BAB III DATA
III.1
Profil perusahaan •
Pemilik Perusahaan Perusahaan CV. KASABA MOTOR dimiliki oleh bapak H. Samuri. Bapak
H. Samuri adalah pemilik tunggal, posisi teratas dari perusahaan CV. KASABA MOTOR.
III.2
Identitas Perusahaan (logo perusahaan) •
Logo kasaba lama
Gambar 4 : Logo KASABA MOTOR sebelum dire – desain.
•
Struktur organisasi
Gambar 5 : Struktur organisasi KASABA MOTOR.
•
Visi dan Misi -
Visi “Membangun organisasi atau wadah yang bertujuan untuk mendidik
keahlian anggota, membangun kepribadian anggota, dan mengembangkan perusahaan bersama-sama dengan bertujuan untuk menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih baik”
-
Misi -
Meningkatkan keahliandan kemampuan kerja setiap anggota
-
Secara bertahap dan dipimpin oleh senior dibidangnya masingmasing.
-
Meningkatkan standard dan kualitas kerja yang telah dicapai.
-
Meningkatkan ilmu pengetahuan, inovasi, dan kreatifitas disegala bidang.
-
Meningkatkan kualitas anggota dengan mengajarkan tata karma, kejujuran, berperilaku baik, menjaga rasa kepercayaan, dan menanamkan rasa bertanggung jawab.
III.3
Informasi umum •
Lokasi Perusahaan CV. KASABA MOTOR berlokasi di Jl. Raden Fatah km1, Rt 001/06, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan ciledug, kota Tangerang.
•
Sejarah Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Juli 2005 yang didirikan oleh Bapak H. Samuri. Menurut pemilik perusahaan, perusahaan ini mempunyai latar belakang yaitu dengan nama KASABA yang berasal dari bahasa Arab, yang mempunyai arti (makna) yang dikutip dari buku Yaasiin, lebih tepatnya dibagian Tahlil no 11 (QS.Al-Baqarah:284-286) yang berbunyi “LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS’ AHAA. LAHAA MAA KASABAT WA’ALAIHAA MAKASABAT”. Yang artinya, ALLAH
tidak
membebani
seseorang
melainkan
sesuatu
dengan
kesanggupan-Nya, ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang di usahakan-Nya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang di kerjakanNYA. Kemudian nama kasaba ini dipakai untuk perusahaan yang berjalan dibidang perbengkelan (otomotif).
III.4
Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh penulis melalui metode – metode guna memudahkan penulis untuk memahami permasalahan yang akan diteliti.
III.5
Data sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis melalui metode pustaka, internet dan dari hasil studi selama perkuliahan. Data sekunder disini berfungsi sebagai sarana pendukung dalam memahami masalah yang akan diteliti, sehigga memudahkan penulis untuk memahami permasalahan yang akan diteliti.
III.6
Re – desain Re – desain adalah pekerjaan atau proses memperbaharui penampilan atau fungsi dari sesuatu dengan berpatokan dari wujud desain yang lama diubah menjadi baru, sehingga dapat memenuhi tujuan – tujuan positif yang mengakibatkan kemajuan 1 .
Proses re – desain logo menjadi penting, karena ada beberapa pertimbangan dalam mere – desain logo (Prof. Drs. Yongky Safanayong, Juni 2009) 2 : •
Meluncurkan sebuah organisasi baru
•
Merger atau akuisisi
•
Diversifikasi
•
Re – positioning
•
Perubahan corporate culture
•
Pengembangan internasional
1
“The american heritage” Dictionary of the english language, fourth edition copyright @ 2009 by houghton mifflin company. 2
Surianto Rustan, 2009, Mendesain logo, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
III.6.1 Fungsi re – desain Fungsi dari re – desain pada dasarnya adalah untuk merenovasi desain logo yang sudah ada dengan menambahkan variasi baru atau merubah total (jika dilakukan perombakan secara menyeluruh pada desain logo terdahulu, berarti perubahan didalam perusahaan tersebut juga cukup drastis). Desain logo yang sudah ada agar nantinya terlihat lebih baru dan lebih segar terutama lebih dapat mencerminkan identitas sebuah perusahaan, baik itu yang bergerak dibidang jasa maupun produk. Menurut Andres, Clay and fishel, Catharine and knapp, pat Matson menyatakan ada 5 alasan mengapa perusahaan melakukan redesain :
1. Re – positioning (reposisi) Sebuah identitas yang akan melakukan re- positioning tidak selalu mencerminkan bahwa sebuah perusahaan sedang dalam kesulitan. Hal tersebut malah sebaliknya, karena bisa dikatakan perusahaan tersebut sedang mengembangkan usahanya dan membuat penyesuaian yang sesuai.
2. Modernizing (modernisasi) Disuatu
titik
perusahaan
akan
membutuhkan
sebuah
identitas yang baru karena jika ada maka perusahaan tersebut akan tertinggal dalam sebuah kompetisi atau persaingan. Sebuah penampilan yang baru dan lebih menarik, desain yang lebih praktis, keindahan yang dapat disampaikan dengan baik kepada para konsumen, modernisasi.
semua
ini
bisa
dihasilkan
oleh
desain
yang
3. Managing change (mengelola perubahan) Entah sebuah perusahaan melihat perusahaan sebagai hal yang buruk ataupun baik, yang namanya perusahaan pasti akan tetap ada. Seandainya sebuah perusahaan menolak untuk melakukan sebuah perusahaan maka perusahaan tersebut semakin lama akan semakin mundur.
4. Promoting growth (mempromosikan pertumbuhan) Untuk perusahaan yang ingin berkembang dari perusahaan yang kecil menjadi besar, atau untuk perusahaan besar yang ingin keberadaannya makin diakui. Mempromosikan diri melalui identitas yang baru merupakan langkah yang berani.
5. Starting over Sebuah penampilan yang baru dan menarik, sebuah desain yang lebih praktis keindahan yang disampaikan dengan baik kepada para konsumen. Semua ini dapat dihasilkan oleh desain yang baik.
III.7
Logo Logo adalah sebuah istilah sejak awal dari bahasa yunani yaitu “logos”, sampai kini telah mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan simbol, citra, dan semiotik 3 .
3
Surianto Rustan, S.sn, 2009, Mendesain logo, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul pada tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja seperti: tulisan, gambar, ilustrasi dan lain-lain. Banyak yang menyatakan logo adalah elemen gambar atau simbol pada identitas visual. •
Logotype Asal kata logo dari bahasa Yunani yaitu “logos” yang
berarti kata, pikiran, pembicaraan, dan akal budi. Pada awalnya yang lebih populer adalah istilah logotype bukan logo. Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810 – 184, diartikan sebagai: tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype adalah elemen tulisan saja. •
Logogram Logogram
adalah
elemen
gambar
pada
logo.
