Edisi 122/Th XI/April-Juni 2016
The Magazine Of Investment And Promotion Board Of Riau Province Government
WARTA PROMOSI RIAU
Gubri Siap
SINERGIKAN Program Pusat dan Daerah Dilantik Presiden Jokowi, Ditepuktepungtawari di Balai Adat
Warta Promosi Riau
Warta Promosi Riau
ALAMAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH (BPMPD) SE-PROVINSI RIAU Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Gedung Menara Lancang Kuning, Lantai 3, Kompleks Kantor Gubernur Riau, Jl. Jenderal Sudirman No. 460 Pekanbaru, Riau Telp. +62-761-20216, +62-761-20213 Email: Website: bpmpd.riau.go.id
1. PROVINSI RIAU
Badan Pelayanan Terpadu Dan Pananaman Modal Kota Pekanbaru Jl. Cut Nyak Dien No. 03, Kota Pekanbaru No. Telp: +62761-28262 Nomor Fax: +62761-42003 Website: bptpm.pekanbaru.go.id Email:
[email protected]
2. KOTA PEKANBARU
3. KABUPATEN BENGKALIS
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bengkalis Jalan. Antara, Phone/Fax : +62766-23615, Bengkalis 28715 Email :
[email protected], bengkalis.bppt@ gmail.com Website: bpmp2t.bengkaliskab.go.id
Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Dumai Jl. H.R. Soebrantas Telp. 076531222 – Fax : 36909 Kota Dumai 128820. Email :
[email protected]
4. KOTA DUMAI
5. KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kepulauan Meranti Jl. Terpadu Komplek Perkantoran Bupati Selatpanjang Telp/Faks. +62763-33630 Email:
[email protected]
6. KABUPATEN SIAK
7. KABUPATEN ROKAN HULU
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Siak Komplek Perkantoran Tanjung Agung, Kecamatan Mempura Email:
[email protected]. Telp/Faks. +62-7648001035
8. KABUPATEN ROKAN HILIR
9. KABUPATEN KAMPAR
10. KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
11. KABUPATEN PELALAWAN
12. KABUPATEN INDRAGIRI HULU
13. KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Jalan Merdeka No. 18-20, Bagansiapiapi. Telp. +62-767-23765 Website: bpmp2t-rokanhilir.com
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kabupaten Kampar Jalan M.Yamin, No 768 Bangkinang Telp. 0762- 32276 Fax. 0761- 21377
Badan Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Kuantan Singingi Jl. Proklamasi, Kuantan Tengah, Kuantan Singingi, Komplek Perkantoran Pemerintah Teluk Kuantan, Rantau Telp +62-760 561 574. Faks. 0760 561 576
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM2T) Kabupaten Pelalawan, Riau Komplek Perkantoran Bhakti Praja, Pangkalan Kerinci. E-mail :
[email protected]. Website: bpmp2t.pelalawankab.go.id
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Indragiri Hulu, Jalan Raya Lintas Timur Km. 05 Pematang Reba Telp. +62-769-341609, +62-769-341211 Email:
[email protected] Website: bpmdppt.inhukab.go.id
Badan Perizinan Penanaman Modal Dan Promosi Daerah Indragiri Hilir Jl. Hang Tuah No.4 Tembilahan No. Telepon: +62768-21215 No. Faks: +62768-21216 Website: www.inhilkab.go.id. Email: erni_inhil@ yahoo.com
Badan Pelayanan Terpadu Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Rokan Hulu Komplek Perkantoran Pemda KM.4 Pasir Pengaraian Email :
[email protected] Website: bptp2m.rokanhulukab.go.id/
Warta Promosi Riau
1
Sekapur Sirih
Media Center BPMPD Riau Pembaca budiman. Triwulan I Tahun 2016 tanpa terasa telah kita lalui bersama. Berbagai upaya dalam mempromosikan dan mengenalkan potensi serta peluang investasi yang ada di Provinsi Riau telah dan akan kita lakukan. Semua itu dilakukan agar kondisi investasi yang kita harapkan bersama yaitu lebih baik dari kondisi tahun sebelumnya dapat terwujud.
Foto: Zul Azhar
KEPALA BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Naim Abdul Rahman (tengah) disaksikan Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin, Senin (18/4/2016).
P
embaca yang kami banggakan. Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa Provinsi Riau memiliki modal dasar untuk tumbuh dan berkembang menjadi salah satu daerah tujuan bisnis dan investasi paling prospektif karena didukung oleh berbagai potensi sumber daya yang kaya dan beragam. Besarnya potensi tersebut masih banyak yang belum dimanfaatkan dan/atau memberikan nilai tambah yang maksimal karena keterbatasan akses dan distribusi informasi, baik yang berupa data potensi/peluang usaha, sarana prasarana pendukung, program dan kebijakan/regulasi pemerintah serta hal-hal terkait lainnya. Dalam upaya meningkatkan akses publik, terutama kalangan dunia usaha, Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD)Provinsi Riau membentuk Tim Media Center BPMPD Riau berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPMPD Provinsi Riau Nomor: Kpts 22/BPMPD/2016 tanggal 6 April 2016. Tim Media Center ini antara lain memiliki tugas melakukan koordinasi dan/atau kerja sama dengan berbagai pihak terkait, baik dari kalangan pemerintah, dunia usaha maupun media, dalam rangka menyediakan data/informasi yang diperlukan dalam rangka meningkatkan pengenalan dan apresiasi publik terhadap image Provinsi Riau sebagai daerah yang prospektif untuk tujuan bisnis dan investasi. Tim ini juga mengumpulkan, menyimpan dan meng-update data/ informasi secara berkelanjutan dari berbagai stakeholders terkait maupun sumber-sumber berita lainnya, dan mengelolanya menjadi sebuah data base. Selain itu, tim ini juga bertugas menyediakan data/ informasi yang up to date yang sewaktu-waktu diperlukan untuk ber bagai keperluan promosi dan publikasi, dan tugas lainnya. Apa yang dilakukan ini adalah merupakan upaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kemudahan berusaha di Provinsi Riau ini.
The Magazine Of Investment And Promotion Board Of Riau Province Government
WARTA PROMOSI RIAU
Edisi 122/Th XI/April-Juni 2016
2
Pembaca budiman. Pada Senin (18/4/2016) lalu, BPMPD Riau kedatangan tamu dari negara jiran Malaysia. Tamu tersebut adalah Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Naim Abdul Rahman. Kunjungan diplomat dari Negara Jiran Serumpun ini tentunya kami manfaatkan untuk membahas sejumlah kemungkinan kerja sama perdagangan dan investasi antara Malaysia dan Provinsi Riau. Sementara pada Rabu (11/5/2016), digelar rapat pembahasan pengembangan energi terbaharukan, di ruang rapat BPMPD Riau. Kegiatan yang difasilitasi PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), salah satu Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Riau ini menghadirkan perwakilan salah satu perusahaan Amerika Serikat yang menjajaki kemungkinan kerja sama pengembangan energi terbaharukan. Pembaca budiman. Pada Majalah Warta Promosi Riau edisi 122/ Th X/April-Juni 2016 ini, kami menurunkan fokus utama mengenai pelantikan H Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur Riau definitif sisa masa jabatan 2014-2019 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (25/5/2016). Tulisan lain yang kami turunkan pada edisi kali ini yaitu kegiatan Dumai Expo 2016 (for ASEAN Economic Community) yang digelar bersempena Hari Jadi XVII Kota Dumai Tahun 2016, di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai, akhir April sampai awal Mei 2016. Sisi menarik kegiatan ini adalah sebagai upaya Pemerintah Kota Dumai membuka peluang investasi dan kerja sama antarpelaku usaha di Kota berjuluk Mutiara di Pantai Timur Sumatera itu. Selain itu, kami juga mengangkat hasil wawancara dengan Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai Hendri Sandra mengenai upaya yang dilakukan Dumai dalam menggaet investasi. Kami juga menurunkan tulisan mengenai peresmian Jembatan Pedamaran I dan II di Kabupaten Rokan Hilir (Infrastruktur), Bank Riau Kepri Raih 4 Penghargaan BUMD Award (Ekbis-Keuangan), pembangunan Gedung Trans Studio Mini Pertama di Sumatera (Ekbis-Penyiaran), dan peluncuran Calender of Event Riau 2016 oleh Menteri Parekraf RI Ir. Arief Yahya, M.Sc (Pariwisata) Untuk rubrik UMKM, kami menampilkan tulisan mengenai Batik Bono, Batik Dari Pelalawan Kami juga menampilkan tulisan mengenai kehadiran guru kanan (guru senior) dari Singapura untuk mempelajari budaya Melayu di Provinsi Riau. Kedatangan para guru kanan dari negara jiran ini menunjukkan bahwa Riau merupakan pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara sebagaimana pada Visi Riau 2020 yang telah kita canangkan bersama. Semoga sajian kami kali pada edisi kali ini menarik dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Selamat Membaca, Drs. Ismaili Fauzi Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau
WARTA PROMOSI RIAU Penasihat: Gubernur Riau. Pengarah: Drs. Ismaili Fauzi. Penanggung Jawab: Mohd Tafianto, Fatma Aijar, Dian Purnama, Y Budhi Santoso, Fadlah Suhaimi, Hamsani Rahman. Redaksi: Zul Azhar, Desriandi, Eka Gusmadi, Angga Saputra. Majalah Warta Promosi Riau menerima sumbangan tulisan, foto, dan grafis tentang aneka potensi daerah yang pantas dipromosikan untuk diketahui umum meliputi kegiatan ekonomi, bisnis, investasi, pariwisata, budaya, infrastruktur, regulasi, dunia usaha, tokoh, dan lain-lain yang berkaitan dengan pembangunan Riau. Penerbit: Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau, Gedung Lancang Kuning Lantai 3, Jalan Jendral Sudirman No. 460, Pekanbaru, Riau, Telp. (0761) 20216. Faks. (0761) 20213
Warta Promosi Riau
daftar isi 4
GUBRI SIAP
Sinergikan Program Pusat dan Daerah
Dari Seminar MEA di Dumai
26
SIAPKAN SDM Agar Mampu Bersaing
BONO, 30 BATIK Batik dari Pelalawan 8
KONSUL MALAYSIA Berkunjung ke BPMPD Riau
11 Dumai Expo 2016
UPAYA MEMBUKA
SENIOR 34 GURU Singapura Pelajari Budaya Melayu di Riau
Peluang Investasi
Pengusaha Selangor Siap Investasi di Dumai
17
LIRIK INDUSTRI
BELANJA 38 WISATA Malam Hari di Inhil
Pengolahan Nenas
Warta Promosi Riau
Fokus Utama
GUBRI H Arsyadjuliandi Rachman menerima SK Pelantikan dari Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (25/5/2016). Foto-foto/ HPR
Gubri Siap SINERGIKAN Program Pusat dan Daerah Dilantik Presiden Jokowi, Ditepuktepungtawari di Balai Adat
P
elaksana tugas (Plt) Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman kini resmi menjadi Gubernur Riau (Gubri) definitif sisa masa jabatan 2014-2019 setelah dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Rabu (25/5/2016), sekitar pukul 15.30 WIB. Bersamaan dengan pelantikan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubri, Presiden Jokowi juga melantik enam gubernur dan wakil gubernur berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34 Tahun 2016 yang ditandatangani Jokowi pada 15 April lalu. Plt Gubernur provinsi lainnya yang dilantik menjadi gubernur definitif oleh Presiden Jokowi yaitu Tengku Erry Nuradi sebagai Gubernur Sumatera Utara, dan Nurdin Basirun sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, Jokowi juga melantik pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015 yaitu, Gubernur Provinsi Kalimantan tengah yaitu pasangan dari Sugianto Sabran dan Wakilnya Habib Said Ismail, serta Wakil 4
Warta Promosi Riau
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Paku Alam X. Presiden Jokowi dalam pengarahan singkatnya berpesan agar kepala daerah tidak bekerja sendiri melainkan memperkuatlah gotong-royong. “Wakil Pemerintah Pusat di daerah adalah kepala daerah, visi dan misinya sudah tertuang dalam Nawacita. Jangan bekerja di belakang meja saja, lakukan kerja dengan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat,” kata Presiden Jokowi. Presiden Jokowi juga mengingatkan para gubernur dan wakil gubernur yang dilantik tersebut bahwa tugas sebagai kepala daerah sangat berat. Presiden meminta mereka bekerja keras demi mewujudkan kesejah teraanrakyat dan menjamin cukup pangan,
“
Pemerintah daerah harus bisa segera melanjutkan tugas berikutnya untuk memenuhi harapan masyarakat,”
air bersih, listrik serta akses pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat, berpedoman pada visi misi Presiden. Gubri Arsyadjuliandi Rachman kepada awak media yang mewawancarainya me ngatakan akan segera melaksanakan amanat yang disampaikan Presiden Jokowi. “Pemerintah daerah harus bisa segera melanjutkan tugas berikutnya untuk memenuhi harapan masyarakat,” ungkap Gubri yang kerap disapa Andi Rachman itu. Menurut Arsyadjuliandi, sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di daerah, sebagai gubernur harus bersinergi mendukung Nawacita dan melanjutkan program-program melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),” ujar Andi Rachman. Turut hadir dalam acara pelantikan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah
menteri Kabinet Kerja diantaranya Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpan RB Yuddy Chrisnandi dan sejumlah gubernur antara lain Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ditepuktepungtawari di Balai Adat Dua hari setelah Arsyadjuliandi Rachman dilantik menjadi Gubri oleh Presiden Jokowi, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menggelar Majelis Tepuk Tepung Tawar kepada di Balai Adat Melayu, Jalan Diponegoro No. 39 Pekanbaru, Jumat pagi (27/5/2016). Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Drs. H. OK Nizami Jamil mewakili segenap jajaran pengurus LAMR menyampaikan sekapur sirih yang antara lain mengatakan bahwa seorang pemimpin itu adalah yang didahu-
GUBRI H Arsyadjuliandi Rachman saat dilantik menjadi Gubernur Riau oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (25/5/2016).
Warta Promosi Riau
5
T
epuk tepung tawar merupakan suatu acara adat di negeri-negeri Melayu, khususnya di Riau yang berkembang dalam masya rakat sejak masa raja-raja dahulu hingga saat ini.
Pjs. Ketua Umum MKA LAMR H OK Nizami Jamil menepuktepungtawari Gubri Arsyadjuliandi Rachman, di Balai Adat Melayu Riau, Jumat (27/5/2016).
6
Warta Promosi Riau
GUBRI Arsyadjuliandi Rachman memberikan sambutan pada acara Majelis Tepuk Tepung Tawar dirinya di Balai Adat Melayu Riau
lukan selangkah, yang ditinggikan seranting, yang dilebihkan serambut, yang dimuliakan sekuku. “Ungkapan ini berarti bahwa antara pemimpin dengan kaumnya, jaraknya hanya didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Sehingga mudah dijangkau dan dihubungi dan bahkan dalam ungkapan adat Melayu ditegaskan lagi, jauhnya tidak berjarak dekatnya tidak terasa,” ungkap OK Nizami Jamil saat membacakan sekapur sirihnya di hadapan Gubri dan pengurus LAMR. Gubri Arsyadjuliandi dalam sambutannya mengatakan pada kesempatan yang mulia ini atas nama pribadi dirinya dan keluarga mengucapkan terimakasih kepada LAMR, karena dalam waktu yang singkat bisa membuat acara Majelis Tepuk Tepung Tawar seperti ini. Menurut Gubri, walaupun sebelumnya
telah terjalin komunikasi yang baik dengan LAMR, ia secara pribadi dan keluarga termasuk jajaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terimakasih dan berharap agar ke depan komunikasi yang telah terjalin dapat ditingkatkan serta mohon doa restunya, dukungan dan masukan dari orang tua-tua, bapak ibu serta seluruh pengurus LAMR. “Apa yang sudah kita laksanakan dalam membangun Riau ini mari kita lanjutkan dan tingkatkan Insya Allah pembangunan di Provinsi Riau akan berkembang terus,” ujar Gubri. Pada Majelis Tepuk Tepung Tawar kepada Gubri tersebut Gubri Arsyadjuliandi Rachman berkesempatan mendapat tepuk tepung tawar dari Ketua Umum MKA LAMR OK H Nizami Jamil, mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit, tokoh masyarakat Riau diantaranya Datuk Seri Lela budaya Rida K Liamsi, H Muhammad Dun Usul, Datuk Tuah Bandar H Herman Abdullah, H Tengku Mukhtar Anum, dan Ke tua Umum DPH LAMR Al azhar. Tepuk tepung tawar merupakan suatu acara adat di negeri-negeri Melayu, khususnya
TOKOH masyarakat Riau H Tengku Mukhtar Anum menepuktepungtawari Gubri H Arsyadjuliandi Rachman di Balai Adat Melayu Riau, Jumat (27/5/2016).
di Riau yang berkembang dalam masyarakat sejak masa raja-raja dahulu hingga saat ini. Tepuk tepung tawar bagi masyarakat Melayu secara simbolis dapat dikatakan bertujuan sebagai pelambang agar orang yang ditepuktepungtawari mendapat berkah dan keselamatan dari Allah SWT sesuai dengan makna-makna yang terkandung di dalam majelis tepuk tepung tawar itu. (z)
KETUA Umum DPH LAMR Al azhar menepuktepungtawari Gubri H Arsyadjuliandi Rachman di Balai Adat Melayu Riau, Jumat (27/5/2016).
Foto-foto/ HPR
Warta Promosi Riau
7
Promosi
BPMPD Riau Sayembarakan Ismaili Fauzi
Pemilihan EO
Riau Expo 2016
B
adan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau kembali akan menggelar event tahunan Riau Expo 2016. “Untuk itu, kami menyelenggarakan sayembara pemilihan Event Organizer (EO) Riau Expo 2016 tersebut,” kata Kepala BPMPD Provinsi Riau melalui Ketua Tim Seleksi Panitia Sayembara Pemilihan EO Riau Expo 2016 Tedy Norman, S.Pi, Jumat (3/6/2016). Menurut Tedy, peserta yang berhak mengikuti Sayembara Pemilihan EO Riau Expo 2016 adalah Badan Usaha yang merupakan badan hukum Indonesia, dengan bidang usaha EO atau pameran. Bagi EO yang berminat dapat mendaftar dan mengambil dokumen sayembara setiap hari kerja dari tanggal 1 sampai 8 Juni 2016, pukul 09.00 s.d 14.00 WIB, di Kantor Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau, Komp. Perkantoran Gubernur Riau Lantai 3, Jalan Jenderal
a. b. c. d. e. f.
8
Warta Promosi Riau
Pemberian Penjelasan Pemasukan Dokumen Batas akhir pemasukan proposal/dokumen Pembukaan Proposal/ Evaluasi Administrasi Evaluasi Teknis/Penilaian Presentasi Pengumuman pemenang
Sudirman No. 460 Pekanbaru, telepon/ faksimili (0761) 33616. Adapun batas akhir pendaftaran pada hari Kamis, 9 Juni 2016 pukul 10.00 WIB. Tedy mengatakan pendaftaran dan pengambilan dokumen sayembara dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas/ kuasa dari badan usaha dan kartu penge nal. Selain itu, seseorang dilarang mewakili lebih dari satu badan usaha dalam mendaftar dan mengambil dokumen sayembara. (z)
Jadwal Pelaksanaan Sayembara Kegiatan
Waktu
Hari/ Tanggal
Kamis, 09 Juni 2016 (Setiap hari kerja), 10 – 16 Juni 2016 Jum’at, 17 Juni 2016
10.00 WIB s/d selesai (09.00 s/d 15.00 WIB)
Jum’at, 17 Juni 2016
11.00 WIB
22 – 27 Juni 2016
Rabu – Senin 09.00 WIB s/d selesai Kamis, 30 Juni 2016
11.00 WIB
Konsul Malaysia Berkunjung ke
BPMPD Riau Foto: Zul Azhar
KEPALA BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi beserta staf berfoto bersama Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Naim Abdul Rahman dan Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin, Senin (18/4/2016).
Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Naim Abdul Rahman mengadakan kunjungan ke kantor Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, di Lantai 3 Gedung Menara Lancang Kuning Kantor Gubernur Riau, Senin (18/4/2016). Kedatangan Hardi Hamdin diterima langsung oleh Kepala BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi
didampingi Kepala Bidang Pengembangan Promosi Penanaman Modal Fadhlah Suhaimi, SH, M.Si, Kepala Bidang Promosi H Mohd. Tafianto, SE, dan Kepala Bidang Fasilitasi Kerjasama Penanaman Modal Drs. Hamsani Rahman, MP. Selain itu juga hadir sejumlah Kepala Subbidang (Kasubbid) di jajaran BPMPD Riau antara lain Kasubbid Promosi dan Publikasi Dalam Negeri Fatma Aijar, SP Kasubbid Pengembangan Promosi Hj. Siti Mariam, S.Sos, Kasubbid Kerjasama Penanaman Modal Henny Febriani, SH Kasubbag Perencanaan Program Rasilawati, Kasubbid Evaluasi dan Pendataan Fitriani Yulistira, SE, MM. Pada pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban tersebut dibahas sejumlah kemungkinan kerja sama perdagangan dan investasi antara Malaysia dan Provinsi Riau. Kepala BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi pada kesempatan tersebut menyampaikan sejumlah potensi dan peluang investasi di Provinsi Riau dan menawarkan kepada investor dari negara jiran tersebut untuk berinvestasi di Provinsi Riau. Berkaitan dengan akan diselenggarakannya Riau Expo 2016 pada bulan Agustus 2016 nanti, BPMPD Riau juga berencana akan mengundang langsung pihak Malaysia dalam Riau Expo 2016. (z)
Foto: Zul Azhar
KEPALA BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi bersama sejumlah staf BPMPD Riau saat menerima kunjungan Konsul Malaysia di Pekanbaru Hardi Hamdin dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia Naim Abdul Rahman, di kantor BPMPD Riau, Senin (18/4/2016).
Warta Promosi Riau
9
foto/dok BPMPD Riau
KEPALA Bidang Promosi BPMPD Riau H Mohd. Tafianto dan staf BPMPD Riau berfoto bersama pejabat Pemprov Jawa Barat, di sela Jabar Intrade Expo 2016 di Trans Studio Mall, Bandung.
P
Riau Ikuti Jabar Intrade Expo 2016
emerintah Provinsi Riau yang diwakili Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau mengikuti event Pameran Dalam Negeri Jabar Intrade Expo 2016 yang diselenggarakan Pemprov Jawa Barat, di Trans Studio Mall, Bandung, 12 -15 Mei 2016. Kepala Bidang Promosi BPMPD Provinsi Riau H Mohd. Tafianto, SE mengatakan Provinsi Riau mengikuti pameran ini dengan tujuan memperkenalkan beraneka produk yang dihasilkan di provinsi ini mulai dari kuliner khas Riau, baju corak Riau, seni dan kerajinan, dan produk lain. “Penganan khas Riau dan baju corak Riau itu agar bukan hanya masyarakat Riau saja yang menikmati atau memakainya tetapi juga daer ah lain di luar Provinsi Riau, khususnya di Bandung sendiri,” kata Tafianto. Menurut Tafianto, selama ini kota Bandung dikenal dengan wisata kuliner dan fashion-nya melalu pameran ini diharapkan masyarakat di kota ini bisa mengetahui, mencoba bahkan membeli produk khas Riau mulai dari kuliner seperti lempuk dan kue bangkit serta batik khas Riau.
10
Warta Promosi Riau
KEPALA Bidang Promosi BPMPD Riau H Mohd. Tafianto (kiri) berbincang dengan salah seorang pengunjung Jabar Intrade Expo 2016.
“Selain itu, kami juga menyebarkan informasi mengenai potensi investasi di Provinsi Riau dan mengenalkan khazanah seni dan kerajinan Melayu Riau kepada pengunjung. Untuk itu kami menyiapkan patung pria dan wanita yang mengenakan pakaian dari songket,” jelas Tafianto. Di stan Provinsi Riau melalui layar televisi LED 32 inchi diputar secara terus menerus seni dan budaya, potensi pariwisata, dan investasi ke-12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau. Selain itu, di atas meja bagian depan stan Provinsi Riau dipajang sejumlah produk yang bahan baku berasal dan diproduksi di Provinsi Riau seperti Santan Kara, Kertas HVS Paper One, minyak goreng Filma dan produk lainnya. Santan Kara merupakan produk santan yang diproduksi PT. Pulau Sambu, di Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir. Kertas HVS PaperOne diproduksi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang pernah meraih Best Choice Award 2013 kategori kertas HVA. Penghargaan diberikan oleh Majalah Info Franchise Indonesia dan Dynamic Marketing Researc Services pada 7 Desember 2013. Sementara minyak goreng Filma diproduksi Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk atau dikenal dengan nama SMART Tbk. (z)
WALIKOTA Dumai Drs. H. Zulkifli As didampingi Ketua DPRD Dumai Gusri Effendy, Sekretaris Daerah Kota Dumai Drs. H. Said Mustafa, anggota Forkopimda Kota Dumai, dan mantan Ketua DPRD Riau H Ilyas Labay menabuh gong tanda membuka secara resmi Dumai Expo 2016 dan Panggung Seni Rakyat.
foto/Zul Azhar
Dumai Expo 2016
UPAYA MEMBUKA PELUANG INVESTASI
Kegiatan Dumai Expo 2016 (for ASEAN Economic Community) yang digelar bersempena Hari Jadi XVII Kota Dumai Tahun 2016, di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai, 27 April-2 Mei 2016 merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Dumai membuka peluang investasi dan kerja sama antar pelaku usaha dan pengunjung pameran di kota berjuluk Mutiara di Pantai Timur Sumatera itu.
W
alikota Dumai Drs. H. Zulkifli AS dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi Panggung Seni Rakyat dan Dumai Expo 2016 berharap Dumai Dumai Expo 2016 dapat berfungsi sebagai sarana promosi produk industri dan jasa serta dapat menyambung silaturahmi dalam rangka menghasilkan transaksi bisnis, memasarkan produk komoditas unggulan masing-masing peserta Dumai Expo 2016. “Selain itu juga diharapkan terjadi kontak dan terbukanya peluang investasi dan kerja sama antarpelaku usaha dan pengunjung pameran ini. Di
Warta Promosi Riau
11
Foto/Zul Azhar
n a g n a u e K
Foto/Zul Azhar
samping itu bagi jajaran pemerintah daerah juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan dan pelayanan masyarakat,” kata Zukifli, Rabu malam (27/4/2016). Dumai Expo 2016 dan Panggung Seni Rakyat dibuka secara resmi oleh Walikota Dumai Drs. H. Zulkifli AS yang ditandai dengan pemukulan gong. Beliau didampingi Ketua DPRD Dumai
PERSEMBAHAN tarian pada acara pembukaan Dumai Expo 2016.
12
Warta Promosi Riau
WALIKOTA Dumai Drs. H Zulkifli As, Wakil Ketua DPRD Riau dr. H. Sunaryo dan tokoh lainnya pada acara pembukaan Dumai Expo 2016.
Gusri Effendy, Sekretaris Daerah Kota Dumai Drs. H. Said Mustafa, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Dumai, dan mantan Ketua DPRD Riau H Ilyas Labay Usai Walikota Dumai Zulkifli As menabuh gong tanda dibukanya secara resmi Dumai Expo 2016 dan Panggung Seni Rakyat, arena Taman Bukit Gelanggang Dumai terlihat gemerlap oleh percikan bunga api yang ditembakkan ke udara. Selain itu, ratusan lampion dilepaskan ke udara dengan diiringi tabuhan drum tepuk tangan meriah para hadirin. Sejumlah tokoh lainnya terlihat hadir pada acara pembukaan Dumai Expo 2016 dan Panggung Seni Rakyat ini seperti Wakil Ketua DPRD Riau dr. H. Sunaryo, Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo, Pimpinan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Isnono, mantan Ketua DPRD Riau H Ilyas Labay, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Dumai. Selain itu juga hadir Datuk Mohamad Zaini Md. Taha Presiden Kelab Usahawan Selangor (Kusel), Puan Rukiah Adnan dari Persatuan Wanita Islam Selangor, kalangan dunia usaha, dan para jemputan lainnya. Dalam rangka menyemarakkan peringatan
SEJUMLAH remaja memainkan irama musik Melayu.
Harapan saya Panggung Seni Rakyat ini mampu membina hubungan silaturahim kita selaku selaku umat manusia tentunya juga untuk melestarikan seni budaya daerah agar nilai-nilai seni dan budaya Melayu tetap eksis bahkan berkembang hingga ke generasi berikutnya. Drs. H. ZULKIFLI AS Walikota Dumai
Hari Jadi Kota Dumai ke-17 juga disemarakkan dengan Panggung Seni Rakyat. Kesenian yang ditampilkan, menurut Walikota, merupakan pengejawantahan dari etnis dan suku-suku yang ada di Kota Dumai di samping kesenian-kesenian lainnya yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Menurut Walikota, kesenian rakyat ini termasuk salah satu potensi yang patut dikembangkan karena memiliki unsur budaya yang dapat mempengaruhi pola sikap dan pola tindak masya rakatnya. Dalam rangka pembinaan kesenian ini beserta pengembangannya semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab para pelaku seni dan masyarakat sesuai perannya masing-masing. “Harapan saya Pangung Seni Rakyat ini mampu membina hubungan silaturahim kita selaku selaku umat manusia tentunya juga untuk melestarikan seni budaya daerah agar nilai-nilai seni dan budaya Melayu tetap eksis bahkan berkembang hingga ke generasi beri-
WALIKOTA Dumai Drs. H. Zulkifli As membubuhkan tanda tangan di buku tamu salah satu stan di Dumai Expo 2016.
kutnya.” kata Walikota
Tonggak Sejarah Walikota Dumai Drs. H. Zulkifli AS di bagian lain sambutannya berkisah mengenai terbentuknya Kotamadya Dumai berdasarkan Undang Undang No. 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Dumai tanggal 20 April 1999. “Malam ini kita mencoba mengenang peristiwa besar yang terjadi 17 tahun yang lalu, yang te lah mengubah tonggak sejarah daerah ini dimana Dumai berganti status dari Kota Administratif yang berada di bawah Kabupaten Bengkalis menjadi Kotamadya Dumai yang selanjutnya Kota yang memiliki pemerintahan sendiri mengurus secara otonomi masyarakatnya terpisah dari kabupaten Warta Promosi Riau
13
STAN Wilmar Group, salam satu investor di kota Dumai.
PARA undangan yang hadir pada pembukaan Dumai Expo 2016.
induk yaitu Bengkalis. Kota Dumai sudah mendapatkan otonominya mengatur administrasi pemerintahannya sendiri serta tegak sama tinggi dengan kabupaten/kota lainnya di Indonesia. “Setelah melewati perjalanan yang sangat panjang dan berliku serta tidak kenal lelah dan menyerah, bermula dari bagian Kewedanaan Rupat hinggalah akhirnya lahir sebuah Kota Dumai, insya Allah akan kita wujudkan visi dan misinya,” kata Walikota. Menurut dia, hal ini terjadi karena jasa para pendahulu daerah, oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Walikota atas nama Pemerintah Kota Dumai memberikan apresiasi dan rasa hormat yang tinggi kepada para perintis, pelopor, pejuang serta pendahulu Kota Dumai. “Kini kita semua telah dapat menikmati buah perjuangan mereka. Alhamdulillah,” kata Walikota. Walikota mengatakan ibarat perjalanan anak manusia, usia 17 tahun dimana sudah terjadi fase pertama dalam pertumbuhan kedewasaan. Walau tidak bisa sepenuhnya bisa dianalogikan dengan fase perkembangan seorang manusia. Namun 17 tahun adalah usia vitalitas, enerjik, untuk mencapai cita-cita sedang tumbuh dan berkembang serta didukung kemampuan dan kekuatan sebanding. Menurut Walikota, Kota Dumai terletak pada posisi yang strategis secara geografis, namun sayang belum bisa dimaksimalkan secara utuh. Dumai adalah kota industri ternama, triliunan ekspor mengalir dari pelabuhannya. Tempat
Foto-foto/zul azhar
14
DUA dara manis sebagai pramustan di Stan Pertamina Dumai.
Warta Promosi Riau
WARGA Dumai menonton acara pembukaan Dumai Expo 2016.
beroperasi salah satu objek vital negara, namun kesemuanya itu belum dapat digunakan untuk kemakmuran masyarakatnya. “Melalui momen hari jadi Kota Dumai yang ke-17 tahun inilah, kita semua berazam mempersiapkan dan memperbaiki diri menjemput dan mentransformasikan keunggulan yang memang sudah ada di depan mata tersebut agar benar-benar dapat dirasakan oleh daerah ini,” ujar Walikota. Dia menambahkan hal itu bukan tanpa sebab karena yang jelas sudah dihadapkan pada kompetensi yang bukan saja dalam skala regional maupun nasional, namun justru dalam skala multinasional, regional Asia Tenggara. Seiring dengan telah diberlakukan kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2016. “Kita harus bijak membaca peluang sekaligus waspada dengan tantangan yang dihadapi agar tidak menjadi penonton dalam persaingan bebas tersebut,” ujarnya. Dalam kaitan itulah sudah sepantasnya spirit energy yang terkandung dalam usia 17 tahun kota Dumai ini diimplementasikan guna penguatan infrastruktur produk barang lokal yang kompetitif, jasa, sumber daya manusia yang handal dan investasi melalui perwujudan visi dan misi pemerintah selama lima tahun ke depan. “Saya mengajak masyarakat Kota Dumai bersama-sama menggalang persatuan dan kesatuan menuju Kota Dumai yang lebih baik dan masyarakat makmur madani sebagaimana kita cita-citakan,” ajak Walikota di penghujung sambutannya. (z)
PRAMUSTAN di salah satu SKPD di Kota Dumai.
Wawancara Hendri Sandra, S.E, Kepala BPTPM Kota Dumai
Memberi Kemudahan dan Kepastian Pelayanan
Investasi
WPR: Kota Dumai mendapat julukan Mutiara di Pantai Timur Sumatera, kota jasa dan pelabuhan, “Pengantin Berseri” dan julukan lainnya yang menggambarkan optimisme bagi perkembangan Kota ini. Kota Dumai disebut sebagai tujuan invetasi yang menarik mengapa? Hendri Sandra: Barangkali karena melihat kondisi geografis Dumai. Pertama, di sisi geografis, Kota Dumai berada pada jalur perdagangan di Asia. Kedua, Dumai memiliki potensi pelabuhan yang cukup membanggakan. Khusus untuk Riau Daratan barangkali hanya Dumai yang punya pelabuhan yang baik. Oleh karena itu, kami melihat hal ini sebagai potensi sekaligus peluang. Karena itu, Pemko Dumai mengambil peran dalam rangka memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan membuka dan memanfaatkan peluang industri di Kota Dumai. Kita juga sudah berbenah lima tahun terakhir mulai dari kelembagaan, sistem pelayanan perizinan, melakukan upaya promosi, melakukan regulasi terkait dengan aturan-aturan yang mampu memberikan dukungan terhadap investasi. Kita harapkan bagaimana investasi di Kota Dumai benar-benar kondusif baik secara kelembagaan, aturan, fasilitas dan promosi. WPR: Menurut anda apa saja peluang dan potensi investasi di Kota Dumai yang bisa dijual untuk menarik investasi? Hendri Sandra: Yang pertama adalah CPO [crude palm oil]. Sekitar 40% dari nilai ekspor CPO nasional itu melalui Pelabuhan Dumai. Oleh karena itu, kita fokus pada sektor refinery CPO. Apa yang menjadi prioritas kita dalam merangsang investasi ke Dumai adalah di sektor refinery CPO. Bahkan secara nasional, Dumai juga sudah dicanangkan sebagai hilirisasi industri kela-
Foto-foto/zul azhar
D
ari sebuah dusun kecil di pesisir Timur Provinsi Riau, Dumai kini mulai menggeliat menjadi mutiara di Pantai Timur Sumatera. Kota yang kini genap berusia 17 tahun ini dikenal sebagai kota pelabuhan, industri, dan perdagangan utama di Provinsi Riau. Letaknya yang strategis membuat Dumai berpotensi tumbuh dan berkembang pesat. Bagaimana investasi di Dumai dan apa saja upaya yang dilakukan untuk menggaet investasi? Berikut petikan wawancara Zul Azhar dari Warta Promosi Riau (WPR), dengan Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai Hendri Sandra, di sela Seminar MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ASEAN Economic Community Bersempena Hari Jadi XVII Kota Dumai Tahun 2016, di Hotel Grand Zury Dumai, 28 April 2016.
pa sawit. Potensi ini kita angkat dan arahkan bagaimana investasi bisa berkembang di samping tidak menu tup mata dengan potensi lainnya. WPR: Selain CPO apa lagi yang dimiliki Dumai? Hendri Sandra: Selain CPO, Dumai memiliki dermaga dan potensi pelabuhan perairan yang juga banyak. Mungkin ke depannya kita akan mencoba pelabuhan yang bersifat barang jasa peti kemas. Sekarang Dumai belum memiliki pelabuhan seperti itu. Untuk itu, kita coba membuka dan mempromosikan diri kepada para investor dan siap menfasilitasi investasi yang bersifat dermaga peti kemas. Sementara sektor pariwisata kita sangat terbatas. Alam juga tidak begitu mendukung. Meskipun demikian, Dumai mempunyai objek wisata bahari dengan habitat hutan bakau (mangrove) dan pantai. WPR: Dumai ditetapkan sebagai salah satu cluster pengembangan industri hilir kelapa sawit. Sampai sejauh ini bagaimana perkembangannya? Hendri Sandra: Sampai sejauh ini perkembangannya sangat signifikan. Namun berdasarkan isyu terakhir terbatas dan terhambat pada tata ruang nasional. Khusus Riau dalam tiga tahun terakhir ini tidak bisa memberikan pelayanan terhadap investasi karena tata ruang kita sedang dalam proses. Jika kita melihat investasi yang stagnan dalam dua tahun terakhir hampir Rp20,8 triliun. Saya pikir memang potensi untuk itu terus meningkat. Kita menfasilitasi sekarang. Kita melakukan penambahan beberapa kawasan lagi untuk perluasan kawasan industri di dalam draft tata ruang Kota Dumai, yang insya Allah jika disahkan Provinsi Riau. WPR: Bagaimana investasi yang masuk ke Kota Dumai pada tahun 2015 lalu? Hendri Sandra: Kalau tahun 2015, hampir dua ta-
Warta Promosi Riau
15
hun kita hitung. Dua tahun terakhir hampir Rp20,1 triliun khusus refinery CPO. Belum lagi di sektor perhotelan dan perumahan. Untuk CPO rata-rata merupakan penanaman modal asing (PMA) dari Malaysia, Singapura, Yaman, beberapa negara Eroa, dan kerja sama antara pelaku bisnis. Target investasi di Kota Dumai sudah tercapai cuma karena terlambat tata ruang saja. Sebenarnya target penerimaan investasi itu di Pemerintah Provinsi. Kalau Dumai tidak punya target. Rata-rata target 50% untuk provinsi sudah ditutupi oleh realisasi investasi di Kota Dumai. Tahun 2015 sebesar Rp8-10 triliun. Target investasi Provinsi Riau tahun 2014 hanya Rp18 triliun. Dari jumlah tersebut, Dumai bisa menyumbang satu tahun itu hampir Rp10 triliun. Tahun 2015 hampir separuh itu juga berkisar Rp10-11 triliun yang terus menunjukkan trend meningkat. WPR: Kalau hambatan investasi di Dumai apa saja? Hendri Sandra: Hambatan investasi yang jelas masalah RTRW, regulasi aturan PP, kepastian hukum lahan seperti sengketa lokasi investasi sehingga investor ragu. Upaya yang dilakukan Pemko Dumai adalah tetap memperjuangkan untuk tata ruang Kota Dumai sampai ke Pusat dan Provinsi. Tata Ruang Kota Dumai sudah selesai, Provinsi yang belum. Kalau menyangkut kepastian lahan kita bekerja sama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) untuk memberikan kemudahan. WPR: Dumai menerapkan pendekatan model pelayanan CSR (Cepat, Senyum, Ramah). Bisa anda jelaskan? Hendri Sandra: Model Pelayanan CSR merupakan moto pelayanan. Cepat artinya dalam skala waktu. Jika syarat dan mekanismenya sudah terpenuhi, pelayanan sesuai dengan SOP [Standar Operasi Prosedur] yang sudah ditetapkan. Izin investasi, khusus izin IMB [Izin Mendirikan Bangunan] membutuhkan waktu 21 hari. Kemudian kita sudah melakukan beberapa kali pemangkasan dan penyederhanaan birokrasi mengenai perizinan. Perizinan di Kota Dumai sudah memenuhi standar. Bahkan, Pemko Dumai sudah beberapa kali mendapat reward pada tahun 2012. WPR: Berkaitan dengan reward ini, apa saja reward atau penghargaan yang pernah diraih Kota Dumai berkaitan dengan investasi dan pelayanan? Hendri Sandra: Pada tahun 2012, Pemko Dumai meraih urutan kedua Investment Award dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hal ini karena kita melakukan peningkatan kelembagaan dari kantor menjadi badan dan juga melakukan pelimpahan wewenang dari 32 izin menjadi 76. Kemudian melakukan penyederhanaan beberapa perizinan untuk satu izin yang syaratnya terlalu banyak kita lakukan upaya penyederhanaan. Sebagai contoh di Dumai sudah tidak ada lagi izin SITU [Surat Izin Tempat Usaha] karena sudah melekat pada izin lingkungan (HO). Kita lakukan pemangkasan dan ini dilaporkan ke Pusat sehingga Dumai mendapat bobot penilaian. Pada tahun 2016 ini kami melakukan kembali pelimpahan wewenang tahap kedua. Saat ini dari 76 kita sudah melayani izin sekitar 104 izin. Jadi setiap tahun ada ada saja pelimpahan wewenang dari beberapa SKPD ke kita. Ini dalam rangka memberikan kemudahan, kepastian layanan terhadap investasi. WPR: Investor memiliki kewajiban untuk melaporkan kegiatan investasinya dalam bentuk Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), sampai sejauh
16
Warta Promosi Riau
ini di Kota Dumai bagaimana? Hendri Sandra: Sampai sejauh ini, dalam dua tahun terakhir mereka [investor] sudah mulai aktif. Sebetulnya LKPM itu mereka sampaikan ke Pusat. Namun dalam beberapa tahun terakhir kita melakukan sosialisasi agar LKPM disampaikan juga ke Dumai juga kegiatan per tahunnya. Dalam hal ini juga dilakukan monitoring terhadap perkembangan penanaman modal. Para investor aktif yang terbukti setiap mereka melaporkan LKPM ke Pusat juga disampaikan ke kita. WPR: Kembali ke Kota Dumai sendiri, di Dumai ada berapa kawasan industri dan apa fokus di masing-masing kawasan industri tersebut? Hendri Sandra: Kota Dumai secara tata ruang memiliki tiga kawasan industri. Sebetulnya bukan kawasan industri melainkan peruntukan untuk industri. Kalau berbicara mengenai kawasan industri itu seperti Wilmar. Dumai dalam hal ini pemerintah sendiri tidak memiliki kawasan industri, tetapi kalau swasta punya. Kita mempunyai tiga peruntukan kawasan industri yaitu pertama, Kawasan Industri Pelintung, kawasan industrinya seperti Wilmar. Kedua, Kawasan Industri Lubuk Gaung. Kawasan Industri Lubuk Gaung ini bersifat parsial dimana mereka berikat. Kawasan Lubuk Gaung sendiri merupakan kawasan industri. Ketiga, Kawasan Industri Kepelabuhanan Pelindo. Kalau dulu di Pelindo ini boleh industri, namun kalau sekarang berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Tahun 2012 tidak membolehkan lagi kawasan pelabuhan untuk operasional industri. Untuk itu di Tata Ruang saat ini berubah menjadi kawasan pelabuhan. Jadi kawasan industri kita hanya tinggal dua yaitu Kawasan Industri Pelintung dan Kawasan Industri Lubuk Gaung. Di Pelintung selain ada refinery CPO, ada pengemasan pupuk, semen, dan juga ada minyak goring seperti merek Bimoli dari Wilmar. WPR: Upaya BPTPM Kota Dumai dalam mempromosikan peluang investasi bagaimana? Hendri Sandra: Kalau untuk promosi luar negeri atau penanaman modal asing (PMA) yang dilakukan hal normal saja dengan melakukan pameran atau expo. Dumai sebatas ini melakukan pameran seperti di Riau Expo, Jakarta Fair, City Expo yang diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Biasanya promosi untuk dalam negeri dan luar negeri tidak terpisah melainkan disamakan saja. Upaya untuk merangsang investasi masuk ke Dumai seperti normal saja. Upaya lainnya seperti melalui promosi di media cetak dan media elektronik. Selain upaya promosi itu, Dumai juga sudah melakukan stimulan artinya memberikan fasilitas. Terakhir, Dumai menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Fasilitas Investasi . WPR: Apa semangat dari Perda Fasitas Investasi ini? Hendri Sandra: Semacam stimulan. Lebih pada fasilitas, artinya sebelumnya, Kota Dumai sesuai dengan Perda, investasi masuk ketika dia mulai mengurus izin dikenakan tarif retribusi HO. Dengan Perda Fasilitas Investasi yang kita keluarkan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunda retribusi tersebut. Bukan menggratiskan, artinya ketika mereka dalam tahap produksi pembangunan fisik kita belum kenakan retribusi izin. Ketika mereka sudah selesai pembangunan baru kita tetapkan. (*)
Investasi
Pengusaha Selangor Siap Investasi di Dumai
Lirik Industri Pengolahan Nenas P
residen Kelab Usahawan Selangor (Kusel) Datuk Mohamad Zaini Md. Taha mengatakan pihaknya bersedia berinvestasi di Kota Dumai seiring potensi yang dimiliki Kota ini baik di sisi letaknya yang strategis dan kekayaan sumber daya alamnya.
“Di sini banyak terdapat peluang dan peluang itu memang mendatangkan ulangan balik. Kami bersedia untuk menjadi pelabur [investor] di Kota Dumai, tempatnya sangat strategis,” kata Mohamad, pada Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community, di Hotel Grand Zury Dumai, Rabu (28/4/2016). Datuk Mohamad Zaini Md. Taha yang juga Exco Pembangunan Ekonomi, Usahawan dan Koperasi Majlis Belia Malaysia (MBM) mengatakan dirinya baru pertama kali datang ke Dumai. “Dumai ini suatu kota yang kecil, tetapi nampak bersih. Hati saya rasa nyaman dan saya rasa selesa di sini,” kata Mohamad. Mohamad mengatakan Dumai merupakan suatu tempat yang strategis terutama bagi pelancong-pelancong [wisatawan] dari Malaysia. Untuk itu, harus ada suatu daya tarik sehingga pelancong bisa datang ke Dumai. Apabila pelancong mulai ramai berkunjung ke Dumai, maka nama kota ini akan dikenal di kalangan pelancong. “Ada suatu trade mark dimana ketika disebut Dumai, orang akan mengenalnya,” kata Mohamad. Para investor juga akan merasa tertarik untuk menanamkan modalnya di Dumai seiring banyaknya peluang investasi yang ada di Kota Dumai. “Dari perbincangan saya dengan Bapak Walikota Dumai [H Zulkifli As, Red], beliau menyambut
positif dan merasa happy dengan kehadiran saya,” ujar Mohamad. Pada kesempatan tersebut Mohamad memperkenalkan dirinya sebagai Presiden Kelab Usahawan Selangor yang setidaknya beranggotakan 1.300 perusahaan, memiliki 400 lebih produk Small Medium Entreprenur, lebih dari 200 lori niaga, butik, toko ban, dengan 36 jenis perniagaan. Karena merasa telah ‘jatuh hati’ dengan kota Dumai ini, Mohamad ketika pulang ke Selangor nanti akan berbincang dengan timnya dan membawa pakar untuk menjajaki kerja sama dengan pemko Dumai. Lirik nenas Menurut Mohamad, dia akan melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Dumai dan juga bahan mentah (bahan baku) yang sedia ada di Dumai seperti nenas yang banyak terdapat di Dumai. “Saya akan membawa mesin dari Malaysia dan membuka kilang [pabrik] dekat sini, teknologi kami bawa dari Malaysia. Kita akan membuat saus nenas, jam (selai) lalu dibotolkan dan pemasarannya hantar balik ke Malaysia. Kami akan labelkan mengatakan itu produk Malaysia. Walaupun dibuat di sini,” kata Mohamad. Menurut Mohamad, biaya industri pengolahan nenas di Dumai sepertinya lebih murah diband-
Warta Promosi Riau
17
ingkan dengan di Malaysia. Selain itu, tenaga kerja lebih mudah. “Cuma perlu mesin, semua dijalankan di sini. Saya nak tengok mungkin dalam 30 perusahaan dulu akan kita bina (dirikan) di sini. Kita tengok tempat yang sesuai. Saya sudah rasa nak cepat buat. Saya nak tunjukkan kebolehan yang kami buat,” ujar Mohamad. Menurut Mohamad, pihaknya ada pertemuan pada setiap hari Rabu pukul dua sampai pukul lima petang seminggu sekali bersama pengusaha-pengusaha membincangkan mengenai bisnis. “Sebab saya nak [ingin] bagi [member] tahu kita orang Islam apapun mesti berjemaah. Kita tidak akan berjaya jika seorang diri. Seperti lidi jika satu mudah untuk dipatahkan, jika bersatu sukar untuk dipatahkan,” ujarnya. Pemilik dua kilang [pabrik] minyak sawit mentah (CPO) di Merlimau, Melaka ini dan satu kilang beras di Kedah ini juga melirik CPO yang ada di Dumai. “Apa yang bisa saya bantu di sini saya coba bantu. Mungkin CPO memerlukan tanker yang besar. Atau perlu kita investasi membuat yang lebih besar supaya kita sama-sama makan dari sana. Kalau periuk besar, banyak yang bisa dimasak sehingga banyak orang yang bisa makan dari sana. Kalau periuknya kecik macam mana nak makan ramai-ramai,” ujar Mohamad memberi perumpamaan. Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai Hendri Sandra mengatakan Datuk Mohamad Zaini sengaja diundang untuk melihat potensi keunggulan daerah Kota Dumai, melihat produk yang ditam pilkan di Dumai Expo ini dan untuk menjajaki kemungkinan menjalin kerja sama. Hendri membenarkan sampai sejauh ini pengusaha Selangor itu tertarik pada nenas, serius karena potensi pertanian nenas di Dumai bagus. Dia akan datang kembali membawa beberapa pengusaha dari Malaysia untuk merealisasikan rencana kerja sama Pemerintah Malaysia dengan Dumai terutama untuk tanaman nenas. “Sementara ini baru rencana, kita coba agar bisa melakukan investasi secara total di Dumai mulai membuat pabrik nenas langsung ke finis hing. Kalau mau ekspor lagi ke Malaysia silakan. Mengingat tenaga kerja di Indonesia lebih murah. Saya pikir mengapa tidak industri pengalengan nenas dibangun di Dumai. Pemko Dumai berharap adanya nilai tambah yang besar bagi masyarakat Dumai, untuk itu kalau mereka mem-
18
Warta Promosi Riau
bangun pabrik di sini akan lebih bagus karena potensi pasar kita juga cukup bagus,” ujarnya. Walikota Dumai Drs. H. Zulkifli As dalam sambutannya pada acara pembukaan Dumai Expo 2016 dan Panggung Seni Rakyat, Rabu malam (27/4/2016), berharap kehadiran Datuk Mohamad Zaini Md. Taha dan Puan Rukiah Adnan dari Persatuan Wanita Islam Selangor dapat diperluas dengan meningkatkan jalinan kerja sama di berbagai bidang. “Apalagi kita dihadapkan pada ASEAN Economic Community dimana kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan kedua belah pihak,” kata Zulkifli. Produksi Nenas Berdasarkan Informasi Komoditas Hortikultura Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2013), berdasarkan data produksi nenas tahun 2011, sentra produksi nenas di Indonesia terdapat di lima provinsi, yaitu Lampung (dengan kontribusi 32,80% terhadap produksi nenas nasional), Jawa Barat (20,45%), Sumatera Utara (11,89%), Riau (7,10%) dan Jawa Tengah (6,03%) (Tabel 1). Kelima provinsi ini berkontribusi secara kumulatif sebesar 78,27% terhadap total produksi nenas Indonesia. Tabel Provinsi Sentra Produksi Nenas di Indonesia, 2011 No. Provinsi 1 Lampung 2 Jawa Barat 3 Sumatera Utara 4 Riau 5 Jawa Tengah 6 Provinsi lainnya Total
Kontribusi terhadap Produksi Nasional (%) 32,80 20,45 11,89 7,10 6,03 21,73 100
Sumber: Informasi Komoditas Hortikultura Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2013)
Sentra produksi nenas di Provinsi Riau pada tahun 2011, sebanyak 6.792 ton atau 34,24% produksi nenas Provinsi Riau berasal dari Kota Dumai. Kabupaten penghasil nenas terbesar selanjutnya adalah Kabupaten Kampar dengan 6.173 ton (31,12%) dan Kabupaten Siak 2.933 ton (14,79%) selengkapnya lihat tabel 2. (z) Tabel Kabupaten Sentra Produksi Nenas Provinsi Riau, 2011 No. Kabupaten Produksi (%) 1 Kota Dumai 6.792 2 Kampar 6.173 3 Siak 2.933 4 Indragiri 2.262 Hilir 5 Bengkalis 897 6 Kabupaten 780 lainnya Total 19.837
Kontribusi terhadap Produksi (%) 34,24 31,12 14,79 11,40 4,52 3,93 100
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Riau, diolah Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Inono (kedua dari kiri), dan Kepala Bidang Fasilitasi Kerjasama dan Penanaman Modal BPMPD Riau (kanan) H Hamsani Rahman, SE, MP saat menjadi narasumber pada Forum Diskusi Ekonomi dan Keuangan Regional, di Ruang Serba Guna Bank Indonesia Provinsi Riau, Selasa (22/3/2016).
BPMPD Riau Narasumber di
Forum Diskusi Ekonomi dan Keuangan Regional Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau mendapat kesempatan menjadi narasumber pada Forum Diskusi Ekonomi dan Keuangan Regional yang diselenggarakan Bank Indonesia, di Ruang Serba Guna Bank Indonesia Provinsi Riau, Selasa pagi (22/3/2016). Forum Diskusi yang mengambil topik Optimalisasi Realisasi Anggaran Pemerintah dan Peningkatan Iklim Investasi di Daerah ini dalam rangka mendalami dan mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan Provinsi Riau serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan terkait. # Kepala BPMPD Riau diwakili Kepala Bidang Fasilitasi Kerjasama dan Penanaman Modal BPMPD Riau H Hamsani Rahman, SE, MP, menjadi salah seorang narasumber pada kegiatan ini dengan menyampaikan paparan mengenai Prospek dan Tantangan Peningkatan Investasi di Provinsi Riau Tahun 2016.# Sementara narasumber lainnya yaitu Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Inono menyampaikan paparan mengenai Kondisi Perekonomian Makro Riau Triwulan IV-2015, dan dari Isfan Syahputra dari Bappeda Riau dengan paparan mengenai Optimalisasi Penyerapan APBD Riau 2016, Tantangan dan Permasalahan. Usai paparan dari
ketiga narasumber dilanjutkankan dengan diskusi yang melibatkan seluruh peserta yang hadir. Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Inono kepada media mengatakan pada forum tersebut Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau sebagai bagian dari akuntabilitasnya memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kondisi perekonomian makro Provinsi Riau pada triwulan IV tahun 2015. Menurut Ismet, forum ini juga memutuskan beberapa rekomendasi kepada pemerintah da erah, berkaitan dengan permasalahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau yang tidak kunjung tuntas, penyerapan anggaran dan peluang investasi, dan lainnya. “Paling tidak ada usulan kongkret dari pertemuan ini,” ujar Ismet. Dia mengatakan RTRW Provinsi Riau masih dalam proses penyelesaian di Jakarta, di tingkat kementerian. Sembari menunggu hal ini, diharap kan kepala daerah dapat membuat terobosan seperti meneruskan pembangunan daerah yang telah ditentukan. “Kami harapkan kepada kepala daerah bisa membuat suatu terobosan meskipun proses RTRW nya belum selesai, paling tidak mana daerah-daerah yang sudah diprioritaskan pembangunannya, seperti daerah industri, itu bisa diteruskan, bisa diperluas,” ujar Ismet. (z) Warta Promosi Riau
19
Ekbis-Keuangan
Bank Riau Kepri Raih 4 Penghargaan BUMD Award
Gubri Raih Award Top Pembina BUMD 2016
Halloriau.com
KEPALA Deputi Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Heru Juwanto menyerahkan langsung penghargaan Top Pembina BUMD 2016 Kepada Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman didampingi Ketua Penyelenggara TOP BUMD 2016, M Lutfi Handayani MM MBA, Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Kementerian Perindustrian Ir Made Dharma Harthana dan Ketua Dewan Juri TOP BUMD 2016, Prof Dr Laode M Kamaluddin MSc MEng di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Kamis (5/5/2016).
A
sosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang beranggotakan 416 Pemerintah Kabupaten di Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Riset Manajemen PPM dan Business News, menganugerahkan empat penghargaan kepada Bank Riau Kepri.
Bank yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan Kepulauan Riau ini berhasil meraih award pada kategori “Top CEO BUMD based on Character & Sof Competency 2016”, “Top BUMD Special Improvement 2016” Kategori Bidang Layanan Pelanggan. Atas segala prestasi yang diraih Bank Riau Kepri tersebut, Dewan Juri memutuskan pula memberikan Award kepada Gubernur Riau dan Gubernur Kepulauan Riau dalam kategori “Top Pembina BUMD 2016”. Acara penganugerahan yang mengambil tema “Nawacita & Revolusi Mental Dalam Pengelolaan Bisnis BUMD” ini dilangsungkan di Hall D, Jakarta International Expo, Kemayoran – Jakarta, Kamis (5/5/2016). 20
Warta Promosi Riau
DEWAN Juri TOP BUMD 2016 Prof Dr Laode M Kamaluddin MSc MEng dan Suryo Danisworo menyerahkan Penghargaan tingkat nasional dalam kategori Top CEO BUMD based on Character & Sof Competency 2016 Kepada Dirut Bank Riau Kepri Dr. Irvandi Gustari pada acara Award TOP BUMD 2016 di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Kamis (5/5/2016).
Direktur Utama Bank Riau Kepri (BRK) Irvandi Gustari menyampaikan, award yang diraih merupakan hasil prestasi bersama dari para stakeholders Bank Riau Kepri. Menurut dia, tidaklah mungkin pihaknya dapat meraih award tingkat nasional dalam kategori “Top CEO BUMD based on Character & Sof Competency 2016”, bilamana para Stakeholders Bank Riau Kepri tidak komit dalam menumbuhkembangkan perusahaan. “Jauh lebih penting yang harus ditonjolkan ke depannya harus lebih baik dan jangan lupa proses perubahan itu sangat dinamis dan pesaing selalu tidak diam dalam era ‘competitiveness’,” ini ujar Irvandi dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (13/5/2016). Dalam proses pemilihan Top BUMD 2016 dilakukan seleksi dari aspek kinerja baik kuantitatif dan kualitatif termasuk peran serta pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah, manfaat bisnis bagi para Shareholders-nya serta tetap selalu mengedepankan aspek Good Corporate Governance. Di dalam parameter penilaian tersebut juga mengacu kepada aspek TARIF yaitu Transpara-
Ekbis-Keuangan yaitu Menteri Perdagangan RI Thomas T. Lembong, Menteri Perindustrian RI Saleh Husein, Menteri Dalam Negeri RI. Tjahjo Kumolo . Ketua DPD RI. Irman Gusman juga tampil sebagai Keynote Speech pada acara tersebut. Selain Dirut Bank Riau Kepri Irvandi Gustari juga hadir acara Award Top BUMD tersebut Utama Bank Riau Kepri H.R Mambang Mit dan Coorporate Secretary (Corsec) Bank Riau Kepri Winovri, Direktur Utama PT PER, H. Syamsul Bakri. Hadir pula Plt Gubernur Riau Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman MBA yang menerima Award sebagai “Pembina Top BUMD 2016” dan Provinsi Kepulauan Riau yang menerima award adalah Plt Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun yang diwakili oleh plt Sekda Prop Kepri Reni Yusneli. Di Provinsi Riau untuk pengelolaan BUMD termasuk diantaranya dalam proses pemilihan dan penetapan jajaran Direksi BUMD, telah dimulai secara transparan dan menonjolkan kepada aspek kompetensi termasuk track record tentunya. Kesan transparan kental sekali terasa pada saat pemilihan Direktur Utama Bank Riau Kepri pada April tahun 2015 lalu, dan belanjut pada proses pemilihan Direktur Utama PT. PER juga dilakukan secara terbuka dan aspek kompetensi dinilai secara panel oleh Panitia Seleksi (pansel). Sebelum acara Top BUMD 2016 dimulai Plt Gubernur Riau Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman MBA mengunjungi beberapa stan kabupaten yang ada di Riau yang mengikuti Internasional Trade and Investment Summit Series Week 2016 seperti stan dari Kabupaten Indragiri Hi lir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak Sri Indrapura. Terdapat sekitar 200 stan dari masing-masing kabupaten di Indonesia menawarkan produk unggulan dan sumber daya yang dimiliki daerah masing-masing. (z)
Foto-foto/halloriau.com
si, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi dan Fairness. Seleksi sangat ketat Menurut Ketua Dewan Juri Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, MSc. MEng., yang masuk dalam penilaian tahap awal adalah 2000 perusahaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), dan setelah dilakukan penyaringan tahap kedua adalah diperoleh 200 Perusahaan BUMD yang terpilih sesuai kategori yang telah ditetapkan oleh Dewan Juri. Selanjutnya dari 200 perusahaan BUMD dilakukan seleksi dengan sangat ketat dan termasuk dilakukannya penilaian pada aspek paparan program bisnis yang telah dijalankan dan tahap wawancara secara panel oleh seluruh Tim Dewan Juri. Berdasarkan evaluasi kinerja 2015/2016 berkat adanya perbaikan serta pembenahan yang konsisten walaupun dalam kondisi perekonomian global melambat serta diterpa masalah kabut asap selama tiga bulan di tahun 2015, Bank Riau Kepri diberi penghargaan “Top CEO BUMD based on Character & Soft Competency 2016” dan Top BUMD 2016 Special Improvement: Layanan Pelanggan, dan atas segala prestasi yang diraih Bank Riau Kepri tersebut, Dewan Juri memutuskan pula memberikan Award kepada Gubernur Riau dan Gubernur Kepulauan Riau dalam kategori “ Top Pembina BUMD 2016”. Bank Riau Kepri sendiri di akhir April lalu juga meraih prestasi tingkat nasional yaitu meraih rangking 3 tingkat nasional Service Excellence se-BPD Indonesia dan selama tahun 2015 lalu Bank Riau Kepri juga telah meraih 12 Award Penghargaan terhadap berbagai kategori atas kinerja pada tingkat nasional. Gubri Pembina Top BUMD 2016 Pada acara Award Top BUMD Tampil sebagai tiga Menteri menyampaikan Keynote Speech
PLT Gubri Arsyadjuliandi Rachman didampingi Direktur Utama Bank Riau Kepri Dr. Irvandi Gustari dan Komisaris Utama Bank Riau Kepri HR Mambang Mit berfoto bersama Dara Inhil 2014, Vivien Anjadi Suwito serta penjaga stan Kabupaten Indragiri Hilir pada acara Internasional Trade and Investment Summit Series Week 2016 di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta.
DIREKTUR Utama Bank Riau kepri Dr. Irvandi Gustari (kiri) dan Komisaris Utama Bank Riau Kepri HR Mambang Mit usai menerima Penghargaan Top BUMD Special Improvement 2016 untuk Bank Riau Kepri yang diserahkan langsung Ketua Dewan Juri TOP BUMD 2016, Prof Dr Laode M Kamaluddin MSc MEng, di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta, Kamis (5/5/2016).
Warta Promosi Riau
21
Ekbis-Pasar Tembus MEA, UKM Harus
Tingkatkan Potensi
Foto-foto/Zul Azhar
dan Daya Saing
HANAFIAH, mewakili Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM menyampaikan kata sambutan pada Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (13/4/2016).
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Agar UKM di Indonesia khususnya di Provinsi Riau dapat bersaing secara global khususnya di pasar ASEAN perlu ditingkatkan potensi dan daya saingnya. Selain itu, kemitraan UKM melalui kemitraan usaha dan penanaman modal asing (PMA)/ penanaman modal dalam negeri (PMDN) perlu dilakukan serta adanya pembinaan dari pemerintah untuk meningkatkan daya saing dengan mendorong inovasi dan perluasan pasar. Demikian antara lain pokok pikiran yang mengemuka pada Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri dengan tema Pengembangan Potensi dan Daya Saing UKM Melalui Kemitraan Usaha dan PMA/PMDN dalam rangka Menembus Pasar MEA 2016, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (13/4/2016).
22
Warta Promosi Riau
KEPALA BPMPD Provinsi Riau Riau Drs. Ismaili Fauzi menyampaikan sambutan mengenai pentingnya Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri tersebut.
KEPALA BPMPD Provinsi Riau Drs. Ismaili Fauzi (kedua dari kiri), Direktur PT Jamkrida Herman Boedoyo, Kabid Fasilitasi dan Kerjasama Penanaman Modal Drs. Hamsani Rachman, MP, dan narasumber dari BKPM.
KEPALA BPMPD Provinsi Riau menyerahkan cenderamata kepada Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM diwakili Hanafiah.
Kegiatan yang diselenggarakan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan difasilitasi BPMPD Provinsi Riau ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPMPD Provinsi Riau Drs. Ismaili Fauzi. Sementara narasumber antara lain Direktur Pemberdayaan Usaha BKPM diwakili Hanafiah, Direktur PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Riau Herman Boedoyo, dan narasumber lainnya. Kepala Bidang Pengembangan Promosi BPMPD Riau Drs. Hamsani Rachman, MP sebagai moderator. Direktur Pemberdayaan Usaha Badan BKPM diwakili Hanafiah mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPMPD Riau yang telah memfasilitasi terselenggaranya kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat penting sebagai sarana bagi pengusaha UKM di Provinsi Riau karena akan menjalin kerja sama dalam bentuk kemi-
Foto-foto/Zul Azhar
traan usaha serta kesempatan yang baik bagi Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam menjembatani beberapa kebijakan dalam rangka mewujudkan iklim investasi usaha dan pembentukan bagi pengusaha UKM di Provinsi Riau,” kata Hanafiah. Menurut Hanafiah, untuk meningkatkan daya saing perekonomian, pemerintah telah mengeluarkan beberapa paket kebijakan dan impor yang difokuskan melalui deregulasi, debirokrasi, dan penegakan hukum serta kepastian usaha dalam bentuk fasilitasi penyelesaian masalah, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan pelaksanaan sanksi yang tegas sesuai dengan peraturan-peraturan perundang-undangan. Beberapa paket kebijakan yang telah mendukung kemajuan bagi UKM antara lain paket kebijakan deregulasi tahap ketiga yang difokuskan pada penurunan harga BBM, listrik, gas, perluasan wirausahawan, penerimaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta penyederhanaan izin pertanahan dalam kegiatan penanaman modal. Paket keempat, difokuskan pada upaya peningkatan kesejahteraan pekerja melalui sistem pengupahan yang adil, sejahtera, dan berkompetensi dalam program pembangunan perumahan-perusahaan khusus untuk buruh dan kebijakan buruh yang lebih murah melalui penurunan tingkat suku bunga yang semula 22% menjadi 12%. Di samping itu, pemerintah kelak memiliki beberapa deregulasi yang mendukung untuk memajukan UKM Indonesia agar siap menghadapi pasar global terutama dalam menghadapi MEA. Deregulasi tersebut antara lain adalah, pertama, Undang Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 pada pasal 13 dan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tercantum bahwa Pemerintah wajib menempatkan bidang usaha yang dicadangkan untuk UKM, dan
SALAH seorang narasumber pada acara Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri menyampaikan materi.
Warta Promosi Riau
23
bidang usaha untuk kemitraan serta pemerintah harus melakukan pembinaan melalui peningkatan daya saing dengan mendorong inovasi dan perluasan pasar dan sebagainya. Kedua, dalam Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) dalam Keputusan Presiden No. 16 Tahun 2012 salah satu arah kebijakan penanaman modal yang mendukung UKM yaitu adanya program untuk pemberdayaan bagi UKM. Ketiga, Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2013 dalam Pasal 1 mencantumkan bahwa kerja sama dapat terjalin melalui kemitraan antara pengusaha besar dengan UKM. “Beberapa regulasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan daya saing bagi UKM khususnya di Provinsi Riau. Hal ini sejalan dengan Nawacita dari Bapak Presiden Jokowi yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis,” ujarnya. Upaya ini bertujuan untuk mengembangkan UKM sebagai industri ekonomi kreatif yang baik dalam menghadapi degradasi perekonomian di Indonesia dan global. “Saat ini kita telah memasuki era MEA 2016 dimana perdagangan antara negara ASEAN terjadi dan berkembang. MEA merupakan suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi yang perlahan dianggap dalam ASEAN Vision 2020 (Visi ASEAN 2020) yang berdasarkan atas kesepakatan bersama dari kepentingan negara-negara ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. Di era MEA, tindakan sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka berorientasi untuk mengarah keluar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang tangguh dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap system pelaksanaan dan kepatutan komitmen yang efektif. Kontribusi para UKM saat ini terhadap perekonomian Indonesia terlihat sangat besar yaitu sekitar 98,77%, dari itu kita patut optimis bahwa UKM Indonesia dapat bersaing secara global di pasar ASEAN. “Terdapat tiga negara ASEAN yang menjadi tujuan market Indonesia berdasarkan populasi yaitu Thailand, Filipina dan Vietnam. Hal ini menjadi motivasi bagi kita harus terus bekerja keras dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh UKM-UKM yang ada di Provinsi Riau,” kata Hanafiah. Kepala BPMPD Provinsi Riau Drs. Ismaili Fauzi dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada BPKM yang memberikan kesempatan
24
Warta Promosi Riau
Dari kanan, Kabid Pengembangan Promosi Penanaman Modal Fadhlah Suhaimi, SH, M.Si, Kabid Promosi H Mohd. Tafianto, SE dan Kasubbid Promosi Luar Negeri BPMPD Riau Dian Purnama.
PARA pengusaha UKM peserta Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri.
kepada Provinsi Riau untuk menjadi tuan rumah Kegiatan Kemitraan Dalam Negeri Tahun 2016. “Mudah-mudahan pertemuan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka mendorong peningkatan jumlah usaha dalam negeri yang pada akhirnya dapat menjadikan Riau sebagai daerah tujuan investasi terbaik di Indonesia di masa yang akan datang,” kata Fauzi. Menurut Ismaili, sebagaimana dimaklumi bersama pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan berat,
Foto Zul Azhar
kompetisi regional dan global yang dirasakan semakin ketat ternyata belum diimbangi oleh optimalisasi pengembangan potensi daerah. “Berbicara mengenai potensi daerah, Provinsi Riau termasuk salah satunya termasuk the best di Pulau Sumatra dimana pada tahun 2014, Riau mendapat ranking pertama sebagai daerah dengan investasi terbaik di Sumatra. Potensi-potensi yang ada ini memang di Riau luar biasa. Cuma di sini masih banyak kelemahan terutama di bidang infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan listrik sehingga banyak yang harus dibenahi,” kata Fauzi.
Kondisi infrastruktur di Riau ini berbeda dengan di Pulau Jawa yang kondisinya yang jauh lebih baik. “Kalau investasi yang masuk di Sumatera adalah investasi yang besar-besar. Kalau investasi menengah sulit karena harus membangun power plant [pembangkit listrik] mengingat pasok listrik di Riau masih kurang,” jelanya. Fauzi memberi contoh dua perusahaan yang bergerak di bidang industri pulp and paper di Riau seperti Grup April dan Indah Kiat untuk membangun pabrik kertas itu menyiapkan daya listrik sampai 600 Megawatt. Daya itu jauh lebih besar daripada listrik yang disuplai oleh PT PLN yang baru 500 Megawatt sementara PT RAPP sudah 600 Megawatt dan PT Indah Kiat sebesar 500 Megawatt lebih. Fauzi berharap dengan adanya kemitraan dengan perusahaan ini, perusahaan yang ada bisa membina UKM yang ada di Riau supaya bisa bersaing di pasar internasional dan pasar global. Menurut Fauzi, Provinsi Riau memiliki perkebunan sawit seluas sekitar 2,4 juta hektare yang merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia dimana sekitar 40% minyak sawit mentah (CPO) berasal dari Riau. “Kita butuh hilirisasi sawit karena banyak produk dari sawit yang bisa dibuat oleh perusahaan-perusahaan dengan membangun pola kemitraan dengan UKM di daerah setempat,” kata Fauzi. Fauzi juga menyinggung mengenai perkebunan kelapa di Riau seluas 500 ribu hektare lebih yang diperkirakan lebih besar dari perkebunan kelapa di Sulawesi. Selain itu, Fauzi juga memaparkan mengenai pabrik Santan Kara di Pulau Sambu, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir yang produknya sudah terkenal di dunia internasional sampai ke Belanda dan Amerika serta pabrik air kelapa murni terbesar di Indonesia Hydro Coco produksi Sambu Grup. Menurut Fauzi, masih banyak bahan baku perkebunan di Riau yang belum diolah sehingga menjadi produk yang memiliki daya jual yang tinggi. Jika tempurung kelapa selama ini dijadikan arang, di Yogyakarta sudah dijadikan tas seharga Rp250 ribu. “Membutuhkan sentuhan tangan untuk mengembangkan potensi yang ada itu,” ujar Fauzi. Fauzi berharap adanya kemitraan antara perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan industri yang berbahan baku kelapa dengan masyarakat tempatan. Mereka bisa dibina mengembangkan potensi yang ada sehingga dari kelapa itu tidak ada yang terbuang melainkan semuanya bisa diolah. (z)
Warta Promosi Riau
25
Ekbis-UMKM Dari Seminar MEA di Dumai
Siapkan SDM Agar Mampu Bersaing P
emerintah Kota Dumai bersempena Hari Jadi XVII Kota Dumai Tahun 2016 menggelar Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community di Hotel Grand Zury Dumai, Rabu (28/4/2016). Berbagai strategi, peluang, dan tantangan dalam menghadapi MEA dikupas pada Seminar yang mengambil tema Peluang dan Kekuatan Ekonomi Dumai dalam Menghadapi Persaingan Era Masyarakat Ekonomi ASEAN ini.
SEKRETARIS Daerah Kota Dumai Drs.H. Said Mustafa menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi Seminar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang digelar bersempena Hari Jadi XVII Kota Dumai Tahun 2016, di Hotel Grand Zury Dumai, Rabu (28/4/2016).
Seminar yang dibuka secara resmi oleh Walikota Dumai diwakili Sekretaris Daerah Kota Dumai Drs. H. Said Mustafa ini menghadirkan tiga narasumber yang diwakili Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau H Hamsani Rahman, SE, MP, H Yurnal Edward, SE, MSin Ak.Cp, Mizan Asnawi, SE, M.Ecm Dev ini dipandu oleh Adriyansah. Selain Sekretaris Daerah Kota Dumai Drs. H. Said Mustafa, hadir pada Seminar MEA tersebut Kepala Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Dumai Hen-
26
Warta Promosi Riau
Foto-foto: Zul Azhar
dri Sandra, SE, Presiden Kelab Usahawan Selangor (Kusel) Datuk Mohamad Zaini Md. Taha, dari Persatuan Wanita Islam Selangor Puan Rukiah Adnan, perwakilan dinas dan badan terkait, dunia usaha, dan peserta lainnya. Sekretaris Daerah Kota Dumai Drs. H. Said
Mustafa mengawali sambutannya berkisah mengenai pertemuannya dengan salah seorang di Kementrian Perindustrian dan Perdagangan yang mengatakan tidak perlu khawatir dengan MEA, karena tidak dapat tidak akan berhadapan atau bersentuhan langsung dengan MEA. “Menghadapi MEA kita harus membuat komponen di Kota Dumai siap sedia untuk menghadapi perubahan-perubahan secara global khususnya di negara ASEAN,” kata Said. Said berharap para pelaku bisnis khususnya di Kota Dumai baik kecil, menengah, maupun besar dapat berpartisipasi dan berperan serta dalam seminar ini apakah yang dapat dilakukan dan memberikan masukan menghadapi MEA ini. “Terpulang pada masyarakat Kota Dumai apa yang kita lakukan dan apa langkah yang harus dibuat menghadapi globalisasi perdagangan dan semua elemen lainnya yang seharusnya kita bicarakan secara bersama. Semua itu memerlukan kebersamaan semua elemen di Provinsi Riau khususnya Kota Dumai,” kata Said.
PARA narasumber Seminar MEA, Hamsani Rahman (kedua dari kiri), Mizan Asnawi, dan Yurnal Edward.
Pada kesempatan tersebut Said mengutip hasil penelitian dari National University of Singapore yang menyebutkan Riau tidak begitu menjanjikan daya tarik pertumbuhan ekonomi walaupun Presiden Joko Widodo sudah berkel-
iling ke-10 negara Eropa, dimana hasil prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2030 termasuk pertumbuhan ekonomi tujuh negara terbaik di dunia. Untuk itu, Kota Dumai harus menyiapkan sumber daya manusia warga masyarakat kita sehingga siap bersaing menghadapi percepatan pertumbuhan ekonomi dari negara lain. “Kita menyadari, secara kuantitas kita banyak, namun secara kualitas kita masih belum bisa banyak bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya,” kata Said. Upaya Riau cukup baik Kepala Bidang Fasilitasi Kerjasama dan Penanaman Modal BPMPD Riau H Hamsani Rahman, SE, MP dalam paparannya mengenai Prospek dan Tantangan Investasi di Provinsi Riau mengatakan upaya Pemerintah Provinsi Riau untuk meningkatkan nilai investasi sejauh ini cukup baik, walaupun mengalami kendala yaitu belum disahkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau. “Sampai akhir Desember 2015 realisasi investasi Provinsi Riau sebesar Rp18,11 triliun,” kata Hamsani. Berkaitan dengan investasi ini, Hamsani menyebutkan sektor dominan penyumbang realisasi investasi yang terdiri dari hilirisasi perkebunan kelapa sawit (industry biofuel), pengembangan industri pulp and paper , ketenagalistrikan, perhotelan dan lain-lain. “Lebih rinci secara nasional PMDN [penanaman modal dalam negeri] Riau menduduki peringkat ke-7 dengan nilai investasi sebesar Rp9,94 triliun sedangkan untuk PMA [penanaman modal asing] Riau menduduki peringkat ke- 14 dengan nilai investasi sebesar US$ 653,39 juta atau senilai Rp8,167 triliun. Di sektor perkebunan, Provinsi Riau memiliki lahan perkebunan sawit dengan luas total 2.399.172 hektare (2013), 210 unit pabrik kelapa sawit (PKS), dengan produksi crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah 7.570.854 ton per tahun. Provinsi Riau juga memiliki perkebunan karet seluas 502.906 hektare dengan produksi 367.261 ton per tahun dan perkebunan kelapa seluas 516.895 hektare dengan produksi 421.654 ton per tahun. Sektor lainnya seperti sektor perikanan darat dan laut, kelistrikan, dan pengembangan pulp dan paper. Hamsani mengakui dalam menggaet investasi di Provinsi Riau bukan tampa kendala. Sejumlah hal saat ini masih menjadi kendala investasi di Riau seperti keterbatasan infrastruktur seperti jalan, listrik, pelabuhan, dan air.
Warta Promosi Riau
27
PARA narasumber dan peserta Seminar MEA Tahun 2016 berfoto bersama usai seminar. Foto-foto: Zul Azhar
Kendala lainnya adalah kurang berkembangnya kawasan-kawasan industri serta belum rampungnya Perda RTRW. Meskipun demikian, upaya untuk menarik minat berinvestasi ke Provinsi Riau tetap dilakukan dengan cara: pertama, memperbaiki sistem perizinan menjadi lebih baik melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan mempermudah proses dan waktu penyelesaiannya (ada standar operasi prosedur atau SOP). Kedua, melakukan feasibility study (FS) untuk potensi-potensi investasi unggulan. Ketiga, melakukan promosi-promosi baik ke luar negeri maupun dalam negeri melalui pameran, expo, baliho dan lain-lain serta informasi melalui media sosial seperti internet, majalah-majalah dan lain-lain. Keempat, penciptaan iklim investasi melalui Tim Koordinasi Pemantapan Iklim Investasi yang terdiri dari instansi terkait, dan kelima, menjaga stabilitas keamanan. Mendorong kompetisi Narasumber lainnya H Yurnal Edward, SE, MSin Ak.Cp mengatakan sekalipun bentuk kerja sama ini terwujud dalam bantuan dan dukungan antar sesama anggotanya, MEA ini juga akan mendorong kompetisi antarnegara-negara yang terkait di dalamnya. Secara garis besar, persatuan pasar di antara negara-negara anggota ASEAN ini serupa dengan konsep Uni Eropa, hanya berbeda pada kebijakan moneternya, seperti kebijakan dalam mata uang. “MEA juga menjamin kebebasan perputaran modal serta perdagangan dengan negara-nega ra non-ASEAN, tidak hanya berkutat dalam per-
28
Warta Promosi Riau
putaran modal antar anggota-anggota ASEAN saja,” ujar Yurnal. Yurnal menyebutkan bahwa di sektor jasa, telah disepakati pengaturan saling pengakuan ( Mutual Recognition Arrangements / MRAs) bagi delapan jenis kualifikasi profesional: Engineering Services (jasa teknik rekayasa); Nursing Services (jasa keperawatan); Architectural Services (jasa arsitektur); Surveying services (jasa pemetaan); Tourism Professional (jasa profesi pariwisata); Accountancy Services (jasa akuntansi); Medical Practitioners (jasa medis); Dental Practitioners (jasa dokter gigi). Selain itu, juga telah disepakati persetujuan ASEAN tentang Pergerakan Orang Perseorangan (ASEAN Agreement on Movement of Natural Persons) dimana Indonesia dalam proses meratifikasi. Pergerakan tenaga kerja profesional perseorangan akan lebih terbuka, namun tetap tunduk pada syarat dan aturan nasional, seperti persyaratan dan prosedur kualifikasi yang berlaku di negara
masing-masing. Hampir seluruh negara ASEAN memberikan komitmen perpindahan tenaga kerja profesional antar perusahaan (direktur, manajer dan tenaga ahli) dan kunjungan bisnis. Ketentuan Pengakuan: terdapat enam kriteria yang disediakan dalam kerangka MRA yaitu pendidikan, ujian, registrasi dan pemberian lisensi, pengalaman pendidikan profesional lanjutan dan kode etik (professional conduct). Sementara itu, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) Mizan Asnawi, SE., M.Ec.Dev mengatakan mengenai pentingnya penguatan UMKM di era MEA. Menurut Mizan, globalisasi dan isu-isu perdagangan bebas merupakan tantangan eksternal Indonesia, di samping masalah-masalah dalam negeri seperti krisis multidimensi yang berkepanjangan, otonomi daerah, serta isu-isu disintegrasi bangsa. Menyikapi kondisi tersebut ada dua
SUASANA Seminar MEA Tahun 2016, di Hotel Grand Zury Dumai.
pelajaran penting yang dapat diambil yaitu pertama, pembangunan yang tidak berbasis pada kekuatan sendiri, tetapi bertumpu pada utang dan impor, ternyata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal dan membawa negara ke dalam krisis yang berkepanjangan. Kedua, pendekatan pembangunan yang serba sentralistik, seragam, dan hanya berpusat pada pemerintah, ternyata tidak menghasilkan struktur sosial ekonomi yg memiliki pondasi kukuh, tetapi cenderung menghasilkan struktur ekonomi yang didominasi usaha skala besar (yang dihuni oleh sekelompok kecil orang) dengan kinerja yang rapuh. Dia mengakui bahwa UMKM menghadapi permasalahan dasar baik internal maupun eksternal. Permasalahan internal meliput : rendahnya profesionalisme tenaga pengelola (kreativitas), keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap perbankan dan pasar serta kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang. Sementara permasalahan eksternal meliputi: iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, kebijakan pemerintah yang belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, serta masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen dan peningkatan kualitas SDM. Peran UMKM Menurut Mizan, fungsi dan peranan UMKM saat ini dirasakan begitu penting, karena sektor ini bukan saja sebagai sumber mata pencaharian orang banyak, tetapi juga mampu menyediakan secara langsung tenaga kerja bagi mereka yang tingkat pengetahuan dan keterampilannya rendah. Salah satu solusi, dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia adalah pemberdayaan peran lembaga keuangan mikro yang berfungsi memberikan dukungan modal bagi usaha mikro untuk meningkatkan usahanya. “Hal ini terbukti dengan LKM-lah yang mampu melayani masyarakat miskin. Oleh karena itu pada tanggal 24 Februari 1997 telah mendapatkan apresiasi dunia dengan diresmikan dan dibuka Microcredit Summit (MS) di Washington sebagai dukungannya terhadap keberadaan LKM,” kata Mizan. Mizan yang juga staf pengajar FEB Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) ini mengatakan hal yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mewujudkan UKM yang tangguh dalam pengertian mampu menyerap banyak tenaga kerja dan pemerataan pendapatan sekaligus memadu pertumbuhan ekonomi yang tinggi. (z)
Warta Promosi Riau
29
PEMBINA RBA Sundari Berlian memperlihatkan desain batik Bono Pelalawan
Batik Bono, Batik
dari Pelalawan
R
umah Batik Andalan (RBA) binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), di Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau berhasil membina sejumlah pengrajin batik yang mengembangkan batik bercirikan khas daerah. Salah satunya adalah Batik Bono Pelalawan yang terinspirasi dari objek wisata Gelombang Bono di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.
Manager Community Development (CD) PT RAPP yang juga Pembina RBA Sundari Berlian mengatakan Batik Bono Pelalawan sudah mendapatkan Surat Pencatatan Ciptaan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk jenis ciptaan seni motif dengan judul ciptaan Batik Bono Pelalawan dengan permohonan tanggal 19 Maret 2015. Sejak usaha ini dirintis pada tahun 2013 hingga kini, kain batik beserta berbagai produk dengan bahan batik produksi RBA
30
Warta Promosi Riau
Foto Zul Azhar
ini bukan saja mendapat pasar yang baik di dalam negeri, juga sampai ke luar negeri. Sundari Berlian yang akrab disapa Neneng ini menceritakan hadirnya usaha batik ini diinisiasi oleh tiga orang yaitu Hj. Ratna Mainar isteri dari Bupati Pelalawan HM Haris, Direktur PT RAPP Mulia Uli dan Miranti, isteri Kapolresta Pekanbaru Adang Ginanjar, Dari pertemuan ketiga orang ini menumbuhkan ide kreatif untuk membuat batik dengan motif bono karena kabupaten yang memiliki moto Tuah Negeri Seiya Sekata ini memiliki objek wisata Bono. “Selain itu, Bupati Pelalawan HM Harris tengah berupaya mengekspose dan mempromosikan wisata Bono sampai ke dunia internasional,” kata Neneng didampingi Stakeholder Relation PT RAPP H Mabrur. Menurut Neneng, Miranti yang memang mencintai batik ini menyampaikan ide ke perusahaan penghasil bubur kertas dan produk kertas ini agar Kabupaten Pelalawan yang memiliki wisata Bono mengembangkan sesuatu yang bisa dijadikan souvenir berupa batik
Wanita berdarah Jawa kelahiran Kudus yang memiliki galeri batik dan tempat pelatihan di Jawa ini memperkenalkan bagaimana jika di Pelalawan dibuat kelompok pengrajin batik untuk mengembangkan Batik Bono. Ide Miranti ini diakomodasi oleh perusahaan dan mencoba mensosialisasikannya di empat desa/kelurahan di Kabupaten Pelalawan yaitu Desa Teluk Meranti, Teluk Binjai, Desa Sering, dan di Pangkalan Kerinci sendiri. Selanjutnya di sejumlah desa di Pelalawan dan di Pangkalan Kerinci dilakukan sosialisasi dan rekruitmen anak-anak muda dan ibu-ibu sebagai peserta pelatihan. Peserta pelatihan dasar membatik tahap pertama selama dua minggu pada tahun
BERANEKA motif kain batik produksi Rumah Batik Andalan.
kepada para peserta selama seminggu. Pelatihan membatik tingkat lanjutan ini diikuti sebanyak 25 orang peserta terbaik pada pelatihan sebelumnya. Setelah mengikuti pelatihan ini barulah mereka memiliki keberanian untuk membuat batik hingga saat ini. Pada Februari 2016, agar keanggotaan pengrajin bertambah banyak, RBA kembali menggelar pelatihan dasar membatik untuk ibu-ibu dan remaja yang instrukturnya berasal dari pengrajin sendiri. Dalam upaya memberikan keterampilan kepada siswa, Rumah Batik Andalan bekerja sama dengan Sekolah Mutiara Harapan juga bergerak aktif antara lain dengan mengadakan pelajaran membatik kepada siswa di Sekolah Luar Biasa Pelalawan.
PEMBINA RBA Sundari Berlian dan Stakeholder Relation PT RAPP H Mabrur memperlihatkan Surat Pencatatan Ciptaan dari Kemenkum dan HAM untuk Batik Bono Pelalawan Foto Zul Azhar
2013 akhir yang diikuti sebanyak 50 orang peserta. Untuk membuka pemikiran dan wawasan mengenai batik, delapan dari peserta pelatihan dasar membatik terbaik dari 50 orang itu dibawa melakukan studi banding selama tiga hari ke Yogyakarta. “Membatik tidak semudah yang dibayangkan. Mereka mengatakan masih belum bisa. Mereka minta instruktur saat mereka studi banding di Yogyakarta didatangkan ke Pangkalan Kerinci karena mereka masih memerlukan pelatihan lanjutan,” ujar Neneng. Pada akhir 2013, perusahaan mendatangkan instruktur batik dari Yogyakarta untuk memberikan pelatihan membatik
Pesanan pertama dari perusahaan Pesanan untuk pertama kalinya untuk batik yang diproduksi para pengrajin di RBA berupa 100 lembar syal batik yang dipesan oleh Coorporate Communication (Corcom) PT RAPP untuk para tamu perusahaan. Jika selama ini Corcom PT RAPP memesan tenunan untuk para tamu perusahaan, karena untuk memotivasi para pengrajin batik menukarnya berupa batik. “Mereka membuat syal batik itu membutuhkan waktu selama enam bulan dan itupun dengan penuh perjuangan,” papar Neneng sambil tertawa. Kerja keras para pengrajin batik di Pelalawan ini akhirnya membuahkan hasil
Warta Promosi Riau
31
Foto Zul Azhar
PARA pengrajin batik di Rumah Batik Andalan saat bekerja.
dimana mereka berhasil memperoleh uang sebesar Rp12 juta dari penjualan syal batik itu. Hal ini membuat mereka merasa terharu menerimanya dan merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar lagi. Pesanan berikutnya datang dari Dinas Koperasi Kabupaten Pelalawan pada tahun 2014 yang memesan 250 helai bahan kain untuk baju. Dan pada akhir 2014, Neneng setelah melihat kemauan para pengrajin batik sudah cukup besar memutuskan untuk mengirim tiga pengrajin terbaik ke Pekalongan untuk menjajaki batik dengan versi yang berbeda. “Jika Batik Yogya kalem warnanya, mereka dibawa ke Pekalongan untuk mendapat pengayaan ilmu di bidang pewarnaan batik,” kata Neneng. Sepulangnya dari Pekalongan ketiga pengrajin batik yang telah mendapat ilmu di Pekalongan ini mentransfer ilmunya ke
32
Warta Promosi Riau
teman-temannya sesama pengrajin. Akhirnya mereka mampu membuat batik dengan berbagai macam kain seperti batik dengan bahan sutra, bahan dobi, bahan kain katun dan lain-lain. Hingga tahun 2015, mereka sudah mampu memproduksi berbagai macam jenis karya baik baik berupa bahan batik untuk baju hingga membuat tas, sarung bantal, bantal kursi, alas meja, sajadah, baju kemeja, dan berbagai macam lainnya. PT RAPP setelah melihat karya mereka semakin hari semakin bagus, bulan Maret 2015 kembali memesan sebanyak 1.700 baju untuk karyawan perusahaan. Selain itu, Rumah Batik Andalan juga mendapat pesanan batik dari dari dinas dan badan yang ada di Kabupaten Pelalawan dan para tamu PT RAPP yang datang. “Baru baru ini kami mendapat pesanan dari Corcom PT RAPP di Singapura berupa
RUMAH Batik Andalan Binaan CD PT RAPP tempat para pengrajin batik bekerja membuat Batik Bono dan batik motif lainnya.
190 helai bahan kain batik tulis,” ujar Neneng. Selain itu, setiap bulannya secara rutin juga mendapat pesanan 50 tas dan tempat tisu dari bahan batik dari isteri salah seorang karyawan PT RAPP yang ada di Singapura. Dari pekerjaannya sebagai pengrajin batik di Rumah Batik Andalan, masing-masing pengrajinnya bisa mendapatkan penghasilan rata-rata Rp3 juta per bulan. Saat ini, jumlah anggota Rumah Batik Andalan sebanyak 25 orang. “Mereka bahkan sampai kaget ketika mendapat uang dalam jumlah banyak dari hasil penjualan batik,” kata Neneng. Salah seorang pengrajin batik, Fitri menjelaskan harga batik produksi Rumah Batik Andalan bervariasi. Misalnya, batik cap memiliki harga Rp250.000 per helai, batik tulis Rp350.000, tas Rp80.000, tempat tisu Rp50.000, dan sarung bantal santai Rp120.000. Setelah berhasil mengembangkan Batik Bono, RBA kembali akan mendaftarkan em-
pat hak cipta yang difasilitasi Dinas Koperasi Provinsi Riau. Adapun motif batik yang akan didaftarkan adalah batik Motif Akasia, Eucalytus, Lakum, dan Timun Suri. Akasia dan Eucalytus merupakan tanaman yang dibudidayakan perusahaan sebagai bahan baku pembuatan bubur kertas dan kertas (pulp and paper) sementara Buah Lakum dan Timun Suri merupakan tanaman khas Pelalawan. Untuk mengayakan desain motif Batik Pelalawan, pada Desember 2015 akhir, Rumah Batik Andalan mengadakan sayembara desain motif Batik Pelalawan. Dari lomba yang dilaksanakan panitia mendapatkan 125 desain motif batik diantaranya motif bernama Lambaian Gemulai Akasia dan Gemulai Bono. Saat ini Rumah Batik Andalan juga telah mendapatkan badan hukum koperasi dari Dinas Koperasi Kabupaten Pelalawan. (z)
Warta Promosi Riau
33
Budaya
KETUA Umum DPH LAMR Al azhar memberikan syarahan (kuliah) kepada para guru senior Bahasa Melayu Singapura.
Guru Senior Singapura
K
Pelajari Budaya Melayu di Riau
ementrian Pendidikan Singapura melalui Pusat Bahasa Melayu Singapura/Malay Language Centre of Singapore (MLCS) kembali mengirim guru kanan (guru senior) dari Negara Pulau itu untuk mempelajari budaya Melayu di Provinsi Riau. Melalui Program Penyerapan Guru Bagi Guru Kanan Singapura Tahun 2016 yang diselenggarakan Pusat Bahasa Melayu Singapura bekerja sama dengan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) sebanyak enam peserta mengikuti kegiatan yang berlangsung pada 24 Mei-2 Juni 2016 ini. Ini merupakan kedua kalinya Singapura mengirim guru kanan belajar mengenai budaya Melayu di Bumi Melayu Lancang Kuning Provinsi Riau ini. Tahun 2015, Singapura mengirim 12 orang peserta mengikuti program yang sama di Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Singapura Hawazi Daipi ke LAMR pada akhir tahun 2014. Majelis pembukaan program ini dilaksanakan di Balai Adat Melayu Riau, Rabu (25/5/2016), dan dibuka secara resmi oleh Pjs. 34
Warta Promosi Riau
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR H OK Nizami Jamil. Majelis Pembukaan juga dihadiri Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Al azhar, sejumlah pengurus LAMR, para pensyarah (dosen) dan para peserta Program Penyerapan. Guru Pakar Pusat Bahasa Melayu Singapura Rahmat Subadah mengatakan melalui Program Penyerapan ini diharapkan para guru kanan Singapura dan para guru di Pekanbaru dapat berkongsi pengalaman dalam bidang pengajaran kepada para siswa di sekolahnya masing-masing. Rahmat berharap dengan mengikuti program ini mampu menambah wawasan pengetahuan guru kanan dalam hal kaidah sastra, sejarah dan budaya Melayu Indonesia, khususnya Riau. Selain itu, para guru dapat mengembangkan keupayaan (kemampuan)-nya serta dapat memahami nilai-nilai budaya sehingga dapat membina jati diri siswa agar memiliki siswa yang berjati diri Melayu. “Kami mengucapkan terima kasih atas kehangatan penerimaan kepada kami, semoga hubungan silaturahim diantara kita senantiasa kukuh,” ujar Rahmat. Keenam peserta tersebut adalah yaitu Rahmat Subadah (Guru Pakar Pusat Bahasa Melayu Singapura), Khaziah Yem (Guru Kanan
PARA guru kanan Singapura berfoto bersama Pjs. Ketua Umum MKA LAMR H OK Nizami Jamil, sejumlah pensyarah, guru, ferfoto bersama di depan Balai Adat Melayu Riau usai Majelis Penutupan Program Penyerapan Guru Kanan 2016 di Provinsi Riau.
