ISBN 978-602-294-093-7
PROSIDING Seminar Nasional BIOSAINS 2 19-20 November 2015 Jurusan Biologi dan Program Studi Magister Biologi Universitas Udayana
DENPASAR 2016
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” PROSIDING Copyright© 2016 Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Magister Biologi, Program Pascasarjana - Universitas Udayana, Bali, Indonesia Editor: Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D. Ni Made Suartini, S.Si., M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si., M.Si. Reviewer: Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. Prof. Dr. Ir. I Putu Gde Ardhana, M.Agr.Sc. Prof. Dr. I Wayan Kasa, M.Rur.Sc. Dr. Dra. Eniek Kriswiyanti, M.Si. Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc, PhD. Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D Ni Luh Arpiwi, S.Si., M.SC, PhD Dr. Ir. Made Ria Defiani, M.Sc. (Hons). Dr. AA. Ketut Darmadi, M.Si Dr. I Ketut Ginantra, S.Pd., M.Si. Dr. Dra. Retno Kawuri, M.Phil. Drs. Yan Ramona, M.App.Sc., PhD. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc, PhD. Dra. L.P. Eswaryanti K.Y., M.Sc, PhD. Dr. Drs. Ida Bagus G. Darmayasa, M.Si. Dr. Dra. Ni Putu Adriani A., M.Si. Dr. Dra. Meitini W. Proborini, M.Sc.St.
Dr. Dra. Intan Wiratmini, M.Si Dr. Dra Ni Luh Suriani, M.Si. Ir. A.A.G. Raka Dalem, M.Sc.(Hons). Dra. Inna Narayani, M.Sc. Drs. Martin Joni, M.Si. Dra. I.G.A. Sugi Wahyuni, M.Si. Drs. Pararya Suryadipura, M.Si. Drs. Pande Ketut Sutara, M.Si. Ni Made Suartini, S.Si, M.Si. Ni Wayan Sudatri, S.Si, M.Si. Ni Made Susun P., S.Si, M.Si Dwi Ariani Yulihastuti, S.Si, M.Si. Drs. I Ketut Sundra, M.Si. Drs. Job Nico Subagyo, M.Si. Dra. Ni Nyoman Wirasiti, M.Si. Dr. Iriani Setyawati, S.Si, M.Si.
Desain Cover: Ir. Made Pharmawati, M.Sc, Ph.D. Pemakalah Utama (Keynote Speakers): 1. Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti) 2. Dr. Sony Heru Sumarsono (SITH Institut Teknologi Bandung) 3. Dr. Rugayah, M.Sc. (Puslit Biologi-LIPI) 4. Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Universitas Udayana) Dipublikasikan oleh: Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana ISBN 978-602-294-093-7 PROSIDING, Copyright© 2016
i
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Prosiding Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 yang dilaksanakan atas kerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat diselesaikan. Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang telah dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 November 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas Udayana, di Kampus JL. PB. Sudirman, Denpasar, Bali. Tema ini diangkat dalam rangka 30 tahun berdirinya Program Studi Biologi di Universitas Udayana yaitu pada tahun 1985. Seperti halnya manusia pada usia 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan perannya dalam perkembangan masyarakat, demikian juga dengan tema ini diharapkan pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian melalui seminar ini. Dalam seminar didiskusikan 90 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster, yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta ditambah Empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah yang didiskusikan meliputi bidang Botani, Zoologi, Mikrobiologi, Ekologi dan Lingkungan, serta Genetika dan Bioteknologi. Pembicara utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, KemenRistek Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti di STIH ITB), Dr. Titik Rugaya (peneliti senior Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani LIPI) dan Prof. Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian Universitas Udayana). Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian masing-masing yang akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil penelitian dasar khususnya Biologi untuk menunjang kemajuan Sains dan Teknologi di masa mendatang. Dengan terselenggaranya seminar ini kami menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini dan telah bersedia memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar ini. Terima kasih kami sampaikan pula kepada PR I Unud yang membantu pendanaan seminar ini, para bembicara utama, peserta, donatur, dan semua pihak yang memungkinkan acara seminar ini dapat terlaksana dengan lancar. Tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesarbesarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar. Semoga hasil seminar dan prosiding ini berguna bagi kemajuan ilmu dan kesejahteraan masyarakat. Sekian dan terima kasih. Denpasar, 30 Maret 2016 Ketua panitia Prof. Dr. Drs. I Ketut Junitha, MS. PROSIDING, Copyright© 2016
ii
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
DAFTAR ISI Halaman ii iii
Kata Pengantar Daftar Isi PEMAKALAH UTAMA 1 RISET BIOSAINS DAN DAYA SAING BANGSA Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek Dikti) 2
3
4
MENELITI MANFAAT BUAH PINANG PADA SISTEM REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN HEWAN Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati, Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin (*SITH Institut Teknologi Bandung)
viii
PENTINGNYA PENELITIAN TAKSONOMI DALAM MENUNJANG PERKEMBANGAN SAIN DAN TEKNOLOGI: STUDI KASUS PADA PENELITIAN SUKU CUCURBITACEAE Dr. Rugayah, M.Sc. (Puslit Biologi-LIPI)
ix
MENINGKATKAN RELEVANSI PENELITIAN BIOLOGI UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Universitas Udayana)
xi
BIDANG BOTANI 1 KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI (HPPB) UNIVERSITAS ANDALAS Solfiyeni, Syamsuardi, dan Chairul 2
3
4
1-7
KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI BUKIT TAPAK, TABANAN, BALI IG. Tirta, Aninda Retno U.W., dan IN. Peneng
8-13
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN LERENG BARAT GUNUNG LAWU, JAWA TENGAH Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, dan Rizma Dera Anggraini Putri
14-20
ANALISIS KOMPOSISI FLORA PADA BEBERAPA JENIS TUMBUHAN INVASIF DOMINAN DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT, BALI Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah
21-31
PROSIDING, Copyright© 2016
vii
iii
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
5
6
7
KEANEKARAGAMAN JENIS JAHE GENUS ZINGIBER (ZINGIBERACEAE) KAWASAN BUKIT KAPUR SUMATERA BARAT Nurainas, Zuhri Syam, dan Riki Chandra STUDI TANAMAN PEKARANGAN PADA KAWASAN PINGGIR DAN PUSAT KOTA PADANG Zakiah Mustika, Zuhri Syam, dan Solfiyeni
32-34 35-45
RAGAM KELAPA (Cocos nucifera L., FAMILIA ARECACEAE) DI KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha, dan Sudaryanto
46-51
PENGGUNAAN BA, KINETIN DAN THIDIAZURON DALAM PEMBENTUKAN TUNAS KULIM (Scorodocarpus borneensis Becc.) Yelnititis dan Martin Joni
52-59
INDUKSI TUNAS LATERAL Alocasia Baginda KURNIAWAN DAN P.C. BOYCE DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH BA DAN GA3 Siti Fatimah Hanum dan Dewi Lestari
60-65
INVENTARISASI JENIS-JENIS ARACEAE DI SEBAGIAN HUTAN GUNUNG MESEHE KAB. JEMBRANA Siti Fatimah Hanum dan Ni Putu Sri Asih
66-74
EKSPLORASI TUMBUHAN YANG BERPOTENSI SEBAGAI PENGHASIL MINYAK ATSIRI DI SUMBAWA, NTB I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta, dan Ida Bagus Ketut Arinasa
75-80
KADAR SARI CABE JAWA (Piper retrofractum) DENGAN BEBERAPA METODE MASERASI DAN JENIS PELARUT Mohamad Nurzaman dan Tia Setiawati
81-89
IDENTIFIKASI DAN KECEPATAN TUMBUH JAMUR-JAMUR YANG MENGINFEKSI TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus spp.) Meitini W.Proborini
90-94
EFEKTIVITAS MgCl2 MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN TRANSPIRASI Monochoria vaginalis (BURM. F) Presl Ni Putu Adriani Astiti
95-99
BIDANG ZOOLOGI 15 JENIS-JENIS BURUNG DI KAWASAN HUTAN MONTANA DAN HUTAN SUB-ALPIN GUNUNG LAWU Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo, dan Sugiyarto
100-105
8
9
10
11
12
13
14
PROSIDING, Copyright© 2016
iv
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
16 KEANAKARAGAMAN DAN KEPADATAN SERANGGA BENTIK DI ZONA LITORAL DANAU DI ATAS SUMATERA BARAT Izmiarti
106-113
BIDANG MIKROBIOLOGI 17 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK SEGAR JAMBU KALIANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) Nanda Oktafiana, Nurmiati, Feskaharny Alamsjah, dan Periadnadi
114-121
18 UJI DAYA HAMBAT Streptomyces sp. TERHADAP Klebsiella pneumoniae RESISTEN ANTIBIOTIK AMPISILIN Kadek Desy Kartika, Retno Kawuri, dan Ida Bagus Putra Dwija
122-127
19 KEANEKARAGAMAN MAKROFUNGI DI WILAYAH LERENG BARAT GUNUNG LAWU Rekyan Galuh Witantri, Dafi Al-Anshory, Muhammad Ridwan, dan Muhammad Arif Romadlon
128-133
20 POTENSI ANTIMIKROBA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK SEGAR TANAMAN DANDELION (Taraxacum officinale F. H. Wigg.) Monica Rafles, Nurmiati, dan Periadnadi
134-142
21 PENGGUNAAN BAKTERI PENCERNAAN LUWAK (Paradoxurus Hermaphroditus) SEBAGAI STARTER PADA FERMENTASI PULP KAKAO (Theobroma Cacao) DALAM UPAYA PERBAIKAN MUTU BIJI KAKAO FERMENTASI Nurmiati, Periadnadi, dan Neny Damayanti
143-152
22 UJI BIODEGRADASI 17 Β-ESTRADIOL OLEH BAKTERI HASIL ISOLASI DARI KALI SURABAYA Tri Puji Lestari Sudarwati, Ni’matuzahroh, dan Ganden. S
153-163
23 KAJIAN PERTUMBUHAN Artemisia Vulgaris L. YANG DIINOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TANAH ULTISOL DALAM UPAYA PERNYEDIAAN ARTEMISININ SEBAGAI ANTI MALARIA Zozy Aneloi Noli, Suwirmen, dan Kharlina Yulianis
164-169
BIDANG EKOLOGI DAN LINGKUNGAN 24 ANALYSIS OF PLANT VEGETATION ON COASTAL TOURISM REGIONS PASIR JAMBAK, PADANG, WEST SUMATERA Annisa Novianti Samin, Chairul, dan Erizal Mukhtar
170-177
PROSIDING, Copyright© 2016
v
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
25 ANALISIS ORDINASI JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG BERKORELASI DENGAN Hippobroma Longiflora DI KABUPATEN TABANAN, BALI Arief Priyadi dan I Putu Agus Hendra Wibawa
178-183
26 EKSPLORASI FLORA DI HUTAN LINDUNG LOMBOK TIMUR DAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI I Nyoman Peneng
184-197
27 KAJIAN STATUS SISTEM TIYAITIKI DI PERAIRAN PESISIR TELUK TANAH MERAH JAYAPURA PAPUA Puguh Sujarta
198-203
28 FAKTOR KONDISI FISIK RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2013-2015 Sri Komalaningsih dan Yuyun Siti Nurjanah
204-212
29
30
31
32
EKOLOGI DAN POTENSI INVASIF Acacia Decurrens DI SEBAGIAN KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI YOGYAKARTA Sutomo
213-219
KARAKTERISTIK VEGETASI DI SEKITAR MATA AIR DI WILAYAH KABUPATEN KLATEN, JAWA TENGAH Wiryanto, Sugiyarto, Fahrur Nuzulul Kurniawati, Rizma Dera Anggraini Putri, dan Muhammad Ridwan
