P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan atas Laporan Keuangan
6
BANK BUMI ARTA SURAT PERNYATAAN DIREKSI 7, TENTANG TANGGTINGJAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN TINTUI' TANGGAL YANG BERAKHTR3 1 MARET 2013DAN 3l DESFMBER2012 P.T. BANK BUMI ARTA TbK.
Kami yangbertandatangandibawahini: 1. Nama Alamat kantor Alamatdomisili sesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
Wikan Aryono S. Jl. WahidHasyimNo. 234,JakartaPusat Jl. JanurElok VIII QG 4/6, JakartaUtara
2. Nama Alamat kantor AlamatdomisilisesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
Hendrik Atmaia Jl. WahidHasyimNo. 234,JakartaPusat Jl. Pluit PermaiRayaNo. 5, JakartaUtara
02r - 2300455 PresidenDirektur
02t - 2300455 Direktur
menyatakanbahwa: 1. Bertanggung jawab atas pen)'usunan dan penyajian laporan keuangan; 2. Laporan keuangantelah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; 3. a. Semua informasi dalam laporan telah dinmat secaralengkap dan benar; b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Bertanggung jawab atas sistem peirgendalian intern dalam Bank.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakart425 April20l3
Wikan Aryono S.
Hendrik Atmaja
PT. BANKBUMI ARTATbK. HeadOffice:Jl. WahidHasyimNo. 234 Jakarla10250,Tel.(021)2300893,2300455,Fax.(021)3102632
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 Catatan
31 MARET 2013 Rp
31 DESEMBER 2012 Rp
ASET 2b,2c,2e,4, 36,37,38,39
30,372,381,340
35,775,309,185
2b,2c,2e,2j, 5,36,37,38,39
290,703,744,789
264,619,971,119
GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 509.936.429 pada 31 Maret 2012 dan Rp 440.201.820 pada 31 Desember 2012
2b,2c,2e, 2j,2r,6,36, 37,38,39
48,680,115,987
41,728,185,725
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima yang belum diamortisasi sebesar Rp 534.313.260 pada 31 Maret 2013 dan Rp 203.449.868 pada 31 Desember 2012
2b,2e,2k, 2r,7,36, 38.39
924,465,686,740
676,296,550,132
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.489.844.650 pada 31 Maret 2013 dan Rp 751.450.894 pada 31 Desember 2012
2b,2e,2l,8, 36,38,39
97,510,155,350
69,248,549,106
3,679,906,798
3,907,157,096
2,319,414,603,995
2,221,778,072,685
2,323,094,510,793
2,225,685,229,781
2,032,570,993
732,738,065
KAS
GIRO PADA BANK INDONESIA
KREDIT Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai nihil pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 14.735.256.369 tahun 2013 dan Rp 15.275.447.359 tahun 2012
2c,2e,2m, 2r,9,36, 37,38,39
2d,34
Jumlah TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 20.530.940 pada 31 Maret 2013 dan Rp 7.401.311 pada 31 Desember 2012
2c,2e,2n,2r, 10,36,37, 38.39
PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 100.000 pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
2e,2o,2r, 11,36,38
9,900,000
9,900,000
PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
2e,12,36, 38.39
19,087,414,565
17,629,586,610
ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 69.539.799.464 pada 31 Maret 2013 dan Rp 67.990.415.896 pada 31 Desember 2012
2p,13,36,38
132,263,349,248
133,556,736,066
ASET TIDAK BERWUJUD - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 9.348.207.019 pada 31 Maret 2013 dan Rp 9.122.261.382 pada 31 Desember 2012
2q,14,36,38
3,378,623,694
3,604,569,331
ASET PAJAK TANGGUHAN
2z,36,38
4,564,503,806
4,564,503,806
ASET LAIN-LAIN - BERSIH
2s,2t, 15,36,38
35,644,880,825
10,064,759,931
3,911,807,838,130
3,483,516,588,857
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-1-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Lanjutan) Catatan
31 MARET 2013 Rp
31 DESEMBER 2012 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS 2c,2f,2u,16, 36,37,38
LIABILITAS SEGERA
14,380,755,864
16,445,211,285
57,210,276,008 3,221,693,180,684 3,278,903,456,692
66,862,325,854 2,807,978,705,370 2,874,841,031,224
2f,2w,18, 36,38,39
8,863,092,860
16,931,736,863
2c,2f,2n,10, 36,37,38,39
2,053,101,933
740,139,376
2z,19,36
3,939,231,338
6,026,569,020
BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2f,20,36,39
8,909,575,981
6,845,898,448
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
2aa,21,36
32,845,481,198
31,432,593,363
LIABILITAS LAIN-LAIN
2f,22,36, 37.38
24,856,999,221
7,748,062,375
3,374,751,695,087
2,961,011,241,954
2c,2f,2v,17, 36,37,38,39, 2d,34
SIMPANAN Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan
SIMPANAN DARI BANK LAIN
LIABILITAS AKSEPTASI UTANG PAJAK
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS MODAL SAHAM - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 8.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.310.000.000 saham
23
231,000,000,000
231,000,000,000
TAMBAHAN MODAL DISETOR
25
10,989,779,766
10,989,779,766
SALDO LABA Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
24
17,500,000,000 277,566,363,277
17,500,000,000 263,015,567,137
537,056,143,043
522,505,346,903
3,911,807,838,130
3,483,516,588,857
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Beban Bunga Bunga Premi penjaminan pemerintah Hadiah
2d,2x,26, 34,38 2d,2x,27, 34,38
Jumlah Beban Bunga Pendapatan Bunga - Neto Pendapatan Operasional Lainnya Jasa administrasi Provisi dan komisi selain dari kredit - Neto Keuntungan transaksi mata uang asing - Neto Lain-lain
2y,38, 28 2y 2c
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pemulihan (Beban) cadangan kerugian penurunan nilai - Neto Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi
2e,29
2d,30,34 31
31 MARET 2013 Rp
31 MARET 2012 Rp
89,548,341,832
71,215,321,081
38,291,384,127 1,617,356,144 155,237,756
29,086,881,998 1,299,877,757 150,000,000
40,063,978,027
30,536,759,755
49,484,363,805
40,678,561,326
1,713,013,145 272,586,366 92,557,381 1,609,349,016
1,748,451,128 186,934,855 431,743,753 841,912,907
3,687,505,908
3,209,042,643
(381,487,593)
(7,608,211,504)
20,106,310,747 14,397,808,046
16,970,949,596 12,335,138,711
Jumlah Beban Operasional Lainnya
34,504,118,793
29,306,088,307
Beban Operasional Lainnya - Neto
(30,435,125,292)
(18,488,834,160)
19,049,238,513
22,189,727,166
300,337,711 58,412,416
277,000,000 32,604,939
358,750,127
309,604,939
19,407,988,640
22,499,332,105
4,857,192,500
5,624,827,000
14,550,796,140
16,874,505,105
-
-
14,550,796,140
16,874,505,105
6.30
7.30
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Keuntungan penjualan aset tetap - Neto Lain-lain
2p,13 2s,32
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NETO LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK
2z,19
LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lainnya JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
2ab,33
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012
Catatan
Saldo per 1 Januari 2012
Tambahan Modal Disetor
Modal disetor Rp
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp
Rp
231,000,000,000
10,989,779,766
15,000,000,000
Ditentukan untuk cadangan umum
24
-
-
Dividen tunai
24
-
-
-
-
-
-
Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Maret 2012
231,000,000,000
Catatan
Saldo per 1 Januari 2013
10,989,779,766
Tambahan Modal Disetor
Modal disetor Rp
17,500,000,000
(2,500,000,000) -
10,989,779,766
17,500,000,000
476,131,107,583 -
16,874,505,105
16,874,505,105
233,515,832,922
493,005,612,688
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp
Rp
231,000,000,000
2,500,000,000
219,141,327,817
Jumlah ekuitas Rp
263,015,567,137
Jumlah ekuitas Rp 522,505,346,903
Ditentukan untuk cadangan umum
24
-
-
-
-
-
Dividen tunai
24
-
-
-
-
-
-
-
-
Laba komprehensif tahun berjalan Saldo per 31 Maret 2013
231,000,000,000
10,989,779,766
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
17,500,000,000
14,550,796,140
14,550,796,140
277,566,363,277
537,056,143,043
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2013 DAN 2012 31 MARET 2013 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan
Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi
31 MARET 2012 Rp
90,105,537,828 (38,000,300,494) 3,338,921,345 (18,693,422,912) (4,815,960,082) 9,701,504,385 (5,212,214,500)
69,222,990,852 (31,523,240,023) 2,258,592,398 (16,303,420,776) (729,563,418) 13,519,857,293 (10,656,476,500)
36,424,065,570
25,788,739,826
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Simpanan Simpanan dari Bank Lain Liabilitas lainnya
(96,869,090,021) (74,734,716,535)
(145,232,011,854) (28,238,845,467)
404,062,425,467 (8,068,644,003) (3,796,771,103)
(31,895,040,713) 395,377,245 1,231,816,974
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
257,017,269,375
(177,949,963,989)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
(80,000,000,000) 50,000,000,000 315,500,000 (615,876,750)
(15,265,000,000) 100,000,000,000 277,000,000 (2,581,198,278)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi
(30,300,376,750)
82,430,801,722
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran deviden tunai
-
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
226,716,892,625
-
(95,519,162,267)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1,068,549,285,920
1,052,219,793,080
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,295,266,178,545
956,700,630,813
30,372,381,340 290,703,744,789 49,190,052,416 925,000,000,000
30,798,532,285 229,797,682,463 23,667,509,018 672,436,907,047 -
1,295,266,178,545
956,700,630,813
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Kas dan Setara Kas Transaksi yang tidak mempengaruhi kas: Penurunan (Kenaikan) dalam tagihan akseptasi Kenaikan (Penurunan) dalam kewajiban akseptasi
(1,312,962,558) 1,312,962,558
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
(350,610,705) 350,610,705
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/111.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang- undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 20 tanggal 15 September 2011, yang dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.1031901 tanggal 5 Oktober 2011, antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-179/BU2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di JI. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang, 22 kantor cabang pembantu, 18 kantor kas dan 72 payment points yang seluruhnya berlokasi di Indonesia. Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa. 6
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) Jumlah karyawan Bank sebanyak 884 dan 870 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Presiden Direktur Direktur Direktur
Rachmat Mulia Suryahusada Daniel Budidharma R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Wikan Aryono S. Hendrik Atmaja Tan Hendra Jonathan
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
31 Maret 2013 R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Lexyndo Hakim, SH,MH,M.Kn Timotius (DR Timotius)
31 Desember 2012 R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Djoki Sutiono Timotius (DR Timotius)
Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota Anggota
Daniel Budidharma Nancy Effendy Timotius (DR Timotius)
Ketua Anggota Anggota
Daniel Budidharma Rachmat Mulia Suryahusada Jenny
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
7
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp160 per saham.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 012, 2.286.900.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan- peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank, sementara laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri kedalam laporan 8
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam mata uang penyajian.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi
Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi terdiri atas:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
ii. iii. iv. v.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 9
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e. Aset Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi. Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Pendapatan bunga yang masih akan diterima
10
Klasifikasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Tersedia untuk dijual - sebesar biaya perolehan Pinjaman yang diberikan dan piutang
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui berdasarkan metode pengembalian efektif.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif. Dividen atas instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. 11
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
• •
•
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual, di samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu Bank dalam penerimaan pembayaran, peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta perubahan diamati dalam kondisi 12
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
ekonomi nasional atau lokal yang berhubungan dengan piutang yang tak tertagih.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Mulai 1 Januari 2012, di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
•
• •
Probability of default ("PD") - model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount - didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). Loss given default ("LGD") – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. 13
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) •
•
Loss identification period ("LIP") – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual. Exposure at default ("EAD") – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan PD, LIP dan LGD.
Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk tahun 2011 Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Kerugian penurunan nilai diakui pada laba atau rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara 14
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya. Penghentian pengakuan aset keuangan
f.
