LAPORAN KEUANGAN PT. RUKUN RAHARJA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
PT RUKUN RAHARJA, TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 Catatan
31 Maret 2010 (Rp)
31 Maret 2009 (Rp)
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Real Estat Aktiva Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 28.851.448.963,- per 31 Maret 2010 & Rp. 23.162.183.916,- per 31 Maret 2009 Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Lain-Lain
1 2 3 4 5
2.718.161.034 4.909.520.347 100.000.000 556.442.500 4.313.454.867 12.597.578.748
282.869.014 3.689.145.307 153.444.079 1.103.566.842 5.229.025.242
6
26.723.345.143
26.895.144.826
7 8 9
25.789.874.837 459.288.999 4.741.333.334 57.713.842.313
31.458.699.884 459.741.877 5.757.333.334 64.570.919.921
70.311.421.061
69.799.945.163
JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Dagang Biaya Yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak
10 11 12
136.979.450 212.650.000 58.138.857 407.768.307
41.548.813 35.000.000 8.975.518 85.524.331
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Manfaat Karyawan
13
131.490.567
106.284.233
163.776.354
360.992.404
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp100. Modal dasar 2.718.055.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor 679.513.750 saham tahun 2010 dan tahun 2009 Tambahan Modal Setor Saldo Laba Belum ditentukan penggunaannya Telah ditentukan penggunaannya
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
14 15
67.951.375.000 (81.628.165)
67.951.375.000 (81.628.165)
1.698.638.998 40.000.000 69.608.385.833
1.337.397.360 40.000.000 69.247.144.195
70.311.421.061
69.799.945.163
PT RUKUN RAHARJA, TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009
Catatan
PENDAPATAN Penjualan Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung Laba kotor BEBAN USAHA Beban Umum dan Administrasi LABA/(RUGI) USAHA PENDAPATAN/(BIAYA) LAIN-LAIN Jasa Giro Biaya Adm Bank Pajak Jasa giro Biaya Lain-lain
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN/(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan
LABA/(RUGI) SETELAH PAJAK HAK MINORITAS LABA/(RUGI) BERSIH Laba/(Rugi) Bersih Per Saham Dasar
31-Mar-10 (Rp)
31-Mar-09 (Rp)
16 17
3.839.408.549 (2.570.700.958) 1.268.707.591
3.148.931.389 (2.513.481.813) 635.449.576
18
(1.028.007.141)
(617.491.081)
240.700.450
2.788.607 (706.750) (557.718) (1.902.500) (378.361) 240.322.089
39.034.240 (820.151) 38.214.089 202.108.000 (2.490.434)
17.958.495
1.739.312 (606.500) (347.902) (6.801.650) (6.016.740) 11.941.755
6.521.340 (9.116.045) (2.594.705) 14.536.460 (1.376.765)
199.617.566
13.159.695
0,29
0,02
PT RUKUN RAHARJA, TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 Saldo Laba Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya (Rp) (Rp)
Tambahan modal disetor (Rp)
Modal Saham (Rp)
Jumlah Ekuitas (Rp)
Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih
67.951.375.000 -
(81.628.165) -
40.000.000 -
1.332.252.685 166.768.747
69.241.999.520 166.768.747
Saldo 31 Desember 2009
67.951.375.000
(81.628.165)
40.000.000
1.499.021.432
69.408.768.267
-
199.617.566
199.617.566
40.000.000
1.698.639.001
69.608.385.833
Laba (rugi) tahun berjalan Saldo 31 Maret 2010
67.951.375.000
(81.628.165)
PT. RUKUN RAHARJA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009
31 Maret 2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan dari pemegang saham Penerimaan lain-lain Pembayaran kas kepada : Pemasok dan lain-lain Karyawan
31 Maret 2009
5.273.092.494 7.788.607
2.141.739.803 2.443.628.000 19.629.312
(4.783.232.288) (342.139.000)
(1.281.259.888) (116.547.000)
Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
155.509.813 (17.078.050)
3.207.190.227 (17.568.415)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
138.431.763
3.189.621.812
Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap
(750.000.000)
-
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
(750.000.000)
-
Arus kas dari aktivitas pendanaan Hutang dagang Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(100.000.000) (50.000.000)
(825.377.137) (2.380.000.000)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
(150.000.000)
(3.205.377.137)
(761.568.237)
(15.755.325)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas, awal tahun
3.479.729.271
298.624.339
Kas dan setara kas, akhir tahun
2.718.161.034
282.869.014
PT. RUKUN RAHARJA, TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 31 MARET 2009 1.
