BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Samsung Group adalah salah satu perusahaan terbesar didunia yang terletak di Korea Selatan. Didirikan oleh Lee Byung-chull pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea, perusahaan ini beroprasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja. Samsung bermula dari perusahaan ekspor pada 1938 dan dengan cepat berkembang ke bidang lainnya. Samsung Group kini telah tumbuh dan terkenal sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia.
Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: www.samsung.com Samsung Group mempunyai beberapa anak perusahaan yaitu Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di dunia), Samsung Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar di dunia), dan Samsung Enginering & Construction
(perusahaan
kontraktor
global
utama).
(Sumber:
http://www.samsung.com/id/aboutsamsung/samsung/history.html). Dalam hal ini, penulis memfokuskan untuk membahas salah satu anak perusahaan Samsung Group yaitu Samsung Electronics. 1.1.2 Samsung Electronics Perusahaan utama Samsung Group, Samsung Electronics, memimpin pasar global di bidang pembuatan barang elektronik teknologi tinggi dan media
1
digital. Samsung Electronics adalah salah satu perusahaan pembuat perangkat elektronik terbesar di dunia dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Salah satu produk Samsung paling terkenal yang dibuat oleh Samsung Electronics adalah ponsel Samsung. 1.1.3 Visi dan Misi Samsung Electronics a. Visi Samsung Electronics “Inspire the World, Create the Future.” Samsung berkomitmen untuk menginspirasi masyarakat diseluruh dunia dengan mengembangkan teknologi terbaru, produk-produk inovatif dan solusi kreatif. Melalui upaya ini, Samsung berharap berkontribusi pada dunia dengan lebih baik dan pengalaman lebih kaya bagi semua. b. Misi Samsung Electronics Untuk mengilhami dunia dengan teknologi, produk, dan desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial. (Sumber: http://www.samsung.com/id/aboutsamsung, diakses 8 April 2015) 1.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha Samsung Electronics tidak mempunyai bidang usaha lain, hanya berfokus pada bidang elektronik baik di bidang elektronik konsumen, TI dan komunikasi seluler, atau solusi perangkat. b. Perkembangan Usaha Perkembangan usaha Samsung Electronics bermula pada akhir 1960-an Samsung Group mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik di bawah Samsung Electronics Co, Ltd dengan produk pertamanya yaitu satu set televisi hitam-putih. Samsung Electronics menjadi produsen terbesar memory chips di dunia pada tahun 1992, dan pembuat chips dunia terbesar kedua setelah intel. Pada tahun 1995, Samsung menciptakan layar
2
LCD pertama dan kemudian menjadi produsen LCD terbesar. Samsung juga memproduksi hampir semua perangkat elektronik, termasuk smartphone. Dibandingkan dengan perusahaan besar Korea lainnya, Samsung selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 yang relatif tidak berpengaruh besar. Pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil dari panel LCD untuk mereka dan mengoprasikan pabrik-pabrik serta membangun fasilitas di Tangjung, Korea Selatan. Samsung Electronics mengungguli Sony sebagai salah satu merek yang paling populer di dunia konsumen elektronik pada tahun 2004 dan 2005. Kini, Samsung Electronics menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia dengan pangsa pasar terkemuka seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. (Sumber: http://www.multidigitals.com/sejarah-samsung-electronics, diakses 8 April 2015). c. Strategi Secara Umum Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal denganreputasinya sebagai perusahaan pembuatan peralatan elektronik dengan produk-produk low-end atau produk-produk dengan fitur yang standar tanpa inovasi fitur yang lain, dan diperuntukan bagi masyarakat menengah kebawah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki pasar internasional. Strategi yang dilakukan pada saat itu adalah cost/price leadership atau strategi kepemimpinan biaya dimana biaya yang ditawarkan untuk produk-produk Samsung menjangkau kalangan menengah kebawah. Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian yang besar, namun Samsung dapat merespon dengan baik. Samsung mengembangkan turnaround strategy dimana strategi ini diambil ketika manajemen mengalami kegagalan dalam membesarkan perusahaan sehingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas dan mengalami krisis berkepanjangan dan mengaruskan pemilik dan manajemen untuk berusaha keras memutar arah organisasi. Selain itu Samsung berusaha memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi-inovasi produk. Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, seperti pada pasar dengan permintaan terbesar,
3
pasar Amerika
yang perkembangannya tinggi, juga pada pasar
yang
pertumbuhannya cepat, yaitu China. Yun Jong Yong, CEO Samsung, menggunakan cara tradisional untuk memperbaiki keadaan ekonomi Samsung pada saat itu. Ia memotong 30% biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan 30.000 karyawan dari 70.000 karyawan menjadi 40.000 karyawan. Dan juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat. Prestasi terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture. Samsung
kemudian
berkembang
menjadi
perusahaan
berskala
internasional. Dimulai dari menyewa staff yang berpendidikan Amerika atau berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari Korea Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60% saham dari grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatan di luar Korea Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko. Samsung juga mengadakan partnership dengan Amerika. Penjualan terbaiknya adalah DVD/VCR player dan mobile phone. Salah satu kunci sukses Samsung terletak pada desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik. Samsung memiliki 300 desainer bertalenta di Seoul dan empat kantor desain di USA, Eropa, dan Jepang. Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat pada perubahanperubahan
pasar.
(Sumber:
http://www.multidigitals.com/strategi-samsung-
electronics, diakses 8 April 2015). 1.1.5 Produk dan Layanan a. Produk Samsung Electronics adalah pemimpin pangsa pasar di dunia untuk lebih dari 60 produk elektronik, diantaranya adalah : 1) Semikonduktor (DRAM, SDRAM, Flash Memory, Hard Drive) 2) Penampil Digital (LCD, Plasma) 3) Perangkat Elektronik (TV, Pemutar DVD, Pemutar Blu-Rey, Home Cinema, Proyektor) 4) Perangkat Bergerak (Handphone, Pemutar MP3, Kamera Digital, Comcrder)
4
5) Perangkat Komputer (Monitor, Laptop, Drive CD dan DVD, Printer laser, Faksimil) 6) Perangkat Rumah Tangga (Kulkas, Mesin cuci, Microwave, Oven, Penyedot debu) (Sumber: http://www.samsung.com/id/business/index.html, diakses 8 April 2015).
b. Layanan Samsung Electronics mempunyai layanan yang cukup lengkap, dengan websitenya yaitu www.samsung.com, Samsung Electronics memudahkan pelanggan mencari informasi mengenai produk-produk dan layanan-layanan yang diberikan. Selain website, Samsung juga mempunyai Service Centre yang sudah tersebar di seluruh dunia untuk membantu pelanggan jika ada masalah dengan produk Samsung yang dibelinya. Selain itu, layanan-layanan yang diberikan Samsung antara lain: 1) Garansi Biasanya produk-produk Samsung mempunyai masa garansi selama setahun terhitung saat pembelian. Sehingga jika ada kerusakan atau gangguan pada produk yang baru dibeli, selama masih dalam masa garansi, pembeli tidak akan dikenakan biaya suku cadang atau jasa perbaikan. 2) Live Chat Samsung menyediakan layanan Live Chat yang berfungsi untuk memudahkan pelanggan dimanapun berada dalam mencari informasi atau solusi untuk produk Samsung yang dibelinya bila ada kerusakan dan tidak bisa menjangkau Service Centre. 3) Layanan Prestise Layanan Prestise adalah layanan istimewa yang memberikan keuntungan lebih dari sekedar garansi bagi setiap pemilik produk high-end Samsung, seperti Plasma TV dan LCD TV. Dalam layanan ini, selain garansi, pembeli
bisa
mendapatkan
layanan
5
pemasangan,
layanan
demo
pemakaian, layanan perbaikan satu hari, dan layanan peminjaman produk. (Sumber:http://www.samsung.com/id/suport/main/suportMain.do#,diakses 8 April 2015). 1.1.6 Pengelolaan Sumber Daya Samsung Electronics bekerjasama dengan Service Leadership dalam melakukan pelatihan pengembangan manajemen dan sumber daya manusia. Service Leadership adalah lembaga pelatihan manajemen sumber daya manusia yang berdiri sejak tahun 2005 dengan fokus pelatihan Layanan Pelanggan (Service Exellence), Tehnik Presentasi dan Mengajar (Training For Trainer) dan Psikologi perilaku manusia yang didukung oleh trainer-trainer berpengalaman sebagai praktisi bisnis di bidangnya yang telah berpengalaman bekerjasama dengan berbagai perusahaan besar. (Sumber:http://www.serviceleadership.web.id, diakses 8 April 2015). 1.2 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa suatu perubahan yang cukup signifikan, khususnya dalam industri telekomunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi informasi banyak diwarnai dengan inovasi produk yang mencari bentuk-bentuk baru untuk memudahkan kehidupan ini, baik untuk bekerja maupun untuk menghibur diri. Dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap
pandangan
bahwa
perusahaan
harus
memberitahukan
dan
memperkenalkan produknya agar konsumen terdorong untuk membeli produk perusahaan yang mereka promosikan. Kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon seluler (handphone) atau smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama untuk jenis-jenis handphone atau smartphone dengan merek-merek tertentu. Hal ini dikarenakan pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu menginginkan sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya.
6
Gambar 1.2 Pertumbuhan smartphone di Indonesia tahun 2009 – 2013 Sumber : www.the-marketeers.com, 8 April 2015 Gambar 1.2
menunjukkan bahwa industri smartphone di Indonesia
dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan. Hal ini membuktikan bahwa telekomunikasi merupakan salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia. Tingginya pertumbuhan industri dikarenakan permintaan pasar terus meningkat dan jumlah penduduk yang terus bertambah, sehingga investasi yang masuk
semakin
bertambah
taraf hidup
yang
semakin
baik
yang
akan
mendorong peningkatan pengguna telekomunikasi yang terus meningkat dari tahun ketahun. Salah satu industri telekomunikasi yang mengalami persaingan di dunia
dan Indonesia adalah produk handphone khususnya smartphone,
dimana industri ini sangat penting karena smartphone saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup. Smartphone Samsung berbasis Android ikut meramaikan perkembangan telepon seluler diseluruh dunia dan mampu berkembang dengan pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Smartphone Samsung bahkan menduduki peringkat teratas dalam market share yang dirilis oleh lembaga riset IDC (International Data Corporation) di tahun 2015. Berikut ini merupakan tabel perkembangan
7
market share smartphone yang terdiri dari berbagai merek di dunia pada kuartal ketiga tahun 2014 sampai dengan 2015: Tabel 1.1 Market Share Smartphone Top Five Smartphone Vendors, Shipments, and Market Share, Q2 2015 (Units in Millions) Vendor
2Q15 Unit
2Q15 Market
2Q14 Units
2Q14 Market
Year-over-year
Shipments
Share
Shipments
Share
Change
Samsung
73.2
21.7%
74.9
24.8%
-2.3%
Apple
47.5
14.1%
35.2
11.7%
34.9%
Huawei
29.9
8.9%
20.2
6.7%
48.1%
Xiaomi
17.9
5.3%
13.8
4.6%
29.4%
Lenovo
16.2
4.8%
15.8
5.2%
2.4%
Others
152.6
45.2%
142.2
47.1%
7.3%
Total
337.2
100.0%
302.1
100.0%
11.6%
Sumber: www.idc.com Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada kuartal kedua tahun 2015, jumlah vendor smartphone yang dikirim ke seluruh dunia mencapai 337,2 juta unit. Dibandingkan satu tahun yang lalu, jumlah smartphone yang dikirim baru mencapai 302,1,2 juta unit. Jadi pertumbuhan pasar dari tahun ke tahun adalah 11,6 persen. Di posisi pertama ditempati oleh Samsung yang mengirimkan 73,2 juta unit ke seluruh dunia dibandingkan tahun sebelumnya 74,9 juta unit. Perusahaan asal Korea Selatan ini memperoleh pangsa pasar 21,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 24,8 persen. Jadi dari tahun 2014 ke tahun 2015 pada kuartal ketiga Samsung mengalami penurunan sebesar 2,3 persen. Pada saat ini, perkembangan Android di Indonesia dipengaruhi oleh keinginan berbagai produsen smartphone untuk memangkas biaya produksi sehingga dapat menghasilkan produk smartphone yang berkualitas dan mempunyai harga jual yang lebih terjangkau daripada menggunakan OS
8
(Operating System) yang lainnya. Berikut ini merupakan tabel perkembangan pangsa pasar OS (Operating System) smartphone pada kuartal kedua tahun 2014 sampai dengan 2015: Tabel 1.2 Market Share OS Smartphone Top Smartphone Operating Systems, Shipments, and Market Share, 2015 Q2 (Units in Million) Operating
2Q15 Units
2Q15
2Q14 Units
2Q14
Year-over-
System
Shipments
Market
Shipments
Market
year Change
Share
Share
289.1
76.6%
228.4
78.2%
26.6%
iOS
74.5
19.7%
51
17.5%
46.1%
Windows Phone
10.7
2.8%
8.8
3.0%
21.6%
Blackberry OS
1.4
0.4%
1.7
0.6%
-17.6%
Others
1.8
0.5%
2.3
0.8%
-21.7%
377.5
100.0%
292.2
100.0%
29.2%
Android
Total
Sumber: www.idc.com Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada kuartal kedua jumlah smartphone bersistem operasi yang dikirim ke seluruh dunia mencapai 377,5 juta unit, ini berdasarkan data yang dipublikasikan oleh International Data Corporation (IDC) Worldwide Mobile Phone Tracker. Dibandingkan satu tahun yang lalu, jumlah smartphone yang dikirim baru mencapai 292,2 juta unit. Jadi pertumbuhan pasar dari tahun ke tahun adalah 29,2 persen. Di posisi pertama ditempati oleh sistem operasi Android yang secara resmi diumumkan awal bulan November 2007 dan mulai dipasarkan awal tahun 2008. Dalam jangka waktu lima tahun sejak dipasarkan, sistem operasi Android sudah menguasai 76,6 persen pangsa pasar di seluruh dunia pada kuartal kedua 2015. Dibandingkan satu tahun sebelumnya masih 78,2 persen pangsa pasar. Pengiriman smartphone Android mencapai 289,1 juta unit di seluruh dunia pada kuartal kedua, dibandingkan satu tahun lalu mencapai 228,4 juta unit. Jadi pangsa pasar smartphone di seluruh dunia kuartal kedua 2015 dikuasai sistem operasi Android
9
sebesar 76,6 persen, diikuti oleh iOS sebesar 19,7 persen, dan Windows Phone menguasai 2,8 persen pangsa pasar. Tabel 1.3 Data Top Brand Smartphone di Indonesia Tahun 2012-2015
Sumber : http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result
Dari sisi lain untuk posisi brand (merek) smartphone Samsung sendiri di Indonesia belum menjadi Top Brand di tahun 2012 melainkan produk yang menjadi Top Brand adalah Blackberry dan Nokia. Untuk brand smartphone Samsung sendiri dari tahun 2012-2014 berada dibawah Blackberry dan Nokia. Pada tahun 2015 smartphone samsung baru mampu menduduki peringkat pertama dan semakin menunjukan bahwa brand smartphone Samsung saat ini sangat diminati oleh konsumennya. Sebagai pemimpin di industri smartphone di Indonesia, bahkan dunia, Samsung selalu melakukan inovasi produk, sehingga produk yang dilahirkannya selalu melebihi yang dibutuhkan konsumen. Sebagai leader di industri smartphone, Samsung senantiasa menghadirkan inovasi terdepan, bahkan lebih dari yang konsumen butuhkan. Samsung juga menghadirkan Samsung experience store di pusat perbelanjaan besar yang tersebar di area Jakarta. Samsung mengharapkan konsumen dapat membeli produk Samsung dan bertanya dengan leluasa kepada product consultan Samsung di sana. Selain itu, Samsung juga melayani service product mulai dari men-download apps sampai troble shooting. Sehingga konsumen loyal terhadap setiap produk yang dikeluarkan oleh Samsung.
10
(Sumber:http://swa.co.id/business-strategy/marketing/cara-samsung-membuatpelanggan-smartphone-nya-loyal) Persaingan pasar smartphone akan terus meningkat, dimana para pemain utama iPhone, dan Samsung Android keduanya diperkirakan akan meningkatkan aktivitas pemasarannya. Selain itu masuknya beberapa pemain baru ke pasar smartphone seperti Lenovo, Sony, bahkan banyaknya brand keluaran Cina yang menawarkan harga lebih murah dan memberikan kualitas hampir sama, hal ini dapat meningkatkan kompetisi, dan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Kotler
&
Armstrong
(2012:243)
menyebutkan bahwa didalam sebuah pasar yang kompetitif, pertempuran tidak hanya terletak pada tarif dan produk namun juga pada persepsi konsumen. Beberapa produk dengan kualitas, model, dan fitur yang relatif sama dapat memiliki nilai yang berbeda di pasar karena perbedaan persepsi dalam benak konsumen. Persepsi konsumen tersebut digambarkan melalui brand, karena brand tumbuh didalam pikiran konsumen. Produk dengan brand yang kuat memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam menciptakan preferensi serta loyalitas konsumen. Keputusan pembelian meliputi, pilihan produk, pilihan brand, pemilihan saluran pembelian, keputusan pembelian konsumen terhadap
produk
pembelian,
smartphone
sangat penting karena dengan melakukan
maka evaluasi pasca pembelian terjadi. Jika kinerja produk
sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan merasa puas, tetapi apabila konsumen tidak puas dengan suatu produk atau brand maka akan menimbulkan masalah pada perusahaan seperti perpindahan konsumen ke-brand lain, penurunan jumlah pengguna yang akan berdampak pada menurunnya penguasaan market share dan dapat mengakibatkan perusahaan bangkrut atau kepemimpinan pasar berkurang bahkan Mengingat
persaingan
yang
menghilang. sangat
tinggi, mendorong industri
smartphone untuk melakukan berbagai strategi dalam memenangkan persaingan. Smartphone iPhone dan smartphone Samsung melakukan dalam
menarik
pelanggan
untuk
berbagai
strategi
melakukan pembelian, salah satunya
strategi yang didasarkan pada motif emosional yaitu dengan
11
mengkaji
kembali sisi pengalaman yang diperoleh pengguna terhadap produk. Hal ini didorong pada fakta bahwa pada masa sekarang ada faktor-faktor selain uang yang mempengaruhi pelanggan dalam mencoba atau membeli suatu produk, yaitu hubungan emosional antara penyedia produk
atau jasa
dengan
pelanggan atau pengguna (www. teknologi.inilah.com, 8 April 2015). Keputusan pembelian smartphone juga tidak terlepas dari faktor brand image
dari produk tersebut. Brand adalah nama, istilah, tanda,
symbol, atau rancangan, dimaksudkan
atau
kombinasi
dari
semua
ini
yang
untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok
penjual dan membedakannya dari produk lain (Kotler & Amstrong, 2012). Menurut Schifman dan Kanuk (2010) brand image adalah persepsi yang bertahan lama, dan dibentuk melalui pengalaman, dan sifatnya relatif konsisten. Oleh karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap
suatu brand image
merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk. Semakin baik brand image yang melekat pada produk tersebut maka konsumen akan semakin tertarik
untuk
membeli,
karena
konsumen beranggapan bahwa suatu produk dengan brand yang sudah terpercaya
lebih
memberikan
rasa
aman
ketika konsumen
itu
menggunakan produk yang akan dibeli. Mahasiswa merupakan salah satu konsumen smartphone yang sudah mempunyai logika berfikir yang kritis tentang produk smartphone yang akan dibelinya ditambah karena saat ini di kalangan mahasiswa muncul budaya baru yakni penggunaan smartphone dan tablet. Kedua benda canggih tersebut seolah nyaris menjadi wajib bagi mahasiswa. Benda-benda tersebut dapat memberikan banyak manfaat, termasuk bagi kelangsungan perkuliahan. Fitur smartphone yang tergolong lengkap bisa dimanfaatkan sebagai penunjang perkuliahan. (Sumber: http://www.scribd.com/doc/261795430/Budaya-Smartphone-Dan-Tablet-DiUI#scribd, diakses tanggal 8 April 2015). Universitas Telkom adalah salah satu universitas swasta yang cukup terkenal di kota Bandung. Salah satu fakultas yang berada di Universitas Telkom adalah Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) dan salah satu mata kuliah yang
12
dipelajari di fakultas ini adalah manajemen pemasaran yang didalamnya terdapat strategi membangun brand. Jurusan Administrasi Bisnis adalah salah satu jurusan dari Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Dalam hal ini, penulis memilih responden penelitian yaitu mahasiswa Administrasi Bisnis karena penulis menilai bahwa jurusan Administrasi Bisnis adalah salah satu jurusan bisnis yang mempelajari manajemen pemasaran sehingga responden bisa memberikan respon yang sesuai dengan apa yang dibahas dalam penelitian ini dan juga Administrasi Bisnis adalah salah satu jurusan yang memiliki populasi tidak terlalu banyak namun mempunyai perilaku konsumen yang beragam. Keterkaitan antara brand image dengan loyalitas menurut
Keller
(2003) berpendapat bahwa pada dasarnya brand image yang positif dapat meningkatkan kemungkinan pilihan terhadap brand tersebut. Asosiasi-asosiasi brand image
menjadi pijakan dalam
keputusan
konsumen
untuk
loyal
terhadap brand tersebut. Orang sudah loyal tidak bisa melihat brand lain karena pada dasarnya konsumen akan percaya pada produk yang punya brand yang mereka sudah kenal sebelumnya, bahkan mereka bisa memilih begitu saja secara optimis brand yang mereka kenal tanpa usaha membandingkan dengan brand lain. Karena itu sangat menguntungkan bagi sebuah
perusahaan
yang
mempunyai produk dengan brand yang memiliki brand image yang baik di mata konsumen sehingga harus diupayakan membangun brand image secara terus menerus agar brand tersebut menjadi lebih dipilih dan konsumen loyal terhadap brand tersebut. Fenomena di atas menunjukan bahwa peran penting dari brand image dan loyalitas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh brandimage smartphone samsung terhadap loyalitas pada mahasiswa/i fakultas
Komunikasi
dan
Bisnis
Telkom University jurusan Administrasi
Bisnis. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh BrandImage Terhadap Loyalitas Pengguna Android Merek Samsung (Mahasiswa/i Administrasi Bisnis Universitas Telkom)”
13
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana brand image Smartphone Samsung di mata konsumen? 2. Bagaimana loyalitas pelanggan pada produk Smartphone Samsung? 3. Bagaimana pengaruh brand image terhadap loyalitas pelanggan Smartphone Samsung? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan observasi yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui brand image Smartphone Samsung di mata konsumen 2. Untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan terhadap produk Smartphone Samsung 3. Untuk mengetahui hubungan antara brand image terhadap loyalitas pelanggan Smartphone Samsung
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi dan melengkapi khazanah keilmuan pada Bidang Manajemen Pemasaran khususnya yang terkait dengan Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian. 1.5.2 Aspek Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan masukan bagi perusahaan Samsung Electronics untuk mengetahui faktor Strategi Pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk yang ditawarkannya 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
14
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, serta
sistematika penulisan. BAB II : TINJUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini menguraikan tentang pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau
menjelaskan
masalah
penelitian,
meliputi
uraian
tentang
jenis
penelitian,variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data.
15