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. 15
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan
Simpanan dari bank lain
Liabilitas akseptasi
Bunga yang masih harus dibayar
Klasifikasi Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang perolehan diamortisasi
diukur pada biaya
diukur pada biaya
diukur pada biaya diukur pada biaya
diukur pada biaya
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak - pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. 16
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama (Catatan 39).
h. Reklasifikasi Aset Keuangan
i.
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Ketika aset keuangan yang dijual atau dihapuskan, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank: •
•
j.
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
17
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
l.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
m. Kredit
Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
n. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2f).
o. Penyertaan dalam Bentuk Saham
p.
Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e). Aset Tetap
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
ISAK 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah. 18
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Aset Tetap (lanjutan) Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut: Tahun 20 4–8 4–8 4
Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya- biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
19
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak.
Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak bersangkutan. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 8 (delapan) tahun. Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut.
Masa manfaat ekonomis dan metode amortisasi direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif. 20
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (lanjutan) Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku, sehingga efektif 1 Januari 2011, Bank mencatat dan menyajikan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
s. Agunan yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalarn perkiraan "Aset Lain- lain".
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan kedalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
t.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada tahun berjalan. Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-Lain
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian. 21
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Liabilitas Segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari nasabah maupun dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi.
v. Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2f.
w. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan pada Catatan 2f.
x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 2e dan 2f.
Untuk tujuan penerapan metode suku bunga efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang) pada tanggal 1 Januari 2010 atau pada tanggal pembukaan sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan.
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 2e dan 2f.
y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 22
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi (lanjutan) Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
z. Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi- transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan.
Pajak kini
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan akan terpulihkan atau yang akan dibayarkan kepada otoritas pajak. Tarif pajak dan peraturan perpajakan yang digunakan untuk menghitung jumlah pajak adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, di negara dimana Bank beroperasi dan menghasilkan laba kena pajaknya.
Pajak kini yang terkait dengan komponen yang diakui langsung ke ekuitas diakui di ekuitas dan tidak ke laporan laba rugi komprehensif. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil sehubungan dengan pelaporan pajak untuk situasi dimana relevan pajak terkait memerlukan interpretasi dan melakukan pencadangan jika diperlukan. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Bank mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Beban Non Operasional Lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari "Penghasilan (Beban) Pajak - Kini" dalam laporan laba rugi komprehensif.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima. Pajak tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai 23
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak tangguhan (lanjutan)
tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan jika diperlukan, dilakukan penyesuaian pada tanggal tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar saling hapus (offset), kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini masing- masing entitas tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
aa. Imbalan Pasca Kerja
Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (misalnya, pembayaran cuti besar, manfaat kesehatan pasca-kerja). Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui kewajiban dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut. Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. 24
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) aa. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
ab. Laba per Saham
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No.56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
ac. Informasi Segmen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada pengelompokkan geografis cabang.
25
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah tendentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dan aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
26
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
Manfaat Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
27
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap (lanjutan) Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Nilai tercatat asset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No, 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2e dan 2f. 4. KAS Kas terdiri dari: Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Euro Dolar Australia Jumlah
31 Maret 2013 29.350.435.900
984.528.513 27.722.940 8.680.014 1.013.973 30.372.381.340
31 Desember 2012 34.892.087.775 870.661.387 551.503 12.008.520 35.775.309.185
5. GIRO PADA BANK INDONESIA 31 Maret 2013
Jumlah
Rupiah
283.172.682.289
Jumlah
290.703.744.789
Dolar Amerika Serikat
Persentase
7.531.062.500
11,62 8,55
28
31 Desember 2012
Jumlah
257.632.783.619
6.987.187.500
264.619.971.119
Persentase 11,36 9,02
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer yang ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 November 2010, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disintensif bawah atau parameter disintensif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011, 5% sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011 dan 1% yang mulai berlaku sejak tanggal 1 November 2010 sampai dengan 28 Februari 2011. GWM Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Rupiah GWM Utama GWM Sekunder Mata Uang Asing
31 Maret 2013 9,12 3,22 8,55
31 Desember 2012 8,86 3,26 9,02
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 6. GIRO PADA BANK LAIN 31 Maret 2013
Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, New York PT Bank Central Asia Tbk OCBC, Singapore PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Hongkong
12.924.766.689 4.101.595.292 897.086.393 17.923.448.374 (179.234.484) 17.744.213.890
19.121.665.140 430.398.473 912.371.896 7.922.162.820 290.941.950
29
31 Desember 2012
14.095.045.153 9.493.952.518 4.640.690 23.593.638.361 (235.936.384) 23.357.701.977
13.554.671.609 1.644.324.036 524.316.623 334.977.912 288.546.750
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 31 Maret 2013
Mata Uang Asing (lanjutan) Bank of China, Jakarta PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Tokyo Sumitomo Mitsu Banking, Tokyo Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura OCBC, Singapura Dolar Australia Commonwealth Bank, Sydney Westpack Bank, Sydney Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London Euro Commerz Bank AG, Frankfurt Unicredito S.P.A, Roma Indover, Amsterdam Dolar Hongkong OCBC, Hongkong Standard Chartered Bank, Hongkong Franc Swiss UBS AG, Zurich Yuan China Bank ICBC, Jakarta Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Jumlah Giro pada Bank Lain - Neto Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Yuan China
72,877,460 40,517,797
28,198,608 219,533,454
114,121,436 135,906,551
31 Desember 2012
181,670,537 40,181,725
118,903,832 77,006,177 73,270,049 68,874,572
232,601,350 45,959,644
117,769,557 68,209,895
54,818,132 446,578,660 18,217,861
341,859,912 187,929,278 18,705,041
138,899,188
551,345,323 39,123,611
332,587,702
424,880,237
23,221,213 13,559,264
355,545,229
117,776,986 31,266,604,042 (330,701,945) 30,935,902,097 48,680,115,987
116,325,736 18,574,749,184 (204,265,436) 18,370,483,748 41,728,185,725
0.05% 0.73%
0.01% -
0.27%
1.12%
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada bank Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008.
30
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
saldo akhir tahun
31 Maret 2013
Rupiah
Mata Uang Asing
Jumlah
31 Desember 2012
Rupiah
235.936.384
204.265.436
440.201.820
130.732.286
(56.701.900)
125.479.774
68.777.874
179.234.484
330.701.945
509.936.429
-
956.735
956.735
Mata Uang Asing
Jumlah
75.707.402
206.439.688
105.204.098
123.891.590
229.095.688
235.936.384
204.265.436
440.201.820
4.666.444
4.666.444
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36. 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: Rupiah Bi Fasilitas Simpanan termasuk bunga nihil tahun 2013 dan Rp 14.047.751 tahun 2012 Bi Penempatan Berjangka termasuk bunga sebesar Rp 534.313.260 tahun 2013 dan Rp 189.402.117 tahun 2012 Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Neto
31 Maret 2013
31 Desember 2012
125.000.000.000
126.485.952.249
799.465.686.740
549.810.597.883
924.465.686.740
676.296.550.132
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.
31
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Fasilitas Simpanan Penempatan Berjangka
31 Maret 2013 Tingkat bunga rata-rata per Jangka Waktu tahun 1 - 7 hari 4,00% 1 - 7 hari 4,18% 30 - 45 hari
4,43%
31 Desember 2012 Tingkat bunga rata-rata per Jangka Waktu tahun 1 - 7 hari 3,87% 1 - 7 hari dan 4,16% 7 - 15 hari
4,23%
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dikelompokkan sampai dengan 1 bulan (Catatan 36).
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 8. EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi
31 Maret 2013
31 Desember 2012
100.000.000.000
70.000.000.000
97.510.155.350
69.248.549.106
(2.489.844.650)
Jumlah Efek-efek - Neto
Tingkat bunga rata-rata per tahun Jangka Waktu Sisa Umur
4,80% 273 4 - 8 bulan
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
32
(751.450.894)
4,42% 273 - 280 hari 1 - 12 bulan
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 34. a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan
Lancar 1.202.140.905.875 617.355.971.638 430.309.952.625 311.707.929
31 Maret 2013
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
860.740.809 18.389.353.589 5.334.088.602 -
250.479.423 -
Diragukan
Macet
35.808.320 276.386.153 -
Total
12.368.241.209 993.051.075 -
1.215.405.696.213 637.265.241.878 435.644.041.227 311.707.929
Jumlah
2.250.118.538.067
24.584.183.000
250.479.423
312.194.473
13.361.292.284
2.288.626.687.247
Jumlah
2.299.321.617.982
24.584.183.000
250.479.423
312.194.473
13.361.292.284
2.337.829.767.162
2.298.991.816.753
24.075.459.668
718.754
2.323.094.510.793
Dolar Amerika Serikat Modal Kerja
Cadangan Kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Jumlah
Dolar Amerika Serikat Modal Kerja
Jumlah
Cadangan Kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
49.203.079.915
(329.801.229)
Lancar 1.172.036.350.405 576.435.338.512 404.629.605.677 337.491.954 2.153.438.786.548
52.752.486.626
-
(508.723.332)
(228.149.893) 22.329.530
-
(308.008.385) 4.186.088
31 Desember 2012
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
-
(13.360.573.530)
Diragukan
Macet
49.203.079.915
(14.735.256.369)
Total
340.942.397 14.810.457.678 5.407.633.831 -
303.128.753 277.188.724 -
259.845.045 -
12.380.654.464 989.553.074 -
1.185.061.076.019 592.772.383.033 410.037.239.508 337.491.954
-
-
-
-
52.752.486.626
20.559.033.906
2.206.191.273.174
20.559.033.906
2.205.456.785.034
20.190.970.515
(734.488.140)
-
(368.063.391)
33
580.317.477 580.317.477
(547.490.013)
32.827.464
259.845.045 259.845.045
(256.212.315) 3.632.730
13.370.207.538
2.188.208.190.514
13.370.207.538
2.240.960.677.140
1.014.038
2.225.685.229.781
(13.369.193.500)
(15.275.447.359)
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi: Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain
Jumlah
Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah
Jumlah
Cadangan Kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain
Jumlah
Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah
Jumlah
Cadangan Kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Lancar 937.158.903.459 205.160.821.883 24.376.352.871 142.900.673.179 944.609.123 939.577.177.552
31 Maret 2013
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
991.352.722 852.186.847 4.046.377.132 272.851.473 18.421.414.826
Diragukan
250.479.423
Macet
35.808.320 276.386.153
Total
4.826.497.970 6.327.485.093 32.291.042 2.175.018.179
943.012.562.471 212.340.493.823 24.376.352.871 146.979.341.353 1.217.460.596 960.700.476.133
2.250.118.538.067
24.584.183.000
250.479.423
312.194.473
13.361.292.284
2.288.626.687.247
49.203.079.915
-
-
-
-
49.203.079.915
42.140.533.364 7.062.546.551
-
2.299.321.617.982
24.584.183.000
2.298.991.816.753
24.075.459.668
(329.801.229)
Lancar 872.291.076.342 212.014.225.734 26.645.438.302 127.956.911.114 1.107.993.073 913.423.141.983
2.153.438.786.548 45.879.333.688 6.873.152.938
52.752.486.626
-
(508.723.332)
250.479.423
(228.149.893)
22.329.530
-
312.194.473
(308.008.385) 4.186.088
31 Desember 2012
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
301.681.277 878.809.239 4.538.084.090 14.840.459.300
20.559.033.906 -
2.206.191.273.174
20.559.033.906
2.205.456.785.034
20.190.970.515
(734.488.140)
-
(368.063.391)
303.128.753 277.188.724
580.317.477 -
-
580.317.477
(547.490.013)
32.827.464
Diragukan
42.140.533.364 7.062.546.551
13.361.292.284
2.337.829.767.162
718.754
2.323.094.510.793
(13.360.573.530)
Macet
259.845.045
259.845.045 -
259.845.045
(256.212.315) 3.632.730
(14.735.256.369)
Total
4.413.513.185 6.781.733.195 31.991.921 2.142.969.237
13.370.207.538 -
877.309.399.557 219.674.768.168 26.645.438.302 132.526.987.125 1.107.993.073 930.943.604.289
2.188.208.190.514 45.879.333.688 6.873.152.938
52.752.486.626
13.370.207.538
2.240.960.677.140
1.014.038
2.225.685.229.781
(13.369.193.500)
(15.275.447.359)
Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun.
34
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) c. Jangka Waktu
1. Berdasarkan periode perjanjian kredit: Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Kredit
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Kredit
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Rupiah
dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Kredit
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
994.688.093.149
49.203.079.915
1.043.891.173.064
567.921.977.127
-
567.921.977.127
90.819.121.558
635.197.495.413 2.288.626.687.247
(14.735.256.369)
2.273.891.430.878
Rupiah
-
-
49.203.079.915
-
49.203.079.915
31 Desember 2012 Dolar Amerika Serikat
941.905.059.518
52.752.486.626
519.417.536.913
-
89.823.759.622
637.061.834.461 2.188.208.190.514
(15.275.447.359)
2.172.932.743.155
2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Kurang dari atau sama
31 Maret 2013
Rupiah
-
90.819.121.558
635.197.495.413
2.337.829.767.162
(14.735.256.369)
2.323.094.510.793
Jumlah 994.657.546.144
89.823.759.622
-
637.061.834.461
52.752.486.626
2.240.960.677.140
-
52.752.486.626
31 Maret 2013 Dolar Amerika Serikat
519.417.536.913
(15.275.447.359)
2.225.685.229.781
Jumlah
1.026.670.032.852
49.203.079.915
1.075.873.112.767
511.069.399.761
-
511.069.399.761
146.547.656.196 604.339.598.438
2.288.626.687.247 (14.735.256.369)
2.273.891.430.878
35
-
49.203.079.915
-
49.203.079.915
146.547.656.196 604.339.598.438
2.337.829.767.162
(14.735.256.369)
2.323.094.510.793
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) c. Jangka Waktu (lanjutan)
2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: (lanjutan)
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Kredit
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
31 Desember 2012
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
971.296.132.707
52.752.486.626
1.024.048.619.333
494.366.823.237
-
494.366.823.237
141.122.147.163 581.423.087.407
2.188.208.190.514 (15.275.447.359)
2.172.932.743.155
d. Berdasarkan Pihak:
-
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2.225.685.229.781
31 Desember 2012
3.907.157.096
-
3.679.906.798
3.907.157.096
2.284.946.780.449
2.184.301.033.418
Pihak Ketiga Rupiah
(15.275.447.359)
52.752.486.626
-
Jumlah - Neto
2.240.960.677.140
-
3.679.906.798
Cadangan kerugian penurunan nilai
581.423.087.407
52.752.486.626
31 Maret 2013
Pihak Berelasi
141.122.147.163
-
49.203.079.915
52.752.486.626
Jumlah
2.334.149.860.364
2.237.053.520.044
Jumlah - Neto
2.319.414.603.995
2.221.778.072.685
Cadangan kerugian penurunan nilai
(14.735.256.369)
Jumlah Kredit - Neto
2.323.094.510.793
e. Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Kredit yang diberikan Pensiun Dolar Amerika Serikat
31 Maret 2013 12,46% 21,71% 6,98% 36
(15.275.447.359)
2.225.685.229.781
31 Desember 2012 12,67% 21,90% 6,98%
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) f.
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh Bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit.
g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran dan fasilitas cerukan.
h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit pensiunan, dan kredit perorangan lainnya.
i.
j.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun sebesar 11,56% dan 11,56% pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2013.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia: Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah Kredit
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah Kredit
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Kredit - Neto
31 Maret 2013
2.250.118.538.067
Dolar Amerika Serikat 49.203.079.915
2.299.321.617.982
312.194.473
-
312.194.473
Rupiah
24.584.183.000
250.479.423
13.361.292.284
-
-
-
Jumlah
24.584.183.000
250.479.423
13.361.292.284
2.288.626.687.247
49.203.079.915
2.337.829.767.162
2.273.891.430.878
49.203.079.915
2.323.094.510.793
(14.735.256.369)
-
31 Desember 2012
Rupiah
2.153.438.786.548
20.559.033.906
580.317.477
259.845.045
13.370.207.538
Dolar Amerika Serikat 52.752.486.626
-
-
-
-
(14.735.256.369)
Jumlah
2.206.191.273.174
20.559.033.906
580.317.477
259.845.045
13.370.207.538
2.188.208.190.514
52.752.486.626
2.240.960.677.140
2.172.932.743.155
52.752.486.626
2.225.685.229.781
(15.275.447.359)
37
-
(15.275.447.359)
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) k. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit.
l.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 31 Desember 2012
31 Maret 2013
Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain
Kredit bermasalah
Jumlah
4.862.306.290 6.327.485.093 32.291.042 2.701.883.755
13.923.966.180
Minimum penyisihan
Kredit bermasalah
(4.861.229.898) (6.327.419.730) (32.291.042) (2.675.791.138)
(13.896.731.808)
4.716.641.938 6.781.733.195 31.991.921 2.680.003.006
14.210.370.060
Minimum penyisihan
(4.702.852.621) (6.781.626.849) (31.980.530) (2.656.435.828)
(14.172.895.828)
n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 0,60% dan 0,63% dan rasio NPL Neto pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sebesar 0,00%.
o. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp179.387.713.230 dan Rp177.727.208.742.
p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun
Pemulihan tahun berjalan Unwinding interest
Penghapusan tahun berjalan
Selisih kurs penjabaran
Saldo akhir tahun
31 Maret 2013
Rupiah
15.275.447.359
(463.236.055)
(73.958.935) (2.996.000) -
14.735.256.369
38
Dolar Amerika Serikat -
-
-
-
Jumlah
15.275.447.359
(463.236.055)
(73.958.935) (2.996.000) -
14.735.256.369
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. KREDIT (lanjutan) p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: (lanjutan) Rupiah
Saldo awal tahun
23.984.588.291
Pemulihan tahun berjalan
(7.207.791.247)
Unwinding interest
Penghapusan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
31 Desember 2012
(1.412.477.185)
Dolar Amerika Serikat 477.271.399
(88.872.500)
(473.192.156)
-
15.275.447.359
-
-
(4.079.243) -
Jumlah
24.461.859.690
(7.680.983.403) (1.412.477.185)
(88.872.500)
(4.079.243)
15.275.447.359
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Saldo akhir tahun
31 Maret 2013
8.198.582.705 2.996.000
8.201.578.705
31 Desember 2012 8.109.710.205 88.872.500
8.198.582.705
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi Bukan Bank - Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah Tagihan Akseptasi - Neto
31 Maret 2013
2.053.101.933
(20.530.940)
2.032.570.993
31 Desember 2012 740.139.376
(7.401.311)
732.738.065
Tagihan akseptasi merupakan fasilitas L/C, pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 yang seluruhnya diberikan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.
39
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan) a. Tagihan Akseptasi (lanjutan)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
31 Maret 2013
31 Desember 2012
7.401.311 12.970.588 159.041
33.707.797 (27.519.857) 1.213.371
20.530.940
7.401.311
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
b. Liabilitas Akseptasi
Bukan Bank - Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat
31 Maret 2013
2.053.101.933
31 Desember 2012 740.139.376
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
944.004.788 796.835.000 312.262.145
Jumlah liabilitas akseptasi
2.053.101.933
31 Desember 2012 430.447.951 309.691.425
740.139.376
11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Nama Perusahaan Tersedia untuk dijual - metode biaya Pihak ketiga PT Aplikanusa Lintasarta Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Neto
Jenis Usaha
Komunikasi
Jumlah Penyertaan - Neto
Persentase Kepemilikan
1%
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
10.000.000 (100.000) 9.900.000
9.900.000
40
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM (lanjutan) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan adalah sebagai berikut: Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan
31 Maret 2013
Saldo akhir tahun
100.000 -
31 Desember 2012 100.000 -
100.000
100.000
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. 12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit adalah sebesar Rp19.087.414.565 dan Rp 17.629.586.610 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. 13. ASET TETAP
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaran bermotor Bangunan dalam penyelesaian Jumlah
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peraltan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
Jumlah Tercatat
1 Januari 2013 79.297.752.824 67.930.278.601 3.064.555.720
Penambahan
Pengurangan
15.500.000
Reklasifikasi
8.180.000
29.759.612.967 15.702.970.000
284.576.750 315.800.000
33.435.000 318.265.000
201.547.151.962
615.876.750
359.880.000
33.295.469.014 2.185.611.553
644.249.978 60.614.313
5.791.981.850
25.167.111.304 7.342.224.025
67.990.415.896
133.556.736.066
-
604.290.082 584.946.906
1.894.101.279
41
31 Maret 2013
874.763.850 -
79.297.752.824 68.805.042.451 3.071.875.720
-
30.010.754.717 15.700.505.000
-
201.803.148.712
8.180.000
-
33.939.718.992 2.238.045.866
344.717.711
-
69.539.799.464
-
33.435.000 303.102.711
(874.763.850)
-
4.917.218.000
25.737.966.386 7.624.068.220
132.263.349.248
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan)
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaran bermotor Bangunan dalam penyelesaian Jumlah
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peraltan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
Jumlah Tercatat
1 Januari 2012 70.906.453.553 62.187.045.614 2.587.908.111
Penambahan
Pengurangan
8.391.299.271 5.743.232.987 609.558.750
Reklasifikasi
28.526.501
26.653.497.382 11.252.876.000
3.409.725.850 5.811.550.000
407.994.905 1.361.456.000
176.801.257.810
26.543.871.558
30.934.009.407 1.855.348.267
2.361.459.607 211.775.787
3.213.477.150
23.592.471.552 6.567.109.674
62.948.938.900
113.852.318.910
2.578.504.700
2.129.648.657 2.119.970.129 6.822.854.180
31 Desember 2012
(104.384.640)
79.297.752.824 67.930.278.601 3.064.555.720
104.384.640 -
29.759.612.967 15.702.970.000
1.797.977.406
-
201.547.151.962
28.526.501
147.014.000
33.295.469.014 2.185.611.553
-
407.994.905 1.344.855.778 1.781.377.184
-
(147.014.000) -
5.791.981.850
25.167.111.304 7.342.224.025 67.990.415.896
133.556.736.066
Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan dan penghapusan aset dengan rincian sebagai berikut: 31 Maret 2013
Harga jual aset tetap Nilai buku
Keuntungan penjualan aset tetap
359.880.000 59.542.289
300.337.711
31 Maret 2012
277.000.000 -
277.000.000
Pada tangal 31 Maret 2013 dan 2012, tidak ada aset yang dihapusbuku.
Beban penyusutan adalah sebesar Rp1.894.101.279 dan Rp1.476.105.509 masing- masing untuk yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Maret 2013, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 46.067.125.648. Rincian aset dalam penyelesaian per 31 Maret 2013 adalah sebagai berikut:
Tanah Bangunan
Jumlah
3.475.531.680 1.441.686.320 4.917.218.000
31 Maret 2013 Persentase penyelesaian
100% 10%
42
Estimasi penyelesaian
Juni 2013 Juni 2013
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Bandar Lampung dan Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2014 dan 2042. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. Nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Maret 2013 sebesar Rp232.583.253.835.
Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo, PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp342.954.048.230 dan Rp427.496.286.358, masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 14. ASET TIDAK BERWUJUD
Biaya perolehan Perangkat lunak
Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku neto
Biaya perolehan Perangkat lunak
Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku neto
1 Januari 2013
12.726.830.713 (9.122.261.382) 3.604.569.331
1 Januari 2012
12.637.452.259 (7.936.815.425) 4.700.636.834
Penambahan
31 Maret 2013
Pengurangan
-
-
(225.945.637)
Reklasifikasi Koreksi transaksi
-
-
-
-
-
31 Desember 2012
Penambahan
89.378.454
(1.185.445.957)
43
Pengurangan -
-
Reklasifikasi Koreksi transaksi -
-
-
-
31 Maret 2013
12.726.830.713 (9.348.207.019) 3.378.623.694
31 Desember 2012
12.726.830.713 (9.122.261.382) 3.604.569.331
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. ASET LAIN-LAIN – NETO 31 Maret 2013
Uang muka ATM
2.000.000.000
Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi cadangan kerugian
31 Desember 2012
2.000.000.000
penurunan nilai sebesar
Rp 3.457.534.500 pada tanggal
31 Maret dan Rp 3.457.534.500 pada tanggal 31 Desember 2012
1.001.000.000
1.001.000.000
kantor
1.158.059.175
1.146.542.536
Beban dibayar dimuka
6.346.921.906
Persediaan alat tulis dan pelengkapan Properti terbengkalai
3.447.399.523
1.700.643.000
Lain-lain
1.700.643.000
23.438.256.744
Jumlah
769.174.872
35.644.880.825
10.064.759.931
Beban dibayar dimuka terdiri dari biaya sewa dibayar dimuka dan lainnya.
Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Maret 2013
Agunan yang diambil alih
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan
3.457.534.500 -
Saldo akhir tahun
3.457.534.500
31 Desember 2012 1.786.396.435 1.740.121.985 (68.983.920)
3.457.534.500
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup. Pada 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tidak ada penjualan agunan yang diambil alih.
44
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS SEGERA 31 Maret 2013
Rupiah Transfer dalam proses Titipan nasabah Lain-lain Jumlah
10.784.707.045 3.317.103.864 277.385.782 14.379.196.691
Mata uang asing Transfer dalam proses Yen Jepang Dollar Amerika Serikat Lain-lain Dollar Amerika Serikat Jumlah Jumlah
-
1.559.173 1.559.173 14.380.755.864
31 Desember 2012 11.289.436.160 4.988.848.084 164.542.434 16.442.826.678 838.270
1.546.337 2.384.607 16.445.211.285
17. SIMPANAN Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 34.
Simpanan terdiri dari: Giro Tabungan Depsoito berjangka Saldo akhir
Giro Tabungan Depsoito berjangka Saldo akhir
Pihak berelasi 258.375.245 10.154.469.715 46.797.431.048 57.210.276.008
Pihak berelasi 4.120.993.970 17.438.389.989 45.302.941.895 66.862.325.854
45
31 Maret 2013
Pihak ketiga 523.419.353.621 339.742.140.030 2.358.531.687.033
3.221.693.180.684
31 Desember 2012
Pihak ketiga 442.198.222.838 347.834.744.596 2.017.945.737.936
2.807.978.705.370
Jumlah 523.677.728.866 349.896.609.745 2.405.329.118.081
3.278.903.456.692
Jumlah 446.319.216.808 365.273.134.585 2.063.248.679.831
2.874.841.031.224
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN (lanjutan) a. Giro
31 Maret 2013
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Jumlah
258.375.245 258.375.245
4.120.993.970 4.120.993.970
516.256.710.601 7.162.643.020 523.419.353.621
434.098.336.523 8.099.886.315 442.198.222.838
523.677.728.866
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Desember 2012
0,68% 0,50%
446.319.216.808
0,69% 0,50%
Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 34.
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah Rp50.000.000. b. Tabungan terdiri atas:
31 Maret 2013
Pihak berelasi Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA TabunganKu Dollar Amerika Serikat Tabungan BBA Jumlah
3.337.819.458 6.799.539.742 14.692.704
Pihak ketiga Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA TabunganKu Tabungan pensiun Dollar Amerika Serikat Tabungan BBA Jumlah Jumlah
3.977.392.912 13.446.584.169 12.015.002
2.417.811 10.154.469.715
2.397.906 17.438.389.989
176.155.914.659 146.011.741.578 2.748.395.911 9.389.025.843
179.721.194.812 152.715.019.147 2.457.216.289 8.868.741.906
5.437.062.039 339.742.140.030 349.896.609.745
46
31 Desember 2012
4.072.572.442 347.834.744.596 365.273.134.585
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN (lanjutan) b. Tabungan terdiri atas: (lanjutan)
31 Maret 2013
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Umum Rupiah Pensiun Dollar Amerika Serikat
c.
31 Desember 2012
1,38% 1,00% 0,75%
Deposito berjangka terdiri atas:
31 Maret 2013
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
Jumlah
1,38% 1,00% 0,65%
31 Desember 2012
44.991.082.094 1.806.348.954 46.797.431.048
41.104.772.397 4.198.169.498 45.302.941.895
2.287.620.938.370 70.910.748.663 2.358.531.687.033
1.958.900.519.412 59.045.218.524 2.017.945.737.936
2.405.329.118.081
2.063.248.679.831
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan perode:
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
Dollar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan Jumlah
Jumlah
Pihak berelasi
31 Maret 2013 Pihak ketiga
Jumlah
17.653.312.409 6.982.956.341 19.828.506.611 526.306.733
1.607.676.514.939 314.294.626.251 241.022.669.852 124.627.127.328
1.625.329.827.348 321.277.582.592 260.851.176.463 125.153.434.061
1.806.348.954 -
51.436.178.712 10.205.483.114 9.269.086.837
53.242.527.666 10.205.483.114 9.269.086.837
44.991.082.094
1.806.348.954
46.797.431.048
47
2.287.620.938.370
70.910.748.663
2.358.531.687.033
2.332.612.020.464
72.717.097.617
2.405.329.118.081
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN (lanjutan) d. Deposito berjangka terdiri atas: (lanjutan)
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan perode: (lanjutan)
Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
Dollar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan Jumlah Jumlah
31 Desember 2012 Pihak ketiga
Pihak berelasi
Jumlah
18.190.894.591 7.686.299.344 14.817.090.859 410.487.603 41.104.772.397
1.512.167.176.933 214.016.145.008 148.312.839.804 84.404.357.667 1.958.900.519.412
1.530.358.071.524 221.702.444.352 163.129.930.663 84.814.845.270 2.000.005.291.809
4.198.169.498 4.198.169.498 45.302.941.895
49.004.288.245 9.523.614.144 517.316.135 59.045.218.524 2.017.945.737.936
53.202.457.743 9.523.614.144 517.316.135 63.243.388.022 2.063.248.679.831
Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
31 Maret 2013
6,02% 2,09%
31 Desember 2012
5,98% 1,36%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp245.708.633.414 dan Rp249.366.139.683. 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Pihak Ketiga Giro Deposito berjangka
31 Maret 2013
1.113.092.860 7.750.000.000
Jumlah
8.863.092.860
Tingkat bunga rata-rata per tahun: Giro Deposito berjangka Jangka waktu deposito berjangka
3,17% 6,58% 1 - 3 bulan
48
31 Desember 2012
1.081.736.863 15.850.000.000
16.931.736.863
3,17% 6,58% 1 - 3 bulan
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka: Rupiah
1 bulan
3 bulan
Jumlah
31 Maret 2013
2.250.000.000
5.500.000.000
7.750.000.000
31 Desember 2012
4.000.000.000
11.850.000.000
15.850.000.000
19. UTANG PAJAK Utang pajak terdiri dari: Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan Pasal 4(2) - Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah
31 Maret 2013
261.376.196
1.847.771.422 232.439.670 12.068.039 1.567.157.000 18.419.011
3.939.231.338
31 Desember 2012
261.376.196
2.286.267.010 1.541.278.716 13.040.114 1.922.179.000 2.427.984
6.026.569.020
20. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Mata uang asing Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah Jumlah
31 Maret 2013
6.990.603.092 629.446.242 1.134.526.866 28.597.165 8.783.173.365 118.502.677 5.185.258 2.714.681 126.402.616
8.909.575.981
49
31 Desember 2012
5.428.183.281 566.746.303 748.728.168 33.443.306 6.777.101.058 63.297.751 2.847.399 2.652.240 68.797.390
6.845.898.448
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank tidak memiliki program pensiun dan pengelola dana pensiun, akan tetapi bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebanyak 884 dan 843.
Liabilitas imbalan kerja di pos neraca pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing adalah sebesar Rp32.845.481.198 dan Rp31.432.593.363. 22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN 31 Maret 2013
Biaya masih harus dibayar Setoran Jaminan Hadiah undian kesra Pendapatan diterima dimuka Setoran kliring Lain-lain Jumlah
31 Desember 2012
7.221.638.758 225.000.000 86.870.089 16.794.663.602 528.826.772 24.856.999.221
4.003.257.275 3.266.831.856 98.045.375 90.913.918 289.013.951 7.748.062.375
23. MODAL SAHAM 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
PT Surya Husada Investment PT Dana Graha Agung PT Budiman Kencana Lestari Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham
1.050.000.000 630.000.000 420.000.000
210.000.000 2.310.000.000
Persentase Kepemilikan 45,45 27,27 18,18
9,10 100
Jumlah Modal Disetor 105.000.000.000 63.000.000.000 42.000.000.000
21.000.000.000 231.000.000.000
24. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 32 tanggal 8 Juni 2012 dari Fatiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui:
50
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM (lanjutan) Pembentukan cadangan umum sebesar Rp2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2011 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2012 menjadi Rp17.500.000.000.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp10.741.500.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2011 kepada pemegang saham secara proposional yang telah dibayar penuh pada tahun 2012. 25. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut: Jumlah yang diterima dari pengeluaran 210.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagi Modal Disetor Neto Biaya emisi saham atas penawaran umum Tambahan modal disetor
Jumlah
33.600.000.000 (21.000.000.000) 12.600.000.000 (1.610.220.234)
10.989.779.766
26. PENDAPATAN BUNGA
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
Mata uang asing Kredit Penempatan pada bank lain Jumlah Jumlah
31 Maret 2013
78.782.096.358 1.071.332.218
31 Maret 2012
61.203.131.508 1.467.240.895
8.769.029.456 88.622.458.032
7.626.360.453 70.296.732.856
916.031.268 9.852.532 925.883.800
904.570.950 14.017.275 918.588.225
89.548.341.832
71.215.321.081
Pendapatan bunga dari pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp79.419.090 dan Rp116.113.680 (Catatan 34).
51
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN BUNGA Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah
Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
32.903.122.944 1.847.317.939 2.904.590.036 164.589.583 37.819.620.502
25.253.952.562 1.880.621.434 1.807.340.155 55.511.497 28.997.425.648
450.895.472 13.259.845 7.608.308 471.763.625
79.393.210 3.773.720 6.289.420 89.456.350
38.291.384.127
29.086.881.998
Beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp261.585.998 dan Rp125.807.873 (Catatan 34). 28. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah antara lain penggantian biaya LLG, penggantian biaya RTGS, penggantian biaya administrasi, komunikasi SWIFT, pos dan materai, dan lainnya. Jasa administrasi Jasa pos dan materai Komunikasi Lain-lain Jumlah
31 Maret 2013
1.548.235.547 89.151.010 25.185.372 50.441.216
1.713.013.145
31 Maret 2012
1.593.180.015 90.872.865 27.324.105 37.074.143
1.748.451.128
29. PEMULIHAN (BEBAN) CADANGAN KERUGIAN PPENURUNAN NILAI
Kredit (Catatan 9) Agunan yang diambil alih (Catatan 15) Tagihan akseptasi (Catatan 10) Penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 11) Giro pada bank lain (Catatan 6)
31 Maret 2013
463.236.055 (12.970.588) (68.777.874)
Jumlah - Neto
381.487.593
52
31 Maret 2012
7.665.903.110 (3.638.060) (54.053.546)
7.608.211.504
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji dan honor Tunjangan Bonus Imbalan pasca kerja (Catatan 20) Lembur Jumlah
31 Maret 2013
11.503.572.076 3.355.381.615 3.614.126.464 969.083.477 664.147.115
20.106.310.747
31 Maret 2012
9.543.090.380 3.166.284.173 2.665.064.551 1.021.049.092 575.461.400
16.970.949.596
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Penyusutan dan amortisasi Premi asuransi pinjaman pensiun Pemeliharaan dan perbaikan Administrasi bank Alat tulis, barang cetakan dan materai Biaya listrik, air dan bahan bakar Telepon dan teleks Asuransi Jamsostek Iuran anggota Pemasaran Konsumsi Komunikasi Adminstrasi ATM Sewa Pendidikan dan latihan Keamanan dan kebersihan Jasa profesional Pajak Transportasi Dinas luar Persediaan kantor Lain-lain Jumlah
31 Maret 2013
31 Maret 2012
14.397.808.046
12.335.138.711
2.120.046.916 1.685.469.580 1.482.328.712 1.111.673.119 928.685.502 755.074.149 623.926.670 499.426.533 461.234.274 425.256.656 409.435.484 398.034.452 394.208.790 353.508.000 319.091.640 294.084.238 216.406.531 167.850.000 131.366.392 117.427.003 77.449.320 26.169.300 1.399.654.785
1.771.497.485 997.413.928 1.363.253.715 1.166.578.809 975.240.498 681.082.975 725.403.219 451.781.175 393.941.795 393.628.476 145.597.950 436.415.036 366.497.739 213.218.000 388.937.064 173.200.894 532.081.524 150.900.000 57.904.872 350.423.494 33.073.630 130.007.740 437.058.693
Biaya lain-lain terdiri dari antara lain Biaya Outsourcing, Biaya Antaran Relasi, Biaya Penagihan Pinjaman Pensiun, dan lainnya.
53
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. PENDAPATAN NON OPERASIONAL LAIN-LAIN
31Maret 2013 31,118,112 25,450,000 1,844,304 58,412,416
Kelebihan pencadangan biaya Pendapatan sewa ruangan Lainnya - Neto Jumlah
31Maret 2012 5,912,168 25,450,000 1,242,771 32,604,939
33. LABA PER SAHAM Laba per Saham Dasar
Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dasar
31 Maret 2013
31 Maret 2012
14,550,796,140
16,874,505,105
2,310,000,000
2,310,000,000
Lembar
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
Lembar
34. SIFAT DAN TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Pihak berelasi PT Surya Husada Investment
Sifat dari hubungan Pemegang saham
PT Dana Graha Agung
Pemegang saham
PT Budiman Kencana Lestari
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif
Pemegang saham
Manajemen kunci
54
Sifat dari transaksi Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Kredit yang diberikan, Simpanan dari nasabah, Beban tenaga kerja
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. SIFAT DAN TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Saldo kredit dan simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Jumlah
31 Maret 2013 Pinjaman Karyawan Lainnya Jumlah
31 Desember 2012
238,052,130 3,441,854,668 3,679,906,798
3,907,157,096 3,907,157,096
Jumlah 31 Desember 2012
31 Maret 2013 Simpanan Giro Tabungan Deposito Jumlah
258,375,245 10,154,469,715 46,797,431,048 57,210,276,008
31 Maret 2013 Pendapatan bunga Kredit Beban bunga
Persentase terhadap jumlah aset 31 Desember 31 Maret 2013 2012 0.01 0.09 0.10
Persentase terhadap jumlah liabilitas 31 Desember 31 Maret 2013 2012
4,120,993,970 17,438,389,989 45,302,941,895 66,862,325,854
Jumlah 31 Maret 2012
79,419,090
116,113,680
Jumlah 31 Maret 2012 31 Maret 2013 261,585,998 125,807,873
0.11 0.11
0.01 0.30 1.39 1.70
0.14 0.59 1.53 2.26
Persentase terhadap jumlah 31 Maret 2013 31 Maret 2012 0.09
0.16
Persentase terhadap jumlah 31 Maret 2013 31 Maret 2012 0.68 0.43
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pejabat eksekutif sebagai berikut: 31 Maret 2013
Jumlah Pegawai
Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Resiko Pejabat eksekutif Jumlah
3 3
3 23
32
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
253.575.000 526.440.000
26.905.366
-
2.213.210.500
126.539.571
-
26.056.000 1.407.139.500
99.634.205
-
253.575.000 553.345.366
26.056.000 1.506.773.705
2.339.750.071
31 Maret 2012 Jumlah Pegawai Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Resiko Pejabat eksekutif Jumlah
3 3
3 23
32
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
230.511.000 463.515.000
27.255.822
-
1.932.471.000
120.059.544
-
40.005.000 1.198.440.000
55
92.803.722
-
230.511.000 490.770.822
40.005.000 1.291.243.722
2.052.530.544
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. KOMITMEN DAN KONTIJENSI 31 Maret 2013 Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dolar Amerika Serikat Irrecovable Letter of Credit yang masih berjalan Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Jumlah liabilitas Komitmen Jumlah liabilitas Komitmen - Neto
31 Desember 2012
594.342.526.045 15.561.673.980
565.271.337.679 6.362.328.719
11.258.597.450 2.390.392.375 14.880.024.000 638.433.213.850 638.433.213.850
7.053.217.134 19.183.572.989 3.699.587.000 601.570.043.521 601.570.043.521
31 Maret 2013
Tagihan kontijensi Bunga dalam penyelesaian Rupiah
429.278.382
429.746.182
5.674.303.036 5.245.024.654
3.969.702.061 3.539.955.879
219.672.708.259
219.772.105.587
Liabilitas Kontijensi Bank Garansi yang diberikan Rupiah Jumlah Liabilitas Kontijensi - Neto Lain - Lain Titipan kliring berupa warkat cek, bilyet giro, inkaso dan lainnya
31 Desember 2012
36. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka Efek-efek Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka
Lain-lain
-
(509.936.429)
1 bulan
30.372.381.340 290.703.744.789 49.190.052.416
-
-
925.000.000.000
(2.489.844.650)
-
(534.313.260) -
> 1 - 3 bulan
-
-
-
-
-
-
56
31 Maret 2013 > 3 - 12 bulan
-
-
-
100.000.000.000 -
> 1 - 5 tahun
-
-
-
-
-
> 5 tahun
-
-
-
-
-
Jumlah
30.372.381.340 290.703.744.789 49.190.052.416
(509.936.429)
925.000.000.000
(534.313.260) 100.000.000.000 (2.489.844.650)
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (lanjutan)
Aset Kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - Neto Jumlah Aset
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Utang pajak Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain - lain Jumlah Liabilitas Neto
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka Efek-efek Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka Kredit Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Lain-lain
1 bulan
-
99.884.937.046
(14.735.256.369) -
179.660.214.309
944.004.788
(20.530.940) (100.000)
-
-
750.887.254.634
312.262.145
-
-
> 1 - 5 tahun
796.327.961.412
796.835.000
-
10.000.000
31 Maret 2013 > 3 - 12 bulan
> 1 - 3 bulan
-
Jumlah
511.069.399.761
2.337.829.767.162
(20.530.940)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
> 5 tahun
-
-
(14.735.256.369) 2.053.101.933 10.000.000
(100.000)
132.263.349.248 3.378.623.694 4.564.503.806 35.644.880.825 157.571.375.925
19.087.414.565
-
-
-
-
1.415.182.534.944
180.457.049.309
896.640.223.557
750.887.254.634
511.069.399.761
19.087.414.565 132.263.349.248 3.378.623.694 4.564.503.806 35.644.880.825 3.911.807.838.130
-
14.380.755.864 2.735.553.875.409 3.863.092.860 944.004.788 3.939.231.338
269.748.963.948 5.000.000.000 796.835.000 -
273.600.617.335 312.262.145 -
-
-
14.380.755.864 3.278.903.456.692 8.863.092.860 2.053.101.933 3.939.231.338
32.845.481.198 24.856.999.221 57.702.480.419
8.909.575.981 2.767.590.536.240
99.868.895.506
(1.352.408.001.296)
Lain-lain
1 bulan
275.545.798.948
273.912.879.480
(95.088.749.639)
> 1 - 3 bulan
-
622.727.344.077
-
35.775.309.185 264.619.971.119 42.168.387.545
-
676.500.000.000
(751.450.894) -
65.542.624.698
213.094.427.960
745.411.521.675
(7.401.311)
-
-
-
(440.201.820) (203.449.868) -
(15.275.447.359) 10.000.000
(100.000) -
-
430.447.951
-
31 Desember 2012 > 3 - 12 bulan
750.887.254.634
-
-
50.000.000.000
-
-
-
-
-
17.629.586.610
-
57
-
-
-
20.000.000.000
309.691.425
-
-
-
> 1 - 5 tahun
-
-
511.069.399.761
> 5 tahun
8.909.575.981 32.845.481.198 24.856.999.221 3.374.751.695.087
537.056.143.043
Jumlah
-
35.775.309.185 264.619.971.119 42.168.387.545
-
676.500.000.000
722.545.234.570
494.366.868.237
(751.450.894) 2.240.960.677.140
-
-
(7.401.311)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(440.201.820)
(203.449.868) 70.000.000.000
(15.275.447.359) 740.139.376
-
10.000.000
-
17.629.586.610
-
(100.000)
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (lanjutan)
Aset Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - Neto Jumlah Aset
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Utang pajak Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain - lain Jumlah Liabilitas Neto
Lain-lain
1 bulan
31 Desember 2012 > 3 - 12 bulan
> 1 - 3 bulan
> 1 - 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
133.556.736.066 3.604.569.331 4.564.503.806 10.064.759.931 135.122.517.882
1.102.666.327.108
263.094.427.960
765.721.213.100
722.545.234.570
494.366.868.237
133.556.736.066 3.604.569.331 4.564.503.806 10.064.759.931 3.483.516.588.857
-
16.445.211.285 2.468.102.378.657 9.831.736.863 430.447.951 6.026.569.020
187.598.499.543 7.100.000.000 -
219.140.153.024 309.691.425 -
-
-
16.445.211.285 2.874.841.031.224 16.931.736.863 740.139.376 6.026.569.020
95.941.862.144
(1.405.015.915.116)
68.395.928.417
546.271.368.651
722.545.234.570
494.366.868.237
522.505.346.903
31.432.593.363 7.748.062.375 39.180.655.738
6.845.898.448 2.507.682.242.224
194.698.499.543
219.449.844.449
-
-
6.845.898.448 31.432.593.363 7.748.062.375 2.961.011.241.954
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk daan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah. 37. ASET DAN LIABLITAS DALAM MATA UANG ASING a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: ASET Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain - Neto
31 Maret 2013 Ekuivalen dalam Mata uang asing Rp
USD AUD SGD EUR
101.315 100 3.544 700
USD EUR GBP CHF JPY AUD SGD CNY HKD
2.933.165 40.031 9.345 32.347 2.375.349 27.198 31.643 74.504 467.013
USD
775.000
58
984.528.513 1.013.973 27.722.940 8.680.014
7.531.062.500
28.503.026.029 496.382.845 137.510.164 329.261.875 245.254.741 275.775.307 247.527.680 116.599.214 584.564.241
31 Desember 2012 Mata uang Ekuivalen dalam asing Rp 90.341 1.200 70 -
725.000
1.701.998 41.196 27.111 33.408 1.735.268 18.399 17.861 74.370 29.288
870.661.387 12.008.520 551.503 -
6.987.187.500
16.403.002.346 524.491.298 420.631.435 351.989.777 193.950.909 184.119.657 140.723.175 115.162.479 36.412.672
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. ASET DAN LIABLITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan) ASET Kredit - Neto Pihak ketiga Tagihan akseptasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah aset
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas akseptasi Setoran Jaminan Liabilitas keuangan lainnya Jumlah Liabilitas Jumlah Aset - Neto
31 Maret 2013 Ekuivalen dalam Mata uang asing Rp
31 Desember 2012 Mata uang Ekuivalen dalam asing Rp
USD USD
5.063.348 209.166
49.203.079.915 2.032.570.993
5.473.669 76.030
52.752.486.626 732.738.065
USD
160
1.559.173
247
2.384.607
USD
USD USD USD USD USD
22.145
186.135 8.593.821 211.279 13.008
215.198.022 90.939.758.966
1.808.766.765 83.510.453.722 2.053.101.933 126.402.616 87.500.284.209 3.439.474.757
27.642
2.431.022 5.394.477 76.798 338.971 7.139
266.398.811 79.992.516.160
23.428.977.130 51.989.267.555 740.139.376 3.266.831.856 68.797.391 79.496.397.915 496.118.245
b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. PDN Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 01 Juli 2010.
59
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. ASET DAN LIABLITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Berikut ini adalah rincian Posisi Devisi Neto Bank: 31 Maret 2013
Jenis Mata Uang
Dolar As Dolar Hong Kong Dolar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dolar Austalia Yen Jepang Yuan China Euro Jumlah
Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi Mata uang Ekuivalen dalam Rp Asing 9.104.139 88.469.465.971 467.013 584.564.241 35.187 275.250.620 9.345 137.510.164 32.347 329.261.875 27.298 276.789.280 2.375.349 245.254.741 74.504 116.599.214 40.731 505.062.859
Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontijensi Mata uang Ekuivalen dalam Rp Asing 10.162.993 98.758.881.659 23.151.500 2.390.392.375 1.200.000 14.880.024.000
90.939.758.965
116.029.298.034
Posisi Devisa Neto Absolut Mata uang Asing 1.058.854 467.013 35.187 9.345 32.347 27.298 20.776.151 74.504 1.159.269
Ekuivalen dalam Rp 10.289.415.689 584.564.241 275.250.620 137.510.164 329.261.875 276.789.280 2.145.137.634 116.599.214 14.374.961.141
28.529.489.858
Modal *)
Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan
458.974.135.063
Persentase PDN terhadap modal
6,22% 31 Desember 2012
Jenis Mata Uang
Dolar As Dolar Hong Kong Dolar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dolar Austalia Yen Jepang Yuan China Euro
Jumlah
Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi Mata uang Ekuivalen dalam Asing Rp 8.094.680 78.012.474.742 9.288 36.412.668 17.931 141.274.665 27.111 420.631.473 33.408 351.989.772 19.599 196.128.152 1.735.268 193.950.909 41.196 524.491.308 74.370 115.162.471
79.992.516.160
Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontijensi Mata uang Ekuivalen dalam Rp Asing 10.239.167 98.679.970.902 33.100.000 3.699.587.000 102.379.557.902
Posisi Devisa Neto Absolut Mata uang Asing 2.144.487 29.288 17.931 27.111 33.408 19.599 31.364.732 41.196 74.370
Ekuivalen dalam Rp 20.667.496.161 36.412.668 141.274.665 420.631.473 351.989.772 196.128.152 3.505.636.091 524.491.309 115.162.471
25.959.222.762
Modal *)
Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan
427.398.935.921
Persentase PDN terhadap modal
6,07%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
Batas nilai absolute PDN yang diperkenankan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp91.795 juta dan Rp 85.480 juta. 60
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. ASET DAN LIABLITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Persentase PDN terhadao modal pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 6,22% dan 6,07%.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
c. Lainnya
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 1 Pounsterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Dolar Hongkong 1 Yen Jepang 1 Yuan China
31 Maret 2013 14.714,24 12.400,02 9.717,50 10.179,13 10.139,73 7.822,50 1.251,71 103,25 1.565,00
31 Desember 2012 15.514,93 12.731,62 9.637,50 10.536,25 10.007,10 7.878,61 1.243,27 111,77 1.548,50
38. INFORMASI SEGMEN Informasi Wilayah Geografis cabang-cabang Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan diluar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi wilayah geografis: PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga - Kredit - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Efek-efek
BEBAN SEGEMEN Beban bunga Pendapatan operasional lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba tahun berjalan
Jakarta
31 Maret 2013 Luar Jakarta
Jumlah
40.212.366.308
39.485.761.318
79.698.127.626
29.014.016.076 1.701.297.172
9.277.368.051 1.986.208.736
38.291.384.127 3.687.505.908
8.777.556.841 1.071.332.218 50.061.255.367
171.533.045 273.232.893 (1.369.552.857)
61
1.325.147 39.487.086.465
18.877.705.468 19.134.755.747 15.920.348.997
8.778.881.988 1.071.332.218 89.548.341.832
19.049.238.513 19.407.988.640 14.550.796.140
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - Neto - Penempatan pada Bank Indomesia dan bank lain - Neto - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Neto - Kredit - Neto - Tagihan akseptasi - Neto - Penyertaan dalam bentuk saham - Neto - Aset lainnya Jumlah Aset
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas
Beban penyusutan dan amortisasi
PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga - Kredit - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Efek-efek
BEBAN SEGEMEN Beban bunga Pendapatan operasional lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba tahun berjalan
Jakarta
31 Maret 2013 Luar Jakarta
Jumlah
47.791.337.419
888.778.568
97.510.155.350 1.319.161.626.523 2.032.570.993
9.900.000 422.895.230.247
1.003.932.884.270 -
2.813.866.507.272
93.119.668.020
97.510.155.350 2.323.094.510.793 2.032.570.993
1.097.941.330.858
3.911.807.838.130
2.544.996.183.401 61.858.439.507
2.606.854.622.908
733.907.273.291 8.863.092.860 25.126.706.028
767.897.072.179
3.278.903.456.692 8.863.092.860 86.985.145.535
3.374.751.695.087
1.208.869.873
911.177.043
2.120.046.916
924.465.686.740
Jakarta
-
31 Maret 2012 Luar Jakarta
48.680.115.987
924.465.686.740
9.900.000 516.014.898.267
Jumlah
33.315.782.825
28.791.919.633
62.107.702.458
23.039.347.119 1.840.124.711
6.047.534.879 1.368.917.932
29.086.881.998 3.209.042.643
7.592.342.669 1.467.240.895 42.375.366.389
7.282.024.597 7.366.179.534 4.497.388.284
62
48.035.059 28.839.954.692
14.907.702.569 15.133.152.571 12.377.116.821
7.640.377.728 1.467.240.895 71.215.321.081
22.189.727.166 22.499.332.105 16.874.505.105
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31 Desember 2012 Luar Jakarta
Jakarta
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - Neto - Penempatan pada Bank Indomesia dan bank lain - Neto - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Neto - Kredit - Neto - Tagihan akseptasi - Neto - Penyertaan dalam bentuk saham - Neto - Aset lainnya Jumlah Aset
9.900.000 372.224.445.954 2.472.327.346.897
97.590.990.094 1.011.189.241.960
9.900.000 469.815.436.048 3.483.516.588.857
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas
2.191.478.958.328 45.898.084.243 2.237.377.042.571
683.362.072.896 16.931.736.863 23.340.389.624 723.634.199.383
2.874.841.031.224 16.931.736.863 69.238.473.867 2.961.011.241.954
4.804.746.652
3.203.553.486
8.008.300.138
41.722.636.353
5.549.372
69.248.549.106 1.312.092.527.287 732.738.065
913.592.702.494 -
676.296.550.132
Beban penyusutan dan amortisasi
-
41.728.185.725
676.296.550.132
69.248.549.106 2.225.685.229.781 732.738.065
39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) Tabel dibawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Neto Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit Tagihan akspetasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo
-
97.510.155.350 -
97.510.155.350
Pinjaman yang diberikan dan piutang 30.372.381.340 290.703.744.789 48.680.115.987
31 Maret 2013
Biaya perolehan diamortisasi
Jumlah nilai tercatat
Nilai Wajar
-
30.372.381.340 290.703.744.789 48.680.115.987
30.372.381.340 290.703.744.789 48.680.115.987
924.465.686.740
-
924.465.686.740
924.465.686.740
19.087.414.565 3.638.436.425.207
-
2.323.094.510.793 2.032.570.993
63
-
97.510.155.350 2.323.094.510.793 2.032.570.993 19.087.414.565 3.735.946.580.557
97.510.155.350 2.323.094.510.793 2.032.570.993
19.087.414.565 3.735.946.580.557
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL)
Liabilitas Keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar Jumlah Selisih
Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Neto Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit Tagihan akspetasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Liabilitas Keuangan Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar Jumlah
Selisih
Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Neto Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit Tagihan akspetasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo
-
Pinjaman yang diberikan dan piutang -
97.510.155.350
3.638.436.425.207
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
31 Maret 2013
Biaya perolehan diamortisasi
3.278.903.456.692 8.863.092.860 2.053.101.933
8.909.575.981 3.298.729.227.466 (3.298.729.227.466)
31 Desember 2012
Biaya perolehan diamortisasi
676.296.550.132
Jumlah nilai tercatat
Nilai Wajar
3.278.903.456.692 8.863.092.860 2.053.101.933
3.278.903.456.692 8.863.092.860 2.053.101.933
8.909.575.981 3.298.729.227.466 437.217.353.091
Jumlah nilai tercatat
8.909.575.981 3.298.729.227.466 437.217.353.091
Nilai Wajar
-
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
-
676.296.550.132
676.296.550.132
69.248.549.106 -
2.206.036.531.691 732.738.065
-
69.248.549.106 2.206.036.531.691 732.738.065
69.248.549.106 2.225.685.229.781 732.738.065
69.248.549.106
3.242.818.872.527
-
3.312.067.421.633
3.331.716.119.723
-
-
2.874.841.031.224 16.931.736.863 740.139.376
2.874.841.031.224 16.931.736.863 740.139.376
2.874.841.031.224 16.931.736.863 740.139.376
-
-
2.899.358.805.911
2.899.358.805.911
2.899.358.805.911
Jumlah nilai tercatat
Nilai Wajar
-
17.629.586.610
-
69.248.549.106 Dimiliki hingga jatuh tempo
-
-
3.242.818.872.527
Pinjaman yang diberikan dan piutang 35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725 676.296.550.132
-
6.845.898.448
(2.899.358.805.911) 31 Desember 2012
Biaya perolehan diamortisasi
17.629.586.610
6.845.898.448
412.708.615.722
17.629.586.610
6.845.898.448
432.357.313.812
-
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
-
676.296.550.132
676.296.550.132
69.248.549.106 -
2.206.036.531.691 732.738.065
-
69.248.549.106 2.206.036.531.691 732.738.065
69.248.549.106 2.225.685.229.781 732.738.065
69.248.549.106
3.242.818.872.527
-
3.312.067.421.633
3.331.716.119.723
-
17.629.586.610
64
-
17.629.586.610
17.629.586.610
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL) (lanjutan) Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
Nilai wajar dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, efek-efek dimiliki, tagihan dan liabilitas akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, dan bunga yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena instrument keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat suku bunga sesuai pasar. Nilai wajar dari kredit yang diberikan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini. 40. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah 19,33% dan 19,18%. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif sebesar 0,47% masing-masing pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012. Rasio kredit terhadap total Dana pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar 71,30% dan 77,95%.
Bank menggunakan CAR sebagai manajemen risiko modal seperti yang disajikan dalam catatan 41.
41. MANAJEMEN RISIKO Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO). Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko. 65
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing- masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala.
Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi: 1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal; 2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi;
3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk taking unit).
Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah:
1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko; 2. Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;
3. Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko; 4. Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;
66
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 5. Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan; 6. Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan;
7. Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;
8. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank;
9. Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank;
10. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat; 11. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko;
b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan
c. Kecukupan sistem informasi Manajemen risiko;
12. Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko;
13. Sebagai anggota Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko.
67
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Dalam rangka menerapkan Manajemen Risiko yang efektif, Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk setiap produk yang dikeluarkan serta pengelolaan risiko yang ada, sehingga mampu mengimplementasikan produk-produk tersebut secara tepat, baik, benar dan hati-hati sehingga kegiatan usaha Bank tetap dapat terkendali pada tingkat risiko yang diambil (Risk Appetite) dan toleransi risiko (Risk Tolerance) serta memberikan kepuasan kepada nasabahnya. Tingkat risiko yang diambil (Risk Appetite) dan toleransi risiko (Risk Tolerance) termasuk didalamnya penetapan limit telah mempertimbangkan strategi dan tujuan bisnis Bank serta kemampuan Bank dalam mengambil risiko (risk bearing capacity).
Bank mengidentifikasi dan mengukur seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap produk dan aktivitas bisnis Bank, serta memantau besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit yang telah ditetapkan. Hasil pemantauan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. Pengendalian risiko telah dilakukan Bank terkait dengan eksposur risiko yang ada antara lain kepatuhan akan ketentuan/peraturan yang berlaku, kelengkapan prosedur, monitor dan review kegiatan usaha debitur yang telah diberi kredit, kehandalan sumber daya manusia, lindung nilai untuk transaksi valuta asing, penentuan batas limit dan wewenangnya, penerapan ALMA serta penambahan modal Bank.
Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum".
Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko.
Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per 31 Maret 2013 adalah Low to Moderate yang merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat Low to Moderate dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Fair.
Pengendalian intern dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing- masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. 68
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan. Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. URAIAN
Laporan posisi keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Sub Jumlah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Sub Jumlah Jumlah
31 Maret 2013
30.372.381.340 290.703.744.789 48.680.115.987
31 Desember 2012
35.775.309.185 264.619.971.119 41.728.185.725
924.465.686.740 97.510.155.350 2.323.094.510.793 2.032.570.993
676.296.550.132 69.248.549.106 2.225.685.229.781 732.738.065
609.904.200.025 5.674.303.036
571.633.666.398 3.969.702.061
19.087.414.565 3.735.946.580.557
28.529.013.825 644.107.516.886
4.380.054.097.443
17.629.586.610 3.331.716.119.723
29.936.377.123 605.539.745.582
3.937.255.865.305
ii. Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan (selain efek-efek tersedia untuk dijual) dan komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis.
69
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis, setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai: Investasi Modal Kerja Konsumsi
Jumlah
31 Maret 2013
Jumlah 1.461.471.814.721 2.275.239.157.409 643.343.125.313
4.380.054.097.443
% 33,37 51,94 14,69
100,00
31 Desember 2012
Jumlah 1.159.517.211.768 2.179.137.736.271 598.600.917.266
3.937.255.865.305
% 29,45 55,35 15,20
100,00
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai: Rumah tangga Perdagangan besar & eceran Industri pengolahan Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Konstruksi Transportasi, pergudangan dan Komunikasi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Pertambangan dan penggalian Listrik, gas dan air Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa pendidikan Perikanan Administrasi pemerintah, pertanian dan jaminan sosial wajib Lain-lain Jumlah
31 Maret 2013
31 Desember 2012
Jumlah 59.794.404.988 1.402.094.206.326 288.392.760.621 220.568.357.804
% 1,37 32,01 6,59 5,04
Jumlah 60.257.485.107 1.300.427.403.873 305.666.569.027 229.717.560.293
% 1,53 33,03 7,76 5,83
152.790.112.059
3,49
138.609.916.234
3,52
0,51 0,02 0,02 0,02 1,42 0,12 0,00
20.933.200.439 1.000.696.202 1.076.549.978 1.094.028.529 62.334.677.401 5.408.912.035 192.740.581
65.909.763.750 45.921.573.272
38.695.649.099
22.491.369.321 999.643.206 1.008.619.304 1.073.297.564 62.249.006.633 5.221.695.407 177.202.759
15.112.558 2.012.651.322.772
4.380.054.097.443
70
1,51 1,05
0,88
0,00 45,95
100,00
66.364.201.791 43.936.272.828
38.223.344.603
18.570.462 1.661.992.735.922
3.937.254.865.305
1,69 1,12 0,97
0,53 0,03 0,03 0,03 1,58 0,14 0,00
0,00 42,21
100,00
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan wilayah geografis: DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Banten Bali Jawa Tengah Sumatera Utara Lampung DI Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Papua Nusa Tenggara Timur Jambi Maluku Riau Sumatera Selatan Irian Jaya Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Sumatera Barat Bengkulu Jumlah
31 Maret 2013 Jumlah 2.774.725.697.303 377.816.243.880 305.238.860.948 248.514.894.835 221.883.254.502 217.542.834.496 120.412.940.346 105.375.578.008 4.528.858.223 3.515.421.813 177.057.040 91.079.304 47.108.760 46.014.197 39.235.903 31.231.622 26.774.833 25.544.736 15.466.694 4.380.054.097.443
% 63,35 8,63 6,97 5,67 5,07 4,97 2,75 2,41 0,10 0,08 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
31 Desember 2012 Jumlah % 2.454.101.800.890 62,33 258.620.798.004 6,57 361.659.495.008 9,19 33.462.804 0,00 105.758.598 0,00 198.322.350.300 5,04 208.792.181.905 5,30 244.321.634 0,01 184.645.573 0,00 0,00 3.521.449.156 0,09 40.480.017 0,00 0,00 47.786.866 0,00 16.778.123 0,00 114.887.293.233 2,92 98.680.534.546 2,51 0,00 237.890.378.211 6,04 49.285.000 0,00 28.422.043 0,00 28.643.394 0,00 3.937.255.865.305 100,00
iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis debitur: 31 Maret 2013
Kas Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit beragun properti komersia Lainnya Jumlah
30.372.381.340 30.372.381.340
Giro pada bank lain Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki dan BI dan bank lain hingga jatuh tempo 290.703.744.789 48.680.115.987 339.383.860.776
924.465.686.740 924.465.686.740
97.510.155.350 97.510.155.350
71
Kredit 1.523.773.143.376 194.954.613.699 30.834.581.463 573.532.172.255 2.323.094.510.793
Tagihan akseptasi 2.032.570.993 2.032.570.993
Pendapatan bunga yang masih akan diterima 9.821.608.188 1.637.450.131 141.718.846 7.486.637.400 19.087.414.565
Komitmen dan kontijensi 539.301.388.717 104.306.628.172 643.608.016.889
Jumlah
%
1.312.679.586.879 30% 48.680.115.987 1% 2.074.928.711.274 41% 300.898.692.002 7% 30.976.300.309 1% - 13% 611.391.190.995 7% 4.379.554.597.446 100%
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) iii. Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis debitur: (lanjutan) 31 Desember 2012
Kas Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit Pegawai/Pensiun Lainnya Jumlah
Giro pada bank lain Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki dan BI dan bank lain hingga jatuh tempo
- 264.619.971.119 676.296.550.132 - 41.728.185.725 35.775.309.185 35.775.309.185 306.348.156.844 676.296.550.132
69.248.549.106 69.248.549.106
Kredit
Tagihan akseptasi
1.489.433.693.723 175.410.958.211 732.738.065 32.109.815.895 528.730.761.952 2.225.685.229.781 732.738.065
Pendapatan bunga Komitmen dan yang masih akan kontijensi diterima 9.042.671.827 491.585.389.609 1.476.747.361 113.954.355.973 140.826.422 6.959.341.000 17.619.586.610 605.539.745.582
Jumlah
%
1.010.165.070.357 41.728.185.725 1.990.061.755.159 291.574.799.610 32.250.642.317 571.465.412.137 3.937.245.865.305
26% 1% 50% 7% 1% 0% 15% 100%
Evaluasi penurunan nilai Informasi mengenai asset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. Giro pada bank lain
Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
17.923.448.374 31.248.386.181 49.171.834.555
(491.718.568) 48.680.115.987
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai 18.217.861 18.217.861
(18.217.861) -
Jumlah 17.923.448.374 31.266.604.042 49.190.052.416
(509.936.429) 48.680.115.987
Tidak mengalami penurunan nilai 23.593.638.361 18.556.044.143 42.149.682.504
(421.496.779) 41.728.185.725
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
924.465.686.740 924.465.686.740
924.465.686.740
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai
-
Jumlah 924.465.686.740 924.465.686.740
924.465.686.740
72
Tidak mengalami penurunan nilai 676.296.550.132 676.296.550.132
676.296.550.132
31 Desember 2012 Mengalami penurunan nilai 18.705.041 18.705.041 (18.705.041) -
31 Desember 2012 Mengalami penurunan nilai -
Jumlah 23.593.638.361 18.574.749.184 42.168.387.545
(440.201.820) 41.728.185.725
Jumlah 676.296.550.132 676.296.550.132
676.296.550.132
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (Lanjutan) Efek-efek Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai
Tidak mengalami penurunan nilai 97.510.155.350 97.510.155.350
Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
Tidak mengalami penurunan nilai 2.274.702.721.067 49.203.079.915 2.323.905.800.982
(838.524.561) 2.323.067.276.421
Tagihan akseptasi Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai
-
(100.000) 9.900.000
Kredit yang diberikan
Tidak mengalami penurunan nilai 2.053.101.933 2.053.101.933
(20.530.940) 2.032.570.993
97.510.155.350
-
Penyertaan saham
Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
97.510.155.350 97.510.155.350
-
97.510.155.350
Tidak mengalami penurunan nilai 10.000.000 10.000.000
Jumlah
-
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai 13.923.966.180
Jumlah 10.000.000 10.000.000
(100.000) 9.900.000
Jumlah 2.288.626.687.247 49.203.079.915 2.337.829.767.162
13.923.966.180
(13.896.731.808) 27.234.372
(14.735.256.369) 2.323.094.510.793
31 Maret 2013 Mengalami penurunan nilai -
-
Jumlah 2.053.101.933 2.053.101.933
(20.530.940) 2.032.570.993
73
69.248.549.106 69.248.549.106
31 Desember 2012 Mengalami Jumlah penurunan nilai 69.248.549.106 69.248.549.106
Tidak mengalami penurunan nilai 10.000.000 10.000.000
31 Desember 2012 Mengalami Jumlah penurunan nilai 10.000.000 10.000.000
Tidak mengalami penurunan nilai
69.248.549.106
(100.000) 9.900.000
-
69.248.549.106
-
(100.000) 9.900.000
Tidak mengalami penurunan nilai 2.173.997.820.454 52.752.486.626 2.226.750.307.080
31 Desember 2012 Mengalami penurunan nilai 14.210.370.060 14.210.370.060
Tidak mengalami penurunan nilai 740.139.376 740.139.376
31 Desember 2012 Mengalami Jumlah penurunan nilai 740.139.376 740.139.376
(1.102.551.531) 2.225.647.755.549
(7.401.311) 732.738.065
(14.172.398.828) 37.971.232
-
Jumlah 2.188.208.190.514 52.752.486.626 2.240.960.677.140
(15.274.950.359) 2.225.685.726.781
(7.401.311) 732.738.065
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (di luar cadangan kerugian penurunan nilai): 31 Maret 2013
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Tingkat tinggi Kredit yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima
Jumlah
Penurunan nilai Penurunan nilai secara secara kolektif individual
Tingkat standar
Tingkat rendah
30.372.381.340 290.703.744.789 31.248.852.478
-
-
18.217.861
-
30.372.381.340 290.703.744.789 31.267.070.339
97.510.155.350 2.299.321.617.982 2.053.101.933
19.220.720.096 -
5.363.462.904 -
5.338.425.598 -
8.585.540.582 -
97.510.155.350 2.337.829.767.162 2.053.101.933
3.694.762.955.177
19.220.720.096
5.363.462.904
5.356.643.459
8.585.540.582
3.733.289.322.218
924.465.686.740
19.087.414.565
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
924.465.686.740
19.087.414.565
31 Desember 2012 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Tingkat tinggi Kredit yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Penurunan nilai secara individual
Penurunan nilai secara kolektif
Tingkat standar
Tingkat rendah
35.775.309.185 264.619.971.119 42.149.682.504
-
-
18.705.041
-
35.775.309.185 264.619.971.119 42.168.387.545
69.248.549.106 2.206.191.273.174 740.139.376
16.921.601.685 -
3.637.432.221 -
5.338.425.598 -
8.871.944.462 -
69.248.549.106 2.240.960.677.140 740.139.376
3.312.651.061.206
16.921.601.685
3.637.432.221
5.357.130.639
8.871.944.462
3.347.439.170.213
676.296.550.132
17.629.586.610
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah
676.296.550.132
17.629.586.610
Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut:
a) Tingkat tinggi: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas sangat baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah, dengan kualitas kredit lancar.
b) Tingkat sedang: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah, dengan kualitas kredit dalam perhatian khusus dimana untuk fasilitas PRK dilihat dari OD tanpa tunggakan bunga dan untuk fasilitas lain dilihat dari tunggakan pokok/bunga 1 bulan. 74
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) c) Tingkat rendah: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sedang, dengan kualitas kredit dalam perhatian khusus dimana untuk fasilitas PRK dilihat dari OD dengan tunggakan bunga dan untuk fasilitas lain dilihat dari tunggakan pokok/bunga 2 bulan sampai dengan 3 bulan.
