PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KABILA JURNAL
Oleh HALID HASAN NIM 151 411 101
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Jurnal yang berjudul PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KABILA
Oleh Halid Hasan
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd Nip. 19600414 198703 2 001
Halid Hasan1, Sukirman Rahim2, Irvin Novita Arifin3 NIM 151 411 101 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213
HALID HASAN. 2015. “The application of a Level a Unit of Education in Science Learning in Class IV SDN 1 Kabila”. Thesis. The Departement of Education of Primary School Theacers, The Faculity of Education, Gorontalo State University. Supervising 1 Dr. Sukirman Rahim, S.Pd, M.Si, and supervising 2 Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd This study conducted to determine The Application of The curriculum the level of education unit KTSP on Learning in Science Class IV SDN 1 Kabila, a source of data obtained was that of fourth grade teacher, the Head of School, as well as a source of other supporting pertaining to research data is of primary and secondary in this study using a qualitative approach descriptive method Based on the discussion about the level of education curriculum (KTSP) IPA in learning in schools, Kabila and 1 the class IV KTSP Kabila SDN 1, and drafting Standards Competence and Basic Competence in science subjects have guidelines defined by National Education Standard Board (BSNP) and a teacher just do it. The theacher made by SDN 1 Kabila has been adjusted to the level of educational curriculum changed this is the guide who is to be developed within the material and the lesson is the syllabus. Material applied teachers admin 1 Kabila adapted to the creed curriculum but with obstacles that there are teachers face in the application of creed is the students who receive the material less well namely students who crew members (son touch specifically). The material development also been in line with a curriculum based KTSP as material tat could affect other applied in the students daily lives, a source of learning taken teachers in accordance with books and student needs, and kind of the assesmet was adapted by teachers material delivered was.about the essay answer so it is white its practice. Keywords : Application, KTSP, and Learning IPA
1
Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNG Dosen Jurusan PGSD, FIP, UNG 3 Dosen Jurusan PGSD, FIP, UNG 2
PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 1 KABILA Halid Hasan4, Sukirman Rahim5, Irvin Novita Arifin6 NIM 151 411 101 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213
HALID HASAN.2015. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 1 Kabila. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dr. Sukirman Rahim S.Pd, M.Si, dan pembimbing 2 Irvin Novita Arifin S.Pd, M.Pd. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 1 Kabila,sumber data yang diperoleh adalah dari guru kelas IV, kepala sekolah, serta sumber pendukung lainnya yang berkaitan dengan penelitian merupakan data Primer dan Sekunder. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Berdasarkan pembahasan tentang penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 1 Kabila maka, Penerapan KTSP di SDN 1 Kabila dan penyusunan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran IPA telah mempunyai pedoman yang ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Sehingga guru hanya melaksanakannya saja. Materi yang disampaikan oleh guru SDN 1 Kabila telah disesuaikan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, hal ini disebabkan adanya panduan yang diberikan untuk dikembangkan dalam materi dan bahan pelajaran yaitu silabus. Materi yang diterapkan guru SDN 1 Kabila disesuaikan dengan kurikulum KTSP tetapi dengan kendala yang ada dihadapi guru dalam penerapan KTSP adalah siswa yang kurang menerima materi dengan baik yaitu siswa yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Pengembangan materinya juga sudah sesuai dengan kurikulum berbasis KTSP seperti materi yang bisa mempengaruhi lainya yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa, sumber belajar yang diambil guru sesuai dengan buku dan kebutuhan siswa, dan jenis penilaian yang dilakukan guru disesuaikan dengan materi yang disampikan. Menjawab soal esai begitu pula dengan prakteknya.
4
Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UNG Dosen Jurusan PGSD, FIP, UNG 6 Dosen Jurusan PGSD, FIP, UNG 5
Kata Kunci
: Penerapan, KTSP dan Pembelajaran IPA
PENDAHULUAN Kurikulum adalah sebagai suatu rencana tertulis menjadi petunjuk dan pedoman, KTSP Merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik siswa. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, di bawah suvervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan di SD, SMP, SMA, dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, MAK. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Sehingga penguasaan IPA yaitu kumpulan pengalaman berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan penemuan. Oleh karena itu proses pembelajaran IPA di SD/MI menekankan kepada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses (BNSP, 2006:143) Dalam
pembelajaran
IPA
siswa
diharuskan
mendapatkan
banyak
kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan materi pembelajaran IPA. Dalam pembelajaran IPA yang terpenting adalah siswa mengalami atau merasakan apa yang diajarkan dengan kenyataannya sehingga siswa akan yakin dengan yang diajarkan dan mengerti karena mengalami langsung. Karena dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang tidak lepas dari konsep IPA. Maka dari itu pembelajaran IPA
tidak hanya menguasai materi maupun teori yang diajarkan tetapi yang harus menonjol dan disebut berhasil yaitu menguasai hal kenyataannya. KTSP Merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik siswa. Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan siswa dan lingkungannya.
Peserta
didik
memiliki
posisi
sentral
untuk
mengembangkan kompetensiya agar mejadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kata “penerapan” dalam bahasa inggris “Applyig” (Echols dan Shadily, 2003:189). Menurut Muhaimin (2007:10) Penerapan dapat diartikan: a. Proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan sesuatu. b. Kegiatan menyusun (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurna. Dari pengertian di atas, penerapan merupakan suatu proses dan kegiatan penyempurnan yang telahh ada dengan tujuan guna tercapainya sesuatu yang lebih baik dan mencapai tujuan secara optimal. Pengembangan diperlukan adanya penilaian
sehingga
dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam
pengembangan, tentunya dibidang kurikulum pendidikan. Penerapan kurikulum adalah proses seperti dikemukakan oleh Hamalik (2006 :3) penerapan kurikulum merupakan proses dinamik sehingga dapat
merespon terhadap tuntutan perubahan struktural pemerintah, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun globalisasi. Dalam kurikulum KTSP sudah dibagi jenjang pendidikan, pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdapat pada standar isi yang dikembangkan dalam kelompok mata pelajaran seperti di terangkan oleh Muslich (2008: 13) merincikan struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam standar isi, yang dikembangkan dari kelompok pelajaran sebagai berikut: a.
Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia
b.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
c.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
d.
Kelompok mata pelajaran estetika.
e.
Kelompok mata pelajaran jasmani olah raga, dan kesehatan.
Tim Yustisia (2009 : 148) mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut . Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan. Penerapan KTSP pada pembelajaran IPA Menurut Mulyasa (2007: 110- 112). Sebelum melakukan pembelajaran guru diwajibkan merumuskan indikator dan melakukan penjabaran Kompetensi Dasar pada RPP dan silabus untuk diajarkan kepada siswa. Menurut Mulyasa (2007 : 139).
METODOLOGI
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakkan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini di laksanakan di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Lokasi ini dipilih sesuai dengan masalah yang ada disekolah tersebut. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (dua) di SDN 1 Kabila, Selama 1½ bulan penelitian. Sumber data dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian penting yang saling menopang untuk menciptakan suatu penelitian yang efektif sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pembagian tersebut meliputi sumber data yang sifatnya primer dan sumber data yang bersifat sekunder. Tehnik pengumpulan data merupakan bagian paling utama pada penlitian kualitatif Menurut Sugiyono (2012 : 308-309) Tekhnik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam hal ini Nasution (dalam Sugiyono, 2011:245) menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, bahwa penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar pada pembelajaran IPA di SDN 1 Kabila telah mempunyai pedoman yang ditentukan oleh BSNP, sehingga guru hanya melaksanakannya saja. Seperti pada materi Kenampakan Bumi, di mana siswa diharapkan dapat megusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi, dengan demikian, pelaksanaan dari penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran IPA yang dilakukan mengacu kepada standar kompetensi dan kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.
Hal tersebut di atur oleh pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi kelulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (Depdiknas. 2006 : 5) Hanya saja, dalam hasil penelitian, bahawa penyusunan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Kabila tidak terhindar dari suatu kendala-kendala yang berkaiytan dengan salah satu kekurangan dari sarana dan sumber belajar, dan siswanya sendiri yang ada di SDN 1 Kabila. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa materi yang akan disampaikan oleh guru SDN 1 Kabila telah disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini disebabkan adanya panduan yang diberikan untuk dikembangkan dalam materi dan bahan pelajaran, yaitu silabus. Misalnya panduan tentang materi rotasi bulan dimana isinya membahas tentang gerkan-gerakan yang dilakukan bulan, arah rotasi bulan dan menjelaskan akibat rotasi bulan Sebagaimana diungkapkan (dalam Ariontoni 2006:3) bahwa silabus merupakan acuan rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pengembangan kegiatan pembelajaran yang berbasis KTSP pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Kabila telah dilakukan, karena pihak sekolah sendiri telah memberikan perintah untuk melaksanakan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Materi yang diterapkan dalam mata pelajaran IPA dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis KTSP adalah materi yang bermanfaat terhadap siswa ke depannya. Kondisi setelah diadakannya kembali penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Kabila, siswa telah mengalami perubahan dalam belajar, yaitu
mereka lebih paham menjadi aktif, dan mandiri, seperti siswa dapat menerangkan arah rotasi bulan. Berdasarkan hasil peelitian, bahwa penerapan perumusan indikator keberhasilan belajar pada mata pelajaran IPA di SDN 1 Kabila dibuat secara musyawarah dengan sesama guru mata pelajaran IPA di SDN 1 Kabila bahkan dengan guru-suru SD yang ada di kecamatan Kabila. Musyawara dengan sesam guru mata pelajaran disebut dengan KKG (Kelompok Kerja Guru) penerapan perumusan indikator keberhasilan belajar disesuaikan dengan materi sumber pendukung dan kemampuan siswa. Karena bila tidak, maka keberhasilann dan ketuntasan belajar tidak aka tercapai dengan baik. Sebagaimana diungkapkan oleh Khaeruddin (2007:85) bahwa ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar. Guru harus menentukan kriteria ketuntasan miimal sebagai target pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa serta kemampuan sumber daya pendukung. KESIMPULAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peniliti pada Penerpan KTSP pembelajaran IPA di SDN 1 Kabila, bahwa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sudah diberikan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Materi yang diterapkan guru SDN 1 Kabila disesuaikan dengan kurikulum KTSP tetapi dengan kendala yang ada dihadapi guru dalam penerapan KTSP adalah siswa yang kurang menerima materi dengan baik yaitu siswa yang ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Pengembangan materinya juga sudah sesuai dengan kurikulum berbasis KTSP seperti materi yang bisa mempengaruhi lainya yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa, sumber belajar yang diambil guru sesuai dengan buku dan kebutuhan siswa, dan jenis penilaian yang dilakukan guru disesuaikan dengan materi yang disampikan. Misalnya menjawab soal esai begitu pula dengan prakteknya. Berdasarkan simpulan dan implikasi yang ditemukan, maka dapat dijadikan beberapa saran sebagai berikut.
1.
Pemeritah Dinas Terkait Sebaiknya untuk kurikulum ditetapkan saja, jangan berpindah-pindah penerapan kurikulum, agar sekolah, guru tidak bingung dalam menerapkan kurikulum pada mata pelajaran. Siswa juga tidak akan kebingungan menerima materi pelajaran
2.
Sekolah Sekolah sebaiknya melakukan perbaikan/melengkapi saran dan prasarana yang ada di SDN 1 Kabila sebab banyaknya alat peraga yang kurang seperti pada Pembelajaran IPA.
3.
Guru Guru sebaiknya menyampaiakn materi sesuai dengan kebutuhan siswa, dan memilih materi yang akan dismpaika kepada siswa, sebaikya materi yang bermanfaat bagi siswa dan dapat diimplementasikan dikehidupannya seharihari
DAFTAR PUSTAKA [1] Badu, S.Q. 2014. Panduan Karya Tulis Ilmiah. Universitas Negeri Gorontalo [2] Depdiknas. 2006. KTSP. Standar Kompetensi mata pelajaran IPA sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta pusat kurikulum [3] Jasti M. 2009. Penerapan Kurikulum Tingkat Satauan Pendidikan (KTSP) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar Negeri 17 Kecamatan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko. http://simbacorp.jural.com/2012/03/skripsi-penerapan-kurikulum-tingkat.html? 27 April 2015. (16:00). [4] Hendrim E. Optimalisasi peggunaan Metode Demonstrasi unntuk meningkatkan keterampilan proses siswa kelas V Sekolah Dasar. www.edihendrim.files.wordpress.com 26 April 2015.(10:40) [5] Khaeruddin. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Konsep dan Implementasinya di Madsrasah. Jogjakarta : Pilar Media [6] Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Remaja Rosdakarya. Badung [7] Satori, D dan Komariah, A. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta [8] Sugioyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung