.
PROGRAM STRATEGIS 2010
DINAS PERHUBUNGAN JAKARTA, 05 MEI 2010
I. BUSWAY I. OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR 9 dan 10 NO 1
ACTION PLAN Pengadaan Articulated Bus
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
Des 2010
97.000.000.000
Dishub
- Penetapan Gubernur
5 Mei 2010
- Kontrak
14 Mei 2010
94. 859.205.238
Dishub
Mei-Des 2010
-
Dishub
Pengadaan Single Bus
Des 2010
205.700.000.000
Dishub
- Proses Lelang Ulang
April-Juni 2010
-
Dishub
- Penetapan Gubernur
Juni 2010
-
Instansi Terkait
- Kontrak
Juni 2010
Anggaran tersedia Rp. 130.000.000.000
Dishub
- Pelaksanaan 2
TARGET WAKTU
- Pelaksanaan
Jun-Des 2010
Instansi Terkait
Dishub
Catatan : 1. Pengadaan Bus sesuai Pergub Nomor 1475/2009 tentang Penetapan Anggaran dan Tahapan Kegiatan Tahun Jamak Pengadaan Armada Busway (Anggaran 2009 Rp.75 milyar dan Anggaran 2010 Rp.227,7 milyar). 2. Untuk pengadaan Articulated Bus (25 unit) diusulkan PT. Asia Auto International sebagai pemenang dengan Harga Negosiasi Rp. 94. 859.205.238,3. Untuk Pengadaan Single Bus (114 unit; Koridor 9=69 unit, koridor 10=45 unit), Tahap Evaluasi Dokumen Prakualifikasi ulang; lulus prakualifikasi 4 perusahaan (Korindo, DGMI, Adedanmas dan Srikandi.).
I. BUSWAY I. OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR 9 dan 10 NO
ACTION PLAN
1 Perbaikan/Pemeliharaan Halte 2 Perbaikan/Pemeliharaan Cheker Plat Dan Atap Canopy 3 Pemilihan Operator Bus - Penyiapan Dokumen Lelang - Pelaksanaan Lelang - Kontrak 4 Operasional Koridor 9 Dan 10
TARGET WAKTU Juni-Des 2010
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
Rp. 1.819.885.000
Dishub
Juni-Des 2010
Rp. 694.350.000
Dishub
Des 2010
-
BLUTJ
April-Mei 2010
-
BLUTJ
Juni-Nov 2010
-
BLUTJ
Des 2010
-
BLUTJ
Des 2010
Instansi Terkait
Catatan : Masih diperlukan anggaran untuk perbaikan halte koridor 10 (diusulkan melalui APBD-P 2010)
I. BUSWAY PERBAIKAN HALTE BUSWAY KOR 9 ( Pinang Ranti - Pluit ) dan KOR 10 ( Cililitan – Tj Priok ) - Data Halte : • Kor 9 : 23 Halte • Kor 10 : 18 Halte - Halte yang Rusak : • Kor 9 : 5 Halte • Kor 10 : 14 Halte - Biaya Perbaikan Rp. 5.5 Milyar : • Biaya yang Tersedia Th. 2010 = Rp. 1.9 Milyar • Kekurangan Biaya yang akan diusulkan dalam anggaran perubahan Tahun 2010 = Rp. 3.6 Milyar
I. BUSWAY 2. OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR 1-8 NO
ACTION PLAN
TARGET WAKTU
ANGGARAN (Rp.)
PENANGGUNG JAWAB
1
Pemasangan dan Penyempurnaan Rambu Lalu Lintas Dikawasan Koridor 1-7
Juni-Des 2010
2.045.685.000
Dishub
2.
Pemasangan dan Penyempurnaan Marka dan Tanda Jalan Dikawasan Koridor 1-7
Juni-Des 2010
4.410.334.000
Dishub
3
Portal Koridor Busway
Juli 2010
1.139.400.000
Dishub
ay
PORTAL BUSWAY KORIDOR 6 (RAGUNAN – KUNINGAN)
Ja
lu
r
B
u
sw
LATUHARHARI
JL. Rasuna Said 662 400
150
kecual i busway
Kuningan Timur
400
BUSWAY
850
JL. Rasuna Said JL. Mampang Prapatan
600 450
500
1000
525
JL. Buncit Raya
950
: PORTAL UTARA - SELATAN : PORTAL UTARA – SELATAN DAN SELATAN – UTARA
800
JL. Warung Jati Barat
900
Pejaten 850
: PORTAL SELATAN - UTARA
675 675
: HALTE BUSWAY
950
RAGUNAN
PORTAL BUSWAY KORIDOR 5 (KP MELAYU – ANCOL)
B
u
sw
ay
ANCOL
450
lu
r
413 Ja
JL. Gunung Sahari Jembatan Merah
kecual i busway
2250
150
600
BUSWAY 700
JL. Senen Raya Sentral 1400 Senen
PORTAL
700
JL. Kramat Raya
Salemba700 450 UI JL. Salemba
: PORTAL UTARA - SELATAN
550
: PORTAL UTARA – SELATAN DAN SELATAN – UTARA
JL. Matraman
600
Matraman JL. Bekasi Timur
: PORTAL SELATAN - UTARA
560
Pasar Jatinegara
: HALTE BUSWAY
1400
TERMINAL KAMPUNG MELAYU
DEPO K
RAWA BUAYA PERINTIS PEMUDA CNG FILLING STATION BUS DEPO
PINANG RANTI DEPO H KAMPUNG RAMBUTAN
Lokasi Pool - SPBBG
STASIUN PENGISIAN BBG KOR 2
SPBG Jalan Perintis Kemerdekaan
• PETROS GAS • High Pressure • Pasokan Terbatas
KOR 3
SPBG Jalan Pemuda
• Pertamina • Low Pressure • Pasokan Terbatas
KOR 4 KOR 5 KOR 6 KOR 7 KOR 8
SPBG Depo K (Pesing)
Rp. 3.600,-/LSP
Rp. 2.562,-/LSP
• Pemprov DKI (Ex PPD) • Low Pressure Rp. 2.562,-/LSP • Pasokan Terbatas
SPBG Rawa Buaya
• PETROSS GAS • High Pressure • Pasokan Terbatas
SPBBG Pancoran
• Primkoppau • Low Pressure • Pasokan Terbatas
Rp. 2.562,-/LSP
SPBBG Gandaria
• Pertamina • Low Pressure • Pasokan Terbatas
Rp. 2.562,-/LSP
Rp. 3.600,-/LSP
SPBBG BELUM BEROPERASI
SPBBG DEPO H
SPBBG KAMPUNG RAMBUTAN
SPBBG TANAH MERDEKA
SPBBG PINANG RANTI
• ANDALAN AKSARA PRIMA • High Pressure • Exclusive • • • •
ANDALAN AKSARA PRIMA High Pressure Exclusive Status : Gas Input Ready
• ANDALAN AKSARA PRIMA • High Pressure • Exclusive • • • •
T. ENERGY High Pressure Exclusive for Busway Gas Input Ready
Perbandingan Harga Dasar Gas (yang dibeli SPBBG) • HARGA DASAR PERTAMINA – Harga Gas per LSP = Rp. 1.460,-
• HARGA DASAR PGN – Harga Gas K2 : US $ 4.3 per Mmbtu + Rp. 750,00 per m2 – Dengan asumsi Kurs 1 US $ = Rp. 9.100,- didapatkan harga Gas per LSP sebesar Rp. 2,086.91
• Selisih harga dasar antara Pertamina dan PGN sebesar : Rp. 626.91 (lebih mahal PGN)
I. BUSWAY 3. OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR 1 Kontrak dengan operator bus PT. JET berakhir tanggal 15 Januari 2011, alternatif solusi: a. Perpanjangan Kontrak dengan PT JET (addendum kontrak ) Legal aspek? b. Lelang investasi murni (pola lelang operator koridor 4, 5, 6, dan 7) Keterbatasan waktu c. Pengadaan bus (APBD) dan lelang operator (investasi) Keterbatasan waktu d. Lelang operator menggunakan bus eksisting (maksimum 2 tahun), rencana aksi: NO
ACTION PLAN
TARGET WAKTU
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
1
Evaluasi pelaksanaan PKS
April-Juni 2010
BLUTJ
2
Penilaian kelaikan teknis bus
Juni-Juli 2010
Dishub, BLUTJ
3
Penyiapan dokumen lelang operator dengan bus eksisting
Juni-Agust 2010
BLUTJ
4
Lelang Operator
Sept-Des 2010
BLUTJ
5
Penyempurnaan 6 halte busway untuk articulated bus
Sept-Des 2010
6
Operasional Operator Baru
Januari 2011
Rp 7.966.450.000 (diusulkan melalui APBD-P 2010)
Dishub
Instansi Terkait
HALTE KOTA
WTC MANGG A DUA
KOTA
RENCANA HALTE BUSWAY ARTICULATED PADA KORIDOR 1 (BLOK M – KOTA)
MANGGA DUA SQUARE
GLODOK
GLODOK
JEMBATAN MERAH
OLIMO
OLIMO
MANGGA BESAR
MANGGA BESAR
SAWAH BESAR
SAWAH BESAR
HALTE HARMONI (HCB)
HCB
PECENONGAN JUANDA
HALTE
MONASJELAMBAR
MONAS
KETERANGAN :
PERWIRA
DEPLU
BANK INDONESIA
GAMBIR 1 BANK INDONESIA GAMBIR 2
= HALTE ARTICULATED ( 3 PINTU )
= 9 UNIT
SARINAH
= HALTE SATU PINTU
= 11 UNIT
BUNDERAN HI
KWITANG SARINAH
BUNDERAN H.I
BALAIKOTA
BIAYA HALTE ARTICULATED 11 UNIT = 10 M
KRAMAT SENTIONG
TOSARI
TOSARI
HALTE DUKUH ATAS
DUKUH ATAS
LATUHARHARY
HALIMUN
SETIA BUDI SULTAN AGUNG MENARA DUTA
KARET
SETIABUDI
KARET JASA RAHARJA
BENHIL
BENHIL
PLAZA KUNINGAN
POLDA METRO
POLDA METRO
PASAR FESTIVAL
GELORA BUNG KARNO
BUNDERAN SENAYAN
GELORA BUNG KARNO YAYASAN RPI
BUNDERAN SENAYAN GRAHA IRAMA
MASJID AGUNG
RASUNA SAID/TIMAH MESJID AL-AZHAR
BLOK M
MAMPANG PRAPATAN/HERO
TERMINAL BLOK M
K1. Blok M – Kota K2. P Gadung – Harmoni K3. Kalideres - Harmoni
d
K4. Pulogadung – Dukuh Atas
e d
K5. Kp. Melayu - Ancol K6. Ragunan - Kuningan
e
K7. Kp.Rambutan – Kp.Melayu
g g
K8. Lb Bulus - Harmoni e
f
B
K9. Pinang Ranti – Pluit K10. Cililitan - Tanjung Priok
AB A
ef
K11. Kp. Melayu - Pulogebang K12. Pluit – Tanjung Priok
AB
A
B
c
K13. Ciledug – Blok M K14 UI - Manggarai K15. Blok M – Pondok Kelapa
C
a
RUTE BUSWAY KORIDOR 1 - 15 b
RENCANA BUSWAY KORIDOR 11 - 15 No
TINJAUAN
K 11
Kp. Melayu – Pulo Gebang
K 12
Pluit –Tanjung Priok
K 13
Ciledug – Blok M
K 14
UI – Manggarai
K 15
Blok M – Pondok Kelapa
1
Lahan
Tersedia
Tersedia
Butuh pelebaran jalan/Elevated
Butuh pelebaran jalan/Elevated
Butuh pelebaran jalan
2
Demand
Peringkat 3
Peringkat 2
Peringkat 5
Peringkat 1
Peringkat 4
3
Transfer antar Koridor
3 Koridor (K 5,7,10)
4 Koridor (K 1,5, 9,10)
2 Koridor (K 1, 8)
2 Koridor (K 4,9)
4 Koridor (K 1,9,7,10)
4
Transfer Antar Moda
Psr Klender)
2 Stasiun ( Jt negara,
2 Stasiun, (Kota, Tj
1 Terminal (Blok M)
3 Stasiun,
1 Stasiun, (Cawang) 1 Terminal
1 Terminal (Kp
Melayu)
5
Biaya
Rp. 62.907.738.475
Priok)
1 Terminal (Tj Priok)
(Manggarai, Psr Minggu, Tj Barat)
1 Terminal
(Blok M)
(Manggarai) Rp. 145.168.291.000
Rp. 45.861.460.726
Dari data diatas diusulkan untuk pembangunan Koridor tahun 2011 adalah Koridor 11 (Kp. Melayu – Pulo Gebang) dan Koriodor 12 (Pluit – Tanjung Priok)
Rp. 109.131.741.926
Rp. 110.642.012.000
I. BUSWAY 4. STANDAR PELAYANAN MINIMUM
Terdiri atas 4 sub-bagian yang mengatur sebanyak 28 Standar Pelayanan Minimal
KEHANDALAN PELAYANAN
KESELAMATAN DAN KEAMANAAN
INSTANSI TERKAIT KEMUDAHAN
KENYAMANAN
I. BUSWAY 4. STANDAR PELAYANAN MINIMUM Mengikat dinas-dinas dan badan-badan terkait dalam penyelenggaraan busway. Instansi Terkait Dinas Perhubungan
Dinas PU
a. Koordinasi instansi terkait; b. Perencanaan jaringan busway; c. Pembangunan halte, jembatan penyebrangan dan fasilitas lainnya; d. Pemeliharaan sarana dan prasarana e. tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan.
a. Pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jalur Busway; b. menjamin ketersediaan jalur busway yang sesuai spesifikasi; c. tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BLU Transjakarta a. b. c. d. e. f. g. h. i.
j. k. l.
Mengoperasikan busway; pemilihan dan penetapan operator; Penyusunan dan pengendalian SOP/SPM; pengawasan dan pengendalian sistem pengoperasian; perawatan sarana dan prasarana; pengelolaan dan pengendalian sistem tiket; pengelolaan keuangan; perhitungan biaya Rupiah per Kilometer operator; pelaksanaan kordinasi dan kerjasama dengan satuan kerja perangkat daerah/unit kerja satuan kerja perangkat daerah, instansi pemerintah dan pihak terkait; penyiapan rencana strategis bisnis; pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; tugas lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
I. BUSWAY 4. STANDAR PELAYANAN MINIMUM BUSWAY Tanggung jawab Operator Busway dalam penyelenggaraan busway meliputi: a. melaporkan kegiatan angkutan umum busway setiap bulan kepada pimpinan Transjakarta; b. mengoperasikan kendaraan yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; c. mengangkut penumpang sesuai dengan kapasitas yang ditetapkan; d. mengoperasikan kendaraan sesuai izin trayek yang dimiliki; e. mengutamakan keselamatan dalam mengoperasikan kendaraan sehingga tidak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa; f. mempekerjakan pengemudi yang memenuhi persyaratan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merupakan pengemudi perusahaan yang bersangkutan; g. menaikan dan menurunkan penumpang pada tempat-tempat yang telah ditentukan; h. mematuhi standar pelayanan minimal dan standar operasi prosedur yang ditetapkan.
II. ANGKUTAN UMUM 1. PENATAAN ANGKUTAN UMUM Kerangka Acuan Kerja Uraian
Evaluasi Angkutan Umum
Biaya
Kajian Feeder Angkutan Massal/MRT
Rp. 1.835.000.000
Rp.
Latar Belakang Lingkup Pekerjaan
Studi Pelayanan Bus Feeder (ITDP)
900.000.000
US$ 600.000
Kondisi transportasi Jakarta a. b. c. d. e.
f.
g.
Identifikasi layanan angkutan umum Klasifikasikan karakteristik angkutan umum. Analisis kebijakan tata ruang Evaluasi kondisi angkutan umum. Menyusun konsep pengembangan angkutan umum yang terintegrasi. Menyusun kerangka kebijakan penyelenggaraan angkutan umum. Menyusun dokumen lelang Angkutan Umum.
a. b. c. d. e. f.
g.
h.
Identifikasi kondisi tata ruang wilayah Koordinasi Tim dari Jakarta Rapid Transit Project Identifikasi rute-rute angkutan umum Survei-survei angkutan umum . Survei-survei lalu lintas . Survei persepsi dan kajian sosial ekonomi untuk berpindah menggunakan moda MRT; Menyusun konsep perpindahan antar moda di sekitar 12 stasiun MRT; Menyusun konsep jaringan pelayanan feeder service MRT.
a.
b.
c.
d.
e.
Penyusunan transport model untuk public transport dan reguler traffic. Penyusunan business model untuk feeder busway. Penyusunan konsep kelembagaan dan Institusi Regulator Feeder busway. Capacity Building operator bus dan diseminasi business model feeder busway Persiapan implementasi pilot project feeder busway
Catatan : Mengingat kegiatan kajian feeder busway oleh ITDP mencakup 2 kegiatan lainnya, diusulkan untuk kegiatan kajian penataan angkutan umum dilaksanakan oleh ITDP dengan biaya US$ 600.000 .
II. ANGKUTAN UMUM 1. PENATAAN ANGKUTAN UMUM NO
ACTION PLAN
TARGET WAKTU
ANGGARAN Rp.
PENANGGUNG JAWAB
1
Kajian Feeder Angkutan Umum Massal/MRT
Mei-Des 2010
900.000.000 Dishub
2
Evaluasi Angkutan Umum
Mei-Des 2010 Rp. 1.835.000.000 Dishub
3
Kajian Feeder Busway
Mei-des 2010
4
Implementasi Feeder Busway
Januari 2011
US$ 600.000 ITDP -
Instansi Terkait
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 1. PERBAIKAN TROUBLE SPOT NO 1
ACTION PLAN Evaluasi Pengaturan Lalu Lintas di Beberapa kawasan
TARGET WAKTU
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
Sept-Des 2010
300.000.000
Instansi terkait
- Jl. Juanda I - Jl. Sinabung - Jl. Kostrad (Cendrawasih) - Jl. Brawijaya - Simpang Cengareng-Daan Mogot - Simpang Slipi-Palmerah
Catatan : Januari – Juni beberapa lokasi dibahas dan dimatangkan Implementasi diusulkan melalui APBD-P 2010 termasuk perencanaan (x-1)
1,2 1
1
1,8 3,4
Busway
1,3
1,2 1
MEMASANG MCB BETON DAN RAMBU LARANGAN
Busway
Jl. S. Iskandar Muda
6,9 3,4 PERSIMPANGAN 3 6,9 2 3,4 1 81 TITIK KONFLIK
9,1
Jl.
dr Cen
6,9 3,4 PERSIMPANGAN 3 6,9 2 3,4 1 11 TITIK KONFLIK 1,2
utr aP arm h D
KEB. LAMA BINTARO CIPUTAT RAYA PD. INDAH
sih awa
MEMASANG RAMBU LARANGAN BELOK KANAN
Jl. S. Iskandar Muda
Busway
Busway
Jl. S. Iskandar Muda
3,4
8
a utr aP arm h D
DIALIHKAN KE UTURN (U-U) SIMPANG PODOK INDAH
sih
DIALIHKAN KE UTURN (S-S) SIMPANG BUNGUR
1,3
Busway
Busway
Jl.
wa dra Cen
1,3 5
Jl. S. Iskandar Muda
9,1
Busway
1,8 3,4
Busway
3,4
8
Jl. S. Iskandar Muda
1,3
Jl. S. Iskandar Muda
1,3 5
Jl. S. Iskandar Muda
1
AFTER
Jl. S. Iskandar Muda
BEFORE
1,3
1,2
a
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 2. PERBAIKAN KINERJA SIMPANG NO
ACTION PLAN
1
Kajian Optimalisasi Simpang Sepanjang Koridor Busway (54 Simpang) Koridor 110 Perawatan Lampu Lalu Lintas Zona 1 -3 (111 Simpang) Penyempurnaan Lampu Lalu Lintas Koridor 1 – 10 (63 Simpang)
2 3
TARGET WAKTU Ags-Nov 2010
Feb-Des 2010 Sep-Nov 2010
DATA LAMPU LALU LINTAS NO LOKASI PERSIMPANGAN
LAMPU LAMPU LALU LINTAS ATCS NON ATCS PENYEBERANGAN
LAMPU KEDIP
A. Lampu Lalu Lintas Zona I
103
6
12
15
B. Lampu Lalu Lintas Zona II
91
4
9
17
C. Lampu Lalu Lintas Zona III
48
31
8
33
242
41
29
65
Jumlah
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
Rp. 411.000.000
Dishub
Rp. 575.700.000
Dishub
Rp. 4.863.965.000
Dishub
Catatan: 1. Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi/ATCS (Area Traffic Control System) pada Zona 1 dibangun dan mulai operasikan pada tahun 1995; Pada Zona II dibangun pada kurun waktu tahun 1996-1997 dan dioperasikan pada tahun 1997-1998; Pada Zona III dibangun pada kurun waktu tahun 1996-1997 dan dioperasikan pada tahun 1997-1998. 2. Lampu Lalu Lintas Terkoordinasi/ATCS (Area Traffic Control System) dan Kamera Lalu Lintas pada saat ini sudah tidak dapat berfungsi lagi sejak tahun 2007.
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 3. JALUR SEPEDA MASTER PLAN JALUR SEPEDA DI JAKARTA
Master Plan Non Motorized Transportation (NMT) menitik-beratkan pengembangan Master Plan Sepeda. VISI: Menjadikan sepeda sebagai bagian dari kehidupan keseharian kota Jakarta. JALUR SEPEDA
MISI: Meningkatkan keselamatan bersepeda.
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 3. JALUR SEPEDA LANGKAH-LANGKAH: 1. MENGEMBANGKAN JARINGAN RUTE BERSEPEDA 2. MENYEDIAKAN PARKIR SEPEDA 3. MEMPERLUAS AKSES SEPEDA KE TRANSPORTASI PUBLIK , JALAN DAN JEMBATAN PENYEBERANGAN 4. MENDIDIK MASYARAKAT TENTANG KESELAMATAN BERSEPEDA 5. MENINGKATKAN KESELAMATAN BERSEPEDA MELALUI PENEGAKAN HUKUM 6. MEMPROMOSIKAN KESELAMATAN BERSEPEDA 7. MENERAPKAN KEBIJAKAN DAN PRAKTEK KOTA RAMAH SEPEDA 8. MENINGKATKAN DAN PRIORITASI PENDANAAN UNTUK SEPEDA
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 3. JALUR SEPEDA KRITERIA JEJARINGAN JALUR SEPEDA KESELAMATAN : Rumah Sakit, Puskesmas. KEAMANAN : Kantor Polisi, Pos Satpam. PENDIDIKAN : Sekolah, Bike To School. PERMUKIMAN : Perumahan, Superblok. PUSAT BISNIS : Perkantoran, Bike To Work. TRANSPORTASI MASSAL: Terminal, halte, stasiun kereta api dan MRT. Sepeda sebagai Pengumpan. KLASIFIKASI FASILITAS SEPEDA : Kelas I : Jalur Sepeda – Bike Path Kelas II : Lajur Sepeda – Bike Lane Kelas III : Rute Sepeda – Bike Route
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 4. PENUNJANG PROYEK MRT
1
Kegiatan Penunjang MRT
Juni-Des 2010
Rp 372.700.000
PENANGGUNG JAWAB Dishub
2
Marka Dan Tanda Jalan Di Kawasan Penunjang MRT
Juni-Des 2010
Rp 328.875.000
Dishub
3
Pembangunan Rambu Lalu Lintas DiKawasan Penunjang MRT
Juni-Des 2010
Rp 278.350.000
Dishub
4
Penataan Rambu Lalu Lintas Di Kawasan Penunjang MRT
Juni-Des 2010
Rp 374.300.000
Dishub
5
Penataan Traffic Light Di Kawasan Penunjang MRT Pengadaan MCB
Juni-Des 2010
Rp 143.200.000
Dishub
NO
ACTION PLAN
TARGET WAKTU
ANGGARAN
Underground
Dukuh Atas 13+920
Rail Level : -8.9 Ground Level: 7.4 Construction Height: (16.3)
BKB
Rail Level : -5.37 Ground Level: 11.9 Construction Height: (17.27)
Setiabudi 12+995
Transition
Exit Shaft Bendungan Hilir 12+220
Rail Level : ? Ground Level: 16 Construction Height:?
Istora 10+505 Senayan 09+805
Rail Level : ? Ground Level: 22 Construction Height: ?
Rail Level : -7 Ground Level: 11 Construction Height: (18)
Rail Level : ? Ground Level: 14.8 Construction Height: ?
Sisingamangaraja 08+845
ORIGINAL
Elevat ed
Rail Level : 36 Ground Level: 23 Construction Height: 13
Rail Level : 38 Ground Level: 27 Construction Height: 11
Rail Level : 41 Ground Level: 28.1 Construction Height: 12.9
Rail Level : 41 Ground Level: 28.2 Construction Height: 12.8
Blok M 07+965
Blok A 06+700
Haji Nawi 05+065
Cipete Raya 04+145
Panjang Jalur
14.5 Km (10.5 Km Elevated, 4 Km Underground)
Ditto
Stasiun
12 (8 Elevated, 4 Underground)
12 (7 Elevated, 5 Underground)
Waktu Tempuh
28 menit
Ditto
Waktu berhenti di stasiun
40 – 60 detik
Ditto
Jarak antar stasiun
0.8 – 2.2 km
Tend to Discuss
Headway
5.5 menit (2016)
Ditto
Jumlah Penumpang per hari
340.000 (25016)
Ditto
Rolling Stock
17 train sets (102 cars) | 1 set = 6 cars
Ditto
Kebutuhan Listrik
35 – 40 MVA
Ditto
Kapasitas 30Depo
Lebak Bulus (102 cars)
Ditto
Lebak Bulus (Depo) 00+195
Rail Level : 50.5 Ground Level: 41 Construction Height: 9.5
Fatmawati 02+400
Rail Level : 52 Ground Level: 38.8 Construction Height: 13.2
ALTERNATIVE
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 5. OPERASIONAL PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN UMUM NO
ACTION PLAN
TARGET WAKTU
Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan - Penertiban Angkutan Umum
1
Jan-Des 2010
ANGGARAN Rp. 1.000.000.000,-
PENANGGUNG JAWAB Intansi Terkait
- Penertiban Parkir Liar - Sterilisasi Jalur Busway DATA PETUGAS DAN KESIAPAN OPERASIONAL NO
PERKUATAN PERSONIL/SARANA OPERASIONAL
JUMLAH
1
Petugas
621 orang
2
Truck
3
Motor Trail
200 unit
4
Mobil Derek
22 unit
5
Kijang Patroli
25 unit
6
Gembok Roda
250 unit
1 unit
DATA PELANGGARAN TAHUN 2009 NO
JENIS PELANGGARAN
JUMLAH KENDARAAN
1
Kelengkapan surat-surat
486
2
Rambu dan marka jalan
937
3
Melanggar trayek/rute
113
4
Prosedur pemuatan barang
88
5
Teknis laik jalan
35
6
Persyaratan bagi awak bus
7
Ketentuan tarif JUMLAH
12 1671
III. MANAJEMEN LALU LINTAS DAN PENERTIBAN 5. OPERASIONAL PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN UMUM Penertiban Angkutan Umum di Terminal-Terminal di Wilayah DKI Jakarta Jenis Pelanggaran No
Nama Perusahaan
Teknis
Jenis Penindakan
No. Kend Administrasi
Keterangan
1
Warga Baru
B 7801 WV
Uji Emisi
Tilang
AKAP Kalideres
2
Minibus
B 7433 CC
Uji Emisi
Tilang
AKAP Kalideres
3
Minibus
B 7005 IG
Uji EMisi
Tilang
AKAP Kalideres
4
Minibus
B 1555 CU
Uji EMisi
Tilang
AKAP Kalideres
5
Minibus
B 2012 BU
Uji Emisi, tanpa wiper
Tilang
AKAP Kalideres
6
Batur Salembur
B 7375 ID
KIU Habis Masa berlaku
Tilang
AKAP Kalideres
7
Bulan Jaya
B 7374 CV
KIU habis masa berlaku
Tilang
AKAP Kalideres
8
Bulan Jaya
B 7186 CO
KIU habis masa berlaku
Tilang
AKAP Kalideres
STUK Habis masa berlaku
IV. TERMINAL BUS PULOGEBANG NO
ACTION PLAN Review design
TARGET WAKTU April 2010
PENANGGUNG JAWAB Instansi Terkait
April-Mei 2010
Instansi Terkait
3
Persetujuan akses, Harmonisasi RAB, Persiapan Dokumen Lelang Proses lelang
Mei-Juni 2010
Dishub
4
Kontrak
Juli 2010
Dishub
5
Pelaksanaan pembangunan
Juli 2010– Agustus 2012
Dishub
6
Operasional
Agustus 2012
Instansi Terkait
1 2
Catatan : 1. Pembangunan terminal bus pulogebang sesuai dengan SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1453/2009 tentang persetujuan kegiatan tahun jamak pembangunan terminal bus pulogebang, sebesar Rp. 519.789.653.351,2. Desain awal perlu direvisi untuk mengurangi operasional cost, efisiensi penggunaan ruang. 3. Sesuai rapat di Deputi Gubernur Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Transportasi, tanggal 3 Maret 2010 diputuskan menggunakan biaya sebesar Rp.519.789.653.351 sesuai SK Gub. 4. RAB dengan desain eksisting Rp. 714.782.816.811, RAB setelah revisi desain cukup dengan dana Rp.519.789.653.351 5. Perlu dukungan : a. Rekomendasi Menteri Pekerjaan Umum terhadap desain akses terminal b. Pekerjaan akses terminal (merupakan kegiatan terpisah dari pekerjaan pembangunan terminal)
RAWA BUAYA
3 KM PULO GEBANG
LEBAK BULUS KP. RAMBUTAN
TERMINAL PLAZA, PULO GEBANG, JAKARTA TIMUR
©
Ark Design
STATUS TANAH
Utara
TERMINAL PULO GEBANG
500 + 51
ON/OFF RAMP
BINTARA 49+500
m 037.5 1 = 2 Ln
0 KM . 2 = La2
ON/OFF RAMP
CAKUNG SELATAN
53+650 265.0 m 1 = 1 n L
KM 5 1 . =2 La1
La = JARAK ANTAR AS SIMPANG SUSUN Ln = JARAK ANTAR NOSE
Posisi Terminal Pulogebang di antara I/C Bintara dan I/C Cakung Selatan
KONSEP DESAIN
Terminal ANTAR KOTA
KENDARAAN
KANTOR PENGELOLA TERMINAL & PERWAKILAN PERUSAHAAN BUS
TERMINAL PLAZA
Terminal DALAM KOTA
KENDARAAN
FASILITAS DAN PELAYANAN UMUM
PENUMPANG
PENUMPANG
KETERANGAN 1.
PINTU MASUK ANGKUTAN DALAM KOTA
2.
PINTU KELUAR ANGKUTAN DALAM KOTA
3.
PINTU MASUK PENUMPANG BUSWAY
4.
PINTU MASUK PENUMPANG ANTAR KOTA
5.
PINTU KELUAR 2 ANGKUTAN ANTAR KOTA
6.
PINTU KELUAR PENUMPANG
7.
TAXI
8.
PARKIR PENGUNJUNG
9.
PARKIR SERVICE
10.
AREA MAKAN
11.
AREA PENUMPANG ANTAR KOTA
12.
AREA PERBELANJAAN DAN PELAYANAN UMUM
13.
AREA PENUMPANG DALAM KOTA
14.
AREA PENUMPANG BUSWAY
15.
TAMAN
KETERANGAN 1.
PINTU MASUK ANGKUTAN DALAM KOTA
2.
PINTU KELUAR ANGKUTAN DALAM KOTA
3.
PINTU MASUK PENUMPANG BUSWAY
4.
PINTU MASUK PENUMPANG ANTAR KOTA
5.
PINTU KELUAR 2 ANGKUTAN ANTAR KOTA
6.
PINTU KELUAR PENUMPANG
7.
TAXI
8.
PARKIR PENGUNJUNG
9.
PARKIR SERVICE
10.
AREA MAKAN
11.
AREA PENUMPANG ANTAR KOTA
12.
AREA PERBELANJAAN DAN PELAYANAN UMUM
13.
AREA PENUMPANG DALAM KOTA
14.
AREA PENUMPANG BUSWAY
15.
TAMAN
1
2
3 KETERANGAN 1.
VIDE PENUMPANG ANTAR KOTA
2.
MEZZANINE – PUSAT PERBELANJAAN
3.
VIDE PENUMPANG DALAM KOTA
KETERANGAN
8
6 3 4
9 7 1
5
10 11 12
13
1.
PINTU MASUK ANGKUTAN DALAM KOTA
2.
PINTU KELUAR ANGKUTAN DALAM KOTA
3.
PINTU MASUK ANGKUTAN LUAR KOTA VIA TOL
4.
PINTU KELUAR 1 ANGKUTAN ANTAR KOTA VIA TOL
5.
PINTU KELUAR 2 ANGKUTAN ANTAR KOTA
6.
RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN ANGKUTAN ANTAR KOTA
7.
SIRKULASI DAN JALUR ANGKUTAN ANTAR KOTA
8.
SERVICE RINGAN ANGKUTAN ANTAR KOTA
9.
POOL ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA
10.
POMPA BENSIN
11.
PENURUNAN PENUMPANG ANTAR KOTA
12.
PENURUNAN PENUMPANG DALAM KOTA
13.
SIRKULASI DAN JALUR ANGKUTAN DALAM KOTA
14.
KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN PENUMPANG BUSWAY
15.
PUSAT PERBELANJAAN
16.
KANTOR PERWAKILAN ANGKUTAN TERMINAL
17.
KANTOR PENGELOLA TERMINAL
15 LANTAI 3
14 2
17 16 LANTAI 2
LANTAI 4
KETERANGAN
43 6 7
5
1 11
12
13
2 14
1.
PINTU MASUK ANGKUTAN DALAM KOTA
2.
PINTU KELUAR ANGKUTAN DALAM KOTA
3.
PINTU MASUK ANGKUTAN LUAR KOTA VIA TOL
4.
PINTU KELUAR 1 ANGKUTAN ANTAR KOTA VIA TOL
5.
PINTU KELUAR 2 ANGKUTAN ANTAR KOTA
6.
RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN ANGKUTAN ANTAR KOTA
7.
SIRKULASI DAN JALUR ANGKUTAN ANTAR KOTA
8.
SERVICE RINGAN ANGKUTAN ANTAR KOTA
9.
POOL ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA
10.
POMPA BENSIN
11.
PENURUNAN PENUMPANG ANTAR KOTA
12.
PENURUNAN PENUMPANG DALAM KOTA
13.
SIRKULASI DAN JALUR ANGKUTAN DALAM KOTA
14.
KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN PENUMPANG BUSWAY
V. PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN 1. LANJUTAN PEMBANGUNAN DERMAGA MUARA ANGKE NO 1 2 3 4 5 6 7
ACTION PLAN
TARGET WAKTU Juli-Des 2010
ANGGARAN
Lanjutan Pembangunan dan 40.660.000.000 pemeliharaan Breakwater Pembangunan ruang tunggu Juli-Des 2010 Rp. 3.225.0000.000 dan kantor Pembangunan Pagar dan Juli-Des 2010 Rp. 700.000.000 Taman Pembangunan Jalan Juli-Des 2010 Rp. 700.000.000 Lingkungan Pembangunan Ipal dan air Juli-Des 2010 Rp. 850.000.000 bersih Kegiatan persiapan operasional Jan-Juni 2011 APBD 2011 pelabuhan Muara Angke Operasional pelabuhan Muara APBD 2011 Juni 2011 Angke
PENANGGUNG JAWAB Dishub Dishub Dishub Dishub Dishub Instansi Terkait Instansi Terkait
V. PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN 1. LANJUTAN PEMBANGUNAN DERMAGA MUARA ANGKE BLOK BANGUNAN BERDASARKAN UDGL NO . 1256 TAHUN 2006
KONSEP
Mendapatkan pola blok bangunan sesuai dengan fungsi peruntukan kawasan W F
RENCANA
R E
D1 O : ruang terbuka E : Ecomarine I : Industri F : Fasum/fasos R : perumahan
I D2
E T
Klik for a bigger map
2
D1
20 0.4
T
W
60
I T
4
50
2
4
Keterangan: D2
2.4
R F
F
F I E R W D1 D2
= Zona fasum fasos = Zona industri kelautan = Zona eco-marine = Zona Rumah Susun = Zona pemukiman sekitar Waduk = Zona pel. DKI & P. seribu = Zona pel. nelayan dan UPMB
DIAGRAM TRANSPORTASI UMUM Dari dan Ke Kep. Seribu
Dermaga & terminal
Dari dan Ke Kawasan Muara Angke
V. PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN 2. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN NO
ACTION PLAN
1
Pagu
2
Kontrak
TARGET WAKTU
23 April 2010
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
Rp.9.000.000.000
Dishub
Rp.7.231.453.313
Dishub
Melayani 5 Lintasan No.
Nama Kapal
Rute
Jarak (Mil) (PP)
Jumlah Hari Operasi
Total Jarak (Mil)
1
Lintasan 1
Marina-Untung Jawa-Pramuka-Kelapa
68
230
15.640
2
Lintasan 2
Marina-Untung Jawa-Pramuka-Kelapa
68
230
15.640
3
Lintasan 3
Marina-Untung Jawa-Pari-PramukaKelapa
73
230
16.790
4
Lintasan 4
Marina-Untung Jawa-Lancang-PayungTidung
60
230
13.800
5
Lintasan 5
Marina-Untung Jawa-Lancang-Pari – Pramuka
66
230
15.180
Total Beroperasi mulai tanggal 27 April 2010 (kontrak sampai dengan tanggal 20 Desember 2010).
77.050
V. PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN 2. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN Data dan Rute Kapal Penyeberangan Rute No.
Nama Kapal
Kaps
Jadwal Keberangkatan Marina
Pulau
1
KM LumbaLumba 1
50 Seats
Marina-Untung Jawa-PramukaKelapa
07.00
13.00
2
KM Kerapu I
30 Seats
Marina-Untung Jawa-PramukaKelapa
08.00-08.30
14.00-14.30
3
KM Kerapu II
30 Seats
Marina-Untung Jawa-PariPramuka-Kelapa
08.00-08.30
14.00-14.30
4
KM Kerapu III
30 Seats
Marina-Untung Jawa-LancangPayung-Tidung
08.00-08.30
14.00-14.30
5
KM Kerapu IV
30 Seats
Marina-Untung Jawa-LancangPari –Pramuka
08.00-08.30
14.00-14.30
6
KM LumbaLumba 2
50 Seats
Cadangan
7
KM Kerapu V
30 Seats
Cadangan
8
KM Kerapu VI
30 Seats
Cadangan
Tarif
Zona I Rp. 25.800 (Untung Jawa, Lancang, Pari, dan antar pulau). Zona II Rp. 32.000 (Tidung, Pramuka, Kelapa). Keterangan: Tarif termasuk Asuransi Jasa Raharja diatur oleh UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan dan Permenkeu No. 37/PMK.08 Pungutan premi < Rp.25.000 = Rp. 800,-, > Rp.25.000 = Rp. 2.000, Penentuan tarif berdasarkan Perda 1/2006
V. PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN 2. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN Deskripsi Pendapatan Penumpang vs Biaya Operasional No. Lintasan
Nama Kapal
Kapasitas (PP)
Jarak (mil) PP
Harga kontrak (Rp/mil)
Pendapatan (Rp.)
Pengeluaran (Rp.)
%
1
KM LumbaLumba 1
90
68
129.545
2.700.000,-
8.809.060,-
30.7%
2
KM Kerapu
52
68
74.306
1.560.000,-
5.052.808,-
30.9%
3
KM Kerapu
52
73
70.557
1.560.000,-
5.150.661,-
30.3%
4
KM Kerapu
52
60
77.338
1.560.000,-
4.640.280,-
33.6%
5
KM Kerapu
52
66
74.698
1.560.000,-
4.930.068,-
31.6%
8.940.000,-
28.582.877,-
31.3%
TOTAL
Asumsi : • Tarif terjauh zona 2 : Rp. 30.000,-/penumpang • Kapasitas seat diluar kru kapal • Pendapatan adalah maksimum load factor 100% • Pengeluaran termasuk Operasional & Pemeliharaan, Overhead, Profit 10% Realisasi 27 April s/d 4 Mei : 8 hari operasi, 818 penumpang, load factor 49%
.
