BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN 2016 DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh Tahun 2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp137,3 triliun atau sebesar US$10,32 milyar. Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp133,2 triliun atau sebesar US$10,01 milyar. Ekonomi Aceh tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 (c-to-c) dengan migas tumbuh sebesar 3,31 persen. Sementara itu, pertumbuhan tanpa migas sebesar 4,31 persen, sedikit meningkat dari tahun 2015 yang sebesar 4,27 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Konstruksi sebesar 12,81 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen pengeluaran Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) yaitu sebesar 8,13 persen. Ekonomi Aceh triwulan IV-2016 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (y-on-y) dengan migas tumbuh sebesar 4,30 persen, lebih baik dari periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 1,02 persen. Sementara itu, pertumbuhan tanpa migas pada Triwulan IV-2016 adalah sebesar 4,80 persen. Ekonomi Aceh secara triwulanan (q-to-q) tumbuh 0,77 persen dengan migas, sedangkan tanpa migas tumbuh 1,49 persen dibandingkan dengan triwulan III-2016. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Pendidikan (P) mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 9,51 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 69,89 persen.
A.
PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Tahun 2016 (c-to-c) Grafik 1. Pertumbuhan Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Tahun 2016 (c-to-c)
Ekonomi
Aceh
secara
kumulatif
hingga
Triwulan IV-2016 dengan migas tumbuh 3,31 persen (c-
12,81
to-c). Dengan mengeluarkan migas, pertumbuhan 9,85 9,75 9,99
9,79
ekonomi Aceh secara kumulatif adalah sebesar 4,31 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan
4,31
3,88
3,13
usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian (B), Industri
3,31
A
B
C
-5,74
D
F
G
H
K
O
P
Pengolahan
(C),
dan
Transportasi
dan
Pergudangan (H). Kategori Konstruksi (F) merupakan
-0,70
lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi
Kategori
sebesar 12,81 persen, berturut-turut diikuti Jasa
Migas Non Migas -13,27
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
1
Pendidikan (P) sebesar 9,99 persen, dan Jasa Keuangan (K) sebesar 9,85 persen di urutan ketiga. Pertumbuhan Konstruksi tertinggi didukung dengan masih berjalannya proyek multiyears fly over Simpang Surabaya dan Masjid Raya Baiturrahman serta berbagai proyek pembangunan lainnya yang sedang berjalan di Provinsi Aceh. Kategori Jasa Pendidikan juga meningkat selama tahun 2016 karena meningkatnya anggaran pendidikan dan adanya gaji ke-14. Pertambangan dan Penggalian (B) masih mengalami kontraksi sehingga menghambat pertumbuhan, sektor yang paling berpengaruh adalah pertambangan batubara, berdasarkan fenomena yang terjadi menurunnya produksi pertambangan batubara disebabkan karena cuaca buruk dan permintaan harga yang tidak stabil. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan (H) juga masih mengalami penurunan karena turunnya jumlah penumpang angkutan darat di beberapa terminal besar, meskipun jumlah penumpang angkutan laut dan udara terus tumbuh. Secara umum, bencana banjir dan cuaca buruk yang terjadi di sepanjang tahun 2016 merupakan salah satu faktor melambatnya pertumbuhan pada beberapa Lapangan Usaha khususnya Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A). Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y) Ekonomi Aceh pada triwulan IV-2016 bila
Grafik 2. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan IV-2016 (y-on-y)
dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y) dengan migas tumbuh sebesar 4,30 persen. Dengan mengeluarkan
11,84 9,99 9,57 8,18 5,71
4,80
7,02
6,50
5,68
migas, pertumbuhan ekonomi Aceh year on year triwulan
IV-2016
adalah
sebesar
4,80
persen.
Pertumbuhan terjadi di semua lapangan usaha, kecuali Industri Pengolahan (C), Transportasi dan Pergudangan
2,71
1,65 4,30
(H) dan Jasa Keuangan (K). Pengadaan Air (E) tumbuh
-2,88 Kategori
Migas
P
O
R,S,T,U
-2,30 -2,95
M,N
K
H
F
G
E
D
C
B
A
paling tinggi sebesar 11,84 persen, diikuti oleh Jasa Pendidikan (P) sebesar 9,99 persen dan Jasa Lainnya (R,S,T,U) sebesar 9,57 persen.
Non Migas
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q) Perekonomian Aceh Triwulan IV-2016 secara q-to-q tumbuh 0,77 persen dengan migas lebih rendah dari pertumbuhan tanpa migas yang sebesar 1,49 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (A) sebesar -0,13 persen, Pertambangan dan Penggalian (B) sebesar -1,91 persen, Industri Pengolahan (C) sebesar -12,30 persen dan Jasa Keuangan (K) sebesar -14,22 persen. Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (A) mengalami kontraksi pada Triwulan IV, hal ini disebabkan oleh puso padi yang menimpa sekitar 1200 Ha lahan sawah sehingga berkurangnya produksi padi. Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
2
Pada Triwulan IV ini, pertumbuhan paling tinggi dapat dilihat dari kategori Jasa Pendidikan (P) sebesar 9,51 persen dibandingkan pada triwulan III yang lalu sempat mengalami kontraksi sebesar -6,20 persen. Pertumbuhan diikuti oleh kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (E) sebesar 9,36 persen, meskipun beberapa kali mengalami mati listrik, produksi air PDAM masih mengalami peningkatan. Secara umum pola pertumbuhan PDRB triwulanan (q-to-q) tanpa migas tiap tahunnya biasanya memiliki tren yang sama dari triwulan I hingga triwulan IV karena faktor musiman. Kategori Pertanian tumbuh agak tinggi di triwulan I dan III karena panen raya padi dan beberapa komoditas perkebunan yang dominan di Aceh. Kategori Administrasi Pemerintahan (O) dan Konstruksi (F) biasanya mengalami penurunan pada triwulan I dan mulai tumbuh seiring meningkatnya realisasi anggaran pemerintah pada triwulan-triwulan berikutnya, namun ada hal yang sedikit berbeda untuk tahun 2016 ini khususnya untuk kategori Administrasi Pemerintahan (O) yaitu melambatnya pertumbuhan pada triwulan IV yaitu hanya sebesar 0,18 persen. Hal ini disebabkan karena adanya kebijakan tentang penghematan dan pemotongan anggaran serta beberapa kontrak yang tidak dapat diselesaikan hingga menjelang akhir tahun 2016. Grafik 3. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Q1 2013 sampai Q4 2016 (q-to-q)
40,00
30,00 20,00 10,00 ,00 -10,00 -20,00 Pertanian
Konstruksi
Perdagangan
Adm. Pemerintahan
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
3
B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Tahun 2016 (c-to-c) Ekonomi Aceh selama tahun 2016 tumbuh sebesar 3,31 persen dibanding tahun
Grafik 5. Pertumbuhan PDRB c-to-c dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran Pertumbuhan C-to-C
Distribusi
2015. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan PDRB
komponen yang cukup signifikan. Pengeluaran
62,38
konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh
37,38 24,89 3,32
tersebut didorong oleh tumbuhnya beberapa
8,13
sebesar 3,32 persen dan masih menjadi 6,92
2,03
1,69
1,12
3,31
komponen utama dalam perekonomian Aceh dengan
-6,07
kontribusi
sebesar
62,38
persen.
Penginapan dan Hotel serta Transportasi/ -38,92 Kons. Rumah Tangga
Kons. LNPRT
Kons. Pemerintah
PMTB
-44,64
Ekspor Luar Impor Luar Negeri Negeri
Angkutan merupakan sub-komponen yang tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 7,03 persen dan 5,23 persen.
Pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) tumbuh cukup signifikan di tahun 2016 yaitu sebesar 8,13 persen. Meningkatnya kegiatan dari partai politik dan lembaga politik yang sudah memasuki masa kampanye pilkada 2017 serta banyaknya bantuan sosial dari lembaga sosial, ormas dan LSM terkait bencana gempa di Pidie Jaya, mampu mendorong pengeluaran konsumsi LNPRT. Meskipun demikian, kontribusi dari konsumsi LNPRT masih relatif rendah yaitu sebesar 2,03 persen. Sejalan dengan konsumsi LNPRT, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh cukup signifikan di tahun 2016 yaitu sebesar 6,92 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya nilai PMTB bangunan yaitu sebesar 9,14 persen. Banyaknya proyek pembangunan multiyears yang dikerjakan di Aceh selama tahun 2016 seperti pembangunan jalan, jembatan, landscape masjid, pasar, tugu, hotel, taman dan sarana umum lainnya, serta penambahan bus transkutaraja dan sarana pendukungnya mampu meningkatkan nilai PMTB. Komponen PMTB juga memiliki kontribusi terbesar kedua setelah PKRT yaitu sebesar 37,38 persen. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) di tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu sebesar minus 6,07 persen. Penurunan tersebut terjadi baik pada konsumsi kolektif maupun konsumsi individu. Penghematan anggaran yang diberlakukan baik pada APBN maupun APBD menjadi penyebab turunnya konsumsi pemerintah di 2016. Konsumsi pemerintah berkontribusi pada perekonomian Aceh sebesar 24,89 persen. Ekspor luar negeri Aceh juga terlihat belum menggembirakan di tahun 2016. Komponen ekspor luar negeri turun sebesar 38,92 persen. Penurunan tersebut terjadi terutama pada ekspor barang yaitu sebesar 55,98 persen. Tidak adanya ekspor migas dan menurunnya ekspor barang non migas terutama pada komoditi
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
4
bahan bakar mineral dan bahan kimia anorganik selama tahun 2016 menjadi penyebab menurunnya nilai ekspor luar negeri Aceh. Impor luar negeri Aceh yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB pengeluaran menurun sebesar 44,64 persen selama 2016. Penurunan impor terjadi baik pada impor barang maupun jasa terutama pada komoditi gandum-ganduman dan mesin-mesin. Penurunan impor merupakan hal yang positif dalam neraca perdagangan luar negeri. Ekspor dan Impor luar negeri Aceh masih memiliki kontribusi yang relatif rendah dalam perekonomian Aceh, yaitu masing-masing sebesar 1,12 persen dan 1,69 persen. Bila dilihat dari sumber penciptaan
Grafik 6. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
pertumbuhan ekonominya, komponen PMTB dan 2,33 1,89
1,73 1,64
1,16 1,65
0,37
pengeluaran
konsumsi
rumah
tangga
merupakan komponen yang berperan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh tahun
0,76
2016,
dimana
masing-masing
komponen
memiliki sumber pertumbuhan sebesar 2,33 -1,29 2014
2015
Kons. Rumah Tangga
pemerintah menjadi komponen dengan sumber
2016 Kons. Pemerintah
persen dan 1,89 persen. Sedangkan konsumsi
PMTB
pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar minus 1,29 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan IV-2015 (y-on-y) Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan
Grafik 7. Pertumbuhan PDRB y-on-y Menurut Pengeluaran Kons. Rumah Tangga
Kons. LNPRT 11,58
Kons. Pemerintah
2,75
PMTB
IV-2016 dibandingkan triwulan IV-2015 (y-on-y)
Ekspor Luar Impor Luar Negeri Negeri
juga mampu tumbuh sebesar 4,30 persen. Seperti halnya
pada
pertumbuhan
kumulatif,
pertumbuhan secara year on year didorong oleh
2,76
4,30
tumbuhnya komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT dan PMTB
-10,22
yang
-11,38
persen, Pertumbuhan Y-on-Y
PDRB
masing-masing tumbuh sebesar 11,58
persen
dan
2,76
2,75
persen.
Pertumbuhan tertinggi pada konsumsi rumah -33,06
tangga terjadi di sub-komponen rekreasi dan budaya serta penginapan dan hotel.
Pengeluaran konsumsi pemerintah menurun sebesar 10,22 persen dibanding triwulan IV-2015. Penurunan tersebut masih terkait dengan penghematan anggaran baik pada APBN maupun APBD. Ekspor luar negeri Aceh juga menurun sebesar 11,38 persen. Penurunan ekspor barang masih menjadi penyebab menurunnya nilai ekspor luar negeri Aceh sedangkan ekspor jasa masih tumbuh positif.
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
5
Impor luar negeri Aceh menurun sebesar 33,06 persen di triwulan IV-2016 dibanding triwulan IV2015. Ini menunjukkan berkurangnya konsumsi dari masyarakat Aceh terhadap barang dan jasa luar negeri dan merupakan hal positif dalam neraca perdagangan.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2016 Terhadap Triwulan III-2016 (q-to-q) Pertumbuhan
Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Pengeluaran
ekonomi
secara
80
triwulanan (q-to-q) lebih banyak dipengaruhi
60
oleh faktor musiman (seasonal). Pertumbuhan
40
ekonomi
20
dibandingkan dengan triwulan III-2016 tumbuh
0
sebesar
Aceh
0,77
triwulan
persen.
IV-2016
jika
Hampir
seluruh
tumbuh
positif,
-20
komponen
-40
pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor
-60 I-16
II-16
Kons. Rumah Tangga Kons. Pemerintah Ekspor Luar Negeri PDRB
III-16
IV-16
Kons. LNPRT PMTB Impor Luar Negeri
pengeluaran
luar negeri menjadi komponen yang mengalami pertumbuhan paling tinggi secara triwulanan yaitu masing-masing sebesar 46,78 persen dan 69,89 persen.
Tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan IV-2016 merupakan pola musiman yang biasa terjadi di akhir tahun. Realisasi anggaran pemerintah mencapai nilai optimal di triwulan IV-2016 dibanding triwulan-triwulan sebelumnya. Sementara itu, meningkatnya ekspor luar negeri Aceh didorong oleh tumbuhnya ekspor barang terutama pada komoditi kopi, teh, rempah-rempah serta buah-buhan dan bahan bakar mineral. Komponen konsumsi rumah tangga, konsumsi LNPRT dan PMTB juga meningkat yaitu masingmasing sebesar 0,54 persen, 3,67 persen dan 3,84 persen. Meningkatnya bantuan sosial dan aktifitas partai politik dan lembaga politik pada masa kampanye menjadi faktor pendorong pada konsumsi LNPRT sedangkan pada PMTB peningkatan terjadi baik pada PMTB bangunan maupun non-bangunan. Neraca perdagangan luar negeri Aceh di triwulan IV-2016 juga menunjukkan hal positif, dimana selain tumbuhnya nilai ekspor luar negeri, nilai impor luar negeri juga berkurang sebesar 6,65 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
6
Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumatera Jika
Grafik 9. Pertumbuhan PDRB c-to-c se-Sumatera 5,30
5,26
5,18
5,15
5,03
5,03
4,37
pertumbuhan
4,11
4,29
3,31 2,23
Sumatera,
Jambi
Kep. Babel
Aceh
Riau
ekonomi
secara
tumbuh
Bengkulu Sumatra Lampung Kepulauan Sumatra Utara Riau Selatan
berdasarkan regional
kumulatif
se-
(c-to-c)
pertumbuhan ekonomi Sumatera tahun 2016
Bengkulu Sumatra Barat
dilihat
mengalami
sebesar
merupakan
4,29
persen.
Provinsi
pertumbuhan
yang
ekonomi
tertinggi di Sumatera selama tahun 2016 Pertumbuhan C-to-C
Sumatera
yaitu sebesar 5,30 persen, diikuti oleh
provinsi Sumatera Barat sebesar 5,26 persen. Riau menjadi Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah selama tahun 2016 yaitu sebesar 2,23 persen. Aceh sendiri berada pada urutan ke-dua terendah setelah Riau dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,31 persen selama tahun 2016. Grafik 10. Distribusi PDRB se-Sumatera 2016 Kep. Babel 2,34
Jambi 6,16
Aceh 4,92
Jika ditinjau berdasarkan kontribusi
Bengkulu 1,99
dari PDRB masing-masing Provinsi di wilayah Riau 24,47
regional Sumatera terhadap PDRB total seSumatera, Riau dan Sumatera Utara merupakan
Sumbar 7,02
Provinsi dengan kontribusi tertinggi yaitu Kep. Riau 7,77
masing-masing sebesar 24,47 persen dan 22,53 persen. Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumut 22,53
Lampung 10,08
Sumatera adalah Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,99 persen. PDRB Aceh sendiri
Sumsel 12,74
memiliki
kontribusi
sebesar
4,92
persen
terhadap PDRB Sumatera selama tahun 2016.
