,736,394 12,603,171
243,547,571 42,708,028 27,527,784 15,466,317 6,069,859 16,173,769 4,088,995 4,009,927
231,822,243 26,307,496 43,289,977 24,239,064 27,622,977 11,173,041 3,888,962 3,946,482
37,899,548 16,352,020 (16,858,793) (8,715,612) (21,564,235) 4,985,138 163,820 60,520
Jumlah
2,981,678,510
1,993,629,864
2,454,297,264
359,592,250
372,290,242
12,322,406
Wilayah
Simpanan Pihak Ketiga/Deposit fromThird Party Rp
Pendapatan Operasional/ Operating Income Rp
2010 Rp Laba (Rugi) Sebelum Pajak Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung Jambi
Pendapatan Operasional Bersih/ Net Operating Income Rp
Region
Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung Total
2009 Rp
(17,597,611)
Net Income (Loss) Before Tax Jakarta Pekanbaru Medan Surabaya Semarang Bandung Balikpapan Lampung Jambi
6,393,480 6,258,500 (11,024,400)
27,293,927 7,299,434 6,179,658 (9,741,684)
4,077,410 (1,171,230)
8,171,061 (1,843,670)
1,636,450 (782,270) (784,810)
1,147,054 (1,526,699)
-4,603,130
19,381,469
d2/March 28, 2011
Beban Operasional/ Operating Expense Rp
88
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
48. Kejadian Setelah Tanggal Neraca
48. Subsequent Events
a. Pembayaran SKP tahun 2008 a. Payment of TAL year 2008 Pada tanggal 28 Januari 2011, Bank telah melakukan On January 28, 2011, the Bank has paid a portion of Tax pembayaran atas sebagian Surat Ketetapan Pajak (SKP) Assessment Letter (SKP) of the year 2008 amounting to tahun 2008 sebesar Rp 3.010.144 (lihat Catatan 22). Rp 3,010,144 (see Note 22). b. Pengajuan Surat Keberatan atas SKP tahun 2008 b. Submit of Objection Letter to the TAL year 2008 Pada tanggal 17 Maret 2011, Bank mengajukan surat On March 17, 2011, the Bank filed a formal objection to the keberatan atas SKP tahun 2008 sebesar Rp 33.007.893 TAL year 2008 amounting to Rp 33,007,893 with the Bank‟s dengan surat No. 42-57/Dir.02/III/2011. letter No. 42-57/Dir.02/III/2011. c.
Akuisisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk c. Acquisition by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) (BRI) Berdasarkan Akta Akuisisi No. 14 tanggal 3 Maret 2011 Based on the Acquisition Deed No. 14 dated March 3, 2011 dihadapan Notaris Chozie, SH, KN, pengganti dari Fathiah in presence of Notary Chozie, SH, KN, replacement of Helmi, SH, notaris di Jakarta, Bank dan BRI telah Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta, the Bank and BRI menandatangani Akta Akuisisi dengan cara membeli secara have signed the Deed of Acquisition by buying shares langsung saham milik Dana Pensiun Perkebunan directly owned by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) (Dapenbun) di Bank sebanyak 3.030.239.023 (tiga milyar tiga at Bank amounting to 3,030,239,023 (three billion three puluh juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu dua puluh tiga) hundred million two hundred and thirty nine thousand lembar saham atau 88,65% dari seluruh saham yang telah twenty three) shares or 88.65% of the total shares issued ditempatkan dan disetor penuh. and fully paid. Setelah dilakukan akuisisi, susunan pemegang saham Bank adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
After the acquisition, the composition of stockholders of the Bank are as follows:
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownerships
Jumlah/ Total
(%)
Rp
3,030,239,023 288,773,063 111,621,926 3,430,634,012
88.33 8.42 3.25 100.00
303,023,902 28,877,306 11,162,193 343,063,401
Stockholders PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dana Pensiun Perkebunan Public (each below 5%) Total
d. Penggantian Komisaris d. Replacement Commissioner Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Minutes of General Meeting of Shareholders Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Agroniaga Tbk tanggal (RUPSLB) PT Bank Agroniaga Tbk dated February 17, 17 Februari 2011 yang dibuatkan Akta No. 66 dari Notaris 2011 that notarized by Notary Rusnaldy, SH, No.66 whose Rusnaldy, SH, yang isinya memberhentikan dengan hormat contents dismiss with respect Miss Roswita Nilakurnia as Nona Roswita Nilakurnia selaku Komisaris Utama dan Tuan President Commissioner and Mr. Joseph Siswanto as an Joseph Siswanto selaku Komisaris Independen. Dalam Independent Commissioner. The RUPSLB also once RUPSLB juga sekaligus mengangkat kembali Nona Roswita appointed the Miss Roswita Nilakurnia as President Nilakurnia selaku Komisaris Utama dan Tuan Joseph Commissioner and Mr. Joseph Siswanto as Independent Siswanto selaku Komisaris Independen serta Tuan Irianto Commissioner and Mr Irianto as Commissioner until the sebagai Komisaris dengan masa jabatan sampai dengan closing of the Annual General Meeting of Shareholders for ditutupnya RUPS Tahunan Perseroan tahun buku 2010. the year 2010.
d2/March 28, 2011
89
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
49. Penyajian Kembali Atas Laporan Arus Kas
49. Restatement of Statements of Cash Flows
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen dari kas dan setara kas telah diubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2.a. Oleh karenanya, laporan arus kas komparatif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 telah disajikan kembali sebagai berikut: 2009 Disajikan Kembali/ Restatements
Sesuai yang Dilaporkan Sebelumnya/ As Reported Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode
Effective January 1, 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2.a. Accordingly, the comparative statements of cash flows for the year ended December 31, 2009had been restated as follows:
386,461,883 (445,698,702) 69,782,075 10,545,256 154,636,681 165,181,937
Setelah Disajikan Kembali/ As Restated --
440,559,483
386,461,883 (5,139,219)
-440,559,483 197,981,844 638,541,327
69,782,075 451,104,739 352,618,525 803,723,264
50. Reklasifikasi Akun
Net Cash Flows Provided by (Used for) Operating Activities Net Cash Flows Provided by (Used for) Investing Activities Net Cash Flows Provided by Financing Activities Net Increase in Cash and Cash Equivalent Cash and Cash Equivalent at the Beginning Balance Cash and Cash Equivalent at the end of Year
50. Reclassification of Accounts
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010.
The following accounts in the financial statements for the period ended December 31, 2009 have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the financial statements for the period ended December 31, 2010.
Ikhtisar saldo akun yang direklasifikasi pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Summary of account balances are reclassified as of and for the yeaar ended December 31, 2009 are as follows:
Neraca 31 Desember 2009 Penempatan pada Bank Indonesia Surat-Surat Berharga Tagihan Akseptasi Agunan yang Diambil Alih Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aset Lain-lain
Sebelum Reklasifikasi/ Before Reclassification Rp
Reklasifikasi/ Reclassification
-758,253,966 ----137,897,599
239,880,080 (239,880,080) 29,841,077 22,776,484 38,483,887 12,723,520 103,824,968
Rp
Setelah Reklasifikasi/ After Reclassification Rp 239,880,080 518,373,886 29,841,077 22,776,484 38,483,887 12,723,520 34,072,631
Laporan Laba Rugi 31 Desember 2009 Pendapatan Operasional Lainnya - Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pembentukan Cadangan Penurunan Nilai
d2/March 28, 2011
23,939,082
(23,939,082)
--
(43,934,325)
23,939,082
(19,995,243)
90
Balance Sheet December 31, 2009 Placements with Bank Indonesia Securities Acceptance Receivables Foreclosed Assets Unearned Revenues Prepaid Expenses Others - Net Statement of Income December 31, 2009 Other Operating Income - Adjusment for Impairment Losses Allowance for Impairment Losses
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
51. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia
51. Revised Statements of Financial Accounting Standards and Bank’s Indonesia Regulation
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (konsolidasi), Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
As of the date of completion of the financial statements, Indonesian Institute of Accountants has issued revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) and pull out some specific SFAS. Financial accounting standards will become effective as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 PSAK
Periods beginning on or after 1 January 2011 SFAS
1.
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
SFAS PSAK 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim” PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” PSAK 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009) ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud” PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis” PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan” PSAK 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK 58 (Revisi 2009) ”Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” 1.
ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” 2. ISAK 9 ”Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa” 3. ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan” 4. ISAK 11 ”Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” 5. ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas –Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” 6. ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” 7. ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
d2/March 28, 2011
2. 3. 4. 5. 6. 7.
SFAS 01 (Revised 2009) ”Presentation of Financial Statements” SFAS 02 (Revised 2009) ”Statement of Cash Flows” SFAS 03 (Revised 2010) ”Interim Financial Reporting” SFAS 04 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statement” SFAS 05 (Revised 2009) “Operating Segment” SFAS 07 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”
8.
SFAS 08 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” SFAS 12 (Revised 2009) “Interest in Joint Ventures”
9.
SFAS 15 (Revised 2009) ”Investment on Associates”
10. 11. 12. 13.
SFAS 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” SFAS 22 (Revised 2010) “Business Combination” SFAS 23 (Revised 2010) “Revenue” SFAS 25 (Revised 2009) ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS 48 (Revised 2009) ”Impairment of Assets” SFAS 57 (Revised 2009) ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS 58 (Revised 2009) “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”
14. 15. 16.
IFAS 1. IFAS 07 (Revised 2009) “Consolidation – Special Purpose Entities” 2. IFAS 09 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” 3. IFAS 10 “Customer Loyalty Programs” 4. IFAS 11 “Distribution of Non-cash Assets to Owners” 5. IFAS 12 “Jointly Controlled Entities – Non-monetary Contributions by Venturers” 6. IFAS 14 ”Intangible Assets – Web Site Cost” 7. IFAS 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”
91
paraf:
PT BANK AGRONIAGA Tbk
PT BANK AGRONIAGA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)
Perusahaan dan perusahaan anak masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (In Thousand Rupiah, unless otherwise stated)
The Company is still evaluating the impact of applying SFAS and IFAS above and the impact to the financial statements of the application of SFAS and IFAS can not be determined.
52. Management’s Responsibility on The Financial Statements
52. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2011
( Kemas M. Arief ) Caretaker Direktur Utama
d2/March 28, 2011
Management of the Bank is responsible for the financial statements that were completed on March 23, 2011.
( Sjahfiri Gaffar ) Direktur Operasional
92
( Apriyon ) Kabag Keuangan
paraf: