BAB I PENDAHULUAN
1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian Warunk UpNormal adalah cafe yang menjual atau menyajikan menu-menu
yang disajikan oleh warung kopi (warkop) seperti, indomie, roti bakar, susu segar, dan kopi sebagai produk utama. “Nongkrong dan sosialisasi sekarang sudah menjadi kebtuhan bagi sebahagian besar orang, tak terkecuali remaja (usia sekolah), mahasiswa, eksekutif muda, bahkan sampai nenek kakek tidak ketinggalan tertular kebiasaan untuk kumpul bersama teman-teman, untuk sekedar bersosialisasi, reuni, dan membahasberbagai peluang bisnis bersama relasi-relasi mereka,” kata salah satu owner Warunk UpNormal. Fenomena itulah yang menciptakan sebuah kebutuhan akan tempat yang nyaman dengan makanan yang enak dan harga terjangkau. Atas dasar itulah para owner mendirikan Warunk UpNormal. Gambar 1.1 Logo Warunk UpNormal
Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)
Dapat dilihat pada Gambar 1.1, logo Warunk UpNormal terdiri dari 4 simbol, yaitu mangkuk mie, gelas minum, irisan roti, dan kumis. Pada simbol mangkuk mie, gelas minum, dan irisan roti, mencerminkan produk utama yang ditawarkan. Sedangkan pada simbol kumis, mencerminkan kepuasan setiap
1
konsumen yang datang ke Warunk UpNormal. Puas yang dimaksud adalah puas karena makanan dan minuman yang ditawarkan enak atau nikmat, puas dengan layanan yang diberikan, puas dengan kenyamanan tempat, dan puas dengan fasilitas yang diberikan.
1.1.1
Profile Perusahaan Nama Usaha
: Warunk UpNormal
Tahun Berdiri
: 2014
Alamat Usaha
: Jl. Cihampelas No.74 – Gerai Cihampelas Jl. PHH. Mustofa (Suci) No. 73 – Gerai Suci
Produk
: Makanan dan Minuman
Harga
:Rp 3.000 sampai dengan Rp 32.500 (80% harga dibawah Rp20.000
Alamat Media Sosial: @warunk_upnormal (twitter dan instagram) http://warunkupnormal.com (blog)
[email protected]
1.1.2
Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi dari perusahaan tersebut, yaitu Menjadikan warung roti bakar dan indomie yang menjadi pusat tongkrongan anak muda di seluruh Indonesia. Adapun misi dari perusahaan dalam pencapaian visi tersebut, yaitu 1. Menciptakan berbagai varian menu Warunk UpNormal yang menjadi
ciri
khas
produk
Warunk
UpNormal
secara
solid
saling
berkelanjutan. 2. Membangun
jaringan
kemitraan
yang
dan
menguntungkan di seluruh Indonesia. 3. Membangun organisasi Warung roti bakar dan indomie yang profesional, yang mendukung tercapainya kepuasan bagi seluruh stake holders.
2
1.1.3
Profile Produk Perusahaan Warunk UpNormal memiliki berbagai macam produk makanan,
minuman, dan dessert. Produk yang ditawarkan oleh Warunnk Upnormal memiliki variasi dan inovasi yang menarik. Dapat dilihat pada Gambar 1.2, yaitu salah satu produk minuman yang ditawarkan oleh Warunk UpNormal. Gambar 1.2 Salah Satu Produk Minuman yang Ditawarkan
Sumber:TwitterWarunk UpNormal (2014)
Warunk UpNormal juga menawarkan berbagai jenis makanan seperti makanan utama dan makanan ringan. Salah satu contoh produk atau menu makanan yang ditawarkan oleh Warunk UpNormal dapat dilihat pada Gambar 1.3. Gambar 1.3 Salah Satu Produk Makanan yang Ditawarkan
Sumber: TwitterWarunk UpNormal (2014) 3
Tidak hanya makanan dan minuman, Warunk UpNormal juga menawarkan menu dessert dengan tampilan yang menarik selera konsumen, selain tampilan yang menarik, cita rasa yang berikan juga tidak mengecewakan. Gambar 1.4 Salah Satu Produk Dessert yang Ditawarkan
Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)
1.2
Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang
ini sangat berdampak langsung pada seluruh masyarakat di indonesia. Sebelum adanya perkembangan tersebut sangat terlihat jelas di dunia, khususnya di Indonesia bahwa tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam media telekomunikasi seperti internet. Sangat berbeda dengan zaman sekarang yang sebagian masyarakat dan bahkan masyarakat menengah ke bawah sudah mengenal teknologi komunikasi seperti internet. Internet memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat dengan mudah dan cepat mengakses dan mendapatkan berbagai informasi terkini. Berdasarkan Gambar 1.5 dapat dilihat bahwa pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh APJII, Indonesia akan mencapai angka 107 juta pengguna internet pada tahun 2014. Dan akan meningkat lagi pada tahun 2015, yaitu sebanyak 139 juta pengguna internet.
4
Gambar 1.5 Indonesia Internet Users
Sumber: Market Plus (2015) Menurut data yang di dapat dari market plus, “berbagai media mulai dari website pribadi, berita online, dan yang tidak ketinggalan adalah media sosial. Media sosial menjadi booming di tahun 2013, sebut saja kehadiran instagram, path, pinterest melengkapi kehadiran facebook, twitter, blog, serta youtube.” Peningkatan pengguna internet di Indonesia menjadi sebuah fenomena yang menarik. Pertumbuhan dan perkembangan teknologi yang sangat pesat akan berdampak pada berbagai sektor kehidupan, diikuti dengan kemunculan tren penggunaan media sosial, pada saat ini sebagian besar orang-orang menghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial, baik menggunakan komputer ataupun menggunakan smartphones. Menurut data yang di dapatkan dari We Are Social menunjukkan bahwa rata-rata waktu penggunaan media sosial melalui personal computer atau tablet adalah 5 jam 6 menit dalam sehari, melalui smartphones sebesar 3 jam 10 menit per hari, dan rata-rata pengaksesan media sosial melalui device apapun di Indonesia yaitu 2 jam 52 menit setiap harinya.
5
Gambar 1.6 Waktu yang Dihabiskan untuk Menggunakan Media Sosial Di Indonesia
Sumber: We Are Social (2015)
Berdasarkan Gambar 1.5 bahwa 100 juta pengguna internet adalah jumlah yang besar dan merupakan potensi pasar yang besar yang akan mempengaruhi munculnya berbagai peluang bisnis baru. Seiring dengan kemajuan teknologi dan internet di Indonesia, tidak sedikit perusahaan menggunakan jasa internet dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada dalam menjalankan bisnisnya. Sudah sangat banyak produsen yang lebih memilih pemasaran produknya secara online. Hal itu dikarenakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak terlalu besar. Bentuk pemasaran secara online yang dilakukan oleh produsen dikenal dengan sebutan online marketing.
6
Gambar 1.7 Grafik Pengguna Media Sosial di Indonesia
Sumber: We Are Social (2015)
Sosial media adalah salah satu tools yang digunakan dalam online markerting. Saat ini para praktisi sudah menggunakan sosial media sebagai tools dalam mengkomunikasikan brand sebagai ajang promosi. Banyak tools sosial media yang dapat digunakan untuk menjadi platform utama media dalam berinteraksi dengan konsumen. Salah satunya adalah twitter dan instagram. Twitter dan instagram merupakan salah satu media sosial yang menjadi platform promosi bagi para praktisi. Dengan menggunakan twitter ataupun instagram siapapun bisa mendapatkan platform promosi yang mudah, hanya dengan mengikuti atau follow akun twitter ataupun instagram suatu perusahaan. Melihat perkembangan teknologi dan internet di Indonesia, serta peluang yang besar dalam melakukan promosi, Warunk UpNormal menggunakan media sosial twitter dan instagram sebagai sarana publikasi dan promosi. Akun media sosial twitter dan instagram sama, yaitu @warunk_upnormal. Akun ini digunakan
7
sebagai tools dari online marketing. Aktivitas yang dilakukan adalah seperti melakukan repost atau retweet dari posting konsumen, ataupun informasi promosi, dan informasi produk dan layanan yang ditawarkan. Gambar 1.8 Informasi Twitter Warunk UpNormal
Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2015)
Dapat dilihat pada Gambar 1.8 beberapa aktivitas dari timeline twitter @warunk_upnormal dalam melakukan pendekatan kepada konsumen, yaitu Warunk UpNormal melakukan posting informasi pada akun twitter dan beberapa retweet dari konsumen.
8
Gambar 1.9 Data Statistik Tweet pada Akun Twitter Warunk UpNormal
1463 1226 553
Sumber: tweetstats
Gambar 1.9 menunjukkan bahwa data statistik pada akun twitter Warunk UpNormal. Data tweet tersebut berdasarkan dari posting informasi yang dilakukan oleh pihak Warunk UpNormal dan retweet yang dilakukan oleh pihak konsumen atau para rivew online. Data data tersebut menunjukkan adanya penurunan dari bulan Mei sampai Juli-Agustus, pada bulan Mei-Juni terdapat 1463 tweet, pada bulan Juni-Juli terdapat 1226 tweet, dan pada bulan Juli-Agustus masih terdapat 553 tweet. Aktivitas pada akun twitter mengalami penurunan karena menurut New York Times (2013) bahwa pengguna Twitter menurun sebesar 1% dari tahun sebelumnya,
sedangkan
pengguna
media
sosial
instagram
mengalami
peningkatan. Selain itu Warunk UpNormal juga menggunakan media sosial instagram yang dapat dilihat pada gambar 1.10.
9
Gambar 1.10 Informasi Instagram Warunk UpNormal
Sumber: Instagram Warunk UpNormal (2015)
Dapat dilihat pada gambar 1.10, bahwa aktivitas yang dilakukan pada platform instagram tidak jauh berbeda dengan twitter, seperti melakukan repost dari posting yang dilakukan konsumen, informasi-informasi produk dan layanan yang diberikan, serta promosi yang sedang dijalankan.
10
Gambar 1.11 Data Statistik Posting pada Akun Instagram Warunk UpNormal Periode Mei 2015 – 19 Agustus 2015 450
384 400 350 300 250
229
209
200 150 100 50 0 Mei - Juni
Juni - Juli
Juli - Agustus
Sumber: Instagram Warunk Upnormal Dapat dilihat pada Gambar 1.11, menjelaskan bahwa data statistik posting pada akun instagram Warunk UpNormal periode bulan 01 Mei – 19 Agustus 2015. Pada bulan Mei-Juni 2015 terdapat 209 posting yang dilakukan oleh pihak Warunk Upnormal, pada bulan Juni-Juli 2015 terdapat 229 posting yang dilakukan oleh pihak Warunk UpNormal, dan pada bulan Juli- 19 Agustus 2015 terdapat 384 posting yang dilakukan oleh pihak Warunk UpNormal. Menurut New York Times (2013) bahwa pengguna media sosial instagram mengalami peningkatan, sesuai dengan data yang diperoleh bahwa aktivitas pada akun instagram Warunk UpNormal mengalami peningkatan. Warunk UpNormal bukanlah satu-satunya industri makanan yang menjual makanan cepat saji, semakin banyaknya persaingan di bidang industri makanan, mendorong Warunk UpNormal untuk melakukan inovasi dengan menawarkan keunggulan yang berbeda (diferensiasi) diantara para pesaing lainnya agar Warunk UpNormal dapat bertahan dalam pesaingan bisnisnya. Word of mouth saat ini tidak hanya terjadi antara dua orang yang berkomunikasi dengan langsung bertatap muka, tetapi dengan perkembangan teknologi dan internet saat ini dapat membangun word of mouth dengan
11
menggunakan media elektronik. Banyak para pelaku bisnis saat ini memilih twitter dan instagram sebagai media promosi elektronik yang akan berdampak pada electronic word of mouth (eWOM). Dengan eWOM perusahaan dapat dengan mudah memberikan informasi mengenai penawaran produk kepada konsumen, sehingga setiap konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan. “Salah satu bentuk electronic word of mouth adalah review online, yaitu terdiri dari analisis dan komentar-komentar yang dibuat oleh konsumen mengenai produk yang telah dibeli. eWOM quality, eWOM quantity, dan sender’s expertise akan mempengaruin review online akan berpengaruh pada perilaku konsumen, review positive maupun negative akan mempengaruhi emosional, kepercayaan, dan juga minat beli konsumen. Ketika kualitas dari electronic word of mouth jelas, mudah dimengerti, dapat membantu, dapat dipercaya, memiliki alasan pendukung, dan memiliki kualitas yang tinggi maka akan menghasilkan review positive. Dan apabila kuantitas dari electronic word of mouth dengan jumlah yang besar maka akan berdampak pada kepopuleran perusahaan, serta akan menghasilkan rekomendasi yang artinya perusahaan memiliki reputasi yang baik. Dalam mendukung hal tersebut diperlukan keahlian pengirimin sebagai penyebar virus electronic word of mouth.” (Lin et al., 2013) Hal tersebut menjadi perhatian Warunk UpNormal, dengan adanya electronic word of mouth yang dilakukan konsumen melalui media sosial, hal tersebut akan mendorong terjadinya percakapan yang nantinya konsumen melakukan ulasan dan memberi komentar terhadap produk Warunk UpNormal yang akan membuat jaringan pemasaran mengenai Warunk UpNormal semakin luas. Sehingga Warunk UpNormal memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelanggan baru. Komentar-komentar dalam media sosial mengenai Warunk UpNormal akan menjadi sebuah informasi yang akan berguna bagi Warunk UpNormal sebagai media pemasaran tanpa biaya pemasaran yang besar. Minat beli muncul ketika seseorang telah mendapatkan informasi yang cukup mengenai produk yang diinginkan. Sciffman dan Kanuk (2007) mengatakan bahwa adanya pengaruh eksternal, munculnya kebutuhan akan suatu
12
produk, pengenalan produk dan evaluasi informasi merupakan hal yang dapat menimbulkan suatu minat beli konsumen. Warunk UpNormal menjadi lebih populer dengan promosi online melalui media sosial. Menurut informasi yang didapatkan melalui wawancara dengan Supervisor Warunk UpNormal salah satu penyebab peningkatan penjualan adalah karena media sosial. Peningkatan tersebut dibuktikan dari omset yang naik setiap bulannya sekitar 20%, yang artinyanya setiap minggunya naik sekitar 5%. Peningkatan penjualan yang salah satu faktornya disebabkan karena adanya media sosial tersebut membuktikan bahwa ada dampak yang terjadi pada electronic word of mouth terhadap minat beli yang akhirnya akan menjadi keputusan pembelian konsumen. Menurut penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Prastyo (2013) electronic word of mouth di media sosial Twitter berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konnsumen pada restoran cepat saji Hoka Hoka Bento. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan semakin berkembang dan majunya media internet akan memudahkan seseorang berkomunikasi dan berbagi informasi dalam mencari informasi tentang suatu produk dengan orang yang sudah memiliki dan berpengalaman tanpa harus bertatap muka secara langsung. Sebelum konsumen melakukan pembelian suatu produk atau jasa, konsumen akan mencari informasi mengenai produk atau jasa tersebut yang akhirnya akan menciptakan suatu minat beli. Sehingga apabila Warunk UpNormal melakukan aktivitas pada media sosial, maka akan menghasilkan electronic word of mouth yang akan berpengaruh dengan minat beli konsumen. Hal tersebutlah yang bisa menjadi salah satu faktor penyebab minat beli konsumen yang berdampak pada keputusan pembelian konsumen, sehingga setiap gerai selalu diramaikan oleh konsumen bahkan beberapa konsumen rela mengantri dengan menjadi daftar waiting list.
13
Gambar 1.12 Keadaan Warunk UpNormal
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Minat Beli pada Konsumen Warunk UpNormal.”
1.3
Perumusan Masalah WarunkUpNormal memiliki dua gerai yang sangat sering diramaikan oleh
konsumen-konsumennya. Cafe yang sebahagian besar menyediakan menu warung kopi (warkop) ini memberikan harga produk yang terjangkau dengan inovasiinovasi yang menarik, tetapi inovasi dan harga yang terjangkau tidaklah menjadi faktor utama keramaian gerai. Warunk UpNormal memiliki banyak program promosi melalui media sosial twitter dan instagram yang menarik perhatian
14
konsumen. Dengan begitu media yang digunakan untuk melakukan promosi akan berdampak pada sistem marketing electronic word of mouth. Hal tersebut menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam fenomena yang terjadi kedalam penelitian karya tulis ilmiah dalam bentuk tugas akhir yaitu “Pengaruh Electronic Word of Mouth terhadap Minat Beli pada Konsumen WarunkUpNormal” dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai electronicword of mouthpada Warunk UpNormal? 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai minat beli pada Warunk UpNormal? 3. Bagaimana pengaruh electronicword of mouth terhadap minat beli konsumen pada Warunk UpNormal?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari peneliatian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai electronic word of mouth pada Warunk UpNormal. 2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai minat beli pada Warunk UpNormal. 3. Untuk mengetahui pengaruh electronicword of mouth terhadap minat beli konsumen pada Warunk UpNormal.
1.5
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis melalui penelitian ini, yaitu: 1. Aspek Teoritis Dengan penelitian ini, peneliti mendapatkan serta mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan berdasarkan ilmu atau teori yang sudah diperoleh selama perkuliahan dan selama penelitian, sehingga bisa menambah wawasan bagi peneliti. 2. Aspek Praktis a. Bagi Perusahaan
15
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. b. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refrensi dan tambahan pengetahuan untuk para akademisi ataupun pihak-pihak yang terkait pada masalah pengaruh online marketing melalui electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen.
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk mengetahui gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan, penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan dibahas pada setiap bab. Berikut sistematika penulisan pada penelitian ini. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan penulisan, literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehingga diperoleh gambaran yang cukup jelas, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian, variabel penelitian, operasional variabel, teknik sampling, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan penjelasan setelah diadakan penelitian. Hal tersebut adalah hasil dari analisis data dan hasil analisis perhitungan statistik serta pembahasan. Selain itu bab ini juga menguraikan deskripsi hasil penelitian yang telah diidentifikasi, analisis model dan hasil pengujian
16
hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan, serta pemaparan saran dari penulis atau rekomendasi bagi perusahaan yang sesuai dengan hasil pembahasan.
17