BAB I PENDAHULUAN 1.1
Gambaran Umum Perusahaan
1.1.1
Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever
Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebouy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Selama ini tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahaan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER Sumber : www.unilever.co.id
1
Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2011, saham perseroan menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsilidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor,dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di seluruh nutrisi. Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai – nilai standar yang perseroan terapkan terangkum dalam prinsip bisnis kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai – nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami. Perseroan memiliki enam pabrik di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik dikawasan industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk – produk Perseroan berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1000 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu toko tersebar di seluruh Indonesia. Produk – produk tersebut didistrbusikan melalui distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot, dan fasilitas distribusi lainnya. Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial,
Unilever Indonesia
menjalankan program Corporate Social Responbility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah lingkungan, nutrisi, hygiene, dan pertanian.berkelanjutan. Program CSR ternasuk antara lain Kampanye Cuci Tangan dengan sabun (Lifebouy), Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta Program Memerangi Kelaparan untuk membantu Anak Indonesia yang Kekurangan Gizi (BlueBand). 1.1.2 Profil Produk Pepsodent Mouthwash Pepsodent adalah salat satu merek pasta gigi, sikat gigi, dan obat kumur dari Unilever. Pepsodent adalah merek tertua pasta gigi yang tertua di Indonesia. Pepsodent pertama kali diluncurkan di Inggris pada decade 1920-an dan menyebar ke negeri – negeri jajahannya 2
termasuk Hindia – Belanda (Indonesia), Malaya (Malaysia), dan Termasek (Singapura). Pepsodent adalah salah satu produk cukup terkenal pada masa penjajahan, ketika Unilever Memasuki Pasaran Indonesia di era penjajahan sekitar dasawarsa 1930-an dan terbukti Pepsodent juga membuat produk MouthWash terdiri berbagai macam varian rasa dan manfaat yang meliputi : a) Pepsodent Mouthwash Pro Complete Manfaat : formulasi tanpa alkohol, efektif membantu melawan bakteri, dan memberikan
rasa
yang
nyaman
di mulut.
Memberikan aksi perlindungan
menyeluruh, tidak hanya untuk gigi tetapi juga gusi, lidah, dan daerah mulut yang yang sulit terjangkau lainnya untuk sensasi kesegaran di dalam mulut dan lembut di mulut anda.
GAMBAR 1.2 Pepsodent MouthWash Pro Complete Sumber : www.tanyapepsodent.com
b) Pepsodent MouthWash Herbal Naturals Manfaat: MouthWash Pepsodent Herbal Naturals dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri, dan memberikan rasa yang nyaman di mulut. Memberikan hasil optimal dan lembut di mulut anda. Formulasi: mengandung daun sirih lidah buaya dan jeruk nipis untuk kesegaran alami di mulut. Active Zinc untuk membantu mengurangi pertumban bakteri Flouride membantu mencegah gigi berlubang
dan mengembalikan mineral yang hilang pada email gigi,
kandungan non alcohol yang memberikan rasa nyaman dimulut, memberikan sensasi segar, dan membrikan hasil kumur yang optimal setelah menyikat gigi.
3
GAMBAR 1.3 Pepsodent MouthWash Herbal Naturals Sumber : www.tanyapepsodent.com
c) Pepsodent MouthWash White Now Manfaat: Mouthwash Pepsodent White Now dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri dan memberikan rasa yang nyaman di mulut. Memberikan hasil yang optimal dan lembut di mulut anda, serta kesan gigi tampak lebih putih dalam satu pemakaian
GAMBAR 1.4 Pepsodent MouthWash White Now Sumber : www.tanyapepsodent.com
4
d) Pepsodent MouthWash Sensitive Expert Manfaat : Mouthwash Pepsodent Sensitive Expert, dengan formulasi tanpa alcohol, efektif membantu melawan bakteri dan memberikan rasa nyaman di mulut dan membantu mengurangi rasa ngilu terhadap gigi sensitif.
GAMBAR 1.5 Pepsodent MouthWash Sensitive Expert Sumber : www.tanyapepsodent.com
1.2
Latar Belakang Dalam era global sekarang ini, perusahaan tidak hanya menghadapi kenyataan informasi
apa yang dapat pelanggan beritahukan pada perusahaan. Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu kualitas produk untuk dapat menjadi trend di bidang perawatan pribadi. Konsumen juga dihadapkan berbagai pilihan merek obat kumur dan dari beberapa macam produk memiliki kelebihan maupun kekurangan masing – masing, apalagi saat ini konsumen sangat pintar, cermat, dan hati – hati dalam menentukan minat maupun pilihan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alasan ini membuat perusahaan untuk selalu memperkuat produk obat kumur agar tercipta citra merek yang positif dan melekat di benak konsumen. Selain citra merek, kualitas akan produk juga penting untuk menyakinkan konsumen akan produk tersebut sehingga terjamin
5
kualitasnya, terjamin manfaatnya, dan terjamin keamananya agar konsumen percaya untuk membeli produk tersebut. Menurut Kotler dan Amstrong (2012:283) kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Agar sebuah perusahaan dapat meningkatkan minat beli konsumen dan bertahan dalam persaingan yang ketat, seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa pertama perusahaan tentunya harus memiliki kualitas produk yang baik. Kedua perusahaan sebaiknya terus melakukan inovasi juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta mendorong minat beli. Perusahaan di Indonesia salah satunya yaitu PT Unilever Indonesia Tbk memperoleh kesuksesan dengan menerapkan kualitas produk yang maksimal dapat dilihat dari produknya seperti Pepsodent tidak hanya pasta gigi saja namun pepsodent juga melakukan inovasi terus dengan mengeluarkan produk obat kumur untuk masuk pasar di Indonesia yang sebelumnya telah dikuasai oleh merek listerine dari PT Johnson & Johnson. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dimana perolehan Superbrand Award untuk kategori obat kumur ditempati oleh merek produk listerine yang mendapatkan juara 1 tetapi pepsodent mouthwash menempati urutan ke-3 tentunya ini bisa dilihat jika pepsodent mouthwash kalah bersaing dengan merek betadine dan listerine. Tabel 1.1 SuperBrand Nominasi Perawatan Pribadi 2012 Kategori Obat Kumur/Perawatan Gigi 1. Listerine 2. Betadine 3. Pepsodent
Sumber : http://superbrands.co.id
6
Hasil survey juga dilakukan oleh Topbrand award dalam kategori obat kumur dari tahun 2013 dalam tabel 1.2 pepsodent mouthwash mendapatkan nilai 9,1% dan tahun 2014 pada tabel 1.3 mendapatkan nilai 9,2%. Tabel 1.2 TopBrand Nominasi Mouthwash 2013 KATEGORI MEREK MOUTHWASH
TBI
TOP
Listerine
74,1
TOP
Betadine
11,8
TOP
Pepsodent
9,1
Albothyl
1,0
Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2013_fase_2 Data dari Topbrand tahun 2013 sampai 2014 menyebutkan pepsodent mouthwash mengalami peningkatan hanya 0,1 tetapi masih berada di posisi 3 sehingga tidak bisa mengeser pesaingnya dalam posisi 1 dan 2 karena Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 paramater, yaitu
top mind awareness (didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh
responden ketika kategori produknya disebutkan), last used (didasarkan atas merek yang terakhir kali
digunakan/dikonsumsi),
dan
future
intention
(didasarkan
atas
merek
yang
ingin
digunakan/dikonsumsi pada masa mendatang) jika produk mouthwash memiliki kualitas produk baik akan membangun citra merek yang kuat dan akhirnya mendorong minat beli. Tabel 1.3 TopBrand Nominasi Mouthwash 2014 Kategori
TBI
TOP
Listerine
73,2%
TOP
Betadine
12,4%
TOP
Pepsodent
9,2%
Merek Mouthwash
Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2014_fase_2 7
Fenomena yang terjadi diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pepsodent mouthwash yang masih
berada dalam posisi (3) stagnan dalam
survey top brand dan superbrand dari aspek kualitas produk dan minat beli sebelum akhirnya konsumen memilih produk obat kumur yang memberikan hasil memuaskan penelitian ini berjudul “ Tinjauan Kualitas Produk dan Minat Beli Pepsodent Mouthwash (Studi Pada PT Unilever, Tbk Di Kota Bandung)”,.
1.3
Identifikasi Masalah a. Bagaimana kualitas produk Pepsodent Mouthwash menurut persepsi konsumen pengguna mouthwash di Kota Bandung? b. Bagaimana Minat Beli Pepsodent Moutwash pada tahun 2015 di Kota Bandung?
1.4
Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kualitas produk Pepsodent Mouthwash menurut persepsi konsumen pengguna mouthwash di Kota Bandung b. Untuk mengetahui minat beli konsumen pengguna mouthwash di kota Bandung atas produk Pepsodent Mouthwash
1.5 Kegunaan Observasi Dengan penulisan tugas akhir ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak pada halaman berikutnya: 1. Bagi Penulis Sebagai wujud nyata kontribusi penulis sebagai Mahasiswa program studi Manajemen Pemasaran di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2. Bagi Pihak Lain Laporan Tugas Akhir ini dapat dijadikan referensi dari hasil pengamatan yang dilakukan Penulis yang berkaitan dengan Kualitas Produk dan Minat Beli.
8
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain meliputi: 1. BAB I (Pendahuluan). Bab ini terdiri dari gambaran umum penelitian, latar belakang masalah,
rumusan
masalah,
tujuan penelitian,
manfaat penelitian,
dan sistematika
penulisan. 2. BAB II (Relevansi Teori & Penelitian Terdahulu). Bab ini terdiri dari teori, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis penelitian. 3. BAB III (Metode Penelitian). Bab ini terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis. 4. BAB IV (Pembahasan). Bab ini terdiri dari deskripsi objek penelitian, analisis data dan interprestasi hasil. 5. BAB V (Kesimpulan dan Saran). Pada bab terakhir dipaparkan kesimpulan dari hasil observasi yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran - saran yang ingin disampaikan terhadap perusahaan yang dijadikan objek observasi, yaitu Pepsodent Mouthwash dan juga saran bagi peneliti yang akan datang.
9
10