BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 MEI 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2015 SEBESAR 100,54
Nilai Tukar Petani (NTP) bulan April 2015 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP ini mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
Pada bulan April 2015, NTP Nusa Tenggara Timur sebesar 100,54 dengan NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 105,78 untuk subsektor tanaman pangan (NTP-P), 99,09 untuk subsektor hortikultura (NTP-H), 90,65 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTP-TPR), 105,03 untuk subsektor peternakan (NTP-Pt) dan 102,53 untuk subsektor perikanan (NTP-Pi).
Jika NTP April 2015 dibandingkan dengan NTP Maret 2015, terjadi penurunan sebesar 0,61 persen.
Di daerah perdesaan terjadi deflasi pada bulan April 2015 sebesar 0,01 persen. Sub kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi disusul sub kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masing-masing sebesar 0, 28 persen dan 0,21 persen.
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di NTT pada April 2015, NTP di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan dibanding Maret 2015 yaitu sebesar 0,61 persen. Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan pada indeks harga hasil produksi pertanian dan terjadi kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP April 2015 dengan NTP Maret 2015 maka semua subsektor mengalami penurunan. Subsektor padi palawija mengalami penurunan sebesar 1,25 persen, Subsektor hortikultura sebesar 0,20 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,49 persen, subsektor peternakan sebesar 0,15 persen dan subsektor perikanan menurun sebesar 1,89 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 1 dari 6
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani dari ke lima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada April 2015, indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0, 56 persen dibandingkan Maret 2015 yaitu dari 117,61 menjadi 116,96. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar di pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada April 2015 indeks harga yang dibayar petani dilaporkan mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2015 yaitu 116,27 menjadi 116,34 atau meningkat sebesar 0,06 persen. 4. NTP Subsektor a. Subsektor Padi & Palawija NTP subsektor padi dan palawija di Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan sebesar 1,25 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami penurunan sedangkan indeks yang dibayar petani yaitu mengalami kenaikan, masing-masing turun sebesar 1,22 persen dan naik sebesar 0,03 persen. Turunnya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh penurunan subkelompok palawija sebesar 2,62 persen, sedangkan naiknya indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh peningkatan pada indeks subkelompok BPPBM sebesar 0,09 persen. b. Subsektor Hortikultura NTP untuk subsektor hortikultura turun sebesar 0,20 persen. Hal ini karena indeks yang diterima petani turun sebesar 0,17 persen sedangkan indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,03 persen. Penurunan pada indeks diterima petani lebih dominan dipengaruhi oleh turunnya subkelompok tanaman obat sebesar 2,07 persen. Sementara peningkatan yang terjadi pada indeks yang dibayar dominan dipengaruhi oleh peningkatan pada indeks subkelompok BPPBM sebesar 0,26 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat NTP subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 0,49 persen. Hal ini karena terjadi penurunan indeks yang diterima petani sebesar 0,51 persen sedangkan indeks yang dibayar petani hanya turun sebesar 0,02 persen. Pada indeks yang dibayar, indeks subkelompok konsumsi rumahtangga mengalami penurunan sebesar 0,06 persen sedangkan indeks subkelompok BPPBM naik sebesar 0,22 persen. d. Subsektor Peternakan NTP subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,15 persen. Hal ini disebabkan indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 0,02 persen dan indeks yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,13 persen. Penurunan yang terjadi pada indeks terima dipengaruhi Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 2 dari 6
penurunan pada subkelompok ternak kecil sebesar 0,11 persen. Sementara, peningkatan yang terjadi pada indeks bayar dominan dipengaruhi oleh peningkatan indeks subkelompok BPPBM sebesar 0,43 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani NTT Per Subsektor Maret 2015 – April 2015 (2012=100) Subsektor (1) 1. Tanaman Padi-Palawija a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.1 Penangkapan Ikan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani 5.2 Budidaya Perikanan a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani Gabungan/Nusa Tenggara Timur a. Indeks yang Diterima b. Indeks yang Dibayar c. Nilai Tukar Petani
Bulan Maret 2015 (2)
April 2015 (3)
Persentase Perubahan (4)
125,06 116,76 107,11
123,54 116,80 105,78
-1,22 0,03 -1,25
115,80 116,63 99,29
115,61 116,67 99,09
- 0,17 0,03 -0,20
107,14 117,62 91,09
106,59 117,59 90,65
-0,51 -0,02 -0,49
120,00 114,08 105,19
119,97 114,23 105,03
-0,02 0,13 -0,15
121,31 116,92 104,50
120,79 117,82 102,53
-1,14 0,76 -1,89
124,01 117,05 105,95
122,34 117,95 103,72
-1,35 0,77 -2,10
117,64 116,61 100,89
116,94 117,47 99,55
-0,60 0,74 -1,32
117,61 116,27 101,16
116,96 116,34 100,54
-0,56 0,06 -0,61
e. Subsektor Perikanan NTP subsektor perikanan secara umum mengalami penurunan sebesar 1,89 persen. Hal ini disebabkan turunnya indeks yang diterima petani sebesar 1,14 persen dan naiknya indeks yang dibayar petani sebesar 0,76 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok tangkap sebesar 1,35 persen, sedangkan peningkatan pada indeks bayar dipengaruhi terutama oleh peningkatan pada subkelompok BPPBM sebesar 2,36 persen.
Subkelompok Penangkapan Ikan NTP subkelompok penangkapan ikan mengalami penurunan sebesar 2,10 persen. Hal ini disebabkan turunnya indeks diterima petani sebesar 1,35 persen dan peningkatan pada indeks yang Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 3 dari 6
dibayar petani sebesar 0,77 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok penangkapan ikan laut sebesar 1,35 persen, sedangkan peningkatan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok BPPBM sebesar 2,41 persen.
