13
PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR Profil Desa Cihideung Ilir memuat informasi mengenai desa yang dijadikan tempat penelitian. Adapun informasi yang tersaji dalam bab ini adalah mengenai kondisi geografis Desa Cihideung Ilir. Digambarkan juga bagaimana struktur kependudukan yang terbentuk di desa ini yang dilihat dari umur. Sejalan dengan topik penelitian mengenai lansia, maka dalam bab ini juga diberikan informasi mengenai sarana dan prasarana yang disediakan khusus untuk lansia. Keberagaman sosial dan budaya yang tercermin dalam penggunaan bahasa dan mata pencaharian juga dijelaskan dalam bab ini. Bab ini juga memberikan informasi mengenai kelembagaankelembagaan sosial yang ada di Desa Cihideung Ilir. Kondisi Geografis Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa yang tergabung dalam wilayah Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Desa ini berbatasan langsung dengan beberapa desa lain yang masih satu kecamatan maupun dengan desa dari kecamatan yang berbeda. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea, sebelah timur berbatasan dengan Desa Babakan Kecamatan Dramaga, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cihideung Udik dan Cibanteng Kecamatan Ciampea. Desa Cihideung Ilir terletak pada ketinggian 400 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu rata-rata harian desa ini mencapai 25-340C dengan curah hujan 24 mm per tahun 1 . Warna tanah sebagian besar abu-abu dengan tekstur debuan. Tanah yang tergolong ke dalam pesawahan mencapai 57.5 ha dengan rincian sawah irigasi teknis sebanyak 40 ha, sawah irigasi ½ teknis sebanyak 2.5, dan sawah tadah hujan sebanyak 15 ha. Desa Cihideung Ilir terdiri dari 25 Rukun Tetangga (RT) yang tergabung ke dalam 5 Rukun Warga (RW). Struktur Kependudukan Jumlah penduduk yang ada di Desa Cihideung Ilir adalah 9 386 orang. Jumlah tersebut terbagi kedalam 4 862 orang atau 51.80% penduduk lakilaki dan 4 524 orang atau 48.19% penduduk perempuan. Jumlah kepala keluarga ada 2 490 KK dengan kepadatan penduduk 51.43 jiwa/km2. Halaman selanjutnya menyajikan Tabel 2 yang berisi jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Berdasarkan Tabel 2 dapat dihitung umur median untuk menentukan struktur penduduk suatu wilayah atau negara. Rusli (2010) menjelaskan penghitungan umur median dengan menggunakan rumus. Berikut ini adalah rumus yang digunakan: Um = BUm + [ 1
( )
]. k
Kemungkinan terjadi kesalahan penentuan curah hujan, dimana menurut data Renstra Kota Bogor rata-rata curah hujan Bogor mencapai 3000-4000 mm per tahun.
14
Keterangan: Um : Umur median BUm : Batas bawah umur dari kelompok umur yang diperkirakan terdapat umur median P : Jumlah penduduk fxm : Jumlah kumulatif penduduk hingga kelompok umur yang diperkirakan terdapat umur median fUm : Jumlah penduduk kelompok umur yang diperkirakan terdapat umur median k : Interval kelompok umur Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil bahwa umur median penduduk Desa Cihideung Ilir adalah 33.26 tahun. Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk Desa Cihideung Ilir termasuk struktur umur penduduk tua. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan Rusli (2010) mengenai penggolongan umur median sebagai berikut: struktur umur muda memiliki umur median dibawah 20 tahun, struktur umur intermediet memiliki umur median 20-29 tahun, dan struktur umur tua memiliki umur median lebih dari 30 tahun. Tabel 2 Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut kelompok Umur, di Desa Cihideung Ilir, tahun 2009 Usia (tahun)
Laki-laki
Perempuan
0-10
557
720
11-20
710
809
21-30
755
814
31-40
802
648
41-50
465
515
51-60
553
641
61-70
568
462
71+
221
160
Total
4.862
4.524
Sumber: data profil desa tahun 2009 (hasil olah data) Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di Desa Cihideung Ilir meliputi transportasi darat, komunikasi dan informasi, air bersih dan sanitasi, peribadatan, olahraga, kesehatan, pendidikan, serta kebersihan. Terdapat berbagai jalan yang bisa di akses di desa ini yaitu jalan desa beraspal dengan panjang 1.2 km, jalan desa konblok/semen sepanjang 3 km, jalan antar desa beraspal sepanjang 0.7 km, jalan kabupaten beraspal sepanjang 4 km, jalan provinsi beraspal sepanjang 2 km, dan jembatan beton sebanyak sebelas unit.
15
Ada pun pangkalan ojek yang beroperasi di desa ini berjumlah dua unit. Pada data desa tercatat 500 angkutan desa dan 100 ojek. Ada pun telepon umum yang bisa digunakan terdapat satu unit, dan wartel sebanyak dua unit. Penyedian air bersih di desa ini cukup terjamin. Menurut data desa terdapat 150 unit sumur pompa dan juga 2000 unit sumur gali yang tersebar di setiap rumah penduduk atau fasilitas umum. Desa ini juga memperhatikan mengenai sanitasi dengan berdirinya lima unit MCK umum. Mayoritas masyarakat desa Cihideung Ilir beragama Islam. Sarana peribadatan yang ada meliputi delapan buah masjid dan 18 buah langgar atau mushola. Adapun sarana olahraga yang dimiliki oleh Desa Cihideung Ilir adalah enam buah lapangan bulu tangkis dan sepuluh buah meja pingpong. Prasarana kesehatan masyarakat Desa Cihideung Ilir yang telah dibangun adalah dua unit poliklinik desa, delapan unit posyandu, satu unit praktek dokter, dan dua unit rumah bersalin. Tenaga kesehatan yang turut membantu berjumlah 19 orang yang terdiri dari satu orang dokter umum, satu orang dokter gigi, empat orang paramedis, lima orang dukun bersalin terlatih, dua orang bidan, empat orang perawat dan dua orang laboran kesehatan. Desa ini juga memiliki sarana pendidikan seperti gedung SMA dan SMP masing-masing sebanyak satu unit, gedung SD sebanyak empat unit, gedung TK sebanyak dua unit, lembaga pendidikan agama sebanyak delapan unit dan perpustakaan desa sebanyak satu unit. Sarana kebersihan yang ada di Desa Cihideung Ilir meliputi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sebanyak dua lokasi, dengan jumlah gerobak sampah satu buah dan tong sampah delapan buah. Sejumlah sarana dan prasarana yang telah disebutkan di atas belum ada yang dikhususkan untuk lansia. Adapun sarana kesehatan seperti poliklinik ditujukan untuk umum tidak ada sarana kesehatan khusus lansia. Begitupun dengan sarana lain yang mendukung kegiatan lansia. Kondisi Sosial Budaya Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Desa Cihideung Ilir adalah bahasa Sunda dan bahasa Indonesia. Pada jenjang pendidikan seperti PAUD, TK, SD bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Diluar kegiatan itu, pada umumnya bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda. Adapun bahasa selain bahasa Sunda dan Indonesia yang digunakan hanya sebatas pada penduduk pendatang. Hal ini juga bergantung dari etnis tiap masyarakat. Etnis yang terdapat di Desa Cihideung Ilir diantaranya Minang, Betawi, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Banjar, Makasar, Mandar, dan China.
16
Tabel 3 Jumlah laki-laki dan perempuan menurut jenis pekerjaan, di Desa Cihideung Ilir, tahun 2009 Jenis pekerjaan Petani Buruh tani Peternak Buruh migran Pegawai Negeri Sipil Pengrajin industri rumah tangga TNI POLRI Pensiunan PNS/TNI/POLRI Pedagang keliling Montir Bidan swasta Perawat swasta Pembantu rumah tangga Pengusaha kecil dan menengah Dukun kampung terlatih
Laki-laki (orang) 400 250 10 2 100
Perempuan (orang) 148 160 10 60
50
10
15 5
-
42
-
60 10 -
10 2 2 40
250
150
-
3
Dosen swasta Karyawan perusahaan swasta Karyawan perusahaan pemerintah Total
10
5
300
200
20
5
1524
815
Sumber: data profil desa tahun 2009 (hasil olah data) Masyarakat Desa Cihideung Ilir memiliki mata pencaharian yang beragam mulai dari petani, buruh, pegawai kantor pemerintah dan swasta. Seperti yang disajikan pada Tabel 3 yang berisikan jumlah penduduk lakilaki dan perempuan menurut jenis pekerjaan. Umumnya lansia yang ada di Desa Cihideung Ilir sudah tidak bekerja lagi. Adapun beberapa lansia yang masih bekerja adalah lansia yang tergolong lansia muda dengan kisaran usia 60-74 tahun. Lansia yang ada di desa ini hanya menghabiskan waktu untuk memenuhi kebutuhan rohaninya dengan mengikuti pengajian rutin. Adapun kegiatan lain yang dilakukan hanya sebatas diam di rumah, bercengkrama dengan tetangga atau anggota keluarga lainnya. Menurut data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak desa, lansia umumnya dihormati dan dirawat sendiri oleh anggota keluarganya. Anggota keluarga yang merawat bisa anak, cucu, menantu, saudara kandung atau pasangan kawin. Adapun lansia yang tinggal sendiri adalah lansia yang sudah tidak memiliki anak atau pun saudara, sehingga tetangga sekitar yang turut membantu perawatan.
17
Kelembagaan Sosial Kelembagaan-kelembagaan yang ada di Desa Cihideung Ilir diantaranya Karang Taruna, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), BPD (Badan Perwakilan Desa) dan IKREMA (Ikatan Remaja Masjid). Karang Taruna merupakan lembaga yang mewakili unsur pemuda di Desa Cihideung Ilir. Lembaga ini tidak aktif seperti lembaga lain, dikarenakan rendahnya sumberdaya manusia yang menyebabkan kepasifan lembaga ini dalam beberapa kegiatan desa. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat merupakan sebuah lembaga yang bergerak dalam program pembangunan desa baik fisik maupun non-fisik. Badan Perwakilan Desa adalah badan legislatif tingkat desa yang merupakan perwakilan dari masyarakat. BPD beranggotakan sepuluh orang. IKREMA sebagai lembaga yang menggerakkan berbagai kegiatan keagamaan khususnya agama Islam, telah memiliki kelompok marawis. Selain itu IKREMA juga sering memeriahkan kegiatan hari besar agama Islam. Beberapa lansia ada yang masih turut serta dalam kelembagaan desa dan umumnya adalah lansia laki-laki. Seperti halnya Sekretaris desa yang menjabat adalah lansia yang sudah berumur sekitar 70 tahun. Ada juga lansia yang bergabung dalam kepengurusan BPD, LMD. Pandangan Terhadap Lansia Lansia yang ada di Desa Cihideung Ilir yang tergolong lansia potensial umumnya masih banyak terlibat dalam berbagai aktivitas desa. Seperti halnya lansia yang tergabung dalam kelembagaan desa misalnya BPD, petugas desa dan LMD. Masyarakat memandang lansia sebagai orang yang patut dihormati. Hal ini terlihat dari ditunjuknya lansia yang sudah tergolong tua (75+) sebagai ketua DKM (Dewan Keluarga Mesjid). Umumnya lansia dirawat oleh keluarganya, karena masyarakat berpandangan selama masih ada anggota keluarga yang mengurus, lansia adalah tanggung jawab keluarga. Lansia yang sudah tinggal sendiri umumnya dirawat oleh masyarakat atau tetangga dekat. Lansia masih dipandang penting dalam hal-hal tertentu. Lansia dipandang sebagai orang yang sudah memiliki banyak pengalaman, oleh karenanya sering terlibat dalam acara keagamaan, pernikahan dan kegiatan desa lainnya. Peran lansia dalam kegiatan tersebut biasanya sebagai penasehat.