PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PROSES PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Michael Doni Brianto NIM: 092114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PROSES PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh : Michael Doni Brianto NIM: 092114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO WE ARE NEVER KNOW IF WE ARE NEVER TRY
Skripsi ini kupersembahkan kepada Papaku Bambang Widyanarto dan Mamaku Rufina Pri Kartini serta Adik-adikku Andre dan Kiki Partner Setiaku, Devy iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PROSES PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung) Michael Doni Brianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apakah sistem pengendalian intern yang diterapkan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung dalam proses pemberian kredit modal kerja telah sesuai dengan internal control system yang ditetapkan COSO dan (2) mengetahui apakah sistem pengendalian intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung sudah diterapkan secara efektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan penyebaran kuesioner. Data dianalisis dengan cara (1) membandingkan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada BRI Cabang Temanggung dengan sistem pengendalian intern yang telah ditetapkan COSO, (2) mengetahui keefektifan sistem pengendalian intern COSO di perusahaan dengan analisa deskriptif dan uji kepatuhan menggunakan fixed sample size attribute sampling. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) sebagian besar komponen sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja yang diterapkan Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung sudah sesuai dengan pengendalian intern COSO kecuali pada komponen aktivitas pengendalian, (2) sistem pengendalian intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung belum diterapkan secara efektif, karena dengan hasil uji kepatuhan menunjukkan AUPL>DUPL.
Kata Kunci:
sistem pengendalian intern, pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja, fixed sample-size attribute sampling.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT EVALUATION OF INTERNAL CONTROL SYSTEM IN THE PROCESS OF WORKING CAPITAL LOAN (Case Study at Bank Rakyat Indonesia Temanggung Branch) Michael Doni Brianto Sanata Dharma University Yogyakarta 2013
This study aims to (1) determine whether the internal control system applied to Bank Rakyat Indonesia Temanggung Branch, in the processing working capital loan was accordance to COSO internal control system (2) determine whether the COSO internal control system in the processing of working capital loan of Bank Rakyat Indonesia Temanggung Branch has been effectively implemented. Data collection techniques used were interview, documentation, and questionnaire. Data were analyzed by (1) comparing the internal control system in processing working capital loan with COSO internal control system, (2) determining the effectiveness of the COSO internal control system applied at Bank Rakyat Indonesia Temanggung Branch using a compliance test fixed sample size attribute sampling. The results showed that (1) most of the internal control system components in the processing of working capital loans were applied in accordance with COSO internal control system unless the control activities component, (2) COSO internal control systems in the processing of working capital loans has not been effectively implemented, due to the compliance test result demonstrate the value of AUPL>DUPL.
Keywords: internal control system, internal control system in processing working capital loans, fixed sample-size attribute sampling.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pembelian Kredit Modal Kerja” Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, Msi., Akt , selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc.,QIA sebagai dosen pembimbing yang telah dengan sabar membimbing serta memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang membangun kepada peneliti. 5. Ibu Firma Sulistiyowati, S.E.,M.Si.,Akt.,QIA.selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang membangun kepada peneliti. 6. Bapak Dhanardono selaku pempinan cabang Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. 7. Bapak Bambang Widyanarto SH. MH selaku Koordinator ADK Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung yang telah memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini. 8. Papa, Mama serta adik-adikku yang telah banyak memberikan dorongan dan doa dalam proses penyelesaian skripsi ini.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO...................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IMIAH..............................................................................
vi
ABSTRAK ............................................................................................................
vii
ABSTRACT............................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR..........................................................................................
ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................
7
E. Sistematika Penelitian ..............................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI A. Kredit Modal Kerja .................................................................................. xi
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.Pengertian Kredit Modal Kerja……………………………………. ...
9
2. Tujuan Kredit Modal Kerja………………………………………….
9
3. Unsur-Unsur Kredit…………………………………………………
10
4. Prinsip Kredit………………………………………………………. .
11
B. Prosedur Pemberian Kredit ......................................................................
12
C. Sistem Pengendalian Intern COSO ..........................................................
13
1. Pengertian SPI COSO………………………………………………
13
2. Tujuan Pengendalian Intern COSO………………………………...
15
3. Komponen Pengendalian Intern COSO…………………………….
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.........................................................................................
21
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................
21
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................
21
D. Data yang Digunakan ...............................................................................
22
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................
23
F. Teknik Analisis Data................................................................................
24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya BRI Cabang Temanggung ........................................
33
B. Struktur Organisasi BRI Cabang Temanggung .......................................
36
C. Ruang Lingkup Usaha BRI Cabang Temanggung...................................
39
D. Bagan Struktur Organisasi BRI Cabang Temanggung ............................
41
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Pengendalian Intern COSO pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja ...........................................
42
B. Analisis Uji Keefektifan Sistem Pengendalian Intern COSO pada Proses Pemberian Modal Kerja ......................................................
54
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……………………………………………………………...
58
B. Keterbatasan…………………………………………………………….
59
C. Saran…………………………………………………………………….
60
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
62
LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Lingkungan Pengendalian .........................................
43
Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Penilaian Resiko ........................................................
45
Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian .............................................
48
Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Informasi dan Komunikasi ........................................
51
Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Pemantauan ...............................................................
52
Tabel 5.6 Hasil Analisis Uji Kepatuhan Pengendalian Intern Kredit ...................
54
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1……………………………………………………………………….
65
Lampiran 2 ......................................................................................................................
65
Lampiran 3 `........................................................................................................................
66
Lampiran 4 ......................................................................................................................
68
Lampiran 5 ......................................................................................................................
70
Lampiran 6 ......................................................................................................................
73
Lampiran 7 ......................................................................................................................
75
Lampiran 8 ......................................................................................................................
77
Lampiran 9 ......................................................................................................................
78
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Aktivitas bisnis saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat.
Saat ini banyak masyarakat yang ingin mencicipi dunia bisnis dengan berbagai macam cara. Tidak dipungkiri lagi bahwa aktivitas bisnis saat ini tidak dapat lepas dari peranan sebuah bank. Dalam Undang–Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk-bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam penjelasan di atas salah satu peranan bank adalah menghimpun dana masyarakat. Dalam menghimpun dana dari masyarakat, sebuah bank selalu memberikan kepercayaan terhadap para nasabahnya bahwa uang nasabah tersebut akan diperoleh kembali pada waktunya dan disertai imbalan berupa bunga. Sebuah bank yang baik akan selalu menjaga kepercayaan nasabahnya. Bank dalam menghimpun dana dari masyarakat mengandalkan asas kepercayaan. Nasabah juga menyimpan uangnya di bank menggunakan asas kepercayaan bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank yang harapannya suatu saat nanti uang nasabah akan kembali. Bank membalas kepercayaan nasabah tersebut dengan melakukan penyaluran dana kembali ke nasabah, salah satunya dengan pinjaman kredit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pinjaman kredit merupakan salah satu cara penyaluran dana kembali ke masyarakat dengan memberikan sejumlah uang tertentu dan disertai perjanjian dimana uang tersebut nantinya akan dikembalikan beserta sejumlah bunga. Saat ini bank menawarkan berbagai macam pinjaman kredit. Salah satunya adalah Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung merupakan salah satu bank pemerintah yang terdapat di kota Temanggung. Salah satu program pinjaman andalan yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung adalah kredit modal kerja. Dengan penyaluran kredit modal kerja, diharapkan dunia usaha dapat bergerak dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam memberikan kredit, seharusnya sebuah bank melakukan prosedur yang telah ditentukan dan memperhatikan sistem pengendalian intern yang ada di bank tersebut. Sistem pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapian tujuan dalam efektivitas dan efsiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (COSO Framework, 2011). Sistem pengendalian intern di sebuah bank sangat penting karena dengan sistem pengendaian intern yang baik, maka kinerja dalam sebuah bank akan efektif, sehingga dalam pemberian kredit pun akan tepat guna dan tepat sasaran. Banyak teori tentang sistem pengendalian intern, salah satu yang terkenal di Indonesia adalah teori sistem pengendalian intern yang dikenalkan oleh Mulyadi tahun 1992. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada salah satu bank
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
terbesar yang ada di Indonesia yang telah go publik. Karena bank yang akan diteliti merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan sudah melakukan go publik maka standar pengendalian intern harus menggunakan standar yang sudah diakui dan disahkan secara internasional. Menurut COSO Whitepaper (2012), standar pengendalian intern yang sudah diakui dan disahkan secara internasional serta sudah diterapkan di hampir seluruh entitas di seluruh dunia adalah sistem pengendalian intern yang ditetapkan COSO. COSO
merupakan
singkatan
dari
The
Committee
of
Sponsoring
Organizations of The Treadway Commission adalah sebuah organisasi sektor swasta sukarela, didirikan di Amerika Serikat, yang bertujuan untuk menyediakan panduan kepada manajemen eksekutif dan pengelola perusahaan tentang aspekaspek kritis dalam pengelolaan organisasi, etika bisnis, pengendalian internal, manajemen risiko perusahaan, kecurangan, dan pelaporan keuangan. Pada bulan September 1992, laporan sebanyak empat volume yang berjudul Internal Control–Integrated Framework diterbitkan oleh COSO dan kemudian diterbitkan ulang dengan sedikit perubahan pada tahun 1994. Laporan ini menyajikan definisi umum dari pengendalian internal dan menyediakan kerangka kerja pengendalian internal yang dapat dinilai dan dikembangkan (COSO Framework, 2011). Bank pemerintah ini mungkin saja memiliki masalah terhadap perkreditan karena sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit modal kerja yang telah dilakukannya selama ini kurang baik, kurang baiknya sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit modal kerja dapat menimbulkan masalah, salah satunya adalah masalah kredit macet di kemudian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
hari. Dikatakan bahwa sistem pengendalian intern merupakan proses demi terwujudnya keefektifan dan efesiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, oleh karena itu penyebab terjadinya kredit macet tersebut karena adanya ketidaksesuaian proses dalam mencapai tujuan dari sistem pengendalian intern itu sendiri. Perlu diteliti lebih mendalam lagi ketidaksesuaian dalam proses tersebut menggunakan komponen sistem pengendalian intern yang ditetapkan COSO. Sistem pengendalian intern COSO layak dijadikan sebagai pembanding karena lingkup bank yang akan diteliti merupakan bank yang telah go publik dan seharusnya dilakukan pembandingan mengggunakan standar yang telah disahkan secara internasional. Pada tahun 1992 COSO merilis Internal Control-Intergrated Framework (Kerangka Terpadu Pengendalian Internal). Kerangka tersebut telah memperoleh akseptasi yang luas dan sekarang banyak digunakan oleh berbagai entitas di seluruh dunia. Hal ini diakui sebagai kerangka terkemuka untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi efektivitas pengendalian intern (COSO Framework, 2011). Mendekati 20 tahun sejak awal lahirnya kerangka tersebut, lingkungan bisnis dan operasi telah berubah secara dramatis, menjadi semakin kompleks, didorong oleh teknologi dalam lingkup global. Pada saat yang sama, para pemegang kepentingan yang terlibat, mencari transparansi dan akuntabilitas untuk integritas sistem pengendalian internal yang mendukung keputusan bisnis dan tata kelola organisasi (COSO Framework, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
COSO percaya kerangka kerja ini akan memungkinkan organisasi secara efektif dan efisien mengembangkan dan memelihara sistem pengendalian internal yang dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan entitas dan beradaptasi dengan perubahan bisnis dan operasi ini lingkungan. COSO dengan bangga menyajikan kerangka pengendalian internal yang terintegrasi (COSO Framework, 2011) Suatu pengendalian intern yang baik dapat menjaga kredit supaya terhindar dari risiko kredit. Dengan pengendalian intern yang baik kemungkinan terjadinya risiko kredit akan dapat dihindari (Mulyadi, 1998). Sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit perlu dinilai supaya terjaga keefektifan dalam proses pemberian kredit, yang diharapkan tidak ada pelanggaran dalam proses pemberian kredit sehingga risiko kredit macet dapat dihindari. Kredit macet memberikan dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat dan perbankan yang ada di Indonesia. Tidak sedikit bank-bank yang pailit dikarenakan terlalu banyak masalah kredit macet yang menimpanya. Oleh karena itu perlu diperhatikan prosedur-prosedur yang telah ditentukan dalam proses pemberian kredit, supaya risiko kredit macet dapat diminimalisir. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu dilakukan evaluasi tentang sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja yang telah diimplementasikan oleh
Bank Rakyat Indonesia dengan mengangkat judul
“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja” (Studi Kasus Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung). Dalam penelitian ini, dipilih sistem pengendalian intern COSO karena merupakan standar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
yang telah disahkan secara internasional dalam menilai sistem pengendalian intern pada sebuah entitas yang telah go publik. B.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung sudah sesuai dengan prinsip pengendalian internal yang telah ditetapkan Committe of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO)? 2. Apakah sistem pengendalian intern COSO pada proses pemberian kredit modal kerja telah diterapkan secara efektif pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung dalam proses pemberian kredit modal kerja telah sesuai dengan pengendalian internal yang ditetapkan COSO. 2. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung sudah diterapkan secara efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Bank Dapat membantu menganalisis sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit modal kerja dengan melihat aspek-aspek yang telah ditentukan oleh Undang-Undang Perbankan serta COSO sehingga dapat meminimalisir terjadinya masalah kredit macet. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Dapat menambah referensi tentang masalah perbankan dan perkreditan khususnya dalam mengevaluasi sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit modal kerja. 3. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan tentang perbankan dan perkreditan serta sistem pengendalian intern dalam perbankan yang diharapkan dapat diterapkan dalam pekerjaan. E. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan seluk beluk tentang kredit modal kerja, prinsip kredit, prosedur dalam memberikan kredit, seluk beluk sistem pengendalian intern COSO.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB III
METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang
digunakan,
teknik
pengumpulan
data,
teknik
pengambilan sampel dan teknik analisis data. BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia secara umum dan Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung, struktur organisasi dan ruang lingkup Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis perbandingan sistem pengendalian intern dalam proses pemberian kredit modal kerja dengan pengedalian intern COSO serta uji efektivitas sistem pengendalian intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan,
dan
saran-saran
yang
kiranya
membangun penelitian ini menjadi lebih baik.
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
BAB II LANDASAN TEORI
A.
KREDIT MODAL KERJA 1.
Pengertian Kredit Modal Kerja Secara etimologi, istilah kredit berasal dari bahasa latin “credere” yang berarti kepercayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kredit adalah pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Menurut Suyatno (2007) kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan kecil pribumi dengan persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan modal yang hanya dipergunakan secara terus menerus untuk kelancaran usaha.
2.
Tujuan Kredit Modal Kerja Tujuan kredit modal kerja menurut Praptowo (1980) adalah a. Dari segi pemerintah Untuk membantu pengusaha kecil pribumi yang umumnya masih lemah supaya dapat menumbuhkan dan meningkatkan usahanya dalam rangka membantu pertumbuhan nasional. b. Dari segi bank Untuk memperbesar dan memperluas pemberian kredit kepada pengusaha-pengusaha
kecil,
guna
menumbuhkan
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
meningkatkan usaha dan peranannya di dalam pertumbuhan nasional. 3.
Unsur-unsur Kredit Unsur-unsur Kredit menurut Suyatno (2003) adalah a. Kepercayaan Adannya keyakinan dari pihak bank terhadap prestasi yang diberikan kepada nasabah debitur yang akan dilunasinya sesuai dengan jangka waktu dijanjikan. b. Jangka waktu Adanya
jangka
waktu
antar
pemberian
kredit
dan
pelunasannya, dimana jangka waktu tersebut sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu, berdasarkan kesepakatan bersama. c. Prestasi Adanya objek berupa prestasi dan kontraprestasi pada saat tercapainya kesepakatan dalam perjanjian pemberian kredit antara bank dengan nasabah debitur, berupa bunga atau imbalan. d. Risiko Adanya
jangka
waktu
antara
pemberian
kredit
dan
pelunasannya memungkinkan adanya risiko dalam perjanjian kredit tersebut. untuk mencegah risiko tersebut diadakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
peningkatan
agunan/jaminan
yang
dibebankan
kepada
debitur. 4.
Prinsip-Prinsip Kredit Prinsip-prinsip pemberian kredit didasarkan pada Pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan kredit adalah penyediaan uang atau taihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi hutangnya setelang jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit yang diberikan oleh bank umum memiliki risiko, sehingga dalam memberikan kredit perlu memperhatikan
asas-asas
perkreditan
yang
sehat
dengan
memberikan jaminan kepada debitur. Sebelum kredit diberikan, bank harus melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap watak, modal, jaminan, dan prospek usaha dari debitur. Menurut Peraturan BI (nomor 8/24/PBI/2006), secara umum bank wajib memberikan kredit dengan menggunakan prinsip pemberian kredit “The 5C Analisys of Credit”, yaitu : a. Character Merupakan data tentang calon debitur. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon debitur jujur dan berusaha untuk memenuhi kewajibannya. b. Capacity
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
Merupakan kemampuan calon debitur dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikan, pengalaman mengelola usahanya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola. Capacity ini merupakan ukuran dari kemampuan untuk membayar. c. Capital Kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan laba rugi, struktur permodalan dan ratio-ratio keuntungan. Dari data ini bisa dinilai apakah calon debitur memang layak untuk diberikan pinjaman atau tidak. d. Collateral Jaminan yang mungkin dapat disita apabila ternyata calon debitur benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan di akhir jika ada kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan lain. e. Condition Merupakan kondisi ekonomi yang dimiliki oleh usaha calon debitur. Karena suatu usaha sangat tergantung pada kondisi perekonomian. B. PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Menurut Suyatno (2007), secara umum prosedur pemberian kredit terdapat beberapa langkah yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
1.
Permohonan kredit Pengajuan permohonan kredit yang berisi antara lain : a. Surat-surat kedit yang ditandatangani secara lengkap dan sah b. Daftar isian permohonan kredit yang disediakan oeh bank c. Daftar lampiran lainnya yang diperlukan sesuai dengan permohonan jenis fasilitas kredit
2.
Penyelidikan dan analisa kredit Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tetang debitur serta kemampuan debitur untuk melunasi kreditnya.
3.
Keputusan permohonan kredit Keputusan yang diberikan dapat berupa: a. Keputusan penolakan permohonan kredit b. Keputusan persetujuan permohonan kredit
4.
Pencairan fasilitas kredit Meliputi transaksi untuk mencairkan kredit yang telah disetujui oleh bank
5.
Pelunasan fasilitas kredit Tahap ini merupakan dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat hilangnya ikatan perjanjian kredit
C.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN COSO (Committe of Sponsoring Organization of The Treadway Commission) 1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut COSO Menurut Steven (1998), dalam pengertian Pengendalian InternKerangka Kerja terpadu menurut COSO dalam Beyond COSO “
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Internal Control to Enhance Corporate Governance “adalah sebagai berikut : “ Internal control is a process, affected by an entity’s board of directors, management and other personnel, design to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the folowing categories: effectiveness and efficiency of operations; reliability of financial reporting and compliance with laws and regulations“. Sistem pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan personil lainnya, didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan (COSO Framework, 2011). Menurut COSO Framework (2011), definisi tersebut menekankan pada beberapa hal, yaitu a. Sebuah proses yang terdiri dari tugas yang sedang berlangsung dan kegiatan. Proses untuk mencapai sebuah tujuan. b. Dipengaruhi oleh orang. Bukan hanya tentang pedoman kebijakan, sistem, dan bentuk, tapi setiap orang pada setiap jenjang organisasi yang berdampak pada pengendalian internal. c. Mampu memberikan keyakinan yang memadai, bukan jaminan mutlak, kepada manajemen dan dewan senior. d. Diarahkan untuk pencapaian tujuan dalam satu atau lebih kategori terpisah. e. Beradaptasi dengan struktur entitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
2. Menurut COSO Framework (2011), tujuan pengendalian intern adalah sebagai berikut. Kerangka pengendalian intern yang dibuat oleh COSO memiliki tujuan antara lain: a. Tujuan operasi Tujuan operasi terkait dengan pencapaian misi dasar entitas. Tujuan-tujuan ini bervariasi berdasarkan pilihan manajemen yang berkaitan dengan struktur, pertimbangan industri, dan kinerja entitas, terkait untuk operasi dalam divisi, anak perusahaan, unit operasi, dan fungsi, diarahkan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam menggerakkan entitas menuju tujuan utamanya. b. Tujuan Pelaporan Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyusunan laporan handal. Tujuan pelaporan mungkin berhubungan dengan pelaporan keuangan maupun non keuangan dan pelaporan internal atau eksternal. Tujuan pelaporan
internal
didorong
oleh
kebutuhan
intern
dalam
menanggapi berbagai kebutuhan potensial. Tujuan pelaporan eksternal terutama didorong oleh peraturan dan/atau standar yang telah ditetapkan. c. Tujuan kepatuhan Dalam melakukan kegiatan sebuah entitas sering mengambil tindakan tertentu, tentunya harus sesuai dengan hukum dan peraturan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
yang berlaku. Sebagai bagian dari menentukan tujuan kepatuhan, organisasi perlu memahami hukum dan peraturan yang berlaku di seluruh entitas. 3. Menurut COSO Framework (2011), komponen pengendalian intern menurut COSO adalah: 1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat memberikan acuan disiplin yang meliputi: integritas, nilai etika, serta komitmen terhadap kompetensi. Cakupan setiap faktor, secara formal ditujukan oleh suatu entitas akan bervariasi berdasarkan pertimbangan seperti ukuran dan kematangan organisasi. Dalam menekankan pentingnya integritas dan nilai etika di antara semua personil, suatu entitas harus menerapkan: a) Menetapkan lingkungan dengan mendemonstrasikan integritas dan mempraktikkan standar yang tinggi dan perilaku etis. b) Mengkomunikasikan kepada semua karyawan, baik secara verbal maupun melalui pernyataan kebijakan tertulis dan kode etik perilaku. Setiap karyawan harus memiliki
tanggung
jawab
pelanggaran yang diketahui.
untuk
melaporkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
c) Mengurangi atau menghilangkan insentif atau godaan yang dapat mengarahkan individu untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, melawan hukum atau tidak etis. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen mengenai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, dan bauran dari intelegensi, pelatihan dan pengalaman yang diperlukan
untuk
mengembangkan
kompetensi tersebut. 2. Penilaian risiko Penilaian risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prisip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian risiko oleh manajemen serupa dengan perhatian auditor eksternal dengan risiko bawaan. Keduanya menekankan pada hubungan risiko dengan asersi laporan keuangan tertentu serta aktivitas pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran,
dan
pelaporan
data
keuangan
yang
berhubungan. Akan tetapi ketika tujuan manajemen adalah untuk
menentukan
bagaimana
mengelola
risiko
yang
diidentifikasikan, tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kemungkinan salah saji material yang terdapat dalam laporan keuangan. 3. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko telah diambil
untuk
pencapaian
tujuan
entitas.
Aktivitas
pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkatan organisasional dan fungsional. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat dikategori dalam beberapa cara, antara lain dengan: a) Pemisahan tugas melibatkan pemastian bahwa individu tidak melakukan tugas yang tidak seimbang. Tugas dianggap tidak seimbang dari sudut pandang pengendalian ketika memungkinkan individu untuk melakukan suatu kekeliruan atau kecurangan dan kemudian berada pada posisi untuk menutupinya dalam pelaksanaan tugas normalnya. b) Pengendalian pemrosesan informasi mengacu pada risiko yang berhubungan dengan otorisasi, kelengkapan, dan akurasi transaksi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
c) Pengendalian fisik menaruh perhatian pada pembatasan dua jenis akses ke aktiva dan catatan yang penting berikut: akses fisik langsung dan akses tidak langsung melalui persiapan atau pemrosesan dokumen. Pengendalian tersebut berkenaan dengan alat keamanan pada penyimpanan aktiva, dokumen, catatan. Alat keamanan juga termasuk penjagaan di lokasi seperti ruang penyimpanan
yang
aman
dari
bahaya
api
dan
ruang
penyimpanan yang terkunci, serta penjagaan di luar lokasi. d) Evaluasi kerja meliputi evaluasi dan analisis manajemen terhadap: 1) Laporan yang mengikhtisarkan secara terinci saldo akun. 2) Kinerja aktual dibandingkan dengan anggaran, peramalan, atau jumlah periode sebelumnya. 3) Hubungan dari rangkaian data yang berbeda seperti data operasi nonkeuangan dan data keuangan. 4. Informasi dan komunikasi Informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang memasukkan sistem akuntansi, yang terdiri
dari
metode
dan
catatan
yang
diciptakan
untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva dan kewajiban yang berhubungan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Komunikasi termasuk memastikan personil yang terlibat dalam sistem pelaporan keuangan memahami bagaimana aktivitas mereka berhubungan dengan pekerjaan orang lain di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini termasuk peran sistem dalam pelaporan pengecualian
untuk
tindak
lanjut
dan
juga
melaporkan
pengecualian yang tidak bisa untuk tingkat yang lebih tinggi dalam entitas. 5. Pengawasan Merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas yang berkelanjutan (going activities) dan melalui pengevaluasian periodik secara terpisah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini hanya berlaku pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2013.
C.
Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam proses pemberian kredit modal kerja, meliputi pimpinan cabang, kepala bagian kredit, dan pejabat pengelola kredit lainnya. 2. Objek Penelitian a. Prosedur dalam pemberian kredit modal kerja b. Sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
D.
Data yang digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari orangorang yang berhubungan langsung dengan proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung melalui wawancara dan jawaban kuisioner tentang pengendalian intern pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. Data yang didapat: a. Sejarah dan gambaran umum perusahaan b. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan c. Lingkungan pengendalian d. Penilaian risiko e. Aktivitas pengendalian f. Informasi dan komunikasi g. Pemantauan 2. Data Sekunder Data sekunder berasal dari BRI Cabang Temanggung yang digunakan untuk penelitian ini: a. Struktur
organisasi
pada
Bank
Rakyat
Indonesia
Cabang
Temanggung b. Deskripsi pekerjaan dari masing-masing bagian pada proses pemberian kredit modal kerja.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
c. Formulir, bukti, dan catatan yang berhubungan dengan proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara merupakan pencarian data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indrianto dan Supomo, 2002 ). Wawancara dilakukan secara formal kepada pimpinan dan karyawan-karyawan yang menangani bagian pemberian kredit modal kerja serta kepada beberapa debitur-debitur yang telah mendapatkan kredit modal kerja supaya didapat data tentang jumlah kredit ataupun jaminan yang digunakan dalam perjanjian kredit 2. Kueisoner Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan membuat pertanyaan khusus dengan berlandaskan teori pengendalian intern yang telah ditetapkan oleh COSO. Kuesioner ini diberikan kepada pimpinan bank, kepala bagian kredit, dan karyawan-karyawan bagian perkreditan khususnya bagian kredit modal kerja. 3. Dokumentasi Dalam metode ini data diperoleh melalui dokumen, berkas, dan catatan
yang berhubungan dengan obyek penelitian seperti surat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
permohonan kredit, analisis kredit, surat keputusan kredit, bukti pencairan kredit dan bukti jaminan atas perjanjian kredit. F.
