PENGARUH TATA LETAK PERUSAHAAN DAN INOVASI PRODUK TERHADAP DAYA SAING PERUSAHAAN (Penelitian Pada Konsumen Cafe Warunk Upnormal Tasikmalaya)
SHOFA MARWAH 133402561
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail :
[email protected]
ABSTRAK
Dibawah bimbingan: R.Lucky Radi R. Dian Kurniawan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing pada perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya melalui tata letak perusahaan dan inovasi produk. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey data yang diperoleh langsung melalui kuisioner kepada responden yang diambil dari konsumen Warunk Upnormal Tasikmalaya. Penarikan sampel menggunakan metode sampling jenuh dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tata letak, inovasi produk serta daya saing pada perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masingmasing variabel tata letak dan inovasi produk berpengaruh secara parsial terhadap daya saing perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya. Secara simultan tata letak dan inovasi produk juga berpengaruh signifikan terhadap daya saing perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya. Kata kunci : Tata Letak, Inovasi Produk, Daya Saing Perusahaan
ABSTRACT Under Gudance by: R.Lucky Radi R Dian Kurniawan
The objectives of this research is know and analyze the factors that effect to the company competitiveness on Warunk Upnormal Tasikmalaya through company layout and product innovation The method of the research used survey data through quiationnaires from consumer of Warunk Upnormal Tasikmalaya. Sampling used saturation sampling methods and analysis methods used in this research was multiple regression. Based on the research results show that company layout and product innovation on the company Warunk Upnormal Tasikmalaya included in either classification. The each variable company layout and product innovation of the partial effect of the competitiveness company of Warunk Upnormal Tasikmalaya. Simultaneously company layout and product iinovation also have a significant effect competitiveness company on the Warunk Upnormal Tasikmalaya. Keywords : Company Layout, Product Innovation, Company Competitiveness
PENDAHULUAN Perkembangan dalam dunia bisnis yang sekarang ini semakin maju mengakibatkan persaingan usaha yang semakin ketat. Salah satu fenomena bisnis yang terus berkembang adalah jenis usaha di bidang kuliner. Dengan semakin berkembangnya usaha pada bidang kuliner mengakibatkan semakin banyak bisnis kuliner yang bermunculan yang menuntut perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah terhadap perusahaan mereka agar tetap disukai konsumen dan menciptakan daya saing untuk perusahaan. Dengan banyaknya persaingan mengakibatkan banyak permasalahan yaitu tidak sedikit bisnis dalam bidang ini yang mengalami kebangkrutan akibat tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk menentukan daya saing perusahaan salah satu nya adalah dengan terus melakukan inovasi produk agar konsumen tidak cepat bosan terhadap produk yang dihasilkan dan menyediakan fasilitas serta tata letak perusahaan yang baik agar konsumen tidak berpaling pada perusahaan lain Pada saat ini khsusnya di Tasikmalaya bisnis cafe seperti sedang menjamur, disisi lain bisnis cafe merupakan bisnis yang menjanjikan. Saat ini sudah tercatat ada lebih dari 30 cafe yang ada di Tasikmalaya. Banyaknya cafe yang bermunculan mengakibatkan para owner cafe dituntut untuk berfikir lebih kreatif dalam menciptakan konsep yang berbeda dari cafe-cafe yang sudah ada. Untuk menjadi unggul diantara pesaing dan menciptakan loyalitas pelanggan perusahaan harus mampu berinovasi dalam menciptakan produk karena ada kalanya konsumen ingin sesuatu yang baru dan unik sehingga konsimen tertarik untuk mencoba produk baru tersebut, bahkan pada saat produk yang ditawarkan sangat unik dan menarik konsumen tidak akan menghiraukan harga yang ditawarkan selama mereka puas dengan prduk tersebut dan di dukung oleh suasana cafe yangbersih dan nyaman. Suasana ruangan cafe yang bersih dan tata letak cafe yang baik akan menimbulkan rasa nyaman pada diri pelanggan untuk diam lebih lama dalam cafe dan ingin datang kembali untuk menikmati waktu senggang ditempat yang nyaman. Hal-hal tersebut akan menciptakan daya saing tersendiri bagi perusahaan di dalam pasar. Menurut Tumar Sumihardjo (2008:8), memberikan penjelasan tentang istilah daya saing ini, yaitu kata dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau beda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu”.
Artinya daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unguul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau instuisi tertentu. Untuk tercapainya daya saing perusahaan diperlukan beberapa hal diantaranya penataan tata letak perusahaan dan terciptanya inovasi produk. Menurut Herjanto (2008: 137) perencanaan tata letak merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan, yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan salah satu dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Perushaan harus mampu menata tata letak dan fasilitas cafe sebaik mungkin sehingga menciptakan kenyamanan tidak hanya kepada konsumen tetapi juga proses produksi dan operasional dalam perusahaan berjalan dengan lancar efektif dan efisien. Selain tata letak perusahaan yang bai, untuk menunjang daya saing bagi perusahaan juga diperlukan adanya inovasi terhadap produk. Menurut Thomas W. Zimmerer (2008:57) inovasi produk merupakanhal yang potensial untuk menciptakan pemikiran dan imajinasi orang yang pada akhirnya menciptakan pelanggan. Perusahaan harus mampu menawarkan produk yang memliki keunggulan spesifik dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing. Sehingga perusahaan harus selalu melakukan kesempurnaan atas produk yang dihasilkan karena inovasi dilakukan agar terciptanya sebuah produk yang berkualitas. Warunk Upnormal Tasikmalaya suatu perusahaan yang bergerak pada bidang cafe yang target pasarnya terhadap semua kalangan dan usia baik itu anak-anak, remaja, dan dewasa. Dimana perusahaan Warunk Upnormal fokus terhadap tata letak dan inovasi produk yang teratur, karena sering kali produk yang ditawarkan kurang di minati oleh masyarakat dan menjaga agar pelanggan tidak cepat bosan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu penataan tata letak atau layout cafe dan fasilitasnya tidak rutin dilakukan oleh pihak perusahaan sehingga Warunk Upnormal kalah bersaing dengan perusahaan yang lebih mengikuti perkembangan zaman. Kemudian produk yang ditawarkan cenderung hanya mengembangkan menu olahan mie saja tidak mengembangkan menu lain seperti menu-menu berbahan baku nasi dan kurang mengembangkan menu minuman. Melihat kurangnya tata letak perusahaan dan inovasi produk yang cenderung hanya fokus terhadap satu menu saja, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Tata Letak Perusahaan dan Inovasi Produk Terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya”.
TINJAUAN PUSTAKA Tata letak perusahaan adalah menempatkan tata letak yang optimum dari fasilitas yang ada pada perusahaan dan untuk mengembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kualitas dengan rencana yang paling ekonomis. Dengan susunan tata letak yang optimum maka diharapkan pelaksanaan proses produksi berjalan dengan lancar dan para karyawan dapat menjalankan tugasya dengan baik. Adapun indikator mengenai tata letak dikemukakan oleh Berman dan Evan (2004:545) bahwa tata letak (lay out) meliputi :
1. Alokasi ruangan, adalah alokasi ruangan dari tempat barang, kasir dan lain sebagainya; 2. Pengelompokan produk (product groupings) adalah pengelompokan produk berdasarkan planogram yang disiapkan oleh toko ataupun perusahaan; dan 3. Arus lalu lintas toko (traffics flow pattern) adalah lalu lintas konsumen untuk mengitari toko hingga melakukan pembayaran di kasir. Menurut Machfoedz (2004; 21) inovasi merupakan suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan”. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dengan fikiran yang kreatif mengembangkannya menjadi gagasan yang berharga. Machfoedz (2004:24) mengemukakan bahwa inovasi produk terdiri dari 4 elemen, yaitu : 1. Penemuan : dikatakan penemuan apabila merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, konsep ini cenderung disebut revolusioner. 2. Pengembangan : untuk hal pengembangan merupakan kelanjutan perubahan, perbaikan dari suatu produk, jasa, maupun proses yang sudah ada sebelumnya dan konsep seperti ini menjadikan aplikasi ide yang telah ada dan berbeda. 3. Duplikasi : hanya dengan duplikasi, ini merupakan peniruan suatu produk, jasa, maupun proses yang telah ada, namun demikian upaya duplikasi bukan semata-mata meniru, melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangi persaingan. 4. Sinetesis : merupakan perpaduan konsep dan faktor yang telah ada menjadi formula baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang telah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Daya saing adalah kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing atau menjadi unggul dari perusahaan pesaingnya dalam merebut perhatian dan loyalitas konsumen, memperoleh laba yang berkelanjutan dan mempertahankan pasar. Menurut Porter (2008:419) persaingan sangatlah penting bagi keberhasilan atau keunggulan perusahaan, Porter (2008:419), menyebutkan bahwa ada beberapa indikator yang dapat mengukur daya saing antara lain : 1. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran. 2. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. 3. Keunggulan produk adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memberikan nilai lebih terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya dan nilai tersebut memang mendatangkan mafaat bagi pelanggan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey, menurut Gima Sugima (2008;135): “Penelitian dengan cara mengajukan pernyataan kepada orang-orang atau subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis”. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Warunk Upnormal Tasikmalaya dengan mengambil sampel sebanyak 100 responden. Metode penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
• Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengethaui kondisi data yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov satu arah. Hasil uji normalitas dengan bantuan SPSS versi 16.0 b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat suatu keadaan dimana varians dan kesalahan penganggu tidak konstan untuk semua model variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitasdengan bantuan SPSS versi 16.0 c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas, pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Hasil uji multikolinieritas dengan bantuan SPSS versi 16.0 d. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel terikat (Y) dengann variabel bebas (X) bersifat linear atau tidak. Uji linieritas terpenuhi jika plot antara nilai residual terstandarisasi dengan nilai prediksi terstandarisasi tidak membentuk suatu pola tertentu. Hasil uji linieritas dengan bantuan SPSS versi 16.0 e. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dengan bantuan SPSS versi 16.0 Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah lulus uji normalitas, linieritas dan telah bebas dari uji heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi sehingga model regresi yang didapatkan dapat digunakan untuk meprediksi tingkat daya saing. • Regresi Berganda Untuk mengukut pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, untuk masalah asosiatif hubungan sebab akibat, teknik statistik yang digunakan adalah regresi berganda dengan rumus sebagai berikut: • Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui tingkat signifikansi secara bersama-sama pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji F (Sugiyono, 2005:218). Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) (n-k-1) maka: Ho : βj = 0 berarti tidak ada pengaruh tata letak dan inovasi produk terhadap daya saing perusahaan.
Ha : βj ≠ 0 berarti ada pengaruh tata letak dan inovasi produk terhadap daya saing perusahaan. Kriteria : Ha = diterima apabila F hitung > F tabel Ha = ditolak apabila F hitung < F tabel Untuk menguji tingkat signifikansi secara parsial apakah masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut : Ho1 : βj = 0 tidak ada pengaruh antara tata letak dengan daya saing perusahaan. Ha1 : βj ≠ 0 terdapat pengaruh antara tata letak dengan daya saing perusahaan. Ho2 : βj = 0 tidak ada pengaruh antara inovasi produk dengan daya saing perusahaan. Ha2 : βj ≠ 0 berarti ada pengaruh antara inovasi produk dengan daya saing perusahaan. Uji signifikansi: Untuk menguji signifikansi dilakukan 2 pengujian, yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji T b. Secara simultan menggunakan uji F Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS 16.0 dan Microsoft Office Excel 2007 HASIL DAN PEMBAHASAN Tata Letak Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya Tabel Rekapitulasi Tata Letak Perusahaan No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Penempatan meja konsumen terbagi kepada beberapa ruangan yang berbeda membuat anda merasa nyaman Suasana ruangan Warunk Upnormal Tasikmalaya bersih dan nyaman Desain ruangan Warunk Upnormal Tasikmalaya ketinggalan zaman Jalan atau lorong menuju toilet memudahkan untuk pergi ke toilet
500
420
Baik
500
406
Baik
500
439
Sangat Baik
500
387
Baik
Jalan atau lorong menuju kasir memudahkan anda untuk menuju kasir dan melakukan transaksi
500
400
Baik
1
2
3
4
5
6
7
Warunk Upnormal Tasikmalaya menyediakan fasilitas seperti mushola dan toilet yang bersih Warunk Upnormal Tasikmalaya mampu menampung mesin atau peralatan yang berat Total Skor
500
373
Baik
500
349
Baik
3.500
2.774
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Desain Produk adalah sebesar 2.774. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Tata Letak Perusahaan yang Dilakukan pada Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukan dengan Beberapa faktor yang meliputi tata letak, yang meliputi alokasi ruangan, yang mana perusahaan mampu membentuk ruangan cafe memisahkan konsumen yang merokok dan tidak merokok sehingga konsumen merasa nyaman. Kemudian suasana cafe yang nyaman dan bersih dalam hal ini berarti perusahaan memperhatikan kesehatan konsumen. Selain dari itu Warunk Upnormal menempatkan fasilitas-fasilitas cafe yang mudah dijangkau oleh konsumen. Indikator dan ukuran lainnya yang dimiliki perusahaan terhadap tata letak yang dilakukan yaitu memiliki desain atau layout yang unik dimana pada Warunk Upnormal desain cafe nya beragam untuk setiap ruangan dan spot yang berbeda. Inovasi Produk Pada Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya Tabel Rekapitulasi Inovasi Produk No
Uraian
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Menu baru olahan mie di Warunk Upnormal sama dengan cafe lain Pengembangan rasa pada menu baru di Warunk Upnormal mengikuti selera konsumen Cita rasa pada menu olahan mie di Warunk Upnormal unik dan enak Warunk Upnormal mampu memodifikasi produk makanan Variasi menu di Warunk Upnormal tidak menarik Menu yang di sediakan Warunk Upnormal tidak meniru menu makanan di perusahaan lain Total Skor
500
421
Sangat Baik
500
420
Sangat Baik
500
429
Sangat Baik
500
419
Baik
500
405
Baik
500
374
Baik
3000
2468
2
3
4 5 6
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Inovasi Produk adalah sebesar 2.468 Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Inovasi Produk yang Dilakukan pada Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi Baik. Hal tersebut ditunjukan dengan Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya mempunyai Perubahan-perubahan baru, dimana ukurannya adalah kemampuan perusahaan terhadap Perubahan dan Penyeusaian dengan keinginan pelanggan. Dalam modifikasi menu dimana pada varian menu di Warunk Upnormal Tasikmalaya ini Sering merubah dan meng inovasi menu yang sudah ada sebelumnya di mix dengan bahan campuran makanan lainnya dan penyajian dari menu-menu itu sendiri sehingga pelangan tidak akan merasa bosan akan menu yang ditawarkan Warunk Upnormal Tasikmalaya. Inovasi Teknis yang memiliki ukuran proses