Subkelompok Budidaya Perikanan NTP subkelompok budidaya perikanan mengalami penurunan sebesar 1,32 persen. Hal ini disebabkan penurunan pada indeks yang diterima petani sebesar 0,60 persen, sedangkan pada indeks yang dibayar petani terjadi peningkatan sebesar 0,74 persen. Penurunan pada indeks terima didominasi oleh turunnya indeks terima subkelompok budidaya laut sebesar 1,33 persen, sedangkan peningkatan pada indeks bayar dipengaruhi oleh subkelompok BPPBM sebesar 2,25 persen. Tabel 2. Indeks Harga Diterima Petani, Indeks Harga Dibayar Petani per Subkelompok Pengeluaran serta Perubahannya April 2015 (2012=100) Kelompok/Sub Kelompok (1) 1. INDEKS HARGA YANG DITERIMA PETANI 2. INDEKS HARGA YANG DIBAYAR PETANI 2.1. KONSUMSI RUMAH TANGGA 2.1.1. Bahan Makanan 2.1.2. Makanan Jadi 2.1.3. Perumahan 2.1.4. Sandang 2.1.5. Kesehatan 2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 2.2. BIAYA PRODUKSI & PENAMBAHAN BARANG MODAL
2.2.1. Bibit 2.2.2.Obat-obatan dan Pupuk 2.2.3. Sewa Lahan. Pajak dan Lainnya 2.2.4. Transportasi 2.2.5. Penambahan Barang Modal 2.2.6. Upah Buruh Tani 3. NILAI TUKAR PETANI
Indeks Gabungan Subsektor Maret April 2015 2015 (2) (3) 117,61 116,27 118,22 122,59 114,73 112,16 120,09 110,72 105,83 121,53 109,33 109,66 107,25 105,95 124,99 108,30 106,05 101,16
Persentase Perubahan
116,96 116,34 118,21 122,25 114,48 112,32 120,38 111,04 106,13 123,06 109,64 109,58 107,36 105,84 126,94 108,54 106,05 100,54
(4) -0,56 0,06 -0,01 -0,28 -0,21 0,14 0,25 0,28 0,29 1,26 0,28 -0,07 0,10 -0,11 1,56 0,23 0,00 -0,61
5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada April 2015 di daerah pedesaan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen yang utamanya dipengaruhi oleh subkelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen. Selanjutnya bila ditinjau menurut subsektor tampak bahwa dua subsektor mengalami deflasi dan tiga subsektor lainnya mengalami inflasi. Subsektor yang mengalami deflasi yaitu subsektor hortikultura dan subsektor TPR yaitu masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,06 persen. Subsektor yang mengalami inflasi yaitu subsektor padi palawija sebesar 0,02 persen, subsektor peternakan sebesar 0,01 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,01 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 4 dari 6
Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan April 2015 (2012=100) Subsektor Kelompok Padi palawija
Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
Perikanan
NTT
Umum/ KRT
0,02
-0,01
-0,06
0,01
0,01
-0,01
Bahan Makanan
-0,22
-0,21
-0,32
-0,36
-0,11
-0,28
Makanan Jadi
-0,23
-0,21
-0,21
-0,19
-0,42
-0,21
Perumahan
0,20
0,13
0,16
0,06
-0,18
0,14
Sandang
0,24
0,28
0,14
0,29
0,94
0,25
Kesehatan
0,26
0,33
0,30
0,25
0,44
0,28
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
0,31
0,15
0,27
0,38
0,17
0,29
Transportasi dan Komunikasi
1,22
0,98
1,09
1,60
2,31
1,26
Pada bulan April 2015 terjadi deflasi di pedesaan sebesar 0,01 persen, dimana deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen. Sedangkan pada bulan Maret 2015 terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,67persen dengan inflasi tertinggi terjadi di subkelompok sandang sebesar 1,01 persen. inflasi year on year sebesar 6,25 Persen, sedangkan inflasi tahun kalender adalah 0,90 persen. Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Periode April 2014 – April 2015 (2012=100) Kelompok Bulan
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga (7)
April
0,24
0,29
0,14
0,20
0,06
Mei
-0,71
-0,17
-0,15
0,26
Juni
1,25
0,65
0,42
Juli
0,13
0,24
Agustus
0,54
September Oktober
Transportasi & Komunikasi
Umum/KRT
(8)
(9)
-0,03
0,37
0,22
0,35
0,66
-0,06
-0,33
0,47
-0,02
0,21
0,05
0,80
0,46
0,30
0,01
0,19
-0,01
0,18
0,22
-0,06
0,41
0,30
0,32
0,05
0,34
0,09
0,22
0,30
-0,05
0,35
0,46
0,27
0,18
0,53
0,39
0,47
0,18
0,09
-0,23
0,35
0,41
November
1,55
0,29
0,15
1,09
0,58
0,31
2,83
1,15
Desember
2,88
1,36
1,39
1,42
1,11
0,25
5,95
2,44
Januari
1,41
0.05
0,19
0.88
0,58
-0,15
-3,07
0,49
Februari
-0,38
0,24
0,34
0,27
0,26
0,39
-2,10
-0,25
Maret
1,00
0,20
0,09
1,01
0,40
0,43
0,60
0,67
April
-0,28
-0,21
0,14
0,25
0,28
0,29
1,26
-0,01
2014
2015
Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 5 dari 6
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Informasi lebih lanjut hubungi:
Dr. Drs. Anggoro Dwitjahyono, M.Si Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Telp (0380) 826289, 821755 e-mail :
[email protected].
[email protected]
Berita Resmi Statistik No. 02/05/53/Th. XVIII, 04 Mei 2015 6 dari 6