220-224
DIVERSITY OF PLANTS AND RESERVES ESTIMATION CARBON ABOVE GROUND LEVEL IN FOREST AREAS BUKIT BARISAN WEST SUMATRA Yastori, Chairul, Syamsuardi, Mansyurdin, dan Tesri Maideliza
225-230
KARAKTERISASI DAN DETERMINASI TANAMAN LAMUN (SEAGRASS) DI KAWASAN PERAIRAN PANTAI SEKITAR KOTA DENPASAR Deny Suhernawan Yusup
231-234
BIDANG GENETIKA DAN BIOTEKNOLOGI 33 INDUKSI PERAKARAN TUNAS KANTONG SEMAR (Nepenthes Ampullaria Jack) DENGAN BEBERAPA KONSENTRASI INDOLE ACETIC ACID (IAA) SECARA IN VITRO Suwirmen, Zozy Aneloi Noli, dan Anzharni Fajrina
235-241
PROSIDING, Copyright© 2016
vi
SEMINAR NASIONAL BIOSAINS 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
34 STUDI PENDAHULUAN VARIASI GENETIK MASYARAKAT DAYAK DI KOTA PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAHBERDASARKAN ENAM LOKUS MIKROSATELIT AUTOSOM I Ketut Junitha dan Lucia Emy Octavia
242-247
35 REGENERASI TUNAS DARI KALUS MUTAN SORGUM VARIETAS KAWALI, MANDAU DAN SUPER I Endang Gati Lestari dan Iswari S. Dewi
248-257
36 PENGARUH BUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK TEKSTIL DI SUNGAI KAWASAN DESA MANGUNARGA KAB.SUMEDANG TERHADAP PEMBELAHAN SEL AKAR BAWANG MERAH (Allium cepa) Annisa dan Hana Hunafa Hidayat
258-261
37 APLIKASI PENANDA MOLEKULER UNTUK MEMPELAJARI KERAGAMAN JENIS JAMUR ENDOFITIK PADA TANAMAN HUTAN Istiana Prihatini
262-274
PROSIDING, Copyright© 2016
vii
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
INDUKSI TUNAS LATERAL ALOCASIA BAGINDA KURNIAWAN DAN P.C. BOYCE DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH BA DAN GA3 BUD LATERAL INDUCTION OF ALOCASIA BAGINDA KURNIAWAN AND P.C. BOYCE WITH PLANT GROWTH REGULATOR BA AND GA3 Siti Fatimah Hanum* dan Dewi Lestari UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali. 82191 *Email :
[email protected] ABSTRAK Alocasia baginda Kurniawan & P.C. Boyce memiliki potensi sebagai tanaman hias daun. Perbanyakannya selama ini dari pemisahan anakan (split), sehingga jumlah bibit yang diperoleh dalam waktu yang singkat tidak banyak. Untuk membantu mendapatkan jumlah bibit yang banyak, dilakukan upaya induksi tunas lateral dengan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) BA dan GA3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi zat GA3 dan BA terhadap pertumbuhan tunas lateral pada tanaman Alocasia baginda. Kegiatan dilakukan di rumah kaca Kebun Raya “Eka Karya” Bali pada bulan Juni-September 2014. Percobaan menggunakan 2 faktorial yaitu jenis ZPT dan konsentrasi ZPT. Jenis ZPT yang digunakan adalah GA3 dan BA. Konsentrasi yang digunakan 0, 500 dan 1000 ppm. Jumlah sampel 15 pot. Parameter yang diamati adalah jumlah tunas dan jumlah daun. Media tanam yang digunakan adalah humus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada 12 minggu setelah aplikasi, rata-rata persentase tumbuh Alocasia baginda terbesar adalah BA (500 ppm) dan kontrol (0 ppm) yaitu 100%. Sedangkan rata-rata jumlah tunas baru terbanyak adalah pada BA 1.000 ppm(1 tunas/tanaman) dan terendah adalah kontrol (0 tunas/tanaman), dan rata-rata jumlah daun terbanyak adalah kontrol (1 daun /tanaman) dan terendah adalah BA (1.000 ppm). Kata Kunci : Alocasia baginda, Perbanyakan, Zat pengatur tumbuh ABSTRACT Alocasia baginda Kurniawan & P.C. Boyce has potential as leaf ornamental plant. This plant is usually propagated by split, so only produce a limited number. Therefore, we try to induce bud lateral growth with plant growth regulator BA and GA3. The aim of this research is to find out effect of plant growth regulator and its concentration to induce lateral bud. This research conduct at Eka Karya Bali Botanical Garden house glass from Juni-September 2014, using two factorial that consist of type and dosis of plant growth regulator. Plant growth regulator type are GA3 and BA. Dosis are 0, 500, 1000 ppm. Total spesimens are 15 pot. Parameter in this research are percentage of living rhizome, number of new buds and new leaves. The results of this research show that the biggest average number of living rhizome percentage is BA 500 ppm and control (100%). The average number of new bud using plant growth regulator at BA 1000 ppm (1 new bud/plant) and the lowest is control (0/plant). The average number of new leaves most is control (1 leaves/plant). Keywords: A. baginda, lateral bud induction, plant growth regulator. PENDAHULUAN Keanekaragaman hayati Indonesia menjadi sumber bagi pengembangan tanaman hias di Indonesia. Banyak tanaman yang awalnya hanya tumbuh liar hutan dikembangkan menjadi tanaman hias bernilai estetika tinggi melalui penyilangan dan teknik lain sehingga lahir ratusan PROSIDING, Copyright© 2016 60
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
varian baru yang meramaikan pasar tanaman hias Indonesia. Tanaman hias yang semula hanya merupakan hobi, kini menjadi peluang usaha yang menjanjikan dan menguntungkan secara ekonomi (Agromedia, 2007a). Beberapa waktu lalu, pasar tanaman hias diramaikan oleh famili Araceae seperti Aglaonema, Caladium, Philodendron dan Anthurium. Kini, marga Alocasia mulai menjadi idola. Daun Alocasia tebal dan memiliki urat daun menonjol dengan pola yang bermacammacam. Karakter seperti inilah yang banyak digemari hobiis tanaman hias akhir-akhir ini (Agromedia, 2007b). Selain itu, Alocasia juga asli Indonesia. Dari 70 spesies yang sudah dideskripsikan di dunia, sekitar 50% terdapat di kawasan hutan di kepulauan Indonesia. Sekitar 23 spesiesnya ditemukan di Kalimantan dan 20 di antaranya merupakan jenis-jenis endemik (Yuzammi, 2007). Salah satu tanaman Alocasia endemik Kalimantan Timur yang potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman hias adalah Alocasia baginda Kurniawan & P.C. Boyce. Tanaman ini berasal dari Kalimantan Timur. Tanaman ini merupakan tanaman herba terrestrial yang tegap dengan tinggi 25-30 cm dan berkembang dari rhizome. Daunnya tumbuh bersamaan hingga 4 helai, menyebar, panjang petiolesnya 13-23 cm, terdapat seludang di bagian yang lebih pendek, gundul, hijau pucat dengan bercak putih tersebar di bagian bawah, selubung persisten; helai daun besar, bulat telur hingga sub-bundar, tangkai daunnya menjorok ke tengah daun, dengan panjang 10-18 cm dan lebar 7-12 cm; daunnya berbulu, tebal dan kokoh; permukaan daun bagian atas berwarna hijau gelap kusam dan abu-abu pucat, yang keduanya dipisahkan oleh urat daun utama dan marjinal; permukaan bawah daun hijau pucat dari bagian distal hingga pelepah, vena primer dan marginal berwarna merah tua, acuminate puncak ke apiculate; perbungaan berpasangan soliter, panjang gagang bunga 12-13 cm berwarna putih kehijauan (Kurniawan & P.C. Boyce, 2011). Morfologi tanaman ini terlihat pada Gambar 1. Meski potensial dikembangkan menjadi komoditas tanaman hias, namun Alocasia pada umumnya mengalami masalah, yaitu stoknya yang terbatas. Alokasia umumnya bisa diperbanyak setek batang/pucuk, pemisahan anakan, perbanyakan melalui