No. 18/04/94/Th.X, 03 April 2017 2010
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN Pada Bulan Maret 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua mengalami penurunan -0,03 persen dengan indeks NTP 96,07 dibandingkan indeks NTP bulan sebelumnya 96,10. Penurunan yang terjadi karena indeks harga diterima petani ( ) lebih kecil dari indeks harga dibayar petani ( ) dimana sedangkan
mengalami kenaikan 0,57 persen
mengalami kenaikan 0,61 persen.
NTP Nasional Maret 2017 sebesar 99,95 atau mengalami penurunan sebesar -0,38 persen dibandingkan NTP Februari 2017. Hal ini terjadi karena indeks harga diterima petani lebih rendah dari indeks harga dibayar petani dimana indeks harga diterima petani mengalami penurunan -0,39 persen dan indeks harga dibayar petani mengalami penurunan -0,01 persen. NTP Provinsi Papua bulan Maret 2017 menurut subsektor tercatat 2 (dua) subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan 87,45 dan NTP Subsektor Peternakan 99,28. Sedangkan 3 (tiga) subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP Hortikultura 102,22; NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 100,77 dan NTP subsektor Perikanan tercatat 100,33. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 106,18 dan NTP Perikanan Budidaya 84,26. Secara umum, kenaikan indeks NTP terjadi pada 2 (dua) subsektor yaitu Hortikultura dan Peternakan, sedangkan subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perikanan mengalami penurunan indeks NTP. Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, tercatat 4 (empat) Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 29 provinsi mengalami penurunan NTP dimana Papua Barat tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 0,58 persen sedangkan Nusa Tenggara Barat tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,13 persen. DKI tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -1,37 persen serta Papua dan Sumatera Utara tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu masing-masing -0,03 persen. Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga. Inflasi Pedesaan Papua Maret 2017 tercatat mengalami inflasi 0,73 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua sub kelompok. Secara nasional, 24 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 9 (Sembilan) provinsi lainnya terjadi deflasi pedesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Papua 0,73 persen dan terendah di Kalimantan Barat 0,05 persen. Deflasi pedesaan terbesar terjadi di NAD -0783 persen dan terkecil tercatat di Jambi -0,05 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua pada Maret 2017 mengalami kenaikan 0,35 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari 112,84 pada Februari 2017 menjadi 113,24 pada Maret 2017.
Nilai Tukar Petani
Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani ( )
terhadap harga dibayar petani ( ) (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat
kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif, semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP Papua Maret 2017 mengalami penurunan -0,03 persen menjadi 96,07 dibandingkan NTP Februari 2017. Berdasarkan pemantauan harga pedesaan di beberapa daerah di Papua, penurunan indeks NTP disebabkan oleh perubahan indeks harga diterima petani ( ) sebesar 0,57 persen lebih kecil dari perubahan indeks harga dibayar petani ( ) yang mengalami kenaikan sebesar 0,61 persen.
Grafik 1 menunjukkan perkembangan NTP Papua bulan Maret 2017 dengan bulan sebelumnya dimana 2 (dua) subsektor mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor hortikultura naik 0,66 persen dan subsektor peternakan naik 0,31 persen. Sedangkan 3 (tiga) subsektor mengalami penurunan indeks yaitu subsektor tanaman tanaman pangan turun -0,50 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun -0,67 persen dan subsektor Perikanan turun -0,71 persen..
1. Indeks Harga Diterima Petani (It) Perubahan harga komoditas yang dihasilkan petani ditunjukkan oleh indeks harga yang diterima petani ( ). Pada Maret 2017, Kenaikan
terjadi karena
Papua sebesar 120,84 atau naik 0,57 persen dibandingkan
Februari 2017.
di subsektor Hortikultura mengalami kenaikan cukup besar yaitu 1,40 persen,
subsektor Peternakan 0,72 persen dan subsektor Tanaman Pangan 0,16 persen. Sedangkan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan -0,03 persen dan subsektor Perikanan turun -0,30 persen.
2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) Fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan produksi hasil pertanian dapat diketahui melalui indeks harga dibayar petani ( ). Pada Maret 2017, lebih tinggi dibandingkan
tersebut didorong oleh naiknya
Papua sebesar 125,79 atau naik 0,61 persen
bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 125,03. Kenaikan
gabungan
pada semua subsektor pertanian dengan kenaikan indeks terbesar terjadi
pada subsektor Hortikultura sebesar 0,74 persen dan subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,66 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
Tabel 1 Nilai Tukar Petani menurut Subsektor Provinsi Papua Bulan Februari - Maret 2017 serta Persentase Perubahannya (2012 = 100) Subsektor (1)
Bulan
Perubahan
Februari
Maret
(%)
(2)
(3)
(4)
NTP Gabungan tanpa Perikanan a. Indeks diterima petani (It)
119.76
120.52
0.64
b. Indeks dibayar petani (Ib)
125.08
125.86
0.62
95.74
95.76
0.02
112.51
112.95
0.39
a. Indeks diterima petani (It)
120.16
120.84
0.57
b. Indeks dibayar petani (Ib)
125.03
125.79
0.61
c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) NTP Gabungan dengan Perikanan
c. Nilai Tukar Petani (NTP)
96.10
96.07
-0.03
112.84
113.24
0.35
a. Indeks di teri ma petani (It)
111.69
111.87
0.16
b. Indeks di bayar petani (Ib)
127.08
127.93
0.66
d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 1.
Tanaman Pangan
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPP)
87.89
87.45
-0.50
104.22
104.15
-0.06
a. Indeks di teri ma petani (It)
129.57
131.38
1.40
b. Indeks di bayar petani (Ib)
127.59
128.53
0.74
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPH)
101.55
102.22
0.66
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
122.28
123.29
0.83
a. Indeks di teri ma petani (It)
126.37
126.33
-0.03
b. Indeks di bayar petani (Ib)
124.57
125.36
0.64
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPR)
101.45
100.77
-0.67
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
118.33
118.20
-0.11
a. Indeks di teri ma petani (It)
118.55
119.41
0.72
b. Indeks di bayar petani (Ib)
119.78
120.27
0.41
98.97
99.28
0.31
112.13
112.94
0.72
a. Indeks di teri ma petani (It)
125.60
125.22
-0.30
b. Indeks di bayar petani (Ib)
124.30
124.81
0.41
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPN)
101.05
100.33
-0.71
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
117.30
117.09
-0.18
a. Indeks di teri ma petani (It)
132.74
132.19
-0.41
b. Indeks di bayar petani (Ib)
124.01
124.50
0.39
c . Ni l ai Tukar Petani (NTN)
107.04
106.18
-0.80
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
122.34
121.96
-0.31
a. Indeks di teri ma petani (It)
105.80
105.89
0.09
b. Indeks di bayar petani (Ib)
125.11
125.68
0.45
84.57
84.26
-0.37
102.56
102.86
0.28
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP) 2.
3.
4.
Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPT) d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP) 5
Perikanan
5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPi ) d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
3. NTP Menurut Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Maret 2017, NTPP sebesar 87,45 atau mengalami penurunan indeks sebesar -0,50 persen dibandingkan NTPP Februari 2017. Hal ini disebabkan oleh persen lebih rendah dari Perubahan
mengalami kenaikan sebesar 0,16
yang juga mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,66 persen.
pada kelompok palawija mengalami kenaikan sebesar 0,19 persen dan kelompok padi
tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan perubahan
disebabkan oleh meningkatnya Indeks Biaya Produksi dan Penambahan
Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,23 persen, sedangkan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) juga mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen.
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Maret 2017, NTPH mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen menjadi 102,22 disebabkan oleh kenaikan
sebesar 1,40 persen sedangkan
mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. kenaikan
didorong oleh naiknya indeks kelompok tanaman obat sebesar 2,84 persen dan kelompok sayur-sayuran yang juga mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,76 persen serta kelompok buah-buahan yang mengalami perubahan angka indeks sebesar 0,03 persen. Kenaikan
subsektor Hortikultura disebabkan
oleh naiknya IKRT sebesar 0,76 persen dan BPPM naik sebesar 0,57 persen.
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Maret 2017, NTPR mengalami penurunan sebesar -0,67 persen menjadi 100,77 disebabkan oleh penurunan
sebesar -0,03 persen sedangkan
mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen. penurunnya
didorong oleh turunnya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar -0,03 persen. kenaikan dipicu oleh naiknya IKRT sebesar 0,87 persen dan indeks BPPM naik sebesar 0,08 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT tercatat sebesar 99,28 atau mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,31 persen dibandingkan NTPT bulan sebelumnya. Perubahan NTPT di bulan Maret 2017 disebabkan oleh kenaikan persen dan
mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen. Dari keempat kelompok penyusun
sebesar 0,72 Peternakan,
satu kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu kelompok ternak kecil yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,18 persen, kelompok unggas mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,52 persen dan kelompok ternak besar dan hasil ternak tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Sedangkan pada
, IKRT mengalami
kenaikan sebesar 0,66 persen dan indeks BPPBM yang tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum).
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Nelayan di bulan Maret 2017 adalah 100,33 atau mengalami penurunan sebesar -0,71 persen dibandingkan NTPN bulan sebelumnya. Penurunan NTPN disebabkan oleh perubahan dibandingkan perubahan
atau
mengalami kenaikan 0,41 persen sedangkan
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
lebih kecil
mengalami penurunan
angka indeks sebesar -0,30 persen. Penurunan sebesar -0,41 persen dan persen. Sedangkan kenaikan
tercatat karena turunnya
kelompok Perikanan Tangkap
kelompok Budidaya mengalami kenaikan angka indeks yaitu sebesar 0,09 tercatat Karena kenaikan pada IKRT sebesar 0,64 persen dan BPPM
mengalami penurunan sebesar -0,13 persen.
1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) NTN Maret 2017 mengalami penurunan indeks sebesar -0,80 persen dibandingkan NTN Februari 2017 menjadi 106,18.
mengalami penurunan sebesar -0,41 persen dipicu oleh indeks
penangkapan laut yang mengalami penurunan sebesar -0,42 persen sedangkan indeks penangkapan perairan umum tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Sedangkan
mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen
disebabkan oleh kenaikan IKRT sebesar 0,63 persen dan indeks BPPBM yang turun sebesar -0,10 persen.
2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Pada Maret 2017, NTPi Papua adalah 84,26 atau mengalami penurunan sebesar -0,37 persen dibandingkan NTPi bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh
mengalami kenaikan sebesar 0,09
persen dipicu oleh indeks budidaya air tawar yang mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen sedangkan indeks budidaya air laut dan budidaya air payau tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan kenaikan sebesar 0,45 persen. Perubahan
mengalami
disebabkan oleh kenaikan indeks IKRT sebesar 0,65
persen dan indeks BPPM yang mengalami penurunan sebesar -0,20 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
2. PERBANDINGAN NTP ANTAR PROVINSI Dari 33 provinsi yang dilakukan penghitungan NTP pada Maret 2017 menunjukkan bahwa 4 (empat) provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 29 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana Papua Barat tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 0,58 persen sedangkan Nusa Tenggara Barat tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,13 persen. DKI tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -1,37 persen serta Papua dan Sumatera Utara tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu masing-masing -0,03 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya, Maret 2017 (2012 = 100) Indeks Harga Diterima
Indeks Harga Dibayar
Indeks
% Perubahan
Indeks
% Perubahan
Rasio
% Perubahan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
NAD
119.20
-0.93
125.32
-0.59
95.11
-0.35
SUMATERA UTARA
128.19
0.16
128.48
0.19
99.77
-0.03
SUMATERA BARAT
123.65
-0.11
125.93
0.35
98.19
-0.46
RIAU
131.86
-0.19
127.40
0.10
103.50
-0.29
JAMBI
127.08
-0.80
125.83
-0.03
100.99
-0.77
SUMSEL
118.69
-0.80
125.01
0.15
94.94
-0.94
BENGKULU
121.53
-0.20
127.43
0.32
95.37
-0.52
LAMPUNG
129.55
-0.41
124.79
-0.06
103.82
-0.36
BANGKA BELITUNG
119.77
-1.08
122.04
-0.05
98.14
-1.03
KEPULAUAN RIAU
119.01
-0.92
121.25
0.07
98.16
-0.99
DKI
119.56
-0.98
120.83
0.40
98.95
-1.37
JAWA BARAT
133.09
-0.08
130.01
0.08
102.37
-0.16
JAWA TENGAH
124.27
-0.56
127.46
-0.03
97.50
-0.53
YOGYAKARTA
127.93
-0.67
126.26
-0.21
101.32
-0.45
JAWA TIMUR
131.61
-0.49
129.46
-0.34
101.66
-0.15
BANTEN
123.74
0.50
126.02
0.23
98.19
0.27
BALI
129.90
-1.14
124.05
-0.14
104.72
-1.01
NUSA TENGGARA BARAT
130.78
-0.19
124.90
-0.31
104.71
0.13
NUSA TENGGARA TIMUR
126.69
-0.01
125.64
0.17
100.84
-0.18
KALIMANTAN BARAT
122.42
-1.22
125.66
0.09
97.42
-1.30
KALIMANTAN TENGAH
124.82
0.03
124.66
0.40
100.14
-0.37
KALIMANTAN SELATAN
118.57
-1.08
121.76
0.12
97.38
-1.20
KALIMANTAN TIMUR
122.77
-0.42
124.95
0.33
98.25
-0.74
SULAWESI UTARA
116.25
-0.34
126.84
0.56
91.65
-0.89
SULAWESI TENGAH
120.70
-0.57
126.58
0.40
95.36
-0.96
SULAWESI SELATAN
127.74
-0.56
126.80
0.10
100.74
-0.66
SULAWESI TENGGARA
120.12
-0.74
124.91
0.39
96.16
-1.13
GORONTALO
132.11
-0.34
126.51
0.50
104.43
-0.84
SULAWESI BARAT
128.43
-0.75
121.81
0.16
105.44
-0.91
MALUKU
128.25
0.60
127.75
0.23
100.39
0.37
MALUKU UTARA
126.06
126.29
125.02
0.36
101.01
-0.18
PAPUA BARAT
128.24
0.87
126.56
0.29
101.33
0.58
PAPUA
120.84
0.57
125.79
0.61
96.07
-0.03
NASIONAL
127.19
-0.39
127.25
-0.01
99.95
-0.38
Propinsi (1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
NTP
3. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga mencerminkan angka inflasi/deflasi pedesaan. Pada Maret 2017, terjadi inflasi di wilayah perdesaan Papua sebesar 0,73 persen yang dipicu oleh kenaikan indeks harga pada semua subkelompok pengeluaran rumah tangga. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok Bahan Makanan sebesar 1,15 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,56 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,14 persen; kelompok Sandang sebesar 0,07 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,10 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,04 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,47 persen. Tabel 3 Perkembangan Indeks Konsumsi Rumah Tangga Menurut Subkelompok Provinsi Papua Bulan Februari - Maret 2017 (2012 = 100) Indeks Konsumsi Rumah Tangga
Kelompok Pengeluaran
Februari
(1)
Perubahan Indeks
Maret
(2)
(3)
Konsumsi Rumah Tangga
131.43
132.39
(4)
0.73
Bahan Makanan
140.39
142.01
1.15
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
134.86
135.61
0.56
Perumahan
120.84
121.01
0.14
Sandang
114.70
114.78
0.07
Kesehatan
115.25
115.36
0.10
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
111.80
111.84
0.04
Transportasi dan Komunikasi
118.63
119.19
0.47
Inflasi Pedesaan di Provinsi Papua pada Maret 2017 tercatat 0,73 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi perdesaan nasional sebesar -0,10 persen. Dari 33 provinsi tercatat 24 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 9 (Sembilan) provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Papua sebesar 0,73 persen dan terendah di Kalimantan Barat sebesar 0,05 persen. Deflasi pedesaan terbesar terjadi di NAD sebesar -0,78 persen dan terkecil tercatat di Jambi -0,05 persen. Tabel 4 Perbandingan Inflasi Perdesaan Maret 2017 di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dengan Nasional (2012 = 100) No
Provinsi
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
Inflasi Perdesaan
Urutan Tingkat Sulampua
Urutan Tingkat Nasional
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2
2
1
SULUT
131.97
0.67
2
SULTENG
131.94
0.34
6
11
3
SULSEL
133.04
0.13
10
18
4
SULTRA
128.91
0.45
4
6
5
GORONTALO
133.53
0.64
3
3
6
SULBAR
125.09
0.18
9
16
7
MALUKU
133.15
0.27
8
13
8
MALUKU UTARA
128.94
0.43
5
7
9
PAPUA BARAT
132.37
0.32
7
12
PAPUA
132.39
0.73
1
1
132.57
-0.10
10
NASIONAL
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017
Untuk wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua) yang terdiri atas 10 provinsi. Papua menempati peringkat pertama untuk wilayah Sulampua dengan inflasi pedesaan sebesar 0,73 persen. Inflasi pedesaan terendah terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 0,13 persen. Semua provinsi di Sulampua mengalami kenaikan angka indeks (inflasi).
4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor NTUP Papua pada Maret 2017 adalah 113,24 atau naik 0,35 persen. Berdasarkan Subsektor, sebanyak 2 (dua) subsektor mengalami kenaikan indeks seperti subsektor Hortikultura sebesar 0,83 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,72 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor Tanaman Pangan sebesar -0,06 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar -0,11 persen dan subsektor perikanan sebesar -0,18 persen. Kelompok Perikanan Tangkap mengalami penurunan NTUP sebesar -0,31 persen dan kelompok Perikanan Budidaya mengalami kenaikan NTUP sebesar 0,28 persen.
Tabel 5 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian menurut Subsektor Provinsi Papua dan Persentase Perubahannya Tahun 2017 (2012 = 100) Subsektor (1)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan 5.1 Perikanan Tangkap 5.2 Perikanan Budidaya NTUP Gabungan
Februari
Maret
Perubahan(%)
(2)
(3)
(4)
104.22 122.28 118.33 112.13 117.30 122.34 102.56 112.84
104.15 123.29 118.20 112.94 117.09 121.96 102.86 113.24
-0.06 0.83 -0.11 0.72 -0.18 -0.31 0.28 0.35
Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Jl.Dr. Sam Ratulangi Dok II Jayapura Papua Telp. (0967) 534519, 533028 (Hunting), Fax. (0967) 536490 E-mail:
[email protected] Homepage: http://papua.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No.18/04/94/Th.X, 03 April 2017