produksi sesuai kebutuhan pasar yang artinya proses produksi dari mulai membuat pesanan dan memberikan pesanan kepada konsumen dilakukan dengan cepat dan baik sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk indikator selanjutny adalah perubahan menu dimana memiliki ukuran poduk dapat diterima pasar artinya semua menu yang ditawarkan Warunk Upnormal dapat diterima dan sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk indikator selanjutnya adalah daya kreatifitas dengan ukurannya yaitu produk yang memiliki ciri khas, dimana pada Warunk Upnormal produk yang ditawarkan lebih beragam dari produkproduk yang ditawarkan oleh cafe lain yang ada di Tasikmalaya. Daya Saing Perusahaan Pada Warunk Upnormal Tasikmalaya Tabel Rekapitulasi Daya Saing Perusahaan No Uraian Skor yang Skor yang Kriteria ditargetkan dicapai (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Varian harga di Warunk Upnormal dapat dijangkau oleh semua kalangan Harga yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal sesuai dengan kepuasan menu yang ditawarkan Jenis makanan yang disajikan oleh Warunk Upnormal bersih dan higienist Perpaduan rasa dan topping menghasilkan sajian yang enak dan disukai masyarakat Menu di Warunk Upnormal berbeda dengan produk di perusahaan lain Setiap menu baru makanan di Warunk Upnormal tidak disukai oleh konsumen Kemenarikan dalam penampilan makanan di Warunk Upnormal disukai oleh konsumen Total Skor
500
432
Sangat Baik
500
424
Sangat Baik
500
424
Sangat Baik
500
418
Baik
500
395
Baik
500
389
Baik
500
388
Baik
3500
2870
2
3
4
5
6
7
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Keunggulan Bersaing adalah sebesar 2870. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan keunggulan bersaing yang tercipta di Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Hal tersebut ditunjukan dengan Warunk Upnormal Tasikmalaya sudah mampu menyesuaikan harga dengan ekonomi masyarakat sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan, selain itu dengan harga yang standar konsumen sudah mendapat kepuasan atas varian menu yang ditawarkan, selain itu menu yang disajikan merupakan makanan yang bersih dan higienist serta aman di konsumsi, didukung dengan menu yang selalu dikembangkan membuat konsumen tidak bosan dengan menu yang ituitu saja, dan setiap menu baru tersebut tidak meniru dari perusahaan lain yang sudah ada bahkan konsumen menyukai kemenarikan penyajian makanan dan setiap menu baru yang ditawarkan Warunk Upnormal Tasikmalaya. PENGUJIAN HIPOTESIS Dari tabel model summary (output SPSS terlampir) diperoleh angka R square sebesar 0,518. Hasil tersebut juga dapat diperoleh dari pengkuadratan koefisien korelasi, atau 0,720 x 0,720 = 0,518. Semakin besar angka R square maka akan semakin kuat pula pengaruh antar variabel. Dari hasil perhitungan didapat R square 0,518 atau 51,8% yang dalam hal ini berarti Tata Letak dan Inovasi Produk Warunk Upnormal Tasikmalaya, memiliki pengaruh signifikan terhadap Daya Saing Perusahaan sebesar 51,8% dengan Standard Error of Estimate (standar penyimpangan) sebesar 1.204. sedangkan sisanya yaitu 100% - 51,8% = 48,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar Tata Letak dan Inovasi Produk yang diteliti. Dari tabel ANOVA (output SPSS terlampir) diketahui Fhitung adalah sebesar 52,065 atau sig. (0.000) ≤ alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% Tata Letak (X1) dan Inovasi Produk (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing (Y) pada Warunk Upnormal Tasikmalaya. Untuk melihat pengaruh Tata Letak terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Pengujian secara parsial antara Tata Letak Perusahaan (X1) terhadap Daya Saing Perusahaan (Y) dapat dilihat dari tabel coefficientsi (terlampir). Dengan kriteria penolakan Ho jika t hitung > t tabel, maka diperoleh t hitung sebesar 3,796 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk = n3 atau dk = 100-3 =97, maka nilai t tabel 1,984 sehingga t hitung > t tabel atau 3,796 > 1,984, maka tolak Ho atau dengan kata lain Tata Letak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya. Untuk melihat pengaruh Inovasi Produk terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Uji pengujian secara parsial Inovasi Produk (X2) terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya (Y) dapat dilihat dari tabel coefficient (terlampir). Dengan kriteria penolakan Ho jika t hiyung > t tabel, maka Inovasi Produk diperoleh t hitung sebesar 6,708 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% dengan dk = n-3 atau dk = 100 - 3 = 97 maka nilai t tabel 1,984. Sehingga t hitung > t tabel atau 6,708 > 1,984 maka tolak Ho atau dengan kata lain Inovasi Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh Tata Letak Perusahaan dan Inovasi Produk terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal
Tasikmalaya. Adanya pengaruh ini menjelaskan indikasi bahwa makin baik Tata Letak Perusahaan dan Inovasi Produk akan mendorong terciptanya Daya Saing yang baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Tata letak perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya dilaksanakan dengan baik, karena tata letak dan desain bangunan yang unik dan menarik, desain yang dimiliki tidak ketinggalan zaman serta fasilitas yang dibutuhkan oleh konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan. 2. Inovasi Produk yang diterapkan pada Warunk Upnormal Tasikmalaya sudah dilaksanakan dengan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator variabel inovasi produk seperti produk-produk yang unik yang belum tentu ada pada cafe-cafe lain yang ada di Tasikmalaya dimana dalam satu cafe ditawarkan beragam jenis menu makanan dan minuman khususnya dessert yang sangat berbeda dengan cafe pada umumnya dan menu olahan mie yang sangat unik tidak dimiliki oleh cafe pada umumnya. 3. Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya dalam klasifikasi baik. Tata Letak Perusahaan dan desain bangunan yang dimiliki cafe membuat konsumen ingin lebih lama berada ditempat danmembuat para konsumen untuk kembali menikmati produk dan kenyamanan tempat di Warunk Upnromal Tasikmalaya, selain itu Inovasi Produk terutama varian olahan mie yang ditawarkan sangat unik dan disukai konsumen. Dilihat dari indikator variabel Daya Saing perusahaan seperti harga yang terjangkau, produk yang sulit ditiru dan memiliki ciri khas, dan kesan yang baik di masyarakat merupakan kunci dari Warunk Upnormal Tasikmalaya unggul dalam persaingan bisnis kuliner sejenis di Tasikmalaya. Dimana konsumen mengenal baik produknya sebagai salah satu produk yang berkualitas, pembentukan reputasi perusahaan yang baik sesuai dengan kepribadian, selera dan mudah diingat membuat konsumen merasa tertarik dan merasa ingin kembali lagi serta ingin membicarakannya kepada orang lain yang membuat Warunk Upnormal mempunyai reputasi yang baik dimata konsumennya. 4. Tata letak Perusahaan dan Inovasi Produk mempunyai pengaruh terhadap Daya Saing Perusahaan Warunk Upnormal Tasikmalaya, maka hipotesisnya diterima.
SARAN Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen Warunk Upnormal Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap variabel adalah sebagai berikut : 1. Lebih memperhatiakan ruang gerak area cafe karena hal tersebut adalah hal yang mendorong kenyamana konsumen saat berada di Warunk Upnormal Tasikmalaya. Bukan hanya kenyamanan konsumen namun juga untuk kenyamanan pihak cafe dalam melaksanakan proses produksi dan operasional didalam cafe. Serta mencari inovasi untuk perubahan pergantian tata ruang hal tersebut dilakukan agar konsumen tidak merasa bosan dengan tata ruang yang sudah ada.
2. Memperhatikan menu-menu baru yang akan ditawarkan, rasa dan aroma yang menjadi kesan pertama yang akan dirasakan oleh konsumen dan penyajian menu yang ditawarkan yang akan dilihat oleh konsumen pertama kali memesan makanan di Warunk Upnormal Tasikmalaya, sehingga apabila semuanya sudah menarik dan mencuri perhatian konsumen maka makanan tersebut akan disukai oleh konsumen dan membuat konsumen loyal terhadap Warunk Upnormal Tasikmalaya. 3. Harga yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal Tasikmalaya memang beragam, tergantung dari menu yang ditawarkan. Hal yang perlu dilakukan oleh Warunk Upnormal adalah menyesuaikan harga dengan menu yang ditawarkan serat kepuasan dalam kualitas juga kuantitas.