umbi akar, cacah umbi akar dan biji (Swadaya, 2008). Namun metode-metode ini membutuhkan waktu lama, hingga akhirnya stok Alocasia yang beredar di pasar sebagian berasal dari hutan (AgroMedia 2007b). Oleh karena itu, diperlukan metode perbanyakan yang efektif untuk menghasilkan anakan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu secepatnya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. Alocasia baginda selama ini diperbanyak menggunakan pemisahan anakan (split). Pemisahan tersebut tidak efisien karena baru bisa dilakukan ketika umurnya telah dewasa dan secara fisik telah menghasilkan anakan. Pemisahan akan efisien jika tunas samping yang menghasilkan anakan bisa tumbuh lebih banyak. Oleh karena diperlukan cara untuk meningkatkan pertumbuhan tunas samping, sehingga anakannya lebih banyak. Salah satu caranya adalah dengan mengaplikasikan zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT seperti asam giberelat (GA3) dan benzyladenine (BA) dapat menginduksi pertumbuhan vegetatif pada beberapa jenis tanaman. Aplikasi GA3 dan BA pada Anthurium meningkatkan jumlah tunas lateral dan waktu inisiasi tunas yang lebih cepat dibanding kontrol (Budiarto, 2010). Stek anak umbi Amorphophalus paenifollius yang dimanipulasi dengan asam giberelin (GA3) juga menghasilkan jumlah mata tunas yang berkecambah paling banyak (Cahyaningsih dan Siregar, 2013). Diharapkan hasil yang sama juga akan terjadi pada Alocasia baginda. Oleh karena itulah, penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi zat GA3 dan BA terhadap pertumbuhan tunas lateral pada tanaman Alocasia baginda ini dilakukan. MATERI DAN METODE Percobaan dilakukan di rumah kaca UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali pada bulan Juni-September 2014. Lokasi percobaan berada pada ketinggian 1250 m dpl. Bahan yang digunakan adalah rhizome Alocasia baginda, humus sebagai media PROSIDING, Copyright© 2016 61
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
tanam, dan ZPT GA3 dan BA. Alat yang digunakan yaitu pot ukuran diameter 15 cm, pisau, semprotan, dan alat tulis. Percobaan mengunakan rancangan faktorial dengan dua faktor yaitu jenis ZPT (GA3dan BA) serta konsentrasi ZPT (0, 500 dan 1000 ppm). Parameter yang diamati adalah persentase rhizome yang mampu tumbuh, jumlah tunas yang tumbuh dan jumlah daun. Jumlah tunas dihitung dari tunas yang muncul dari mata tunas. Jumlah daun dihitung berdasarkan jumlah daun baru yang terbentuk setelah pemangkasan. Material Alocasia baginda di Kebun Raya “Eka Karya” Bali masih sangat terbatas, sehingga penelitian ini hanya melakukan 5 perlakuan dengan 3 ulangan. Total spesimen yang digunakan sebanyak 15 pot. Rhizome Alocasia baginda dipilih dari tanaman yang telah memiliki minimal 3 helai daun. Rhizome kemudian ditanam dalam pot diameter 15 cm dengan media tanaman humus. Rhizome kemudian disemprot dengan ZPT. Setiap formula semprotan dicampur dengan 0,05% tween 20. Penyemprotan dilakukan satu kali hingga basah (± 40 ml). HASIL Hasil pengamatan pengaruh ZPT terhadap pertumbuhan Alocasia baginda pada minggu ke 12 terlihat pada parameter persentase pertumbuhan, jumlah tunas baru dan jumlah daun yang terbentuk. Rata-rata persentase pertumbuhan Alocasia baginda terbaik diperoleh pada perlakuan ZPT BA 500 ppm dan kontrol (0 ppm) karena semua sampel yang diuji tetap hidup. Sedangkan Alocasia yang diberi perlakuan (GA3 500 ppm,GA3 1000 ppm, BA 1000 ppm) mengalami kematian masing-masing satu sampel.
