Press Release Monthly Bond Market Review September 2015 Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik Kondisi pasar obligasi Indonesia pada bulan September mengalami tekanan pada semua kelompok obligasi Pemerintah maupun obligasi korporasi. Depresiasi nilai mata uang rupiah terhadap USD masih memberikan pengaruh yang cukup kuat pada pasar obligasi domestik. Keputusan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga The Fed juga berdampak pada penurunan kinerja pasar obligasi domestik. Selain itu, faktor global lain yang turut menekan pasar obligasi domestik adalah perlambatan ekonomi Tiongkok. Yield Curve Surat Utang Negara dan Harga SUN Seri Benchmark Surat Utang Negara sebagaimana tercermin dalam kurva imbal hasil (yield curve) IBPA-IGSYC menunjukkan pola bearish. Rata-rata yield SUN tenor pendek (1-4tahun) naik +105,0bps mom dari level 8,1535% pada akhir bulan Agustus ke level 9,2034% pada akhir bulan September. SUN tenor menengah (5-7tahun) naik +96,0bps mom dari level 8,7251% di akhir bulan Agustus ke level 9,6854% di akhir bulan September. SUN tenor panjang (8-30tahun) naik +63,8bps mom dari level 9,2701% di akhir bulan Agustus ke level 9,9084% di akhir bulan September. Grafik 1. IBPA IGSYC
Yield to maturity (%)
11.0 10.0 9.0 8.0 31-Aug-15
30-Sep-15
7.0
4
5
7
10
15
30
20
Spread (%)
1 2 3
6.0
2.0 1.0 0.0 -1.0
Tabel 1. Yield SUN Tenor
Yield (%)
Chg (bps)
Chg (%)
30-Sep-15
31-Aug-15
1
8.5765
7.5155
106.10
14.12
2
9.1693
8.1091
106.02
13.07
3
9.4649
8.4152
104.98
12.47
4
9.6030
8.5744
102.86
12.00
5
9.6631
8.6649
99.83
11.52
7
9.7038
8.7827
92.11
10.49
10
9.7542
8.9550
79.92
8.93
15
9.8744
9.2206
65.39
7.09
20
9.9565
9.3713
58.52
6.25
30
10.0057
9.4560
54.97
5.81
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 1
Kelompok SUN seri benchmark (FR0069, FR0070, FR0071, FR0068) juga mengalami tekanan. Fair price FR0069 turun -315,53bps mom ke level 95,0497%, FR0070 turun -488,33bps mom ke level 92,9917%, FR0071 turun -561,25bps mom ke level 94,0329%, dan FR0068 turun -716,47bps mom ke level 86,8960%. Tabel 2. Price and Yield Benchmark Series Benchmark Series
Time to Maturity (year)
Coupon (%)
FR0069
3.88
FR0070
8.80
FR0071 FR0068
Close (30-Sep-15)
Last month (31-Aug-15) Price
Spread Yield (bps)
Price (%)
Yield (%)
Price (%)
Yield (%)
7.875
95.0497
9.5532
98.2051
8.4556
3.1554
109.7679
8.375
92.9917
9.6025
97.8750
8.7320
4.8833
87.0453
13.81
9.000
94.0329
9.8068
99.6454
9.0450
5.6125
76.1835
18.81
8.375
86.8960
9.9372
94.0607
9.0405
7.1647
89.6716
Indeks Surat Berharga Negara (SBN) Ketiga indeks acuan utama SBN juga mengalami kondisi yang serupa. INDOBeXG-Total Return, indeks yang mengukur tingkat pengembalian (total return) SBN, turun -6,71 poin mom atau -3,85%mom dari level 174,6141 di akhir bulan Agustus ke level 167,8995 di akhir bulan September. Secara year to date (ytd), tingkat pengembalian SBN mengalami penurunan sebesar 3,85%ytd. INDOBeXG-Clean Price, indeks yang mengukur pergerakan harga bersih (clean price) SBN, turun -4,83 poin mom atau -4,63%mom dari level 104,3747 di akhir bulan Agustus ke level 99,5449 di akhir bulan September. Secara year to date (ytd), sampai dengan September harga SBN mengalami penurunan rata-rata sebesar -9,74%ytd. INDOBeXG-Effective Yield, indeks yang mengukur tingkat imbal hasil (yield) SBN, naik +0,83 poin mom dari level 8,8474% di akhir bulan Agustus ke level 9,6797% di akhir bulan September. Secara year to date (ytd), sampai dengan September tingkat imbal hasil efektif SBN mengalami kenaikan rata-rata sebesar +1,65 poin ytd. Tabel 3. INDOBeX Government Indonesia Bond Indices
Index
MoM
31-Aug-15
INDOBeXG-Total Return
167.8995
174.6141
6.7147
3.85
6.7148
INDOBeXG-Clean Price
99.5449
104.3747
4.8297
4.63
10.7436
9.74
9.6797
8.8474
0.8323
9.41
1.6514
20.57
INDOBeXG-Gross Price
101.1664
107.0935
5.9271
5.53
11.4004
10.13
INDOBeXG-Gross Yield
9.7880
9.0072
0.7808
8.67
1.6423
20.16
INDOBeXG-Effective Yield
Chg
Ytd
30-Sep-15
Chg (%)
Chg
Chg (%) 3.85
Lelang SBN-SBSN Dari segi lelang, pemerintah telah melaksanakan lelang SBN-SBNS hingga akhir kuartal III-2015. Berdasarkan data DJPPR, target penyerapan dana lelang sampai akhir tahun 2015 secara gross tercatat sebesar Rp451,80tn, sedangkan secara net tercatat sebesar Rp297,70tn. Hingga kuartal III-2015, pemerintah berhasil menyerap dana lelang sebesar Rp256,07tn. Sudah tercapai 56,67% dari target gross dan 86,02% dari target net pemerintah. Pada kuartal I-2015, total penawaran yang masuk sebesar Rp274,27tn dan total dana yang diserap pemerintah mencapai Rp102,12tn sehingga bid to cover ratio tercatat 2,69. Pada kuartal II-2015, total penawaran yang masuk sebesar Rp142,09tn dan total dana yang diserap pemerintah sebesar Rp81,19tn sehingga bid-to cover ratio tercatat 1,75. Pada kuartal III-2015, total penawaran yang masuk sebesar Rp142,83tn dan total dana yang diserap pemerintah mencapai Rp72,77tn sehingga bid-to cover ratio tercatat 1,96.
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 2
Grafik 2. Kondisi Lelang SBN-SBSN
Sumber: DJPPR, Kemenkeu, diolah
Outstanding SBN Tabel 4: Outstanding SBN Berdasarkan Jenis Seri
Bond Type Obligasi Fixed Coupon Fixed Rate (FR) ORI Global Bond Obligasi Jenis Lainnya Variable Rate (VR) SPN Sukuk Total
Series
Outstanding (IDR)
41 3 27
1,038,796,311,000,000 54,097,910,000,000 548,342,120,500,000
11 13 29 124
104,179,700,000,000 44,900,000,000,000 253,263,255,000,000 2,043,579,296,500,000
Grafik 3: Komposisi Outstanding SBN Berdasarkan Seri
Variable SPN Rate (VR) 2% 5%
Sukuk 12% Fixed Rate (FR) 51%
Global Bond 27% ORI 3% Sumber: DJPPR, per 25 September 2015
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 3
Obligasi Korporasi Kondisi bearish juga terjadi pada pasar obligasi korporasi. Kurva Imbal Hasil (Yield Curve) IBPAICBYC menunjukkan rata-rata yield obligasi korporasi bertenor pendek (1-4tahun) naik +91,96bps mom dari level 11,0553% di akhir bulan Agustus ke level 11,9749% di akhir bulan September. Tenor menengah (5-7tahun) naik +84,21bps mom dari level 12,1169% di akhir bulan Agustus ke level 12,9589% di akhir bulan September. Tenor panjang (8-10tahun) naik +74,83bps mom dari level 12,4317% di akhir bulan Agustus ke level 13,1799% di akhir bulan September. Berdasarkan kelompok rating, rata-rata yield obligasi korporasi dengan rating BBB naik +93,63bps mom dari level 13,8853% di akhir bulan Agustus ke level 14,8216% di akhir bulan September; rating A naik +76,24bps mom dari level 11,9547% di akhir bulan Agustus ke level 12,7171% di akhir bulan September; rating AA naik +92,69bps mom dari level 10,8582% di akhir bulan Agustus ke level 11,7851% di akhir bulan September; rating AAA naik +75,42ps mom dari level 10,4485% di akhir bulan Agustus ke level 11,2027% di akhir bulan September. Grafik 4. Yield Curve Corporate Bond
BBB 30-Sep-15
A 30-Sep-15
AA 30-Sep-15
AAA 30-Sep-15
Indonesia Government Securities
BBB 31-Aug-15
A 31-Aug-15
AA 31-Aug-15
AAA 31-Aug-15
YTM (%)
18
15
12
9
6
0.1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tenor (Years)
Tabel 5. Corporate Bond Yield
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 4
Penerbitan Obligasi Korporasi Nilai penerbitan obligasi korporasi baru dari Januari 2015 hingga September 2015 sebesar Rp51,99tn atau telah melebihi total penerbitan obligasi korporasi tahun 2014 yang sebesar Rp47,14tn. Dengan demikian pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) penerbitan obligasi korporasi dari tahun 2010 sampai dengan September 2015 sebesar 20,1%. Grafik 5. Corporate Bond New Issuance (2010-Sep 2015) 80
70
51.990
10
58.564
20
45.232
30
69.386
40
47.141
50
20.785
IDR Trillion
60
2014
2015*
0 2010
2011
2012
2013
New Issuance [lhs]
Sumber: IBPA, IDX
Aktivitas Perdagangan Obligasi Perdagangan SBN di bulan September diwarnai dengan penurunan total volume perdagangan sebesar Rp2,04tn atau 0,9%mom dari Rp238,72tn di bulan Agustus menjadi Rp236,68tn di bulan September. Rata-rata volume perdagangan harian di bulan September turun -5,6%mom dari Rp11,94tn/hari di bulan Agustus menjadi Rp11,21tn/hari di bulan September. Sementara itu, total frekuensi perdagangan meningkat sebesar 31,4%mom dari 10.245 kali di bulan Agustus menjadi 13.458 kali di bulan September. Rata-rata transaksi harian SBN di bulan September yang meningkat dari sisi frekuensinya sebesar +25,1%mom dari 512 kali/hari di bulan Agustus menjadi 641 kali/hari di bulan September. Tabel 6. Government Bond Trading Activities
Bulan Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15
Volume (Miliar) 256,718.00 251,720.00 222,226.00 327,961.00 306,247.00 288,528.00 221,702.00 224,268.00 352,387.00 195,202.00 238,715.00 236,678.00
Nilai (RpMiliar)
Frek (Kali)
Jumlah Hari Pelaporan
11,939 24,882 10,517 16,119 13,876 11,810 21,284 10,457 11,841 9,104 10,245 13,458
23 20 21 21 19 22 21 19 21 20 20 21
258,268.49 256,162.29 225,546.36 339,894.04 327,209.84 302,583.81 229,105.44 227,755.99 349,100.32 197,645.12 235,725.47 226,383.15
Rata-rata Transaksi Per hari Volume (Miliar) 11,161.65 12,586.00 10,582.19 15,617.19 16,118.26 13,114.91 10,557.24 11,803.58 16,780.33 9,760.10 11,935.75 11,270.38
Nilai (RpMiliar) 11,229.06 12,808.11 10,740.30 16,185.43 17,221.57 13,753.81 10,909.78 11,987.16 16,623.82 9,882.26 11,786.27 10,780.15
Frek (Kali) 519 1244 501 768 730 537 1014 550 564 455 512 641
Volume
Nilai
Frek
Rata-rata Transaksi Per hari Volume
Nilai
Frek
11.4% 12.0% 2.4% 6.6% 7.1% -2.1% -1.9% -0.8% 108.4% 12.8% 14.1% 139.7% -11.7% -12.0% -57.7% -15.9% -16.1% -59.7% 47.6% 50.7% 53.3% 47.6% 50.7% 53.3% -6.6% -3.7% -13.9% 3.2% 6.4% -4.9% -5.8% -7.5% -14.9% -18.6% -20.1% -26.5% -23.2% -24.3% 80.2% -19.5% -20.7% 88.8% 1.2% -0.6% -50.9% 11.8% 9.9% -45.7% 57.1% 53.3% 13.2% 42.2% 38.7% 2.5% -44.6% -43.4% -23.1% -41.8% -40.6% -19.3% 22.3% 19.3% 12.5% 22.3% 19.3% 12.5% -0.9% -4.0% 31.4% -5.6% -8.5% 25.1%
Sumber: PLTE IDX Per 30 September 2015
Perdagangan obligasi korporasi di bulan September diwarnai dengan peningkatan total volume perdagangan sebesar Rp3,74tn atau 25,0%mom dari Rp14,97tn di bulan Agustus menjadi Rp18,70tn di bulan September. Rata-rata volume perdagangan harian di bulan September meningkat +19,0%mom dari Rp748miliar/hari di bulan Agustus menjadi Rp891miliar/hari di
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 5
bulan September. Total frekuensi perdagangan juga meningkat sebesar 14,4%mom dari 1.631 kali di bulan Agustus menjadi 1.866 kali di bulan September. Rata-rata frekuensi transaksi harian obligasi korporasi di bulan September meningkat sebesar +9,0%mom dari 82 kali/hari di bulan Agustus menjadi 89 kali/hari di bulan September. Tabel 7. Corporate Bond Trading Activities Bulan Oct-14 Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 Sep-15
Volume (Miliar) 16,798.00 15,546.00 21,157.00 15,690.00 15,595.00 19,391.00 15,094.00 12,255.00 18,551.00 13,445.00 14,966.00 18,704.00
Nilai (RpMiliar) 16,582.16 15,356.14 21,075.71 15,418.83 15,486.05 18,931.66 15,031.36 12,117.99 18,215.51 13,355.75 14,815.76 18,580.25
Frek (Kali) 2,437 2,248 2,335 2,322 1,981 1,912 2,058 1,655 2,120 1,585 1,631 1,866
Jumlah Hari Pelaporan 23 20 21 21 19 22 21 19 21 20 20 21
Rata-rata Transaksi Per hari Volume Nilai Frek (Miliar) (RpMiliar) (Kali) 730.35 720.96 106 777.30 767.81 112 1,007.48 1,003.61 111 747.14 734.23 111 820.79 815.06 104 881.41 860.53 87 718.76 715.78 98 645.00 637.79 87 883.38 867.41 101 672.25 667.79 79 748.30 740.79 82 890.67 884.77 89
Rata-rata Transaksi Per hari Volume
Nilai
Frek
51.7% -7.5% 36.1% -25.8% -0.6% 24.3% -22.2% -18.8% 51.4% -27.5% 11.3% 25.0%
50.3% -7.4% 37.2% -26.8% 0.4% 22.2% -20.6% -19.4% 50.3% -26.7% 10.9% 25.4%
63.8% -7.8% 3.9% -0.6% -14.7% -3.5% 7.6% -19.6% 28.1% -25.2% 2.9% 14.4%
Volume
Nilai
Frek
45.1% 6.4% 29.6% -25.8% 9.9% 7.4% -18.5% -10.3% 37.0% -23.9% 11.3% 19.0%
43.7% 6.5% 30.7% -26.8% 11.0% 5.6% -16.8% -10.9% 36.0% -23.0% 10.9% 19.4%
56.7% 6.1% -1.1% -0.6% -5.7% -16.6% 12.8% -11.1% 15.9% -21.5% 2.9% 9.0%
Sumber: PLTE IDX Per 30 September 2015
Seri SUN Teraktif FR0070 (TTM 8,80tahun) tercatat sebagai obligasi pemerintah yang paling aktif diperdagangkan yakni ditransaksikan sebanyak 1.581 dan sekaligus diperdagangkan dengan total nilai terbesar yakni hingga Rp40,46tn. Untuk keempat SUN seri benchmark bulan September ini, tercatat ditransaksikan sebanyak 4.720 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp102,53tn atau mencakup 52,6% dari total nilai transaksi seri fixed rate. Tabel 8. Seri SUN Teraktif Bulan September 2015 Nama
Kode
Nilai Frekuensi (Rpmiliar)
Kupon
TTM (tahun)
IBPA Fair Price (%)
YTM (%)
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri FR0070
FR0070
40,461
1,581
8.3750%
8.46
92.9917 9.6025
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri FR0071
FR0071
17,270
1,319
9.0000%
13.47
94.0329 9.8068
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri FR0068
FR0068
20,581
1,232
8.3750%
18.47
86.8960 9.9372
SR007
8,444
1,109
8.2500%
2.45
97.8182 9.2494
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri ORI011
ORI011
2,965
830
8.5000%
2.04
99.4255 8.8081
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri FR0073
FR0073
5,829
646
8.7500%
15.63
91.0195 9.8879
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri ORI009
ORI009
1,539
633
6.2500%
0.04
99.9473 7.5109
SR006
6,995
631
8.7500%
1.43
99.5957 9.0521
Obl i ga s i Nega ra Republ i k Indones i a Seri FR0069
FR0069
24,219
588
7.8750%
3.54
95.0497 9.5532
Obl i ga s i Nega ra RI Seri FR0056
FR0056
11,317
458
8.3750%
10.97
91.1917 9.6966
Sukuk Nega ra Ri tel Seri SR-007
Sukuk Nega ra Ri tel Seri SR-006
Sumber: PLTE IDX per 30 September 2015
Sementara secara tahun berjalan (Januari-September 2015) seri SR007 menjadi yang paling aktif ditransaksikan dari segi frekuensi yakni sebesar 18.412 kali dengan total volume sebesar Rp91,80tn. Sedangkan seri SBN dengan volume terbesar yakni FR0070 sebesar Rp492,98tn (frekuensi 14.606 kali). Seri Obligasi Korporasi Teraktif Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahap I Tahun 2012 (BBKP01SBCN1) diperdagangkan dengan jumlah transaksi terbanyak yakni hingga 69 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp482miliar. Sementara obligasi korporasi dengan total nilai transaksi terbesar dicatatkan oleh Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B (BEXI01BCN3) yakni sebesar Rp911miliar dengan frekuensi sebesar 68 kali transaksi. Sebagai informasi, obligasi BBKP01SBCNI memiliki Fair price di akhir bulan September di level 94,8236
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 6
dan YTM di level 11,0810%, sedangkan fair price BEXI01BCN3 di akhir bulan September berada di level 98,4555 dan YTM di level 8,8751%. Tabel 9. Seri Obligasi Korporasi Teraktif Bulan September 2015 Nama
Kode
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012
Rating
Nilai (Rpmiliar)
Frek.
Kupon (%)
TTM (tahun)
IBPA Fair Price (%)
YTM (%)
BBKP01SBCN1
idA
482
69
9.25%
3.43
94.8236
11.0810
BEXI01BCN3
idAAA
911
68
6.40%
0.65
98.4555
8.8751
Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 Seri B
APLN01B
idA
404
41
11.00%
0.90
99.5969
11.4654
Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 Seri A
ADMF03ACN2
idAAA
473
32
8.75%
0.93
99.3046
9.5340
Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap II Tahun 2015 Seri A
FIFA02ACN2
idAAA
423
28
8.50%
0.98
99.7454
8.7731
Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 Seri C
ADMF03CCN2
idAAA
17
27
10.25%
4.91
99.1604
10.4691
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012
PNBN01SBCN1
idAA-
284
24
9.40%
4.22
91.2707
12.0681
PPLN08A
idAAA
322
24
13.60%
0.73
102.9423
9.3502
339
23
7.75%
2.08
95.2948
10.2849
68
22
9.38%
1.88
96.0794
11.7296
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B
Obligasi PLN VIII Tahun 2006 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Bank CIMB Niaga Tahap I Tahun 2012 Seri B
BNGA01BCN1 AAA(idn)
Obligasi II Agung Podomoro Land Tahun 2012
APLN02
idA
Sumber: PLTE IDX per 30 September 2015
Untuk seri obligasi korporasi teraktif pada periode Januari-September 2015 diraih oleh Obligasi Berkelanjutan I San Finance Tahap II Tahun 2014 dengan 321 kali transaksi (total volume Rp904miliar). Sementara Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B ditransaksikan dengan volume terbesar yakni Rp4,77tn (frekuensi: 249 kali). Kepemilikan Obligasi Kepemilikan SBN pada September masih didominasi asing. Kepemilikan asing di pasar SBN domestik per tanggal 29 September 2015 tercatat sebesar Rp524,46tn atau mencakup 37,67% dari total SBN outstanding yang senilai Rp1.392,41tn. Net outflow asing sebesar Rp1,21tn mom mengubah komposisi kepemilikan SBN dari Agustus. Perubahan kepemilikan yang signifikan tercatat terjadi pada kepemilikan SBN oleh Bank Indonesia dan sektor perbankan dengan masing-masing komposisi. Tabel 10. Komposisi Kepemilikan SBN Kepemilikan (Rptriliun)
