PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008
PT. BANK BUMI ARTA Tbk DAFTAR ISI
Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI
1
LAPORAN KEUANGAN Neraca
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan atas Laporan Keuangan
7
BANKBUMI ARTA
ilff ,j:L'"-'.,: , ': ' _'
ir1 : i i "
-
I 1i:iiir,::
, r''
;;."r,.,'l,,.
ffi
il'{:-,.-..,+t,li-"''.
' "
itl'',irl
ffi ffi ffi i
!.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TANGGAL YANG BERAKHIR31MARET 2OO9 PT BAT\K BUNtr ARTA TbK
.,i:;l
i, rr :
-,,fl'"1--.' ;";;,"'''- '.
Kami yang bertandatangandibawahini: 1. Nama Alamat kantor Alamatdomisili sesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
Lucia S. Windoe Jl. WahidHasyimNo. 234,JakartaPusat Jl. BonaIndahGardenB 10/ 2l.Jakarta Selatan
2. Nama Alamat kantor Alamatdomisili sesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
HendrikAtmaja Jl. WahidHasyimNo. 234,JakartaPusat Jl. PluitPermaiRayaNo.5 JakartaUtan
021 -2300455 PresidenDirektur
02t -2300455 Direktur
menyatakanbahwa:
i r ti. . . i: it r-. r 1 : . , :
.r'.r',,'it l','.
1. Bertanggungjawab ataspenyusun* dT penyajian laporan keuangan;
. ;a,
:,. ,
llr'
3. a. Semuainformasi dalam laporan telah dimuat secaralengkap dan benar; b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
I:,,iri:ii:rl'll:..
ffi r':-:i , ri : i!
i
2. Laporan keuangantelah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank. ,.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya. :ii:.'iti:
:,.. "
28 April2009 Jakarta' -
PresidenDirektur
;rl;,.'L,''
ffi It]::tr ,;;.j
Direktur
l/fu* /
.,
:
Lucia S Windoe
HendrikAtmaja
l;,, ...,;::l ' ..r,, .
PT. BANKBUMIARTAThK.
riiiii#
2300455,Fax.(021)3102632 HeadOffice:Jl. WahidHasyimNo.234 Jakarla10250,Tel.(021)2300893,
PT. BANK BUMI ARTA Tbk NERACA 31 MARET 2009 DAN 2008 Catatan
2009 Rp
2008 Rp
ASET KAS
42,641,519,317
78,089,844,447
87,309,847,372
150,704,752,998
54,161,537,038
11,517,690,609
51,034,951,980
169,967,517,595
523,959,399,349
627,373,231,805
39,186,291,518
5,046,768,460
946,217,889,183
840,338,767,389
985,404,180,701
845,385,535,849
1,209,325,501
5,801,533,727
PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM 3j,3k,10 Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 14.750.000 tahun 2009 dan 2008 3c,33 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian masing -masing sebesar Rp 100.000 tahun 2009 dan 2008
1,460,250,000
1,460,250,000
9,900,000
9,900,000
Jumlah
1,470,150,000
1,470,150,000
10,143,596,495
8,070,762,361
108,799,666,048
110,966,509,868
GIRO PADA BANK INDONESIA
4
GIRO PADA BANK LAIN - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 637.206.901 tahun 2009 dan Rp 116.340.304 tahun 2008
3e,3k,5
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 10.454.060 tahun 2009 dan nihil untuk tahun 2008
3f,3k,6
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO - setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka sebesar Rp 1.040.600.651 tahun 2009 dan Rp 2.626.768.195 tahun 2008 KREDIT Pihak hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 395.821.126 tahun 2009 dan Rp 40.044.500 tahun 2008 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 13.550.271.899 tahun 2009 dan Rp 13.690.487.977 tahun 2008
3g,7
3h,3k,8
3c,33
Jumlah TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 12.215.368 tahun 2009 dan Rp 57.485.593 tahun 2008
3i,3k,9
PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
3p, 11
ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 63.743.906.889 tahun 2009 dan Rp 59.601.448.364 tahun 2008
3l,12
ASET PAJAK TANGGUHAN
3r, 31
5,701,535,700
5,869,029,181
ASET LAIN-LAIN - BERSIH
3k, 3m, 13
35,626,128,454
52,978,403,768
1,907,461,837,955
2,068,194,962,208
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-2-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk NERACA 31 MARET 2009 DAN 2008 (Lanjutan) Catatan
2009 Rp
2008 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA
14
SIMPANAN Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Simpanan
14,488,530,497
12,103,567,564
421,840,487,469 1,016,276,497,554 1,438,116,985,023
561,368,265,308 1,047,535,678,864 1,608,903,944,172
16
3,235,127,657
3,669,307,058
3i,3k,9
1,221,540,869
5,859,019,320
3r,17,31
2,701,378,986
1,944,411,288
3k,18
3,236,483,390
3,283,129,699
19
4,935,157,493
5,290,034,161
3s,20
20,598,514,112
20,139,093,577
21
17,766,088,984
31,449,043,781
1,506,299,807,011
1,692,641,550,620
22
231,000,000,000
231,000,000,000
3n, 24
10,989,779,766
10,989,779,766
15 3c,33
SIMPANAN DARI BANK LAIN KEWAJIBAN AKSEPTASI HUTANG PAJAK ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA KEWAJIBAN LAIN-LAIN JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS MODAL SAHAM - nilai nominal Rp 100 per saham tahun 2009 dan 2008 Modal dasar - 8.000.000.000 saham tahun 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.310.000.000 saham tahun 2009 dan 2008
TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
SELISIH PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP
3l,12
SALDO LABA Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
23 2
JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
-
76,693,297,248
7,500,000,000 151,672,251,178
5,000,000,000 51,870,334,574
401,162,030,944
375,553,411,588
1,907,461,837,955
2,068,194,962,208
PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008 Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan komisi
3c,3p,25,33 3q
2009 Rp
2008 Rp
53,065,185,977 2,314,190,253
44,203,883,863 2,705,246,275
55,379,376,230
46,909,130,138
26,201,846,524 753,948,888 150,000,000
22,481,202,198 866,238,250 148,725,000
Jumlah Beban Bunga
27,105,795,412
23,496,165,448
Pendapatan Bunga - Bersih
28,273,580,818
23,412,964,690
1,844,285,454 238,201,139 310,532,883 181,760,253
1,620,690,985 247,922,560 60,778,439 147,566,051
2,574,779,729
2,076,958,035
1,301,087,444
2,162,953,939
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Premi penjaminan pemerintah Hadiah
3c,3p,26,33 38
Pendapatan Operasional Lainnya Jasa administrasi Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain-lain
27 3q 3b
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan (pemulihan) penghapusan
3k,28
Beban (pembukuan kembali) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
3k,18
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi
29 30
(318,667,576)
(87,992,051)
11,223,901,669 7,754,268,219
10,033,104,278 7,047,199,678
Jumlah Beban Operasional Lainnya
18,978,169,888
17,080,303,956
Beban Operasional Lainnya - Bersih
(17,385,810,027)
(17,078,307,809)
10,887,770,791
6,334,656,881
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONA Pendapatan Non Operasional Keuntungan penjualan agunan diambil alih Keuntungan penjualan aset tetap Pendapatan sewa Lain-lain Beban Non Operasional - lain-lain
3m,13 3l,12
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK
3r,31
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
3t,32
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
21,150,000 6,040,594 (194,288)
802,417 72,000,000 11,137,500 233,623,509 (400,004)
26,996,306
317,163,422
10,914,767,097
6,651,820,303
3,056,134,368
1,978,045,790
7,858,632,729
4,673,774,513
13.61
8.09
PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008
Catatan
Saldo per 1 Januari 2008
Modal disetor Rp
231,000,000,000
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap/
Rp
Rp
10,989,779,766
76,693,297,248
Ditentukan untuk cadangan umum
23
-
-
-
Dividen tunai
23
-
-
-
-
-
-
-
Reklasifikasi selisih penilaian kembali aset tetap sehubungan dengan penerapan PSAK 16
231,000,000,000
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Maret 2009
5,000,000,000
47,196,560,061
2,500,000,000
(2,500,000,000)
Jumlah ekuitas Rp
370,879,637,075 -
-
(5,197,500,000)
(5,197,500,000)
-
76,693,297,248
-
27,621,261,140
27,621,261,140
143,813,618,449
393,303,398,215
7,858,632,729
7,858,632,729
151,672,251,178
401,162,030,944
2a,12
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2008
Saldo laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Rp
231,000,000,000
(76,693,297,248)
-
10,989,779,766 -
-
10,989,779,766
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
-
7,500,000,000 7,500,000,000
-
PT. BANK BUMI ARTA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN -TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2009 DAN 2008 2009 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban non-operasional lainnya Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan Pembayaran pajak penghasilan
Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi Penurunan (kenaikan) dalam aktiva operasi : Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban operasi: Simpanan Simpanan dari Bank Lain Kewajiban lain-lain Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Hasil penjualan agunan yang diambil alih
2008 Rp
54,606,284,247 (27,457,130,953) 1,142,719,220 (10,631,530,353) (701,032,730) 5,754,697,614 (5,764,177,968)
47,505,452,204 (23,223,038,618) 1,780,176,523 (9,612,853,599) (2,820,533,226) 26,454,646,315 (2,115,924,690)
16,949,829,077
37,967,924,909
125,298,097,972 (50,319,591,082) (21,851,975,679)
(46,977,763,325) (64,881,915,014) (41,223,459,875)
(147,334,992,692) 224,295,792 1,535,530,247
81,367,004,941 (205,832,823) (1,910,451,971)
(75,498,806,365)
(35,864,493,158)
(1,895,000,000,000) 1,989,605,000,000 (311,460,601) -
(2,264,858,000,000) 2,329,858,000,000 72,000,000 (853,903,880) 17,000,000
Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
94,293,539,399
64,235,096,120
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
18,794,733,034
28,370,602,962
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
165,955,377,594
212,058,025,396
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
184,750,110,628
240,428,628,358
42,641,519,317 87,309,847,372 54,798,743,939
78,089,844,447 150,704,752,998 11,634,030,913
184,750,110,628
240,428,628,358
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah Kas dan Setara Kas Transaksi yang tidak mempengaruhi kas : Penurunan (kenaikan) dalam tagihan akseptasi Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban akseptasi
8,216,068,588 (8,216,068,588)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
(4,085,256,096) 4,085,256,096
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 dari Soeleman Ardjasasmita, notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/III.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (Merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fatihah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh anggaran dasar disesuaikan dengan undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008. Perubahan ini telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-2597 tanggal 31 Januari 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 tambahan No.6949. Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 8 tanggal 5 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar Pasal 15 ayat 2 dan Pasal 18 ayat 1 tentang Direksi dan Komisaris Bank. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-17501 tanggal 10 Juli 2008. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 9 kantor cabang, 18 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 33 Payment Point yang seluruhnya berlokasi di Indonesia. Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa. Jumlah karyawan Bank sebanyak 773 orang dan 730 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Rachmat Mulia Suryahusada Daniel Budidharma Sam Setyautama
Presiden Direktur Direktur
Lucia Setyastuti Windoe Hendrik Atmaja Tan Hendra Jonathan
-7-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Susunan komite audit Bank pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Sam Setyautama Djoki Sutiono Leland G. Rompas
Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
Daniel Budidharma Leland G. Rompas Agustinus Tjahjadi
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
b.
Daniel Budidharma Sam Setyautama Jenny
Penawaran Umum Saham Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh Pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada tanggal 31 Maret 2009, 2.286.900.000 lembar Bank saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Bank menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008. PSAK 16 (Revisi 2007, Aset tetap PSAK 16 revisi dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam penyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih untuk menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aset baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karena penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya. Untuk aset tertentu yang telah direvaluasi pada tahun sebelumnya sesuai dengan peraturan Pemerintah, nilai revaluasi tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) untuk tujuan penerapan PSAK 16 revisi dan saldo selisih nilai revaluasi (selisih penilaian kembali)
-8-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
sejumlah Rp 76.693.297.248, yang sebelumnya disajikan terpisah pada akun ekuitas, direklas ke saldo laba pada saat penerapan awal standar ini. PSAK 30 (Revisi 2007, Sewa Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntasi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa pembiayaan yang signifikan pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standar revisi. b.
Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya.
-9-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrument keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (Revisi 2000), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (Revisi 2001), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan bagi perusahaan perbankan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
c.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1)
perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk perusahaan induk (holding companies), anak perusahaan (subsidiaries) dan fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
- 10 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. d.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah Aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan Aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.6/15/PBI/2004 yang telah dicabut dan digantikan dengan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI NO.10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia, setiap bank diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase atas simpanan pihak ketiga pada Bank Indonesia. Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
f.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima di muka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
- 11 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
g.
Efek-efek Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehan sebagai berikut: 1)
investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
2)
investasi efek yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.
3)
efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi.
Efek-efek disajikan di neraca setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Untuk efek individual dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual, bila terjadi penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. h.
Kredit Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit. Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan penghapusan kredit. Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah kredit yang direstrukturisasi dan kredit yang berasal di bank garansi, Letter of Credit (L/C) dan fasilitas lainnya yang tidak dapat diselesaikan dan dialihkan menjadi kredit, serta cerukan. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.
i.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (Accepting Bank). Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan penghapusan.
j.
Penyertaan dalam Bentuk Saham Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. - 12 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
k.
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif, Aktiva Non Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penilaian kualitas aset produktif dan penyisihan penghapusan aset produktif dan aset nonproduktif mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, yang mana pasal-pasal tertentu telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta perubahan yang kedua kali dengan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. PBI No. 7/2/PBI/2005 mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkan oleh Bank secara prospektif, kecuali untuk penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, suspense accounts dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif) yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2006. Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi, penyertaan dalam bentuk saham termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administrative (meliputi antara lain penerbitan jaminan, letters of credit (LC) dan standby letters of credit) dan fasilitas kredit yang belum digunakan. Bank melakukan penyisihan penghapusan aset produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi tertentu berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas status dan kualitas masing-masing Aset produktif, komitmen dan kontinjensi pada akhir tahun berdasarkan peraturan-peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit diklasifikasikan dalam 5 (lima) kategori yaitu lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Aset Non-produktif Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account). Penyisihan penghapusan aset non produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas, aset non produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Penyisihan Penghapusan Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aset terhadap aset produktif dan aset non produktif berupa: −
Cadangan umum untuk aset produktif minimum sebesar 1% dari aset produktif yang memiliki kualitas lancar *).
- 13 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) −
Cadangan khusus untuk aset produktif dan non produktif, kecuali untuk kualitas dalam perhatian khusus hanya berlaku untuk aset produktif, dengan besarnya persentase penyisihan penghapusan sebagai berikut:
Klasifikasi
Persentase Penyisihan Penghapusan
Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum
5% 15% 50% 100%
*) Diluar penempatan pada Bank Indonesia, sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah dan instrument hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai. Persentase penyisihan penghapusan diatas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk aset produktif dengan nilai yang sama dengan atau di atas Rp 5 (lima) miliar dilakukan oleh penilai independen. Aset produktif dihapusbukukan dari penyisihan penghapusan aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan. Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang dibentuk diakui sebagai beban dan kewajiban disajikan dalam akun “Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi”. l.
Aset Tetap Aset tetap, kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
- 14 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut: Tahun Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
20 4–8 4–8 4
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. m. Agunan yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam perkiraan “Aset Lain-lain”. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
- 15 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
n.
Biaya Emisi Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurangan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
o.
Simpanan Giro, tabungan, dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. Sertifikat deposito dicatat sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah setelah dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai kurang lancar, diragukan, dan macet (nonperforming). Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan nonperforming. Pendapatan bunga atas aset nonperforming yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasi sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit nonperforming yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
r.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak di masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan
- 16 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. s.
Imbalan Pasca Kerja Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
u.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha. Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
- 17 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2009 Jumlah Rp
2008 Persentase
Rupiah Dollar Amerika Serikat
86,154,347,372 1,155,500,000
Jumlah
87,309,847,372
5.69% 1.47%
Jumlah Rp 149,093,877,998 1,610,875,000
Persentase
9.67% 4.59%
150,704,752,998
Setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing untuk bank yang melakukan transaksi mata uang asing. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004, bank dipersyaratkan untuk memiliki GWM, sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang Rupiah dan 3% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Disamping itu bank dipersyaratkan untuk memiliki tambahan GWM sebesar persentase tertentu apabila memiliki jumlah dana pihak ketiga melebihi Rp 1 triliun sampai dengan jumlah tertentu. Bank Indonesia akan membayar bunga atas tambahan GWM dalam mata uang Rupiah tersebut. PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005, merupakan peraturan tambahan atas PBI No.6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004. Peraturan ini mempersyaratkan bank untuk memiliki tambahan GWM dalam Rupiah sebesar persentase tertentu berdasarkan besarnya rasio pinjaman yang diberikan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga (LDR) dalam mata uang Rupiah. Giro wajib minimum Bank yang diwajibkan Bank Indonesia adalah sebesar Rp 75.648.500.000 (5%) untuk mata uang rupiah dan Rp 786.202.200 (1%) untuk mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2009 dan sebesar Rp 138.784.980.000 (9%) untuk mata uang rupiah dan Rp 1.053.236.100 (9%) untuk mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2008. PBI No.6/15/PBI/2004 telah dicabut dan digantikan dengan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No.10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 yang berlaku efektif tanggal 24 Oktober 2008. Berdasarkan PBI No.10/25/PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008 yang berlaku efektif tanggal 24 Oktober 2008, merupakan perubahan atas PBI No.10/19/PBI/2008, Bank wajib memenuhi GWM dalam mata uang Rupiah dan GWM dalam mata uang asing. GWM dalam mata uang Rupiah terdiri dari GWM Utama dan Sekunder. Pemenuhan GWM Utama dan GWM Sekunder masingmasing sebesar 5% dan 2,5% dari dana pihak ketiga dalam mata uang rupiah. Pemenuhan GWM Sekunder tersebut dihitung dengan membandingkan jumlah SBI, SUN, dan/atau excess reserve terhadap rata-rata harian jumlah dana pihak ketiga. Pemenuhan GWM Sekunder mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing. Berdasarkan PBI No.10/25/PBI/2008 Bank tidak mendapatkan Jasa Giro atas GWM dalam mata uang Rupiah maupun GWM dalam mata uang asing. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
- 18 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
GIRO PADA BANK LAIN 2009 Rp Rupiah Bank Danamon Bank Central Asia Lain-lain Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Bank Mandiri, Jakarta Standard Chartered, New York Bank of China, Jakarta Wachovia Bank, New York, USA Bank Central Asia, Jakarta OCBC, Singapura Yen Jepang Sumitomo Bank, Tokyo Standard Chartered, Tokyo UFJ Bank Limited, Tokyo Dollar Singapura OCBC, Singapura Standard Chartered, Singapura Dollar Australia Commonw ealth Bank, Sydney Westpack Bank, Sydney Poundsterling Inggris Standard Chartered, London Euro Indover, Amsterdam Commerz Bank AG, Frankfurt Dresdner Bank AG, Frankfurt Capitalia S.P.A, Roma Dollar Hongkong OCBC, Hongkong Standard Chartered, Hongkong Franc Sw iss UBS AG, Zurich Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Lain-lain
- 19 -
2008 Rp
14,207,494,411 4,187,652,659 10,825,019 18,405,972,089 (184,059,721) 18,221,912,368
2,722,811,420 5,336,730,806 5,916,059 8,065,458,285 (80,654,583) 7,984,803,702
29,222,404,574 3,196,927,396 449,624,462 389,877,486 354,892,644 188,905,300
273,215,078 463,099,132 35,285,987 1,268,797,593 146,495,458 81,857,211
97,400,161 49,080,302 7,894,003
26,942,825 16,420,173 56,618,790
71,812,217 35,648,372
133,177,511 24,244,446
101,833,651 30,392,112
87,491,114 17,509,199
1,680,013,463
246,325,851
90,120,699 57,152,409 39,361,855 23,116,632
62,589,256 233,190,583 76,025,087 73,731,736
83,876,236 13,151,952
62,337,884 20,315,999
209,285,924 36,392,771,850 (453,147,180) 35,939,624,670 54,161,537,038
162,901,715 3,568,572,628 (35,685,721) 3,532,886,907 11,517,690,609
0.61%
1.02%
0.04% 0.90%
0.58% 2.75%
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada bank Indover dikelompokkan macet. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
Rupiah Rp
2009 Mata uang asing Rp
87,485,012
193,982,201
281,467,213
241,862,782
31,453,743
273,316,525
96,574,709 -
(23,838,354) 283,003,333
72,736,355 283,003,333
(161,208,199) -
3,986,315 245,663
(157,221,884) 245,663
184,059,721
453,147,180
637,206,901
80,654,583
35,685,721
116,340,304
Jumlah Rp
Rupiah Rp
2008 Mata uang asing Rp
Jumlah Rp
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 2009 Rp Rupiah BI Intervensi - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi nihil untuk tahun 2009 dan Rp 32.482.405 untuk tahun 2008 Dollar Amerika Serikat Call money Wachovia Bank, New Jersey, USA Penyisihan penghapusan Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Bersih
2008 Rp
50,000,000,000
169,967,517,595
1,045,406,040 51,045,406,040 (10,454,060)
169,967,517,595 -
51,034,951,980
169,967,517,595
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. Penempatan pada Wachovia Bank merupakan penempatan dalam bentuk call money yang dinamakan High Performance Money Market Account dengan penarikan dibatasi enam kali dalam satu bulan.
- 20 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2009
2008
Jangka waktu
Tingkat bunga per tahun
1 - 7 hari 8 - 15 hari
8.04% 7.75%
BI Intervensi Call money Rupiah
Jangka waktu
Tingkat bunga per tahun
1 - 7 hari
3.32%
1 - 7 hari
7.40%
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dikelompokkan sampai dengan 1 bulan. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain dalam Dollar Amerika Serikat adalah sebagai berikut: 2009 Rp Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
2008 Rp
282,339,752
-
(10,454,060) (261,431,632)
-
10,454,060
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
7.
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO a.
Rincian efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi adalah sebagai berikut: 2009 Rp Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Pendapatan bunga diterima di muka yang belum diamortisasi
525,000,000,000
630,000,000,000
(1,040,600,651)
(2,626,768,195)
Jumlah Efek-Efek - Bersih
523,959,399,349
627,373,231,805
Tingkat bunga rata-rata per tahun Jangka waktu
b.
2008 Rp
9.03% 27 - 28 hari
7.95% 24 - 28 hari
Efek-efek pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu kurang dari 1 bulan dan dikelompokkan lancar.
- 21 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
8.
KREDIT a.
Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas: 2009
Lancar Rp Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Jumlah Mata uang asing Modal Kerja Jumlah Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit Bersih
676,795,825,480 237,136,824,446 18,479,169,581 315,159,031 932,726,978,538
41,181,092,827 41,181,092,827
Dalam perhatian khusus Rp
Kurang lancar Rp
1,839,265,380 3,966,061,698 260,889,588 6,066,216,666
Diragukan Rp
1,646,327,835 117,208,500 1,763,536,335
-
2,427,138,614 329,862,246 2,757,000,860
-
-
Macet Rp
14,323,257,496 532,191,004 14,855,448,500
-
Jumlah Rp
697,031,814,805 242,082,147,894 18,740,059,169 315,159,031 958,169,180,899
41,181,092,827 41,181,092,827
973,908,071,365
6,066,216,666
1,763,536,335
2,757,000,860
14,855,448,500
999,350,273,726
(9,254,538,918)
(185,662,877)
(38,536,693)
(145,821,702)
(4,321,532,835)
(13,946,093,025)
964,653,532,447
5,880,553,789
1,724,999,642
2,611,179,158
10,533,915,665
985,404,180,701
2008
Lancar Rp Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Jumlah Mata uang asing Modal Kerja Jumlah Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit Bersih
563,088,214,732 236,548,919,571 6,357,099,861 89,279,039 806,083,513,203
27,355,806,254 27,355,806,254
Dalam perhatian khusus Rp
Kurang lancar Rp
2,590,831,587 5,184,359,274 39,423,180 7,814,614,041
Diragukan Rp
1,943,709,780 166,214,500 2,109,924,280
-
-
-
356,775,571 210,130,624 566,906,195
-
Macet Rp
14,394,254,131 791,050,222 15,185,304,353
-
Jumlah Rp
582,373,785,801 242,900,674,191 6,396,523,041 89,279,039 831,760,262,072
27,355,806,254 27,355,806,254
833,439,319,457
7,814,614,041
2,109,924,280
566,906,195
15,185,304,353
859,116,068,326
(8,071,208,790)
(231,323,234)
(33,036,474)
(130,973,738)
(5,263,990,241)
(13,730,532,477)
825,368,110,667
7,583,290,807
2,076,887,806
435,932,457
9,921,314,112
845,385,535,849
- 22 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
Berdasarkan Sektor Ekonomi 2009
Lancar Rp Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Jumlah
413,091,316,056 109,376,459,990 6,405,472,742 9,433,639,393 1,331,982,467 393,088,107,890 932,726,978,538
Mata uang asing Perdagangan Industri Jumlah
37,418,360,990 3,762,731,837 41,181,092,827
Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit Bersih
Dalam perhatian khusus Rp
Kurang lancar Rp
1,323,701,203 72,155,778 22,006,617 2,493,255 4,645,859,813 6,066,216,666
Diragukan Rp
1,036,598,745 344,881,029 382,056,561 1,763,536,335
-
Macet Rp
539,501,359 1,577,414,227 640,085,274 2,757,000,860
-
Jumlah Rp
5,199,753,781 8,056,293,200 495,920,226 499,994,295 603,486,998 14,855,448,500
-
-
421,190,871,144 117,849,789,997 7,982,886,969 9,951,566,236 1,834,470,017 399,359,596,536 958,169,180,899
37,418,360,990 3,762,731,837 41,181,092,827
973,908,071,365
6,066,216,666
1,763,536,335
2,757,000,860
14,855,448,500
999,350,273,726
(9,254,538,918)
(185,662,877)
(38,536,693)
(145,821,702)
(4,321,532,835)
(13,946,093,025)
964,653,532,447
5,880,553,789
1,724,999,642
2,611,179,158
10,533,915,665
985,404,180,701
2008
Lancar Rp Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Jumlah Dallar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah Kredit Bersih
381,336,400,823.00 69,498,809,750 9,912,443,794 9,254,293,949 1,647,063,432 334,434,501,455 806,083,513,203
24,321,100,289 3,034,705,965 27,355,806,254
Dalam perhatian khusus Rp
Kurang lancar Rp
783,327,516 756,985,506 612,148,714 5,662,152,305 7,814,614,041
-
Diragukan Rp
1,943,709,780 166,214,500 2,109,924,280
-
Macet Rp
273,454,381 293,451,814 566,906,195
-
Jumlah Rp
4,590,205,074 8,298,013,332 55,541,428 499,994,295 1,741,550,224 15,185,304,353
-
388,927,097,574 78,553,808,588 9,912,443,794 9,921,984,091 2,147,057,727 342,297,870,298 831,760,262,072
24,321,100,289 3,034,705,965 27,355,806,254
833,439,319,457
7,814,614,041
2,109,924,280
566,906,195
15,185,304,353
859,116,068,326
(8,071,208,790)
(231,323,234)
(33,036,474)
(130,973,738)
(5,263,990,241)
(13,730,532,477)
825,368,110,667
7,583,290,807
2,076,887,806
435,932,457
9,921,314,112
845,385,535,849
Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun.
- 23 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
Jangka Waktu 1.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Rupiah Rp
Jumlah Rp
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
527,374,239,994 42,265,335,293 301,963,029,490 86,566,576,122 958,169,180,899 (13,534,282,069)
41,181,092,827 41,181,092,827 (411,810,956)
568,555,332,821 42,265,335,293 301,963,029,490 86,566,576,122 999,350,273,726 (13,946,093,025)
Jumlah Kredit - Bersih
944,634,898,830
40,769,281,871
985,404,180,701
Rupiah Rp
2.
2009 Dollar Amerika Serikat Rp
2008 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
466,780,004,310 41,889,260,497 252,329,716,745 70,761,280,520 831,760,262,072 (13,456,974,421)
27,355,806,254 27,355,806,254 (273,558,056)
494,135,810,564 41,889,260,497 252,329,716,745 70,761,280,520 859,116,068,326 (13,730,532,477)
Jumlah Kredit - Bersih
818,303,287,651
27,082,248,198
845,385,535,849
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
Rupiah Rp
2009 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
571,743,131,148 49,598,613,670 264,583,451,625 72,243,984,456 958,169,180,899 (13,534,282,069)
41,181,092,827 41,181,092,827 (411,810,956)
612,924,223,975 49,598,613,670 264,583,451,625 72,243,984,456 999,350,273,726 (13,946,093,025)
Jumlah Kredit - Bersih
944,634,898,830
40,769,281,871
985,404,180,701
- 24 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Rupiah Rp
d.
2008 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
537,615,337,873 61,527,591,059 178,477,865,977 54,139,467,163 831,760,262,072 (13,456,974,421)
27,355,806,254 27,355,806,254 (273,558,056)
564,971,144,127 61,527,591,059 178,477,865,977 54,139,467,163 859,116,068,326 (13,730,532,477)
Jumlah Kredit - Bersih
818,303,287,651
27,082,248,198
845,385,535,849
Berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa: 2009 Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
2008 Rp
39,582,112,644 (395,821,126) 39,186,291,518
5,086,812,960 (40,044,500) 5,046,768,460
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
918,587,068,255 41,181,092,827 959,768,161,082 (13,550,271,899) 946,217,889,183
826,673,449,112 27,355,806,254 854,029,255,366 (13,690,487,977) 840,338,767,389
Jumlah Kredit - Bersih
985,404,180,701
845,385,535,849
Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 33). e.
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Kredit yang diberikan Pensiun Dollar Amerika Serikat
2009
2008
14.20% 22.74% 7.45%
12.85% 22.41% 6.94%
f.
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau Aset yang umumnya diterima oleh bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah, dan bangunan.
g.
Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran dan fasilitas cerukan.
- 25 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
h.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit pensiunan, dan kredit perorangan lainnya.
i.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 10.35% dan 9.17% pada 31 Maret 2009 dan 2008.
j.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:
Rupiah Rp
2009 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
932,726,978,538 6,066,216,666 1,763,536,335 2,757,000,860 14,855,448,500 958,169,180,899 (13,534,282,069)
41,181,092,827 41,181,092,827 (411,810,956)
973,908,071,365 6,066,216,666 1,763,536,335 2,757,000,860 14,855,448,500 999,350,273,726 (13,946,093,025)
Jumlah Kredit - Bersih
944,634,898,830
40,769,281,871
985,404,180,701
Rupiah Rp
2008 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah kredit Penyisihan penghapusan
806,083,513,203 7,814,614,041 2,109,924,280 566,906,195 15,185,304,353 831,760,262,072 (13,456,974,421)
27,355,806,254 27,355,806,254 (273,558,056)
833,439,319,457 7,814,614,041 2,109,924,280 566,906,195 15,185,304,353 859,116,068,326 (13,730,532,477)
Jumlah Kredit - Bersih
818,303,287,651
27,082,248,198
845,385,535,849
k.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Bank telah melakukan restrukturisasi kredit masingmasing sebesar Rp 37.478.641 dan Rp 45.583.716 dengan penyisihan penghapusan sebesar Rp 5.621.796 dan Rp 22.791.858.
l.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
m.
Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
- 26 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2009 Kredit bermasalah Rp Rupiah Industri Perdagangan Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Jumlah
8,401,174,229 6,775,853,885 1,577,414,227 495,920,226 499,994,295 1,625,628,833 19,375,985,695
2008 Minimum Penyisihan Rp
Kredit bermasalah Rp
(2,984,413,311) (837,287,040) (684,190,879) (4,505,891,230)
8,298,013,332 6,807,369,235 55,541,428 499,994,295 2,201,216,538 17,862,134,828
Minimum Penyisihan Rp (3,023,969,189) (1,555,456,547) (848,574,717) (5,428,000,453)
n.
Rasio Non Performing Loan (NPL) gross pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 1,94% dan 2,08% dan rasio NPL Neto pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 1,49% dan 1,45%.
o.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 19.375.985.695 dan Rp 17.862.134.828.
p.
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp 52.598.811.095 dan Rp 27.520.705.744.
q.
Mutasi penyisihan penghapusan kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp
2009 Dollar Amerika Serikat Rp
Jumlah Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
13,194,989,089 354,868,980 (15,576,000) -
384,137,473 4,168,095 23,505,388
13,579,126,562 359,037,075 (15,576,000) 23,505,388
Saldo akhir tahun
13,534,282,069
411,810,956
13,946,093,025
- 27 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2008 Dollar Amerika Serikat Rp
Rupiah Rp
Jumlah Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
11,238,113,780 2,218,860,641 -
261,095,436 16,946,290 (4,483,670)
11,499,209,216 2,235,806,931 (4,483,670)
Saldo akhir tahun
13,456,974,421
273,558,056
13,730,532,477
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. r.
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: 2009 Rp
9.
2008 Rp
Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Penerimaan kembali
2,493,590,399 5,576,000 -
2,273,132,454 -
Saldo akhir tahun
2,499,166,399
2,273,132,454
TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI a.
Tagihan Akseptasi 2009 Rp
2008 Rp
Bukan bank - pihak ketiga Dollar Amerika Serikat Penyisihan penghapusan
1,221,540,869 (12,215,368)
5,859,019,320 (57,485,593)
Jumlah Tagihan Akseptasi - Bersih
1,209,325,501
5,801,533,727
Tagihan akseptasi di atas merupakan fasilitas Usance Letter of Credit (L/C). Tagihan akseptasi pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 seluruhnya merupakan tagihan akseptasi pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar.
- 28 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Rp Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
2008 Rp
94,376,124 (90,192,694) 8,031,938
17,737,647 39,698,529 49,417
12,215,368
57,485,593
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi. b.
Kewajiban Akseptasi Kewajiban akseptasi berdasarkan counterparty terdiri dari:
2009 Rp Bank - pihak ketiga Dollar Amerika Serikat
1,221,540,869
2008 Rp 5,859,019,320
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2009 Rp
2008 Rp
Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan
148,786,224 1,072,754,645
3,547,735,870 2,311,283,450
Jumlah Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
1,221,540,869
5,859,019,320
Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009 Rp
2008 Rp
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan
1,221,540,869 -
1,674,389,500 2,534,633,570 1,649,996,250
Jumlah Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
1,221,540,869
5,859,019,320
- 29 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
10. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
Nama Perusahaan Metode Biaya Pihak hubungan istimewa PT Balimor Finance Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih Pihak ketiga PT Aplikanusa Lintasarta Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
Persentase Pemilikan 2009 2008
Jenis usaha
2009 Rp
2008 Rp
Pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha
9%
9%
1,475,000,000 (14,750,000) 1,460,250,000
1,475,000,000 (14,750,000) 1,460,250,000
Komunikasi
1%
1%
10,000,000 (100,000) 9,900,000
10,000,000 (100,000) 9,900,000
1,470,150,000
1,470,150,000
Jumlah Penyertaan - Bersih
Klasifikasi penyertaan berdasarkan kualitas menurut ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:
Lancar Penyisihan penghapusan Jumlah Penyertaan - Bersih
2009 Rp
2008 Rp
1,485,000,000 (14,850,000) 1,470,150,000
1,485,000,000 (14,850,000) 1,470,150,000
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan penyertaan dalam bentuk saham tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
11. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA Pendapatan bunga kredit adalah sebesar Rp 10.143.596.495 dan Rp 8.070.762.361 masingmasing untuk tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008.
- 30 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
12. ASET TETAP 1 Januari 2009 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
31 Maret 2009 Rp
68,594,551,015 56,926,377,637 2,004,754,101
12,885,000
-
-
68,594,551,015 56,926,377,637 2,017,639,101
36,283,824,584 8,422,605,000 172,232,112,337
275,775,600 22,800,000 311,460,600
-
-
36,559,600,184 8,445,405,000 172,543,572,937
24,640,023,152 1,531,077,215
503,056,518 47,113,369
-
-
25,143,079,670 1,578,190,584
30,673,396,947 5,606,485,525 62,450,982,839
543,256,592 199,497,571 1,292,924,050
-
-
31,216,653,539 5,805,983,096 63,743,906,889
109,781,129,498
1 Januari 2008 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah
Penambahan Rp
68,594,551,015 56,926,377,637 1,931,478,811
108,799,666,048
31 Maret 2008 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
-
-
-
68,594,551,015 56,926,377,637 1,931,478,811
-
35,550,586,769 7,564,964,000 170,567,958,232
-
23,120,793,216 1,436,264,034
-
29,110,796,375 5,933,594,739 59,601,448,364
34,696,682,889 7,676,464,000 169,825,554,352
853,903,880 853,903,880
22,614,383,243 1,403,249,695
506,409,973 33,014,339
28,621,665,180 5,935,985,184 58,575,283,302
489,131,195 109,109,555 1,137,665,062
111,250,271,050
111,500,000 111,500,000
111,500,000 111,500,000
110,966,509,868
- 31 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp
2008 Rp
Harga jual Nilai buku
-
72,000,000 -
Laba penjualan aktiva tetap
-
72,000,000
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 1.292.924.050 dan Rp 1.137.665.062 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 30). Pada tahun 2005, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 468/KMK.03/2002 tanggal 28 Nopember 2002 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-08/PJ.31/2000 tanggal 4 Desember 2002. Aset tetap yang dinilai kembali adalah tanah dan bangunan pada tanggal 30 Nopember 2005. Berdasarkan laporan penilai dari PT Ujatek Baru tanggal 15 Desember 2005, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aset mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian bangunan. Pada tanggal 27 Pebruari 2006, Bank telah memperoleh persetujuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta II dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-06/WPJ.05/2005. Selisih penilaian kembali aset tetap setelah dikurangi pajak sebesar Rp 76.689.812.144 dicatat pada akun ekuitas. Pajak atas revaluasi tersebut telah dilunasi oleh Bank sebesar Rp 8.521.090.238 pada tanggal 9 Maret 2006. Pada tahun-tahun sebelumnya, Bank telah melakukan penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 3.485.104. Sesuai dengan penerapan PASK 16 (Revisi 2007) Bank telah melakukan memindahan saldo selisih penilaian aset tetap ke saldo laba sebesar Rp 76.693.297.248 Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Medan dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2009 dan 2039. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo (pihak yang mempunyai hubungan istimewa – Catatan 33), PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 79.825.894.478 dan Rp 58.232.910.478 masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
- 32 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
13. ASET LAIN – LAIN 2009 Rp Tarikan Kliring Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 1.081.759.648 tahun 2009 dan Rp 220.752.282 tahun 2008 Uang jaminan ATM Persediaan alat tulis dan perlengkapan kantor Aset terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp 850.321.500 tahun 2009 dan Rp 259.596.450 tahun 2008 (Catatan 11) Lain-lain Jumlah
2008 Rp
20,946,755,881 6,504,870,571
38,884,209,030 4,493,649,443
3,631,733,221 2,000,000,000 971,394,265
4,579,748,987 2,000,000,000 1,007,295,917
850,321,500 721,053,016 35,626,128,454
1,471,046,550 542,453,841 52,978,403,768
Berikut ini adalah saldo agunan yang diambil alih dan aset terbengkalai pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 2009 Rp
2008 Rp
Agunan yang diambil alih Lancar Kurang lancar Diragukan Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
3,642,819,389 1,070,673,480 4,713,492,869 (1,081,759,648) 3,631,733,221
3,328,819,389 1,471,681,880 4,800,501,269 (220,752,282) 4,579,748,987
Aset terbengkalai Kurang lancar Diragukan Penyisihan penghapusan Jumlah - bersih
1,700,643,000 (850,321,500) 850,321,500
1,730,643,000 (259,596,450) 1,471,046,550
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan agunan yang diambil alih dan aset terbengkalai adalah cukup. Agunan yang diambil alih yang dijual selama tahun 2009 adalah nihil dan 2008 adalah sebesar Rp 16.197.583 dengan laba penjualan Rp 802.417. Pada tahun 2009 dan 2008 tidak terdapat aset terbengkalai yang dihapusbuku. Lain-lain meliputi uang jaminan listrik, air minum dan personalia.
- 33 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
14. KEWAJIBAN SEGERA 2009 Rp Rupiah Transfer dalam proses Titipan nasabah Lain-lain Jumlah
2008 Rp
14,061,422,677 306,597,633 120,510,187 14,488,530,497
11,537,384,585 250,377,342 315,805,637 12,103,567,564
15. SIMPANAN Simpanan terdiri dari: 2009 Pihak hubungan istimewa Rp
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
87,066,668,964 21,927,203,865 312,846,614,640
231,431,755,661 275,712,230,629 509,132,511,264
318,498,424,625 297,639,434,494 821,979,125,904
Jumlah
421,840,487,469
1,016,276,497,554
1,438,116,985,023
2008 Pihak hubungan istimewa Rp
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
219,188,363,098 19,613,738,152 322,566,164,058
219,427,000,922 277,372,580,613 550,736,097,329
438,615,364,020 296,986,318,765 873,302,261,387
Jumlah
561,368,265,308
1,047,535,678,864
1,608,903,944,172
- 34 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
a. Giro terdiri atas: 2009 Rp Pihak hubungan istimewa Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
2008 Rp
85,991,016,325 1,075,652,639 87,066,668,964
218,592,418,971 595,944,127 219,188,363,098
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
226,200,635,107 5,231,120,554 231,431,755,661
216,113,507,080 3,313,493,842 219,427,000,922
Jumlah Giro
318,498,424,625
438,615,364,020
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
2.89% 0.48%
3.09% 0.50%
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 33). Tidak terdapat giro yang dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008.
b. Tabungan terdiri atas: 2009 Rp Pihak hubungan istimewa Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA Jumlah
2008 Rp
9,243,227,317 12,683,976,548 21,927,203,865
9,872,432,491 9,741,305,661 19,613,738,152
Pihak ketiga Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA Tabungan pensiun Jumlah
127,861,368,299 143,282,946,245 4,567,916,085 275,712,230,629
153,075,433,987 119,748,596,085 4,548,550,541 277,372,580,613
Jumlah Tabungan
297,639,434,494
296,986,318,765
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
4.39%
4.68%
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 33). Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, tidak terdapat tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
- 35 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c. Deposito berjangka terdiri atas: 2009 Rp
2008 Rp
Pihak hubungan istimewa Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
261,447,086,121 51,399,528,519 312,846,614,640
313,780,290,905 8,785,873,153 322,566,164,058
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
490,216,023,439 18,916,487,825 509,132,511,264
535,002,129,825 15,733,967,504 550,736,097,329
Jumlah Deposito Berjangka
821,979,125,904
873,302,261,387
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: 1.
Berdasarkan periode deposito berjangka: 2009 Pihak hubungan istimewa Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat 1 bulan Jumlah
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
257,151,475,406 3,764,250,000 531,360,715 261,447,086,121
480,188,772,380 8,641,261,055 557,805,775 828,184,229 490,216,023,439
737,340,247,786 12,405,511,055 1,089,166,490 828,184,229 751,663,109,560
51,399,528,519
18,916,487,825
70,316,016,344
312,846,614,640
509,132,511,264
821,979,125,904
2008 Pihak hubungan istimewa Rp Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat 1 bulan Jumlah
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
309,900,290,905 3,880,000,000 313,780,290,905
530,496,754,569 3,196,552,424 878,897,137 429,925,695 535,002,129,825
840,397,045,474 7,076,552,424 878,897,137 429,925,695 848,782,420,730
8,785,873,153
15,733,967,504
24,519,840,657
322,566,164,058
550,736,097,329
873,302,261,387
- 36 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2009 Pihak hubungan istimewa Rp Rupiah Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah Dollar Amerika Serikat Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan
Jumlah
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
260,301,475,406 680,540,522 465,070,193 261,447,086,121
481,892,334,697 7,157,198,738 479,008,472 687,481,532 490,216,023,439
742,193,810,103 7,837,739,260 944,078,665 687,481,532 751,663,109,560
51,399,528,519 51,399,528,519
18,916,487,825 18,916,487,825
70,316,016,344 70,316,016,344
312,846,614,640
509,132,511,264
821,979,125,904
2008 Pihak hubungan istimewa Rp
Pihak ketiga Rp
Jumlah Rp
Rupiah Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
313,065,290,905 715,000,000 313,780,290,905
533,041,238,355 1,020,465,775 585,655,000 354,770,695 535,002,129,825
846,106,529,260 1,735,465,775 585,655,000 354,770,695 848,782,420,730
Dollar Amerika Serikat Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan
8,785,873,153
15,733,967,504
24,519,840,657
322,566,164,058
550,736,097,329
873,302,261,387
Jumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Rupiah Dollar Amerika Serikat
2009
2008
8.95% 2.97%
7.49% 4.25%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 93.389.280.351 dan Rp 72.219.288.939. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga (Catatan 33).
- 37 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Pihak ketiga Giro Deposito berjangka Jumlah
Tingkat bunga rata-rata pertahun Giro Deposito berjangka Jangka waktu deposito berjangka
2009 Rp
2008 Rp
2,235,127,657 1,000,000,000 3,235,127,657
3,669,307,058 3,669,307,058
4.13% 9.25% 1 bulan
3.79% -
Deposito berjangka pada tahun 2009, berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo berjangka waktu kurang dari 1 bulan. 17. HUTANG PAJAK 2009 Rp
2008 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 30) Pajak penghasilan Pasal 4(2) - Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26
1,133,440,000
760,341,000
1,409,606,229 128,972,782 7,711,485 21,648,490
990,920,406 134,099,914 59,049,968 -
Jumlah
2,701,378,986
1,944,411,288
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Bank (self assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam waktu 10 (sepuluh) tahun sejak terutangnya pajak yang bersangkutan.
- 38 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
18. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 2009 Estimasi kerugian Komitmen dan kontinjensi Rp
Saldo Rp Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letter of credits Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credits Yen Jepang Irrevocable letter of credits Jumlah
339,289,646,794 5,027,130,497 3,660,000,000
3,034,117,594 48,335,893 36,600,000
4,987,124,596 4,627,843,132
49,871,265 46,278,468
2,128,017,000
21,280,170
359,719,762,019
3,236,483,390
2008
Saldo Rp Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letter of credits Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credits Bank garansi Euro Irrevocable letter of credits Yen Jepang Irrevocable letter of credits Jumlah
- 39 -
Estimasi kerugian Komitmen dan kontinjensi Rp
341,198,765,537 7,037,023,839 6,685,000,000
2,991,214,193 69,503,936 64,350,000
4,933,994,602 7,760,877,993 45,549,009
49,339,905 77,608,736 455,463
493,659,192
2,000,806
2,865,666,000
28,656,660
371,020,536,172
3,283,129,699
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut:
Lancar Rp Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letter of credits Jumlah Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credits Bank garansi Yen Jepang Irrevocable letter of credits Jumlah
339,283,610,984 5,027,130,497 3,660,000,000 347,970,741,481
Dalam perhatian khusus Rp
6,035,810 6,035,810
2009 Kurang Kurang lancar Rp
-
339,289,646,794 5,027,130,497 3,660,000,000 347,976,777,291
4,987,124,596 4,627,843,132 -
-
-
-
-
4,987,124,596 4,627,843,132 -
2,128,017,000 11,742,984,728
-
-
-
-
2,128,017,000 11,742,984,728
-
-
359,719,762,019 (3,236,483,390)
6,035,810 -
-
Jumlah - Bersih
356,477,242,819
6,035,810
-
Lancar Rp
Jumlah Jumlah Penyisihan penghapusan Jumlah - Bersih
Jumlah Rp
-
359,713,726,209 (3,236,483,390)
Mata uang asing Dollar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letter of credits Bank garansi Euro Irrevocable letter of credits Yen Jepang Irrevocable letter of credits
Macet Rp
-
Jumlah Penyisihan penghapusan
Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi Irrevocable letter of credits Jumlah
Diragukan Rp
338,831,134,403 7,037,023,839 6,685,000,000 352,553,158,242
Dalam perhatian khusus Rp
235,312,252 235,312,252
2008 Kurang Kurang lancar Rp
-
-
Diragukan Rp
Macet Rp
2,132,318,882 2,132,318,882
356,483,278,629
Jumlah Rp
-
-
341,198,765,537 7,037,023,839 6,685,000,000 354,920,789,376
4,933,994,602 7,760,877,993 45,549,009
-
-
-
-
4,933,994,602 7,760,877,993 45,549,009
493,659,192
-
-
-
-
493,659,192
2,865,666,000
-
-
-
-
2,865,666,000
16,099,746,796
-
-
-
-
16,099,746,796
-
-
371,020,536,172 (3,283,129,699) 367,737,406,473
368,652,905,038 (3,281,920,699) 365,370,984,339
235,312,252 235,312,252
- 40 -
2,132,318,882 (1,209,000) 2,131,109,882
-
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Rupiah Rp
2009 Mata uang asing Rp
Jumlah Rp
2008 Mata uang asing Rp
Rupiah Rp
Jumlah Rp
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan Selisih kurs penjabaran
3,453,324,364
99,402,375
3,552,726,739
3,238,424,284
133,720,035
3,372,144,319
(334,270,876)
15,603,300
(318,667,576)
(113,356,155)
25,364,104
(87,992,051)
2,424,227
2,424,227
(1,022,569)
(1,022,569)
Saldo akhir tahun
3,119,053,488
117,429,902
3,236,483,390
-
3,125,068,129
158,061,570
3,283,129,699
Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa jumlah estimasi kerugian transaksi komitmen dan kontinjensi yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjensi oleh nasabah.
19. BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2009 Rp
2008 Rp
Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Rupiah
2,961,779,602 1,100,519,930 761,433,479 6,295,128 4,830,028,139
3,003,471,172 1,099,059,220 1,137,464,928 5,239,995,320
Mata uang asing Deposito berjangka Giro Jumlah mata uang asing
102,562,295 2,567,059 105,129,354
46,674,689 3,364,152 50,038,841
4,935,157,493
5,290,034,161
Jumlah
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 725 dan 730. Kewajiban imbalan pasca kerja di pos neraca untuk posisi 31 Maret 2009 dan 2008 adalah Rp 20.598.514.112 dan 20.139.093.577. - 41 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2009 Rp
2008 Rp
Setoran Kliring Biaya yang masih harus dibayar Cadangan hadiah undian kesra Pendapatan diterima di muka Setoran jaminan Lain-lain
11,269,131,063 5,535,311,439 225,000,000 201,867,830 534,778,652
27,062,106,608 2,864,001,390 225,000,000 387,577,273 296,401,000 613,957,510
Jumlah
17,766,088,984
31,449,043,781
22. MODAL SAHAM
PT Surya Husada Investment PT Dana Graha Agung PT Budiman Kencana Lestari Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
1,050,000,000 630,000,000 420,000,000
45.45% 27.27% 18.18%
Jumlah Modal Disetor Rp 105,000,000,000 63,000,000,000 42,000,000,000
210,000,000
9.10%
21,000,000,000
Jumlah
2,310,000,000
100.00%
231,000,000,000
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan
23. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 7 tanggal 5 Mei 2008 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a.
Pembentukan cadangan umum sebesar Rp 2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2007 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2008 menjadi Rp 7.500.000.000.
b.
Pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.200.000.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2007 kepada pemegang saham secara proporsional.
- 42 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut:
Rp Jumlah yang diterima dari pengeluaran 210.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagai Modal Disetor
33,600,000,000 (21,000,000,000)
Bersih Biaya emisi saham atas penawaran umum
12,600,000,000 (1,610,220,234)
Tambahan modal disetor - bersih
10,989,779,766
25. PENDAPATAN BUNGA
2009 Rp Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Jumlah Mata uang asing Kredit Penempatan pada bank lain Lainnya Jumlah Jumlah
2008 Rp
35,458,031,730 13,725,392,799
28,737,983,150 13,181,227,147
2,973,962,271 52,157,386,800
1,852,017,535 43,771,227,832
873,529,000 33,531,739 738,438 907,799,177
413,851,428 17,916,463 888,140 432,656,031
53,065,185,977
44,203,883,863
Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 703.372.245 dan Rp 161.086.861 (catatan 33).
- 43 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
26. BEBAN BUNGA 2009 Rp Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka Giro Jumlah Jumlah
2008 Rp
20,017,018,416 3,291,561,257 2,329,936,077 36,593,239 25,675,108,989
15,412,576,559 3,597,239,506 3,221,695,142 52,238,879 22,283,750,086
519,850,663 6,886,872 526,737,535
187,296,850 10,155,262 197,452,112
26,201,846,524
22,481,202,198
Jumlah beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 8.268.403.318 dan Rp 5.054.557.529 (Catatan 33).
27. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS), pos dan materai, dan lainnya.
28. BEBAN PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENGHAPUSAN 2009 Rp Kredit yang diberikan (Catatan 7) Agunan yang diambilalih (Catatan 12) Penempatan pada bank lain (Catatan 5) Tagihan akseptasi (Catatan 8) Giro pada bank lain (Catatan 4) Aktiva yang terbengkalai (Catatan 12)
359,037,075 374,735,718 (10,454,060) (90,192,694) 72,736,355 595,225,050
Jumlah
1,301,087,444
- 44 -
2008 Rp 2,235,806,931 44,670,363 39,698,529 (157,221,884) 2,162,953,939
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
29. BEBAN TENAGA KERJA
Gaji dan honor Tunjangan Bonus Imbalan pasca kerja (Catatan 19) Lembur Jumlah
2009 Rp
2008 Rp
6,283,546,495 2,278,207,594 1,836,458,237 467,676,243 358,013,100
5,368,755,364 2,042,311,578 1,771,669,290 570,650,946 279,717,100
11,223,901,669
10,033,104,278
Rincian gaji dan bonus atas kelompok direksi, dewan komisaris, dan komite audit adalah sebagai berikut: 2009 Jumlah Pegawai
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat eksekutif Jumlah
3 3 3 21 30
Gaji Rp
Tunjangan Rp
168,900,000 314,493,000 40,005,000 765,060,000 1,288,458,000
Bonus Rp
Jumlah Rp
37,800,000 83,542,129 121,342,129
-
168,900,000 352,293,000 40,005,000 848,602,129 1,409,800,129
2008 Jumlah Pegawai
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Pejabat eksekutif Jumlah
3 4 2 14 23
Gaji Rp
Tunjangan Rp
168,900,000 277,740,000 25,005,000 501,059,800 972,704,800
- 45 -
39,488,547 71,544,171 111,032,718
Bonus Rp
Jumlah Rp -
168,900,000 317,228,547 25,005,000 572,603,971 1,083,737,518
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2009 Rp
2008 Rp
Penyusutan (Catatan 11) Pemeliharaan dan perbaikan Alat tulis, barang cetakan dan materai Administrasi bank Telepon, teleks dan internet Biaya listrik, air dan bahan bakar Iuran anggota Keamanan dan kebersihan Konsumsi Asuransi Komunikasi Sewa Jamsostek Pendidikan dan latihan Transportasi Pajak Pemasaran Dinas luar Jasa profesional Lain-lain
1,292,924,050 812,408,779 761,569,625 638,614,740 635,936,958 466,905,777 403,908,633 312,632,342 304,914,810 300,235,073 300,137,066 289,603,279 282,533,573 171,789,601 149,028,337 89,478,445 52,072,733 41,225,130 25,686,668 422,662,600
1,137,665,062 629,929,665 852,872,500 224,003,958 664,094,722 478,674,477 367,796,415 316,421,782 293,956,499 246,478,268 221,621,503 246,560,092 236,688,332 100,080,799 125,465,433 51,832,354 83,380,830 51,759,066 1,327,500 716,590,421
Jumlah
7,754,268,219
7,047,199,678
Jumlah beban sewa gedung dan asuransi yang dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 251.986.883 dan Rp 217.577.086 (catatan 32)
31. LABA PER SAHAM a.
Laba per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 2009 Rp Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
7,858,632,729 Lembar/ Shares
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
b.
2,310,000,000
2008 Rp
4,673,774,513 Lembar/ Shares
2,310,000,000
Laba per Saham Dilusi Bank tidak menghitung laba per saham dilusi karena Bank tidak memiliki efek berpotensi saham pada tanggal neraca.
- 46 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
32. SIFAT, TRANSAKSI, DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank: a.
Perusahaan yang merupakan pemegang saham Bank adalah PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung, dan PT Budiman Kencana Lestari.
b.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa karena keterkaitan kepemilikan dan kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung adalah sebagai berikut: PT Divatama Inti Perintis Indopaper, PT Silicaindo Makmur Sentosa, PT Honda Prospect Motor, PT Prospect Motor, PT Mandalatama Armada Motor, PT Asuransi Artarindo, PT Imora Motor, PT Surya Husada Investment, PT Mitra Karawangjaya, PT Dana Graha Agung, PT Pluit Auto Plaza, PT Tochu Silika Indonesia, PT Balimor Finance, PT Istana Kebayoran Raya Motor, PT Istana Mobil Surabaya Indah, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Asuransi Jiwa Bumi Arta Reksatama, PT Cibubur Indah Motor, PT Saranaduta Jasa Medika, PT Warga Djaja, PT Adab Alam Elektronic, PT Gading Prima Perkasa, PT Istana Kemakmuran Motor, PT Mitrametal Perkasa.
Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi: a.
Pemberian kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain: PT Rahadicipta Primasatya, PT Silicaindo Makmur Sentosa, PT Divatama Inti Perintis Indopaper, dan PT Mitrametal Perkasa. Jumlah pemberian kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 39.582.112.644 dan Rp 5.086.812.960 (Catatan 8).
b.
Melakukan investasi dalam bentuk saham di PT Balimor Finance sebesar Rp 1.475.000.000 yang tercatat pada 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 10).
c.
Penempatan dana dalam bentuk simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa antara lain: PT Honda Prospect Motor, PT Prospect Motor, PT Imora Motor, PT Surya Husada Investment, PT Istana Mobil Surabaya Indah, PT Budiman Kencana Lestari, PT Mandalatama Armada Motor, PT Mitra Karawangjaya, PT Dana Graha Agung, PT Triwarga Dian Sakti, PT Istana Kebayoran Raya Motor, PT Asuransi Artarindo, PT Asuransi Jiwa Bumi Arta Reksatama, PT Tochu Silica Indonesia, PT Istana Bandung Raya Motor, PT Duta Warga Jaya, PT Sarana Duta Jasa Medika, PT Surabaya Jasa Medika, PT Lingkarindo Buana Raya, PT Pluit Auto Plaza, PT Daikin Aricon, PT Istana Kemakmuran Motor, PT Balimor Finance, - 47 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PT Cibubur Indah Motor, PT Mulia Dipta Jaya. Jumlah penempatan dana dalam bentuk simpanan yang diterima pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 421.840.487.469 dan Rp 561.368.265.308 (Catatan 15). d.
Jumlah pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahuntahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 703.372.245 dan Rp 161.086.861 (Catatan 25).
e.
Jumlah beban bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 8.268.403.318 dan Rp 5.054.557.529 (Catatan 26).
f.
Asuransi atas Aset tetap Bank, “Cash-in-transit” dan “Cash-in-Safe” pada PT Asuransi Artarindo masing-masing sebesar Rp 147.738.083 dan Rp 116.363.184 pada 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 30).
g.
Sewa menyewa ruang-ruang kantor dengan PT Imora Motor dan RS Husada masing-masing sebesar Rp 104.248.800 pada 31 Maret 2009 dan 2008 (Catatan 30).
Saldo kredit, investasi dalam bentuk saham dan simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Persentase terhadap total aktiva 2009 2008
Jumlah 2009 Rp Kredit PT Mitrametal Perkasa PT Divatama Intiperintis Indopaper PT Rahadicipta Primasatya PT Silicaindo Makmur Sentosa Lain-lain Jumlah Penyertaan dalam bentuk saham PT Balimor Finance Jumlah
2008 Rp
33,400,192,126 1,898,087,605 1,376,972,835 573,955,360 2,332,904,718 39,582,112,644
1,475,000,000 1,475,000,000
1,937,336,817 736,015,438 2,413,460,705 5,086,812,960
1,475,000,000 1,475,000,000
Jumlah 2009 Rp Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
87,066,668,964 21,927,203,865 312,846,614,640 421,840,487,469
- 48 -
2008 Rp 219,188,363,098 19,613,738,152 322,566,164,058 561,368,265,308
1.75%
-
0.10% 0.07% 0.03% 0.12% 2.07%
0.09% 0.04% 0.12% 0.25%
0.08% 0.08%
0.07% 0.07%
Persentase terhadap jumlah kewajiban 2009 2008
5.78% 1.46% 20.77% 28.01%
12.95% 1.16% 19.06% 33.17%
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jumlah/Total 2009 Rp Pendapatan bunga Kredit
2008 Rp
703,372,245
161,086,861
Jumlah/Total 2009 Rp Beban bunga
8,268,403,318
2008 Rp 5,054,557,529
Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga 2009 2008
1.27%
0.34%
Persentase terhadap jumlah beban bunga 2009 2008
30.50%
21.51%
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2009 Rp Kew ajiban Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dollar Amerika Serikat Letter of Credit irrevocable yang masih berjalan Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Jumlah Kew ajiban Komitmen
2008 Rp
339,289,646,794 4,987,124,596
341,198,765,537 4,933,994,602
3,660,000,000 4,627,843,132 2,128,017,000 354,692,631,522
6,685,000,000 7,760,877,993 2,865,666,000 493,659,192 363,937,963,324
Tagihan kontinjensi Bunga dalam penyelesaian Rupiah Jumlah Tagihan Kontinjensi
4,792,370,962 4,792,370,962
3,069,359,275 3,069,359,275
Kew ajiban kontinjensi Bank garansi yang diberikan Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Kew ajiban Kontinjensi
5,027,130,497 5,027,130,497
7,037,023,839 45,549,009 7,082,572,848
Kew ajiban Kontinjensi - Bersih
234,759,535
4,013,213,573
120,833,694,977
160,639,555,119
LAIN-LAIN Titipan kliring berupa w arkat cek, billyet giro, inkaso dan lainnya
- 49 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
34. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN Analisa jatuh tempo Aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: > 1 - 3 bulan Rp
2009 > 3 - 12 bulan Rp
-
-
-
-
42,641,519,317 87,309,847,372 54,798,743,939
-
-
-
-
(637,206,901)
51,045,406,040
-
-
-
-
51,045,406,040
(10,454,060) -
525,000,000,000
-
-
-
-
(10,454,060) 525,000,000,000
(1,040,600,651) -
49,859,374,633
Lain-lain Rp Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Dikurangi penyisihan penghapusan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan penghapusan Efek-efek Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka Kredit Dikurangi penyisihan penghapusan Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan penghapusan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Penyertaan dalam bentuk saham Dikurangi penyisihan penghapusan Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain Jumlah aktiva Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Bersih
1 bulan Rp
(637,206,901) -
(13,946,093,025) (12,215,368) 1,485,000,000 (14,850,000) 5,701,535,700 8,448,958,987 (25,925,318)
3,236,483,390
42,641,519,317 87,309,847,372 54,798,743,939 -
10,143,596,495 -
120,278,761,463 1,221,540,869
442,786,087,879 -
> 1 - 5 tahun Rp
> 5 tahun Rp
314,182,065,295 -
72,243,984,456 -
(1,040,600,651) 999,350,273,726 (13,946,093,025) 1,221,540,869
-
-
-
-
(12,215,368)
-
-
-
-
10,143,596,495 1,485,000,000
4,762,642 19,597,735,972 840,400,986,410
15,318,621 3,872,243,390 125,387,864,343
169,196,582 1,672,653,463 444,627,937,924
7,255,185,153 1,882,817,222 323,320,067,670
14,488,530,497 1,428,647,685,566 3,235,127,657 2,701,378,986
7,837,739,260 1,221,540,869 -
944,078,665 -
687,481,532 -
-
Jumlah Rp
-
-
-
20,598,514,112 2,080,550 23,837,078,052
4,935,157,493 12,367,406,246 1,466,375,286,445
165,782,960 9,225,063,089
5,182,819,228 6,126,897,893
48,000,000 735,481,532
(23,863,003,370)
(625,974,300,035)
116,162,801,254
438,501,040,031
322,584,586,138
- 50 -
101,355,203,050 151,719,420 173,750,906,926
(14,850,000) 108,799,666,048 5,701,535,700 35,626,128,454 1,907,461,837,955
-
14,488,530,497 1,438,116,985,023 3,235,127,657 1,221,540,869 2,701,378,986
-
3,236,483,390
-
4,935,157,493 20,598,514,112 17,766,088,984 1,506,299,807,011