INFORMASI UMUM
PT Rukun Raharja Tbk didirikan berdasarkan akta No. 290 tanggal 24 Desember 1993 dari Ir. Rusli, SH dan diubah dengan akta No. 163 tanggal 19 Februari 1994 dari Kristianto, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.C2.12743.HT.01.01-Th 94 tanggal 23 Agustus 1994. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 49 tanggal 22 Mei 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-85276.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008 dan akta No. 33 tanggal 26 Februari 2009 dari Ny, Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta sehubungan dengan peningkatan modal dasar perusahaan dari Rp 116.070.000.000 menjadi Rp 271.805.500.000. Perubahan akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU09932.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 30 Maret 2009.
Pada tanggal 22 Juni 2005 yang dilanjutkan tanggal 29 Juni 2005 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai penerbitan saham baru Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang aktanya dibuat dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH No.82.
Perusahaan bergerak dalam bidang real estat sedangkan anak perusahaan bergerak dalam bidang jasa pelabuhan. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Mayapada Tower Lantai 21 Jalan Jendral Sudirman Kav.2, Jakarta Selatan. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha pada bulan Februari 2002. Maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar adalah : Menjalankan usaha - usaha di bidang jasa atau pelayanan, yaitu meliputi : pengelolaan pelabuhan, jasa pelayanan bongkar muat peti kemas, jasa EMKL, pengelolaan dan penyewaan gedung, perkantoran, taman hiburan/rekreasi dan kawasan berikat; sarana penunjang perusahaan konstruksi, jasa agen property, konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan pembangunan; Menjalankan usaha - usaha di bidang pembangunan, antara lain meliputi : bertindak sebagai pengembang, general contractor, heavy lifting, pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara, dermaga, pemasangan istalasi, pengembangan wilayah pemukiman, pemborongan bidang pertambangan umum, pemborongan bidang telekomunikasi, pembangunan sarana-sarana jaringan telekomunikasi, konstruksi besi dan baja; Menjalankan usaha - usaha di bidang perdagangan antara lain perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estat dan properti; Perdagangan impor, ekspor, lokal serta antar pulau,demikian pula usaha-usaha perdagangan besar, sebagai agen, leveransir, grosir,dan distributor; Bertindak sebagai perwakilan dari badan-badan, perusahaan-perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri. Susunan pengurus Perusahaan tanggal 31 Maret 2009 berdasarkan akta No. 01 tanggal 5 Januari 2010 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, Notaris di Jakarta , adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: Ricardo Suhendra Wirjawan : Sugianto : Drs. Budi Adi Brahmanatama
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur
: Ifiandiaz Nazsir, SH : Heru Setyo Rahardjo, SH
Jumlah karyawan Perusahan sebanyak 10 orang masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Kompensasi dewan komisaris dan direksi sebesar Rp 84.370.000 dan Rp 76.700.000,- pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009. Anak perusahaan Nama perusahaan Lokasi Persentase kepemilikian Tahun operasi komersial
: : : :
PT Cahya Saguna Niketana Jakarta 99% 2002
Pada Tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat Nomor S-2699/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 120.000.000 lembar saham disertai dengan waran sebanyak 84.000.000 lembar waran yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang satu waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 110 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 22 Januari 2003 sampai dengan 22 Januari 2006. Bila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa. Seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Surabaya tanggal 22 Januari 2003. Pada tanggal 28 Juni 2005, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat Nomor : S1697/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak - banyaknya 467.500.000 Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham, dengan ketentuan setiap pemegang 4 (empat) saham lama berhak atas 5 (lima) HMETD untuk membeli 5 (lima) saham baru. Jumlah saham hasil penawaran umum terbatas I adalah sebanyak 362.718.750 lembar. a.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan BAPEPAM dan LK No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b.
Prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antara induk dan anak perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
c.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dalam kegiatan usahanya, perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan pernyataan No.7 Standar Akuntansi Keuangan yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan afiliasinya); 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang sebagaimana diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Semua transaksi signifikan dengan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
d.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam nilai rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal neraca. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Kurs tengah Bank Indonesia
e.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, simpanan di bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Piutang usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan review atas kolektibilitas saldo piutang. Umur piutang diklasifikasikan : 1 bulan sampai dengan 3 bulan dan diatas 3 bulan. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan (write-off) diakui dalam laporan laba rugi.
g.
Persediaan Persediaan sparepart dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
h.
Aset real estat Aset real estat terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan, dan tanah yang belum dikembangkan. Aset real estat dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah. Tanah yang belum dikembangkan akan dipindahkan ketanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat didistribusikan pada aset pengembangan real estat. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dan siap dibangun dengan menggunakan metode luas areal. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi serta dipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.
i.
Aset tetap Aset tetap pemilikan langsung dipisahkan pencatatannya dari aset sewa. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan masa manfaat : Mesin dan Peralatan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
: 10 :5 :5-8
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset tetap, dikapitalisasi dan disusutkan sesuai dengan tarip penyusutan aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi (rusak atau dihapus bukukan), atau yang dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan. PSAK 16 (Revisi 2007), Aset tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (revisi 2000). PSAK 16 dapat menggunakan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umum manfaat setiap aset tetap. Perusahaan memilih model biaya sebagai dasar pengukuran aset tetap, karenanya penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya. j.
Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematik lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Penerapan PSAK 30 berdampak terhadap kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari PSAK ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan dan sewa operasi tergantung dari pengalihan secara substansial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Perusahaan menetapkan tidak terdapat sewa operasi yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan menurut PSAK ini. k.
Biaya ditangguhkan Biaya - biaya yang memberikan manfaat pada masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 tahun sejak bulan Desember 2004 sampai dengan bulan Desember 2014 dengan metode garis lurus.
l.
Biaya emisi saham Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No KEP-06/PM/2000 tanggal 13 maret 2000, biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang Tambahan Modal Disetor.
m.
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK 44 tentang " Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat" sebagai berikut : 1. Pendapatan dari penjualan kapling tanah tanpa bangunan yang tidak memerlukan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi : Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan a. jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. b. Harga jual akan tertagih. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli c. di masa yang akan datang. Proses pengembanan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk d. menyelesaikan kapling tanah yang dijual. Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian e. bangunan di atas kapling tersebut. Apabila persyaratan tersebut diatas tidak dapat dipenuhi. Maka seluruh penerimaan pembayaran oleh pembeli dibubukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. 2. Pendapatan dari penjualan bangunan rumah, rukan dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya, diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut a. Proses penjualan sudah selesai. b. Harga jual akan tertagih. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli c. di masa yang akan datang. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli d. melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 3. Pendapatan dari unit bangunan apartemen yang belum selesai pembangunannya diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini Proses konstruksi telah melampau tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua a. persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan b. jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. c. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Pendapatan lainnya diakui saat pekerjaaan telah diselesaikan dan telah diterbitkannya invoice. Beban diakui pada saat terjadinya.
n.
Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarip pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
o.
Imbalan pasca kerja
Perusahaan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk semua karyawannya berdasarkan UndangUndang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2004). Imbalan paska kerja berdasarkan Undang-Undang tersebut adalah program manfaat pasti yang menyediakan manfaat pensiun, meninggal, cacat, pengunduran diri secara sukarela dan pembayaran pesangon yang disebabkan oleh perubahan kepemilikan, penutupan perusahaan, perusahaan berada dalam pengawasan kurator serta penyebab-penyebab lainnya. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja tersebut. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan kewajiban yang timbul atas jasa masa lalu karyawan yang belum jatuh tempo diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama 16 tahun. Metode penilaian aktuaris yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit. p.
Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode berjalan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar yang telah disesuaikan dengan dampak dan semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. q.
Informasi segmen Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk/jasa. Segmen geografis adalah komponen perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk/jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu.
1.
KAS DAN SETARA KAS 31 Maret 2010 (Rp) Kas Bank Lippo Bank Panin - (Rp) Bank Panin US$ Bank Mayapada Jumlah
2.
9.600.000 805.059.600 2.315.723 10.407.944 1.890.777.767 2.718.161.034
PT. Pelindo IV PT. Buana Cargo Logistik PT. Bitung Logistik PT. Jasa Angkutan Logistik Purwadi Nurhadi Bpk Sobari Jumlah
2.339.473.471 609.622.776 572.315.665 559.608.435 485.000.000 35.000.000 308.500.000 4.909.520.347
31 Maret 2009 (Rp) 1.909.517.289 616.235.996 502.382.787 304.009.235 357.000.000 3.689.145.307
PIUTANG LAIN - LAIN 31 Maret 2010 (Rp) Uang Muka Operasional Pinjaman Karyawan Jumlah
4
9.600.000 40.435.400 3.136.723 13.540.343 216.156.548 282.869.014
PIUTANG USAHA 31 Maret 2010 (Rp)
3.
31 Maret 2009 (Rp)
100.000.000 100.000.000
31 Maret 2009 (Rp) 123.444.079 30.000.000 153.444.079
PERSEDIAAN Akun ini merupakan saldo persediaan spare part, saldo per 31 Maret 10 Rp. 556.442.500,- dan Rp. 0,- per 31 Maret 09
5
BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Maret 2010 (Rp) Sewa Lahan Asuransi Jumlah
6
4.218.750.000 94.704.867 4.313.454.867
31 Maret 2009 (Rp) 1.094.583.342 8.983.500 1.103.566.842
AKTIVA REAL ESTATE 31 Maret 2010 (Rp) Tanah yang sedang dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan Jumlah
16.742.821.926 9.980.523.217 26.723.345.143
31 Maret 2009 (Rp) 16.742.821.926 10.152.322.900 26.895.144.826
Tanah yang sedang dikembangkan terdapat di Kel. Sudimara Pinang dan Pendurenan, Ciledug, Tangerang seluas 27.759 M2 terdiri dari nilai perolehan Rp. 14.597.642.375,- dan biaya pengembangan sampai dengan 31 Maret 2010 sebesar Rp. 2.145.179.551 ditujukan untuk membangun Ciledug Otomotif Center. Tanah yang belum dikembangkan terdapat pada lokasi yang sama seluas 25.845 m2 per 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2009, dipersiapkan untuk pembangunan selanjutnya serta di Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang seluas 27.652 M2 per 31 Maret 2010 dan 27.652 M2 per 31 Maret 2009 Status tanah tersebut sampai saat ini adalah Surat Pernyataan Pelepasan hak atas Tanah / Girik.
7
AKTIVA TETAP 31 Maret 2010 Biaya Perolehan
Saldo 01 Januari 2010 (Rp)
Mesin dan Peralatan Kendaraan Peralatan dan Perabot
Penambahan (Rp)
Saldo 31 Maret 2010 (Rp)
Pengurangan (Rp)
51.328.610.350 2.446.980.400 845.293.050 54.620.883.800
20.440.000 20.440.000
-
51.328.610.350 2.446.980.400 865.733.050 54.641.323.800
Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan 24.361.449.338 Kendaraan 2.294.811.067 Peralatan dan Perabot 776.622.533 27.432.882.938
1.283.215.258 24.913.851 110.436.916 1.418.566.025
-
25.644.664.596 2.319.724.918 887.059.449 28.851.448.963
27.188.000.862
25.789.874.837
31 Maret 2009 Biaya Perolehan
Saldo 01 Januari 2009 (Rp)
Mesin dan Peralatan Kendaraan Peralatan dan Perabot
Penambahan (Rp)
Saldo 31 Maret 2009 (Rp)
Pengurangan (Rp)
51.328.610.350 2.446.980.400 845.293.050 54.620.883.800
-
-
51.328.610.350 2.446.980.400 845.293.050 54.620.883.800
Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan 19.228.588.303 Kendaraan 1.853.063.400 Peralatan dan Perabot 676.967.127 21.758.618.830
1.275.543.164 19.080.000 108.941.922 1.403.565.086
-
20.504.131.467 1.872.143.400 785.909.049 23.162.183.916
32.862.264.970
8
31.458.699.884
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 31 Maret 2010 (Rp) Aktiva Pajak Tangguhan
459.288.999
31 Maret 2009 (Rp) 459.741.877
9
AKTIVA LAIN - LAIN 31 Maret 2010 (Rp) Harga perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah
10.160.000.000 (5.418.666.666) 4.741.333.334
31 Maret 2009 (Rp) 10.160.000.000 (4.402.666.666) 5.757.333.334
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan proyek penyediaan, pemasangan & pengoperasian peralatan bongkar muat petikemas dengan sistem bagi hasil di terminal petikemas pelabuhan Bitung antara PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV dengan PT Cahya Saguna Niketana, anak perusahaan, No. 20/KB.305/4/DT-2004 tanggal 28 Juli 2004.
10
HUTANG DAGANG 31 Maret 2010 (Rp) PT. Andalas Jaya PT. Yanganda Utama Jumlah
11
55.914.450 81.065.000 136.979.450
29.686.313 11.862.500 41.548.813
BIAYA YANG HARUS DIBAYAR 31 Maret 2010 (Rp) Jasa profesional
12
31 Maret 2009 (Rp)
212.650.000
31 Maret 2009 (Rp) 35.000.000
HUTANG PAJAK 31 Maret 2010 (Rp)
31 Maret 2009 (Rp)
Pajak penghasilan Kini Tangguhan
39.034.240 (820.151)
6.521.340 (9.116.045)
Pajak Penghasilan Pasal 29
58.138.857
8.975.518
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba (rugi) dengan laba (rugi) menurut pajak adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 31 Maret 2009 (Rp) (Rp) Laba sebelum pajak Koreksi positif (negatif) : Perbedaan temporer Bede antara penyusutan komersial dan fiskal Perbedaan tetap Entertainment Makan dan minum Pajak Pendapatan jasa giro
240.322.089
11.941.755
27.183.558 27.183.558
30.386.815 30.386.815
3.000.000 11.099.055 (2.788.607) 11.310.448
2.000.000 3.992.400 (1.739.312) 4.253.088
Laba fiskal
278.816.095
46.581.658
Dibulatkan
278.816.000
46.581.000
39.034.240 39.034.240
6.521.340 6.521.340
Pajak kini Angsuran pajak
Pajak tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. 31 Maret 2010 (Rp)
13
31 Maret 2009 (Rp)
Saldo awal aset kewajiban/(aset) pajak tangguhan (Dikriditkan)/dibebankan ke laporan laba rugi
(458.468.848) (820.151)
(450.625.832) (9.116.045)
Saldo akhir kewajiban/(aset) pajak tangguhan
(459.288.999)
(459.741.877)
PROGRAM MANFAAT KARYAWAN Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat pemutusan hubungan kerja karyawan sesuai Undang Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Jumlah Karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 21 karyawan. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban tersebut oleh PT Rileos Pratama, - Umur pensiun : 55 tahun : 8 % per tahun - Kenaikan gaji - Tingkat diskonto : 10 % per tahun Beban imbalan pasca kerja untuk tahun 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 (Rp) Beban jasa kini Amortisasi biaya jasa lalu Beban bunga Amortisasi (keuntungan) kerugian aktuarial Jumlah
15.278.707 3.015.000 9.837.484 (2.924.857) 25.206.334
31 Maret 2009 (Rp) 11.872.853 7.914.714 3.015.000 (2.115.243) 20.687.324
Rekonsiliasi kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut : 31 Maret 2010 (Rp) Kewajiban pada awal tahun Beban imbalan pasca kerja tahun berjalan Kewajiban pada akhir tahun
106.284.233 25.206.334 131.490.567
31 Maret 2009 (Rp) 85.596.909 20.687.324 106.284.233
14
MODAL SAHAM 31 Maret 2010 Lembar Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah (Rp)
PT Gemakreasi Mulianusa Lita Anggriani Handoko Franky Tjokrosaputro Masyarakat diatas 5% Danny Tanoto BSC PT. Ciptadana Securitas Tjoendoko, SH Masyarakat
30.234.125 3.937.500 937.500
4,45% 0,58% 0,14%
3.023.412.500 393.750.000 93.750.000
188.939.500 45.833.500 34.878.000 374.753.625
27,81% 6,75% 5,13% 55,15%
18.893.950.000 4.583.350.000 3.487.800.000 37.475.362.500
Jumlah
679.513.750
100,00%
67.951.375.000
31 Maret 2009 Lembar Saham
Persentase Pemilikan
Jumlah (Rp)
PT Gemakreasi Mulianusa Lita Anggriani Handoko Franky Tjokrosaputro Masyarakat diatas 5% Danny Tanoto BSC Gunawan Angkawibawa PT. Ciptadana Securitas Masyarakat
267.734.125 3.937.500 937.500
39,40% 0,58% 0,14%
26.773.412.500 393.750.000 93.750.000
107.989.000 96.547.500 34.228.500 168.139.625
15,89% 14,21% 5,04% 24,74%
10.798.900.000 9.654.750.000 3.422.850.000 16.813.962.500
Jumlah
679.513.750
100,00%
67.951.375.000
Perubahan jumlah lembar saham beredar sejak tahun 2003 hingga 31 Maret 2010 sebagai berikut : Jumlah Saldo 1 Januari 2003 Penawaran Umum Perdana Saldo 31 Desember 2003 Pelaksanaan Waran Saldo 31 Desember 2004 Penawaran Umum Terbatas I Saldo 31 Maret 2006 Pelaksanaan Waran Saldo 31 Maret 2009
170.000.000 120.000.000 290.000.000 175.000 290.175.000 362.718.750 652.893.750 26.620.000 679.513.750
15
TAMBAHAN MODAL SETOR 31 Maret 2010 (Rp) Penawaran Umum Perdana Biaya Emisi Saham Administrasi right issue Pelaksanaan Waran Jumlah
16
1.200.000.000 (791.542.190) (758.035.975) 267.950.000 (81.628.165)
1.200.000.000 (791.542.190) (758.035.975) 267.950.000 (81.628.165)
PENJUALAN 31 Maret 2010 (Rp) Jasa Bongkar Muat Jasa Supervisi Pengoperasian ship up Loading Jasa penumpukan container Tanah yang belum dikembangkan Jumlah
17
31 Maret 2009 (Rp)
1.508.718.549 1.000.000.000 1.030.690.000 300.000.000 3.839.408.549
31 Maret 2009 (Rp) 1.088.898.019 1.500.000.000 560.033.370 3.148.931.389
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 31 Maret 2010 (Rp) Gaji dan Upah Beban Operasional Perbaikan dan pemeliharaan Penyusutan Amortisasi BBM Spare part Sewa lahan Tanah
191.307.450 170.000.000 1.283.215.258 254.000.000 246.130.650 89.797.600 281.250.000 55.000.000 2.570.700.958
31 Maret 2009 (Rp) 283.907.500 225.000.000 53.000.000 1.275.543.164 254.000.000 255.003.150 78.278.000 88.749.999 2.513.481.813
18
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31 Maret 2010. (Rp) Biaya Pegawai Biaya Jamsostek PPh Pasal 21 Biaya ATK Biaya Telepon, Listrik, Air Biaya Transport Biaya Penyusutan Biaya Promosi dan iklan Biaya Kendaraan Biaya Pemasaran Biaya Asuransi Biaya Sewa Biaya Administrasi Biaya Makan & Snack Biaya Pemeliharaan Kantor Biaya Perjalanan Dinas Jumlah
506.695.000 3.482.320 11.099.055 3.964.900 7.530.000 640.000 135.350.767 32.858.240 16.740.000 18.940.973 9.807.506 270.738.380 3.000.000 2.160.000 5.000.000 1.028.007.141
31 Maret 2009 (Rp) 117.547.000 3.242.400 3.992.400 3.125.350 5.020.000 415.000 128.021.922 18.168.000 47.509.800 35.073.600 27.092.434 11.543.175 213.300.000 2.000.000 1.440.000 617.491.081