PERKEMBANGAN HORTIKULTURA (BUAH-BUAHAN) DI INDONESIA DAN SYARAT EKOLOGINYA
Oleh : Rommy A Laksono
Pengertian Buah 1. 2.
Ahli Botani : perkembangan ovari bunga setelah terjadi fertilisasi Ahli Hortikultura : sesuatu yang berkembang dari ovari dan/atau jaringan lunak dapat dimakan yang terkait dengannya dan dimakan segar tanpa diolah
Keragaman asal buah Daging buah mangga berkembang dari mesokarp Daging buah rambutan dari arilus yang berkembang dari testa atau mantel biji Buah kelapa yang dimakan adalah : endosperm Buah jambu mete berkembang dari tangkai bunga
Peran buah dalam diet manusia Kesehatan, kebugaran dan kecantikan Sumber vitamin Vit A : mangga, pepaya Vit C : jambu biji, pepaya, mangga Sumber mineral Fe : salak, jambu biji, pepaya P : Jambu biji, pisang, sirsak, alpukat, melon, blimbing
Peran buah dalam diet manusia Sumber mineral Ca : pepaya , salak, srikaya, jeruk besar, sawo, nangka K : pisang Sumber serat : selulosa, hemiselulosa, pektin dan lignin : jambu biji, alpokat, nangka, sirsak, pepaya, apel
Peran buah untuk kesehatan 1. Pisang seretonin : mengurangi stress dan untuk kesegaran tubuh Kalium : untuk jantung energi cepat tersedia, serat, vit C 2. Jeruk : Limonin dan Nomilin menghambat perkembangan sel kanker
Peran buah untuk kesehatan 3. Nenas : Bromelin sebagai antibiotik sebagai pelengkap obat anti tumor mencegah penyakit jantung obat infeksi saluran pernafasan atas
QUEEN OF FRUIT Xamthone
• Xamthone merupakan subtansi kimia alami yang tergolong
senyawa polyhenolic. Peneliti dari Universitas Taichung di Taiwan telah mengisolasi xanthone dan deviratnya dari kulit buah manggis (pericarp) di antaranya diketahui adalah 3isomangoestein, alpha mangostin, Gamma-mangostin, Garcinone A, Garcinone B, C, D dan garcinone E, maclurin, mangostenol. Sebuah penelitian di Singapura menunjukan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan dan durian. Xanthone tidak ditemui pada buah-buahan lainnya kecuali pada buah manggis, karena itu manggis di dunia diberikan julukan “Queen of Fruit” atau si ratu buah. Dari berbagai penelitian kandungan xanthone dan derivatnya efektif melawan kanker payudara secara in-vitro, dan obat penyakit jantung. Kasiat garcinone E (devirat xanthone) ini jauh lebih efektif untuk menghambat kanker bila dibandingkan dengan obat kanker seperti flaraucil, cisplatin, vincristin, metohotrexete, dan mitoxiantrone. (diakses1 Maret 2012)
• Kementan mencatat Impor
hortikultura pada 2010 hanya 1,2 juta ton naik menjadi 1,6 juta ton pada 2011. Impor buah didominasi jenis buah anggur sebanyak 389.000 ton pada 2011. Adapun, komoditas sayur didominasi oleh bawang putih 385.000 ton.
Impor buah Wajar, karena sifat dari komsumsi buah: bukan makanan pokok, tetapi untuk : sumber vitamin dan mineral Sumber serat Sumber zat fungsional Sumber memperoleh kesenangan Karena itu perlu : variasi, mutu tinggi dan fancy
Kontribusi buah Indonesia Rendahnya kontribusi buah Indonesia dalam perdagangan global: 1. Mutu rendah 2. Tidak ada jaminan mutu 3. Pemenuhan kebutuhan dalam negeri
Peluang bisnis untuk memproduksi buah bermutu The have 18% : 38 juta jiwa Konsumsi minimum : 60 kg/kapita/thn Kebutuhan konsumsi : 2,28 jt ton buah bermutu Bila harga rata-rata Rp 10.000,-/kg Nilai bisnis Rp 22,8 trilyun ????
Promosi Produk Buah Dalam Negeri Penyediaan produk buah dengan standar mutu di supermaket, pasar buah dll Keharusan supermaket menjual buah produk dalam negeri kualitas prima (% tertentu) Pemasyarakatan dan bimbingan penerapan standar mutu buah kepada petani produsen Kampanye untuk menyajikan buah produksi dalam negeri pada berbagai acara
Promosi Produk Buah Dalam Negeri Pameran, memperkenalkan buah Indonesia (pamelo, salak, markisa, mangga, sawo, kemang - Mangifera caesia,kesemek) Menjalin kerjasama produksi dan ekspor dengan perusahaan importir buah Edukasi kepada masyarakat untuk cinta produk buah nasional (jeruk, pepaya, nenas, semangka, jambu, manggis, blimbing dll) Promosi buah lewat media massa Pengenalan produk buah segar unggulan nasional
Sistem Produksi buah-buahan ada 7: 1. Sistem Pekarangan 2. Sistem Agroforestry 3. Sistem monokultur skala kecil 4. Sistem tumpangsari 5. Sistem Perkebunan 6. Sistem produksi tanaman buah semusim 7. Sistem produksi intensif
• Sistem produksi buah-buahan di Ind
sebagian besar adalah : Pekarangan dan Agroforentry • Produk dari 2 sistem ini mempunyai kualitas rendah dan keragaman tinggi (baik ukuran maupun rasa) karena : 1. pohon umumnya berasal dari perbanyakan generatif 2. pengelolaan berbeda
3. Petani atau penebas melakukan panen serempak, baik untuk buah masih muda maupun sudah matang 4. Pengelolaan pasca panen yang tidak baik, menyebabkan kerusakan sekitar 20%
SUB SISTEM PRODUKSI BUAH NEGARA EKSPORTIR 1.Bahan tanaman varietas komersial, seragam 2.Skala usaha per petani luas, ratusan ha 3.Penerapan teknologi maju, maksimal 4.Penerapan Good Agriculture Practices (GAP) 5.Penanganan Pasca Panen baik, optimal 6.Penerapan Cool Chain Management buah tetap fresh 7.Standarisasi dan jaminan mutu produk 8.Transportasi, distribusi cepat dan efisien
SYARAT EKOLOGI (LINGKUNGAN) • Faktor lingkungan yang paling berperan dalam produksi buah-buahan : Iklim dan tanah • Iklim tidak bisa diubah, karena itu dianggap faktor lingkungan tetap • Manusia harus memilih komoditi buah-buah yang sesuai dengan iklim setempat spesifik lokasi
Ciri-ciri daerah tropik • Suhu hangat sepanjang tahun dan hanya sedikit fluktuasi • Perubahan panjang hari kecil • Posisi matahari memungkinkan pertumbuhan sepanjang tahun • Curah hujan biasanya tinggi • Evaporasi potensial sangat tinggi
Iklim Tropik Tropika basah: • 5-10° LU/LS • Curah hujan tinggi dan merat sepanjang tahun • Radiasi berkurang karena awan • Sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
Tropika beriklim Moonson: • 5-15° LU/LS • Di Asia sampai 25°LU • Ada bulan basah (musim panas) dan kering (musim dingin) • Sebagian besar Jawa, Bali, Sumsel, Lampung dan Sulawesi selatan Tropika Kering: • Di utara atau selatan daerha beriklim Monsoon • Panas dan kering • NTB, NTT dan Sulawesi Tengah
Jenis Tanah di Indonesia • Podsolik merah kuning (ultisol) • Organosol (Histosol) • Aluvial (Entisol) • Latosol (Inseptisol) • Mediteranian (Alvisol) • Andosol (Andisol) • Podsol (Spodosol) • Regosol (Entisol/Inseptisol) • Grumosol (Vertisol) • Rezina (molisol
DINAMIKA PERTUMBUHAN • FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF • FASE PERTUMBUHAN GENERATIF
FASE PERTUMBUHAN VEGETATIF • Mencakup pertumbuhan akar, batang dan daun • Memerlukan energi yang diperoleh dari perombakan cadangan makanan
• Pertumbuhan vegetatif diawali dengan perkecambahan
• Beda Biji, benih dan bibit • Biji untuk bahan pangan atau pakan ternak
• Benih biji terpilih yang hanya digunakan untuk penanaman
dengan harapan akan menjadi tanaman baru disebut juga bakal bibit • Bibit bakal tanaman, berupa tanaman kecil yang berpotensi tanaman dewasa • Bibit bisa berasal dari bagian tanaman : akar, batang dan daun
• Biji bervariasi dalam hal ukuran dan jangkauan umur benih • Jangkauan umur benih tergantung pada lingkungan dan cara
penyimpanan Berdasarkan viabilitas biji dalam penyimpanan, biji dibagi 2: 1. Biji Ortodoks: dapat disimpan lama : padi, kedele, jagung, sayuran 2. Biji rekalsitran : tidak dapat disimpan lama, ukuran dan volumenya besar mangga, alpukad, rambutan
PERKECAMBAHAN BIJI • Proses pertumbuhan embrio dan komponen biji untuk tumbuh menjadi tanaman baru • Komponen biji adalah struktur lain dalam biji yang merupakan bagian kecambah seperti calon akar (radicle), calon daun dan batang (plumule)
Ada 2 aktivitas selama perkecambahan : Aktivitas Kimiawi dan Aktivitas Morfologi 1. Aktivitas kimiawi: • Aktivitas kimia: diawali dari imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, translokasi ke titik tumbuh • Imbibisi, menggugah aktivitas hormon gibberillin( dlm aleuron) yang selanjutnya mendorong aktivitas enzim yang berfungsi merombak/hidrolisis zat cadangan makanan yang terdapat pada kotiledon dan endosperm
• Hidrolisis, menghasilkan glukosa siklus krebb energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan sel • Sel yang terbentuk akan terus membelah dan berdiffrensiasi membentuk akar dan daun (Khlorophyl) • Proses perkecambahan berhenti jika zat cadangan makanan telah habis dirombak menjadi energi
Aktivitas morfologi , ditandai dengan terbentuknya akar, batang dan daun Berdasarkan letak keping, perkecambahan ada 2 tipe : 1. Epygeal germination : tipe perkecambahan dimana keping biji terangkat diatas permukaan 2. Hypogeal germination: tipe perkecambahan dimana keping bijitetap tinggal di tanah 2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan: Faktor internal dan faktor eksternal Faktor Internal : Persediaan makanan, hormon, dikontrol oleh genetik tanaman, menentukan mudah tidaknya atau cepat lambatnya perkecambahan • Persediaan makanan, mensuplai makanan kepada embrio dan tanaman muda hingga tanaman tersebut mampu memproduksi sendiri hormon dan protein. Kalau sedikit, perkecambahan akan lemah biji yang bernas dan matang fisiologis untuk benih
• Hormon memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembang
sehingga sifatnya menjadi elastis, permeabel mempermudah imbibisi (daerah sel yang mengalami pengembangan di pusat-pusat titik tumbuh dikatakan daerah meristematik
Faktor Eksternal : Air, oksigen, temperatur, sinar matahari • Air pelunak kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi, bersama dengan hormon mengatur elongasi dan pengembangan sel • Oksigen untuk mengoksidasi cadangan makanan (respirasi KH, lemak, protein)
• Temperatur berpengaruh terhadap
proses imbibisi, translokasi, respirasi, pembelahan dan pemanjangan sel • Sinar Matahari pengaruhnya terhadap perkecambahan tidak spesifik: Biji selada, seledri baik bila mendapat sinar matahari B. bombany, merah dan b. daun perkecambahan terhambat dengan SM
Dinamika Pertumbuhan vegetatif • Pertumbuhan tanaman mempunyai pola dinamika yang tetap • Pengukuran pola dinamika tumbuh didasarkan atas pengamatan berat kering bagian tanaman akar, batang, daun dan total • Secara umum Pola tumbuh tanaman mengikuti kurva sigmoid atau disebut juga kurava S (perhatikan gambar!)
• Sebelum daerah a : fase tumbuh lambat (perkecambahan) • Daerah a : fase tumbuh eksponensial (terbentuknya daun, anakan) • Daerah b: fase tumbuh linier cepat (peningkatan berat kering berlangsung onstan) • Daerah c : fase tumbuh lambat (terjadi pergeseran dari vegetatif ke generatif) • Daerah d : fase tumbuh stabil (terjadi penurunan penambahan berat kering tanaman karena daun-daun mulai menguning dan tanaman mencapai matang fisiologis
Berat kering
,
d
c ,
b
a ,
Waktu (hari)
Fase perkecambahan : Pertumbuhan akar, batang dan daun lambat, berlangsung 1-2 minggu
Fase eksponensial : berat kering meningkat drastis dalam waktu relatif pendek
Fase linier : berlangsung paling lama (peningkatan berat kering berlangsung konstan)
Fase tumbuh lambat : pergeseran pertumbuhan vegetatif (juvenil) ke generatif (dewasa)
Fase tumbuh stabil (d): Terjadi penurunan penambahan berat kering, daun menguning dan tanaman
mencapai kemasakan
fisiologis