PENDAHULUAN
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas. Beberapa kelebihan bertanam dengan sistem hidroponik ini antara lain: Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida kimia atau obat hama yang dapat merusak tanah. Tanaman tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama. Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat pada tanah. Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim. Dalam hidroponik dikenal ada beberapa jenis sistem yang dapat diterapkan diantaranya : Sistem Fertigasi, fertigasi adalah teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi. Sesuai dengan pengertian fertigasi sendiri yang merupakan singkatan dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan dapat dikurangi, karena pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain adalah peningkatan efisiensi penggunaan unsur hara karena pupuk diberikan dalam jumlah sedikit tetapi kontinyu; serta mengurangi kehilangan unsur hara (khususnya nitrogen) akibat ‘leaching’ atau pencucian dan denitrifikasi (kehilangan nitrogen akibat perubahan menjadi gas). Sistem NFT adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
2
polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal. Sistem rakit apung, dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman.
SISTEM NFT (Nutrient Film Technique) (Kelas C)
A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan tujuh jenis tanaman sayuran daun pada hidroponik sistem NFT dengan dosis nurtisi yang sama.
B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA
C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya satu set perangkat NFT, pisau kecil, baki plastik, sprayer, oven, neraca digital. Sedangkan bahan yang digunakan benih Pakcoy (40 HST), Caisin Putih (40 HST), Selada Hijau (40 HST), Bayam merah (40 HST), larutan AB MIX sayuran, rockwool.
D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok memilih satu jenis komoditas sayuran daun, kemudaian melakukan penyemaian menggunakan baki plastik dengan media tanam rockwoll yang telah dipotong dadu, dan disemprot air menggunakan sprayer hingga lembab. Proses penyemaian sekitar 10 hari, ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
setelah itu buatlah 3
laruran AB Mix pada bak plastik dengan dosis 5 ml/lt air atau (EC 1,5-1,8), kemudian pindah tanam pada Gully NFT pada hari ke 11.
2. Setelah pindah tanam pada Gully NFT, setiap kelompok melakuakan perawatan, pengamatan dan pencatatan data komponen pertumbuhan setiap minggunya hingga panen. Komponen pertumbuhan diantaranya : Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai). Berat brangkasan basah tanaman (gr), Berat barangkasan kering tanaman (gr). Catatatan : Pengukuran Bobot Segar (gr), Bobot kering kering tanaman (gr) pada saat panen.
Tabel Pengamatan Komponen Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke ................ Komponen Pertumbuhan
Komoditas ........................... Tanaman 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
8
9
10
Rata-rata
Tinggi Tanaman (cm) Jumlah daun (helai)
Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Komponen Hasil
Tanaman 1
2
3
4
5
6
Rata-rata
Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr)
Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman per Gully dan pilih yg fisiologinya sempurna.
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
4
Tabel Perlakuan Ulangan Perlakuan
1
2
Jumlah
Pakcoy Caisin Putih Selada Hiju Bayam merah
Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
5
SISTEM DFT (Deep Flow Technique) (Kelas A)
A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan tujuh jenis tanaman sayuran daun pada hidroponik sistem DFT dengan dosis nurtisi yang sama.
B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA
C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya satu set perangkat DFT, pisau kecil, baki plastik, sprayer, oven, neraca digital. Sedangkan bahan yang digunakan benih Pakcoy (40 HST), Caisin Putih (40 HST), Selada Hijau (40 HST), Bayam merah (40 HST), larutan AB MIX sayuran, rockwool.
D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok memilih satu jenis komoditas sayuran daun, kemudaian melakukan penyemaian menggunakan baki plastik dengan media tanam rockwoll yang telah dipotong dadu, dan disemprot air menggunakan sprayer hingga lembab. Proses penyemaian sekitar 10 hari,
setelah itu buatlah
laruran AB Mix pada bak plastik dengan dosis 5 ml/lt air atau (EC 1,5-1,8), kemudian pindah tanam pada Gully DFT pada hari ke 11.
2. Setelah pindah tanam pada Gully NFT, setiap kelompok melakuakan perawatan, pengamatan dan pencatatan data komponen pertumbuhan setiap minggunya hingga panen. Komponen pertumbuhan diantaranya : Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai). Berat brangkasan basah tanaman (gr), Berat barangkasan kering tanaman (gr). Catatatan : Pengukuran Bobot Segar (gr), Bobot kering kering tanaman (gr) pada saat panen.
