No. 05/01/72/Th. XVIII, 02 Januari 2015
PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGAH SEPTEMBER 2014 RINGKASAN
Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah selama periode 2010–2014 terus mengalami penurunan, masing-masing tahun 2010 sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen), bulan Maret 2011 sebanyak 424,39 ribu jiwa (15,83 persen), bulan September 2011 sebanyak 433,66 ribu jiwa (16,04 persen), bulan Maret 2012 sebanyak 420,05 ribu jiwa (15,40 persen), bulan September 2012 sebanyak 410,98 ribu jiwa (14,94 persen), bulan Maret 2013 sebanyak 406,97 ribu jiwa (14,67 persen), bulan September 2013 sebanyak 400,41 ribu jiwa (14,32 persen), bulan Maret 2014 sebanyak 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), dan bulan September 2014 sebanyak 387,06 ribu jiwa (13,61 persen).
Penurunan penduduk miskin di Sulawesi Tengah bulan Maret 2014-September 2014 sebanyak 5,59 ribu jiwa atau turun 0,32 persen point, dengan tingkat akselerasi sebesar 1,42 persen. Selama periode Maret 2014–September 2014, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 4,57 ribu jiwa dan di daerah perdesaan berkurang sekitar 10,16 ribu jiwa.
Garis Kemiskinan periode Maret 2014–September 2014 naik sebesar 5,15 persen, yaitu dari 311.993,- per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp. 328.063,- per kapita per bulan pada September 2014.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) periode Maret 2014–September 2014, menunjukkan penurunan dari 2,18 menjadi 2,11. Hal tersebut mengindikasikan rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan mengarah semakin mengecil artinya rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang lebih baik.
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan dari 0,52 pada bulan Maret 2014 menjadi 0,55 pada bulan September 2014. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVIII, 02Januari 2015
1
1.
Perkembangan Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah, 2010–2014 Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah selama periode 2010–2014 mengalami penurunan secara signifikan, sebagaimana terlihat pada Tabel 1. Tahun 2010 jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah sebanyak 474,99 ribu jiwa (18,07 persen), bulan Maret 2011 sebanyak 424,39 ribu jiwa (15,83 persen), bulan September 2011 sebanyak 433,66 ribu jiwa (16,04 persen), bulan Maret 2012 sebanyak 420,05 ribu jiwa (15,40 persen), bulan September 2012 sebanyak 410,98 ribu jiwa (14,94 persen), bulan Maret 2013 sebanyak 406,97 ribu jiwa (14,67 persen), bulan September 2013 sebanyak 400,41 ribu jiwa (14,32 persen), bulan Maret 2014 sebanyak 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), dan bulan September 2014 sebanyak 387,06 ribu jiwa (13,61 persen). Pada periode Maret 2014–September 2014 terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 5,59 ribu jiwa, atau turun 0,32 persen point. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Sulawesi Tengah 2010 - 2014
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu) Kota
Desa
Kota+Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
2010
54,22
420,77
62,01
2011 (Maret) 2011 (Sept) 2012 (Maret) 2012 (Sept) 2013 (Maret) 2013 (Sept) 2014 (Maret) 2014 (Sept)
Akselerasi (persen)
Persentase Penduduk Miskin
Perubahan (persen point)
Kota
Desa
Kota+Desa
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
474,99
-3,02
9,82
20,26
18,07
-0,91
362,38
424,39
-10,65
9,46
17,89
15,83
-2,24
66,14
367,52
433,66
2,18
10,05
17,96
16,04
0,21
61,38
358,67
420,05
-3,14
9,24
17,38
15,40
-0,64
60,40
350,58
410,98
-2,16
9,02
16,85
14,94
-0.46
60,02
346,95
406,97
-0,98
8,90
16,53
14,67
-0.27
64,37
336,04
400,41
-1,61
9,45
15,89
14,32
-0.36
67,08
325,57
392,65
-1,94
9,77
15,27
13,93
-0.39
71,65
315,41
387,06
-3,33
10,35
14,66
13,61
-0.32
Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2 Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVIII, 02 Januari 2015
2.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Maret 2014-September 2014 Jumlah dan persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah keadaan September 2014 sebesar 387,06 ribu jiwa (13,61 persen). Jika dibandingkan penduduk miskin keadaan Maret 2014 sebesar 392,65 ribu jiwa (13,93 persen), secara absolut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 5,59 ribu jiwa atau secara relatif mengalami penurunan 0,32 persen point. Jika dilihat tingkat akselerasi pengurangan penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada periode Maret 2014–September 2014 terjadi penurunan sebesar 1,42 persen. Dalam periode tersebut pula terlihat bahwa jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan secara absolut bertambah sebesar 4,57 ribu jiwa, sedangkan di daerah perdesaan berkurang sebesar 10,16 ribu jiwa (lihat tabel 1).
3.
Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2014-September 2014 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan. Periode Maret 2014–September 2014, akselerasi Garis Kemiskinan naik sebesar 5,15 persen, yaitu dari Rp.311.993,- keadaan Maret 2014 menjadi Rp.328.063,- pada September 2014. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2014, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 76,96 persen, naik menjadi 77,43 persen pada September 2014 (tabel 2).
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVIII, 02Januari 2015
3
Tabel 2. Garis Kemiskinan di Sulawesi Tengah Menurut Komponen dan Daerah Maret 2014 - September 2014
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln)
Daerah/ Tahun
Makanan
Bukan Makanan
Total
Maret 2014
237.562
99.338
336.900
September 2014
245.755
104.222
Maret 2014
240.937
September 2014
% Perubahan GK Total
Sumbangan GK (%) Makanan
Bukan Makanan
Total
-
70,51
29,49
100
349.978
3,88
70,22
29,78
100
63.038
303.975
-
79,26
20,74
100
256.682
64.327
321.009
5,60
79,96
20,04
100
Maret 2014
240.115
71.878
311.993
-
76,96
23,04
100
September 2014
254.021
74.042
328.063
5,15
77,43
22,57
100
Perkotaan
Perdesaan
Kota+Desa
Sumber: Diolah dari data Susenas
4.
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Dimensi lain yang perlu diperhatikan selain jumlah dan persentase penduduk miskin adalah Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan. Pada periode Maret 2014–September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan penurunan dari 2,18 pada Maret 2014 menjadi 2,11 pada September 2014. Hal tersebut berarti bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati garis kemiskinan atau ke arah yang lebih baik. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk daerah perkotaan mengalami kenaikan dari 1,21 menjadi 2,18, sementara daerah pedesaan menunjukkan
penurunan
dari
2,49
menjadi
2,09
(tabel
3).
Kondisi
tersebut
mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di daerah perdesaan
4 Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVIII, 02 Januari 2015
semakin bergerak ke arah yang lebih baik (mendekati GK), sementara di daerah perkotaan justru semakin menjauhi GK. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Sulawesi Tengah menurut Daerah, Maret 2014 - September 2014 Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
Maret 2014
1,21
2,49
2,18
September 2014
2,18
2,09
2,11
Maret 2014
0,23
0,61
0,52
September 2014
0,65
0,52
0,55
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Sumber: Diolah dari data Susenas
Kondisi serupa juga terjadi pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Secara umum P2 Sulawesi Tengah naik dari 0,52 menjadi 0,55 (tabel 3). Hal tersebut menunjukkan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar. Jika dilihat menurut daerah, nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan naik dari 0,23 pada Maret 2014 menjadi 0,65 pada September 2014, sementara di daerah perdesaan menurun dari 0,61 pada Maret 2014 menjadi 0,52 pada September 2014. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di daerah perkotaan selain lebih lebar dibanding daerah perdesaan, pergerakannya pun semakin menjauh dari kondisi yang diharapkan.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/72/Th. XVIII, 02Januari 2015
5