KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
PROFIL PELAKSANAAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI 2015
TIM ASISTENSI MANAJEMEN PERUBAHAN
Gedung Ali Wardhana Lantai 6 Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4, Jakarta Pusat 10710
Kata Pengantar
Dasar pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga (K/L) adalah Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019. Pada tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah berupaya melakukan perbaikan kualitas reformasi birokrasi ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan program reformasi birokrasi masih tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan yang sedang dalam proses upaya perbaikan/peningkatan kualitas reformasi birokrasi khususnya komitmen mengawal rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality Assurance atau Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Tiga rekomendasi hasil evaluasi Tim Quality Assurance dengan komponen penilaian yang masih rendah dan mesti diperbaiki, dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu penataan dan penguatan organisasi, penataan sistem manajemen SDM, dan penguatan pengawasan. Untuk memenuhi harapan stakeholders, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dituntut pula dapat memerankan peran strategis dalam mengelola isu perekonomian atas tantangan ke depan menghadapi persaingan kawasan yang semakin berat dan mempercepat pembangunan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, seluruh aparatur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya perubahan dan perbaikan untuk membentuk birokrasi yang bersih, efisien, efektif dan produktif, transparan, melayani, dan birokrasi yang akuntabel. Semoga Allah SWT meridhoi langkah reformasi yang dilaksanakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Jakarta, Januari 2016 Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................................
i
DAFTAR ISI .....................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
vi
BAGIAN PERTAMA : PENDAHULUAN ...........................................................
1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………....
1
B. Dasar Pembentukan …………………………………………………………..
3
C. Tujuan …………………………………………………………………………..
3
D. Sasaran ………………………………………………………………………...
3
E. Tim Kerja Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian …………………………………………………………
4
F. Garis Besar Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ……………………………..
4
BAGIAN KEDUA :
AREA OF INPROVEMENT REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …………………………………………
7
IMPLEMENTASI PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN ………….
9
A. Manajemen Perubahan ………………………………………………………..
9
1. Nilai-Nilai Kementerian ……………………………………………………
10
2. Program Percepatan (Quick Wins) ………………………………………
11
3. Sosialisasi dan Internalisasi ……………………………………………...
15
B. Penataan dan Penguatan Organisasi ………………………………………..
18
1. Redefinisi Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian ……………….
18
2. Restrukturisasi Organisasi Baru …………………………………………
19
3. Analisa Beban Kerja ………………………………………………………
21
4. Perbaikan Sarana dan Prasarana ………………………………………
22
C. Penataan Tata Laksana ………………………………………………………
23
BAGIAN KETIGA :
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) ………………………………………………….
23
2. Pengembangan E-Government ………………………………………….
28
D. Penataan Peraturan Perundang-undangan …………………………………
31
E. Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur …………………………………
32
1. Pengangkatan dan Penempatan CPNS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014 ……………………………………..
32
2. Analisa Jabatan ……………………………………………………………
33
3. Evaluasi Jabatan …………………………………………………………..
34
4. Assessment Kompetensi Individu Bagi Pegawai/Tenaga Ahli ……….
35
6. Penilaian Kinerja Individu ………………………………………………...
37
7. Promosi dan Mutasi Pegawai ……………………………………………
38
8. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) ……………………………………….
39
9. Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi ………………………………………..
40
10. Pembinaan Disiplin Pegawai …………………………………………….
41
11. Pemberian Penghargaan Satya Lancana ………………………………
42
12. Urusan Kesejahteraan Pegawai …………………………………………
42
13. Pencatatan dan Penyajian Informasi Kepegawaian dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ……………………….
42
G. Penguatan Pengawasan ………………………………………………………
44
1. Penerapan SPIP & Peningkatan Peran APIP ………………………….
44
2. Menegakan Disiplin Pegawai …………………………………………….
45
3. Menegakkan Kode Etik …………………………………………………...
48
H. Penguatan Akuntabilitas Kinerja ……………………………………………..
49
1.
Keterlibatan Pimpinan …………………………………………………….
50
2.
Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja ………………………………………
52
a. Perencanaan Kinerja ………………………………………………….
54
b. Pengukuran Kinerja …………………………………………………...
54
c. Pelaporan Kinerja ……………………………………………………..
54
d. Evaluasi Kinerja ……………………………………………………….
55
e. Capaian Kinerja ………………………………………………………..
55
2 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik …………………………………….
59
1. Penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ………...
59
2. Penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi dan dokumentasi publik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
61
J. Hasil Assessment PMPRB ……………………………………………………
62
K. Alokasi Anggaran Kegiatan Reformasi Birokrasi Tahun 2015 ……………
63
L. Monitoring dan Evaluasi ………………………………………………………
64
BAGIAN KEEMPAT: PENUTUP ………………………………………………….
65
I.
LAMPIRAN :
3 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.
Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi 2015-2019 Tingkat Mikro Yang Harus Mengikuti Beberapa Prioritas Nasional …….
5
Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014-2015 …………………………………
7
Tabel 3.
Rekapitulasi Informasi Jabatan Berdasarkan Unit Kerja ……….
34
Tabel 4.
Kamus Kompetensi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ……………………………………………………….
35
Tabel 5.
Jadwal Pelaksanaan Pelantikan Pejabat ………………………..
39
Tabel 6.
Rekapitulasi Diklat Tahun 2015 …………………………………...
40
Tabel 7.
Penerima Penghargaan Satyalancana …………………………...
42
Tabel 8.
Perbandingan Revisi Rencana Kerja Tahun 2015 ………………
50
Tabel 9.
Perkembangan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014 s.d. 2015 ……………………………………………………………..
52
Sasaran Strategis Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian ……………………………………………………….
56
Tabel 11.
Pengelompokan Penataan Peraturan Teknis ……………………
58
Tabel 12.
Realisasi Capaian Kinerja 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ……………………………………………...
59
Tabel 13.
Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa dengan E-Procurement ……
60
Tabel 14.
Jumlah pelayanan informasi dan dokumentasi publik Kemenko Bidang Perekonomian pereode Januari – Desember 2015 …..
61
Hasil PMPRB Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian Tahun 2015 ………………………………………………………….
62
Alokasi Anggaran Untuk Reformasi Birokrasi ……………………
63
Tabel 2.
Tabel 10.
Tabel 15.
Tabel 16.
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.
Delapan Area Perubahan ……………………………………….
2
Gambar 2.
Rapat Pembahasan Grand Design Birokrasi Tahun 2015 2019 ……………………………………………………………….
16
Gambar 3.
Circumplex Organization Culture Index (OCI) ………………..
17
Gambar 4.
Peta Strategi Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015 – 2019 …………………………………….
18
Struktur Organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ……………………………………………………
20
Gambar 6.
Penambahan Ruang Kerja dan Ruang Rapat serta CCTV …
23
Gambar 7.
Alat Pengolah Data / Server ……………………………………
23
Gambar 8.
Data Bloomberg ………………………………………………….
23
Gambar 9.
Konsep Peta Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ……………………………………………………
25
Konsep Peta Hubungan Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator lainnya ……………………………………………...
25
Rapat Pembahasan Surat Edaran Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor ……………………………………………………………..
27
Sharing Knowledge Pembahasan Mekanisme Pemberian Tambahan Tunjangan Tahunan Terbatas …………………….
27
Tampilan Konten Fitur Aplikasi dalam Website www.ekon.go.id ………………………………………………….
30
Gambar 14.
Tampilan SIMKEU dalam Website www.simkeu.ekon.go.id ..
30
Gambar 15.
Tampilan Konten Web Kumpulan Peraturan Perdagangan Indonesia dalam traderulebook.ekon.go.id …………………...
30
Gambar 5.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 16.
Tampilan one-stop shop yang menyediakan akses terhadap berbagai data-data ekonomi dan pembangunan di Indonesia dalam Website www.datamenko.ekon.go.id ………………….
1 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
30
Gambar 17.
Tampilan Konten Fitur Beranda e-SKP ……………………….
38
Gambar 18.
Tampilan Konten Fitur Dashboard e-SKP …………………….
38
Gambar 19.
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam web simpeg.ekon.go.id ……………………………………………….
43
Gambar 20.
Sistem Absensi On-line Dengan Finger Print. ………………..
46
Gambar 21.
Rekapitulasi Absensi Real Time di intranet.ekon.go.id. ……..
47
Gambar 22.
Rekapitulasi Laporan Bulanan Kehadiran Pegawai Pada Unit Kerja Biro Perencanaan, November 2014 ………………
47
Gambar 23.
Bukti Keterlibatan Pimpinan pada Dokumen Kinerja ………...
51
Gambar 24.
Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perekonomian (SS 1 – IKU 1) ………………………………….
57
Pelaksanaan Survey dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Bersama Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB Di Ruang Grahasawala tanggal 1 Oktober 2015 ………………………..
63
Gambar 25.
2 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN PERTAMA PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2010-2014 merupakan salah satu bentuk komitmen nyata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk terus melaksanakan perbaikan kualitas reformasi birokrasi. Tekad dan komitmen menjaga/memelihara kelangsungan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada implementasinya bersifat berkelanjutan, memerlukan waktu yang panjang dan lingkungan organisasi yang mendukung. Masa transisi Pemerintahan Republik Indonesia di tahun 2015 menjadi salah satu alasan belum adanya ketetapan tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019. Hal ini dikarenakan kesesuaian arah kebijakan reformasi birokrasi instansi dengan arah kebijakan reformasi birokrasi nasional. Melalui Tim Asistensi Manajemen Perubahan (Tim AMP) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara terus menerus dimonitor, dijaga, dan didorong agar pelaksanaannya sesuai sasaran reformasi birokrasi nasional khususnya terkait delapan area perubahan. Delapan area perubahan tersebut adalah, sebagai berikut: 1. Organisasi. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); 2. Tata laksana. Sistem, proses dan prosedur kerja di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi lebih jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance; 3. Peraturan perundang-undangan. Regulasi yang diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif; 4. Sumber daya manusia aparatur. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memiliki SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera; 5. Pengawasan. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; 6. Akuntabilitas. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dapat meningkatkan kapasitas dan akuntabiitas kinerja birokrasi, yang meliputi 1 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
hasil atas aspek kepemimpinan, aspek organisasi, aspek manajemen SDM, aspek penganggaran, dan aspek manajemen proses; 7. Pelayanan publik. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberikan pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan, khususnya stakeholders atau kementerian/ lembaga yang dikoordinasikan; dan 8. Pola pikir dan budaya kerja aparatur. Diharapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjadi organisasi birokrasi dengan integritas yang tinggi dan mendorong peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik.
Gambar 1. Delapan Area Perubahan
Pada tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melanjutkan kegiatan-kegiatan yang sedang dalam proses upaya perbaikan/peningkatan kualitas reformasi birokrasi khususnya komitmen mengawal rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality Assurance atau Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Tiga rekomendasi hasil evaluasi Tim Quality Assurance dengan komponen penilaian yang masih rendah dan mesti diperbaiki, dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu: 1. Penataan dan Penguatan Organisasi; 2. Penataan Sistem Manajemen SDM; dan 3. Penguatan Pengawasan.
2 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
B. Dasar Pembentukan 1. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025. 2. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015 – 2019. 3. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER03/M.EKON/08/2008 tentang Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 4. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER09/M.EKON/12/2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 6. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 68 Tahun 2014 tentang Tim Manajemen Perubahan Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian. 7. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 178 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian.
C. Tujuan Tujuan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah: 1.
2.
Membangun/membentuk sumber daya manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang bersih (integritas tinggi), berkualitas, profesionalisme dan bertanggung jawab; dan Menciptakan birokrasi yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel, dalam rangka membangun tata kelola pemerintahan yang baik yang berbasis kinerja dan mengacu pada pelaksanaan sinkronisasi dan koordinasi kebijakan di bidang perekonomian.
D. Sasaran Sasaran reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015 – 2019, yaitu: 1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel. 3 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Birokrasi yang efektif dan efisien. 3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas. E. Tim Kerja Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Untuk memastikan dan menjadikan pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian lebih fokus dan tertib, maka asistensi mengawal pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi dilakukan oleh Tim Asistensi Manajemen Perubahan. Tim ini mempunyai tugas menginformasikan, membangun dan menciptakan komitmen dan support semua komponen dalam organisasi agar reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik. Keanggotaan Tim Asistensi Manajemen Perubahan Koordinator Bidang Perekonomian, terdiri dari: 1. Ketua : Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah 2. Wakil Ketua : Kepala Biro Perencanaan 3. Sekretaris : Ir. Andi Novianto, M.A., Ph.D. 4. Kelompok Kerja Design Management 5. Kelompok Kerja Penjaminan Mutu 6. Kelompok Kerja Perubahan Perilaku
Kementerian
Setiap kelompok kerja (Pokja) terdiri dari Ketua dan Anggota. Tim Asesor PMPRB Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pelaksanaan tugasnya dilakukan oleh Asesor yang dikoordinasikan Inspektorat dibantu oleh anggota Tim Kerja dari Sekretariat dan diklarifikasi oleh Tim Kerja dari Kementerian PAN dan RB.
F. Garis Besar Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi, dapat digaris bawahi bahwa “Keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010-2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan selanjutnya (2015-2019). Karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi 2015-2019 merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya”
Program Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meliputi sembilan program, sebagai berikut: 1. Manajemen Perubahan 2. Penguatan Sistem Pengawasan 3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja 4 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penguatan Kelembagaan Penguatan Tatalaksana Penataan Sistem Manajemen SDM ASN Penguatan Peraturan Perundang-undangan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Quick Wins
Dalam pelaksanaan reformasi birokrasi instansi terdapat beberapa kegiatan yang harus mengikuti prioritas nasional, sebagaimana Tabel 1 berikut. Tabel. 1 Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi 2015-2019 Tingkat Mikro Yang Harus Mengikuti Beberapa Prioritas Nasional Program
Kegiatan
a. Manajemen Perubahan
1) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas 2) Pembentukan agen perubahan yang dapat mendorong terjadinya perubahan pola pikir
b. Penguatan Pengawasan
1) Pembangunan unit kerja untuk memperoleh predikat menuju WBK/WBBM; 2) Pelaksanaan pengendalian Gratifikasi; 3) Pelaksanaan whistleblowing system; 4) Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan; 5) Pembangunan SPIP di linkungan unit kerja; dan 6) Penanganan pengaduan masyarakat.
c. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Pembangunan/pengembangan teknologi informasi dalam manajemen kinerja
d. Penguatan Kelembagaan
Evaluasi dan restrukturisasi kelembagaan ASN
f. Penguatan Tatalaksana
1) Perluasan penerapan e-government yang terintegrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; 2) Penerapan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan; 3) Implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik; 4) Penerapan sistem kearsipan yang handal.
g. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
1) Perbaikan berkelanjutan sistem perencanaan kebutuhan pegawai ASN; 2) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem rekruitmen dan seleksi secara transparan dan berbasis kompetensi 3) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem promosi secara terbuka 4) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center 5) Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai 6) Peumusan dan penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja 7) Pembangunan/ pengembangan sistem informasi ASN 8) Perumusan dan penetapan kebijakan sistem pengkaderan pegawai ASN
5 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Program
Kegiatan 9) Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan/ pengembangan data base profil kompetensi calon dan pejabat tinggi ASN 10) Perumusan dan penetapan kebijakan pengendalian kualitas diklat 11) Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi didukung oleh makin efektifnya pengawasan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 12) Menyusun dan menetapkan pola karier pegawai ASN 13) Pengukuran gap competency antara pemangku jabatan dan syarat kompetensi jabatan 14) Penguatan sistem dan kualitas pendidikan dan pelatihan untuk mendukung kinerja
h. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
1) Evaluasi secara berkala berbagai peraturan perundang-undangan yang sedang diberlakukan; 2) Menyempurnakan/ mengubah berbagai peraturan perundang-undangan yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih, atau disharmonisasi dengan peratura perundang-undangan lain; 3) Melakukan deregulasi untuk memangkas peraturan perundang-undangan yang dipandang menghambat pelayanan.
i. Peningkatan Kualitas Pelayana Publik
1) Penerapan pelayanan satu atap; 2) Percepatan pelayanan menjadi maksimal 15 hari 3) Deregulasi dalam rangka mempercepat proses pelayanan 4) Pembangunan/ pengembangan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan
j. Quick Wins
Percepatan pelayanan
6 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KEDUA AREA OF INPROVEMENT REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Penajaman kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi nasional untuk setiap K/L bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program dan hasil reformasi birokrasi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja, mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pada tahun 2014 berdasarkan hasil penilaian Tim Quality Assurance (BPKP dan Kementerian PAN dan RB) melalui surat Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor B/1538/WMPAN-UPRBN/4/2014 tanggal 22 April 2014, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendapatkan nilai 63,39. Sedangkan pada tahun 2015 hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi melalui surat nomor B/09/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 mendapatkan nilai 69,01. Rincian hasil penilaian sebagaimana Tabel 2 berikut. Tabel 2. Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014-2015
Sumber : Surat Kementerian PAN dan RB Nomor B/09/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 tanggal 22 Desember 2015.
7 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Berdasarkan Tabel 2 di atas, apresiasi atas pelaksanaan reformasi birokrasi periode tahun 2015 menunjukkan penguatan khususnya pada komponen penataan sistem manajemen SDM yang dari sebelumnya memperoleh nilai 6,74 di tahun 2014 dan pada tahun 2015 memperoleh nilai 13,8 dalam artian proses penataan sistem manajemen SDM sudah mencapai 87,88% dari bobot 15. Sedangkan untuk penguatan organisasi dengan pelaksanan penataan organisasi memperoleh kenaikan nilai dari sebelumnya 1,80 menjadi 3,84 di tahun 2015. Apresiasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi melalui Surat Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Selaku Ketua Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Kementerian PAN dan RB Nomor B/09/D.I.PANRBUPRBN/12/2015 tanggal 22 Desember 2015, atas capaian kemajuan dari Kemenko Bidang Perekonomian, yaitu sebagai berikut: a. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah mampu menerapkan secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pimpinan dan pegawai menjadi lebih baik; b. Telah melakukan penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan melakukan revisi terhadap Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2002 menjadi Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015; c. Draft Roadmap Reformasi Birokrasi periode 2015-2019 telah disusun dan memuat strategi pelaksanaan reformasi birokrasi lima tahun mendatang pada masingmasing area perubahan. Menimbang perolehan nilai capaian reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi memberikan rekomendasi sebagai dasar untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bidang Perekonomian di masa yang akan datang, yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas penanganan terhadap pengaduan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan; b. Memastikan terlaksananya standar pelayanan, alur dan prosedur pelayanan, dan budaya pelayanan prima serta memperhatikan hasil survei atas kualitas pelayanan publik yang dilakukan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi; c. Menindaklanjuti pencanangan Zona Integritas dengan melakukan pembangunan unit kerja menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
8 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KETIGA IMPLEMENTASI PROGRAM DAN KEGIATAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
A. Manajemen Perubahan Manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencakup tahapan sebagai berikut: 1. Meningkatkan efektivitas kinerja Tim melalui peran serta aktif setiap kelompok kerja Tim Asistensi Manajemen Perubahan di dalam mengawal pelaksanaan kegiatan; monitoring dan evaluasi delapan area perubahan; 2. Penyesuaian perencanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi melalui road map refomasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Pembangunan komitmen didalam merumuskan dan menerapkan nilai-nilai Kementerian sebagai dasar pengembangan budaya kerja dan penegakan kode etik, serta disiplin kerja pegawai (Permenko Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 4. Menjaga dan memelihara momentum perubahan melalui pengelolaan resistensi perubahan. Misalnya, sosialisasi dan internalisasi perencanaan sumber daya manusia aparatur terkait seleksi terbuka calon Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan penataan tenaga pendukung, serta penegakan disiplin dalam pelaksanaan pemberian tunjangan kinerja pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; dan 5. Mendorong peningkatan budaya organisasi berbasis kinerja dan kompetensi serta tata kelola organisasi yang baik. Strategi perubahan sebagai bentuk nyata komitmen pimpinan, dilakukan melalui pendekatan direktif, edukatif, dan partisipatif. Media komunikasi yang dilakukan sesuai pendekatan tersebut, sebagai berikut: Pendekatan Perubahan Direktif
Strategi Komunikasi
Internal
1. Rapat kick off Tim Asistensi di awal tahun 2. Rapat pleno 3. Rapat unit kerja 4. Briefing saat pelantikan pejabat
Eksternal
Arahan langsung pimpinan terhadap K/L yang dikoordinasi, untuk peningkatan sinergi dan penyederhanaan aturan
Edukatif
1. Sosialisasi 2. Pelatihan 3. Capacity building (kegiatan out bond)
4. Sebaran Bahan Reformasi Birokrasi: Memahami untuk Berubah
1. Memberikan informasi melalui website
2. Seminar/FGD 3. Kotak saran dan pengaduan melalui website
9 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Partisipatif
1. Forum komunikasi internal 2. Mailing list ekon.oke 3. Intranet
Upaya yang telah dilakukan oleh agen-agen perubahan dalam mengelola dan mengatasi resistensi atas dinamika perubahan kebijakan organisasi khususnya terkait persiapan dan implementasi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perubahan organisasi baru, inisiatif perubahan yang dilakukan adalah terus memelihara, menegakkan, dan mengembangkan budaya kerja berbasis kinerja melalui nilai-nilai kementerian, serta penguatan motivasi kerja melalui kegiatan capacity building. 1. Nilai-Nilai Kementerian Nilai-nilai adalah serangkaian prinsip yang diyakini sebagai panduan moral dalam berperilaku, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai-nilai dasar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan tata nilai yang harus dipedomani oleh seluruh pegawai dalam bersikap dan berperilaku sebagai aparatur pemerintah selama menjalankan tugas kedinasan. Nilai-nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2014. Nilai-nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, meliputi: a. Profesional. Melaksanakan pekerjaan atas dasar pengetahuan dan keahlian khusus untuk meningkatkan kinerja individu dan organisasi. Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama berikut: 1) berorientasi pada out come kerja; 2) berpikir analitis dan konseptual; 3) memberikan pelayanan terbaik terhadap stakeholder ; 4) menyelesaikan tugas sesuai target yang ditentukan; 5) memahami tugas, kewajiban dan wewenang jabatan; dan 6) melaksanakan tugas sesuai prosedur kerja. b. Integritas. Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku melalui loyalitas profesi dalam memperjuangkan tujuan organisasi. Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama berikut: 1) memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku; 2) mendahulukan kepentingan organisasi; 3) melaksanakan tugas dengan bersungguh-sungguh; 4) menghayati norma dan etika birokrasi; 5) menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya kerja organisasi; dan 6) memberikan informasi/ laporan dengan benar. c. Kerja sama. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara bersama-sama dengan menjadi bagian dari suatu kelompok untuk menciptakan sinergi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Diwujudkan dalam kaidahkaidah perilaku utama berikut: 1) menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan; 10 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2) 3) 4) 5) 6)
mengembangkan komunikasi yang efektif; membuka diri terhadap perbedaan pendapat; menghargai perbedaan pendapat; menyamakan persepsi terkait tujuan; dan mensinergikan kepentingan stakeholder.
d. Inovasi. Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas proses dan hasil kerja di atas standar. Diwujudkan dalam kaidahkaidah perilaku utama berikut: 1) memunculkan adanya alternatif gagasan baru; 2) mengembangkan ide yang baru, berbeda, dan orisinal; 3) mengidentifikasi gagasan untuk perbaikan kinerja; 4) membuka peluang untuk perbaikan di tempat kerja; 5) memberikan berbagai alternatif solusi permasalahan; dan 6) mengembangkan perbaikan prestasi kerja berkelanjutan. e. Tanggung jawab. Menjalankan tugas dan kewajiban yang dibebankan secara sungguh-sungguh dan tuntas serta memikul konsekwensi atas hasil yang telah disepakati. Diwujudkan dalam kaidah-kaidah perilaku utama berikut: 1) menyelesaikan tugas tepat waktu dan tepat mutu; 2) mengambil resiko atas pelaksanaan tugas; 3) menerima pembagian tugas dengan jelas; 4) memprediksi potensi masalah yang mungkin timbul; 5) melaksanakan tugas secara serius dan konsisten; dan 6) mempertanggungjawabkan hasil kerja. 2. Program Percepatan (Quick Wins) Program ini dimaksudkan untuk membangun kepercayaan masyarakat, yang mempunyai daya ungkit yang terkait dengan perbaikan pada produk utama, dan memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan kualitas produk utama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk tahun 2015, telah ditetapkan Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yaitu optimalisasi koordinasi dalam pencapaian 3 (tiga) program kerja utama, yang meliputi: a. Koordinasi ketersediaan dan stabilitas harga beras; b. Koordinasi percepatan pemenuhan infrastruktur prioritas; dan c. Koordinasi penguatan daya saing industri nasional. Adapun capaian pelaksanaan Quick Wins Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2015, sebagai berikut:
11 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
a. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi ketersediaan dan stabilitas harga beras, meliputi; 1) Menurut data Aram II BPS Tahun 2015, luas panen, produktivitas serta produksi beras mengalami kenaikan (dibandingkan tahun 2014) masing-masing sebesar 2,76%, 3,00%, dan 5,85%. 2) Telah dilaksanakan/disalurkan Raskin perdana di tahun 2015 yang ditandai dengan launching oleh Menko PMK tanggal 28 Januari di Bandung, namun dengan perbaikan-perbaikannya ke depan untuk mencapai 6 Tepat, karena Program Raskin sempat stagnan antara dilanjutkan atau dihapuskan di tahun 2015. 3) Telah dilaksanakan penyaluran tambahan 2 kali Raskin, dengan realisasi s/d Desember 2015 terhadap pagu 1 tahun sebesar 98,17% 4) Telah diterbitkan/ditetapkan Inpres No 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah tanggal 17 Maret 2015. 5) Telah diterbitkan Permentan No. 21 Tahun 2015 tentang Pedoman Harga Pembelian Untuk Gabah dan Beras di Luar Kualitas Oleh Pemerintah tanggal 8 April 2015 sebagai alternatif pelaksanaan dari Inpres 5/2015 6) Telah dikeluarkan rekomendasi impor sebesar 1,5 juta ton, periode pelaksanaan sampai dengan Maret 2016 dan dilaksanakan oleh Perum BULOG. Sampai dengan akhir Desember 2015 telah terealisasi 700 ribu ton. 7) Telah dideregulasi Permendag No.19 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras menjadi Permendag No.103 Tahun 2015 yang ditetapkan tanggal 8 Desember 2015 8) Terbentuk rencana aksi dari masing-masing Kementerian/Lembaga terkait sesuai tugas dan fungsinya. Batas waktu sampai dengan tahun 2017 untuk melaksanakan rekomendasi KPK 9) Telah diterbitkan/ditetapkan Perpres No. 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, telah diundangkan tanggal 15 Juni 2015. 10) Telah dimonitor secara intensif pergerakan harga pada menjelang, saat dan setelah Hari Besar Keagamaan Negara (Puasa, Idul Fitri, dan Natal), untuk menjaga tingkat inflasi, diwujudkan baik secara informal (komunikasi via sms, email dlsb) maupun formal (Rakor Tingkat Menteri, Rakor Tingkat Eselon 1). 11) Telah dilakukan Operasi Pasar Murah oleh K/L yang dikoordinir oleh Kemendag dan Pengaturan Distribusi Barang dikoordinir oleh Kemenhub serta instruksi ke Pemda oleh Kemendagri dalam rangka menjaga kestabilan harga menjelang, saat dan setelah HBKN (Puasa, Idul Fitri dan Natal). 12 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
12) Telah dicairkan dana CBP sebesar Rp1,5 Trilliun untuk Penguatan Cadangan Beras Pemerintah setara 180 ribu ton oleh KPA Dana CBP (Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu). b. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi percepatan pemenuhan infrastruktur prioritas, meliputi: 1) Telah di terbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 127/2015 tentang struktur Tim Pelaksana; 2) Telah diterbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 129/2015 tentang pembentukan Tim Kelistrikan (UP3KN); 3) Telah diterbitkannya Keputusan Menko Perekonomian No 159/2015 tentang pembentukan Tim Kilang Minyak Bontang; 4) Telah disusunnya dan disetujuinya Kerangka Acuan Prosedur (Standard Operational Procedure) dalam mekanisme pengusulan dan penetapan proyek prioritas. Persetujuan diberikan oleh Tim Pelaksana; 5) Telah disusunnya OBC quality guidelines; 6) Telah terbitnya Permenko No. 12 Tahun 2015 tentang daftar Infrastruktur Prioritas Tahun 2015-2019; 7) Telah mengadakan konsultan untuk review proposal High Speed Railway (HSR) Jakarta-Bandung dari Jepang dan RRT; 8) Telah terbitnya Permenko No. 12 Tahun 2015 tentang daftar Infrastruktur Prioritas Tahun 2015-2019; 9) Telah diterbitkannya Perpres tentang Percepatan Pembangunan Kilang Minyak; 10) Telah disusunnya Pra-Studi Kelayakan/outline Business Case (OBC) Kilang Minyak Bontang, yang memberikan informasi mengenai aspek teknis, aspek lingkungan aspek ekonomi, aspek keuangan berikut dengan skema-skema pendanaan serta analisa dukungan dan atau dukungan pemerintah; 11) Telah disusunnya kajian Value for Money untuk Jalan Tol PanimbangSerang sebagai dasar penentuan skema pembiayaan; 12) Telah diterbitkannya Permenko Ekon No. 3/2015 tentang Komposisi Pinjaman untuk MRT Jakarta; 13) Telah diterbitkannya Perpres No. 38/2015 tentang KPBU; 14) Telah dilakukan penyelesaian OBC pendukung untuk Jakarta Sewerage System; 15) Telah diterbitkannya surat persetujuan hibah lahan untuk kebutuhan MRT Jakarta; 16) Telah diterbitkannya PermenATR No.6/2015 tentang Pengadaan Tanah; 17) Perpanjangan tenggat waktu bid submission untuk lelang PLTU MT Sumsel 9 & 10 Juni 2015; 13 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
18) 19) 20) 21) 22) 23) 24) 25) 26) 27) 28) 29)
30) 31) 32)
Penerbitan Izin Lingkungan PLTU Indramayu; Perpres No. 82/2015 tentang Direct Lending; Kajian strategis proposal HSR Jakarta - Bandung; Pelelangan investasi Jalan Tol Manado – Bitung dan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda; Terbitnya Perka LKPP No. 19/2015 tentang Pengadaan Badan Usaha dalam KPBU; Penetapan Konsultan untuk studi Value for Money dan AMDAL untuk kelayakan jalan tol Panimbang - Serang; Penetapan skema pendanaan LRT Jabodetabek; Penetapan Konsultan untuk studi Pra-studi kelayakan Kilang Minyak Bontang; Penanda- tanganan loan agreement MRTJ (Utara- Selatan); Telah terbitnya PMK No. 190/2015 tentang Availability Payment; Penetapan skema pendanaan LRT Palembang; Telah disusunnya Pra-Studi Kelayakan/Outline Business Case (OBC) Kilang Minyak Bontang, yang memberikan informasi mengenai aspek teknis, aspek lingkungan aspek ekonomi, aspek keuangan berikut dengan skema-skema pendanaan serta analisa dukungan dan atau dukungan pemerintah; Telah disusunnya AMDAL Jalan Tol Panimbang-Serang agar pengadaan tanah dapat dilakukan di 2016; Telah terbitnya Penetapan Lokasi PLTU Batang; Telah terbitnya Permen ATR/Kepala BPN No.6/2015 tentang Pengadaan Tanah untuk menyesuaikan dengan revisi Perpres;
c. Kemajuan yang telah dicapai melalui koordinasi penguatan daya saing industri nasional, meliputi: 1) Telah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Peningkatan Daya Saing Industri, Kemandirian Industri, dan Kepastian Usaha; 2) Telah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Fasilitasi Perdagangan di Dalam Negeri (Inland Free Trade Agreement/Inland FTA); 3) Telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri Melalui tiga ketetapan tersebut, diharapkan setiap K/L terkait dapat lebih mudah berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah strategis sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya masing-masing untuk meningkatkan daya saing industri dalam rangka: a) Pemulihan dan peningkatan kegiatan industri/utilisasi kepastian industri; 14 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
b)
c) d)
Menghilangkan distorsi industri yang membebani konsumen dengan melepas tambahan beban regulasi dan birokrasi bagi industri; Mempercepat penyelesaian ketimpangan (gap) daya saing industri; dan Menciptakan inisiatif baru agar industri mampu bertahan di pasar domestik dan berekspansi ke pasar ekspor.
3. Sosialisasi dan Internalisasi Proses sosialisasi pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah mengkomunikasi perubahanperubahan apa saja dan tahapan/kegiatan reformasi birokrasi yang sudah dan akan dilaksanakan, baik kepada pegawai maupun kepada pihak eksternal. Tujuan sosialisasi dan internalisasi adalah untuk memperoleh pemahaman yang sama, mengurangi resistensi dari internal organisasi dan membangun komitmen serta memastikan partisipasi seluruh pejabat/pegawai dalam mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik. Tahapan kegiatan ini meliputi : a. Penyebaran informasi; b. Menanamkan pemahaman; c. Mendorong komitmen; dan d. Menggerakan partisipasi. Kegiatan sosialisasi dan internalisasi ini dilakukan secara berkelanjutan baik melalui rapat-rapat internal (rapat kick off, rapat pleno, rapat unit kerja), briefing disaat pelantikan pejabat, melalui intranet, email dan mailing list ekon.oke, dengan penekanan menginformasikan dan menanamkan pemahaman seluruh pejabat/pegawai tentang informasi terkini terkait reformasi birokrasi nasional kepada para pegawai dan khususnya anggota Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada tahun 2015, informasi perkembangan terkini terkait pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi yang dikomunikasikan, adalah sebagai berikut: 1) Restrukturisasi organisasi. Terbangunnya komunikasi dan peran serta aktif Pimpinan maupun pejabat/pegawai yang mewakili unit organisasinya dalam pelaksanaan asesmen perubahan organisasi. Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk rapat - rapat teknis dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi khususnya Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana mengenai perubahan organisasi dan tata kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
15 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2) Sosialisasi Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 3) Penyusunanan Rencana Strategis yang dilakukan Sekretariat dengan Kedeputian sebagai tindak lanjut penataan organsasi dengan nomenklatur baru. 4) Penyusunan Peta Bisnis Proses dan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP); 5) Sharing knowladge bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka Konsolidasi Internal Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Grand Design Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019 pada tanggal 3 Maret 2015 di Ruang Rapat Mahakam lantai 3, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta jajaran Pimpinan (Eselon I) dan anggota Tim Reformasi Birokrasi internal.
Gambar 2. Rapat Pembahasan Grand Design Birokrasi Tahun 2015 -2019
6) Terlenggaranya survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan survey ini dilaksanakan dalam dua tahap kegiatan, yaitu tahap I (pada tanggal 25 Mei – 5 Juni 2015) dengan responden eselon I dan II yang menilai budaya kerja pegawai/staf, sedangkan tahap II (pada tanggal 3-4 Juni 2015) dengan responden perwakilan eselon III dan IV masing-masing sebanyak 5 pegawai dari setiap unit kerja yang menilai budaya kerja pimpinan. Pendekatan survey analisis budaya kerja ini menggunakan Metode Organization Culture Index (OCI) oleh Rober A. Cooke & J Clayton Laffery. 16 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 3. Circumplex Organization Culture Index (OCI) Metode ini menjelaskan bahwa budaya kerja dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe budaya konstruktif, budaya pasif-defensif, dan tipe budaya agresif-ofensif. Hasil survey ini menunjukan bahwa budaya kerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian relatif baik dengan beberapa catatan sebagai berikut : a. Lebih mementingkan aturan dibandingkan kinerja; b. Tidak menyukai kompetisi; dan c. Walau sudah ada SOP, kadang – kadang masih menunggu arahan terlebih dahulu. Berdasarkan hasil survey dua tahap ini mengindikasikan bahwa tipe budaya kerja yang sering diterapkan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah Constructive Culture. Hasil survey analisis budaya kerja secara lengkap dapat dilihat pada lampiran VI. 7) Internalisasikan nilai-nilai Kementerian melalui pelatihan capacity building pada tanggal 4 s.d. 5 September 2015 di Anyer, Propinsi Banten dengan tema “Percepat Kerja Dengan PIKIR: Profesional, Integritas, Kerja sama, Inovasi, dan Responsibility”. 8) Sharing Knowladge bersama Ary Ginanjar (ESQ Group) dalam acara “Revolusi Mental ASN”. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter ASN yang memiliki integritas, etos kerja, dan gotong royong. Kegiatan ini 17 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
dilakukan di Jakarta; dan 9) Perkembangan terkini terkait pelaksanaan reformasi birokrasi.
B. Penataan dan Penguatan Organisasi 1. Redefinisi Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian Redefinisi tujuan dan sasaran strategis melalui pengembangan dan perbaikan peta strategi kinerja “Menko Wide” merupakan upaya pemetaan kembali atas visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sesuai kondisi terkini dan ke depan. Dengan pemetaan tersebut, kinerja organisasi akan sangat terbantu dan dapat memberikan informasi menyeluruh atas capaian kinerja organisasi ke arah yang lebih baik. Peta Strategi Kementerian ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015-2019 dengan tujuan intinya adalah “terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan” sebagaimana Gambar 4 berikut.
Gambar 4. Peta Strategi Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2015 - 2019
18 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Restrukturisasi Organisasi Baru Sebagai tindak lanjut pembentukan struktur Kabinet Kerja 2014-2019 dan Visi, Misi dan Program Aksi Presiden RI 2014-2019 yakni “Nawa Cita 9 Agenda Prioritas”, penataan organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Berdasarkan Perpres 8 Tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengkoordinasikan sebanyak 10 kementerian dan instansi lain yang dianggap perlu. Pendekatan komprehensif yang difasilitasi Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi dalam proses evaluasi organisasi kementerian/lembaga khususnya kementerian koordinator saat ini, dipetakan melalui pendekatan isu atau objek permasalahan perekonomian yang mesti dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal ini akan sangat penting sekali didukung business process yang jelas, sinergitas koordinasi kebijakan dan berkesinambungan, serta menghindari ego sektoral dan berorientasi pada outcome. Melalui pendekatan isu seperti ini, masingmasing kementerian koordinator dapat mengkoordinasikan kementerian yang ada di luar koordinasinya dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait isu masing-masing kementerian koordinator. Struktur organisasi baru Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagaimana terlihat pada Gambar 5 berikut.
19 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 5. Struktur Organisasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
20 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
3. Analisa Beban Kerja Analisis beban kerja (ABK) merupakan suatu teknik manajemen yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan beban kerja. Tahapan kegiatan analisis terhadap data atas beban kerja suatu unit kerja atau pemangku jabatan akan menghasilkan informasi terkait beban kerja suatu jabatan, kebutuhan pegawai menduduki jabatan (untuk jabatan pelaksana), tingkat efisiensi kerja dan prestasi kerja (baik unit atau jabatan). Informasi tersebut akan sangat berguna sebagai bahan pertimbangan penataan dan pengembangan organisasi, serta penilaian prestasi kerja. Proses penyusunan ABK pada tahun 2015 dilakukan sebagai tindak lanjut penyesuaian dengan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 dan seiring pemenuhan salah satu persyaratan pengajuan usulan formasi kebutuhan Tenaga Pendukung tahun anggaran 2016. Proses ABK meliputi unit organisasi Sekretariat, 7 Deputi, dan Inspektorat. Berdasarkan hasil ABK untuk proyeksi kebutuhan PNS selama 5 (lima) tahun 2015-2019, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membutuhkan pegawai sejumlah 623 orang. Jumlah Pegawai saat ini mencapai 369 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 30 orang masih berstatus CPNS. Sehingga total 254 orang pegawai yang dibutuhkan untuk mengisi pos jabatan yang saat ini masih kosong. Di dalam tahapan pelaksanaan ABK, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggunakan standar norma waktu kerja efektif sesuai dengan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Jam kerja formal yang berlaku pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sebagai berikut: a. Jam Kerja Formal Per Minggu Senin – Kamis 07.30 - 12.00
Jumat
4 jam 30 menit x 4
= 18 jam
13.00 – 16.00
3 jam
= 12 jam
07.30 – 11.30
4 jam
= 4 jam
13.00 – 16.30
3 jam 30 menit
= 3 jam 30 menit
Total
= 37 jam 30 menit
x4
= 2.250 menit/minggu Jam kerja efektif per minggu dengan allowance (waktu luang) 29 %: = 71/100 x 2.250 menit = 1.597,5 = 1.560 menit = 26 jam b. Jam Kerja Effektif Per Hari (5 hari kerja) = 1.560 menit : 5 21 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
= 319 menit = 5 jam 19 menit/hari c. Jumlah Hari Kerja Per Tahun :
Jumlah hari per tahun
Libur Sabtu – Minggu
= 104 hari
Libur resmi
= 14 hari
Hak cuti
= 12 hari ---------- (+)
= 365 hari
= 130 hari ---------------- (-) = 235 hari d. Jam Kerja Effektif Per Tahun (5 hari kerja) = 235 x 319 menit = 74.965 menit = 1.250 jam
Jam Kerja Efektif per tahun di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebesar 1.250 jam atau 75.000 menit per tahun. 4. Perbaikan Sarana dan Prasarana Penataan sarana dan prasarana kantor di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara bertahap selalu dilakukan pembenahan, antara lain: 1. Modernisasi peralatan kerja, yang meliputi pengadaan alat pengolah data seperti komputer, printer, notebook, proyektor, server, meja dan kursi kerja, kendaraan dinas dan operasional kantor; 2. Perbaikan fasilitas pendukung dalam rangka memenuhi ruang kerja dan ruang rapat yang aman, nyaman dan representative bagi pegawai dan peserta rapat baik dari dalam maupun luar kantor; 3. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka mendorong peningkatan efektivitas implementasi pengembangan e-Gov yang sudah dilakukan, antara lain sebagai berikut: a. Pengembangan website www.ekon.go.id dan penyediaan email mail.ekon.go.id bagi semua pegawai; b. Peningkatan infrastruktur/sarana dalam hal Teknologi, Informasi dan Komunikasi dilakukan pada bulan September – Oktober 2015. Adapun perangkat yang ditambah yaitu : Penambahan Server Penambahan Swicth Security Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) 22 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Beberapa kegiatan perbaikan sarana dan prasarana kantor seperti terlihat pada Gambar 6, 7 dan 8.
Gambar 6. Penambahan Ruang Kerja dan Ruang Rapat serta CCTV
Gambar 7. Alat Pengolah Data / Server
Gambar 8. Data Bloomberg
C. Penataan Tata Laksana 1. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (SOP AP) Ketentuan penyusunan SOP AP mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. Penyusunan SOP merupakan suatu siklus yang terus menerus dilakukan untuk mendapatkan prosedur yang efektif dan efisian. Siklus penyusunan SOP melalui empat tahapan, yaitu: 23 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tahap I : Analisis kebutuhan SOP Tahap II : Pengembangan SOP Tahap III : Penerapan SOP Tahap IV : Monitoring dan evaluasi SOP Pada tahun 2015 ada sebanyak 608 SOP AP. SOP yang ada secara terus menerus direviu dan diupayakan kesesuaiannya dengan format SOP AP yang dianjurkan di Permen PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2012. Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (pasal 36) dan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja (pasal 521) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, telah dibangun Peta Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terdiri atas bisnis proses inti, bisnis proses manajemen dan bisnis proses pendukung. Bisnis proses inti terdiri atas: 1) Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan di Bidang Perekonomian dengan Kementerian/Lembaga (perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan); dan 2) Pengelolaan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di Bidang Perekonomian. Bisnis proses manajemen terdiri atas: 1) Manajemen kinerja dan anggaran; 2) Reformasi Birokrasi dan Penataan Organisasi; 3) Manajemen Aparatur Sipil Negara; dan 4) Penguatan Pengawasan. Bisnis proses pendukung terdiri atas: 1) Layanan hukum; 2) Layanan Hubungan Masyarakat; 3) Layanan Administrasi dan Umum; dan 4) Layanan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi.
24 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 9. Konsep Peta Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Sedangkan gambaran hubungan bisnis proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator lainnya dapat diilustrasikan dalam Gambar 10 dibawah ini.
Gambar 10. Konsep Peta Hubungan Bisnis Proses Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan Kementerian Koordinator lainnya
25 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Dari hasil pemetaan dan analisis tata laksana (bisnis proses) sebagaimana tersebut di atas, maka telah dilakukan kesesuaian terhadap beberapa SOP AP baik maupun membuat SOP AP baru. Khususnya di lingkup Deputi, SOP disesuaikan berdasarkan klasifikasi bidang pada setiap Asisten Deputi, yang terdiri atas (template SOP) sebagai berikut: a. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi perumusan dan penetapan kebijakan di bidang ... b. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang ... c. Prosedur penyusunan rekomendasi hasil pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang ... d. Prosedur penyelenggaraan analisis terkait dengan masalah dan kegiatan di bidang ...; e. Prosedur penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi terkait dengan masalah dan kegiatan di bidang ...; f. Prosedur pembuatan laporan terkait permasalahan dan pelaksanaan kegiatan di bidang....; g. Prosedur penyelenggaraan rapat koordinasi antara Deputi … dengan Kementerian/Lembaga terkait isu di bidang …; dan h. Prosedur penyelenggaraan sosialisasi kebijakan di bidang … Selain SOP, terdapat juga beberapa keluaran kegiatan penataan tata laksana di tahun 2015, sebagai berikut: a. Penetapan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, tanggal 18 September 2015. Pengaturan tersebut sebagai tindak lanjut perubahan beberapa nomenklatur jabatan berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; b. Penetapan Surat Edaran (SE) Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 2 Tahun 2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Format Laporan Perjalanan dinas. SE ini dimaksudkan sebagai acuan pengaturan terkait pelaksanaan perjalanan dinas yang mengharuskan menyertakan laporan setelah pelaksanaan tugas; c. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 06 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor. Surat edaran ini merupakan revisi Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 05 Tahun 2015 dan kesesuaian dengan
26 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembatasan Pertemuan/Rapat Di Luar Kantor Dalam Rangka Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Kerja Aparatur. Dalam petunjuk teknis tersebut, Gambar 11 diatur mekanisme penyelenggaraRapat Pembahasan Surat Edaran an kegiatannya berdasarkan SOP Petunjuk Teknis Penyelenggaraan yang terdiri atas: Kegiatan Pertemuan/Rapat di Luar 1) SOP Penyelenggaraan Rapat Kantor Koordinasi di Luar Kantor/ Konsinyering (SOP-01/SES.M.EKON/04/2015); 2) SOP Pembuatan Laporan Rapat di Luar Kantor/Konsinyering (SOP02/SES.M.EKON/04/2015). d. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Penetapan Kembali Kode Unit Kerja Dalam Tata Persuratan Dinas di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. e. Penetapan Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 14 Tahun 2015 tanggal 30 Oktober 2015 tentang Ketentuan dan Kelengkapan Surat Tugas Perjalanan Dinas Para Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; f. Sharing knowledge bersama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengenai pembahasan mekanisme pemberian tambahan tunjangan tahunan terbatas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juni Gambar 12 2015 dengan nara sumber Asisten Sharing Knowledge Pembahasan Mekanisme Pemberian tambahan Deputi Kesejahteraan Sumber Daya Tunjangan Tahunan Terbatas Manusia Aparatur dan dihadiri pejabat/staf perwakilan dari masingmasing unit eselon I. 27 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Pengembangan E-Government Pengembangan dan pengelolaan e-Gov di Kementerian Korodinator Bidang perekonomian pada implementasinya mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Elektronic Government atau e-Gov merupakan salah satu solusi untuk menjawab tantangan akan kebutuhan dan peningkatan layanan birokrasi khususnya mekanisme otomatisasi yang teritegrasi, memastikan ketersediaan data dan informasi secara cepat, akurat, dan aman. Kriteria keberhasilan atau kegagalan implementasi e-Gov dapat dilihat atau ditinjau dari lima dimensi, apakah sudah terwujud sedang berjalan atau belum sama sekali dilakukan, yaitu: kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan. Pada tahun 2015, upaya yang dilakukan untuk mendorong peningkatan intensitas pengelolaan dan pengembangan sistem informasi menuju e-Gov, dan khususnya sebagai bentuk komitmen dan partisipasi memperbaiki pemeringkatan e-Government 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan berbagai upaya, sebagai berikut: a. Up date konten berita website www.ekon.go.id. b. Pengembangan website resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian www.ekon.go.id. Dilihat dari segi manajemen hosting adalah melakukan migrasi kedalam manajemen hosting sendiri dengan mengutamakan kemudahan (user friendly) interface dan keamanan, yaitu dengan menggunakan aplikasi cPanel. Pada proses pengembangannya di tambah beberapa fitur pada menu administrator, menambahkan beberapa menu utama, menambahkan fitur video, mendesain grafis lebih dinamis, dan memberikan fitur agar bisa diakses dari smartphone. c. Website www.ekon.go.id dan beberapa aplikasi menjadi adaptive pada tampilan mobile device. Beberapa aplikasi yang dikembangkan meliputi: 1) mail.ekon.go.id (email Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 2) intranet.ekon.go.id (portal intranet Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian). Melalui portal intranet ini sudah dibangun dan dikembangan sistem informasi interaksi antar pegawai Menko Perekonomian berbasis web; 3) eiti.ekon.go.id (Web EITI); 4) kek.ekon.go.id (Web Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus);
28 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
5) dashboard.ekon.go.id (Dashboard Sistem Informasi Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 6) traderulebook.ekon.go.id (Website Kumpulan Peraturan Perdagangan Indonesia); 7) http://lpse.lkpp.go.id. (e-procurement untuk seluruh pengadaan barang dan jasa menggunakan LPSE LKPP) 8) simpeg.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 9) simkeu.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Manajemen Keuangan Satuan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 10) pkln.ekon.go.id (Web Sistem Informasi Pinjaman Komersial Luar Negeri); 11) arsip.ekon.go.id (pembaharuan model aplikasi persuratan dan integrasi dengan aplikasi arsip ANRI); 12) http://rekrutmentp.ekon.go.id (web sebagai wadah informasi dan pengolahan database pengadaan jasa tenaga pendukung di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian); 13) http://sipp.ekon.go.id (web aplikasi berbasis web ini sebagai informasi bagi PNS mengenai info gaji, tunjangan kinerja, potongan penghasilan dan slip gaji); 14) http://datamenko.ekon.go.id (web one-stop shop yang menyediakan akses terhadap berbagai data-data ekonomi dan pembangunan di Indonesia bagi para peneliti dan pengambil kebijakan di Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. Data-data yang disajikan di website ini mencakup data dari berbagai survey rumah tangga di Indonesia, beserta juga indikator-indikator sosial dan ekonomi yang disajikan dalam bentuk tabular dan visual); d. Membangun aplikasi e-Disposisi (sampai saat ini masih dalam tahap percobaan); e. Membangun aplikasi barang persediaan (masih tahap pengembangan). Aplikasi ini memfasilitasi kebutuhan permintaan atas barang persediaan unit Organisasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. f. Membangun aplikasi e-Purchasing dalam rangka pengadaan barang/jasa di lingkungan Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian. g. Monitoring surat masuk dan surat keluar melalui Aplikasi Persuratan dilaksanakan di TU Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; h. Penerapan aplikasi rekrutmen online seleksi terbuka Calon Jabatan Pimpinan Tinggi melalui rekrutmen.ekon.go.id; i. Menjaga dan memelihara pengelolaan sistem kehadiran melalui absensi elektronik (finger print) dan terintegrasi dengan fasilitas reporting pada intranet.ekon.go.id. 29 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Fitur website www.ekon.go.id, email, dan intranet seperti terlihat pada Gambar 13, 14, 15, dan 16.
Gambar 13. Tampilan Konten Fitur Aplikasi dalam Website www.ekon.go.id
Gambar 14. Tampilan SIMKEU dalam Website www.simkeu.ekon.go.id
Gambar 15. Tampilan Konten Web Kumpulan Peraturan Perdagangan Indonesia dalam traderulebook.ekon.go.id
Gambar 16. Tampilan one-stop shop yang menyediakan akses terhadap berbagai data-data ekonomi dan pembangunan di Indonesia dalam Website www.datamenko.ekon.go.id
30 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
D. Penataan Peraturan Perundang-undangan Dalam rangka menjamin terlaksananya tahapan reformasi birokrasi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diperlukan suatu aturan atau regulasi yang kondusif dalam arti mendorong berjalannya sistem yang dihasilkan dalam proses reformasi birokrasi. Pemetaan regulasi yang sudah ada, dan penyusunan regulasi yang baru dibuat merupakan suatu proses yang selalu dilakukan sebagai berikut: 1. Inventarisasi peraturan yang diperlukan dalam rangka reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; 2. Inventarisasi peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian, khususnya yang berkenaan dengan koordinasi harmonisasi kebijakan yang dilakukan oleh Menko Bidang Perekonomian, yang meliputi: Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, dan lain-lain; 3. Koordinasi harmonisasi peraturan perundang-undangan dalam rangka pengendalian pelaksanaan kebijakan K/L di bidang perekonomian melalui penetapan dan sosialisasi berbagai paket (deregulasi) kebijakan ekonomi (Lampiran V). Deregulasi adalah kebijakan untuk mengurangi/meniadakan aturan administrasi yang dinilai menghambat tercapainya suatu tujuan. Dalam hal paket kebijakan ini, deregulasi dilakukan dengan cara merasionalisasi peraturan dengan menghilangkan duplikasi/redundansi/irrelevant regulations, dan melakukan keselarasan antar peraturan serta melakukan konsistensi peraturan terkait bidang perekonomian. Hingga September 2015, terdapat 8 paket kebijakan ekonomi; 4. Sosialisasi peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 5. Arsip dan indeks peraturan telah dikelola secara tertib, lengkap, dan informatif melalui: a. Klasifikasi peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian dan penyusunan indeks penyajiannya telah dilakukan; b. Peraturan perundangan telah tersampaikan pada stakeholders, melalui pendistribusian salinan peraturan dan sosialisasi melalui website www.ekon.go.id; c. Telah tersedianya fasilitas website traderulebook.ekon.go.id untuk memudahkan dan mempercepat askes informasi produk hukum khususnya di bidang perdagangan d. Pertanggungjawaban kegiatan penyusunan peraturan perundangan telah dituangkan hasilnya ke dalam Laporan Daftar Peraturan Tahunan; dan e. Pendokumentasian peraturan perundang-undangan telah dilakukan baik dalam bentuk soft copies maupun hard copies (kompilasi peraturan), dan secara terintegrasi telah dilakukan melalui website ekon.go.id
31 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pada tahun 2015, harmonisasi regulasi yang penyelesaianya dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama K/L dan daerah adalah sebanyak 76 regulasi, yang terdiri atas: 1 Undang-Undang, 47 Peraturan Pemerintah, 22 Peraturan Presiden, 3 Keputusan Presiden, dan 3 Instruksi Presiden. Sedangkan Regulasi yang ditetapkan internal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2015 adalah sebanyak 72 regulasi, yang terdiri atas: 11 Peraturan Menko, 24 Keputusan Menko dan 37 Keputusan Sesmenko, serta 14 Surat Edaran Sesmenko. Adapun pengaturan yang terkait langsung dengan kegiatan pelaksanaan reformasi birokrasi adalah sebanyak 20 regulasi, yang terdiri atas: 5 Peraturan Menko, 9 Keputusan Menko dan 7 Keputusan Sesmenko, serta 8 Surat Edaran Sesmenko; Hasil inventarisasi dan pemetaan beberapa peraturan atau regulasi di atas, dapat dilihat dalam lampiran III dan Lampiran IV.
E. Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur 1. Pengangkatan dan Penempatan CPNS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Kepegawaian Negara, telah menyelesaikan proses seleksi CPNS pada Tahun 2014 secara terbuka dan efektif. Peserta yang lulus seleksi dan diterima menjadi CPNS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebanyak 30 formasi, yang terdiri: 23 pelamar umum, 2 kebutuhan disabilitas, 2 putra-putri potensial Papua, dan 3 putra-putri terbaik dari universitas. CPNS ini telah ditempatkan di masing-masing unit organisasi/unit kerja sesuai dengan bidang kompetensi mereka. CPNS ini memiliki latar belakang akademik sesuai kebutuhan organisasi, gelar S1 dan S2 dari universitas negeri maupun swasta ternama dengan IPK rata-rata 3,52 diharapkan mereka dapat membantu dan mendorong kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke arah yang lebih baik. Seiring proses administrasi kepegawaian selama dua bulan di awal tahun 2015 (Januari s.d. Februari), seluruh CPNS terlebih dahulu mengikuti program orientasi pegawai. Tujuan dari program tersebut adalah untuk mengenalkan struktur organisasi, peran masing-masing unit Deputi, Sekretariat dan Inspektorat serta tugas-tugas pokok CPNS kepada peserta. Selain
32 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
program orientasi pegawai, semua CPNS baru telah mengikuti beberapa pelatihan dan ujian sertifikasi, berikut: 1. Sosialisasi pembekalan tentang kearsipan dan tata naskah dinas, dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2015; 2. Pelatihan Perpajakan bertujuan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada CPNS mengenai sistem dasar perpajakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2015; 3. Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL) oleh Biro Perencanaan, Bagian Program dan Anggaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2015; 4. Diklat analisis Makro Ekonomi Tingkat Dasar oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2015; 5. Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 Februari 2015; 6. Diklat workshop capacity building dalam rangka membangun budaya organisasi dan integritas, tim building, dan leadhership seluruh CPNS. Diklat ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2015; dan 7. Diklat prajabatan yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 28 Oktober s.d. 10 Desember 2015 di Jakarta dan diikuti sebanyak 24 orang CPNS.
2. Analisa Jabatan Penyusunan Analisis Jabatan merupakan tahapan kegiatan yang harus dilakukan setelah penetapan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Keluaran kegiatan analisis jabatan akan menghasilkan informasi jabatan dan peta jabatan. Seluruh dokumen informasi jabatan yang ada secara terus menerus telah diupayakan kesesuaiannya berdasarkan nomenklatur jabatan baru. Kegiatan penyusunan informasi jabatan dan peta jabatan pada tahun 2015, meliputi keluaran sebagai berikut: a. Informasi Jabatan Struktural, meliputi lingkup unit organisasi Sekretariat, 7 Deputi, Staf Ahli, dan Inspektorat. b. Informasi Jabatan Pelaksana, meliputi jabatan fungsional umum (Pelaksana) dan jabatan fungsional tertentu/teknis. Inventarisasi usulan jabatan pelaksana yang telah diajukan ke Kementerian PAN dan RB terdiri dari 31 jenis jabatan yang tersebar ke seluruh unit kerja. Sedangkan jabatan fungsional terdiri dari dua jenis jabatan yaitu Analis Kebijakan dan Auditor.
33 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Jumlah uraian jabatan yang telah disusun adalah sebanyak 582 yang terdiri atas 332 informasi jabatan struktural dan 250 buah informasi jabatan pelaksana. Tabel 3. Rekapitulasi Informasi Jabatan berdasarkan Unit Kerja No
Unit Organisasi
1.
Uraian Jabatan
Jumlah
Struktural
Pelaksana
Sekretariat
52
74
126
2.
Deputi I
39
25
64
3.
Deputi II
39
25
64
4.
Deputi III
39
25
64
5.
Deputi IV
39
25
64
6.
Deputi V
39
25
64
7.
Deputi VI
39
25
64
8.
Deputi VII
39
25
64
9.
Stah Ahli
5
0
5
10.
Inspektorat
2
1
3
Jumlah
332
250
582
Dari hasil inventarisasi informasi jabatan tersebut, diperoleh gambaran peta jabatan sesuai unit organisasi. Peta jabatan berguna untuk memudahkan organisasi di dalam menyiapkan data dan informasi terkait pengembangan sumber daya manusia aparatur, dimana gambaran kompetensi dan jumlah pegawai yang dimiliki dapat disajikan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan pola rotasi, mutasi dan promosi. Dari 332 jabatan struktural yang ada, jumlah jabatan yang sudah terisi sebanyak 204 jabatan struktural (61,4 persen) dan jabatan struktural yang belum terisi yaitu sebanyak 128 jabatan struktural (38,6 persen). Untuk mengatasi kekosongan pemangku jabatan struktural tersebut, diupayakan diisi oleh pelaksana tugas (Plt.) dan pelaksana harian (Plh.). Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan membantu pelaksanaan tugas atau pekerjaan teknis di lingkup Deputi dan/atau Sekretariat dibantu Tenaga Pendukung (PTT).
3. Evaluasi Jabatan Evaluasi jabatan digunakan untuk menetapkan bobot tiap jabatan/pekerjaan untuk menjadi dasar bagi peringkat jabatan. Evaluasi jabatan dilakukan dengan menggunakan metode Factor Evaluation System (FES). 34 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Hasil dari evaluasi jabatan yang dilakukan adalah penetapan 17 peringkat jabatan (job grading) pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sebagai tindak lanjut terbitnya Perpres Nomor 102 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan penyesuaian nama jabatan dengan Permenko Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian, telah di atur kembali pengaturan penyesuaian kelas jabatan dengan penetapan baru dan mencabut seluruh peraturan tetang kelas jabatan sebelumnya diganti dengan ditetapkannya Permenko Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 4. Assessment Kompetensi Individu Bagi Pegawai/Tenaga Ahli Assessment adalah suatu metode sistematik untuk menilai kompetensi perilaku individu yang selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan bagi keberhasilan dalam pekerjaan. Salah satu kriteria yang dipersyarakat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yaitu pemenuhan atas Standar Kompetensi Jabatan (SKJ). Kamus Kompetensi pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ada sebanyak 16 buah kompetensi. Berdasarkan Standar Kompetensi Jabatan, dari 16 kompetensi tersebut terdiri dari 3 buah kompetensi inti dan 13 buah kompetensi khusus. SKJ untuk eselon II sebanyak 12-13 buah kompetensi, Tabel 4. Kamus Kompetensi eselon III sebanyak 10-11 buah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kompetensi, dan eselon IV sebanyak 7-8 buah kompetensi, serta SKJ untuk pelaksanaan TKB CPNS Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebanyak 6-7 buah kompetensi. Dalam kamus kompetensi tersebut di atas, ada empat tingkat kemahiran pada setiap kompetensi, yaitu : a. Level 1 atau Entry Level = Dasar b. Level 2 atau Proficient Level = Efektif c. Level 3 atau Mastery Level = Menguasai 35 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
d. Level 4 atau Expert Level
= Ahli
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga tahun 2015 telah bekerja sama dengan beberapa lembaga untuk melaksanakan assessment pegawai. Pelaksanaan assessment untuk eselon II, III, dan IV pernah dilakukan pada tahun 2006, 2009, 2010, 2012, dan 2013. Pada tahun 2014, secara khusus proses assessment dilakukan sendiri, yaitu diperuntukkan bagi pegawai pindah instansi ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan seleksi penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2014. Adapun pelaksanaan asesmen pada tahun 2015, sebagai berikut:
meliputi kegiatan
a.
Asesmen pegawai dilakukan melalui penyedia jasa konsultan dari PT. Quantum HRM Internasional. Peserta asesmen terdiri atas para pejabat eselon IV dan pelaksana golongan III/a di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan total peserta sebanyak 172 peserta. Hasil asesmen ini digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pelaksanaan pengembangan karir, mutasi, promosi, dan penyusunan program pengembangan SDM.
b.
Asesmen pegawai ASN yang telah mengajukan permohonan pindah pegawai ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada kegiatan asesmen ini, para peserta mengikuti tes kepribadian dan asesmen kompetensi. Khusus untuk asesmen kompetensi, asesor menggali kompetensi melalui berbagai instrumen di antaranya problem analysis, intray exercise, dan behavioral interview. Pada tahun 2015, Kemenko Perekonomian telah melaksanakan kegiatan asesmen kepada 5 (lima ) orang dan dinyatakan “disarankan” untuk diterima bekerja sebagai pegawai Kemenko Perekonomian.
c.
Asesmen bagi calon Tenaga Pendukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2015. Kegiatan assessment terdiri dari seleksi TPA (tes potensi akademik) dan wawancara. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 20 Juni 2014 dengan jumlah peserta sebanyak 42 orang (total pelamar sebanyak 1192 orang dan yang mengikuti tahapan seleksi TPA sebanyak 68 orang). Dari hasil seleksi akhir terdapat 21 orang peserta yang dinyatakan lulus seleksi dan telah menjadi Tenaga Pendukung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
36 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
6. Penilaian Kinerja Individu Indikator Kinerja Utama tingkat Kementerian, Eselon I, dan Eselon II secara operasional diterjemahkan menjadi Kontrak Kinerja Individu. Integrasi Penilaian Kinerja Individu dituangkan dalam Penilaian Prestasi Kerja (PPK) Pegawai. PPK memiliki dua unsur penilaian yaitu: Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan kontrak kerja masing-masing pegawai dengan atasannya; dan Perilaku Kerja Pegawai. Bobot masing-masing unsur tersebut adalah 60% dan 40%. Implementasi Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Strategi melalui Penilaian Kerja Individu berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. PPK dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja PNS, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang berkepentingan dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan organisasi. Hasil PPK PNS diarahkan sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pembinaan karier PNS yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, pengangkatan dan penempatan, pengembangan, penghargaan, dan disiplin pegawai. PPK individu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah difasilitasi secara elektronik melalui aplikasi berbasis web.skp.ekon.go.id. Konten menu e-SKP meliputi: SKP Target, SKP Realiasi, Perilaku Kerja, dan Penilaian Prestasi Kerja. Dengan aplikasi berbasis web ini masing-masing pegawai dan atasannya dengan user yang berbeda-beda dapat memonitor, mengevaluasi, dan melaporkan kinerjanya. Database e-SKP terintegrasi dengan database Sistem Informasi Kepegawaian. Perencanaan kinerja individu melalui SKP ditetapkan diawal tahun (Januari 2015). Realisasi kegiatan SKP dimonitor capaiannya setiap bulan dan dilaporkan secara triwulanan. Fitur eSKP di website www.ekon.go.id seperti terlihat pada Gambar 17 dan 18.
37 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 17. Tampilan Konten Fitur Beranda e-SKP
Gambar 18. Tampilan Konten Fitur Dashboard e-SKP
7. Promosi dan Mutasi Pegawai Pada tahun 2015, sebagai tindak lanjut penataan organisasi berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melaksanakan penataan SDM Aparatur dengan mereorganisasi PNS dan menempatkan pegawai berdasarkan kompetensinya. Jumlah pegawai Kemenko Bidang Perekonomian yang mengalami promosi dan mutasi melalui penetapan pelantikan pejabat struktural Eselon I, II, III, dan IV adalah berjumlah 201 orang. Adapun jadwal Pelantikan pejabat baru dan pejabat yang berubah nama jabatannya, sebagaimana Tabel 5 berikut.
38 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Pelantikan Pejabat Pejabat Yang di Lantik No
Tanggal Pelantikan
1
14 April 2015
6
2
19 Juni 2015
3
3
24 Juli 2015
4
4 Agustus 2015
5
12 Agustus 2015
1
Jumlah
1
Menteri
Eselon I
Eselon II
Eselon III
Eselon IV
86
67
86
67
39
9
39
8. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di tahun 2015 diawali dengan melakukan analisis kebutuhan diklat dengan metode penyebaran nota dinas terkait daftar program pendidikan dan pelatihan yang tersedia dan form kebutuhan diklat kepada para pimpinan unit kerja serta pengisian form Individual Development Plan (Rencana Pengembangan Individu) dari setiap pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Berdasarkan usulan dari masing-masing unit kerja, Bagian Sumber Daya Manusia menyusun kalender program pendidikan dan pelatihan (diklat) tahun anggaran 2015. Beberapa program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan selama tahun 2015 adalah program diklat teknis dan fungsional, diklat struktural, diklat capacity building dan kursus luar negeri. Total peserta pelatihan selama tahun 2015 adalah 986 orang. Pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang ditargetkan untuk mengikuti diklat tahun 2015 adalah 100% dari jumlah pegawai sebanyak 369 orang. Di akhir tahun, capaian indikator ini telah melebihi target yaitu sebesar 295%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat partisipasi pegawai untuk mengikuti diklat pada tahun 2015 sangat besar. Rekapitulasi diklat yang diikuti para pejabat dan pegawai 2015 seperti terlihat pada Tabel 6 berikut.
39 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 6. Rekapitulasi Diklat Tahun 2015 No
Jenis Diklat
Jumlah Diklat 85
Jumlah Peserta 685
1.
Diklat Teknis & Fungsional
2.
Diklat Struktural (Diklat Prajabatan & Diklatpim)
2
28
3.
Diklat Capacity Buliding
2
369
4.
Short Course Luar Negeri
5
5
5.
Total Peserta Pelatihan
1087
Program Beasiswa S2 (AAS dan STAR)
3 1090
TOTAL PESERTA DIKLAT
Untuk program kursus luar negeri, ada 5 (lima) ragam kursus yang diikuti oleh 5 (lima) orang pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomiam. Program ini diselenggarakan oleh berbagai negara di Asia, yaitu Singapura, Tiongkok, Jepang dan India dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian para pegawai sesuai dengan bidang tugasnya. Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pun telah memberikan kesempatan para pegawai untuk melanjutkan pendidikan magister dengan menggunakan beasiswa dari Australia Award Scholarship (AAS) dan STAR BPKP kepada 3 (tiga) orang pegawai. Rincian kegiatan pendidikan dan pelatihan selama tahun 2015 sebagaimana tertera pada Lampiran II. 9. Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Setelah dilaksanakan penataan organisasi (Perpres 8 Tahun 2015 dan Permenko 5 Tahun 2015) yang berdampak pada kebutuhan jabatan pimpinan tinggi, maka pada tahun 2015 Kemenko Perekonomian telah melakukan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi madya (Eselon I membutuhkan 3 orang pejabat pimpinan tinggi) dan pratama (Eselon II membutuhkan 13 orang pejabat pimpinan tinggi) pada. Pelaksanaan seleksi terbuka ini menggunakan fasilitas aplikasi web yaitu rekrutmen.ekon.go.id. Pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pejabat Eselon I dimulai pada tanggal 23 Maret 2015 sampai dengan 24 April 2015. Dari 9 (sembilan) orang calon Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang diajukan Menko Bidang Perekonomian kepada Presiden melalui surat nomor S40 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
112/M.EKON/5/2015 tanggal 8 Mei 2015, tepatnya tanggal 19 Juni 2015 dilantik 3 (tiga) orang Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang telah lulus seleksi, yaitu: 1) Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian; 2) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; dan 3) Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi dan Kemaritiman. Pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pejabat Eselon II dimulai pada tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan 10 Juli 2015. Tepatnya tanggal 24 Juli 2015, Menko Bidang Perekonomian telah melantik 13 orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang telah lulus seleksi. Adapun rincian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik, sebagai berikut: 1) Kepala Biro Umum 2) Asisten Deputi Monter dan Neraca Pembayaran 3) Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan 4) Asisten Deputi Perkebunan dan Holtikultura 5) Asisten Deputi Agribisnis 6) Asisten Deputi Industri Ekstraktif 7) Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan 8) Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM 9) Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional 10) Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air 11) Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur 12) Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional
10. Pembinaan Disiplin Pegawai Pembinaan disiplin pegawai yang diterapkan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Permenko Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada pelaksanaannya, program pembinaan disiplin pegawai dimulai dari pemberian pemahaman tentang disiplin pegawai melalui kegiatan sosialisasi, monitoring hingga penindakan terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Sampai akhir tahun 2015, tidak ada pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin karena ketidakhadiran dalam bekerja. Adapun yang pernah terjadi adalah penanganan kasus pelanggaran disiplin terkait perilaku PNS yang diduga menyalahi PP Nomor 53 tahun 2010. Bagian Sumber Daya Manusia bekerja sama dengan Unit Inspektorat dan atasan langsung dari pegawai yang 41 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
diduga melakukan pelanggaran disiplin telah melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan merekomendasikan pegawai tersebut dijatuhi hukuman disiplin sedang oleh unit induk pegawai tersebut. 11. Pemberian Penghargaan Satya Lancana Pada tahun 2015, pejabat/pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana yang telah diusulkan pada tahun 2014 adalah sebanyak 31 orang dengan rincian sebagaimana Tabel 7 berikut. Tabel 7. Penerima Penghargaan Satyalancana No
Penghargaan
Jumlah
1.
Satyalancana XXX
15 Orang
2.
Satyalancana XX
13 Orang
3.
Satyalancana X
16 Orang
12. Urusan Kesejahteraan Pegawai Melalui Bagian Sumber Daya Manusia setiap bulannya mengelola data absensi pegawai sebagai dasar untuk pembayaran Tunjangan Kinerja dan Uang Makan. Laporan absensi untuk pembayaran Tunjangan Kinerja direkap dengan berkoordinasi dengan petugas penanggung jawab absensi di setiap unit, dan dilaporkan ke Sub Bagian Pengelolaan Belanja Pegawai setiap tanggal 25 setiap bulannya. Untuk rekap absensi uang makan diserahkan pada tanggal 10 bulan berikutnya, sehingga dalam satu tahun terdapat laporan absensi sebanyak 24 laporan yang terdiri dari 12 laporan absensi Tunjangan Kinerja dan 12 laporan absensi Uang Makan. Selain itu, setiap triwulan terdapat pula laporan rekap kedisiplinan pegawai yang pada akhir tahun selalu digunakan untuk melakukan evaluasi disiplin pegawai sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 13. Pencatatan dan Penyajian Informasi Kepegawaian dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan aplikasi manajemen data kepegawaian yang berbasis web, sehingga aplikasi ini hanya dapat diakses melalui jaringan internet.
42 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2015, yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Terkait cuti telah dilakukan update data cuti hingga bulan Desember tahun 2015; 2. Terkait sistem pemindahan data telah adanya menu untuk export data pegawai dari SIMPEG ke file excel; 3. Terkait Gaji Pokok telah dilakukan update kenaikan Gaji Pokok Tahun 2015; dan 4. Melaksanakan pembaharuan data pegawai seperti data kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, jabatan, pendidikan, pelatihan, dan lain-lain secara berkala;
Gambar 19. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam web simpeg.ekon.go.id
43 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
G. Penguatan Pengawasan 1. Penerapan SPIP & Peningkatan Peran APIP Berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi dari Tim Quality Assurance atau Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, aspek penguatan pengawasan merupakan satu di antara komponen penilaian yang masih rendah dan perlu peningkatan dalam pelaksanaannya. Hal ini lebih dikarenakan minimnya peran APIP dan terbatasnya sumber daya (2 orang) pada Tahun 2013. Upaya untuk mengatasi keterbatasan SDM tersebut, pada tahun 2014 telah ditempatkan 2 orang CPNS dan pada tahun 2015 telah ditempatkan 3 orang CPNS. Sehingga total jumlah SDM di Inspektorat adalah 6 orang (1 orang tugas belajar). Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berpedoman pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor PER13/M.EKON/09/2012. Selanjutnya untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonmian, telah ditetapkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 150 Tahun 2014 tentang Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah DI Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian. Seiring perkembangan organisasi dan sumber daya Inspektorat yang ada, peran APIP senantiasa terus di dorong agar lebih berperan dalam melakukan penguatan sistem pengendalian intern, quality assurance, dan konsultasi atas pelayanan pemerintahan. Salah satu peningkatan peran APIP adalah dengan telah ditetapkannya Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 151 Tahun 2014 tentang Verifikator dan Penelaah Whistleblowing System Dalam Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian. Melalui optimalisasi peran APIP seperti ini diharapkan capaian kinerja atas opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK selama lima tahun berturut-turut dapat dipertahankan dan ditingkatkan kualitas laporannya. Adapun tugas rutin dan current issues yang dilakukan APIP dalam kerangka penguatan pengawasan meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Reviu RKA-K/L Tahun Anggaran 2016 dan reviu revisi Anggaran; b. Reviu Laporan Keuangan Semester 1 TA 2015; c. Reviu RKBMN Tahun Anggaran 2017; d. Reviu Laporan Kinerja Kementerian Tahun 2014; e. Evaluasi LAKIP Tingkat Eselon I Tahun 2014; f. Audit Operasional Semester II Tahun Anggaran 2014; g. Audit Operasional Semester I Tahun Anggaran 2015;
44 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
h. Penelusuran Rekam Jejak seleksi jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Eselon Ia dan Ib); i. Penelusuran Rekam Jejak seleksi terbuka jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II); j. Monitoring kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; k. Monitoring Tindak Lanjut hasil pemeriksaan BPK terhadap Kemenko Bidang Perekonomian yang ditindaklanjuti; dan l. Monitoring implementasi penerapan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Menegakan Disiplin Pegawai Penggunaan finger print (alat absensi elektronik) secara teknis mendukung upaya kehadiran pegawai dengan tepat waktu. Kebijakan penggunaan absensi elektronik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah berlangsung penerapannya sejak tahun 2007. Secara online (real time) setiap hari, bukti catatan kehadiran dan ketidakhadiran setiap pegawai dapat dimonitor di intranet.ekon.go.id. Laporan tingkat kehadiran pegawai dikonfirmasi dan diverifikasi setiap minggu dan bulanan melalui koordinator dan penanggung jawab absensi pegawai di setiap unit organisasi. Berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam Kerja, bentuk hukuman/sanksi dalam penegakan disiplin dilakukan melalui pemotongan tunjangan penghasilan, sebagai berikut: a. Pegawai yang melanggar jam kerja akan dihitung secara kumulatif mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun berjalan dengan total kumulatif 7,5 (tujuh setengah) jam atau sama dengan satu hari tidak masuk kerja; b. Pegawai yang melanggar ketentuan kehadiran kerja dikenakan pemotongan tunjangan kinerja paling banyak 3% (tiga perseratus) untuk tiap satu hari tidak masuk kerja dan paling banyak 100% (seratus persen) jika selama satu bulan; c. Pegawai yang mengalami keterlambatan dan pulang sebelum waktunya dikenakan sanksi pemotongan tunjangan kinerja sesuai dengan waktuwaktu yang sudah ditentukan; d. Pemotongan tunjangan kinerja juga dilakukan pada saat pegawai melaksanakan cuti, dengan persentase pemotongan tunjangan kinerja sesuai dengan jenis cuti yang sudah ditentukan; e. Pemotongan Tunjangan Kinerja Akibat Hukuman Disiplin memiliki kriteria pemotongan berdasarkan jenjang hukuman disiplin yang didapat pegawai yang dikenai hukuman disiplin. Jenis hukman disiplin dimaksud yaitu: 45 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
1) Hukuman disiplin ringan maksimal pemotongan sebesar 20% (dua puluh perseratus); 2) Hukuman disiplin sedang maksimal pemotongan sebesar 30% (tiga puluh perseratus); dan 3) Hukuman disiplin berat secara berjenjang jenis potongannya sebesar 50%, 75%, 90% dan 100%. Berdasarkan rekapitulasi pemotongan tunjangan kinerja berkenaan dengan penerapan absensi finger print pada tahun 2015 menunjukkan rata-rata persentase pemotongan tunjangan kinerja penghasilan per bulan sebesar 0,08% (Rp 37.942.500,00) dari total pagu tunjangan kinerja Rp 44.662.431.000,00. Jumlah sanksi pemotongan tunjangan kinerja pegawai pada tahun 2015 tersebut secara presentase lebih baik dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,11%. Total tunjangan kinerja pegawai yang dibayarkan selama tahun 2015 adalah sebesar Rp 37.164.491.667,00.