Sebenarnya
logogram adalah sebuah simbol tulisan yang mewakili kata atau makna. Contoh: angka-angka dan lambang-lambang matematika. ‘1’ mewakili ‘satu’, ‘+’ mewakili ‘tambah’. Fungsi: untuk mempersingkat penulisan sebuah kata, contoh: ‘&’ untuk menyingkat ‘dan’. Logogram sering juga disebut ideogram (simbol yang mewakili sebuah ide atau maksud).
Pada umumnya bagi mayoritas orang, logo sering kali disebut sebagai merek mungkin tidak mengartikan apa-apa dan begitu banyak istilah yang berbaur, karenanya diperlukan suatu landasan pengertian agar mengerti tidak secara definitif, melainkan pemahaman yang menyeluruh. Namun bagi yang menyadari betapa pentingnya perkembangan sebuah logo, hal tersebut menjadi kunci bagi keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengambil kepercayaan dengan menciptakan suatu ruang tersendiri di dalam pikiran konsumen terhadap produk atau jasa suatu perusahaan tertentu.
Keberadaan bengkel mobil ini begitu penting dan berpengaruh pada keuntungan
pemiliknya
dan
perekonomian
perusahaan.
Alasan
utama
pengerjaan proyek ini adalah karena pada saat pembuatan identitas visual (logo) ini didasarkan pada kebutuhan yang mendesak dan tidak terencana dengan baik.
serta
terbukti
menurunnya
jumlah
pengunjung
yang
menjadikan
menurunnya pendapatan, salah satu faktor ialah kurang tertanamnya identitas perusahaan di benak masyarakat luas.
Menurut David E Carter, pakar corporate identity dan penulis buku The Big Book of Logo, jilid 1,2 dan 3 di Amerika, pertimbangan – pertimbangan tentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal sebagai berikut : •
Original dan Destinctive, atau memiliki nilai kekhasan, keunikan dan gaya pembeda yang jelas.
•
Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda – beda.
•
Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat.
•
Memorable, atau cukup mudah untuk diingat karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.
•
Easly associated with the company, dimana logo yang baik akan mudah dihubungkan atau disosialisasikan dengan jenis usaha dan citra dari suatu perusahaan atau organisasi 4
4
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual
III.8
Fungsi logo Logo berfungsi bagi produsen dan konsumen, bagi produsen logo berperan penting sebagai (Keller : 2003) 5 : •
Sarana
identifikasi
untuk
memudahkan
proses
penanganan
atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi. •
Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Logo bias mendapatkan perlindungan properti intelektual.
•
Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka dapat dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu.
•
Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.
•
Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
•
Sumber finansial returns, terutama menyangkut pendapatan masa pendatang.
Secara internal, logo yang kuat memberikan kejernihan pemahaman kepada para karyawan tentang posisi logo tersebut dan apa yang dibutuhkan untuk menopang reputasi atau janji yang diberikan oleh logo tersebut. Logo yang kuat juga akan memberikan kejelasan arah strategi karena setiap anggota organisasi mengetahui posisinya dan bagaimana cara menghidupkan dimata pelanggan.
5
Fandy Tjiptono, 2005, Brand Management dan Strategi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sedangkan bagi konsumen, logo sangat berperan penting sebagai : •
Identifikasi, bisa dengan jelas, memberikan makna bagi produk, mempermudah mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari.
•
Praktikalisasi, memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembagian ulang identik dan loyalitas.
•
Jaminan, memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang sama.
•
Optimisasi, memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.
•
Karakterisasi, mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.
•
Kontinuitas, kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun – tahun.
•
Hedonistik, kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya.
•
Etis, kepuasan berkaitan dengan perilaku tanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.
III.9
Kriteria logo Logo juga harus memiliki beberapa kriteria untuk mengembangkan visual grafis yang efektif, diantaranya 6 : •
Kemampuan poteksi, penyajian grafis harus memiliki aspek proteksi, terutama dari sisi legal dengan didaftarkan pada dirjen HAKI (Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual).
6
Susanto, A.B dan Himawan Wijanarko, 2004, Power Branding Memangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya, Quantum Bisnis dan Managemen, Jakarta.
•
Penerimaan, bentuk dan warna harus dipertimbangkan sehingga dapat diterima diberbagai budaya.
•
Keunikan, untuk meminimalkan asosiasi – asosiasi atau persamaan bentuk dengan logo – logo yang sudah ada, mengurangi kerumitan, dan memudahkan untuk mengingat.
•
Menyatu, penyajian grafis harus dapat menyatu dengan informasi – informasi lain yang terkait.
•
Fleksibilitas, penyajian grafis harus bisa ditempatkan di berbagai media.
•
Mudah dikenal, bentuk penyajian grafis harus akrab dalam berbagai budaya.
•
Abadi, harus abadi dan tidak terjebak dalam tren sesaat.
•
Ringkas, penyajian grafis harus ringkas dalam semua media.
III.10 Anatomi logo Perbedaan Pemahaman dalam anatomi logo saat ini disebabkan oleh perluasan istilah. Istilah yang digunakan dalam “Taxonomy of trademarks“ karya Per Mollerup yaitu menggunakan picture mark dan letter mark, kiranya cukup memadai untuk menyebutkan untuk elemen gambar dan elemen tulisan pada logo. •
•
Picture mark, didominasi oleh gambar, dapat mengandung : -
Foto atau gambar kongkrit
-
Gambar abstrak
-
Kata, huruf dan singkatan
-
Angka atau tanda baca
Letter mark, didominasi oleh tulisan, dapat mengandung : -
Foto atau gambar kongkrit
-
Gambar abstrak
-
Kata, huruf dan singkatan
-
Angka atau tanda baca
III.11 Jenis dan tipe logo Pada masa awal berkembangnya, pembagian jenis logo tidaklah serumit sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh perajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar. Pembagian jenis logo secara sederhana terbagi atas dua bagian yaitu Word Marks atau Brand Name yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan, serta Device Marks atau Brand Mark yang tersusun dari bentuk tak terucapkan. Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark.
Sebagai contoh untuk brandname adalah logo canon yang hanya tersusun dari kata canon, dan Shell logo untuk brand mark yang tersusun dari gambar kerang. Sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok Djarum, yang terdiri dari tulisan Djarum dan gambar jarum.
Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas. Berikut kami sajikan beberapa jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe 7 : -
Name – only logo
-
Name / symbol logo
-
Initial letter logo
-
Name only logos pictorial name logo
-
Associative logo
-
Allusive logo
-
Abstrak logo
7
John Murphy and Michael Rowe, 1998, How to Design Trademarks and Logos, North Light Book, Ohio.
•
Name only logo Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, peralatan foto kopi Xerox, dan lain-lain.
•
Name / symbol logo Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.
•
Initial letter logo Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.
•
Pictorial name logo Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra
yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau pictorial name logo perusahaan yang ditiru. •
Assosiative logo Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale
yang
memperlihatkan
membentuk
jangkauan
bola
planet
aktifitasnya
yakni
yang
dengan
jelas
penerbangan,
logo
perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami. •
Allusive logo Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil. Bentuk 'A' pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar
seseorang
bersangkutan.
bisa
memahami
apa
maksud
dari
logo
yang
•
Abstrak logo Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari.
Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaanperusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar tepat seperti apa yang diinginkan. III.12 Ciri logo yang efektif 8 •
Memiliki sifat yang unik, tidak mirip dengan logo lain sehingga orang tidak bingung karena logo mirip dengan desain lain yang sudah ada.
•
Memiliki sifat yang fungsional sehingga dapat dipasang atau digunakan dalam berbagai keperluan.
•
Logo dapat dicetak berwarna, tetapi bila diperlukan dapat dicetak hitam putih saja.
8
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual.
•
Dapat diproduksi dengan ukuran kecil, tetapi jika diperlukan juga masih bagus jika diperbesar 100 kali.
•
Dapat dipasang diberbagai material, kertas, kain dan logam serta permukaan barang (gelas atau pulpen, dsb) tanpa terjadi distorsi yang berarti terhadap bentuk logo.
•
Bentuk logo memiliki kaidah – kaidah dasar desain (misalnya bidang, warna, bentuk, konsistensi dan kejelasan).
•
Mampu mempresentasikan suatu perusahaan, lembaga atau suatu produk.
III.13 Teori tentang identitas perusahaan Ketika kita hendak memulai berbicara masalah Logo, sangatlah erat kaitannya dengan Identitas, dimana dalam sebuah perusahaan terdapat sesuatu yang dinamakan identitas. Kemudian dalam perkembangannya, identitas tersebut dapat berupa Logo sebagai cerminan simbolisasi yang bisa membantu meningkatkan citra sebuah perusahaan dimata konsumennya secara luas. Dalam sebuah perusahaan biasanya terdapat susunan organisasi yang mengatur secara keseluruhan sistem perusahaan. Yang di maksud dengan organisasi adalah sebuah susunan (kesatuan) yang terdiri atas bagian-bagian atau divisi yang di dalam perkumpulan tersebut mempunyai tujuan tertentu secara bersama-sama. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap bagian atau divisi dari masing masing bagian akan mengenakan sesuatu yang dinamakan corporate identity. Hal ini menunjukkan adanya kesatuan ide, persepsi, dan satu identitas yang lebih universal yaitu perusahaan.
Corporate identity adalah sebuah simbol yang merefleksikan gambaran yang diinginkan oleh perusahaan tersebut merupakan situasi yang ideal dan dapat diciptakan 9 . Selain itu, corporate identity adalah unsur desain yang digunakan untuk identitas yang konsisten dalam sebuah perusahaan sehingga 9
Napoles, Veronica Corporate Identity Design . New York: Van Nostard Reinhold.1988. p 20
dapat lebih mudah dikenal oleh masyarakat ketika melakukan promosi, komunikasi, maupun distribusi bahan. Apabila corporate identity telah berjalan dengan baik, maka akan terbentuk sebuah identitas yang bisa mambantu suatu perusahaan dalam menanamkan sebuah citra/ image positif serta memperoleh kepercayaan tersendiri di hati masyarakat.
Identitas perusahaan atau Corporate Identity adalah suatu cara yang memungkinkan bagi suatu perusahaan untuk dikenal atau dibedakan dengan perusahaan lainnya. Identitas perusahaan tersebut harus diciptakan melalui rancangan desain khusus yang meliputi segala hal khas atau unik berhubungan dengan perusahaan secara fisik 10 . Jika di telusuri lebih jauh lagi, corporate identity adalah sebuah kesan yang dihasilkan perusahaan dari karyawan mereka, konsumen dan seluruh orang yang terlibat di dalamnya, dimana komponen yang dinamakan dengan identitas adalah semua barang dan jasa yang dihasilkan perusahan, lingkungan pekerjaan kantor, informasi, pada berbagai media tentang barang atau jasa dan kultur perusahaan bagaimana interaksi dengan karyawan, klien rekanan dan konsumen 11 .
III.14 Identitas perusahaan Dalam buku “How to Design Trademark and Logo”. John Murphy and Michael Rowe menjelaskan bahwa identitas perusahaan adalah: •
Suatu statement atau aturan visual yang mempunyai peranan dan fungsi sebgai komunikasi visual secara internal (pemegang saham dan para pekerja) dan secara eksternal (distributor dan konsumen)
•
Suatu idenitas perusahaan yang terdiri dari logo dan nama yang dimiliki oleh suatu perusahaan, beserta dengan aturan – aturan atau batasan yang ada (telah digunakan). Sebagai contoh : Dalam hasil
10
11
Jefkins, Frank. Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, p 297
Olins. W, Corporate identity : Making bussines strategy visible throught design. Cambridge: Havard Bussines School Press. 1989. p 30
cetakan, pengiklanan, pemasaran, dan promosi pada produk atau jasa tersebut. •
Suatu identitas perusahaan yang menetapkan warna dan typeface (tampilan huruf) yang digunakan pada logo dan nama perusahaan, dimana hubungan keduanya merupakan suatu kekayaan desain visual yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
•
Suatu identitas perusahaan adalah salah satu unsur dari unsur – unsur dasar suatu perusahaan. (John Murphy and Michael Rowe).
Duncan dan Morriarty (1997) menyatakan bahwa diperlukan konsistensi strategis dalam komunikasi pemasaran. Konsistensi strategis harus tercermin dalam setiap sisi organisasi, sehingga konsumen dapat menangkap pesan dari semua aspek organisasi secara menyeluruh, mulai dari identitas visual, produk dan kemasan perilaku yang ditampilkan oleh anggota organisasi secara bulat. Menurut (Balmer, John M.T 1995) 12 , Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan dalam bermacam cakupan, antara lain sebagai berikut : •
Corporate Visual (logo, seragam, dll)
•
Corporate communication (iklan, public relation, informasi, dll)
•
Corporate behaviour (nilai – nilai internal, norma – norma, dll)
Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, menurut Christie S. Cenadi (Corporate identity, sejarah dan aplikasinya) 13 . Corporate identity juga mempunyai fungsi – fungsi antara lain :
12
Balmer, John M.T. “Corporate Branding and Connoisseurshhip”. Journal of General Management 21, No 1 (autumn 1995): 24-27. 13
Cenadi, Christie Suharto. “Corporate identity, Sejarah dan Aplikasinya”. Jurnal Nirmana, 1:2 (1999) : 71 – 78.
1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan Sebuah Corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan
tersebut,
bagaimana
perusahaan
itu
sekarang
dan
bagaimana dimasa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.
2. Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan. Pertanyaan pertama yang muncul dalam pembuatan corporate identity adalah bagaimana suatu perusahaan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara tidak langsung membuat personil – personil perusahaan tersebut berfikir dan mengevaluasi sistem operasional mereka selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan atau kesalahan yang selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik.
3. Sebagai pendiri jaringan network yang lebih baik. Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam perusahaan tersebut.
4. Sebagai alat jual promosi. Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen yang telah memakai produk atau jasa dari perusahaan tersebut akan dengan setia terus memakai produk atau jasa tersebut. Konsumen akan lebih menerima karena telah membuktikan sendiri bahwa produk atau jasa yang mereka gunakan benar – benar cocok untuk mereka.
III.15 Landasan teori 1.
Teori Desain Grafis •
Sejarah Desain Grafis Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan
sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Perjalanan desain dan huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Kejayaan kerajaan Romawi diabad pertama yang berhasil menaklukan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alphabet latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alphabet latin hanya terdiri dari 21 huruf saja, yaitu : A, B, C, D, E, F, G,H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V dan X. Kemudian muncul huruf Y dan Z ditambahkan dalam alphabet latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf ditambahkan J, U, dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alphabet menjadi 26 huruf.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal Millenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan – bulan guna memenuhi kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat, serta untuk mempercepat kerja pada penyalin (scribes). Maka lahirlah huruf Blackletter script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena tipis dan ketebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf – huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku 14 . 14
http://sejarahdesaingrafis.im.ac.id/
•
Pengertian Desain Grafis Secara Estimologis kata desain berasal dari kata designo (Italy),
yang artinya gambar (Jervis 1984). Kata ini diberi makna baru dalam bahasa Inggris pada abad ke-17, yang dipergunakan untuk membentuk School Of Design pada tahun 1836. Makna baru tersebut dalam praktik kerap kali semakna dengan kata Craft, kemudian atas jasa Ruskin dan Morris – dua tokoh gerakan anti industry di Inggris pada abad ke-19, kata “Desain” diberi bobot sebagai Art and Craft : yaitu panduan antara seni dan keterampilan 15 .
Pengertian desain dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteksnya. Pada awal abad ke 20, “desain” mengandung pengertian sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Groupis, 1919). Dekade ini merupakan satu tahap transformasi dari pengertian desain sebelumnya yang lebih menekankan kepada unsur dekoratif dan kekriyaan daripada fungsi.
Pengertian – pengertian desain yang rasionalis mengalami puncaknya pada tahun 1960an, sebagaimana terungkap dalam berbagai pengertian yang diutarakan sebagai berikut :
Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas (Acher, 1965), temuan unsur fisik yang paling objektif (Alexander, 1963), atau merupakan tindakan dan inisiatif untuk mengubah karya manusia (jones, 1970).
Inspirasi kebudayaan global dan era perekonomian terbuka pada tahun 1990an kala itu, membuat dilanda “demam” kompetisi disemua 15
Agus Sachari & Yan yan Sunarya, 2002, Sejarah dan perkembangan desain dan dunia kesenirupaan diIndonesia, Penerbit ITB,Bandung.
sektor, termasuk desain. Pengertian desain pun mengalami pergeseran – pergeseran, dan fokus kepada demam kompetisi tersebut, seperti :
-
Desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan industri dan bisnis (Bruce Nussbaum, 1997).
-
Desain adalah suatu kegiatan yang memberi makna dunia usaha kearah strategi kompetisi (Lou Lenzi, 1997).
-
Desain adalah suatu tindakan yang memberi jaminan inovasi produk dimasa depan (Ideo, 1997).
Adapun pengertian mengenai desain grafis atau komunikasi visual adalah aktifitas kreatif pada bidang komunikasi tercetak (grafika) atau untuk pemecahan masalah komunikasi. •
Prinsip – prinsip desain grafis Elemen – elemen dasar desain tidak dapat berdiri sendiri sebagai
tujuan fungsi maupun estetika, karena semuanya merupakan pertalian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam desain diperlikan pengorganisasian semua elemen-elemen yang ada dalam kesatuan unit, sehingga desain dapat memberikan kenyamanan dan juga mempunyai jiwa sebagai wujud kedalaman estetika.
Prinsip-prinsip desain terdiri dari proporsi, keseimbangan, kontras, irama, kesatuan, tekanan dan dominasi.
-
Proporsi (proportion) Proporsi adalah suatu perbandingan antara unsur-unsur atau materi yang satu dengan yang lainnya, yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk bidang yang akan ditata.
-
Keseimbangan (balance) Keseimbangan adalah salah satu poin penting keberhasilan sebuah desain. Semua orang suka dengan keadaan nyaman (tidak timpang) terhadap apa yang dilihatnya. Keseimbangan dalam desain grafis dapat tercapai dengan mengatur berat visual masingmasing elemen, baik dalam hal skala, warna, kontras, dan sebagainya.
-
Kontras (contrast) Menentukan unsur desain untuk menjadi prioritas yang ditimbulkan. Kontras dapat dicapai dengan mengubah ukuran, bentuk arah, nada dan warna. Dalam suatu penampilan ada yang perlu ditonjolkan, kurang ditonjolkan, atau hanya sebagian latar belakang saja. Untuk membedakan dapat dicapai dengan jalan menampilkan kekontrasan dari perbedaan unsur-unsur yang ditonjolkan.
-
Irama (rhythm) Irama atau rytme adalah suatu pengulangan dari unsurunsur yang ditampilkan, misalkan irama dari suatu pola. Desain akan kelihatan mempunyai nilai dari suatu peraturan unsure, bila mempunyai irama baik. Irama selalu berhubungan dengan repetisi (pengulangan)
baik
bentuk,
ukuran,
arah
maupun
warna.
Semuanya harus saling mendukung sehingga akan membentuk kesatuan.
-
Kesatuan (unity) Kesatuan yang dimaksud disini
adalah kesatuan yang
ditinjau dari segi penataan / pengaturan / penerapan atau rangkaian sehingga benda-benda yang diatur dalam gambar satu sama lain saling mendukung, apabila dikurangi salah satu bagian akan terjadi ketidak wajaran atau ketidak seimbangan.
-
Tekanan (emphasis) Tekanan dilakukan pada apa yang menonjol atau yang akan terlihat pertama kali. Sebuah layout membutuhkan titik fokus untuk menarik mata pembaca ke bagian yang dianggap penting. Terlalu banyak titik fokus akan mengalahkan apa yang ingin diungkapkan. Umumnya, titik fokus akan muncul ketika sebuah elemen nampak berbeda dari yang lain.
-
Dominasi (domination) Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
•
Proses Visualisasi Dalam pembuatan karya desain, terdapat tiga tahapan proses yang
umumnya dilakukan sehingga menghasilkan desain yang efektif, menurut Michael Kroeger 16 . Tiga tahapan proses layout tersebut adalah : 16
Ensiklopedia Wikipedia.
-
Thumbnails dan Miniature Dalam proses desain, hal yang dilakukan oleh para desainer pada awal penciptaan desain adalah membuat thumbnail dan miniatur. Dalam tahap ini desainer dapat berdiskusi dengan berbagai pihak yang bersangkutan mengenai konsep yang akan dipakai untuk desain tersebut. Thumbnail adalah sketsa kecil yang digunakan untuk memperoleh ide dasar seperti key words sketsa gambar yang akan dibuat. Dengan adanya sketsa kecil ini maka pekerjaan desain tersebut dapat dikerjakan dengan cepat dan efisien, karena bila sketsa dibuat besar sesuai dengan asli maka akan memakan waktu dan tenaga. Bekerja
dengan
miniatur
dapat
mempercepat
dalam
menangkap ide. Dalam proses miniatur perubahan susunan gambar atau teks dapat cepat dilakukan. Thumbnail berguna untuk pemacu kreatifitas yang kemudian akan dikembangkan dalam tahapan proses berikutnya.
-
Rough atau Sketsa Dari proses miniatur terbaik, dikembangkan dalam bentuk sketsa kasar atau rough atau semicomps. Sketsa kasar dibuat dalam ukuran aktual. Sketsa kasar dapat dikerjakan beberapa buah (tidak hanya satu), dengan perbaikan susunan gambar atau teks sampai memperoleh bentuk yang mendekati final. Pada tahap ini harus sudah terlihat bentuk komposisi akhir. Sketsa yang telah dihasilkan dapat dijadikan bahan diskusi antara tim dan dapat terus mengalami penyempurnaan. Sketsa bukan bentuk akhir, karena pada tahap ini masih diperlukan pertimbangan dan penyempurnaan.
-
Comprehensive Proses visualisasi layout akhir yang sudah mendekati keadaan yang sebenarnya, baik dari segi format, warna, ilustrasi, tipografi serta kemungkinan teknik cetak yang akan digunakan untuk memproduksi produk cetak.
Comprehensive dapat menolong klien untuk melihat visual iklan yang sesungguhnya. Format, huruf, dan ilustrasi serta elemen gratis lainnya sudah ditempatkan pada susunan layout yang benar, format sudah sesuai dengan ukuran jadi. Comprehensive merupakan tahap akhir dalam proses visualisasi, meskipun koreksi – koreksi kecil dan perubahan dapat dilakukan, setelah disetujui maka tahap perencanaan berakhir dan tahap produksi dimulai.
-
Artwork atau Gambar Kerja Artwork sering disebut Finished Artwork atau FA adalah proses pembuatan gambar kerja yang selanjutnya siap untuk dicetak. Pada FA semua elemen yang akan dipakai harus sudah pasti, dan warna yang dipilih tidak ada perubahan lagi (warna sudah berupa CMYK). Huruf harus disertai dalam file dan gambar harus sudah sesuai dengan ukuran sebenarnya. Untuk warna – warna yang sampai tepi kertas, maka FA warna harus dilebihkan 3 – 5 mm dari lebar kertas, gunanya agar pada saat pemotongan kertas, tidak tersisa warna putih kertas yang tersisa.
•
Elemen – Elemen Desain Elemen – elemen desain menurut Blanchard 17 dan Ilmu fonega 18
adalah :
-
Garis (Line) Terdiri dari unsur titik yang mempunyai peran tersendiri. Bentuk garis bermacam – macam dan mempunyai karakter yang berbeda – beda. Dalam desain komunikasi visual, garis mempunyai untuk pemberian aksen sebagai pembatas dan kolom. Goresan suatu garis memiliki arti atau kesan sebagai berikut
Garis tegak
: kuat, tegas, kokoh dan hidup.
Garis datar
Garis lengkung : lemah, lembut dan
: lemah, tidur dan mati.
mengarah.
Garis patah
: tegas, tajam, hati – hati dan naik turun.
Garis miring
: sedang dan menyudutkan.
Garis berombak : halus, lunak dan berirama.
17
http://www.allacces.com
18
www.ilmufonega.files.wordpress.com
-
Bentuk (Shape) Bentuk adalah suatu bidang yang memiliki tinggi dan lebar terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terang pada arsiran atau karenanya adanya tekstur. Bentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur). Bentuk memiliki perubahan wujud berupa stilisasi, distorsi, dan transformasi. Makna ini dikonstruksi dalam grafis dua dimensi disebut juga area. Sedangkan dalam grafis 3 dimensi bentuk disama artikan dengan massa. Bentuk yang tidak biasa dapat digunakan untuk menarik perhatian. Ada tiga jenis dasarnya bentuknya.
Geometric
bentuk,
seperti
triangles,
squares,
Rectangles, dan area yang teratur dan terstruktur.
-
Ruang (Space) Ruang adalah jarak antara atau daerah atau sekitar sesuatu. Memisahkan
ruang
jarak,
menyatukan
elemen-elemen
atau
sebagai tempat istirahat bagi mata. Ruang terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan. Elemen ini dalam praktik desain grafis (koran misalnya) digunakan sebagai elemen ruang bernafas bagi mata pembaca. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu lelah membaca teks yang terlalu panjang. Dan ruang kosong memberikan penegasan pemisah antar kolom teks koran. Selain itu memberikan kesan desain yang lapang dan rapi. Hal ini diistilahkan dengan white space (ruang kosong). Ruang kosong berarti ketidak beradaan teks ataupun gambar. Benar – benar kosong, dan bukan berarti tempat yang terbuang dan sia – sia, bukan sama sekali. Ruang kosong itu adalah bahasa tersendiri dari desain yang dibuat.
-
Tekstur (Texture) Tekstur
adalah
unsur
rupa
yang
menunjukkan
rasa
permukaan bahan (material), yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu.
-
Titik (Dot) Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
-
Ukuran (Size) Adalah bagaimana ukuran besar atau kecil sesuatu. Ukuran sangat penting dalam membuat sebuah layout fungsional, menarik, dan terorganisir. Ini menunjukkan apa yang paling penting, menarik perhatian, dan membantu agar sesuai dengan tata letak bersama.
-
Warna (Color) Warna ditimbulkan oleh perbedaan kualitas cahaya yang direfleksikan atau dipancarkan oleh obyek. Pada saat kita melihat warna,
sebenarnya
kita
melihat
gelombang
cahaya
yang
dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek yang kita lihat. 2.
Teori Tipografi Typografy berasal dari bahasa yunani dengan kata “typos”, “tupos” = bentuk atau yang diguratkan. “grapho”, “graphein” = tulisan atau menulis. “phy” = ilmu pengetahuan. Jadi dalam pengertian
sederhana
bahwa
tipografi
adalah
pengetahuan
yang
mempelajari tentang huruf atau seni menyusun huruf cetak. Tipografi atau huruf mempunyai peranan yang penting dalam desain grafis. Huruf sangat berperan penting dalam keberhasilan suatu bentuk seni komunikasi visual (desain).
Berkaitan dengan perencanaan suatu barang cetak, tipografi memegang peranan penting karena informasi yang disampaikan melalui huruf yang dilengkapi unsur-unsur tipografi lainnya dalam media-media cetak agar menjadi sebuah pesan yang disusun dengan baik sebaimana definisi dibawah ini : Stanley Marrison dalam buku Tata Letak & Tipografi dalam Desain Grafis. “Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang / spasi, dan menata / menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama”.
Dari gambaran definisi diatas, bahwa tujuan utama tipografi untuk memudahkan
pembaca
berkomunikasi
dengan
penulisnya
melalui
penentuan jenis pengolahan susunan hurufnya yang baik dan benar secara menarik 19 . •
Unsur – Unsur Tipografi Huruf meliputi : -
Nama Huruf dan Jenisnya
-
Ukuran Huruf
-
Variasi Huruf
-
Bentuk Susunan
-
Keterbacaan
-
Spasi, dan
-
Anatomi Huruf
19
Kamil Rusdi Abdullah, Materi Kuliah, Huruf dan Tipografi, Universitas Mercu Buana,2008
•
Pengelompokan Huruf Diantara sekian banyak bentuk atau jenis huruf, dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok besar huruf antara lain : jenis huruf kait (serif), huruf tanpa kait (sans serif), dan huruf fantasi (dekoratif / hias). Sebagai contoh huruf kait, tanpa kait dan fantasi adalah sebagai berikut :
-
Huruf kait / serif (Roman, Bodoni, Garamond, Egyptian).
-
Huruf tanpa kait / sans serif (Arial, Univers, Futura).
-
Huruf fantasi (Scipft types).
Ketiga besar kelompok huruf ini dalam pemakaiannya sangat
mempengaruhi
tingkat
keterbacaan
(Legibility
dan
Readability) terutama kelompok serif dan sans serif yang disajikan terhadap buku bacaan, surat kabar, majalah dengan menggunakan huruf yang banyak atau teks yang panjang-panjang. •
Pengertian dari Jenis – Jenis Huruf -
Huruf Serif (berkait) Jenis huruf ini mempunyai kait yang berbentuk segitiga, perbedaan antara bagian gambar huruf yang tebal dan tipis tidak terlalu mencolok. Contoh jenis huruf roman : Times New Roman, Garamond, dll.
-
Huruf Egyptian Huruf ini memperlihatkan garis – garis huruf yang sama tebal, kaitnya berbentuk batang dan balok. Perbedaan bagian badan huruf tidak terlalu mencolok. Sifat hurufnya mempunyai karakteristik dari piramida dimesir.
-
Huruf Sans serif (tidak berkait) Untuk membedakan huruf ini tidaklah sulit. Garis hurufnya sama tebal, cirri utamanya adalah tidak memiliki kait dan perbedaan bagian huruf tidak mencolok.
-
Huruf Fantasi (Dekoratif) Jenis poko huruf ini tidak memiliki cirri khas, biasanya huruf ini tidak dijadikan huruf teks, tetapi digunakan dalam huruf dekoratif.
•
Keluarga Huruf Didalam kelompok huruf perlu juga disebut keluarga huruf seperti Roman, Garamond, Futura dan sebagainya. Disamping huruf cetak yang tegak, dalam keluarga huruf ada pula huruf yang miring, biasa disebut dengan italic atau kursif. Walaupun bermacam – macam variasi huruf, semua jenis huruf disusun didalam suatu keluarga secara terpisah. Misalnya dalam huruf Helvetica yang miring, dipisahkan dengan Helvetica tebal, meninggi dan sebagainya. Keluarga huruf berarti suatu kelompok huruf dari A sampai Z yang perancangannya bergandengan erat, yang bila disusun kelihatan harmonis satu sama lainnya.
•
Variasi Huruf Adalah suatu bentuk penampilan yang berbeda – beda dari jenis huruf tertentu. Dalam keluarga huruf terdapat variasi huruf tebal, tipis, miring, setengah tebal, sempit, lebar dan sebagainya. Pengukuran ruang tipografi, yang biasa disebut spasi dalam teknik pengetikan, dibagi menjadi : -
Kerning adalah jarak antar huruf.
-
Word Spacing adalah jarak antar kata.
•
Leading adalah jarak antar baris.
Ukuran Huruf Dalam penggunaan huruf setting timah, foto, dan cahaya, ukuran huruf diatur point/mm/inch. Ukuran point yang paling umum adalah diantara 6 sampai dengan 72, pada huruf setting fotografi untuk judul dapat diatur dalam proses yang sama dan huruf-huruf secara individual dalam besar kecilnya diatur secara proporsional.
•
Berat dan Lebar Huruf Berat adalah huruf terletak pada perbandingan tinggi huruf tercetak dengan lebar stroke. Berat huruf dinilai sebagai bentuk tipis (light), normal (regular), dan tebal (bold). Nilai berat huruf bold dapat memberikan dampak visual, karena ketebalan memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata pembaca. Karena itu huruf bold banyak digunakan untuk headline naskah, iklan, poster maupun media terapan lainnya. Lebar adalah perbandingan antara tinggi huruf tercetak dengan lebar Shuruf itu sendiri. Lebar huruf ditinjau dari perbandingan
proporsi
dapat
menjadi
tiga
kelompok
yaitu
condensed,regular, dan extended. Huruf-huruf dan extended biasanya dapat diterapkan untuk teks yang pendek seperti headline atau sub headline 20 . •
Aspek Dasar Anatomi Huruf Menurut Adi Kusrianto, ada dua aspek dasar antomi huruf yaitu : -
Dimensi fisik yang berhubungan dengan teknis.
-
Dimensi Konstruksi yang berhubungan dengan bentuk dan
20
Kamil Rusdi Abdullah, Materi Kuliah, Huruf dan Tipografi, Universitas Mercu Buana, 2008
penampilan secara fisik dari masing-masing karakter. •
Pola Konstruksi Menurut Danton Sihombing, bahwa pola konstruksi terjadi pada zaman Renaissance abad ke 14 hingga 15 di Itali. Dimana alphabet latin menjadi subjek analisis para seniman dan ahli matematik. Dalam subjek analisis, mereka lebih kepada penemuan prinsip konstruksi huruf yang dapat dijadikan referensi penting bagi desainer atau perancang huruf, namun tidak menciptakan bentuk huruf.
•
Pembagian Elemen Dari Huruf Terminologi yang umum digunaan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf antara lain :
Gambar 6 : Elemen huruf.
-
X-height (sans serif) Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline untuk huruf serif. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil (sans serif). Cara termudah untuk mrngukur tinggi huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf “x”.
-
X-height (serif) Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline untuk huruf serif. X-height merupakan tinggi dari badan huruf kecil (serif). Cara termudah untuk mrngukur tinggi huruf kecil adalah dengan menggunakan huruf “x”.
-
Ascender (sans serif) Bagian huruf kecil (sans serif) yang posisinya tepat berada diantara meanline.
-
Ascender serif (serif) Bagian huruf kecil (serif) yang posisinya tepat berada diantara meanline.
-
Descender Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.
-
Baseline Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.
-
Capline Height Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar atau huruf kecil yang mempunyai ascender.
-
Type Height Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar atau huruf kecil yang mempunyai ascender sampai garis maya bagian terbawah huruf kecil yang mempunyai descender.
-
Leading Pengukuran jarak antar baris, dihitung dengan satuan point.
-
Meanline Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan huruf kecil.
-
Type Spacing Sebuah garis maya lurus horizontal yang menjadi batas baseline sebuah baris huruf dengan baseline huruf berikutnya 21 .
3.
Teori Warna Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut 22 . Warna Sangat penting sekali peranannya dalam desain grafis. Dalam pemilihan warna harus hati-hati sesuai dengan fungsi komunikasi yang akan disampaikan, warna menunjukan atau mewakili dari sebuah identitas. Warna dapat digunakan untuk menarik perhatian mata pembaca, dapat menciptakan suatu suasana atau perasaan, dapat sebagai pengikat dalam sebuah sebuah layout, menimbulkan bagian-bagian yang penting dari apa yang akan disampaikan.
21
Kamil Rusdi Abdullah, Materi Kuliah, Huruf dan Tipografi, Universitas Mercu Buana,2008
22
www.id.wikipedia.org
Ga ambar 7 : Rod da warna (colo or wheel).
•
Gambar 8 : Munsell color system.
Pencamp puran Warna Pe encampuran n
warna
terbagi
m menjadi
2
(dua),
yaitu
pencamp puran warna a additive dan d subtractive.
-
Ad dditive (Cahaya) Pencampuran wa arna primer cahaya re ed, green, blue (R, G, B) diimana ketiga campurran warna tersebut akan a me enghasilkan n warna pu utih. Komb binasi dari 2 (dua) warna w primer akan menghasilk m kan warna sekunder. s ( + B = Cyan, (G C B + R = Mag genta, R + G = Yello ow). Prinsip p ini diterapkan pa ada TV, mon nitor, video dan lain la ain.
-
Subtractive Adalah warna sekunder dari warna additive. Warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dari pigmen warna. Warna ini terdiri dari Cyan, Magenta,
Yellow,
dimana
ketiganya
bila
dipadukan
membentuk warna black (hitam K=key) 23 . •
Karakteristik Warna Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Yang dimaksud dengan karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. Secara garis besarnya sifat khas yang dimiliki oleh warna ada dua golongan besar, yaitu warna panas dan dingin. Diantara keduanya ada yang disebut warna antara atau intermediates 24 .
•
Fungsi Warna Beberapa hal yang perlu diketahui tentang fungsi warna dalam desain grafis didalam modul komposisi pada desain komunikasi visual, yaitu :
-
Fungsi Estetis Warna mempunyai kekuatan untuk membangkitkan rasa keindahan dan memberikan pengalaman keindahan. Rasa keindahan ini dibangkitkan oleh keharmonisan warna.
23
24
Jane Dameria, 2004, Color Management, Penerbit link & Match Graphics, Jakarta
Sulasmi Darmaprawira W.A, Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya, edisi ke 2, Bandung,Penerbit ITB, 2002, hal 39
-
Fungsi Isyarat Diantara warna-warna, ada mempunyai kekuatan warna yang besar dan ada juga yang sedang, bahkan ada yang sangat lemah. Warna yang mempunyai kekuatan sangat kuat digunakan untuk menarik perhatian atau peringatan.
-
Fungsi Psikologi Warna dapat mempengaruhi emosi dan perasaan seseorang yang akan dapat mempengaruhi kejiwaannya. Pembagian warna terletak pada pengaruh psikologis yang sangat kuat dalam mempengaruhi emosi seseorang.
-
Fungsi Pengenal Warna berfungsi sebagai pengenal, sebagai contoh terdapat pada peta,warna hijau adalah indikasi dari daratan (hutan) dan warna biru adalah perairan (laut). Pada gambar teknik pengenalannya dilakukan dengan ketentuan warna yang telah dicapai dengan persetujuan atau peraturan normalisasi keseragaman.
-
Fungsi Pembeda Warna berfungsi sebagai pembeda.
-
Fungsi Alamiah atau Fisika Warna menunjukkan atas pengaruh atas kejadian alam semesta dan dunia fana, ada warna yang menghisap warna dengan kuat dan ada juga yang daya hisapnya rendah, sifat ini dinamai fungsi dari alamiah atau fisika warna.
•
Tingkatan Warna Warna terbagi menjadi 6 tingkatan, yaitu : -
Warna Primer
: Warna cahaya, warna asli atau warna pokok.
-
Warna Sekunder
: Campuran aktif dari tiga warna primer.
-
Warna Tersier
: Campuran beberapa warna sekunder.
-
Warna intermediate : Campuran antara dua warna primer dan warna sekunder.
-
Warna Analogis
: Panduan antara warna primer dan warna Intermediate serta warna sekunder dan warna intermediate.
-
Warna kontras
: Warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna
kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga. •
Kekuatan Warna Secara visual warna mampu memberikan respon secara psikologis atau mewakili dari kepribadian seseorang. Rupanya seluruh warna spectrum telah disiapkan untuk suatu rancangan sifat dan emosi manusia. Berikut ini adalah warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku design in Dress oleh Marian L. David (1987:135) 25 sebagai berikut : -
Merah
: Cinta, nafsu, kekuatan, berani, vitalitas, menarik, bertenaga, bahaya.
-
Kuning
: Cerah, bijaksana, bahagia.
-
Hijau
: Santai, diam, lembut, kepercayaan.
-
Biru
: Damai, setia, menahan diri.
-
Ungu
: Misteri, supremasi, melankolis, pendiam.
-
Coklat
: Alami, bersahabat, kebersamaaan.
-
Hitam
: Kuat, duka cita, resmi, kematian, tidak menentu.
-
Abu-abu
: Tenang.
-
Putih
: Senang, pemaaf, murni, bersih, harapan, cinta.
25
Sulasmi Darmaprawira W.A, Warna, teori dan kreativitas penggunaannya, edisi ke 2, Bandung,Penerbit ITB, 2002, hal 37
•
Klasifikasi Pengelompokan Karakteristik Warna Hideaki Chijiwa dalam bukunya Color harmoni membuat klasifikasi lain dari warna-warna 26 , ia pun mengambil dasar karakteristiknya yaitu :
-
Warna hangat
: Merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna terutama warna-warna yang berada dari merah ke kuning.
-
Warna sejuk (dingin) : Dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru.
-
Warna tegas
: Warna biru, merah, kuning, putih dan hitam.
-
Warna tua (gelap)
: Warna tua yang mendekati warna hitam.
-
Warna muda (terang) : Warna muda yang mendekati warna putih.
-
Warna temggelam
: Semua warna yang diberi campuran abu-abu.