Risiko Pasar
Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO).
Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR) dan Surat Edaran terkait Risiko Pasar yang menetapkan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar.
Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi. Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala. Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: 1. Risiko Nilai Tukar
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi dengan mata uang asing baik dari posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR) dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal.
75
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 1. Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing- masing posisi nilai tukar. Asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 10%. Pada posisi Maret 2013 selisih lebih modal Bank mampu menutupi risiko nilai tukar sebesar 1.404,19 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan akses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang.
Bank telah mengelola posisi mata uang asing untuk aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh Bank dengan memonitor Posisi Devisa Neto (PDN) (Catatan 37).
Tabel di bawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan per tanggal 31 Maret 2013 dimana Bank memiliki risiko yang tidak signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan labarugi komprehensif dan ekuitas. 31 Maret 2013
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Eropa
Kenaikan / (penurunan) dalam persentase
Sensitivitas dalam laporan laba rugi komprehensif
Sensitivitas dalam ekuitas
10/(10) 10/(10) 10/(10)
4,36% 0,62% 2,27%
0,02% 0,00% 0,01%
Kenaikan / (penurunan) dalam persentase
Sensitivitas dalam laporan laba rugi komprehensif
Sensitivitas dalam ekuitas
10/(10)
5,79%
0,03%
31 Desember 2012
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Eropa
10/(10) 10/(10)
1,64%
76
2,05%
0,01% 0,01%
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 2. Risiko Suku Bunga Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%. Pada posisi 31 Maret 2013 dan Desember 2012 rasio RSA/RSL masing-masing sebesar 110,88% dan 112,61%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% tersebut apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat. Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate). 31 Maret 2103
Jumlah Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kedit Jumlah
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Jumlah
> 3 bulan s/d 6 bulan
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan s/d 3 bulan 925.000.000.000
3.362.829.767.162
1.024.884.937.046
179.660.214.309
239.327.004.405
657.000.957.007
1.261.956.654.395
3.278.903.456.692 8.863.092.860
2.735.553.875.409 3.863.092.860
269.748.963.948 5.000.000.000
184.787.639.544 -
88.812.977.791 -
-
3.287.766.549.552
99.884.937.046
-
179.660.214.309
2.739.416.968.269
20.000.000.000 219.327.004.405
274.748.963.948
184.787.639.544
-
> 1 tahun
925.000.000.000
100.000.000.000 2.337.829.767.162
-
> 6 bulan s/d 1 tahun
80.000.000.000 577.000.957.007
-
1.261.956.654.395
88.812.977.791
-
31 Desember 2012 Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kedit Jumlah
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Jumlah
Jumlah
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 6 bulan
676.500.000.000
2.987.460.677.140
742.042.624.698
263.094.472.960
256.874.381.699
508.537.139.976
1.216.912.057.807
2.874.841.031.224 16.931.736.863
2.468.102.378.657 9.831.736.863
187.598.499.543 7.100.000.000
141.892.265.470 -
77.247.887.554 -
-
2.891.772.768.087
65.542.624.698
50.000.000.000 213.094.472.960
2.477.934.115.520
194.698.499.543
-
> 1 tahun
676.500.000.000
70.000.000.000 2.240.960.677.140
-
> 6 bulan s/d 1 tahun
256.874.381.699
141.892.265.470
-
20.000.000.000 488.537.139.976
77.247.887.554
-
1.216.912.057.807
-
Analisis atas sensitivitas Bank, berupa perubahan pendapatan bunga bersih sampai dengan 1 tahun kedepan, atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris pada kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut: 77
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 2. Risiko Suku Bunga (lanjutan) 31 Maret 2013 (tidak diaudit)
Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - neto Per 31 Maret 2013 Rata-rata 1 tahun
Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - neto Per 31 Desember 2012 Rata-rata 1 tahun
Kenaikan paralel dalam persentase
Penurunan paralel dalam persentase
-10,36% -7,27%
+10,36% +7,27%
-6,93% -6,09%
+6,93% +6,09%
31 Desember 2012 (tidak diaudit) Kenaikan paralel Penurunan paralel dalam persentase dalam persentase
Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan akses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Asumsi fluktuasi suku bunga sebesar 10% untuk posisi 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 selisih lebih modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 13,52 kali dan 12,88 kali. Hal ini disebabkan karena selisih lebih modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga. Risiko Likuiditas
Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty.
Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, Konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu. Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. 78
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Likuiditas (lanjutan) Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga.
Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut: 31 Maret 2013
Kas Giro, SBI & penempatan BI lainnya Penempatan pada Bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
31 Desember 2012
30.372.381.340 1.315.703.744.789
35.775.309.185 1.011.119.971.119
40.326.959.556
Jumlah aset likuid bersih
25.236.650.681
1.386.403.085.685
Simpanan Rasio
3.278.903.456.692 42,28%
1.072.131.930.985
Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan
2.874.841.031.224 37,29%
Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): 31 Maret 2013
Lain-lain Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan - Neto Aset lain-lain - Neto Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 tahun s/d 2 tahun
> 2 tahun s/d 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
-
30,372,381,340 290,703,744,789
-
-
-
-
-
30,372,381,340 290,703,744,789
-
26,924,679,724 934,564,820
788,866,650
309,139,523
-
-
-
26,924,679,724 2,032,570,993
9,900,000 132,263,349,248 3,378,623,694 4,564,503,806 35,644,880,825
19,087,414,565
-
-
-
-
-
9,900,000 132,263,349,248 3,378,623,694 4,564,503,806 54,732,295,390
1,724,956,103,566
-
21,755,436,263
-
-
-
-
-
-
88,146,079,652
178,198,440,428
783,953,923,454
108,165,158,105
408,426,100,170
158,066,401,757
79
21,755,436,263
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 31 Maret 2013 Lain-lain Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Jumlah Aset
Liabilitas Tanpa suku bunga Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah Liabilitas Selisih
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
Sampai dengan 1 bulan
> 1 tahun s/d 2 tahun
> 2 tahun s/d 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
-
-
-
-
-
-
-
-
-
924,465,686,740
-
-
-
-
-
924,465,686,740
-
-
-
19,711,364,664
77,798,790,686
-
-
97,510,155,350
175,861,257,573
-
1,402,468,328,404
180,190,024,990
815,975,070,249
224,235,571,039
38,271,622,248
194,234,591,761
352,219,656,112
510,286,057,869
3,911,677,002,055
57,702,480,419
14,380,755,864 944,004,788 3,939,231,338 8,909,575,981
796,835,000 -
312,262,145 -
-
-
-
14,380,755,864 2,053,101,933 3,939,231,338 66,612,056,400
1,861,979,536,798 2,750,000,000
269,748,963,948 5,000,000,000
273,600,617,335 -
-
57,702,480,419
118,158,777,154
78,340,511
1,202,717,912
873,574,338,610 1,113,092,860
12,000,642,608
-
2,767,590,536,239
275,545,798,948
(1,365,122,207,835)
(95,355,773,958)
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
602,660,691,931
-
-
-
-
273,912,879,480
-
-
-
> 1 tahun s/d 2 tahun
-
542,062,190,769
-
224,235,571,039
598,007,571,152
873,574,338,610 1,113,092,860
-
2,405,329,118,081 7,750,000,000
602,660,691,931
510,286,057,869
536,925,306,969
> 2 tahun s/d 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
3,374,751,695,086
31 Desember 2012 Lain-lain Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan - Neto Aset lain-lain - Neto Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Jumlah Aset
> 3 bulan s/d 12 bulan
-
35,775,309,185 264,619,971,119
-
-
-
-
-
35,775,309,185 264,619,971,119
-
27,589,642,910 426,143,554
-
306,594,511
-
-
-
27,589,642,910 732,738,065
9,900,000 133,556,736,066 3,604,569,331 4,564,503,806 10,064,759,931
17,629,586,610
-
-
-
-
-
9,900,000 133,556,736,066 3,604,569,331 4,564,503,806 27,694,346,541
-
14,138,542,815
-
-
-
-
-
-
53,614,739,623
212,475,344,436
733,466,972,956
100,406,206,858
397,298,909,726
177,780,870,051
1,675,043,043,650
-
-
-
-
-
-
-
-
-
676,296,550,132
-
-
-
-
-
676,296,550,132
-
-
49,762,931,035
19,485,618,071
-
-
-
69,248,549,106
40,588,776,045
182,397,098,952
315,793,986,888
-
151,800,469,134
263,805,367
1,090,354,291,315
534,920,276
262,773,195,747
80
11,063,598,603
764,322,784,141
140,994,982,903
579,696,008,678
493,574,856,939
14,138,542,815
550,642,186,131
3,483,516,588,857
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 31 Desember 2012 Lain-lain Liabilitas Tanpa suku bunga Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah Liabilitas Selisih
Sampai dengan 1 bulan
39,180,655,738 -
39,180,655,738
112,619,813,396
16,445,211,285 430,447,951 6,026,569,020 6,845,898,448
811,592,351,394 1,081,736,863
1,656,510,027,263 8,750,000,000
2,507,682,242,224
(1,417,327,950,909)
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 tahun s/d 2 tahun
-
309,691,425 -
187,598,499,543 7,100,000,000
219,140,153,024 -
68,074,696,204
544,872,939,692
-
194,698,499,543
> 2 tahun s/d 5 tahun
-
> 5 tahun
-
Jumlah
-
16,445,211,285 740,139,376 6,026,569,020 46,026,554,186
-
-
-
-
219,449,844,449
-
2,063,248,679,830 15,850,000,000
140,994,982,903
-
-
579,696,008,678
493,574,856,939
522,505,346,903
-
-
-
811,592,351,394 1,081,736,863
2,961,011,241,954
Risiko Operasional Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional.
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal.
Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan system informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank. 81
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Modal Sebagai Bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum ("CAR") diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memelihara rasio kewajiban penyediaan modal Minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8% dengan memperhitungan risiko pasar. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010.
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan perhitungan sebagai berikut: 31 Maret 2013
Modal Modal Inti Modal Pelengkap
431,241,952,217 35,354,134,500
31 Desember 2012
393,330,533,025 35,675,469,991
Jumlah Modal
466,596,086,717
429,006,003,016
Rasio Kecukupan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (Rp) Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko *) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
19.33% 2,413,604,350,625
19.18% 2,236,444,040,753
8.00%
8.00%
17.87%
*) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indomesia (SBI)
17.59%
Risiko kredit per 31 Desember 2012 dihitung berdasarkan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 dimana perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit menggunakan Pendekatan Standar yang efektif berlaku tanggal 2 Januari 2012. Risiko Hukum
Bank telah mempunyai Bagian Legal di Kantor Pusat dan/atau Kantor Cabang, yang berperan dalam mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Peran Bagian Legal antara lain mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, mereview kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan melakukan analisa kasus hukum yang dihadapi Bank. 82
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Hukum (lanjutan) Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan. Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data.
Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai. Risiko Strategik
Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru. Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank. Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank.
Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan
Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko 83
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (BPMR), dan Surat Edaran. 41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kepatuhan (lanjutan) Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen. Risiko Reputasi
Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran. Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info/penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya, serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani reputasi Bank pada saat krisis.
Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif. Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah/pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi. 84
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. IKATAN LAINNYA Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS- BUMIARTA/001/11/2001 tanggal 19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RSBUMI ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian. 43. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2013. oOo
85