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
6
Tabel Pengamatan Komponen Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke ................ Komponen Pertumbuhan
Komoditas ........................... Tanaman 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
8
9
10
Rata-rata
Tinggi Tanaman (cm) Jumlah daun (helai)
Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Komponen Hasil
Tanaman 1
2
3
4
5
6
Rata-rata
Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr)
Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman per Gully dan pilih yg fisiologinya sempurna.
Tabel Perlakuan Ulangan Perlakuan
1
2
Jumlah
Pakcoy Caisin Putih Selada Hiju Bayam merah
Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
7
SISTEM WICK (Kelas B)
A. TUJUAN Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman caisin putih var.dakota pada jenis nutrisi tanam yang berbeda dengan sistem wick. B. LOKASI PRAKTIKUM Areal Fakultas Pertanian UNSIKA
C. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan diantaranya, box es crime, pot diamerer 17cm, pisau kecil, Sedangkan bahan yang digunakan caisin putih var.dakota, NPK Mutiara, NPK Phonska, Urea, SP-36, KCl, POC, AB MIX , dan air. D. PROSEDUR 1. Setiap kelompok mendapat lima jenis perlakuan nutrisi tanam yaitu a. b. c. d. e.
AB Mix 5 ml/ liter air (EC 1,5 – 2,0) NPK Mutiara 2,5 gr / tanaman NPK Phonska 2,5 gr/ tanaman Pupuk Tunggal (2,5 gr Urea, 1 gr SP-36, 1,5 gr KCl) / tanaman POC 5 ml/ liter air
2. Siapkan media, dengan cara melubangi box es crime sesuai dengan ukuran pot diamerer 17cm, kemudian isi box es crime dengan larutan nutrisi setiap perlakuan. 3. Lakukan persemaian benih caisin putih var.dakota dengan media rockwoll dengan ukuran dadu sampai berkecambah dan berumur 10 HSS, setelah itu pindahkan tanaman tersebut pada setiap pot diamerer 17cm yang telah siap pad instalasi sistem wick 4. Amati pertumbuhan dan perkmbangan tanaman dengan pengambilan data setiap minggunya sampai dengan panen. Variabel pngamatan diantaranya ( Tinggi tanaman, Jumlah daun, bobot segar, bobot kering) pada setiap perlakuan. 5. Amati data penunjang : Ph larutan, nilai EC dan Suhu lingkungan, setiap harinya.
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
8
Tabel Pengamatan Komponen Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke ................ Komponen Pertumbuhan
Komoditas ........................... Tanaman 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7
8
9
10
Rata-rata
Tinggi Tanaman (cm) Jumlah daun (helai)
Tabel Pengamatan komponen Hasil saat panen Komponen Hasil
Tanaman 1
2
3
4
5
6
Rata-rata
Bobot Segar (gr) Bobot Kering (gr)
Catatan : Sampel untuk bobot kering hanya 5 tanaman dan pilih yg fisiologinya sempurna.
Tabel Pengamatan Komponen Pertumbuhan per minggu. Mingggu ke ................
Kelompok ............................. Ulangan
Komponen Pertumbuhan
1
2
3
4
6
5
A. AB Mix B. NPK Mutiara C. NPK Phonska D. Pupuk Tunggal E. POC Catatan : Setelah mendapatkan data setiap variabel diuji menggunakan uji F taraf 5% menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Jika hasil berpengaruh nyata maka diwajibkan menguji lanjut menggunakan BNT atau LSD
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
9
E. FORMAT LAPORAN
Kertas A4 Margin ( kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm) Huruf Calibri ukuran 12 ( 1,5 spasi )
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan II. ALAT DAN PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Bahan dan Alat 2. Prosedur 3. Variabel pengamatan III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil 2. Pembahasan IV. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran Catatan : pembahasan sesuai dengan data yang diperoleh dan ditunjang dengan reperensi keilmuan terupdate minimal 5 thn terakhir serta sesuai metode penulisan Karya Ilmiah/ Skripsi.
ROMMY ANDHIKA LAKSONO 2016
10