Karakteristik warna perlu dijadikan pertimbangan dalam aplikasi warna agar mencapai tujuan yang diinginkan oleh seniman maupun pendesain.
26
Sulasmi Darmaprawira W.A, Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaannya, edisi ke 2, Bandung,Penerbit ITB, 2002, hal 40
4.
Teori Garis John Murphy mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bisa dideretkan. Maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membedakan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan sebagainya. Bagi seni rupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya seni rupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, pentingnya garis sebagai elemen seni rupa sudah terlihat dari dahulu kala. Nenel moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis untuk objek – objek ritual mereka. Dalam hubungannya sebagai elemen seni rupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk “S” atau yang sering disebut line of beauty, maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk – bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau ombak dilaut. Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya, seperti : Garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan dan pertumbuhan. Berikut ini adalah beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya 27 .
27
John Murphy and Michael Rowe, 1998, How to Design Trademarks and Logos, North Light Book, Ohio.
•
Garis Zig – Zag (Patah – patah)
•
Garis Horizontal
•
Garis Lengkung
•
Garis Vertikal (lurus)
•
Garis Piramid
•
Garis Rounded Archs
•
Garis Lengkung S
SSS Gambar 9 : Teori garis.
5.
Teori Semiotika Semiotika dalam dunia desain gafis adalah suatu cabang ilmu komunikasi yang berkenan dengan pengertian atau tanda – tanda atau simbol atau isyarat serta penerapannya. Semiotika menyangkut aspek – aspek budaya, adat istiadat, atau kebiasaan dimasyarakat 28 .
Semiotika menjadi 3 bagian, yaitu : •
Semantik Semantik berasal dari kata Semanien, dalam bahasa Yunani memiliki arti : berarti, bermaksud dan meneliti. Dalam dunia desain grafis dapat diartikan, meneliti dan menganalisis makna dalam visual tertentu. Visualisasi dalam suatu image merupakan simbol dari suatu makna. Dalam hal ini, pihak penyampai maupun pihak penerima pesan memiliki dua kemungkinan cara, yakni :
-
Denotatif, memiliki sifat langsung, konkret, jelas dan tersurat. Arti yang pokok, pasti dan terhindar dari kesalahtafsiran.
-
Konotatif, memiliki sifat tidak langsung, maya, abstrak dan tersirat.
Memiliki
makna
tambahan
disamping
sebenarnya. 28
Adi Kusrianto, 2007, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Penerbit Andi, Yogyakarta.
makna
•
Sintaktik Sintaktik berasal dari kata sintaktis (berasal dari bahasa Yunani: Suntattein) yang berarti mengatur dan mendisiplinkan. Dalam dunia desain grafis sintaktik berkenaan dengan perpaduan keseragaman dan kesatuan system dari bentuk visualnya. Penerapan sintaktik penting untuk menjaga citra yag baik dari sebuah rancangan dalam bentuk apapun agar dapat tertanam serta dapat diingat oleh para khalayak.
•
Pragmantik Adalah hubungan fungsional yang berkenaan dengan teknis dan praktis, material atau bahan yang dipergunakan, serta efisiensi yang menyangkut perhitungan bahan, serta yang dipergunakan maupun teknik memproduksinya.
III.16 Sejarah Perusahaan CV. KASABA MOTOR III.16.1
Latar Belakang Sekilas tentang sejarah perusahaan otomotif (bengkel) mobil KASABA MOTOR yang berlokasi di Jl. Raden Fatah km1, Rt 001/06, Kelurahan Sudimara Selatan, Kecamatan ciledug, kota Tangerang, dengan no tlp. (021) 70079651 – 0813 1669 2819 – 0819 3236 5675. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Juli 2005 yang
didirikan
oleh
Bapak
H.
Samuri.
Menurut
pemilik
perusahaan, perusahaan ini mempunyai latar belakang yaitu dengan nama KASABA yang berasal dari bahasa Arab, yang mempunyai arti (makna) yang dikutip dari buku Yaasiin, lebih tepatnya dibagian Tahlil no 11 (QS.Al-Baqarah:284-286) yang berbunyi “LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS’ AHAA. LAHAA MAA KASABAT WA’ALAIHAA MAKASABAT”. Yang artinya, ALLAH tidak membebani seseorang melainkan
sesuatu dengan kesanggupan-Nya, ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang di usahakan-Nya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang di kerjakan-Nya. Kemudian nama kasaba ini dipakai untuk perusahaan yang berjalan dibidang perbengkelan (otomotif). KASABA MOTOR merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perbengkelan (otomotif), yang dikhususkan untuk kendaraan roda empat (mobil). Dengan berkembangnya industri perbengkelan (otomotif) serta pertumbuhan ekonomi yang membaik sekarang ini, yaitu dengan meningkatnya jumlah pemakaian kendaraan bermotor yang semakin pesat. Maka secara langsung akan berpengaruh terhadap jenis pelayanan kepada pemakai kendaraan tersebut. Kami KASABA MOTOR dengan didukung oleh tenaga yang berpengalaman dan profesional disetiap bidangnya serta ditunjang dengan gedung bengkel, ruang kerja, dan peralatan yang lengkap serta terletak dilokasi yang sangat strategis, kami siap untuk melayani berbagai masalah yang ada dikendaraan anda.
III.16.2
Visi dan Misi Visi “Membangun organisasi atau wadah yang bertujuan untuk mendidik keahlian anggota, membangun kepribadian anggota, dan mengembangkan perusahaan bersama-sama dengan bertujuan untuk menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih baik”.
Misi “Meningkatkan keahliandan kemampuan kerja setiap anggota. Secara bertahap dan dipimpin oleh senior dibidangnya masing-masing. Meningkatkan standard dan kualitas kerja yang telah dicapai. Meningkatkan ilmu pengetahuan, inovasi, dan kreatifitas disegala bidang. Meningkatkan kualitas anggota dengan mengajarkan tata karma, kejujuran, berperilaku baik, menjaga rasa kepercayaan, dan menanamkan rasa bertanggung jawab.”
III.16.3
Makna Logo CV. KASABA MOTOR •
Visualisasi Logo
Gambar 10 : Logo KASABA MOTOR sebelum dire – desain.
•
Alasan merancang ulang Permasalahan utama pada logo yang dimiliki oleh CV. KASABA MOTOR adalah bahwa pada perusahaan ini pada saat pembuatan dan penempatan identitas visual didasarkan pada kebutuhan yang mendesak dan tidak terencana dengan baik. Selanjutnya image logo tidak memberikan citra positif bagi pelanggan (konsumen), dan logo tidak terkesan seperti logo otomotif pada umumnya. Logo tidak melambangkan dari
usaha
yang
diwakilinya,
terlalu
standar
dalam
pengolahan bentuk, komposisi yang kurang bagus sehingga kelihatan tidak harmoni, tidak memiliki keunikan bentuk dimana
identitas
diperbaharui.
perusahaan
itu
sendiri
sebaiknya