PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS
Ervyn Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Selvi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan Dennis Senjaya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian ini berguna untuk merancang struktur dan aplikasi data warehouse dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Masalah tersebut terjadi karena pihak direksi sulit mendapatkan data historis untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis. Pendekatan untuk perancangan data warehouse dalam penulisan ini, dengan cara
melakukan metode studi pustaka dengan
menggunakan teori nine step methodology dari Kimball dan juga melakukan observasi langsung pada Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi data warehouse yang dapat merangkum, mengintegrasikan data histori dan menyajikan informasi dari berbagai dimensi yang membantu pihak direksi dalam melakukan analisis terhadap strategi bisnisnya. Informasi yang dihasilkan dari data warehouse akan memberikan kemudahan bagi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dalam merangkum datanya dan juga memudahkan pihak direksi untuk melihat datanya dari berbagai dimensi. Dari perancangan data warehouse tersebut,
dapat mempermudah organisasi dalam memperoleh informasi untuk analisis lebih lanjut dan juga dapat menjadi acuan dalam mengembangkan aplikasi lainnya. Kata Kunci : Data Warehouse, Perancangan, Pelayanan Kesehatan
1.
Pendahuluan
Teknologi informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan berkembangnya pengetahuan bahwa informasi merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan nilai lebih pada organisasi dalam persaingan bisnis di industri. Karena adanya persaingan bisnis maka diperlukan penggunaan teknologi informasi untuk menunjang proses bisnis agar dapat berjalan lebih baik. Namun teknologi informasi ini tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan adanya sebuah sistem yang dapat mengelola teknologi informasi untuk dapat bergerak dan berjalan secara sinergi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem informasi terkomputerisasi untuk mendukung proses bisnis organisasi. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang sesuai dengan kemajuan zaman agar informasi yang didapat semakin cepat, akurat dan up to date. Oleh karena itu, perusahaan harus menggunakan suatu sistem informasi yang dapat mendukung perkembangan bisnis perusahaan serta mengatasi permasalahan yang terjadi dalam organisasi.
Kebutuhan inilah yang memunculkan sebuah sistem informasi yang dirancang untuk mendapatkan, mengelola dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan penggunanya. Informasi yang diterima oleh pihak direksi dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhannya maka dibuatlah sebuah gudang data yang disebut data warehouse, dimana gudang data tersebut membantu pihak direksi melakukan analisis berdasarkan rentan waktu yang ada dan melihat data dari berbagai sudut pandang, sehingga mempermudah dalam pengambilan keputusan.
2.
Metodologi Dalam penulisan skripsi ini maka pembahasan akan dibatasi pada analisis dan perancangan data warehouse yang meliputi:
2.1.
•
Rawat Inap
•
Farmasi untuk pasien rawat inap
•
Laboratorium untuk pasien rawat inap.
Perancangan Struktur Data Warehouse Perancangan dalam data warehouse terdapat sembilan tahap. Metode perancangannya menggunakan nine step Kimball yang terdapat pada buku Connoly, Thomas M.: Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Kesembilan tahap tersebut yaitu : 1.
Choose The Process
Sebuah proses atau fungsi, merujuk pada permasalahan subjek pada data mart tertentu. Saat pengembangan data mart pertama kali, data mart harus lebih tepat waktu, sesuai anggaran, dan menjawab pertanyaan penting dalam bisnis. 2.
Declare Grain Memilih grain mempunyai arti memutuskan apa yang digambarkan oleh record dalam tabel fakta.
3.
Identifying and Conforming the Dimensions Dimensi berisikan hal – hal yang akan menjadi rujukan dari tabel fakta.
4.
Identify Facts Grain pada tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan didalam data mart. Semua fakta harus menampilkan tingkat grain yang sama.
5.
Storing pre-calculations in the fact table Ketika sebuah tabel fakta telah ditentukan, maka setiap fakta harus diperiksa ulang untuk menentukan apakah dapat digunakan untuk melakukan precalculations.
6.
Rounding out the dimension tables Pada tahap ini akan menambahkan beberapa deskripsi tambahan pada setiap dimensi yang ada. Deskripsi ini haruslah singkat, padat dan mudah dimengerti oleh para pengguna (user).
7.
Choosing The Duration of The Database
Durasi mengukur sejauh mana tabel fakta bisa melihat ke beberapa tahun ke belakang. Banyak perusahaan ingin melihat apa yang terjadi pada periode waktu yang sama dalam satu tahun atau dua tahun sebelumnya. 8.
Tracking Slowly Changing Dimension Masalah perubahan dimensi secara perlahan memiliki arti (sebagai contoh), deskripsi yang tepat pada old client dan old branch harus digunakan sebagai histori transaksi sebelumnya. Perubahan dimensi ini dapat berubah secara perlahan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan. Untuk memantau perubahan itu, terdapat tiga buah tipe slowly changing dimesion (SCD), yaitu: •
Tipe 1 Dimana menulis ulang kembali dimensi yang telah diubah.
•
Tipe 2 Perubahan atribut dimensi dikarenakan sebuah record dimensi baru telah dibuat.
•
Tipe 3 Perubahan atribut dimensi dikarenakan adanya penambahan atribut alternatif yang baru sehingga penggunaan record yang lama dan baru bisa digunakan secara bersamaan pada satu record dimensi yang sama.
9.
Deciding The Query Priorities and The Query Modes Pada tahap ini akan membahas tentang masalah yang berada pada perancangan fisikal dari sebuah penyimpanan data yang mempengaruhi cara dan sudut pandang dari para pengguna, kapasitas penyimpanan data pada
disk, cara administrasi dari data, cara pembuatan cadangan data (backup) dan keamanan akses dari data tersebut. Dari tahap perancangan struktur data warehouse tersebut maka dihasilkan Skema Bintang untuk masing-masing ruang lingkupnya yaitu sebagai berikut: •
Skema Bintang Rawat Inap
Gambar 1 Skema Bintang Fakta Rawat Inap
• Skema Bintang Farmasi
Gambar 4.27 Skema Bintang Fakta Farmasi
• Skema Bintang Laboratorium
Gambar 4.28 Skema Bintang Fakta Laboratorium
3.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Vanindo Pracia selama ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Data warehouse yang terintegrasi, berorientasi subjek, tidak dapat dilakukan perubahan dalam periode waktu tertentu serta memiliki elemen waktu didalamnya, yang akan membantu pihak direksi dalam melihat informasi-informasi yang telah
diolah
dari
data
historis
dalam
analisis
pengambilan
keputusan
untuk
mengembangkan strategi bisnis. 2.
Perancangan data warehouse yang dihasilkan dapat menghasilkan laporan yang dapat dilihat dari berbagai dimensi sehingga mempermudah Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dalam mengetahui informasi-informasi yang dibutuhkan dalam upaya mengembangkan strategi bisnis.
3.
Struktur data warehouse yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh Pelayanan Kesehatan Sint Carolus untuk mengembangkan aplikasi data warehouse yang sudah ada bila terjadi perubahan proses bisnis pada Pelayanan Kesehatan Sint Carolus
DAFTAR PUSTAKA
ANSI. (2008). American National Standard for Laboratory Ventilation. Virginia: American Industrial Hygiene Association. Andri, K. d. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server + CD. Yogyakarta: Andi Publisher. Ariola, D. M. (2006). Principles and Methods of Research. Manila: REX Book Store. Beate List, R. M. (2002). A Comparison of Data Warehouse Development Methodology : Case Study of Process Warehouse. USA: Springer.
Connolly, Thomas, C. B. (2010). Database Systems : A PRACTICAL APPROACH TO DESIGN, IMPLEMENTATION, AND MANAGEMENT FIFTH EDITION. Boston: Pearson Education Inc. Firmansyah, M. (2009). Tata Cara Mengurus Perizinan Usaha Farmasi dan Kesehatan. Ciganjur: Visimedia. Inmon, W. (2006). Building the Data Warehouse. Canada: Wiley. John W. Satzinger, R. B. (2004). Object-Oriented Analysis and Design with the Unified Process. USA: Pearson.
Juanita. (2002). Peran Asuransi Kesehatan Dalam Benchmarking Rumah Sakit. Peran Asuransi Kesehatan Dalam Benchmarking Rumah Sakit, 1-10. Kelly, R. R. (2006). Introduction to Information Systems. New York: Wiley.
Kotler, Philip, K. L. (2006). Marketing Management. America: Pearson. Moh. Wildan, A. A. (2008). Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Raymond, Jr.Mcleod, G. P. (2007). Management Information Systems. New Jersey: Pearson International. Ross, R. K. (2002). Data Warehouse Toolkit. Canada: Wiley. Stage J, M. L.-M. (2000). Object Oriented Analysis and Design. Denmark: Marco Publishing. Sugiyono, P. D. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV.