BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1.1
Gambaran Objek Penelitian Facebook Facebook adalah sebuah layanan situs media sosial yang diluncurkan pada bulan februari 2004 dan merupakan salah satu situs media sosial terpopular di dunia. Berisi tentang profil pribadi pengguna, menambah pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan. Pengguna juga dapat bergabung di dalam grup pengguna dengan ketertarikan yang sama. Didirikan oleh Mark Zuckerberg mahasiswa universitas Harvard.
Gambar 1.1 Logo Facebook
Sumber: www.facebook.com 1.1.2
Twitter Twitter.com adalah layanan situs media sosial dan microblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan teks hingga 140 karakter (tweet). Di dirikan pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Ditujukan untuk penggunaan berhubungan dengan pengguna lain, bisnis, media dan developers.
1
Gambar 1.2 Logo Twitter
Sumber: www.twitter.com 1.1.3
Youtube Youtube adalah situs berbagi video yang dibuat oleh Steven Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim. Berkantor pusat di San Bruno, California. Memungkinkan pengguna mengunggah, mengunduh dan menonton berbagai video. Memakai teknologi adobe flash video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai konten video pengguna.juga memiliki fitur untuk saling berkomunikasi melalui comment.
Gambar 1.3 Logo Youtube
Sumber: www.youtube.com 1.1.4
Tumblr Tumblr adalah platform microblogging dan situs media sosial yang didirikan oleh David Karp dan dimiliki oleh Yahoo! Inc. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengirim multimedia dan konten lainnya ke dalam bentuk yang lebih singkat. Di temukan pada Februari 2007 dan berpusat di New York, Amerika Serikat.
2
Gambar 1.4 Logo Tumblr
Sumber: www.tumblr.com 1.1.5
Pinterest Pinterest adalah sebuah Pinboard yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola koleksi tema berbasis gambar seperti acara–acara, minat dan hobi. Pengguna dapat menelusuri pinboard lain untuk mencari gambar, dan melakukan re-pin untuk menyimpannya. Didirikan oleh Ben Silbermann, Paul Sciarra dan Evan Sharp.
Gambar1.5 Logo Pinterest
Sumber: www.pinterest.com
Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengambil lima situs media sosial teratas di Indonesia, yaitu facebook, twitter, youtube, tumblr dan pinterest sebagai objek penelitian. 1.2
Latar belakang Penelitian Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan teknologi informasi, mengakibatkan bertambahnya pengguna internet didunia dalam berbagai macam aspek kehidupan. Hal ini dapat dibuktikan melalui adanya grafik pertumbuhan pengguna internet di dunia dari tahun 2013 – 2014, pada tabel berikut :
3
Tabel 1.1 Grafik Pertumbuhan Pengguna internet di dunia 2013-2014
Sumber: www.internetworldstats.com
Jumlah pengguna internet yang sangat besar dan terus mengalami peningkatan telah mewujudkan budaya internet. Keberadaan internet memberikan kontribusi bagi masyarakat, perusahaan, industri ataupun pemerintah. Internetpun berpengaruh pada ilmu pengetahuan dan cara pandang dunia meskipun penyebaran internet belum menjangkau pelosok desa, teknologi ini sudah tidak asing lagi dikalangan manapun. Hampir semua masyarakat mengenalnya. Tidak ada batasan lokasi, akses, profesi, usia maupun tingkat pendidikan. Apalagi pengaplikasian layanan internet juga membantu berbagai aktivitas penggunanya.Dengan layanan internet cakupan jarak dan batas negara tidak lagi menjadi kendala untuk mencari dan mendapatkan informasi.
4
Gambar 1.6 Penetrasi Pengguna Internet Di Indonesia Tahun 2013-2014
Sumber: www.the-marketeers.com
Gambar 1.6 menunjukan bahwa terjadi peningkatan penetrasi pengguna internet di Indonesia. Data tersebut diperoleh dari hasil MarkPlus Insight Netizen Survey 2013, yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki angka baru mengenai jumlah pengguna internet yaitu terdapat 74 juta pengguna atau 23,5% dari populasi di Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 13% atau sebesar 19 juta pengguna, terhitung pada tahun 2013-2014. Dari data tersebut juga disebutkan bahwa terdapat pula peningkatan akan penggunaan (usage) internet di Indonesia. Dari seluruh pengguna internet terdapat 40% atau 24,2 juta pengguna internet mengakses internet lebih dari tiga jam per hari. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2012 dengan angka 25% atau 13,8 juta pengguna dan pada tahun 2011 dengan angka 22% atau 9,6 juta pengguna. Dengan adanya peningkatan pengguna internet di Indonesia dapat membuktikan bahwa pengguna internet di Indonesia juga ikut mempengaruhi pertumbuhan internet.Dan didukung dengan peningkatan penggunaan (usage) internet di Indonesia, dapat membuktikan pula bahwa para pengguna internet di Indonesia sudah menjadikan penggunaan internet sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
5
Gambar 1.7 Penetrasi Pengguna Internet Di Kota-Kota Besar Indonesia Tahun 2011-2012
Sumber: Kompas Tekno 2012
Gambar 1.7 memperlihatkan bahwa di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, BODETABEK (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan Bandung merupakan kota besar yang memiliki pengguna internet terbanyak jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya seperti Semarang, Surabaya, bahkan mengalahkan jumlah pengguna internet di ibu kota Indonesia sendiri yaitu Jakarta. Pada gambar tersebut wilayah BODETABEK lebih unggul penetrasi pengguna internetnya dibandingkan dengan Bandung, tetapi dalam hal ini BODETABEK merupakan suatu wilayah gabungan dari beberapa kota yaitu Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi yang jika dipisahkan pada gambar tersebut akan berada dibawah kota Bandung. Dengan kata lain Bandung merupakan salah satu kota yang paling memiliki pengaruh besar terhadap jumlah pengguna internet di Indonesia. Pemerintah Kota Bandung kembali mendapat penghargaan tingkat nasional dari pemerintah pusat, penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) RI, Tifatul Sembiring, dan Hermawan Kartajaya sebagai Founder CEO Mark Plus, Inc. Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivanada, menerima certificate of achievement Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013 dalam kategori OVERALL/SOCIETY, di Arena Jakarta Marketing Week 2013, Kota Kasablanka Mall, Jl. Casablanca Raya Kav.88, Jakarta Selatan, Senin (29/04/2013). Dari penghargaan 6
tersebut Kota Bandung mencapai performa baik dalam penyelenggaraan yang baik di bidang teknologi informasi, mulai dari perencanaan, upaya perwujudan rencana, tingkat penetrasi dan penggunaan internet, serta manfaat yang dinikmati dalam menggunakan internet. Enam kategori penghargaan lainnya yang diberikan Menkominfo diantaranya Kategori overall society, kategori community (masyarakat), kategori government (pemerintahan), kategori educational institutions (lembaga pendidikan), healthcare institutions (lembaga pelayanan kesehatan), dan private small and median enterprises (UKM swasta). Dikatakan Hermawan, "Untuk enam kategori overall community berdasarkan survei penilaian presentasi sudah dinilai oleh orang yang hebat dan independen, membuat keputusan yang sangat berat karena prosesnya," terangnya. Penilaian untuk kategori penghargaan tersebut dilakukan berdasarkan angket self assesment potret digitalisasi dan survei yang dilakukan terhadap 10.100 responden mewakili masyarakat, UKM Swasta, Lembaga pendidikan, dan Lembaga Pelayanan Kesehatan di 99 Kabupaten/kota dengan metode computer Aided Telephone Interview (CATI). Penentuan certificate of achievement tersebut merupakan hasil keputusan dewan juri