Teknik Analisis Data 1. Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Pengendalian Intern COSO Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja. Analisis penerapan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung
dilakukan
dengan
cara
membandingkan
sistem
pengendalian intern pada praktik pemberian kredit modal kerja pada Bank
Rakyat
Indonesia
Cabang
Temanggung
dengan
teori
berdasarkan 5 komponen pengendalian intern yang telah ditetapkan COSO yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktifitas pengendalian dan pemantauan. Analisis ini dilakukan melalui pengisian kuesioner pengendalian intern. Kuesioner dijawab dengan alternatif jawaban “ya” atau “tidak”, jawaban “ya” berarti sistem pengendalian sudah sesuai sedangkan jawaban “tidak” berarti sistem pengendalian intern tidak sesuai (Arens dan Loebbecke, 2003). Kuesioner yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
KUESIONER SISTEM PENGENDALIAN INTERN BERBASIS COSO No 1
2.
3.
Teori COSO Lingkungan Pengendalian a. Kode etik karyawan b. Pengkomunikasian terhadap pelanggaran c. Bimbingan moral untuk karyawan d. Hukuman untuk pelanggaran e. Pelatihan karyawan Penilaian Risiko a. Perekrutan Personel baru b. Penerapan Sistem informasi yang baru c. Pemakaian Teknologi baru d. Menghasilkan Produk dan aktivitas baru Aktivitas Pengendalian a. Pelaksana kredit harus terpisah dari pembahas kredit b. Pelaksana kredit harus terpisah dari penyidikan dan analisa kredit c. Bagian administrasi dan pembukuan kredit terpisah dari kasir d. Terdapat lebih dari 1 bagian yang bertanggungjawab atas seluruh tahap transaksi kredit e. Surat permohonan kredit diotorisasi oleh pejabat yang berwenang f. Daftar isian dari bank diotorisasi oleh pejabat berwenang g. Laporan penilaian kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang
YA
TIDAK
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
No
4.
5.
Teori COSO h. Bukti pencairan kredit diotorisasi oleh pejabat yang berwenang i. Pencatatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang berwenang j. Penjagaan terhadap Lemari besi k. Peralatan Keamanan: fire extinguisher, alarm, kunci. l. Kunci penyimpanan dokumendokumen penting perusahaan m. Sandi komputer perusahaan n. Firewall komputer perusahaan Informasi dan Komunikasi a. Terdapat surat permohonan kredit b. Terdapat surat keputusan kredit c. Terdapat dokumen perjanjian kredit d. Terdapat bukti pencairan kredit e. Pencatatan terjadinya transaksi didasarkan atas bukti pencairan kredit yang didukung dengan surat permohonan, surat keputusan, dan dokumen perjanjian kredit Pemantauan a. Prosedur pemberian kredit modal kerja yang berkelanjutan/tidak bergantiganti b. Secara periodik dilakukan evaluasi kinerja bagian perkreditan c. Adanya pemantuan langsung terhadap proses pemberian kredit modal kerja
YA
TIDAK
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Komponen sistem pengendalian intern COSO tersebut bertujuan untuk mengetahui: a. Lingkungan Pengendalian: untuk menjaga proses dalam pemberian kredit modal kerja agar tetap sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan oleh pihak bank, sehingga dapat meminimalisir penyimpangan yang kemungkinan dapat dilakukan oleh karyawan maupun nasabah. b. Penilaian Risiko: dilakukan supaya dapat menilai risiko apabila pihak internal bank menetapkan sesuatu yang baru seperti, perekrutan karyawan baru, penerapan sistem informasi yang baru, maupun apabila pihak bank menerbitkan produk baru. Penilaian risiko ini dilakukan supaya pihak bank dapat menganalisis risiko jangka panjang maupun jangka pendek apabila menetapkan sesuatu yang baru dalam bank tersebut. c. Aktivitas Pengendalian: tindakan yang dilakukan untuk mencegah supaya proses pemberian kredit modal kerja tidak terdapat penyimpangan yang kemungkinan dapat dilakukan oleh karyawan maupun nasabah sehingga proses pemberian kredit modal kerja dapat berjalan dengan baik. d. Informasi dan Komunikasi: hal ini dilakukan supaya komunikasi yang terjalin antara atasan dan bawahan, karyawan dengan karyawan, maupun karyawan dengan nasabah bisa terjalin dengan baik sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahpahaman informasi (miss communication). e. Pemantauan: hal ini dilakukan supaya dapat mengetahui apakah proses pemberian kredit modal kerja dari awal permohonan kredit hingga kredit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
tersebut dicairkan telah dilaksanakan sesuai prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak bank. Kriteria untuk menilai sesuai atau tidaknya pengendalian intern BRI cabang Temanggung dengan pengendalian intern COSO ditetapkan dengan cara melihat jawaban pada masing-masing kelompok pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner. Responden menjawab pertanyaan dengan jawaban ya/tidak. Apabila jawaban “ya” maka dapat diartikan bahwa pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja di BRI cabang Temanggung sesuai dengan pengendalian intern yang ditetapkan COSO, tetapi apabila jawaban “tidak”, berarti tidak sesuai dengan sistem pengendalian intern COSO dan perlu dianalisis lebih lanjut dengan melihat keterangan yang ada. 2. Analisis Uji Keefektifan Sistem Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Analisis keefektifan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung dengan menggunakan alat statistik berupa sampling atribut dengan model sampel tetap (fixed sample size atribute sampling). Peneliti menggunakan metode ini karena telah memperkirakan bahwa akan terdapat penyimpangan dalam uji kepatuhan pengendalian intern (Mulyadi, 1992). Data yang akan dianalisis merupakan hasil jawaban kuesioner yang telah disebar kepada 60 responden yang khusus menangani pemberian kredit modal kerja, sehingga pendapat para responden mengenai sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja yang telah tertuang pada jawaban kuesioner akan menjadi dasar analisis dari penelitian ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Peneliti tidak menggunakan data dokumen atau formulir, tetapi menggunakan hasil jawaban kuesioner dalam melakukan analisis dan dengan jawaban dari kuesioner tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian ini. Hal ini disebabkan karena hasil jawaban kuesioner tersebut merupakan pendapat dari 60 orang yang telah merasakan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja dan telah melihat fakta-fakta yang terjadi pada sistem pengendalian intern tersebut. Menurut Mulyadi (1992), cara yang dilakukan dengan metode fixed sample size adalah: a. Penentuan atribut yang diperiksa untuk pengendalian intern Atribut merupakan karakteristik suatu unsur yang membedakan unsur tersebut dengan unsur yang lain (Mulyadi, 1998). Atribut yang akan diperiksa dalam penelitian ini adalah hasil jawaban responden pada kelima komponen pengendalian intern COSO yaitu: 1) Atribut I: Hasil jawaban responden dari komponen COSO Lingkungan pengendalian 2) Atribut II: Hasil jawaban responden dari komponen COSO Penilaian risiko 3) Atribut III: Hasil jawaban responden dari komponen COSO Aktivitas pengendalian 4) Atribut IV: Hasil jawaban responden dari komponen COSO Informasi dan Komunikasi 5) Atribut V: Hasil jawaban responden dari komponen COSO Pemantauan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Kelima atribut ini merupakan karakteristik dari suatu sistem pengendalian intern yang terdapat pada entitas yang ada di hampir seluruh dunia. Auditor internal yang melakukan audit pada perusahaan-perusahaan besar di dunia sudah menggunakan komponen pengendalian intern COSO sebagai salah satu dasar untuk menilai keefektifan pengendalian intern dalam perusahaan tersebut (COSO Framework, 2011). b. Menentukan batas atas presisi yang diinginkan (desired upper precision limit) dan tingkat keandalan Menentukan tingkat keandalan yang dipilih dan tingkat kesalahan yang masih dapat diterima. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat keandalan= 95% dengan tingkat kesalahan yang dapat diterima / DUPL sebesar 5%. c. Menggunakan tabel besar sampel minimum untuk pengujian kepatuhan supaya dapat ditentukan sampel pertama yang harus diambil. d. Membuat tabel sampel tetap Pengambilan sampel dihentikan apabila AUPL=DUPL atau AUPL
Dari perhitungan tersebut, suatu sistem pengendalian intern dapat dikatakan efektif apabila AUPL = DUPL atau AUPL < DUPL
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Jika terdapat kesalahan dalam memeriksa atribut, dapat dilakukan penambahan jumlah sampel yaitu dengan menggunakan rumus:
Tetapi dalam penelitian ini apabila terdapat kesalahan, peneliti tidak akan menambah jumlah sampel, karena sampel yang digunakan adalah kuesioner yang merupakan pendapat dari 60 orang yang pernah menangani proses pemberian kredit modal kerja, dimana 60 orang ini adalah orang-orang yang pernah merasakan dan melihat langsung proses pemberian kredit modal kerja. Peneliti beranggapan bahwa hasil kuesioner dari 60 responden tersebut sudah dapat mewakili hasil analisis dari penelitian ini karena hasil jawaban dari kuesioner tersebut merupakan fakta yang terjadi dalam sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja. Cara ini ditempuh karena peneliti tidak menggunakan dokumen sebagai atribut. Hal ini disebabkan karena pihak bank tidak memperbolehkan peneliti untuk memiliki seluruh dokumen yang digunakan dalam proses pemberian kredit modal kerja. Oleh karena itu, peneliti menggunakan jawaban responden sebagai atribut, karena jawaban responden telah mewakili atribut yang dimiliki dokumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Atribut ini diperiksa dengan cara melihat jawaban “ya” pada kuesioner, apabila sebagian besar responden menjawab “ya” maka pengendalian intern sudah efektif, tetapi apabila sebagian besar responden menjawab “tidak”, maka peneliti menyimpulkan bahwa pengendalian intern belum efektif (Mulyadi, 1992).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya BRI Cabang Temanggung Berdirinya BRI Cabang Temanggung tidak terlepas dari sejarah berdirinya BRI pertama kali. BRI pertama kali didirikan oleh Raden Wiryaatmaja di Purwokerto pada tanggal 16 Desember 1895 yang saat itu menjabat sebagai Patih Purwokerto. Raden Wiryaatmaja mendirikan bank ini pertama kali dengan mengunakan modal utama yang berasal dari kas masjid yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah bank kecil di jaman pemerintahan Belanda. Setelah berkembang, bank yang dikelola oleh Raden Wiryaatmaja ini mendapatkan ijin operasional dari pemerintahan belanda dan mendapatkan nama “ Volk Credere Bank”, yang berarti bank rakyat. Dalam masa operasionalnya, Volk Credere Bank mengalami kesulitan sehingga pemerintah Belanda harus ikut campur tangan. Oleh karena itu pada tahun 1904 pemerintah Belanda mendirikan Dinas Pekreditan Rakyat yang bertujuan untuk membantu Volk Credere Bank. Pada tahun 1912 pemerintah Belanda mendirikan Centrale Kas yang bertugas untuk memberikan bantuan pengawasan dan bimbingan keuangan terhadap badan-badan perkreditan seperti Volk Credere Bank. Akibat resesi dunia pada tahun 1929-1932 banyak Volk Credere Bank yang tidak berjalan dengan lancar, sehingga pemerintah Belanda pada tahun 1934 mendirikan Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) dan Centrale Kas dibubarkan. Tugas Centrale Kas diambil oleh AVB dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
badan-badan perkreditan dijadikan cabang-cabang AVB yang berkantor pusat di Jakarta. Pada jaman pendudukan Jepang AVB diubah namanaya menjadi Syomin Ginko berdasarkan Osamu Seirei No. 8 Tahun 1942 sampai pada saat proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Setelah Indonesia merdeka dan dibentuk Undang-Undang 1945, pada tahun 1951 dikeluarkan UndangUndang No. 12 tentang penghapusan Algemeene Volkscrediet Bank (AVB) dan diganti dengan nama Bank Rakyat Indonesia, sehingga tercapailah kesatuan BRI yang mencakup seluruh wilayah tanah air. Tugas BRI pertama kali diatur oleh peraturan pemerintah No. 25 Tahun 1951 yaitu memberikan kredit kepada kelas menengah yaitu para pedagang kecil dan pengusaha serta memberikan pinjaman kepada mereka yang tidak memperoleh kredit dari sumber-sumber lain. Pada tahun 1960 dikeluarkan Undang-Undang pengganti No. 41 Tahun 1960 yang mengatur pembentukan bank baru yang bernam Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN). Pada bulan Agustus 1965 bank pemerintah digabung menjadi satu kecuali Bank Indonesia. Agar tercipta manajemen dan koordinasi yang baik, maka antara Bank Indonesia dengan bank milik pemerintah terdapat beberapa pembagian, yaitu: 1. Bank Indonesia menjadi BNI Unit I 2. Bank Indonesia Koperasi Tani dan Nelayan menjadi BNI Unit II 3. Bank Negara Indonesia menjadi BNI Unit III 4. Bank Umum Negara menjadi BNI Unit IV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
5. Bank Tabungan Negara menjadi BNI Unit V Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 BRI menjadi BNI Unit II di bidang rural yang diarahkan pada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan jalan melakukan usaha bank umum yaitu dalam hal pengumpulan dana dengan menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito serta mendirikan kredit jangka pendek, menengah dan panjang, jasa pengiriman uang, pelaksanaan kliring, dan lain lain. BRI Cabang Temanggung merupakan satu satunya BRI pusat yang terdapat di kota Temanggung yang berdiri sejak tahun 1946. Pada tahun 1949 gedung BRI ini sempat akan dibakar oleh pasukan Belanda, sehingga kegiatan operasional sementara dipindah ke Kecamatan Selopamapang. Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1946 hingga sekarang BRI Cabang Temanggung telah dipimpin oleh 22 orang pimpinan cabang. BRI Cabang Temanggung ini berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 17 Temanggung, lokasinya sangat strategis karena berletak di jalan utama Kota Temanggung sehingga transportasi mudah didapat dan memudahkan masyarakat dan nasabah untuk mendapatkan pelayanan dari BRI Cabang Temanggung. Tujuan didirikannya BRI Cabang Temanggung adalah untuk menyediakan jasa perbankan yang cukup luas dan sangat penting peranannnya dalam peningkatan pembangunan ekonomi yaitu sebagai perantara di bidang keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan pengusaha.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
B. Struktur Organisasi BRI Cabang Temanggung Dalam membentuk organisasi yang baik diperlukan perumusan organisasi
dan
pembagian
tugas
dan
wewenang
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Struktur organisasi merupakan sebuah deskripsi yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian suatu tujuan melalui pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Dalam pelaksanaan kegiatannya BRI Cabang Temanggung dipimpin oleh seorang Pimpinan Cabang (PINCA). Dalam pelaksanannya kebanyakan Kantor Cabang BRI memiliki Wakil Pimpinan Cabang (WAPINCA) yang bertugas mewakili tugas Pimpinan Cabang, tetapi BRI Cabang Temanggung tidak memiliki WAPINCA, karena BRI Cabang Temanggung termasuk dalam kantor cabang kelas 4 (terendah) yang tidak perlu adanya WAPINCA, sehingga cukup ditangani oleh PINCA. Berikut akan dijelaskan tugas PINCA dan bagian-bagian lainnya yang berhubungan dengan perkreditan. 1. Pimpinan Cabang (PINCA) Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan bisnis di Kantor Cabang. b. Memutuskan kredit sesuai dengan kewenangannya. c. Memberikan wewenangnya
keputusan dalam
(judgement) menganalisa,
merekomendasi dan memutuskan kredit.
sesuai
dengan
mengevaluasi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
d. Aktif dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi khusus CRB dan menetapkan strategi Kantor Cabang. e. Mengamankan dan melaksanakan putusan kebijaksanaan yang dibuat oleh atasannya untuk wilayah kinerjanya. f. Melakukan pembinaan dan pembahasan kredit yang menjadi tanggung jawab mulai dari kredit dicairkan hingga kredit dilunasi. g. Meningkatkan kemampuan bawahan. 2. Koordinator Administrasi Kredit (Koord. ADK) Tugas dan tanggung jawab Koord. ADK adalah: a. Menjamin terlaksananya kebijakan dan prosedur kredit. b. Menjamin hasil analisis keuangan (financial analyst) atas permohonan kredit nasabah telah lengkap. c. Melakukan analisa kredit nasabah. 3. Account Officer (AO) Umum Tugas dan tanggung jawab AO Umum adalah: a. Melaksanakan pembinaan dalam pengajuan kredit terhadap nasabah. b. Melakukan analisa kredit terhadap permohonan kredit yang diajukan nasabah. c. Melakukan pemeriksaaan lapangan terhadap usaha nasabah yang mengajukan permohonan kredit. d. Melakukan pembahasan kredit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
e. Merekomendasikan putusan kredit terhadap pimpinan cabang. 4. AO Program Tugas dan tanggung jawab AO program hampir sama dengan AO Umum AO Program hanya menangani untuk pelayanan kredit program, kredit yang berasal dari pemerintah, Bank Indonesia dan luar negeri. 5. AO Tapsun Tugas dan tanggung jawab AO Tapsun hampir sama dengan AO Umum, tetapi AO Tapsun khusus menangani nasabah kredit yang berpenghasilan tetap dan pensiunan. 6. OPK Umum OPK bertugas mengelola dan menatausahakan proses permohonan kredit dan mendokumentasikannya. 7. Operation Officer (OO) Tugas dan tanggung jawab OO adalah: a. Mengelola dan mengkoordinir pelayanan nasabah di kanca supaya efektif dan efisien. b. Mengatasi masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pelayanan nasabah. c. Mempersiapkan
pembayaran
atau
realisasi
kredit
dan
pembayaran gaji karyawan. d. Mengawasi seluruh proses kegiatan operasional perkreditan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
e. Mengkoordinir
dan
mengelola
penggunaan
dana
dari
masyarakat secara efektif dan efisien. 8. Koordinator Akulap Tugas dan tanggung jawab koordinator AKULAP: a. Mengkoordinir seluruh kegiatan akuntansi di kanca untuk menjain kegiatan operasional sehari-hari, keakuratan dan ketepatan waktu pembukuan dan pelaporan. b. Mengkoordinir persiapan pembukuan anggaran kantor cabang. c. Menyajikan laporan keuangan kantor cabang. C.
Ruang Lingkup Usaha BRI Cabang Temanggung Pada dasarnya kegiatan BRI Cabang Temanggung sama dengan kegiatan bank-bank pada umumnya, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. Selain itu BRI Cabang Temanggung juga menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Berikut adalah produk dan jasa yang ditawarkan BRI Cabang Temanggung: 1. Produk pinjaman seperti: a. KUPEDES BRI b. Kredit Usaha Rakyat (KUR) c. Kredit Modal Kerja (KMK) d. Kredit Investasi e. Kredit BRIguna f. Kredit Agunan Kas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
g. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi Ternak (KKP-E Ternak) 2. Produk simpanan seperti: a. BRITAMA b. SIMPEDES c. Deposito d. Giro 3. Produk E-Banking seperti: a. Phone banking b. SMS banking c. Internet banking d. ATM e. Kartu kredit 4. Jasa bank lainnya seperti: a. Transfer uang antar bank b. Wesel c. Western Union d. Inkaso e. Pembayaran gaji pensiun/PNS f. Pembayaran pajak
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT
STRUKTUR ORGANISASI BRI CABANG TEMANGGUNG PINCA (Pelaksana Kredit )
KOORD. ADK (Analisa dan Penyidikan)
OPERATION OFFICER
OPK KUM
KAS DJS/JBL
SUPERVISOR
KASIR UTANG
KOOR. AKULAP
UPN
TELLER
SEKRETARIS
LAPORAN
ADM. DJS
TELLER KLIRNG
PERSONALIA
VERIFIKATUR
DEVISA
PAYMENT POINT
LOGISTIK
OPERATOR
AO UMUM (Pembahas Kredit)
AO TAPSUN OPK TAPSUN AO PROGRAM
FUNDING OFFFICER
KLIRINGMAN ENTRY DATA
ARTOMIL
SOPIR PRAMUBAKTI SATPAM
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Perbandingan Penerapan Sistem Pengendalian Intern COSO Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Pengendalian intern dalam suatu prosedur pemberian kredit modal kerja pada suatu bank sangatlah penting supaya kredit yang dicairkan dapat tepat guna. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja yang dilakukan oleh BRI Cabang Temanggung dengan komponen pengendalian intern yang telah ditetapkan COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner pada bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan proses pemberian kredit modal kerja, pelaksanaan pengendalian kredit dapat diuraikan sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
a.
Lingkungan Pengendalian
Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Lingkungan Pengendalian.
Teori COSO
1. Kode etik karyawan 2. Pengkomunikasian terhadap pelanggaran 3. Bimbingan moral kepada karyawan 4. Hukuman terhadap pelanggaran 5. Pelatihan karyawan
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 1. Terdapat peraturan tertulis untuk karyawan 2. Karyawan dituntut untuk melakukan pengkomunikasian apabila terdapat pelanggaran dalam bentuk apapun 3. Bimbingan terhadap moral karyawan 4. Hukuman yang tegas terhadap pelanggaran 5. Secara periodik melakukan pelatihan khusus untuk karyawan
Sesuai / Tidak Sesuai Sesuai Sesuai
Sesuai Sesuai Sesuai
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Dalam
pengendalian
kreditnya,
BRI
Cabang
Temanggung
telah
menerapkan 1 komponen pengendalian intern yang ditetapkan COSO, yaitu lingkungan pengendalian. BRI Cabang Temanggung telah melakukan semua kegiatan yang terdapat di komponen lingkungan pengendalian dengan mempraktikkan kegiatan seperti memiliki peraturan yang wajib dijalankan oleh semua karyawan ketika jam kerja, karyawan juga harus terbuka terhadap semua bentuk
pelanggaran,
karyawan
dituntut
untuk
selalu
melakukan
pengkomunikasian terhadap atasan apabila terdapat suatu pelanggaran, secara periodik diadakan bimbingan moral serta pelatihan khusus untuk karyawan lama dan karyawan baru, adanya hukuman yang tegas apabila terbukti seorang karyawan melakukan pelanggaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
b.
Penilaian Risiko
Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Penilaian Risiko.
Teori COSO 1. Personel baru
2. Sistem informasi yang baru
Sesuai / Tidak Sesuai
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 1. Penilaian Risiko Sesuai personel baru dilakukan dengan membuat perbandingan beban sebelum adanya personel baru dengan beban yang akan ditimbulkan di masa depan apabila mendatangkan personel baru. 2. Penilaian risiko sistem Sesuai informasi yang baru dilakukan dengan membuat perbandingan biaya dikeluarkan, kelebihan dan kelemahan sebelum adanya sistem informasi yang baru dengan efek yang akan terjadi di masa depan apabila menerapkan sistem informasi yang baru terkait biaya yang harus dikeluarkan serta adaptasi karyawan terhadap sistem informasi tersebut.
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Teori COSO 3. Teknologi baru
4. Produk dan aktivitas baru
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 3. Penilaian risiko teknologi baru dilakukan dengan melihat kinerja teknologi lama (kelemahan apa saja yang terjadi) kemudian meramalkan efek yang akan terjadi di masa depan apabila menerapkan pembaharuan atau pemakaian teknologi yang baru serta kecepatan adaptasi karyawan terhadap pemakaian atau pembaharuan teknologi baru tersebut. 4. Penilaian risiko produk dan aktivitas baru dilakukan dengan melihat kinerja dari produk dan aktivitas bank apakah perlu adanya penambahan produk dan aktivitas baru demi meningkatkan kinerja dan tingkat kepercayaan nasabah.
Sesuai / Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai
Keterangan
Apabila perlu dilakukan penambahan produk dan aktivitas baru perlu dilakukan analisis biaya yang akan dikeluarkan serta kecepatan adaptasi karyawan dalam proses penambahan produk serta aktivitas baru tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
BRI Cabang Temanggung telah menerapkan komponen ke-2 pengendalian intern yang ditetapkan COSO, yaitu penilaian risiko. Dalam melakukan penilaian risiko, BRI Cabang Temanggung selalu melakukan penilaian risiko terhadap personel atau karyawan baru, sistem informasi yang baru, menerapkan teknologi baru, dan apabila terdapat produk atau aktivitas baru dalam bank. Penilaian risiko ini dilakukan dengan membandingkan kelemahan dan kelebihan bank ketika belum ada penerapan sesuatu yang baru dengan kelemahan dan kelebihan bank ketika ada penerapan sesuatu yang baru, penerapan sesuatu yang baru ini meliputi adanya karyawan baru, sistem informasi yang baru, teknologi baru, produk dan aktivitas baru. Dengan pembandingan tersebut dapat diketahui risiko-risiko apa saja yang terjadi di masa depan ketika ada penerapan sesuatu yang baru di bank.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
c.
Aktivitas Pengendalian
Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Kredit Pada Proses Pemberian Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Aktivitas Pengendalian.
Teori COSO 1. Pelaksana kredit harus terpisah dari pembahas kredit 2. Pelaksana kredit harus terpisah dari penyidikan dan analisa kredit 3. Bagian administrasi dan pembukuan terpisah dari kasir 4. Terdapat lebih dari 1 bagian yang bertanggungjawab atas seluruh tahap transaksi kredit 5. Surat permohonan kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang 6. Daftar isian dari bank diotorisasi oleh pejabat berwenang 7. Laporan penilaian kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang 8. Bukti pencairan kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang 9. Pencatatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang berwenang 10. Penjagaan terhadap lemari besi
Sesuai / Tidak Praktik Pengendalian yang Sesuai Dilakukan BRI 1. Pelaksana kredit tidak Tidak terpisah dari pembahas Sesuai kredit 2. Pelaksana kredit tidak Tidak terpisah dari penyidikan Sesuai dan analisa kredit 3. Bagian administrasi dan Sesuai pembukuan terpisah dari kasir 4. Terdapat lebih dari 1 Sesuai bagian yang bertanggungjawab atas seluruh tahap transaksi kredit 5. Surat permohonan kredit Sesuai diotorisasi oleh pejabat berwenang
Keterangan Bagian pelaksana kredit merangkap tugas sebagai pebahas kredit dan penyidikan serta analisa kredit
Otorisasi oleh AO Umum
6. Daftar isian dari bank diotorisasi oleh pejabat berwenang 7. Laporan penilaian kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang
Sesuai
Otorisasi oleh Koord.ADK
Sesuai
Otorisasi oleh Koord.ADK dan AO Umum
8. Bukti pencairan kredit diotorisasi oleh pejabat berwenang
Sesuai
Otorisasi oleh Pinca
9. Pencatatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang berwenang
Sesuai
Dilakukan bagian AKULAP
10. Penjagaan terhadap lemari besi
Sesuai
Dijaga oleh satpam khusus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Teori COSO 11. Peralatan keamanan: fire extinguisher, alarm, kunci 12. Kunci penyimpanan dokumen-dokumen penting perusaahaan 13. Sandi komputer bank 14. Firewall komputer
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 11. Terdapat peralatan keamanan: fire extinguisher, alarm, kunci 12. Terdapat kunci khusus penyimpanan dokumendokumen penting perusaahaan 13. Tiap komputer bank ada sandi khusus yang dimiliki oelh karyawan yang memakai komputer tersebut 14. Terdapat firewall pada tiap komputer di bank
Sesuai / Tidak Sesuai Sesuai
Keterangan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Dalam komponen aktivitas pengendalian BRI Cabang Temanggung memiliki kelemahan. Kelemahan yang dimiliki BRI Cabang Temanggung adalah pelaksana kredit yang juga merangkap tugas sebagai pembahas kredit dan penyidikan serta analisa kredit. Berdasarkan pengendalian intern yang ditetapkan COSO, seharusnya pelaksana kredit harus terpisah dari pembahas kredit dan juga pelaksana kredit harus terpisah dari penyidikan serta analisa kredit. Apabila hal ini tetap diterapkan maka akan mengakibatkan peluang untuk melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga bisa saja kredit yang akan dicairkan tidak tepat sasaran, nasabah yang kurang layak untuk menerima kredit bisa mendapat kredit karena penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh bagian pelaksana kredit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan bahwa pelaksana kredit merangkap tugas sebagai pembahas kredit dan penyidikan serta analisa kredit supaya permohonan kredit serta analisa kredit yang telah dilakukan oleh Koord. ADK bisa terjamin ketelitian dan ketepatannya. Walaupun pihak bank beralasan perangkapan tugas tersebut semata-mata untuk kebaikan proses pemberian kredit modal kerja, tetapi tetap saja perangkapan tugas tersebut bertolak belakang dengan pengendalian intern yang ditetapkan COSO dan BRI Cabang Temanggung belum menerapkan aktivitas pengendalian sesuai dengan COSO.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
d.
Informasi dan Komunikasi
Tabel 5.4 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Informasi dan Komunikasi.
Teori COSO 1. Surat permohonan kredit 2. Surat keputusan kredit 3. Dokumen perjanjian kredit 4. Bukti pencairan kredit 5. Pencatatan terjadinya transaksi berdasarkan bukti pencairan kredit yang didukung denga surat permohonan, surat keputusan, dan dokumen perjanjian kredit.
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 1. Terdapat surat permohonan kredit 2. Terdapat surat keputusan kredit 3. Terdapat dokumen perjanjian kredit 4. Adanya bukti pencairan kredit 5. Melakukan pencatatan terjadinya transaksi berdasarkan bukti pencairan kredit yang didukung denga surat permohonan, surat keputusan, dan dokumen perjanjian kredit.
Sesuai / Tidak Sesuai Sesuai
Keterangan
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
BRI Cabang Temanggung telah menerapkan komponen ke-4 pengendalian intern yang ditetapkan COSO yaitu informasi dan komunikasi dengan adanya surat permohonan kredit, surat keputusan kredit, dokumen perjanjian kredit, bukti pencairan kredit, melakukan pencatatan terjadinya transaksi didasarkan atas bukti pencairan kredit yang didukung dengan surat permohonan, surat keputusan dan dokumen perjanjian kredit. Dokumen-dokumen ini mendukung proses informasi dan komunikasi antara pihak bank dan nasabah yang melakukan permohonan kredit modal kerja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
e.
Pemantauan
Tabel 5.5 Rangkuman Analisis Pelaksanaan Pengendalian Intern Pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Berdasarkan Pengendalian Intern COSO Pada Komponen Pemantauan
Teori COSO 1. Prosedur pemberian kredit modal kerja yang berkelanjutan 2. Secara periodik melakukan evaluasi kinerja bagian perkreditan 3. Adanya pemantauan langsung terhadap proses pemberian kredit modal kerja
Praktik Pengendalian yang Dilakukan BRI 1. Prosedur pemberian kredit modal kerja yang berkelanjutan dilakukan dengan mengamati dan memastikan nasabah melakukan prosedurprosedur yang telah ditetapkan bank 2. Secara periodik melakukan evaluasi dan penilaian untuk menilai kinerja bagian perkreditan 3. Adanya pemantauan langsung terhadap proses pemberian kredit modal kerja dilakukan dengan melihat secara langsung proses analisis Koord. ADK dan AO Umum dalam menganalisis kelayakan nasabah untuk menerima kredit
Sesuai / Tidak Sesuai Sesuai
Sesuai
Sesuai
Keterangan
Dilakukan dengan menilai kinerja tiap karyawan bagian perkreditan dengan skala penilaian istimewa, sangat baik dan baik
Komponen ke-5 pengendalian intern yang ditetapkan COSO yaitu pemantauan. Dalam melakukan pemantauan, BRI Cabang Temanggung telah melakukan pemantauan secara langsung terhadap prosedur pemberian kredit modal seperti mengamati dan memastikan nasabah melakukan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan bank, melihat secara langsung proses analisis ADK dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
menganalisis kelayakan nasabah untuk menerima kredit, secara periodik juga melakukan evaluasi kinerja pada bagian perkreditan Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja yang dilakukan BRI Cabang Temanggung selama ini sesuai dengan pengendalian intern yang ditetapkan COSO kecuali dalam hal komponen aktivitas pengendalian. Hal ini terbukti karena dalam komponen aktivitas pengendalian, 14 kegitatan yang seharusnya dilaksanakan, 2 kegiatan dalam komponen aktivitas pengendalian tidak dilakukan sesuai dengan COSO. BRI Cabang Temanggung tidak melakukan pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan pembahas kredit dan pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan penyidikan dan analisa kredit. Pemisahan tugas tersebut sangatlah penting supaya dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
B.
Analisis Uji Keefektifan Sistem Pengendalian Intern COSO pada Proses Pemberian Kredit Modal Kerja Analisis ini dilakukan dengan metode sampel tetap. Dengan menggunakan
metode ini dapat diketahui apakah sistem pengendalian kredit intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja sudah dilaksanakan dengan efektif sehingga dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu proses pemberian kredit modal kerja yang efektif. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan kuesioner yang telah disebar dan diisi oleh 60 pegawai yang berhubungan langsung dengan pemberian kredit modal kerja beserta jajaran stafnya. Hasil pemeriksaan jawaban kuesioner: Tabel 5.6 Hasil Analisis Uji Kepatuhan Pengendalian Intern Kredit Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Atribut yang Diperiksa III IV √ √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ √ √ √ √ X* √ X* √ X* √ √ √ X* √ X* √ X* √ √ √
V √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Responden I 21 √ 22 √ 23 √ 24 √ 25 √ 26 √ 27 √ 28 √ 29 √ 30 √ 31 √ 32 √ 33 √ 34 √ 35 √ 36 √ 37 √ 38 √ 39 √ 40 √ 41 √ 42 √ 43 √ 44 √ 45 √ 46 √ 47 √ 48 √ 49 √ 50 √ 51 √ 52 √ 53 √ 54 √ 55 √ 56 √ 57 √ 58 √ 59 √ 60 √ (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)
II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Atribut yang Diperiksa III IV X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ √ √ √ √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ √ √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ √ √ √ √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √ X* √
V √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Keterangan: √ = Seluruh responden menjawab “YA” pada tiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut. X*= Terdapat jawaban “TIDAK” pada beberapa pertanyaan dalam kuesioner tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 60 sampel kuesioner dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern COSO pada proses pemberian kredit modal kerja yang telah diterapkan oleh BRI Cabang Temanggung pada proses pemberian kredit modal kerja belum efektif. Hal ini dikarenakan terdapat 2 jawaban “tidak” pada atribut aktivitas pengendalian, responden menyatakan bahwa bagian pelaksana kredit tidak terpisah dengan bagian pembahas kredit dan bagian pelaksana kredit tidak terpisah dengan bagian penyidikan dan analisa kredit. Jumlah kesalahan yang ditemukan sama dengan 2 dan tingkat keandalan sebesar 95%, maka tingkat kepercayaan adalah 6,3 seperti yang terlihat pada lampiran sehingga AUPL dapat dihitung:
,
AUPL = 0,105 AUPL = 10,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa AUPL>DUPL, yaitu AUPL sebesar 10,5% dan DUPL sebesar 5%. Peneliti tidak mengambil sampel tambahan karena hasil kuisoner tersebut dapat mewakili kenyataan dari sistem pengendalian intern yang terjadi. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern COSO dalam Proses Pemberian Kerja Pada BRI Cabang Temanggung belum diterapkan secara efektif karena berdasarkan hasil perhitungan rumus AUPL DUPL menunjukkan angka AUPL > DUPL.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap proses pemberian kredit modal dan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BRI Cabang Temanggung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem pengendalian intern COSO Dalam praktiknya, sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja di BRI Cabang Temanggung sebagian besar dalam komponen lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pemantauan sudah sesuai dengan pengendalian intern yang ditetapkan COSO, kecuali dalam hal komponen aktivitas pengendalian. Hal ini dibuktikan dengan tidak dilaksanakannya seluruh kegiatan pengendalian intern yang ditetapkan COSO pada komponen aktivitas pengendalian (dari 14 kegiatan dalam komponen aktivitas pengendalian, 2 tidak dilakukan). BRI Cabang Temanggung tidak melakukan pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan pembahas kredit dan pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan penyidikan dan analisa kredit. Dari kelima komponen pengendalian intern COSO, BRI Cabang Temanggung tidak melakukan seluruh kegiatan pada komponen yang paling vital, yaitu pada komponen aktivitas pengendalian. Hal ini dapat mengakibatkan pelanggaran seperti penyalahgunaan wewenang sehingga pemberian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
kredit tidak tepat sasaran yang kemudian dapat menyebabkan masalah kredit macet di kemudian hari. 2. Keefektifan sistem pengendalian intern COSO dalam proses pemberian kredit modal kerja Sistem pengendalian intern COSO pada proses pemberian kredit modal kerja di BRI Cabang Temanggung belum efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji kepatuhan terhadap hasil pemeriksaan sampel 60 kuesioner ditemukan 2 kesalahan dalam atribut aktivitas pengendalian, sehingga menunjukkan AUPL>DUPL. Dari hasil pemeriksaan sampel kuisioner juga
diketahui bahwa
terdapat responden yang menjawab 100% ”YA” pada atribut aktivitas pengendalian, responden ini merupakan responden atau karyawan baru yang tidak mengetahui bahwa ternyata telah terdapat sebuah penyimpangan pada unsur aktivitas pengendalian yang dilakukan selama ini oleh BRI Cabang Temanggung. B. Keterbatasan Kesimpulan yang diambil dari hasil analisis dan pembahasan berasumsi bahwa data mengenai proses pemberian kredit modal kerja dan sistem pengendalian intern yang dilakukan dalam proses pemberian kredit modal kerja merupakan data dan informasi yang sebenarnya. Data dan informasi yang diperoleh terbatas pada data yang diberikan bank, mengingat adanya prinsip kerahasiaan umum dalam dunia perbankan. Keterbatasan juga dialami dalam penentuan atribut yang digunakan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
uji efektivitas, peneliti tidak menggunakan dokumen sebagai atribut karena keterbatasan bank dalam memberikan contoh dokumen, pihak bank tidak memperbolehkan semua dokumen yang digunakan dalam proses pemberian kredit modal kerja diberikan kepada peneliti, sehingga atribut dokumen digantikan dengan menggunakan atribut pada kuesioner. Selain itu juga keterbatasan waktu dan kemampuan dalam pelaksanaan penelitian ini. C. Saran Sistem pengendalian intern yang diterapkan pada proses pemberian kredit modal kerja di BRI Cabang Temanggung terdapat ketidaksesuaian dengan pengendalian intern yang ditetapkan COSO. Peneliti menyarankan sebaiknya sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja pada BRI Cabang Temanggung mengikuti dan menyesuaikan dengan prinsip-prinsip pengendalian intern yang ditetapkan COSO. Sistem pengendalian intern COSO telah diterapkan oleh sebagian besar entitas di seluruh dunia yang telah go publik, dan terbukti entitas yang menggunakan pengendalian intern COSO menghasilkan pengendalian intern yang efektif. Oleh karena itu sebagai salah satu bank go publik terbesar di Indonesia, BRI Cabang Temanggung sebaikya menggunakan prinsip pengendalian intern COSO, supaya pengendalian intern dalam pemberian kredit modal kerja bisa diterapkan secara efektif dan kredit yang
diberikan
kepada
nasabah
dapat
tepat
sasaran
sehingga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
meminimalisir terjadinya kredit macet di kemudian hari dan dapat mencegah potensi-potensi penyalahgunaan wewenang. Sistem pengendalian intern COSO yang belum diterapkan secara efektif, peneliti menyarankan sebaiknya BRI Cabang Temanggung melakukan aktivitas pengendalian sesuai dengan COSO, seperti: 1. Pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan pembahas kredit. 2. Pemisahan tugas antara pelaksana kredit dengan analisa kredit. 3. Pemantauan dalam proses pemberian kredit modal kerja harus dilakukan secara rutin. Saran tersebut dilakukan supaya dapat mencegah terjadinya potensipotensi penyalahgunaan wewenang seperti, kolusi pemberian kredit yang dilakukan oleh pejabat kredit yang berwenang kepada nasabah yang seharusnya tidak layak menerima kredit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2002. Manajemen Perbankan. Malang: Unversitas Muhammadyah Malang Arens, Loebbecke. 2003. Auditing an Integrated Approach. Prentice Hall Baidaie, M. Chatim. 2005. Corporate Governance dan Kebijakan Audit. Edisi Revisi. Yayasan Pendidikan Internal Audit. Institut Pendidikan dan Peatihan Audit Manajemen. Jakarta Boynton, Johnson. 2002. Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta. Landsittel, Beasley. 2011. COSO Framework. American Accounting Association (AAA). America. Rittenberg, Landes. 2012. COSO Whitepaper. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). America. Daniaty, Ona. 2001. Evaluasi Kebijakan Pemberian Kredit Modal Kerja. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kasmir. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1. Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi. Yogyakarta. BPFE Mulyadi. 1992. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi & Kanaka Puradireja. 1998. Pemeriksaan Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN. Mulyono, Teguh Pudjo. 1999. Bank Auditing: Petunjuk Pemeriksaan Intern Bank. Edisi Revisi. Jakarta: PT Penerbit Djambatan. Munawir, H.S. 2001. Auditing: Pokok-pokok Pemeriksaan Akutansi. Yogyakarta: BPFE. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/24/PBI/2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah. Praptowo, Mulyo. 1980. Kredit Investasi Kecil Untuk Kemajuan Usaha Anda. Jakarta: Balai Aksara. Santoso, Ruddy Tri. 1996. Kredit Usaha Perbankan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Santoso, Ruddy Tri. 1994. Mengenal Dunia Perbankan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Soeratno, Lincolin Arsyad. 1993. Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Steven, J.Root. 1998. Beyond COSO-Internal Control to enhance Corporate Governance. Canada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
Susilo, Sri Y. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Suyatno, Thomas. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Undang-Undang No 10 Tahun 1998. Tentang Perubahan Undang-Undang No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
L Lampiran 1: Tabel Besaarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengenndalian
L Lampiran 2: Tabel Conffidence Level
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3: Rincian Hasil Pemeriksaan Kuesioner Pada Komponen Lingkungan Pengendalian Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
A
B
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertanyaan C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D
E
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Responden 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Keterangan: √= Jawaban “YA” X= Jawaban “TIDAK”
A
Pertanyaan B C
D
E
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 : Rincian Hasil Pemeriksaan Kuesioner Pada Komponen Penilaian Resiko Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Pertanyaan A
B
C
D
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Responden 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Keterangan: √= Jawaban “YA” X= Jawaban “TIDAK”
Pertanyaan A
B
C
D
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
69
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Lampiran 5 : Rincian Hasil Pemeriksaan Kuesioner Pada Komponen Aktivitas Pengendalian
Pertanyaan
Responden A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
13
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
14
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
15
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
16
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
17
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
18
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
19
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
21
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ 70
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Pertanyaan
Responden A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
22
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
23
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
24
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
25
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
26
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
27
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
28
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
29
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
30
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
31
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
32
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
33
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
34
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
35
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
36
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
37
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
38
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
39
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
41
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
42
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
43
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
71
PLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIAT Pertanyaan
Responden A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
44
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
45
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
46
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
47
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
48
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
49
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
50
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
51
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
52
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
53
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
54
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
55
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
56
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
57
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
58
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
59
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
60
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Keterangan: √= Jawaban “YA” X= Jawaban “TIDAK”
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Lampiran 6 : Rincian Hasil Pemeriksaan Kuesioner Pada Komponen Informasi dan Komunikasi Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
A
Pertanyaan B C
D
E
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Responden 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Keterangan: √= Jawaban “YA” X= Jawaban “TIDAK”
A
B
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertanyaan C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
D
E
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7: Rincian Hasil Pemeriksaan Kuesioner Pada Komponen Pemantauan Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertanyaan B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Responden 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Keterangan: √= Jawaban “YA” X= Jawaban “TIDAK”
A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertanyaan B √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9: Surat Keterangan Selesai Penelitian
78