173,750,906,926
401,162,030,944
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Lain-lain Rp Aktiva Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Dikurangi penyisihan penghapusan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi penyisihan penghapusan Efek-efek Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka Kredit Dikurangi penyisihan penghapusan Tagihan akseptasi Dikurangi penyisihan penghapusan Pendapatan bunga yang masih akan diterima Penyertaan dalam bentuk saha Dikurangi penyisihan penghapusan Aktiva tetap - bersih Aktiva pajak tangguhan Aktiva lain-lain Jumlah aktiva
1bulan Rp
2008 > 3 - 12 bulan Rp
> 1- 3 bulan Rp
> 1- 5 tahun Rp
. 5 tahun Rp
Jumlah Rp
78,089,844,447 150,704,752,998 11,634,030,913
78,089,844,447 150,704,752,998 11,634,030,913
(116,340,304)
(116,340,304) 169,967,517,595
169,967,517,595
630,000,000,000
630,000,000,000
(2,626,768,195) 50,385,647,207
84,264,005,821
430,321,491,099
1,674,389,500
2,534,633,570
1,649,996,250
240,005,457,036
54,139,467,163
(13,730,532,477)
(13,730,532,477) 5,859,019,320
(57,485,593)
(57,485,593) 8,070,762,361
8,070,762,361 1,485,000,000
1,485,000,000 (14,850,000) 1,173,855,182 5,869,029,181 44,823,515,133 36,805,422,927
(2,626,768,195) 859,116,068,326
437,502 4,217,225,624 1,104,744,608,147
-
23,303,996
6,945,807,992
102,823,105,196
1,485,822,085 88,284,461,476
475,513,418 432,470,304,763
298,924,804 247,250,189,832
1,677,402,704 158,639,975,063
1,735,465,775
940,425,695
2,534,633,570
1,649,996,250
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban
20,139,093,577 55,833,168 23,478,056,444
28,540,142,328 1,659,449,904,601
268,874,626 4,538,973,971
2,584,193,659 5,174,615,604
Bersih
13,327,366,483
(554,705,296,454)
83,745,487,505
427,295,689,159
12,103,567,564 1,606,228,052,702 3,669,307,058 1,674,389,500 1,944,411,288
(14,850,000) 110,966,509,868 5,869,029,181 52,978,403,768 2,068,194,962,208
12,103,567,564 1,608,903,944,172 3,669,307,058 5,859,019,320 1,944,411,288
3,283,129,699
3,283,129,699 5,290,034,161
247,250,189,832
158,639,975,063
5,290,034,161 20,139,093,577 31,449,043,781 1,692,641,550,620 375,553,411,588
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch Aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
- 51 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
35. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING a.
Posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
asing AKTIVA Kas
USD SGD HKD Giro pada Bank Indonesia USD Giro pada bank lain - bersih USD GBP AUD JPY EUR CHF HKD SGD Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih USD Kredit - bersih Pihak ketiga USD Tagihan akseptasi - bersih USD Pendapatan bunga yang masih akan diterima USD
2009 Mata uang Ekuivalen
asing
158,196 270 100,000 2,896,115 100,903 16,435 1,299,913 7,723 20,492 64,427 13,999
1,827,954,780 2,051,862 1,155,500,000 33,464,605,610 1,663,213,271 130,903,515 152,830,721 118,434,595 207,193,113 96,057,901 106,385,944
89,567
1,034,951,980
3,528,281 104,658
40,769,281,871 1,209,325,501
2,942,124 630,259
27,082,251,420 5,801,534,095
20,027
231,416,376
15,709
144,601,345
Jumlah aktiva KEWAJIBAN Simpanan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain
2008 Mata uang Ekuivalen
100,302 100 1,500 175,000 244,005 13,345 12,349 1,067,306 30,306 17,390 69,201 23,358
-
82,170,107,040
USD USD USD USD JPY EUR
4,541,340 2,089,797 105,715 17,419 181,000 -
Jumlah kewajiban Jumlah Aktiva (Kewajiban) - Bersih
- 52 -
52,475,181,158 24,147,608,379 1,221,540,869 201,279,087 21,280,170 78,066,889,663 4,103,217,377
923,279,910 667,222 1,773,690 1,610,875,000 2,246,066,025 243,863,461 103,947,954 98,981,958 441,088,374 161,274,686 81,827,414 155,949,715
-
39,097,982,269
1,019,209 2,069,252 636,504 19,277 309,000 137
9,381,818,845 19,047,464,660 5,859,019,320 177,444,785 28,656,660 1,993,965 34,496,398,235 4,601,584,034
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
Posisi Devisa Neto masing-masing jenis valuta adalah sebagai berikut: Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih Aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi--tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan Risiko Pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan Risiko Pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Jenis Mata Uang
Dollar AS Dollar Hongkong Dollar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dollar Australia Yen Jepang Euro
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp 6,896,844 64,427 14,269 100,903 20,492 16,435 1,299,913 7,723
Jumlah
79,693,036,118 96,057,901 108,437,807 1,663,213,271 207,193,113 130,903,515 152,830,721 118,434,595 82,170,107,041
2009 Kewajiban dan kewajiban komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp
Posisi Devisa Bersih absolut Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp
7,154,777 18,281,000 -
257,933 64,427 14,269 100,903 20,492 16,435 16,981,087 7,723
82,673,452,626 2,149,297,170 84,822,749,796
2,980,416,508 96,057,901 108,437,807 1,663,213,271 207,193,113 130,903,515 1,996,466,449 118,434,595 7,301,123,159
Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan
360,590,276,281
Persentase PDN terhadap modal
2.02%
- 53 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jenis Mata Uang
Dollar AS Dollar Hongkong Dollar Singapura Poundsterling Inggris Sw iss Franc Dollar Australia Yen Jepang Euro
Aktiva dan tagihan komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp
2008 Kew ajiban dan kew ajiban komitmen dan kontinjensi Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp
Posisi Devisa Bersih absolut Mata uang Ekuivalen asing dalam Rp
4,107,399 70,701 23,458 13,345 17,390 12,349 1,067,306 30,306
4,624,505 31,209,000 34,055
517,106 70,701 23,458 13,345 17,390 12,349 30,141,694 3,749
Jumlah
37,808,605,310 83,601,034 156,514,935 243,862,547 161,272,739 103,950,311 98,981,970 441,081,388 39,097,870,234
42,568,568,893 2,894,322,660 49,565,998 45,512,457,551
4,759,963,583 83,601,034 156,514,935 243,862,547 161,272,739 103,950,311 2,795,340,690 54,578,610 8,359,084,449
Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurang penyertaan
377,268,368,085
Persentase PDN terhadap modal
2.22%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal sebelumnya. Batas nilai absolut Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 72.118 juta dan Rp 75.454 juta. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 2,02% dan 2,22%. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolute) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. c.
Lainnya Kurs yang digunakan untuk menjabarkan Aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut: 2009 Rp 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Yen Jepang Dollar Hongkong Dollar Australia Euro Franc Swiss Poundsterling Inggris Ringgit Malaysia
11,555.00 7,599.49 117.57 1,490.96 7,964.87 15,335.23 10,110.69 16,483.22 3,170.54
- 54 -
2008 Rp 9,205.00 6,672.22 92.74 1,182.46 8,417.52 14,554.49 9,273.99 18,273.77 2,882.63
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
36. INFORMASI SEGMEN Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis: Jakarta Rp PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada bank Indonesia dan bank Lain - Efek-efek - Aktiva produktif lainnya
Provisi dan komisi BEBAN SEGMEN Beban bunga Pendapatan Operasional Lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba bersih
2009 Luar Jakarta Rp
Jumlah Rp
19,089,315,148
17,242,245,582
36,331,560,730
3,000,783,313 13,725,392,799 738,438 35,816,229,698
6,710,697 17,248,956,279
3,007,494,010 13,725,392,799 738,438 53,065,185,977
1,306,517,668
1,007,672,585
2,314,190,253
19,901,755,382 1,454,233,676
6,300,091,142 1,120,546,053
26,201,846,524 2,574,779,729
4,761,805,623 4,767,746,216 2,928,352,940
6,125,965,168 6,147,020,881 4,930,279,789
10,887,770,791 10,914,767,097 7,858,632,729
54,152,131,290
9,405,748
54,161,537,038
INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Penyertaan dalam bentuk saham - bersih - Aset lainnya Jumlah Aset KEWAJIBAN - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - Kew ajiban lain-lain Jumlah Kew ajiban Beban penyusutan Beban penyisihan penghapusan dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
51,034,951,980
-
51,034,951,980
523,959,399,349 547,162,314,759 1,209,325,501
438,241,865,942 -
523,959,399,349 985,404,180,701 1,209,325,501
1,470,150,000 195,875,775,715
94,346,517,671
1,470,150,000 290,222,293,386
1,374,864,048,594
532,597,789,361
1,907,461,837,955
1,031,185,319,950 180,002,250
406,931,665,073 3,055,125,407
1,438,116,985,023 3,235,127,657
1,960,604,035 42,707,566,310
1,275,879,355 19,003,644,631
3,236,483,390 61,711,210,941
1,076,033,492,545
430,266,314,466
1,506,299,807,011
777,541,684
515,382,366
1,292,924,050
704,350,473
278,069,395
982,419,868
- 55 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Jakarta Rp PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Bunga - Kredit - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain - Efek-efek - Aset produktif lainnya
Provisi dan komisi BEBAN SEGMEN Beban bunga Pendapatan Operasional Lainnya HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba bersih
2008 Luar Jakarta Rp
Jumlah Rp
13,973,299,281
15,178,535,297
29,151,834,578
1,836,491,507 13,181,227,147 888,140 28,991,906,075
33,442,491 15,211,977,788
1,869,933,998 13,181,227,147 888,140 44,203,883,863
1,236,082,700
1,469,163,575
2,705,246,275
17,057,241,204 1,182,946,194
5,423,960,994 894,011,841
22,481,202,198 2,076,958,035
1,816,582,795 1,966,504,391 1,093,817,571
4,518,074,086 4,685,315,912 3,579,956,942
6,334,656,881 6,651,820,303 4,673,774,513
10,579,957,389
937,733,220
11,517,690,609
INFORMASI LAINNYA ASET - Giro pada bank lain - bersih - Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih - Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Bersih - Kredit - bersih - Tagihan akseptasi - bersih - Penyertaan dalam bentuk saham - bersih - Aset lainnya Jumlah Aset KEWAJIBAN - Simpanan - Simpanan dari bank lain - Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - Kewajiban lain-lain Jumlah Kewajiban Beban penyusutan Beban penyisihan penghapusan dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi
169,967,517,595
-
169,967,517,595
627,373,231,805 447,986,980,487 5,691,073,727
397,398,555,362 -
627,373,231,805 845,385,535,849 5,691,073,727
1,470,150,000 281,314,587,800
125,364,714,823
1,470,150,000 406,679,302,623
1,544,383,498,803
523,701,003,405
2,068,084,502,208
1,216,452,492,187 330,291,422
392,451,451,985 3,339,015,636
1,608,903,944,172 3,669,307,058
2,074,698,687 61,522,316,781
1,208,431,012 15,262,852,909
3,283,129,699 76,785,169,690
1,280,379,799,077
412,261,751,542
1,692,641,550,619
713,331,069
424,333,993
1,137,665,062
422,716,013
1,652,245,875
2,074,961,888
- 56 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah: a. b. c. d.
Seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006; Maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September 2006; Maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007; Maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan Yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah maksimal Rp 2.000.000.000 sejak tanggal 13 Oktober 2008. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 753.948.888 dan Rp 866.238.250 dicatat dan diakui di beban bunga.
38.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM a.
Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 dengan perhitungan sebagai berikut: 2009 Rp
2008 Rp
Modal - Modal inti - Modal pelengkap Jumlah Modal Inti dan Modal Pelengkap Penyertaan
314,837,881,632 47,587,611,700
290,654,197,904 88,235,102,634
362,425,493,332 -
378,889,300,538 (1,485,000,000)
Jumlah Modal
362,425,493,332
377,404,300,538
Rasio Kecukupan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut resiko *) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
28.79%
32.26%
1,259,027,220,395
1,169,725,319,318
25.01%
24.85%
8.00%
8.00%
*) Tidak memperhitungkan resiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
- 57 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
Rasio Aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total Aset produktif pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah 0.98%.
c.
Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masingmasing sebesar 69.49% dan 53.40%.
39. MANAJEMEN RISIKO Bank menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatannya, terdapat risiko yang melekat antara lain dalam bentuk risiko pasar, risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional. Untuk itu Bank telah mengimplementasikan Struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang merupakan sarana penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, dan dikendalikan dengan baik. Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk menentukan kebijakan dan pedoman penerapan manajemen risiko serta membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Untuk pelaksanaan sehari-hari, Bank telah membentuk Unit Manajemen Risiko yang tugasnya mengindentifikasi, mengukur, dan memantau segala kegiatan yang mengandung risiko. Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara lebih spesifik, yaitu antara lain, Komite Kebijaksanaan Perkreditan, Komite Kredit Kantor Pusat dan Cabang, Treasury Kantor Pusat dan Komite Aset dan Passiva (Assets and Liability Committee (ALCO)) dan Komite Pengarah Teknologi Infomasi (TI). Risiko Pasar Risiko tingkat bunga timbul dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah seperti fasilitas giro, deposito, tabungan dan penempatan dana seperti pinjaman yang diberikan, obligasi atau instrumen utang jangka panjang lainnya. Dalam mengendalikan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar Bank telah menetapkan kebijakan Assets and Liabilities Management (ALMA). Untuk mendukung perumusan dan pelaksanaan ALMA telah dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang beranggotakan Dewan Direksi dan manajemen senior, bertanggung jawab untuk mengembangkan keseimbangan portfolio Aset dan pasiva dalam bentuk struktur jatuh tempo dan klasifikasi risiko, khususnya risiko suku bunga dan nilai tukar. Tujuan utama dari ALMA adalah untuk mengelola secara efektif seluruh bentuk risiko yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan usaha Bank melalui penyusunan kebijaksanaan dan petunjuk pelaksanaan prosedur. Risiko Likuiditas Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan adanya risiko likuiditas adalah dengan menetapkan strategi bisnis terhadap permodalan, pendanaan, dan penanaman dana. Penetapan strategi diatas memperhatikan pengendalian besaran modal, pembentukan cadangan wajib atas saldo kas dan Giro Wajib Minimum (GWM), pembentukan cadangan umum, cadangan revaluasi dan penyisihan penghapusan Aset produktif, pengaturan posisi uang tunai Rupiah dan valas, pencairan pinjaman diberikan, dan diversifikasi dana pihak ketiga yang diputuskan dalam rapat ALCO. Adanya mismatch Aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo kurang dari 1 bulan dan lebih dari 1 sampai dengan 3 bulan diatasi dengan meningkatkan pelayanan kepada nasabah simpanan serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan
- 58 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank menempatkan kelebihan dana pada SBI yang dapat dicairkan setiap saat apabila Bank membutuhkan dana. Risiko Kredit Manajemen risiko kredit yang dijalankan oleh Bank antara lain dengan cara sebagai berikut: 1.
2.
Kebijakan Manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian yang meliputi:
Pemberian kredit kepada bidang-bidang usaha yang feasible dan bankable serta menghindari pemberian kredit kepada bidang-bidang usaha yang bersifat spekulatif.
Menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan.
Mengatur komposisi serta besaran portofolio kredit yang dituju atau diprioritaskan (konsentrasi kredit) dengan memperhatikan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) terhadap Group debitur tidak terkait.
Perumusan manajemen risiko kredit bagi para lending officer untuk menciptakan keseragaman prosedur dalam kegiatan perkreditan.
Dalam pelaksanaan kebijakan diatas, manajemen membentuk organisasi perkreditan yang meliputi:
Komite Kebijaksanaan Perkreditan yang bertugas merumuskan berbagai kebijakan di bidang perkreditan, mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan perkreditan tersebut, memantau perkembangan dan kondisi portofolio/Aset berisiko termasuk portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran perbaikan.
Komite Kredit Kantor Pusat dan Cabang yang anggotanya terdiri dari pejabat yang memiliki wewenang persetujuan kredit (credit limit) berjenjang ke atas.
Komite Kredit Treasury Kantor Pusat yang anggotanya terdiri dari manajemen senior, bertugas untuk menganalisa, menilai, dan merekomendasikan pihak ketiga yang merupakan counterparty yang berkaitan dengan kegiatan treasury.
Risiko Operasional Dalam menghadapi risiko operasional, Bank telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan kebijakan dan prosedur Bank, dengan memperhatikan peningkatan kemampuan integritas dan kaderisasi karyawan dengan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan sistem informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank.
- 59 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
40. IKATAN LAINNYA Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/II/2001 tanggal 19 Pebruari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RS-BUMI ARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Pebruari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian.
41. PERATURAN PERBANKAN BARU a. PBI No.11/2/PBI/2009 Pada tanggal 29 Januari 2009, Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/2/PBI/2009, yang merupakan perubahan ketiga atas PBI No.7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Perubahan tersebut mencakup peningkatan plafon kredit dan penyediaan dana yang penetapan kualitasnya hanya dinilai berdasarkan ketetapan pembayaran pokok dan/atau bunga, penetapan property terbengkalai dan perpanjangan jangka waktu penilaian agunan untuk jenis agunan tertentu yang dapat dijadikan pengurangan penyisihan penghapusan aset. b. Surat Edaran Bank Indonesia No.11/3/DPNP Pada tanggal 27 Januari 2009, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No.11/3/DPNP mengenai perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) Sesuai pasal 3 PBI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum, Bank wajib memperhitungkan ATMR untuk risiko operasional dalam memperhitungkan KPMM dengan menggunakan: • Pendekatan Indikator Pasar • Pendekatan Standar • Pendekatan yang lebih kompleks Perhitungan ATMR untuk risiko operasional menggunakan PID dilakukan sebesar 12,5 x beban modal risiko operasional dikali tarif yang berlaku. Dalam rangka memberikan kesempatan bagi Bank dalam mempersiapkan penerapan ketetapan ini, BI memperpanjang masa transisi yang semula direncanakan tahun 2009 menjadi diatur secara bertahap sebagai berikut: I.
Sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2010 perhitungan beban modal risiko operasional ditetapkan sebesar 5% dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga tahun terakhir. II. Sejak tanggal 1 Juli 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 perhitungan beban modal risiko operasional ditetapkan sebesar 10%. III. Sejak 1 Januari 2011 perhitungan beban modal risiko operasional ditetapkan sebesar 15%. - 60 -
P.T. BANK BUMI ARTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
42. DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2009 diproyeksikan akan mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2008. Imbasan dari melemahnya perekonomian dunia akibat krisis keuangan global masih akan terus dirasakan oleh perekonomian Indonesia. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh melambat, investasi diperkirakan melemah sejalan dengan menurunnya permintaan eksternal, dan meningkatnya faktor risiko ketidakpastian perekonomian dunia. Pertumbuhan ekspor dan impor diperkirakan juga akan melambat. Sedangkan kondisi perbankan Indonesia pada tahun 2009 diproyeksikan masih akan dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi global yang masih diwarnai berbagai ketidakpastian. Seiring dengan perlambatan pertumbuhan perekonomian nasional sebagai imbas krisis keuangan global, diperkirakan penyaluran kredit perbankan akan melambat. Selain itu faktor tambahan seperti semakin ketatnya likuiditas dan meningkatnya risiko kredit juga akan membuat bank-bank mengerem laju pertumbuhan kreditnya. Industri perbankan pada tahun 2009 akan melewati tantangan yang tidak mudah, terutama untuk menjaga NPLnya tetap dibawah ketentuan yang berlaku. Sebab debitur dari sejumlah sektor bisnis saat ini sudah mulai terpukul oleh imbas kredit keuangan global, sehingga kredit perbankan sangat rawan macet. Dengan pencapaian LDR yang sudah cukup tinggi diperkirakan bank-bank juga akan bersaing ketat dalam memperebutkan dana pihak ketiga, khususnya dana murah. Berlanjutnya gejolak krisis global akan meningkatkan potensi risiko, sehingga perbankan dituntut meningkatkan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat, sedangkan disisi lain dengan perlambatnya pertumbuhan kredit dan pontensi meningkatnya NPL diperkirakan laba perbankan justru akan melambat. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan sebesar 4,00% - 5,00%, diperlukan kesungguhan dari pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang telah diambil untuk mengatasi krisis ekonomi serta mempercepat penyerapan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diprioritaskan pada proyek-proyek infrasturktur, sehingga sector riil tetap terjaga secara berkesinambungan.
43. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 61 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 April 2009.
*********
- 61 -