PROSIDING SEMINAR NASIONAL
BIOLOGI, ILMU LINGKUNGAN & PEMBELAJARANNYA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 04 Juli 2009
ISBN: 978-602-95166-0-9 Tim Editor: 1. Siti Mariyam, M.Kes. 2. Sukiya, M.Si. 3. Sukirman,M.S. 4. Dr. Heru Nurcahyo, M.Kes. 5. Suyitno Al, M.S. 6. Wita Setianingsih, S.Pd. 7. Agus Wibowo, S.Si.
Tema: “Biologi, Ilmu Lingkungan, Dan Pembelajarannya " Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009
KATA PENGANTAR Perkembangan IPTEK serta globalisasi informasi menuntut keterbukaan dan cara pandang baru untuk mengikuti arus perkembangan kekinian dan berkontribusi secara signifikan dalam pergaulan ilmiah lokal, regional maupun global. Desiminasi hasil-hasil penelitian dan kajian kritis para ilmuan menjadi sangat vital karena melalui aktivitas inilah informasi keilmuan didiskusikan. Akselerasi terjadi di berbagai bidang ilmu dasar maupun bidang terapannya, termasuk di bidang Biologi. Di samping itu, trend pengembangan ilmu ke depan juga semakin tegas dengan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin. Karena itu komunikasi ilmiah melalui forum seminar ilmiah menjadi satu wahana atau mekanisme scientific sharing. Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY dalam rangka mengantarkan purnatugas Prof. Dr. Wuryadi, MS., sekaligus sebagai penghargaan bagi peran beliau yang besar dalam pengembangan pendidikan biologi dan ilmu lingkungan. Tema “Biologi, Ilmu Lingkungan, dan Pembelajarannya” memberi ruang yang sangat terbuka bagi para peneliti di berbagai cabang ilmu biologi dan pendidikan biologi. Terdapat lebih dari 100 judul artikel ilmiah karya penelitian dan kajian, baik bidang ilmu murni, terapan maupun pendidikan biologi. Para pemakalah hadir dari berbagai Perguruan Tinggi, lembaga-lembaga penelitian, pemerhati pendidikan dan sekolah-sekolah dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk kemudahannya, dalam penerbitan prosiding seminar nasional ini, artikel-artikel yang masuk dikelompokkan berdasar kesesuaian dengan temanya, yakni: kelompok artikel biologi dan pendidikan. Prosiding diterbitkan dalam bentuk CD, dan satu print out naskah sebagai kelengkapan praktis bagi para pemakalah. Untuk kelengkapan prosiding, setiap peserta diberi printout tiga makalah utama keynote speaker meliputi: (1) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pemberdayaan Masyarakat Baik Formal dan Non Formal (Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc.) ; (2) Basis “Nature/Object Study” dalam Belajar MIPA dan Persoalannya (Prof.Dr.Djohar, M.S.); (3) Lingkungan Hidup, Etika Dan Pembelajarannya (Prof. Dr. Wuryadi, M.S.) Semoga prosiding Seminar Nasional ini memberi manfaat sebesar-besarnya bagi upaya desiminasi informasi ilmiah bagi para peneliti, pemerhati dan para praktisi bidang Biologi dan Pendidikan Biologi di Perguruan Tinggi maupun Sekolah-sekolah. Demikian sepatah kata dari Tim Redaksi. Kami mohon maaf atas kekurangan yang ada. Terima kasih. Yogyakarta, 4 Juli 2009 Tim Redaksi
ii
SAMBUTAN PANITIA Assalamu „alaikuam wr. wb. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadhirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat hadir di tempat ini dengan baik, tanpa aral yang bermakna; kita masih diberi kekuatan dan kesempatan untuk mengikuti seminar di Jurusan Pendidikan Biologi ini. Seminar nasional dengan tema Biologi, Ilmu Lingkungan, dan Pembelajarannya ini diselenggarakan untuk menumbuhkembangkan iklim akademik di FMIPA UNY, khususnya di Jurusan Pendidikan Biologi. Melalui seminar ini, diharapkan terjadi pertukaran informasi, sharing ide, pendapat, dan opini akademis terkait dengan perkembangan IPTEK, salingtemas, serta kependidikan biologi dan lingkungan. Seminar nasional ini juga dimaksudkan sebagai souvenir untuk Prof. Dr. Wuryadi, Guru Besar Pendidikan Lingkungan Hidup, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY, yang akan memasuki purna tugas pada medio 2009 ini. Untuk maksud tersebut, panitia telah mengundang para peneliti, pendidik, dan pemerhati biologi, lingkungan, dan pembelajarannya. Undangan panitia ini ternyata telah ditanggapi oleh tidak kurang dari 100 pemakalah, dari kalangan perguruan tinggi, sekolah, maupun instansi terkait dari berbagai wilayah di tanah air. Sambutan yang hangat juga diberikan oleh para peserta non pemakalah, yang juga berasal dari berbagai intansi terkait. Sebagai keynote speaker, panitia menghadirkan: (1) Dr. Tjut Sugandawati, M.Sc, seorang pakar ilmu lingkungan; (2) Prof. Dr. Djohar, M.S. seorang pakar pendidikan, yang juga rektor Universitas Sarjanawiyata Yogyakarta; dan (3) Prof. Dr. Wuryadi, pakar pendidikan lingkungan hidup. Dengan para peserta dan pemakalah tersebut, kami berharap seminar nasional ini benar-benar semarak dan memberikan kontribusi bagi perkembangan biologi, lingkungan, dan pembelajarannya. Oleh karena itu, kepada para keynote speakers, para pemakalah, dan seluruh peserta seminar, kami menyampaikan terima kasih atas peran serta Bapak/Ibu/Sdr. dalam seminar ini, Kami mohon maaf apabila banyak kekurangan kami dalam melayani Bapak/Ibu/Sdr peserta seminar, baik dari penyampaian informasi, pemberian tanggapan, penyediaan fasilitas seminar, sampai dengan pada urusan administrasi lainnya. Akhirnya kami sampaikan selamat berseminar, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa bersama kita. Amin, ya Robbal „alamin. Wassalamu „alaikum wr. wb. Yogyakarta, 4 Juli 2009, Ketua Panitia Dr. Paidi, M.Si. iii
SAMBUTAN DEKAN FMIPA UNY SEMINAR NASIONAL BIOLOGI ”Biologi, Ilmu Lingkungan, dan Pembelajarannya”
Pertama- tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat memberikan peran nyata sebagai pemimpin di Bumi ini. Pemimpin yang mampu berbuat adil, memiliki karakter mulia, dan senantiasa berfikir, bertindak atas dasar pertimbangan maknawi kehidupan sesuai dengan esensi Ilmu Ke-biologi-an yang telah kita geluti bertahuntahun lamanya. Selanjutnya perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Ketua Panitia dan seluruh panitia seminar nasional Biologi 2009 yang telah mempersiapkan terselenggaranya seminar nasional
ini.
Kegiatan
seminar
nasional ini sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi para peneliti bidang Biologi saling memberikan informasi tentang karya-karya ilmiah sebidang yang selama ini telah dihasilkan. Bagi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Jurdik.Biologi kegiatan ini merupakan karya nyata untuk menggapai pengakuan publik sebagai fakultas/jurusan yang telah melaksanakan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2000 dalam menuju world class university (WCU). Secara khusus perkenankan pula saya sampaikan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Wuryadi, M.S; Prof. Dr. Djohar, M.S, dan Dr. Tjut Sugandawati Djohan, M.Sc. yang telah berkenan menjadi pembicara kunci pada seminar nasional ini. Seminar nasional dengan tema ”Biologi, Lingkungan, dan Pembelajarannya” sangat diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan Biologi pada masa yang akan datang. Pengembangan tersebut tentu saja meliputi kualitas pemahaman materi terkini, penelitian dan aplikasi keilmuan bidang Biologi pada teknologi terapan di industri. Seminar nasional ini juga diharapkan mendorong para peneliti dan prakstisi pendidikan bidang Biologi mampu meramu bidang ini, sehingga mudah dipahami oleh
mahasiswa/siswa
di
dalam
kelas,
mampu
melakukan
penelitian,
dan
mengimplementasikan terapannya pada berbagai bidang teknologi. Akhirnya kami mengharapkan kepada seluruh peserta seminar untuk terus berkarya dalam membangun masyarakat madani berbasis riset, pengembangan Ilmu Biologi. Kita semua menyadari bahwa Biologi ini terus menerus berkembang baik secara teori maupun aplikasinya. Oleh karena itu Biologi secara terus menerus akan 4
diperlukan dalam memanfaatkan alam semesta ini sebesar-besarnya bagi keperluan umat manusia. Selanjutnya bagi para ilmuwan bidang Biologi yang memiliki karakteristik ke-Biologi-an tentu memiliki tanggung jawab bersama dalam memaknai keilmuannya, yaitu berupaya menciptakan masyarakat penuh kedamaian, saling menebarkan kasih-sayang, dan senantiasa melandasi seluruh perbuatannya, seluruh karyanya semata- mata dalam rangka ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dekan FMIPA UNY
Dr. Ariswan NIP 131791367
5
DAFTAR ISI Kata Pengantar Sambutan Ketua Panitia Sambutan Dekan Daftar Isi
ii iii iv
Makalah Sidang Utama Tjut Sugandawaty Djohan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BAIK FORMAL DAN NON FORMAL
1
Prof. Dr. Djohar, M.S BASIS “NATURE/OBJECT STUDY” DALAM BELAJAR MIPA DAN PERSOALANNYA
16
Prof. Dr. Wuryadi, MS LINGKUNGAN HIDUP, ETIKA DAN PEMBELAJARANNYA
22
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
Makalah Sidang Paralel Aceng Ruyani, Bhakti Karyadi, Choirul Muslim, dan Suherlan ANALISIS ANATOMI VETEBRAE DAN DISKUS INTERVETEBRALIS BAGIAN LUMBAL PADA PENYANDANG PERAWAKAN PENDEK (SPONDYLO-EPIPHYSEAL DYSPLASIA TARDA, SEDT) DI RSUD M. YUNUS, BENGKULU Achmad Ramadhan STRUKTUR HISTOLOGIS EPIDIDIMIS TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR SETELAH PERLAKUAN DENGAN α-MANGOSTIN Agung Budiharjo, Jusup Subagja , Tjut Sugandawaty Djohan, Djumanto DAMPAK PEMBANGUNAN TANGGUL PEMECAH OMBAK TERHADAP PENURUNAN JUMLAH LARVA SIDAT (Anguilla spp.) YANG BERMIGRASI MASUK MUARA SUNGAI PROGO Agus Hery Susanto, Hendro Pramono, Puji Lestari KONSTRUKSI PERPUSTAKAAN METAGENOM TANAH UNTUK MENDAPATKAN KLON DENGAN AKTIVITAS LIPASE INDIGENOUS Agus Ismanto MENGENAL RAYAP TANAH PERUSAK KAYU DAN CARA PENGENDALIANNYA Agus Sutanto POTENSI TUMBUHAN OBAT DI KOTA METRO Andriani Rafael, Ferry F. Karwur KAROTENOID PADA ALGA MERAH Anjarwati, Djaswadi Dasuki, Djauhar Ismail PERILAKU SEKSUAL REMAJA SISWA SMA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Anna Rakhmawati POTENSI KAPANG INDIGENOUS INDONESIA SEBAGAI PENDEGRADASI SELULOSA Astuti, Zaenal Bachruddin, Supadmo, Eni Harmayani PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) AST-6 TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN KONSUMSI PAKAN SERTA KONVERSI PAKAN AYAM BROILER Strain Lochman Bertha Bale Ana Ndiha dan Leenawaty Limantara KAROTENOID PADA BAHAN MAKANAN Chandra Tri Handoko dan M. Martosupono ANTOSIANIN BUAH DAN SAYURAN DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN MANUSIA Christiani dan Dwi Sunu Widyartini KELIMPAHAN DAN KOMPOSISI CYANOBACTERIA DI WADUK WADASLINTANG DALAM UPAYA PEMANTAU KUALITAS PERAIRAN
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
1
7 13
19 25 29 38 48 58 67
75 85 93
Christina Astutiningsih dan M. Martosupono PEMANFAATAN PIGMEN ALAMI KURKUMIN Curcuma xanthorrhiza Roxb UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI AIR SUSU Christina L. Salaki dan Langkah Sembiring PENGEMBANGAN MUSUH ALAMI DALAM RANGKA PENGENDALIAN HAYATI UNTUK MENUNJANG PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG EKOLOGIS DAN BERKELANJUTAN Christina L. Salak dan Langkah Sembiring POTENSI DAYA BUNUH ISOLAT LOKAL Bacillus thuringiensis TERHADAP HAMA UTAMA TANAMAN KUBIS Dewanto, E., Iqbal, A., dan Anwar, A.H.S. INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN PENAMBANGAN BAHAN GALIAN C DI KABUPATEN BANYUMAS Dewi, R.S dan Lestari, S DEGRADASI LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK MENGGUNAKAN JAMUR INDIGENOUS DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Dispanstiani Abidin, M. Zainuri dan F. S. Rondonuwu PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DARI SIMULATOR BERBEDA TERHADAP DENSITAS Chlorella vulgaris SERTA IDENTIFIKASI PIGMEN Djukri TRANSPORT ION DALAM SISTEM KOMPARTEMENTASI PADA SEL TUMBUHAN E. Rinawati Purba dan Surya Satria Trihandaru IDENTIFIKASI PIGMEN RUMPUT LAUT Gracilaria foliifera DENGAN SPEKTROFOTOMETER SEDERHANA Edi Rusdiyanto dan Anang Suhardianto KUALITAS FISIK, KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK Elia Ling Ling Melati dan Martanto Martosupono KAJIAN ILMIAH AKTIVITAS ANTIKANKER KURKUMIN MELALUI MEKANISME INDUKSI APOPTOSIS Endang Widyastuti, Agatha Sih Piranti, Diana Retna Utarini Suci Rahayu KONDISI FISIK KIMIAWI DAN PLANKTON DI PERAIRAN WADUK WADASLINTANG SUATU UPAYA PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN Enni Suwarsi Rahayu UJI LAPANG POTENSI ALELOPATI PADI TERHADAP GULMA RUMPUT GRINTING DAN JAJAGOAN Etti Hartiwi dan Martanto Martosupono, POTENSI PIGMEN MONASCUS BAGI KEMASLAHATAN MANUSIA Etti Hartiwi, Retno Hariyani dan Martanto Martosupono FUNGSI KAROTENOID TERHADAP KESEHATAN MANUSIA Evi Hanizar, Waris, Aucky Hinting ANALISIS DELESI GEN AZF (AZOOSPERMIC FACTOR) PADA PRIA INFERTIL DI INDONESIA Evi Nurhidayati, Jusuf Sulaeman Effendi, Undang Santosa KUALITAS PELAYANAN KEHAMILAN OLEH BIDAN DI PUSKESMAS KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Evy Yulianti PERAN TANAMAN OBAT SEBAGAI AGEN ANTIKANKER
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
101 110
119 127 133 136 144 151 162 173 178 186 195 201 207 219 228
Hadi Sasongko PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA EKSTRAK KLOROFORM DAN EKSTRAK ETANOL BIJI BIDARA LAUT(Strychnos ligustrina Bl.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Salmonella thypi SECARA IN VITRO Hening Widowati DAMPAK AKUMULASI LOGAM BERAT LIMBAH CAIR TERHADAP NILAI GIZI SAYURAN AIR DAN UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN Heru Nurcahyo INTERAKSI LINGKUNGAN MIKRO DAN MAKRO DENGAN PERILAKU REPRODUKSI BURUNG WALET (Aerodramus fuciphagus) I Made Budiarsa, I Wayan Tunas Artama, Langkah Sembiring, Jesmandt Situmorang AFILIASI (systematic position) BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) BERDASARKAN SEKUEN GEN DEHYDROGENASE SUBUNIT 2 (ND2) MITOKONDRIA Illa Anggraeni dan Agus Ismanto IDENTIFIKASI PENYAKIT BAKAU (Rhizophora mucronata) DI PLEIHARI KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN Imam Widhiono KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI HUTAN PETUNGKRIYONO MELALUI EKOSWISATA Lili Sugiyarto TRANSFORMASI T-DNA Agrobacterium SEBAGAI MODEL INTEGRASI GEN PADA TANAMAN Listiatie Budi Utami RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN CABE JAWA (Piper retrofractumVahl.) TERHADAP EKSTRAK TANAMAN RANDU (Ceiba petandra, Gartz) Lucy Arianie UJI AKTIVITAS ESCHERICHIA COLI DAN LACTOBACILLUS sp TERHADAP ASAP CAIR DARI HASIL PIROLISIS TANDAN KOSONG SAWIT Muzayyinah POTENSI MINYAK LAKA DALAM LIMBAH KULIT BIJI METE (Anacardium occidentale Linn) TERHADAP KEMATIAN HAMA ULAT TANAH (Anthonomus rubi Herbst) YANG MENYERANG TANAMAN STROBERI DI TAWANGMANGU Naely K.Wusqy dan Martanto Martosupono POTENSI PIGMEN BAKTERI LAUT SEBAGAI PEWARNA MAKANAN Natalia Tri Astuti, Wiwik E. Widayati, Langkah Sembiring KAJIAN APLIKASI PUPUK HAYATI EMAS (ENHANCING MICROBIAL ACTIVITY IN THE SOILS) PADA PERTUMBUHAN TEBU (Saccharumofficinarum L.) Novi Febrianti, Intan Fitriani Husna, Ernin Hidayati ISOLASI , KARAKTERISASI, IDENTIFIKASI DAN UJI ANTIBAKTERI Bacillus DARI SEDIMEN MANGROVE DANAU AIR ASIN GILI MENO, LOMBOK BARAT Nurtiati PEMANFAATAN LIMBAH EKSTRAK KULIT BIJI METE (Anacardium occidentale Linn.) SEBAGAI PENGENDALI POPULASI KEONG MAS (Pomacea sp.) Nurul Mahmudati ACTIVATION OF EXTRACELLULAR SIGNAL REGULATED KINASE (ERK1/2) EXPRESSIONS ON OSTEOBLASTIN INFLUENCING BONE DENSITY IN THE FEMALE YOUNG RAT(Rattus norvegicus) AFTER EXERCISE TRAINING Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
238
245 259 267
274 281 288 293 298 303
316 325 335
342 351
Nyoman Wijana UPAYA PELESTARIAN SPESIES TUMBUHAN BERGUNA MELALUI KEARIFAN LOKAL DI DESA ADAT TENGANAN PEGRINGSINGAN, KABUPATEN KARANGASEM, BALI Paimin Sukartana BEBERAPA JENIS HAMA KAYU DI INDONESIA DAN KIAT PENGENDALIANNYA Poncojari Wahyono EFEK BERBAGAI DOSIS RADIASI SINAR UV-B TERHADAP PHOTOAGING Salomo Hutahaean, S. Mangkoewidjojo, M. Sagi, and W. Asmara 2,3,7,8-TETRAKLORODIBENZO-P-DIOKSIN (TCDD) MENGHAMBAT EKSPRESI PROTEIN CYCLIN B1 DI JARINGAN PALATUM EMBRIO MENCIT Samsurizal M. Suleman FENOLOGI PROPAGUL Avicennia alba, Rhizophora apiculata DAN Rhizophora mucronata PADA LINGKUNGAN MANGROVE YANG TERCEMAR MINYAK BUMI DI SUNGAI DONAN CILACAP Siti Chalimah, Edwi Mahajoeno PRODUKSI CENDAWAN MIKORRHIZA ARBUSCULA (CMA) Gigaspora margaretta dan Aculospora tuberculata SECARA IN VIVO DAN PENGEMASAN DENGAN TEKNIK ENKAPSULASI NATRIUM-ALGINAT Siti Khotimah, Mukarlina, Zulfa Zakiah PENINGKATAN AKTIVITAS SEBAGAI PENDETOKSIFIKASI MERKURI DI DAERAH BEKAS PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL (PETI) DI KALIMANTAN BARAT R. Soedradjad PERANAN ASOSIASI TANAMAN KEDELAI-Synechococcus sp DALAM REDUKSI Nox MELALUI PENINGKATAN FIKSASI N2 UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN (The Role of Soybean-Synechococcus sp Association on Atmospheric Nox Reduction) Soewarno Hasanbahri, Djuwadi dan Haryono Supriyo PENETAPAN KLASTER UNIT EKOLOGIS UNTUK PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI JATI DI BAGIAN HUTAN KEDUNG-GALAR SELATAN KPH NGAWI, PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR Suhardi Djojoatmodjo MODEL PILIHAN PELANGGAN UNTUK MANAJEMEN LIMBAH PADAT SECARA EKOLOGIS Suhartini PERAN PEMULUNG DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PIYUNGAN, YOGYAKARTA Sutriadi, Endang Widyastuti dan Christiani HUBUNGAN ANTARA KELIMPAHAN DIATOMAE PLANKTONIK DAN KADAR SILIKAT DI WADUK WADASLINTANG WONOSOBO Sutrisnawati ASPEK EKOLOGI KEONG Bellamya javanica SERTA POTENSINYA SEBAGAI INANG PERANTARA PARASIT CACING Echistoma lindoense DI LEMBAH NAPU SULAWESI TENGAH Tien Aminatun INTERAKSI SERANGGA-GULMA PADA KOMUNITAS SAWAH Tien Aminatun PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR PENDUKUNG EKOSISTEM SAWAH Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
361
373 389 396
404
413
423
430
438
453 459 468 477
484 490
Tri Gunaedi, Sebastian Margino, Langkah Sembiring dan Rarastoeti Pratiwi KEMASAMAN TEPUNG SAGU BASAH (Metroxylon sago Rottb) HASIL PENYEDIAAN SECARA TRADISIONAL DITINJAU DARI ASPEK pH, KADAR GLUKOSA DAN KADAR ASAM ORGANIK (INDIKASI SPONTANEOUS FERMENTATION) Trianik Widyaningrum dan Ardian Novita PEMANFAATAN LIMBAH IKAN NILA SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PELLET UNTUK PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN AYAM PEDAGING (Gallus gallus var poules) Unggul Handoko PENGARUH JENIS VEGETASI TERHADAP KONDISI IKLIM MIKRO H.Yulipriyanto SUATU KAJIAN TENTANG PENGARUH KOMPOS TERHADAP BIOMASSA TANAMAN Adenium obesum DARI PENDEKATAN SOIL FOOD WEB Yuyun Farida DETEKSI GEN PKS I DAN NRPS SEBAGAI METODE PENAPISAN AKTINOMISETES PENGHASIL SENYAWA BIOAKTIF METABOLIT SEKUNDER Zuchrotus Salamah PENGARUH KOLKISIN PADA TAHAP AKLIMATISASI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS ANGGREK BULAN (Phalaenopsis sp) Elia Ling Ling Melati dan Suryasatria Trihandaru IDENTIFIKASI KERAPATAN SEL RHODOPSEUDOMONAS PALUSTRIS DENGAN OPTICAL DENSITOMETER SEDERHANA UNTUK PEMBELAJARAN SEKOLAH Chusnul Chotimah Wijayanti, Bernadetta Octavia , Tutiek rahayu UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEH HITAM DAN TEH HIJAU TERHADAP Escherichia coli ATCC 35218 Nur Arfa Yanti dan Langkah Sembiring BAKTERI AMILOLITIK YANG DIISOLASI DARI LOKASI PENGOLAHAN PATI SAGU Ari Basuki PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERIAL GENETIK DENGAN MEDIA KARTU ELEKTROFOREGRAM DNA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SMA Asri Widowati dan Sukarni Hidayati PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM PEMBUATAN MEDIA PADA MATA KULIAH TPB DENGAN PENDEKATAN PROJECT-BASED LEARNING Asri Widowati BRAINSTORMING SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN BERPIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS BIOLOGI Bambang Subali PENGEMBANGAN TES PENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS POLA DIVERGEN MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA Bowo Sugiharto PENGARUH PEMBELAJARAN PEER MEDIATED INSTRUCTION AND INTERVENTION TIPE CLASSWIDE PEER TUTORING TERHADAP PENGUASAN KONSEP DAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
497
502
512 518 525 534 542
551 557 563
569 575 581 594
Eka Sulistiyowati
606
Handoko Santoso PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KOOPERATIF PADA SISWA SMA KOTA METRO Harlita PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR CATATAN BERGU DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PENGUASAAN KONSEP MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI PRODI P. MATEMATIKA FKIP UNS. Hewi Murdaningsih IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMPN 2 NGEMPLAK DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA Nurwidodo ANALISIS METODE THINKING EMPOWERMENT BY QUESTION (TEQ) UNTUK PENGEMBANGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA Paidi PENILAIAN PERFORMAN PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MASALAH: ASPEK DAN INSTRUMENNYA Retno Peni Sancayaningsih INTEGRASI KONSEP EFSD DALAM PEMBELAJARAN ILMU LINGKUNGAN DI FAKULTAS BIOLOGI UGM Retno Susilowati BELAJAR BIOLOGI MENDASARKAN PADA AL-QUR’AN Riezky Maya Probosari UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS XI SMAN 1 TUNTANG MELALUI PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DAN POE Rita Iryanti PEMBELAJARAN DENGAN “RESOURCE-BASED LEARNING” YANG MENGARAH PADA INQUIRY SEBAGAI UPAYA MEMPERBAIKI MUTU HASIL BELAJAR BIOLOGI Runtut Prih Utami IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN LINGKUNGAN HIDUP Shanti Listyawati STUDENT-CENTERED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIOLOGI HEWAN Sri Dwiastuti IMPLEMENTASI “PORTOFOLIO BASED LEARNING” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN KEBERMAKNAAN PEMAHAMAN MATERI IPL DI PRODI BIOLOGI FKIP UNS Sri Pudjianti MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS VIII A SMP N 14 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Suciati UPAYA MEMBANGUN NILAI-NILAI ETIKA LINGKUNGAN PADA PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI DALAM UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
612
PENDIDIKAN BIOETIKA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS UNTUK MENYELAMATKAN MASA DEPAN AIR
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
621
629 637 645 650 653 660
664
672
680 685
697
703
Sumarsih PEMBELAJARAN TERPADU LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Suradji PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KONSEP KOORDINASI DAN KOMUNIKASI MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFBAGI SISWA SMPN 1 SRUMBUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Suratsih, Victoria Henuhili, Tutiek Rahayu, Rr. Khoiry Nuria W PENYUSUNAN SUMBER BELAJAR GENETIKA BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM BENTUK MODUL PEMBELAJARAN Vinta A. Tiarani PERAN IPA DALAM MEMBANGUN LITERASI EKOLOGI DAN LINGKUNGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR: KAJIAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN Yuni Wibowo VISUALISASI KONSEP-KONSEP BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM ROUNDHOUSE Yustina HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIOLOGI FKIP UNRI TAHUN 2007 – 2008 Surachman KAJIAN PELAKSANAAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Langkah Sembiring KEANEKARAGAMAN MIKROBIA DAN PERANANNYA DALAM KELESTARIAN LINGKUNGAN Sri Utari PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS BUDAYA LOKAL DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN METODE DEBAT UNTUK PENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG ETIKA LINGKUNGAN Triatmanto POTENSI MEIOFAUNA SEBAGAI OBYEK BELAJAR ORGANISME RENIK DI SEKOLAH MENENGAH Ari Widiyantoro, E.R. Pancaning Wardoyo, Indri Kusharyanti dan Imelda H. Silalahi EFEK FRAKSI POLAR DAN NONPOLAR SEDIAAN BUAH MAKASAR (Brucea javanica L. Merr) TERHADAP PEMBENTUKAN PROSTAGLANDIN TIKUS Agus Ismanto, Ucu Titin Mulyani dan Neo Endra Lelana EFIKASI EKSTRAK BIJI MIMBA (Azadirachta indica A. juss) TERHADAP SERANGAN RAYAP KAYU KERING (Cryptotermes cynochephalus Light) Yulia Suhartini PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA BIO-CAMERA DI SMK NEGERI 1 PANDAK
Seminar Nasional Biologi, Ilmu Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 04 Juli 2009
710 714
724 742 747 755
765 770 780
786 793 799
803
Prosiding Seminar Nasional Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Juli 2009
DAMPAK PEMBANGUNAN TANGGUL PEMECAH OMBAK TERHADAP PENURUNAN JUMLAH LARVA SIDAT (Anguilla spp.) YANG BERMIGRASI MASUK MUARA SUNGAI PROGO Agung Budiharjo1), Jusup Subagja2) , Tjut Sugandawaty Djohan2), Djumanto3) 1)
Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Laboratorium Ekologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 3) Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2)
ABSTRAK Muara Sungai Progo merupakan pintu masuk larva sidat ke perairan tawar di Pulau Jawa. Sejak dibangun tanggul pemecah ombak di mulut Sungai Progo terjadi penurunan secara drastis larva sidat yang masuk sungai. Penurunan tersebut apabila berlangsung dalam jangka waktu lama berpotensi menyebabkan terancamnya populasi sidat di Sungai Progo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan kaitan antara pembangunan tanggul pemecah ombak dengan penurunan jumlah larva sidat yang masuk ke muara Sungai Progo. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2007 - Mei 2009. Larva sidat ditangkap di mulut Sungai Progo, dan dilakukan pada malam hari mulai jam 20.00 – 04.00 setiap bulan gelap. Selain larva sidat, diukur juga lebar mulut sungai dan kecepatan arus di mulut. Dalam kurun waktu tersebut dikumpulkan data curah hujan bulanan. Dalam kurun waktu tersebut berhasil ditangkap sebanyak 1.082 ekor larva sidat. Larva sidat masuk muara Sungai Progo hanya saat musim penghujan. Jumlah larva sidat yang masuk menurun apabila kecepatan arus di mulut sungai meningkat. Kecepatan arus di mulut sungai meningkat saat curah hujan tinggi dan mulut sungai sempit. Penyempitan mulut sungai akibat pembangunan tanggul pemecah ombak menurunkan jumlah larva sidat yang masuk Sungai Progo. Kata kunci: Larva ikan, Muara Sungai Progo, Tanggul pemecah ombak,
PENDAHULUAN Larva sidat fase glass eel ditemui bermigrasi masuk ke sungai-sungai yang bermuara ke laut dalam, termasuk di Sungai Progo yang bermuara ke Samudera Hindia (Jellyman, 2006; Aoyama et al., 2003; Jellyman dan Tsukamoto, 2002; Fricke dan Tsukamoto, 1998; Tesch, 1977). Di Samudera Hindia mulai dari perairan sebelah barat Pulau Sumatra, tenggara Pulau Jawa, hingga barat laut Australia merupakan kawasan pemijahan utama sidat tropis (Robinet et al., 2008; Watanabe et al., 2005; Watanabe et al., 2004; dan Tesch, 1977). Muara Sungai Progo merupakan salah satu pintu masuk larva sidat ke perairan tawar di Pulau Jawa. Larva sidat bermigrasi masuk muara Sungai Progo hanya pada saat musim penghujan dan puncak migrasi terjadi di akhir musim penghujan. Sejak tahun 2001 di mulut Sungai Progo dibangun tanggul pemecah ombak yang menyebabkan mulut sungai menjadi sempit. Nelayan setempat menginformasikan bahwa bertepatan dengan dibangunnya tanggul tersebut, terjadi penurunan secara drastis jumlah larva sidat yang masuk muara sungai. Namun demikian, belum ada penjelasan mengapa penurunan tersebut dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kaitan antara pembangunan tanggul pemecah ombak dengan penurunan jumlah larva sidat yang masuk ke muara Sungai Progo. Hasil penelitian
13
Agung Budiharjo, Jusup Subagja, Tjut Sugandawaty Djohan, Djumanto/Dampak Pembangunan Tanggul...
ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk bahan evaluasi bagi pengambil keputusan dalam mengelola kawasan Sungai Progo secara lebih baik. Hal ini sangat penting karena pembuatan berbagai bangunan permanen di hilir Sungai Progo berpotensi mengancam kelestarian berbagai jenis ikan, terutama sidat, yang akan bermigrasi ke hulu sungai. Selain itu, hasil penelitian juga dapat sebagai acuan untuk pengelolaan sungai lainnya yang bermuara ke laut dalam, baik di Indonesia maupun sungai lainnya di kawasan tropis.
BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2007- Mei 2009. Sampling dilakukan pada malam hari saat bulan bulan gelap (tanggal lunar 28). Sampling dilakukan muara Sungai Progo (koordinat 1100 12’ 22,38” BT - 70 58’ 58,08” LS) mulai pukul 20.00 hingga 04.00 dengan interval waktu setiap 2 jam. Larva sidat ditangkap menggunakan jaring sodo dengan luas mulut jaring adalah 0,3 m2. Penangkapan larva sidat dilakukan dalam transek sepanjang 20 meter dan lebar 1 meter mengikuti tepi sungai. Dalam transek tersebut penangkapan sidat dilakukan dengan cara menyapu seluruh area kajian menggunakan jaring sebanyak 10 kali yang dilakukan secara bolak-balik sehingga diperoleh luasan survei seluas 20 m x 1 m x 10 kali atau 200 m persegi. Kemelimpahan dihitung dari cacah individu larva sidat yang ditangkap per luas area survei. Selain larva sidat dilakukan pengukuran lebar mulut sungai dan kecepatan arus di mulut sungai. Dalam kurun waktu penelitian tersebut dikumpulkan data curah hujan bulan dari DAS yang mengarah ke Sungai Progo. Data curah hujan diambil dari Kantor BMG Yogyakarta.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah
Migrasi larva sidat ke muara Sungai Progo tidak terjadi sepanjang tahun. Dalam kurun waktu Februari 2007 – Mei 2009, larva sidat masuk muara Sungai Progo hanya pada bulan Oktober sampai Juni saja. Pada masa migrasi tersebut kemelimpahan larva sidat yang masuk muara Sungai Progo berfluktuasi. Puncak migrasi larva sidat masuk muara Sungai Progo terjadi pada akhir musim penghujan. Sebagai gambaran pola kemelimpahan tahunan larva sidat yang masuk Sungai Progo tahun 2007 – 2009, dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini. 250
2007
200
2008 2009
150
100
50
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
Bulan Penangkapan
Gambar 1. Pola kemelimpahan tahunan larva sidat fase glass eel yang masuk muara Sungai Progo pada bulan Februari 2007 – Mei 2009. Pola kemelimpahan dari bulan Februari 2007 – Januari 2009 relatif stabil. Namun demikian, pada bulan Februari 2009 pola-nya berubah karena pada bulan tersebut larva sidat yang bermigrasi masuk Sungai Progo sangat banyak. Kemudian, pada bulan Maret – April 2009 fluktuasi kemelimpahannya kembali ke pola “normal”. Kondisi yang berbeda kembali terjadi pada bulan Mei 2009. Pada tahun 2006-2008, setiap bulan Mei selalu terjadi puncak migrasi. Namun,
14
Prosiding Seminar Nasional Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Juli 2009
untuk bulan Mei 2009 terjadi perbedaan yang menyolok yaitu larva sidat yang masuk sangat sedikit. Pola kemelimpahan larva sidat di muara Sungai Progo memiliki kaitan erat dengan curah hujan. Hal tersebut terlihat dari data yang memperlihatkan bahwa larva sidat bermigrasi masuk muara hanya saat musim hujan. Hasil ini diperkuat oleh informasi dari Chen et al. (1994) yang menjelaskan bahwa puncak migrasi larva sidat Anguilla japonica di Taiwan terjadi saat curah hujan tinggi. Diperkirakan glass eel banyak berkumpul di laut depan muara pada saat musim penghujan. Seharusnya pada waktu tersebut glass eel juga banyak yang masuk muara sungai. Akan tetapi, ternyata pada bulan-bulan dengan curah hujan tinggi justru larva sidat yang bermigrasi masuk muara tidak terlalu banyak. Larva sidat banyak masuk muara Sungai Progo justru sekitar bulan Mei, yang pada saat itu, curah hujan mulai berkurang. Salah satu penyebab sedikitnya larva sidat yang muara sungai saat curah hujan tinggi adalah kecepatan arus di mulut sungai yang tinggi. Arus di mulut sungai yang kuat saat curah hujan tinggi merupakan kendala utama bagi glass eel untuk masuk muara sungai. Pada bulan Nopember-Februari tersebut bertepatan dengan volume curah hujan yang tinggi. Tingginya curah hujan tersebut menyebabkan volume air Sungai Progo juga meningkat. Meningkatnya volume air sungai menyebabkan kecepatan arus di mulut Sungai Progo sangat tinggi. Bentuk muara Sungai Progo yang mulutnya menyempit menyebabkan arus sungai menjadi sangat kuat (bottleneck effect). Pada saat curah hujan tinggi, kecepatan arus di mulut sungai dapat mencapai 0,8-1,2 m per detik. Arus yang kuat ini akan menghalangi masuknya larva sidat menuju muara. Menurut Mourelo (2005a), arus sungai dengan kecepatan 0,2 m per detik sudah dapat menghalangi migrasi larva sidat ke sungai. Itulah sebabnya, andaikata pada saat itu cacah individu glass eel yang berada di laut dekat muara sungai jumlahnya besar, glass eel tersebut akan kesulitan masuk muara karena terhalang arus sungai yang deras. Itulah sebabnya pada bulan Nopember - Februari larva sidat yang masuk muara Sungai Progo hanya sedikit. Baru setelah masuk bulan Maret, curah hujan berkurang dan kecepatan arus di mulut sungai juga berkurang menjadi 0,2 – 0,3 m per detik, maka larva sidat yang masuk mulai bertambah banyak karena hambatan arus sungai juga mulai berkurang. Pada bulan April jumlah larva sidat yang masuk terus bertambah, dan mencapai puncaknya pada bulan Mei bersamaan dangan arus sungai yang kecepatannya sudah rendah yaitu berkisar 0,1-0,2 m per detik. Itulah sebabnya di bulan April – Mei larva sidat yang bermigrasi ke sungai jumlahnya cukup banyak. Pola migrasi larva sidat di muara Sungai Progo dalam kurun waktu Februari 2007 – Januari 2009 relatif stabil. Selama hampir 2 tahun tersebut lebar mulut muara stabil pada kisaran 30 – 50 meter. Mulut muara yang sempit tersebut sebagai akibat dari pembangunan tanggul pemecah ombak yang dibuat persis di mulut sungai sehingga menutupi sebagian besar mulut sungai. Sebagai pembanding, sebelum tanggul dibangun, pada tahun 1995 lebar mulut sungai lebih kurang 700 – 900 meter (Anonim, 1995). Berdasarkan data dari BMG, pada bulan Desember 2008 – Februari 2009 terus terjadi gelombang tinggi di perairan Samudera Hindia selatan Pulau Jawa dengan tinggi gelombang antara 3 – 5 meter. Dampaknya terhadap muara Sungai Progo adalah terjadi perubahan morfologi kawasan muara, dan yang sangat mencolok adalah mulut sungai menjadi jauh lebih lebar karena sand dune menghilang tergerus gelombang tinggi yang terjadi terus menerus. Pada bulan Februari 2009 saat sampling dilakukan lebar mulut sungai sekitar 300 meter. Perubahan lebar mulut sungai tersebut ternyata berdampak terhadap kemelimpahan larva sidat di muara Sungai Progo. Hasil tangkapan bulan Februari 2009 meningkat sekitar 10 kali lipat dibandingkan tangkapan pada bulan Februari tahun 2007 dan 2008. Peningkatan tersebut bertepatan dengan terjadinya pelebaran mulut Sungai Progo. Gambar 2 berikut ini memperlihatkan dampak lebar muara sungai terhadap kemelimpahan larva sidat di muara Sungai Progo.
15
Agung Budiharjo, Jusup Subagja, Tjut Sugandawaty Djohan, Djumanto/Dampak Pembangunan Tanggul...
450 Curah Hujan Bulanan (mm) Lebar Mulut Sungai (m) 400
Jumlah Larva Sidat (ekor)
350
300
250
200
150
100
50
23-Apr
23-Mei
24-Mar
23-Jan
21-Feb
24 Des
26 Nop
28-Sep
28 Okt
30 Agt
2-Jul
31-Jul
3-Jun
5 Mei
5-Apr
6-Mar
7-Jan
6-Feb
8 Des
9 Nop
10 Okt
11-Sep
14-Jul
12 Agt
14-Jun
16-Apr
16 Mei
18-Mar
16-Feb
0
Waktu Sampling
Gambar 2. Kemelimpahan larva sidat di muara Sungai Progo terkait dengan curah hujan dan lebar mulut sungai dari bulan Februari 2007 – Mei 2009. Mulut sungai yang lebar akan menguntungkan larva sidat untuk bermigrasi masuk muara. Pada saat mulut Sungai Progo lebarnya hanya berkisar 50 meter maka berakibat semua bagian mulut sungai kecepatan arusnya tinggi. Hal tersebut berbeda saat mulut sungai lebarnya mencapai 300-an meter. Bagian mulut sungai yang arusnya kuat hanya di bagian sisi timur, sementara itu sebagian besar mulut sungai terutama sisi barat kecepatan arus sungai lebih rendah. Kondisi ini menguntungkan larva sidat karena saat bermigrasi masuk muara tidak terhambat oleh arus sungai. Oleh karena itu, pada bulan Februari 2009, larva sidat yang bermigrasi masuk muara juga sangat banyak. Melonjaknya jumlah larva sidat yang masuk pada bulan Februari 2009 adalah karena faktor kecepatan arus di mulut sungai yang rendah sebagai imbas melebarnya mulut sungai. Hal tersebut terbukti dari hasil tangkapan larva sidat pada bulan Maret dan April 2009 yang jumlahnya menurun drastis. Pada bulan tersebut jumlah larva sidat yang masuk muara Sungai Progo hampir sama dengan bulan yang sama pada tahun 2007 dan 2008. Artinya, pola fluktuasi kemelimpahan larva sidat di muara sungai kembali ke keadaan yang “normal” seperti pada 2 tahun sebelumnya. Kondisi yang normal tersebut bukan karena pengaruh curah hujan, karena pada bulan Maret dan April 2009 curah hujan masih tinggi dan hampir sama dengan curah hujan pada bulan Desember 2008 – Februari 2009. Faktor yang berpengaruh adalah lebar mulut sungai yang sudah kembali “normal” seperti kondisi 2 tahun terakhir, yaitu berkisar 50 meter. Kembalinya mulut sungai menjadi sempit karena setelah gelombang tinggi tidak terjadi lagi di Samudera Hindia, maka sand dune kembali terbentuk dan menutup sebagian mulut sungai. Setelah mulut sungai menyempit lagi, maka kecepatan arus di mlut sungai kembali meningkat seperti pada bulan sebelumnya. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan kecepatan arus di mulut sungai menjadi tinggi dan menghambat larva sidat bermigrasi masuk muara sungai. Hal tersebut tampak jelas pada hasil penangkapan di bulan Mei 2009. Pada tahun 2007 dan 2008 setiap bulan Mei selalu terjadi puncak migrasi larva sidat. Ternyata, pada bulan Mei 2009 hal tersebut tidak terjadi, dan dalam satu malam hanya berhasil ditangkap 22 ekor larva sidat saja. Perubahan pola fluktuasi kemelimpahan tersebut karena kecepatan arus di mulut sungai masih tinggi yaitu berkisar 0,8 – 1,2 m per detik. Tingginya kecepatan arus tersebut sebagai akibat tingginya curah hujan pada bulan Mei 2009 yang masih di atas 300 m per detik. Lebar mulut sungai merupakan faktor yang mempengaruhi kemelimpahan larva sidat di muara sungai. Selama 3 tahun terakhir, mulut muara Sungai Progo menjadi sempit karena sebagian mulut sungai tertutup oleh bangunan pemecah ombak. Saat mulut sungai sempit ternyata larva
16
Prosiding Seminar Nasional Biologi, Lingkungan dan Pembelajarannya, Jurdik Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 4 Juli 2009
sidat yang bermigrasi ke sungai sedikit, dan sebaliknya saat mulut sungai lebar larva sidat yang bermigrasi ke sungai lebih banyak. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kebijakan membangun tanggul di mulut sungai mempengaruhi migrasi larva sidat. Oleh karena itu, kebijakan pembuatan tanggul tersebut perlu dievaluasi.
KESIMPULAN Lebar mulut sungai berpengaruh terhadap migrasi larva sidat ke muara sungai. Tanggul pemecah ombak yang mempersempit lebar mulut sungai menurunkan kemelimpahan larva sidat di muara. Mulut sungai yang sempit menyebabkan kecepatan arus sungai menjadi sangat tinggi. Kecepatan arus yang tinggi menghalangi masuknya larva sidat ke Sungai Progo.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1995. Potensi perairan estuaria Sungai Progo Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Kajian Inventarisasi, Kemelimpahan, dan Diversitas Ikan, Crustacea, dan Plankton. Laporan Survei Konservasi Lahan Basah. Asian Wetland Bureau/PHPA (AWB-Indonesia). Aoyama, J., Wouthuyzen, S., Miller, M.J., Inagaki, T., and Tsukamoto, K. 2003. Short distance spawning migration of tropical freshwater eels. Biol. Bull. (204): 104-108. Arai, T., Miller, M.J., and Tsukamoto, K. 2003a. Larval duration of the tropical eels Anguilla celebensis from Indonesia and Philippines coasts. Mar. Ecol. Progr. Ser. (251): 255-261. Chen, Y.L., Chen, H.Y., and Tzeng, W.N. 1994. Reappraisal of the importance of rainfall in affecting catches of Anguilla japonica elvers in Taiwan. Australian Journal of Marine and Freshwater Research. 45 (2): 185-190 Creutzberg, F. 1961. On the orientation of migrating elvers Anguilla vulgaris Turt. in a tidal area. Neth. J. Sea Res. (1): 257-302. Edeline, E., Lambert, P., Rigaud, C., and Elie, P. 2006. Effects of body condition and water temperature on Anguilla anguilla glass eel migratory behaviour. J. Exp. Mar. Biol. Ecol. (331): 217-225. Fricke, H. and Tsukamoto, K. 1998. Seamounts and the mystery of eel spawning. Naturwissenschaften. (85): 290-291. Jellyman, D. 2006. Tagging along when longfins go spawning. Water and Atmosphere. (14): 24-25. Jellyman, D. and Tsukamoto, K. 2002. First use of archival transmitters to track migrating freshwater eels Anguilla dieffenbachia at sea. Mar. Ecol. Prog. Ser. (233): 207-215. Kimura, S. and Tsukamoto, K. 2006. The salinity front in the North Equatorial Current: A landmark for the spawning migration of the Japanese eel (Anguilla japonica) related to the stock recruitment. Deep-sea Research II. (53): 315-325 McKinnon. L.J. 2006. A review of eel biology: knowledge and gaps. EPA Victoria and Audentes Investments Pty. Ltd. Mourelo, P.G. 2005a. A model for the upstream motion of elver in the Adour river. C.R. Biologies. (328): 367-378.
17
Agung Budiharjo, Jusup Subagja, Tjut Sugandawaty Djohan, Djumanto/Dampak Pembangunan Tanggul...
Mourelo, P.G. 2005b. From individual-based models to partial differential equations. An application to the stream movement of elvers. C.R. Biologies (188): 93 – 111. Robinet, T., Reveillac, E., Kuroki, M., Aoyama, J., Tsukamoto, K., Rabenevanana, M.W., Valade, P., Gagnaive, P.A., Berrebi, P., and Feunteun, E. 2008. New clues for freshwater eels (Anguilla spp.) migration routes to eastern Madagascar and surrounding islands. Mar. Biol. DOI 10.1007/s00227-008-0938-7. Sola, C. 1995. Chemoattraction of upstream migrating glass eel Anguilla anguilla to earthy and green odorants. Environ. Biol. of Fish. 43: 179-185. Sorensen, P.W. 1986. Origins of the freshwater attractant(s) of migrating elvers of the American eel, Anguilla rostrata. Environ. Biol. Fish. (17): 185-200. Sugeha, H.Y., Arai, T., Miller, M.J., Limbong, D., and Tsukamoto, K. 2001. Inshore migration of the tropical eel Anguilla spp. recruiting to the Poigar River estuary on North Sulawesi Island. Mar. Ecol. Progr. Ser. (221): 233-243 Tesch, F.W. 1977. The Eel: Biology and management of anguillid eels. Chapman and Hall. Ltd. Tosi, L., Spampanato, A., Sola, C., and Tongiorgi, P. 1990. Relation of water odour, salinity and temperature to ascent of glass eels, Anguilla anguilla (L.): a laboratory study. J. Fish Biol. (36): 327-340. Watanabe, S., Aoyama, J., Nishida, M., and Tsukamoto, K. 2005. Evaluation of the population structure of Anguilla bicolor bicolor using total number of vertebrae and the mtDNA control region. Coastal Marine Science. (29): 165-169. Watanabe, S., Aoyama, J., and Tsukamoto, K. 2004. Re-examination of Ege’s (1939) use of taxonomic characters of the Genus Anguilla. Bull. M
18