BAB I PENDAHULUAN 1.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1
Nama Perusahaan, Jenis Usaha, Lokasi Perusahaan dan Logo Perusahan Kopi Progo merupakan suatu kafe yang menjual berbagai jenis makanan
dan minuman namun hal yang ditonjolkan dalam kafe ini adalah kopi nusantara. Motivasi M. Agung Anugrah selaku pemilik kafe yaitu memperkenalkan kopi nusantara kepada masyarakat luas. Kopi Progo dinamai sesuai dengan lokasi didirikannya kafe tersebut yaitu di Jalan Progo No. 22 Bandung dan sesuai dengan tema yang diusung oleh pemilik yaitu kopi. Pemilihan tema dan nama tidak semata-mata hanya didasarkan oleh kegemaran pemilik terhadap kopi, tetapi pemilik melihat peluang pasar kuliner Bandung yang kian ramai diminati oleh masyarakat Bandung. Adapun logo perusahaan Kopi Progo sebagai berikut :
Gambar 1.1 Logo Perusahaan Sumber: Kopi Progo, 2015
1
Lambang Kopi Progo membentuk gambar cangkir kopi yang berisikan kopi yang menggambarkan kelezatan kopi dengan asap yang keluar dari aroma di atas cangkir tersebut. Makna warna dari logo perusahaan yaitu hitam yang artinya warna kopi yang sesuai dengan tema pada kafe Kopi Progo. 1.1.2
Visi dan Misi Kopi Progo Adapun Visi dan Misi Kopi Progo adalah sebagai berikut : a. Visi Kopi Progo Menjadi kafe dengan tema kopi terkemuka di Bandung dan mempopulerkan kopi nusantara ke masyarakat umum. b. Misi Kopi Progo 1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan beragamnya kopi nusantara dan kelebihan yang dimiliki kopi nusantara dibandingkan dengan kopi yang berasal dan luar negeri. 2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan kafe yang nyaman dan berkualitas dengan menyediakan fasilitas-fasilitas lengkap yang dibutuhkan oleh konsumen baik yang berhubungan dengan sosial maupun teknologi. 3) Meningkatkan manajemen, sumber daya, dan kinerja pelaksanaan program Kafe Kopi Progo. 4) Meningkatkan kerjasama dengan para pengusaha kuliner di Bandung, promosi pariwisata Kota Bandung, serta kerjasama antar pengusaha di bidang pariwisata di Kota Bandung.
1.1.3
Skala Usaha, Perkembangan Usaha dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha Kafe Kopi Progo hingga kini memiliki usaha dengan skala kecil dengan memiliki satu gerai di Kota Bandung. b. Perkembangan Usaha Kafe Kopi Progo didirikan pada 11 Juni 2009 oleh pemilik yang ingin terus mengembangkan perusahaan yang dikelolanya tersebut menjadi perusahaan berskala besar terbukti pada pemilik telah membuka cabang
2
kafe Kopi Progo di Graha Soemartadinata, Jalan Ciputat Raya No. 102 Tanah Kusir, Kebayoran Lama Jakarta Selatan pada tanggal 24 Agustus 2014, yang target pasarnya adalah konsumen di Kota Jakarta. Dengan giat pemilik membuka cabang di Kota Jakarta, pemilik membuka cabang baru di Kota Bandung yaitu di Jalan Sumatera No. 20 Bandung, pada tahun yang sama agar mewujudkan visi misi perusahaan yang dikelolanya, juga membuat usahanya menjadi skala besar dalam bidang kuliner. c. Strategi Secara Umum Gerai yang dibuka merupakan milik satu orang dengan memiliki dua gerai yaitu di Kota Bandung dan Jakarta, strategi perusahaan secara umum bukan merupakan franchise. 1.1.4
Produk dan Layanan a. Produk Dari awal mula berdirinya Kopi Progo, kafe tersebut selalu menyajikan inovasi terhadap menu makanan dan minuman maupun fasilitasnya. Selain menyuguhkan minuman berbahan dasar kopi, Kopi Progo menyuguhkan pula makanan pendamping seperti makanan ringan bahkan makanan berat. Berikut adalah daftar jenis keragaman produk dan juga harga yang ditawarkan Kopi Progo : Tabel 1.1 Daftar Menu dan Harga di Kopi Progo Jenis Menu
Harga
Appetiser
Rp. 21.000
Light Meals
Rp. 16.000 – Rp. 35.000
Beef Dishes
Rp. 41.000
Burger & Sandwiches
Rp. 17.500 – Rp. 29.500
Our Speciality Chicken Dishes
Rp. 29.500 – Rp. 37.500
Pasta-Pasta
Rp. 29.000
Fried Rice
Rp. 27.500 (bersambung) 3
(sambungan) Jenis Menu
Harga
Soup
Rp. 29.000 – Rp. 51.000
From Our Grilled
Rp. 41.000 – Rp. 84.000
Pizza Lover
Rp. 34.000 – Rp. 95.000
Our Chef Signature’s Dessert
Rp. 17.500 – Rp. 22.500
Single Origin Coffee
Rp. 11.000 – Rp. 14.000
Espresso Lover
Rp. 10.000 – Rp. 22.500
Blended Coffee Special
Rp. 27.000
Sumber : Kopi Progo, 2015 b. Layanan Kafe Kopi Progo menyediakan ruangan private berkapasitas 8 hingga 15 orang dalam ruangan tersebut dengan fasilitas home theater, wi-fi, dan playstation
untuk
memanjakan
pengunjung.
