PERSEPSI MASYARAKAT KOTA PADANG TERHADAP MANTAN NARAPIDANA TIPIKOR SEBAGAI CALON ANGGOTA LEGISLATIF ARTIKEL
Oleh:
JEFRI ZON NPM: 0910012111074
BAGIAN HUKUM PIDANA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2015 Reg. No. 13/Pid-02/1-2015 1
2
PERSEPSI MASYARAKAT KOTA PADANG TERHADAP MANTAN NARAPIDANA TIPIKOR SEBAGAI ANGGOTA LEGISLATIF JefriZon1, Uning Pratimaratri1, Syafridatati1 Program StudiHukum, FakultasHukum, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] ABSTRAK Currently emerging phenomenon of corruption of former inmates run for the legislature, This caused controversy in the community. This study aims to determine the public perception in the city of Padang on former inmates corruption as a potential member of the legislature and the public to know the reasons for or against a former convict corruption as legislative candidates . Issues raised in this paper are: 1) How is the public perception of corruption as a former convict legislative candidates 2) What are the reasons community support or reject the ex-convict corruption as legislative candidates. This study uses socio-juridical approach, the source of the data is the primary data and secondary data. Data were collected through the study of documents and questionnaires. The questionnaire distributed to 100 respondents representing the people of the city of Padang. From the results of this study concluded that 1) Public perception of corruption that former inmates are the pros and cons of where most people do not want to stay within the former inmates of their corruption and there are some other people who do not mind the presence of ex-convict corruption. 2) They refused to accept former inmates corruption to run for the legislature, because people assume that exconvict corruption that is run for the legislature can not be a role model in the community. Society receives ex-convict corruption to run for the legislature, as former political prisoners also have the same rights with other communities. Keywords : Perception , Society , Prisoners , Corruption tindak pidana, seperti penipuan, pencurian
Pendahuluan Tindak pidana semakin marak terjadi
dan korupsi.
pada saat sekarang ini. Banyaknya faktor
Seseorang yang melakukan tindak
yang menyebabkan sesorang melakukan
pidana akan dihukum sesuai dengan tindak
tidak pidana salah satunya faktor ekonomi,
pidana yang dilakukannya. Hukum pidana
untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang
dapat dibedakan menjadi hukum pidana
semakin
materiil dan hukum pidana formil. Hukum
pekerjaan
mendesak yang
dimana
tersedia
lapangan
tidak
cukup
pidana materiil yaitu sumber hukum yang
memenuhi semua masyarakat Indosesia
menentukan isi suatu peraturan atau kaidah
untuk bekerja dan memperoleh penghasilan
hukum
yang tetap. Sehingga ada sebagian orang
Sedangkan hukum pidana formil mengatur
yang memilih jalan pintas untuk mencukupi
cara bagaimana acara pidana seharusnya
kebutuhan ekonomi nya dengan melakukan
dilakukan dan menetukan tata tertib yang
yang
mengikat
setiap
orang.
harus diperhatikan pada kesempatan itu. 3
Pada hakikatnya, hukum pidana materiil
tentang Permasyarakatan, narapidana adalah
berisi larangan atau perintah yang jika tidak
terpidana yang menjalani pidana hilang
dipatuhi diancam dengan sanksi. Adapun
kemerdekaan di Lembaga Permasyarakatan.
hukum pidana formil adalah aturan hukum
Definisi lain mengenai narapidana yaitu
yang mengatur cara menegakkan hukum
seseorang yang telah dijatuhkan vonis
pidana materil.
bersalah oleh hukum dan harus menjalani
Pada dasarnya penjatuhan hukuman
hukuman.
Sehingga
dapat
disimpulkan
(pidana) bukan hanya sebagai pemberian
bahwa narapidana adalah seseorang yang
derita atau jera bagi pelakunnya, tetapi ada
melakukan tindak kejahatan dan telah
unsur bimbingan dan pembinaan.
menjalani persidangan, sehingga di vonis
Hukuman terhadap pelanggar hukum
hukum pidana serta ditempatkan dalam
dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan
suatu tempat yang disebut dengan penjara.
(Lapas), dikenal sebagai pembinaan dalam
Kebebasan merupakan proses yang
lembaga, dengan tujuan agar para pelanggar
paling ditunggu oleh narapidana yang
hukum dapat menyadari kesalahannya dan
sedang
tidak mengulangi perbuatannya kembali,
Narapidana
serta dapat kembali kemasyarakat dan
lingkungan
menjalani fungsi sosialnya dengan baik.
berkumpul dengan keluarganya serta dapat
Seseorang yang diputus pidana penjara
kembali berinteraksi dengan masyarakat
berkedudukan sebagai narapidana.
tanpa adanya aturan yang mengikat seperti
Dalam seseorang
hal
ini
ditempatkan
Pemasyarakatan
guna
pidana di
penjara
menjalani akan
masa
hukuman.
dikembalikan
masyarakat
dan
ke
kembali
pada saat menjalani hukuman penjara.
Lembaga
Pada umumnya masyarakat masih
mendapatkan
banyak yang mempunyai persepsi negatif
pembinaan. Pembinaan narapidana adalah
terhadap
suatu bentuk pelayanan pemerintah kepada
adalah sebuah proses saat individu mengatur
narapidana.
dan
Lembaga
pemasyarakatan
mantan
narapidana.
menginterpretasikan
Persepsi
kesan-kesan
merupakan suatu instansi pemerintah yang
sensoris mereka guna memberikan arti bagi
melakukan
kepada
lingkungan mereka. Persepsi setiap orang
masyarakat. Masyarakat yang dimaksud di
terhadap suatu objek berbeda-beda apakah
sini bukan hanya orang-orang yang ada di
itu persepsi negatif atau positif, dilihat dari
luar namun juga masyarakat yang ada di
bagaimana
dalam Lapas.
faktor yang ada di lingkungan sekitarnya,
pelayan
publik
Mambahas lebih lanjut mengenai
bisa
narapidana dalam UU No. 12 Tahun 1995
menerima
dilingkungan 4
orang
tersebut
apa
sekitarnya
menanggapi
yang berarti
terdapat persepi
orang tersebut positif dan sebaliknya apabila
sangat berat karena mereka selalu merasa
tidak bisa menerima apa yang terdapat di
dikucilkan
oleh
lingkungan sekitarnya berarti persepsi orang
melakukan
interaksi
tersebut negatif.
masyarakat tempat mereka tinggal.
Seperti
yang
telah
dijelaskan
Dari
hal
masyarakat sosial
tersebut
dalam dengan
maka
perlu
sebelumnya bahwa persepsi masyarakat
diketahui bagaimana sikap optimisme masa
terhadap mantan narapidana pada saat
depan narapidana yang masih menjalani
sekarang ini berbeda-beda baik persepsi
masa hukuman dalam menghadapi masa
negatif
oleh
kebebasan atau setelah selesai menjalani
pembuat
hukuman. Karena manusia sebagai makluk
masalah yang selalu meresahkan masyarakat
sosial, tidak bisa hidup sendiri untuk
sehingga masyarakat melakukan penolakan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia
dan
penolakan
pasti akan membutuhkan orang lain untuk
masyarakat membuat mantan narapidana
bisa berkembang dan saling membutuhkan
mengalami
dan saling memengaruhi.
atau
masyarakat
positif. dianggap
mewaspadainya.
kesulitan
Narapidana sebagai
Sikap
dalam
melakukan
adaptasi kembali di lingkungan masyarakat.
Dalam penelitian ini, penulis lebih
Dan yang terjadi sekarang ini masih banyak
berfokusmembahas
orang-orang di masyarakat yang tidak
narapidana korupsi, korupsi tengah menjadi
memperdulikan dan mengucilkan kehadiran
perbincangan hangat masyarakat terutama
mantan narapidana untuk dijadikan bagian
media massa lokal dan nasional. Maraknya
dari masyarakat.
kasus korupsi yang terjadi di Indonesia
Sesuatu
yang
wajar
tentang
mantan
manakala
seakan sulit untuk diberantas dan telah
berbagai macam kompleksitas konflik dan
menjadi budaya serta merugikan Negara
permasalahan yang mereka alami menjadi
Indonesia ini dan masyarakatnya.
hal terberat dalam melakukan interaksi
Dalam UU No. 31 Tahun 1999
sosial dengan anggota masyarakat lainnya,
tentang
karena sejak lahir manusia telah memiliki
Korupsi, yang termasuk dalam tindak
dua hasrat atau keinginan pokok, yaitu
pidana korupsi adalah “ setiap orang yang
pertama keinginan menjadi manusia yang
dikategorikan melawan hukum, melakukan
merubah serta menjadi lebih baik dan kedua
perbuatan
keinginan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain
menjadi
satu
dengan
Pemberantasan
Tindak
memperkaya
sendiri,
manusia lain di lingkungan sekitarnya
atau
(masyarakat). Kesiapan untuk melakukan
kewenangan
penyesuaian sosial merupakan hal yang
sarana yang ada padanya karena jabatan 5
korporasi,
diri
Pidana
maupun
menyalahgunakan kesempatan
atau
atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara
atau
Penelitian ini menggunakan jenis
perekonomian
penelitian
negara”.
Yuridis
Sosiologis,
yaitu
penelitian hukum yang menggunakan data
Banyaknya polemik yang dialami
sekunder
sebagai
data
awalnya,
yang
oleh mantan narapidana dalam beradaptasi
kemudian dilanjutkan dengan data primer
kembali di lingkungan masyarakat bahkan
atau data lapangan, meneliti efektivitas
tidak
yang
suatu undang-undang dan penelitian yang
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif
ingin mencari hubungan (korelasi) antara
menjadi lebih menarik untuk dikaji lebih
berbagai gejala atau variabel sebagai alat
jauh oleh karena itu penulis tertarik untuk
pengumpul
mengangkat judul penelitan yaitu“Persepsi
dokumen, pengamatan dan wawancara,
Masyarakat
Terhadap
sehingga dapat disimpulkan bahwa penulis
Mantan Narapidana Tipikor Sebagai
ingin melihat dari segi efektivitas undang-
CalonAnggota Legislatif”
undang mengenai tindak pidana korupsi dan
Rumusan Masalah
melakukan wawancara kepada masyarakat
sedikit
dari
mereka
Kota
Padang
1. Bagaimanapersepsi terhadapmantan
ada
masyarakat
narapidana
tipikor
tipikor
sebagai
dari
studi
mengenai penolakan mantan narapidana tipokor sebagai anggota legislatif.
2. Apa alasan masyarakat mendukung menolak
terdiri
di Kota Padang Terhadap Presepsi mereka
sebagai calonanggota legislatif ?
atau
datanya
mantan
narapidana
calon
anggota
1. Sumber Data a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung
legislatif?
oleh peneliti dilapangan melalui angket yang disebarkan kepada 100 orang responden
Tujuan Penelitian 1. Untukmengetahui persepsi masyarakat di
Kota
Padang
narapidana
Padang,
terhadapmantan
tipikor
sebagai
atau
menolak
Kota
terdiri
dari
pelajar,mahasiswa,
pegawai
negeri
pegawai
swasta,
ibu
rumah
tangga.
2. Untuk mengetahui alasan masyarakat mendukung
di
yaitu
sipil,
calonanggota legislatif
yang terdapat
b. Data Sekunder
mantan
Merupakan data yang telah ada dan
narapidana tipikor dalam calon anggota
diperoleh dari data kependuduk kota
legislatif
Padang, dari data Badan Pusat Statistik
Metode Penelitian
tahun 2014 jumlah penduduk di kota Padang sebanyak 844.316 ribu jiwa. 6
Data sekunder juga mengenai beberapa Analisis Data
kasus tipikor yang terjadi di kota
Setelah semua data terkumpul, maka
Padang.
langkah
selanjutnya
penulis
menganalisis data dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif.Pedekatan
Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini
kualitatif yaitu analisis data dengan
penulis
memulai pemahaman terhadap masalah
menggunakan teknik pengumpulan data
yang diteliti dan berusaha mengetahui
sebagai berikut:
faktor
a. Studi Dokumen Studi
dokumen
kemudian
dilakukan
penyebabnya, data
uraian-uraian
berdasarkan
buku dan dokumen yang berkaitan
menjadi
menguraikan
berbentuk
dengan mencari dan mempelajari buku-
peraturan
yang kalimat
perundang-
undangan, teori-teori dan pandangan
dengan permasalahan yang penulis
pakar, setelah itu di tarik kesimpulan
teliti.
yang menggambarkan hasil penelitian.
b. Angket Studi
lapangan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
dilakukan
A. Persepsi Masyarakat Kota Padang
dengan jalan mengedarkan formulir daftar
pertanyaan
kuesioer
dalam
bentuk
15
butir
dengan
Terhadap Tipikor
diri sebagai anggota legislatif, dimana
daftar
mereka beranggapan bahwa mantan
pertanyaan,di ajukan secara tertulis sejumlah
narapidana dapat memberikan dampak
subjek,untuk
yang negatif bagi masyarakat.Dan untuk
mendapatkan jawaban (tanggapan dan
membuktikan hal tersebut maka penulis
respons) tertulis seperlunya. Angket
melakukan
merupakan satu set pertanyaan yang
set
topik
yang
penelitian
dengan
menyebarkan angket kepada 100 orang
berurusan dengan satu topik tunggal satu
Anggota
mantan narapidana yang mencalonkan
umum (orang banyak),dengan jalan
kepada
Calon
masyarakat yang berbeda-beda terhadap
yang banyak menyangkut kepentingan
formulir
Sebagai
Narapidana
Banyaknya persepsi atau pendapat
penyelidikan mengenai suatu masalah
mengedarkan
Mantan
Legislatif
pertanyaan.Angket atau kuesioner ialah
atau
yang
responden
saling
yang
terdapat
di
Kota
Padang.Responden yang menjadi objek
berkaitan,yang harus di jawab oleh
penelitian yaitu Mahasiswa, Pegawai
responden. 7
Swasta, Pegawai Negri Sipil dan Ibu
1
23-25 Tahun
41
41 %
Rumah
diberikan
2
26-30 Tahun
2
2%
angket secara langsung dimana, angket
3
31-35 Tahun
19
19 %
tersebut berisi 15 pertanyaan yang dapat
4
36-40 Tahun
12
12 %
mendukung persepsi mereka terhadap
5
> 40 Tahun
3
3%
mantan narapidana tersebut. Dari hasil
6
Total
100
100 %
Tangga.Responden
Sumber : Data Primer 2014
angket yang peneliti sebarkan, dapat
Dari
ditarik kesimpulannya yaitu responden yang
menjadi
sumber
disimpulkan
penelitian
berumur
dibedakan menjadi beberapa kelompok,
yang
tahun
lebih
banyak
Tabel 3 Pendidikan Reponden
Tabel 1 Jenis Kelamin Responden No
JenisKelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
53
53 %
2
Perempuan
47
47 %
3
Total
100
100 %
Sumber : Data Primer 2014
tabel
diatas
dapat
disimpulkan bahwa, responden laki-laki orang
responden
2. Pendidikan
1. Jenis Kelamin
53
23-25
dapat
persentase 41 %.
dijelaskan pada tabel dibawah ini:
sebanyak
bahwa,
diatas
ini yang berjumlah 41 orang dengan
pendidikan dan pekerjaannya yang akan
hasil
tabel
memberikan kontribusi nya dalam penelitian
mulai dari jenis kelaminnya, umur,
Dari
hasil
dan
No
Pendidika n
Jumlah Persentase
1
SMA
59
59 %
2
D3
15
15 %
3
SI
25
25 %
4
S2
1
1%
5
Total
100
100 %
Sumber : Data Primer 2014
responden
Dari
hasil
tabel
di
atas
dapat
perempuan sebanyak 47 orang, yang berarti
disimpulkan bahwa, responden yang tingkat
responden laki-laki lebih banyak dibanding
pendidikan nya SMA lebih banyak di
kan
dengan
banding kan dengan tingkat pendidikan di
persentase 53 %. Dimana laki-laki lebih
atasnya, dengan jumlah 59 orang dan
banyak memberikan persepsi nya terhadap
persentase sebesar 59 %\
responden
perempuan
penelitian ini
Tabel 4 Pekerjaan Responden
Tabel 2 Tingkat Umur Responden No
Umur
Jumlah
Persentase
8
No
Pekerjaan
Jumlah
Total
1
Pegawaiswasta
31
31 %
2
Wiraswasta
3
Pegawai Sipil
21
21 %
tinggal di lingkungan sekitar mereka, hal
Negeri 16
16 %
tersebut
Mahasiswa
21
21 %
5
Ibu Rumah Tangga
11
11 %
6
Total
100
100 %
yaitu
hasil
pekerjaan
kontribusi
penelitian
bahwa,
yang
keberadaan
narapidana
tinggal mereka dimana sebanyak 34 orang
dapat
respoden menyatakan sangat setuju, 20
yang
orang responden netral, 15 orang responden
dan
menyatakan tidak setuju dan 1 orang
memberikan
responden menyatakan sangat tidak setuju,
diatas responden
pegawai
lebih
menolak
responden menyatakan setuju, 30 orang
tabel
nya
mahasiswa
hasil
tipokor tinggal di lingkungan daerah tempat
Sumber : Data Primer 2014
disimpulkan
dari
menunjukan bahwa pertanyaan pertama
4
Dari
terbukti
banyak berjumlah
swasta
21
yang artinya masyarakat setuju menolak
orang
adanya
responden dengan persentase sebesar 21 %
keberadaan
mantan
narapidana
tinggal dilingkungan masyarakat.
Persepsi merupakan pendapat seseorang
Pertanyaan
terhadap suatu objek yang diterima oleh
ketiga
yaitu
mantan
rangsangan pancainderanya. Penelitian ini
narapidana tipikor berhak mendapatkan
membahas
kepercayaan dari masyarakat untuk dapat
mengenai
persepsi
seorang
mengenai pencalonan mantan narapidana
beradaptasi
kembali
menjadi anggota legislatif
masyarakat,
dari
dilingkungan
hasil
penelitian
yang
menunjukkan bahwa sebanyak 48 orang
terdapatkota Padang yang menjadi objek
responden menyatakan setuju, 23 orang
penelitian mengungkapkan pendapat yang
responden netral, 16 orang responden
beragam baik itu pro dan kontra.Karena
menyatakan sangat setuju 7 orang responden
seperti yang telah kita ketahui mantan
menyatakan sangat tidak setuju dan 6 orang
narapidana itu mempunyai image yang
responden menyatakan tidak setuju. Dengan
negatif dalam lingkungan masyarakat itu
banyaknya yang mengatakan setuju, jadi
sendiri. Berikut ringkasan hasil penelitian
mantan
seperti yang terlihat pada tabel 5 dibawah
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat
ini :
kembali.
Dari
100
orang
responden
narapidana
juga
berhak
Pertanyaan keempat yaitu apabila
Angket yang disebarkan kepada responden terdiri dari 15 item pertanyaan
mantan
dimana item pertayaan pertama menyatakan
lingkungan tempat tinggal saya, saya akan
bahwa
memberikan motivasi kepada mereka, dari
masyarakat
menolak
adanya
hasil
keberadaan mantan narapidana tipokor yang 9
narapidana
penelitian
tipikor
tinggal
menyatakan
di
bahwa
sebanyak 39 orang responden menyatakan
responden netral, 16 orang responden setuju,
setuju, 31 orang responden menyatakan
10 orang responden menyatakan sangat
sangat setuju, 21 orang netral, 8 orang
tidak
responden menyatakan tidak setuju dan 1
menyatakan sangat setuju dengan peryataan
orang responden menyatakan sangat tidak
tersebut.
setuju, yang arti nya mereka bersedia memberikan narapidana dirinya
motivasi untuk
atau
kepada
dapat
beradaptasi
setuju
dan
7
orang
responden
Pertanyaan ketujuh yaitu mantan
mantan
narapidana mempunyai citra atau image
menyesuaikan
yang negatif di lingkungan masyrakat, dari
kembali
di
hasil
penelitian
menyatakan
bahwa
lingkungan baru.Dengan adanya motivasi
sebanyak 42 orang responden menyatakan
tersebut
narapidana
setuju, 32 orang responden menyatakan
akanbersemangat dan tidak perlu merasa
sangat setuju, 24 orang responden netral,2
rendah diri.
orang responden menyatakan tidak setuju
mantan
Pertanyaan kelima yaitu mantan narapidana
tipikor
yang
dan tidak ada responden yang menyatakan
tinggal
sangat
dilingkungan masyarakat dapat meresahkan
tidak
setuju
dengan
peryataan
tersebut.
masyarakat tersebut, dari hasil penelitian
Pertanyaan kedelapan yaitu tidak
penyatakan bahwa sebanyak 33 orang
semua mantan narapidana tipikor dapat
responden menyatakan setuju, 31 orang
memberikan pengaruh yang negatif di
responden netral, 28 orang responden
masyarakat,
menyatakan tidak setuju, 5 orang responden
menyatakan bahwa sebanyak 47 orang
menyatakan sangat setuju dan 3 orang
responden menyatakan setuju, 33 orang
responden menyatakan sangat tidak setuju.
responden netral, 10 orang responden
Dengan banyak nya yang menyatakan setuju
menyatakan tidak setuju, 8 orang responden
jadi
mantan
menyatakan sangat setuju dan, 2 orang
dilingkungan
responden menyatakan sangat tidak setuju
dapat
narapidana
diartikan yang
bahwa
tinggal
masyarakat dapat meresahkan masyarakat
dari
hasil
penelitian
dengan peryataan tersebut.
tersebut
Pertanyaan kesembilan yaitu saya
Pertanyaan keenam yaitu mantan
menolak mantan narapidana tipokor menjadi
narapidana tipikor dapat mempengaruhi
anggota legislatif, dari hasil penelitian
masyarakat sekitar untuk melakukan tindak
menunjukkan bahwa sebanyak 54 orang
pidana, dari hasil penelitian menyatakan
responden menyatakan sangat setuju, 25
bahwa
orang
sebanyak
menyatakan
tidak
37
orang
setuju,
responden 30
orang
menyatakan
responden 10
netral,
setuju, 4
orang
15
orang
responden
menyatakan tidak sutuju dan 2 orang
orang responden menyatakan sangat tidak
responden menyatakan sangat tidak setuju
setuju dengan peryataan tersebut.
dengan peryataan tersebut.
Pertanyaan ketigabelas yaitu mantan
Pertanyaan ke sepuluh yaitu mantan
narapidana tipikor yang menjadi anggota
narapidana tipikor yang menjadi anggota
legislatif
legislatif akan memberikan dampak yang
masyarakat,
negatif
hasil
menunjukan bahwa sebanyak 36 orang
penelitian menujukkan bahwa sebanyak 30
responden netral, 29 orang responden
orang responden setuju, 23 orang netral, 20
menyatakan sangat tidak setuju, 20 orang
orang responden menyatakan sangat setuju,
responden menyatakan tidak setuju, 10
22 orang responden menyatakan tidak setuju
orang responden menyatakan setuju dan 5
dan 5 orang responden menyatakan sangat
orang responden menyatakan sangat setuju
tidak setuju dengan peryataan tersebut.
dalam menanggapi pertanyaan tersebut.
kepada
masyarakat
dari
Pertanyaan kesebelas yaitu mantan narapidana
tipokor
seharusnya
dapat
menampung
dari
Pertanyaan
hasil
aspirasi penelitian
keempatbelas
yaitu
tetap
keberadaan mantan narapidana tipokor yang
memiliki hak politik yang sama karena
menjadi anggota legislatif dapat merugikan
sudah menjalani masa hukuman. Dari hasil
negara dan masyarakat. Dari hasil penelitian
penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 32
menunjukkan sebanyak 41 orang responden
orang responden netral, 25 orang responden
netral, 36 orang reponden menyatakan
menyatakan sangat tidak setuju, 23 orang
setuju, 17 orang responden menyatakan
responden menyatakan tidak setuju, 12
sangat
orang responden menyatakan sangat setuju
menyatakan tidak setuju dan 2 orang
dan 8 orang responden menyatakan setuju
responden menyatakan snagta tidak setuju
dengan peryataan tersebut.
dengan peryataan tersebut.
setuju,
4
orang
responden
Pertanyaan keduabelas yaitu untuk
Pertanyaan terakhir yaitu mantan
mencalonkan diri sebagai anggota legislatif
narapidana tipikor yang akan mencalonkan
ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
diri
oleh mantan narapidana tipikor, dari hasil
menyatakan dimedia masa bahwa ia adalah
penelitian menunjukan bahwa sebanyak 47
seorang mantan narapidana. Dari hasil
orang responden menyatakkan sangat setuju,
penelitian menujukkan bahwa sebnayak 46
27 orang responden netral, 11 orang
orang menyatakan sangat setuju, 30 orang
responden menyatatakan setuju, 9 orang
responden netral, 20 orang responden
responden menyatakan tidak setuju dan 6
menyatakan setuju, 3 orang responden
menjadi
anggota
legislatif
harus
menyatakan sangat tidak setuju dan 1 orang 11
responden menyatakan tidak setuju dengan
menganulir UU No 10 tahun 2008 tentang
pendapat tersebut.
Pemilu Legislatif. Putusan tersebut memuat
Bentuk
tindakan
yang
tidak
syarat setiap orang yang ingin mencalonkan
mendiskriminasikan
mantan
narapidana
diri menjadi anggota legislatif harus bersih
dapat
dengan
memotivasi
dari catatan kriminal
ditunjukan
mereka untuk dapat menjalani kehidupan
Dari hasil penelitian menyatakkan
yang lebih baik lagi, ini juga dibuktikan
bahwa sebagian masyarakat mendukung
dengan
dengan
banyak
nya
yang
mengatakan setuju untuk motivasi.Tetapi
juga
masyarakat memberikaan
narapidana
pencalonan
mantan
menjadi
anggota
tipikor
sebagian
legislatif dan sebagian masyarakat lagi
masyarakat yang merasa bahwa mantan
menolak mantan narapidana tipikor menjadi
narapidana korupsi itu dapat meresahkan
anggota legislatif yang dapat dilihat pada
mereka
tabel 6 di bawah ini :
dan
ada
adanya
dapat
mempengaruhi
masyarakat lainnya untuk melakukan tindak pidana. B.
Tabel 6 Jumlah Masyarakat Kota Padang yang Mendukung atau Menolak Mantan Narapidana Tipikor Sebagai Calon Anggota Legislatif
Alasan Masyarakat Kota Padang Mendukung Mantan
atau
Menolak
Narapidana
Tipikor
Sebagai Calon Anggota Legislatif Dalam anggota
pencalonan
legislatif
diri
terdapat
No
Pekerjaa n
jumlah
men duk ung
Netr al
Me nol ak
1
Pegawai Swasta Wiraswas ta Pegawai Negeri Sipil Mahasis wa Ibu Rumah Tangga
31
6
9
16
21
4
6
11
16
3
4
9
21
4
6
11
11
3
3
5
menjadi beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon
2
anggota
dijelaskakan
3
Konstitusi
4
yangtelah
sebelummnya diatas. Tetapi
Mahkamah
memberikan kelonggaran apabila seorang 5
mantan narapidana akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, aturan atau klausul bahwa semua mantan narapidana
Dari hasil tabel di atas dapat di
bisa mencalonkan diri menjadi anggota
simpulkan bahwa pegawai swasta yang
legislatif dan ikut dalam pemili pilkada mengacu
pada
Konstitusi
No
putusan
menolak sebanyak 16 orang, netral 9 orang
Mahkamah
4/PUU/7/2009
dan yang mendukung sebanyak 6 orang.
yang
Wiraswasta 12
yang
menolak
11
orang,
memilih netral sebanyak 6 orang dan
dahulu harus selesai menjalani masa tahanan
mendukung sebanyak 4 orang. Pegawai
nya.
Negeri Sipil yang menolak sebanyak 9 orang,
netral
sebanyak
4
orang
Begitu banyak nya pro dan kontra
dan
dalam
masyarakat
yang
menanggapi
mendukung sebanyak 3 orang. Untuk
mengenai mantan narapidana tersebut tetapi
mahasiswa yang menolak sebanyak 11
terdapat juga sebagian masyarakat yang
orang,
tidak
netral
sebanyak
6
orang
dan
terlalu
memperhatikan
masalah
mendukung sebanyak 4 orang dan untuk ibu
pencalonan mantan narapidana menjadi
rumah tangga yang menolak sebanyak
5
anggota legislatif yang di buktikan dengan
orang, netral sebanyak 3 orang dan yang
masih ada nya masyrakat yang memilih
mendukung sebanyak 3 orang responden.
untuk netral.
Masyarakat yang menolak mantan narapidana tipikor dalam mencalonkan diri menjadi anggota legislatif
Simpulan
menyatakan
Berdasarkan uraian dan pembahasan
bahwa mantan narapidana tersebut bukan
pada bab-bab terdahulu, maka pada bab
sebagai cerminan yang baik di dalam
terakhir
masyarakat dan
tidak dapat menjadi
Adanya simpulan yang didapat penulis
panutan bagi masyarakat, dan adanya
kemukakan dalam skripsi ini adalah sebagai
kemungkinan mantan narapidana untuk
berikut :
sampailah
kepada
simpulan.
melakukan tindak pidana kejahatan lainnya,
1. Persepsi masyarakat di Kota Padang
mantan narapidana yang menjadi anggota
terhadap mantan narapidana korupsi
legislatif tidak dapat menampung aspirasi
yaitu pada dasarnya terdapat pro dan
masyarakat serta kemungkinan terburuk nya
kontra ada sebagian masyarakat
mereka dapat merugikan negera apabila
tidak menginginkan atau menolak
melakukan tindak pidana korupsi lagi.
mantan narapidana korupsi untuk
Masyarakat mantan
narapidana
yang
mendukung dalam
ada sebagian masyarakat lagi tidak
mencalonkan diri menjadi anggota legislatif
merasa keberatan dengan keberadaan
menyatakan
juga
mantan narapidana tersebut, karena
mempunyai hak yang sama sebagai Warga
mereka beranggapan bahwa mantan
Negara Indonesia, begitu juga hal nya
narapidana tersebut juga berhak
dengan mantan narapidana mereka tetap
mendapat kan kebebasan dan hak
berhak mendapatkan kesempatan untuk
untuk bermasyarakat seperti hal nya
terjun kedunia politik tetapi mereka terlebih
dengan masyarakat lain.
bahwa
tipikor
tinggal di lingkungan mereka tetapi
setiap
orang
13
2. Alasan
masyarakat
mendukung
seseorang yang terbukti melakukan
mantan narapidana korupsi menjadi
tindak pidana kejahatan.
anggota legislatif karena masyarakat beranggapan
mantan
2. Masyarakat sebaik nya dapat lebih
narapidana
menerima mantan narapidana untuk
korupsi seharusnya tetap memiliki
dapat
kembali
hak politik yang sama karena sudah
dilingkungan
menjalani
masa
hukuman.
mendiskriminasikan
Sedangkan
alasan
masyarakat
narapidana tersebut.
menolak dengan adanya pencalonan
3. Pemerintah
mantan narapidana korupsi menjadi
lembaga
anggota legislatif, karena masyarakat
membimbing
beranggapan
mantan
bahwa
mantan
mereka
dapat
beradaptasi dan
mantan
membentuk
permasyrakatan dan
narapidana
tidak
untuk
mengayomi agar
tidak
narapidana yang menjadi anggota
melakukan tindak pidana kejahatan
legislatif
lagi.
tidak
dapat
menjadi
panutan masyarakat, dan bisa saja mereka melakukan tindak pidana
DAFTARPUSTAKA
kejahatan lain nya lagi walaupun
Buku
mereka
Amiruddin, 2012. Pengantar Penelitian Hukum.PT. Grafindo.Jakarta
sudah
menjalani
massa
hukuman yang lama tidak berarti catatan
hitam
mereka
Metode Raja
hilang. Bambang Waluyo.1996. Penelitian Hukum dan Praktek. Sinar Grafika. Jakarta Kartini Kartono.1996. Pengantar metodologi riset sosial. Mandar Maju. Bandung
Apabila mantan narapidana diberi kepercayaan untuk menjadi anggota legislatif mereka bisa saja dapat merugikan masyarakat dan Negara.
Leden Marpaung. 2003. Asas-Teori-Praktik Hukum Pidana. Sinar Grafika. Jakarta
Saran Dari seluruh hasil penelitian ini ada hal yang
Miftah Thohah. 2010. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Rajawali Press. Jakarta
ingin dikemukakan sebgai saran yaitu sebagai berikut : 1. Dalam pencalonan menjadi anggota
Stephan P, Robbins. 2006. Prinsip-prinsip Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta Walgito Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Andi. Yogyakarta
legislatif sebaiknya syarat untuk menjadi anggota legislatif yaitu tidak boleh anggota yang mencalonnkan diri dari mantan narapidana ataupun
14
Peraturan Perundang-undangan Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana Undang-undang No. 12 Tahun 1995 tentang Permasyarakatan Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi Undang-undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Korupsi Undang-undang No 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumber Lain Anahuraki. Jurnal Pengungkapan Diri Mantan Narapidana. Error! Hyperlink reference not valid.. 29 September 2012 Anas dan Akil. Fenomena Berita Korupsi. ttp://nasional kompas.com. 3 Januari 2013 http://id.m.wikipedia.org/wiki/korupsi joko saputro. Makalah Tindak Pidana Korupsi. http://jokosaputroblog.blogspot.com htnl?m=1.23 Maret 2013 http://fadilabidin75.blogspot.com/2013/01/ji ka-mantan-narapidana-menjadianggota.html?m=1 hhtp://m.kompasiana.com/post/read/600802/ 1/persepsi-pengertian-defenisi-danfaktor-yang-mempengaruhi.hml Fadil Abidin dalam Opini Harian Analisa Medan 1 Juni 2012
15