Terima kasih
Peraturan Gubernur No. 123/2006 1. Ketentuan Ijin Trayek Pemprov DKI Jakarta memberikan ijin trayek kepada operator Dasar : UU No. 14/1992, PP No. 41/1993, Kepmenhub No. KM. 35/2003 2. Keppres No. 80/2003 Pasal 17 ayat 5, dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. Perpres No. 70/2005 tentang Perubahan Ketiga Atas Keppres 80/2003, penjelasan Pasal 17 ayat 5 (d ) diubah : Yang dimaksud dalam keadaan tertentu adalah : pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak yang telah mendapat ijin; 3. Pergub 123/2006 Operator bus terdiri dari Konsorsium sebagai kompensasi trayek terkena dampak Busway dan operator baru Catatan : Ketentuan pada butir 1 dan 2 digunakan untuk menunjuk keikutsertaan konsorsium sebagai operator busway
ANALISIS LEGAL ITDP Terhadap Perubahan Peraturan Gubernur No. 123/2006 1. Dasar hukum, konsideran Pergub perlu merujuk kepada Undang-undang otonomi daerah dan Keppres 80/2003 2. Penyelarasan dengan ketentuan pedoman pengadaan barang/jasa: a. Penerapan restrukturisasi trayek harus diatur secara jelas b. Penegasan bentuk konsorsium dan kriteria-kriteria konsorsium c. Pengaturan proses penunjukan langsung konsorsium d. Proses pengadaan operator busway dengan karakteristiknya sendiri, terutama sistem yang akan digunakan apakah pengadaan bus-bus dengan corridor based atau network based e. Pemberlakuan dua metode pengadaan perlu diberikan dasar hukumnya f. Pengaturan tentang batas waktu negosiasi dan sanksi 3. Ketentuan lain: a. Perlunya aturan peralihan agar Pergub berlaku secara retroaktif b. Selain ketentuan-ketentuan terkait pengadaan, untuk mengurangi potensi perselisihan antara operator dengan BLU, perlu juga diatur mengenai; Ketentuan kenaikan harga (adanya formula baku kenaikan harga), Ketentuan mengenai sanksi dan Ketentuan yang terkait dengan pasal-pasal yang wajib masuk dalam Perjanjian Kerja Sama
SURAT LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP) Surat LKPP Nomor S-25/DIV/XII/2009 tanggal 11 Desember 2009 Perihal Permohonan Pendapat Terkait Dengan Operator Konsorsium, sebagai berikut: 1. Pengguna barang/jasa wajib memiliki harga perkiraan sendiri (HPS) sebagai alat untuk menilai kewajaran harga penawaran sebagaimana diatur dalam Keppres No. 80 Tahun 2003 Pasal 13; 2. Pemilihan penyedia jasa operator bus busway pada prinsipnya dilakukan melalui metoda pelelangan umum dengan pengumuman secara luas sehingga masyarakat dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia/Pejabat Pengadaan harus memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuantungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun (termasuk kompensasi restrukturisasi) sehingga memenuhi prinsip adil/tidak diskriminatif sebagaimana diatur dalam Keppres No.80 Tahun 2003 Pasal 3; 3. Pemberian hak pengelolaan operator bus busway kepada konsorsium sebagai kompensasi restrukturisasi trayek berpotensi tidak mendukung upaya peningkatan daya saing, profesional dankemandirian perusahan-perusahaan angkutan umum bus kota sebagai anggota konsorsium dimaksud.
USULAN REVISI Peraturan Gubernur No. 123/2006 1. Kerangka kebijakan : a. Operator eksisting diberikan kompensasi sebagai dampak kebijakan Program Busway Pemprov DKI Jakarta b. Operator baru, mekanisme lelang
2. Penyesuaian konsideran dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 3. Penyelarasan isi dengan ketentuan pedoman pengadaan barang/jasa, meliputi : a. Penerapan restrukturisasi trayek b. Penegasan bentuk konsorsium dan kriteria-kriteria konsorsium c. Metode pengadaan dan pengaturan proses
4. Ketentuan lain menyangkut aturan peralihan, kenaikan/eskalasi harga, sanksi, pembentukan lembaga penengah, dan lain-lain yang diperlukan
PROPORSI ALOKASI BUSWAY KORIDOR 9 & 10 OPERATOR NON EKSISTING DAN EKSISTING
No
Operator
Koridor 9
Koridor 10
Jml Bus
Proporsi
Single
Articltd
Proporsi
Single
Articltd
Single
Articltd
1
Non Esisting Operator
33.11%
23
5
30.69%
14
3
37
8
2
Operator Eksisting
66.89%
46
10
69.31%
31
7
77
17
100.00%
69
15
100.00%
45
10
114
25
Jumlah
PROPORSI ALOKASI BUSWAY KORIDOR 9 & 10 OPERATOR NON EKSISTING DAN EKSISTING / PERUSAHAAN
No
Operator
Koridor 9
Koridor 10
Jml Bus
Proporsi
Single
Artld
Proporsi
Single
Artld
Single
Artld
33.11%
23
5
30.69%
14
3
37
8
PT. Mayasari Bakti
45.65%
31
7
27.15%
13
3
44
10
Perum PPD
21.24%
15
3
12.13%
5
1
20
4
PT. Agung Bakti
8.59%
4
1
4
1
PT. Steady Safe
11.52%
5
1
5
1
PT. Bianglala. M
9.92%
4
1
4
1
100.00%
45
10
114
25
1
Non Esisting Operator
2
Eksisting :
Jumlah
100.00 %
69
15
DATA TEKNIS KORIDOR BUSWAY NO
DATA TEKNIS/ KORIDOR
K1
K2
K3
K4
K5
K6
Blok M-Kota
P.GadungHarmoni
KalideresHarmoni
P.GadungDukuh Atas
Kp.Melayu -Ancol
RagunanKuningan
K7 Kp. RambutanKp.Melayu
K8 Pinang RantiPluit
1
Panjang Lintasan
12 km
14,3 km
18,7 km
11,85 km
15,50 km
13,30 km
12,8 km
26 km
2
Halte
20 unit
22 unit
13 unit
17 unit
17 unit
18 unit
13 unit
20 unit
3
JPO Eksisting
15 lokasi
8 lokasi
9 lokasi
6 lokasi
10 lokasi
11 lokasi
6 lokasi
2 lokasi
4
JPO Baru
1 lokasi
4 lokasi
2 lokasi
2 lokasi
2 lokasi
3 lokasi
3 lokasi
11 lokasi
5
Sky Walk
1 lokasi
1 lokasi
1 lokasi
3 lokasi
2 lokasi
1 lokasi
-
1 lokasi
6
Rambu Lalu Lintas
455 set
256 set
477 set
596 set
597 set
332 set
677 set
413 set
7
Marka Jalan
18.187 m2
27.986 m2
34.587 m2
30.076 m2
16.819 m2
13.195 m2
27.783 m2
35.943,77 m2
8
Cermin Lalu Lintas
-
-
-
23 buah
26 buah
10 buah
43 buah
24 buah
9
Pelican Crossing
-
-
-
6 lokasi
1 lokasi
-
4 lokasi
7 lokasi
10
Road Stud
-
-
-
-
342 buah
475 buah
-
-
DATA OPERASIONAL BUSWAY KORIDOR 1 1
Panjang koridor
12 km
2
Jumlah bus
91 bus
3
Jumlah halte eksisting
20 unit
4
Jumlah halte yang disempurnakan
8 unit
5
Tarif tiket
Rp 3.500 dan Rp 2000 (05.00-07.00)
6
Jumlah pendapatan tahun 2009
Rp 86,3 M
7
Operator bus
PT. JET
8
Jumlah penumpang tahun 2009
25.383.722.000
XI. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN NO
ACTION PLAN
1
Kontrak
2
Pelaksanaan
TARGET WAKTU
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
April 2010
Rp.7.231.453.313
Dishub
April-Des 2010
-
Dishub
DATA KAPAL PENYEBERANGAN,
50 seats
TAHUN PENGADAAN 2004
50 seats
2004
30 Seats
2005
4. KM. Kerapu II
30 Seats
2005
5. KM. Kerapu III
30 Seats
2005
6. KM. Kerapu IV
30 Seats
2005
7. KM. Kerapu V
30 Seats
2005
8. KM. Kerapu VI
30 Seats
2005
NO NAMA KAPAL 1. KM. LumbaLumba Satu 2. KM. LumbaLumba Dua 3. KM. Kerapu I
KAPASITAS
Tujuan dan Tarif angkutan penyeberangan di wilayah Provinsi DKI Jakarta ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2006 tentang Retribusi Daerah, sebagai berikut : NO
TUJUAN
1. Marina - Pulau Untung Jawa 2. Marina - Pulau Tidung 3. Marina - Pulau Pramuka 4. Marina - Pulau Kelapa 5. Antar Pulau
TARIF KAPAL / ORANG (RP) 25.000 30.000 30.000 30.000 25.000
XI. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN NO
ACTION PLAN
1
Kontrak
2
Pelaksanaan
TARGET WAKTU
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
April 2010
Rp.7.231.453.313
Dishub
April-Des 2010
-
Dishub
Rute Kapal No
Data Kapal Jumlah Kapal
Tarif
Nama Kapal
Kapasitas
Tahun
Marina-Untung JawaPramuka-Kelapa
1 unit 50 seats 1 unit 30 seats
KM Lumba-Lumba 1
50 Seats
2004
2
Marina-Untung JawaPramuka-Kelapa
1 unit 30 seats
KM Lumba-Lumba 2
50 Seats
2005
KM Kerapu I
30 Seats
2005
3
Marina-Untung JawaLancang-Payung-Tidung
1 unit 30 seats
KM Kerapu II
30 Seats
2005
KM Kerapu III
30 Seats
2005
Marina-Untung JawaLancang-Pari-Pramuka
1 unit 30 seats
KM Kerapu IV
30 Seats
2005
KM Kerapu V
30 Seats
2005
Marina-Tidung, Marina Pramuka, Marina-Kelapa
1 unit 30 seats
Zona I Rp. 25.000 (Marina - Untung Jawa, Marina Lancang, Marina Pari, Marina, dan antar pulau). Zona II Rp. 30.000 (Marina-Tidung, Marina-Pramuka, Marina-Kelapa).
KM Kerapu VI
30 Seats
2005
1
4 5
Rute
Catatan: 1 Unit KM Lumba-Lumba dan 2 Unit KM Kerapu sebagai cadangan
XI. OPERASIONAL KAPAL PENYEBERANGAN NO
ACTION PLAN
1
Kontrak
2
Pelaksanaan
TARGET WAKTU
ANGGARAN
PENANGGUNG JAWAB
April 2010
Rp.7.231.453.313
Dishub
April-Des 2010
-
Dishub
RUTE LAYANAN KAPAL PENYEBERANGAN PENYEBERANGAN Data Kapal Penyeberangan No
Nama Kapal
Tarif (Rp.)
Catatan: 1 Unit KM Lumba-Lumba dan 2 Unit KM Kerapu sebagai cadangan
Nama Kapal
Kapasitas
Tahun
KM Lumba-Lumba 1
50 Seats
2004
KM Lumba-Lumba 2
50 Seats
2005
KM Kerapu I
30 Seats
2005
KM Kerapu II
30 Seats
2005
KM Kerapu III
30 Seats
2005
KM Kerapu IV
30 Seats
2005
KM Kerapu V
30 Seats
2005
KM Kerapu VI
30 Seats
PROPORSI ALOKASI BUSWAY KORIDOR 8, 9 & 10 OPERATOR NON EKSISTING DAN EKSISTING
No
Operator
Koridor 8 Proporsi
Single
Koridor 9 Articltd
Koridor 10
Jml Bus
Proporsi
Single
Articltd
Proporsi
Single
Arti cltd
Single
Articltd
1
Non Esisting Operator
46.35%
21
33.11%
23
5
30.69%
14
3
58
8
2
Operator Eksisting
53.65%
24
66.89%
46
10
69.31%
31
7
101
17
100.00 %
45
100.00 %
69
15
100.00%
45
1 0
159
25
Jumlah
PROPORSI ALOKASI BUSWAY KORIDOR 8, 9 & 10 OPERATOR NON EKSISTING DAN EKSISTING / PERUSAHAAN
No
1 2
Operator
Koridor 8
Koridor 9
Koridor 10
Jml Bus
Proporsi
Single
Art ld
Proporsi
Single
Art ld
Single
Artld
21
33.11%
23
5
30.69%
14
3
58
8
13
45.65%
31
7
27.15%
13
3
57
10
21.24%
15
3
12.13%
5
1
20
4
PT. Agung Bakti
8.59%
4
1
4
1
PT. Steady Safe
11.52%
5
1
5
1
9.92%
4
1
15
1
100.00%
45
10
159
25
Non Esisting Operator
Proporsi
Single
46.35%
29.64%
Artld
Eksisting : PT. Mayasari Bakti Perum PPD
PT. Bianglala. M
24.01%
11
Jumlah
100.00%
45
100.00%
69
15
J ALUR B US W AY KO R I D O R 1 - 15
KETERANGAN : BUS WAY SUDAH BEROPERASI
H ALTE TJ.PR IOK Halte Enggano
Pa
kin
HALTE PLUIT
am
un
K
Halte Glodok
er
al
0
nt
oy
14
R
Su
P
S.
SM
M
R e
te al
alt
alt
H
H
e
JALAN KERETA
H alte Sunter
Halte Angkasa
H alte Ps.B aru Timur
Halte Mangga Besar
H
Halte Danau Agung Halte RS. Mitra Kem ayoran H alte PRJ
H alte Jem batan Merah
Halte Olimo
H alte Plumpang Halte M etro Sunter
Halte Griya U tama
H alte Padem angan
BUS W AY BELUM DIBANGUN
al
Halte Mangga Dua Square
Halte Jem batan Besi
SWPA
H alte Sim pang Boulevard K elapa Gading
H Pa alt ku e bu w
Sh
H A alt lfa e
H C alt ip e uli r
n H Pe alt rt e ig aa
H Pe alt rd e at am
on o H SM alt P e M H a je Ps a lt st r. e ik M aj es H tik R a lt S. e Pe rt am H in B a lt ulu e a ng an
m R oo ow
ur uh
n H La alt ra e ng a
e
iL ud H U alt n iv e .B
H G alt ia e nt St or
H L a alt ra e ng an
lt e ji H a as M
Meeting Point
Ag
HALTE BLO K M
Halte W olter H alte Monginsidi PLN
Halte Pondok Karya
ur Tim a
H Se alt ne e n alt e H G R alt alu aw e r a Se la ta H n Ps alt .Ce em pa ka H a C lt Pu em e tih pa ka Te H ng R a lt ah S.I e s la m H
H C alt em e pa k
us Pa n gu
e
H La alt yu e r
an H R alt aw e am
iri H S u a lt na e n G
H U a lt NJ e
H Ve alt lo e dr om
an H K a lt eh e ak im
ra i
g
Halte Cawang Otista
H C alt ik e ok o
H alte BNN
Halte Triadipa
Halte Caw ang UKI
Halte Im igrasi
Halte SMK 48
Halte W arung Jati
Halte Goro
Halte Buncit Indah
Halte ALFA
Halte BKN
HALTE PGC 2
H alte Cililitan
Halte Ps. K ram at Jati
Halte Brimob Halte Tam an Mini
Halte Masjid A T Taqwa Halte Term in al Pasar m inggu
H ALTE PINANG RANTI Halte Ps.Induk Kram at Jati
Halte SMK 57 Halte TB . Sim atupang
Halte Metro Pondok Indah Selatan Halte Departemen Pertanian
HALTE RAGUNAN
Halte RS.Harapan Bunda
Halte Sta. Tanju ng Barat Halte Politeknik
H ALTE TERMINAL LEBAK BULUS
Halte Petronas Halte Pom Bensin Halte IISIP Halte Psr. Lenteng Agung Halte Kahfi Halte Univ. Pancasila Halte Masjid Pancasila Halte SMUN 19 U niv. In donesia
DEPOK
H K alt lin e ik
PG H a R lte I2
bu H ar alt an e
ta H iP a ut lte ih ra
Te
St
a.
H a PP lte P
B H ua alt ra e n
H Swalte ad ay a
Hal Bo te Uni rob udurv.
SM H a U lte 12 ll K H le a nd l te er R aw a Su H a m lte ur K H le a nd lte er Halte Pangkalan Jati
Stasiun Cawang Halte Sucofindo
Halte H. N aman Halte SMA Kapin KALI MA LANG
Halte Cip in ang Bali Halte C awang
an
t
Halte Gudang Seng
Halte K ali Malang
Ak p in M do a
Tm Halte O tista
Halte Gelanggang Rem aja
Ha lt e
Im H ig alt ra e si n.C ip H in alt an e g
H alte Jatinegara Halte Pedati
H alte B idara Cina
Halte Duren Tiga
Halte Jati Padang
H alte Walikota
Stasiun Cakung H alte Sta . Jatin egara
H St alt a.C e aw
Ps .R
umHa pulte t
H alte Pal Batu
Halte H onda
Stasiun Ps. Klender
Halte Ps. Jatinegara
Halte KP. Melayu
Halte U niv . Sahid
Halte TRANS TV Halte Mam pang Prapatan
Halte Pejaten
PULO GEBANG H alte Pisangan Baru
Sta siun Jatinegara
H alte Kebon Pala
H Pa a lt nc e or an H alt e Te be
n
H S a Time n lte a u r ya n
H K alt un e in ga n H M alt am e pa ng
g un
Halte Walikota
C ILEDUG
Halte Kebayoran Lama Selatan
d
Halte Kuningan Tim ur
Halte SCBD
Halte R aw amangun
H alte Slam et Riyadi
Halte Kuningan Madya AINI H alte RS. B udhi Jaya Halte Karet Kuningan H alte Balai Sudirman Halte GOR Sum antri
Halte Patra Kuningan
H K a Timun lt e in ur g a
H alte Tam an D aksa
Halte Bund. Senayan
H alte T egalan
Halte Toba
Halte Dep-Kes
Halte Pem uda B y Pass
H alte M atram an 1
Halte Setiabudi Uta ra H alte Menteng Pulo
k
Halte Perm ata Hijau
Halte Kebayoran Lama
Halte Karet Halte Bendungan Hilir
H K a lt om e da H alte Pold a
Halte Gelora Bung Karno
H alte Metro Pondok Indah Utara
Halte R awa Sari
ng H U alt ta e n K ay u H Pr a lt am e uk a LIA
ta
H M alt an e gg a
ra t gi
H Se alt m e an g
Stasiun Palmerah Halte RS.Medika
Halte Tanah Kusir II
Halte Setiabudi
Ba H S e a lt na e ya n
Halte Sukabum i Utara
H alte Pasar Jum'at
Halte PS.Pulo Gadung
Stasiun Ps. Genjing
Halte St.Carolus Halte Matram an 2
H alte STIE
H P al B an t e ar co at r a n
m bu ra n Pe ta lt e Ha
Halte Sasak II
Stasiun Keb. Lama
Halte Pulo Mas Utara
Halte Tugas
H H alt ali e m un
Ha lte Du A ta kuh s2
Halte Dukuh Atas 1
STASIUN KERETA API
Halte Bermis
Halte Slipi
Halte Kebon J eruk
Halte Sim prug
Halte Pulo Mas
H alte ASMI
Halte Pulo Mas Selatan
Halte Salem ba UI
Stasiun Manggarai
Halte T osari Halte Kedoya
Halte Pedongkelan
Halte Pal Putih
rh a
D St uk as u iu A n ta s
Halte B undaran HI
Halte Cem paka
H alte Kramat Sentiong NU
ri
Halte Sarinah
H alte K witang Halte Gam bir 2
H La alt tu e ha
Halte Kota Bam bu
Halte Kedoya Utara
Halte Senen Central
H P s a lt .G e en ji
Halte B ank In donesia
HALTE TRANSFER
H alte Kodamar
H ALTE PULO GADUNG
H B alt ala e iK o
ec en H onalt ge e Ju a n an da
H
alt
HALTE HARMONI (HCB) Halte Monas
Halte Tom ang
Halte Budi Utomo
H Is alt tiq e la l H a lt e G a H alt m b ir e 1 D EP LU H R alt SP e A D H A a lt tr e iu m
Stasiun Juanda
P
Halte Mandala
Halte Kedoya Raya
H S a W umlte ar b as er
H C a lt ar e in K gin ya i
Halte Grogol 2
Halte Pasar B aru
H alte Saw ah Besar
H P e al to te jo
r r
H Je alt la e m ba
H In a lt do e s ia
HALTE KALIDERES
H G a lt ro e go l1
Halte Sta.Grogol
ta Ko H Ta alt m e an
a
an
H D al i s te pe nd
J eH alt m e ba ta n
Ba
ya ua
H J e alt m e ba t
or
H R a lt aw e a B
H Su alt m e ur B
H Pe alt sa e kih
G nt
ru
un
g
Stasiun Grogol
BUS WAY SUDAH TERBANGUN BELUM BEROPERASI
Halte Koja
Halte Wali Kota
alt e D M u a an H gg ar a co
G
si
H
t. Jb
HALTE K OTA
e a lt II H ng ba
ta
H D a lt ua e IT M a C ng g
H alte Kali B esar Selatan
H alte Pekojan
Halte Angke
S
H Pa alt sa e M rP a ag n g g i a
Halte Jem batan 3
H
Halte Gedong Panjang I
Sta siun Tj.Priok
HALTE ANCOL
a
alt
e
Halte Penja ringan
a ot D ua
Fa
ta
hil
H
la
h
al
te
H alte R s. Pluit
H ALTE KAMP. RAMB UTAN H alte Fly O ver B ogor
Halte T anah Merdeka
Halte Curug
Halte Pondok Kela pa
kecua l i buswa y
BUSW AY
150
Ja
lu
r
B
u
sw
a
y
PENEMPATAN PORTAL BUSWAY
SPESIFIKASI PORTAL BUSWAY 20
400 Pipa dia . 3 inch
kecua l i buswa y
BOX CONT ROL Ukr . l . 4 0- p. 70 t . 3 0
A
Pipa dia . 2 inch
20
Pipa dia . 1,5 inch
80 125
25
Pipa dia . 4 inch
10
J a l u r
B u s w a y 344
D ET A IL KO N S T R U K SI PO R T A L B U SW A Y
50 2 00
2 00
30
2 00
2 00
2 00
50
4 00
D E T A IL KO N STR U KSI - A
2 00
1 ,2 m m
70 40
1 200
6 00
D E T A IL
1 00
50
5 00 6 00
50
D ETA IL PO N D AS I
MASTER PLAN
KETERANGAN :
UTARA
Jakarta, GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SUTIYOSO
JUDUL GAMBAR :
PERUNTUKAN LAHAN UMUM
KAWASAN PEMBANGUNAN MUARA ANGKE - PANDUAN RANCANG KOTA
PEMERINTAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS TATA KOTA
SIRKULASI KENDARAAN & PARKIR KONSEP
RENCANA
Mendapatkan pola sirkulasi yang mendukung kelancaran hubungan fungsi kawasan dan disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan kawasan. Mengupayakan keterpaduan antara sirkulasi kendaraan untuk pencapaian ke fungsi-fungsi utama, sarana parkir dan akses bagi pejalan kaki.
Klik for a bigger map
Keterangan:
Sirkulasi primer Sirkulasi sekunder Sirkulasi service Parkir Boulevard area Sirkulasi lingkungan
Keterangan:
Sirkulasi primer Sirkulasi sekunder Sirkulasi service Parkir Boulevard area
return
RENCANA DAN PROYEKSI OPERASI MRT JAKARTA TAHAP I , LEBAK BULUS – DUKUH ATAS DURASI KEGIATAN ATAS TIAP SKENARIO (BULAN) DESKRIPSI KEGIATAN
NO. 1
BASIC ENGINEERING DESIGN
2
CONSTRUCTION TENDER PROCESS
3
CONSTRUCTION PERIOD
4
TRIAL RUN TOTAL DURASI (BULAN)
Asumsi Start Basic Design
Estimasi MRT Mulai Beroperasi
MINUTES OF DISCUSSION(MOD 28 NOV 2008)
BASIC DESIGN TETAP AKSELERASI KONSTRUKSI
14
14
12*
12*
58
54**
6
3***
90
83
April 2009
November 2009
Oktober 2016
Oktober 2016
* Estimasi waktu: Tender(3), Eval(5), JBIC Eval(2), Nego+Sign Contract(2) ** Percepatan melalui strategi Work Package/Segmen dengan simultan *** Percepatan dengan Partial Test