Gambar 1. Rata-rata persentase pertumbuhan Alocasia baginda setelah pemberian GA3 dan BA pada 12 minggu setelah aplikasi Kontrol (0 ppm)
GA3 (500 ppm)
GA3 (1000 ppm)
BA (500 ppm)
BA (1000 ppm) Jumlah tunas baru*; BA (1000 ppm); 1
Jumlah tunas baru*; Jumlah tunas baru*; Jumlah tunas baru*; GA3 (500 ppm); 0,67 GA3 (1000 ppm); 0,67 BA (500 ppm); 0,67
Jumlah tunas baru*; Kontrol (0 ppm); 0
Gambar 2. Rata-rata jumlah tunas baru Alocasia baginda setelah pemberian GA3 dan BA pada 12 minggu setelah aplikasi PROSIDING, Copyright© 2016 62
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
Penggunaan ZPT terlihat mempengaruhi pertumbuhan tunas. Pada Gambar 2 terlihat rata-rata jumlah tunas baru yang paling banyak (1 tunas/tanaman) adalah pada perlakuan BA 1000 ppm, sedangkan yang terendah adalah pada kontrol (0 ppm) karena hingga minggu ke-12 setelah aplikasi tidak menghasilkan tunas baru. Perlakuan pemberian BA 500 ppm, GA3 1000 ppm dan GA3 500 ppm juga menghasilkan tunas baru namun rata-ratanya kurang dari 1 tunas/tanaman karena ada sampel tanaman yang mati. Parameter yang lain yang diamati adalah jumlah daun. Gambar 3 memperlihatkan bahwa rata-rata jumlah daun terbanyak adalah pada kontrol (0 ppm) yaitu 1 daun/tanaman, sedangkan jumlah daun yang paling sedikit adalah pada pemberian BA (1000 ppm) yaitu 0 daun/tanaman.
Gambar 3. Rata-rata jumlah daun Alocasia baginda setelah pemberian GA3 dan BA pada 12 minggu setelah aplikasi PEMBAHASAN Alocasia baginda yang mendapat perlakuan GA3 dan BA memperlihatkan pertumbuhan tunas lateral pada 12 Minggu Setelah Tanam (MST). Jumlah tunas lateral baru terbanyak terdapat pada perlakuan BA 1000 ppm. Tunas lateral baru juga ditemukan pada sampel yang mendapat perlakuan ZPT BA 500 ppm, GA3 500 ppm, dan GA3 1000 ppm. Hal ini berbanding terbalik dengan kontrol yang belum menghasilkan tunas lateral sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ZPT memang berpengaruh terhadap tumbuhnya tunas lateral. Hasil ini juga sesuai dengan yang dilakukan Sutisna (2010), bahwa aplikasi GA3 dan BA pada tanaman Anthurium cv. Carnaval juga meningkatkan jumlah tunas lateral, panjang tunas, dan jumlah daun muda yang terbentuk dibandingkan tanpa aplikasi ZPT. Namun demikian, pertumbuhan tunas lateral ini lebih lama dibandingkan pada Anthurium cv. Carnaval yaitu 4 minggu setelah pemberian aplikasi ZPT (Sutisna, 2010). Kemungkinan hal ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi ZPT yang diberikan. Rata-rata jumlah daun baru yang terbentuk paling banyak terdapat pada kontrol (0 ppm), sedangkan daun yang dihasilkan rhizome yang disemprot BA dan GA3 lebih sedikit. Hasil ini berbeda dengan yang diperoleh Sardoei (2014) yang menyatakan bahwa penggunaan BA dan GA3 meningkatkan jumlah daun baru yang terbentuk pada Dizigotheeca elegantissima, Schefflera arboricola L dan Ficus benjamina L. dengan dosis 100-200 ppm pada 60 hari setelah penyemprotan. Meski demikian beberapa penelitian lain juga memberikan informasi bahwa BA dan GA3 tidak mempengaruhi jumlah daun sampel. Puspitasari (2008) menyatakan tanaman A. hookeri mempunyai jumlah daun yang paling sedikit pada perlakuan GA3 karena GA3 lebih banyak pengaruhnya pada pertumbuhan ruas-ruas batang daripada pada pertumbuhan daun. Hasil penelitian Nixon dan Wilfret (1993) memperlihatkan bahwa penggunaan BA (12,5; 25; 50 ppm) tidak berpengaruh terhadap pembentukan daun baru pada umbi Caladium. PROSIDING, Copyright© 2016 63
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” A
B
C
Gambar 1. A. Morfologi daun Alocasia baginda; B &C Tunas lateral pada Alocasia baginda Variasi pengaruh yang ditunjukkan oleh hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan ZPT yang spesifik akan menghasilkan respon yang spesifik pula (Latimer & Scoggins, 2012), apalagi ZPT juga berkombinasi dengan hormon alam (Hartmann et.al. 1997). BA sebagai salah satu bentuk sitokinin, membantu proses pembelahan sel selain itu menghambat penuaan (Hartmann et.al. 1997) dan meningkatkan jumlah cabang lateral (Latimer & Scoggins, 2012). Sementara GA3 sebagai bentuk dari Gibberellin berperan dalam pembentukan enzim benih pada sereal, menginduksi perkecambahan biji, dan merangsang pembungaan pada tanaman hari panjang dan biennials (Hartmann, et.al.1997). Senyawa ini juga memiliki fungsi penting pada perkecambahan dan mengontrol dormansi.. Belum tampaknya pengaruh yang nyata ZPT pada penelitian ini juga disebabkan oleh terbatasnya sampel penelitian. Jika ditingkatkan jumlah sampelnya, hasil yang didapatkan diharapkan lebih terlihat. SIMPULAN Perbanyakan Alocasia baginda dengan menggunakan zat pengatur tumbuh BA dan GA3 dengan dosis 500-1000 ppm dapat meningkatkan rata-rata jumlah tunas lateral yang tumbuh. Namun demikian, penelitian ini sebaiknya dilakukan lebih lanjut dengan jumlah sampel dan perlakuan konsentrasi yang lebih banyak dan beragam supaya hasilnya lebih signifikan. UCAPAN TERIMAKASIH Terima kasih diucapkan kepada Tri Warseno, Ni Putu Sri Asih dan Kepala Satker UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Penelitian ini didanai dari Sub kegiatan Konservasi jenis-Jenis Araceae di Pulau Kalimantan. DAFTAR PUSTAKA Agromedia, R. 2007a. Mempercantik Daun Alocasia. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Agromedia, R. 2007b. Ensiklopedia Tanaman Hias. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Budiarto, K. 2010. GA3 and BA promote lateral shoot production on several cut flower Anthurium cultivars. Agrivita. 32(1): 13-18.
PROSIDING, Copyright© 2016 64
Seminar Nasional Biosains 2, Denpasar – Bali, 19-20 November 2015 “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi”
Cahyaningsih, R. dan H.M. Siregar. 2013. Upaya memperoleh bibit Suweg {Amorphophallus Paeoniifolius (Dennst.) Nicolson} melalui stek umbi dan stek rachis yang dimanipulasi dengan Zat Pengatur Tumbuh. Berita Biologi 12(1) - April 2013. Hal. 87-95. Hartmann, H.T.; D.E.Kester; F.T.Davies and R.L. Geneve. 1997. Plant propagation. Principles and Practices. Sixth edition. Prentice Hall. New Jersey. Kurniawan, A and P.C.Boyce. 2011. Studies on the Alocasia Schott (Araceae-Colocasieae) of Borneo II: Alocasia baginda, a New species from eastern Kalimantan, Indonesia. Acta phytotax. Geobot. 60(3): 123-126 Latimer, J.G., and H. Scoggins.2012. Using Plant Growth Regulators on containerized Herbaceous Perennials. Colleger of Agriculture and Life sciences. Virginia Polytechnic institute and State University. 40 page. Nixon, S.E. and G.J.Wilfet. 1993. Effect of plant growth regulator on leaf development of Caladium. Proc. Fla. State Hort. Soc. 106: 283-286 Puspitasari, A.C. 2008. Pengaruh komposisi media dan macam zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman anthurium hookeri. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Swadaya, RP. 56 Alokasia Eksotis: Memperbanyak, Merawat dan Mempercantik. Penebar Swadaya, Jakarta. Sardoei, A.S. 2014. Plant growth regulators effects on the growth and photosynthetic pigments on three indoor ornamental plants. European Journal of Experimental Biology, 4(2):311-318 Sutisna, A. 2010. Teknik mempercepat pertumbuhan tunas lateral untuk perbanyakan vegetative Anthurium dengan aplikasi GA3 dan BA. Buletin Teknik Pertanian.Vol. 15. No 2. Hal:56-59 Yuzammi. 2007. Primadona Baru Alokasia Eksotis. Cetakan pertama. PT. Gramedia. Jakarta
PROSIDING, Copyright© 2016 65