1
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS II SDN 18 TIBAWA KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Melisa Hasan¹, Asni Ilham², Gamar Abdullah³
1 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (Melisa Hasan¹) email:
[email protected] 2 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (Asni Ilham²,) email: 3 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (Gamar Abdullah³) email: ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa di Kelas II SDN 18 Tibawa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling random. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 siswa pada kelas eksperimen. Pengambilan data menggunakan instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan realiabilitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Analisis data menggunakan SPSS, data hasil perhitungan rata-rata pretest diperoleh hasil thitung sebesar 7,435, sedangkan ttabel pada taraf signifikan 5% sebesar 2,021. Maka dapat dikatakan bahwa thitung >ttabel. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas II. Kata kunci : Media Audio Visual, Hasil Belajar ABSTRACT The aims of this research to know is influence to use of audio visual media towards learning outcomes of student of 2nd Class of SDN 18 Tibawa. This research is experimental research design with one group pretes posttest design. Sampling was done by techniques sampling random. This samples included 24 students in the experimental class. Retrieving data using achievement test multiple choice that has been tested for validity and reliability. The hypothesis of this study is that there is the influence to use of audio visual media towards learning outcomes of students. Data analysis using SPSS, data from the calculation of average pretest result obtained tcount of 7,435, while ttable at 5% significance level of 2,021. It can be said that tcount > ttable. This shows that there are significant of use audio visual media on learning outcomes of students. Keywords : Media Audio Visual, Learning Outcomes.
2
1. PENDAHULUAN Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan supaya siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial budaya. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada terjadinya interaksi antara siswa, guru, sarana, dan aspek lingkungan yang terkait untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Kompetensi akan tercapai dengan maksimal ketika semua komponen terpenuhi sesuai dengan fungsinya masing-masing, termasuk di dalamnya penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat penting. Hal utama yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar yaitu penggunaan media pembelajaran yang tepat, karena media dapat merangsang siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Sehingga lebih meningkatkan kualitas pendidikan melalui penguasaan siswa terhadap pelajaran yang mereka terima. Secara formal keberhasilan pembelajaran dapat diketahui melalui hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru yang dilakukan di SDN 18 Tibawa. Ketika proses pembelajaran berlangsung siswa kurang memberikan respon dalam mengikuti pembelajaran. Terutama untuk siswa yang masih duduk di kelas II ini, mereka lebih cenderung bermain saaat pembelajaran berlangsung. Hal ini dipengaruhi kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Saat mengajar guru kurang menggunakan media, sehingga menyebabkan siswa tidak serius mengikuti pembelajaran. Khususnya
untuk siswa kelas II guru harus lebih kreatif dalam mengajar, agar dapat merangsang mereka untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran sehingga mereka akan berhasil dalam belajarnya. Penggunaan media ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar akan sangat membantu kelancaran, efektivitas, dan efesiensi pencapaian tujuan. Berbeda halnya dengan penggunaan media di SDN 18 Tibawa masih terbatas atau masih sangat minim dan tidak menarik serta belum menerapkan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan media audio visual. Media audio visual dapat memperngaruhi hasil belajar siswa. Adanya media audio visual ini siswa akan lebih mudah untuk merespon dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Jika dalam pembelajaran menggunakan media audio visual maka hasil belajar siswa akan meningkat, karena dalam penerapan media audio visual sangat berpengaruh terhadap daya ingat siswa. Siswa akan lebih lama mengingat materi pembelajaran jika menggunakan media audio visual. Sehingga penggunaan media pembelajaran audio visual menjadi salah satu alternatif guru untuk meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan tersebut diupayakan melalui penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat mencapai tujuan pedidikan. Maka diperlukan pemilihan media yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas II SDN 18 Tibawa Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo”. Berdasarkan beberapa identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN 18 Tibawa”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual yang berupa video terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN 18 Tibawa. 2. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Hakekat Media Pembelajaran Audio Visual 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Sebagaimana dijelaskan oleh Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2013:3), bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Djamarah dan Zain (2006:121), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran disebut juga sebagai proses belajar mengajar. Pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara guru, siswa, dan materi yang dipelajari atau bahan ajar.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sanjaya (2008:26), bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Sebagai suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersamasama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan perilaku siswa baik perubahan perilaku dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar (Arsyad, 2013:10). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran terdiri atas kata media dan pembelajaran. Media adalah ’perantara’, ’pengantar’ atau alat bantu, sedangkan pembelajaran adalah interaksi antara siswa dan guru yang juga disebut dengan proses belajar mengajar. Jadi media pembelajaran adalah suatu alat bantu atau perantara yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa agar dapat memahami pelajaran yang diberikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hamalik (dalam Rusman, 2012:164), fungsi media pembelajaran yaitu :
4
a. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif. b. Penggunaan media merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. c. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. d. Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh guru dalam kelas. e. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan. Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2013 :15), mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. 1) Ciri Fiksatif (Fixative property) 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) 3) Ciri Distributif 2.1.2 Pengertian Media Audio Visual Menurut Asyhar (2012:45), media pembelajaran terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya yaitu : a. Media audio, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan semata-mata dari siswa. Beberapa media visual, antara lain : a) media cetak seperti buku, modul, jurnal, peta, gambar dan poster, b) model dan prototipe seperti globe bumi, dan c) media realita alam sekitar dan sebagainya. b. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran siswa. Pesan dan informasi yang
diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti berbahasa lisan, katakata dan lain-lain. Sedangkan pesan nonverbal adalah dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, bunyi tiruan dan sebagainya. Contoh media audio yang umum digunakan adalah tape recorder, radio, dan CD player. c. Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Contoh media audio visual adalah film, video, program TV dan lain-lain. Dari penjelasan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Media audio visual selain dapat dilihat juga dapat didengar oleh siswa sehingga mempermudah siswa untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. 2.1.3
Manfaat Media Audio Visual Media pada mulanya dikenal sebagai alat peraga atau alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar atau yakni yang memberikan visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, dan mudah dipahami. Levie dan Lanz (dalam Arsyad, 2013 : 18), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu : 1) 2) 3) 4)
Fungsi Atensi Fungsi Afektif Fungsi kognitif Fungsi kompensatoris
5
2.1.4
Kelebihan Media Audio Visual Kelebihan atau kegunaan media audio visual menurut Prilian (2014) yaitu memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka) dan mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas gambar, film bingkai, film atau video, objek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar dan juga kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal serta konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dll) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dll Kelemahan Media Audio Visual Kelemahan media audio visual menurut Prilian (2014) yaitu media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap ditempat dan membutukan sarana dan prasarana pendukung, seperti listrik, kabel cok, dll dan apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.
Belajar menurut Arsyad (2013:1), adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu melalui suatu pengalaman.
2.1.5
Penggunaan media audio-visual dalam kegiatan belajar mengajar melibatkan indera pendengaran dan penglihatan. Menurut arsyad (2005 :30) pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang peyerapannya melalui pendidikan dan pendengar serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau symbol-simbol yang serupa. a. Televisi b. Video 2.2 Hakekat Hasil Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar
2.2.2
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai materi yang sudah diajarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Purwanto (2014:54), hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Rusman (2012:123), hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu dasar yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru dan diukur melalui suatu evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat kembali apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai dan telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.
6
2.2.3 Tujuan Pendidikan dan Hasil Belajar Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal, sedang hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya. Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar (Purwanto, 2009:46). Sedangkan menurut Fathurrohman dan Sobry (2007:75), sejauh mana siswa menyerap materi yang disajikan dapat diperoleh informasinya melalui evaluasi hasil belajar. Hasil belajar merupakan komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan. 2.2.4 Faktor-faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi (dalam Rusman, 2012:124) meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu : a. Faktor Internal 1. Faktor Fisiologis 2. Faktor Psikologis 2.3 Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingkat SD sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir konkrit, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu siswa dalam memahami konsep tertentu
yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Ketidakmampuan guru menjelaskan sesuatu bahan itulah dapat diwakili oleh peranan media (Djamarah dan Zain, 2006:137). 2.4 Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian mengenai media audio visual sebelumnya sudah diteliti oleh Andre Christian (2013) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Menggiring Bola di Kelas V SD Subsidi Sibale”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual memiliki pengaruh untuk meningkatkan kemampuan dalam menggiring bola. Hal ini dibuktikan dengan penerapan media audio visual sebagai media yang mampu meningkatkan kemampuan belajar secara signifikan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menguji cobakan media audio visual untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SD Negeri 18 Tibawa. Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Andre Christian adalah sama-sama menggunakan media audio visual. Perbedaannya yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Andre Christian, yang dilihat dari penerapan media audio visual adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggiring bola. Sedangkan pada penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 18 Tibawa. 2.5 Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas II masih kurang. Hal ini terjadi karena guru kurang menggunakan media pembelajaran yang efektif. Sehingga hal
7
ini menyebabkan siswa kurang memahami materi yang diajarkan. Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan media audio visual. Dalam penelitian hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional. 2.6 Hipotesis Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : H0 : Tidak terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SD Negeri 18 Tibawa. H1 : Terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SD Negeri 18 Tibawa. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti melakukan uji t dengan program SPSS 18.0 for windows menggunakan independent sample test dengan taraf signifikansi 0,05. Hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: H0 diterima jika thitung < ttabel H1 diterima jika thitung > ttabel Berdasarkan hasil dari uji t hitung yakni sebesar 7,435 dan t tabel 2,021. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan thitung > ttabel atau 7,435 > 2,021. Dengan hasil ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf signifikansi 95% dengan α 0,05. 3. METODE PENELITIAN Latar penelitian merupakan tempat dan waktu di mana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh informasi atau data yang berguna untuk pemecahan yang sesuai dengan rumusan
masalah. Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 18 Tibawa pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Lokasi sekolah ini terletak di Desa Motilango Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Jumlah guru di SDN 18 Tibawa yaitu berjumlah 9 orang dengan 2 orang PNS dan 7 orang lainnya guru tidak tetap (honorer). Sekolah ini memiliki bangunan berbentuk L yang terdiri dari 5 ruang belajar dan 1 ruang guru, serta 1 ruang perpustakaan, dalam sekolah ini kelas II akan digunakan oleh peneliti sebagai objek penelitian. Di sekolah ini kelas II masuk setelah kelas I keluar (bergantian). Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan ruang kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama 12 minggu dimulai pada bulan April 2015 sampai bulan Juni 2015. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pre experimental dengan rancangan One Group Pretest and Posttest Design. Dalam desain penelitian ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah diberikan perlakuan. Hal pertama dalam pelaksanaan eksperimen ini dilakukan dengan memberikan tes kepada subjek yang belum diberi perlakuan disebut dengan pretes (O1). Kemudian diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual (X). Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media, kegiatan akhir dari penelitian ini berupa pemberian posttest untuk melihat hasil belajar setelah diberikan perlakuan terhadap siswa (O2). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:60). Sedangkan menurut Somantri dan Muhidin (2006:27), variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel yang
8
perlu diperhatikan, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel (dependen) terikat (Sugiyono, 2010:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media audio visual, dalam hal ini kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan media pembelajaran audio visual. Sebagiamana yang dijelaskan oleh Sugiyono (2010:61), bahwa variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Sedangkan menurut Somantri dan Muhidin (2006:62), populasi merupakan keseluruh elemen, atau unit elementer, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri 18 Tibawa yang berjumlah 24 orang siswa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Somantri dan Muhidin (2006:63), sampel adalah sebagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Jadi sampel yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SDN 18 Tibawa berjumlah 24 siswa. Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes merupakan serangkaian pertanyaan. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Tes terdiri dari pretest atau tes yang dilakukan di awal pembelajaran yang fungsinya untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, dan posttest adalah tes yang dilakukan di akhir pembelajaran yang fungsinya untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media audio visual dalam pembelajaran. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur. Data yang valid dihasilkan dari instrument yang valid (Widoyoko, 2009:128). Reliabilitas adalah ketepatan atau keajengan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, instrument tes dikatakan dapat dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila diteskan berkali-kali (Widoyoko, 2009:144). Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji kenormalan menurut Sudjana (2005: 466) menggunakan uji liliefors. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro wilk dengan taraf signifikan 0,05. Uji normalitas menggunakan uji Shapirowilk dengan taraf signifikan 0,05. Hasil pengujian dari normalitas data digunakan dalam menentukan pemilihan statistik uji yang akan digunakan pada pengujian hipotesis penelitian. Nilai rata-rata pretest dan posttest diuji dengan menggunakan statistik uji t.
9
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui validitas atau ketepatan instrument sola/tes yang akan digunakan untuk instrumen penelitian. Tujuan dilakukannya validitas ialah agar instrumen tes yang digunakan valid atau tidak sehingga tes tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Tes yang diuji menggunakan software SPSS 18.0 for windows adalah tes objektif berjumlah 25 soal yang diberikan kepada 19 siswa kelas III SDN 2 Suwawa. Setelah diuji dengan software SPSS 18.0 for windows hasilnya adalah dari 25 soal yang diberikan 20 soal yang valid dan 5 soal yang dinyatakan gugur atau tidak valid. Hasil uji validitas tes yang di hitung menggunakan software SPSS 18.0 for windows dapat dilihat pada lampiran 3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas tes digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui konsistensi alat ukur/tes, apakah alat ukur/tes yang digunakan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Dari hasil uji validitas soal yang dinyatakan valid ada 20 soal, maka dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah 20 soal yang telah valid mempunyai konsistensi sebagai alat ukur, dan hasil dari 20 soal tersebut lulus pada uji reliabilitas. Dengan tingkah reliabilitas sebesar 0,949 sedangkan nilai r tabel dengan interval kepercayaan 95% yaitu sebesar 0,456 yang berarti 20 butir soal tersebut reliabel. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini one group pretest posttest design. Eksperimen dilaksanakan terhadap satu kelompok tanpa kelompok pembanding dengan memberikan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) kepada subjek penelitian. Adapun kelompok yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah siswa kelas II SDN 18 Tibawa yang berjumlah 24 siswa. Pengumpulan data penelitian dilakukan sebanyak dua kali pada langkah pertama yaitu melakukan tes awal (pretest). Tes ini dilakukan untuk mengetahui skor siswa sebelum diberi perlakuan (treatment). Setelah dilakukan tes awal, langkah selanjutnya memberikan perlakuan (treatment), dalam hal ini perlakuannya adalah pembelajaran tematik kelas II dengan menggunakan media audio visual. Setelah perlakuan selesai dilakukan, selanjutnya memberikan tes akhir (posttes). Data yang diolah dalam penelitian ini ada adalah data yang bersifat kuantitatif yaitu data hasil tes awal (pretets) dan tes akhir (prosttest). Dalam pengolahan data peneliti mengolahanya menggunakan bantuan software SPPS 18.0 for windows. Dari hasil tes awal (pretest) nilai rata-rata 46,66 dengan nilai minimum 15 dan nilai maksimum 80. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual diadakan tes akhir (posttest). Hasil posttest nilai rata-rata 76,45 dengan nilai minimum 45 dan nilai maksimum 100. Setelah dianalisis hasil dari uji t, nilai t hitung adalah 7,435 dan t tabel adalah 2,021 dengan kriteria pengujian H0 ditolak jika thitung > ttabel (H0 : tidak ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa). Hasil dalam penelitian ini adalah 7,435 > 2,021 maka H0 ditolak,
10
artinya terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil pretest 46.66 dan posttest 76.45, artinya nilai rata-rata pretest lebih rendah dari nilai rata-rata posttest. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN 18 Tibawa. Hasil Pengujian Analisis Dekripif Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa kelas II SDN 18 Tibawa, didapatkan skor hasil pretest dan posttest hasil belajar, yang diperoleh dari 20 soal. Skor diberikan sesuai dengan banyaknya jumlah jawaban yang benar yang dijawab oleh siswa. Setiap satu soal yang dijawab benar diberi skor satu (1), dan untuk jawaban yang salah diberi skor nol (0). Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS 18.0, maka terlebih dahulu dilakukan analisis data berupa uji normalitas data baik hasil pretest maupun posttest.
signifikasi pretest kelas eksperimen adalah 0,590. Dalam hal ini signifikasi dari pretest lebih dari 0,05 yang berarti bahwa pretest berdistribusi normal. Sedangkan berdasarkan hasil output normalitas posttest dengan menggunakan uji Shapiro-wilk pada tabel didapatkan hasil dengan nilai signifikan pada kolom signifikasi posttest adalah 0,342. Dalam hal ini signifikasi dari posttest lebih dari 0,05 yang berarti bahwa posttest berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam suatu penelitian merupakan hal yang paling penting karena diperlukan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Pengujian hipotesis penelitian ini uji t mengunakan software SPSS 18.0 for windows menggunakan independent sampel test dengan taraf signifikan 0.05, hipotesis dapat di rumuskan sebagai berikut : H0 diterima jika thitung < ttabel H1 diterima jika thitung > ttabel Keterangan :
Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil perhitungan normalitas data dengan menggunakan software SPSS 18.0 for windows dengan taraf signifikan 0,05 dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil output normalitas mengunakan uji Shapiro-wilk. Alasan peneliti melihat nilai signifikan pada Shapiro-wilk karena disesuaikan dengan jumlah responden yang digunakan yaitu apabila jumlah responden di bawah 50 responden maka yang dilihat adalah hasil signifikan pada kolom Shapirowilk. Pada tabel hasil yang didapatkan dengan nilai yang signifikan pada kolom
H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas II. H1 = Terdapat pengaruh pengunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas II. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak. Hasil perhitungan mengunakan SPSS 18.0 dapat dilihat pada lampiran 6. Berdasarkan perhitungan melalui software SPPS 18.0 for windows
11
hasilnya menunjukan Thitung > dari Ttabel . Dimana t hitung sebesar 7,435 dan t tabel 2,021. Hasil pengujian yang diperoleh 7,435 > 2,021, dengan hasil ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima dengan taraf signifikan 95 %. Pembahasan Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan media audio visual lebih banyak menekankan kepada cara belajar siswa aktif dengan memperhatikan proses pencapaian hasil belajar. Tugas guru tidak lagi hanya memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi yang membuat siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dimana peneliti bertindak sebagai guru dalam pembelajaran menggunakan media audio visual pada siswa kelas II SDN 18 Tibawa dengan jumlah sampel sebanyak 24 orang siswa. Adapun permasalahan yang diteliti yaitu apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Dengan desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretestposttest design. Pengumpulan data dilakukan meliputi tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes awal (pretest) dilakukan sebelum memberikan perlakuan. Setelah itu diberikan perlakuan dimana perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran audio visual pada kelas II dengan tema Lingkungan yang dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan pelaksanaannya pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 dan Jumat tanggal 15 Mei 2015, kemudian baru diberikan tes akhir (posttest).
Ditunjukkan dari hasil uji t menggunakan software SPSS 18.0 for windows diperoleh nilai thitung = 7,435 > ttabel = 2,021 hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan setelah siswa dibelajarkan menggunakan media audio visual. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis yang telah diuji t dengan menggunakan software SPSS 18.0 for windows, dihasilkan bahwa hipotesis diterima. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN 18 Tibawa. Penerapan media audio visual disesuaikan dengan kondisi sekolah yang dijadikan objek penelitian dimana sekolah tersebut belum menggunakan media audio visual ketika melakukan proses belajar mengajar, hal ini diharapkan dapat menjadi awal digunakannya media audio visual di kelas II sebagai kelas tematik. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual sangat mudah dipahami oleh siswa karena siswa dapat melihat dan menyimak langsung materi yang ditayangkan melalui audio visual yang berupa video. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual merupakan salah satu dari banyak cara atau metode pembelajaran yang bervariasi, dikatakan bervariasi karena siswa sebelumnya hanya mengenal media yang berupa gambar saja. Akan tetapi dengan adanya media audio visual ini maka siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran karena materi yang terdapat di dalamnya bukan hanya gambar saja namun juga terdapat gambar, suara dan gerak yang dikenal dengan media audio visual. Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas II dengan menggunakan media audio visual berbeda dari sebelumnya karena ini pertama kali siswa belajar dengan
12
menggunakan media audio visual. Sehingga media audio visual sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di Kelas II SDN 18 Tibawa. Hasil dalam penelitian ini adalah 7,435 > 2,021 maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil pretest 46.66 dan posttest 76.45, artinya nilai rata-rata pretest lebih rendah dari nilai rata-rata posttest. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa di kelas II SDN 18 Tibawa. 6. REFERENSI Aqib Zainal. 2013. Model – model, Media, Strategi Pembelajaran Konsektual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya Arikunto, Suharsini. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Bola Di Kelas V SD Subsidi Sibale. Pontianak Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah B.S, A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Fathurrohman & Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep umum & Konsep Islam. Bandung : Refika Aditama Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta Sanjaya Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Somantri A, A.S Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia
Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : RadjaGrafindo
Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya
Asyhar Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Budingsih A.C. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Uno B Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Christian Andre. 2013. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Menggiring
Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
13