PERSEPSI NASABAH TERHADAP SISTEM JEMPUT BOLA PADA BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
Disusun oleh: SAFITRI NUR ANNISA NIM. 20110014
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PERSEPSI NASABAH TERHADAP SISTEM JEMPUT BOLA PADA BMT ANDA SALATIGA
TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Perbankan Syariah
Disusun oleh: SAFITRI NUR ANNISA NIM. 20110014
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
ABSTRAK
Annisa, Safitri N. 2013. Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT ANDA Salatiga. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi Perbankan Syariah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag Kata Kunci: Pelayanan, kepuasan, sistem jemput bola Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap sistem yang diberlakukan pada BMT ANDA Salatiga dalam pemasaran yaitu sistem jemput bola atau sistem dengan mendatangi nasabah. Koperasi jasa keungan syariah merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di Indonesia. Koperasi jasa keuangan syariah mempunyai tujuan utama yaitu melayani anggota. Pelayanan yang diberikan adalah untuk mencapai kepuasan anggotanya. Untuk memberikan kepusan yang maksimal, harus diimbangi dengan pelayanan yang maksimal pula. Pelayanan bukan hanya dilakukan di dalam kantor namun juga dilapangan. Salah satu sistem yang dilakukan oleh pemasaran di lapangan adalah Sistem jemput Bola. Sistem jemput bola merupakan sistem pemasaran dimana tim marketing menghampiri anggota untuk menabung maupun mengangsur. Dalam sistem jemput bola, seorang marketing bukan hanya menjual produk namun juga menjual lembaga keuangan itu sendiri. Koperasi jasa keuangan syariah (kjks) BMT ANDA Salatiga merupakan salah satu lembaga keuangan mikro yang menerapkan sistem jemput bola pada pemasarannya. Yang mana dalam hasil penelitian sistem jemput bola pada lembaga ini berimbas pada, kesetiaan seseorang sebagai anggota, kesesuaian tim marketing terhadap standar operasional prosedur yang diberlakukan, dan peningkatan kas masuk pada BMT ANDA Salatiga.
Motto:
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles) Jangan pernah berhenti mempercayai hal Mahabaik dan Mahaagung dan meyakini bahwa dunia dipenuhi dengan hal itu (Susan Sowerby)
Persembahan Penyusun membuat Tugas Akhir ini untuk di persembahkan kepada: 1. Kedua Orang Tua atas doa dan kasih sayang yang dilimpahkan kepada penyusun sampai saat ini. 2. Kedua Kakak Terhebat, Akbar Wicaksono yang selalu menjadi inspirasi penyusun untuk selalu berusaha. Nastiti Rokhmania yang selalu mengingatkan untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Kalian luar biasa. 3. Keluarga besar di Salatiga dan Wonogiri. 4. Teman-teman Perbankan Syariah 2010 yang senantiasa saling memberikan semangat. 5. Teman-teman masa SD dan SMP penyusun yang selalu menghibur dan memberikan semangat. Kalian istimewa.
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga penyusun mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem jemput Bola Pada BMT ANDA Salatiga”.Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah. Penyusun tidak dapat menyelesaikan tugas akhir ini tanpa bantuan dari teman-teman yang senantiasa memberikan saran dan bantuan entah dalam hal mareriil maupun formil karena penyusun juga manusia yang tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihakpihak yang terkait, yaitu : 1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Bapak Abdul Aziz NP, S.Ag., M.M., selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 3. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag selaku Ketua Jurusan Bidang Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 4. Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penyusun serta selalu memberikan arahan dan masukan untuk terselesainya tugas akhir ini. 5. Bp Supardi selaku sekretaris BMT ANDA Salatiga yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Tim Marketing, Bp Arif, Bp Yazid, serta karyawan-karyawan BMT ANDA mbak Febri, mbak diyah, dan semuanya atas bantuan, pekerjaan dan makan-makannya. 7. Kedua orang tua dan kedua kakak penyusun yang sangat penulis cintai. 8. Semua teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir. 9. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat penyusun sebutkan yang telah menolong dan membantu penulis dalam hal apapun. Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena pekerjaan manusia pasti tidak ada yang sempurna. Untuk itulah penyusun mengucapkan banyak-banyak terima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga bagi para pembaca.
Salatiga, September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
ABSTRAK .....................................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
v
PERSEMBAHAN .........................................................................................
vi
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................
vii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
5
C. Tujuan dan Kegunaan ................................................................. 6 D. Telaah Pustaka ............................................................................ 7 E. Metode Penelitian ...................................................................... 9 F. Sumber Data ............................................................................... 10 G. Sistematika Penulisan …………………………………………. 10
BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum ……………......................................................... 12 a.1 Konsep Lembaga Keuangan dalam Al-Qur’an ……………. 12 B. Peran Baitul Mal wa Tamwil ………….................................. 17 C. Pengertian Pelayanan ............................................................... 19 D. Strategi Pemasaran Bank Syariah ............................................. 21 E. Sistem Jemput Bola …………………………………………… 29 F. Lima Prinsip Dasar Mengenai Kepuasan pelanggan …………. 34 BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum .................................................................... 39 B. Data Deskriptif ………………………………………………… 45 BAB IV ANALISIS A. Strategi Pemasaran pada BMT ANDA Salatiga ......................... B. Pengaruh
Sistem
jemput
Bola
Terhadap
62
Peningkatan
Pendanaan, Pembiayaan, dan Perluasan Pasar ............................ C. Analisis Sistem Jemput Bola Pada Anggota................
65 70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 77 B. Saran ............................................................................................ 79 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 81 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1
Halaman Nisbah Bagi Hasil Simpanan Berjangka ………….............
46
DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1
Grafik Perkembangan Aset …………………………………... 66
4.2
Grafik Perkembangan Simpanan Sukarela …………………… 67
4.3
Grafik Perkembangan Simpanan Berjangka …………………. 67
4.4
Grafik Perkembangan Pendapatan …………………………… 68
4.5
Grafik Perkembangan SHU …………………………………... 68
4.6
Grafik Perkembangan Hutang ………………………………... 68
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya
larangan
dalam agama
Islam untuk
meminjamkan
atau
memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Dalam sebuah artikel yang diterbitkan tahun 2011 menerangkan bahwa, pertumbuhan industri perbankan syariah Indonesia mencapai 40% per tahun, jauh melampaui negara lain dalam lima tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan industri perbankan sayariah pada lima tahun terakhir mencapai 40% per tahun. Pertumbuhan itu jauh melampaui negara lain yang bertumbuh rata-rata 10%-15% per tahun. Melalui pertumbuhan itu, saat ini Indonesia menempati posisi keempat dari 39 negara yang memiliki industri perbankan syariah, Indonesia lebih unggul dari pada Bahrain dan Emirat Arab, meskipun masih di bawah Iran, Malaysia,dan Arab. Banyaknya bank-bank syariah di Indonesia dan semakin gencarnya mereka menawarkan layanan yang mereka miliki, tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan nasabah semakin meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan tidak hanya bank syariah yang nasabahnya terus meningkat, akan tetapi lembaga keuangan yang berbasis syariah pun
juga mengalami peningkatan seperti asuransi yang berbasis syariah (takaful), koperasi (Bitul mal wat tamwil), pegadaian syariah, dan lembaga keuangan lainnya. Sejalan dengan meningkatnya nasabah, menjadi tantangan tersediri bagi lembaga keuangan
syariah untuk tetap mempertahankan nasabahnya dengan pelayanan
semaksimal mungkin. Kepuasan konsumen jasa dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan tenaga yang memberi jasa, jenis fasilitas pelayanan, dan ciri khas dari konsumen lain yang juga menerima jasa yang sama. Maka lokasi dan penjadwalan menjadi penting kalau konsumen jasa harus hadir secara langsung pada awal/akhir transaksi jasa. Kalau konsumen jasa tidak harus hadir, maka proses pelayanan tidak begitu penting tetapi hasil dari pelayanan menjadi sangat penting. (J. Spillane, 2006 : 2) Salah satu yang menjadi pemuas nasabah adalah sistem marketing dari sebuah lembaga keuangan. Suatu lembaga keuangan syariah, harus memiliki sistem marketing atau pemasaran yang baik untuk diterapkan di dalam lembaga. Pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Muhammad, 2002:194). Pemasaran dipandang tidak jauh berbeda dengan penjualan. Banyak perusahaan yang percaya bahwa, dengan usaha dan biaya yang cukup, hampir semua produk dapat dijual lewat penjualan iklan yang agresif. Pada dasarnya, konsep pemasaran memusatkan semua kegiatan dari organisasi dalam memuaskan kebutuhan pelanggan dengan memadukan kegiatan-kegiatan dengan pemasaran untuk mencapai sasaran jangka panjang organisasi (Joseph Gordon, 1994:5).
Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran atau marketing mix yaitu seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan pemasaran nya di pasar sasaran ( Kotler Philip, 2002:18). Pada pengertian lain, bauran pemasaran merupakan alat yang digunakan dalam menjalankan strategi yang telah dipilih. Dalam bauran pemasaran ini akan ditentukan bagaimana unsur-unsur produk, harga, ,lokasi atau sistem distribusi, dan promosi yang disatukan menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan konsumen yang akan dituju (Muhammad, 2002:194). Marketing mix terdiri dari 4 elemen/variabel yaitu product, price, place, promotion, yang dalam lembaga keuangan, product merupakan macam-macam produk pendanaan, pembiayaan dan pelayanan yang diberikan. Price merupakan periode pembayaran atau angsuran yang diberikan dalam malakukan pembiayaan, bagi hasil yang diberikan berdasarkan nisbah yang disepakati. Place merupakan saluran pemasaran, cakupan pasar, lokasi lembaga keuangan. Promotion promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, dan pemasaran langsung. (Philip Kotler, 2002:18) Dalam hal ini, salah satu strategi pemasaran yang dilakukan untuk memberikan kepuasan dan meningkatkan nasabah adalah melalui sistem jemput bola (door to door) atau melalui pemasaran langsung. Lembaga keuangan syariah mikro seperti BMT ( baitul mal wat tamwil) menggunakan sistem strategi pemasaran tersebut. Dalam sebuah artrikel menjelaskan bahwa strategi jemput bola merupakan strategi di mana kita sebagai
penyedia jasa/penjual produk melakukan secara aktif kegiatan pemasaran dengan menghubungi calon pelanggan kita satu demi satu. Sistem jemput bola masih merupakan andalan utama dalam melayani nasabah. Sistem ini dirasakan sangat mempermudah nasabah dan nasabah cenderung mau mengadopsi terus bank syariah dengan adanya kemudahan tersebut (Muhammad, 2002: 204). Hampir disemua lembaga keuangan syariah mikro memakai sistem strategi pemasaran jemput bola. Sebagai salah satu fasilitas untuk memberikan kemudahan kepada nasabah untuk menyimpan dana yang mereka miliki setiap harinya sebagai investasi di masa depan secara rutin. Sistem jemput bola juga merupakan salah satu pelayanan langsung yang diberikan oleh BMT baik pelayanan pendanaan, pembiayaan, maupun customer servise kepada nasabah. Kemudahan dalam mendapatkan pelayanan yang maksimal menumbuhkan sikap kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh BMT. Kualitas pelayanan sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, tekhnologi, dan manusia. Faktor manusia ini memberikan kontribusi sekitar 70%. Tidak mengherankan, kapuasan terhadap kualitas pelayanan sulit ditiru. Pembentukan attitude dan perilaku yang seiring dengan keinginan perusahaan bukanlah pekerjaan mudah. Pembenahan harus dilakukan mulai dari proses rekruitmen, training, dan budaya kerja (J. Spillane, 2006 : 66-67). Kemudahan untuk menyimpan dan mengambil dana yang dititipkan serta kepercayaan yang tinggi nasabah terhadap BMT menjadi nilai tambah bagi pelayanan
secara langsung. Atas dasar itulah, penulis akan membuat Tugas Akhir dengan judul “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT ANDA Salatiga”. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja strategi-strategi pemasaran yang diterapkan di BMT Anda Salatiga? 2. Bagaimana pengaruh strategi pemasaran jemput bola pada pendanaan, pembiayaan, dan perluasan pasar? 3. Bagaimana persepsi nasabah terhadap sistem jemput bola yang diterapkan di BMT Anda Salatiga?
C. Tujuan dan Kegunaan 1. Untuk mengetahui strategi-strategi pemasarna yang diterapkan di BMT Anda Salatiga. 2. Untuk mengetahui pengaruh strategi jemput bola pada pendanaan, pembiayaan, dan perluasan pasar. 3. Untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap sistem jemput bola di BMT Anda Salatiga. Selain memiliki berbagai tujuan di atas, penulis juga menyebutkan kegunaan Tugas Akhir ini untuk penulis sendiri, STAIN Salatiga, dan bagi pembaca. Adapun kegunaannya adalah sebagai berikut Adapun kegunaannya antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Penulis a. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam pendidikan pada program diploma III Perbankan Syariah
b. Memberikan pengetahuan dan informasi dari dunia praktis yang sangat berguna untuk disinkronkan dengan pengetahuan teori yang didapat di bangku kuliah. c. Sebagai
sarana
untuk
dapat
berfikir
secara
sistematis
agar
mampu
mengidentifikasi, manganalisa, merumuskan masalah, dan mencari alternatif pemecahan suatu masalah. d. Manambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis sebagai bekal apabila sudah terjun langsung dalam dunia pekerjaan. 2. Bagi STAIN Salatiga a. Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya Program Studi DIII Perbankan Syariah. b. Menambah referensi untuk STAIN Salatiga yang berkaitan dengan perbankan syariah.
D. Telaah Pustaka Terkait dengan judul tugas akhir yang akan dibuat penulis. Ada beberapa telaah pustaka yang dari penelitian-penelitian sebelumnya supaya di jadikan pembeda untuk penelitian ini. Penelitian tentang “Penerapan Bauran pemasaran Pada Produk-Produk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Gradiska Kabupaten Semarang” oleh Muhammad Fatchan pada tahun 2009, membahas mengenai alat pemasaran yang disebut juga bauran pemasaran atau marketing mix untuk memasarkan produk pelayanan jasa. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, process. Dalam melaksanakan dan merencanakan tujuh variabel itu perlu
dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut. Karena tujuh variabel itu sangat terkait yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah dilakukan. Penelitian tentang “Teknik Pemasaran Marketing Mix Produk BMT Tumang cabang Ampel” oleh Ika Fitri Widiyastuti pada tahun 2009, membahas mengenai salah satu bagian dari teknik pemasaran adalah marketing mix yang bertujuan untuk mengetahui teknik pemasaran pada BMT Tumang Cabang Ampel dalam memasarkan produknya kepada masyarakat dan untuk mengetahui faktor-faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Ampel dalam mennjalankan kegiatan pemasarannya. Teknik yang dilakukan meliputi : elemen-elemen marketing mix yaitu strategi produk, strategi harga, strategi lokasi, dan layout, serta strategi promosi. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala terletak pada manajemen BMT sendiri dan pesaing yang ada di wilayah Ampel. Penelitian tentang “Penerapan Konsep Marketing Mix di KSU BMT Arafah Kec. Bancak, Kabupaten Semarang” oleh Sistyadi pada tahun 2011, membahas mengenai alat pemasaran atau marketing mix meliputi 4P yaitu Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), dan Place (Tempat). Dalam mewujudkan tujuan dari KSU BMT Arafah untuk memajukan ekonomi local dengan merangkul semua kalangan, bauran pemasaran disesuaikan dengan pasar sasaran agar tujuan tersebut dapat tercapai. Marketing mix memiliki beberapa variabel atau elemen-elemen yang saling berhubungan antara lain produk, harga, tempat, dan promosi. Yang tujuannya sebagai alat untuk mengetahui teknik-teknik pemasaran yang dilakukan pada suatu lembaga keuangan serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala dalam operasional lembaga
keuangan tersebut. Selain itu juga sebagai alat untuk mencapai tujuan sesuai dengan target pasar yang diharapkan. Dengan berbagai penjelasan, bahwa penelitian tentang “Persepsi Nasabah Terhadap Sistem Jemput Bola Pada BMT Anda Salatiga” belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
E. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode penelitian yaitu Metode penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subyek)
lebih
Landasan teori dimanfaatkan
ditonjolkan
sebagai
pemandu
dalam agar
penelitian fokus
kualitatif.
penelitian
sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Serta menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : a.
Wawancara Yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dan dialog-dialog secara langsung dengan nasabah pendanaan maupun pembiayaan dan pegawai marketing yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian.
b.
Observasi. Yaitu metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung dengan ikut melakukan aktivitas pemasaran di lokasi pasar yang menjadi ruang lingkup BMT.
F. Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung melalui objeknya, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti.
G. Sistematika Penulisan Pembahasan tugas akhir ini akan dibagi menjadi 5 (lima) bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan penggunaan, telaah pustaka, metode penelitian,dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan tentang teori-teori, yaitu dasar hukum dan dalil dalam Al Qur’an, pengertian umum,
fungsi dan tujuan lembaga keuangan, pengertian
pelayanan,pengertian pemasaran, pengertian jemput bola, pengertian kepuasan. BAB III
LAPORAN OBYEK
Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya BMT ANDA Salatiga, visi dan misi BMT, struktur organisasi, standar operasional pemasaran, karakteristik pegawai pemasaran yang dibutuhkan, strategi pelayanan, hasil wawancara. BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam bab ini diuraikan tentang analisis terhadap permasalahan yang di bahas. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Dasar hukum 1. Kepmeneg KUKM no. 91 /Kep /M.KUKM /IX / 2004 2. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi, yang termasuk perangkat Koperasi adalah Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas 3. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang menentukan Kebebasan Penentuan Imbalan dan Sistem Keuangan Bagi Hasil 4. UU No. 72 tentang Memberikan Batasan Tegas Bahwa Bank Diperbolehkan Melakukan Kegiatan Usaha yang Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil 5. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian 6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penyerahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi serta Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Koperasi, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
a.1 Konsep lembaga keuangan dalam Al-Qur’an Menurut Muhammad (2002:22) dalam hal akhlak, Al-Qur’an menyebutkan secara eksplisit, baik berupa kisah maupun perintah.
a. Konsep Accountability dan Konsep Amanah
ÏjŠxsã‹ù=sù $VÒ ÷èt/ Nä3 àÒ ÷èt/ z` ÏBr& ÷b Î*sù (×p|Ê qç7ø)¨B Ö` »yd Ìsù $Y6Ï?%x. (#r߉ Éf s? öN s9ur 9xÿy™ 4’n?tã óO çFZä. b Î)ur
ÖN ÏO#uä ÿ¼çm¯RÎ*sù $ygôJ çGò6 tƒ ` tBur 4noy‰ »yg¤± 9$# (#qßJ çGõ3 s? Ÿw ur 3¼çm/u‘ ©! $# È, Gu‹ø9ur ¼çmtFuZ»tBr& z` ÏJ è?øt$# “ Ï%©!$#
ÇËÑÌÈ ÒO ŠÎ=tæ tb qè=yJ ÷ès? $yJ Î/ ª! $#ur 3¼çmç6ù=s% 283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
b. Konsep keadilan
(#qä9ω ÷ès? žw r&óO çFøÿÅz ÷b Î*sù (yì »t/â‘ur y] »n=èOur 4Óo_÷WtB Ïä!$|¡ ÏiY9$# z` ÏiB Nä3 s9 z> $sÛ $tB (#qßs Å3 R$$sù 4‘ uK»tGu‹ø9$#’Îû(#qäÜ Å¡ ø)è? žw r& ÷LäêøÿÅz ÷b Î)ur
ÇÌÈ (#qä9qãès? žw r’oT÷Šr&y7 Ï9ºsŒ 4öN ä3 ãY»yJ ÷ƒr&ôM s3 n=tB $tB ÷rr&¸oy‰ Ïn ºuqsù
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
c. Konsep tindakan tegas
ã@ ÷d r& šÆ
tB#uä öqs9ur 3«! $Î/ tb qãZÏB÷sè?ur Ìx6 ZßJ ø9$# Ç` tã šc
öqyg÷Ys?ur Å$ rã÷èyJ ø9$Î/ tb râßDù's? Ĩ $¨Y=Ï9 ôM y_ Ì÷z é& >p¨Bé& uŽöyz öN çGZä.
ÇÊÊÉÈ tb qà)Å¡ »xÿø9$#ãN èd çŽsYò2 r&ur šc
qãYÏB÷sßJ ø9$#ãN ßg÷ZÏiB 4Nßg©9 #ZŽöyz tb %s3 s9 É= »tGÅ6 ø9$#
110. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
d. Konsep teguran
ÎŽö9¢Á 9$$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur Èd, ys ø9$Î/ (#öq|¹ #uqs?ur ÏM »ys Î=»¢Á 9$# (#qè=ÏJ tã ur (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$# žw Î) ÇËÈ AŽô£ äz ’Å"s9 z` »|¡ SM} $# ¨b Î) ÇÊÈ ÎŽóÇ yèø9$#ur
ÇÌÈ
1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Penekanan al-Qur’an terletak bukan pada bentuk lembaga yang merupakan bangunan dari sebuah fungsi, tetapi pada akhlak/etika lembaga tersebut. Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan Allah untuk memperoleh kebajikan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama, harus dihindari : a. Menjauhkan diri dari unsur riba, caranya
1. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan di muka secara pasti keberhasilan suatu usaha (QS Luqman : 34) 2. Menghindari penggunaan sistem pewrsentasi untuk menghindari pembebanan biaya terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap sismpanan yang mengandung unsure melipatgandakan sacara otomatis gutang/simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu. (QS Ali Imron : 130) 3. Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyawaan barang ribawai dengan barang ribawi lainnya dengan memperoleh kelebihan baik kualitas maupun kuantitas. 4. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tambahan atas hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara sukarela b. Menetakan sistem bagi hasil dan perdagangan, dengan mengacu pada Al-Qur’an surat AlBaqarah 275 öN ßg¯Rr'Î/ y7 Ï9ºsŒ 4Äb§ yJ ø9$#z` ÏB ß` »sÜ ø‹¤± 9$# çmäÜ ¬6y‚ tFtƒ ”
Ï%©!$#ãPqà)tƒ $yJ x. žw Î) tb qãBqà)tƒ Ÿw (#4qt/Ìh9$# tb qè=à2 ù'tƒ šú
ïÏ%©!$#
¼ã&s#sù 4‘ ygtFR$$sù ¾ÏmÎn/§‘ ` ÏiB ×psà Ïã öqtB ¼çnuä!%y` ` yJ sù 4(#4qt/Ìh9$# tP§ym ur yì ø‹t7ø9$# ª! $# ¨@ ym r&ur 3(#4qt/Ìh9$# ã@ ÷WÏB ßì ø‹t7ø9$# $yJ ¯RÎ) (#þqä9$s%
ÇËÐÎÈ šc
rà$Î#»yz $pkŽÏù öN èd (Í‘$¨Z9$#Ü= »ys ô¹ r&y7 Í´¯»s9'ré'sù yŠ$tã ïÆ
tBur («! $#’n<Î)ÿ¼çnãøBr&ur y# n=y™ $tB
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Dan pada surat An-Nisa ayat 29
4öN ä3 ZÏiB <Ú #ts? ` tã ¸ot»pgÏB šc
qä3 s? b r& Hw Î) È@ ÏÜ »t6ø9$Î/ M à6 oY÷t/ Nä3 s9ºuqøBr& (#þqè=à2 ù's? Ÿw (#qãYtB#uä šú
ïÏ%©!$# $yg•ƒr'¯»tƒ
ÇËÒÈ $VJ ŠÏm u‘ öN ä3 Î/ tb %x. ©! $# ¨b Î)4öN ä3 |¡ àÿRr&(#þqè=çFø)s? Ÿw ur 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi atas dasar sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksinya didasari oleh adanya pertukaran antar uang dengan barang.
Menurut Muhammad (2002:13) menyatakan bahwa bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.
B. Peran Baitul Mal wat Tamwil Menurut Ahmad Sumiyato (2008:24-25) BMT adalah lembaga yang memadukan fungsi antara BM (baitul mal) dan BT (baituu tamwil). Yaitu lembaga kemasyarakatan yang mengumpulkan dana masyarakat baik berupa simpanan maupun ZIS untuk disalurkan kepada usaha-usaha kecil dengan sistem bagi hasil atau kepada kaum dhuafa melalui sistem pinjaman kebaikan dan hibah. Secara operasional BMT dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan syariah yang memadukan fungsi pengelolaan ZIS dan penyadaran umat akan nilai-nilai islam dengan fungsi bisnis.
Dengan hadirnya Kepmen KUKM No. 91 Tahun 2004, maka yang menjadi tujuan pengembangan KSPS, KJKS, dan UJKS yang merupakan wadah BMT, harus diarahkan pada : 1. Peningkatan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi melalui sistem syariah. 2. Pemberian dorongan bagi kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada umumnya. 3. Peningkatan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah. BMT memiliki visi, misi, dan peran dalam masyarakat. Menurut Muhammad Ridwan (2004:127-128) visi BMT harus mengarah pada upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai wakil pengabdi Allah SWT, memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah bukan semata-mata mencari keuntungan dan penumpukan laba pada segolongan orang saja, tetapi lebih berorientasi pada pendistribusian laba yang merata dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam. Masyarakat ekonomi kelas bawah harus didorong untuk berpartisipasi dalam modal melalui simpanan penyertaan modal, sehingga mereka dapat menikmati hasil-hasil BMT. Sedangkan peran BMT dalam masyarakat menurut Ahmad Sumiyato (2008:28-29) adalah sebagai berikut : 1. Mengumpulkan dana dan menyalurkan kepada anggota maupun masyarakat luas. 2. Mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian anggota secara khusus dan mayarakat secara umum.
3. Membantu baitul al-maal dalam menyediakan kas untuk alokasi pembiayaan non komersial atau biasa disebut qard al hasan. 4. Menyediakan cadangan pembiayaan macet akibat terjadinya kebangkrutan usaha nasabah bait at-tamwil yang berstatus al-gharim. 5. Menjadi lembaga sosial keagamaan dengan pemberian beasiswa, santunan kesehatan, sumbangan pembangunan sarana umum, peribadatan, dll. Disisi lain hal ini juga bisa membantu bait at-tamwil dalam kegiatan promosi produk-produk penghimpunan dana dan penyaluran kepada masyarakat.
C. Pengertian Pelayanan Pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat kepemilikian sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik. Menurut Philip Kotler pada buku J Spilane (2006 : 66-67) Konsep kualitas pelayanan diyakini mempunyai beberapa dimensi: 1. Reliability (keandalan) : meliputi prestasi yang konsisiten dan dapat dipertanggung jawabkan. Perusahaan berarti melaksanakan jasa yang betul atau cocok pada kali pertama, juga berarti bahwa perusahaan dapat memenuhi semua janjinya. 2. Responsiveness ( responsive) : pelayanan atau respon yang cepat dan kraetif terhadap permintaan atau permasalahan yang dihadapi konsumen. 3. Acces (akses) : jasa tersebut mudah didapatkan pada tempa-tempat, waktu yang tepat tanpa banyak menungggu.
4. Communication (komunikasi) : jasa tersebut dijelaskan dengan tepat dalam bahasa konsumen. Perusahaan harus menyesuaikan bahasanya untuk para pelanggan yang berbeda, 5. Competence (kompetrensi) : para pegawai memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan. 6. Courtesy (kesopan-santunan) : para pegawai ramah, cepat tanggap dan tenang. 7. Credibility (dapat dipercaya) : perusahaan dan pegawai dapat dipercaya dan mempunyai tempat di hati konsumen. 8. Security (keamanan) : jasa yang diberikan bebas dari bahaya, resiko dan keraguan. 9. Tengibles (nyata) : bagian-bagian dari jasa yang berbentuk fisik benar-benar mencerminkan kualitas jasa tersebut. 10. Knowing the customer (memahami konsumen) : karywan benar-benar membuat usaha untuk memahami kebutuhan konsumen dan memberikan perhatian secara individual.
Menurut J Spillane (2006:25-26) tiga kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi antara lain: 1. Keamanan : kebutuhan merasa aman dan tidak diancam oleh bahaya jasmani/fisik, psikologi dan atau ekonomi. Kadang-kadang ada situasi dimana kita harus mencoba meyakinkan pelanggan bahwa apa yang mereka inginkan atau minta sebetulnya tidak sesuai dengan apa yang terbaik bagi keamanan jasmani, psikologi, atau ekonomis mereka. Untuk memenuhi kebutuhan akan keamanan, pengantar jasa harus: · Memberikan tanda-tanda atau isyarat-isyarat bahwa konsumen adalah aman,
· Meyakinkan stabilitas dan kemampuan meramalkan (predictability) dalam tawaran jasa-jasa. · Mempersiapkan diri untuk krisis-krisis yang mungkin akan mengancam konsumen. · Mencari cara untuk memberi tahu konsumen bahwa mereka mungkin tidak benar tentang cara terbaik untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhankebutuhannya akan keamanan. 2. Penghargaan diri : kebutuhan untuk menahankan dan meningkatkan atau meninggikan penghargaan diri. Pengahrgaan diri adalah konsep atau citra diri atau identitas diri seseorang. hal ini meliputi konsep diri yang positif dan harga diri yang positif. 3. Keadilan : kebutuhan untuk diperlakukan secara adil dan jujur.
D. Strategi pemasaran bank syariah Pemasaran menurut Kotler dalam buku Muhammad (2002:194) adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dalam menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran menurut Standar Operasional Prosedur KJKS BMT ANDA adalah suatu proses kegiatan untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas. Menurut Ilham Prisgunanto (2006:58) dalam kutipannya menyatakan sebagai berikut. pemasaran merupakan sebuah komunikasi yang didefinisikan sebagi sebuah hubungan sistematik antara pelaku bisnis dan pasar yang menjadi target, dimana si pelaku pasar akan
mengumpulkan keanekaragaman ide-ide, desain, pesan-pesan, media, format, dan warna untuk mengkomunikasikan maksud dan menstimulasikan persepsi khusus dari produk dan layanan, yang kemudian dihimpun ke dalam target pasar. Sarana komunikasi pemasaran menurut Ilham (2006:58-59) antara lain 1. Penjualan personal 2. Periklanan 3. Promosi penjualan 4. Public relation 5. Penjualan langsung 6. Desain pemasaran Istilah-istilah mendasar dalam pemasaran antara lain: 1. Kebutuhan (needs) Suatu keadaan dimana seseorang merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu atau hakikat biologis. Contohnya dalm bank syariah : produk-produk yang ditawarkan oleh bank syariah. 2. Keinginan (wants) Hasrat atau kehendak yang kuat akan pemuas kebutuhan spesifik. Contoh, nilai tambah yang diperolah seseorang pada saat bersinggungan dengan bank syariah. 3. Permintaan (demands) Keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan kalau didukung oleh daya beli. Contoh : produk yang ditawarkan bank syariah 4. Produk (product)
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pada dasarnya sebuah obyek fisik hanyalah suatu cara untuk mengemas sebuah jasa. Sehingga tugas seorang pemasar adalah menjual jasa atau manfaat yang diwujudkan dalam produk fisik. Contohnya: berbagai jenis produk funding maupun financing atau bahkan produk jasa yang dikembangkan bank syariah. 5. Nilai (value) Perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya. 6. Biaya (cost) Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan/memuaskan kebutuhan. 7. Kepuasan (satisfaction) Perasaan senag atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. 8. Pertukaran (exchange) Tindakan memperoleh produk yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. 9. Pasar (market) Terdiri dari semua pelanggan potensial yang memilki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. Secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan/jasa keuangan ialah: a. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan di masa yang akan datang.
b. Menilai kebutuhan nasabah/anggota saat ini dan masa yang akan datang. c. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk mencapai sasarn tersebut. d. Promosi untuk mencapai sasaran.
1) Bauran Pemasaran Menurut Muhammad (2002:200) Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya. a.
Produk : keanekaragaman, produk, kualitas, desain, bentuk, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan.
b.
Harga : daftar harga, potongan, jangka waktu, margin keuntungan, bagi hasil, syarat kredit.
c.
Promosi : promosi penjualan, iklan, pemasaran langsung, publishing.
d.
Tempat : saluran, transportasi, lokasi, ruang lingkup.
Menurut Muhammad (2002:204) potensi-potensi yang dapat digarap oleh rangka pengembangan bank syariah, antara lain : 1.
Bank syariah ternyata lebih diminati kalangan berpenghasilan menengah ke bawah, padahal dari nasabah yang ada sekarang lebih cenderung dari kalangan berpenghasilan menengah ke atas.
2.
Sistem jemput bola masih merupakan andalan utama dalam melayani nasabah.
3.
Pengetahuan masyarakat tentang bank syariah masih dapat dikatakan rendah.
4.
Bank syariah sangat potensial pada daerah yang basis islamnya kuat dimana pemahaman terhadap prinsip syariah cukup baik.
5.
Akses/keberadaan bank syariah sangat menentukan mau/tidaknya masyarakat mengadopsi bank syariah.
6.
Pihak BI dan MUI perlu gencar kampanye untuk memberikan jaminan status dan kredibilitasa bank syariah, karena banyak anggota masyarakat yang masih meragukan status dan kredibilitas bank syariah.
7.
Bank-bank yang menggunakan sistem syariah juga perlu melakukan pengembangan fasilitas, misalnya fasilitas on-line, ketersediaan ATM, dll.
Menurut Josep Gordon (1994:157) Srtategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu. Josep Gordon (1994:318) Daya tarik penjualan (sales appeals) merupakan elemen pokokdari penawaran pemasaran yang akan dikomunikasikan oleh para marketing. Artinya, daya tarik mencerminkan manfaat yang akan ditawarkan oleh penjual guna memperoleh macam tanggapan dari pelanggan yang dirumuskan dalam sasaran program. Karena marketing berkomunikasi langsung dengn konsumen, maka adalah mungkin untuk membuat daya tarik secara lebih khusus disbanding dengan yang dapat dilakukan periklanan. Kerenanya dengan menggunakan penjualan tatap muka, mafaat yang berbeda-beda dapat dengan lebih mudah dikomunikasikan dengan pelanggan yang berlainan dibandingkan dengan jika hanya mengguanakan periklanan saja. Josep Gordon (1994:325) Aspek penting dalam kegiatan marketing adalah interaksi pribadi antara marketing dengan pembeli. Interaksi ini mempunyai 2 fungsi pokok yaitu :
1.
Mengembangkan pengertian akan kebutuhan pembeli sehingga menajeman dapat memilih daya tarik yang tepat.
2.
Untuk mempertahankan hubungan pengaruh atau kekuatan dengan pembeli guna menerapkan daya tarik.
Dalam menjual kepada organisasi adalah pentig untuk memelihara hubungan yang efektif dengan tiap tiap pelanggan. Artinya, marketing umumnya menghadapi nasabah yang sama berulang-ulang. Selanjutnya marketing umumnya mempunyai peran ganda. Mereka bukanlah sekedar wakil perusahaan menghadapi pelanggan, tapi selain itu merupakan wakil pelanggan dalam mengahadapi pimpinan perusahaan. Josep Gordon 329-330 2) Pemasaran Produk Simpanan Pada Bmt Tumbuh dan berkembangnya KJKS BMT sangat tergantung pada kepercayaan dan motivasi masyarakat untuk menyimpan dananya di KJKS serta daya juang dan kemampuan profesionalisme pengelolanya. Kekuatan KJKS BMT sebagai lembaga keuangan syariah akan semakin mantap dan kuat apabila mampu menghimpun dana masyarakat dan lembaga lain serta dikelola dengan manajemen yang disiplin, tertib, dan professional. Dalam memasarkan produk simpanan, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan KJKS BMT, antara lain : a. Penetapan target dan intensifnya. Dalam hal ini harus ditetapkan berapa target funding yang dihimpun hingga target per- individu marketer agar jelas arah kebijakan fundingnya. b. Melakukan inovasi pendanaan.
c. Pencitraan (brand image). Menanamkan bahwa KJKS BMT adalah sebagai sebuah lembaga yang strategis untuk memberdayakan umat baik ekonomi, pola pikir dan ketaqwaan. Mewujudkan dan membuktikan bahwa simpanan dialokasikan untuk peningkatan kualitas hidup umat. d. Keunggulan produk. Misalnya, bagi hasil simpanan bersaing dengan lembaga lain. Dari segi pelayanan, prosedur pembiayaan dan simpanan aman, mudah dan professional. e. Transparansi dan akuntabilitas. Membuktikan bahwa simpanan anggota aman dan pengelola bersikap amanah. f. Ekspansi pendanaan. Membuka diri menggalang kerja sama dan proaktif.
Teknik yang dapat digunakan dalam pemsaran produk funding antara lain: a. Promosi atau iklan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengirim surat-surat baik berisi informasi, laporan perkembangan, permohonan modal, dan lain-lain. b. Pendekatan. Hal ini dapat dilakukan dengan ; a). aktif mengadakan pertemuan dan pengajian yang menghimpun potensi umat islam. b). Menyebarkan opini tentang ekonomi syariah, zakat, dan haramnya riba. c). Presentasi di setiap waktu dan kesempatan di kalangan umat islam (masyarakat umum, pedagang, birokrat, tokoh, dan lain-lain). d). Pendekatan langsung dengan calon anggota potensial. c. Menjalin kerjasama. Hal ini dapat dilakukan dengan ; a). Pembuatan proposalproposal kerjasama dengan lembaga terkait. b). Melakukan penjajagan dengan pihak perbankan untuk melakukan executing atau chanelling pembiayaan.
E. Sistem Jemput Bola Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT membutuhkan promosi dan sosialisasi secara lebih optimal di masyarakat. Keaktifan pengelola dalam memasarkan produk BMT merupakan komponen terpenting diantara komponen-komponen lainnya yang akan menentukan tingkat keberhasilan lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat di lakukan untuk mencapai target-target pemasaran produk BMT di awal operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan “ jemput bola “. Pendekatan ini dilakukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah dan petugas leluasa menjelaskan mengenai konsep keuangan syariah serta sistem dan prosedur operasional BMT. Dari perspektif syariah, jemput bola dapat pula dipahami sebagai upaya BMT mengembangkan tradisi silaturahmi yang menurut Rosulullah SAW dapat menambah rezeki, memanjangkan umur serta menjauhkan manusia dari dendam dan kebencian. Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda:" Belajarlah tentang nasab keturunan kamu sehingga kamu dapat menyambung silaturahim. Karena sesungguhnya silaturahim menjadi sebab (timbulnya) kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), banyaknya
harta
dan
bertambahnya
usia."
(riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi dan al-Hakim) Dalam
beberapa
hadist
yang
lain
juga
menyebutkan
“Barang
siapa
yang
senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi.” (HR Imam Bazar, Imam Hakim)
“Belajarlah dari nenek moyangmu bagaimana caranya menghubungkan rahim-rahim itu, karena silaturahmi menimbulkan kecintaan dalam keluarga, meluaskan rezeki, dan menunda kematian.” (HR Imam Tirmidzi) “Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan hubungan silaturahmi.” (HR ImamMuslim)
Dalam Al Qur’an juga menyebutkan beberapa ayat mengenani Silaturahim yaitu
1.
Q.S Annisa’ ayat 36
ÈûüÅ3 »|¡ yJ ø9$#ur 4’yJ »tGuŠø9$#ur 4’n1öà)ø9$# “ É‹ Î/ur $YZ»|¡ ôm Î) Èûøït$Î!ºuqø9$Î/ur ($\«ø‹x© ¾ÏmÎ/ (#qä.ÎŽô³ è@ Ÿw ur ©! $# (#r߉ ç6ôã $#ur *
©! $# ¨b Î)3öN ä3 ãZ»yJ ÷ƒr&ôM s3 n=tB $tBur È@ ‹Î6¡ 9$# Èûøó$#ur É= /Zyf ø9$Î/ É= Ïm $¢Á 9$#ur É= ãYàf ø9$# Í‘$pgø:$#ur 4’n1öà)ø9$# “ ÏŒ Í‘$pgø:$#ur
ÇÌÏÈ #·‘qã‚ sù Zw $tFøƒèC tb %Ÿ2
` tB = Ïtä† Ÿw
36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
2. Q.S An Nahl ayat 90
ÄÓøöt7ø9$#ur Ìx6 YßJ ø9$#ur Ïä!$t± ós xÿø9$#Ç` tã 4‘ sS ÷Ztƒur 4† n1öà)ø9$#“ ÏŒ Ç› !$tGƒÎ)ur Ç` »|¡ ôm M} $#ur ÉA ô‰ yèø9$Î/ ããBù'tƒ ©! $#¨b Î)*
ÇÒÉÈ šc
rã©.x‹ s? öN à6 ¯=yès9 öN ä3 Ýà Ïètƒ 4
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. Sistem jemput bola bukan hanya mengenai silaturahim akan tetapi juga Tolong menolong. Dalam Al-Qur’an menyebutkan beberapa ayat mengenai tolong menolong antara lain yaitu dalam
1. Q.S Al Anfal ayat 73
ÇÐÌÈ ×ŽÎ7Ÿ2
׊$|¡ sùur ÇÚ ö‘F{ $#† Îû×puZ÷GÏù ` ä3 s? çnqè=yèøÿs? žw Î)4CÙ ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr&öN åkÝÕ ÷èt/ (#rãxÿx. tûïÏ%©!$#ur
73. Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.
2. Q.S At Taubah ayat 71
Ìs3 ZßJ ø9$#Ç` tã tb öqyg÷Ztƒur Å$ rã÷èyJ ø9$Î/ šc
râßDù'tƒ 4<Ù ÷èt/ âä!$uŠÏ9÷rr&öN ßgàÒ ÷èt/ àM »oYÏB÷sßJ ø9$#ur tb qãZÏB÷sßJ ø9$#ur
3ª! $# ãN ßgçHxq ÷Žzy™ y7 Í´¯»s9'ré& 4ÿ¼ã&s!qß™ u‘ur ©! $# šc
qãèŠÏÜ ãƒur no4qx.¨“9$# šc
qè?÷sãƒur no4qn=¢Á 9$# šc
qßJ ŠÉ)ãƒur
ÇÐÊÈ ÒO ŠÅ3 ym ͕tã ©! $#¨b Î)
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Setelah keempat pendekatan umur serta menjauhkan manusia dari di atas dilalui, selanjutnya perlu dikembangkan strategis pemasaran di bawah ini; a. Pengelola BMT harus mampu bertindak jujur, amanah, professional di bidangnya dengan mewujudkan signifikasi transparansi dibidang manajemen. Keikhlasan menerima kritik dan saran, bijaksana dalam mengambil segala keputusan penting, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada semua orang. b. Memilih produk penghimpunan dana yang tepat dengan ukuran sederhana (mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun penerapannya sesuai prinsip-prinsip syariah),
tidak
terlalu
beresiko.
Artinya
dana
tersebut
dipercayakan
penyimpanannya untuk jangka waktu relatif lama 1 sampai 2 tahun atau lebih dan besaran beban bagi hasil usaha ditentukan berdasarkan perhitungan yang wajar namun tetap kompetitif. Mempunyai nilai jual yang tinggi, maksudnya produk penghimpunan dana yang ditawarkan benar-benar menjawab kebutuhan konkret masyarakat kelas menengah di bawah (defisit-units).
Sistem jemput bola bukan hanya dilakukan untuk menambah jumlah nasabah sehingga mampu meningkatkan pendapatan operasional suatu lembaga keuangan namun juga dilakukan untuk membuat nasabah setia dengan memberikan pelayanan yang baik serta maksimal. Keloyalan petugas marketing menjadi ujung terwujudnya kesetiaan anggota pada lembaga keuangan, ketika nasabah merasa dihormati dan dihargai maka mereka akan memberikan perlakuan yang sama.
Penggunaan sistem jemput bola bukan hanya untuk memasarkan produk yang dimiliki oleh suatu lembaga keuangan, namun juga menjual lembaga keuangan itu sendiri kepada masyarakat. Sehingga, anggota tidak hanya mempercayai dana yang mereka titipkan kepada petugas marketing namun juga mempercayakan kepada semua elemen operasional yang ada didalamnya.
Pada kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, metode pemasaran dengan jemput bola sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa di hindari. Bahkan pelayanan pemerintahan pun kini sudah mulai jemput bola. Tujuannya tak lain dan tak bukan memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
F. Lima prinsip dasar mengenai kepuasan pelanggan. 1.
Kepusan pelanggan adalah senjata strategis dan kritis yang menghasilkan peningkatan pembagian pasar dan meningkatkan keuntungan.
2.
Kepusan pelanggan mulai dengan pemilikan oleh manajemen tingkat atas. Komitmen dan organisasi yang sukses untuk kepuasan pelanggan terlihat, meresap, dan konstan. Menajemen diorganisasi ini sudah menyadari bahwa pekerjaan merekalah yang mengarahkan tigkah laku dari organisasi.
3.
Kepusan pelanggan melibatkan keseluruhan organisasi. Manajemen harus melibatkan seluruh organisasi jika mereka ingin memaksimalkan sukses mereka. Lebih banyak/besar bagian organisasi kita yang sebenarnya melakukan kontak dengan pelanggan daripada yang kita sadari.
4.
Kepusan pelanggan memiliki implikasi fundamental di keseluruhan struktur organisasi. Tidaklah cukup untuk mengerti dan hanya berbagai antusiasme. Keseluruhan organisasi harus dibentuk untuk memuaskan pelanggan.
5.
Kepusan pelanggan dapat dihitung, diukur, dan ditelusuri. Kepusan pelanggan berhubungan dengan data, dan bukan teori. Jika kita dapat meningkatkannya sekali saja, maka untuk selanjutnya kita dapat meneruskan keberhasilan tersebut. Pada dasarnya pelanggan dibagi menjadi 2 yaitu pelanggan eksternal dan pelanggan
internal. Pelanggan eksternal adalah orang-orang diluar perusahaan yang menerima suatu produk (enduser). Pelanggan eksternal setiap perusahaan jelas adlah masyarakat umum yang memerima produk perusahaan. Pelanggan internal adalah orang yang melakukan proses selanjutnya. Pelanggan internal merupakan seluruh karyawan dari suatu perusahaan. Yang diperlukan pelanggan internal adalah 1.
Kerja kelompok dan kerjasama.
2.
Struktur dan sistem yang efisien.
3.
Pekerjaan yang berkualitas.
4.
Pengiriman yang tepat waktu.
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pelanggan terlampaui. Dalam memenuhi kepuasan pelanggan, J spillane (2006:72-73) menyatakan sebagai berikut. Perusahaan harus menyusun strategi program peningkatan kepuasan pelanggan melalui 5 driver kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emotional factor, dan yang kelima adalah berhubungan dengan biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa. Selain itu harus ditetapkan bobot tertinggi diantara kelima driver itu dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Penentuan bobot harus mempertimbangkan produk yang dihasilkan dengan memperhatikan dinamisasi waktu. Besarnya bobot setiap driver dapat dikatahui melalui survey pasar.
Menurut Josep Gordon (1994:23) Strategi peusahaan adalah rencana-rencana jangka panjang yang dirancang untuk memilih bebagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan. Strategi ini mengidentifikasikan pasar-pasar yang akan dilayani serta lini produk yang akan dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap lingkungan, sumber daya, dan sasaran perusahaan.
Menurut J Spillane (2006:77) Strategi-strategi yang dapat dipadukan untuk menciptakan kepusan pelanggan. a.
Strategi pemasaran berupa relationship marketing. Strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata lain dijalin suatu kemitraan dengan pelanggan secara terus menerus, yang pada skhirnya akan menimbulkan kestiaan pelanggan. Supaya bisa memberikan hasil yang lebih efektif, hubungan yang baik tidak hanya dibina dengan pelanggan akan tetapi juga dengan perusahaan pesaing. Namun, perlu diperhatikan bahwa dampak kepusan
terhadap loyalitas pelanggan berbeda-beda ubtuk setiap perusahaan. Pelanggan yang loyal belum tentu mereka puas. Sebaliknya pelanggan yang puas, cenderung untuk menjadi pelanggan yang loyal. b.
Startegi superior customer servise. Menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Salah satu pendekatan yang kini mulai popular didunia bisnis adalah customer relationship
management atau menajemen hubungan pelanggan. Pada dasarnya pendekatan ini bersifat personal. Tujuannya adalah untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan mencipatakan sifat personal dengan pelanggan. Hubungan ini harus bersifat personal, dimana pelanggan bebas berkomunikasi dengan perusahaan dan perusahaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pada dasarnya CRM ini merupakan strategi bisnis dalam konteks marketing. Data yang diperoleh dari aktivitas ini dianalisa untuk menjadi dasar dalam kepustusan strategi manajeman. Menurut J Spillane (2006 : 155) Perusahaan pemasaran (marketing company) adalah sebuah perusahaan yang terdiri dari sekumpulan proses yang saling mendukung, untuk bersinergi memberikan kepuasan kepada pelanggan. Selama perusahaan tidak memahami aspek kebersamaan dari berbagai fungsi yang ada mustahil pelanggan akan puas. Kepuasan pelanggan menjadi kunci suskses usaha di tengan-tengah persaingan yang begitu tajam. Pada pasar persaingan sempurna di mana konsumen disediakan cukup banyak alternatif pilihan, maka tugas berat bagi perusahaan semakin kelihatan. Ini berarti telah terjadi persaingan tingkat tinggi. Dalam kondisi seperti ini pelanggan akan membeli bila mereka merasa senang terhadap kepribadian tim pemasaran, produk dan pelayanan yang diberikan.
Bukan hal aneh kalau tiba-tiba konsumen menjadi sangat penting dan akan terus penting pada masa-masa mendatang, hal tersebut sebagai akibat dari adanya dorongan (driver) berbagai perubahan seperti tekhnologi, ekonomi, pasar, dan lain-lain. Berbagai faktor pendorong perubahan itulah yang menyebabkan konsumen semakin cerdik dan realistis dalam mangambil keputusan. Menurut Josep Gordon (1994:23) Strategi peusahaan adalah rencana-rencana jangka panjang yang dirancang untuk memilih bebagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan. Strategi ini mengidentifikasikan pasar-pasar yang akan dilayani serta lini produk yang akan dihasilkan berdasarkan penilaian terhadap lingkungan, sumber daya, dan sasaran perusahaan.
Bab III LAPORAN OBYEK
A. Sejarah KJKS “BMT ANDA” Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) “BMT ANDA” lahir pada tanggal 20 oktober 1998. Kerja keras selama kurun waktu 14 tahun membuat BMT ANDA butuh pembenahan dan penyegaran. Mulai peluncuran program-program pembiayaan yang valuable dan bersaing, setting customer servise yang cepat dan tanggap, pemberian kompensasi yang beragam, Renovasi kantor, ekspansi ke daerah lain serta yang tak kalah pentingnya adalah peningkatan nominal pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan anggota dengan jalan meningkatakan kerjasama pada beberapa stakeholder yang relevan yang selama ini telah terlaksana namun belum maksimal, diantaranya adalah bank-bank syariah dan lembaga pembiayaan komersial yang selama ini telah bekerjasama dengan koperasi-koperasi dan BMT di Slatiga dan sekitarnya. Dalam kurun waktu 14 tahun Koperasi ANDA berjalan, telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan walaupun belum spektakuler. Pada akhir tahun 2012 modal berkembang menjadi Rp 1.571.958.454,29 atau mengalami kenaikan sebesar 23.17% dari tahun sebelumnya. Peran Koperasi BMT ANDA dalam membantu kesejahteraan anggota cukup signifikan, hal ini terbukti dengan semakin banyak anggota yang masuk dan simpanan anggota semakin lama semakin meningkat, serta pinjaman modal dapat dirasakan oleh anggota secara mudah dan terjangkau. a. Kepengurusan Koperasi
Pembina
: 1. Ir.Sujarwanto Dwi Atmoko, M.Si (Kepala Dinas
Pelyanan Koperasi & UKM Propinsi Jawa Tengah) 2. Dr. Suseno Gunawi, MM (Kepala Dinas Perindagkop Salatiga) 3. Kepala Dinas Perindagkop Kab. Boyolali Pengawas
: KH. Abdul Majid
Pengurus
: 1. Ketua
: H. Budi Santoso, SE, MM
2. Sekretaris : Supardi, SE 3. Bendahara : H. M. Fathurrahman, SE, MM
Pengelola Simpan Pinjam BMT “ANDA” Salatiga 1. Manager
: Widodo, A.Md
2. Manager Akuntansi & HRD
: Madiyono, A.Md
3. Kepala Kantor Karanggede
: Agung Wisara Siku, SE
4. Kepala Kantor Ampel
: Haryanto
5. Administrasi
: Ita Setyorini, A.Md
6. Teller/Kasir
: Erni Afriyanti, A.Md Mutmainah, A.Md Ika Dewi Lestari
7. Customer Servise
: Dewi Woro Puasari Ani Nur’aini Nurul Siti Rohmah, A.Md
8. Pemasaran
: Thoit Nawawi Rudiyanto Arif Hidayat Agung Setyanto Nur salim Iwan Wahyudi Muhammad Yazid Siti Nur Jannah Wiwik Dawi Narsih Heru Fernanto Zuhan Nur Azis Fuad Widdy W
b. Struktur KJKS BMT ANDA
c. Keanggotaan 1. Anggota Jumlah anggota pada akhir tahun 2011 sebanyak 4.928 orang dan pada akhir tahun 2012 sebanyak 5.822 orang atau mengalami peningkatan 894 orang. Penambahan anggota pada tahun 2012 berjalan relatif stabil. Ada beberapa anggota yang mengundurkan diri, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan penambahan anggota diatur lebih detail, dengan memberikan persyaratan yang dapat dijadikan sebagai bukti kejelasan seseorang. Sementara mereka yang mengundurkan diri dikarenakan pindah domisili, dll.
Namun demikian tidak mengurangi antusias dari masyarakat untuk mendaftar sebagai anggota KJKS “BMT ANDA”. 2. Calon Anggota Perkembangan calon anggota cukup meningkat, hal ini karena didukung adanya 3 (tiga) kantor pelayanan di Salatiga, Karanggede, dan Ampel. Namun, calon anggota ini tidak berlangsung lama, karena kebanyakan mereka bersedia untuk memenuhi simpanan pokok, walaupun ada yang diangsur sesuai dengan kemampuan mereka. Dengan demikian, mereka akan dinaikkan menjadi anggota koperasi. B. Visi dan Misi KJKS “BMT ANDA” Visi KJKS “BMT ANDA” Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang maju, peofesional dan mensejahterakan anggota Misi KJKS “BMT ANDA” Salatiga 1. Menjalankan operasional Koperasi sesuai standart koperasi yang sehat 2. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan 3. Mengusahakan penumpukan modal anggota dengan sistem syariah 4. Memberikan pembiayaan pada anggota untuk tujuan produktif 5. Mengusahakan program pendidikan dan pembinaan agama secara intensif kepada anggota 6. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan lingkungan kerja 7. Menciptakan sumber pembiayaan anggota dengan prinsip syariah 8. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota
9. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan kerja yang sehat
Aspek Organisasi dan Manajemen 1. Proses penerimaan keanggotaan KJKS BMT “ANDA” tetap dilakukan secara selektif, dengan tujuan agar orang yang menjadi anggota tetap solid dan qualified. Namun, KJKS BMT “ANDA” dalam operasionalnya tetap memberikan pelayanan kepada orang yang belum memenuhi persyaratan sebagai anggota dalam kapasitas sebagai calon anggota dan anggota dilayani, sehingga pada saatnya akan setara dengan anggota yang lain. 2. Penyempurnaan sistem manajemen dan Informasi Tekhnologi mejadi prioritas utama, sehingga KJKS BMT “ANDA” dapat berjalan lebih efektif dan efisien. 3. Penataan rolling kepala cabang dan penambahan karyawan dilakukan manakala dibutuhkan sesuai dengan kondisi pada waktu itu. 4. Membangun jaringan kerja dan mekanisme pelaporan antara kantor pusat dengan cabang, sehingga terbangun jaringan organisasi yang sehat dan kokoh. 5. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga baik perbankan maupun lembaga keuangan non bank. 6. Melaksanakan pelatihan SDM secara rutin maupun berkala baik diadakan sendiri oleh koperasi maupun ikut lembaga lain yang mengadakan. 7. Mendirikan kantor cabang diberbagai wilayah yang ada di Jawa Tengah khususnya Ambarawa, Kabupaten Semarang dan JUwangi Kabupaten Boyolali
8. Ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan perkoperasian terutama koperasi berbasis syariah. Baik di tingkat local, wilayah, maupun nasional
Aspek Keuangan Sumber dana merupakan aspek yang sangat mempengaruhi aspek keuangan KJKS BMT “ANDA”, beberapa strategi penting yang terus diupayakan: 1. Dana permodalan yang selama ini masih relative kecil jika dibandingkan dengan aset yang ada, sehingga penambahan modal terus diupayakan baik dengan menambah jumlah simpanan maupun penambahan anggota 2. Kerjasama baik dengan pihak luar/ketiga sangat dimungkinkan dalam rangka penumpukan dana untuk modal kerja KJKS BMT “ANDA” 3. Penggalian sumber-sumber lain baik dari lembaga pemerintah maupun lembaga swasta atau perorangan menjadi program yang akan dilakukan 4. Meningkatkan laba bersih dengan cara meningkatkan jumlah pendapatan dan menekan biaya yang ada, dengan tetap memperhatikan operasional dan kinerja KJKS “BMT ANDA” 5. Meningkatkan jumlah pembiayaan kepada anggota dan calon anggota dengan tetap mempertimbangkan analisa 5C
C. Produk simpanan KJKS “BMT ANDA” 1. Simpanan Qurban (Si Qurban), SImpanan Walimah (Si Wali), Simpanan Pendidikan (Si Pendi), Simpanan Idul Fitri (Si Fitri)
-
Setoran dapat dilakukan setiap saat, dan penarikan disesuaikan dengan Jenis Simpanan masing-masing dengan jangka waktu yang disepakati bersama.
-
Setoran minimal Rp 25.000,00 setipa bulannya.
-
Nisbah Bagi Hasil 40% dan diberikan setiap bulan langsung menambah saldo simpanan.
-
Setoran dan penarikan dapat langsung ke kantor BMT ANDA atau dilayani di rumah atau tempat usaha.
2. Simpanan Haji/Umroh (Si Haji) -
Diperuntukkan bagi umat Islam yang akan menjalankan ibadah Haji/Umroh.
-
Setoran minimal Rp 100.000,00 setiap bulannya.
-
Nisbah Bagi Hasil 40%
-
Pendaftaran calon Haji dilaksanakan jika simpanan mencukupi untuk pemesanan kursi calon haji tahun yang bersangkutan.
-
Kekurangan dana bisa ditalangi oleh BMT dengan cara mengajukan permohonan terlebih dahulu.
3. Simpanan Berjangka Sangat tepat untuk merencanakan usaha dan Setoran dan Penarikandapat langsung ke kantor atau dilayani di rumah atau tempat usaha. Setoran minimal Rp 1.000.000,00. Tabel 3.1 Nisbah Bagi Hasil Jangka Waktu Nisbah Bagi Hasil Bagi Hasil
3 Bulan
4 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
24 Bulan
40 : 60
42.5 : 57.5
45 :55
50 : 50
60 : 40
8.50
9.00
9.50
10.00
12.00
Dan diberikan setiap bulannya. Dapat diperpanjang secara otomatis 4. Simpanan Dirham Barokah (Si Dirham) -
Peserta Simpanan Dirham minimal 80 orang
-
Setoran Rp 200.000,00 per bulan selama 24 bulan
-
Simpanan hanya dapat diambil satu bulan setelah akhir periode atau setoran akhir
-
Disediakan Doorprize menarik untuk seluruh peserta
-
Grand Prize satu buah sepeda motor diakhir periode
5. Simpanan Pensiun -
Diperuntukkan bagi perusahaan maupun perorangan
-
Untuk mensejahterakan karyawan setelah pensiun
-
Setoran minimal Rp 25.000,00 per bulan
-
Pengambilan minimal 5 tahun
-
Nisbah Bagi Hasil 60% diberikan setiap bulan langsung menambah Saldo
6. PPOB (Payment Point On Line Bank) BMT ANDA juga melayani pembayaran -
Rekening Listrik
-
Rekening Telepon Untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY
7. Arisan Sepeda Motor a. Setoran dan Lama Arisan -
Besar Setoran Rp 125.000,00 (paket 1) dan Rp 100.000,00 (paket 2)
-
Lama Arisan maksimal 70 putaran paket 1, 80 putaran paket 2. Karena akumulasi kas anggota pada bulan tertentu dapat dilelang (2) dua sepeda motor maka lama arisan tidak mencapai 70 putaran
-
Standar sepeda motor yang disunakan adalah seharga Rp 12.000.000,00
b. Sistem Arisan -
Arisan Sepeda Motor dilaksanakan dalam bentuk kelompok dengan anggota maksimal 70 orang (paket 1) dan 80 orang (paket 2)
-
Arisan ditentukan dengan sistem lelang tertutup dengan batas lelang Rp 4.210.000,00 (paket 1) dan 4.960.000,00 (paket 2)
-
Pelelang harus datang pada saat arisan atau bisa diwakilkan dengan menggunakan surat kuasa dan pelelang tidak harus menyediakan uang pada saat lelang sisa uang lelang akan menjadi kas anggota
-
Apabila tidak ada lelang, maka pemenang lelang ditentukan dengan diundi, dan bagi yang terpilih harus bersedia menjadi pemenang.
-
Pemenang lelang harus menyelesaikan administrasi paling lambat 1 bulan dari tanggal lelang, jika mengundurkan diri dari lelang dikenakan biaya administrasi sebesar 8% dari besar lelang
-
Panitia melaporkan saldo kas setiap bulan
c. Jaminan Kemanan dan Keuntungan -
BMT ANDA berbadab hukum resmi dan telah berdiri sejak 12 tahun yang lalu
-
Setoran ringan dan murah dibandingkan dengan kredit
-
Pengunduran diri bisa diganti orang lain atau jika lebih dari 1 kali angsuran maka dikembalikan 50%
-
Keterlambatan pembayaran dikenakan denda Rp 5.000,00 per bulan jika terlambat 2 kali angsuran maka panitia berhak menyita sepeda motor arisan atau barang jaminan
-
Pemenang lelang terakhir bebas minimal lelang
-
Jika masih ada kas putaran selesai, sisa kas akan dibagikan kepada seleuruh peserta
-
Hasil lelang dalam bentuk dana tunai yang dimasukkan ke dalam rekening simpanan berjangka tidak dimintakan jaminan (investasi yang sangat menguntungkan)
d. Persyaratan -
Mengisi biodata peserta arisan
-
Meneyrahkan fotocopy KTP 1 lembar
-
Menandatangani pernyataan peserta arisan
D. Sistem Pemasaran di BMT ANDA Salatiga a. Segmentasi Pasar Dalam konteks ini BMT melakukan segmentasi pasar dengan melihat kondisi lingkungan secara umum dimana BMT itu berdiri. Segmentasi pasar dari BMT cukup baik karena mengikuti perkembangan. Detail segmentasi untuk BMT dapat dijelaskan sebagai berikut : Karakteristik umur : Untuk semua usia
Karakteristik pendapatan : semua pendapatan Karakteristik sector usaha : yang utama adalah pengusaha UKM Karakteristik pendidikan : semua jenjang pendidikan Karakteristik wilayah : lingkungan sekitar BMT, masyarakat sekitar BMT dan wilayah kota Salatiga sebagai kantor pusat dan sekitar b. Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Bagi BMT akan lebih mudah menentukan targeting pasar apabila karakteristik lingkungan tidak terlalu beragam. Jika karakteristik lingkungan beragam maka BMT harus mampu menentukan targeting pasar yang sesuai dengan kemampuan, baik SDM, fasilitas, jaringan, dana, maupun kualifikasi produk sendiri. Untuk BMT yang menjadi target pasar adalah masyarakat sekitar dan mitra BMT.
c. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen. Produk yang ditawarkan BMT harus mampu membangun brand awarnes dianggotanya. Brand awarnes yang dibangun harus sesuai dengan visi dan misi BMT itu sendiri.
Marketing Mixed dan Kebijakan Marketing
Untuk menjamin kaberhasilan pemasaran produk, KJKS “BMT ANDA” harus memiliki perangkat yang wajib disusun dan diterapkan secara simultan. Perangkat ini disebut sebagai kebijakan pemasaran terpadu atau marketing mixed. Agar dapat berhasil, kabijakan pemasaran terpadu harus tetap berorientasi kepada kebutuhan anggota. Marketing Mixed terdiri dari empat macam komponen, yaitu : product, price, place, and promotion. a. Product (produk) Produk adalah berbagai macam produk BMT ANDA yang ditawarkan kepada anggota. Produk merupakan titik berangkat yang menentukan kemampuan BMT untuk bersaing. BMT dengan perangkat produk yang tidak kompetitif sulit diharapkan mampu menyaingi bank/BPRS/BMT sejenisnya. Dalam kaitan ini BMT dituntut untuk mampu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anggota. Untuk itu perlu dibuat suatu produk baik untuk funding maupun lending dengan karakteristik : -
Nama dan produk yang familiar dengan anggota
-
Tata cara mendapatkan produk yang tidak rumit dan memudahkan bagi anggota
-
Tidak terlalu banyak persyaratan yang harus dilengkapi oleh anggota.
-
Produk yang sesuai dengan kebutuhan anggota
b. Price (harga)
Diartikan sebagai kebijakan dalam penetapan harga produk (terutama umtuk produk pembiayaan) yang ditawarkan kepada anggota. Penetapan kebijakan harga produk BMT harus memperhitungkan berbagai faktor, diantaranya : -
Faktor persaingan pasar
-
Jumlah transaksi
-
Jangka waktu jatuh tempo
-
Karakteristik dana dari pihak ketiga
-
Derajat resiko transaksi
-
Reputasi bisnis anggota
-
Tanggung jawab sosial
c. Place (tempat) Dalamperspektif BMT, place diartikan sebagai cara penyampaian produk yang ditawarkan kepada anggota untuk itu BMT harus mampu menyusun sarana marketing (marketing tool) yang mudah dibaca atau difahami oleh anggota. d. Promotion (promosi) Promotion adalah kegiatan mempengaruhi calon mitra agar mereka mau menggunakan produk yang ditawarkan oleh BMT. Dalam kaitan ini, maka paling tidak terdapat tiga strategi utama yang harus dijalankan oleh BMT ANDA, yaitu : -
strategi promosi yang bersifat konvensional, seperti brosur, poster, spanduk, iklan, dll.
-
Memanfaatkan media atau sarana promosi yang bersifat informal seperti pendekatan tokoh masyarakat, ulama, majlis taklim, dll.
-
Strategi mejemput bola atau penetrasi langsung ke anggota.
E. Kegiatan Manajemaen terkait dengan Marketing a. Produk (product) Upaya pengelolaan anggota dapat dilakukan melalui upaya pengembangan produk yang dimiliki. Hal ini mencakup antara lain : -
Ide-ide baru bagi pengembangan produk
-
Variasi jenis produk
-
Spesifikasi kualitas dari produk yang dimiliki
-
Logo, merk dagang, persepsi publik
-
Pelayanan pendukung
-
Tingkat pelayanan
b. Keuntungan (benefit) Upaya pengelolaan anggota dapat dilakukan melalui startegi penetapan ragam keuntungan yang diperoleh anggota dari produk yang dimilikinya seperti simpanan sukarela dan simpanan berjangka c. Tempat (place) Mutu pelayanan dapat ditingkatkan melalui pengelolaan tempat yang mencakup hal-hal sebagai berikut: -
Kenyamanan dan lokasi fasilitas pelayanan
-
Perencanaan rute kolektor hingga dapat mempercepat servise time
d. Media informasi atau promosi (promotion)
Dengan adanya suatu sistem informasi yang baik pada anggota maka akan dapat ditingkatkan mutu pengelolaan anggota. Beberapa hal yang dilakukan terkait dengan maksimalisasi fungsi informasi adalah : -
Pembuatan media informasi anggota
-
Pengelolaan manajemen dan product positioning
-
Periklanan dan strateginya
e. Bukti fisik (physical evidence) Upaya pengelolaan anggota dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan pelayanan melalui : -
Memperbaiki tata letak fasilitas (lay out) ruang kerja dan ruang pelayanan
-
Memperbaiki penampilan dan kesehatan karyawan
-
Kredibilitas dan professional dalam pelayanan
-
Kenyamanan peralatan yang digunakan
f. Desain proses (process design) Upaya pengelolaan anggota dapat menjadi lebih baik melalui : -
Prosedur operasional yang terperinci, adanya manual dan deskripsi pekerjaan
-
Adanya prosedur untuk resolusi masalah anggota
-
Prosedur pelatihan sebagai bahan dari pekerjaan
-
Penetapan standar kinerja bagi karyawan yang pada akhirnya akan menciptakan pelayanan yang baik pada pelanggan
g. Partisipasi aktif anggota (participation) Dengan melibatkan para anggota untuk berpartisipasi dalam proses pengelolaan yang dilakukan antara lain pada :
-
Workshop tentang ketrampilan interaksi dan resolusi masalah pelanggan
-
Sistem prosedur balas jasa karyawan
-
Prosedut partisipasi kelompok pelayanan dan anggota
-
Peningkatan ketrampilan interaksi pribadi dan fokus pada titik kontak dengan anggota
F. Program Perbaikan Layanan di BMT ANDA Salatiga Kepribadian pemasaran Pembentukan kepribadian pemasaran dilakukan dengan mempergunakan metode manajemen qolbu 5S dan 7P sebagai 12 kabijakan pelayanan, yaitu : 1. Senyum Setiap pemasar BMT ANDA harus melatih diri untuk melakukan senyum yang tulus dan proporsional kepada setiap anggota yang ditemui. Bebrapa keuntungan senyum : -
Menambah daya tarik
-
Menambah sehat, orang yang murah senyum akan jauh dari stress, jantung berdetak normal, peredaran darah mengalir baik, dll.
-
Perbaikan hubungan sosial. Senyuman mampu meluluhkan emosi orang yang marah.
2. Salam Setiap pribadi pemasar diwajibkan untuk menebar salam. Salam dalam islam mengandung makna yang sangat dalam. Selain merupakan doa yang tulus dari seorang muslim kepada muslim lainnya, bebrapa keuntungan salam : -
Salam mempererat persaudaraan
-
Meluluhkan suasana
-
Membuat rasa aman
-
Menimbulkan cinta kasih sesama umat
-
Amal multi efek
-
Timbulnya semangat saling menghormati
3. Sapa Setiap pribadi pemasar BMT ANDA yang baik diharapkan mempunyai keberanian untuk memulai menyapa, banyak keuntungan yang diperoleh jika mempunyai keahlian untuk memulai menyapa. 4. Sopan Kesopanan menentukan nilai orang atas individu tersebut. Setiap pribadi pemasar yang baik harus dapat mengendalikan sikap. Jagalah kesopanan pada saat : menyuruh, meminta, menolak apapun, saat berdiri, saat duduk, car menunjuk, dll. 5. Santun Penyantun adalah orang yang bisa memaafkan. Ia bisa membalas keburukan dengan kebaikan. Dengan kata lain, orang yang penyantun adalah orang mampu menekan ego mengalah demi kemaslahatan bersama. Setiap pemasar BMT ANDA yang baik harus penyantun untuk meningkatkan kepribadian yang baik. 6. Tenang Setiap karyawan BMT ANDA harus mengupayakan agar dirinya menjadi pribadi yang tenang. Mampu berfikir jernih, mampu menghimpun informasi secara akurat,
dan
tindakannya senantiasa tepat, efektif, dan efisien. Bila hal ini dilakukan maka ia dapat menyajikan informasi yang akurat dan dapat terpercaya pada anggota BMT.
7. Terencana Setiap karyawam BMT ANDA harus benar-benar matang perencanaan pekerjaannya, karena dengan itu ia akan mendapat hasil kerja yang maksimal. Karyawan yang mampu melakukan perencanaan yang baik akan mampu meminimalisir resiko hingga ia dapat menjaga amanah yang telah diberikan oleh anggota BMT. 8. Terampil Setiap karyawan BMT ANDA harus terampil, cekatan, dalam berperilaku gesit dan tangkas, mampu mengolah waktu kerjanya dengan baik. Karyawan yang terampil adalah mereka mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ketrampilan dalam tugas meningkatkan tingkat kepercayaan anggota BMT pada kwryawan tersebut. 9. Tertib Setiap karyawan BMT ANDA harus mampu utnuk senantiasa awas (aware) dengan apa yang sedang ia lakukan, ia juga harus berhati-hati dan senatiasa berupaya agar tidak ada orang yang teraniaya oleh kelakuan dirinya. Karyawan yang tertib senantiasa mengutamakan orang lain (dalam hal ini anggota BMT) dari pada dirinya sendiri. 10. Tekun Setiap karyawan BMT ANDA harus senantiasa tangguh dalam menjalani setiap proses pekerjaannya. Ketekunan ini akan menjadikan anggota BMT menaruh pasa percaya (trust) yang tinggi padanya.
11. Tegar
Setiap karyawan BMT ANDA harus menjadi pribadi yang tegar dan penuh kesabaran. Kesabaran yang akan memberikan rasa nyaman (secure) bagi para anggota BMT. 12. Tawadhu Setiap karyawan BMT ANDA harus menjadi pribadi yang sadar akan eksistensinya dan peran orang lain terhadap keberhasilannya. Karyawan yang tawadhu senantiasa berfikir bahwa anggota BMT adalah merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan kerjanya (customer oriented)
G. Hal Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Pemasaran di BMT ANDA Salatiga 1. Harus senyum (dengan tulus) bila bertemu dengan anggota dimana saja. 2. Harus menyapa atau menjawab sapan anggota dengan ramah dan bersahabat. 3. Harus mempersilakan anggota duduk di tempat yang masih kosong dan menanyakan maksudnya. 4. Harus mempersilakan dengan baik-baik agar mitra antri bila pelayanan sibuk. 5. Harus mencurahkan seluruh perhatian kepada anggota apabila sedang melakukan perbincangan. 6. Harus mengucapkan terima kasih bila selesai transaksi. 7. Hatus menggunakan bahasa yang dipahami anggota. 8. Harus segera meminta maaf bila melakukan kekeliruan kepada anggota dan mintalah saran kepada anggota untuk memperbaikinya. 9. Harus memberikan penjelasan yang bijak apabila nasabah melakukan kekeliruan.
10. Harus mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama setiap keluhan mitra dan mencatat setiap keluhannya lalu melakukan tindakan perbaikan setelah berkoordinasi dengan karyawan lain yang bersangkutan. 11. Harus mencatat setiap perjanjian dengan mitra dan meneruskan kepada karyawan lain yang berkepentingan. 12. Harus menepati janji yang sudah dibuat sekecil apapun isi perjanjian itu. 13. Harus ramah dan bersahabat serta senyum tulus meskipun hati jenkel dengan mitra yang bersangkutan. 14. Harus menepatkan barang-barang perlengkapan pelayanan pada tempatnya segera setelah menyelesaikan pekerjaan. 15. Harus dengan rela hati memenuhi panggilan anggota apabila tidak memungkinkan berilah penjelasan yang bijak untuk menghindar atau tawarkan kesempatan lain untuk melakukan perbincangan dan jangan lupa janji tersebut.
Hal Yang Jangan Dilakukan Dalam Pemasaran di BMT ANDA Salatiga 1.
Jangan pernah memarahi anggota meskipun anggota yang bersalah.
2.
Jangan tampakkan wajah kusam dan jengkel di depan anggota yang dilayani.
3.
Jangan memotong pembicaraan mitra apabila terpaksa memotong carilah kesempatan yang tepat dan sebelumnya sampaikan permohonan maaf.
4.
Jangan menyela atau memotong tanpa permisi pembicaraan karyawan lain dengan mitra apabila terpaksa memotong carilah kesempatan yang tepat dan sampaikan permohonan maaf sebelumnya.
5.
Jangan membeda-bedakan pelayanan kepada anggota siapapun.
6.
Jangan berlebihan bicara dengan anggota.
7.
Jangan melanggar perjanjian yang sudah disepakati dengan anggota.
8.
Jangan menghindar tanpa alasan penggilan anggota.
9.
Jangan berbicara keras, tertawa di dalam kantor apabila ada mitra yang dalam pelayanan.
BAB IV ANALISIS Sistem marketing jemput bola merupakan suatu cara atau kegiatan pemasaran yang dilakukan lembaga keuangan syariah khususnya di KJKS BMT ANDA Salatiga untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya dengan menghampiri para anggota sehingga memudahkan mereka untuk menabung. Berikut penulis sajikan hasil analisis
mengenai kelebihan dan kekurangan sistem
jemput bola, kesesuaian antara perilaku petugas marketing dengan standar operasional prosedur yang diterapkan di KJKS BMT ANDA Salatiga, serta persepsi nasabah terhadap penggunaan sistem jemput bola yang dilakukan oleh KJKS BMT ANDA Salatiga. H. Strategi Pemasaran di BMT ANDA Salatiga KJKS BMT ANDA menggunakan bebrapa strategi pemasaran sebagai berikut : 1. Proactive Marketing Tenaga pemasaran harus proaktif, harus mampu melihat ke depan dimana arah kecenderungan pasar. Maka penelitian kebutuhan pasar sangat diperlukan untuk dilakukan. 2. Creative Marketing Tenaga pemasaran harus menciptakan ide-ide baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Penegtahuan, wawasan, dan aspirasi anggota akan menjadi bahan utama dalam menciptakan ide-ide tersebut. 3. Just In Time Marketing Pemasaran didasarkan pada ketepatan waktu
4. Value Based Marketing Tenaga pemasaran harus menceritakan kelebihan produk dibandingkan dengan pesaing, namun tidak menjatuhkan produk pesaing. Terlalu memojokkan pesaing akan merusak citra sendiri karena anggota akan menilai diri kita sebagai pembohong atau penghasut. 5. Leading Edge Marketing Tenaga pemasaran harus menguasai pasar agar keuntungan yang diraih semakin besar. Maka perluasan pasar dan variasi produk yang ditawarkan harus dilakukan seefisien mungkin. 6. Network Marketing Memperluas jaringan dengan lembaga lain mutlak diperlukan untuk lebih mengembangkan BMT maka lembaga-lembaga yang potensial dari segi dana juga produktif harus dijalin kemitraannya. Ø
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Jemput Bola a.
Kelebihan sistem jemput bola 1. Memudahkan nasabah dalam malakukan transaksi pendanaan, sehingga menjadikan nasabah rajin menabung. 2. Memudahkan nasabah pembiayaan dalam melakukan angsuran, sehingga dapat menghemat waktu juga tenaga. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya kredit macet. 3. Bukan hanya sebagai petugas pendanaan, namun dengan sistem jemput bola seorang marketing mampu menjadi customer servise yang bisa melayani berbagai pertanyaan nasabah mengenai pendanaan, pembiayaan, maupun mengenai
pengenalan produk baru yang ditawarkan di BMT. Sehingga mampu menjual lembaga bukan hanya menjual marketingnya saja. 4. Dapat meningkatkan target pendanaan maupun pembiayaan serta sebagai alternatif cara untuk meningkatkan jumlah nasabah yang dimiliki oleh tiap petugas marketing agar mampu melebihi target yang telah ditentukan.
b. Kelemahan sistem jemput bola 1. Adanya selisih data jumlah rekening yang dimiliki nasabah di buku dengan data yang dimiliki teller di data komputer akibat kesalahan penghitungan jumlah atau kesalahan penulisan angka sehingga merubah data yang ada menjadikannya tidak balance dan menimbulkan kemungkinan adanya kerugian oleh salah satu pihak. 2. Kurangnya jumlah uang yang disetor oleh petugas marketing akibat tidak menghitung uang yang diberikan oleh anggota dikarenakan uang yang disetor merupakan uang koin yang jumlahnya cukup banyak sehingga menghabiskan waktu jika dihitung di tempat. 3. Lemahnya antisipasi terhadap adanya uang palsu yang beredar di masyarakat karena petugas marketing tidak dibekali dengan alat pengecek keaslian uang.
I. Pengaruh Sistem Jemput Bola Terhadap Peningkatan Pendanaan, Pembiayaan, dan Perluasan pasar
Sampai dengan tahun 2012 usaha yang dijalankan oleh KJKS “BMT ANDA” tidak hanya sektor simpan pinjam dengan menggunakan pola syariah, namun juga pada sektor-sektor yang lain, seperti pengelolaan arisan sepeda motor, jasa tempat pembayaran rekening listrik dan telepon, kerjasama dengan biro perjalanan haji dan umroh. Hal ini dilakukan koperasi, pertama untuk mempermudah anggota dalam mendapat motor dan pembayaran listrik dan telepon, melaksanakan ibadah haji dan umroh, yang kedua untuk meningkatkan pendapatan koperasi terutama diluar simpan pinjam. Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT ANDA pada tahun 2012 mengalami kenaikan aset dar Rp 9.423.071.764,55 menjadi Rp 11.777.607.574,79 atau mengalami peningkatan Rp 2.354.535.810,25 Jika diprosentasikan maka kenaikan mencapai 24,98% Kenaikan 24,98% ini didorang dari jumlah kewajiban lancar Rp 1.462.769.303,92 dan hutang naik Rp 596.033.827,03 dan modal naik Rp 295.732.679,29 Dengan kenaikan disisi pasiva ini tentunya meningkatkan jumlah Aktiva. Baik aktiva Produktif maupun Aktiva Tetap. Pendapatan juga mengalami kenaikan dari Rp 1.821.878.666,23 menjadi Rp 2.195.204.484,39 atau meningkat Rp 373.326.182,16. Hal ini terjadi karena adanya penigkatan aktiva produktif dan penambahan usaha jasa lainnya. Peningkatan jumlah dari bidang-bidang tertentu setiap tahunnya disebabkan oleh pengaruh Sumber Daya Manusia yang dipakai, dalam hal ini kemampuan petugas marketing dalam memasarkan produk dengan sistem jemput bola mampu memberikan hasil yang baik dalam perkembangan pemasukan bagi BMT tiap tahunnya. a. Grafik Perkembangan Aset
PERKEMBANGAN ASET 11.777.607.574 9.423.071.765 6.727.286.999
Gambar 4.1 Grafik perkembangan Aset
b. Grafik Perkembangan Simpanan 3.684.438.143 2.873.630.566
1.439.239.664
2010
2011
2012
Gambar 4.2 Simpanan Sukarela
3.265.953.344 2.627.165.218 2.350.583.272
2010
2011
2012
Gambar 4.3 Simpanan Berjangka
c. Grafik Perkembangan Pendapatan
2.195.204.484 1.821.878.666 1.170.837.259
2010
2011
2012
Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Pendapatan d. Grafik Perkembangan SHU
98.080.391 80.883.264 58.174.837
2010
2011
2012
Gambar 4.5 Grafik Perkembangan SHU e. Grafik Perkembangan Hutang 3.079.448.555 2.483.414.728
1.508.706.927
2010
2011
2012
Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Hutang Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Yazid (petugas marketing)
mengenai
persepsi anggota dengan sistem jemput bola adalah sebagian besar anggota pendanaan sangat senang jika setiap hari petugas marketing mendatangi mereka. Bahkan bukan hanya untuk anggota pendanaan akan tetapi juga pada anggota pembiayaan, mereka bisa mengangsur tanpa harus ke kantor dan meminimalisir adanya kredit macet pada pembiayaan. Bagaimana bisa mereka tetap setia selama bertahun-tahun, jawabannya adalah pelayanan yang semakin baik dan semakin loyal. Anggota akan merasa senang jika mereka dihargai dan dihormati. Menciptakan suasana yang hangat bagai keluarga dan menyambung tali silaturahim kepada semua orang. Hal ini merupakan hubungan saling menguntungkan antara anggota dengan petugas marketing, anggota dapat menabung setiap hari tanpa harus ke kantor dan dapat mengambil tabungan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu keesokan harinya (jika pengambilan dibawah 2
juta). Sedangkan untuk petugas marketing sendiri, semakin banyak anggota yang menabung, maka semakin tinggi target yang bisa dicapai setiap bulannya bahkan melebihi. Petugas marketing tidak hanya menjual produk yang dipasarkan, akan tetapi juga menjual lembaga-nya. Dengan tingkah laku yang baik dan menjaga tata krama maka calon anggota tidak hanya percaya pada petugas marketingnya saja namun juga pada lembaga keuangannya. Dalam memasarkan produk pendanaan maupun jasa, seorang petugas marketing memulai dengan mengenali karakteristik calon anggota, jika calon anggota merupakan seseorang yang lebih banyak serius maka seorang petugas marketing harus mampu menempatkan dirinya sebagai orang yang juga serius, namun jika calon anggota merupakan tipe orang yang suka bercanda maka petugas marketing harus mampu menyesuaikan dengan kepribadian calon anggota. Menyanjung calon anggota dan ikut mendo’akan kelancaran dagangan menjadi salah satu cara mengambil perhatian calon anggota. Dan semakin mendo’akan kelancaran usahanya setelah menjadi anggota. Hal itu menjadi nilai tambah bagi lembaga keuangan untuk membuat anggota tetap setia. Selain wawancara dengan petugas marketing, penulis juga mengikuti briefing pagi dan mendapatkan sebuah kesimpulan mengenai perlusan pasar. Yang mana KJKS BMT ANDA membuka kantor cabang baru di Ambarawa, dari tujuan utama yaitu memperluas jaringan pemasaran di wilayah Kabupaten Semarang. Dimana Kabupaten Boyolali sudah terealisasikan terlebih dahulu. J. Analisis Sistem Jemput Bola Terhadap Anggota
Dalam membuat analisis ini, penyusun melakukan wawancara kepada para nasabah yang dilayani. Nasabah terdiri dari 70 orang, diantaranya 8 orang laki-laki dan 62 orang perempuan dan semuanya adalah para pedagang di pasar tradisional Blauran, Pasar Raya I, dan Pasar Raya II, terdiri dari pedagang sayur, pedagang buah, penjual daging, penjual perabot rumah tangga, penjual pakaian, penjual sandal, karyawan toko busana muslim, penjahit, dan penjual sembako. Pertanyaan pertama yang diajukan oleh penulis adalah tentang berapa lama pedagang tersebut menjadi nasabah di KJKS BMT ANDA Salatiga. Hasil dari wawancara atas pertanyaan tersebut adalah 28 orang anggota atau sekitar 40% dari jumlah nasabah yang di wawancara oleh penulis menjawab kurang dari 5 (lima) tahun atau dapat disimpulkan sejak petugas marketing terakhir menjadi marketing di KJKS BMT ANDA Salatiga. Sedangkan 42 orang anggota atau sekitar 60% yang lainnya sudah menjadi nasabah di KJKS BMT ANDA Salatiga lebih dari 5 (lima) tahun, bahkan sejak awal berdirinya KJKS BMT ANDA Salatiga yang dulunya masih KSU (Koperasi Serba Usaha) atau bisa dihitung yaitu selama 14 (empat belas) tahun menjadi nasabah. Alasan mereka setia menjadi nasabah di KJKS BMT ANDA Salatiga adalah antara lain: 1. KJKS BMT ANDA Salatiga tidak mempersulit nasabah dalam hal apapun. Tidak menunda-nunda dalam memberikan tabungan yang nasabah titipkan pada BMT. 2. Petugas marketing selalu siap dana setiap melakukan kegiatan jemput bola di pasar dan siap sedia terhadap kemungkinan banyaknya nasabah yang akan mengambil tabungan mereka, sehingga menujukkan bahwa tidak ada masalah keuangan di dalam BMT.
