No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGAH MARET 2016
RINGKASAN
Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah selama periode 2012 – 2016 cenderung mengalami penurunan, meskipun di akhir-akhir periode mengalami fluktuasi. Tahun 2012 pada bulan Maret jumlah penduduk miskin sebanyak 420,05 ribu jiwa (15,40 persen), bulan September 2012 sebanyak 410,98 ribu jiwa (14,94 persen), bulan Maret 2013 sebanyak 406,97 ribu jiwa (14,67 persen), bulan September 2013 sebanyak 400,41 ribu jiwa (14,32 persen), bulan Maret 2014 sebanyak 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), bulan September 2014 sebanyak 387,06 ribu jiwa (13,61 persen), bulan Maret 2015 sebanyak 421,63 ribu jiwa (14,66 persen), bulan September 2015 sebanyak 406,34 ribu jiwa (14,07 persen), dan bulan Maret 2016 sebanyak 420,52 ribu jiwa (14,45 persen).
Penduduk miskin di Sulawesi Tengah keadaan September 2015 sebanyak 406,34 ribu jiwa (14,07 persen) sedangkan keadaan Maret 2016 sebanyak 420,52 ribu jiwa (14,45 persen). Hal tersebut berarti tingkat kemiskinan naik sebanyak 14,18 ribu jiwa atau naik 0,38 persen point. Selama periode September 2015 – Maret 2016, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 3,80 ribu jiwa, sedangkan di daerah perdesaan bertambah sekitar 17,98 ribu jiwa.
Periode September 2015 – Maret 2016, Garis Kemiskinan naik sebesar 4,67 persen, yaitu dari Rp. 358.892,- per kapita per bulan pada September 2015 menjadi Rp. 375.659,- per kapita per bulan pada Maret 2016.
Periode September 2015 – Maret 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan peningkatan dari 2,37 menjadi 2,72. Hal tersebut mengindikasikan ratarata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengarah semakin membesar artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh di bawah garis kemiskinan atau ke arah yang kurang baik.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik dari 0,60 pada periode September 2015 menjadi 0,73 pada periode Maret 2016. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.
Berita Resmi Statistik No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
1
1.
Perkembangan Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah, 2012 - 2016 Selama 5 (lima) tahun terakhir, yaitu periode 2012-2016, perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah cenderung mengalami penurunan, walaupun di penghujung periode mengalami fluktuasi, sebagaimana terlihat pada Tabel 1. Pada bulan Maret 2012 jumlah penduduk miskin sebanyak 420,05 ribu jiwa (15,40 persen), bulan September 2012 sebanyak 410,98 ribu jiwa (14,94 persen), bulan Maret 2013 sebanyak 406,97 ribu jiwa (14,67 persen), bulan September 2013 sebanyak 400,41 ribu jiwa (14,32 persen), bulan Maret 2014 sebanyak 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), bulan September 2014 sebanyak 387,06 ribu jiwa (13,61 persen), bulan Maret 2015 sebanyak 421,63 ribu jiwa (14,66 persen), bulan September 2015 sebanyak 406,34 ribu jiwa (14,07 persen), dan bulan Maret 2016 sebanyak 420,52 ribu jiwa (14,45 persen). Pada periode September 2015 – Maret 2016 terjadi peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin sebesar 14,18 ribu jiwa dengan perubahan 0,38 persen point. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah 2012 - 2016
Tahun (1)
2012 (Maret) 2012 (Sept) 2013 (Maret) 2013 (Sept) 2014 (Maret) 2014 (Sept) 2015 (Maret) 2015 (Sept) 2016 (Maret)
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu)
Persentase Penduduk Miskin
Perubahan (persen point)
Kota
Desa
Kota+Desa
Akselerasi (persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
61,38
358,67
420,05
-3,14
9,24
17,38
15,40
-0,64
60,40
350,58
410,98
-2,16
9,02
16,85
14,94
-0,46
60,02
346,95
406,97
-0,98
8,90
16,53
14,67
-0,27
64,37
336,04
400,41
-1,61
9,45
15,89
14,32
-0,35
67,08
325,57
392,65
-1,94
9,77
15,27
13,93
-0,39
71,65
315,41
387,06
-1,42
10,35
14,66
13,61
-0,32
77,97
343,66
421,63
8,93
10,93
15,90
14,66
1,05
79,25
327,09
406,34
-3,63
11,06
15,07
14,07
-0,59
75,45
345,07
420,52
3,49
10,18
15,91
14,45
0,38
Kota
Desa
Kota+Desa
(6)
(7)
(8)
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2 Berita Resmi Statistik No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
(9)
2.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin September 2015 – Maret 2016 Jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada Maret 2016 sebesar 420,52 ribu jiwa (14,45 persen). Jika dibandingkan penduduk miskin pada September 2015 sebesar 406,34 ribu jiwa (14,07 persen), secara absolut jumlah penduduk miskin naik sebesar 14,18 ribu jiwa, sedangkan secara relatif juga mengalami kenaikan 0,38 persen point. Selama periode tersebut, penduduk miskin di daerah perkotaan secara absolut berkurang sebesar 3,80 ribu jiwa, sedangkan di daerah perdesaan bertambah sebesar 17,98 ribu jiwa. Jika dilihat tingkat akselerasinya, peningkatan penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada periode September 2015 - Maret 2016 meningkat sebesar 3,49 persen. (Tabel 1).
3.
Perubahan Garis Kemiskinan September 2015 - Maret 2016 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Periode September 2015 - Maret 2016, akselerasi Garis Kemiskinan naik sebesar 4,67 persen, yaitu dari Rp.358.892,- pada bulan September 2015 menjadi Rp.375.659,pada bulan Maret 2016. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2015, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 76,35 persen, naik menjadi 77,17 persen pada Maret 2016 (tabel 2).
Berita Resmi Statistik No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
3
Tabel 2. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin menurut Daerah, September 2015 - Maret 2016
Makanan
Bukan Makanan
Total
Jumlah penduduk miskin (ribu)
September 2015
264.458
112.038
376.496
79,25
11,06
Maret 2016
275.962
115.108
391.070
75,45
10,18
September 2015
277.186
75.894
353.080
327,09
15,07
Maret 2016
291.258
79.134
370.392
345,07
15,91
September 2015
274.027
84.865
358.892
406,34
14,07
Maret 2016
289.910
85.749
375.659
420,52
14,45
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Daerah/ Tahun
Persentase penduduk miskin
Perkotaan
Perdesaan
Kota+Desa
Sumber: Diolah dari data Susenas
4.
Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan Dimensi lain yang perlu diperhatikan selain jumlah dan persentase penduduk miskin adalah tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan. Pada periode September 2015 - Maret 2016, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kenaikan dari 2,37 pada September 2015 menjadi 2,72 pada Maret 2016. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan atau ke arah yang kurang baik. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perkotaan mengalami kenaikan dari 1,41 menjadi 2,69 sementara daerah pedesaan menunjukkan naik dari 1,89 menjadi 3,01 (tabel 3). Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) secara umum juga naik dari 0,60 menjadi 0,73 pada periode yang sama. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk
4 Berita Resmi Statistik No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
miskin semakin melebar. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan pada bulan September 2015 sebesar 0,32 naik menjadi 0,53 pada bulan Maret 2016. Sementara di daerah perdesaan pada periode yang sama angka indeks tersebut juga mengalami kenaikan dari 0,70 menjadi 0,79.
Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Sulawesi Tengah menurut Daerah, Maret 2015 - Maret 2016 Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
1,78 1,41 1,89
2,76 2,69 3,01
2,52 2,37 2,72
0,43 0,32 0,53
0,74 0,70 0,79
0,66 0,60 0,73
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Maret 2015 September 2015 Maret 2016 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Maret 2015 September 2015 Maret 2016 Sumber: Diolah dari data Susenas
Berita Resmi Statistik No. 40/07/72/Th. XIX, 18 Juli 2016
5