PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DI KELAS IV SDN 3 TELAGA KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Oleh DESAK NYOMAN SRI ASTUTI NIM. 151 411 012
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS DAN BUNYI DI KELAS IV SDN 3 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Desak Nyoman Sri Astuti, Asni Ilham, Gamar Abdullah Email :
[email protected]
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Gorontalo Jln. Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo Abstrak Desak Nyoman Sri Astuti 2015. Pengaruh Media Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas dan Bunyi Di Kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo . Skripsi, Program Studi Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Si dan pembimbing II Gamar Abdullah, S.Si, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh media pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi energi panas dan bunyi di kelas IV SDN 3 telaga kabupaten gorontalo. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi energi panas dan bunyi di kelas IV. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode true experiment dengan rancangan Pretest and Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 3 Telaga. Diambil satu kelas sebagai sampel, yang penarikan sampelnya menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Penelitian ini menggunakan instrumen tes. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh media pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen (77,05) sedangkan di kelas kontrol (58,62) Kata Kunci : Media, Mind Map dan Hasil belajar Abstract Desak Nyoman Sri Astuti 2015. Influence Of Media Learning Mind Map Against Student Results In Heat Energy Materials and Sounds In Class IV SDN 3 Telaga Gorontalo district. Skripsi, Department Of Education Studies Program Elementary School Teacher Education, Faculty of Education, State University of Gorontalo. Supervisor I Dr. Asni Ilham, S.Pd, M.Si and supervisor II Gamar Abdullah, S.Si, M.Pd. The problem in this study is whether there is influence learning media mind map of the learning outcomes of students on the material of heat energy and noise in class IV State Primary SDN 3 Telaga Gorontalo district. The goal is to determine the effect of learning media mind map of the learning outcomes of students on the material of heat energy and noise in class IV. This research was conducted by using true experiment with the design of pretest and posttest control group design. The population in this study were all fourth grade students of State Elementary in class IV SDN 3 Telaga. Taken one class as a sample, the withdrawal of the sample using cluster random sampling technique. The independent variable in this study is the medium of learning and the dependent variable in this study is the result of learning. This study used a test instrument. Based on the research results, there are significant learning media mind map of the learning outcomes of students, with the average value of the learning outcomes of students in the experimental class (77.05) while in the control class (58.62) Keywords: Media, Mind Map and Learning Outcomes 1
Desak Nyoman Sri Astuti 151411012 selaku mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo; Dr. Asni Ilham, S.Pd, M.Si selaku Dosen Tetap Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo; Gamar Abdullah, S.Si, M.Pd selaku Dosen tetap Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENDAHULUAN
pelajaran IPA merupakan pelajaran yang
Latar Belakang
tidak menarik dan identik dengan hafalan.
Pembelajaran IPA di SD bertujuan
Keadaan siswa yang kurang aktif dan
untuk mengembangkan rasa ingin tahu
termotivasi
dan suatu sikap positif terhadap teknologi
enyebabkan materi yang diajarkan kurang
dan masyarakat, dan mengembangkan
dipahami dengan baik dan menyebabkan
keterampilan proses untuk menyelidiki
hasil belajar siswa rendah.
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
Mengingat
Salah
dalam
pembelajaran
satu
alternatif
m
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa adalah
pentingnya kehidupan manusia yang tidak
dengan
bisa lepas dari alam sekitar, maka
pembelajaran mind map.Hal ini didukung
penguasaan konsep pembelajaran IPA
oleh penelitian yang dilakukan Silamba
tentang linkungan alam sekitar perlu
dkk (2011), pada hasil penelitiannya
ditingkatkan agar siswa ikut serta dalam
menyimpulkan bahwa media mind map
memelihara, menjaga, dan melestarikan
berpengaruh secara signifikan terhadap
lingkungan alam.
hasil belajar siswa pada pembelajaran
Berdasarkan
observasi
dan
menggunakan
IPA,dibuktikan dengan
media
hasil belajar
wawancara dengan guru SDN 3 Telaga
siswa
diperoleh informasi bahwa dalam proses
pembelajaran mind map lebihtinggi, dari
pembelajaran IPA di kelas, siswa sulit
pada hasil belajar siswa yang tidak
memahami
menggunakan media mindmap.
materi
yang
diajarkan.
yang
menggunakan
media
Kendala yang terjadi adalah siswa merasa
Berdasarkan latar belakang yang
bosan serta tidak berminat mengikuti
telah diuraikan di atas, maka peneliti
pelajaran IPA. Hal itu disebabkan karena
tertarik untuk melakukan penelitian yang
dalam
belum
berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran yang
Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa
menarik. Selain belum menggunakan
Pada Materi Energi Panas Dan Bunyi Di
media pembelajaran yang menarik, dalam
Kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten
proses pembelajaran
Gorontalo”
proses
pembelajaran
juga kurang bisa
membangkitkan motivasi belajar siswa. Dalam
proses
pembelajaran
hanya
menekankan pada produk saja sehingga muncul anggapan dari siswa bahwa
informasi dalam pembelajaran atau suatu
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,
tehnik yang digunakan oleh guru sebagai
maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
perantara
“Apakah
media
materi. Sehingga materi pembelajaran
pembelajaran mind map terhadap hasil
lebih cepat diterima oleh siswa serta
belajar siswa di kelas 1V SDN 3 Telaga
menarik minat siswa untuk belajar lebih
Kabupanten Gorontalo?”
lanjut.
terdapat
pengaruh
dalam
mengkomunikasikan
Menurut Windura (2013 : 12), medefinisikan mind map sebagai berikut :
Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui
pengaruh
media
1. Sistem belajar dan berfikir yang menggunakan kedua belah otak.
pembelajaran mind map terhadap hasil
2. Sistem belajar dan berfikir yang
belajar siswa di kelas 1V SDN 3 Telaga
menggunakan otak sesuai dengan
Kabupaten Gorontalo.
cara kerja alaminya. 3. Sistem belajar dan berfikir yang
KAJIAN LITERATUR
mengeluarkan seluruh potensi dan
Hakekat Media Pembelajaran Mind
kapasitas otak penggunaannya yang
Map
masih tersembunyi. Menurut Rohani (Musfiqon 2011:
4. Sistem belajar dan berfikir yang
26), pengertian media ada dua macam,
mencerminkan
yaitu arti sempit dan arti luas” arti sempit
secara internal di dalam otak kita saat
bahwa media berwujud: grafik, foto, alat
belajar dan berfikir.
mekanik dan elektronik yang digunakan untuk
menangkap,
yang
terjadi
5. Sistem belajar dan berfikir yang
serta
mencerminkan secara visual apa yang
menyampaikan informasi.” Menurut arti
terjadi pada otak anda saat belajar
luas
dan berfikir.
yaitu
menciptakan
memproses
apa
kegiatan suatu
memungkinkan
yang
kondisi
peserta
dapat sehingga
didik
dapat
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru. Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan
bahwa
media
pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan
untuk
menyampaikan
Contoh gambar mind map
Langkah-Langkah
Membuat
Mind
senang mengaitkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Bila kita
Map Menurut Buzan (2013:15), Langkah-
menghubungkan
cabang-cabang,
langkah dalam pembuatan mind map
kita akan lebih mudah mengerti
antara lain :
dan mengingat.
1. Memulai dari bagian tengah kertas kosong
yang
diletakkan mulai
dari
kebebasan
sisi
panjangnya
mendatar, tengah pada
Karena memberi
otak
untuk
5. Membuat
garis hubung yang
melengkung, bukan garis lurus karena
garis
membosankan
lurus otak.
akan Cabang-
cabang yang melengkung dan
menyebar ke segala arah dan
saling
untuk
cabang-cabang pohon, jauh lebih
mengungkapkan
dirinya
dengan lebih bebas dan alami.
berhubungan,
seperti
menarik bagi mata.
2. Menggunakan gambar atau foto
6. Menggunakan satu kata kunci
untuk ide sentral, karena sebuah
untuk setiap garis, karena kata
gambar bermakna seribu kata dan
kunci
membantu
menggunakan
banyak daya dan menyesuaikan
imajinasi. Sebuah gambar sentral
secara mudah kepada mind map.
akan lebih menarik, membuat kita
Setiap kata tunggal atau gambar
tetap terfokus, membantu kita
adalah seperti pusat, menghasilkan
berkonsentrasi, dan mengaktifkan
sederet hubungan antara gagasan
otak kita.
dan hubungannya sendiri.
kita
3. Menggunakan warna, karena bagi otak
warna
sama
menariknya
tunggal
7. Menggunakan seperti
gambar
memberi
lebih
gambar, Karena sentral,
setiap
dengan gambar. Warna membuat
gambar bermakna seribu kata. Jadi
mind map lebih hidup, menambah
bila kita hanya mempunyai 10
energi kepada pemikiran kreatif,
gambar di dalam mind map, maka
dan menyenangkan.
sudah setara dengan 10.000 kata
4. Menghubungkan utama
ke
cabang-cabang
gambar
menghubungkan
pusat
dan
cabang-cabang
tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan
seterusnya,
karena
otak
bekerja menurut asosiasi. Otak
catatan.
Abdurrahman (Jihad 2010 : 14), hasil
Keunggulan Dari Mind Map Michalko
(Buzan
2013:
6-7),
mengungkapkan keunggulan mind map adalah sebagai berikut :
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dengan memperhatikan beberapa teori
a. Mind map mengaktifkan seluruh otak
diatas,
dapat disimpulkan hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang
b. Mind map membereskan akal dari kekusutan c. Mind
dialami
oleh
siswa
setelah
belajar.
Perubahan tersebut dikarenakan dia dapat map
membantu
memungkinkan kita berfokus pada
mencapai penguasaan atas bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
pokok bahasan d. Mind
map
menunjukkan
membantu
hubungan
bagian-bagian
antara
informasi yang
saling terpisah
yang jelas pada keseluruhan dan perincian
a. Faktor Internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal
f. Mind map memungkinkan kita mengelompokan konsep, membatu kita membandingkannya map
mensyaratkan
kita
pokok bahasan yang membantu mengalihkan infoemasi tentangnya ingatan
jangka
terdiri dari: 1. Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
untuk memusatkan perhatian pada
dari
belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor yakni:
e. Mind map memberi gambaran
g. Mind
Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Syah (2006) bahwa hasil
pendek
keingatan jangka panjang.
2. Faktor psikologis yang meliputi tingkat
inteligensi,
perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan 3. Faktor kelelahan. b. Faktor Eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor
Pengertian Hasil Belajar
ekstern terdiri dari:
Menurut Purwanto ( 2014 : 54), hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar pendidikan.
sesuai
dengan
Sedangkan
tujuan menurut
1. Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga,
pengertian
orang tua, dan latar belakang
kegiatan
pembelajaran
kebudayaan
pelajaran.
materi-materi
2. Faktor dari lingkungan sekolah yaitu
metode
mengajar
guru,
kurikulum, relasi guru dengan
Peranan Media Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar
Hasil
siswa, relasi siswa dengan siswa,
belajar
siswa
meliputi
disiplin sekolah, alat pelajaran,
aspek kognitif (pengetahuan), afektif
penggunaan media pembelajaran
(sikap),
(media pembelajaran dalam hal ini
laku).
adalah media yang menarik, tidak
terlaksana apabila kinerja otak kanan dan
menoton,
dapat
otak kiri berkembang bersamaan. Hal
mmemudahkan interaksi antara
tersebut berkaitan dengan otak kiri yang
guru dan siswa dalam proses
berhubungan dengan hal yang bersifat
pembelajaran
siswa
logis (seperti belajar), dan otak kanan
dengan mudah dapat memahami
yang berhubungan dengan kreativitas.
materi
Pemilihan media
serta
sehingga
yang
diajarkan.
Maka
dan Hasil
psikomotorik belajar
(tingkah
tersebut
dapat
mind map
sebagai
pembelajaran,
media
dalam
belajar
penggunaan media yang bervariasi
siswa
untuk
mengembangkan
sangat
terhadap
kanan dan otak kiri secara seimbang.
perhatian siswa untuk belajar lebih
Media mind map merupakan bentuk
lanjut), waktu sekolah, standar
media yang memadukan fungsi kerja
belajar diatas ukuran, keadaan
otak
gedung, metode belajar dan tugas
berkaitan antara otak kiri dan otak kanan.
rumah
Otak dapat menerima materi belajar yang
dalam
proses
berpengaruh
3. Faktor masyarakat yaitu kegiatan
secara
memungkinkan
bersamaan
dan
otak
saling
berhubungan dengan otak kiri, namun
siswa dalam masyarakat, mass
menggunakan
media, teman bergaul, dan bentuk
simbol, dan warna yang juga memacu
kehidupan masyarakat.
kerja dari otak kanan. Menurut Buzan
c. Faktor
Pendekatan
Belajar
Jenis upaya belajar siswa yang
digunakan
strategi siswa
dan
metode
untuk
berupa
gambar,
(2007), mind map menggunakan prinsip menejemen otak untuk membuka seluruh
(Approach To Learning)
meliputi
hal
yang
melakukan
potensi
otak
yang
tersembunyi. Cara ini membantu
anak
belajar
dan
secara
kapasitas
efektif,
efesien,
dan
menyenangkan. Mind map mengutamakan
dasar bahwa setiap anak adalah unik,
adalah seluruh siswa kelas IV SDN 3
karena
Telaga pada tahun ajaran 2014-2015 yang
pancaran
pikiran
(Radiant
Thinking) setiap individu berbeda-beda
terdiri dari kelas IVA dan IVB . Dalam penelitian ini, sampel dipilih dengan menggunakan
Kajian Penelitian Yang Relevan Persamaan
penelitian
yang
sampling
teknik
yaitu
cluster
teknik
random
pengambilan
dilakukan oleh peneliti dengan penelitian
sampel dimana pemilihan mengacu pada
yang
Yoga
kelompok bukan individu.Dari anggota
sama-sama
populasi sebanyak 2 kelas, yakni kelas
menggunakan media pembelajaran mind
IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas
map.
IVB sebagai kelas kontrol.
dilakukan
Hardiyanto
oleh
David
adalah
Perbedaannya yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh David yoga hardiyanto,
Metode
yang
Penelitian
dilihat
dari
pembelajaran
penerapan
mind
map
media
Penelitian
dan
Desain
adalah
Penelitian ini dilakukan dengan
peningkatan kemampuan siswa dalam
menggunakan metode true eksperiment
aspek
dengan rancangan
pengetahuan
Pretest and Posttest
mengenal/membedakan fakta, mengelomp
Control Group Design. Desain penelitian
okkan contoh, definisi dan konsep pada
dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
mata pelajaran IPA di SD Negeri I
Tabel 3.3 Desain Penelitian
Singare. Sedangkan pada peneliti ini adalah untuk melihat pengaruh media pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Telaga Kabupaten Gorontalo. Indikator penilaian dari hasil belajar yang di capai yaitu mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3).
E K
O1 O1
X -
O2 O2
Keterangan : E : Kelas Eksperimen K : Kelas kontrol O1 : Prestest Kelas eksperimen dan kelas kontrol X : Media pembelajaran Mind Map O2 : Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol Pengujian Hipotesis
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
dilaksanakan di
SDN 3 Telaga. Lokasi sekolah ini terletak di
Kecamatan
Telaga
Kabupaten
Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini
Setelah pengujian normalitas dan homogenitas data dilakukan, maka hasil pengujian
dari
homogenitas
data
normalitas tersebut
dan
digunakan
dalam menentukan pemilihan statistik uji
dk = n1 + n2 – 2 dengan
yang akan digunakan pada pengujian
dalam keadaan lain Ho diterima.
hipotesis penelitian. Rata-rata skor hasil belajar antara kelas yang dibelajarkan
PEMBAHASAN
pengambilan
dengan menggunakan media pembelajaran
dalam
mind map dengan kelas yang dibelajarkan
penelitian
menggunakan
menggunakan teknik Cluster Random
media
pembelajaran
ini
sampel dilakukan
konvensional diuji dengan menggunakan
Sampling,
statistik uji t. Rumus statistiknya adalah
sampel dimana pemilihan mengacu pada
sebagai berikut:
kelompok bukan individu.
t
tehnik
pengambilan
Dengan
teknik tersebut didapatkan dua kelas
X1 X 2
n1 1 S12 n2 1 S2 2 1 n1 n2 2
yaitu
dengan
n1
1 n2
sebagai sampel yakni kelas IVA dan IVB, dengan kelas eksperimen
adalah kelas
IVA dan kelas kontrol adalah kelas IVB. Sebelum
( Rindiai, 2013:9)
kedua
kelas
tersebut
mendapatkan perlakuan terlebih dahulu peneliti
Keterangan: t = nilai hitung
memberikan
pretest
dengan
tujuan untuk melihat kemampuan awal
X 1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen X 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol
siswa
sebelum
Setelah
S22 Standar deviasi kelas kontrol n1 = Jumlah responden kelas eksperimen n2 = Jumlah responden kelas kontrol Hipotesis yang diujiadalah :
diberikan perlakuan yang berbeda, dimana
terdapat
pengaruh media
pembelajaran mind map terhadap
H1:
terdapat
pengaruh
media
pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa Dengan kriteria pengujiannya adalah tolak
jika thitung ≥ ttabel dimana ttabel
didapat dari daftar distribusi t dengan
kelas
tersebut
kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan media pembelajaran mind map dan
kelas
pembelajaran Setelah
hasil belajar siswa
kedua
perlakuan.
S12 Standar deviasi kelas eksperimen
H0: Tidak
itu,
diberikan
kontrol
diberikan
konvensional
media
(gambar).
diberikan perlakuan keduanya
diberikan postest untuk melihat hasil akhir. Dari hasil pretest dan postest yang didapat, diperoleh rata-rata nilai hasil belajar yang disajikan pada gambar 4.1 berikut.
Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Gambar 4.2 Persentase Aktivitas Siswa 77,05 58,62 44,1
Kelas Kontrol dan Kelas
48,77
Eksperimen Dilihat dari persentase tersebut, media pembelajaran mind map dapat
pretest postest pretest postest kontrol
menciptakan aktivitas siswa yang lebih
eksperimen
aktif, karena mind map merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak. Seperti yang dikatakan oleh Buzan, mind map menggunakan prinsip
Gambar 4.1 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Rata-rata nilai hasil belajar siswa tersebut didukung oleh aktivitas siswa di dalam kelas pada proses pembelajaran berlangsung. siswa pada kelas eksperimen yang
dibelajarkan
pembelajran
mind
dengan map
lebih
media aktif,
dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol yang dibelajarkan dengan media konvensional (gambar). Berdasarkan
perhitungan
aktivitas siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada
Persentase Aktivitas sisa (%)
gambar 4.2
100 80
100 81,82 72,72
potensi
dan
tersembunyi,
kapasitas
81,82
60
otak
yang
cara ini membantu siswa
belajar lebih menyenangkan. Mind map mengutamakan dasar bahwa setiap siswa adalah unik, karena pancaran pikiran setiap individu berbeda-beda. Dengan demikian dapat disimpulkan media mind map adalah media yang sangat menarik, unik dan cocok digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan
hasil
persentasi, maka Perbedaan presentase
120
manajemen otak untuk membuka seluruh
hasil
pengujian
hipotesis terbuktibahwa terdapat pengaruh media pembelajaran mind map terhadap hasil belajar siswa pada materi energi panas dan bunyi.
Hal ini dibuktikan
berdasarkan uji t diperoleh
= 4,401
dan
Karena
= >
1,683.
maka hipotesis H 0 ditolak
dan H1 diterima. Dengan diterimanya
40
hipotesis penelitian maka rata-rata hasil
20
belajar siswamemang dipengaruhi oleh
0 pertemuan 1
pertemuan 2
media pembelajaran mind map yang
berhubungan, garis lengkung pada media
digunakan. Dalam penelitian ini hasil
mind map diberi wana agar terlihat
belajar siswa yang menggunakan media
desainnya lebih indah dan menarik.
pembelajaran mind map(kelaseksperimen)
Kemudia setiap kata kunci diberi simbol
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
berupa gambar yang berwarna dengan
belajar siswa yang menggunakan media
tujuan menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran
belajar.
konvensional
(kelaskontrol).
Perbedaan
tersebut SIMPULAN DAN SARAN
Perbedaan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
ditunjukan oleh gambar 4.3 berikut. 100 80 60 40 20 0
Simpulan 77,05
Berdasarkan hasil penelitian yang
58,62
diperoleh
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat pengaruh media pembelajaran Kontrol
Eksperimen Kelas
mind mapterhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaanhasil belajar pada kelas yang menggunakan
Berdasarkan rata-rata nilai diatas,
media pembelajaran Mind mapdengan
terbukti media pembelajaran mind map
kelas
dapat mempengaruhi hasil belajar. Karena
pembelajaran
mind map
adalah media yang sangat
hasil postest dari penelitian untuk kelas
menarik, unik dan cocok digunakan dalam
eksperimen yang menggunakan media
proses
map
pembelajaran mind map mendapatkan
mengutamakan dasar bahwa setiap siswa
rata-rata hasil belajar siswa (77,05) dan
adalah unik, karena setiap pancaran
untuk kelas kontrol rata-rata hasil belajar
pikiran setiap individu berbeda-beda.
siswa (58,62). Dalam hal ini rata-rata
Dengan desain media yang unik dapat
hasil belajar siswa yang menggunkan
merangsang
agar
media pembelajaran mind map lebih
mempermudah dalam mehamami materi
tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil
pelajaran. Selain itu mind map dapat
belajar siswa yang menggunakan media
mengaktifkan kedua otak serta siswa tidak
konvensional.
pembelajaran.
Mind
pemikiran
bosana dalam berajar, karena media mind map dilengkapi dengan kata-kata kunci yang dihubungkan dengan garis lengkung yang membentuk satu konsep yang saling
yang
menggunakan
media
konvensional.Berdasarkan
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian,
faktor-yang-mempengaruhiprestasi-belajar/ diakses pada tanggal 19/04/2015 pukul 21:56
peneliti mengajukan beberapa saran: 1. Penggunaan
media
pembelajaran
mind map dapat memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi, sehingga diharapkan kepada guru-guru dapat menggunakan media mind map dalam mengajar 2. Perlu diadakan lagi penelitian lebih lanjut dengan penelitian yang sama tetapi menggunakan materi-materi lainnya karena mind map bukan hanya digunakan pada pembelajaran IPA saja.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsini. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map: The Ultimate Book of Mind Maps. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Hardianto, David Yoga.2013. Penerapan Mind Map Sebagai Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Sengare Kabupaten Pekalongan. Semarang https://azharm2k.wordpress.com/2012/05/ 09/definisi-pengertian-dan-faktor-
Jauhari, Heri. 2010. Panduan Penulisan Skripsi Teori Dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia Jihad Asep, Abdul Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Pressindo Musfiqon. 2011. Pengembangan Media D an Sumber Pembelajaran. Surabaya : Pustaka Pelajar Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar Rindiai, Desma Eka dkk. 2013. Statistik Parametrik. Statistika pendidikan.com (diakses tanggal 18 Maret 2015) Setiawan, Pepen Permana. 2008. Pengantar Statistik. Deutschabteilung UPI Silaban, Ramlan dkk.2011. Pengaruh Media Mind Map Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar IPA.jurnal. (diakses tanggal 12 April 2015) Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta Sulistyanto Heri, Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD Dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Somantri Ating, Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Usman, Usaini. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara
Windura, Susanto. 2013. Mind Map Untuk Siswa, Guru Dan Orang Tua. Jakarta: Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustak a Pelajar