PT Bank Bumi Arta Tbk Laporan Keuangan Tanggal 30 Juni 2014
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 30 JUNI 2014
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan……………………………...
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………….
4
Laporan Perubahan Ekuitas........................................
5
Laporan Arus Kas........................................................
6
Catatan atas Laporan Keuangan……………………...
7 - 83
***************************
BANKBUMIARTA SURAT PERI.IYATAAN DIREKSI . TENTANG TANCGLING JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK'TANGGAL YANG BERAKHIR30 JTINI2Ol4DAN 31 DESEMBER2013 P.T: BANK BUMI ARTA Tbtc Kami yangbertandatangandibawahini: 1. Nama Alamat kantor Alamatdomisili sesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Iabatan
: Wikan Aryono S. : Jl. WahidHasyimNo. 234,JakarlaPusat : Jl. JaaurElok VIII QG 4/6, JakartaUtara
2. Nama Alamat kantor Alamat domisili sesuaiKTP ataukartu identitaslain Nomor Telepon Jabatan
: HendrikAtmaja : Jl. Wahid HasyimNo. 234, JakartaPusat : Jl. Pluit PermaiRayaNo. 5,Ial<artaUtna
: 021-2340455 : PresidenDirektur
: 021-2300455 : Direkfur
menyatakanbahwa: 1. Bertanggungjawab ataspenyusunandanpenyajianlaporankeuangan; 2. Laporan berlakuumum,
telah disusundan disajikan sesuaidenganprinsip akuntansi
3. a. Semuainformasidalamlaporantelah dimuat secaralengkapdanbenar; b. Laporan keuangantidak mengandunginformasi atau fakta material yang tidak benar,dantidak menghilangkaninformasiataufakta material; +
fertlnssung
jawab atassistempengendalianintern dalamBank.
Demikian pernyataanini dibuat dengansebenarnya.
Ialarte22 Juli20l4
HendrikAtmaja
PT. BANKBUMI ARTATbK. Fax.(021)3102632 2300455, HeadOffice:Jl. WahidHasyimNo.234Jakarta10250,Tel.(021)2300893,
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
JUNI 2014 ___________________________________
CATATAN ________________________
DESEMBER 2013 ____________________________________
ASET 53.080.205.119
2b,2c,2e,4, 36,37,39
55.484.797.884
GIRO PADA BANK INDONESIA
356.240.051.835
2b,2c,2e,2j, 5,36,37,39
291.822.203.839
GIRO PADA BANK LAIN - setelah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp18.105.032, dan Rp24.622.443 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
2b,2c,2e,2j, 161.720.141.772 6,36,37,38,39
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN – setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi masing-masing sebesar nihil dan Rp63.070.130 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
503.000.000.000
2b,2e,2k, 7,36,38,39
394.936.929.870
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO – setelah dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp6.394.690.222 dan Rp2.057.343.643 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
247.351.309.778
2b,2e,2l,8, 36,38,39
190.047.656.357
160.268.252
2d,2e,2m, 9,34,38,36
173.593.298
KAS
KREDIT Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp9.307.987.779 dan Rp6.351.218.109 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Jumlah TAGIHAN AKSEPTASI - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
3.050.354.701.965
ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp77.604.012.517 dan Rp74.784.109.665 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
2.820.896.711.130
___________________________________
____________________________________
3.050.514.970.217
2.821.070.304.428
22.029.352.909
PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM – setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
2c,2e,2m,9, 36,37,38,39
86.553.149.131
2c,2e,2n,10, 36,37,38,39
24.815.151.215
10.000.000
2e,2o,2r, 11,36,38
10.000.000
27.620.580.432
2e,12,36, 37,39
24.128.919.557
133.514.443.651
2p,2r,13,36
133.122.041.955
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 1
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) JUNI 2014 ___________________________________
CATATAN ________________________
DESEMBER 2013 _________________________________
ASET TIDAK BERWUJUD – setelah dikurangi akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp10.415.219.847 dan Rp10.032.503.853 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
2.406.869.216
2q,2r,14,36
2.789.585.210
ASET PAJAK TANGGUHAN
3.496.051.412
2z,36
3.496.051.412
77.628.126.557
2s,2t,15,36
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN – NETO JUMLAH ASET
17.395.486.754
______________________________________
____________________________________
4.638.612.102.898
4.045.672.277.612
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 2
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) JUNI 2014 ___________________________________
CATATAN ________________________
DESEMBER 2013 _________________________________
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS SEGERA SIMPANAN Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah
19.900.192.122
112.466.193.861 3.779.064.910.010
2c,2f,2u,16, 36,37,39 2c,2f,2v,17, 36,37,38,39 2d,34
19.797.264.380
93.608.437.951 3.273.911.313.472
__________________________________
__________________________________
3.891.531.103.871
3.367.519.751.423
2.412.712.068
2f,2w,18, 36,38,39
2.099.318.906
22.029.352.909
2c,2f,2n,10, 36,37,39
24.815.151.215
6.253.654.880
2z,19,36
12.937.812.253
BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
14.437.002.108
2f,20,36,39
11.140.888.274
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
36.789.115.659
2aa,21,36
34.255.536.678
74.748.599.411
2f,22,36
SIMPANAN DARI BANK LAIN LIABILITAS AKSEPTASI UTANG PAJAK
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN JUMLAH LIABILITAS EKUITAS MODAL SAHAM - nilai nominal Rp100 per saham modal dasar - 8.000.000.000 saham modal ditempatkan dan disetor 2.310.000.000 saham TAMBAHAN MODAL DISETOR SALDO LABA Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
___________________________________
4.068.101.733.028
3.481.269.506.251
__________________________________
___________________________________
231.000.000.000
23
231.000.000.000
10.989.779.766
25
10.989.779.766
22.500.000.000 306.020.590.104
24
20.000.000.000 302.412.991.595
______________________________________
JUMLAH EKUITAS
570.510.369.870 ______________________________________
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
8.703.783.122
__________________________________
4.638.612.102.898
_______________________________________
564.402.771.361 ________________________________________
4.045.672.277.612
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 3
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) JUNI 2014
CATATAN
___________________________________
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga
246.169.851.102
________________________
2d,2x,26, 34,38
_________________________________
Beban Bunga Bunga Premi penjaminan pemerintah Hadiah
(129.580.399.550) (3.496.897.249) (432.685.323)
PENDAPATAN BUNGA – NETO Pendapatan Operasional Lainnya Jasa administrasi Provisi dan komisi selain dari kredit – Neto Keuntungan transaksi mata uang asing – Neto Lain-lain
2d,2x,27, 34,38
(80.574.979.089) (2.923.936.147) (396.904.421) ___________________________________
(133.509.982.122)
(83.895.819.657)
__________________________________
___________________________________
112.659.868.980
101.230.819.455
_________________________________________
___________________________________________
3.777.128.794 834.950.906 294.246.042 3.377.581.053
2y,28 2y 2c
_________________________________
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
185.126.639.112 ___________________________________
__________________________________
Jumlah Beban Bunga
JUNI 2013 _________________________________
3.526.099.840 690.644.637 323.640.747 3.162.020.299 ___________________________________
8.283.906.795
7.702.405.523
__________________________________
___________________________________
Pemulihan (Beban) cadangan kerugian penurunan nilai – Neto
(2.990.056.545)
2e,29
(4.138.707.897)
Beban Operasional Lainnya Tenaga kerja Umum dan administrasi
(51.014.225.991) (40.100.269.618)
2d,30,34 31
(42.406.271.183) (32.488.549.134)
__________________________________
Jumlah Beban Operasional Lainnya
___________________________________
(91.114.495.609)
(74.894.820.317)
__________________________________
Beban Operasional Lainnya – Neto
____________________________________
(85.820.645.359)
(63.053.706.897)
__________________________________
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Keuntungan penjualan agunan diambil alih – Neto Keuntungan penjualan aset tetap – Neto Lain-lain
____________________________________
26.839.223.621
230.850.000 (138.609.112)
38.177.112.558
2p,13 2s,32
_________________________________
PENDAPATAN NON OPERASIONAL – NETO
___________________________________
92.240.888
1.708.836.742
__________________________________
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lainnya
(6.732.866.000) 20.198.598.509 __________________________________
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM DASAR
____________________________________
26.931.464.509
_________________________________
1.171.180.611 467.837.711 69.818.420
39.885.949.300 2z
(9.971.483.250) ____________________________________
29.914.466.050 ____________________________________
20.198.598.509
29.914.466.050
8,74
12,95
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 4
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba Catatan Saldo per 31 Desember 2012
Tambahan modal disetor
Modal disetor
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaanya
231.000.000.000
10.989.779.766
17.500.000.000
263.015.567.137
Jumlah ekuitas 522.505.346.903
Cadangan umum
23
-
-
2.500.000.000
(2.500.000.000)
-
Dividen tunai
23
-
-
-
(14.300.000.000)
(14.300.000.000)
-
-
-
56.197.424.458
56.197.424.458
231.000.000.000
10.989.779.766
20.000.000.000
302.412.991.595
564.402.771.361
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 2013 Saldo per 31 Desember 2013 Cadangan umum
23
-
-
2.500.000.000
(2.500.000.000)
-
Dividen tunai
23
-
-
-
(14.091.000.000)
(14.091.000.000)
-
-
-
20.198.598.509
20.198.598.509
231.000.000.000
10.989.779.766
22.500.000.000
306.020.590.104
570.510.369.870
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 2014 Saldo per 30 Juni 2014
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 5
PT BANK BUMI ARTA TBK LAPORAN ARUS KAS Tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
JUNI 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban non-operasional lainnya Pembayaran pajak penghasilan
JUNI 2013
243.555.264.612 (130.216.192.138) 7.409.151.601 (34.978.426.089) (35.789.258.950) (138.609.112) (13.417.023.373)
184.265.076.748 (81.938.793.700) 10.254.818.299 (40.451.764.062) (15.465.244.185) 19.561.495.989 (10.535.971.446)
36.424.906.551
65.689.617.643
(232.401.435.459) (57.446.841.497)
(241.948.128.828) (54.305.393.283)
524.011.352.448 313.393.162 35.769.791.708
103.116.826.041 (9.447.234.230) 2.209.496.535
Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
306.671.166.913
(134.684.816.122)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Pencairan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan agunan yang diambil alih Perolehan aset tetap dan aset tidak berwujud
(227.384.432.758) 39.966.877.020 230.850.000 (4.320.696.370)
(80.000.000.000) 50.000.000.000 483.000.000 4.500.000.000 (3.617.074.473)
(191.507.402.108)
(28.634.074.473)
Arus Kas Operasi Sebelum Perubahan Aktivitas Operasi Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Simpanan Simpanan dari Bank Lain Liabilitas lainnya
Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen tunai
-
(14.300.000.000)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
115.163.764.805
(177.618.890.595)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
978.389.630.835
1.068.549.285.920
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.093.553.395.640
890.930.395.325
53.080.205.119 356.240.051.835 161.738.246.804 502.919.672.551 19.575.219.331
34.739.705.147 279.373.036.869 46.072.035.043 510.805.998.715 19.939.619.551
1.093.553.395.640
890.930.395.325
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia dan SDBI Jumlah Kas dan Setara Kas
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini secara keseluruhan. 6
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a. Pendirian dan informasi umum PT Bank Bumi Arta Tbk (Bank), didirikan berdasarkan akta No. 4 tanggal 3 Maret 1967 yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. J.A.5/25/6 tertanggal 25 April 1967 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Mei 1967 Tambahan No. 87. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-436/DJM/111.3/9/1976 tanggal 18 September 1976, Bank menggabungkan usahanya (merger) dengan PT Bank Duta Nusantara sesuai dengan anjuran pemerintah untuk memperluas jaringan operasional perbankan dan meningkatkan struktur permodalan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 17 Desember 2007 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undangundang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-00533.AH.01.02 tanggal 4 Januari 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42 tanggal 23 Mei 2008 Tambahan No. 6949. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 10 tanggal 03 Juni 2009, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, Bank merubah seluruh anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-179/BU2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokokpokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-11840 tanggal 30 Juli 2009, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 09 September 2010, Tambahan No. 1302. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir kali dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 41 tanggal 11 Juni 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar No. AHU-04149.40.21.2014 tanggal 11 Juli 2014. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Kantor pusat Bank beralamat di JI. Wahid Hasyim No. 234, Jakarta. Bank memiliki 10 kantor cabang, 22 kantor cabang pembantu, 20 kantor kas dan 57 payment points yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
7
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) a. Pendirian dan informasi umum (lanjutan) Bank memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum dan beroperasi secara komersial berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.2.29 tanggal 28 Maret 1967. Sesuai Surat Keputusan Bank Indonesia No. 24/35/KEP/DIR tanggal 20 Agustus 1991, status Bank meningkat menjadi bank devisa. Jumlah karyawan Bank sebanyak 932 dan 929 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Susunan pengurus Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Rachmat Mulia Suryahusada Daniel Budidharma R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin)
Presiden Direktur Direktur Direktur
Wikan Aryono S. Hendrik Atmaja Tan Hendra Jonathan
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Susunan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
R.M. Sjariffudin (Mohammad Syariffudin) Lexyndo Hakim,SH,MH,M.KN Timotius (DR Timotius)
Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Daniel Budidharma Nancy Effendy Timotius (DR Timotius)
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
Daniel Budidharma Rachmat Mulia Suryahusada Jenny
8
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 18 Mei 2006, Bank telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya No. S-49/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 210.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp100 dengan harga penawaran sebesar Rp160 per saham. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, 2.310.000.000 lembar saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank, sementara laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunaannya. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
9
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Pihak-pihak berelasi terdiri atas: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i.
ii.
iii. iv. v.
vi. vii.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. e. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi.
10
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut: Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Pendapatan bunga masih akan diterima
Klasifikasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang Tersedia untuk dijual – sebesar biaya Perolehan Pinjaman yang diberikan dan piutang
Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan dengan pendapatan diakui berdasarkan metode pengembalian efektif. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Saham yang tidak tercatat di bursa yang dimiliki oleh Bank diperdagangkan di pasar aktif diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Apabila saham tidak memiliki kuotasi di pasar aktif atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka penyertaan diukur dengan nilai perolehan. Aset keuangan tersedia untuk dijual Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di revaluasi investasi tersedia untuk dijual, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif.
11
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan tersedia untuk dijual Dividen atas instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat hak Bank untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi dipasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
12
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual, di samping itu, dinilai untuk penurunan nilai secara kolektif. Bukti obyektif penurunan nilai portofolio piutang dapat mencakup pengalaman masa lalu Bank dalam penerimaan pembayaran, peningkatan jumlah pembayaran tertunda dalam portofolio masa lalu periode kredit rata-rata, serta perubahan diamati dalam kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berhubungan dengan piutang yang tak tertagih. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
13
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
Probability of default ("PD") - model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. Recoverable amount - didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). Loss given default ("LGD") - Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. Loss identification period ("LIP") - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/pembiayaan secara individual. Exposure at default ("EAD") - Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan PD, LIP dan LGD. Kerugian penurunan nilai diakui pada laba atau rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan.
14
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya. Penghentian pengakuan aset keuangan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi.
15
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Liabilitas keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan Bank perusahaan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan pada biaya perolehan yang diamortisasi. Liabilitas keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar
Klasifikasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
16
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas keuangan, maka Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana tersedia, penggunaan analisa arus kas yang diskonto dan penggunaan nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama (Catatan 39). h. Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan untuk masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas (pendapatan komprehensif lainnya) sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dihentikan pengakuannya dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo aset tersebut. i.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Bank: saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
17
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e). l.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e).
m. Kredit Kredit diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e). n. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e). Kewajiban akseptasi diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2f). o. Penyertaan dalam Bentuk Saham Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi (Catatan 2e). p. Aset Tetap Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomik tanah. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
18
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Aset Tetap (lanjutan) Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya selama 20 tahun. Aset tetap disusutkan dengan masa manfaat sebagai berikut: Tahun 20 4–8 4–8 4
Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan (aset terbengkalai) dinyatakan sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. q. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari perangkat lunak. Perangkat lunak yang bukan merupakan bagian integral dari perangkat keras yang terkait dicatat sebagai aset tidak berwujud dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi. Biaya perolehan perangkat lunak terdiri dari seluruh pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam persiapan perangkat lunak tersebut sehingga siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
19
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Aset Tidak Berwujud (lanjutan) Pengeluaran setelah perolehan perangkat lunak dapat ditambahkan pada biaya perolehan perangkat lunak atau dikapitalisasi sebagai perangkat lunak hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak bersangkutan. Pengeluaran yang tidak menambah manfaat ekonomis masa depan dari perangkat lunak diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perangkat lunak diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi umur manfaatnya, yaitu 8 (delapan) tahun. Amortisasi perangkat lunak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, sejak tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai sampai berakhirnya masa manfaat dari perangkat lunak tersebut. Masa manfaat ekonomis dan metode amortisasi di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. r. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi membentuk penyisihan penghapusan untuk aset nonproduktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku, sehingga efektif 1 Januari 2011, Bank mencatat dan menyajikan cadangan kerugian penurunan nilai aset non-produktif sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. s. Agunan yang Diambil Alih Tanah dan aset lainnya yang merupakan jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank disajikan dalam perkiraan "Aset Lain-lain".
20
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Agunan yang Diambil Alih (lanjutan) Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan kedalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada tahun berjalan. t.
Beban Dibayar Dimuka dan Aset Lain-Lain Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian.
u. Liabilitas Segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari nasabah maupun dari bank lain. Liabilitas segera dinyatakan sebesar jumlah liabilitas Bank. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi. v. Simpanan Nasabah Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2f. w. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dan diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi, seperti dijelaskan pada Catatan 2f.
21
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif seperti dijelaskan dalam Catatan 2e dan 2f. Untuk tujuan penerapan metode suku bunga efektif untuk pengakuan pendapatan bunga, ketika menghitung suku bunga efektif, Bank memperkirakan arus kas dengan mempertimbangkan semua persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. y. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian aset keuangan diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. z. Pajak Penghasilan Pajak kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya diukur pada jumlah yang diharapkan akan terpulihkan atau yang akan dibayarkan kepada otoritas pajak. Tarif pajak dan peraturan perpajakan yang digunakan untuk menghitung jumlah pajak adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, di negara dimana Bank beroperasi dan menghasilkan laba kena pajaknya. Pajak kini yang terkait dengan komponen yang diakui langsung ke ekuitas diakui di ekuitas dan tidak ke laporan laba rugi komprehensif. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil sehubungan dengan pelaporan pajak untuk situasi dimana relevan pajak terkait memerlukan interpretasi dan melakukan pencadangan jika diperlukan. Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari "Penghasilan (Beban) Pajak - Kini" dalam laporan laba rugi komprehensif. Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima.
22
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak tangguhan Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan jika diperlukan, dilakukan penyesuaian pada tanggal tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. aa. Imbalan Pasca Kerja Bank memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. ab. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
23
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) ac. Informasi Segmen Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional Bank dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada pengelompokkan geografis cabang.
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Beberapa pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
24
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: i.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah terindentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dan aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
ii. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran. Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
25
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Manfaat karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank. c. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2e dan 2f.
26
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
KAS 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Mata uang asing (nilai penuh)
Ekuivalen Rupiah
-
51.712.692.050
100.569
1.192.245.495
76.561
931.747.370
13.912
132.373.237
10.323
99.328.732
2.535
41.104.315
1.000
16.759.310
Dolar Australia
100
1.115.894
150
1.628.347
Dolar Hongkong
440
674.128
-
-
Rupiah
Mata uang asing (nilai penuh)
Ekuivalen Rupiah 54.435.334.125
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Dolar Singapore Euro
53.080.205.119
5.
55.484.797.884
GIRO PADA BANK INDONESIA 30 Juni 2014 Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2013
Persentase
Jumlah
Persentase
334.604.676.835
12,83
276.609.703.839
12,38
21.635.375.000
8,10
15.212.500.000
8,31
356.240.051.835
291.822.203.839
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tentang Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. GWM LDR dalam Rupiah sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target. GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2011. PBI tersebut di atas diubah dengan PBI No. 15/7/PBI/2013 tanggal 26 September 2013 tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing, terdapat perubahan persentase GWM sekunder terhadap dana pihak ketiga dalam Rupiah sebagai berikut: o o o o
sampai dengan tanggal 30 September 2013, ditetapkan sebesar 2,5%, mulai tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan 31 Oktober 2013 ditetapkan sebesar 3%, mulai tanggal 1 November 2013 sampai dengan 1 Desember 2013 ditetapkan sebesar 3,5%, mulai tanggal 2 Desember 2013 dan seterusnya ditetapkan sebesar 4%.
27
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) GWM Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah GWM Utama
8,83%
8,38%
GWM Sekunder
7,52%
6,21%
8,10%
8,31%
Mata uang asing
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 6.
GIRO PADA BANK LAIN 30 Juni 2014 Mata uang asing (nilai penuh)
Ekuivalen Rupiah
31 Desember 2013 Mata uang asing (nilai penuh)
Ekuivalen Rupiah
Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk
15.385.882.884 6.437.279.991
Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
19.239.796.559 7.794.495.242
684.658.506
4.019.973
22.507.821.381
27.038.311.774
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Bank of China, Jakarta
5.516.336
65.396.162.332
15.315
186.386.836
Standard Chartered Bank, New York
4.777.179
56.633.455.741
3.737.806
45.489.096.343
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk OCBC, Singapura
1.029.187 154.461
12.201.016.746 1.831.134.207
828.321 99.068
10.080.662.797 1.205.662.915
72.073 29.940
854.423.044 354.938.700
42.598 29.940
518.421.798 364.369.800
PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta
3.300
39.125.768
3.300
40.160.391
Yen Jepang Sumitomo Mitsui Banking, Tokyo
856.429
100.330.657
1.535.452
177.728.569
101.849
11.931.610
459.849
53.227.522
12.075
114.893.442
11.398
109.671.217
7.584
72.158.923
1.021
9.819.333
34.656
386.729.469
2.255
24.481.336
34.383
383.678.838
19.402
210.619.150
8.209
165.966.616
15.709
315.912.544
14.640 3.250
237.386.582 52.697.029
2.540 6.640
42.562.614 111.276.288
1.117
18.105.032
1.469
24.622.443
154.082
236.070.098
263.804
414.050.443
8.756
13.415.354
17.756
27.868.956
126.805.235
66.132
PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank, Hongkong
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Tokyo Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura OCBC, Singapura Dolar Australia Westpack Bank, Sydney Commonwealth Bank, Sydney Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London Euro Unicredito S.P.A, Roma Commerz Bank AG, Frankfurt Indover, Amsterdam Dolar Hongkong OCBC, Hongkong Standard Chartered Bank, Hongkong Yuan China PT Bank ICBC Indonesia, Jakarta
66.373
132.858.505
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
139.230.425.423 (18.105.032)
59.539.459.800 (24.622.443)
Jumlah
139.212.320.391
59.514.837.357
Jumlah Giro pada Bank Lain - Neto
161.720.141.772
86.553.149.131
28
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) Giro pada bank lain dalam mata uang Euro, Dolar Australia, Dolar Hong Kong, Yen Jepang, Dolar Singapura, Poundsterling Inggris dan Franc Swiss tidak mendapatkan bunga. Tingkat suku bunga rata-rata setahun untuk giro pada bank lain dalam Rupiah dan mata uang asing lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Tingkat bunga rata-rata per tahun: Rupiah
0.47%
1.03%
Dolar Amerika Serikat
0.18%
0.05%
Yuan China
0.73%
0.73%
Mata uang asing
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 ditempatkan pada pihak ketiga serta dikelompokkan lancar kecuali giro pada Bank Indover dikelompokkan macet sejak tahun 2008. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rupiah
31 Desember 2013
Mata uang asing
Jumlah
Rupiah
Mata uang asing
Jumlah
Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
-
24.622.443
24.622.443
235.936.384
204.265.436
440.201.820
-
(5.864.824)
(5.864.824)
(235.936.384)
Selisih kurs penjabaran
-
(652.587)
(652.587)
Saldo akhir
-
18.105.032
18.105.032
(189.955.086)
(425.891.470)
-
10.312.093
10.312.093
-
24.622.443
24.622.443
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
29
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah BI Penempatan Berjangka - termasuk bunga masing-masing sebesar nihil dan Rp63.070.130 pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
503.000.000.000
394.936.929.870
503.000.000.000
394.936.929.870
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - Neto
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 seluruhnya merupakan penempatan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. Jangka waktu dan tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Jangka Waktu Penempatan Berjangka
31 Desember 2013
Tingkat Bunga ratarata per tahun
1 - 7 hari
5,75%
Jangka Waktu
Tingkat Bunga ratarata per tahun
1 - 7 hari
4,87%
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dikelompokkan sampai dengan 1 bulan (Catatan 36). Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan untuk penempatan pada bank lain. 8.
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia ("SBI")
164.985.000.000
40.000.000.000
Pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortasi
(4.876.702.440)
Sertifikat Deposito Bank Indonesia ("SDBI")
88.761.000.000
(1.059.281.488) 152.105.000.000
Pendapatan bunga diterima dimuka yang belum diamortasi
(1.517.987.782)
Jumlah Efek-efek - Neto
247.351.309.778
30
(998.062.155) 190.047.656.357
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK-EFEK DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO (lanjutan) 30 Juni 2014 Tingkat bunga SBI rata-rata per tahun
31 Desember 2013
7,16%
Jangka waktu Sisa umur
5,86%
273 hari
273 hari
1 - 7 bulan
4 - 7 bulan
Tingkat bunga SDBI rata-rata per tahun 15 - 30 hari >3 bulan <6 bulan >6 bulan <9 bulan
-
5,95%
-
6,58%
6,96%
Jangka waktu Sisa umur
-
182 hari
91 hari
1 - 6 bulan
1 - 3 bulan
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36. 9.
KREDIT Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Kredit kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 34. a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 30 Juni 2014 Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
1.513.963.481.561 831.811.045.722 584.833.062.399 245.690.838 2.930.853.280.520
580.852.506 24.761.471.903 9.657.406.229 34.999.730.638
354.227.520 3.104.008.227 3.458.235.747
152.472.375 544.288.189 696.760.564
2.751.212.049 2.189.233.333 23.305.982 4.963.751.364
1.517.448.018.491 859.660.266.667 597.617.782.837 245.690.838 2.974.971.758.833
84.851.199.163 3.015.704.479.683
34.999.730.638
3.458.235.747
696.760.564
4.963.751.364
84.851.199.163 3.059.822.957.996
Lancar
Macet
Jumlah
Rupiah Modal Kerja Konsumen Investasi Karyawan Jumlah Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(9.307.987.779)
Jumlah Kredit - Neto
3.050.514.970.217
31
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: (lanjutan) 31 Desember 2013 Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Modal Kerja
1.395.955.562.562
69.638.125
-
-
3.560.099.980
1.399.585.300.667
Konsumen
776.060.408.876
20.399.785.790
528.134.583
504.355.910
1.469.617.772
798.962.302.931
Investasi Karyawan
539.156.834.246 282.876.294
3.245.214.233 -
-
-
-
542.402.048.479 282.876.294
2.711.455.681.978
23.714.638.148
528.134.583
504.355.910
5.029.717.752
2.741.232.528.371
86.188.994.166 2.797.644.676.144
23.714.638.148
528.134.583
504.355.910
5.029.717.752
86.188.994.166 2.827.421.522.537
Jumlah Dolar Amerika Serikat Modal Kerja Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(6.351.218.109)
Jumlah Kredit - Neto
2.821.070.304.428
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi: 30 Juni 2014 Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan
1.198.761.589.225
512.988.135
-
152.472.375
2.003.600.384
1.201.430.650.119
Industri
243.398.935.346
67.864.371
1.295.932.854
-
-
244.762.732.571
Konstruksi Transportasi
83.389.467.801 218.286.229.846
1.235.299.658
1.808.075.373
-
23.305.982
83.389.467.801 221.352.910.859
Pertanian Lain-lain Jumlah Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah Jumlah
469.180.902
-
-
-
-
469.180.902
1.186.547.877.400
33.183.578.474
354.227.520
544.288.189
2.936.844.998
1.223.566.816.581
2.930.853.280.520
34.999.730.638
3.458.235.747
696.760.564
4.963.751.364
2.974.971.758.833
76.321.192.115
-
-
-
8.530.007.048
-
-
-
84.851.199.163 3.015.704.479.683
34.999.730.638
3.458.235.747
696.760.564
76.321.192.115 8.530.007.048 4.963.751.364
84.851.199.163 3.059.822.957.996
Cadangan kerugian penurunan nilai
(9.307.987.779)
Jumlah Kredit - Neto
3.050.514.970.217
32
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi: (lanjutan) 31 Desember 2013 Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
1.124.888.409.169 208.303.173.558 69.463.673.588 215.702.031.480 627.161.943 1.092.471.232.240 2.711.455.681.978
69.638.125 768.661.924 2.476.552.309 20.399.785.790 23.714.638.148
528.134.583 528.134.583
504.355.910 504.355.910
2.843.828.465 2.185.889.287 5.029.717.752
1.127.801.875.759 209.071.835.482 69.463.673.588 218.178.583.789 627.161.943 1.116.089.397.810 2.741.232.528.371
76.221.596.220 9.967.397.946 86.188.994.166 2.797.644.676.144
23.714.638.148
528.134.583
504.355.910
5.029.717.752
76.221.596.220 9.967.397.946 86.188.994.166 2.827.421.522.537
Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
Rupiah Perdagangan Industri Konstruksi Transportasi Pertanian Lain-lain Jumlah Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
(6.351.218.109)
Jumlah Kredit - Neto
2.821.070.304.428
Kredit berdasarkan sektor ekonomi lain-lain terutama merupakan kredit konsumsi untuk pinjaman pensiun. c. Jangka Waktu 1. Berdasarkan periode perjanjian kredit: 30 Juni 2014 Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.224.683.140.387 120.301.081.102 735.718.359.887 894.269.177.457
84.851.199.163 -
1.309.534.339.550 120.301.081.102 735.718.359.887 894.269.177.457
Jumlah kredit
2.974.971.758.833
84.851.199.163
3.059.822.957.996
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(9.307.987.779) 2.965.663.771.054
84.851.199.163
(9.307.987.779) 3.050.514.970.217
31 Desember 2013 Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.167.969.989.385 100.763.129.266 680.905.844.165 791.593.565.555
86.188.994.166 -
1.254.158.983.551 100.763.129.266 680.905.844.165 791.593.565.555
Jumlah kredit
2.741.232.528.371
86.188.994.166
2.827.421.522.537
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(6.351.218.109) 2.734.881.310.262
33
86.188.994.166
(6.351.218.109) 2.821.070.304.428
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) c. Jangka Waktu (lanjutan) 2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: 30 Juni 2014 Dolar Amerika Serikat
Rupiah
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.289.290.447.034 173.825.510.997 676.961.918.126 834.893.882.676
84.851.199.163 -
1.374.141.646.197 173.825.510.997 676.961.918.126 834.893.882.676
Jumlah kredit
2.974.971.758.833
84.851.199.163
3.059.822.957.996
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(9.307.987.779) 2.965.663.771.054
84.851.199.163
(9.307.987.779) 3.050.514.970.217
31 Desember 2013 Dolar Amerika Serikat
Rupiah
Jumlah
Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.212.892.441.804 180.784.678.145 623.715.060.028 723.840.348.394
86.188.994.166 -
1.299.081.435.970 180.784.678.145 623.715.060.028 723.840.348.394
Jumlah kredit
2.741.232.528.371
86.188.994.166
2.827.421.522.537
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(6.351.218.109) 2.734.881.310.262
86.188.994.166
(6.351.218.109) 2.821.070.304.428
d. Berdasarkan Pihak: 30 Juni 2014 Pihak Berelasi Rupiah Cadangan kerugian penurunan nilai
31 Desember 2013
160.268.252 -
173.593.298 -
Jumlah - Neto Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat
160.268.252
173.593.298
2.974.811.490.581 84.851.199.163
2.741.058.935.073 86.188.994.166
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
3.059.662.689.744 (9.307.987.779)
2.827.247.929.239 (6.351.218.109)
Jumlah - Neto
3.050.354.701.965
2.820.896.711.130
3.050.514.970.217
2.821.070.304.428
Jumlah Kredit - Neto
34
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) e. Tingkat bunga rata-rata per tahun 30 Juni 2014 Rupiah Kredit yang diberikan Pensiun Dolar Amerika Serikat
f.
13,06% 21,08% 7,13%
31 Desember 2013 12,37% 21,57% 7,00%
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, jaminan lain atau aset yang umumnya diterima oleh Bank, antara lain deposito berjangka, logam mulia, kendaraan bermotor, tanah dan bangunan. Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima dari debitur cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit.
g. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening koran dan fasilitas cerukan. h. Kredit konsumen terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kredit pensiunan, dan kredit perorangan lainnya. i.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada karyawan dibebani bunga rata-rata per tahun masing-masing sebesar 13,24% pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
j.
Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas sesuai dengan peraturan Bank Indonesia: 30 Juni 2014
2.930.853.280.520
Dolar Amerika Serikat 84.851.199.163
3.015.704.479.683
34.999.730.638 3.458.235.747
-
34.999.730.638 3.458.235.747
696.760.564 4.963.751.364
-
696.760.564 4.963.751.364
2.974.971.758.833
84.851.199.163
3.059.822.957.996
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah kredit Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(9.307.987.779) 2.965.663.771.054
84.851.199.163
Jumlah
(9.307.987.779) 3.050.514.970.217
31 Desember 2013
2.711.455.681.978
Dolar Amerika Serikat 86.188.994.166
2.797.644.676.144
23.714.638.148
-
23.714.638.148
Kurang lancar
528.134.583
-
528.134.583
Diragukan
504.355.910
-
504.355.910
5.029.717.752
-
5.029.717.752
2.741.232.528.371
86.188.994.166
2.827.421.522.537
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus
Macet Jumlah kredit
Jumlah
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Neto
(6.351.218.109) 2.734.881.310.262
35
86.188.994.166
(6.351.218.109) 2.821.070.304.428
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) k. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Bank tidak melakukan restrukturisasi kredit. l.
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”) kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
m. Rincian kredit bermasalah (kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Kredit bermasalah
31 Desember 2013
Minimum penyisihan
Kredit bermasalah
Minimum penyisihan
Rupiah Perdagangan
2.156.072.759
(2.153.289.970)
2.843.828.465
Industri Konstruksi
1.295.932.854 -
(1.142.494.404) -
-
(2.843.828.465) -
Transportasi
1.831.381.355
(1.564.023.867)
-
-
Pertanian Lain-lain
3.835.360.707
(3.771.527.730)
3.218.379.780
(3.128.067.168)
Jumlah
9.118.747.675
(8.631.335.971)
6.062.208.245
(5.971.895.633)
n. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gros pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 0,30% dan 0,21% dan rasio NPL Neto pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 0,02% dan 0,0032%. o. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp179.110.481.332 dan Rp151.553.043.578. p. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rupiah Saldo awal tahun
6.351.218.109
Pemulihan tahun berjalan Unwinding Interest penghapusan tahun berjalan
2.995.921.370 (21.137.700) (18.014.000)
Saldo akhir tahun
9.307.987.779
Dolar Amerika Serikat -
Jumlah 6.351.218.109 2.995.921.370 (21.137.700) (18.014.000) 9.307.987.779
31 Desember 2013
15.275.447.359 (7.269.090.580) (1.389.463.481)
Dolar Amerika Serikat -
(265.675.189)
-
Rupiah Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan Unwinding Interest penghapusan tahun berjalan Saldo akhir tahun
6.351.218.109
36
-
Jumlah 15.275.447.359 (7.269.090.580) (1.389.463.481) (265.675.189) 6.351.218.109
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT (lanjutan) q. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Saldo akhir
10.
31 Desember 2013
8.464.257.894 18.014.000
8.198.582.705 265.675.189
8.482.271.894
8.464.257.894
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Bukan bank - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
2.571.688.909
2.525.268.915
19.457.664.000
22.289.882.300
Cadangan kerugian penurunan nilai
-
-
Jumlah Tagihan Akseptasi - Neto
22.029.352.909
24.815.151.215
Euro
Tagihan akseptasi merupakan fasilitas L/C pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 yang seluruhnya diberikan pada pihak ketiga dan dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal tahun
-
7.401.311
Penyisihan tahun berjalan
-
(7.773.058)
Selisih kurs penjabaran
-
371.747
Saldo akhir
-
-
b. Liabilitas Akseptasi 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Bank - pihak ketiga Dolar Amerika Serikat
2.571.688.909
2.525.268.915
19.457.664.000
22.289.882.300
22.029.352.909
24.815.151.215
Euro Jumlah
37
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan) b. Liabilitas Akseptasi (lanjutan) Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo adalah sebagi berikut : 30 Juni 2014 Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
20.808.287.909
1.462.682.118
Lebih dari 1 - 3 bulan
711.300.000
738.864.797
Lebih dari 3 - 6 bulan
509.765.000
2.502.432.300
-
20.111.172.000
22.029.352.909
24.815.151.215
Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
11.
31 Desember 2013
PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
Tersedia untuk dijual - metode biaya Pihak ketiga PT Aplikanusa Lintasarta
Komunikasi
1%
10.000.000
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
12.
31 Desember 2013
Saldo awal tahun Pemulihan tahun berjalan
-
Saldo akhir
-
100.000 (100.000) -
PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA Pendapatan bunga yang masih akan diterima atas kredit adalah sebesar Rp27.620.580.432, Rp24.128.919.557 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
38
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP 1 Januari 2014
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
30 Juni 2014
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah
76.275.352.824
-
-
-
76.275.352.824
73.588.030.151
2.131.900.320
-
-
75.719.930.471
3.613.562.197
40.079.400
(24.530.000)
-
3.629.111.597
peralatan kantor
32.531.863.448
1.046.971.650
(191.611.822)
-
33.387.223.276
Kendaraan bermotor
17.324.275.000
1.101.745.000
(892.250.000)
-
17.533.770.000
Bangunan Instalasi Perlengkapan dan
Banguanan dalam penyelesaian Jumlah
4.573.068.000
-
207.906.151.620
4.320.696.370
-
-
4.573.068.000
-
211.118.456.168
35.813.334.731
1.461.575.672
2.466.383.716
162.016.653
(24.530.000)
-
37.274.910.403
-
2.603.870.369
27.503.279.056 9.001.112.162
1.141.766.330 1.162.936.019
(191.611.822) (892.250.000)
-
28.453.433.564 9.271.798.181
74.784.109.665
3.928.294.674
(1.108.391.822)
-
(1.108.391.822)
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi
-
Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
133.122.041.955
1 Januari 2013
77.604.012.517 133.514.443.651
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember 2013
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah
79.297.752.824
-
(3.022.400.000)
76.275.352.824
67.930.278.601
1.744.093.200
(155.505.500)
4.069.163.850
73.588.030.151
3.064.555.720
566.151.477
(17.145.000)
-
3.613.562.197
peralatan kantor
29.759.612.967
3.110.540.031
(338.289.550)
-
32.531.863.448
Kendaraan bermotor
15.702.970.000
2.443.800.000
(822.495.000)
-
17.324.275.000
Bangunan Instalasi Perlengkapan dan
Banguanan dalam penyelesaian Jumlah
-
5.791.981.850
-
(172.150.000)
201.547.151.962
7.864.584.708
(1.505.585.050)
(1.046.763.850) -
207.906.151.620
4.573.068.000
33.295.469.014
2.673.371.217
(155.505.500)
-
35.813.334.731
2.185.611.553
297.917.163
(17.145.000)
-
2.466.383.716
25.167.111.304 7.342.224.025
2.674.457.305 2.466.220.849
(338.289.553) (807.332.712)
-
27.503.279.056 9.001.112.162
67.990.415.896
8.111.966.534
(1.318.272.765)
-
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Instalasi Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
133.556.736.066
74.784.109.665 133.122.041.955
Pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut : 30 Juni 2014 Harga jual aset tetap Nilai buku Keuntungan penjualan aset tetap
39
30 Juni 2013
230.850.000 -
483.000.000 15.162.289
230.850.000
467.837.711
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2014, aset tetap yang dihapusbukukan sebesar Rp149.416.822 dan pada tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat aset yang dihapusbukukan. Beban penyusutan adalah sebesar Rp3.928.294.674 dan Rp3.809.315.263 masing-masing untuk pada tanggal 30 Juni 2014 dan 30 Juni 2013. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp44.148.568.046 dan Rp44.366.532.767. Rincian aset dalam penyelesaian per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Jumlah Bangunan
Persentase
4.573.068.000
10%
Estimasi penyelesaian Juni 2015
4.573.068.000
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor cabang yang terletak di Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Bandar Lampung, Medan dan Makassar dengan hak legal berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Bukti Ijin Pemakaian Tanah yang berjangka waktu 5 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2015 dan 2042. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank. Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Bank menggunakan nilai dari Nilai Jual Objek Pajak (“NJOP”). NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik yang mencerminkan nilai wajar. Pada tanggal 31 Desember 2013, NJOP tanah dan bangunan yang dimiliki Bank adalah sebesar Rp240.218.605.387. Aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan pada PT Asuransi Artarindo - pihak berelasi, PT Asuransi Wahana Tata dan lainnya terhadap risiko kebakaran, kecurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp367.671.755.708 dan Rp582.180.834.861, masing-masing untuk tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asset yang dipertanggungkan.
40
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
ASET TIDAK BERWUJUD 30 Juni 2014 1 Januari 2014 Biaya Perolehan Perangkat lunak Akumulasi amortisasi Perangkat lunak
(10.032.503.853)
Nilai buku neto
2.789.585.210
Penambahan
12.822.089.063
30 Juni 2014 -
12.822.089.063
(382.715.994)
(10.415.219.847) 2.406.869.216
31 Desember 2013 1 Januari 2013 Biaya Perolehan Perangkat lunak Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Nilai buku neto
15.
Penambahan
31 Desember 2013
12.726.830.713
95.258.350
12.822.089.063
(9.122.261.382)
(910.242.471)
(10.032.503.853)
3.604.569.331
2.789.585.210
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN - NETO 30 Juni 2014 Uang jaminan ATM Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 Beban dibayar dimuka Persediaan alat tulis dan perlengkapan kantor Properti terbengkalai Tarikan kliring Lain-lain Jumlah
31 Desember 2013
2.000.000.000
2.000.000.000
1.341.738.605 10.189.914.915 1.301.293.405 1.700.643.000 57.116.665.627 3.977.871.005
1.341.738.605 8.835.406.781 1.138.693.630 1.700.643.000 2.379.004.738
77.628.126.557
17.395.486.754
Beban dibayar dimuka terdiri dari biaya sewa dibayar dimuka dan lainnya. Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Pemulihan tahun berjalan
-
Saldo akhir
-
41
3.457.534.500 (3.457.534.500) -
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LAIN-LAIN - NETO (lanjutan) Manajemen berpendapat pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 cadangan kerugian penurunan nilai tidak diperlukan. Agunan yang diambil alih tidak ada penjualan pada 30 Juni 2014, dan yang dijual pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.359.419.469 dengan harga penjualan sebesar Rp4.650.000.000 dan laba penjualan sebesar Rp1.290.580.531.
16.
LIABILITAS SEGERA 30 Juni 2014
17.
31 Desember 2013
Rupiah Transfer dalam proses Titipan nasabah Lain-lain
14.930.875.240 4.661.209.223 306.205.524
11.414.751.650 8.310.434.428 70.125.626
Jumlah
19.898.289.987
19.795.311.704
Mata uang asing Transfer dalam proses Dolar Amerika Serikat Lain-lain Dolar Amerika Serikat
-
-
1.902.135
1.952.676
Jumlah
1.902.135
1.952.676
Jumlah
19.900.192.122
19.797.264.380
SIMPANAN Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 34. Simpanan terdiri dari: 30 Juni 2014 Pihak Berelasi Giro Tabungan Deposito Jumlah
Pihak Ketiga
Jumlah
6,047,731,910 709,549,717 105,708,912,234
528,517,135,163 382,717,986,688 2,867,829,788,159
534,564,867,073 383,427,536,405 2,973,538,700,393
112,466,193,861
3,779,064,910,010
3,891,531,103,871
31 Desember 2014 Pihak Berelasi Giro Tabungan Deposito Jumlah
Pihak Ketiga
Jumlah
3,077,557,408 845,380,806 89,685,499,737
450,684,522,058 375,561,387,909 2,447,665,403,505
453,762,079,466 376,406,768,715 2,537,350,903,242
93,608,437,951
3,273,911,313,472
3,367,519,751,423
42
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SIMPANAN (lanjutan) a. Giro terdiri atas: 30 Juni 2014 Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2013
5,753,916,286 293,815,624
2,680,218,835 397,338,573
6,047,731,910
3,077,557,408
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat
439,528,613,790 88,988,521,373
447,206,379,870 3,478,142,188
Jumlah
528,517,135,163
450,684,522,058
534,564,867,073
453,762,079,466
Jumlah Giro
30 Juni 2014 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
31 Desember 2013
0.69% 0.50%
0.68% 0.50%
Simpanan dari pihak berelasi dijelaskan dalam Catalan 34. Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah nihil dan Rp21.700.000. b. Tabungan terdiri atas : 30 Juni 2014 Pihak berelasi Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA TabunganKu Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA
31 Desember 2013
59,513,839 534,399,529 106,742,254
215,209,107 607,577,046 7,393,228
8,894,095
15,201,425
709,549,717
845,380,806
Pihak ketiga Rupiah Tabungan Kesra Tabungan BBA TabunganKu Tabungan Pensiun Dolar Amerika Serikat Tabungan BBA
198,947,143,239 161,123,422,343 4,439,967,550 9,315,765,514
209,882,687,846 147,856,624,603 3,076,993,524 8,582,483,947
8,891,688,042
6,162,597,989
Jumlah
382,717,986,688
375,561,387,909
383,427,536,405
376,406,768,715
Jumlah
Jumlah Tabungan
43
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SIMPANAN (lanjutan) b. Tabungan terdiri atas : (lanjutan) 30 Juni 2014 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Umum Rupiah Pensiun Dolar Amerika Serikat
31 Desember 2013
1.40% 1.00% 0.74%
1.39% 1.00% 0.75%
Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Rp70.000.000 dan nihil. c. Deposito berjangka terdiri atas : 30 Juni 2014 Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat
31 Desember 2013
89,331,898,475 16,377,013,759
74,332,165,941 15,353,333,796
Jumlah
105,708,912,234
89,685,499,737
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat
2,739,085,086,007 128,744,702,152
2,316,445,170,181 131,220,233,324
Jumlah
2,867,829,788,159
2,447,665,403,505
2,973,538,700,393
2,537,350,903,242
Jumlah Deposito
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode: 30 Juni 2014 Pihak Berelasi Rupiah 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 6 bulan 12 bulan Jumlah
Pihak Ketiga
Jumlah
25,391,850,123 23,331,615,140 17,258,433,212 23,350,000,000
1,673,532,885,429 1,369,157,113 486,211,240,395 24,427,848,501 459,160,480,038 94,383,474,531
1,698,924,735,552 1,369,157,113 509,542,855,535 24,427,848,501 476,418,913,250 117,733,474,531
89,331,898,475
2,739,085,086,007
2,828,416,984,482
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan
16,377,013,759 -
109,431,197,187 7,925,615,794 11,387,889,171
125,808,210,946 7,925,615,794 11,387,889,171
Jumlah
16,377,013,759
128,744,702,152
145,121,715,911
Jumlah
105,708,912,234
2,867,829,788,159
2,973,538,700,393
44
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SIMPANAN (lanjutan) c. Deposito berjangka terdiri atas : (lanjutan) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode: (lanjutan) 31 Desember 2013 Pihak Berelasi Rupiah 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 6 bulan 12 bulan
Pihak Ketiga
Jumlah
21.264.837.274 12.793.121.580 17.290.941.596 22.983.265.491
1.600.257.258.439 1.000.000.000 302.317.499.720 32.950.703.694 258.109.469.536 121.810.238.792
1.621.522.095.713 1.000.000.000 315.110.621.300 32.950.703.694 275.400.411.132 144.793.504.283
74.332.165.941
2.316.445.170.181
2.390.777.336.122
Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan
15.353.333.796 -
110.219.645.057 9.381.261.295 11.619.326.972
125.572.978.853 9.381.261.295 11.619.326.972
Jumlah
15.353.333.796
131.220.233.324
146.573.567.120
Jumlah
89.685.499.737
2.447.665.403.505
2.537.350.903.242
Jumlah
30 Juni 2014 Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
8.16% 2.23%
31 Desember 2013 6.43% 2.16%
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp246.374.805.840 dan Rp234.023.112.840 18.
SIMPANAN DARI BANK LAIN 30 Juni 2014 Pihak ketiga Giro Deposito berjangka Jumlah
31 Desember 2013
412,712,068 2,000,000,000
599,318,906 1,500,000,000
2,412,712,068
2,099,318,906
30 Juni 2014 Tingkat bunga rata-rata per tahun Giro Deposito berjangka Jangka waktu deposito berjangka
4.16% 9.94% 1 bulan
45
31 Desember 2013 3.20% 6.76% 1 bulan
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode deposito berjangka: 30 Juni 2014 Rupiah 1 bulan 3 bulan Jumlah
19.
31 Desember 2013
2,000,000,000 -
1,500,000,000 -
2,000,000,000
1,500,000,000
UTANG PAJAK Utang pajak terdiri dari : 30 Juni 2014 Utang pajak Pajak penghasilan Pasal 4(2) - Final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 SKPKB lainnya SKPKB pajak penghasilan badan Jumlah
20.
31 Desember 2013 -
50,723,848
4,560,840,880 351,678,492 11,248,145 1,328,088,000 1,799,363 -
3,882,408,370 1,750,769,436 22,202,801 1,754,682,000 3,898,875 3,883,065,534 1,590,061,389
6,253,654,880
12,937,812,253
BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rupiah Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain
12,452,972,945 618,358,587 1,105,563,863 8,111,024
9,761,573,842 517,762,914 630,332,139 3,569,428
Jumlah
14,185,006,419
10,913,238,323
Mata uang asing Deposito berjangka Tabungan Giro
208,798,558 6,974,178 36,222,953
221,743,242 4,151,795 1,754,914
Jumlah
251,995,689
227,649,951
14,437,002,108
11,140,888,274
Jumlah
46
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebanyak 932 dan 929. Liabilitas imbalan pasca kerja yang tercatat di laporan keuangan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp36.789.115.659 dan Rp34.255.536.678.
22.
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Biaya masih harus dibayar Setoran jaminan Hadiah undian kesra Setoran kliring Lain-lain Jumlah
23.
31 Desember 2013
17,626,403,862 957,743,500 166,666,670 39,196,666,122 16,801,119,257
4,138,517,392 3,609,185,000 249,999,998 706,080,732
74,748,599,411
8,703,783,122
MODAL SAHAM 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013
1.050.000.000 630.000.000 420.000.000
Persentase Kepemilikan 45,45 27,27 18,18
Jumlah Modal Disetor 105.000.000.000 63.000.000.000 42.000.000.000
210.000.000
9,10
21.000.000.000
2.310.000.000
100
231.000.000.000
Jumlah Saham PT Surya Husada Investment PT Dana Graha Agung PT Budiman Kencana Lestari Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
24.
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 39 tanggal 11 Juni 2014 dari Fatiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: a. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2013 sehingga cadangan umum per 30 Juni 2014 menjadi Rp22.500.000.000. b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp14.091.000.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2013 kepada pemegang saham secara proposional yang akan dibayar penuh pada 22 Juli 2014.
47
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank yang dinyatakan dalam akta No. 54 tanggal 12 Juni 2013 dari Fatiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Bank menyetujui: c. Pembentukan cadangan umum sebesar Rp2.500.000.000 dari saldo laba tahun 2012 sehingga cadangan umum per 31 Desember 2013 menjadi Rp20.000.000.000. d. Pembagian dividen tunai sebesar Rp14.300.000.000 yang berasal dari saldo laba tahun 2012 kepada pemegang saham secara proposional yang telah dibayar penuh pada 22 Juli 2013.
25.
TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham setelah dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Bank pada tahun 2006 dengan perincian sebagai berikut: Jumlah Jumlah yang diterima dari pengeluaran 210.000.000 saham Jumlah yang dicatat sebagi Modal Disetor Neto Biaya emisi saham atas penawaran umum Tambahan modal disetor
26.
33.600.000.000 (21.000.000.000) 12.600.000.000 (1.610.220.234) 10.989.779.766
PENDAPATAN BUNGA 30 Juni 2014 Rupiah Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Jumlah Mata uang asing Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Penempatan pada bank lain Jumlah Jumlah
219.483.868.992 17.389.588.699
30 Juni 2013
163.023.932.766 18.028.667.622
6.135.591.550
2.236.162.430
243.009.049.241
183.288.762.818
3.057.819.230 102.982.631
1.813.986.561 23.889.733
3.160.801.861
1.837.876.294
246.169.851.102
185.126.639.112
Pendapatan bunga dari pihak yang berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp7.370.010 dan Rp10.594.860 (Catatan 34).
48
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
BEBAN BUNGA 30 Juni 2014 Rupiah Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank lain Jumlah Mata uang asing Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah Jumlah
30 Juni 2013
117.306.488.713 3.686.299.468 6.316.127.099 73.045.930
69.646.526.593 3.647.476.426 5.995.837.093 298.791.385
127.381.961.210
79.588.631.497
2.008.176.058 37.545.532 152.716.750
943.350.688 27.443.256 15.553.648
2.198.438.340
986.347.592
129.580.399.550
80.574.979.089
Beban bunga dari pihak yang berelasi untuk tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp2.599.809.954 dan Rp1.207.219.073 (Catatan 34). 28.
PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI Akun ini merupakan pendapatan dari jasa-jasa administrasi nasabah, komunikasi (SWIFT dan RTGS), pos dan materai, dan lainnya. 30 Juni 2014 Jasa administrasi Jasa pos dan materai Komunikasi Lain-lain Jumlah
29.
30 Juni 2013
3,399,865,459 189,087,000 55,895,114 132,281,221
3,185,026,879 194,729,452 51,606,694 94,736,815
3,777,128,794
3,526,099,840
PEMULIHAN CADANGAN (PENYISIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI 30 Juni 2014 Kredit (Catatan 9) Agunan yang diambil alih (Catatan 15) Tagihan Akseptasi (Catatan 10) Penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 11) Giro pada bank lain (Catatan 6) Jumlah
49
30 Juni 2013
(2.995.921.369) 5.864.824
(247.408.869) (3.457.534.500) (7.773.058) (100.000) (425.891.470)
(2.990.056.545)
(4.138.707.897)
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30.
BEBAN TENAGA KERJA 30 Juni 2014 Giro dan honor Tunjangan Bonus Imbalan pasca kerja (Catatan 20) Lembur Jumlah
31.
30 Juni 2013
28,822,094,719 9,507,809,891 8,908,950,026 2,288,566,555 1,486,804,800
24,736,494,296 7,094,926,493 7,228,252,930 1,978,036,049 1,368,561,415
51,014,225,991
42,406,271,183
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2014 Alat tulis, barang cetakan dan materai Penyusutan dan amortisasi Premi asuransi pinjaman pensiun Pemeliharaan dan perbaikan Outsoucing Administrasi bank Biaya listrik, air dan bahan bakar Pemasaran Jamsostek Telepon dan teleks Pendidikan dan latihan Iuran anggota Sewa Konsumsi Administrasi ATM Komunikasi Asuransi Pajak Jasa profesional Keamanan dan kebersihan Antaran relasi Transportasi Dinas luar Persediaan kantor Biaya rapat Lain-lain Jumlah
30 Juni 2013
4.619.007.526 4.311.010.668 4.201.215.180 3.375.501.153 3.179.172.637 3.170.349.351 2.056.539.335 1.772.672.372 1.733.737.021 1.638.986.541 1.580.895.402 1.043.320.708 1.042.178.647 1.006.790.626 920.680.000 781.614.852 575.946.602 544.684.801 369.000.000 352.674.511 251.334.340 181.999.855 169.021.201 49.430.018 8.000.000 1.164.506.271
1.923.701.896 4.261.206.556 3.499.100.154 3.205.157.003 2.232.275.193 2.536.370.962 1.730.441.532 771.910.130 996.225.510 1.599.108.311 1.524.309.799 629.303.275 635.705.906 848.139.627 788.362.000 738.631.967 1.087.826.425 344.495.636 565.869.231 384.514.243 465.718.119 180.623.103 314.792.599 79.504.450 14.036.100 1.131.219.407
40.100.269.618
32.488.549.134
Jumlah beban asuransi yang dilakukan dengan pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp552.614.651 dan Rp583.427.487.
50
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
PENDAPATAN NON OPERASIONAL LAIN-LAIN 30 Juni 2014 Kelebihan pencadangan biaya Pendapatan sewa ruangan Lainnya - Neto Jumlah
33.
30 Juni 2013
7.057.748 18.216.000 (163.882.860)
15.017.833 36.790.000 18.010.587
(138.609.112)
69.818.420
LABA PER SAHAM Laba per Saham Dasar Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar : 30 Juni 2014 Laba tahun berjalan Laba tahun berjalan untuk perhitungan laba per saham dasar
20.198.598.509
29.914.466.050
2.310.000.000
2.310.000.000
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
34.
30 Juni 2013
SIFAT DAN TRANSAKSI , DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Pihak berelasi PT Surya Husada Investment
Sifat dari hubungan Pemegang saham
PT Budiman Kencana Lestari
Pemegang saham
PT Dana Graha Agung
Pemegang saham
PT Asuransi Artarindo
Pemegang saham yang sama Manajemen kunci
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif
Sifat dari transaksi Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Giro pada bank lain, Pendapatan bunga Simpanan dari nasabah, Beban bunga, Asuransi Kredit yang diberikan, Simpanan dari nasabah, Beban tenaga kerja
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Saldo kredit dan simpanan dari pihak yang berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut : Jumlah 30 Juni 2014 Pinjaman Pinjaman Karyawan Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset
31 Desember 2013
30 Juni 2014
31 Desember 2013
160.268.252
173.593.298
0,0035
0,0043
160.268.252
173.593.298
0,0035
0,0043
51
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
SIFAT DAN TRANSAKSI , DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Jumlah 30 Juni 2014 Simpanan Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
Persentase terhadap jumlah liabilitas
31 Desember 2013
30 Juni 2014
6.047.731.910 709.549.717 105.708.912.234
3.077.557.408 845.380.806 89.685.499.737
0,15 0,02 2,60
0,09 0,02 2,58
112.466.193.861
93.608.437.951
2,77
2,69
Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga
Jumlah 30 Juni 2014 Pendapatan bunga Kredit Jumlah
30 Juni 2013
30 Juni 2013
7.370.010
10.594.860
0,003
0,006
10.594.860
0,003
0,006
30 Juni 2014
Persentase terhadap jumlah beban bunga 30 Juni 2013
2.599.809.954
30 Juni 2014
30 Juni 2014
1.207.219.073
30 Juni 2013
2,01
1,50
Persentase terhadap jumlah beban umum dan administratif
Jumlah
Beban asuransi
30 Juni 2014
7.370.010
Jumlah
Beban bunga
31 Desember 2013
30 Juni 2013
552.614.651
30 Juni 2014
583.427.487
30 Juni 2013
1,38
1,80
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pemantau risiko, dan pejabat eksekutif sebagai berikut : 30 Juni 2014 Jumlah Pegawai
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Risiko Pejabat eksekutif
3 3
558.450.000 1.269.000.000
14.976.000 86.263.584
-
573.426.000 1.355.263.584
3 25
156.336.000 3.670.154.500
220.195.781
-
156.336.000 3.890.350.281
Jumlah
34
5.653.940.500
321.435.365
-
5.975.375.865
52
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
SIFAT DAN TRANSAKSI , DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan) Transaksi-transaksi Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan pemantau risiko, dan pejabat eksekutif sebagai berikut : (lanjutan) 30 Juni 2013
Dewan Komisaris Dewan Direksi Komite Audit dan Pemantau Risiko Pejabat eksekutif Jumlah
35.
Jumlah Pegawai 3 3
507.150.000 1.052.880.000
53.810.732
-
507.150.000 1.106.690.732
3 23
104.224.000 2.973.959.500
188.867.191
-
104.224.000 3.162.826.691
32
4.638.213.500
242.677.923
-
4.880.891.423
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 Juni 2014 Tagihan Komitmen Pembelian spot yang masih berjalan Dolar Singapura Yen Jepang Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Rupiah Dolar Amerika Serikat Irrevocable Letter of Credit yang masih berjalan Rupiah Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Jumlah Liabilitas Komitmen Jumlah Liabilitas Komitmen - Neto
31 Desember 2013
-
481.104.000 1.620.500.000
-
2.101.604.000
824.017.213.187 8.215.945.337
735.563.524.456 12.863.539.579
14.604.406.977 861.052.500
2.765.964.884 18.217.116.129 -
847.698.618.001
769.410.145.048
847.698.618.001
767.308.541.048
Tagihan Kontinjensi Bunga dalam penyelesaian Rupiah Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi yang diberikan Rupiah
304.968.501
305.904.101
8.844.403.980
6.912.267.075
Jumlah Liabilitas Kontinjensi - Neto
8.539.435.479
6.606.362.974
222.828.923.352
203.286.532.020
LAIN - LAIN Titipan kliring berupa warkat cek, bilyet giro, inkaso dan lainnya
53
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.
JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut : 30 Juni2014 Lain-lain
1 bulan
> 1 - 3 bulan
> 3 - 12 bulan
> 1 - 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
-
53.080.205.119 356.240.051.835
-
-
-
-
53.080.205.119 356.240.051.835
Giro pada bank lain
-
161.738.246.804
-
-
-
-
161.738.246.804
(18.105.032)
-
-
-
-
-
(18.105.032)
-
503.000.000.000
-
-
-
-
503.000.000.000
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka Efek-efek Dikurangi pendapatan bunga diterima dimuka Kredit Dikurangi cadangan
-
-
-
-
-
-
-
-
40.000.000.000
23.761.000.000
189.985.000.000
-
-
253.746.000.000
(6.394.690.222)
-
-
-
-
-
(6.394.690.222)
-
120.330.841.309
203.131.443.933
1.050.679.360.955
850.787.429.123
834.893.882.676
3.059.822.957.996
kerugian penurunan nilai
(9.307.987.779)
-
-
-
-
-
(9.307.987.779)
-
20.808.287.909
711.300.000
509.765.000
-
-
22.029.352.909
-
-
-
-
-
-
-
10.000.000
-
-
-
-
-
10.000.000
133.514.443.651
27.620.580.432 -
-
-
-
-
27.620.580.432 133.514.443.651
Aset tidak berwujud - Neto
2.406.869.216
-
-
-
-
-
2.406.869.216
Aset pajak tangguhan
3.496.051.412
-
-
-
-
-
3.496.051.412
77.628.126.557 201.334.707.803
1.282.818.213.408
227.603.743.933
1.241.174.125.955
850.787.429.123
834.893.882.676
77.628.126.557 4.638.612.102.898
-
-
19.900.192.122
-
3.891.531.103.871
Tagihan akseptasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Penyertaan dalam bentuk saham Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset tetap - Neto
Aset lain-lain - Neto Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera
-
19.900.192.122
-
-
Simpanan
-
3.040.307.267.536
511.291.645.522
339.932.190.813
Simpanan dari bank lain
-
2.412.712.068
-
-
-
-
2.412.712.068
Liabilitas akseptasi Utang pajak
-
20.808.287.909 6.253.654.880
711.300.000 -
509.765.000 -
-
-
22.029.352.909 6.253.654.880
-
14.437.002.108
-
-
-
-
14.437.002.108
36.789.115.659
-
-
-
-
-
36.789.115.659
Bunga yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan pasca kerja Biaya yang masih harus dibayar dan Liabilitas lain - lain
74.748.599.411
-
-
-
-
-
74.748.599.411
Jumlah Liabilitas
111.537.715.070
3.104.119.116.623
512.002.945.522
340.441.955.813
-
-
4.068.101.733.028
Neto
89.796.992.733
(1.821.300.903.215)
(284.399.201.589)
900.732.170.142
850.787.429.123
834.893.882.676
570.510.369.870
54
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.
JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS (lanjutan) 31 Desember 2013 Lain-lain Aset Kas
1 bulan
> 1 - 3 bulan
> 3 - 12 bulan
> 1 - 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
-
55.484.797.884
-
-
-
-
55.484.797.884
-
291.822.203.839 86.577.771.574
-
-
-
-
291.822.203.839 86.577.771.574
kerugian penurunan nilai Penempatan pada
(24.622.443)
-
-
-
-
-
(24.622.443)
Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi pendapatan
-
395.000.000.000
-
-
-
-
395.000.000.000
bunga diterima dimuka Efek-efek Dikurangi pendapatan
(63.070.130) -
60.000.000.000
92.105.000.000
40.000.000.000
-
-
(63.070.130) 192.105.000.000
bunga diterima dimuka Kredit Dikurangi cadangan
(2.057.343.643) -
59.698.911.473
258.457.875.100
980.924.649.397
804.499.738.173
723.840.348.394
(2.057.343.643) 2.827.421.522.537
kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi
(6.351.218.109) -
1.462.682.118
738.864.797
22.613.604.300
-
-
(6.351.218.109) 24.815.151.215
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Dikurangi cadangan
-
-
-
-
-
-
-
Penyertaan dalam bentuk saham Pendapatan bunga yang
10.000.000
-
-
-
-
-
10.000.000
masih akan diterima Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto
133.122.041.955 2.789.585.210
24.128.919.557
-
-
-
-
24.128.919.557 133.122.041.955 2.789.585.210
Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - Neto Jumlah Aset
3.496.051.412 17.395.486.754 148.316.911.006
974.175.286.445
351.301.739.897
1.043.538.253.697
804.499.738.173
723.840.348.394
3.496.051.412 17.395.486.754 4.045.672.277.612
Liabilitas Liabilitas segera
-
19.797.264.380
-
-
-
-
19.797.264.380
Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi
-
2.846.166.633.700 2.099.318.906 1.462.682.118
293.093.038.043 738.864.797
228.260.079.680 22.613.604.300
-
-
3.367.519.751.423 2.099.318.906 24.815.151.215
Utang pajak Bunga yang masih harus dibayar
-
12.937.812.253
-
-
-
-
12.937.812.253
-
11.140.888.274
-
-
-
-
11.140.888.274
34.255.536.678
-
-
-
-
-
34.255.536.678
8.703.783.122 42.959.319.800
2.893.604.599.631
293.831.902.840
250.873.683.980
-
-
8.703.783.122 3.481.269.506.251
105.357.591.206
(1.919.429.313.186)
57.469.837.057
792.664.569.717
804.499.738.173
723.840.348.394
564.402.771.361
Liabilitas imbalan pasca kerja Biaya yang masih harus dibayar dan Liabilitas lain - lain Jumlah Liabilitas Neto
Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan liabilitas moneter yang jatuh tempo sampai dengan 3 bulan, adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.
55
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut : 30 Juni 2014 Mata uang asing (nilai penuh) ASET Kas
USD SGD EUR AUD HKD
31 Desember 2013
Ekuivalen Rupiah
100.569 13.912 2.535 100 400
Mata uang asing (nilai penuh)
Ekuivalen Rupiah
1.192.245.495 132.373.237 41.104.315 1.115.894 674.128
USD SGD EUR AUD
76.561 10.323 1.000 150
931.747.370 99.328.732 16.759.310 1.628.347
Giro pada Bank Indonesia
USD
1.825.000
21.635.375.000
USD
1.250.000
15.212.500.000
Giro pada bank lain - Neto
USD AUD EUR HKD SGD GBP CNY JPY
11.582.476 69.039 17.890 162.838 19.659 8.209 66.373 958.278
137.310.256.538 770.408.307 290.083.611 249.485.452 187.052.365 165.966.616 126.805.235 112.262.267
USD AUD EUR HKD SGD GBP CNY JPY
4.756.348 21.657 9.179 281.560 12.418 15.709 66.132 1.995.301
57.884.760.880 235.100.486 153.838.902 441.919.399 119.490.550 315.912.544 132.858.505 230.956.091
USD
7.157.419
84.851.199.163
USD
7.082.087
86.188.994.166
EUR USD
1.200.000 216.929
19.457.664.000 2.571.688.909
EUR USD
1.330.000 207.500
22.289.882.300 2.525.268.915
USD
31.258
370.567.976
USD
32.735
398.390.427
Kredit - Neto Pihak Ketiga Tagihan akseptasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas akseptasi Setoran jaminan Liabilitas keuangan lainnya
269.466.328.508
187.179.336.924
USD
160
1.902.135
USD
160
1.952.676
USD USD EUR USD USD JPY USD
1.406.978 19.116.399 1.200.000 216.929 59.700 21.256
16.679.723.478 226.624.911.567 19.457.664.000 2.571.688.909 707.743.500 251.995.689
USD USD EUR USD USD JPY USD
1.295.470 11.574.444 1.330.000 207.500 73.000 13.700.000 18.706
15.765.873.794 140.860.973.501 22.289.882.300 2.525.268.915 888.410.000 1.585.775.000 227.649.951
Jumlah liabilitas Jumlah Aset - Neto
266.295.629.278
184.145.786.137
3.170.699.230
3.033.550.787
b. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (“PDN”) merupakan nilai absolut dari penjumlahan atas (i) selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa netonya (termasuk semua kantor cabangnya) setinggi-tingginya 30% dari modal dengan memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku atau 20% dari modal tanpa memperhitungkan risiko pasar sesuai ketentuan yang berlaku pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013.
56
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) PDN Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahan terakhir dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010. Berikut ini adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank : 30 Juni 2014 Jenis Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi Mata uang Asing
Dolar As Dolar Hong Kong Dolar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dolar Austalia Yen Jepang Euro Yuan China
20.913.651 163.278 33.571 8.209 69.140 958.278 1.220.425 66.373
Jumlah
Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontijensi
Ekuivalen dalam Rp
Mata uang Asing
247.931.333.079 250.159.581 319.425.602 165.966.616 771.524.202 112.262.268 19.788.851.926 126.805.234
22.053.342 7.350.000 1.200.000 -
269.466.328.508
Ekuivalen dalam Rp 261.442.372.255 861.052.500 19.457.664.000 -
Posisi Devisa Neto Absolut Mata uang Asing 1.139.691 163.278 33.571 8.209 69.140 6.391.722 20.425 66.373
281.761.088.755
Ekuivalen dalam Rp 13.511.039.176 250.159.581 319.425.602 165.966.616 771.524.202 748.790.232 331.187.926 126.805.234 16.224.898.569
Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan
527.904.517.455
Persentase PDN terhadap modal
3,07%
31 Desember 2013 Jenis Mata Uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontijensi Mata uang Asing
Dolar As Dolar Hong Kong Dolar Singapura Poundsterling Inggris Swiss Franc Dolar Austalia Yen Jepang Euro Yuan China Jumlah
13.405.231 281.560 72.741 15.709 21.807 15.995.301 1.340.179 66.132
Liabilitas dan Liabilitas Komitmen dan Kontijensi
Ekuivalen dalam Rp
Mata uang Asing
163.141.661.758 441.919.399 699.923.281 315.912.544 236.728.833 1.851.456.091 22.460.480.512 132.858.505
14.688.021 13.700.000 1.330.000 -
189.280.940.923
Ekuivalen dalam Rp 178.753.209.850 1.585.775.000 22.289.882.300 202.628.867.150
Posisi Devisa Neto Absolut Mata uang Asing 1.282.790 281.560 72.741 15.709 21.807 2.295.301 10.179 66.132
Ekuivalen dalam Rp 15.611.548.092 441.919.399 699.923.281 315.912.544 236.728.833 265.681.091 170.598.212 132.858.505 17.875.169.957
Modal *) Modal inti dan pelengkap setelah dikurangi penyertaan
462.935.077.045
Persentase PDN terhadap modal
3,86%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
57
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Batas nilai absolut PDN yang diperkenankan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp105.581 juta dan Rp92.587 juta. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. c. Lainnya Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam16.00WIB dengan rincian sebagai berikut:
1 Pounsterling Inggris 1 Euro 1 Franc Swiss 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Australia 1 Dolar Singapura 1 Yuan China 1 Dolar Hongkong 1 Yen Jepang
38.
30 Juni 2014 20.218,38 16.214,72 13.345,70 11.855,00 11.158,94 9.515,04 1.910,50 1.532,11 117,15
31 Desember 2013 20.110,93 16.759,31 13.674,16 12.170,00 10.855,65 9.622,08 2.009,00 1.569,54 115,75
INFORMASI SEGMEN Informasi Wilayah Geografis cabang-cabang Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu: Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan diluar DKI Jakarta. 30 Juni 2014 Jakarta
Luar Jakarta
Jumlah
PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek BEBAN SEGEMEN Beban bunga
112.236.101.608
110.305.586.614
222.541.688.222
17.489.543.839 6.135.591.550
3.027.491 -
17.492.571.330 6.135.591.550
135.861.236.997
110.308.614.105
246.169.851.102
97.560.923.258
32.019.476.292
129.580.399.550
Pendapatan operasional lainnya
4.075.367.400
4.208.539.392
8.283.906.792
HASIL Hasil segmen
6.377.196.361
20.462.027.258
26.839.223.619
Laba sebelum beban pajak
6.439.041.501
20.492.423.008
26.931.464.509
20.492.423.008
20.198.598.509
Laba tahun berjalan
(293.824.499)
58
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38.
INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 Juni 2014 Jakarta
Luar Jakarta
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Giro pada bank lain - Neto
161.011.491.147
708.650.625
161.720.141.772
503.000.000.000
-
503.000.000.000
Penempatan pada Bank Indomesia dan bank lain - Neto Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit - Neto Tagihan akseptasi - Neto Penyertaan dalam bentuk saham - Neto Aset lainnya Jumlah Aset
247.351.309.778
-
247.351.309.778
1.700.410.457.976 22.029.352.909
1.350.104.512.241 -
3.050.514.970.217 22.029.352.909
10.000.000
-
10.000.000
530.797.321.436
123.189.006.786
653.986.328.222
3.164.609.933.246
1.474.002.169.652
4.638.612.102.898
2.855.096.926.665 -
1.036.434.177.206 2.412.712.068
3.891.531.103.871 2.412.712.068
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas Beban penyusutan dan amortisasi
137.846.344.213
36.311.572.874
174.157.917.087
2.992.943.270.878
1.075.158.462.148
4.068.101.733.026
2.405.765.054
1.905.245.614
4.311.010.668
30 Juni 2013 Jakarta
Luar Jakarta
Jumlah
PENDAPATAN SEGMEN Pendapatan Bunga Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
82.179.031.722
82.658.887.605
164.837.919.327
18.049.297.911 2.236.162.430
3.259.444 -
18.052.557.355 2.236.162.430
102.464.492.063
82.662.147.049
185.126.639.112
BEBAN SEGEMEN Beban bunga Pendapatan operasional lainnya
61.678.612.710 3.466.692.443
18.896.366.379 4.235.713.080
80.574.979.089 7.702.405.523
HASIL Hasil segmen Laba sebelum beban pajak Laba tahun berjalan
11.532.163.900 11.635.363.752 8.157.834.002
26.644.948.658 28.250.585.548 21.756.632.048
38.177.112.558 39.885.949.300 29.914.466.050
59
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38.
INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31 Desember 2013 Jakarta
Luar Jakarta
Jumlah
INFORMASI LAINNYA ASET Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indomesia dan bank lain - Neto Efek-efek - dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit - Neto Tagihan akseptasi - Neto Penyertaan dalam bentuk saham - Neto Aset lainnya Jumlah Aset
86.547.948.871
5.200.260
86.553.149.131
394.936.929.870
-
394.936.929.870
190.047.656.357
-
190.047.656.357
1.609.683.692.269 24.815.151.215
1.211.386.612.159 -
2.821.070.304.428 24.815.151.215
10.000.000 401.318.715.058
126.920.371.553
10.000.000 528.239.086.611
2.707.360.093.640
1.338.312.183.972
4.045.672.277.612
2.514.496.225.101 82.877.054.630
853.023.526.322 2.099.318.906 28.773.381.292
3.367.519.751.423 2.099.318.906 111.650.435.922
2.597.373.279.731
883.896.226.520
3.481.269.506.251
LIABILITAS Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas lainnya Jumlah Liabilitas
30 Juni 2013 Jakarta Beban penyusutan dan amortisasi
39.
Luar Jakarta
2.413.060.984
Jumlah
1.848.145.572
4.261.206.556
KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel dibawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan. 30 Juni 2014
Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Neto Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit Tagihan akspetasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
53.080.205.119 356.240.051.835 161.720.141.772
-
53.080.205.119 356.240.051.835 161.720.141.772
53.080.205.119 356.240.051.835 161.720.141.772
-
503.000.000.000
-
503.000.000.000
503.000.000.000
247.351.309.778 -
3.050.514.970.217 22.029.352.909
-
247.351.309.778 3.050.514.970.217 22.029.352.909
247.351.309.778 3.044.341.389.048 22.029.352.909
-
27.620.580.432
-
27.620.580.432
27.620.580.432
247.351.309.778
4.174.205.302.284
-
4.421.556.612.062
4.415.383.030.893
60
Biaya perolehan diamortisasi
Jumlah nilai tercatat
Nilai Wajar
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
KLASIFIKASI (lanjutan)
DAN
NILAI WAJAR
ATAS
ASET
DAN LIABILITAS
KEUANGAN
30 Juni 2014 Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
-
-
-
-
14.437.002.108
14.437.002.108
14.437.002.108
-
-
3.950.310.363.078
3.950.310.363.078
3.950.150.923.375
Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar Jumlah
Biaya perolehan diamortisasi
Jumlah nilai tercatat
19.900.192.122 3.891.531.103.871 2.412.712.068 22.029.352.909
19.900.192.122 3.891.531.103.871 2.412.712.068 22.029.352.909
Nilai Wajar
19.740.752.419 3.891.531.103.871 2.412.712.068 22.029.352.909
31 Desember 2013 Dimiliki hingga jatuh tempo Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - Neto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Neto Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo - Neto Kredit Tagihan akspetasi - Neto Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah Liabilitas Keuangan Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Bunga yang masih harus dibayar Jumlah
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Biaya perolehan diamortisasi
Jumlah nilai tercatat
Nilai Wajar
-
55.484.797.884 291.822.203.839 86.553.149.131
-
55.484.797.884 291.822.203.839 86.553.149.131
55.484.797.884 291.822.203.839 86.553.149.131
-
394.936.929.870
-
394.936.929.870
394.936.929.870
190.047.656.357 -
2.821.070.304.428 24.815.151.215
-
190.047.656.357 2.821.070.304.428 24.815.151.215
190.047.656.357 2.813.261.396.096 24.815.151.215
-
24.128.919.557
-
24.128.919.557
24.128.919.557
190.047.656.357
3.698.811.455.924
-
3.888.859.112.281
3.881.050.203.949
-
-
19.797.264.380 3.367.519.751.423 2.099.318.906 24.815.151.215
19.797.264.380 3.367.519.751.423 2.099.318.906 24.815.151.215
19.797.264.380 3.367.519.751.423 2.099.318.906 24.815.151.215
-
-
11.140.888.274
11.140.888.274
11.140.888.274
-
-
3.425.372.374.198
3.425.372.374.198
3.425.372.374.198
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar: Nilai wajar dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek dimiliki, tagihan dan liabilitas akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima, liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, dan bunga yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar. Nilai wajar dari kredit yang diberikan dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar terkini.
61
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40.
RASIO – RASIO BANK a. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah 16,07% dan 16,99%. Bank menggunakan CAR sebagai manajemen risiko modal seperti yang disajikan dalam Catatan 41. b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan bermasalah terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar 0,23% dan 0,17%. c. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar 78,63% dan 83,96%.
41.
MANAJEMEN RISIKO Sesuai dengan kerangka Tata Kelola Perusahaan yang baik, Bank telah mengimplementasikan struktur Manajemen Risiko yang terpadu yang terdiri dari Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko dan beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara spesifik, yaitu antara lain, Komite Kredit Cabang dan Kantor Pusat, Komite Kredit Treasury Kantor Pusat dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee/ALCO). Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu bentuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dalam penerapan Manajemen Risiko. Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko yang disusun oleh manajemen. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Wakil Presiden Komisaris dan 2 (dua) Pihak Independen yang masing-masing mempunyai keahlian dibidang perbankan, keuangan dan manajemen risiko. Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing- masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. Pengawasan aktif manajemen dalam rangka penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko yang beranggotakan Direksi dan Middle Management bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Presiden Direktur terkait Manajemen Risiko yang meliputi: 1. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal;
62
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 2. Penyempurnaan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; 3. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Pelaksanaan atas kebijakan dan penerapan Manajemen Risiko dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional (risk-taking unit). Unit Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Wewenang dan tanggung jawab Unit Manajemen Risiko adalah: 1.
Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko;
2.
Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko;
3.
Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Risiko;
4.
Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi;
5.
Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap toleransi risiko dan limit yang ditetapkan;
6.
Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Manajemen Risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan;
7.
Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan;
8.
Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank;
9.
Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank;
63
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 10.
Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan harus ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat;
11.
Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: a. Kecukupan kerangka Manajemen Risiko; b. Keakuratan metodologi penilaian risiko; dan c. Kecukupan sistem informasi Manajemen Risiko;
12.
Memeriksa dan bertanggung jawab atas kebenaran dan ketepatan penyampaian laporan-laporan baik internal maupun eksternal dalam rangka penerapan Manajemen Risiko;
13.
Sebagai anggota Komite Manajemen Risikobertanggung jawab untuk menyusun kebijakan Manajemen Risiko.
Dalam rangka menerapkan Manajemen Risiko yang efektif, Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk setiap produk yang dikeluarkan serta pengelolaan risiko yang ada, sehingga mampu mengimplementasikan produk-produk tersebut secara tepat, baik, benar dan hati-hati sehingga kegiatan usaha Bank tetap dapat terkendali pada tingkat risiko yang diambil (Risk Appetite) dan toleransi risiko (Risk Tolerance) serta memberikan kepuasan kepada nasabahnya. Tingkat risiko yang diambil (Risk Appetite) dan toleransi risiko (Risk Tolerance) termasuk didalamnya penetapan limit telah mempertimbangkan strategi dan tujuan bisnis Bank serta kemampuan Bank dalam mengambil risiko (risk bearing capacity). Bank mengidentifikasi dan mengukur seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap produk dan aktivitas bisnis Bank, serta memantau besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit yang telah ditetapkan. Hasil pemantauan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. Pengendalian risiko telah dilakukan Bank terkait dengan eksposur risiko yang ada antara lain kepatuhan akan ketentuan/peraturan yang berlaku, kelengkapan prosedur, monitor dan reviu kegiatan usaha debitur yang telah diberi kredit, kehandalan sumber daya manusia, lindung nilai untuk transaksi valuta asing, penentuan batas limit dan wewenangnya, penerapan ALMA serta penambahan modal Bank. Proses Manajemen Risiko yang dilaksanakan oleh Bank meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal "Perubahan atas Surat Edaran Nomor 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum".
64
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Salah satu bentuk pelaksanaan pengelolaan risiko adalah penyusunan profil risiko Bank yang dilaporkan ke Bank Indonesia secara triwulanan. Laporan profil risiko ini menggambarkan risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank (inherent risk) termasuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko. Penilaian profil risiko Bank dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Strategik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Hasil penilaian risiko komposit Bank per 30 Juni 2014 adalah Low to Moderate yang merupakan kombinasi dari Risiko Inheren Agregat Low to Moderate dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Satisfactory. Pengendalian intern dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi yang jelas menggambarkan batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit kerja serta adanya pemeriksaan internal audit secara berkala. Risiko Kredit Bank mengelola dan mengkontrol risiko kredit dengan berbagai cara diantaranya, diversifikasi produk kredit, menetapkan limit kredit, pengukuran dan pemantauan risiko kredit serta pengendalian risiko kredit. Selain itu Bank juga menjalankan fungsi pengawasan (supervisi) kredit dengan efektif yang mencakup pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan. Bank memiliki sistem credit rating dan scoring terhadap outstanding kredit dengan batas plafond tertentu kecuali kredit pensiun dan kredit dengan jaminan cash collateral dan melakukan pemantauan terhadap hasil sistem tersebut yang dibandingkan dengan realisasi kolektibilitas kredit. Analisis maksimum eksposure risiko kredit mempertimbangkan dampak keuangan agunan dan peningkatan kredit lainnya: Nilai tercatat aset keuangan Bank selain dari kredit merupakan eksposur maksimum risiko kredit. Kredit dijamin dengan agunan (misalnya aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan, mesin dan lain-lain). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa depan untuk tujuan penurunan jika pinjaman bersifat collateral dependent dan penyitaan agunan kemungkinan besar terjadi berdasarkan perjanjian. Oleh karena itu, nilai tercatat kredit tidak mewakili maksimum exposure risiko kredit. Dalam penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan bank garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) yang diberikan kepada nasabah.
65
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit, disajikan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilaitanpa memperhitungkan agunan kredit atau jaminan kredit lainnya. URAIAN
30 Juni 2014
Laporan posisi keuangan: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima
53.080.205.119 356.240.051.835 161.720.141.772
55.484.797.884 291.822.203.839 86.553.149.131
503.000.000.000 247.351.309.778 3.050.514.970.217 22.029.352.909
394.936.929.870 190.047.656.357 2.821.070.304.428 24.815.151.215
27.620.580.432
24.128.919.557
4.421.556.612.062
3.888.859.112.281
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi yang diterbitkan Letters of credit yang masih berjalan
832.233.158.524 8.844.403.980 15.465.459.477
748.427.064.035 6.912.267.075 20.983.081.013
Sub Jumlah
856.543.021.981
776.322.412.123
5.278.099.634.043
4.665.181.524.404
Sub Jumlah
Jumlah
ii.
31 Desember 2013
Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan (selain efek-efek tersedia untuk dijual) dan komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis. Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis, setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai: 30 Juni 2014 Jumlah Investasi Modal Kerja Konsumsi Jumlah
31 Desember 2013 %
Jumlah
%
1.350.169.916.789 3.061.006.573.358 866.923.143.896
25,58 57,99 16,43
1.130.334.064.121 2.728.818.314.958 806.029.145.325
24,23 58,49 17,28
5.278.099.634.043
100,00
4.665.181.524.404
100,00
66
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) ii.
Konsentrasi risiko kredit terhadap aset keuangan (selain efek-efek tersedia untuk dijual) dan komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis, sektor ekonomi dan wilayah geografis. (lanjutan) Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai:
Perdagangan besar & eceran Industri pengolahan Transportasi, pergudangan dan Komunikasi Perantara keuangan Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rumah tangga Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa pendidikan Listrik, gas dan air Pertambangan dan penggalian Pertanian, perburuan dan kehutanan Perikanan Administrasi pemerintah, pertanian dan jaminan sosial wajib Lain-lain Jumlah
30 Juni 2014 Jumlah 1.890.483.473.109 376.815.140.466
% 35,82 7,14
31 Desember 2013 Jumlah % 1.721.048.963.264 36,89 340.060.033.095 7,29
234.322.663.094 96.408.099.800 115.520.189.952
4,44 1,83 2,19
229.959.669.802 134.360.974.556 98.514.573.693
4,93 2,89 2,11
142.103.104.891 78.587.209.783
2,69 1,49
85.864.004.774 81.735.932.362
1,84 1,75
76.523.518.502 62.820.568.674
1,45 1,19
78.915.469.249 62.965.012.339
1,69 1,35
40.926.242.684 4.153.668.602 1.603.566.262 1.001.164.819 679.529.335 84.635.087
0,77 0,08 0,03 0,02 0,01 0,00
28.239.640.756 4.591.511.236 916.185.051 1.003.582.135 558.819.432 123.705.072
0,61 0,10 0,02 0,02 0,01 0,00
2.156.066.858.983 5.278.099.634.043
0,00 40,85 100,00
1.796.323.447.588 4.665.181.524.404
0,00 38,50 100,00
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan wilayah geografis:
DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Timur Bali Jawa Tengah Lampung Sumatera Utara Sulawesi Selatan DI Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Jambi Nusa Tenggara Timur Maluku Papua Irian Jaya Barat Riau Jumlah
30 Juni 2014 Jumlah 2.915.866.128.247 521.083.822.479 466.858.397.610 429.221.721.346 314.579.900.635 297.897.218.823 145.384.063.473 143.112.265.850 27.126.333.242 12.922.202.368 3.654.514.585 179.841.803 110.523.962 47.417.574 31.621.050 11.450.420 7.407.427 4.803.149 5.278.099.634.043
67
% 55,25 9,87 8,85 8,13 5,96 5,64 2,76 2,71 0,51 0,25 0,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
31 Desember 2013 Jumlah % 2.585.095.804.916 55,41 461.355.713.730 9,89 419.631.228.867 9,00 349.667.516.224 7,50 271.529.965.589 5,82 271.081.970.087 5,81 131.357.124.941 2,82 140.059.890.934 3,00 19.325.080.935 0,41 12.104.831.986 0,26 3.504.094.222 0,08 198.308.897 0,00 122.595.314 0,00 44.821.668 0,00 34.966.158 0,00 44.593.685 0,00 15.224.274 0,00 7.791.977 0,00 4.665.181.524.404
100,00
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) iii.
Konsentrasi kredit termasuk komitmen dan kontijensi berdasarkan jenis debitur: 30 Juni 2014
-
356.240.051.835 161.720.141.772 -
503.000.000.000 -
247.351.309.778 -
2.029.187.203.439 197.467.180.208
22.029.352.909 -
Pendapatan bunga yang masih akan diterima 15.400.384.025 1.966.334.930
53.080.205.119
-
-
-
47.104.552.539 776.291.296.717 464.737.314
-
53.080.205.119
517.960.193.607
503.000.000.000
247.351.309.778
22.029.352.909
Kas
Giro pada bank lain dan BI
Penempatan pada BI dan bank lain
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo
-
291.822.203.839 86.553.149.131 -
394.936.929.870 -
190.047.656.357 -
1.871.302.209.892 183.647.544.150
24.815.151.215 -
Pendapatan bunga yang masih akan diterima 13.085.607.693 1.655.582.872
55.484.797.884
-
-
-
53.579.379.655 712.470.743.346 70.427.385
-
55.484.797.884
378.375.352.970
394.936.929.870
190.047.656.357
24.815.151.215
Giro pada bank lain dan BI
Kas Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit Pegawai/Pensiun Lainnya Jumlah
Penempatan pada BI dan bank lain
Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo
Kredit
3.050.514.970.217
Tagihan akseptasi
Komitmen dan kontijensi
Jumlah
%
738.599.915.451 117.943.106.530
1.106.591.361.613 161.720.141.772 2.805.216.855.824 317.376.621.668
21% 3% 53% 6%
325.732.517 9.901.539.500 26.589.460
-
47.430.285.056 786.192.836.217 53.571.531.893
1% 15% 1%
27.620.580.432
856.543.021.981
5.278.099.634.043
100%
31 Desember 2013
Bank Indonesia Bank-bank Korporasi Retail Kredit beragun rumah tinggal Kredit Pegawai/Pensiun Lainnya Jumlah
68
Kredit
2.821.070.304.428
Tagihan akseptasi
Komitmen dan kontijensi
Jumlah
%
667.795.381.121 108.527.031.002
876.806.790.066 86.553.149.131 2.576.998.349.921 293.830.158.024
19% 2% 56% 6%
277.397.692 9.085.392.100 24.939.200
-
53.856.777.347 721.556.135.446 55.580.164.469
1% 15% 1%
24.128.919.557
776.322.412.123
4.665.181.524.404
100%
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. Giro pada bank lain 30 Juni 2014 Mengalami penurunan nilai
Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
22.507.821.381 139.212.320.391 161.720.141.772
18.105.032 18.105.032
-
(18.105.032)
161.720.141.772
31 Desember 2013 Mengalami Tidak mengalami penurunan penurunan nilai nilai 27.038.311.774 59.514.837.357 24.622.443 86.553.149.131 24.622.443
Jumlah 22.507.821.381 139.230.425.423 161.738.246.804 (18.105.032)
-
161.720.141.772
-
(24.622.443)
86.553.149.131
-
Jumlah 27.038.311.774 59.539.459.800 86.577.771.574 (24.622.443) 86.553.149.131
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 30 Juni 2014 Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah
31 Desember 2013
Mengalami penurunan nilai
503.000.000.000
Tidak mengalami penurunan nilai
Jumlah -
503.000.000.000
Mengalami penurunan nilai
394.936.929.870
Jumlah -
394.936.929.870
Efek-efek 30 Juni 2014 Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah
31 Desember 2013
Mengalami penurunan nilai
247.351.309.778
Tidak mengalami penurunan nilai
Jumlah -
247.351.309.778
Mengalami penurunan nilai
190.047.656.357
Jumlah -
190.047.656.357
Penyertaan saham
Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
Tidak mengalami penurunan nilai 10.000.000 10.000.000
30 Juni 2014 Mengalami penurunan nilai
Jumlah
-
10.000.000 10.000.000 -
-
-
10.000.000
10.000.000
10.000.000
31 Desember 2013 Tidak Mengalami mengalami penurunan penurunan nilai nilai 10.000.000 10.000.000 -
69
Jumlah 10.000.000 10.000.000 -
-
10.000.000
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Kredit yang diberikan 30 Juni 2014 Mengalami penurunan nilai
Tidak mengalami penurunan nilai
Collective
Jumlah
Individual
Rupiah Mata uang asing
2.965.880.548.540 84.851.199.163
9.091.210.293 -
-
2.974.971.758.833 84.851.199.163
Jumlah
3.050.731.747.703
9.091.210.293
-
3.059.822.957.996
(8.626.472.979)
-
464.737.314
-
Cadangan Kerugian penurunan nilai
(681.514.800)
Jumlah
3.050.050.232.903
3.050.514.970.217
31 Desember 2013 Mengalami penurunan nilai
Tidak mengalami penurunan nilai Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
(9.307.987.779)
Collective
Jumlah
Individual
2.735.170.320.126 86.188.994.166 2.821.359.314.292
6.062.208.245 6.062.208.245
-
2.741.232.528.371 86.188.994.166 2.827.421.522.537
(379.639.654) 2.820.979.674.638
(5.971.578.455) 90.629.790
-
(6.351.218.109) 2.821.070.304.428
Tagihan akseptasi
Rupiah Mata uang asing Jumlah Cadangan Kerugian penurunan nilai Jumlah
Tidak mengalami penurunan nilai 22.029.352.909
30 Juni 2014 Mengalami penurunan nilai -
Tidak mengalami Jumlah penurunan nilai 22.029.352.909 24.815.151.215
31 Desember 2013 Mengalami penurunan nilai -
Jumlah 24.815.151.215
22.029.352.909
-
22.029.352.909
24.815.151.215
-
24.815.151.215
-
-
-
-
-
-
22.029.352.909
-
22.029.352.909
24.815.151.215
-
24.815.151.215
70
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (di luar cadangan kerugian penurunan nilai): 30 Juni 2014 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Tingkat tinggi Kas
Tingkat standar
Tingkat rendah
Penurunan nilai secara individual -
Penurunan nilai secara kolektif
Jumlah
53.080.205.119
-
-
-
53.080.205.119
Giro pada Bank Indonesia
356.240.051.835
-
-
-
-
356.240.051.835
Giro pada Bank lain
161.738.246.804
-
-
18.105.032
-
161.756.351.836
503.000.000.000
-
-
-
-
503.000.000.000
Penempatan pada
Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
247.351.309.778
-
-
-
-
247.351.309.778
3.015.704.479.683
28.296.040.264
6.731.227.756
-
9.091.210.293
3.059.822.957.996
22.029.352.909
-
-
-
-
22.029.352.909
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
27.620.580.432
-
-
-
-
27.620.580.432
4.386.764.226.560
28.296.040.264
6.731.227.756
18.105.032
9.091.210.293
4.430.900.809.905
31 Desember 2013 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Tingkat tinggi Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain
Tingkat standar
Tingkat rendah
Penurunan nilai secara individual -
Penurunan nilai secara kolektif
Jumlah
55.484.797.884
-
-
-
55.484.797.884
291.822.203.839
-
-
-
-
291.822.203.839
86.553.149.131
-
-
24.622.443
-
86.577.771.574
394.936.929.870
-
-
-
-
394.936.929.870
Penempatan pada
Bank Indonesia dan Bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
190.047.656.357
-
-
-
-
190.047.656.357
2.797.644.676.144
18.710.125.286
5.004.512.862
-
6.062.208.245
2.827.421.522.537
24.815.151.215
-
-
-
-
24.815.151.215
Pendapatan bunga yang masih akan diterima Jumlah
24.128.919.557
-
-
-
-
24.128.919.557
3.865.433.483.997
18.710.125.286
5.004.512.862
24.622.443
6.062.208.245
3.895.234.952.833
71
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Kualitas kredit didefinisikan sebagai berikut: a)
Tingkat tinggi: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas sangat baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah, dengan kualitas kredit lancar.
b)
Tingkat sedang: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah, dengan kualitas kredit dalam perhatian khusus dimana untuk fasilitas PRK dilihat dari OD tanpa tunggakan bunga dan untuk fasilitas lain dilihat dari tunggakan pokok/bunga 1 bulan.
c)
Tingkat rendah: Peringkat dari pihak ketiga dalam kategori ini memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sedang, dengan kualitas kredit dalam perhatian khusus dimana untuk fasilitas PRK dilihat dari OD dengan tunggakan bunga dan untuk fasilitas lain dilihat dari tunggakan pokok/bunga 2 bulan sampai dengan 3 bulan.
Risiko Pasar Kebijakan Risiko Pasar ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank memiliki kebijakan dan prosedur pengendalian Risiko Pasar seperti Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR) dan Surat Edaran terkait Risiko Pasar yang menetapkan ketentuan penetapan suku bunga Dana Pihak Ketiga dan Kredit. Pengelolaan Risiko Pasar di Bank merupakan tujuan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat pergerakan harga pasar. Penetapan perubahan pada instrumen keuangan yang dimiliki oleh Bank, penetapan limit Risiko Pasar seperti Intra Day Limit, Cut Loss Limit, Dealer Limit dan lain-lain maupun penetapan tingkat suku bunga atau nilai tukar dilakukan oleh ALCO yang diberikan wewenang oleh Direksi. Proses indentifikasi, pengukuran dan pemantauan Risiko Pasar dilakukan melalui analisa perkembangan suku bunga pasar dan kurs valuta asing secara berkala. Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian: 1.
Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi dengan mata uang asing baik dari posisi keuangan maupun dari sisi off balance sheet. Risiko nilai tukar diukur dengan Value at Risk (VaR) dengan memakai metodologi variance covariance untuk mengukur potential loss maksimum dengan tingkat kepercayaan tertentu dan untuk waktu tertentu dalam keadaan normal.
72
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 1.
Risiko Nilai Tukar (lanjutan) Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari nilai tukar, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing- masing posisi nilai tukar. Asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 10%. Pada posisi Juni 2014 selisih lebih modal Bank mampu menutupi risiko nilai tukar sebesar 420,02 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan akses modal Bank yang tinggi sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar. Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Bank telah mengelola posisi mata uang asing untuk aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki oleh Bank dengan memonitor PDN (Catatan 37). Tabel di bawah menggambarkan posisi mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter yang tidak diperdagangkan per tanggal 30 Juni 2014 dimana Bank memiliki risiko yang tidak signifikan terhadap arus kas masa depan. Analisis tersebut menghitung pengaruh dari pergerakan wajar mata uang asing yang memungkinkan terhadap Rupiah, dengan seluruh variabel lain dianggap konstan, terhadap laporan laba-rugi komprehensif dan ekuitas. 30 Juni 2014
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Eropa
Kenaikan / (penurunan) dalam persentase
Sensitivitas dalam laporan laba rugi komprehensif
Sensitivitas dalam ekuitas
10/(10) 10/(10) 10/(10)
84,81% 1,04% 2,08%
0,26% 0,00% 0,01%
31 Desember 2013
Mata uang Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Euro Eropa
Kenaikan / (penurunan) dalam persentase
Sensitivitas dalam laporan laba rugi komprehensif
Sensitivitas dalam ekuitas
10/(10) 10/(10) 10/(10)
17,70% 1,95% 1,05%
0,06% 0,01% 0,00%
73
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 2.
Risiko Suku Bunga Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank tetap menjaga rasio RSA (rate sensitivity asset) terhadap RSL (rate sensitivity liabilities) agar tidak terlalu jauh dari 100%. Pada posisi 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 rasio RSA/RSL masing-masing sebesar 106,82% dan 109,81%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% tersebut apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Bank juga senantiasa memantau repricing profile setiap pengelompokan waktu (time bucket) untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga terhadap NII Bank secara lebih akurat. Tabel di bawah ini menunjukkan repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate). 30 Juni 2014 Jumlah
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 6 bulan
> 6 bulan s/d 1 tahun
Tidak mendapat bunga
> 1 tahun
Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Jumlah
503.000.000.000
503.000.000.000
-
-
-
-
-
247.351.309.778 3.059.822.957.996 3.810.174.2 67.774
39.880.489.726 120.330.841.309 663.211.331.0 35
23.395.264.319 203.131.443.933 226.526.708.252
121.723.115.056 408.175.473.982 529.898.589.038
62.352.440.677 642.503.886.973 704.856.327.6 50
1.685.681.311.799 1.685.681.3 11.799
-
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Jumlah
3.891.531.103.871 2.412.712.068 3.893.943.8 15.939
3.040.307.267.536 3.0 40.307.267.5 36
511.291.645.522 511.291.645.522
287.893.289.928 287.893.289.928
52.038.900.885 52.038.900.8 85
-
2.412.712.068 2.4 12.712.068
Jumlah
Sampai dengan 1 bulan
> 1 bulan s/d 3 bulan
31 Desember 2013 > 3 bulan s/d 6 bulan
> 6 bulan s/d 1 tahun
Tidak mendapat bunga
> 1 tahun
Aset Penempatan pada BI Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Kredit Jumlah
394.936.929.870
394.936.929.870
-
-
-
-
-
190.047.656.357 2.827.421.522.537 3.412.406.108.764
59.816.468.007 1.549.018.313.411 2.003.771.711.288
91.290.469.838 293.249.486.146 384.539.955.984
19.639.981.423 25.247.549.311 44.887.530.734
19.300.737.089 23.842.798.301 43.143.535.390
936.063.375.368 936.063.375.368
-
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Jumlah
3.367.519.751.423 2.099.318.906 3.369.619.070.329
2.015.997.785.519 2.015.997.785.519
293.093.038.042 293.093.038.042
156.611.174.471 156.611.174.471
71.648.905.209 71.648.905.209
830.168.848.182 830.168.848.182
2.099.318.906 2.099.318.906
74
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar (lanjutan) 2.
Risiko Suku Bunga (lanjutan) Analisis atas sensitivitas Bank, berupa perubahan pendapatan bunga bersih sampai dengan 1 tahun kedepan, atas kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi bahwa tidak ada pergerakan asimetris pada kurva imbal hasil dan posisi laporan posisi keuangan yang tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 (tidak diaudit) Kenaikan paralel dalam persentase Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - neto Per 30 Juni 2014 Rata-rata 1 tahun
-25,53% -22,69%
Penurunan paralel dalam persentase
+25,53% +22,69%
31 Desember 2013 (tidak diaudit) Kenaikan paralel Penurunan paralel dalam persentase dalam persentase Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - neto Per 31 Desember 2013 Rata-rata 1 tahun
-11,14% -9,79%
+11,14% +9,79%
Sensitivitas Suku Bunga Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan akses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Asumsi fluktuasi suku bunga sebesar 10% untuk posisi 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 selisih lebih modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 8,37 kali dan 8,75 kali. Hal ini disebabkan karena selisih lebih modal bank yang tinggi untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga. Risiko Likuiditas Kebijakan Risiko Likuiditas ditetapkan dan disetujui oleh Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris dimana dalam pelaksanaannya ditentukan dalam rapat Asset and Liability Management Committee (ALCO). Bank juga membentuk Komite Kredit Treasury yang bertugas dan bertanggung jawab untuk menentukan pasar, instrumen serta transaksi dengan eligible counterparty. Kebijakan pengelolaan Risiko Likuiditas bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kekurangan likuiditas, Konsentrasi gap dan ketergantungan kepada counterparty, instrumen atau market segmen tertentu.
75
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Likuiditas (lanjutan) Bank menetapkan sistem manajemen likuiditas yang bertujuan untuk menjaga Cadangan Wajib Formal (Legal Reserve Requirement) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Beberapa cara untuk menetapkan sistem manajemen likuiditas tersebut adalah dengan mengurangi idle fund seminimum mungkin dan menjaga alat-alat likuid yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan arus kas sehari-hari maupun dari hal-hal yang tidak terduga. Pengelolaan dan pemantauan tingkat likuiditas Bank dilakukan secara harian, mingguan dan bulanan di Kantor Pusat, Kantor Cabang maupun Kantor Pusat Non Operasional. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berkut: 30 Juni 2014 Kas
31 Desember 2013
53.080.205.119
55.484.797.884
1.112.986.051.835
878.927.203.839
159.325.534.736
84.478.452.668
Jumlah aset likuid bersih
1.325.391.791.690
1.018.890.454.391
Simpanan
3.891.531.103.871
3.367.519.751.423
Giro, SBI & penempatan BI lainnya Giro pada Bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
Rasio
34,06%
76
30,26%
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions): 30 Juni 2014 Sampai dengan 1 bulan
Lain-lain
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 tahun s/d 2 tahun
> 2 tahun s/d 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan - Neto Aset lain-lain - Neto Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Suku bunga tetap Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dikurangi: pendapatan Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Jumlah Aset
-
53.080.205.119
-
-
-
-
-
53.080.205.119
-
356.240.051.835
-
-
-
-
-
356.240.051.835
-
79.233.084.004 20.808.287.909
711.300.000
509.765.000
-
-
-
79.233.084.004 22.029.352.909
10.000.000 133.514.443.651 2.406.869.216 3.496.051.412 77.628.126.557
27.620.580.432
-
-
-
-
-
10.000.000 133.514.443.651 2.406.869.216 3.496.051.412 105.248.706.989
-
82.487.057.768
-
-
-
-
-
82.487.057.768
-
116.774.389.583
200.411.448.967
997.381.484.291
62.000.334.916
332.255.695.190
316.500.271.600
2.025.323.624.547
-
-
-
-
-
-
-
-
-
503.000.000.000
-
-
-
-
-
503.000.000.000
-
39.880.489.726
23.395.264.319
184.075.555.733
-
-
-
247.351.309.778
-
441.201.824
2.236.523.618
52.097.887.089
111.676.704.577
342.595.974.492
516.143.054.070
1.025.191.345.670
217.055.490.836
1.279.565.348.200
226.754.536.904
1.234.064.692.113
173.677.039.493
674.851.669.682
832.643.325.670
4.638.612.102.898
74.748.599.411
19.900.192.122 20.808.287.909 6.253.654.880 51.226.117.767
711.300.000 -
509.765.000 -
-
-
-
19.900.192.122 22.029.352.909 6.253.654.880 125.974.717.178
-
917.992.403.478
-
-
-
-
-
917.992.403.478
-
412.712.068
-
-
-
-
-
412.712.068
-
2.122.314.864.058
511.291.645.522
339.932.190.813
-
-
-
2.973.538.700.393
Liabilitas Tanpa suku bunga Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari bank lain Jumlah Liabilitas Selisih
-
2.000.000.000
-
-
-
-
-
2.000.000.000
74.748.599.411
3.140.908.232.282
512.002.945.522
340.441.955.813
-
-
-
4.068.101.733.028
142.306.891.425
(1.861.342.884.082)
(285.248.408.618)
893.622.736.300
173.677.039.493
674.851.669.682
832.643.325.670
570.510.369.870
77
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Analisa Perbedaan Jatuh Tempo Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 31 Desember 2013 Sampai dengan 1 bulan
Lain-lain
> 1 bulan s/d 3 bulan
> 3 bulan s/d 12 bulan
> 1 tahun s/d 2 tahun
> 2 tahun s/d 5 tahun
> 5 tahun
Jumlah
Aset Tanpa suku bunga Kas Giro pada
-
55.484.797.884
-
-
-
-
-
55.484.797.884
Bank Indonesia
-
291.822.203.839
-
-
-
-
-
291.822.203.839
-
56.869.264.070 1.462.682.118
738.864.797
22.613.604.300
-
-
-
56.869.264.070 24.815.151.215
10.000.000 133.122.041.955 2.789.585.210 3.496.051.412 17.395.486.754
24.128.919.557
-
-
-
-
-
10.000.000 133.122.041.955 2.789.585.210 3.496.051.412 41.524.406.311
-
29.683.885.061
-
-
-
-
-
29.683.885.061
-
55.428.481.016
256.679.170.707
948.368.477.141
49.312.208.345
316.057.917.207
249.785.992.850
1.875.632.247.266
-
-
-
-
-
-
-
-
-
394.936.929.870
-
-
-
-
-
394.936.929.870
-
59.816.468.007
91.290.469.838
38.940.718.512
-
-
-
190.047.656.357
Giro pada Bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain Tagihan akseptasi Penyertaan dalam bentuk saham Aset tetap - Neto Aset tidak berwujud - Neto Aset pajak tangguhan - Neto Aset lain-lain - Neto Suku bunga variabel Giro pada bank lain Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Suku bunga tetap Penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Dikurangi: pendapatan Bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi Kredit Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kredit Jumlah Aset
-
510.400.056
1.537.052.002
32.723.077.247
131.305.163.461
306.659.067.625
472.703.296.771
945.438.057.162
156.813.165.331
970.144.031.478
350.245.557.344
1.042.645.877.200
180.617.371.806
622.716.984.832
722.489.289.621
4.045.672.277.612
8.703.783.122
19.797.264.380 1.462.682.118 12.937.812.253 45.396.424.952
738.864.797 -
22.613.604.300 -
-
-
-
19.797.264.380 24.815.151.215 12.937.812.253 54.100.208.074
-
830.168.848.181
-
-
-
-
-
830.168.848.181
-
599.318.906
-
-
-
-
-
599.318.906
-
2.015.997.785.520
293.093.038.042
228.260.079.680
-
-
-
2.537.350.903.242
Liabilitas Tanpa suku bunga Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel Simpanan Simpanan dari
bank lain Suku bunga tetap Simpanan Simpanan dari
bank lain Jumlah Liabilitas Selisih
-
1.500.000.000
-
-
-
-
-
1.500.000.000
8.703.783.122
2.927.860.136.310
293.831.902.839
250.873.683.980
-
-
-
3.481.269.506.251
148.109.382.209
(1.957.716.104.832)
56.413.654.505
791.772.193.220
180.617.371.806
622.716.984.832
722.489.289.621
564.402.771.361
78
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Operasional Dalam menghadapi Risiko Operasional Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan strategi yang meliputi kelengkapan sistem dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Operasional seperti Buku Pedoman Penggunaan Teknologi Sistem Informasi (BPPTSI), Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi (PPMRPTI), serta adanya penetapan limit seperti limit transaksi, limit mata uang yang selalu dievaluasi secara berkala. Selain itu Bank juga memberikan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Kebijakan pengelolaan Risiko Operasional bertujuan untuk menghindari kerugian akibat kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia, sistem atau akibat adanya kejadian eksternal. Bank melakukan identifikasi data kejadian operasional yang berisi kejadian-kejadian yang terjadi di Bank baik yang berpotensi menimbulkan kerugian maupun yang sudah menimbulkan kerugian serta pelampauan limit, rasio-rasio operasional, kepatuhan Bank terhadap Program APU dan PPT dan penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya. Selain itu, Bank melakukan penyempurnaan system informasi yang dapat menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu dengan memperhatikan pengkinian data dan distribusi informasi terkini ke seluruh aktivitas fungsional Bank. Risiko Modal Sebagai Bank yang beroperasi di Indonesia, Bank diwajibkan oleh Bank Indonesia untuk menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum ("CAR") diatas persentase tertentu. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memelihara rasio kewajiban penyediaan modal Minimum 8%. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mengharuskan bank komersial dengan kualifikasi tertentu untuk menghitung risiko pasar dalam perhitungan CAR dan menjaga rasio kewajiban penyediaan modal minimum 8% dengan memperhitungan risiko pasar. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mengharuskan bank komersial di Indonesia untuk memperhitungkan risiko modal operasional dalam perhitungan CAR untuk risiko operasional yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010.
79
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Modal (lanjutan) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA) mengharuskan Bank memiliki dan menerapkan proses perhitungan kecukupan modal secara internal atau Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP) yang berlaku mulai 31 Desember 2012. Saat ini Bank telah menerapkan ICAAP. Rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dengan perhitungan sebagai berikut: 30 Juni 2014 Modal Modal Inti Modal Pelengkap
31 Desember 2013
451.431.670.568 64.970.467.972
426.858.497.188 62.338.965.174
Jumlah Modal
516.402.138.540
489.197.462.362
Rasio Kecukupan Modal Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (Rp) Rasio modal inti terhadap aktiva tertimbang menurut risiko *) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
16,07% 3.213.920.771.776
16,99% 2.878.836.060.540
14,05%
14,83%
8,00%
8,00%
*) Tidak memperhitungkan risiko pasar karena efek-efek yang dimiliki Bank hanya berupa Sertifikat Bank Indomesia (SBI)
Risiko kredit per 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 dihitung berdasarkan SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 dimana perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit menggunakan Pendekatan Standar yang efektif berlaku tanggal 2 Januari 2012. Risiko Hukum Bank telah mempunyai Bagian Legal di Kantor Pusat dan/atau Kantor Cabang, yang berperan dalam mengelola Risiko Hukum yang disebabkan adanya tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Peran Bagian Legal antara lain mereview dan menganalisis setiap pengikatan kredit dan jaminan, mereview kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain/nasabah berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan melakukan analisa kasus hukum yang dihadapi Bank. Penetapan limit Risiko Hukum ditujukan untuk mengurangi Risiko Hukum yang ditimbulkan karena adanya perkara hukum yang dihadapi Bank, kelemahan perikatan, dan ketiadaan/perubahan perundang-undangan.
80
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Hukum (lanjutan) Bank mengidentifikasi setiap kejadian yang terkait dengan Risiko Hukum termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dalam suatu administrasi data. Pemantauan dan pengendalian Risiko Hukum dilakukan dengan review secara berkala kontrak dan perjanjian Bank dengan pihak lain, memastikan kesesuaian antara operasional, organisasi dan pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, kode etik dan strategi usaha, kepatuhan terhadap prosedur internal, kualitas laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi Sistem Informasi Manajemen Risiko, serta efektivitas penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak Risiko Hukum kepada seluruh pegawai. Risiko Strategik Bank menetapkan kebijakan pengelolaan Risiko Strategik untuk memastikan pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik telah tepat untuk pencapaian tujuan usaha Bank dengan mempertimbangkan visi dan misi Bank, kelemahan dan kekuatan Bank, sumber daya manusia dan infrastrukturnya serta faktor dan kondisi eksternal, termasuk rencana penerbitan produk atau peluncuran aktivitas baru. Penetapan limit Risiko Strategik seperti limit penyimpangan atas rencana bisnis Bank ditujukan untuk menyesuaikan rencana strategik dan rencana bisnis dengan visi, misi, dan strategi Bank. Pengukuran Risiko Strategik dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan dan pencapaian Rencana Bisnis Bank. Bank melaksanakan proses pengendalian keuangan yang bertujuan untuk memantau realisasi dibandingkan dengan target yang akan dicapai dan memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap perubahan/kondisi eksternal dan ketentuan yang berlaku. Risiko Kepatuhan Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Kepatuhan yang tertuang dalam Pedoman Kepatuhan, Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT), Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), dan Surat Edaran. Penetapan limit dilakukan untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
81
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kepatuhan (lanjutan) Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka memantau pelaksanaan ketentuan dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan menjaga agar kegiatan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. Pengendalian Risiko Kepatuhan dilaksanakan dengan melakukan evaluasi secara berkala atas kepatuhan Bank terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku, pengendalian pengembangan produk/aktivitas baru, pengendalian internal Bank seperti pemisahan fungsi dan pengendalian berlapis, efektivitas dan independensi fungsi pengawasan internal, serta akurasi, kelengkapan, integritas laporan dan sistem informasi manajemen. Risiko Reputasi Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai pengelolaan Risiko Reputasi yang tertuang dalam Buku Pedoman Manajemen Risiko (BPMR), kebijakan dan prosedur mengenai transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah serta penanganan pengaduan nasabah untuk meminimalisikan Risiko Reputasi akibat publikasi negatif terhadap Bank yang tertuang dalam Surat Edaran. Bank membentuk fungsi khusus penanganan dan penyelesaian pengaduan yang diajukan nasabah dan/atau perwakilan nasabah serta menunjuk Corporate Secretary yang berwenang dan bertanggung jawab untuk memberikan info/penjelasan yang dibutuhkan kepada nasabah dan pihak ekstern lainnya, serta melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani reputasi Bank pada saat krisis. Meminimalisasi Risiko Reputasi yang timbul karena adanya pemberitaan media dan/atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi komunikasi Bank yang kurang efektif dilakukan dengan penetapan limit kerugian akibat complaint nasabah dan publikasi negatif. Pengendalian Risiko Reputasi dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengatasi dengan segera adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi dengan cara melakukan komunikasi dengan nasabah/pihak ekstern lainnya secara kontinyu dan melakukan perundingan bilateral dengan nasabah untuk menghindari litigasi dan tuntutan hukum, serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mengurangi keluhan nasabah karena kesalahan informasi atau transaksi.
82
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
IKATAN LAINNYA Bank melakukan perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera (Rintis), yang bertindak sebagai switching operator dari PT Bank Central Asia (BCA), melalui Perjanjian Kerjasama Penggunaan ATM BCA dan Debit BCA No. PKS/RS-BUMIARTA/001/11/2001 tanggal 19 Februari 2001 juncto Perjanjian mengenai Kerjasama Penggunaan ATM BCA No. PKS/RSBUMIARTA/002/VII/2002 tanggal 17 Juli 2002. Sesuai dengan perjanjian tersebut, nasabah Bank dapat menggunakan fasilitas jaringan ATM BCA untuk melakukan transaksi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 19 Februari 2001, dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama, demikian seterusnya. Dalam hal terdapat pihak yang tidak ingin memperpanjang perjanjian ini, maka diwajibkan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu tersebut di atas. Sampai saat ini, perjanjian tersebut masih berlaku karena tidak ada pihak yang mengajukan penghentian perjanjian.
42.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Bank namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, berlaku efektif 1 Januari 2014. ISAK ini mengatur ketika entitas sebagai debitur ingin menyelesaikan liabilitas keuangannya melalui mekanisme penerbitan instrument ekuitas (debt to equity swaps).
Bank sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Bank.
83
PT BANK BUMI ARTA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 30 Juni 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43.
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 Juli 2014.
84