Gambar 20. Sistem Absensi On-line Dengan Finger Print.
46 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 21. Rekapitulasi Absensi Real Time di intranet.ekon.go.id.
Gambar 22: Rekapitulasi Laporan Bulanan Kehadiran Pegawai Pada Unit Kerja Biro Perencanaan, November 2014
47 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
3.
Menegakkan Kode Etik
Penyelenggaraan kode etik pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berpedoman pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: PER-06/M.EKON/12/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kode Etik Pegawai adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari. Kode etik menuntun pegawai dalam bersikap dan bertingkah laku. Pegawai dikenakan sanksi moral apabila melanggar kode etik yang penyampaiannya dilakukan secara tertutup atau terbuka. Pelanggaran kode etik juga dapat dikenakan hukuman disiplin bersamaan dengan pemotongan tunjangan penghasilan. Dalam kode etik tercantum kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pegawai, sekaligus larangan yang tidak boleh dilakukan pegawai. Terdapat 18 kewajiban pegawai yang harus dilaksanakan pegawai, yakni : a. Menghormati agama, kepercayaan, dan adat istiadat orang lain dalam menjalankan tugas; b. Bersikap jujur dan lugas, bekerja secara efisien dan profesional, serta dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas ; c. Berpenampilan dan berbusana sesuai dengan tuntutan tugas ; d. Bersikap sopan dan terbuka dalam berhubungan dengan instansi dan lembaga terkait; e. Bersikap netral dari pengaruh semua golongan dan parpol serta tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan; f. Menjaga keselamatan dirinya dan rekannya; g. Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor; h. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang bersangkutan; i. Mempunyai NPWP; j. Mengisi dan menyampaikan SPT dengan benar, lengkap, jelas dan menandatangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku; k. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya dan tidak mempunyai tunggakan pajak; l. Melaporkan secara tertulis kepada atasannya jika ada situasi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas; m. Melaporkan secara tertulis kepada atasan, apabila mengetahui adanya pelanggaran/penyimpangan yang dapat merugikan Negara; n. Bertanggungjawab atas hasil pelaksanaan tugas; o. Bertanggungjawab dalam mengamankan semua dokumen dan peralatan kantor; p. Mengamankan informasi dan data yang dimiliki kementerian; 48 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
q. Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman dan nyaman; r. Memelihara, melindungi dan mengamankan barang inventaris milik
kementerian. Sedangkan larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pegawai ada 10, yakni: a. Bersikap diskriminasi dalam melaksanakan tugas; b. Menggunakan kewenangan jabatan baik langsung/tidak dan fasilitas kantor untuk kepetingan diri sendiri maupun pihak ketiga; c. Menerima segala pemberian/penghargaan dalam bentuk apapun termasuk uang, saham, komisi, hadiah, cinderamata, hiburan, jamuan, perjalanan wisata, sponsorship; d. Memanfaatkan data dan/atau informasi kedinasan untuk memperoleh keuntungan pribadi; e. Memanfaatkan kewenangan jabatan dan pengaruhnya untuk kepentingan pribadi; f. Menggandakan sistem dan atau program aplikasi komputer milik kementerian diluar kepentingan dinas; g. Menyampaikan informasi Kementerian kepada pihak ketiga kecuali bagi pegawai yang berwenang; h. Membantu, melindungi, bekerja sama, menyuruh atau memberi kesempatan pihak lain untuk melakukan tindak pidana; i. Melakukan kesepakatan yang merugikan negara dengan sengaja dalam pelaksanaan tugas; j. Mengkonsumsi narkoba, obat terlarang, dan minuman keras yang dapat merusak citra dan martabat pegawai. Sedangkan kegiatan pengawasan dan penegakan pelaksanaan Kode Etik Pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dilakukan oleh Majelis Kode Etik (Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: PER-07/M.EKON/12/2008 tanggal 31 Desember 2008). Tugas utama Majelis Kode Etik adalah melaksanakan pemeriksaan atas pelanggaran kode etik yang dilakukan para pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pada implementasinya, selama tahun 2014 tidak terdapat pegawai yang melanggar kode etik sampai pada proses siding Majelis Kode Etik. Pelanggaran disiplin pegawai pada umumnya terkait tingkat kehadiran pegawai yang dimonitor melalui penggunaan absensi elektronik.
H. Penguatan Akuntabilitas Kinerja Penguatan akuntabilitas kinerja bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 49 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tahun 2015 berpedoman pada komponen–komponen sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja yang meliputi Perencanaan Kinerja, Pengelolaa dan pengkuran kinerja. 1. Keterlibatan Pimpinan Perencanaan Kinerja merupakan point penting dalam implementasi akuntabilitas Kinerja. Keterlibatan pimpinan secara langsung dalam proses penyusunan perencanaan kinerja menjadi keharusan untuk dilaksanakan guna mendapat kesepakatan dan komitmen bersama. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2015 telah menyusun dokumen perencanaan kerja Kementerian seperti Rencana Strategis Kementerian 2015 - 2019, Rencana Kerja Tahun 2015, Perjanjian Kinerja Tahun 2015 serta Sasaran Stategis Kementerian melalui rapat internal dengan melibatkan pimpinan secara langsung. Penyusunan Rencana strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 – 2019 disesuaikan dengan RPJMN 2015 – 2019 dan prioritas Nawa Cita Prisiden Republik Indonesia. Proses Penyusunan ini melalui rapat internal dengan melibatkan para pimpinan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian secara langsung sehingga visi, misi, tujuan serta sasasaran starategis Kementerian dapat tersusun sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 – 2019. Pada tahun 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan revisi dokumen Rencana Kerja (Renja). Revisi ini juga tidak terlepas dari keterlibatan pimpinan yang disesuaikan dengan struktur organisasi baru. Pada proses revisi ini terdapat perubahan pada program awal kementerian, sasaran strategis serta alokasi sumber pendanaan. Tabel 8. Perbandingan Revisi Rencana Kerja Tahun 2015
50 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Adanya perubahan Rencana Kerja ini berimplikasi pada adanya perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2015. Perjanjian Kinerja merupakan komitmen yang telah ditandatangi oleh para pimpinan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Peekonomian. Perjanjian kinerja memuat indikator kinerja utama baik itu di tingkat Eselon I dan Eselon II sebagai target yang ingin dicapai. Dalam hal ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui keterlibatan pimpinan melakukan pemantauan terhadap capaian IKU eselon I dan II sebanyak 2 kali setahun atau secara semesteran sedangkan capaian Indikator Kinerja Individu dilakukan setiap bulan atau pun triwulan.
Gambar 23. Bukti Keterlibatan Pimpinan pada Dokumen Kinerja
51 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian dan Unit Eselon I pada tahun 2015 telah berpedoman pada Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja Pelaporan Kinerja Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Analisis Indikator Kinerja Utama Organisasi mengacu pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perjanjian Kinerja dan Indikator Kinerja Utama Kemenko Bidang Perekonomian dan Peraturan Menteri Koodinator Bidang Perekonomian. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilakukan oleh masing-masing Unit Eselon I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk lingkup Deputi penyusunan laporan kinerja difasilitasi oleh Bagian Program dan Tata Kelola. Guna menjamin kualitas laporan yang baik, setiap laporan kinerja baik tingkat Kementerian maupun Unit Eselon I dilakukan direviu oleh Inspektorat. Sebelum direviu Inspektorat, setiap laporan kinerja unit Eselon I terlebih dahulu direviu dan dilakukan pembinaan oleh Biro Perencanaan. Internalisasi peningkatan pemahaman proses penyusunan LAKIP ke arah yang lebih baik, secara simultan dilakukan melalui strategi komunikasi di rapat pleno pimpinan maupun rapat-rapat unit kerja. Predikat atas penilaian evaluasi LAKIP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk tahun 2015 berada pada tingkat akuntabilitas kinerja berkategori “B” (nilai 63,82). Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 atas LAKIP Tahun 2014 dilakukan oleh Tim dari Kementerian PAN dan RB. Prestasi tersebut dapat dikatakan turun dari tahun sebelumnya "B" (nilai 70,07). Tabel 9. Perkembangan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014 s.d. 2015 2014 No.
2015
Komponen Nilai Bobot
Nilai
Bobot
Nilai
a
Perencanaan Kinerja
35
24,28
30
19,96
b
Pengukuran Kinerja
20
13,08
25
15,45
c
Pelaporan Kinerja
15
10,27
15
11,08
d
Evaluasi Internal
10
7,44
10
6,00
e
Capaian Kinerja
20
15,00
20
11,33
Nilai Hasil Evaluasi
100
70,07
100
63,82
Tingkat Akuntabilitas Kinerja
B
52 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
B
Melalui surat Menteri PAN dan RB nomor B/3954/M.PANRB/12/2015 tanggal 11 Desember 2015 hal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, memberikan rekomendasi beberapa hal sebagai berikut : a. Melaksanakan kembali tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi pada tahun sebelumnya; b. Menyempurnakan seluruh indikator kinerja yang masih bersifat output dengan merumuskan kembali dan menambahkan indicator kinerja yang diperlukan agar lebih spesifik dan terukur, serta dapat menggambarkan pencapaian sasaran dan tujuan dengan lebih baik; c. Menjabarkan dan menurunkan (cascading) indikator keberhasilan yang ada dalam Renstra secara berjenjang sampai ke level individu; d. Melakukan monitoring dan evaluasi pencapaian kinerja secara berkala, kemudian memanfaatkan hasilnya dalam penyusunan laporan kinerja dan perbaikan perencanaan; e. Meningkatkan kualitas IKU sehingga dapat menggambarkan capaian kinerja lebih baik; f. Meningkatkan kualitas analisis pada laporan kinerja dan memanfaatkannya untuk perbaikan perencanaan berikutnya, baik untuk jangka pendek maupun jangka menengah; dan g. Hasil evaluasi internal perlu dijadikan masukan untuk mendorong peningkatan perbaikan penerapan manajemen kinerja yang berorientasi hasil. Namun dari unsur perolehan komponen nilai, hasil penilaian LAKIP dari tahun 2014 s.d. 2015 secara kualitas aspek perencanaan kinerja belum mencerminkan harapan yang diinginkan. Aspek perencanaan ini, menjadi hal yang serius untuk ditingkatkan kualitasnya dan menjadi fokus pertama perbaikan kualitas LAKIP khususnya terkait perbaikan dan mencari Indikator Kinerja Utama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang pas di masa yang akan datang. Saat ini kegiatan penguatan akuntabilitas kinerja dilakukan melalui perencanaan penguatan SAKIP dan pengembangan kinerja organisasi berbasis strategi. Fasilitasi kegiatan tersebut dilakukan melalui penyusunan, pengembangan dan penerapan Peta Strategi Kinerja Menko Wide yang baru tertuang pada Renstra Kemenko Bidang Perekonomian Tahun 20152019. Selain Perencanaan Kinerja ada aspek lain yang mengalami penurunan nilai\dengan membandingkan nilai LAKIP tahun 2014 diantaranya adalah pengukuran kinerja yang turun 3,6%, evaluasi internal turun 14,4% dan capaian kinerja turun 18,4%. Beberapa komponen nilai tersebut menjadi fokus bahan evaluasi berikutnya dengan berupaya memenuhi rekomendasi yang diberikan oleh Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi. 53 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Proses penyusunan laporan kinerja tahun 2015 telah disesuaikan dengan rekomendasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi di atas. Perbaikan tersebut adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Kinerja Bertepatan dengan periode perencanaan strategis baru, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan perubahan pada Rencana Strategis. Perubahan Renstra mulai dari kejelasan visi, misi, sasaran strategis (SS) dan IKU sebagaimana program pemerintahan yang baru. Penyusunan SS dan IKU berorientasi pada perspektif stakeholder guna kejelasan hasil atau outcome. Selain itu pemilik peta strategi seperti pejabat eselon I dan II dibatasi memiliki IKU yang bersifat aktivitas. Sebagaimana Permen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 yang mengatur petunjuk teknis perjanjian kinerja, Kemenko Bidang Perekonomian juga telah melakukan kontrak kinerja untuk semua pejabat eselon I dan II sejak tahun 2011. Mekanisme penetapan sasaran kerja individu selalu ditekankan agar mengikuti Permenko Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 dan Renja Tahunan tiap-tiap unit kedeputian. Uraian indikator dibuat sesuai dengan level tanggung jawab pegawai.
b.
Pengukuran Kinerja Pada tahap ini Kemenko Bidang Perekonomian melakukan pengukuran kinerja berdasarkan IKU sebagaimana kontrak kinerja pada awal tahun. Kontrak kinerja berisi SS dan IKU yang sesuai dengan Tusi dan kapasitas unit dalam mencapai target. Setiap IKU mempunyai manual IKU yang memastikan IKU tersebut definitif, dapat diukur, obyektif, sesuai dengan tugas dan fungsi, memiliki formula perhitungan, dan sumber data. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2015 tentang PK dan IKU di Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian menjadi pedoman keselaran indikator dalam Renja, PK dan Penetapan IKU. Melalui Permenko ini diatur pula tata cara pengukuran dan pelaporan data kinerja pada tiap-tiap unit organisasi Eselon I dan II.
c. Pelaporan Kinerja Hasil pelaksanaan kegiatan dan pengukuran rumpun-rumpun indikator yang telah dikelola, selalu dimonitor oleh tiap level pimpinan terutama pendekatan realisasi fisik kegiatan dan keuangan. Capaian indikator kinerja dilaporkan setiap semester dan disampaikan pada Rapat Pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hasil laporan kinerja semester akan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP). Pelaporan kinerja individu
54 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
bulanan disampaikan secara triwulanan pada bagian yang bertanggung jawab dalam pembinaan pegawai (Bagian Sumber Daya Manusia). d. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja dilaksanakan bersamaan dengan rapat monitoring capaian kinerja setiap semester. Fokus evaluasi adalah pada capaian kinerja yang rendah (warna kuning atau merah) yang membutuhkan tindak lanjut segera. Pada level teknis, evaluasi juga dilakukan oleh Inspektorat terhadap laporan kinerja unit. Hasil penilaian dimanfaatkan untuk perbaikan periode selanjutnya agar capaian diakhir tahun dapat sesuai target yang ditetapkan, serta umpan balik untuk tahun berikutnya. e. Capaian Kinerja Pencapaian kinerja dihitung dengan membandingkan target dan realisasi kinerja (IKU). Setiap capaian mempunyai data pendukung yang didokumentasikan dengan baik sebagai bahan ketika dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat. Hasil capaian kinerja ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk digunakan sebagai bahan penilaian prestasi kerja pegawai. Melalui penetapan indikator berjenjang sesuai level tanggung jawab, sangat membantu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam menjalankan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penjenjangan Capaian indikator kinerja memastikan setiap pegawai berkontribusi mendukung sasaran strategis dan tujuan organisasi. Mulai dari penyusunan rencana kinerja sampai pelaporan kinerja berjalan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. Sebagai media untuk memudahkan dalam menterjemahkan visi, misi kementerian ke dalam rumusan ukuran kinerja organisasi, melalui Peta Strategi Kinerja Menko Wide (Gambar 4 sebelumnya) diharapkan proses penyusunan perencanaan kinerja khususnya unit eselon I atau Deputi menjadi lebih baik dan selaras dengan perencanaan kinerja Kementerian. Dalam perspektif strategic driver atau secara operasional, mekanisme pelaksanaan sinkronisasi dan koordinasi kebijakan mencakup sasaran kegiatan sebagai berikut: 1) Meningkatkan efektivitas telaahan dan kajian untuk mendukung perumusan kebijakan; 2) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang efektif; 3) Melakukan pengendalian pelaksanaan kebijakan yang efektif; dan 4) Meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan.
55 |Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Pada Tahun 2015 Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah difokuskan untuk menjawab sasaran strategis Kemenko Perekonomian, yaitu : 1) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian, 2) Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian, dan 3) Terwujudnya tata kelolah pemerintahan yang baik. Indikator Kinerja Utama pengukur keberhasilan atau tercapainya sasaran strategis tersebut dijelaskan pada Tabel 10 di bawah ini: Tabel 10. Sasaran Strategis Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian
Target Indikator kinerja dapat tercapai melalui berbagai kegiatan koordinasi dan sinkronisasi, serta pengendalian kebijakan bidang perekonomian yang menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mendorong atau ditindaklanjuti menjadi rancangan peraturan perundang-undangan baru (IKU 1) atau perubahan (IKU 2). Tahun 2015 keberhasilan rekomendasi atas kegiatan koordinasi/sinkronisasi yang terimplementasi (IKU 1) dihitung dari target 54 Rancangan Peraturan per-UU-an Baru, terealisasi 57. Rancangan Peraturan Perundang-Undangan Baru yang dihasilkan dikelompokkan kedalam 4 tema sebagai bagian menterjemahkan Nawa Cita butir 6 dan 7. Keempat tema tersebut adalah guna memenuhi harapan stakeholders dan telah ditetapkan dalam Peta Strategi Kemenko Bidang Perekonomian. Rincian capaian IKU 1 berdasarkan rumpun tema tampak pada Gambar 24 berikut.
56 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 24. Hasil Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perekonomian (SS 1 – IKU 1)
Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian merupakan implementasi fungsi pengendalian atas pelaksanaan kebijakan K/L di bidang perekonomian yang menghasilkan rekomendasi yang berimplikasi pada Rancangan perubahan Peraturan Perundangan yang ada. Target 9 RPP (Perubahan) dapat terealisasi 19. Tingginya realisasi disebabkan adanya amanat klusterisasi kebijakan perekonomian berupa Paket Kebijakan Ekonomi I sampai dengan VIII. Sasaran Paket Kebijakan Ekonomi ini adalah: Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi; Peningkatan Daya Beli Masyarakat; Peningkatan daya saing industri dan perluasan basis produksi nasional; dan Peningkatan Ekspor. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dilihat dari IKU tingkat kinerja manajemen Kementerian. Maksud dari Tingkat manajeman kinerja Kementerian adalah upaya penataan kebijakan teknis kementerian dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian. Upaya penataan tersebut melalui peraturan atau keputusan Menteri Teknis di dalam koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian sebagai tindak lanjut rekomendasi kebijakan perekonomian (deregulasi). Nilai realisasi kinerja manajemen Kementerian adalah 80 yang termasuk dalam klasifikasi tingkat 3 (Baik). Sementara target yang telah ditetapkan adalah (sangat baik). Tidak tercapainya target 4 tersebut dipengaruhi oleh adanya 28 peraturan yang masih dalam tahap pembahasan dan akan diteruskan pada tahun 2016 seperti Tabel 11 berikut.
57 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 11. Pengelompokan Penataan Peraturan Teknis
Target pertumbuhan ekonomi 2015 sebesar 5,6%, hanya dapat tercapai 4.8% (YoY). Lemahnya kondisi perekonomian global, yang diikuti penurunan kinerja neraca perdagangan, dan penurunan daya beli masyarakat memberikan dampak pada kondisi perekonomian secara umum. Namun demikian, melalui partisipasi aktif, koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian memberikan andil positif, sehingga kondisi perekonomian tidak mengalami krisis yang parah, dan terhindar dari keterpurukan yang dalam, walaupun adanya tekanan ‘tapering off’ Amerika, depresiasi nilai tukar Yen, yang diikuti dengan melemahnya permintaan produk ekspor ke Eropa. Paket-paket kebijakan Ekonomi tahun 2015 diyakini akan membawa perbaikan di tahun-tahun mendatang, sehingga tujuan Kemenko Bidang Perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dan mewujudkan kinerja organisasi yang baik, secara bertahap dapat tercapai. Berdasarkan penjelasan di atas, jika disimpulkan capaian target Indikator Kinerja Utama Kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pada Tahun 2015 sudah menunjukkan hasil positif, walaupun ada salah satu indikator kinerja yang masih belum mencapai tingkat yang diinginkan (IKU No. 3). Capaian kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 disajikan dalam tabel sebagai berikut :
58 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Tabel 12. Realisasi Capaian Kinerja 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
I.
SS
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Kinerja
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)=(d)/ (c)
Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian
Presentase program koordinasi kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi
100%
106%
106%
Terwujudnya pengendalian kebijakan perekonomian
Presentase kebijakan bidang perekonomian yang terimplementasi
100%
211%
211%
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
Tingkat Kinerja Manajeman Kementerian 85≤n≤100 = 4 : Sangat Baik/Hijau 65≤n<85 = 3 : Baik/Hijau 45≤n<65 = 2 : Kurang/Merah n<45 = 1 : Sangat Kurang/Merah
4
3
Baik
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 1.
Penyelenggaraan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian E-procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitasi teknologi komunikasi dan informasi melalui pelelangan umum secara elektronik. Pengadaan barang/jasa secara elektronik dilakukan dengan cara e-tendering atau e-purchasing. Tujuan eprocurement adalah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat; memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan; mendukung proses monitoring dan audit; dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.
59 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Manfaat e-procurement bagi Panitia Pengadaan, yaitu: mendapatkan penawaran yang lebih banyak, mempermudah proses administrasi, dan mempermudah PPK/Panitia Pengadaan dalam mempertanggungjawabkan proses pengadaan. Sedangkan manfaat e-procurement bagi Penyedia Barang/Jasa, yaitu: menciptakan persaingan usaha yang sehat, memperluas peluang usaha, membuka kesempatan pelaku usaha mengikuti lelang, dan mengurangi biaya transportasi untuk mengikuti lelang. Penyelenggaraan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikoordinasikan dan dikelola melalui Unit Layanan Pengadaan. Adapun mekanisme dan prosedur dalam penyelenggaraan pelayanan berlandaskan Peraturan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 23 Juli 2014 tentang Standar Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Efisiensi PBJ dengan e-procurement pada tahun 2015 dari 63 lelang yang diselesaikan adalah 23,71 persen. Gambaran pelaksanaan pelayanan PBJ di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2015 sebagaimana Tabel 13 berikut. Tabel 13. Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa dengan E-Procurement
No.
Deskripsi
2015
1
Jumlah Lelang
2
Nilai Pagu (Juta Rp)
3
Jumlah Lelang Selesai
37
4
Jumlah Lelang Gagal
24
5
Jumlah Lelang yang sedang Berjalan
6
Nilai Pagu Lelang Selesai (Juta Rp)
50,701,119,280
7
Nilai Hasil Lelang Selesai (Juta Rp)
38,681,218,230
8
Selisih Pagu dan Hasil Lelang (Juta Rp)
12,019,901,050
9
Selisih Pagu dan Hasil Lelang (%)
10
Jumlah PPK
11
Jumlah Pokja ULP
63 74,544,778,280
2
23.71 13 1 Pokja (5 orang)
60 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
2.
Penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi dan dokumentasi publik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pengelolaan informasi dan dokumentasi publik di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dikoordinasikan dan dikelola melalui Unit Layanan Pengelolaan Informasi Publik / Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Adapun mekanisme dan prosedur dalam penyelenggaraan pelayanan pemberian informasi publik berlandaskan Peraturan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 4 Juli 2014 tentang Standar Pelayanan Pemberian Informasi dan Dokumentasi Publik di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Total Pemohon informasi publik Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang masuk / diterima melalui PPID selama periode Januari s.d Desember 2015 adalah sebanyak 291 permohonan. Tabel 14 menunjukkan bahwa frekuensi permohonan yang paling banyak ada di bulan Maret 2015. Respon atau tindak lanjut atas permohonan tersebut semuanya dapat dipenuhi atau 100% dapat ditindaklanjuti, dikomunikasi dan terlayani secara baik sesuai prosedur layanan yang berlaku.
Tabel. 14 Jumlah pelayanan informasi dan dokumentasi publik Kemenko Bidang Perekonomian pereode Januari – Desember 2015
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Jumlah Pemohon 25 30 50 32 25 22 19 17 31 25 15 19 310
Status Dipenuhi Ditolak 25 30 50 32 25 22 19 17 31 25 15 19 310
60
50
50 40 30 25
30
32 25 22
20
31 19 17
25 15
19
10 0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
No
Jumlah Pemohon
61 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Dipenuhi
J. Hasil Assessment PMPRB Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah melakukan assessment PMPRB online Tahun 2015 yang dikoordinasikan oleh Inspektur. Laporan hasil PMPRB tersebut telah disampaikan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tanggal 19 Juni 2015, dengan perolehan nilai total indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada angka 79,81. Untuk komponen “Hasil” dua di antaranya melalui survey, yaitu : 1) Survey internal pegawai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atas penilaian mandiri PMPRB, dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2015 (sesuai jadwal instansi); dan 2) Survey eksternal kepada kementerian/lembaga (K/L) atas kondisi dan kualitas pelayanan yang diberikan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Tabel 15. Hasil PMPRB Kementerian Koordiantor Bidang Perekonomian Tahun 2015 OMPONEN PENGUNGKIT/PROSES
NILAI
%
Manajemen Perubahan (5)
4.53
90.51%
Penataan Peraturan Perundang-Undangan (5)
2.71
54.25%
Penataan Dan Penguatan Organisasi (6)
4.18
69.61%
Penataan Tatalaksana (5)
4.46
89.28%
Penataan Sistem Manajemen Sdm (15)
14.55
97.02%
Penguatan Akuntabilitas (6)
5.12
85.27%
Penguatan Pengawasan (12)
9.84
82.04%
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6)
4.59
76.54%
TOTAL PROSES (60)
49.98
83.31%
POIN
%
Kapasitas Dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi (20)
14.07
70.37%
Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas Kkn (10)
8.25
82.50%
Kualitas Pelayanan Publik (10)
7.5
75%
TOTAL HASIL (40)
29.82
74.56%
INDEKS RB (100)
79.81
KOMPONEN HASIL
62 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Gambar 25. Pelaksanaan Survey dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Bersama Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB Di Ruang Grahasawala tanggal 1 Oktober 2015
K.
Alokasi Anggaran Kegiatan Reformasi Birokrasi Tahun 2015 Alokasi anggaran yang disediakan dalam kerangka pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp 49,41 milyar.
Tabel 16. Alokasi Anggaran Untuk Reformasi Birokrasi
Tahun Anggaran (Rp) No.
Jenis Kegiatan 2014
1
Outbond
2
Diklat
3
Assessment Pegawai
4
2015
727.994.000
523.190.000
1.157.366.000
1.379.570.000
-
510.000.000
S-2 dan S-3
153.000.000
-
5
Organisasi dan tatat laksana
327.660.000
524.482.000
6
Sistem Informasi
1.786.590.000
1.655.340.000
7
Pengembangan Kinerja
309.175.000
139.900.000
8
Tunjangan Kinerja
38.891.332.000
44.678.431.000
Total
43.353.117.000
63 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
49.410.913.000
L.
Monitoring dan Evaluasi Keberhasilan pencapaian sasaran 9 program reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diukur berdasarkan capaian realisasi atas kondisi perkembangan indikator keberhasilan 26 kegiatan terkait delapan area perubahan. Pada tahun 2015, laporan kinerja Tim Asistensi Manajemen Perubahan sebagai pengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, merupakan sumber data dan informasi dalam evaluasi bulanan dan tahunan pelaksanaan reformasi birokrasi. Dari hasil evaluasi pada tahun 2015 dapat diinventarisasi sesuai matriks kondisi kemajuan dan perkembangan delapan area perubahan pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Lampiran I). Matriks inventarisasi atas 8 area perubahan tersebut, secara tidak langsung bermanfaat dan berguna bagi perencanaan kinerja Tim Asistensi dalam mendorong efektivitas kinerja monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi untuk tahun berikutnya.
64 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
BAGIAN KEEMPAT PENUTUP Upaya reformasi birokrasi ini tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan yang dihadapi. Berbagai tantangan ke depan baik dari dalam dan luar negeri yang semakin dinamis dan kompleks, menuntut suatu kerja yang secara sungguh-sungguh dengan dasar konsepsi yang jelas serta berkesinambungan, untuk memanfaatkan potensi dan kemampuan yang ada bagi pencapaian visi, misi dan tujuan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi membutuhkan dukungan, kerjasama dan partisipasi baik dari intern Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian maupun dari pemangku kepentingan (stakeholders). Reformasi birokrasi yang telah dan sedang dilaksanakan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan suatu siklus perubahan yang berlangsung terus menerus, sehingga harus tetap dikawal agar tetap konsisten. Berbagai perbaikan pada aspek kelembagaan, budaya organisasi, ketatalaksanaan, regulasi/deregulasi birokrasi, sumber daya manusia (SDM) dan beberapa perubahan yang lain telah terjadi ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan rekomendasi Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi sebagai dasar untuk kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kemenko Bidang Perekonomian di masa yang akan datang, maka fokus kegiatan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas penanganan terhadap pengaduan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan; b. Memastikan terlaksananya standar pelayanan, alur dan prosedur pelayanan, dan budaya pelayanan prima serta memperhatikan hasil survei atas kualitas pelayanan publik yang dilakukan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi; c. Menindaklanjuti pencanangan Zona Integritas dengan melakukan pembangunan unit kerja menuju Wialayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Reformasi birokrasi tidak ada kata mundur dan hanya dengan tekad, kerja keras serta komitmen yang tinggi dari seluruh pegawai akan melahirkan perubahan yang lebih baik. Salah satu capaian terbaik dalam pelaksanaan program reformasi birokrasi di tahun 2015 adalah penataan manajemen sumber daya manusia Aparatur dengan persentase capaian 87,88%. Semoga dengan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang lebih baik dapat mempermudah dalam pencapaiam kinerja organisasi. Laporan ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk kegiatan reformasi birokrasi di tahun 2016.
65 | Profil Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015
Lampiran I Tabel Implementasi Kegiatan Asistensi Manajemen Perubahan Dalam Rangka Pengelolaan Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Periode Januari s.d. Desember 2015
Nama Program / Kegiatan I
II
III
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII
A. MANAJEMEN PERUBAHAN 1. Penyusunan rencana dan kegiatan asistensi manajemen perubahan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi Kemenko Bidang Perekonomian
Tersusunnya rencana dan kegiatan asistensi manajemen perubahan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015
2. Pembentukan Tim Asistensi Manajemen Perubahan
Penetapan Permenko Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015 2019
Konsep Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
4. Sosialisasi /sharing knowledge
Tersampaikannya informasi dan meningkatnya pemahaman seluruh pejabat/pegawai tentang pelaksanaan proses reformasi birokrasi terkini, yang meliputi: a. Grand design Reformasi Birokrasi Nasional
Sharing knowledge grand design reformasi birokrasi nasional bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kegiatan ini dihadiri Menko Bidang Perekonomian, pejabat eselon I dan Tim Reformasi Birokrasi Internal
3 Maret
4 April 22 April
b Pensiun PNS dan Pejabat Negara
Nara Sumber: Direktorat Pensiun PNS dan Pejabat Negara
c. Cuti dan Pensiun sebelum Masa Pensiun
Nara Sumber: Direktorat Status dan Kedudukan Kepegawaian
Pola Karier, Promosi, Mutasi ASN & UPKP
Nara Sumber: Direktorat Jabatan Aparatur Sipil Negara & Biro Kepegawaian
Disiplin PNS & Pemberhentian
Nara Sumber: Direktorat Peraturan Perundang-Undangan & Badan Pertimbangan Kepegawaian
Gaji, Kenaikan Gaji Berkala, dan Impassing
Nara Sumber: Kepala Kantor KPPN II
Administrasi Kepegawaian : KARIS, KARSU, KARPEG, & TASPEN dan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian
Nara Sumber: Direktorat Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian & Direktorat Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian
Penilaian Kinerja ASN
Nara Sumber: Direktorat Kinerja Aparatur Sipil Negara
4 Mei
5 Mei
6 Mei
19 Mei
20 Mei
Nama Program / Kegiatan I
II
III
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
4-5 Sept 6-Nov
Keterangan
XII Percepat Kerja dengan PIKIR (Capacity Building Nilai-nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Nara Sumber: Nanang Mubarok (Motivator)
Revolusi Mental ASN
Nara Sumber: Ary Ginanjar (ESQ Group)
5 Terselenggaranya survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan hasil survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6 Tersusunnya konsep survey penerapan nilai - nilai Kementerian Koordinator bidang Perekonomian
Konsep pelaksanaan survey nilai - nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Survey berdasarkan pada Permenko Nomor 1 Tahun 2014 tentang Nilai - nilai Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
B. PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 1. Menginventarisasi, mereview dan melakukan verifikasi peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan.
Database peraturan yang berkaitan dengan kebijakan di bidang perekonomian
2. Menyusun regulasi baru
Laporan Daftar Peraturan Tahunan
3. Dokumentasi hukum
Arsip
4. Pelayanan deregulasi Peraturan Menteri Koordiantor
Konsep Peraturan Perundang-undangan perekonomian yang diregulasikan
a.
Peraturan Internal terkait reformasi birokrasi
b.
Pelaksanaan Deregulasi peraturan perundang-undangan terkait/berdasarkan Paket Kebijakan Ekonomi (Paket Kebijakan Ekonomi I VIII)
Deregulasi dilakukan berdasarkan Paket Kebijakan Ekonomi
C. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI 1. Redifinisi, visi, misi, strategi
a. Dokumen RENSTRA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019 b. Peta Strategi Menko Wide
2. Restrukturisasi Organisasi
a. Terbitnya Perpres Nomo 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Dokumen RENSTRA di antaranya berisi visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis Kementerian Koordinator yang dipetakan kedalam Menko Wide
Nama Program / Kegiatan I
II
III
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII b. Permenko No 5 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Evaluasi Organisasi
4. Melakukan Analisis beban kerja (ABK) berdasarkan beban kerja
Dokumen ABK
input data eFormasi
a.
Memenuhi kelengkapan e-FORMASI
b.
Memenuhi kelengkapan pengadaan tambahan tenaga pendukung di lingkungan Sekretariat KPPIP
c.
Proses penginputan data ABK ke dalam aplikasi e-Formasi (Kementerian PAN dan RB)
C. PENATAAN TATA LAKSANA 1. Penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi: a. Penyusunan SOP baru dan/atau prosedur kerja Pertunjuk Teknis)
a. Konsep Template SOP di Lingkungan Kedeputian
Penyesuaian tugas dan Fungsi baru lingkup kedeputian sesuai Permenko Nomor 5 Tahun 2015
b. SOP Penyelenggaraan Rapat Koordinasi di Luar Kantor/ Konsinyering
Ditetapkan melalui Surat Edaran Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomer 6 Tahun 2015 pada tanggal 30 April 2015
a. Penetapan Surat Edaran Sesmenko No 2 Tentang Format Laporan Perjalanan Dinas
Ditetapkan pada Tanggal 16 Januari 2015
4/30/2015
b. Penyusunan Tata Naskah Dinas
1/16/201 5
b. Penetapan Surat Edaran Sesmenko No 2 Tentang Penetapan kembali kode unit kerja dalam tata dinas
c. Perbaikan Konsep Permenko Tentang Tata Naskah Dinas c. Penyusunan konsep pemetaan, analisis tata laksana dan identifikasi SOP
a. Konsep pemetaan tata laksana
b. Konsep identifikasi SOP (lingkup Deputi)
Konsep disusun berdasarkan matriks fungsi sesuai permenko nomor 5 Tahun 2015
Konsep disusun berdasarkan matriks fungsi sesuai permenko nomor 5 Tahun 2015
Nama Program / Kegiatan I
II
III
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII c. Konsep analisis tata laksana
d. Penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi:
Konsep Tempate SOP di Lingkungan Kedeputian
e. Penyusunan konsep peta bisnis proses kementerian koordinator bidang perekonomian
Penyesuaian tugas dan Fungsi baru lingkup kedeputian sesuai Permenko Nomor 5 Tahun 2015
a. Penyelenggaran rapat internal pada tanggal 25 Juni 2015
b. Konsep peta bisnis proses kementerian koordinator bidang perekonomian berdasarkan pendekatan fungsi 2. Pengembangan e-government: a. Aplikasi e-disposisi
a. Pengembangan aplikasi
b. Sosialisasi pemanfaatan eGoverment
11-Sep
d. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan sistem informasi D. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
rekrutmentp.ekon.go.id
c. Sistem Informasi Penghasilan Berbasis Elektronik
sipp.ekon.go.id
d. Aplikasi Barang Persediaan
Aplikasi ini memfasilitasi kebutuhan permintaan atas barang persediaan
a. Terselenggaranya sharing knowledge dengan PT Traspac terkait aplikasi e-HCM
21-Apr
11-Sep
c. Peningkatan Infrastruktur
b. Web Pengadaan Jasa Tenaga Pendukung Perorangan di bulan September 2015
b. Terselenggaranya sharing knowledge portal data Indonesia (datamenko.ekon.go.id) c. Terselenggaranya sharing knowledge ePurchasing dalam rangka pengadaan barang/jasa di lingkungan kemenko Perekonomian a. Penambahan Server b. Penambahan Swicth Security c. Pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) Terjaga dan terpeliharanya stabilitas website ekon.go.id
Nama Program / Kegiatan I
II
1. Melakukan reviu dan verifikasi dokumen analisa jabatan dalam rangka pemenuhan persyaratan / kelengkapan dokumen pengajuan usulan Tenaga Pendukung
III
KPPIP
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII a. Dokumen Anjab Tenaga Pendukung lingkup Sekretariat KPPIP dan KP3EI yang telah diverifikasi Bagian Organisasi dan Tata Laksana
KP3EI
b. Peta Jabatan
KPPIP
c. Konsep dokumen Anjab Tenaga Pendukung lingkup Sekretariat KPPIP
2. Analisa Jabatan
Memenuhi kelengkapan pengadaan tambahan tenaga pendukung di lingkungan Sekretariat KPPIP
a. Dokumen Informasi Jabatan di lingkungan Tindak lanjut perubahan organisasi dan tata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kerja baru (Permenko Bidang Perekonomian No. 5 Th 2015). Kesesuaian atas persiapan penerapan UU ASN dan e-FORMASI
b. Dokumen Peta Jabatan di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Evaluasi Jabatan
a. Penetapan Permenko tentang Kelas Jabatan di Tindak lanjut perubahan organisasi dan tata Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang kerja baru (Permenko Bidang Perekonomian Perekonomian No. 5 Th 2015). Kesesuaian atas perubahan nomenklatur jabatan struktural
4. Pengembangan dan Pelatihan
Meningkatnya kompetensi pegawai
685 orang 1 orang
3 orang (diklat PIM III) dan 24 Orang (diklat prajabatan)
25 orang (CPNS Tahun 2014)
1 orang 5. Pengangkatan dan penempatan CPNS
1 orang
1 orang
344 orang 1 orang
1.
Diklat Teknis dan Fungsional
2.
Diklat Struktural
3.
Diklat Capacity Building
4.
Diklat Course Luar Negeri
a.
TMT pengangkatan CPNS per 1 Februari 2014
1 orang Pengangkatan dan Penempatan Pegawai baru
Tindak lanjut administrasi kepegawaian bagi CPNS
Pengembangan dan pelatihan pegawai meliputi:
Nama Program / Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) I II III IV V VI VII VIII Tindak lanjut administrasi kepegawaian bagi CPNS
6. Rekrutmen Pegawai Pendukung
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII
Laporan hasil seleksi PTT Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kegiatan dilaksanakan secara terbuka melalui website www.ekon.go.id
Assessment Pegawai Pindah Instansi 7 Lelang terbuka untuk pejabat Eselon II
Laporan Kinerja Tim Seleksi Terbuka Eselon II Jabatan Eselon II yang dilelang sebanyak 13 JPT Pratama (12 Asdep dan 1 Biro)
8 Sharing Knowledge penataan Sumber Daya Apatur
Pelaksanaan rapat sharing knowledge dengan Badan Kepegawaian Negara
Kegiatan sharing knowledge dilakukan 9 kali periode Mei - April 2015
9 Membangun / memperkuat database pegawai
Up date SIMPEG
Penyempurnaan dan pengembangan aplikasi SIMPEG
a. Sistem pemantauan kehadiran secara on-line dengan finger print
Termonitor di intranet.ekon.go.id secara real time
F. PENGUATAN PENGAWASAN 1. Monitoring pelaksanaan kebijakan penanganan benturan kepentingan 2. Mendorong penegakan disiplin kerja pegawai
b. Laporan harian, mingguan dan bulanan kehadiran pegawai c. Pemotongan tunjangan bagi pegawai yang terlambat/tidak masuk kerja 8-Jan
4-Feb
d. Permenko Nomor 1 Tahun 2015 tentang Hari dan Jam Kerja
Ditetapkan pada tanggal 8 Januari 2015
e Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pakaian Kerja Pegawai
Ditetapkan pada tanggal 4 Februari 2015
G. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 1. Pengelolaan Informasi Publik 2. Penerapan standar pelayanan pada unit kerja
website www.ekon.go.id
Pengelolaan website www.ekon.go.id Penerapan Standar Pelayanan dan SOP
H. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Monitoring pelaksanaan reformasi birokrasi Internal
a.
Laporan Kinerja Tim Asistensi Manajemen Perubahan Periode Januari s.d. Mei 2015
Nama Program / Kegiatan I
II
III
IV
Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Bulan) V VI VII VIII
Keluaran IX
X
XI
Keterangan
XII b.
2. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
a. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
17-Apr
Hasil PMPRB yaitu 79,81 oleh inspektorat
b. Entry Meeting Bersama Kementerian PAN dan RB
1-Sep
1-Oct 3. Menyusun Laporan Pelaksanaan Kinerja Pelaksanaan Reformasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Laporan Kinerja Tim Asistensi Manajemen Perubahan Periode Juni s.d. Juli 2015
c. Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi oleh Klarifikasi hasil dan exit meeting masih dalam Kementerian PAN dan RB proses evaluasi dari Tim Evaluator Kementerian PAN dan RB a. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2014 b. Konsep Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun berjalan (2015)
Rencana Aksi Desember 2015
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIODE JANUARI S.D. DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
NO
NAMA DIKLAT
JENIS DIKLAT
JADWAL DIKLAT
REALISASI PESERTA
PENYELENGGARA
1
Pelatihan Validasi/Verifikasi Proyek dalam Joint Crediting Mechanism
Teknis
26-28 Januari
2
Sekretariat Mekanisme Kredit Bersama Indonesia
2
Orientasi CPNS
Teknis
2 - 3 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3
Pelatihan Dasar Bahasa Arab
Teknis
3 Februari - 29 April 2015
9
STIU Al Hikmah
4
Diklat Tata Naskah Dinas
Teknis
4 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5
Diklat Perpajakan
Teknis
5 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6
Diklat Penyusunan RKAKL dan Administrasi Keuangan
Teknis
6 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7
Diklat Analisis Makroekonomi Tingkat Dasar
Teknis
9 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
8
Diklat Audit Pengadaan Barang dan Jasa
Teknis
9-13 Februari 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
9
Workshop Etika dan Budaya Ke rja
Teknis
10 Februari 2015
50
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
10
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Teknis
11 - 13 Februari 2015
30
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian & LKPP
11
Diklat Penyusunan Laporan yang Efektif
Teknis
16-20 Februari 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
12
Diklat Pembentukan Auditor Ahli
Teknis
16 Februari-11 Maret 2015
1
Pusdiklat BPKP
13
Workshop Capacity Building
Teknis
17 Februari 2015
25
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
14
Sosialisasi Anti Korupsi
Teknis
18 Februari 2015
200
KPK
15
Diklat Audit Kinerja
Teknis
23-27 Februari 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
16
Diklat Dasar-Dasar Penelitian
Teknis
2-6 Maret 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu, Kemenkeu
17
Diklat Manajemen Resiko
Teknis
2-6 Maret 2016
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
18
Diklat Ahli Kepabeanan
Teknis
Maret - Juni 2015
1
Multipindo
19
Powerful Presentation Techniques
Teknis
5 Maret 2015
10
VIP Developmental Centre
NO
NAMA DIKLAT
JENIS DIKLAT
JADWAL DIKLAT
REALISASI PESERTA
PENYELENGGARA
Teknis
9 s.d. 13 Maret 2015
3
LP2ES
Shortcourse
9 - 20 Maret 2015
1
IMF-Singapore Training Institute
20
Pelatihan Masa Persiapan Pensiun (MPP)
21
Balance of Payment Statistic
22
Test IELTS
Teknis
Saturday, March 14, 2015
1
Uni Sandhu Guna
23
Diklat Certified Public Accountant Review
Teknis
14 Maret s.d. 13 Juni 2015
1
UI
24
Diklat Prajabatan Gol II
Struktural
Maret 2015
1
PPMKP Ciawi
25
Integrated Risk Management
Teknis
18-20 Maret 2015
1
PPM Manajemen
26
Diklat Administrasi Jaringan Komputer
Teknis
19 - 27 Maret 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
27
Audit Intern Tingkat Lanjutan II
Teknis
23 Maret - 2 April 2015
1
YPIA
28
Diklat Desain Pengelolaan Database
Teknis
6-24 April 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
29
Financial Statement Analysis
Teknis
07-08 April 2015
2
PPM Manajemen
30
Diklat Teknik Intelijen Tingkat Dasar
Teknis
20 April - 5 Mei 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
31
Training Program on FTA Policy and Strategy
Shortcourse
27 - 30 April 2015
1
KOICA
32
Writing and Presentation Training
Teknis
28 -30 April, 5 - 7 Mei dan 11 - 13 Mei 2015
52
AIPEG
33
Diklat Legal Drafting
Teknis
4-8 Mei 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
34
Diklat Teknik Invetigasi Tingkat Dasar
Teknis
4-19 Mei 2018
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
35
Pelatihan Implementasi Internal Control (COSO)
Teknis
7 - 8 Mei 2015
1
YPIA
36
Diklat Bahasa Inggris : General English
Teknis
9 Mei s.d. 15 Agutus 2015
3
LBI Universitas Indonesia
37
Audit Intern Tingkat Lanjutan I
Teknis
18 - 29 Mei 2015
1
YPIA
38
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Teknis
20 - 22 Mei 2015
1
LEMINDO
39
Certified Risk Professional
Teknis
23 Mei, 30 Mei, 6 Juni & 13 Juni 2015
2
APPMI
40
Diklat Kebijakan Publik Tingkat Lanjutan
Teknis
25-27 Mei 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
41
Competency Based Recruitment & Selection
Teknis
26-28 Mei 2015
1
PPM Manajemen
42
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Teknis
8 - 11 Juni 2015
1
LPKN
43
Training Character Building 4 : Total Action 6 ESQ
Teknis
13- 14 Juni 2015
2
ACT Consulting
44
Diklat IELTS Preparation Course
Teknis
Sesuai Jadwal IALF
2
IALF
45
Diklat Desain Grafis dan Multimedia
Teknis
1-16 Juni 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
46
Creative Thinking Technique
Teknis
10-11 Juni 2015
2
PPM Manajemen
NO
NAMA DIKLAT
JENIS DIKLAT
JADWAL DIKLAT
REALISASI PESERTA
PENYELENGGARA
47
Diklat Kehumasan
Teknis
15-19 Juni 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
48
Diklat Ekonometrika
Teknis
15-18 Juni 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
49
Diklat Hukum Beracara di Pengadilan
Teknis
22-26 Juni 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
50
Diklat Training Needs Analysis
Teknis
22-26 Juni 2015
1
Pusdiklat KU, Kemenkeu
51
Writing and Presentation Training
Teknis
10 - 12 Juni 2015
23
AIPEG
52
Diklatpim Tk. III
Struktural
22 Juni - 5 November 2015
3
LAN
53
GRE Preparation Class
Teknis
Juli - September 2015
1
KAPLAN
54
Diklat Sekretaris Pimpinan
Teknis
10-14 Agustus 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
55
Project Management
Teknis
11-13 Agustus 2015
2
PPM Manajemen
56
Diklat Bussiness English
Teknis
18-26 Agustus 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
57
Diklat Penerapan Disiplin & Prestasi Kerja PNS
Teknis
19 - 20 Agustus 2015
5
LPKN
58
Supply Chain Management
Teknis
19-21 Agustus 2015
2
PPM Manajemen
59
Assessment Center Assessor Certification
Teknis
24 - 28 Agustus 2015
2
PPM Manajemen
60
Akses dan Survey Pasar Ekspor melalui Internet
Teknis
25 - 27 Agustus 2015
3
BBPPEI, Kementerian Perdagangan
61
Diklat Data Center
Teknis
31 Agustus - 3 September 2015
2
Pusdiklat KU, Kemenkeu
62
Negotiation Skill for Business
Teknis
01-03 September 2015
2
PPM Manajemen
63
Workshop Capacity Building
Teknis
4 - 5 September 2015
344
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
64
Diklat Bahasa Inggris : General English
Teknis
9 September s.d. 12 Desember 2015
6
LBI Universitas Indonesia
65
Pelatihan Bahasa Belanda
Teknis
9 September s.d. 12 Desember 2015
1
LBI Universitas Indonesia
66
Certified Risk Professional
Teknis
12 Sept 2015, 19 Sept 2015, 26 Sept 2015, & 3 Oktober 2015
1
APPMI
67
Assessment Center dan Pengembangan Manusia
Teknis
15 - 17 September 2015
3
PASSTI
68
2015 Seminar on Economic Cooperation Project Development for Pan-Beibu Gulf
Shortcourse
15 - 29 Setember 2015
1
Pemerintah RRT
69
2015 Seminar on Economy and Finance Administration for Developing Countries
Shortcourse
25 September - 15 Oktober 2015
1
Pemerintah RRT
70
Strategic Decision Making
Teknis
22-23 September 2015
2
PPM Manajemen
71
Minaut Indonesia - Problem Solving and Decision Making
Teknis
28 September - 2 Oktober 2015
1
PPM Manajemen
NO
NAMA DIKLAT
JENIS DIKLAT
JADWAL DIKLAT
REALISASI PESERTA
PENYELENGGARA
72
Marketing Management
Teknis
29 September - 1 Oktober 2015
2
PPM Manajemen
73
Diklat Analisis Makroekonomi Tingkat Menengah
Teknis
29 - 30 September 2015
15
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
74
Audit Intern Tingkat Dasar II
Teknis
28 September - 9 Oktober 2015
1
YPIA
75
Diklat Photoshop
Teknis
5 - 6 Oktober 2015
7
Telkom PDC
76
Kongres XIII dan Seminar Ilmiah Pustakawan Indonesia
Teknis
6 - 9 Oktober 2015
4
Ikatan Pustakawan Indonesia
77
Marketing Plan Advantage
Teknis
07-09 Oktober 2015
2
PPM Manajemen
78
Effective Leadership
Teknis
12 - 13 Oktober 2015
3
PPM Manajemen
79
Talent Management
Teknis
12 - 13 Oktober 2015
2
PPM Manajemen
80
Seminar on Trade Facilitation for Developing Countries
Shortcourse
16 Oktober - 5 November 2015
1
Pemerintah RRT
81
National Anti Fraud Conference
Teknis
21 - 22 Oktober 2015
3
ACFE
82
Leader as A Coach
Teknis
21 - 22 Oktober 2015
3
PPM Manajemen
83
Diklat Prajabatan Gol III
Struktural
28 Oktober s.d. 10 Desember 2015
24
BPPK, Kemenkeu
84
Audit Intern Tingkat Dasar I
Teknis
2 - 13 November 2015
1
YPIA
85
Manajemen Ekspor Impor Plus Simulasi
Teknis
3 - 11 November 2015
2
BBPPEI, Kementerian Perdagangan
86
Pelatihan C Panel dan Hosting Management
Teknis
4 - 6 November 2015
9
TELKOM PCC
87
Workload Analysis
Teknis
11 - 12 November 2015
4
PPM Manajemen
88
Audit Intern Tingkat Manajerial
Teknis
16 - 25 November 2015
1
YPIA
89
Feasibility Study
Teknis
18-20 November 2015
2
PPM Manajemen
90
Human Capital National Conference
Teknis
18 - 19 November 2015
2
PPM Manajemen
91
Pelatihan Service Excellence
Teknis
19 - 21 November 2015
15
DT Insani
92
Certified Risk Professional
Teknis
21 November 2015, 28 November 2015, 5 November 2015. & 12 November 2015
2
APPMI
93
MC dan Protokoler
Teknis
8 - 9 Desember 2015
8
Cerdas Training Centre
94
Diklat Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Teknis
14 - 17 Desember 2015
7
LPKN
For
Suistainable
Competitive
1087
LAMPIRAN III DAFTAR REGULASI YANG DIKOORDINASIKAN DI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TAHUN 2015
No
Nomor Peraturan
Tentang
Peraturan Pemerintah 1
Nomor 1 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Geo Dipa Energi
2
Nomor 3 Tahun 2015
Kewenangan Pemerintah yang bersifat Nasional di Aceh
3
Nomor 4 Tahun 2015
Pelaksanaan Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
4
Nomor 5 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
5
Nomor 6 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
6
Nomor 7 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negera Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pusat Statistik
7
Nomor 8 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pemuda dan Olah Raga
8
Nomor 9 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pariwisata
9
Nomor 10 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
10
Nomor 11 Tahun 2015
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan
11
Nomor 12 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Damri
12
Nomor 14 Tahun 2015
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035
13
Nomor 15 Tahun 2015
Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Bahan Bakar Minyak Untuk Kapal Angkutan Laut Luar Negeri
14
Nomor 18 Tahun 2015
Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di Bidangbidang Usaha Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu
No
Nomor Peraturan
Tentang
15
Nomor 19 Tahun 2015
Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Agama
16
Nomor 20 Tahun 2015
Praktik Akuntan Publik
17
Nomor 21 Tahun 2015
Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia Dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia
18
Nomor 22 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara
19
Nomor 23 Tahun 2015
Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak Dan Gas Bumi Di Aceh
20
Nomor 24 Tahun 2015
Penghimpunan Dana Perkebunan
21
Nomor 25 Tahun 2015
Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan Saham Baru Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Kawasan Berikat Nusantara
22
Nomor 27 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Hutama Karya
23
Nomor 28 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Adhi Karya Tbk
24
Nomor 29 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) Pt Waskita Karya Tbk
25
Nomor 30 Tahun 2015
Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil
26
Nomor 39 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT PAL Indonesia
27
Nomor 40 Tahun 2015
Penyerahan Air Bersih Yang Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
28
Nomor 41 Tahun 2015
Pembangunan Sumber Daya Industri
No
Nomor Peraturan
Tentang
29
Nomor 42 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
30
Nomor 44 Tahun 2015
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian
31
Nomor 45 Tahun 2015
Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun
32
Nomor 46 Tahun 2015
Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
33
Nomor 47 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
34
Nomor 48 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
35
Nomor 49 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Bulog
36
Nomor 55 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
37
Nomor 56 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka
38
Nomor 60 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua
39
Nomor 61 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur
40
Nomor 62 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial
41
Nomor 63 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Geo Dipa Energi
No
Nomor Peraturan
Tentang
42
Nomor 64 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
43
Nomor 67 Tahun 2015
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
44
Nomor 68 Tahun 2015
Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha
45
Nomor 69 Tahun 2015
Impor Dan Penyerahan Alat Angkutan Tertentu Dan Penyerahan Jasa Kena Pajak Terkait Alat Angkutan Tertentu Yang Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai
46
Nomor 70 Tahun 2015
Jaminan Kecelakaan Kerja Dan Jaminan Kematian Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara
47
Nomor 74 Tahun 2015
Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Jasa Kepelabuhanan Tertentu Kepada Perusahaan Angkutan Laut Yang Melakukan Kegiatan Angkutan Laut Luar Negeri
Peraturan Presiden 1
Nomor 1 Tahun 2015
Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan Pembangunan Waduk Jatigede
2
Nomor 2 Tahun 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019
3
Nomor 3 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015
4
Nomor 4 Tahun 2015
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5
Nomor 5 Tahun 2015
Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor
6
Nomor 6 Tahun 2015
Badan Ekonomi Kreatif
7
Nomor 7 Tahun 2015
Organisasi Kementerian Negara
8
Nomor 8 Tahun 2015
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
9
Nomor 30 Tahun 2015
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
No
Nomor Peraturan
10
Nomor 31 Tahun 2015
11
Nomor 32 Tahun 2015
12
Nomor 33 Tahun 2015
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku
13
Nomor 34 Tahun 2015
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
14
Nomor 36 Tahun 2015
Rincian Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015
15
Nomor 37 Tahun 2015
16
Nomor 38 Tahun 2015
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
17
Nomor 52 Tahun 2015
Pengesahan Protocol To Amend The Framework Agreement On Comprehensive Economic Cooperation Between The Association Of Southeast Asian Nations And The Republic Of India (Protokol Perubahan Kerangka Kerja Persetujuan Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh Antara Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Dan Republik India)
18
Nomor 60 Tahun 2015
19
Nomor 61 Tahun 2015
20
Nomor 69 Tahun 2015
21
Nomor 72 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif
22
Nomor 107 Tahun 2015
Percepatan Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta Dan Bandung
Tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara Di Kalimantan
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara Di Provinsi Papua
Tunjangan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016
Penghimpunan Dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit
Bebas Visa Kunjungan
No
Nomor Peraturan
Tentang
Keputusan Presiden
1
Nomor 5 Tahun 2015
Dewan Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Kalimantan Timur
2
Nomor 14 Tahun 2015
Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
3
Nomor 16 Tahun 2015
Tim Kajian Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Bagi Pembangungan Ekonomi Papua
Intruksi Presiden 1
Nomor 1 Tahun 2015
Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2
Nomor 4 Tahun 2015
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat Di Badan Koordinasi Penanaman Modal
3
Nomor 5 Tahun 2015
Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras Dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah
LAMPIRAN IV Tabel Daftar Produk Peraturan Internal dalam rangka Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015 NO
NOMOR PERMENKO
TENTANG
1.
Nomor 1 Tahun 2015
Hari dan Jam Kerja di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
2.
Nomor 5 Tahun 2015
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3.
Nomor 7 Tahun 2015
Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4.
Nomor 10 Tahun 2015
Quick Wins Kementerian Perekonomian Tahun 2015
5.
Nomor 11 Tahun 2015
Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019
NO
NOMOR KEPMENKO
Koordinator
Bidang
TENTANG
1.
Nomor 4 Tahun 2015
Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 158 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
2.
Nomor 60 Tahun 2015
Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Eselon Ia dan Ib) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3.
Nomor 136 Tahun 2015
Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4.
Nomor 137 Tahun 2015
Tim Penguatan Arsitektur Kinerja dan Restrukturisasi Kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5.
Nomor 139 Tahun 2015
Tim Pengelolaan Data Pokok Kepegawaian di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6.
Nomor 148 Tahun 2015
Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7.
Nomor 160 Tahun 2015
Tim Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO
NOMOR KEPMENKO
TENTANG
8.
Nomor 178 Tahun 2015
Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 136 Tahun 2015 tentang Tim Asistensi Manajemen Perubahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
9.
Nomor 179 Tahun 2015
Perubahan Atas Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 137 Tahun 2015 tentang Tim Penguatan Arsitektur Kinerja dan Restrukturisasi Kegiatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO
NOMOR KEPSESMENKO
TENTANG
1.
Nomor 10 Tahun 2015
Tim Audit Operasional Tahun Anggaran 2015
2.
Nomor 11 Tahun 2015
Tim Reviu Laporan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015
3.
Nomor 12 Tahun 2015
Tim Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015
4.
Nomor 13 Tahun 2015
Tim Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
5.
Nomor 27 Tahun 2015
Tim Pengembangan Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
6.
Nomor 41 Tahun 2015
Perubahan Atas Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tim Pengembangan Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7.
Nomor 42 Tahun 2015
Tim Pembinaan Disiplin Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO
1. 2.
NOMOR SURAT EDARAN SESMENKO
TENTANG
02 Tahun 2015
Format Laporan Perjalana Dinas
03 Tahun 2015
Pakaian Kerja Pegawai Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
NO
NOMOR SURAT EDARAN SESMENKO
TENTANG
04 Tahun 2015
Tenaga Pendukung Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
05 Tahun 2015
Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan /Rapat Di Luar Kantor Di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
06 Tahun 2015
Petunjuk Teknis Penyelenggara Kegiatan Pertemuan / Rapat di Luar Kantor
6.
08 Tahun 2015
Tata Cara Pegawai Negeri Sipil Yang Akan Pindah Tugas Ke Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
7.
11 Tahun 2015
Penetapan kembali Kode Unit Kerja Dalam Tata Persuratan Dinas di Lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian
8.
14 Tahun 2015
Ketentuan dan Kelengkapan Surat Tugas Perjalanan Dinas Para Pejabat dan Pegawai di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3.
4.
5.
LAMPIRAN V Paket-Paket Kebijakan Ekonomi di Tahun 2015
LAMPIRAN VI
Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
1. Tujuan dilaksanakannya Survey analisis budaya kerja ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi pegawai terhadap budaya kerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang berpengaruh terhadap kinerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Survey analisis budaya kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dilakukan dua Tahap. Tahap I dilakukan oleh para Eselon I dan Eselon II untuk menilai budaya kerja para pegawai di lingkungan unit kerjanya, sedangkan Tahap II dilakukan oleh perwakilan Eselon III dan Eselon IV yaitu masing – masing 5 pegawai untuk menilai budaya kerja pimpinan di lingkungan unit kerja Kementerian Koordinator bidang perekonomian. 3. Pendekatan Survey analisis budaya kerja
ini menggunakan
Metode
Organization Culture Index (OCI) oleh Rober A. Cooke& J Clayton Laffery. Metode ini menjelaskan bahwa budaya kerja dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe budaya konstruktif, budaya pasif-defensif, dan tipe budaya agresif-ofensif. 4. Tipe budaya konstruktif merupakan tipe budaya yang dinilai mendorong pegawai untuk berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan suatu tugas. Tipe ini memiliki keyakinan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan, aktualisasi diri, penghargaan, dan kerjasama tim. Tipe budaya pasif-defensif memiliki keyakinan bahwa seorang pegawai berinteraksi dengan pegawai lain jika tidak mengancam keamanan kerja sendiri. Budaya agresif-ofensif memfokuskan pada kerja keras pegawai untuk mencapai tujuannya. Tipe budaya seperti ini mempunyai keyakinan normatif yang mencerminkan oposisi, kekuasaan, kompetitif, dan perfeksionis. 5. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian adalah sebagai Berikut :
A. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I Nilai Rata-Rata penilaian Eselon I dan II terhadap budaya pimpinan di lingkungan Kemenko Perekonomian adalah sebagai berikut :
1. Constructive Culture = 2,80 Dengan nilai rata – rata 2,80 mengindikasikan bahwa tipe culture ini cenderung sering diterapkan oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian. Tipe ini ditunjukkan dari beberapa indikator berikut ini : a. Achievement : 2,71 Nilai rata – rata 2,71 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai mampu menetapkan sasaran/taget, menerima dan berbagi tanggung jawab dengan baik, mempu menerima
isu/tugas
yang
menantang
serta
bersifat
realistik
ketika
menyelesaikan tugas. b. Being the best : 2,75 Nilai rata – rata 2,75 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian
koordinator
bidang
perekonomian
sudah
baik
dalam
menunjukkan keinginan yang kuat untuk belajar, komitmen terhadap visi organisasi, menerima perubahan, memecahkan masalah dengan kreatif serta bersifat defensif. c. Developing other : 2,76 Nilai rata – rata 2,76 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian
koordinator
bidang
perekonomian
dinilai
mampu
mengembangkan pengetahuan mereka, menyelesaikan konflik secara konstruktif, berani memberikan masukan dalam pengambilan keputusan sertamampu memotivasi pimpinan dan pegawai lain untuk menyelesaikan pekerjaan. d. Teamwork : 2.96 Nilai rata – rata indikator ini mendapat nilai tertinggi yaitu 2.96, ini mengidentifikasikan
bahwa
pegawai
kementerian
koordinator
bidang
perekonomian sering mencerminkan sikap kooperatif, ramah, menunjukkan
perhatian yang tulus kepada pimpinan serta dinilai mampu merima perubahan.
2. Agresive/Offensive Culture = 1,16. Dengan nilai rata – rata 1,16 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai “hanya sekali” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya. Tipe ini ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini : a. Oppotisional : 0,83 Nilai rata – rata 0,83 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai sangat jarang bersikap oposisi. Pegawai dinilai jarang menentang ide baru, mencari kesalahan pegawai lain dan bersikap kritis untuk melemahkan pegawai lain. b. Power : 1,31 Nilai rata – rata 1.31 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian “hanya sekali” bersikap ingin mengkontrol
semuanya
menggunakan
kekuasaan
sesuai dalam
kehendaknya bertindak
sendiri,
dan
percaya
kurang
dalam
mempercayai
pegawailain unyuk bekerja sama menyelesaikan tugas. c. Competitif 1,06 Nilai rata – rata 1,06 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung hanya sekali bersikap berkompetisi daripada bekerja sama, mempunyai keinginan kuat untuk menang sendiri, konsisten membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merendahkan pegawai. d. Perfectionist : 1,45 Nilai rata – rata 1,45 mengindikasikan bahwa pegawau di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung “hanya sekali” melakukan sikap tidak mau membuat kesalahan, menentukan sasaran yang tidak realistik, secara pribadi memeriksa setiap detil bagian pekerjaan serta menunjukkan stress kerja.
3. Passive /Defensive Culture = 1,91. Dengan nilai rata – rata 1,91 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “hanya sekali” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya.
Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini : a. Approval: 1,96 Nilai rata – rata 1,96 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai cenderung kadangkadang menentukan sasaran untuk menyenangkan pegawai, mendukung pejabat yang mempunyai kekuasaan tertinggi, setuju dengan semua orang mengenai keamana, dan enggan menghadapi konflik. b. Conventional : 2.70 Nilai rata – rata 2,70 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap memperlakukan aturan lebih penting daripada kinerja, mengikuti kebijakan dan aturan, dapat diandalkan dan konstan dalam bertindak dan menentukan sasaran/target. c. Dependent : 1,79 Nilai rata – rata 1,79 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung kadang-kadang bersikap bergantung pada orang lain untuk arahan kerja, tidak menantang orang lain bahkan saat mengetahui tidak benar dan bertujuan untuk menyenangkan semau orang dalam berbagai isu. d. Avoidance : 1,20 Nilai rata – rata 1,20 mengindikasikan bahwa pegawai di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian hanya sekali melakukan sikap bersembunyi ketika ada isu, menghindari konflik, mempunyai kesulitan dalam mengambil keputusan serta tidak mempunyai komitmen dalam menghadapi isu.
Hasil Tabulasi Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I ( Penilaian Eselon I dan II Terhadap Budaya Pegawai)
Indikator Pertanyaan Ins
Sekre
D. I
Unit Kerja D. II D.III D.IV
D.V
D.VI D.VII
Total
Constructive Culture Achievement (pencapaian) Jumlah Rata- rata Being the best You can be (menjadi yang terbaik) Jumlah Rata- rata Developing other (memperkembangkan orang lain) Jumlah Rata- rata Teamwork (Kerja sama Tim) Jumlah Rata- rata Jumlah Rata - Rata Agresive/Offensive Culture Oppositional (Bersifat oposisi) Jumlah Rata- rata Power (Kekuasaan) Jumlah Rata- rata Competitive (Kompetitif) Jumlah Rata- rata Perfectionistic Jumlah Rata- rata Jumlah Rata - Rata Passive/Defensive Culture Approval (menyetujui) Jumlah Rata- rata Conventional Jumlah Rata- rata Dependent Jumlah Rata- rata Avoidance (menghindar) Jumlah Rata- rata Jumlah Rata - Rata
2,25
3,17 3,10 2,95 2,90 2,83 3,00 2,45
1,75
2,71
2,00
3,08 3,30 2,90 2,90 3,08 3,45 2,45
1,63
2,75
2,00
3,25 3,25 2,85 2,70 3,08 3,30 2,50
1,88
2,76
3,00 2,31
3,67 3,75 3,15 3,20 3,33 3,65 2,65 3,29 3,35 2,96 2,93 3,08 3,35 2,51
0,25 1,38
2,96 2,80
0,00
1,33 0,55 1,40 1,20 0,92 1,50 0,30
0,25
0,83
0,75
1,50 1,10 1,60 1,45 2,00 2,15 0,95
0,25
1,31
0,50
1,40 1,40 1,30 1,40 0,67 1,60 1,00
0,25
1,06
0,75 0,50
1,50 1,50 1,85 1,55 1,75 2,55 1,10 1,43 1,14 1,54 1,40 1,33 1,95 0,84
0,50 0,31
1,45 1,16
2,00
2,00 1,50 2,50 2,00 2,25 2,45 1,65
1,25
1,96
4,00
2,58 2,75 2,60 2,85 2,75 3,30 2,10
1,38
2,70
2,25
2,33 1,50 2,45 1,45 1,92 1,50 1,55
1,13
1,79
1,00 2,31
1,42 1,15 2,00 1,35 1,25 1,20 0,90 2,08 1,73 2,39 1,91 2,04 2,11 1,55
0,50 1,06
1,20 1,91
Survey Analisis Budaya Kerja Tahap I (Penilaian Eselon I dan II Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Achievement Avoidance
Being The Best 2.71
2.75
Dependent 1.79 Conventional
Developing 2.76
1.2
2.96
2.7
Teamwork
0.83 1.96
1.45 1.06
1.31
Approval
Oppositional
Perfectionistic
Power Competitive
Skala penilaian (0 - 4)
B. Hasil Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II Nilai Rata-Rata penilaian Eselon III dan IV terhadap budaya pimpinan di lingkungan Kemenko Perekonomian adalah sebagai berikut : 1. Constructive Culture = 2,74. Dengan nilai rata – rata 2,74 mengindikasikan bahwa tipe culture ini cenderung sering diterapkan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugasnya di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian. Tipe ini ditunjukkan dari beberapa indikator berikut ini : a. Achievement : 2,74 Nilai rata – rata 2,74 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai mampu menetapkan sasaran/taget, mampu menerima dan berbagi tanggung jawab, mempu menerima isu/tugas yang menantang serta bertindak penuh pemikiran ketika mendiagnosa permasalahan. b. Being the best : 2,76 Nilai rata – rata 2,76 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian
koordinator
bidang
perekonomian
sudah
baik
dalam
menunjukkan komitmen terhadap visi organisasi, menerima perubahan, memecahkan masalah dengan kreatif serta bersifat defensif. c. Developing other : 2,63 Nilai rata – rata 2,63 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung sering mendorong pegawai
untuk
mengembangkan
pengetahuan
mereka,
membantu
menyelesaikan konflik secara konstruktif, melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan serta memotivasi pegawai. d. Teamwork : 2.82 Nilai rata – rata indikator ini mendapat nilai tertinggi yaitu 2.82, ini mengidentifikasikan
bahwa
pimpinan
kementerian
koordinator
bidang
perekonomian sering mencerminkan sikap kooperatif, ramah, menunjukkan perhatian yang tulus kepada pegawai serta dinilai mampu merima perubahan.
2. Agresive/Offensive Culture = 1,84. Dengan nilai rata – rata 1,84 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “kadangkadang” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya.
Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini : a. Oppotisional : 1,36 Nilai rata – rata 1,36 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai hanya sekali bersikap menentang ide baru, mencari kesalahan dan bersikap kirtis hanya karena ingin saja. b. Power : 2,27 Nilai rata – rata 2,27 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap ingin mengkontrol semuanya, percaya dalam menggunakan kekuasaan dalam bertindak, kurang mempercayai pegawai dan jarang membuat kesalahan. c. Competitif 1,58 Nilai rata – rata 1,58 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung hanya sekali bersikap berkompetisi daripada bekerja sama, mempunyai keinginan kuat untuk menang, konsisten membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merendahkan pegawai. d. Perfectionist : 2,13 Nilai rata – rata 2,13 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian cendrung kadang – kadang melakukan sikap tidak mau membuat kesalahan, menentukan sasaran yang tidak realistik, secara pribadi memeriksa setiap detil bagian pekerjaan serta menunjukkan stress kerja.
3. Passive /Defensive Culture = 2,04. Dengan nilai rata – rata 2,04 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai masih cendrung “kadang-
kadang” menerapkan culture ini dalam melaksanakan tugasnya.
Tipe ini
ditunjukkan oleh beberapa indikator berikut ini : a. Approval: 2,29 Nilai rata – rata 2,29 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian dinilai cenderung kadangkadang menentukan sasaran untuk menyenangkan pegawai, mendukung pejabat yang mempunyai kekuasaan tertinggi, setuju dengan semua orang mengenai keamana, dan enggan menghadapi konflik. b. Conventional : 2.49 Nilai rata – rata 2,49 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian kadang-kadang bersikap memperlakukan aturan lebih penting daripada kinerja, mengikuti kebijakan dan aturan, dapat diandalkan dan konstan dalam bertindak dan menentukan sasaran/target c. Dependent : 1,93 Nilai rata – rata 1,93 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordianator bidang perekonomian cendrung kadang-kadang bersikap bergantung pada orang lain untuk arahan kerja, tidak menantang orang lain bahkan saat mengetahui tidak benar dan bertujuan untuk menyenangkan semau orang dalam berbagai isu. d. Avoidance : 1,44 Nilai rata – rata 1,44 mengindikasikan bahwa pimpinan di lingkungan kementerian koordinator bidang perekonomian hanya sekali melakukan sikap bersembunyi ketika ada isu, menghindari konflik, mempunyai kesulitan dalam mengambil keputusan serta tidak mempunyai komitmen dalam menghadapi isu.
Hasil Tabulasi Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II ( Penilaian Eselon III dan IV Terhadap Pimpinan)
Indikator Pertanyaan Sekre
D.I
D.II
Unit Kerja D.III D.IV
D.V
D.VI D.VII
Total
Constructive Culture
Achievement (pencapaian) Jumlah Rata- rata Being the best You can be (menjadi yang terbaik) Jumlah Rata- rata Developing other (memperkembangkan orang lain) Jumlah Rata- rata Teamwork (Kerja sama Tim) Jumlah Rata- rata Jumlah rata -rata Agresive/Offensive Culture Oppositional (Bersifat oposisi) Jumlah Rata- rata Power (Kekuasaan) Jumlah Rata- rata Competitive (Kompetitif) Jumlah Rata- rata Perfectionistic Jumlah Rata- rata Jumlah rata - rata Passive/Defensive Culture Approval (menyetujui) Jumlah Rata- rata Conventional Jumlah Rata- rata Dependent Jumlah Rata- rata Avoidance (menghindar) Jumlah Rata- rata Jumlah rata - rata
2,93 2,65 2,75 2,65 2,81 2,60 2,95
2,55
2,74
3,03 2,40 2,70 2,75 2,63 3,30 2,70
2,60
2,76
3,02 2,20 2,75 2,05 3,13 3,00 2,35
2,55
2,63
3,45 2,55 2,95 2,65 3,25 3,00 2,25 3,11 2,45 2,79 2,53 2,95 2,98 2,56
2,45 2,54
2,82 2,74
0,75 1,55 1,15 1,45 1,75 1,45 1,50
1,30
1,36
1,88 2,25 2,40 1,95 2,94 2,25 2,35
2,15
2,27
0,97 1,95 1,30 1,25 2,25 2,05 1,65
1,25
1,58
1,67 1,80 1,90 1,75 2,56 2,15 2,65 1,32 1,89 1,69 1,60 2,38 1,98 2,04
2,55 1,81
2,13 1,84
2,27 2,40 1,35 2,20 3,13 2,10 2,40
2,45
2,29
2,35 2,30 2,30 2,90 2,56 2,85 2,25
2,40
2,49
1,63 1,90 1,55 1,50 3,13 2,05 1,80
1,90
1,93
0,85 1,90 0,95 1,70 2,00 1,45 1,30 1,78 2,13 1,54 2,08 2,70 2,11 1,94
1,35 2,03
1,44 2,04
Survey Analisis Budaya Kerja Tahap II (Penilaian Eselon III dan IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Achievement Avoidance
Being The Best
2.74 Dependent
2.76
Developing
1.44
2.63
1.93 2.49
Conventional
2.82
Teamwork
1.36 2.29 Approval
2.13
1.58
Perfectionistic
Oppositional
Power Competitive
Skala penilaian (0 - 4)
2.27
P
PROFESIONAL
I
INTEGRITAS
K
KERJA SAMA
I
INOVASI
R
RESPONSIBILITY (Tanggung Jawab)