PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN (SBK) KELAS IV MIN GUNTUR KABUPATEN DEMAK
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah
Oleh: HIMATUN NAFIAH NIM: 073911009
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Himatun Nafiah
Nim
: 073911009
Jurusan/Program Studi
: PGMI
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
ii
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul :PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN (SBK) KELAS IV MIN GUNTUR KAB. DEMAK Nama : Himatun Nafiah NIM : 073911009 Jurusan : PGMI Program Studi : PGMI telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semarang, 20 Juni 2012
Penguji I,
DEWAN PENGUJI Penguji II,
H. Fakrur Rozi, M.Ag. NIP :19691220 199503 1001
H. Amin Farih, M.Ag. NIP : 19710614 200003 1002
Penguji III,
Penguji IV,
Andi Fadlan, S.Si. M.Sc. NIP : 19800915 200501 1006
Joko Budi Poernomo, M.Pd NIP : 19760214 200801 1011
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Hj. Sukasih, M.Pd. NIP : 19570202 199203 2 001
Syamsul Ma’arif, M.Ag. NIP :19741030 200212 1002
iii
iv
v
ABSTRAK Judul
: Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Seni Budaya dan Ketrampilan (SBK) Kelas IV MIN Guntur Kabupaten Demak Penulis : HimatunNafiah NIM : 073511025
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen berdesain “Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design”, dilaksanakan pada kelas IV di MIN Guntur Demak. Adapun teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 20 anak, dan kelas IV A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 20 anak.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasidan tes.Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama peserta didik kelas IV di MIN Guntur Demak. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberi pembelajaran dengan media audio visual sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian ini sebagai berikut: Analisis data tahap awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan dua rata-rata. Untuk uji homogenitas diperoleh =1,3131 dan =2,526 dapat disimpulkan bahwakedua kelompok mempunyai varians yang sama. Sedangkan pada uji kesamaan dua rata-rata diperoleh
= -1,955dan
= 1,69, Sehingga di
ketahui = -1,955< = 1,69. Berdasarkan uji persamaan dua rata-rata (uji t)kemampuan peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan dua rata-rata. Untuk perhitungan homogenitas diperoleh Fhitung = 1,0940 dan Ftabel = 2,526, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Kemudian untuk uji perbedaan dua rata-rata diketahui besarnya thitung= 3,098>ttabel = 1,69 dengan rata-rata kelas eksperimen adalah 68,25 dan besarnya rata-rata kelas kontrol adalah 60,75. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual terdapat pengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV A MIN Guntur Demak.
vi
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak, terutama kepada: 1. Dr. Suja’i M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Dosen pembimbing Dr. Hj. Sukasih, M.Pd. dan SyamsulMa’arif, M.Ag yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi. 3. Kepala Sekolah MIN Guntur, H. Muhamad Dahlan, M. Pd.I yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MIN Guntur. 4. Guru pengampu bidang studi SBK MIN Guntur Bapak Suwardi yang memberikan banyak arahan dan informasi selama proses penelitian. 5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 6. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis. 7. Bpk. Amnan Muqoddam dan Ibu Rofiqotul Makiyah selaku pengasuh ponpes putri Al-Hikmah yang selalu penulis takdzimi. 8. Ayahanda Fahrur Rozi dan Ibunda Mukholifah yang telah memberikan segalanya untukku, baik materi, doa, motivasi, kasih sayang, ilmu dan bimbingan, yang tak kan dapat penulis ganti dengan apapun. 9. Adik-adikku de’ iim dan de’ mucham yang selalu memberikan motivasi dan doa untukku. 10. Sahabat-sahabat yang selalu setia menemani dalam susah dan senang (Nita, Ainun, Aji, Shihab, Eva,mz nadhif, de’ hasna). 11. Teman-teman PGMI ’07 seperjuangan (alex, nana, tari, ali, ihsan, mznadhif).
vii
12. Keluarga besar an-nada (nok wilda, iis, mif, ubah, tsani, umi, hana, lutfi, ana, sri,ida ). 13. Teman-teman seperjuangan di pondok fida, lutfi, muyas, khofsoh, nisa’ dan teman-teman semua di ponpes Al-Hikmah Tugurejo Semarang yang memberi warna dalam hari-hari penulis. 14. Teman-teman KKN posko 32(mz Supri, gus sidqi, satria, rouf, mbae, hikam, ihwan, bunda, mb heni, mb fatma)yang telah memberiku arti kebersamaan. 15. Keluarga besar RACANA Walisongo yang telah memberiku banyak pengalaman. 16. Teman-teman yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 25 Mei 2012 Penulis
Hmatun Nafiah NIM : 073911009
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................
ii
PENGESAHAN .............................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING ..................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...................................................................................
vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................
5
C. Manfaat Penelitian ............................................................
5
: LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ..................................................................
7
B. Kerangka Teoritik .............................................................
8
1. Pengertian Belajar .....................................................
8
2. Tujuan Belajar ........................................................... 10 3. Hasil Belajar .............................................................. 11 4. Tes Hasil Belajar ....................................................... 17 5. Media Audio Visual .................................................. 17 6. Seni Budaya dan Keterampilan ................................. 22 7. Penerapan Media Audio Visual ................................. 26 8. Pengaruh Media Audio Visual
terhadap Hasil
Belajar SBK. .............................................................. 31 C. Rumusan Hipotesis .......................................................... 32 BAB III
: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................. 33 B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 33
ix
C. Populasi dan Sampel penelitian ........................................ 34 D. Variabel Penelitian ........................................................... 35 E. Desain Penelitian .............................................................. 36 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 38 G. Teknik Analisis Data ....................................................... 38 BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Umum Sekolah......................................................... 46 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................... 48 C. Analisis Data .................................................................... 51 D. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 57 E. Keterbatasan Penelitian .................................................... 58
BAB V
: PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 60 B. Saran-saran ....................................................................... 60 C. Penutup ............................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Data nilai pre test kelas eksperimen............................47
Tabel 2
Data nilai pre test kelas kontrol..................................48
Tabel 3
Data nilai post test kelas eksperimen..........................49
Tabel 4
Data nilai post test kelas kontrol................................50
Tabel 5
Daftar nilai frekuensi kelas eksperimen......................51
Tabel 6
Daftar nilai frekuensi kelas kontrol............................52
Tabel 7 Hasil uji normalitas pre test........................................52 Tabel 8
Hasil uji normalitas post test.....................................54
Tabel 9 Data tabel sumber data untuk uji t...............................55
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagan penelitian...........................................................36
xii
Lampiran
1
DAFTAR LAMPIRAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol.....1
Lampiran
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen...............................................................7
Lampiran
3
Daftar Peserta Didik Kelas IVA..........................................13
Lampiran
4
Daftar Peserta Didik Kelas IV B.........................................14
Lampiran
5
Kisi-kisi tes Psikomotorik..................................................15
Lampiran
6
Data Nilai Pre Test Kelas Kontrol.......................................16
Lampiran 7
Data Nilai Pre Test Kelas Eksperimen................................17
Lampiran 8
Lembar Hasil Penilaian Tes Psikomotorik Kelas Eksperimen..............................................................18
Lampiran
9
Lampiran 10
Lembar Hasil Penilaian Tes Psikomotorik Kelas Kontrol......19 Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Kontrol...........................20
Lampiran
11 Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen.....................22
Lampiran
12 Uji Homogenitas Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen.........24
Lampiran
13 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen...........................................26
Lampiran
14
Uji Normalitas Nilai Posttes Kelas Kontrol..........................30
Lampiran
15
Uji Normalitas Nilai Posttes Kelas Eksperimen....................33
Lampiran
16
Uji Homogenitas Akhir Kelas Kontrol dan Eksperimen........35
Lampiran
17
Uji Perbedaan Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen .......37
Lampiran
18
Daftar Tabel Chi Kuadrat ..................................................39
Lampiran
19
Daftar Z-tabel ...................................................................40
Lampiran
20
Daftar T-Tabel ..................................................................41
Lampiran
21
Daftar F-Tabel...................................................................42
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah guru dan peserta didik. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus membimbing peserta didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang yang dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut guru disamping harus memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, guru dituntut mengetahui secara tepat posisi pengetahuan peserta didik pada awal(sebelumnya)mengikuti pelajaran tersebut. Selanjutnya berdasarkan media yang dipilihnya guru diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan secara efektif. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keberhasilan dalam menerima informasi. Media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik pada proses belajar mengajar.1 Dengan menggunakan media pembelajaran tidak terkesan membosankan bagi siswa, karena siswa tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru tetapi dengan menggunakan media pembelajaran siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran yang disampaikan dan siswa akan terdorong motivasi belajarnya serta memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Oemarhamalik mendefinisikan media adalah sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran sekolah.2 Sedangkan Audio visual adalah suatu
1
Usman M. Basyaruddin dan asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), cet I, hlm. 13 2
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm 125
1
peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.3 Media audio visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Media pembelajaran juga merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian sendiri. Keberadaan media tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran SBK. Hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan tersebut menyangkut domain kognitif, afektif dan psikomotorik.4 Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Hasil belajar ini dapat dilakukan dengan mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Dalam proses perubahan ini siswa mempunyai peranan penting dalam perubahan tingkah lakunya, sebab guru sebagai pendidik hanya berusaha bagaimana siswanya mengalami perubahan baik tingkah laku maupun dari sisi intelektualitasnya. Lebih khusus pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan yang merupakan bidang studi yang berkenaan dengan seni, sosial dan budaya. Pada bidang studi ini proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan pola pembelajaran konvensional yang cenderung menggunakan metode ceramah. Pendekatannya pun masih menggunakan pendekatan penanaman nilai, yaitu
3
MulyonoAbdur Rahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta: 1999)hlm 89 4
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 49.
2
pendekatan pengalaman yang hanya memberikan pemahaman tentang seni dan budaya kepada siswa. Pengalaman pembelajaran seperti di atas menumbuhkan pemikiran baru bagaimana merancang sebuah pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Muncul suatu gagasan untuk berkolaborasi mencari solusi masalah diatas untuk menemukan cara bagaimana mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Bagaimana memanfaatkan kemampuan tersebut agar mereka terus termotivasi dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Pendidikan seni budaya dan ketrampilan yang diberikan pada sekolah karena memiliki peranan yang sangat penting dalam kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai tingkat kecerdasan yang optimal. Kecerdasan anak tidak hanya dapat dilihat dari seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki namun juga bagaimana siswa mampu mengekspresikan melalui seni dan ketrampilan. Hal tersebut
karena
masing-masing
individu
mempunyai
perbedaan
dalam
kecerdasannya. Dalam multiple intelegensia ada delapan macam kecerdasan antara lain interpersonal, intra personal, kinestetik, spasial, dll. Seni budaya dan ketrampilan adalah salah satu mata pelajaran yang memfasilitasi anak untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik. Dalam standar pendidikan nasional SBK dibagi menjadi tiga macam yaitu seni rupa, seni tari, dan seni musik. Peserta didik pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah kelas IV, berada dalam masa-masa peralihan dari masa anak usia dini ke masa anak-anak. Pada masa ini anak dalam masa keemasan (Golden Age) dimana seluruh kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) berkembang luar biasa. Dalam kondisi ini pula anak mampu berfikir secara utuh (holistik) dan konkrit (nyata) sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh peserta didik. Dalam masa ini anak belum mampu berfikir secara terpisah atau terkotak-kotak dan abstrak. Peserta didik dalam masa harus melihat karakter yang ada dalam diri mereka agar potensi mereka dapat berkembang dengan optimal. Perlu dipahami juga bahwa anak usia Madrasah Ibtidaiyah bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini. Oleh karenanya dibutuhkan suatu pembelajaran yang sesuai untuk karakteristik peserta didik itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena anak
3
adalah calon generasi penerus dimana potensinya harus dikembangkan secara optimal. Pencapaian tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar merupakan tugas utama seorang pendidik. Salah satunya dengan menggunakan media audio visual sebagai strategi pembelajaran yang aktif, kreatif,efektif, dan menyenangkan adalah suatu strategi pembelajaran yang diharapkan sesuai bagi pembelajaran SBK di Madrasah Ibtidaiyyah. Dalam jurnal penelitian karya Sehat Simatupang dan Junita, Jurusan Fisika FMIPAUnimed, dengan judul Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Binjai, jurnal penelitian 2008. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X SMANBinjaiT.A 2007/2008.5 Dalam jurnal penelitian karya SaptoHaryoko, dengan judul Efektifitas pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran, jurnal penelitian 2009. Berdasarkan hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa .6 Dari hasil penelitian karya Sehat Simatupang dan SaptoHaryoko diatas dapat dijadikan sebagai acuan, bahwasanya dengan menggunakan media audio visual dapat berpengaruh positif dan perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, diharapkan dengan penggunaan media audio visual dapat membantu proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa di sekolah, khususnya dalam hal ini adalah mata pelajaran SBK. Dengan pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “HURAGNEP PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN (SBK) KELAS IV MIN GUNTUR KABUPATEN DEMAK”.
5 6
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42097277.pdf.diakses kamis,29-12-2011,21:23
http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/viewFile/347/249. 2011,21:16
diakses
kamis,29-12-
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar Seni Budaya dan Keterampilan?
C. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dan hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi peserta didik a. Peserta didik dapat mengembangkan pemahaman konsep pelajaran, yang pada akhirnya memperoleh hasil belajar yang optimal; b. Peserta didik dapat lebih mudah memahami materi gerak tari daerah lain 2. Manfaat bagi guru a. Sebagai alernatif bagi guru untuk memilih media pembelajaran yang variatif, sehingga siswa termotivasi dalam belajar; dan b. Dengan penggunaan media ini, diharapkan guru dapat mengetahui kemampuan masing-masing peserta didik. 3. Manfaat bagi sekolah, adalah penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran SBK sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran SBK. 4. Manfaat bagi peneliti a. Untuk sarana belajar dan mengembangkan potensi yang didapat di bangku perkuliahan kedalam kegiatan pembelajaran SBK. b. Untuk mengetahui kondisi lingkungan pembelajaran SBK di MIN Guntur Kabupaten Demak c. Untuk mengembangkan media audio visual dalam Pembelajaran SBK di MIN Guntur Kabupaten Demak d. Untuk mengetahui pengaruhmedia audio visual dalam pembelajaran SBK terhadap hasil belajar peserta didik MI kelas IV MI Negeri Guntur Kabupaten Dema
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian mengenai pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar Seni Budaya dan Keterampilan kelas IV MIN Guntur Kabupaten Demak, telah banyak dilakukan oleh penulis sebelumnya terdapat beberapa kajian yang telah membahasnya namun berbeda kajian diantaranya penulis menemukan beberapa karya ilmiah, diantaranya : Pertama, skripsi karya Mizan TaufiqurRahman 073111433 dengan judul Pengaruh Pemanfaatan Media Audio Visual terhadap Kompetensi swsis Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MI NasyrulUlum 2 BrakasKlambu Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009” . skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo , 2009. Dalam penelitian skripsi ini beliau menggunakan metode kuesioner, interview, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan media audio visual dengan upaya meningkatkan kompetensi siswa MI Nasyrul Ulum 2 Brakas Klambu Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009, ditunjukkan dengan koefisien korelasi rxy= 0,662. Sehingga didapatkan pada taraf signifikan r t (0,05) =0,250 dan taraf signifikansi rt(0,01) = 0,325 karena r0>rt maka hasilnya siknifikan.7 Kedua,jurnal penelitian karya Sehat Simatupang dan Junita, Jurusan Fisika FMIPAUnimed, dengan judul Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Binjai, jurnal penelitian 2008. Dalam jurnal penelitian ini beliau menggunakan metode tes dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X SMAN Binjai T.A 2007/2008.
7
Mizan Taufiqurrahman, Pengaruh Pemanfaatan Media Audio Visual terhadap Kompetensi
swsis Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MI NasyrulUlum 2 BrakasKlambu Grobogan Tahun Pelajaran 2008/2009,Skripsi, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), t.d.
7
6
Ditunjukkan dengan nilai pretest pada uji t menunjukkan t dan nilai postestnya t hitung >ttabel= 4,9> 1,9.
hitung
< t tabel = 1,4< 1,9
8
Ketiga, jurnal penelitian karya Sapto Haryoko, dengan judul Efektifitas pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran, jurnal penelitian 2009. Dalam penelitian ini beliau menggunakan metode tes. Berdasarkan hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan, dapat ditunjukkan dengan nilai t hitung> t tabel = 84,46 > 2,07.9 Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk pada penelitian di atas, materi, beberapa metode penelitian dan waktu pelaksanaannya. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif yang berjudul ”Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar SBK Kelas IV MIN Guntur Kabupaten Demak”.
B. Kajian Teoritik 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap dari seseorang. Seseorang dikatakan belajar apabila dapat diasumsikan bahwa pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan ini biasanya berangsur-angsur dan memakan waktu cukup lama. Perubahan ini akan semakin tampak bila ada upaya dari pihak yang terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun terjadi proses perubahan tingkah laku, tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sedikit banyak bergantung kepada cara proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah belajar ini, akan dikemukakan pendapat dari para ahli pendidikan tentang pengertian belajar.
8 9
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42097277.pdf. diakses kamis,29-12-2011,21:23
http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/viewFile/347/249. 2011,21:16
diakses
kamis,29-12-
7
a.
Nana Sudjana menyatakan belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.10
b.
Menurut Lester D. Crow and Alice Crow “Learning is a modification of behavior accompanying growth processes that are brought about through adjustment to tensions initiated through sensory stimulation”. 11 Belajar adalah perubahan tingkah laku yang diiringi dengan proses pertumbuhan yang ditimbulkan melalui penyesuaian diri terhadap keadaan lewat rangsangan atau dorongan.
c.
Mustafa fahmi mengemukakan definisi belajar, di kitab Saikulujiyah atTa’allum, yaitu:12
التعلم عبارة عن اى تغير فى السلوك نا تج عن استثارة Belajar adalah ungkapan yang berupa perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya dorongan. Dari ketiga pendapat para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi perubahan tingkah laku menuju perubahan yang lebih baik, yang membedakan adalah cara atau usaha pencapaiannya.
2. Tujuan Belajar Sebelum membahas lebih jauh tentang tujuan belajar, maka perlu diketahui bahwa di dalam al-Qur’an Allah swt telah menganjurkan manusia untuk senantiasa berusaha merubah diri (belajar) agar terwujud perubahan dalam diri seseorang yang ingin maju dan bangkit dari kemundurannya. Hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an Surat Ar-Rad ayat 11:
10
Nana sudjana, Dasar-Dasar Algensindo,2005), hlm.28
Proses
Belajar
Mengajar,(Bandung:Sinar
Baru
11
Lester D. Crow and Alice Crow, Human Development and Learning, (New York: American Book Company, 1956), hlm. 215. 12
Mustafa Fahmi, Saikulujiyah at Ta’allum, (Mesir: Maktabah Mesir, t.th.), hlm. 23.
8
…. …. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Qs. Ar-Rad : 11)13 Tujuan belajar penting bagi peserta didik maupun guru sendiri. Dalam desain intruksional, guru merumuskan tujuan intruksional khusus atau sasaran belajar siswa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendaknya dapat dilakukan siswa.14 Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini berhubungan dengan komponen-komponen seperti tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia. Mengenai tujuan-tujuan belajar, sebenarnya sangat banyak dan bervariasi. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan intruksional, biasanyalazim dinamakan dengan intructional effect, yang biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Jadi tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan penanaman sikap mental atau nilai-nilai.
3. Hasil Belajar a.
Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan. Kemampuan tersebut menyangkut domain kognitif, afektif dan psikomotorik.15Hasil belajar yang dimaksud yaitu hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa. Makin tinggi proses belajar yang dilakukan oleh siswa, diharapkan semakin tinggi pula hasil belajar yang dicapai. 13
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1995), hlm. 136 14
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. AsdiMahasatya, 2002),
hlm. 22 15
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 49.
9
Hasil Belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan–tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar dapat berupa hasil utama pengajaran (instructional effect) dan hasil sampingan pengiring (nurturant effect). Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan untuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil pengiring adalah hasil belajar yang dicapai namun tidak direncanakan untuk dicapai.16 Misalnya setelah mengikuti pelajaran siswa menyukai mata pelajaran SBK yang semula tidak disukai karena siswa senang dengan cara mengajar guru. b.
Tipe hasil Belajar Menurut Benyamin Bloom hasil belajar digolongkan menjadi tiga bidang,
yaitu
bidang
kognitif,
bidang
afektif
dan
bidang
psikomotorik.17Berikut ini dikemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut antara lain: 1) Tipe hasil belajar kognitif Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Perilaku meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan informasi kembali ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah.18. Hasil belajar kognitif terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu: a) Hasil belajar pengetahuan hafalan (knowledge)
16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm.49.
17
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Sinar Baru Algensindo.2005) hlm. 45-46. 18
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 50
10
Tipe
hasil
belajar
ini
termasuk
tingkat
rendah
jika
dibandingkan dengan tipe hasil belajar lain. Namun tipe hasil belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi. 19 Pengetahuan hafalan ini termasuk pula pengetahuan yang sifatnya factual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali, seperti peristilahan, pasal, rumus dan lainlain.Pengetahuan
merupakan
ingatan
tentang
hal-hal
yang
khususmaupun umum tentang metode-metode dan proses-proses atau tentang pola struktur. b) Hasil belajar pemahaman (comprehension) Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. Untuk itu diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Ada tiga macam pemahaman yang berlaku umum. Pertama, pemahaman terjemahan, yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya memahami kalimat bahasa Inggris ke dalam bahas Indonesia. Kedua, pemahaman penafsiran, misalnya memahami grafik, menghubungkan dua konsep yang berbeda. Ketiga, pemahaman ekstrapolasi, yaitu kesanggupan melihat di balik yang tertulis, tersirat dan tersurat, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan.20 Tipe pemahaman ini lebih tinggi dari tipe hafalan, karena tipe ini memerlukan kemampuan menangkap makna dari suatu konsep. c) Hasil belajar penerapan (application) Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru. Misalnya memecahkan
masalah
dengan
menggunakan
rumus
tertentu,
menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan. Jadi dalam aplikasi harus ada konsep, teori, hukum atau rumus. Dalil tersebut 19
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 50
20
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,hlm. 51
11
digunakan dalam pemecahan suatu masalah tertentu. Hai ini berarti aplikasi bukan keterampilan motorik tetapi lebih kepada keterampilan mental.21 Pada hasil belajar penerapan ini harus ada konsep atau teori yang kemudian diaplikasikan dalam memecahkan suatu masalah. d) Tipe hasil belajar analisis Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagianbagian yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para siswa sekolah.22 Pada hasil belajar analisis ini merupakan kelanjutan dati tipetipe sebelumnya, yang mana tipe analisis ini penalaran, dari adanya sebuah teori atau konsep kemudian diaplikasikan serta dianalisis. e) Tipe hasil belajar sintesis Sintesis adalah lawan analisis. Bila pada analisis tekanan pada kesanggupan menguraikan suatu integritas menjadi bagian yang bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi suatu integritas. Sintesis
memerlukan
kemampuan
hafalan,
pemahaman,
aplikasi dan analisis. Pada berpikir sintesis adalah berpikir divergent sedangkan berpikir analisis adalah berpikir convergent. Dengan sintesis dan analisis maka berpikir kreatif untuk menemukan sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah dikembangkan.23 Sintesis mencakup kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga merupakan suatu keseluruhan. Sintesis ini menyangkut kegiatan menghubungkan potongan-potongan, bagianbagian,unsur-unsur, dan sebagainya serta menyusunnya sedemikian
21
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 51
22
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 51-52
23
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, hlm. 52.
12
rupa sehingga terbukalah pola atau struktur yangsebelumnya belum tampak jelas. f) Tipe hasil belajar evaluasi Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan judgment yang dimilikinya, dan kriteria yang dipakainya. Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya, dengan menggunakan kriteria tertentu.24 Evaluasi menyangkut penilaian bahan dan metode untuk mencapai tujuan tertentu. Penilaian diadakan untuk melihat sejauh mana bahan dan metode memenuhi kriteria tertentu. 2) Tipe hasil belajar afektif Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian siswa dalam pembelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, dan lain-lain. Ada beberapa tingkatan hasil belajar bidang afektif. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkatan sederhana hingga tingkatan yang kompleks. a) Receiving (penerimaan), yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. b) Responding (jawaban), yaitu reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Dalam hal ini termasuk ketetapan reaksi, perasaan, kemauan dalam menjawab stimulus yang datang pada siswa. c) Valuing (penilaian), yaitu berkenaan dengan nilai terhadap suatu gejala atau objek tertentu. Termasuk di dalamnya tentang penerimaan nilai.
24
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar, hlm. 52.
13
d) Organisasi, yaitu pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi. Termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. e) Karakteristik nilai, yaitu keterpaduan dari semua system nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya.25 3) Tipe hasil belajar psikomotorik Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu.26 Yang paling banyak digunakan adalah hasil belajar psikomotorik dari Simpson, yang mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik menjadi enam: a) Persepsi, yakni kemampuan membedakan suatu gejala dengan gejala lain. Merupakan hasil belajar psikomotorik yang paling rendah. b) Kesiapan, yakni kemampuan menempatkan diri untuk memulai suatu gerakan. Misalnya kesiapan menempatkan diri sebelum lari, menari, dan sebagainya. c) Gerakan terbimbing, yakni kemampuan gerakan meniru model yang dicontohkan. d) Gerakan terbiasa, yakni kemampuan melakukan gerakan tanpa ada model contoh. Kemampuan ini dicapai karena latihan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. e) Gerakan kompleks, yakni kemampuan melakukan serangkaian gerakan dengan cara, urutan dan irama yang tepat. f) Kreativitas, yakni kemampuan menciptakan gerakan baru yang tidak ada sebelumnya atau mengombinasikan gerakan-gerakan yang sudah ada menjadi kombinasi gerakan baru.27 Menurut Kenneth T. Henson ”of the three domain, the cognitive was the first for which a hierarchy of objectives was developed”.28
25
H. M.Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta 2010) hlm 117
26
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar, hlm. 54.
27
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, hlm. 53.
14
Pendapat tersebut menyatakan bahwa dari ketiga ranah, kognitif merupakan hirarki pertama dari objek-objek yang dikembangkan, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam
proses belajar mengajar membutuhkan pengukuran ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Sehingga dapat melihat nilai yang didapat oleh siswa tersebut. ketiga ranah tersebut juga sangat penting untuk diketahui dalam proses belajar mengajar, fungsinya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu mengaplikasikan apa yang telah didapat dalam proses pembelajaran.
4. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar adalah tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu yang diperoleh dari mempelajari bidang itu. Tes hasil belajar tersebut berfungsi untuk mengukur kemampuan yang dicapai seseorang setelah melakukan proses belajar. Peneliti mengadakan tes sebanyak dua kali di dalam penelitian ini yaitu pretest, posttest observasi. Pretest adalah evaluasi yang diadakan sebelum pemberian materi. Tes ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan awal dari peserta didik sebelum diberi materi yang akan diajarkan. Akan tetapi dalam penelitian ini untuk data pretest peneliti mengambil data ulangan materi sebelumnya. Posttest dalam bentuk observasi atau pengamatan yaitu evaluasi yang dilakukan setelah pemberian materi pelajaran yang berfungsi untuk melihat tingkat kemampuan siswa dalam bentuk psikomotorik.
5. Media Audio Visual Secara harfiah media diartikan sebagai “tengah”, “perantara” atau “pengantar”
yang dalam bahasa arab media adalah “ ( ”وسا ئلperantara)29. Oemarhamalik mendefinisikan media adalah sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih
28
Kenneth T. Henson, Elementary Science Methods, (New York: McGraw-Hill Book Company, 1984), hlm.64. 29
Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), cet. VI, hlm 3
15
mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran sekolah.30 Sedangkan audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran.31 Media audio visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Konsep pengajaran audio visual berkembang sejak tahun 1940. Istilah bermakna sejauh peralatan yang dipakai oleh para guru yang dalam menyampaikan konsep, gagasan, dan pengalaman yang ditangkap oleh indra pandang dan pendengar, penekanan utama dalam pengajaran audio visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkrit, tidak hanya didasarkan atas kata belaka, selanjutnya pengajaran dengan media audio visual dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses pengajaran, peralatan audio visual tidak harus digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari pengindraan pandang dan dengar, tetapi sebagai alat teknologi yang bisa memperkaya serta memberikan pengalaman kongkrit kepada siswa.32 Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, dan mendatakan informasi. a. Ciri-Ciri Media Audio Visual Ciri-ciri utama media audio visual adalah: 1) Media audio visual biasanya bersifat linier. 2) Biasanya menyajikan visual yang dinamis.
30
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm 125
31
MulyonoAbdur Rahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta, Rineka Cipta: 1999)hlm 89 32
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai , Teknologi Pengajaran,(Sinar Baru 2003)hlm.58
Algensindo:
16
3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya. 4) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. 5) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. Peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Apabila diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. b. Fungsi Dan Manfaat Media Audio Visual Fungsi media pada mulanya dikenal sebagai alat peraga atau alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkret, dan mudah dipahami. Levie dan Lanz dalam bukunya AzharArsyad juga mengemukakan empat fungsi media pengajaran yaitu: 1) Fungsi Atensi Di sini media audio visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2) Fungsi afektif Di sini media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau ras. 3) Fungsi kognitif Di sini media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
17
4) Fungsi kompensatoris Di sini media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah untuk membaca juga mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali dengan kata lain media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.33 Dengan media audio visual, dapat mempermudah siswa dalam memahami danmenyerap materi yang diajarkan dengan melihat secara konkrit. c. Macam-Macam Media Audio Visual Media merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta menunjang pendidikan dan pelatihan dan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, maka pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran SBK. Seperti umumnya media sejenis media audio visual mempunyai tingkat efektifitas yang cukup tinggi, menurut riset, rata-rata diatas 60% sampai 80%. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, televise, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.34 Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada kata-kata symbol yang serupa. Sehingga dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari.
33
AzharArsyad, Media Penbelajaran,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), 2003, hlm 16
34
AzharArsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hlm 30
18
Jenis media audio visual ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini di bagi menjadi dua yaitu: 1) Audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara. 2) Audio visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette. Beberapa contoh dari media audio visual diam maupun gerak, yaitu: 1) Film. Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal yang dapat di jelaskan melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam satu industry, kejadian-kejadian alam, tata cara kehidupan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah-sejarah kehidupan zaman dahulu dan sebagainya. 35 Film merupakan salah satu media yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan film siswa dapat melengkapipengalamanpengalaman
dasar,
memancing
inspirasi
baru,
menarik
perhatian,menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan memperlihatkan perlakuan objek yang sebenarnya. 2) DVD dan VCD player. Media video dan film adalah gambar bergerak yang direkam dalam format kaset video, Video Cassette Disc dan Digital Versatile Disc. Jenis media ini kemampuannya dalam menayangkan obyek bergerak (moving objects) dan proses yang spesifik. 3) Computer. Computer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
35
Asnawir dan M. BasyaruddinUsman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 95.
19
Computer dewasa ini memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan lainnya, seperti CD player, video tape, dan audio tape. Disamping itu, computer dapat merekam, menganalisis, dan member reaksi kepada respon yang di input oleh pemakai atau siswa.36 Pemanfaatan komputer sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar sangatlah efektif dan efisien, karena pembelajaran dengan menggunakan computer akan memudahkan siswa dalam mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Dalam penelitian SBK ini peneliti menggunakan media DVD player dan proyektor untuk memperjelas.
6. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) a.
Pengertian Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) Menurut M. Quraish Shihab seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan37 Menurut Ki Hadjar Dewantara seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakkan jiwa manusia.Budaya berasal dari kata budi dan daya, budi artinya akal, pikiran, nalar, dan daya artinya usaha, upaya, ikhtiar. Jadi budaya adalah segala akal pikiran dalam berupaya atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 38 Keterampilan di sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar. Dalam hal ini, pembelajaran Keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat dan tepat melalui pembelajaran kerajinan dan teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan.
36
AzharArsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003, hlm 52-23
37
M. Quraish Shihab, Wawasan Alqur’an, (Bandung: Penerbit Mizan, 1996), hlm. 385
38
http://crayonpedia.org/mw/Pengertian_seni_,_cabang-cabang_seni,_unsurunsur_seni,_sifat_dasar_seni_secara_umum_7.1, diakses 29 Desember 2011, 11:59.
20
Perilaku terampil ini dibutuhkan dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.39 Jadi, seni budaya dan keterampilan adalah segala perbuatan manusia yang bersifat indah yang timbul dari akal pikiran dalam upaya berusaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Konsep dasar pendidikan seni budaya dan keterampilan (SBK) merupakan landasan yang perlu dipahami guru dalam proses pembelajaran. Melalui pemahaman yang komprehensif terhadap materi ini, diharapkan dapat memperjelas orientasi proses pendidikan dan pembelajaran SBK pada jenjang pendidikan dasar atau madrasah ibtidaiyyah. Kekeliruan yang sering terjadi saat ini adalah pembelajaran SBK lebih menekankan pada aspek hasil / karya dari pada proses. Pada umumnya tujuan pembelajaran SBK berorientasi untuk menciptakan anak didik yang terampil menggambar, bernyanyi, dan menari.40 Oleh karena itu, dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar yang menekankan pada proses untuk mencapai hasil yang lebih baik. b.
Materi Gerak Tari Daerah Lain Kegiatan pembelajaran seni tari merupakan sebuah pendekatan pendidikan dimana seni dipandang sebagai alat atau sarana untuk mencapai sasaran pendidikan. Dalam istilah ini disebut pendekatan education through art (pendidikan melalui seni), yang oleh plato ditekankan bahwa seni menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan bukan untuk kepentingan seni itu sendiri, dalam pendekatan ini, seni secara umum memberikan keseimbangan rasional dan emosional, intelektualitas dan sensibilitas. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan melalui seni dalam implementasi pembelajaran menekankan pada eksplorasi dan eksperimen, merangsang pengetahuan, dan sekaligus menyenangkan bagi siswa.
39
http://saifulmmuttaqin.blogspot.com, diakses 29 Desember 2011, 12:14.
40
Bandi, M.Pd, dkk, Pembelajaran Seni Budaya Keterampilan, Jakarta: Dirjen pendidikan Islam Depag RI, 2009, hlm. 1
21
Demikian pula dalam pembelajaran seni tari di SD dan MI, pemilihan bahan ajar harus disesuaikan dengan tujuan yang mengacu pada kebutuhan siswa. Kita tahu bahwa anak-anak mempunyai fase-fase perkembangan tertentu walaupun satu sama lain tidak sama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut di antaranya faktor pengalaman, pembawaan, minat, kebutuhan estetis pribadi, watak emosional dan kapasitas rasa. Dengan begitu seorang guru harus mampu menyesuaikan rencana pembelajaran seni tari dengan tahap perkembangan yang dicapai anak.41 Dalam pembelajaran SBK ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu standar kompetensi dan kompetensi dasar SBK kelas IV: Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
13.
13.1
1.
Menirukan gerak tari merak
Mengapresiasi
Mengidentifikasi
2.
Mempraktikkan gerak tari
karya seni tari
gerak,
busana,
merak
dan perlengkapan tari
nusantara
daerah lain42
Dari
standar
kompetensi
dan
kompetensi
dasar
diatas
yang
pembahasannya masih luas, maka penulis membatasi ruang lingkup pembelajaran SBK kelas IV pada materi gerak tari dari daerah lain dengan beberapa indikator diatas, dapat dijabarkan bahwa: 1) Macam-macam tari dari daerah lain:43 a) Tari merak b) Tari topeng c) Tari jaipong
41
Bandi, M.Pd, dkk, Pembelajaran Seni Budaya Keterampilan, Jakarta: Dirjen pendidikan Islamm Depag RI, 2009, hlm. 141 42
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi Dasar Tingkat SD,MI dan SDLB, (Jakarta, 2006), hlm. 630 43
Fajar, R.H, Aneka Budaya Bangsa dan Dunia, (Jakarta: Yudistira, 2004) hlm. 36
22
d) Tari bondan e) Tari jaran kepang f) Tari reog g) Tari remong h) Tari saman i) Tari zapin 2) Gerak dalam tari Estetika adalah suatu pembahasan atas seni dengan menggunakan atau memaparkan suatu teori seni.44 Unsur dasar estetik pada tari adalah gerak, khususnya gerak manusianya, yang disebut penari. Namun, dalam mewujudkan bentukbentuk penyajian tari tertentu yang mengambil peranan penting dalam mewujudkan bentuk-bentuk di atas pentas, dan dengan demikian menentukan kesan akhir dari suatu penyajian, adalah juga benda-benda yang digunakan penari, seperti kostum yang mendistorsi atau memperluas jangkauan gerak penari, ataupun properti-properti pentas yang digerakkan oleh penari, seperti bentangan-bentangan kain yang dimanipulasi dalam berbagai cara.45 Gerak adalah berpindahnya posisi atau tempat dari satu posisi ke posisi lain. Gerak selalu ada dalam tarian, tetapi bukan berarti semua gerak termasuk tari, sedangkan tari adalah bentuk gerak ritmis yang indah. 46 Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gerak tari adalah berpindahnya posisi atau tempat dari satu posisi ke posisi lain dalam bentuk gerak ritmis yang indah. Gerak di dalam tari bukanlah gerak keseharian, melainkan gerak yang telah mengalami perubahan menjadi gerak yang indah. Yang dimaksudkan dengan gerak yang indah adalah gerak keseharian yang telah distilir atau didistorsi. Hal ini disebut juga dengan gerak yang telah diberi sentuhan 44
Edi Sedyawati, Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2006), hlm. 299 45
Rahayu Supanggah, et. al, Sejarah Kebudayaan Indonesia Seni Pertunjukan dan Seni Media,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 7 46
Sri Martono, Kerajinan Tangan dan Kesenian, (Jakarta: Yudhistira, 2005), hlm. 76
23
seni. Gerak-gerak keseharian yang telah diberi sentuhan seni akan menghasilkan gerak tari yang indah.47 Seni tari sebagai seni gerak yang disertai dengan instrumental jauh lebih menarik dari pada seni tarinya saja, karena dengan iringan instrumental keindahan dapat secara serentak dinikmati. Tari adalah gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan oleh manusia untuk dapat dinikmati dengan rasa. 48Tari merupakan hasil seni yang indah bila rangkaian dan bagian-bagiannya disatukan dalam suatu susunan yang lengkap dan utuh yang dapat menimbulkan kenikmatan bagi penikmatnya. Gaya tari, baik yang terkait dengan budaya maupun dengan aliran, adalah satuan analisis yang tepat bagi kajian estetika tari. Suatu gaya tari mempunyai
kekhasan-kekhasan
yang
hanya
dapat
dijelaskan
kebermaknaannya melalui teori tari yang mendasarinya. Misalnya tari Merak, merupakan tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau. Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan, tari saman merupakan gaya tari dan musik bernuansa arabia dan persia yang digabungkan dengan unsur Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyannyian pengiring tariian yang mengutip doa-doa Islami. Pencapaian keindahan melalui kaidah yang sejalan teori tari itu memerlukan penguasaan teknik tari yang baik dan tepat. Dengan kata lain, teknik adalah landasan fisik material bagi tercapainya nilai keindahan dalam suatu tari.49 Dalam suatu tarian, selain gerak dan instrumental yang perlu diperhatikan lagi yaitu teknik dalam menari. Seni tari akan lebih indah 47
Widia Pekerti, Pendidikan Seni Musik –Tari/Drama(Jakarta: Universitas Terbuka, 2007) ,
hlm. 4.9 48
Widia Pekerti, Pendidikan Seni Musik –Tari/Drama , hlm.4.5
49
Edi Sedyawati, Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2006), hlm. 300
24
apabila dapat mengkomposisikan dengan baik antara gerak, instrumental dan teknik dalam menari.
7. Penerapan Media Audio Visual dalam PembelajaranSBK Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan informasi oleh setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang dimaksud berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya. Agar komunikasi dapat diserap dan tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses tersebut, karena dalam proses
tersebut
sering
terjadi
hambatan-hambatan
yang
mengakibatkan
komunikasi yang tidak lancar. Hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui dalam PBM antara lain: a.
Verbalisme, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui kata-kata atau lisan. Disini yang aktif hanya guru sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif dan komunikasi bersifat satu arah.
b.
Perhatian yang bercabang yaitu perhatian siswa tidak berpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang pada perhatian lain.
c.
Kekacauan penafsiran terjadi disebabkan berbeda daya tangkap murid, sehingga sering terjadi istilah-istilah yang sama diartikan berbeda.
d.
Tidak ada tanggapan yaitu murid-murid tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sebagaimana mestinya.
e.
Kurang perhatian disebabkan prosedur dan metode pengajaran kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton menyebabkan timbulnya kebosanan murid.
f.
Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu misalnya obyek terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dan obyek terlalu kompleks serta konsep yang terlalu luas sehingga menyebabkan tanggapan murid menjadi mengambang.
25
g.
Sikap pasif peserta didik yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik komunikasi.50 Hambatan-hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan menggunakan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pemakaian media dalam pengajaran dapat membantu mengembangkan kreatifitas guru dan murid dengan cara menyajikan pelajarannya dengan media sehingga lebih menarik, guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagai fasilitator untuk membantu muridnya mendapat berbagai kompetensi pengajaran. Buku teks dan papan tulis pada umumnya membatasi kegiatan latihan utama guru, media pembelajaran dapat membantu mengoptimalkan cara, tidak hanya untuk berkomunikasi dan mengajar pada murid tetapi juga menampilkan kesalahan dan kebenaran melalui umpan balik dari video / kaset / gambar. Dalam al-Qur’an surah an-Nahl ayat 78 disebutkan bahwa manusia itu diberikan pendengaran serta penglihatan agar kita bersyukur dengan cara belajar yakni melalui indera pendengaran dan indera penglihatan. dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(an-Nahl:78)51 Dari uraian ayat diatas mengisyaratkan bahwasanya dalam proses belajar tidak akan lepas dari penggunaan indera pandang dan dengar karena indera yang paling berpengaruh dalam belajar adalah kedua indera tersebut. Karena dengan mempelajari sesuatu dengan menggunakan gabungan antara pandang, suara, dan gerakan dapat menarik minat belajarnya. Media pembelajaran audio visual dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting terutama pada mata pelajaran SBK. Mengingat dari tujuan pendidikan yang begitu kompleks maka dalam proses pengajaran mata pelajaran
50
Asnawir dan M. BasyaruddinUsman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
51
Depag RI,Alquran dan Terjemahnya( Semarang: CV. Pustaka Agung Harapan), hlm 375
hlm.6
26
SBK diperlukan sarana pendukung yang membantu memperjelas materi serta mencapai tujuan yang ingin dicapai. Karenaitu sebagai alat bantu media mempunyai fungsi melicinkan jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak dalam tenggang waktu yang cukup lama. Hal itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dengan bantuan media. Televisi dan film dimaksudkan disini adalah sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. 52 Dalam pembelajaran SBK banyak halhal yang dapat dijelaskan diantaranya mengapresiasi seni tari dengan memperlihatkan bagaimana langkah-langkah dalam seni tari tersebut. Adapun salah satu contoh pembelajaran SBK dengan menggunakan media audio visual yakni gerak tari dari daerah lain. Langkah-langkah pembelajaran dengan audio visual sebagai berikut:
a. Persiapan Penggunaan yang efektif dari alat-alat audio visual butuh persiapan yang matang. Terlebih dahulu tujuan harus jelas. Tujuan harus ditetapkan, pelajaran atau informasi yang akan diberikan harus dipersiapkan, kemudian dilanjutkan dengan memilih alat yang paling tepat dengan materi. Contoh penetapan media audio visual yang sesuai dengan kelancaran pembelajaran SBK meliputi: 1) VCD 2) LCD 3) Speaker b. Penyajian Setelah tujuan ditetapkan dan persiapan selesai, dilanjutkan untuk penyajian. Dalam penyajian ini diusahakan pilihan kata-kata untuk
52
Asnawir dan M. BasyaruddinUsman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 95
27
pendahuluan dalam mengajar dan menarik perhatian siswa, misalnya guru bertanya mengenai seni tari. c. Penerapan Dalam tahap penerapan ini guru memberikan arahan kepada siswa dalam menyaksikan tayangan gerakan tari merak yang ditampilkan melalui audio visual. Setelah itu guru memerintah siswa untuk menulis apa saja yang ada dalam tayangan yang telah diputar melalui media audio visual tetapi melalui ingatan yang didapat oleh siswa setelah menyaksikan gerakan tari merak melalui media audio visual. Tari merak berasal dari daerah jawa barat. Tarian merak merupakan tarian yang melambangkan gerakan-gerakan burung Merak. Merupakan tarian solo atau bisa juga dilakukan oleh beberapa orang penari. Penari umumnya memakai selendang yang terikat dipinggang, yang jika dibentangkan akan menyerupai sayap burung. Penari juga memakai mahkota berbentuk kepala burung Merak. Gerakan tangan yang gemulai dan iringan gamelan, merupakan salah satu karakteristik tarian ini. d. Kelanjutan Kelanjutan
yang
dimaksud
disini
yaitu
pengulangan.
Dimana
pengulangan tayangan secara menyeluruh tentang gerakan tari merak diberikan secara berulang-ulang sehingga berpengaruh pada pemahaman siswa. Dari uraian diatas menunjukkan kehadiran media pembelajaran audio visual dapat memperjelas, memudahkan dan dapat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan mengefisiensikan proses belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Disamping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar.53 Dan dari penerapan media dalam proses belajar SBK inilah dapat
53
Mukhtar, Desain Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: CV. MisakaGaliza, 2003), hlm.
117
28
diarahkan kepada suatu upaya untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap sekaligus menekankan kepada pengalaman lapangan kepada siswa mengenai pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan.
8. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar SBK Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk mengajar siswa dalam belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kegiatan belajar akan menjadi lebih efektif apabila peserta didik sendiri ikut aktif dalam proses kegiatan pendidikan sehingga peserta didik mendapat pengalaman melalui media audio visual. Media audio visual diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar melalui pengalaman belajar serta mampu memahami materi secara maksimal. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, perlu melibatkan siswa dan menuntut siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Siswa dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan, mencerna materi pelajaran yang disampaikan oleh guru melalui media audio visual. Selain itu siswa juga harus aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum jelas terkait dengan materi pelajaran. Siswa harus lebih aktif dan kreatif dalam menerima pelajaran. Begitu juga sebaliknya guru juga harus dapat menciptakan suasana belajar dalam kelas. Dalam proses belajar tidak akan lepas dari penggunaan indera pandang dan dengar karena indera yang paling berpengaruh dalam belajar adalah kedua indera tersebut. Karena dengan mempelajari sesuatu dengan menggunakan gabungan antara pandang, suara, dan gerakan dapat menarik minat belajarnya. Media pembelajaran audio visual dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan penting terutama pada mata pelajaran SBK. Mengingat dari tujuan pendidikan yang begitu kompleks maka dalam proses pengajaran mata pelajaran SBK diperlukan sarana pendukung yang membantu memperjelas materi serta mencapai tujuan yang ingin dicapai. Karena itu sebagai alat bantu media mempunyai fungsi melicinkan jalan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak
29
dalam tenggang waktu yang cukup lama. Hal itu telah dibuktikan oleh Sehat Simatupangdan Junita dalam penelitiannya tentang Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMAN 1 Binjai, jurnal penelitian 2008. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X SMANBinjaiT.A 2007/2008. Dari hasil penelitian diatas dapat diartikan bahwa kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dengan bantuan media.
C. Rumusan Hipotesis Untuk menjawab dan menyelesaikan suatu masalah perlu adanya suatu hipotesis. Menurut Suharsimi Arikunto, Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, dengan sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.54 Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif dalam pembelajaran menggunakan
media audio
visual terhadap hasil belajar SBK kelas IV MIN Guntur Kab. Demak. Sedangkan untuk uji statistik dikembangkan dengan Ho dan Ha sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh positif dalam penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar seni budaya dan keterampilan kelas IV MIN Guntur Demak. Ho: Tidak ada pengaruh positif dalam penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar seni budaya dan keterampilan kelas IV MIN Guntur Demak.
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Referensi IV, (Rineka Cipta Jakarta, 1999), hlm. 67.
30
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat `menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. 55Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dengan adanya perlakuan yang berbeda kedua kelas, maka dapat terlihat perbedaan yang terjadi dalam hasil belajar siswa di kelas. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen. Metode penelitian
eksperimen adalah
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan, serta adanya kontrol.56 Dalam penelitian ini menggunakan teknik uji t,uji t digunakan untuk mengetahui tentang pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar seni budaya dan keterampilan (SBK) MIN Guntur Kabupaten Demak.
B. Tempat Waktu dan Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MIN Guntur Kabupaten Demak yang beralamat di Jl. Raya Guntur-Buyaran Kecamatan Guntur Kabupaten Demak. 2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, waktu yang digunakan peneliti untuk mengadakan penelitian hingga menyelesaikannya yaitu terhitung mulai pada 11 Januari 2012 sampai 01 Februari 2012.
55
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 105.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&),(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 107
33 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 57 Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.58 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai sampel, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah lain sampel harus representatif.59 Dalam pengambilan sampel, Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika subjeknya besar, dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.60 Di sekolah MIN Guntur ini, untuk kelas IV ada dua kelas dan masingmasing kelas terdiri dari 20 siswa. Sehingga penelitian ini adalah populasi karena objek penelitiannya kurang dari 100, yaitu 40 siswa. Dalam penelitian ini kelas sudah dalam keadaan homogen dengan pertimbangan bahwa peserta didik pada jenjang kelas yang sama, materi berdasarkan kurikulum yang sama dan pembagian kelas bukan berdasarkan kelas unggulan.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel tidak dilakukan pada masing-masing individu melainkan kelompok atau pemilihan teknik Cluster Random Sampling, disebabkan karena kompetensi tiap-tiap kelas hampir sama.
57
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,2010), hlm.117. 58
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 62.
59
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),hlm.133. 60
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktik, hlm. 134
32
D. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian, seringkali dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti.61 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Pengaruh (Independent) atau variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada variabel terikat. Sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas dari pengaruh variabel terikat. Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah media audio visual. Dengan indikator yang meliputi: 3.
Menirukan gerak tari merak
4.
Mempraktekan gerak tari merak
2. Variabel Terpengaruh ( dependent) atau variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.62 Yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan nilai tes psikomotorik setelah dilakukannya pembelajaran pada mata pelajaran SBK.
E. Desain Penelitian Metode
penelitian
ini
adalah
penelitianeksperimen.
Metode
eksperimenyang akan dilakukan berdesain “Randomized Control-Group PretestPosttest Design”, karena tujuan dalam penelitian ini utuk mencari pengaruh treatment. 1. Prosedur Penelitian a. Perencanaan meliputi menentukan subjek penelitian (sampel dari populasi). Sampel yang terpilih adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen, kelas IV B sebagai kelas kontrol. Observasi data hasil belajar peserta didik yang menjadi sampel pada materi sebelumnya, dan analisis peserta didik beserta lingkungan sekolah. 61
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm .82.
62
Sugiyono, Strategi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. hlm.39.
33
b. Pengambilan data nilai bab sebelumnya untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Pengambilan nilai bab sebelumnya dilakukan pada kelas yang dijadikan sampel. c. Menganalisis data nilai sebelumnya dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan kesamaan dua rata-rata. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel berangkat dari kondisi awal yang sama. d. Menyusun indikator yang digunakan sebagai alat ukur hasil belajar. e. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual f. Melaksanakan pembelajaran dengan cara konvensional di kelas kontrol. g. Menyusun kisi-kisi tes evaluasi. h. Melaksanakan tes aspek psikomotorik pada kelas eksperimen dan k kontrol i. Menganalisis hasil tes. j. Menyusun hasil penelitian. Uraian di atas dapat digambarkan seperti bagan penelitian sebagai berikut:Data nilai tes materi gerak tari dari daerah lain dari kelas IV MIN Guntu Dipilih satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol dengan kemampuan seimbang
Kelas IV B sebagai kelas kontrol
Kelas IV A sebagai kelas eksperimen
Uji normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-rata Proses belajar mengajar
Tes psikomotorik Analisis tes psikomotorik Membandingkan hasil tes psikomotorik dari kelas eksperimen dan kelas kontrol Menyusun hasil penelitian
Gambar 1. Bagan Penelitian
34
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah ketetapan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: 1.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat
data yang sudah ada. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data umum sekolah, daftar nama-nama siswa kelas IV dan nilai ulangan harian sebelumnya. 2. Metode Observasi Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.63 Gejala-gejala yang dicatat dalam penelitian ini meliputi proses pembelajaran di dalam kelas dan hasil pembelajaran siswa yang selanjutnya dijadikan sebagai sumber penguatan dalam pengelolaan data. 3. Metode Tes Tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian pertanyaan atau serangkaian tugas yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.64 Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada materi gerak tari dari daerah lain, yaitu dengan dilakukan tes psikomotorik.
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Tahap Awal Data yang digunakan untuk analisis data tahap awal adalah nilai ulangan pada materi sebelumnya. Untuk nilai gerak tari merak bisa dilihat dalam lampiran6 &7 . 63
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011). hlm.
153 64
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011).
hlm.118.
35
a. Prasyarat Analisis 1) Normalitas Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan rumus Chi Square dengan prosedur sebagai berikut: a)
Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
b)
Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus: K = 1 + (3,3) log n
c)
Menentukan panjang interval : P=
d)
Membuat tabel distribusi frekuensi
e)
Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval
f)
Menghitung rata-rata X 1 ( X ), dengan rumus : X=
∑ N g)
X
N
= Jumlah nilai = Jumlah responden
Menghitung varians, dengan rumus : 2 s2 = (Xi X )
n 1
h)
Menentukan luas daerah tiap kelas interval
i)
Menghitung nilai Chi kuadrat (
), dengan rumus :
∑
Keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat Oi : frekuensi hasil pengamatan Ei : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval j)
Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian
36
digunakan rumus: k – 3, dimana k adalah banyaknya kelas interval dan taraf signifikansi 5%. k)
Menentukan harga
l)
Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian, jika >
maka data berdistribusi tidak normal dan
sebaliknya jika
<
maka data berdistribusi normal.65
Kriteria pengujian jika 2 hitung ≤ 2tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 3 dan taraf signifikan 5% maka data berdistribusi normal. Data yang digunakan adalah data nilai awal dari kelas IV A dan IV Dengan perhitungan Chi Kuadrat. 2) Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui varians yang dimiliki sama atau tidak. Untuk menyelidiki kesamaan dua varians. Rumus yang digunakan adalah:66 Fhitung = Dengan rumus varians untuk sampel adalah:
S2
(X
i
X)
2
n 1
Kelas dikatakan homogen jika Fhitung Ftabel , dengan 5% . v1 = n1 – 1 = dk pembilang v2 = n2 – 1 = dk penyebut pengujian hipotesis yang digunakan adalah hanya data nilai awal dari kelompok yang normal. 3) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas didapat 2 sampel. Secara randomdipilih dua kelas sebagai subyek penelitian yaitu kelas IVA sebagai kelompok eksperimen dan kelas IVB sebagai kelompok kontrol. Untuk mengetahui apakah kedua kelompok bertitik awal sama
65 66
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 273 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, hlm. 50.
37
sebelum dikenai treatmentdilakukan uji Kesamaan dua rata-rata dengan rumus :
̅
̅
t =
√ 2. Analisis Data Tahap Akhir Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir berupa tes psikomotorik. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar penghitungan analisis tahap akhir, dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji kenormalan ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil belajar peserta didik berdistribusi normal atau tidak. Langkah-langkah uji normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada analisis data tahap awal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas sama dengan rumus pada analisis data tahap awal. c. Uji Satu Pihak (Uji Pihak Kanan) Hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut. Ho : rata–rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pembelajaran dengan media audio visual kurang dari atau sama dengan rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Ha : rata–rata hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pembelajaran dengan media audio visual lebih dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata hasil tes dengan rumus uji hipotesisnya adalah sebagai berikut.
38
H0 : 1 2 H1 : 1>2 dengan: 1 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas IV yang diajar dengan pembelajaran media audio visual. 2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas IV yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:67 Jika
maka persamaan statistik yang digunakan adalah: x1 x 2
t= s
1 1 n1 n 2
dengan: S2=
Keterangan:
x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
x2
: skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subyek kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : varians gabungan
Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika
dan H0
ditolak jika t mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 - 2) dan peluang (1 – ).
1. Analisis Uji Hipotesis 67
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung:Tarsito, 1996), hlm. 239
39
Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengolah data yang terkumpul, dari data hasil belajar sebelumnya, peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan oleh penulis dan dalam pembuktian dengan menggunakan uji t. Adapun tahapan analisisnya meliputi: Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kuadrat.68 ∑
Keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat Oi : frekuensi hasil pengamatan Ei : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya kelas interval a. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah: Ho : 12 22
Ha : 12 22
Rumus yang digunakan adalah:69 F
var ians terbesar var ians terkecil
Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila menggunakan = 10% menghasilkan F ≥ F(1/2.)(v1, v2) dengan: v1 = n1 – 1 (dk pembilang) v2 = n2 – 1 (dk penyebut) 68
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: PT. Tarsito,2005),Cet. 6. hlm. 273 69
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 250.
40
1) Uji kesamaan rata-rata
Ho : 1 2 Ho : 1 2 Keterangan:
1 = rata-rata kelas eksperimen
2 = rata-rata kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah: a) Jika 12 22 x x t 1 2 dengan S 1 1 S n1 n2
n1 1S12 n2 1S 22 n1 n2 2
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika –t1-1/2.< t
b) Jika 12 22
x1 x2
t S
S12 S 22 n1 n2
dengan S
n1 1S12 n2 1S 22 n1 n2 2
Keterangan: t : uji t x1 : mean sampel kelas eksperimen x2 : mean sampel kelas kontrol
S : simpangan baku gabungan S1 : simpangan baku kelas eksperimen S2 : simpangan baku kelas kontrol n1 : banyaknya kelas eksperimen n2 : banyaknya kelas control 70
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 239.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Umum Sekolah
1. Latar belakang MI Negeri Guntur MI Negeri Guntur didirikan sejak tahun 1962 yang terletak di jalan raya Guntur-Buyaran. Pada awal berdiri madrasah belum berstatus negeri dengan nama MITsamaratul Ulum,Madrasah didirikan oleh tokoh Ulama, pelajar dan lulusan pondok pesantren, yang dipelopori oleh Bpk. Kyai Kasnu dan Bpk. Sofa Makhadi. Madrasah yang berada di Guntur ini yang merupakan hasil gotong royong masyarakat, hanya mempunyai 1 gedung, dengan 1 lokal/ruangan, 40 meja dan bangku, 3 meja guru dan kursi serta 3 papan tulis. kemudian pada tahun 1995 berubah status menjadi negeri.Dari awal berdiri sampai sekarang jumlah peserta didik semakin meningkat. Pada tahun palajaran 2011/ 2012 ini jumlah peserta didik MI Negeri Guntur seluruhnya sebanyak 405 peserta didik.71 2. Visi dan Misi Sekolah Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis bagi bangsa indonesia. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik, sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal. Agar pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan rencana strategis sebagai suatu upaya atau cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien, sampai kepada implementasi garis terdepan sedemikian rupa sebagai tujuan dan sasarannya tercapai. 71
Dokumen MI Negeri Guntur Demak.
45
42
Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis paling tidak terdiri dari visi, misi dan tujuan. Adapun visi dan misi serta tujuan madrasah antara lain: a. Visi Individu
yang
berkemampuan
diniyah-ilmiah,
terampil
dan
profesional serta berkepribadian agamis sesuai dengan ajaran AhlussunahWal Jama'ah. b. Misi sekolah: Mencetak lulusan madrasah yang diharapkan masyarakat akan menjadi: 1) Calon agamawan yang berilmu 2) Calon ilmuwan yang beragama 3) Calon tenaga terampil yang profesional dan agamis 4) Menciptakan
lingkungan
masyarakat
yang
islami
sesuai
ajaran
AhlussunahWalJama'ah. Dari pemaparan visi dan misi MI negeri Guntur diatas memungkinkan untuk peneliti melakukan penelitian untuk mengembangkan media audio visual. Hal tersebut dikarenakan dalam visi dan misi dapat dilihat bahwa MI Negeri Guntur memberikan ruang gerak bagi pengembangan kompetensi peserta didik melalui pembelajaran yang aktif dan kreatif. 3. Letak geografi sekolah MIN Guntur beralamat lengkap di Jl.Raya Guntur Buyaran Desa Guntur Kecamatan GunturKabupatenDemak. Secara geografis MIN Guntur berada di daerah kecamatan Guntur yang letaknya tidak dipinggir jalan pantura, namun mudah dijangkau karena posisinya cukup strategis. MIN Guntur berdiri di atas tanah milik negarayang berada dalam naungan Kementerian Agama.
43
4. Keadaan Pendidik dan Peserta didik MIN Guntur Salah satu komponen yang penting dalam proses pembelajaran adalah pendidik.
Pendidik
memegang
peran
yang
sangat
penting
dalam
mengembangkan peserta didik. Oleh karena itu proses pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik-pendidik yang profesional. Seluruh pendidik yang mengajar di MI Negeri Guntur sesuai dengan bidang keahliannya.Adapun jumlah pendidik yang mengajar di MI Negeri Guntur sebanyak 14 orang sebagai pendidik tetap. Selain pendidik, komponen yang terpenting dalam peserta didik adalah peserta didik. Peserta didik MI Negeri Guntur tidak kalah dengan sekolah tingkat dasar yang berada disekitar daerah tersebut. Hal tersebut terbukti dengan berbagai prestasi yang telah diraih oleh peserta didik baik dibidang intra maupun ekstra. Hal tersebut yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada instansi tersebut.Pada tahun pelajaran 2011/ 2012 memiliki jumlah sebanyak 405 orang peserta didik. Peserta didik terbagi dalam sembilan kelas.72 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi untuk mencari nilai awal (pre test) peserta didik sebelum dilakukan perlakuan. Nilai pre test antara lain sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Nilai Pre test Kelas Eksperimen NO
72
Nama
Nilai
1
Ahmad Bahaudin
55
2
Ahmad Muthohar
60
3
AhyaFatkhulKhoiriyah
60
4
AlfiyaturRokhmaniayah
55
5
Aprilia Dwi Saputri
60
Dokumen MI Negeri Guntur Demak.
44
6
Asiyah
50
7
Imam Musyafi’i
60
8
Lulu DifiyaMahmudah
40
9
Muhammad DzilArdan
55
10
Muhammad Malkan
60
11
Mansyur Hidayat
50
12
Muhammad RojiGhufron
55
13
Niken Arum Sari
65
14
Mila LatifatulIsyaroh
55
15
Syahrul Hikmah
65
16
Tia Novitasari
75
17
Tri Wahyuningsih
60
18
Vina AstahdinaSubulana
65
19
Wulan Sari
55
20
Vasa ArfanDika
60
Ʃx1=1160 JUMLAH
̅ =58
Tabel 4.2 Data Nilai Pre test Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Ahmad Makyus Ani Kharisma Anwar Musadat Dewi Inayah Aliyana Putri EniSumawati KhoirulUmam Muhammad Syafiudin Muhammad Bahaudin Muhammad Surojudin Maftukhatul J. Syifa
Nilai 60 60 55 60 65 55 60 45 70 65 65
45
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Muflikhin Muhammad Anfa’uzzaman Muhammad Fajar A.P Muhammad SyamsulArriza Nur Rosyidah Putri Widyaningsih Siti SyarifatulJannah Soimatul Laila Sari Zumala Laili Jumlah
60 70 60 70 80 50 75 65 65 Ʃx2=1255 ̅ =62,75
Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan studi lapangan untuk memperoleh data nilai pos test dari hasil tes setelah dikenai perlakuan. Untuk kelas eksperimen dikenai perlakuan media audio visual. Sedangkan untuk kelas kontrol merupakan kelas yang tidak dikenai perlakuan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran dengan media audio visual terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV pada materi gerak tari dari daerah lain di MIN Guntur Demak, maka penulis melakukan analisa data secara kuantitatif. Data nilai tersebut yang akan dijadikan tolok ukur untuk menjawab hipotesis pada penelitian ini. Adapun nilai pos test peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel di bawah ini Tabel 4.3 Data Nilai Post test Kelas Eksperimen dengan menggunakan media audio visual No
Nama
Nilai
1
Ahmad Bahaudin
60
2
Ahmad Muthohar
65
3
AhyaFatkhulKhoiriyah
75
4
AlfiyaturRokhmaniayah
80
5
Aprilia Dwi Saputri
70
6
Asiyah
65
46
7
Imam Musyafi’i
60
8
Lulu DifiyaMahmudah
75
9
Muhammad DzilArdan
65
10
Muhammad Malkan
65
11
Mansyur Hidayat
70
12
Muhammad RojiGhufron
70
13
Niken Arum Sari
85
14
Mila LatifatulIsyaroh
75
15
Syahrul Hikmah
70
16
Tia Novitasari
50
17
Tri Wahyuningsih
70
18
Vina AstahdinaSubulana
65
19
Wulan Sari
70
20
Vasa ArfanDika
60
Ʃx1=1365 Jumlah
̅ =68,25 Tabel 4.4
Data Nilai PosttesKelas Kontrol dengan model pembelajaran konvensional No
Nama
Nilai
1
Ahmad Makyus
60
2
Ani Kharisma
70
3
Anwar Musadat
60
4
Dewi Inayah
50
5
Aliyana Putri
55
6
EniSumawati
65
7
KhoirulUmam
60
8
Muhammad Syafiudin
55
47
9
Muhammad Bahaudin
65
10
Muhammad Surojudin
60
11
Maftukhatul J. Syifa
65
12
Muflikhin
45
13
Muhammad Anfa’uzzaman
65
14
Muhammad Fajar A.P
55
15
Muhammad SyamsulArriza
60
16
Nur Rosyidah
65
17
Putri Widyaningsih
60
18
Siti SyarifatulJannah
80
19
Soimatul Laila Sari
55
20
ZumalaLaili
65
Ʃx2=1215 Jumlah
̅ =60,75
C. Analisis Data 1. Analisis Data Awal a. Uji Normalitas Pre Test kelas Eksperimen Hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal Ha = Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: k
2
i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
2 2 Kriteria yang digunakan diterima Ho = hitung < tabel
Dari data tabel 4.1 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji t test. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai berikut: Nilai Maksimal = 75 Nilai Minimal = 40
48
Rentang Nilai (R)= 75 - 40 = 35 Banyak Kelas (K)= 1 + (3,3) log 43 = 5,293 dibulatkan menjadi 6 Panjang Kelas (P)=35:6 = 5,8333= dibulatkan 6 Tabel 4.5 Daftar Nilai Frekuensi Kelas Eksperimen Kelas
BK
Z
P(Z)
39,5
-2,61
0,4955
40-45 45,5
-1,77
-0,93
0,08
0,76
1,60
2,44
0,1378
2,8
2
0,2074
0,3557
7,1
6
0,1744
0,2445
4,9
7
0,9104
0,1688
3,4
3
0,0419
0,0475
1,0
1
0,0026
0,4452
70-75 75,5
0,1529
0,2764
64-69 69,5
1
0,0319
58-63 63,5
0,7
0,3238
52-57 57,5
0,0339 0,4616
46-51 51,5
Luas Daerah
0,4927
Jumlah
1,4897
b. Uji Normalitas Pre Test kelas kontrol Hipotesis: Ho = Data berdistribusi normal Ha = Data tidak berdistribusi normal Pengujian hipotesis: k
2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei 49
2 2 Kriteria yang digunakan diterima Ho = hitung < tabel
Dari data tabel 4.2 akan diuji normalitas sebagai prasyarat uji t test. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas sebagai berikut: Nilai Maksimal = 80 Nilai Minimal = 45 Rentang Nilai (R)=80 - 45= 35 Banyak Kelas (K)= 1 + (3,3) log 43 = 5,293 dibulatkan menjadi 6 Panjang Kelas (P)=35:6 = 5,8333 = dibulatkan 6 Tabel 4.6 Daftar Nilai Frekuensi Kelas Kontrol Kelas
BK
Z
P(Z)
44,5
-2,13
0,4834
45-50 50,5
-1,43
-0,73
-0,03
0,66
1,36
2,06
0,1563
3,1
2
0,4056
0,2793
5,6
6
0,0307
0,2334
4,7
5
0,0236
0,1677
3,4
3
0,0374
0,0672
1,3
2
0,3202
0,4131
75-80 80,5
0,5405
0,2454
69-74 74,5
2
0,0120
63-68 68,5
1,2
0,2673
57-62 62,5
0,0598 0,4236
51-56 56,5
Luas Daerah
0,4803
Jumlah
1,3579
Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.7
50
Hasil Uji Normalitas Pre Test Kelompok
x2hitung
Dk
x2 tabel
Ket.
Eksperimen
1,4897
3
7,81
Normal
Kontrol
1,3579
3
7,81
Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa Uji normalitas nilai awal pada kelas Eksperimen (IV A) untuk taraf signifikan α = 5% dengandk = 6– 3 = 2 2 2 2 3, diperoleh hitung = 1,4897 dan tabel = 7,81. Karena hitung< tabel,
maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan Uji normalitas nilai awal pada kelasKontrol (IV B) 2 untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh hitung = 2 2 2 1,3579 dan tabel = 7,81 Karena hitung< tabel, maka dapat dikatakan
bahwa data tersebut berdistribusi normal. Penghitungan selengkapnya di lampiran 10. c. Uji Homogenitas Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Uji kesamaan dua varians data dilakukan dengan pembagian antara varians terbesar dengan varians terkecil. Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikan α = 5%, dk pembilang = (n1–1), dk penyebut = (n2–1) dan peluang
1 2
. Jika Fhitung
sebaliknya jikaFhitung>Ftabel, maka data tersebut tidak homogen (heterogen). Perhitungan uji homogenitas untuk sampel dengan menggunakan data nilai awal, Diperoleh Fhitung = 1,3131 dengan taraf signifikansi sebesar α = 5% serta dk pembilang = 20–1 = 19 dan dk penyebut = 20 – 1 = 19 yaitu Ftabel = 2,526 terlihat bahwaFhitung
51
d. Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang identik atau sama pada tahap awal. Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh
thitung = -
1,955. Dengan taraf nyata 5% diperoleh ttabel = 1,69. Dengan demikian thitung < ttabel yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama. Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok sampel dalam keadaan sepadan (berangkat dari kondisi awal yang sama).Penghitungan analisis data awal selengkapnya dilampiran 13. 2. Analisis Data Akhir a. Uji Normalitas Nilai Post test Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai post test pada 2 2 kelas Eksperimen (IV A) diperoleh hitung = 1,4897 dan tabel = 7,81 2 2 tabel dengan dk = 6-3 =3, 5% . Jadi hitung berarti data yang
diperoleh
berdistribusi
normal.Jadi
nilai
posttest
pada
kelas
eksperimen berdistribusi normal. perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15. Sedangkan perhitungan uji normalitas nilai post test pada kelas 2 2 kontrol (IV B) hitung 1,4062 dan tabel =7,81 dengan dk = 6-3 = 3, 2 2 tabel 5% . Jadi hitung berarti data yang diperoleh berdistribusi
normal. Jadi nilai posttest pada kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk melihat perhitungan selengkapnya dapat dilihat lampiran 14. Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Post Test Kelompok
x2hitung
Dk
x2 tabel
Ket.
Eksperimen
1,4897
3
7,81
Normal
Kontrol
1,4062
3
7,81
Normal
52
b. Uji Homogenitas Berdasarkan
perhitungan
uji
homogenitas
diperoleh
Fhitung=1,0940 danFtabel=2,526 dengan dk = k-3 = 6-3 = 3 dan 5% . Jadi Fhitung
2
(homogen). Maka uji perbedaan dua rata-rata menggunakan rumus:
t
x1 x 2 1 1 s n1 n 2
Dimana: S2= Dari data diperoleh: Tabel 4.9 Tabel Sumber Data Untuk Uji t Sumber variasi
Eksperimen
Kontrol
Jumlah
1365
1215
N
20
20
x
68,25
60,75
Varians (s2)
61,25
55,9868
Standart deviasi (s)
7,82624
7,68747
53
222 , 992
=
8
=58,6184 dengan
maka:
√
Dari hasil uji t test yang dilakukan bahwa nilai t hitung = 3,098. Dan ttabel = 1,69. Ini berarti thitung >ttabel Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata. H0artinya tidak terdapat perbedaan secara nyata antara hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Jadi hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan media audio visual berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV MIN Guntur Demak. Untuk penghitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 17. D. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan audio visual pada kelas eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata. Hal ini ditunjukan dengan hasil uji thitungsebesar 3,098 dengan nilai ttabel= 1,69. Karena thitung>ttabel maka H0 ditolak. Dengan kata lain ada pengaruh positif
terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dari hasil penghitungan terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 68,25 dan kelas kontrol sebesar 60,75 atau pembelajaran dengan media audio visual berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik dalam materi gerak tari daerah lain.
54
Perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan. Pada kelas eksperimen yang diberi pembelajaran dengan media audio visualdapat memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit dan mudah dipahami peserta didik. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif karena peserta didik mampu mengeksplor dirinya melalui media tersebutuntuk dapat melihat secara konkritlebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dilihat dari tercapainya hasil belajar masing-masing variabel, pembelajaran SBK dengan menggunakan media audio visual berpengaruh positifterhadap hasilbelajar SBK peserta didik kelas IV A MI Negeri Guntur Demak. E. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai banyak keterbatasan-keterbatasan antara lain : 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MI Negeri Guntur Demak untuk dijadikan tempat penelitian. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis lakukan. 2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi tepatnya di semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran SBK materi gerak tari dar daerah lain.
55
Dari beberapa penjelasan tentang keterbatasan selama peneliti melakukan penelitian merupakan suatu kekurangan yang dapat menjadi bahan evaluasi yang dinamis dan progesif untuk ke depannya. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis merasa sangat bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang sudah ditentukan peneliti.
56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dengan menggunakan media audio visual kelas IV A MI Negeri Guntur dalam keadaan homogen. Ini terbukti dari uji homogenitas dengan F hitung 1,0940 dan F tabel 2,526, jadi F hitung< F tabel. Hal ini berarti data bervarians homogen Untuk pengaruh penggunaan media Audio Visual terhadap hasil belajar peserta didik
pada pembelajaran SBK dapat diketahui dari analisis uji
hipotesis bahwa ada pengaruh positif antara penggunaan media Audio Visual terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran SBK kelas IVA MI Negeri Guntur Demak. Berdasarkan hasil analisis uji tyang dilakukan bahwa nilai thitung = 3,098 Dan ttabel = 1,69. Ini berarti thitung >ttabel Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.Dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio visual berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik kelas kelas IV A MINegeri Guntur Demak pada mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). B. Saran Dengan selesainya pelaksanaan penelitian pengembangan ini, dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar SBK Di MI Negeri Guntur Demak ini, maka penulis akan memberikan beberapa saran, di antaranya: 1. Kepala madrasah sebagai pemimpin dalam suatu lembaga pendidikan harus peka terhadap perkembangan teknologi dan metode-metode yang variatif dan kreatif untuk pembelajaran yang akan digunakan di lembaganya. 2. Pendidik harus peka terhadap pengalaman yang dialami oleh peserta didik sebagai bahan untuk mengembangkan media pembelajaran.
57
3. Seni budaya dan keterampilan yang dikembangkan oleh pendidik melalui media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. 4. Pendidik diharapkan selalu memberikan motivasi dan perlu juga memberikan penghargaan kepada peserta didik yang berani berkreasi dan memberikan komentarnya. Hal ini bisa menjadikan motivasi dan semangat khusus pada diri peserta didik. 5. Dalam pembelajaran SBK ini peserta didik harus dilibatkan secara aktif baik secara psikis maupun fisik, serta dibiasakan berkreasi guna untuk mengeksplor bakat peserta didik. 6. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi bagi pendidik terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran terhadap peserta didik. C. Penutup Maha suci Allah serta segala puji hanya Dia yang pantas menerimanya. Dengan ini penulis mengucapkan alhamdulillah, bahwa sampai detik ini penulis masih diberi kesempatan untuk bisa menyelesaikan tugas dalam rangkan menyelesaikan skripsi ini. Meskipun dengan berbagai kendala yang pada akhirnya Allah telah membukakan jalan bagi penulis. Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin, namun penulisan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran senantiasa penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini ke depan serta perluasan pengetahuan keilmuan bagi kita semua. Akhirnya penulis berharap usaha berupa penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi penulis sendiri, pendidik mitra di MI Negeri Guntur Demak dan siapapun yang membaca hasil penelitian ini. Di samping itu, semoga karya kecil ini dapat memberikan sumbangan ilmu dalam dunia pendidikan.
58
DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman, Mulyono,Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta, Rineka Cipta: 1999. Arifin,Zaenal,Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik,,Prosedur Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003. Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002 Bandi, dkk, Pembelajaran Seni Budaya Keterampilan, Jakarta: Dirjen pendidikan Islam Depag RI, 2009. Crow Alice and Lester D. Crow, Human Development and Learning, New York: American Book Company, 1956. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta 2010 Depag,
Al-Qur’an dan Harapan,2006.
Terjemahnya,
Semarang:
CV.
Pustaka
Agung
Fahmi, Mustafa, Saikulujiyah at Ta’allum,Mesir: Maktabah Mesir, t.th. Fajar, R.H, Aneka Budaya Bangsa Indonesia dan Dunia, Jakarta:Yudhistira1994 Henson, Kenneth T., Elementary Science Methods, New York: McGraw-Hill Book Company, 1984 Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Martono, Sri,Kerajinan Tangan dan Kesenian, Jakarta: Yudhistira, 2005. Mujiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2002 Mukhtar, Desain Pembelajaran Agama Islam,Jakarta: CV. Misaka Galiza, 2003. Nazir, M, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah: Standar Kompetensi Dasar Tingkat SD,MI dan SDLB, Jakarta, 2006 Pekerti, Widia, Pendidikan Seni Musik –Tari/Drama, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007. Rivai Ahmad dan Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru Algensindo: 2003.
59
Sedyawati, Edi,Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2006. Sudijana, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011. Shihab, M. Quraish, Wawasan Alqur’an, Bandung: Penerbit Mizan, 1996. Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996) Sudjana, NanaDasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung; Sinar Baru Algensindo.2005. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfa Beta, 2008. ----------, Statistika untuk Penelitian,Bandung: Alfa Beta, 2008. Supanggah, Rahayu, et. al, Sejarah Kebudayaan Indonesia Seni Pertunjukan dan Seni Media, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafida Persada, 2011. Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/42097277.pdf.(diakses kamis,29 , 12, 2011). http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/viewFile/347/249. (diakses kamis,29, 12, 2011). http://crayonpedia.org/mw/Pengertian_seni_,_cabang-cabang_seni,_unsurunsur_seni,_sifat_dasar_seni_secara_umum_7.1.(diakses 29 Desember 2011). http://saifulmmuttaqin.blogspot.com. (diakses 29 Desember 2011).
60
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Data nilai pre test kelas eksperimen............................47
Tabel 2
Data nilai pre test kelas kontrol..................................48
Tabel 3
Data nilai post test kelas eksperimen..........................49
Tabel 4
Data nilai post test kelas kontrol................................50
Tabel 5
Daftar nilai frekuensi kelas eksperimen......................51
Tabel 6
Daftar nilai frekuensi kelas kontrol............................52
Tabel 7 Hasil uji normalitas pre test........................................52 Tabel 8
Hasil uji normalitas post test.....................................54
Tabel 9 Data tabel sumber data untuk uji t...............................55
61
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagan penelitian...........................................................36
62
Lampiran
1
DAFTAR LAMPIRAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol.....1
Lampiran
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen...............................................................7
Lampiran
3
Daftar Peserta Didik Kelas IVA..........................................13
Lampiran
4
Daftar Peserta Didik Kelas IV B.........................................14
Lampiran
5
Kisi-kisi tes Psikomotorik..................................................15
Lampiran
6
Data Nilai Pre Test Kelas Kontrol.......................................16
Lampiran 7
Data Nilai Pre Test Kelas Eksperimen................................17
Lampiran 8
Lembar Hasil Penilaian Tes Psikomotorik Kelas Eksperimen..............................................................18
Lampiran
9
Lampiran 10
Lembar Hasil Penilaian Tes Psikomotorik Kelas Kontrol......19 Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Kontrol...........................20
Lampiran
11 Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen.....................22
Lampiran
12 Uji Homogenitas Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen.........24
Lampiran
13 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen...........................................26
Lampiran
14
Uji Normalitas Nilai Posttes Kelas Kontrol..........................30
Lampiran
15
Uji Normalitas Nilai Posttes Kelas Eksperimen....................33
Lampiran
16
Uji Homogenitas Akhir Kelas Kontrol dan Eksperimen........35
Lampiran
17
Uji Perbedaan Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen .......37
Lampiran
18
Daftar Tabel Chi Kuadrat ..................................................39
Lampiran
19
Daftar Z-tabel ...................................................................40
Lampiran
20
Daftar T-Tabel ..................................................................41
Lampiran
21
Daftar F-Tabel...................................................................42
63
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Himatun Nafiah
2. Tempat, Tgl. Lahir
: Demak, 16 Januari 1989
3. NIM
: 073911009
4. Alamat Rumah
: Karang Mlati Rt 02/02 Demak
Hp e-mail B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal
: 085740953610 :
[email protected] :
a. SDN 01 Karang Mlati Demak b. MTsN Bonang Demak c. MA Futuhiyyah 2 Mranggen Demak
Semarang, 25 Mei 2012
Himatun Nafiah 073911009
64
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: MI Negeri Guntur
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 2 x35 menit
Standar Kompetensi :13. Kompetensi Dasar
Mengapresiasi karya seni tari
: 13.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan perlengkapan tari nusantara daerah lain
Indikator
: 1. Siswa mampu menirukan gerak tari merak 2. Siswa mampu mempraktekkan gerak tari merak
I. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menirukan gerak tari merak serta dapat mempraktekkan gerak tari merak.
II. Materi Ajar: Gerak tari daerah lain
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
5
Kegiatan Awal Salam Berdoa Melakukan presensi Menyampaikan tujuan/materi yang akan disampaikan Memberikan motivasi
6 7 8
Kegiatan Inti Ekplorasi: Guru mereview pelajaran sebelumnya Guru melakukan tanya jawab mengenai seni tari Menjelaskan macam-macam tari dari daerah lain
1 2 3 4
Pengorganisasian Siswa Waktu K K K
1 menit 1 menit 4 menit 4 menit
K
3 menit
G G G
2 menit 3 menit 7 menit
65
9 10
11
12 13
Elaborasi: dengan metode ceramah siswa dapat menirukan gerak tari merak Dengan metode ceramah siswa dapat mempraktekkan tari merak Konfirmasi: Siswa menirukan gerak tari merak
Penutup Menyimpulkan pembelajaran tentang gerak tari merak Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Jumlah
S
7 menit
S
14 menit
S
14 menit
K
4 menit
K
2 menit 70 menit
Keterangan: g = guru; k = klasikal; s= siswa V. Bahan ajar: Buku paket SBK kelas IV .
VI. Penilaian: a. Prosedur Tes: a. Tes awal
:-
b. Tes Proses : ada c. Tes Akhir : ada b. Jenis Tes: a. Tes awal
:
b. Tes Proses : siswa menirukan gerak bermakna c. Tes Akhir : siswa mempraktekkan gerak tari merak c. Alat Tes: VCD tari merak a.
Tes proses
Penilaian : No Nama
Gerakan tangan tari merak
Gerakan kaki tari merak
Jumlah skor
Nilai
1 2 3 4
66
5
b. Tes akhir 1. Mempraktekkan tari merak No Nama
Keluwesan siswa dalam menari
Keserasian musik dengan gerakan menari
Jumlah skor
Nilai
1 2 3 4 5
Semarang,11 Januari 2012
Guru kelas
Peneliti
Suwardi, S.Pd.I
Himatun Nafiah
Mengetahui, Kepala Sekolah
H. Muhamad Dahlan, M. Pd.I
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Satuan Pendidikan
: MI Negeri Guntur
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 2 x35 menit
Standar Kompetensi :13. Kompetensi Dasar
Mengapresiasi karya seni tari
: 13.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan perlengkapan tari nusantara daerah lain
Indikator
:1. Siswa mampu menirukan gerak tari merak 2. Siswa mampu mempraktekkan gerak tari merak
I. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menirukan gerak tari merak serta dapat mempraktekkan gerak tari merak.
II. Materi Ajar: Gerak tari daerah lain
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
1 2 3 4 5
6 7 8 9
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Salam Berdoa Melakukan presensi Menyampaikan tujuan/materi yang akan disampaikan Memberikan motivasi Kegiatan Inti Ekplorasi: Guru mereview pelajaran sebelumnya Guru melakukan tanya jawab mengenai seni tari Menjelaskan macam-macam tari dari daerah lain Elaborasi: Siswa mempraktekkan gerak tari merak
Pengorganisasian Siswa Waktu K K K
1 menit 1 menit 4 menit 4 menit
K
3 menit
G G G
2 menit 3 menit 7 menit
S
14 68
menit 10 11
12 13
Konfirmasi: dengan metode ceramah siswa dapat mempraktekkan gerak tari merak Dengan metode ceramah siswa dapat mempraktekkan tari merak Penutup Menyimpulkan pembelajaran tentang gerak tari merak Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Jumlah
S
7 menit
S
14 menit
K
4 menit
K
2 menit 70 menit
Keterangan: g = guru; k = klasikal; s= siswa V. Bahan ajar: Buku paket SBK kelas IV .
VI. Penilaian: d. Prosedur Tes: a. Tes awal
:-
b. Tes Proses : ada c. Tes Akhir : ada e. Jenis Tes: a. Tes awal
:
b. Tes Proses : siswa menirukan gerak bermakna c. Tes Akhir : siswa mempraktekkan gerak tari merak d. Alat Tes: VCD tari merak
Penilaian : No Nama
Gerakan tangan tari merak
Gerakan kaki tari merak
Jumlah skor
Nilai
1 2 3 4 5
69
3. Mempraktekkan tari merak No Nama
Keluwesan
Keserasian musik
Jumlah
siswa dalam
dengan gerakan
skor
menari
menari
Nilai
1 2 3 4 5
Semarang, 18 Januari 2012
Guru kelas
Peneliti
Suwardi, S.Pd.I
Himatun Nafiah
Mengetahui, Kepala Sekolah
H. Muhamad Dahlan, M.Pd.I
70
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: MI Negeri Guntur
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 2 x35 menit
Standar Kompetensi :13. Kompetensi Dasar
Mengapresiasi karya seni tari
: 13.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan perlengkapan tari nusantara daerah lain
Indikator
: 1. Siswa mampu menirukan gerak tari merak 2. Siswa mampu mempraktekkan gerak tari merak
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan media audio visual siswa dapat menirukan gerak tari merak serta dapat mempraktekkan gerak tari merak.
II. Materi Ajar: Gerak tari daerah lain
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, media audio visual
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
5
Kegiatan Awal Salam Berdoa Melakukan presensi Menyampaikan tujuan/materi yang akan disampaikan Memberikan motivasi
6 7
Kegiatan Inti Ekplorasi: Guru mereview pelajaran sebelumnya Guru melakukan tanya jawab mengenai seni tari
1 2 3 4
Pengorganisasian Siswa Waktu K K K
1 menit 1 menit 4 menit 4 menit
K
3 menit
G G
2 menit 3 menit 71
8 9 10
11 12
13 14
Menjelaskan macam-macam tari dari daerah lain Elaborasi: Siswa menyaksikan karya seni tari melalui media audio visual Siswa menirukan gerak tari merak Konfirmasi: Dengan media audio visual siswa dapat menirukan gerak tari merak Dengan media audio visual siswa dapat mempraktekkan tari merak Penutup Menyimpulkan pembelajaran tentang gerak bermakna Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Jumlah
G
7 menit
S
7 menit
S
14 menit
S
7 menit
S
14 menit
K
4 menit
K
2 menit 70 menit
Keterangan: g = guru; k = klasikal; s= siswa
V. Bahan ajar: Buku paket SBK kelas IV , media audio visual, VCD karya seni tari.
VI. Penilaian: 1. Prosedur Tes: a. Tes awal
:-
b. Tes Proses : ada c. Tes Akhir : ada
2.
Jenis Tes: a.
Tes awal
:
b. Tes Proses : siswa menirukan gerak bermakna c.
3.
Tes Akhir : siswa mempraktekkan gerak tari merak
Alat Tes: VCD tari merak a. Tes proses 72
Penilaian : No Nama
Gerakan
Gerakan
Jumlah
tangan tari
kaki tari
skor
merak
merak
Nilai
1 2 3 4 5
b. Tes akhir: Mempraktekkan tari merak No Nama Keluwesan Keserasian musik siswa dalam dengan gerakan menari menari 1 2 3 4 5
Jumlah skor
Nilai
Semarang, 11 Januari 2012
Guru kelas
Peneliti
Suwardi, S.Pd.I
Himatun Nafiah Mengetahui, Kepala Sekolah
H. Muhamad Dahlan, M.Pd.I
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
: MI Negeri Guntur
Mata Pelajaran
: SBK
Kelas/Semester
: IV/2
Alokasi Waktu
: 2 x35 menit
Standar Kompetensi :13. Kompetensi Dasar
Mengapresiasi karya seni tari
: 13.1 Mengidentifikasi gerak, busana, dan perlengkapan tari nusantara daerah lain
Indikator
:1. Menirukan gerak tari merak 2. Mempraktekkan gerak tari merak
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan media audio visual siswa dapat menirukan gerak tari merak serta dapat mempraktekkan gerak tari merak.
II. Materi Ajar: Gerak tari daerah lain
III. Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, media audio visual
IV. Langkah-langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
5
Kegiatan Awal Salam Berdoa Melakukan presensi Menyampaikan tujuan/materi yang akan disampaikan Memberikan motivasi
6
Kegiatan Inti Ekplorasi: Guru mereview pelajaran sebelumnya
1 2 3 4
Pengorganisasian Siswa Waktu K K K
1 menit 1 menit 4 menit 4 menit
K
3 menit
G
2 menit 74
7 8 9 10
11 12
13 14
Guru melakukan tanya jawab mengenai gerak seni tari merak Menjelaskan gerak tari merak Elaborasi: Siswa menyaksikan karya seni tari merak melalui media audio visual Siswa mempraktekan gerak tari merak Konfirmasi: Dengan media audio visual siswa dapat mempraktekkan gerak tari merak Dengan media audio visual siswa dapat mempraktekkan tari merak Penutup Menyimpulkan pembelajaran tentang gerak bermakna Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. Jumlah
G
3 menit
G
7 menit
S
7 menit
S
14 menit
S
7 menit
S
14 menit
K
4 menit
K
2 menit 70 menit
Keterangan: g = guru; k = klasikal; s= siswa
V. Bahan ajar: Buku paket SBK kelas IV , media audio visual, VCD karya seni tari.
VI. Penilaian: 1. Prosedur Tes: a. Tes awal
:-
b. Tes Proses : ada c. Tes Akhir : ada 2. Jenis Tes: a. Tes awal
:
b. Tes Proses : siswa menirukan gerak tari merak c. Tes Akhir : siswa mempraktekkan gerak tari merak 3. Alat Tes: VCD tari merak a.
Tes proses
75
Penilaian : No Nama
Gerakan tangan tari merak
Gerakan kaki tari merak
Jumlah skor
Nilai
1 2 3 4 5
b. Tes akhir 4. Mempraktekkan tari merak No Nama
Keluwesan siswa dalam menari
Keserasian musik dengan gerakan menari
Jumlah skor
Nilai
1 2 3 4 5
Semarang, 19 Januari 2012
Guru kelas
Guru praktikan
Suwardi, S.Pd.I
Himatun Nafiah Mengetahui, Kepala Sekolah
Muhamad Dahlan, M. Pd.I
76
Lampiran 3 Daftar nama siswa kelas IV A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Ahmad Bahaudin Ahmad Muthohar Ahya Fatkhul Khoiriyah Alfiyatur Rokhmaniayah Aprilia Dwi Saputri Asiyah Imam Musyafi’i Lulu Difiya Mahmudah Muhammad Dzil Ardan Muhammad Malkan Mansyur Hidayat Muhammad Roji Ghufron Niken Arum Sari Mila Latifatul Isyaroh Syahrul Hikmah Tia Novitasari Tri Wahyuningsih Vina Astahdina Subulana Wulan Sari Vasa Arfan Dika
77
Lampiran 4 Daftar nama siswa kelas IV B No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Ahmad Makyus Ani Kharisma Anwar Musadat Dewi Inayah Aliyana Putri Eni Sumawati Khoirul Umam Muhammad Syafiudin Muhammad Bahaudin Muhammad Surojudin Maftukhatul J. Syifa Muflikhin Muhammad Anfa’uzzaman Muhammad Fajar A.P Muhammad Syamsul Arriza Nur Rosyidah Putri Widyaningsih Siti Syarifatul Jannah Soimatul Laila Sari Zumala Laili
78
Lampiran 5 KISI-KISI SOAL TEST PSIKOMOTORIK
Kompetensi Dasar
Indikator
Kriteria Penilaian a. Gerakan
Mengidentifikasi gerak, busana dan perlengkapan tari
1. Menirukan gerak tari dari daerah lain
Kode Penilaian I
tangan tari merak b. Gerakan kaki
II
tari merak
nusantara daerah
a. Keluwesan
lain
III
siswa dalam 2. Mempraktekan gerak tari daerah lain
menari b. Keserasian
IV
musik dengan gerakan tari merak
79
Lampiran 6 Data Nilai Pre test Kelas Eksperimen
NO
Nama
Nilai
1
Ahmad Bahaudin
55
2 3 4 5 6 7
Ahmad Muthohar Ahya Fatkhul Khoiriyah Alfiyatur Rokhmaniayah Aprilia Dwi Saputri Asiyah Imam Musyafi’i
60 60 55 60 50 60
8
Lulu Difiya Mahmudah
40
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Muhammad Dzil Ardan Muhammad Malkan Mansyur Hidayat Muhammad Roji Ghufron Niken Arum Sari Mila Latifatul Isyaroh Syahrul Hikmah Tia Novitasari Tri Wahyuningsih Vina Astahdina Subulana Wulan Sari Vasa Arfan Dika
55 60 50 55 65 55 65 75 60 65 55 60
80
Lampiran 7
Data Nilai Pre testKelas Kontrol
Ahmad Makyus
60
Ani Kharisma
60
Anwar Musadat
55
Dewi Inayah
60
Aliyana Putri
65
Eni Sumawati
55
Khoirul Umam
60
Muhammad Syafiudin
45
Muhammad Bahaudin
70
Muhammad Surojudin
65
Maftukhatul J. Syifa
65
Muflikhin
60
Muhammad Anfa’uzzaman
70
Muhammad Fajar A.P
60
Muhammad Syamsul Arriza
70
Nur Rosyidah
80
Putri Widyaningsih
50
Siti Syarifatul Jannah
75
Soimatul Laila Sari
65
Zumala Laili
65
81
Lampiran 8 Lembar Hasil Penilaian Test Psikomotorik kelas IV A(Eksperimen)
Mata Pelajaran: SBK Materi : Tari Merak Aspek Penilaian Nama Siswa
I
II
III
IV
Jumlah
Nilai
Skor Ahmad Bahaudin
70
50
60
60
240
60
Ahmad Muthohar
70
60
65
65
260
65
Ahya Fatkhul Khoiriyah
80
75
75
70
300
75
Alfiyatur Rokhmaniayah
85
85
75
75
320
80
Aprilia Dwi Saputri
70
70
75
65
280
70
Asiyah
65
70
65
60
260
65
Imam Musyafi’i
65
55
60
60
240
60
Lulu Difiya Mahmudah
75
80
75
70
300
75
Muhammad Dzil Ardan
65
60
65
70
260
65
Muhammad Malkan
65
70
60
65
260
65
Mansyur Hidayat
65
75
75
65
280
70
Muhammad Roji Ghufron
75
65
75
65
280
70
Niken Arum Sari
85
85
85
85
340
85
Mila Latifatul Isyaroh
80
75
70
75
300
75
Syahrul Hikmah
75
75
65
65
280
70
Tia Novitasari
60
50
45
45
200
50
Tri Wahyuningsih
75
65
70
70
280
70
Vina Astahdina Subulana
70
60
65
65
260
65
Wulan Sari
70
70
70
65
280
70
Vasa Arfan Dika
70
60
50
60
240
60
82
Lampiran 9 Lembar Hasil Penilaian Test Psikomotorik kelas IV B(Kontrol)
Mata Pelajaran: SBK Materi : Tari Merak Aspek Penilaian Nama Siswa
I
II
Jumlah
III
IV
Skor
Nilai
Ahmad Makyus
70
50
60
60
240
60
Ani Kharisma
75
70
70
65
280
70
Anwar Musadat
65
60
60
55
240
60
Dewi Inayah
50
50
50
50
200
50
Aliyana Putri
50
60
60
50
220
55
Eni Sumawati
65
70
65
60
260
65
Khoirul Umam
60
55
60
65
240
60
Muhammad Syafiudin
55
50
60
55
220
55
Muhammad Bahaudin
65
60
65
70
260
65
Muhammad Surojudin
65
50
60
65
240
60
Maftukhatul J. Syifa
60
70
70
60
260
65
Muflikhin
50
45
60
45
180
45
Muhammad Anfa’uzzaman
60
65
70
65
260
65
Muhammad Fajar A.P
50
65
50
55
220
55
Muhammad Syamsul Arriza
65
65
55
55
240
60
Nur Rosyidah
65
70
60
65
260
65
Putri Widyaningsih
70
50
60
60
240
60
Siti Syarifatul Jannah
75
85
75
85
320
80
Soimatul Laila Sari
65
50
50
55
220
55
Zumala Laili
70
60
70
60
260
65
83
Lampiran 10 Uji Normalitas Pre Test Kelas Kontrol
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis k
2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriteria yang digunakan 2 2 H0 diterima jika hitung tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 80
Nilai minimal
= 45
Rentang (R)
= 80 – 45
= 35
Banyak kelas (k)
= 1 + 3,3 log 20
= 65,293 (dibulatkan menjadi 6)
Panjang kelas (p)
= 35: 6
= 5,8333 dibulatkan menjadi 6)
Daftar Nilai Frekuensi Kelas Kontrol Kelas
Bk 44,5
45
–
50
–
56
–
62
–
68
0,4834
-1,43
-0,73
-0,03 -0,03
Ei
Oi
Oi Ei 2
0,0598
1,2
2
0,5405
2
0,4056
6
0,0307
5
0,0236
Ei
1,1960
0,4236 0,1563
3,1 3,1260
0,2673
-0,73 62,5
63
-2,13
-1,43 56,5
57
P(Zi)
-2,13 50,5
51
Zi
Luas Daerah
0,2793
5,6 5,5860
0,0120 0,2334
4,7
84
68,5 69
–
74
–
1,36
4,6680
0,2454
0,66 74,5
75
0,66
0,1677
0,0672 80,5
2,06 #REF!
3
0,0374
2
0,3202
=
1,3579
#REF!
0,4131
80
3,4
1,3
0,4803 X²
Untuk alpha = 5%, dengan dk = (6 - 3) = 3 diperoleh X² tabel = 7,81 Untuk alpha = 1%, dengan dk = (6 - 3) = 3 diperoleh X² tabel = 11,34 Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
85
Lampiran 11 Uji Normalitas Pre Test Kelas Eksperimen Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis k
2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriteria yang digunakan 2 2 H0 diterima jika hitung tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 75
Nilai minimal
= 40
Rentang (R)
= 75 –40
= 35
Banyak kelas (k)
= 1 + 3,3 log 20
= 5,293(dibulatkan menjadi 6)
Panjang kelas (p)
= 35 : 6
= 5,8333 (dibulatkan menjadi 6)
Daftar Nilai Frekuensi Kelas Eksperimen Kelas Interval
Bk
39,5 40-45 45,5 46– 51 51,5 52 – 57 57,5 58 – 63
Zi
P(Zi)
-2,61 -2,59 -1,77 -1,57 -0,93 -0,56
0,4955
-0,08
Ei
Oi
(Oi E i ) 2 Ei
0,0339
0,7 2,0400 2,8 6,6400 7,1 11,576 0 4,9 11,228 0 3,4 #REF! 1,0
1
0,1529
2
0,2074
6
0,1744
7
0,9104
3
0,0419
1
0,0026
0,4616 0,1378 0,3238 0,3557 0,0319
0,46
0,2445
63,5
0,76
69,5
1,47 1,60
0,4452
75,5
2,44
0,4927
64 – 69
Luas Daerah
0,2764 0,1688
70 – 75
0,0475
86
Dari tabel di atas diperoleh: 2 1,4897 2 Untuk 5%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 7,81 2 Untuk 1%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 11,34
2 2 Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal tabel
87
Lampiran 12 UJI HOMOGENITAS NILAI AWAL ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis Ho : Ha :
s12
=
s12
=
s22 s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho
F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah
1160
N
20
1255 20
58,00 51,0526 7,15
62,75 67,0395 8,19
̅ 2
Varians (S ) Standart deviasi (S) Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
67,0395 51,0526
=
1,3131
88
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb – 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(19:19)
= = =
20 - 1 = 19 20 - 1 = 19 2,526
Daerah penerimaan Ho
1,3131
2,526
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. Dari tabel di atas diperoleh: 2 1,4897 2 Untuk 5%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 7,81 2 Untuk 1%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 11,34
2 2 Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal tabel
89
LAMPIRAN 13
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
Hipotesis Ho : H1 : Rumus :
Kriteria : Ho diterima jika dengan
dan
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah
1160
1255
N
20
20
X
58,00
62,75
Varians (s2)
51,0526
67,0395
Standar deviasi (s)
7,15
8,19
-1,955
1,69
90
S2=
n1 n2 =
2
8
=
8
=
8
= 59,0460
Simpangan baku S =√ =√ 9 0
0
=7,68414
Uji kesamaan rata-rata ̅1 ̅
t=
√
t=
8 00 8 1
√
t= t= -1,955 Dari perhitungan uji kesamaan Dari hasil uji t test yang dilakukan bahwa nilai t hitung = -1,955. Dan t tabel= 1,69. Ini berarti Ho DITERIMA, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik atau terdapat kesamaan.
91
Lampiran 14 Uji Normalitas Post Test Kelas Kontrol
Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
(Oi Ei ) 2 Ei i 1 k
2
Kriteria yang digunakan 2 2 H0 diterima jika hitung tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 80
Nilai minimal
= 45
Rentang (R)
= 80 – 45
= 35
Banyak kelas (k)
= 1 + 3,3 log 20
= 65,293 (dibulatkan menjadi 6)
Panjang kelas (p)
= 35: 6
= 5,8333 dibulatkan menjadi 6)
Daftar Nilai Frekuensi Kelas Kontrol Kelas
Bk 44,5
45
–
50
–
56
–
62
–
68
0,4817
-1,30
-0,51
-0,28 -0,03
Luas Daerah
Ei
Oi
Oi Ei 2
0,0785
1,6
2
0,1178
4
0,0065
6
0,0018
6
0,2459
Ei
1,1960
0,4032 0,2082
4,2 3,1260
0,1950
-0,73 62,5
63
-2,09
-1,43 56,5
57
P(Zi)
-2,13 50,5
51
Zi
0,3053
6,1 5,5860
0,1103 0,2451
4,9
92
68,5 69
–
74
–
1,85
4,6680
0,3554
0,66 74,5
75
1,06
0,1124
0,0281 80,5
2,64 #REF!
1
0,6928
1
0,3414
=
1,4062
#REF!
0,4678
80
2,2
0,6
0,4959 X²
Untuk alpha = 5%, dengan dk = (6 - 3) = 3 diperoleh X² tabel = 7,81 Untuk alpha = 1%, dengan dk = (6 - 3) = 3 diperoleh X² tabel = 11,34 Karena X² hitung < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
93
Lampiran 15 Uji Normalitas Pos Test Kelas Eksperimen Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis k
2 i 1
(Oi Ei ) 2 Ei
Kriteria yang digunakan 2 2 H0 diterima jika hitung tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
= 85
Nilai minimal
= 50
Rentang (R)
= 85 –50
= 35
Banyak kelas (k)
= 1 + 3,3 log 20
= 5,293(dibulatkan menjadi 6)
Panjang kelas (p)
= 35 : 6
= 5,8333 (dibulatkan menjadi 6)
Daftar Nilai Frekuensi Kelas Eksperimen Kelas Interval
Bk
49,5 50-55 55,5 66– 61 61,5 62 – 67 67,5 68 – 73
P(Zi)
-2,34 -2,59 -1,59 -1,57 -0,85 -0,56
0,4904
-0,11
0,63
Luas Daerah
Ei
Oi
(Oi E i ) 2 Ei
0,0463
0,9 2,0400 2,8 6,6400 6,9 11,576 0 3,8 11,228 0 3,6 #REF!
1
0,0059
3
0,0095
5
0,5337
6
0,2179
3
0,0940
0,4441 0,1418 0,023 0,3461 0,438
0,46 73,5
74 – 79
Zi
0,1919 0,2357
1,47 0,1790 79,5 1,37 0,4147 Dari tabel di atas diperoleh: 2 1,489
94
Lampiran 16 Uji Homogenitas Akhir Kelas Kontrol dan Eksperimen Hipotesis Ho :
s12
Ha :
s12
s22
=
s22
=
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho
F 1/2a (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah
1365
N
20 68,25 61,25 7,82624
1215 20
̅ 2
Varians (S ) Standart deviasi (S)
60,75 55,9868 7,4824
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
61,25 55,9868
=
1,0940
95
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb – 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(19:19)
= = =
20 - 1 = 19 20 - 1 = 19 2,526
Daerah penerimaan Ho
1,0940
2,526
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama. 2 Untuk 5%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 7,81 2 Untuk 1%, dengan dk = (6 – 3) = 3, diperoleh: tabel 11,34
2 2 Karena hitung , maka data tersebut berdistribusi normal tabel
96
Lampiran 17 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
Hipotesis Ho : H1 : Rumus :
Kriteria : Ho diterima jika dengan
dan
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Jumlah
1365
1215
N
20
20
X
68,25
60,75
Varians (s2)
61,25
55,9868
Standar deviasi (s)
7,82624
7,4824
1,69
S2=
n1 n2
3,098
2
97
=
8
=
8
=
8
= 58,6184
Simpangan baku S =√
2
=√ 8 18 =7,6562
Uji Perbedaan rata-rata ̅1 ̅
t=
√
t=
8 00 2
√
t= t= 3,098 Dari perhitungan uji kesamaan Dari hasil uji t test yang dilakukan bahwa nilai t hitung =3,098. Dan t tabel= 1,69. Ini berarti Ho DITOLAK, artinya rata-rata (mean) nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik identik atau berbeda secara nyata.
98
99