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
7
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
8
Tabel 1 PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Triliun Rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha (1)
Harga Konstan
Tahun2015
Triw IV2016
Tahun2016
Tahun2015
Triw IV2016
Tahun2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
37.59
10,42
40,37
31,16
8,23
32,36
B
Pertambangan dan Penggalian
7,34
1,53
6,15
9,33
2,03
8,09
C
Industri Pengolahan
7,72
1,80
7,36
6,49
1,47
6,11
D
Pengadaan Listrik , Gas
0,15
0,04
0,17
0,16
0,04
0,17
E
Pengadaan Air
0,05
0,02
0,06
0,03
0,01
0,04
F
Konstruksi
12,33
3,86
14,09
10,78
3,31
12,16
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
20,34
5,93
22,41
17,75
4,74
18,31
H
Transportasi dan Pergudangan
10,20
2,46
9,76
8,93
2,23
8,87
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
1,63
0,50
1,87
1,28
0,36
1,39
J
Informasi dan Komunikasi
4,10
1,07
4,22
4,08
1,07
4,20
K
Jasa Keuangan
2,40
0,65
2,70
1,80
0,47
1,97
L
Real Estate
4,90
1,37
5,33
4,18
1,15
4,51
Jasa Perusahaan
0,76
0,22
0,83
0,69
0,19
0,73
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
11,65
3,34
13,19
9,07
2,51
9,95
P
Jasa Pendidikan
2,90
0,92
3,38
2,49
0,73
2,74
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
3,25
0,92
3,54
3,00
0,83
3,24
Jasa Lainnya
1,67
0,48
1,83
1,45
0,40
1,55
PDRB (DENGAN MIGAS)
128,98
35,54
137,28
112,66
29,80
116,39
PDRB (NONMIGAS)
124,10
34,59
133,22
106,52
28,63
111,12
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
9
Tabel 2 PDRB Perkapita Aceh Tahun Dasar 2010 Tahun 2014-2016 Uraian
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku
-
-
-
Nilai dengan Migas (Juta rupiah)
26,07
25,79
26,94
-
Nilai tanpa Migas (Juta Rupiah)
23,43
24,81
26,14
-
Nilai dengan Migas (US$)
2.196,0
1.925,3
2.204,4
-
Nilai tanpa Migas (US$)
1.973,7
1.852,5
1.964,4
-
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
10
Tabel 3 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen) Q to Q
Y on Y
C to C 2016
Lapangan Usaha
Triw III2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-0,13
-0,04
1,91
5,71
1,56
3,88
Triw IVSumber 2016 Pertumbuhan
Triw III2016
Triw IV- Sumber 2016 Pertumbuhan
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
4,11
B
Pertambangan dan Penggalian
21,84
-1,91
-0,13
-12,90
1,65
0,12
-13,27
C
Industri Pengolahan
17,14
-12,30
-0,70
-2,30
-2,88
-0,15
-5,74
D
Pengadaan Listrik , Gas
-3,63
3,66
0,01
3,36
5,68
0,01
9,79
E
Pengadaan Air
-0,21
9,36
0,00
4,61
11,84
0,00
9,31
F
Konstruksi
6,26
7,28
0,76
18,10
2,71
0,31
12,81
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
1,74
3,09
0,48
0,34
6,50
1,01
3,13
H
Transportasi dan Pergudangan
0,29
0,32
0,02
-2,06
-2,30
-0,18
-0,70
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
2,19
2,16
0,03
8,69
8,02
0,09
8,39
J
Informasi dan Komunikasi
0,77
1,48
0,05
2,57
2,88
0,10
2,88
K
Jasa Keuangan
12,37
-14,22
-0,26
19,46
-2,95
-0,05
9,85
L
Real Estate
0,16
2,07
0,08
7,01
7,79
0,29
7,79
Jasa Perusahaan
6,10
1,65
0,01
9,93
8,18
0,05
6,93
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-8,65
0,18
0,02
7,01
7,02
0,58
9,75
P
Jasa Pendidikan
-6,20
9,51
0,21
4,21
9,99
0,23
9,99
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
-8,39
7,22
0,19
2,43
7,72
0,21
7,72
Jasa Lainnya
2,56
3,17
0,04
8,90
9,57
0,12
6,70
PDRB (DENGAN MIGAS)
3,33
0,77
0,77
2,52
4,30
4,30
3,31
PDRB (NONMIGAS)
2,49
1,49
1,49
3,68
4,80
4,80
4,31
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
11
Tabel 4 Distribusi Persentase PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen) Lapangan Usaha
Tahun 2015
2016 Triw III
Triw IV
Tahun 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
29,15
29,48
29,32
29,41
B
Pertambangan dan Penggalian
5,69
4,62
4,32
4,48
C
Industri Pengolahan
5,98
5,75
5,07
5,36
D
Pengadaan Listrik , Gas
0,11
0,12
0,12
0,12
E
Pengadaan Air
0,04
0,04
0,05
0,04
F
Konstruksi
9,56
10,22
10,86
10,27
G
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
15,77
16,20
16,68
16,33
H
Transportasi dan Pergudangan
7,91
7,00
6,93
7,11
I
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
1,27
1,37
1,41
1,37
J
Informasi dan Komunikasi
3,18
3,01
3,02
3,08
K
Jasa Keuangan
1,86
2,14
1,83
1,97
L
Real Estate
3,80
3,82
3,86
3,88
Jasa Perusahaan
0,59
0,62
0,62
0,61
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
9,03
9,49
9,40
9,61
P
Jasa Pendidikan
2,25
2,37
2,58
2,46
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,52
2,43
2,59
2,58
Jasa Lainnya
1,29
1,32
1,35
1,33
PDRB (DENGAN MIGAS)
100,00
100,00
100,00
100,00
PDRB (NONMIGAS)
96,22
96,94
97,32
97,05
M,N
R,S,T,U
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
12
Tabel 5 PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010 (triliun rupiah) Atas Dasar Harga Berlaku Komponen (1)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
Atas Dasar Harga Konstan 2010
Triw III2016
Triw IV2016
2016
Triw III2016
Triw IV2016
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
21,84
21,88
85,64
16,67
16,76
66,34
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
0,71
0,74
2,78
0,54
0,56
2,13
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
8,14
11,50
34,17
5,28
7,75
22,51
4.
Pembentukan Modal Tetap Bruto
13,12
13,77
51,31
10,32
10,72
40,51
5.
Perubahan Inventori
0,01
0,01
0,04
0,01
0,01
0,03
6.
Ekspor Luar Negeri
0,27
0,49
1,54
0,19
0,32
1,07
7.
Dikurangi Impor Luar Negeri
0,56
0,54
2,32
0,32
0,30
1,37
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-8,46
-12,30
-35,88
-3,12
-6,02
-14,83
35,08
35,54
137,28
29,57
29,80
116,39
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Tabel 6 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Konstan 2010
Komponen
Triw IV- 2016 Terhadap Triw IV-2015 (y-on-y)
Triw IV-2016 Terhadap Triw III-2016 (q-to-q)
2014
2015
2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2,75
0,54
3,19
3,01
3,32
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
11,58
3,67
16,77
-4,35
8,13
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
-10,22
46,78
1,80
3,74
-6,07
4.
Pembentukan Modal Tetap Bruto
2,76
3,84
5,28
3,61
6,92
5.
Perubahan Inventori
-1.493,04
-38,88
-205,22
-359,81
-132,46
6.
Ekspor Luar Negeri
-11,38
69,89
-24,46
-64,59
-38,92
7.
Impor Luar Negeri
-33,06
-6,65
26,66
57,66
-44,64
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-16,67
92,76
6,64
4,16
1,89
4,30
0,77
1,55
-0,73
3,31
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
13
Tabel 7 Distribusi dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014-2016 Distribusi
Komponen
2014
(1)
Sumber Pertumbuhan
2015
2016
2014
2015
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
58,00
61,91
62,38
1,73
1,65
1,89
1,89
1,93
2,03
0,26
-0,08
0,14
1.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
2.
Pengeluaran Konsumsi LNPRT
3.
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
24,60
27,28
24,89
0,37
0,76
-1,29
4.
Pembentukan Modal Tetap Bruto
33,76
35,72
37,38
1,64
1,16
2,33
5.
Perubahan Inventori
0,03
-0,09
0,03
0,06
-0,11
0,10
6.
Ekspor Luar Negeri
5,83
1,65
1,12
-1,43
-2,81
-0,60
7.
Impor Luar Negeri
1,69
2,74
1,69
0,30
0,80
-0,98
8.
Net Ekspor Antar Daerah
-22,43
-25,66
-26,14
-0,78
-0,51
-0,24
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
100,00
100,00
100,00
1,55
-0,73
3,31
Tabel 8 PDRB ADHB, Distribusi PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Regional Sumatera Laju Pertumbuhan Triwulan IV 2016 c-to-c y-on-y q-to-q
Provinsi Regional Sumatera
PDRB ADHB 2016 (Triliun Rupiah)
Distribusi PDRB ADHB 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Aceh
137,28
4,92
3,31
4,30
0,77
Sumatera Utara
628,39
22,53
5,18
5,25
0,07
Sumatera Barat
195,68
7,02
5,26
4,86
0,69
Riau
682,35
24,47
2,23
2,22
2,93
Jambi
171,71
6,16
4,37
6,35
2,63
Sumatera Selatan
355,42
12,74
5,03
5,15
-3,26
Bengkulu
55,40
1,99
5,30
5,56
2,19
Lampung
281,11
10,08
5,15
5,01
-8,59
Kepulauan Bangka Belitung
65,13
2,34
4,11
4,92
2,01
Kepulauan Riau
216,58
7,77
5,03
5,24
1,24
SUMATERA
2.789,06
100
4,29
4,49
-0,23
Berita Resmi Statistik No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017
14