PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM TAKSONOMI VERTEBRATA BERBASIS INKUIRI DI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG Fera Yusniarti1), Azrita2),Wince Hendri2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
1)
Abstract This research aims to develop practical guidance inquiry- based taxonomy of vertebrates at the University of Bung Hatta Padang. This type of research is the development of its design study using three stages from four-D models with comprising the step define, design and develop. Subjects of this study consisted of test lecturers as validator and the practicalities of the test carried out by five laboratory assistants and twenty sixth students of Force 2012 Biology Education University of Bung Hatta Padang. This research data including primary data obtained from the questionnaire validity, practicalities and then analyzed with descriptive analysis. From the resulting product in the form of guiding research lab inquiry- based taxonomy of vertebrate valid categorized either of eligibility contents with a value of 85.2 % , form the guiding display with a value of 80.83 % , and aspects of language with a value of 85.42 % .Guides practical inquiry -based taxonomy of vertebrate generated also been categorized practical for laboratory assistant from the aspect of material with a value of 87.30 % form the guiding display with a value of 83.63 % categorized quite practical aspects of language with a value of 76.25 and considered practical for students of aspects interested students / materials with a value of 87.58 % , 88.63 % form the guiding view and from the aspect of language with a value of 86.53 % .These results indicate that inquiry- based practicum guidance on Taxonomy material vertebrates at the University of Bung Hatta Padang have been declared invalid and practical. Kata kunci: practical intructions, inquiry,valid and practical PENDAHULUAN Menurut
79)
Januari 2015 dengan salah satu Asisten
pendidikan merupakan suatu proses dalam
Laboratorium dan Mahasiswa Universitas
rangka
didik
Bung Hatta Padang terungkap bahwa yang
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik
menjadi kendala pada saat praktikum yaitu
mungkin
dan
: a) penuntun praktikum tidak dilengkapi
menimbulkan
dengan, SK, KD, KI, dan kesimpulan b)
dengan
Hamalik
(2007:
mempengaruhi
dengan
lingkungannya,
demikian
perubahan
peserta
akan
dalam
dirinya
yang
penuntun
pratikum
kurang dilengkapi
memungkinkannya untuk berfungsi secara
dengan gambar yang relevan sehingga
adekuat dalam kehidupan masyarakat.
penuntun
Berdasarkan
hasil
observasi
dan
kurang
wawancara penulis lakukan pada tanggal 5
pratikum menarik
tersebut
untuk
menjadi
dibaca
oleh
Mahasiswa. Selain itu dari hasil angket 1
yang disebar kepada 26 orang Mahasiswa
Universitas Bung Hatta dan mengetahui
Pendidikan
validitas dan praktikalitasnya.
Biologi
Angkatan
2012,
terungkap bahwa hampir 99% Mahasiswa
METODE PENELITIAN
memiliki penuntun praktikum Taksonomi
Pelaksanaan
Vertebrata
tetapi
90%
penelitian
ini
di
laksanakan pada Semester Genap Tahun
Mahasiswa
menyatakan bahwa penuntun praktikum
Ajaran
tidak dilengkapi dengan SK, KD, KI serta
Taksonomi
kesimpulan, 75% Mahasiswa menyatakan
dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu
bahwa
Pendidikan Universitas Bung Hatta pada
penuntun
praktikum
kurang
2014/2015
pada mata kuliah
Vertebrata.
Program
atau hanya sedikit gambar yang tercantum
Berdasarkan permasalahan dan tujuan
didalam penuntun praktikum, sedangkan
penelitian, maka penelitian ini adalah
50%
penuntun
penelitian pengembangan dengan model
praktikum Taksonomi Vertebrata kurang
prosedural. Dimana model prosedural ini
menarik untuk dibaca oleh Mahasiswa,
adalah model yang bersifat deskriptif,
serta
jika
yaitu menggariskan langkah-langkah yang
penuntun praktikum Taksonomi Vertebrata
harus diikuti untuk menghasilkan produk
disajikan dengan tampilan gambar dan
baru atau menyempurnakan produk yang
warna yang menarik.
telah ada.
100%
bahwa
Mahasiswa
Berdasarkan
setuju
uraian
yang
telah
Pendidikan
ini
dilengkapi dengan gambar yang relevan
menyatakan
Studi
Penelitian
Biologi.
1. Tahap pendefisian (define) Pada
dipaparkan, maka penulis mengembangkan
tahap
ini
dilakukan
penuntun praktikum yang sudah ada di
penetapan dan pendefinisian syarat-
Laboratorium Universitas Bung Hatta.
syarat
Oleh
menganalisis
karena
itu
penulis
melakukan
pembelajaran Standar
dengan Kompetensi
penelitian dengan judul “Pengembangan
(SK) dan bahan materi pembelajaran
Penuntun
Praktikum
berdasarkan standar isi Kurikulum
Vertebrata
Berbasis
Taksonomi Inkuiri
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Di
Langkah-langkah pada define sebagai
Universitas Bung Hatta”. Tujuan
pengembangan
menghasilkan
ini
penuntun
berikut:
adalah
•
praktikum
Analisis
berbasis inkuiri dengan tampilan yang menarik Vertebrata
pada untuk
materi
awal-akhir
bertujuan untuk memunculkan dan
Taksonomi
Mahasiswa
Analisis awal-akhir
menetapkan masalah dasar dalam
Biologi
pembelajaran 2
biologi
sehingga
perlu
dikembangkan
untuk
penuntun
•
Analisis awal
Pemilihan format Format yang disesuaikan
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi pembelajaran
•
dengan format yang diperlukan
target
dilakukan
dalam
dengan
pengamatan terhadap Mahasiswa
praktikum.
Jurusan
penuntun
Pendidikan
Biologi
di
membuat
penuntun
Dalam
pembuatan
praktikumakan
Universitas Bung Hatta.
dikembangkan berdasarkan kriteria
Analisis tugas
bahan ajar yang telah disusun. •
Analisis ini bertujuan untuk
Desain awal Kegiatan yang dilakukan
mengidentifikasi dan menganalisis kemampuan yang harus dimiliki
tahap
oleh
penelaahan,
peserta
penentuan
•
materi
pelajaran.
praktikum biologi. •
menyampaikan
isi
didik
melalui
dalam
ini
penuntun
satuan
adalah
penulisan,
dan
pengeditan
praktikum
yang
pembelajaran yang sesuai dengan
dirancang mengenai tujuan, format,
KTSP.
susunan
Analisis konsep
evaluasi.
Analisis konsep merupakan
3.
gambar,
dan
Tahap pengembangan (develop) Tujuan dari tahap ini adalah
identifikasi konsep-konsep utama dalam materi yang akan dibahas.
untuk
Konsep utama yang akan dibahas
praktikum
adalah
berdasarkan
materi
kata,
Taksonomi
Vertebrata.
validator.
2. Perancangan (design)
meliputi: •
Tahap perancangan (design)
menghasilkan yang
direvisi
dari
para
pengembangan
Uji validitas Uji
merupakan tahap untuk menyiapkan
sudah
masukan Tahap
penuntun
validitas
bertujuan
materi pelajaran. Ada tiga langkah
untuk memeriksa kesesuaian isi
pada tahap ini :
penuntun
•
kurikulum yang berlaku, kebenaran
Pemilihan media Proses pemilihan dengan
media
analisis
ini yang tugas,
praktikum
konsep-konsep,
meliputi
tata
dengan
bahasa,
bentuk, dan tambilan penuntun
sesuai
praktikum.
konsep,
Validitas
dilakukan
oleh pakar dan para ahli pendidikan
karakter peserta didik, serta tujuan 3
sesuai bidang kajiannya. Kritikan,
akan menjadi bahan untuk revisi
masukan, dan saran dari validator
penuntun praktikum tersebut.
Tabel 2. Daftar Nama Validator yang Mengisi Kuesioner Uji Validitas Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri. No Nama Keterangan 1. Drs. Nawir Muhar, M.Si. Dosen Prodi Biologi PMIPA UBH 2.
Riska Amelia, S.Kom M.Kom
Dosen Prodi PTIK UBH
3.
Lince Meriko, M.Si.
Dosen Prodi Biologi STKIP
•
Uji praktilitas
digunakan
Setelah
divalidasi
dan
peserta
oleh didik.
pengajar
dan
Kegiatan
ini
direvisi, penuntun praktikum diuji
dilakukan untuk mengetahui sejauh
cobakan
Mahasiswa
mana manfaat dan kemudahan penggunaan penuntun praktikum
pada
Universitas
Bung
Hatta.
Praktikalitas
adalah
tingkat
oleh pengajar dan peserta didik.
kepraktisan produk penelitian yang Tabel 3. Daftar Nama Praktikalitas oleh Asisten Laboratorium yang Mengisi Kuesioner Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri No Nama Keterangan 1. Lilis Suryani, M.Si. Asisten Laboratorium 2.
Ratna Lestari, S.Si.
Asisten Laboratorium
3.
Rahmi Syafietri, M.Pd.
Asisten Laboratorium
4.
Ramniati, S.Pd.
Asisten Laboratorium
5.
Witma Novita Athur, S.Pd.
Asisten Laboratorium
6.
Mahasiswa angkatan 2012 Pendidikan Biologi Uji praktikalitas oleh Asisten
Labarotorium
•
dan
praktikum
Mahasiswa (daftar nama terlampir)
kepada
Asisten
Laboratorium.
dilakukan dengan langkah-langkah
•
sebagai berikut : Uji praktikalitas oleh
Daftar Nama Terlampir Peneliti memberikan penuntun
Peneliti memberi pengarahan tentang cara pengisian angket
Asisten
kepada Asisten Laboratorium.
Laboratorium.
•
Asisten
Laboratorium
membaca/memahami penuntun praktikum tersebut.
4
•
Asisten
inkuiri pada materi taksonomi vertebrata.
Laboratorium untuk mengisi
Angket validitas diisi oleh validator yaitu
angket praktikalitas penuntun
dosen.
praktikum.
•
Peneliti
meminta
Uji praktikalitas Mahasiswa. •
•
•
•
Angket
penuntun
praktikum taksoomi vertebrata berbasis
Peneliti memberi pengarahan
inkuiri
cara pengisian angket kepada
vertebrata.
Mahasiswa.
laboratorium dan mahasiswa yang
Peneliti membagikan penuntun
bertujuan
praktikum
tanggapan, saran, dan kritikan untuk
kepada
masing-
pada
materi
Ini
diisi
untuk
taksonomi oleh
asisten
mendapatkan
masing Mahasiswa.
perbaikan
Mahasiswa
taksoomi vertebrata berbasis inkuiri
membaca/memahami penuntun
pada materi taksonomi vertebrata yang
praktikum.
dikembangkan benar-benar menjadi
Mahasiswa
diminta
penuntun
penuntun
praktikum
praktikum
taksoomi
memberikan saran dan kritikan
vertebrata berbasis inkuiri pada materi
terhadap penuntun praktikum
taksonomi
dengan
digunakan dalam proses pembelajaran.
mengisi
angket
praktikalitas. Uji
coba
di
vertebrata
yang praktis
Angket tersebut disusun menurut
dilakukan
terhadap
skala Likert dengan 4 alternatif jawaban
Mahasiswa Pendidikan Biologi Semester Genap
praktikalitas
Universitas
Bung
sebagai berikut:
Hatta,
Angket uji validitas dan praktikalitas
berjumlah 34 orang, termasuk Dosen,
disusun
Asisten Laboratorium
dimodifikasi dari Riduwan (2012: 27)
dan Mahasiswa
menurut
skala
likert
yang
Pendidikan Biologi sebagai validator. Jenis
dengan
data dalam penelitian ini adalah data
berikut:
primer. Data pertama merupakan hasil uji
SS= sangat setuju dengan bobot 4
validitas yang diperoleh dari lembar
S= setuju dengan bobot 3
validasi yang diisi validator. Data kedua
TS= tidak setuju dengan bobot 2
adalah
STS= sangat tidak setuju dengan bobot 1
hasil
uji
praktikalitas
yang
diperoleh dari mahasiswa melalui angket
alternatif
Analisis validitas
jawaban
sebagai
a) Analisis validasi
praktikalitas. Angket
4
penuntun
validasi
berupa
kelayakan isi, kebahasaan, sajian dan
praktikum taksoomi vertebrata berbasis
kegrafikan. 5
Berdasarkan
instrumen
b) Analisisi praktikalitas
validasi yang dibuat maka dilakukan beberapa langkah yaitu : •
Data
penggunaan penuntun praktikum
kriteria berdasarkan skala Likert yang
dianalisis dengan persentase (%)
dimodifikasi oleh Purwanto (2009:
menggunakan rumus berikut ini: Tingkat kepraktisan =
4 = sangat setuju
•
Dalam
penelitian
ini,
nilai
praktikalitas
2 = tidak setuju
apabila kriterianya diatas 80 %.
1 = sangat tidak setuju
Setelah
Menentukan skor tertinggi
praktikalitas diperoleh, dilakukan
Skor tertinggi = Jumlah Validator x
pengelompokan
Jumlah Indikator x Skor Maksimum.
yang dimodifikasi dari Purwanto
Menentukan skor yang diperoleh dari
(2009: 102-103) yang dimodifikasi
masing-masing validator dengan cara
berikut ini.
menjumlahkan
90%- 100%=sangat praktis
semua
dari
skor
yang
masing-masing
persentase
nilai
sesuai
skor
yang
menjumlahkan
diperoleh
kriteria
skor
55% - 64%=kurang praktis
dari
0 %- 54%=tidak praktis
masing-masing validator.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan nilai validitas dengan cara
1. Hasil Penelitian
memberikan dengan
praktis
65% - 79%=cukup praktis
Menentukan dengan
dikatakan
80% - 89%=praktis
indikator.
•
Jumlah semua skor x 100 % Skor maksimum
3 = setuju
diperoleh
•
praktikalitas
Memberikan skor jawaban dengan
81).
•
uji
penilaian
kriteria
seperti
validitas
A. Tahap pendefinisian (define)
yang
a) Analisis awal-akhir
dikemukakan oleh Purwanto (2009:
Awal-akhir
82) yang dimodifikasi :
memunculkan
bertujuan dan
menetapkan
90% - 100%=sangat valid
masalah dasar dalam pembelajaran
80% - 89%=valid
biologi sehingga perlu dikembangkan
60% - 79%=cukup valid
bahan ajarberupa penuntun praktikum
0% - 59%=tidak valid
pada
Dalam penelitian ini, hasil peniliaian validitas
dikatakan
valid
pembelajaran
biologi.Melalui
angket respon mahasiswa terhadap
apabila
bahan ajar dan wawancara dengan
kriterianya diatas 80 % dengan revisi
aisten laboratorium, terungkap bahwa
ringan. 6
bahan ajar berupa penuntun praktikum
hewan
yang ada masih belum dilengkapi
kategori dan hirarki Kompetensi
dengan
Dasar (KD)
SK,
KD,
KI,
Kesimpulansehingga praktikum dibaca
Mampu
penuntun
kurang
menarik
olehmahasiswa
mahasiswa
dan
kurang
dan
dasar-dasar
klasifikasi
hewan
vertebrata.
dalam
•
Indikator o Menjelaskan secara umum
1. Analisis awal fase
ini
ciri-ciri
penulis
morfologi
menganalisis
vertebrata.
mendefenisikan
2. Analisis konsep
mengumpulkan, informasi,
serta
masalah
dengan
observasi
menjelaskan
taksonomi
melaksanakan kegiatan praktikum.
pada
berdasarkan
mengidentifikasi
untuk
sehingga
tertarik
vertebrata
ke
Berdasarkan
melakukan
SK,
hewan
KD,
dan
indikator, ditentukanlah konsep-
Laboratorium
Universitas Bung Hatta Padang
konsep
yang telah dilakukan pada tangga 5
taksonomi
Januari 2015. Dengan mengetahui
konsep yang teridentifikasi antara
permasalahan
lain
memudahkan
tersebut, dalam
maka
cocok
digunakan
dalam
vertebrata.
Clasis
Pisces,
materi Adapun
Clasis
Amphibia, Clasis Reptilia, Clasis
merancang
Aves, Clasis Mammalia.
penuntun praktikum yang sesuai dan
utama
Berdasarkan analisis struktur
oleh
mahasiswa.
isi dan analisis konsep, maka
•
mahasiswa dituntut untuk dapat
Analisis tugas difokuskan
menjelaskan Clasis Pisces, Clasis
pada analisis SK dan KD untuk
Amphibia, Clasis Reptilia, Clasis
materi
Aves, Clasis Mammalia.
Analisis
tugas
taksonomi
vertebrata.
Analisis tugas dapat berupa analisis
B. Tahap perancangan (design) Pada
struktur isi dan analisis konsep. •
fase
Standar Kompetensi (SK)
membandingkan
Mampu menjelaskan dasar-
mengevaluasi
ini
penulis dan
alternatif-alternatif
dasar taksonomi, konsep dasar dan
untuk mengatasi masalah yang
aturan-aturan
didapatkan pada fase investigasi
hewan,
cara
dalam
taksonomi
awal
pengelompokkan,
sehingga
menghasilkan
pilihan desain yang terbaik untuk
identifikasi dan determinasi hewan7
dipromosikan
atau
lama. Selain itu
merupakan
pada pilihan c,
rencana kerja dari pemecahan.
pengembangan LKS kurang efektif
Beberapa alternatif desain yang
karena LKS tidak memberikan
didapatkan antara lain:
materi secara rinci dan detail penuntun
sehingga
praktikum taksonomi vertebrata
diketahui
berbasis inkuiri.
tersampaikan.
• Mengembangkan
• Mengembangkan
yang
wajib
mahasiswa
tidak
Setelah ditentukan alternatif
media
pembelajaran berbentuk modul
pilihan
berbasis majalah.
media
• Mengembangkan
materi
untuk
pembelajaran
penuntun
media
mengembangkan berupa
praktikum
taksonomi
pembelajaran berupa LKS dan
vertebrata berbasis inkuiri, maka
Handout.
dibuat rancangan prototipe dari
Dari diatas,
penulis
alternatif praktikum
multimedia
beberapa alternatif menggunakan
akan
dikembangkan.
Rancangan ini
karena
penuntun
penuntun
taksonomi
vertebrata
dengan
a,
yang
praktikum
menggunakan
dibuat aplikasi
berbasis inkuiri merupakan media
Microsoft publisher dan aplikasi
yang lebih efektif dan efisien serta
Xiu-xiu.
disusun secara sistematis yang
C. Tahap Pengembangan (develop). Pada fase ini prototipe yang
memungkinkan mahasiswa untuk belajar
mandiri.
Penuntun
sudah
dirancang,
praktikum
taksonomi
vertebrata
praktikum
berbasis
inkuiri
penuntun
taksonomi
vertebrata
memberikan
berbasis inkuiriyangdikembangkan
informasi jelas tentang praktikum
sebanyak dibutuhkan untuk uji
yang akan dipelajari mahasiswa,
validitas
memfokuskan
Berdasarkan rancangan tampilan
mahasiswa
pada
dan
Cover
uji
praktikalitas.
tujuan pembelajaran yang spesifik
untuk
penuntun,
Kata
dan dapat diukur.
pengantar, Daftar isi, Tata tertib
Pada pilihan b, alterrnatif
mahasiswa
melaksanakan
ini tidak mungkin dikembangkan di
praktikum,
SK/KD, indikator,
Universitas Bung Hatta Padang
tujuan
karena proses pembuatannya rumit
rumusan masalah, hipotesis, materi,
dan membutuhkan waktu yang
alat dan bahan, cara kerja, evaluasi 8
praktikum,
masalah,
dan daftar pustaka telah dibuat
langsung gambar-gambar yang berkaitan
pada tahap desain.
dengan materi.
Didalam
penuntun
praktikum
a) Validitas Penuntun Praktikum
taksonomi vertebrata terdapat SK, KD, indikator,
tujuan
praktikum,
Uji
masalah,
praktikum
validitas
penuntun
taksonomi
vertebrata
rumusan masalah, hipotesis, materi, alat,
berbasis inkuiri dilakukan oleh 1
bahan, evaluasi dan lembaran pengamatan.
orang dosen dari jurusan Biologi
Penuntun praktikum taksonomi vertebrata
FKIP UBH, 1 orang dosen dari
berbasis inkuiri dilengkapi gambar yang
jurusan Komputer PTIK UBH, dan 1
berhubungan dengan materi taksonomi
orang dosen dari jurusan Biologi
vertebrata sehingga mahasiswa melihat
STKIP
Padang,
dengan
menggunakan angket uji validitas. Tabel 8.Hasil Uji Validitas Pengembangan Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri. Nilai Validator Jumlah validitas Kriteria No Aspek penilaian (%) 1 2 3 1. Materi/ isi 35 27 30 92 85,2 Valid 2. Bentuk tampilan 37 30 30 97 80,83 Valid Penuntun 3. Kebahasaan 15 14 12 41 85,42 Valid Sumber: Data Primer, April 2015 Hasil validasi pada Tabel 8 di atas menunjukkan
nilai
rata-rata
Uji
sebesar
praktikalitas
penuntun
taksonomi
vertebrata
praktikum
83,82% dilihat dari materi dengan nilai
berbasis inkuiri dilakukan terhadap
85,2%, bentuk tampilan penuntun 80,83%
asisten laboratorium dan mahasiswa.
dan bahasa 85,42% dengan kriteria valid.
Hasil
Hal ini menunjukkan bahwa penuntun
laboratorium
praktikum taksonomi vertebrata berbasis
menggunakan
inkuiri yang dikembangkan telah valid
praktikalitas. Data lengkap hasil uji
baik dari aspek kelayakan materi/isi,
praktikalitas oleh 5 orang
bentuk
laboratorium yang secara ringkas
penuntun,
maupun
aspek
kebahasaan.
praktikalitas
oleh
diperoleh angket
asisten dengan uji
asisten
ditampilkan pada Tabel 10 berikut.
b) Praktikalitas Penuntun Praktikum
9
Tabel 10. Hasil Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri Oleh Asisten Laboratorium. Nilai Variabel Parktikalitas No Jumlah praktis Kriteria Praktikalitas (%) 1 2 3 4 5 1. Materi/isi & Minat 50 49 41 38 49 227 87,30 Praktis Mahasiswa. 2. Bentuk tampilan 42 40 37 28 37 184 83,63 Praktis penuntun Cukup 3. Bahasa 14 15 12 8 12 61 76,24 praktis Sumber: Data Primer, April 2015 Berdasarkan dijelaskan
Tabel
bahwa
nilai
10
dapat
dengan kriteria praktis dan bahasa 76,24%
praktikalitas
dengan kriteria cukup praktis
penuntun praktikum taksonomi vertebrata
Hasil praktikalitas oleh mahasiswa
berbasis inkuiri oleh asisten laboratorium
diperoleh dengan menggunakan angket uji
dari segi materi 87,30% dengan kriteria
praktikalitas.
praktis, bentuk tampilan penuntun 83,63%
praktikalitas oleh mahasiswayang secara
Data
lengkap
hasil
uji
ringkas ditampilkan pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Uji Praktikalitas Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri Oleh Mahasiswa. No Variabel Jumlah Nilai praktis Kriteria Praktikalitas (%) 1. Minat Siswa/materi. 1184 87,5 Praktis 2. Bentuk tampilan 1014 88,6 Praktis penuntun. 3. Bahasa . 360 86,5 Praktis Sumber: Data Primer, April 2015. Berdasarkan Tabel 11 dapat dijelaskan bahwa
nilai
praktikalitas
2. Pembahasan a) Validitas Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri. Analisis data dari angket uji
penuntun
praktikum taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
oleh
minat/materi
mahasiswa 87,5%,
dari
bentuk
segi
tampilan
validitas
penuntun
praktikum
penuntun 88,6% dan bahasa 86,5% dengan
Taksonomi Vertebrata berbasis inkuiri
kriteria praktis. Hal ini menunjukkan
oleh dosen, asisten laboratorium dan
bahwa penuntun praktikum taksonomi
mahasiswa
vertebrata berbasis inkuiri praktis untuk
komponen variabel yaitu, kelayakan
digunakan
materi/isi, bentuk tampilan penuntun,
oleh
mahasiswa
dalam
pembelajaran.
didasarkan
pada
tiga
dan kebahasaan. Hasil analisis data 10
bahwa
penuntun
orang asisten laboratorium dan 26 orang
taksonomi
vertebrata
mahasiswa
menunjukkan praktikum
angkatan
2012
jurusan
berbasis inkuiri dikategorikan valid
pendidikan Biologi di Universitas Bung
dengan nilai rata-rata 83,82%, 82,39%,
Hatta Padang untuk dilakukan uji
dan 87,58%.
praktikalitas untuk mengetahui tingkat kepraktisan
penggunaan
penuntun
dari penuntun praktikum taksonomi
praktikum
taksonomi
vertebrata
vertebrata berbasis inkuiri ini sudah
berbasis inkuiri yang dikembangkan.
dinyatakan valid dengan nilai 85,2%.
Berdasarkan
Hal
penuntun
praktikalitas, maka penuntun praktikum
vertebrata
taksonomi
Berdasarkan variabel materi/isi
ini
berarti
praktikum
bahwa
taksonomi
hasil
analisis
vertebrata
uji
berbasis
berbasis inkuiri ini sudah memenuhi
inkuiridinyatakan praktis oleh asisten
SK, KD dan indikator yang sesuai
laboratorium
dengan pembelajaran. Validasi terhadap
mahasiswa
materi/isi
82,39% dan 87,58%.
perlu
dilakukan
dengan
dan dengan
praktisoleh nilai
rata-rata
tujuan agar materi/isi yang terdapat
Hasil analisis uji praktikalitas
dalam penuntun praktikum taksonomi
media penuntun praktikum taksonomi
vertebrata berbasis inkuiridibuat sesuai
vertebrata berbasis inkuiri dinyatakan
dengan
berkategori
praktis
oleh
asisten
laboratorium
dengan
nilai
rata-rata
kurikulum
sehingga
tujuan
yang
dari
berlaku,
pembelajaran
dapat tercapai. Berdasarkan variabel
82,39%. Dilihat dari variabel minat
bentuk penuntun, penuntun praktikum
siswa/materi bernilai 87,30% dengan
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
kategori praktis. Variabel bahasa degan
sudah dinyatakan valid dengan nilai
nilai 76,24% dengan kategori cukup
80,83%, yang menunjukkan bahwa
praktis serta dari bentuk tampilan
penuntun
penuntun
praktikum
taksonomi
praktikum
83,63%
baik dari segi bentuk media. Analisis
Persentase ini memperlihatkan bahwa
Praktikalitas
Praktikum
media ini dapat meningkatkan minat
Taksonomi Vertebrata Berbasis Inkuiri.
mahasiswa dengan tampilan penuntun
Penuntun praktikum taksonomi
praktikum yang memiliki kombinasi
vertebrata berbasis inkuiri yang telah
warna yang bagus, penyampaian materi
diperbaiki atas saran validator dan
yang menarik, penggunaan penuntun
dinyatakan valid, dibagikan kepada 5
praktikum yang praktis dan mudah, 11
kategori
nilai
vertebrata berbasis inkuiri ini sudah
Penuntun
dengan
dengan
praktis.
asisten laboratorium dapat memantau
kata-kata yang mudah dipahami oleh
aktifitas mahasiswa dan membantu
mahasiswa.
asisten
dalam
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
menyampaikan materi serta penggunaan
memiliki penampilan yang menarik
waktu yang lebih efektif. Penuntun
karena
praktikum ini juga bisa menjadi salah
dengan visualisasi kartun, sehingga
satu cara untuk menjadikan bahan ajar
memotivasi
mahasiswa
menjadi lebih menyenangkan sehingga
mempermudah
untuk
mengingat.
lebih
Penuntun
praktikum
taksonomi
laboratorium
meningkatkan
minat
belajar
Penuntun
memiliki
praktikum
kombinasi
warna
dan
mahasiswa. Sedangkan hasil analisis uji
vertebrata berbasis inkuiri tidak terlalu
praktikalitas media penuntun praktikum
menitik beratkan dalam penggunaan
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
otak kiri yang bekerja analistis seperti
dinyatakan berkategori praktis oleh
seperti membaca. Namun media ini
mahasiswa
menyeimbangkan penggunaan otak kiri
dengan
nilai
rata-rata
87,58%. Dapat dilihat dari variabel
dan
minat siswa/materi bernilai 87,58%
mengingat materi melalui membaca
dengan katagori praktis. Hal ini dapat
dapat lebih mengingat materi dengan
dikatakan bahwa penuntun praktikum
dari
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
tampilan, gambar, sehingga dengan
ini diminati karena dapat membantu
mengoptimalkan penggunaan belahan
mahasiswa
otak kiri dan otak kanan mahasiswa
memahami
untuk
lebih
materi
mudah
penggunaan/bentuk
kanan,
unsur
mahasiswa
spasial
seperti
yang
warna,
dapat mengingat pelajaran lebih baik..
taksonomi
Dari
vertebrata. Jika dilihat dari variabel proses
otak
validitas
penuntun
keseluruhan dan
hasil
praktikalitas,
uji dapat
bernilai 88,63%. Dilihat dari variabel
dinyatakan bahwa penuntun praktikum
bahasa yang digunkan dalam penuntun
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
bernilai
yang dihasilkan sudah valid dan praktis.
86,53%
dengan
kategori
Kehadiran
praktis. Dari
bukti
nyata
ini
dengan
berbasis
praktikum
taksonomi vertebrata berbasis inkuiri
tersebut
mahasiswa merasa tertarik untuk belajar
praktikum
penuntun
telah
menjawab
permasalahan-
menggunakan
penuntun
permasalahan karena adanya penuntun
taksonomi
vertebrata
praktikum berbasis inkuiri yang valid
inkuiri
karena
dan
dalam
penyampaian materinya menggunakan 12
praktis.
Dengan
demikian,
permasalahan
yang
dibatasi
pada
vertebrata untuk mahasiswa Pendidikan
batasan masalah telah terjawab.
Biologi
yang
praktis
oleh
asisten
PENUTUP
laboratorium dengan nilai 82,39% dan
Kesimpulan
praktis oleh mahasiswa dengan nilai
• Dihasilkan
penuntun
87,58%,
praktikum
dari
segi
variabel
berbasis inkuri pada materi taksonomi
meningkatkan minat belajar mahasiswa,
vertebrata yang valid oleh Dosen
kemudahan
proses
dengan nilai 83,82%, dari variabel
peningkatan
keaktifan
kelayakan materi/isi, bentuk tampilan
waktu
penuntun, dan kebahasaan.
evaluasi.
• Dihasilkan
penuntun
yang
tersedia
penggunaan, mahasiswa, cukup,
dan
praktikum
berbasis inkuiri pada materi taksonomi Lufri.
DAFTAR PUSTAKA Hamalik, O. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 242 Hal.
2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. 210 Hal.
. 2010. StrategiPembelajaranBiologi. Padang: UNP Press. 237 Hal.
, O. 2012. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 185 Hal.
Nimbra, E. 2013.Pengembangan Multimedia Flash Berbasis Power Point 2010 Ispring Presenter Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Dalam Pembelajaran Biologi Untuk SMP/MTs.Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta. (Tidak dipublikasikan)
Hassaruddin dan S. Rezeqi. 2012. Analisis Pelaksanaan Praktikum Biologi dan Permasalahannya di SMA Negeri Sekabupaten Karo. Jurnal Online Tabularasa PPS UNIMED, 9(1):17-32. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. 90 Hal.
13
14