MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES DAUR AIR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS V SDN 4 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Ferawati Lasewa (Mahasiswa Jurusan S1 - PGSD) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses daur air di kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan TelagaKabupaten Gorontalo?.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses daur air melalui media audio visualdi kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 36 siswa kelas V.Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Jika guru menggunakan media audio visual, maka hasil belajar siswa pada materi proses daur air di kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo akan meningkat”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus Iyang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan sekolah yakni 70 sebanyak 12 siswa dengan persentase 33% dengan daya serap 65%, sedangkan pada Siklus II mengalami peningkatan yaitu 28 siswa dengan persentase 78% dengan daya serap siswa 86%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses daur air di kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo“diterima atau berhasil. Kata Kunci : Hasil belajar, Proses Daur air, Media audio visual. BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat menuntut peningkatan mutu pendidikan.Upaya peningkatan kwalitas pendidikan merupakan salah satu aspek didalam pembangunan pendidikan di Indonesia ini. Untuk meningkatka kwalitas pendidikan, kreatifitas guru dalam merancang pengajaran sangat diperlukan agar bisa menciptakan proses belajar yang menyenangkan.
Guru sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif dan juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut. Salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang banyak digunakan guru yaitu ceramah, membaca buku yang telah disediakan dan melangkapi isian yang ada pada buku.Kegiatan ini sesungguhnya tidak efektif dan efisien dikarenakan siswa hanya diajak melihat gambar dalam buku dan siswa diajak menghayal. Dari hasil wawancara guru kelas, terbukti pada semester II mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2011/ 2012 pada kelas V SDN 4 Telaga, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dapat dideskripsikan bahwa dari 28 jumlah siswa, kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang mencapai 70 keatas sebanyak 11orang danyang mendapat nilai70 kebawah sebanyak 17 orang. Rendahnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh kurang optimalnya guru dalam memilih metode atau media pembelajaran.Dimana siswa hanya disiapkan sebagai seorang anak yang harus mau mendengarkan ceramah, mau meneriama seluruh informasi dan mentaati segala perlakuan gurunya.berdasarkan masalah tersebut pemahaman konsep proses daur air perlu diteliti. Dengan kondisi seperti ini yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses daur air, salah satu media yang dianggap bagus untuk pemahaman siswa yaitu menggunakan media audio visual. Karena Media audio visual
adalah
media
yang
mempunyai
unsur
suara
dan
unsur
gambar.menurutHarmawan (2007: 16) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah Media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.Berdasarkan hal tersebut siswa dapat diperlihatkan melalui audio visual yang menarik sehingga dalam proses belajar mengajar itu aktifitasnya tidak hanya didominasi oleh guru. Dengan demikian siswa akan melihat langsung
proses daur air melalui audio visual (video).Penulis mengharapkan, konsep proses daur air yang diajarkandapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini peneliti memilih judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Proses Daur Air Melalui Media Audio Visual Pada Kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo”. BAB II KAJIAN TEORETIS 1. Hakikat Hasil Belajar Pada Materi Proses Daur Air a) Pengertian Hasil Belajar Menurut Sulemar ( Sudjana, 2006 : 5) “Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam periode tertentu setelah dinilai sendiri oleh gurunya dalam ujian akhir yang ditunjukan dalam bentuk raport”. Adapun menurut Sudjana ( Siregar, 2010 : 141) berpandangan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa atau prestasi belajar seseorang biasanya yang menjadi tolak ukur adalah berupa nilai – nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam kurun waktu tertentu, sehingga memiliki pengalaman dalam bentuk perubahan terhadap ilmu pengetahuan serta memiliki perubahan sikap dan keterampilan sebagai hasil usaha yang dilakukannya. b) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Materi Proses Daur Air Nugraheni (dalam Lantowa, 2010:16) menjelaskan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasil belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu 1) Faktor bioligis (jasmaniah).Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai
sesudah lahir.kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, dan anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yag teratur, olahraga serta cukup tidur. 2) Faktor psikologis, faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajara ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal – hal berikut : pertama, intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memamg berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang.Kedua, kemauan.Kemauan, dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan seseorang.Ketiga, bakat.Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang. 2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah 1) Faktor lingkungan keluarga. Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang . Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak – anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. 2) Faktor lingkungan sekolah, lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsikuen dan konsisten. 3) Faktor lingkungan masyarakat, seseorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya secara langsung berkaitan dengan lingkungan belajar siswa. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar
diantarannya adalah, lembaga – lembaga pendidikan nonformal, seperti : kursus bahasa inggris, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain – lain. Memperhatikan faktor – faktor diatas dapat di simpulkan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa baik dilihat dari faktor eksternal dan internal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat mencegah siswa dari penyebab – penyebab terhambatnya pembelajaran. c) Hasil Belajar Pada Materi Proses Daur Air Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar, kemampuan ini mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor, menurut Sudjana (Latowa, 2010 : 10). Terjadinya perilaku pada saat proses belajar, diamati pada perubahan perilaku pada saat proses belajar diamati pada perubahan perilaku siswa setelah dilakuka penilaian, oleh karena itu belajar merupakan proses yang kompleks. Dalam hal ini apabila pada materi proses daur air mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diharapkan maka hasil belajar siswa yang diharapkan telah mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Hakikat Media Audio Visual Dalam Proses Daur Air a) Pengertian Media Audio Visual Menurut Sukiyadi (dalam Herlina, 2012 : 7) bahwa media pengajaran macamnya, dari mulai media sederhana sampai yang komplek. Dilihat dari sifat atau jenisnya media dapat dikelompokkan menjadi : a. Media Visual Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.Jenis media inilah yang sering digunakan guru – guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran.Media visual ini terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals), dan media
yang
dapat
diproyeksikan
(projectedvisuals).Media
yang
dapat
diproyeksikan ini bisa berupa gambar diam (still pictures) atau bergerak (motion picture).
b. Media audio Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsangpikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk mempelajari bahan ajar. Contoh dari media audio adalah program kaset suara dan radio.Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan keterampilan mendengarkan. c. Media audio visual Media ini merupakan kombinasi antara audio dan visual atau biasa disebut dengan media pandang – dengar. Penggunaan media ini akan semakin lengkap dan optiman untuk menunjang kegiatan pembelajaran.Selain itu penggunaan media ini dalam batas tertentu dapat menggantikan peran dan tugas guru sebagai penyaji materi menjadi fasilitator belajar yang memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Berdasarkan pendapat di atas maka, media audio visual-lah yang sangat cocok untuk materi proses daur air, dimana siswa mampu melihat secara langsung tentang materi proses daur atau bahan ajar melalui media audio visual ini, sehingga membuat siswa lebih memahami materi tersebut dan akan tahan lama dalam benak mereka. b) Tujuan Media Audio Visual Winataputra (2003 : 5.9) merinci tujuan penggunaan media pembelajaran termasuk media audio visual sebagai berikut : 1) penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki tujuan tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, 2) media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa setiap komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan, 3) media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan dan bahan ajar, 4) media pembelajaran bukan berfungsi sebagai hiburan dengan demikian tidak diperkenankannya jika penggunaannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa
saja, 5) media pembelajaran bertujuan mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat, 6) media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kwalitas proses belajar mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi, 7) media pembelajaran meletakkan dasar – dasar yang konkrit untuk berfikir, karena itu dapat mengurangi terjadinnya penyakit verbalisme. Berdasarkan uraian diatas jelas menunjukan bahwa media pembelajaran termasuk media audio visual memiliki tujuan sangat jelas untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, sehingga mampu meletakkan dasar–dasar yang berpikir dan berimplikasi pada pencapaian tujuan pendidikan. c) Manfaat Media Audio Visual Dale (Usman 2002 : 108) mengemukakan bahwa bahan – bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal di atas maka manfaat media audio visual yakni dapat menimbulkan kegairahan belajar siswa dan mempermudah dalam menyampaikan dan menerima pembelajaran. d) Langkah – Langkah Penggunaan Media Audio Visual Pada Materi Proses Daur Air Tindakan yang akan dilakukan selama proses penelitian berlangsung dilakukan langkah - langkah sebagai berikut (a) Kegiatan awal yang meliputi 1) Menggali pengetahuan dan pemahaman siswa yang berhubungan dengan pembelajaran inovatif, 2) Memberikan ilustrasi contoh proses pembelajaran yang sering dilakukan guru terkait dengan pembelajaran inovatif, 3) Menarik perhatian peserta tentang arti penting materi pembelajaran inovatif. (b) Kegiatan inti : 1) Memberikan penjelasan tentang pengertian dan makna pembelajaran inovatif berdasarkan materi pelajaran, 2) Menampilkan materi daur air melalui media audio visual, 3) Melakukan Tanya jawab seputar materi, 4) Peserta menyelesaikan lembar kerja yang disiapkan, 5) Memperbaiki kesalahan siswa, (c) Kegiatan akhir yang meliputi 1) Membuat kesimpulan materi pembelajaran, 2) Melakukan
penilaian(lisan dan tulisan), 3) Pemberian tugas: menganalisis faktor – faktor yang menyebabkan siswa tidak mampu menjawab pertanyaan guru dengan baik dan benar. e) Keunggulan Dan Kelemahan Media Audio Visual Pada Materi Proses Daur Air Menurut Atoel (Usman, 2002 : 148) beberapa kelebihan media audio visual pembelajaran sama dengan pengajaran audio dan visual yaitu : a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata,tertulis atau lisan belaka). b. Mengatasi keterbatasan ruang,waktu, dan daya indera, seperti : 1) Obyek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model. 2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar. 3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan Time lapse atau High speed photografi. 4) Kejadia atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. 5) Obyekyang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lainnya. 6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lainnya) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lainnya. c. Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. Dari beberapa kelebihan media audio visual diatas, maka sangat tepat sekali audio visual digunakan dalam pembelajaran, selain dapat memvisualkan materi – materi yang bersifat absrak juga dapat membuat siswa merasakan pengalaman langsung dalam belajar.
Menurut Ronal Anderson (Antara, 2011 : 11) bahwa didalam media audio visual juga memiliki kelemahan yaitu : a.
pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan dua elemen yakni audio dan visual
b.
Membutuhkan keterampilan dan keterampilan dalam pembuatannya
c.
Relatif mahal
d.
Memerlukan keahlian khusus
f) Penerapan Media Audio Visual Pada Materi Proses Daur Air Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan),presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan). Materi proses daur aur ini sangat cocok dengan menggunakan media audio visual karena mereka bisa melihat secara langsung proses terjadinya daur air, dengan demikian proses penerapan media audio visual pada materi proses daur air yaitu bermula padaperencanaan, kemudian menjelaskan materi melalui audio
visual
pada proses
pembelajaran
untuk
mengembangkan
tujuan
pembelajaran, kemudian mengevaluasi. Dengan adanya evaluasi maka, hasil belajar pada materi proses daur air dengan menggunakan media audio visual akan meningkat. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a)
Hasil Tindakan Siklus I Kegiatan siklus I ini dilaksanakan pada hari kamis dan jumat tanggal 25
dan 26 April 2013 yang di ikuti oleh seluruh siswa kelas V yang berjumlah 36 Siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta hasil analisis dan refleksi. Adapun hasil tindakan siklus I diuraikan sebagai berikut ; 1) Pada siklus I terdapat 12 siswa atau 33% yang hasil belajarnya pada mata pelajaran IPA materi proses daur air sudah memenuhi kriteria ketuntasan
minimum. Sedangkan masih terdapat 24 siswa atau 67% yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan. 2) Hasil Evaluasi pada Siklus I menunjukan bahwa terdapat 12 siswa yang hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi daur air sudah memenuhi ketuntasan dan 24 siswa yang belum mencapai ketuntasan dari kriteria ketuntasan minimal. Adapun daya serap siswa pada siklus I ini yaitu sebesar 65% dan ketuntasan ini belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Terkait tingkat ketuntasan siswa yang menunjukan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi daur air di tampilkan pada diagram di bawah ini. Diagram 1. Diagram hasil belajar siklus I
33%
tuntas tidak tuntas
67%
Diagram tersebut menampilkan hasil belajar siswa pada siklus I, jelas terlihat diagram yang berwarna biru menunjukan 12 siswa yang tuntas pada materi daur air dengan capaian presentase 33%. Sedangkan
diagram yang
berwarna merah menunjukan 24 siswa yang belum tuntas dengan capaian presentase 67%. b)
Hasil Tindakan Siklus II Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013
yang di ikuti oleh siswa kelas V SDN 4 Telaga dengan jumlah 36 Siswa. Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta hasil analisis dan refleksi. Adapun Hasil tindakan siklus II adalah sebagai berikut;
1)
Pada siklus II terdapat 28 siswa atau 78% yang hasil belajarnya pada mata pelajaran IPA materi proses daur air sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Sedangkan masih terdapat 8 siswa atau 22% yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan.
2)
Hasil Evaluasi pada Siklus II menunjukan bahwa terdapat 28 siswa yang hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi proses daur air sudah memenuhi ketuntasan dan 8 siswa yang belum mencapai ketuntasan dari kriteria ketuntasan minimal. Adapun daya serap siswa pada siklus II ini yaitu sebesar 85,69%. Berdasarkan ketuntasan dan daya serap pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja pada penelitian ini sudah tercapai dengan presentase 85,69% atau sudah melebihi dari indikator kinerja yang ditetapkan yakni 70%. Terkait tingkat ketuntasan hasil belajar siswa materi daur air di buat dalam
bentuk diagram yang menunjukan presentase keberhasilan dari tindakan siklus II. Dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Diagram 2. Diagram hasil belajar siklus II
22% Tuntas Tidak Tuntas 78%
Diagram tersebut menampilkan hasil belajar siswa pada siklus II, jelas terlihat diagram yang berwarna biru menunjukan 28 siswa yang tuntas pada materi proses daur air dengan capaian presentase 78%. Sedangkan diagram yang berwarna merah menunjukan 8 siswa yang belum tuntas dengan capaian presentase 22%.
c)
Pembahasan Hasil penelitian menunjukan bahwa media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi proses daur air di kelas V SDN 4 Telaga Kabupaten Gorontalo setelah dikenai tindakan melalui Siklus I dan Siklus II. Capaian hasil belajar menunjukan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap tindakan yang diamati. Setelah diberi tindakan pada siklus I, terdapat 12 siswa atau 33% yang hasil belajarnya pada mata pelajaran IPA materi proses daur air sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimum sedangkan masih terdapat 24 siswa atau 67% yang hasil belajarnya belum mencapai kriteria ketuntasan, namun hasil belajar tersebut belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 70% dari jumlah keseluruhan siswa sehingga dilaksanakan tindakan siklus II. setelah diberikan tindakan ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar pun meningkat menjadi 28 siswa atau 78% dan dari hasil tindakan siklus II menunjukan capaian ketuntasan hasil belajar telah melebihi dari indikator kinerja yaitu 85,69%.
BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan siswa juga dapat meihat secara langsung proses daur air melalui media audio visual. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil penelitian tindakan yang telah dilaksanakan. Adapun hasil belajar siswa yang telah ditindaki pada siklus I dari 36 siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas berjumlah 12 siswa dengan persentase 33% dan yang memperoleh nilai dibawah 70 berjumlah 24 siswa atau persentase 67%, dengan daya serap 65%, setelah diadakan refleksi pada siklus II mengalami peningkatan hasi belajar dari 36 orang siswa, yang memperoleh nilai 70 ke atas berjumlah 28 orang dengan persentase 78% dan yang memperoleh nilai dibawah berjumlah 8 orang dengan persentase 22% dengan daya serap siswa memperoleh 86%. Dengan demikian media audio visual jika diterapkan pada mata pelajaran IPA khususnya materi proses daur air dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Billahi, Maslinda.2009. Penggunaan audio visual dalam pembelajaran. Makalah FMIPA UNG. tidak diterbitkan
menunjang
Budiningsih DR. C. Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Daryanto.2010.Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Mencapai Tujuan Pembelajaran.Yogyakarta : Gava Media
Dalam
Fazriah,Robiatul.2011. http://robiatulfazriah.blogspot.com/2011/05/media-audiovisual.html, (diakses tanggal 27 maret 2013) Herlina , Nina. 2012. Penggunaan Media Audio Visual. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0802711_chapter2.pdf. (diaskes 28 Maret 2013) Lantowa, Hanora. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Iv Pada Mata Pelajaran Ipa Melalui Ctl Di Sdn 2 Isimu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.skripsi.FIP UNG. tidak diterbitkan Lapono, nabisi, dkk. 2010. Bahan Ajar Cetak Belajar dan Pembelajaran 2 SKS. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional M. Basyirudin Usman. 2002. Media pembelajaran. Jakarta; Delia Citra Utama. Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta ; Raja Grofindo Persada. Rubianti,Astri.2012.http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1004404cha pter1.pdf. (diakses 27 Maret 2013) Sadiman, Arif S. 2003. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Siregar Eviline M.pd. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Ptoses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rosdakarya.
Sri Wasito.2010. penggunaan media belajar audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bumi dan alam semesta di kelas V SDN 2 Joho Purwantoro. http://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=17774
Winataputra, Udin S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud Proyek Peningkatan Mutu Guru Kelas SD Serata D-II.