Jan-15
Feb-15
Mar-15
Apr-15
May-15
Jun-15
Jul-15
Aug-15
Sep-15
Change mom Rptriliun
%
Asing
500.83
507.67
504.08
508.18
514.49
537.53
533.63
525.68
524.46
-1.21
-0.23%
Perbankan
372.66
373.22
349.26
356.85
370.09
369.11
391.09
419.33
409.78
-9.55
-2.28%
Asuransi
149.95
150.21
155.54
160.03
162.27
161.81
162.39
162.78
165.76
2.98
1.83%
Lain-lain
63.49
65.93
68.03
70.49
71.30
71.82
71.57
74.61
77.72
3.11
4.16%
Bank Indonesia
38.37
53.03
85.40
91.58
88.49
80.58
73.13
71.08
76.81
5.73
8.06%
Reksadana
47.16
47.23
50.19
53.37
54.40
56.28
58.35
59.08
61.34
2.26
3.82%
Dapen
43.00
43.77
44.73
45.20
45.90
46.32
46.74
47.25
47.76
0.51
1.08%
Perseorangan
28.35
26.39
47.63
33.15
32.47
32.23
32.02
31.97
28.64
-3.32
-10.40%
Sekuritas Total
0.65
0.66
0.63
0.66
0.73
0.74
0.80
0.67
0.13
-0.54
-80.39%
1,244.45
1,268.11
1,305.49
1,319.51
1,340.13
1,356.43
1,369.73
1,392.45
1,392.41
-0.05
0.00%
Sumber: DJPPR, Kemenkeu
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 7
Dominasi industri dana pensiun sebagai pemegang terbesar obligasi korporasi masih berlanjut di September 2015 dengan komposisi 27,56% (Rp69,72tn), turun dari akhir Agustus dengan 27,78% (Rp69,62tn). Perubahan komposisi paling signifikan terjadi pada industri reksadana dengan komposisi sebesar 20,84% (Rp52,72tn), naik dari 20,49% (Rp51,36tn) di akhir Agustus dan industri perbankan dengan komposisi sebesar 19,87% (Rp50,26tn), naik dari 19,56 (Rp49,03) di akhir Agustus. Tabel 11. Komposisi Kepemilikan Obligasi Korporasi Dec-14
Institusi
Aug-15
Rptriliun
%
Rptriliun
Sep-15 %
Rptriliun
Change mom %
Rptriliun
%
Da na Pens i un (Loka l )
62.43
27.53%
69.62
27.78%
69.72
27.56%
0.09
0.14%
Reks a da na (Loka l )
42.54
18.76%
51.36
20.49%
52.72
20.84%
1.37
2.66%
Ba nk (Loka l )
42.46
18.72%
49.03
19.56%
50.26
19.87%
1.22
2.50%
As ura ns i (Loka l )
36.51
16.10%
38.59
15.40%
38.71
15.30%
0.12
0.30%
La i nnya
14.67
6.47%
12.72
5.08%
12.23
4.83%
-0.50
-3.92%
Korpora s i (Loka l )
11.39
5.02%
10.06
4.01%
10.36
4.10%
0.30
3.02%
Ba nk (As i ng)
7.00
3.08%
8.97
3.58%
8.67
3.43%
-0.30
-3.29%
Indi vi du (Loka l )
6.08
2.68%
6.32
2.52%
6.37
2.52%
0.05
0.79%
Ya ya s a n (Loka l )
2.79
1.23%
3.13
1.25%
3.20
1.27%
0.07
2.39%
0.93
0.41%
0.82
0.33%
0.69
0.27%
-0.13
-15.62%
2.31
0.92%
Sekuri tas (Loca l ) Sum
226.80
250.63
252.94
Sumber: KSEI
Inflow/Outflow Asing Pergerakan negatif pasar SBN di bulan September juga ditekan oleh aksi jual asing. Di bulan September 2015 (per 29 September 2015), asing membukukan net sell sebesar Rp1,21tn. Dilihat secata kaurtalan, dari awal tahun 2015 hingga akhir kuartal III-2015, inflow asing tercatat menurun, dan pada kuartal III-2015, asing mencatatkan net sell sebesar Rp13,07tn. Grafik 7. Inflow/Outflow Asing 2011-September 2015 Net Inflow (Outflow) - Rptn 42.69 43.78
42.72
37.08
33.46 29.69
29.54 23.42 16.56
15.82
13.98 11.18
10.23
4.77
2.21
1.86 (0.29)
(13.07) Q-I
Q-II
(16.90) Q-III Q-IV
2011
Q-I
Q-II
Q-III
2012
Q-IV
Q-I
Q-II
Q-III
2013
Q-IV
Q-I
Q-II
Q-III
Q-IV
Q-I
2014
Q-II
Q-III*
2015
Sumber: DJPPR, Kemenkeu, diolah
©2015 – PT Penilai Harga Efek Indonesia
Hal 8