Suasana kuliah Program Penyerapan Guru Kanan 2016, di Balai Adat Melayu Riau.
Foto-foto Zul Azhar
Sekolah Rendah Eunos), Marliana Mohamed Rashid (Guru Bhs Melayu Penyelaras NE Sekolah Rendah Telok Kurau), Hidayat Hamzah (Guru Kanan Sekolah Rendah Gan Eng Seng), Nazarudin Abdul Bakar Guru Kanan Sekolah Menengah Bedok View, dan Arfah Buang Guru ML Sekolah Sains dan Teknologi (SST) Singapura. Menurut Rahmat, semula kegiatan ini akan diikuti tujuh orang peserta, namun beberapa hari sebelum keberangkatan dari Singapura ke Pekanbaru, salah seorang calon peserta bernama Halimatussa’diah binti Jaaffar guru kanan di Sekolah Rendah Jun Yuan Singapura menderita sakit sehingga batal mengikuti Program Penyerapan Guru Kanan ini. Ketua DPH LAMR Al azhar dalam sambutannya mengaku sangat tersanjung atas kepercayaan lembaga pendidikan Pemerintah Singapura tersebut. “Kami tentu sangat bangga dan mendukung, dengan harapan apa yang dilakukan Singapura dalam mengembangkan dan mempertahankan budaya Melayu sebagai budaya asal juga dapat ditiru dan dipelajari oleh pengambil kebijakan di daerah ini,” ujar Al azhar. Dia mengatakan dibanding tahun lalu, ada beberapa perubahan bahan pada program penyerapan kali ini meliputi kuliah dan falsafah budaya Melayu serta perpaduan Melayu dengan Islam yang akan diperbincangkan. Selama mengikuti program ini para peserta mengikuti kuliah yang terbagi ke dalam 10 kuliah yang disampaikan oleh para pensyarah (dosen) yang memiliki kepakaran di bidang adat, budaya, bahasa Melayu, sejarah, seni, tradisi, seni bina dan ragam hias serta tarian Melayu. Adapun pensyarah yang memberikan syarahan (kuliah) yaitu Prof. Dr. H. Muchtar Ahmad, M.Sc (Guru Besar Emeritus Universitas Islam
GURU Pakar Pusat Bahasa Melayu Singapura Rahmat Subadah bersama sejumlah murid SD Negeri 18 Pekanbaru.
Riau, Kepala Kantor Hubungan Antara bangsa Universitas Riau, Anggota Dewan Kehormatan Adat LAMR) dengan topik kuliah Falsafah dan Pemikiran Melayu. Dr. Elmustian Rahman (Dosen Kanan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau; Koordinator Bidang Penelitian, Pengkajian dan Pelestarian Nilai-nilai Adat Budaya Melayu LAMR) topik kuliah Tradisi Lisan Melayu di Riau: Kisahan yang Digayakan. Prof. Dr. Hasnah Faizah, M.Hum (Guru Besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau; Anggota Majelis Kerapatan Adat LAM Riau) dengan topik kuliah Perkongsian: Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Dessy Wahyuni, SS., MPd (Peneliti Balai Bahasa Provinsi Riau) dengan topik kuliah Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Prof.Drs. H. Mukhtar Samad (Dosen di beberapa universitas di Riau, dan anggota Majelis Kerapatan Adat LAM Riau) dengan topik Perpaduan Melayu dan Islam. Encik Amrun Salmon (Budayawan; Anggota Majelis Kerapatan Adat LAMR Kabupaten Siak) dengan topik kuliah Seni Batik dan Ukiran Melayu Riau: Ceramah dan Praktik.
Warta Promosi Riau
35
Foto-foto Zul Azhar
Syafmanefi Alamanda, M.Sen (koreografer dan dosen di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) dengan topik Mengalami (Praktik) Dasar-Dasar Tari Melayu. Al azhar (Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau) dengan topik kuliah Tradisi Lisan Melayu di Riau: Pantun, Syair dan Gurindam. Selain itu, Al azhar juga menyampaikan kuliah mengenai Pemikiran dalam Tradisi Tulis Melayu: dari Naskhah hingga ke Percetakan dan Kesaksian dan Tanggapan Terhadap Tunjuk Ajar Melayu Karya H. Tenas Effendy. Drs. H. OK Nizami Jamil (Penjabat Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR)
S.Pd dan Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Pekanbaru Raja Izda Chairani merasa senang dan memberikan sambutan hangat atas kehadiran para guru kanan dari negara jiran Singapura itu. Bahkan di Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Pekanbaru para guru peserta Program Penyerapan disambut dengan tari persembahan dan drum band. Lawatan Selain melawat ke sekolah, para peserta Program Penyerapan juga berkunjung ke Siak Sri Indrapura, Sabtu (28/5/2016). Di Kota Istana ini, mereka melakukan kunjungan ke Balai Adat Melayu Riau Kabupaten Siak. Kehadiran rombongan diterima langsung
Para guru kanan Singapura belajar mewarnai pada proses pembuatan batik tulis, di Gerai Semat Tembaga milik Seniman Encik Amrun Salmon, di Jalan Kuantan VII No. 42 Pekanbaru.
dengan topik kuliah Senibina dan Ragam Hias Melayu. Junaidi Syam, MA (Pengkaji Sejarah dan Budaya Melayu) dengan topik kuliah Sejarah Peradaban (I): Kemaharajaan Melayu Drs. H. Taufik Ikram Jamil (Budayawan; Koordinator Bidang Seni-Budaya Lembaga Adat Melayu Riau) dengan topik kuliah Sejarah Peradaban (II): Kemelayuan Pascakolonial Selain itu, peserta Program Penyerapan Guru Bagi Guru Kanan Singapura Tahun 2016 juga mengikuti lawatan (kunjungan) ke sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Pekanbaru untuk melihat secara langsung proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Adapun sekolah yang mendapat kesempatan untuk dikunjungi sebagaimana yang direkomendasikan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru adalah SD Negeri 18 di Jalan Kulim 73 Pekanbaru dan SMP Negeri 10 Jl. Dr. Sutomo 108 Pekambaru. Kepala Sekolah SD Negeri 18 Sumarni,
36
Warta Promosi Riau
Ketua Umum MKA LAMR Kabupaten Siak H Zulkifli ZA, Sekretaris DPH LAMR Siak H Kadri Yafiz dan pengurus LAMR Siak lainnya. Di Balai Adat Melayu Riau Kabupaten Siak mereka mendapatkan penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Siak dan aktivitas LAMR Kabupaten Siak yang dilanjutkan dengan diskusi. Usai makan siang, para peserta melaksanakan salat fardu Zuhur di Masjid Sahabuddin (Mesjid Sultan) Siak Sri Indrapura yang dilanjutkan dengan lawatan ke Istana Asyerayah Hasyimiah Siak Sri Indrapura. Pada keesokan harinya, Ahad (29/5/2016), para peserta Program Penyerapan melawat ke Sanggar Batik Riau Semat Tembaga guna mengikuti kuliah mengenai Seni Batik dan Ukiran Melayu Riau sekaligus melakukan praktik pembuatan batik tabir khas Riau itu. Masih pada hari yang sama pada siang harinya, para peserta Program Penyerapan bertolak menuju Anjung Seni Idrus Tintin untuk
Para guru kanan Singapura belajar tarian zapin Melayu Riau di Bandar Seni Raja Ali Haji.
Majelis Penutupan Program Penyerapan Bagi Guru Kanan 2016, di Balai Adat Melayu Riau, Selasa (31/5/2016).
Foto-foto Zul Azhar
MAJELIS Pembukaan Program Penyerapan Bagi Guru Kanan Singapura Tahun 2016, di Balai Adat Melayu Riau, Rabu (25/5/2016)
Para guru kanan Singapura saat berkunjung ke Istana Siak.
mendapatkan materi kuliah dari koreografer dan dosen di AKMR Syafmanefi Alamanda, M.Sen dengan topik Mengalami (Praktik) Dasar-Dasar Tari Melayu. Di sini, para peserta mempraktikkan menari tarian zapin bersama sejumlah mahasiswa AKMR. Majelis Penutupan Majelis Penutupan: Refleksi dan Pascaperbincangan dan Penyampaian Sijil (Sertifikat) dilaksanakan Selasa siang (31/5/2016). Majelis Penutupan ini diawali dengan evaluasi dan refleksi Program oleh Ketua Umum DPH LAMR Al azhar yang dilanjutkan dengan Pascaperbincangan oleh Rahmat Subadar, Guru Pakar Pusat Bahasa Melayu Singapura yang juga merupakan pimpinan peserta Program Penyerapan Guru Kanan Singapura tahun 2016. Rahmat Subadar pada kesempatan tersebut menyampaikan kesan-kesannya selama mengikuti Program Penyerapan dan menilai banyak yang telah didapat di Riau dan nantinya akan dikembangkan dan diterapkan dalam pengajaran kepada siswa di Singapura.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh lima guru kanan yang mengikuti Program Penyerapan ini. Pada Majelis Penutupan ini dua guru kanan Singapura sempat unjuk kebolehan dalam bersyair dan berpantun. Unjuk kebolehan bersyair dilakukan oleh Khaziah Yem seorang Guru Kanan Sekolah Rendah Eunos, sementara Nazarudin Abdul Bakar Guru Kanan Sekolah Menengah Bedok View menunjukkan kebolehannya dalam berpantun. Majelis Penutupan diakhiri dengan penyampaian sijil kepada keenam peserta Program Penyerapan dan cenderamata kepada para pensyarah, pihak-pihak yang telah membantu menjayakan (menyukseskan) program ini dan pegawai Sekretariat LAMR sebagai penyelaras Program Penyerapan tersebut. Pasca-Majelis Penutupan, keesokan harinya, Rabu (1/6/2016), para peserta Program Penyerapan yang masih berada di Pekanbaru hingga Kamis (2/6/2016), melakukan kunjungan ke Perpustakaan Soeman Hs, Sanggar Tenun Wan Fitri, dan Mesjid Raya An Nur Pekanbaru. (z) Warta Promosi Riau
37
Pariwisata
pungkysudrajat.blogspot.co.id
BILBOARD Selamat Datang di Tembilahan.
BERBAGAI barang elektronik second
BERANEKA pakaian bekas yang dijual pedagang.
Pasar Jongkok Tembilahan
Wisata Belanja Malam Hari di Inhil
J
ika anda seorang penggemar belanja dan berada di Tembilahan, ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, belum lengkap jika sekiranya mencoba berbelanja di Pasar Jongkok (PJ) yang ada di kota ini. Pasar Jongkok, di Jalan Palembang, Tembilahan ini, meliputi daya tarik menjadi objek wisata belanja malam hari di Tembilahan. 38
Warta Promosi Riau
BERANEKA jam tangan bekas.
Berbagai barang dagangan dijaja di tempat ini seperti pakaian, jaket kulit, sepatu, tas, barang elektronik, dan beraneka barang lainnya baik kondisinya masih baru maupun bekas (second) yang berasal dari dalam dan luar negeri. Objek wisata belanja malam hari ini yang dibuka mulai pukul 17.00-22.00 WIB ini terletak di lokasi cukup strategis, di tengah kota Tembilahan. Lebih dari 100 pedagang berjualan di Pasar Jongkok ini. Di sini orang menjajakan dagangan dengan memasang tenda di pinggir jalan. Namun ada juga yang menggelar lapak di atas tanah pinggir jalan. Entah apa asalnya sehingga tempat belanja dinamakan Pasar Jongkok. Orang di Tembilahan menyebutnya Pasar Jongkok barangkali karena mayoritas penjualnya membuka lapak di bawah sehingga pembeli harus jongkok untuk melihat-lihat barang sebelum membelinya. Arif (31), salah seorang pedagang kaos oblong di Pasar Jongkok di Jalan Palembang mengatakan kaos oblong yang dijualnya terutama yang bekas berasal dari Singapura. Pria asal Padang, Sumatera Barat yang dibesarkan di Tembilahan ini menjelaskan, kaos oblong yang dijualnya paling tinggi seharga Rp60.000 dan paling rendah Rp15.000 perhelai. “Penjualan saya dalam satu malam tidak menentu, namun paling tinggi pernah sampai Rp1 juta permalam,” ujar Arif. Pembeli yang berbelanja di Pasar Jongkok Tembilahan selain orang dari Tembilahan sendiri juga orang dari luar. Mereka berbelanja di tempat ini terutama untuk mencari barang seperti pakaian bekas eks luar negeri bermerek yang kondisinya masih bagus. Mengenai tempat dirinya berjualan setiap malam, Arif mengatakan dia harus membayar sebesar Rp250.000 per tahun kepada tukang parkir mengingat pinggir jalan di mana dia berjualan merupakan lahan parkir. Arif yang mengaku telah berjualan di Pasar
Jongkok selama dua tahun ini mengatakan pakaian yang dijualnya yang berasal dari Singapura masuk Tembilahan melalui Medan. Berbeda dengan sebelumnya dari Singapura langsung ke Tembilahan. Pedagang di Pasar Jongkok lainnya, Jon (42), seorang pedagang barak elektronik bekas. Jon menjual barang elektronik bekas seperti komputer, laptop, blender, kipas angin, tongsis, ponsel, speaker, DVD player, jam tangan, dan barang elektronika lainnya. “Alhamdulillah, setiap malam, selalu ada yang laku terjual,” ujar Jon. Pria yang suda 10 tahun berjualan di Pasar Jongkok Tembilahan ini mengatakan barang elektronik bekas juga dicari oleh pembeli karena selain masih berfungsi baik juga harganya relatif murah dan terjangkau disbanding jika membelinya dalam keadaan baru. “Contohnya blender ini, saya jual sehargar Rp80.000 per buah. Jika baru harganya lebih dari Rp150.000 per buah,” ujar Jon. Kepada Pemerintah Daerah, Jon berharap dirinya tetap bisa berjualan di Pasar Jongkok itu. Selain itu, Pasar Jongkok juga perlu ditata dengan baik sehingga menarik minat lebih banyak pembeli datang berbelanja di Pasar Jongkok itu. (z)
ANGKUTAN laut di Tembilahan.
BERBAGAI merek ponsel bekas dijual di Pasar Jongkok.
BERANEKA pakaian bekas dijual di Pasar Jongkok.
Warta Promosi Riau
39
FSS Akan
Jadi Acara TAHUNAN PEKANBARU
PEMBUKAAN Festival Sungai Siak (FSS), acara yang baru pertama kali dilaksanakan di Sungai Siak mendapatkan sambutan hangat warga Pekanbaru. Riuh masyarakat menyaksikan jalannya helat an yang dilaksanakan Kamis (2/6/2016) dengan berbagai hiburan dan pameran kerajinan usaha mikro, kecil dan menengah. Disambut baik masyarakat, acara ini direncanakan akan menjadi kegiatan tahunan Kota Pekanbaru. FSS secara resmi dibuka oleh Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Dipusatkan di pinggiran Sungai Siak tepat di bawah
Perahu hias pada Festival Sungai Siak 2016 (Defizal)
40
Warta Promosi Riau
Jembatan Siak III dan di halaman Rumah Singgah Tuan Kadi, Kelurahan Kampung Bandar, kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari dan ditutup Sabtu (4/6/2016) malam. FSS dibuka dengan sajian perkusi dan penampilan kolaborasi tiga drumer yang diantaranya ikut unjuk keahlian, Budi Haryono mantan drumer Band GIGI. Penampilan yang disambut aplaus ratusan masyarakat yang hadir ini kemudian diikuti oleh pertunjukan musik siswa SMK 1 Muhammadiyah. Walikota tampak terhibur dan bahkan ikut berjoget. Walikota di sela-sela kegiatan menga-
takan, akan menjadikan FSS sebagai acara pariwisata tahunan Kota Pekanbaru.’’Itu merupakan ajang mempromosikan potensi pariwisata di Pekanbaru. Melalui acara tersebut tentu akan tersiarkan tempat wisata Sungai Siak. Dengan harapan ke depannya banyak pengunjung mengunjungi menikmati alamnya,’’ katanya. Sementara itu, di pagi harinya Bantaran Sungai Siak di Kampung Bandar menjadi sangat ramai, karena Wako bersama seluruh pejabat dan masyarakat mengikuti senam massal yang merupakan helat suka cita menyambut Ramadan. Sepanjang bantaran Sungai Siak yang juga akan menjadi pusat kegiatan Petang Megang atau Petang Balimau atau sore Balimau Kasai itu, sudah ditata sedemikian rupa, para
pedagang diberi kesempatan mengisi berbagai stan kuliner dan UKM. Suasana meriah terasa begitu mewarnai dan gelak tawa, yang dibarengi dengan kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan anak-anak TK dan PAUD. Walikota Pekanbaru yang hadir sejak pagi dengan para Asisten dan Kepala Dinas, terlihat menikmati pembauran antara pejabat dan masyarakat di kampung yang kental dengan suasana Melayu, kampung wisata ikon Kota Pekanbaru. ‘’Senam sehat, Silaturahmi menyehatkan, berbagi cerita dan informasi, suasana yang akrab, tidak akan kita dapatkan setiap hari. Hari ini kita bersama masyarakat dan para tokoh masyarakat menunjukan kegembiraan kita dalam acara yang dikemas dalam pesta rakyat, menuju petang megang sebagai rasa syukur dan kegembiraan kita menyambut datangnya bulan suci Ramadan,’’ kata Wako. Ditambahkannya, FSS adalah milik semua masyarakat Kota Pekanbaru. karena itu pula, dengan FSS akan dibuka jaringan kerja sama dengan seluruh pihak, yang diharapkan akan semakin meningkatkan ukhuwah, membuka peluang berpromosi bagi UKM. Sekaligus memperkenalkan budaya serta makanan dan minuman khas Kota Pekanbaru, Zul’’Azhar tutupnya. (d)
Warta Promosi Riau
41
Potang Balimau
Ekbis-UMKM
Berharap Jadi Ikon Pariwisata Nasional
AGENDA budaya Petang Megang yang biasa dilaksanakan sehari jelang masuknya bulan suci Ramadan yang kini berganti nama menjadi Potang Balimau merupakan saat-saat yang sangat dinantikan oleh jutaan masyarakat di Provinsi Riau. Seperti yang tergambar pada Ahad (5/6/2016) petang kemarin.
Pemerintah sangat berharap kegiatan ini bisa menjadi ikon pariwisata nasional dalam menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Di Kota Pekanbaru sendiri, puncak kegiatan Potang Balimau dipusatkan di Rumah Singgah Tuan Kadi, di Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan. Rangkaian acara dimulai dengan ziarah ke makam tokoh masyarakat Kota Pekanbaru juga ke Masjid Raya Senapelan.
42
Warta Promosi Riau
Rombongan peziarah dipimpin oleh Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT didampingi Wakil Wali Kota Ayat Cahyadi SSi, Sekretaris Kota (Sekko) Drs M Noer MBS SH MSi MH dan jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Pekanbaru seperti Kapolresta dan Dandim0301 Pekanbaru. Usai berziarah, rombongan kemudian beriringan menuju lokasi Potang Balimau. Iring-iringan Walikota ini disambut tepukan kompang dan lambaian tangan warga di kiri kanan jalan hingga tiba di tenda yang disiapkan di Rumah Singgah Tuan Kadi. Sementara itu, di Sungai Siak beberapa kapal besar, baik milik SAR maupun kepolisian sudah bersiaga. Tampak pula kapal dan sampan warga berseliweran. Jembatan Siak III sebagai lokasi terdekat yang melintas di atas lokasi acara dijadikan ribuan warga sebagai tempat menonton proses Potang Balimau tersebut. Namun, masyarakat di jembatan ini tidak begitu banyak sehingga lalu lintas tetap lancar. Konsentrasi masyarakat ramai terlihat di sepanjang pagar pembatas Sungai Siak. Acara puncak Potang Belimau dimulai dengan dipukulnya beduk oleh Walikota didampingi jajarannya serta unsur Forkompinda dan LAM
Kota Pekanbaru. Usai memukul beduk, Walikota kemudian menyempatkan diri mengibarkan bendera sebagai tanpa dimulainya lomba pacu sampan. Untuk tahun ini, pelepasan itik untuk diperebutkan warga seperti tahun sebelumnya sudah tidak ditiadakan, karena dikhawatirkan membahayakan bagi anak-anak. Potang Balimau kemudian ditutup dengan kegiatan memandikan anak yatim piatu dari warga sekitar Sungai Siak. Sebanyak 212 personil kepolisian dari jajaran Polresta Pekanbaru dikerahkan untuk mengawasi kegiatan Potang Balimau. Personil yang tergabung diantaranya, Satuan Sabhara, Satlantas, Bag Ops, Satbinmas dan satuan lainnya. Dan juga dari Polsek Senapelan serta Kepolisian Sektor Keamanan Pelabuhan Pekanbaru. Dari personil yang dikerahkan itu memakai pakaian dinas dan dilengkapi dengan senjata untuk pengamanan. Kemudian beberapa personil Polisi Wanita (Polwan) turut dikerahkan juga untuk memberikan keamanan sekitar tempat acara. Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT dalam sambutannya menyampaikan harapan Potang Balimau untuk menjadi agenda pariwisata nasional, apalagi agenda ini serangkai dengan Festival Sungai Siak yang digelar sejak 2 hingga 4 Juni. ‘’Semoga kegiatan ini bisa disatukan menjadi agenda nasional. Meningkatkan minat dan tujuan wisatawan baik lokal, nasional maupun internasional. Karena, sektor pariwisata menjanjikan dan mendatangkan pemasukan bagi daerah,’’ katanya.(d) Warta Promosi Riau
43
Kemenpar.go.id
MENPAR Arief Yahya, Gubri Arsyadjuliandi Rachman, dan Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau Al azhar menepuk marwas pada acara Peluncuran Riau Menyapa Dunia, di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat malam (27/5/2016).
GUBRI Arsyadjuliandi Rachman menyerahkan kenang-kenangan berupa miniatur Istana Siak kepada Menpar Arief Yahya
Calender of Event Riau 2016 Diluncurkan
Riau Siap Menyapa Dunia Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau terus menggeliatkan promosi pariwisata lokal di Bumi Melayu Lancang Kuning Provinsi Riau ini. Salah satunya melalui peluncuran “Calender of Event Riau 2016” pada acara “Riau Menyapa Dunia” yang secara resmi diluncurkan Menteri Pariwisata (Menpar) RI Ir. Arief Yahya, M.Sc dan Gubernur Riau Ir. Arsyadjuliandi Rachman, MM, di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jumat malam (27/5/2016).
M
enpar Arief Yahya sangat menyambut baik adanya launching “Calender of Event Riau 2016” ini sebagai wujud tekad Provinsi Riau menjadikan wisata sebagai sektor andalan selain minyak sawit dan gas. ’’Ini termasuk mendukung adanya program kami mendatangkan 12 juta wisman [wisatawan mancanegara] ke Nusantara. Kami beraharap segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan wisata di Riau, benar-benar digarap. Mulai dari infratuktur sampai promonya juga,” kata Menpar Arief Yahya. Menpar menambahkan pengembangan destinasi wisata harus juga didukung dengan semua aspek. Termasuk infrastruktur, jarak dan ketiga event-nya harus bertaraf internasional. Selain itu, setiap provinsi hanya mendapat satu destinasi wisata saja yang untuk dijadikan ikon. Sementara itu, Gubernur Riau Andi Rachman mengatakan untuk mendukung target pariwisata nasional, Provinsi Riau setidaknya memiliki lima agenda atau kalender event tetap. Hal ini dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam, budaya dan wisata buatan. Adapun kelima event tersebut, katanya, pertama adalah event Pacu Jalur Kuansing, Festival Bakudo Bono Pelalawan, Tour de Siak, Bakar Tongkang, Gema Muharam Indragiri Hilir dan Riau Marathon. ’’Lima kalender event tahunan inilah yang akan kami kembangkan, selain beberapa potensi wisata lainya. Selain itu, kami juga berencana akan membenahi beberapa infrastuktur, khususnya jalan menuju
44
Warta Promosi Riau
beberapa objek wisata, seperti ke Candi Muara Takus, beberapa air terjun, dan termasuk juga jalan menuju Bono, Pelalawan,” jelasnya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Al azhar, Kepala Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif (Kadisprekraf) Provinsi Riau Fahmizal Usman, Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta Doni Aprialdi dan sejumlah SKPD dan stakeholder terkait. Selain itu turut hadir beberapa kepala daerah, seperti Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis, Bupati Pelalawan HM Haris dan tokoh masyarakat juga hadir seperti anggota DPD/DPR RI Abdul Gafar Usman, Maimanah Umar dan Idris Laena beserta tamu antarnegara yang diwakili para dubes-nya antara lain Duta Besar Singapura, Thailand, Vietnam dan Kuwait dan beberapa stakeholder terkait. Riau Punya daya tarik Kadisprekraf Provinsi Riau Fahmizal Usman mengatakan Provinsi Riau memiliki daya tarik wisata yang patut untuk dikunjungi diantaranya, Candi Muara Takus yang terletak di Desa Muara Takus, Kabupaten Kampar. Situs ini merupakan awal Kerajaan Sriwijaya. Di Negeri Istana Kabupaten Siak terdapat objek wisata Istana Siak yang merupakan peninggalan Kerajaan Melayu terbesar abad 18-19 dan pernah menguasai 11 kerajaan di kawasan Sumatera. Riau juga memiliki beberapa event wisata yang menarik untuk dikunjungi diantaranya Bekudo Bono (Surfing Bono). Bono adalah gelombang besar yang menghulu ke dalam Sungai Kampar adalah salah satu yang terbaik di dunia. Di gelombang Bono para peselancar (surfer) dapat berselancar 2 jam (30 km), tinggi gelombang dapat mencapai 4-6 meter, memiliki banyak puncak gelombang bergulung (wave barrel) yang tidak dijumpai di daerah lain yang dikenal dikalangan surfer sebagai “The Seven Ghost”. Adapun beberapa event wisata lain yang sering digelar di Provinsi Riau yaitu Bakar Tongkang, Pacu Jalur, Tour the Siak, Gema Muharram dan Pekanbaru 10K. (z)
Ekbis-Penyiaran
Trans Studio Akan Hadir di Pekanbaru • Bangun Gedung Trans Studio Mini Pertama di Sumatera
GUBRI H Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan kata sambutan pada acara peresmian Ground Breaking Kawasan Trans Studio Mini Pekanbaru, di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Jumat (3/6/2016).
GUBRI Arsyadjuliandi Rachman didampingi Chairul Tanjung, Hakim Agung MA Syamsul Rakan Chaniago, Walikota Pekanbaru Firdaus dan Direktur Transmart Wibowo menekan tombol saat meresmikan Ground Breaking Kawasan Trans Studio Mini Pekanbaru, di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Jumat (3/6/2016).
P
engusaha nasional yang juga mantan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera membangun Trans Studio mini di Pekanbaru. Hal ini ditandai dengan Ground Breaking (Peletakan batu pertama) pembangunan Trans Studio Mini di Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Jumat (3/6/2016). Hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman, Chairul Tanjung, Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Syamsul Rakan Chaniago, Direktur Transmart Wibowo dan Walikota Pekanbaru Firdaus melakukan Ground Breaking Trans Studio Mini Pekanbaru. Trans Studio Mini Pekanbaru ini yang dilakukan peletakan batu pertamanya ini berdiri di atas lahan sebesar 3.500 meter persegi dengan investasi Rp500 miliar dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2017. Gubri Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Provinsi Riau pada tahun 2015 yang lalu secara bersama-sama dengan kabupaten/kota yang ada di Riau fokus
untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya menjadi sektor yang dapat diandalkan. “Kita ketahui bersama, dari sektor migas dan perkebunan pada tahun 2015 yang lalu, mengalami gangguan sehingga terjadi penurunan yang sangat tajam. Penurunan ini disebabkan dampak dari ekonomi global sehingga mempengaruhi pendapatan masyarakat dan berdampak terhadap pendapatan APBD kita,” ujar Gubri Arsyadjuliandi. Menurut Gubri, sekarang ini sudah tidak lagi bisa bergantung kepada sektor migas dan perkebunan. Dia berharap dengan hadirnya Trans Studio di Pekanbaru menjadi angin segar dan tentunya akan bisa menambah PAD [pendapatan asli daerah] provinsi ini,” ungkap Gubri. “Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemprov Riau mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Trans Corp yang sudah membangun Trans Studio di Riau khususnya di Pekanbaru,” kata Arsyadjuliandi. Pekanbaru merupakan lokasi pertama di Sumatera untuk pembangunan gedung Trans Studio Mini. Bangunan tersebut akan berdiri lima lantai terdiri dari tempat kuliner, tempat belanja Transmart Carrefour dan Hotel. (z) Warta Promosi Riau
45
rohilkab.go.id
Ekbis-Infrastruktur
Jembatan Pedamaran
Masterplan Jembatan Pedamaran
Jembatan Pedamaran I dan II Diresmikan Riautrust.com
Ikon Kabupaten Rokan Hilir
P
Jembatan Pedamaran I dan II mulai dibangun pada masa Bupati Anas Maamun ini mulai dikerjakan pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2012. Untuk panjang Jembatan Pedamaran I yaitu 1.020 meter dan Jembatan Pedamaran II berukuran panjang 1.200 meter. Peresmian dilakukan oleh Bupati Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno pukul pukul 17.00 WIB, Senin (20/6/2016), disaksikan Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Ahmad Syah Harroffie, Wakil Bupati Rohil Jamiluddin, Ketua DPRD Rohil Nasrudin Hasan, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Rohil, dan sejumlah pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemprov
46
Warta Promosi Riau
rohilkab.go.id
embangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik, dan prasarana air bersih memang harus menjadi prioritas dalam upaya mendorong percepatan pembangunan daerah. Barangkali upaya ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan membangun Jembatan Pedamaran I dan II yang kini menjadi ikon kabupaten berjuluk Bumi Seribu Kubah ini.
DATA Infrastuktur Jalan Tahun 2012 di Kabupaten Rokan Hilir.
Riau dan Kabupaten Rohil. Usai peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Rohil H Suyatno dilanjutkan dengan Jembatan Pedamaran I dan II oleh Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Rohil H Suyatno, dan lainnya. Bupati Rohil H Suyatno dalam sambutannya pada acara peresmian mengucapkan selamat
Pesisir (Kualo Kubu-Panipahan) dapat dibantu melalui APBD Provinsi Riau. Kami sangat berharap kepada Bapak Gubernur agar dapat merealisasikan harapan masyarakat Rohil ini,” ujar Suyatno. Jembatan Pedamaran I dan II yang berada di Bagansiapiapi Kecamatan Bangko, Kabupaten Rohil ini menjadi salah satu jalan alternatif menuju Jalan Lintas Pesisir Rohil. Jalan Lintas Pesisir tersebut dimulai dari perbatasan antara Kota Dumai dengan Kabupaten Rokan Hilir menuju Kecamatan Sinaboi, kemudian ke Bagansiapiapi menuju Jembatan Pedamaran I ke Pulau Pedamaran. Dari Pulau Pedamaran menyeberangi lagi melalui jembatan Pedamatan II menuju Pekaitan, Kubu, Pasir Limau Kapas hingga ke perbatasan wilayah antara Rohil dengan Sumatera Utara sehingga jalan tersebut bisa langsung menuju ke Tanjung Balai Asahan. (z)
foto/ wpr
GUBRI Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Rohil H Suyatno dan jemputan lainnya pada acara peresmian Jembatan Pedamaran I dan II.
foto/ HPR
GUBRI Arsyadjuliandi Rachman dan Bupati Rohil H Suyatno meninjau Jembatan Pedamaran usai acara peresmian.
foto/ wawasanriau.com
datang kepada Gubri beserta rombongan di Bumi Seribu Kubah Kabupaten Rohil. Menurut Suyatno, Jembatan Pedamaran merupakan ikon Kabupaten Rohil yang penggunaannya telah didambakan masyarakat Rohil. “Jembatan Pedamaran I dan II mulai dikerjakan pada tahun 2006 dan Alhamdulillah kedua jembatan ini selesai pada tahun 2012. Ini semua berkat kerja sama semua pihak, dan saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembangunan Jembatan Pedamaran I dan II ini,” kata Suyatno. Suyatno berharap kepada Pemprov Riau agar jalan dari Jembatan Pedamaran II menuju Kualo Kubu, dan Kualo Kubu ke Panipahan perbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara pembangunanya dapat dibantu dari APBD Provinsi Riau. “Saya sudah bicarakan dengan Pak Gubernur Riau agar pembangunan Jalan Lintas
BUPATI Rohil H Suyatno disaksikan Gubri Arsyadjuliandi Rachman meresmikan Jembatan Pedamaran I dan II yang ditandai dengan pengguntingan pita.
Warta Promosi Riau
47
Kuliner
KUE bawang produksi Bina Karya siap untuk dipasarkan.
Kue Bawang Bina Karya dari Rengat
Karena Fokus, Penjualan Kian Bagus
F
okus dalam menjalankan usaha sepertinya menjadi suatu keharusan agar suatu usaha bisa tumbuh dan berkembang. Upaya ini dilakukan Henny Arpina (40), salah seorang pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) pembuatan kue bawang di kota Rengat, Indragiri Hulu. Usaha Kue Bawang Bina Karya yang ditekuni sejak tahun 2004 ini terus berkembang seiring semakin bagusnya penjualan.
J
ika anda berkunjung ke kota Rengat, ibu kota Kabupaten Indragiri Hulu, jangan lupa singgah dan membeli oleh oleh kue bawang asli kota Rengat. Usaha kue bawang ini dapat anda temui di Jalan Bina Karya, Kelurahan Sekip Hulu, Kecamatan Rengat, Indragiri Hulu, pada nomor telepon selular +62-85265745945. “Mereka yang berkunjung ke Rengat, biasanya ketika pulang membawa oleh oleh kue bawang. Sehingga ada moto belum sampai ke Rengat jika belum beli kue bawang Bina Karya,” kata Henny kepada Warta Promosi Riau ketika berkunjung ke lokasi usahanya, beberapa bulan silam, Kepada Warta Promosi Riau, pemilik usaha yang pernah mendapatkan penghargaan Juara I Penghargaan Adikriya di Bidang Pangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2015 ini berkisah mengenai pentingnya fokus dalam usaha. Henny mulai merintis usaha kue bawang48
Warta Promosi Riau
nya sejak tahun 2004 lalu. Kala itu, usaha kue bawangnya hanya berjalan di tempat karena keluarganya memiliki dua usaha sekaligus yaitu usaha pembuatan kue bawang dan pembuatan roti sehingga tidak benar-benar fokus. Usaha pembuatan roti dikelola oleh suaminya yang kala itu memproduksi roti sebanyak 1.000 bungkus per hari. Sementara dirinya mengelola usaha kue bawang. “Kami merasa usaha pembuatan roti lebih berat dari usaha pembuatan kue bawang karena usaha ini membutuhkan konsentrasi terlalu besar. Sejak selepas Subuh hingga waktu Isya kami sudah mulai bekerja sehingga akhirnya pembuatan kue bawang terlewatkan,” ujar Henny. Henny mengakui, usaha pembuatan kue bawang lebih besar keuntungannya dari usaha pembuatan roti. Akhirnya Henny dan suaminya memutuskan untuk hanya menjalankan bisnis pembuatan kue bawang saja. Keputusan tersebut diambil setelah se-
belumnya Henny mengikuti sejumlah seminar pengelolaan usaha yang dia ikuti atas ajakan Dinas Perindustrian Kabupaten Indragiri Hulu. Dari seminar yang dia ikuti itu, Henny mendapat ilmu bahwa harus menentukan pilihan agar fokus menentukan bidang usaha yang ditekuni. “Saya berunding bersama suami usaha mana yang harus dikonsentrasikan sehingga diputuskan hanya menjalankan usaha kue bawang saja,” kata Henny. Mulai tahun 2008, Henny mulai fokus menekuni usaha kue bawangnya. “Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirrohim, usaha roti dihentikan, sementara usaha kue bawang dilanjutkan,” ujarnya. Untuk mempermudah pekerjaan terutama dalam mengaduk adonan yang sebelumnya menggunakan tangan, Henny menggunakan mesin pengadon adonan roti yang dipakai untuk mengadon adonan roti sebelumnya. Ternyata upayanya membuahkan hasil dan menemukan formula yang pas. Akhirnya, seminggu dua minggu ditemukan formula dengan hasil yang bagus. Mulailah Henny mengaduk adonan kue bawang yang sebelumnya menggunakan tangan menggantinya dengan mengunakan mesin pengaduk. Meskipun telah menggunakan mesin pengadon listrik, untuk mencetak adonan masih menggunakan ampia tangan. Kesulitan terjadi jika pada saat permintaan kue bawang tinggi terutama di saat Hari Raya Idul Fitri sehingga Henny kewalahan untuk memenuhinya. Syukurlah akhirnya, Henny berhasil menemukan mesin ampia listrik yang dijual di Pekanbaru. Sejak itu usaha kue bawang Bina Karya terus berkembang hingga sekarang. ‘Promosi dari lidah ke lidah’ Menurut Henny, pada awal memulai usaha pembuatan kue bawang ini, dirinya menerapkan sistem promosi apa yang dia sebut sebagai “promosi dari lidah ke lidah’. Henny membuat kue bawang dan mengemasnya dalam kemasan seharga Rp1.000 per bungkus. Di dalam kemasan berisi kue bawang itu ia masukkan nomor teleponnya. Untuk tahap awal, kue bawang itu dibagikan kepada orang-orang tanpa bayar alias gratis. Mereka yang telah mencicipi kue bawang Bina Karya yang kemudian merasa enak di lidah, pada akhirnya membeli dan menjadi pelanggan kue bawangnya. Saat ini, pada hari-hari biasa atau di luar musim panen, omzet penjualan kue bawang dalam satu bulan rata-rata terjual 300-500 kilogram kue bawang. Sementara pada musim panen tepatnya di saat lebaran Idul Fitri penjualan kue bawang bertambah 2 ton per bulan. “Jika pada hari-hari biasa kami mempekerjakan empat orang tenaga kerja, pada saat menjelang lebaran Idul Fitri sampai 12 orang tenaga
kerja dimana semakin lebaran semakin banyak tenaga kerja yang masuk,” jelas Henny. Sedangkan pada liburan Hari Raya Idul Adha penjualan kue bawang hanya bertambah 500-an kilogram per bulan. Pada saat Tahun Baru Imlek penjualan kue bawang bertambah 300 kiloan. Begitu pula pada saat tahun baru bertemu dengan libur sekolah terjadi penambahan penjualan sampai 300-an kilogram dan kalau musim liburan semester penjualan bertambah 200-an kilogram. “Itu adalah saat-saat musim panen bagi kami,” kata Henny. Dari usaha pembuatan kue bawangnya ini, Henny berhasil meraup keuntungan bersih sampai Rp15 juta per bulan. Bahkan pada saat musim panen seperti pada saat Lebaran Idul Fitri keuntungan yang diraup bisa mencapai Rp50-60 juta per bulan. Kue bawang Bina Karya dipasarkan dalam kemasan plastik berlabel seharga Rp30.000 perbungkus untuk berat 500 gram dan Rp15.000 untuk 250 gram. Sementara pembelinya adalah mereka yang datang langsung ke lokasi usaha Kue Bawang Bina Karya, di Rengat dan pesanan pembeli dari berbagai daerah di Tanah Air. Karena keberhasilannya dalam mengembangkan usaha kuliner pembuatan kue bawang ini, Henny dan suaminya Saryono sering mendapat kesempatan mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelatihan pengembangan usaha termasuk pelatihan mengenai ekspor impor. Usaha kue bawangnya sudah memperoleh Sertifikat Produksi Pangan dan Industri Rumah Tangga karena telah memenuhi persyaratan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI No. P0.00.03.945.679. tanggal 19 April 2007. (z)
HENNY menimbang kue bawang sebelum dikemas dan dijual kepada konsumen.
Warta Promosi Riau
49
Potensi
KEPALA BP2MPD Inhil H. Encik Kamal Syahindra
Kepala BP2MPD Inhil H Encik Kamal Syahindra (kanan) berbincang dengan Kepala Subbagian Promosi Luar Negeri BPMPD Riau Dian Purnama.
KEPALA BP2MPD INHIL ENCIK KAMAL SYAHINDRA:
Peluang Investasi di Inhil Sangat Besar K
abupaten Indragiri Hilir (Inhil) diyakini memiliki potensi dan peluang investasi sangat besar yang memiliki prospek menarik investor. Badan Perizinan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BP2MPD) Inhil telah melakukan inventarisasi terdapat hampir 44 peluang investasi yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Seri Gemilang ini di berbagai sektor. Untuk itu, Kabupaten Inhil berupaya secara serius mempromosikan potensi dan peluang investasi yang ada ini sembari memberikan pelayanan yang cepat dan tanpa dipungut biaya.
cokelat dan pinang. Dari berbagai potensi tersebut, kelapa seakan menjadi primadona. Kabupaten Inhil juga tercatat sebagai salah satu daerah kelapa terbesar di dunia, bahkan dijuluki sebagai “Tanah Hamparan Kelapa Dunia” Di sektor perikanan, Kabupaten Inhil memi-
Foto/zul azhar
Kepala BP2MPD Inhil Drs. H. Encik Kamal Syahindra mengatakan ke-44 peluang investasi di Inhil tersebut di berbagai sektor seperti sektor perkebunan, pariwisata, pertambangan dan energi, pertanian, kehutanan, perdagangan, industri, serta ekonomi kreatif. “Sebenarnya, kalau kita kembangkan lagi masih banyak, itu baru yang terdata,” kata Kamal MP yang ditemui kru Warta Promosi Riau di Kantor BP2MPD Inhil, Jumat (15/4/2016). Kamal yang didampingi Kepala Bidang Penanaman Modal dan Promosi BP2MPD Inhil Hj. Erni Yusnita, SE, MH mengatakan di sektor perkebunan, Inhil memiliki hamparan perkebunan kelapa yang luas. Kelapa di Inhil ini telah diolah menjadi berbagai produk turunan baik untuk dipasarkan di dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri. Seperti minuman sari kelapa dengan merek Vitacoco dipasarkan di Mexico. Kelapa dengan berbagai macam produk turunannya sudah dikembangkan di tingkat masyarakat seperti nata decoco dan gula kelapa cair yang menjadi ciri khas Kabupaten Inhil dari Kecamatan Gaung Anak Serka. Komoditas tanaman perkebunan lainnya selain kelapa adalah kelapa sawit, karet, kopi,
PETANI memanen kelapa di Desa Bolak, Kecamatan Mandah, Inhil.
50
Warta Promosi Riau
liki wilayah perikanan yang sangat luas dengan potensi komoditas perikanan seperti ikan, udang, kepiting, dan komoditas perikanan lainnya. Hanya saja belum diolah secara pabrikan karena masih bersifat manual. Peluang investasi bidang kelautan dan perikanan di Inhil yang terdiri dari penangkapan di perairan laut, budidaya air payau (tambak), budidaya laut (keramba jaring apung), budidaya air tawar (minatani) dan pengolahan tepung ikan. Disamping itu terbuka peluang investasi di bidang industri pembuatan tepung ikan/udang, hal ini didukung dengan tersedianya bahan baku dari komoditas perikanan berupa ikan rucah yang cukup banyak yaitu sekitar 10.518,48 ton/th Sementara di sektor pariwisata, Inhil menyimpan sejumlah objek wisata yang menarik baik wisata bahari maupun wisata alam dan wisata religi. Potensi dan peluang investasi masih terbuka lebar bagi investor yang berminat dibidang kepariwisataan, yaitu pengembangan wisata Pantai Solop di Kecamatan Mandah, wisata Bukit Berbunga, Air Terjun 86, Air Terjun Tembulon Rusa di Kecamatan Kemuning, Kawasan Wisata Religi Situs Makam Syekh H. Abdurrahman Siddiq di Kecamatan Kuala Indragiri, dan Tugu Equator di Kecamatan Mandah. Selain itu masih ada objek wisata Upacara Semah Kampong, Rumah Kuning, Pantai Teritip, Danau Tagaraja, Pulau Burung, Bukit Api Panjang, Goa Api Panjang, Bukit Sari Intan dan Bukit Sari Segunung, dan Concong Luar. Ada juga ekowisata mangrove (hutan bakau) di Pulau Cawan, Pulau Basu, dan Pulau Asam. Hamparan mangrove di kawasan ini disebut-sebut sebagai terbaik terbaik di dunia. “Selain itu masih ada objek wisata Pantai Solop dengan pantainya yang menarik,” ujar Kamal. Menurut Kamal, objek wisata Solop, Pulau Cawan, di Kecamatan Mandah dengan mangrove
Foto/zul azhar
KEPALA Bidang Promosi BP2MPD Inhil Erni Yusnita memperlihatkan pamflet promosi investasi Inhil.
PELANTAR yang dibangun Ecowisata Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Inhil.
lintas equator, untuk mempermudah transportasi ke daerah tujuan wisata ini, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Inhil memulai menjadi pionir dengan penyediaan alat transportasi berupa boat. Pengunjung yang berkunjung ke Pantai Solop cukup membayar paket wisata sebesar Rp170.000 dimana pengunjung mendapat makanan dan air kelapa muda dengan jadwal kunjungan dari pukul 08.00 s.d 15.00 WIB. “Berikutnya pemda menyerahkan kepada masyarakat yang mempunyai boat melayani para pengunjung di Pantai Solop,” Erni menambahkan. Menurut Erni, sedikitnya ada tempat di Inhil yang memiliki mangrove bagus yaitu di Pulau Basu, di Kecamatan Concong dan Kecamatan Kuindra yang mangrove-nya menjadi habitat burung yang bermigrasi dari Australia seperti bangau putih susu. “ Kami pernah ke sana dan bisa menemukan bangau itu dan beberapa burung-burung lainnya,” kata Erni. Selain itu ada Pulau Cawan di Kecamatan Mandah yang merupakan Ecowisata mangrove equator di Inhil. Keindahan mangrove di Pulau Cawan ini disebut-sebut mengalahkan Langkawi di Malaysia. “Pengunjung dapat menyusuri mangrove melewati pelantar yang dibuat Kementrian Kelautan dan Perikanan sebelum selanjutnya menuju Pantai Solop,” ujarnya. Menurut Kamal, kawasan ini nantinya akan dijadikan objek wisata dan tempat pembibitan ikan
Warta Promosi Riau
51
dan kepiting soka. “Tapi ini masih dari pemerintah, kita juga ingin investor juga bisa masuk di sini,” kata Kamal. Sedangkan di sektor pertambangan dan energi, di Bumi Inhil menyimpan potensi bahan galian yang belum terpromosikan, sehingga belum banyak di ketahui oleh para investor baik dalam maupun luar negeri. Potensi bahan galian di atas terdiri dari batu bara, timah, kaolin, dan pasir kuarsa serta sumber air bawah tanah yang belum di eksplorasi, kecuali batu bara pada tahapan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Terdapat tambang batu bara di Kecamatan Selensen yang sudah dieksplorasi dan ada juga yang belum dengan kalori 53-60. Selain itu juga ada potensi minyak bumi di Inhil yaitu di Blok Lemang, di Kecamatan Keritang. Blok migas ini sedang dikaji seismiknya oleh Kementrian ESDM, dan mungkin mulai diminati investor melalui Kementrian ESDM. “Tahun 2012 sudah dilakukan survei seismik tiga dimensi,” kata Kamal. Blok migas lainnya yaitu Blok Tanjung Jabung di Kecamatan Reteh dan Tanah Merah dan Blok Indragiri termasuk Tembilahan, Keritang, Kempas, dan Tempuling. Di sektor industri, di Inhil berpeluang investasi di bidang pengolahan kelapa terpadu beserta turunannya seperti pengolahan minyak goreng, pengolahan sabut kelapa menjadi bahan jadi, pengolahan batang kelapa menjadi bahan perabot dan pengolahan tempurung menjadi karbo aktif. Selain itu, industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan/pembuatan pakan ternak dan ikan, industri pengolahan makanan dari ikan dan udang, industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan berupa pengolahan tepung beras dan ubi, industri pengolahan kecap serta makanan dari sagu dan buah buahan, dari hasil kehutanan dapat dibuat moulding, chipwood, pengolahan limbah kayu menjadi dowel, sumpit dan bahan pensil serta industri pembuatan alat
PANTAI Solop di Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir dilihat dari udara. Foto/zul azhar
52
Warta Promosi Riau
alat (suku cadang) maritim. Bidang lain yang bisa dikembangkan adalah industri pengolahan pakan ternak dan pakan ikan dengan bahan baku yang telah tersedia, misalnya kedelai dan jagung. Inhil saat ini sedang mempersiapkan kawasan industri yaitu Kawasan Industri Kuala Enok yang letaknya sangat strategis berhadapan langsung dengan Selat Malaka, Laut Natuna dan Pelabuhan Samudera Kuala Enok dan pelabuhan pemda yaitu Pelabuhan Bongkar Muat Parit 21 Tembilahan. Sektor pertanian dan hortikultura, Inhil memiliki lahan yang cukup tersedia untuk pengembangan tanaman pangan dan buah-buahan berupa padi, sagu, palawija, manggis, duku, jeruk dan nenas. Pengembangan perkebunan dengan berbagai komoditas, untuk pengembangan usaha peternakan unggas dan ternak sapi potong. Kebijakan investasi yang dilakukan Pemkab Inhil barangkali sama dengan kabupaten/kota lainnya dimana BP2MPD Inhil berupaya memberikan pelayanan yang cepat dan tanpa dipungut biaya. BP2MPD Inhil sendiri pernah berhasil meraih prestasi antara lain sebagai Juara I Stand Pameran pada Riau Expo Tahun 2015 kategori Pemerintah Daerah dan meraih Penghargaan untuk kategori Stand Terinformatif Bidang Pertanian dan Perikanan pada ajang APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) 2015 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Peluang bagi perusahaan Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau melalui Kepala Subbagian Promosi Luar Negeri BPMPD Riau Dian Purnama mengatakan ada peluang bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di daerah yang memiliki produk bersaing atau diminati negara tertentu untuk mengikuti pameran di luar negeri yang dibiayai oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Pihak BKPM pernah menyampaikan kalau produknya bersaing atau diminati oleh negara tertentu, BKPM bisa membiayai untuk ikut pameran,” kata Dian saat berdiskusi di kantor BP2MPD Inhil, Jumat (15/4/2016). Dian mengatakan bisa jadi nanti melalui BP2MPD, Dinas Koperasi, dan Disperindag Inhil melakukan pembinaan atau paling tidak mengklasifikasi UKM ini. “Kalau ada bisa kita sampaikan ke BKPM karena banyak event yang mereka ikuti,” ujarnya. BKPM dalam hal ini bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri, Konsulat RI di luar negeri yang memang diarahkan untuk itu. “Jadi, kegiatan-kegiatan banyak diselenggarakan kedutaan kita di luar negeri. Produk yang akan dipamerkan akan mereka seleksi terlebih dahulu apakah bisa bersaing atau tidak,” papar Dian. (z)
MARI BERINVESTASI di Provinsi Riau Kami Tawarkan Peluang Serta Kemudahan dalam Berinvestasi
Warta Promosi Riau
53
Pekanbaru
l Wisata
MICE Danau Bandar Khayangan Lembah Sari l Balai Adat Melayu Riau l Mesjid Agung Annur l Stadion Utama Riau l Taman Rekreasi Alam Mayang l Kebun Binatang Kasang Kulim l Mesjid Raya Pekanbaru l
A T A IS
W K E J B
D
Pelalawan
Objek Wisata Bono Taman Nasional Tesso Nilo l Tugu Equator l Danau Tanjung Putus l Makam Sultan l Mahmud Syah
Candi Muara Takus Mesjid Jamik dan beberapa air terjun l Danau PLTA Koto Panjang l Istana Kerajaan Gunung Sahilan l Taman Rekreasi Stanum l Air Terjun Merangin l Museum Kandil Kemilau Emas l Makam Syekh Burhanuddin l
U A I
R I
O
Kampar
l
Inhil
l Danau
Mablu Komplek Makam Tuan Guru Syekh Abdurrachman Siddiq l Pantai Solop l Wisata Jambu Apel Penyerahan di Tembilahan l Pasar Pajak l Bukit Berbunga l Danau Taga Raja Guntung l
l l
Rohil
l Bakar
Tongkang Mesjid Al Ikhlas l Danau Napangga l Pulau Jemur l Pulau TIlan l
54
Warta Promosi Riau
Siak
Rohul
Tour de Siak Siak l Taman Hutan Raya (Tahura) l Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah l Makam Marhum Buantan l Mesjid Raya Syahabudin l Islamic Center Madinatul Ulum l Makam Sultan Syarif Kasim II l Danau Zamrud Siak l
l Aek
Martua l Lukah Gilo l Istana Raja Rokan l Benteng Tujuh Lapis
l Istana
Kep. Meranti
Sagu Kolam Telaga Bening l Pantai Beting Beras Desa Kuala Merbau l Tasik Air Putih l Wisata Bahari Pesisir Pantai Pulau Rangsang l Tasik Nambus l Tasik Putri Pepuyu l l
Kuansing
l Pacu
Jalur Air Terjun Guruh Gemurai l Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban l Perahu Baganduang, Lubuk Jambi l Sumber Air Panas Alam di Sungai Pinang l Air Terjun Pati Soni l
Bengkalis
l Pantai
Rupat Utara Mesjid Istiqomah l Pantai Prapat Tunggal l Pantai Selat Baru l Wisata Alam Giam Siak Kecil l Makam Laksmana Raja DIlaut l Taman Pelatihan Gajah di Sebanga l Taman Andam Dewi l
Dumai
Inhu
l Danau
Wisata Bunga Tujuh Hutan Wisata Sungai Dumai l Pantai Teluk Makmur l Jejak Harimau Sakti di Pelintung l Makam Siti Laut l Pantau Kuak l
l Bukit
Tiga Puluh Danau Raja l Mesjid Raja Baturijal l Danau Meduyan l Makam Raja-raja Indragiri l Danau Komang l Danau Batang Pahit l
KUNJUNGAN WISATAWAN DI RIAU
l l
Tahun 2014 = 50 ribu orang Tahun 2015 ditargetkan mencapai 75 ribu orang Warta Promosi Riau
55
JADWAL PENERBANGAN BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU GARUDA PEKANBARU JAKARTA
GARUDA JAKARTA PEKANBARU
LION AIR PEKANBARU JAKARTA
LION AIR JAKARTA PEKANBARU
BATIK AIR PEKANBARU JAKARTA
AIR ASIA PEKANBARU BANDUNG
MANDALA PEKANBARU JAKARTA
GA0171 07:00 08:45 PKU-CGK
GA0170 06:00 07:50
JT 393 06:25 08:15
JT 388 06:10 07:55
ID 6851 10:35 12:20
QZ 7582 09:00 10:45
RI 1564 15:35 17:10
GA0173 08:35 10:20 PKU-CGK
GA0172 08:35 10:25
JT 389 08:35 10:25
JT 390 09:40 11:25
ID 6855 11:45 13:30
RI 79 21:50 23:50
GA0174 10:25 12:15
JT 391 12:05 13:55
JT 290 11:10 12:55
AD 6857 15:45 17:30
BANDUNG PEKANBARU QZ 7581 06:50 08:35
GA0176 14:05 15:55
JT 291 13:35 15:25
JT 292 14:45 16:30
ID 6853 19:30 21:15
GA0178 16:05 17:55
JT 293 17:10 19:00
JT 294 16:00 17:45
GA0198 18:50 20:40
JT 295 18:25 20:15
JT 392 18:50 20:35
BATIK AIR JAKARTA PEKANBARU ID 6852 09:10 10:55
WINGS AIR PEKANBARU MELAKA IW 1278 11:40 13:30
JT 297 21:20 23:10 SKY
JT 269 20:45 22:30
GA0175 11:10 12:55 PKU-CGK GA0177 13:00 14:45 GA0179 16:40 18:25 GA0199 18:40 20:25 SRIWIJARA AIR PEKANBARU JAKARTA SJ 041 13:05 14:50 JAKARTA PEKANBARU SJ 040 12:30 14:05
56
MELAKA PEKANBARU IW 1279 14:00 13:50
Warta Promosi Riau
PEKANBARU MELAKA SY 520 08:00 09:45 MELAKA PEKANBARU SY521 09:50 09:35
SILK AIR PEKANBARU SINGAPURA MI 251 08:40 10:30 SINGAPURA PEKANBARU MI 252 07:55 08:00
ID 6854 13:10 14:55 ID 6850 16:55 17:40
PEKANBARU MEDAN Z 6029 09:20 10:30 QZ: 8028 07:50 08:50 FIREFLY PEKANBARU SUBANG FY3408 10:25 12:25 SUBANG PEKANBARU FY3409 10:05 10:05
JAKARTA PEKANBARU RI 70 05:20 06:55 RI 1563 13:15 14:50 PEKANBARU MEDAN RI 170 14:45 16:00 MEDAN PEKANBARU RI 171 16:40 17:40 PEKANBARU SINGAPURA RI 870 18:20 20:25 SINGAPURA PEKANBARU RI 871 21:00 20:55
Setiap penanam modal berkewajiban membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal sesuai Undang Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) adalah laporan secara berkala mengenai perkembangan kegiatan perusahaan dan kendala yang dihadapi penanam modal.
Apakah Perusahaan Anda Sudah Menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Atas Realisasi dan Produksi Secara Berkala dan Tepat Waktu ke: BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) RI l BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH (BPMPD) PROVINSI RIAU l BADAN PENANAMAN MODAL PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (BPMPTSP) KABUPATEN/KOTA l
SEGERA SAMPAIKAN LKPM PERUSAHAAN ANDA PERIODE PENYAMPAIAN LKPM PERUSAHAAN:
LKPM 3 (TIGA) BULANAN ATAU TRIWULAN
LKPM Triwulan I (Januari-Maret) : 5 April LKPM Triwulan II (April-Juni) : 5 Juli l LKPM Triwulan III (Juli-September) : 5 Oktober l LKPM Triwulan IV (Oktober-Desember) : 5 Januari l
l
LKPM ENAM BULANAN ATAU SEMESTER l
l LKPM Semester I (Januari-Juni) : 5 Juli LKPM Semester II (Juli-Desember) : 5 Januari
BADAN PENANAMAN MODALDAN PROMOSI DAERAH PROVINSI RIAU
Warta Promosi Riau
57
Foto Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Inhil
Mangrove
OBJEK wisata mangrove di Pulau Cawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir
Warta Promosi Riau
58