Sistem NFT (Nutrient Film Techniqeu)
ROMMY A LAKSONO
Sejarah Singkat Hidroponik Sistem NFT Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. NFT merupakan model budidaya hidroponik dengan meletakkan akar tanaman pada lapisanair yang dangkal. Air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa berkembang di dalam larutan nutrisi. Karena di sekeliling perakaran terdapat selapis larutan nutrisi, maka sistem ini dikenal dengan nama nutrient film technique (NFT) (Lingga, 2011).
Definisi NFT
Teknik buddidaya hidroponik yang prinsip kerjanya mengalirkan nutrisi (± 3 mm) ketalang air (Gully) secara terus menerus.
Ketinggian talang air (Gully) diatur kemiringanya 2% – 5%
Untuk mengalirkan air nutrisi menggunakan pompa air, kemudian masuk kembali ke dalam bak penampungan (Tandon) ( debit air 1 lt/menit)
Teknik ini dapat memasok nutrisi yang sama pada setiap gully sehingga tanaman tumbuh lebih seragam
Teknik ini tergantung oleh listrik
Membuat Instalasi ( 5 Gully)
Bahan
1.
Talang air 3 buah
2.
Penutup Talang (PP DUS)
3.
Kran pembuka dan penutup 0,5 inci
4.
Pipa PVC 0,5, 1 , dan 2 inci
5.
Selang plastik 7 mm
6.
Knee T 0,5 inci , 1 inci dan elbow 1 inci, 2 inci
7.
Pompa air aquarium
8.
BOX Plastik 50 liter
9.
Plastik UV ( solartuff)
10.
Dop 0,5, 1, dan 2 inci
11.
Tutup Talang
Cara membuat Gully
Siapkan 3 talang air ukuran 4 m kemudian potong sama rata dengan ukuran 2 m : 2 m
Potong sisi setiap talang dengan ukuran tinggi 5 – 6 meter kemudian hasil potongan talang tempelkan di diding dalam talang untuk dijadikan pijakan penutup talang.
Tutup salah satu ujung talang menggunakan inlet
Lubangi ujung talang yang telah ditutup inlet sebanyak 2 titik dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran selang 7 mm
Buat lubang tanam dengan diameter 5 cm sesuai dengan ukuran netpot, dengan jarak antar lubang 10 cm, 15 cm, atau 20 cm sesuai dengan komoditas.
Cara membuat rak NFT
Siapkan pipa PVC 1 inci
Potong sepanjang 70 cm sebanyak 2 buah dan 65 cm sebanyak 2 buah untuk kaki meja
Potong pipa sepanjang 190 cm dan 80 cm, masingmasing 2 buah. Rangkai semua potongan pipa menjadi meja rak dengan dibantu Knee T dan L. Rangkaian ini untuk penyangga talang
Potong pipa sepanjang 100 dan 80 cm, masing masing 2 buah. Rangkai semua potongan pipa menjadi penyangga dasar dengan bantuan knee T dan L
Membuat atap Instalasi
Siapkan pipa PVC 1 inci
Potong sepanjang 80 cm sebanyak 4 buah (untuk tiang) sebanyak 190 cm dan 80 cm sebnyak 2 buah
Potong solartuff sesuai dengan ukuran
Pasang semua pipa dan solartuff hingga melengkung setengah lingkaran membentuk atap.
Cara merangkai instalasi
Susun talang air berjejer di meja (rak) yang telah terpasang atapnya, jarak antar talang 5 cm
Pasang selang plastik di penutup talang (inlet)
Pasang pipa PVC 1 inci di bagian outlet. Ikat kuat pipa ini dengan tali plastik.
Letakan box plastik (tandon air) dibawah rak NFT
Pasang talang yang tidak dijadikan gully sebagai saluran pembuangan balik pada tandon.
Masukan pompa pada tandon dan sambungkan menggunakan selang 1 inci pada pipa menuju outlet
Cek kembali instalasi dan pastikan tidak ada yang bocor
Kelebihan Hidroponik Sistem NFT
Dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman.
Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah,
Keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman,
Tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek,
Sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density.
Kelemahan Hidroponik Sistem NFT
Kelemahan utama pada Hidroponik Sistem NFT ini adalah investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.
Sistem DFT (Deep Flow Technique) ROMMY A LAKSONO
Sistem Hidroponik DFT (Deep Flow Technique) merupakan metode budidaya hidroponik dengan cara meletakkan akar tanaman pada lapisan air dengan kedalaman berkisar antara 4-6 cm.
Cara kerja sistem hidroponik DFT hampir sama dengan sistem NFT (Nutrient Film Technique) yaitu mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus menerus.
Teknik hidroponik ini dikategorikan sebagai sistem hidroponik tertutup. Sistem DFT pada umumnya menggunakan pipa PVC diameter 3″.
Peralatan utama yang dibutuhkan untuk membuat sistem ini, yaitu pompa, pipa, bak penanaman dan bak penampungan nutrisi.
Pompa diletakkan dalam bak penampungan nutrisi (tandon) yang berfungsi mensirkulasikan air nutrisi menuju bak penanaman (Pipa PVC) melalui pipa yang menghubungkannya.
Di dalam bak penanaman (Pipa PVC), lubang pembuangan nutrisi dibuat lebih tinggi sekitar 4-6 cm yang terhubung dengan pipa menuju bak penampungan nutrisi, sehingga apabila debit air nutrisi dalam bak penanaman telah mencapai batas ketinggian, maka air akan keluar melalui lubang dan kembali menuju bak penampungan nutrisi. Begitu seterusnya sirkulasi ini terjadi berulang-ulang.
Kelebihan Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT) Kelebihan dari teknik hidroponik sistem DFT ini adalah pada saat aliran arus listrik padam maka larutan nutrisi tetap tersedia untuk tanaman, karena pada sistem ini kedalam larutan nutrisinya mencapai kedalaman 6 cm. Jadi pada saat tidak ada aliran nutrisi maka masih ada larutan nutrisi hidroponik yang tersedia.
KEKURANGAN •
Mengalami kendala saat membersihkan perangkat paralon
•
Biaya pembuatan perangkat lumayan mahal dan membutuhkan keahlian kusus