yang terdiri dari Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Prof.Dr.Eko Indrajit (ahli telekomunikasi dan informatika), Ir.Cahyana Ahmadjajadi (Pengamat telekomunikasi dan informatika), Hermawan Kartajaya (Founder CEO MarkPlus ,Inc.), Taufik (Chief Executive Mark Plus Insight). (Sumber: www.bandung.go.id ) Perusahaan teknologi dan internet besar Tiongkok, Baidu, menyelenggarakan survei tentang profil pengguna internet Indonesia. Dari seluruh responden yang diwawancarai, sebanyak 84,2 persen pengguna internet mengaku mengakses jejaring sosial, kemudian diikuti aktivitas pencarian (65,7 persen), baca berita atau buku majalah (39,2 persen), mengirim atau membaca e-mail (38,9 persen), menonton video (31,4 persen), memainkan game (30,7 persen), mendengarkan musik (17,6 persen), mengulas blog (16,4 persen) (Sumber: www.viva.co.id). Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2010), media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan penciptaan serta pertukaran “user-generated content”. sedangkan media jejaring sosial menurut Prof J.A Barnes, adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen–elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan 7
dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari- hari sampai dengan keluarga. (Sumber: www.socialmediatoday.com) Sedangkan menurut artikel Boyd dan Nicole (2007:210-230) “We define social network sites as web-based services that allow individuals to (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a connection, and (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these connections may vary from site to site.” Yang menjelaskan bahwa situs media sosial dapat di definisikan sebagai servis layanan berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk (1) membuat profil publik atau semi-publik dalam suatu sistem yang dibatasi, (2) mengartikulasikan daftar pengguna lain yang berhubungan atau berbagi dengan mereka, dan (3) melihat hal yang dilakukan serta mengunjungi pengguna lain yang terdaftar sebagailist koneksi mereka dalam suatu sistem. Sifat-sifat dasar dan nama yang digunakan dalam koneksi tersebut dapat bervariasi dari situs ke situs lainnya. (Sumber: onlinelibrary.wiley.com). Sejarah media sosial di awali oleh sixdegrees.com pada tahun 1997 yang memungkinkan pengguna membuat profil diri mereka dan berhubungan dengan teman mereka yang telah berada dalam list pertemanan. Sixdegrees mempromosikan diri mereka sebagai alat yang dapat membantu setiap orang untuk tetap saling berhubungan dan mengirimkan pesan satu sama lain. Walaupun sixdegrees telah berhasil menarik jutaan pengguna, namun akhirnya gagal menjadi bisnis yang berkelanjutan pada tahun 2000. Kemudian muncul Ryze.com pada tahun 2001 yang membantu pengguna untuk menambah jaringan bisnis mereka. Pada tahun 2002, muncul media sosial lain yaitu friendster sebagai media sosial yang lebih lengkap dari ryze.com dan didesain untuk berkompetisi dengan match.com (situs media sosial untuk berkencan). Disusul oleh myspace.com pada tahun 2003. Pada awal 2004 muncul media sosial facebook.com sebagai media sosial bagi mahasiswa harvard university untuk saling berhubungan. Dan mulai digunakan untuk universitas lain. Facebook kemudian melakukan ekspansi pada tahun 2005 dengan membuka layanan mereka untuk pelajar, profesional dan perusahaan untuk saling berhubungan (Sumber: onlinelibrary.willey)
8
Media sosial merupakan sebuah revolusi bagaimana kita berkomunikasi, seperti dikutip dari Qualman (2013:IX) “From main street to wall street, and from schoolrooms to board-rooms, there is revolution happening. Its being driven by fundamental shift in how we communicate, and its enabled by unprecedented rise of what is commonly called social media”.Hal ini memungkinkan kita untuk tetap dapat berkomunikasi dengan siapapun yang telah terhubung dengan kita atau saling bertukar informasi dan konten melalui fitur-fitur yang disediakan oleh media sosial tersebut selama kita mempunyai koneksi internet. Media sosial mempermudah kita untuk saling terhubung dan mengetahui keadaan atau informasi terbaru yang terjadi mengenai keluarga, teman, masyarakat, perusahaan, pekerjaan, negara serta informasi lain yang kita butuhkan yang diunggah pada fitur media sosial tersebut (oleh user account media sosial tersebut atau melalui comment user lainnya) baik berupa teks, video, foto atau suara. (Sumber: books.google.co.id) Media sosial tidak hanya merubah bagaimana kita berkomunikasi, tetapi juga merubah strategi bisnis suatu perusahaan. Hal ini terjadi karena kemunculan media sosial memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan ratusan hingga ribuan orang tentang produk dan perusahaan yang dapat menyediakan kebutuhan mereka. Mangold dan David (2009:357-365) menjelaskan “social media is a hybrid element of the promotion mix because in a traditional sense it enables companies to talk to their customers, while in a nontraditional sense it enables customers to talk directly to one another. The content, timing, and frequency of the social media-based conversations occurring between consumers are outside managers direct control. This stands in contrast to the traditional integrated marketing communications paradigm whereby a high degree of control is present. Therefore, managers must learn to shape consumer discussions in a manner that is consistent with the organization's mission and performance goals. Methods by which this can be accomplished are delineated herein. They include providing consumers with networking platforms, and using blogs, social media tools, and promotional tools to engage customers.” Artikel ini menjelaskan bagaimana media sosial mempengaruhi suatu perusahaan dalam menyesuaikan strategi bauran pemasarannya pada saat ini sehingga dapat mempermudah mereka dalam merangkul pelanggannya. Hal tersebut dapat mengurangi biaya perusahaan dalam 9
melakukan advertising melalui media massa. (Sumber: The New Hybrid Element Of The Promotion Mix) Perkembangan media sosial tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat. Namun juga memunculkan dampak negatif dan memicu tindakan kriminal. Seperti penipuan penjualan barang atau jasa dalam situs media sosial tersebut, Bahkan tindak kriminal seperti prostitusi, pemerkosaan dan penculikan. Mengutip dari penelitian Andini (2010) tentang “Studi Dampak Negatif Facebook Terhadap Remaja Indonesia”, menerangkan bahwa facebook sebagai situs media sosial terpopuler di Indonesia telah dijadikan alat untuk melakukan aksi kriminal. Setidaknya ada 3 penyimpangan yang telah dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab melalui media sosial tersebut. Yaitu, konflik kebebasan berpendapat yang difasilitasi tanpa batas melalui media sosial tersebut. Salah satu kasus yang terkenal pada tahun 2010 adalah kasus Evan Brimob (pernyataan status wall update yang provokatif) dan Ibnu Rachal (penghinaan terhadap agama tertentu). Kemudian terbongkarnya salah satu bandar judi Tebet pada 22 maret 2010. Disusul dengan diringkusnya pemilik akun facebook bernama Vee yang menggunakan facebook sebagai media bisnis prostitusi online. Pornografi dan perkosaan juga menyerang user facebook, yang memakan korban terutama remaja dan anak-anak.Sepanjang tahun 2010, Komisi Nasional Perlindungan Anak sudah menerima 36 laporan terkait kasus anak yang menjadi korban facebook. (Sumber: Aspirasi vol.1 No.1, Juni 2010) Perkembangan media sosial juga menimbulkan fenomena kompetisi antara perusahaan media sosial itu sendiri seperti dilansir oleh centroone.com “ Makin banyaknya jejaring sosial membuat persaingan di industri ini makin ketat. Dua perusahaan dalam "satu rumah" Facebook dan Instagram contohnya. Facebook masih menjadi jejaring sosial terbesar di dunia, dengan 1,19 miliar pengguna, sementara Instagram 150 juta pengguna pada kuartal ketiga 2013. Tetapi, pertumbuhan jumlah pengguna baru Facebook ternyata tidak sebesar Instagram. Survei yang dilakukan GlobalWeb Index pada kuartal empat 2013, dan dipublikasikan pada Januari 2014 tersebut, mencatat Facebook hanya mengalami pertumbuhan pengguna aktif sebesar 3 persen saja. Sementara saudara tirinya, Instagram, mencapai 23 persen.
10
Bahkan, saking pesatnya jumlah pengguna baru Instagram, sampai-sampai mengalahkan gabungan pengguna baru Facebook, Twitter, dan Pinterest. Tetapi Facebook tetap nomor satu dari sisi kepemilikan akun (83 persen), penggunaan aktif (49 persen), dan frekuensi kunjungan (56 persen pengguna Facebook masuk ke layanan ini lebih dari sekali dalam sehari). GlobalWeb Index juga memprediksi jejaring sosial baru yang akan populer di masa depan. Mereka adalah YouTube dan Tumblr. Di masa depan, makin banyak pengguna yang mengakses jejaring sosial dengan platform yang berbeda-beda pula, sehingga interaksi sosial sehari-hari akan lebih bervariasi. (Sumber: centroone.com) Kemunculan media sosial baru selain Instagram seperti Path juga semakin memperketat persaingan antar media sosial untuk meningkatkan layanan mereka terhadap user atau pelanggan sehingga tetap menjadi media sosial yang terbaik. Dikutip dari Tempo.co “Dari tahun ke tahun, persaingan jejaring sosial semakin memanas. Terutama di Indonesia, yang masyarakatnya terkenal gemar bersosialisasi. Sebagai pemain muda, Path, punya cara sendiri untuk menyaingi jejaring sosial lain, sebut saja Facebook. Melalui surat elektronik ke Tempo, Kamis, 24 Januari 2014, CEO dan pendiri Path, Dave Morin berbagi cerita tentang caranya bersaing di dunia jejaring sosial. Menurut Dave, kebanyakan orang telah menemukan kenalannya di Facebook. Mulai dari bos di kantor, kenalan, keluarga, bahkan orang asing. "Kami melihat pengguna Path perlu berhubungan dan berbagi momen yang lebih personal dengan keluarga serta teman dekat," ujar Morin. Di Indonesia, Morin melihat pengguna Path terus bertumbuh. Meski tak menyebutkan angkanya, Morin mengklaim jumlah pengguna Path di Indonesia sangat tinggi. Bahkan mengalahkan angka pengguna Path di Amerika. Bahkan di Tanah Air, pengguna Path tak pandang usia. tua, muda, pria, dan wanita saling berbagi momen melalui Path. "Karenanya, kini kami tengah mencari cara untuk menambahkan fitur baru dan memperkuat jaringan di Indonesia," kata Morin. "Sehingga bisa lebih mendukung basis pengguna yang pesat di sana."
11
Dalam situs Recode, dituliskan bila jumlah pengguna Path di seluruh dunia saat ini mencapai 23 juta orang. Sekitar 25 persen pengguna, sekitar enam juta, datang dari Indonesia. Dari jumlah itu, pengguna yang aktif diperkirakan mencapai empat juta orang. Path sendiri merupakan aplikasi media sosial yang sedang naik daun dalam kalangan anak muda. Situs ini berjalan di perangkat mobile dan memungkinkan penggunanya berbagi lagu, video, pesan, dan foto. Media sosial satu ini membatasi jumlah teman hanya sampai 150 orang per akun. Mayoritas pengguna Path adalah perempuan muda berusia 19-20 tahun.” (Sumber: Tempo.co) Di Indonesia sendiri terdapat lima situs media sosial yang paling banyak digunakan, yaitu: facebook, twitter, youtube, tumblr dan pinterest. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan melalui gambar 1.8 yang menunjukan pertumbuhan jumlah pengguna media jejaring sosial di Indonesia.
Gambar 1.8 Media Sosial Terpopuler Di Indonesia 2013–2014
Sumber: www.gs.statcounter.com
Kelima situs media sosial tersebut merupakan cerminan situs media sosial terbaik di Indonesia berdasarkan urutan jumlah penggunanya. Dengan kata lain dapat dijadikan sebagai acuan situs media sosial yang lainnya.
12
Menurut Katz et al. dalam Zolkepli dan Kamarulzaman (2014:190) teori yang paling terkemuka dalam menjelaskan dan mengetahui kebutuhan user akan suatu media adalah dengan menggunakan uses and gratification theory (UGT). Diddi and La rose, Lee and Ma, Rubin and Perse, Ruggiero dalam Zolkepli dan Kamarulzaman (2014) mendefinisikan uses and gratification theory sebagai kebutuhan yang memotivasi user dalam memilih suatu media. Dimensi teori UGT menurut Katz et al, merupakan yang paling banyak digunakan dalam penelitian tentang media. Kategori tersebut adalah: cognitive needs, affective needs, personal integrative needs, social integrative needs dan tension release needs. Sedangkan menurut Zolkepli dan Kamarulzaman (2014:192) UGT media sosial dapat diukur melalui personal intergrative needs, social integrative needs dan tension release needs. Jika dilihat berdasarkan ranking situs media sosial terpopular di Indonesia menurut GSstatcounter, dapat dikatakan bahwa facebook unggul dibandingkan pesaing– pesaingnya, dalam memenuhi personal needs, social needs dan tension release penggunanya. Untuk keempat pesaing yang berada dibawah facebook, bisa dikatakan belum begitu memenuhi kriteria berdasarkan dimensi UGT secara sepenuhnya atau secara keseluruhan (hanya baik dalam beberapa dimensi saja). Dari hal tersebut, muncul penilaian serta persepsi tersendiri dari para pengguna (user) terhadap masing-masing situs media sosial. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengulas pandangan pengguna terhadap situs media sosial tersebut, sehingga keempat pesaing facebook, yaitu twitter, youtube, tumblr dan pinterest dapat mengetahui apa yang dimiliki oleh pesaing–pesaingnya dan dapat melakukan perubahan untuk mendapatkan keunggulan-keunggulan dari masing–masing situs media sosial. Maka dari itu penulis bermaksud menemukan positioning situs media sosial, berdasarkan persepsi pengguna yang akan dilihat dan dibandingkan dari variabel– variabel UGT menurut Katz et al dalam Zolkepli dan Kamarulzaman (2014), dengan judul “ANALISIS PEMETAAN PERSEPSI PENGGUNA SITUS MEDIA SOSIAL DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS FACEBOOK.COM, TWITTER.COM, YOUTUBE.COM, TUMBLR.COM DAN PINTEREST.COM).”
13
1.3
Perumusan masalah Bagaimana positioning kelima media sosial, yaitu facebook, twitter, youtube, tumblr dan pinterest berdasarkan persepsi pengguna di Kota Bandung?
1.4
Tujuan Penelitian Mengetahui positioning berdasarkan persepsi pengguna terhadap kelima media sosial yaitu facebook, twitter, youtube, tumblr dan pinterest.
1.5
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pihak–pihak yang terkait, yaitu : 1. Bagi Praktisi Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak perusahaan terkait, dalam hal ini adalah facebook, twitter, youtube, tumblr dan pinterest sebagai bahan masukan atau rekomendasi dalam strategi pemasaran guna meningkatkan dan memperbaiki kualitas pelayanannya agar dapat terus bersaing dengan situs media sosial lainnya.
2. Bagi Akademisi a) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang positioning berdasarkan persepsi pengguna dalam mengembangkan Konsep Manajemen Pemasaran. b) Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian ilmiah lain dengan topik dan bidang kajian yang sama. c) Sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan bagi pihak lain yang ingin mempelajari positioning berdasarkan persepsi pengguna. 1.6
Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian.
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variable penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Hasil kajian tersebut kemudian digunakan untuk menguraikan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasannya secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian.Setiap aspek pembahasan mulai dari hasil analisis data, kemudian di interpretasikan untuk selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan kesimpulan yang merupakan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan penelitian, dan saran yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah serta alternatif pemecahan masalah.
15