3. Keramahan petugas marketing dan pelayanan yang menyenangkan serta sikap dan perilaku petugas marketing yang sabar, sopan, dan loyal kepada nasabah. 4. Kepercayaan nasabah terhadap para pegawai bukan hanya petugas marketing nya saja akan tetapi dari pimpinannya juga. Karena, petugas marketing pertama kali di KJKS BMT ANDA Salatiga adalah pimpinan KJKS BMT ANDA sekarang. Sehingga dengan kepercayaan penuh pada pimpinan berimbas baik pada kepercayaan nasabah terhadap para pegawai juga pada lembaga keuangan sendiri.
Analisis dari pertanyaan kedua yaitu tentang kesesuaian antara standar operasional prosedur dengan realisasi petugas marketing di lapangan. Hasil dari wawancara tersebut adalah 60 orang atau sekitar 85% nasabah sangat menghormati petugas marketing karena mereka beranggapan bahwa petugas marketing sangat baik pada nasabah dan berperilaku sopan serta menyenangkan. 10 orang
yang lain atau sekitar 15% nasabah merasa biasa saja terhadap
kedatangan atau ketidak datangan petugas marketing. Alasan nasabah menghormati dan menyukai kedatangan petugas marketing adalah 1. Tidak mempersulit nasabah yang membutuhkan bantuan, baik mengenai pendanaan maupun pembiayaan. 2. Sabar dalam menghadapi nasabah-nasabah yang cukup macet dalam mengangsur pembiayaan. 3. Tidak memaksa nasabah untuk menabung, jika nasabah tidak bisa menabung hari ini petugas marketing tidak merubah raut wajahnya sehingga tidah membuat nasabah merasa tidak enak hati.
4. Tidak menyela nasabah ketika nasabah tengah melayani pelanggan, sehingga petugas marketing menuggu waktu yang tepat untuk melakukan pendanaan. 5. Berperilaku baik pada petugas marketing dari lembaga keuangan lain. 6. Tidak ikut menjelek-jelekkan petugas marketing dari BMT lain ketika nasabah yang didatangi tengah mengkritik kinerja BMT yang berbeda. 7. Menyapa siapapun pedagang yang berada di sekitar kios nasabah tanpa memandang anggota BMT atau bukan. Sedangkan untuk alasan nasabah merasa biasa saja dengan kedatangan atau ketidak datangan petugas marketing adalah karena 1. Mereka merasa biasa saja dengan menabung atau tidak menabung. 2. Merasa lebih baik jika yang ditabung tidak banyak-banyak karena kebutuhan yang semakin meningkat. Analisis penulis terhadap perilaku yang digambarkan oleh petugas marketing di pasar ketika melakukan pendanaan di pasar antara lain 1. Senyum, sapa, salam kepada semua orang yang ditemui, baik anggota maupun bukan anggota. Tanpa mengubah raut wajahnya. 2. Sabar, tenang, dan tetap tersenyum menghadapi nasabah yang marah-marah bahkan membentak petugas marketing ketika meminta dana angsuran pembiayaan. 3. Tidak menyela ketika nasabah sedang melayani pelanggan, senantiasa menunggu sehingga lebih nyaman ketika melakukan transaksi. 4. Ramah, sopan, dan pribadi yang menyenangkan ketika berhadapan dengan nasabah, mampu membawa suasana menjadi lebih hangat.
5. Tenang dan jelas dalam memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang menyangkut dengan pembiayaan, maupun pendanaan kepada anggota yang bertanya. 6. Menanggapi dengan bercanda dan dengan jawaban “tidak tahu” ketika anggota membicarakan kejelekan petugas marketing dari BMT lain. Dengan tujuan agar tidak menimbulkan fitnah antar petugas marketing. 7. Meminta maaf jika memang melakukan kesalahan, dan tidak marah ketika anggota yang melakukan kesalahan. 8. Tegas kepada anggota yang kurang lancar dalam melakukan angsuran pembiayaan, namun masih dalam kontrol yang tenang tidak membentak anggota. Analisis untuk pertanyaan ketiga mengenai bagaimana pendapat anggota terhadap sistem jemput bola yang diterapkan pada KJKS BMT ANDA Salatiga, sangat bermanfaat atau merasa terbebani karena harus didatangi setiap hari untuk menabung. Hasil dari wawancara yang dilakukan penulis adalah 56 orang atau sekitar 75% sangat senang dengan sistem jemput bola atau petugas marketing mendatangi anggota, 7 orang atau sekitar 10% menyatakan biasa saja tidak terlalu mengharapkan kedatangan atau ketidak datangan petugas marketing untuk menabung, 7 orang sisanya atau sekitar 10% menyatakan tidak begitu menyukai sistem ini. Alasan dari nasabah yang menyukai sistem jemput bola yang dilakukan oleh petugas marketing adalah 1. Bagi anggota yang seorang pedagang, setiap harinya mereka pasti memperoleh pendapatan yang mana bisa disisihkan untuk ditabung. Sehingga bisa dijadikan investasi masa depan jika membutuhkan dana untuk keperluan lain.
2. Kemudahan yang diberikan oleh BMT tanpa harus datang ke kantor untuk menabung atau mengambil dana yang mereka titipkan. Dapat menghemat waktu dan tenaga. 3.
Persiapan untuk jangka waktu ke depan, jika sewaktu-waktu membutuhkan dana bisa diambil untuk dipakai. Sebagian besar anggota sudah menyiapkan dana tersendiri untuk ditabungkan di BMT, jika satu hari petugas marketing tidak datang mereka men-double dengan hari kemarin.
4. Mengajak pada hal yang baik, yaitu menabung dan menjalin silaturahim. Sedangkan untuk alasan anggota yang merasa biasa saja terhadap kedatangan petugas marketing adalah karena, 1. Sebagian anggota juga menabung di BMT lain yang juga menerapkan sistem jemput bola, sehingga mereka biasa saja dengan sistem yang seperti itu. Ditambah dengan letak kantor BMT lain yang lebih dekat dengan lokasi pendanaan. Untuk 10% anggota yang lain menyebutkan mereka tidak begitu suka dengan sistem ini karena, 1. Terkadang penjual sedang tidak ramai pembeli, sehingga merasa terbebani jika harus didatangi setiap hari. 2. Beberapa pedagang juga menjadi anggota di BMT lain yang juga mendatangi setiap hari, sehingga merasa terlalu berat jika harus melakukan pada beberapa tempat sekaligus satiap harinya. Sedangkan keuntungan yang mereka dapat tidak sama setiap harinya.
BAB V PENUTUP Setelah melakukan penelitian secara teori maupun analisis lapangan, pada bab ini penulis membuat kesimpulan dan saran mengenai sistem jemput bola yang diberlakukan pada BMT ANDA Salatiga. A. Kesimpulan Pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya oleh penulis, maka dapat disimpulkan hal-hal mengenai rumusan masalah yang dipertanyakan oleh penulis. Yaitu : 1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT ANDA Salatiga adalah dengan melakukan strategi promosi konvensional seperti brosur, poster, spanduk, iklan, dll. Memanfaatkan media atau sarana promosi yang bersifat informal seperti pendekatan tokoh msyarakat, ulama, majlis taklim, dll. Serta strategi menjemput bola atau penetrasi langsung ke anggota. 2. Pengaruh strategi pemasaran jemput bola terhadap peningkatan pendanaan, pembiayaan, maupun perluasan pasar. a. Peningkatan pendanaan 1. Perkembangan Aset di tahun 2010 sebesar 6.727.286.999 pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 2.695.784.766 menjadi
9.423.071.765
kemudian pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2.354.535.809 yang mana lebih rendah dari tahun sebelumnya sehingga menjadi 11.777.607.574.
2. Perkembangan Simpanan Sukarela pada tahun 2010 sebesar 1.439.239.664 pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1.434.390.992 menjadi 2.873.630.566 dan pada tahun 2012 simpanan sukarela meningkat menjadi 3.684.438.143 atau mengalami peningkatan sebesar 810.807.577. 3. Perkembangan Simpanan Berjangka pada tahun 2010 sebesar 2.350.583.272 pada tahun 2011 meningkat menjadi 2.627.165.218 atau mengalami peningkatan sebesar 276.581.946 selanjutnya pada tahun 2012 simpanan berjangka meningkat sebesar 638.788.126 menjadi 3.265.953.344. 4. Perkembangan Pendapatan pada tahun 2010 sebesar 1.170.837.259 meningkat 651.041.407 pada tahun 2011 menjadi sebesar 1.821.878.666 dan pada tahun 2012 pendapatan menjadi sebesar 2.195.204.484 atau mengalami peningkatan sebesar 373.325.818. 5. Perkembangan SHU pada tahun 2010 sebesar 58.174.837 pada tahun 2011 meningkat menjadi 80.883.264 mengalami peningkatan sebesar 22.708.409 dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 17.197.145 menjadi 98.080.391.
b. Perkembangan Pembiayaan Hutang Pihak ke III pada tahun 2010 sebesar 1.508.706.927 lalu mengalami peningkatan sebesar 974.707.801 pada tahun 2011 menjadi 2.483.414.728 dan pada tahun 2012 menjadi 3.079.448.555 atau mengalami peningkatan sebesar 596.023.827. c. Perluasan Pasar
Sedangkan untuk perlusan pasar, KJKS BMT ANDA Salatiga membuka kantor cabang baru di wilayah Kabupaten Semarang, tepatnya di Ambarawa. Sebagai realisasi atas tujuan yang telah di harapkan sebelumnya. 3. Persepsi nasabah terhadap sistem jemput bola pada KJKS BMT ANDA Salatiga, 75% nasabah sangat menyukai sistem ini karena memberikan kemudahan bagi mereka juga mengajarkan untuk rajin menabung dan menyambung silaturahim. 15% anggota merasa biasa saja terhadap sistem ini. 10% yang lainnya kurang begitu suka dengan sistem jemput bola yang setiap hari didatang oleh petugas marketing karena pendapatan mereka yang kadang surut serta tidak hanya pada 1 (satu) BMT saja mereka menabung yang mana BMT lain juga menerapkan sistem yang sama.
B. Saran Dalam tujuan sebuah lembaga keuangan untuk mencapai peningkatan jumlah dan peningkatan kepuasan anggota perlu dilakukan hal-hal berikut 1. Meningkatkan penawaran produk pada calon anggota yang belum tersentuh oleh BMT lain sehingga mampu meningkatkan perluasan pasar. 2. Lebih menempatkan waktu yang tepat pada anggota-anggota tertentu. 3. Lebih banyak mengikuti majelis taklim agar selain menguatkan tali silaturahim juga meningkatkan jumlah anggota pendanaan, maupun pembiayaan. 4. Meningkatkan jumlah SDM, karena ada devisi yang mana akan sangat meningkatkan efisiensi kerja jika dilakukan oleh lebih dari 1 (satu) orang.
H. Daftar Pustaka Banjamahor
“ Pertumbuhan Bank Syariah Indonesia Paling Tinggi” dalam
http://www.bisnis.com/articles/pertumbuhan-bank-syariah-indonesia-paling-tinggi
;
diunduh 11 des 2012 Fatchan, Muhammad. 2009. Tugas Akhir “Penerapan Bauran Pemasaran Pada ProdukProduk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Gradiska Kab.Semarang”. Gultinan, Joseph P dan Gordon W.Paul. 1994. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran, Jakarta : Erlangga. http://www.prowebpro.com/articles/pemasaran_jemput_tunggu_bola.html/ ; diunduh 07 mei 2013 J.Spillane, James. 2006. “Managing Quality Customer Servise” Pelayanan Yang Berkualitas, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta : Prenhallindo. Muhammad, 2002. Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMPYKPN. Ridwan, Ahmad. 2004. Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (BMT), Yogyakarta : UII Press. Sistyadi. 2011. Tugas Akhir “Penerapan Konsep Marketing Mix di KSU BMT Arafah Kec. Bancak. Kab.Semarang”. Sumiyato, Ahmad SE,M.Si. 2008. BMT Menuju Koperasi Modern, Yogyakarta : ISES Publising PT. ISES Consulting Indonesia. Widiyastuti, Ika Fitri. 2009. Tugas Akhir “Teknik Pemasaran Marketing Mix Produk BMT Tumang Cabang Ampel”. Wikipedia http://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah