Jurnal Hariaty Manangin
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO
JURNAL
Oleh HARIATY MANANGIN NIM. 151 411 207
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
Skripsi yang berjudul Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Energi Bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo
Oleh Hariaty Manangin
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO Hariaty Manangin 1), Sukirman Rahim 2), Djotin Mokoginta3)
Hariaty Manangin Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
[email protected] Sukirman Rahim
[email protected] Djotin Mokoginta
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaan yang diteliti atau diamati. Penelitian ini tidak menggunakan perhitungan, melainkan suatu prosedur yang dihasilkan deskriptif berupa data tulis atau data lisan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pengamatan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada hari selasa 31 maret 2015, peneliti mengamati bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Penggunaan metode eksperimen pada materi energy bunyi sudah maksimal karena dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru telah berhasil menggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya. Kata Kunci : Penggunaan, Eksperimen, Energi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya membuat pendidikan IPA menjadi penting, tetapi pengajaran IPA yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak, mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilanketerampilan proses IPA yang perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitifnya. IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Seperti IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. Bila IPA yang akan dilakukan oleh siswa diajarkan melalui percobaanpercobaan, maka IPA tidak hanya mata pelajaran yang bersifat menghafal saja. Maka dari itu diperlukan kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena itu adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPA khususnya energi bunyi. Pada proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menyampaikan materi pelajaran dengan memperhatikan strategi pembelajaran yaitu penggunaan metode yang harus disesuaikan dengan materi energi bunyi, hal ini untuk membuat aktivitas belajar siswa meningkat. Namun kenyataan yang terjadi di SDN 2 Talaga Jaya ditemukan bahwa masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran IPA materi energi bunyi, banyak siswa yang hanya bercerita dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai padahal sudah berbagai metode yang digunakan oleh guru tetapi belum berhasil sesuai yang diharapkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru akan menggunakan salah satu metode yaitu metode eksperimen. Seperti kita ketahui bersama bahwa ada beberapa metode belajar salah satunya adalah metode eksperimen. Menurut Abimanyu (2010:7) dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri dengan menggunakan metode eksperimen siswa melakukan sendiri, mengikuti prosesnya, menganalisis, mengamati suatu objek, membuktikan dan membuat kesimpulan. Dengan metode eksperimen siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran serta siswa dapat mencari dan membuktikan sendiri jawaban yang dihadapi dengan melakukan percobaan sendiri. b. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA yaitu : 1. Penggunaan metode eksperimen belum terlalu maksimal. 2. Aktivitas belajar siswa menurun. c. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah yaitu bagaimana Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di Kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo? d. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yaitu untuk menggambarkan penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di Kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo 2. KAJIAN TEORETIS Hakikat Energi Pengertian Energi Pada kehidupan sehari-hari ada berbagai kegiatan yang kita lakukan. Dari semua kegiatan yang dilakukan memerlukan energi. Menurut Khamim. Et.al (2007) energi adalah kemampuan dalam melakukan suatu usaha atau kerja. Energi juga dapat disebut sebagai tenaga. Sehingga lebih banyak kerja yang dilakukan semakin banyak tenaga yang dikeluarkan. Jenis-jenis Energi Energi Panas a. Sumber Energi Panas Energi panas adalah semua yang dapat menimbulkan panas dapat disebut
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
dengan energi panas. Energi panas dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya dapat memasak makanan, menyetrika pakaian dan mengeringkan pakaian. Sinar matahari adalah sumber utama panas bumi. Contoh sumber panas yang lain adalah peralatan listrik yang menghasilkan panas dan api. b. Perpindahan Energi panas Energi panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu, konveksi, radiasi dan konduksi. a. Konveksi adalah perpindahan panas dengan disertai aliran zat perantaranya. Misalnya air yang panas akan bergerak naik. b. Konduksi adalah peristiwa perambatan panas yang memerlukan suatu zat/medium tanpa disertai adanya perpindahan bagian-bagian zat/medium tersebut. Misalnya, sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk kopi panas. c. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa medium perantara. Misalnya, panas matahari sampai kebumi dan panas api dapat kita rasakan. Energi Bunyi a. Sumber Bunyi Bunyi berasal dari sumber bunyi. Sumber bunyi adalah semua benda yang dapat mengeluarkan bunyi. Sumber bunyi misalnya, kaleng yang dipukul, dawai gitar yang dipetik, seruling yang di tiup dan gelas yang dipukul dengan kayu kecil. b. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar Kamu dapat menyelidiki bunyi dengan cara lain. Peganglah bagian tenggorokanmu, lalu cobalah berbicara. Apa yang kamu rasakan? Pada saat berbicara, terasa ada bagian yang bergetar di tenggorokan. Itulah pita suara. Pita suara akan bergetar saat menghasilkan suara. Jadi, bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. c. Sifat-sifat Bunyi Jika ada bel tanda masuk kelas berbunyi, tentu kamu akan mendengar suara itu dan segera masuk ruang kelas.
Kamu mendengarkan bunyi karena bunyi dapat merambat sampai ke telinga. Itulah salah satu sifat bunyi, yaitu merambat pada suatu benda. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, benda cair, dan benda gas. Energi Alternatif Bahan bakar fosil (minyak bumi) adalah bahan bakar yang tidak bisa diperbarui. Sehingga itu, semua sumber energi yang lain kita butuhkan (alternative) untuk memenuhi kebutuhan kita. Saat ini, para ilmuan berusaha memanfaatkan sumber energi alternative dengan jumlahnya yang bersih dan terbatas. Sumber-sumber energi alternative seperti panas bumi, matahari, angin, dan air. Dari ketiga jenis energi di atas yang yang akan di teliti yaitu energi bunyi. Hakikat Metode Eksperimen Pengertian Metode Eksperimen Eksperimen atau percobaan adalah suatu tindakan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek, membuktikan atau menyalahkan hipotesis dan mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Menurut Anitah, et.al (2008:27) metode eksperimen merupakan cara mengajar pada pemberian materinya atau pembahasan dengan melakukan percobaan atau mencobakan sesuatu dan mengamati secara proses. Karakteristik Metode Eksperimen Untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran IPA terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan metode eksperimen yang berhubungan dengan pengalaman belajar siswa. Menurut Winataputra (Triadi, 2011) karakteristik metode eksperimen antara lain: 1. Ada alat bantu yang digunakan 2. Siswa aktif melakukan percobaan 3. Guru membimbing 4. Tempat dikondisikan 5. Ada pedoman untuk siswa 6. Ada topic yang dieksperimenkan 7. Ada temuan-temuan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam pembelajaran IPA metode eksperimen sangat di butuhkan. Menurut Djamarah et.al (2010:7.19) ketika melaksanakan suatu eksperimen, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pesiapan eksperimen 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen. 2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen. 3) Menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen. 4) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk lembar kerja siswa (LKS). 2. Pelaksanaan eksperimen 1) Siswa memulai percobaan, apabila siswa mengalami kesulitan hendaknya memberikan bantuan dan dorongan, sehingga keberhasilan eksperimen dapat terselesaikan. 2) Pada saat eksperimen berlangsung hendaknya guru memperhatikan secara keseluruhan situasi. Sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dan berhasil. 3. Tindak lanjut eksperimen 1) Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan kemudian hasil percobaan dibacakan di depan kelas. 2) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen, serta memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan sekaligus peralatan yang digunakan. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Dalam metode eksperimen selalu ada kelebihan dan kekurangan. Menurut
Rusyan (Putra, 2013) kelebihan dan kekurangan metode eksperimen yaitu : (a) Siswa akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran secara langsung. (b) Melatih disiplin siswa melalui eksperimen yang dilakukan terutama kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan eksperimen. (c) Metode ini melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga mereka kan terhindar dari veralisme. (d) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukan sendiri secara langsung. (e) Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa. Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain: (a) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama bidang ilmu pengetahuan sosial. (b) Metode ini memakan waktu yang banyak, jika diterapkan dalam rangaka pelajaran di Sekolah ia dapat menyerap waktu pelajaran. (c) Metode ini memerlukan alat dan fasilitas yang lengkap jika kurang salah satu padanya eksperimen akan gagal. (d) Pada hal-hal tertentu seperti pada eksperimen bahan-bahan kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal ini faktor keselamatan kerja harus diperhitungkan. Manfaat Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Adapun manfaat dari metode eksperimen dalam pembelajaran IPA yaitu suatu pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar serta dengan mengadakan percobaan sendiri siswa mampu mencari dan menemukan sendiri
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
berbagai persoalan-persoalan dan jawaban sekarang ini di pimpin oleh ibu Farida yang dihadapinya. Sehingga melalui Karim S.Pd. eksperimen pembelajaran bukan hanya Pendekatan dan Jenis Penelitian guru aktif tetapi pembelajaran IPA menjadi Dalam penelitian ini di gunakan siswa aktif dalam proses belajar mengajar. metode pendekatan kualitatif, maksudnya Penggunaan Metode Eksperimen Pada bahwa penelitian berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap Materi Energi Bunyi Menyelidiki perambatan bunyi melalui objek penelitian. Menurut Sugiyono (2007) benda padat. penelitian kualitatif dengan di perolehnya 1. Menyediakan bahan dan alat data, penelitian jenis ini di dasarkan pada 1) Kaleng susu bekas 2 buah, peristiwa-peristiwa yang terjadi secara 2) Benang 5 meter, dan alamiah, di lakukan dalam situasi yang 3) Potongan lidi. wajar tanpa di pengaruhi dengan sengaja 2. Lakukan kegiatan berikut oleh peneliti. Adapun jenis penelitian yang 1) Bukalah salah satu tutup kaleng. digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu 2) Buatlah lubang kecil pada tutup berupa observasi, wawancara, dan kaleng tersebut. dokumentasi. 3) Masukkan masing-masing ujung benang Data Dan Sumber Data ke dalam lubang, Jangan lupa ikatkan Data ujung benang itu dengan potongan lidi Data yang di maksud dalam agar tidak lepas. penelitian ini adalah data mengenai 4) Peganglah kaleng yang satu dengan gambaran umum sekolah SDN 2 Talaga kaleng yang lainnya dipegang Jaya, keadaan guru, keadaan siswa dan Temanmu. Rentangkan sampai benang bagaimana upaya meningkatkan tegang. kemampuan mengidentifikasi metode 5) Suruhlah temanmu mengucapka-n kata- eksperimen sifat-sifat cahaya di kelas V kata di depan kaleng dan kamu SDN 2 Talaga jaya. Adapun daftar mendengarkannya melalui kaleng yang informan dalam penelitian ini yakni guru kamu pegang. Apakah kamu dapat kelas V (RI) dan 6 siswa perwakilan dari mendengar bisikan kata-kata dari 17 siswa kelas V antara lain SK, GG, AA, temanmu. SD, IK, RH. 6) Buatlah simpulan dan laporkan hasilnya Sumber Data pada gurumu. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : 3. METODOLOGI PENELITIAN 1. Data Primer Waktu dan Lokasi Penelitian 2. Data Sekunder Waktu Penelitian Waktu penelitian di SDN 2 Talaga Jaya Prosedur Pengumpulan Data Kabupaten Gorontalo dilaksanakan kurang lebih Untuk mendukung penelitian, peneliti selama 2 bulan sejak Maret hingga bulan Mei memperoleh data melalui: hasil observasi, 2015. wawancara dan dokumentasi. Lokasi Penelitian Analisis Data Penelitian ini di laksanakan di SDN 2 Analisis data adalah proses Talaga Jaya. Jln. Raja Wadipalapa, Desa pengaturan secara sistematis seluruh data, Luwo’o, kecamatan Talaga jaya, data hasil wawancara di lakukan terusKabupaten Gorontalo. Alasan penepatan menerus selama pengumpulan data. lokasi penelitian ini karena di sekolah Analisis data pada peneliti ini di lakukan tersebut yang identifikasi masalah. SDN 2 dengan menggunakan analisis domain Talaga Jaya merupakan salah satu sekolah yaitu kegiatan analisis dengan cara berada di Kabupaten Gorontalo yang mengkaji lagi data ke dalam berbagai kategori untuk memperoleh gambaran dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
catatan-catatan lapangan kemudian di e. Mengumpulkan informasi dan mencatat gunakan dalam pembuatan kesimpulan. data-data penting yang diperlukan dalam Analisis data kualitatif dapat penelitian. bersifat induktif, yaitu analisis yangf. Menganalisis data melalui kegiatan reduksi didasarkan atas data yang diperoleh dapat data, penyajian data dan penarikan dijelaskan berdasarkan bukti kongkrit kesimpulan. (nyata). Berdasarkan data tersebut,3. 3. Tahap Penutup selanjutnya dicarikan data lagi secara Penulisan laporan merupakan berulang-ulang sehingga kelanjutnya dapat suatu bentuk penyampaian semua hasil disimpulkan apakah hipotesis tersebut yang di peroleh dari data-data yang ada, ditolak atau diterima didasarkan atas data peneliti harus menyatakan sesuai hasil yang terkumpul. Bila berdasarkan data penelitian yang di peroleh dari sekolah, yang dapat dikumpulkan secara berulang- mengenai keadaan sebenarnya, apa adanya ulang dengan triangulasi, ternyata hipotesis serta tidak menambah dan mengurangi dari diterima, sehingga hipotesis tersebut keadaan sebenarnya. berkembang menjadi teori (Sugiyono, 4. HASIL PENELITIAN DAN 2008:89). PEMBAHASAN Pengecekan Keabsahan Data Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti Deskripsi Hasil Observasi proses melakukan pemeriksaan atau pengecekan pembelajaran keabsahan data atau uji kredibilitas data Observasi pengumpulan data melalui trianggulasi. Trianggulasi yaitu dimulai selasa 31 Maret 2015, ketika siswa pengecekan keabsahan data dengan mulai ke sekolah dan berada di dalam menggabungkan dari berbagai teknik kelas mengikuti proses belajar mengajar pengumpulan data dan sumber data yang seperti biasa. Sebelum guru melakukan telah ada. proses pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP yang akan digunakan. Di Tahap-Tahap Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti dalam RPP ini guru sudah merancang apa melakukan beberapa tahapan, yakni saja yang akan di lakukan guru pada saat sebagai berikut : pembelajaran berlangsung. Ketika 1. Tahap Persiapan pembelajaran dimulai peneliti mengamati Pada tahap ini, peneliti melakukan siswa dan guru dari membuka pelajaran beberapa langkah antara lain menyusun sampai menutup pelajaran. Adapun rancangan penelitian dan memilih lokasi peneliti mengamati proses belajar penelitian, mengumpulkan data awal, mengajar sesuai dengan pedoman menentukan permasalahan yang menjadi observasi kegiatan siswa dan guru, peneliti focus kajian, dan mengadakan konsultasi mengamati proses belajar mengajar guru dengan dosen pembimbing guna dari membuka pembelajaran, melakukan penyusunan usulan penelitian. apersepsi, menyampaikan tujuan 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian pembelajaran, menjelaskan materi energi a. Mengadakan observasi. bunyi, hingga siswa melakukan b. Merumuskan masalah yang akan dikaji eksperimen. Sebelum melakukan dalam penelitian guna mendapatkan eksperimen guru membagi siswa ke dalam gambaran yang jelas tentang substansi beberapa kelompok. masalah yang diteliti. Tahap persiapan eksperimen yaitu c. Menyiapkan panduan wawancara yang guru telah mempersiapkan berbagai alat akan digunakan sebagai alat dan bahan yang diperlukan, guru pengumpulan utama data penelitian. menyiapkan tempat eksperimen, d. Mengadakan wawancara dengan mempertimbangkan alat dan bahan sesuai responden penelitian secara berulang. dengan banyaknya siswa, memberikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
penjelasan mengenai sesuatu yang harus diperhatikan dan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh siswa yang termasuk larangan atau membahayakan. Kemudian tahap pelaksanaan eksperimen energi bunyi yaitu siswa memulai eksperimen energi bunyi, saat siswa melakukan eksperimen guru mendekatinya untuk mengamati serta memberikan bantuan dan dorongan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa hingga eksperimen berhasil. Gambar 4.1 Siswa telah melakukan Eksperimen
Gambar 4.2 Guru memperlihatkan perambatan bunyi melalui benda padat perambatan bunyi melalui benda cair.
Dapat terlihat pada gambar 4.1 bahwa siswa telah melakukan eksperimen dengan berhasil. Pada tahap pelaksanaan eksperimen ini siswa telah melakukan percobaan pada perambatan bunyi melalui benda padat. Alat-alat dan bahan yang digunakan yaitu kaleng susu bekas, benang 5 meter dan potongan lidi. Siswa mulai melakukan percobaan dengan membuka salah satu tutup kaleng, membuat lubang kecil pada tutup kaleng, memasukan masing-masing ujung benang kedalam lubang yang ada pada tutup kaleng kemudian mengikat ujung benang dengan
potongan lidi agar tidak lepas. Meminta salah satu siswa mengucapkan kata-kata didepan kaleng dan siswa yang satunya mendengarkan melalui kaleng yang satu. Hasilnya yaitu bunyi dapat merambat melalui benang. Setelah siswa selesai melaksanakan eksperimen guru melakukan tindak lanjut eksperimen yaitu masing-masing siswa dari perwakilan setiap kelompok melaporkan hasil eksperimen di depan kelas. Setelah siswa selesai melakukan eksperimen, guru mengevaluasi siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi energi bunyi yang sudah dijelaskan guru dan yang telah dieksperimenkan. Sebagian besar siswa terlihat sudah menguasai materi dan melaksanakan eksperimen hingga berhasil walaupun masih beberapa siswa yang masih memerlukan bantuan guru. Dengan memilih metode pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan maka dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. Deskripsi Pelaksanaan Metode Eksperimen Materi Energi Bunyi Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi merupakan suatu aspek penelitian dan dijadikan sebagai indikator maupun tujuan penelitian ini. Peneliti sebelumnya sudah melakukan observasi guru dan siswa kelas IV pada hari selasa, 31 Maret 2015. Guna lebih memperkuat data yang sebelumnya maka berikut disajikan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo yaitu Bapak Sofyan Rauf, S.Pd dan 6 siswa kelas IV. Proses pembelajaran IPA di kelas IV tidak hanya mengarah pada teori saja melainkan pemberian teori dibarengi dengan praktek atau percobaan seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa proses pembelajaran IPA ada teori dan pratek (praktek 60% dan teori 40%). Sehingga itu proses pembelajaran IPA lebih banyak mengarah pada praktek atau percobaan langsung. Pembelajaran IPA di
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
lakukan dengan mengunakan metode pembelajaran, melakukan pendekatan dan pengunaan sumber belajar. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR maka dalam pembelajaran IPA praktek lebih besar yaitu 60% sedangkan teori hanya 40%, maka dalam pembelajaran tidak hanya memberikan teori tetapi lebih besar pada praktek terutama pada pelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA itu lebih banyak mengarah pada praktek atau percobaan langsung, misalnya dengan mengunakan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Menurut Powler (Samatowa, 2006 : 3) IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obsevasi dan eksperimen. Materi pelajaran IPA di kelas IV yaitu rangkaian manusia, indra manusia, bagian-bagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa materi pelajaran IPA kelas IV yang sudah pernah di berikan oleh guru antara lain yaitu rangkaian manusia, indra manusia, bagianbagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Sesuai jawaban WR atas nama SR bahwa materi pembelajaran IPA di kelas IV terdiri dari rangkaian manusia, indra manusia, bagian-bagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Ada berbagai metode pembelajaran yang sering digunakan pada pembelajaran IPA seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa metode yang sering guru gunakan dalam pembelajaran IPA yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, penugasan, metode eksperimen dan metode demonstrasi. Namun metode yang paling sering di gunakan yaitu metode ceramah dan penugasan. Berdasarkan melihat jawaban dari WR atas nama SR bahwa metode pembelajaran yang paling sering
digunakan yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode eksperimen dan metode demonstrasi. Namun yang sering digunakan yaitu metode ceramah dan penugasan. Sebelum menggunakan metode pembelajaran pasti ada kendala yang akan ditemui oleh guru. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa kendala pada saat menentukan metode pembelajaran IPA yang ada petama dilihat dari materi dan alat yang digunakan. Jika alat itu tidak ada maka saya sendiri yang mengupayakan untuk menyediakan alat. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada saat menentukan metode pembelajaran yaitu dengan cara melihat materi dan alat yang akan digunakan sesuai dengan materi yang di ajarkan. Jika alat yang diperlukan tidak ada maka guru sendiri yang mengupayakan menyediakan alat itu. Penggunaan metode pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pelaksanaan metode eksperimen pada materi energi bunyi yaitu merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen, menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen, menyiapkan alat dan bahan seperti kaleng bekas, benang, dan potongan lidi, menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian pada tahap pelaksanaan siswa memulai percobaan, saat siswa melakukan percobaan guru mendekatinya untuk mengamati proses percobaan serta memberikan dorongan dan bantuan atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dengan berhasil. Siswa membuat laporan eksperimen kemudian dibacakan di depan kelas. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa penggunaan metode eksperimen yaitu dengan menentukan pokok pembahasan yang akan diberikan, menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, menyediakan panduan sebagai petunjuk siswa melakukan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
eksperimen, guru mengawasi pada saat siswa melakukan percobaan, siswa membuat laporan hasil eksperimen. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa Ada beberapa poin yang dilakukan oleh guru pada saat pelaksanaan metode eksperimen yaitu menentukan pokok pembahasan yang akan diberikan kepada siswa, menentukan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan, menyediakan panduan/ sebagai petunjuk siswa untuk melakukan eksperimen, mengawasi siswa pada saat eksperimen berlangsung, siswa membuat laporan hasil eksperimen. Dari beberapa point ini sangat penting dalam keberhasilan metode eksperimen dan penting untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Ketersediaan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan dalam eksperimen. Seperti jawaban dari WR atas nama SR ketersediaan peralatan, bahan dan sarana itu tergantung dari bahan yang akan di butuhkan. Apabila bahan yang mudah di dapat itu guru memesan langsung kepada siswa tetapi alat yang agak sulit itu saya sendiri yang menyediakan, alat dan bahan lain itu sudah ada di KIT IPA. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa Sebagian dari alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat melakukan eksperimen itu sudah tersedia di KIT IPA. Kemudian apabila bahan yang dibutuhkan tidak ada di KIT IPA maka guru memesan langsung kepada siswa. Membantu, membimbing, dan mengevaluasi siswa selama proses eksperimen berlangsung. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa pada saat persiapan eksperimen, proses eksperimen berlangsung hingga akhir eksperimen saya mengarahkan siswa apabila ada kesulitan, kemudian saya mengevaluasi setelah eksperimen selesai dengan meminta siswa untuk membacakan hasil eksperimen di depan kelas”. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR dalam mengawasi, membimbing, dan membantu siswa dalam melakukan eksperimen, mulai dari persiapan
eksperimen, selama proses berlangsungnya eksperimen, dan akhir dari pelaksanaan eksperimen, guru tetap mengawasi, membimbing, membantu siswa. Guru juga meluruskan yang salah, menambahkan yang kurang dan mengevaluasi siswa setelah eksperimen selesai. Menurut Djamarah et.al (2010:7.19) pada tahap pelaksanaan eksperimen guru mendekatinya untuk mengamati proses percobaan serta memberikan bantuan dan dorongan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga eksperimen ini bisa diselesaikan dengan berhasil. Guru hendaknya memperhatikan secara keseluruhan keadaan selama eksperimen berlangsung. Untuk itu jika terjadi hal-hal yang menghambat, maka bisa segera diselesaikan. Harapan kedepan tentang pembelajaran IPA yang menggunakan metode eksperimen. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa harapan guru kedepan yaitu semoga dengan pembuktian dalam pembelajaran IPA ini siswa mudah mengerti, aktif dalam proses pembelajaran sehingga aktifitas belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa harapan kedepannya dengan menggunakan metode eksperimen dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran sehingga aktifitas belajar siswa akan meningkat. Menurut Djamarah (2005:234) metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan untuk siswa melatih melakukan percobaan secara proses baik secara individu maupun kelompok. Setelah menggunakan metode ini diharapkan siswa terlibat sepenuhnya dalam melakukan eksperimen, mengumpulkan variable, menemukan fakta, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. Setelah proses eksperimen selesai dilakukan siswa, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa setelah melakukan eksperimen siswa diberi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
tugas membuat laporan hasil eksperimen kemudian membacakan di depan kelas. Berdasarkan jawaban WR atas nama SR bahwa setelah proses eksperimen selesai maka guru memberikan tugas kepada siswa dalam bentuk laporan kemudian hasil eksperimen yang mereka kerjakan dibacakan setiap perwakilan kelompok di depan kelas. Ini merupakan tahap tindak lanjut dari eksperimen yaitu siswa membuat kesimpulan kemudian meminta salah satu siswa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil eksperimen didepan kelas. Setelah menggunakan metode eksperimen siswa aktif dalam belajar. Seperti jawaban WR atas nama SR Apabila alat peraga lengkap siswa aktif tapi apabila alat peraga tidak lengkap siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR bahwa setelah melakukan eksperimen siswa akan aktif apabila alat peraga yang digunakan lengkap tapi apabila tidak lengakap maka siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa setelah bapak/ibu menggunakan metode eksperimen. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa Setelah menggunakan eksperimen hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa setelah menggunakan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen hasil belajar siswa lebih meningkat dari pada hasil belajar siswa sebelumnya. Pembahasan Sesuai observasi awal sebelum peneliti melakukan penelitian dimana guru kelas IV SDN 2 Talaga Jaya pada saat pembelajaran IPA sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi sehingga guru belum mengusai langkah-langkah pelaksanaan metode eksperimen dapat dilihat pada lampiran 3 tabel keadaan pelaksanaan pelatihan KIT IPA di SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Setelah peneliti
melakukan penelitian guru sudah menggunakan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Sehingga guru tersebut mampu menyesuaikan maupun memaksimalkan metode eksperimen dalam pelajaran IPA dan hal ini sangat membantu siswa khususnya siswa kelas IV. Selain guru mengetahui metode yang efektif dalam mata pelajaran IPA maka metode eksperimen ini juga sebagai melatih sifat ilmiah siswa, karena sifat dari metode eksperimen tidak hanya belajar konsep, teori akan tetapi terlibat langsung dalam mempraktekkan langsung teori yang sudah di pelajari, sifat ilmiah siswa juga terlatih melalui metode eksperimen ini. Dalam pelaksanaan metode eksperimen peneliti melakukan observasi aktivitas guru dalam menggunakan metode eksperimen ditemukan ada 2 aspek yang paling menonjol yaitu guru menggunakan metode eksperimen dengan melaksanakan proses inkuiri siswa dan guru menggunakan alat praktikum yang ada di KIT IPA. Dalam pembelajaran IPA guru sudah menggunakan metode eksperimen, metode ini diterapkan dalam pembelajaran IPA karena metode ini memiliki peranan yang sangat besar untuk membantu terciptanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif karena metode ekperimen ini tidak hanya guru yang aktif dalam pembelajaran akan tetapi siswa juga akan aktif. Dari hasil pengamatan bahwa dengan adanya penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dapat membantu guru didalam proses pembelajaran dan dapat mempermudah pemahaman siswa dalam membuktikan konsep dan materi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelejaran IPA sangat di butuhkan metode eksperimen dan sebagai contohnya
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015
Jurnal Hariaty Manangin
di dalam pembelajaran IPA itu banyak materi-materi yang diharuskan untuk melakukan eksperimen. Setelah akhir dari pembelajaran guru mengevaluasi siswa secara individu maupun berkelompok baik guru mengevaluasi siswa dalam melakukan eksperimen. Menurut Roestiyah (2001:132 ) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar,saat siswa melakukan sesuatu percobaan tentang sesuatu, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil percobaan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. 5. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab yang sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah maksimal karena dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dilakukan dengan baik. Dengan demikian guru telah berhasil melakukan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN
2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Sifat ilmiah siswa terlatih melalui metode eksperimen ini dan kecerdasan, pengetahuan maupun keterampilan siswa meningkat. 6. REFERENSI Abimanyu Soli, et.al. 2010. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Djamarah, B, Syaiful. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif . Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, B, Syaiful. 2010. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Khamim. et.al.2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MIKelas IV. Semarang : CV. Aneka Ilmu. Putra, Sitiatava Rizema.2013. Desain belajar mengajar kreatif berbasis SAINS. Jogjakarta : DIVA Press. Roestiyah. 2001. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Samatowa,U.2006. Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Pustaka Indonesia Press. Sri Anita W.2008. Strategi Penbelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka. Sugiyono.2008. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2015