Di
kafe
ini
tidak
menyediakan pula jasa delivery dalam mengantar pesanan yang artinya pengunjung datang dan memesan langsung di kafe ini tanpa adanya jasa antar makanan. 1.1.5
Pengelolaan Sumber Daya Kafe Kopi Progo memiliki Sumber Daya yang tidak begitu banyak dalam
pengelolaan kafenya, Kopi Progo memperkerjakan 35 karyawan untuk mengelola kafe Kopi Progo dengan baik. Berikut adalah struktur organisasi di Kopi Progo Bandung :
4
MANAGER
ADMIN
CASHIER
SERVICE
LEADER
PURCHASING
BARISTA
SENIOR COOK
JUNIOR COOK
COOK HELPER
DISHWASHER
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Kopi Progo Sumber: Kopi Progo, 2015 Kopi Progo memiliki Manager yang membawahi Admin, Leader, dan Purchasing. Admin membawahi Cashier, lalu Leader selaku kapten yang dipercaya oleh Manager membawahi Service, Barista dan Senior Cook. Dimana Senior Cook itu membawahi Junior Cook, Cook Helper, dan Dishwasher. 1.2
Latar Belakang Penelitian Era globalisasi saat ini pemasaran terus berkembang dan berubah, dari
konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor-faktor seperti meningkatnya jumlah pesaing, kecanggihan teknologi, dan meningkatnya
5
edukasi mengenai pemasaran yang cepat memacu para pemasar untuk semakin kreatif memasarkan produknya. Usaha industri kafe merupakan peluang bisnis pada saat ini, besarnya jumlah penduduk dan tingginya pertumbuhan penduduk Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar karena setiap penduduk adalah konsumen yang melakukan kegiatan konsumsi. Pertumbuhan bisnis makanan di Indonesia semakin berkembang terbukti dengan semakin banyaknya dijumpai kafe dengan berbagai macam konsep. Dengan demikian maka tingkat persaingan juga semakin tinggi. Dengan persaingan yang tinggi maka setiap perusahaan pasti akan berusaha
mencuri
perhatian
konsumen.
Berbagai
macam
cara
seperti
meningkatkan kualitas produk, kualitas layanan, dekorasi ruangan, serta meningkatkan kualitas pemasaran. Semua hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Berbicara mengenai kuliner di Kota Bandung, kota ini memang memiliki industri kuliner ditambah bermunculannya sentra-sentra kuliner baru. Banyak lokasi di berbagai sudut kota yang kini disulap menjadi kawasan kuliner. Tentunya dengan berbagai menu hidangan dan penyajian yang unik dan beraneka cita
rasa.
(http://www.intisari-online.com/read/bandung-kini-lautan-kuliner-1
diakses tanggal 18 November 2014). Kota Bandung sudah terkenal dengan makanannya. Dari segi makanan khas hingga sekarang Bandung selalu menyajikan makanan-makanan baru yang unik menjadi ciri khas Bandung. Bandung terkenal sebagai kota kuliner itu dapat kita lihat bahwa hampir di setiap sudut kota Bandung terdapat tempat makanan baik dari yang berkelas hingga warung nasi dipinggir jalan sampai ke berbagai jenis restoran, kafe dan berbagai tempat makan lainnya. Data dari dinas pariwisata Bandung terlihat bahwa kota Bandung memang mempunyai banyak tempat wisata dan restoran.
6
Tabel 1.2 Jumlah Tempat Wisata dan Restoran di Bandung Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah
431
439
512
629
629
Sumber : Disperda Kota Bandung 2013 Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat disimpulkan bahwa saat ini persaingan di bidang kuliner sangat ketat sekali, dapat kita lihat dari banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang tersebar di kota Bandung dan akan semakin bertambah lagi jumlahnya, maka sangat diperlukan strategi agar perusahaan bisa bersaing dan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaing lainnya. Untuk mencapai titik kepuasan konsumen, maka pengelola kafe harus memperhitungkan berapa harga, apa saja menu yang akan ditawarkan, serta kualitas dan pelayanan yang seharusnya diberikan oleh pihak kafe. Selain keunggulan bersaing, strategi pemasaran yang efektif harus menjadi perhatian,
yang
meliputi
upaya
mendatangkan
pelanggan
baru
dan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dimana mempertahankan pelanggan yang sudah ada menjadi prioritas, karena lebih mudah mempertahankan pelanggan yang sudah ada daripada mendatangkan pelanggan baru, serta melalui pelanggan lama pula strategi pemasaran word of mouth dapat dilakukan. (http://www.slideshare.net/mamitfauzie/pemasaran-word-of-mouth-untuk-usahakecil-dan-menengah diakses tangga 17 November 2014). Sejumlah usaha kafe yang menyuguhkan suguhan minuman kopi terus bermunculan di kota Bandung, seiring berkembangnya kota tersebut sebagai daerah wisata kuliner serta bangkitnya kembali kejayaan kopi. Selama tiga tahun terakhir, dari sejumlah usaha kuliner yang berkembang cepat di Bandung adalah kafe-kafe yang menyuguhkan minuman kopi, mulai yang dikelola pengusaha sampai kalangan mahasiswa disejumlah wilayah tujuan. Bangkitnya kembali ikon kopi ternyata dirasakan pula muncul sebagai peluang bisnis baru bagi sejumlah kalangan di Bandung, yang selama ini dikenal banyak terdapat aneka makanan dan minuman unik yang banyak diburu wisatawan asal Jakarta dan lain-lain.
7
(http://www.pikiran-rakyat.com/node/119981diakses pada tanggal 16 November 2014). Semakin berkembang dan bertambahnya pelaku bisnis dibidang kopi maka makin membuat para pelakunya ditantang untuk dapat menciptakan differensiasi unik dan positioning yang jelas sehingga konsumen dapat membedakan dengan para pesaingnya. Kondisi pasar yang kompetitif dan dinamis akan mengakibatkan setiap perusahaan harus selalu mengamati persaingan dalam lingkungan bisnisnya. Dalam menghadapi lingkungan persaingan yang semakin kuat dan ketat, setiap perusahaan dituntut harus mampu mengoptimalkan sumber daya ekonominya guna meningkatkan daya saing produknya dipasar, serta mampu mengoptimalkan serangkaian strategi pemasaran yang efektif dan selalu mengembangkan strategi pemasaran tersebut secara terus-menerus serta berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meraih keunggulan kompetitif terhadap para perusahaan pesaing. Untuk dapat bertahan dan berkembang, pengelola bisnis bertema-kan kopi dituntut untuk mampu menciptakan keunggulan bersaing atas produk, pelayanan dalam upaya memuaskan pelanggan dan menghadapi persaingan dalam bisnis ini. Apabila tuntutan ini tidak terpenuhi maka bisnis ini tidak akan dapat bertahan. Dalam kondisi ini hanya usaha Coffee Shop yang memiliki daya saing tangguh yang akan mampu bertahan hidup dan berkembang (Luthfia, 2012). Persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing, kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan proses keputusan pembelian. Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin penting, karena harga yang ditetapkan perusahaan merupakan faktor proses keputusan pembelian konsumen. Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga, kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting, promosi merupakan kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk
menonjolkan keistimewaan-
keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.
8
Kualitas pelayanan juga merupakan faktor penting dalam produsen untuk melakukan keputusan pembelian, sikap ramah dan mudah menjawab setiap pertanyaan konsumen sudah tentu akan membuat konsumen lebih mudah mengenal akan produk itu (Weenas, 2013). Kualitas Produk menurut Kotler (2002) merupakan sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sehingga pemenuh kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rifki Septian Fernata dan Sri Purwantini (2013) yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Suasana, Toko dan Lokasi Terhadap Keputusan Memilih Coffee Shop (Studi pada Kopikita Coffee and Pop Semarang”) didalamnya dibahas bahwa kualitas produk ditentukan oleh ketahanan produk, pertanggungjawaban produk, keamanan, produk-produk baru akan memunculkan proses keputusan pembelian bagi konsumen bagi perusahaan. Harga menurut Basu Swastha (2005:137) dalam penelitian yang dilakukan oleh Frenky Sugiyanto(2012) yang berjudul “Analisis Produk, Harga, Lokasi dan Pelayanan Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Pada Foodcourt “I Love Fruit” di DP Mall Semarang” didalamnya menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian jika konsumen merasa puas dengan apa yang diberikan oleh perusahaan. Harga dapat dinyatakan terhadap penilaian konsumen terhadap besarnya pengorbanan financial yang diberikan dalam kaitannya dengan spesifikasi yang berupa kualitas produk dalam menentukan pembelian. Promosi
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
untuk
menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli sebagaimana dibahas dalam penelitian yang dilakukan oleh Jackson Weenas (2013) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Keputusan Pembelian Spring Bed Comforta”. Promosi merupakan usaha pemasaran yang memberikan berbagai upaya intensif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa (Kotler 2000:281).
9
Kualitas Pelayanan dapat memuaskan konsumen karena kualitas pelayanan dapat berpengaruh kepada proses keputusan pembelian sebagaimana dalam penelitian yang dilakukan oleh Mariaty Ibrahim (2013) yang berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Pada Coffee Shop Hotel Pangeran Pekanbaru” bahwa kualitas pelayanan berpengaruh kepada proses keputusan pembelian. Munculnya berbagai kafe jenis kopi membuat persaingan semakin ketat, artinya semakin banyak bertambah pesaing, hal ini memaksa para pelaku usaha disektor bisnis ini untuk saling berlomba menarik perhatian konsumen. Berdasarkan data dari salah satu portal berita online, jumlah kafe yang menjual berbagai
jenis
kopi
semakin
bertambah
dan
bervariasi.
(http://www.pergidulu.com/tempat-ngopi-bandung/ diakses pada tanggal 17 November 2014). Berikut adalah daftar kafe bertema kopi di kota Bandung :
Tabel 1.3 Daftar Kafe Bertema Kopi di Kota Bandung No.
Nama Kafe
1
Black Canyon Coffee
2
Brezze Kedai Kopi
3
Coffee Center
4
Embargo Coffee
5
Excelso Cafe
6
Kopi Ireng
7
Malabar Coffee
8
Ngopi Doeloe
Lokasi Jl. Sukajadi No. 137-139 (PVJ Mall) Jl. Cipaku Indah No.177 Jl. Tamansari No. 27 Jl. Cihampelas No. 160 (Ciwalk) -
Jl. Sukajadi No. 228 Jl. Pasir Kaliki (Istana Plaza) Jl. Gatot Subroto No. 289 (TSM) Bandara Internasional Husein Sastranegara - Jl. Dr.Setiabudi No. 46 Jl. Bukit Pakar Timur 1 Jl. Pelajar Pejuang No. 45 -
Jl. Hasanudin No. 7 Jl. Purnawarman No. 24 Jl. Ir. H. Juanda No. 52 Jl. Teuku Umar No. 5 Jl. Buah Batu (bersambung)
10
(sambungan) No.
9 10 11
Nama Kafe
Roemah Kopi The Coffee Bean & Tea Leaf Selasar Coffee
Lokasi - Jl. Burangrang No. 27 - Jl. Ranggamalela No. 6 Jl. Ranca Kendal No. 9 Jl. Gatot Subroto No. 289 (TSM) Jl. Bukit Pakar Timur No. 100 - Jl. Cihampelas No. 160 (Ciwalk) - Jl. Merdeka No. 56 (BIP) - Jl. Sukajadi No. 137-139 (PVJ Mall) - Jl. Gatot Subroto (TSM) Jl. Cihampelas No. 129
12
Starbucks Coffee
13
The Black Coffee
14
Noah’s Barn
15
Two Hands Full
16
Two Cents
Jl. Cimanuk No. 2
17
Lacamera Coffee
Jl. Naripan No. 79
18
Cups Coffee
Jl. Trunojoyo No. 25
19
Blue Doors
Jl. Gandapura No. 6
20
Jack Runner
Jl. Ciumbuleuit No. 42
Jl. Garuda No. 39 Jl. Sukajadi No. 206
Sumber: bandungtourism.com, pergidulu.com
Bandung menjadi tujuan wisata kuliner, tak heran banyak kafe yang dijadikan sebagai tempat nongkrong favorit. Satu kawasan yang paling diincar adalah Jalan Progo, salah satunya Kopi Progo No.22 Bandung. tersebut menyajikan masakan dan kopi yang nikmat dengan tempat yang nyaman untuk bersantai (http://travel.detik.com/ diakses pada tanggal 16 November 2014). Banyaknya pendatang baru disektor bisnis kafe dan restoran, akan menambah alternatif pilihan bagi calon pelanggan dalam menentukan proses keputusan pembelian. Berdasarkan hasil dari observasi lapangan yang dilakukan penulis pada bulan Januari 2015 ditemukan bahwa produk yang disajikan kafe dan restoran yang berada disekitar Kopi Progo berada juga sangat beragam ditambah dengan kualitas pelayanan yang memuaskan konsumen, juga harga
11
yang terjangkau dan promosi yang menarik, secara tidak langsung dapat mempengaruhi pendirian konsumen dari kafe dan restoran yang sudah berdiri di Jalan Progo tersebut. Bermunculannya berbagai jenis kafe dan restoran yang berada di Jalan Progo membuat persaingan kuliner di Jalan Progo sangatlah ketat dengan banyaknya pesaing di sekitar kafe Kopi Progo berada. Berikut sejumlah kafe dan restoran yang berada di Jalan Progo Bandung : Tabel 1.4 Daftar Kafe dan Restoran di Jalan Progo No
Nama Kafe dan Restoran
1
Monster Bite
2
Tokyo Connection
3
Qahwa
4
Hummingbird
5
Risol-risol
6
Rocca & Co
7
Mom’s Artisan Bakery
8
Giggle Box
9
Unionwell
Persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk (Handoko, 2010:49). Dengan kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk akan senantiasa tertanam dibenak konsumen, karena konsumen bersedia membayar sejumlah uang untuk membeli produk yang berkualitas. Manajemen Kopi Progo dalam produknya juga memperhatikan harga dengan kualitas produknya. Untuk lebih menarik konsumen Kopi Progo memberikan promo dengan menu paket untuk pembelian produknya, promosi 12
pada kafe ini belum gencar konsumen mengetahui kafe ini dari mulut ke mulut dan disekitar Jalan Progo hanya Kopi Progo menyuguhkan minuman yang berbahan dasar kopi nusantara. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk
menonjolkan
keistimewaan-keistimewaan
produk
dan
membujuk konsumen untuk membeli (Stanton, 2006:78). Pelayanan menjadi faktor penting dalam produsen menarik minat dan daya beli konsumen karena konsumen akan merasa terlebih dahulu dengan produk walaupun produk itu belum dipakai. Berdasarkan fenomena yang terjadi mengenai banyaknya pesaing kafe dan restoran yang bertemakan kopi maka peneliti melakukan observasi untuk meneliti kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kopi Progo Bandung. Hasil observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 22 Januari 2015 dengan 10 orang koresponden yang merupakan konsumen Kopi Progo, koresponden menyatakan bahwa mereka mengetahui kafe dari rekomendasi teman bahwa kafe ini nyaman untuk “nongkrong” dan “ngopi”, untuk kualitas produk dan harga ditanggapi positif untuk melakukan proses keputusan pembelian ditambah pelayanan yang ramah dan memuaskan konsumen namun konsumen tidak mengetahui adanya promosi pada kafe ini. Sebagai salah satu sentra kuliner, kawasan ini memang tengah booming. Rata-rata kafe di sini baru muncul 3 tahun terakhir. Salah satunya adalah kafe Kopi Progo yang berdiri tahun 2009. Setiap harinya selalu dikunjungi konsumen. Bila akhir pekan menjelang, ditambah pengunjung dari luar kota, tempat ini bisa lebih padat dari hari biasanya. (http://intisari-online.com/read/bandung-kinilautan-kuliner-2 diakses pada tanggal 18 November 2014). Berikut adalah jumlah pengunjung dalam satu tahun terakhir sebagai berikut :
13
Tabel 1.5 Jumlah Pengunjung Kopi Progo Periode Tahun 2014 Bulan
Jumlah Pelanggan
Perubahan
Persentase
Januari
4890
-
-
Februari
5666
776
15.9%
Maret
6771
1105
19.5%
April
6544
-227
-3.3%
Mei
6718
174
2.6%
Juni
5922
-796
-11.8%
Juli
5770
-152
-2.6%
Agustus
5012
-758
-13.1%
September
4790
-222
-4.4%
Oktober
4057
-733
-15.3%
November
4465
390
9.6%
Desember
4509
44
0.9%
Sumber: Kopi Progo 2015 Berdasarkan tabel 1.5 tersebut, terlihat jumlah pengunjung Kopi Progo selama periode Januari-Desember 2014 mengalami fluktuasi yang memiliki kecenderungan penurunan. Kenaikan jumlah pelanggan signifikan terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar 1105 orang atau 19.5%. Adapun penurunan jumlah pelanggan paling signifikan secara terus menerus terjadi pada bulan Juni hingga Oktober yaitu sebanyak 11.8% hingga 15.3%. Dengan melihat fakta-fakta permasalahan yang terjadi yaitu penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2014 dan banyaknya pesaing maka mau tidak mau pihak manajemen Kopi Progo dituntut melakukan evaluasi dan pembenahan internal berkaitan dengan kualitas produk, harga, promosi dan pelayanan yang diberikan, agar kepuasan konsumen selalu terjaga. Konsumen yang puas akan melakukan pembelian ulang, memberitakan hal-hal yang menyenangkan tentang
14
produk tersebut kepada orang lain dan tidak akan akan terlalu memperhatikan tawaran produk serupa dari perusahaan lain (Kotler dan Amstrong,2008:183). Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, tampak bahwa Kopi Progo mengalami banyak penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2014 dan banyaknya pesaing kafe bahkan Coffee Shop lain didaerah Bandung dan pesaing daerah Jalan Progo itu sendiri, penulis ingin mencoba melakukan analisa yang lebih mendalam tentang bagaimana kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan yang diberikan Kopi Progo kepada konsumennya, serta sejauh mana kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan yang diberikan tersebut bisa mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengajukan sebuah penelitian yang berjudul : “PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS
PELAYANAN
TERHADAP
PROSES
KEPUTUSAN
PEMBELIAN (Studi pada Konsumen Kopi Progo Bandung)”. 1.3
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kualitas produk di Kopi Progo Bandung ? 2. Bagaimana harga produk di Kopi Progo Bandung ? 3. Bagaimana promosi yang dilakukan di Kopi Progo Bandung ? 4. Bagaimana kualitas pelayanan yang dilakukan Kopi Progo Bandung ? 5. Bagaimana proses keputusan pembelian konsumen di Kopi Progo Bandung ? 6. Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap proses keputusan pembelian Kopi Progo di Bandung ? 7. Bagaimana pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan
secara parsial terhadap proses keputusan pembelian Kopi
Progo di Bandung ?
15
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Kualitas produk di Kopi Progo Bandung. 2. Harga produk di Kopi Progo Bandung. 3. Pelaksanaan promosi di Kopi Progo Bandung. 4. Kualitas pelayanan di Kopi Progo Bandung. 5. Proses keputusan pembelian konsumen di Kopi Progo Bandung. 6. Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap proses keputusan pembelian di Kopi Progo Bandung. 7. Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan secara parsial terhadap proses keputusan pembelian di Kopi Progo Bandung. 1.5
Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis yaitu, sebagai berikut : 1. Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan di bidang pemasaran khususnya yg terkait dengan pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan terhadap proses keputusan pembelian. Disamping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan masukan bagi perusahaan kafe Kopi Progo Bandung terutama untuk memperbaiki atau membuat kebijakan strategi pemasaran khususnya terkait dengan pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan dalam rangka memenuhi proses keputusan pembelian.
16
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran mengenai
penelitian yang akan dilakukan di dalam penelitian, yang deskripsinya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi uraian mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah dalam penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini berisi uraian mengenai tinjauan pustaka penelitian yang terdiri atas rangkuman teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini akan menguraikan karakteristik responden , hasil penelitian dan pembahasan penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menyajikan kesimpulan dan saran. Melalui kesimpulan, peneliti akan berusaha menyimpulkan apa yang menjadi hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Setelah memberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, pada akhirnya peneliti akan memberikan saran sebagai masukan.
17