PENGARUH INTEGRASI TEKNOLOGI DAN DESAIN BANGUNAN TERHADAP DAYA SAING OPERASI PADA PERUSAHAAN TEE JAY WATERPARK TASIKMALAYA
Oleh :
YUDI SEPTRIPRIYADI SUNARYA 093402023 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jalan Siliwangi No.24 Tasikmalaya – Jawa Barat, Email :
[email protected] ABSTRAK Di Bawah Bimbingan: H. Kartawan. R. Lucky Radi Rinandiyana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis integrasi teknologi, desain bangunan yang sudah diterapkan, daya saing operasi pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, serta pengaruh integrasi teknologi dan desain bangunan terhadap daya saing operasi perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sensus dengan ukuran sampel seluruh jumlah karyawan di perusahaan tersebut. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa integrasi teknologi yang diterapkan pada perusahaan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, desain bangunan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, daya saing operasi pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, serta integrasi teknologi dan desain bangunan berpengaruh secara simultan terhadap daya saing operasi pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Tetapi desain bangunan tidak berpengaruh secara parsial terhadap daya saing operasi, sedangkan integrasi teknologi sebaliknya. Kata Kunci: integrasi teknologi, desain bangunan, daya saing operasi.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
1
ABSTRACT Under the Guidance: H. Kartawan. R. Lucky Radi Rinandiyana.
The purpose of this study was to investigate and analyze the integration of technology, building design, operation competitive advantage in Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, and the influence of integration technology and building design to operation competitive advantage of Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. The research method used was survey method. Techniques of data collection using interviews, questionnaires, observation, and literature study. The sampling technique using sensus technique with a sample size of 22 respondents. Data analysis techniques using path analysis. Based on survey results revealed that the integration of technology as applied to corporations Tee Jay Waterpark Tasikmalaya included in the classification is good, building design Tee Jay Waterpark Tasikmalaya is included in the classification of good, operation competitive in Tee Jay Waterpark Tasikmalaya is included in the classification is good, as well as building design and working environment simultaneously effect on the operation competitive in the Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Integration of technology partially effect on the operation competitive in the Tee Jay Waterpark Tasikmalaya but building design doesn’t. Keywords: integration of technology, building design, operation advantage.
competitive
PENDAHULUAN Industri jasa di bidang wisata air atau yang lebih dikenal dengan sebutan Waterpark merupakan salah satu alternative dalam usaha jasa yang kadang tidak dilirik keberadaannya. Padahal pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi pendapatan suatu daerah. Pariwisata akan bersinergi dengan usaha – usaha lainnya yang mungkin bermunculan di daerah tersebut. Salah satu wisata yang baru dikembangkan di Tasikmalaya adalah atraksi wisata air Tee Jay Waterpark, wisata air ini berada di kawasan perbelanjaan Plaza Asia tepatnya di Jalan H. Z Mustofa No.326 Kota Tasikmalaya. Tee Jay Waterpark memiliki luas 2, 8 hektar yang dilengkapi wahana bermain yang paling lengkap di Tasikmalaya, seperti kolam anak, kolam ombak, kolam arus, slider atau perosotan sepanjang 200
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
2
meter, gazebo (saung) sebanyak 22 buah sebagai tempat duduk yang diasapi dengan semburan embun, foodcourt serta pagoda. Kolam ombak yang didesain dan dirancang dengan teknologi baru sehingga wisatawan yang berkunjung merasakan suasana pantai lengkap dengan pasir putihnya. Tee Jay Waterpark yang semenjak dibuka telah menjadi primadona wisata air kota Tasikmalaya ini, telah berhasil menyedot wisatawan untuk terus berkunjung menikmati wisata air yang disuguhkan. Teknologi kolam ombak yang diusung Tee Jay Waterpark telah menjadikan keunggulan bersaing yang luar biasa bagi pesaingnya di Priangan Timur. Di Priangan Timur sendiri wisata air sudah ada jauh sebelum Tee Jay Waterpark muncul, untuk di daerah Tasikmalaya sendiri wisata air yang memberikan sensasi seluncuran tabung telah diusung oleh Water Splash Tasikmalaya yang berlokasi di daerah Indihiang. Wisata air yang satu ini memang strategis secara lokasi akan tetapi keberadaannya yang kurang di tunjang dengan fasilitas yang di suguhkan seperti yang di lakuakn Tee Jay Waterpark yang berada di satu lokasi kawasan perbelanjaan, menjadikan Tee Jay Waterpark berhasil menggeser keberadaan Water Splash sebagai market leader wisata air modern di Tasikmalaya. Teknologi kolam ombak menjadi senjata yang mampu membuat Water Splash kelabakan mencari konsumen disektor wisata air. Tidak hanya Water Splash saja beberapa wisata air yang ada di Priangan Timur seperti di Kota Banjar, Kabupaten Garut dan Pangandaran ikut kebakaran jenggot dengan teknologi yang diusung Tee Jay Waterpark. Meskipun setiap wisata air di masing – masing daerah memiliki ciri khasnya sendiri, tetapi Tee Jay Waterpark selalu memiliki nilai plus, selain keberadaannya yang berada di satu kawasan yang sangat modern, lagi – lagi konsep kolam ombak dan desain bangunan yang ada telah menjadikan Tee Jay Waterpark sebagai ratu wisata air di Priangan Timur. Teknologi – teknologi yang digunakan tentunya tidak luput dari perencanaan yang matang oleh orang – orang handal yang telah terlatih. Desain bangunan yang tampak dari luar telah menarik pengunjung dan menjadikan Tee Jay Waterpark tampak nyaman untuk di kunjungi, terlebih desain bangunan di dalamnya yang benar – benar memanjakan wisatawan untuk tetap menjadikan Tee Jay Waterpark sebagai destinasi liburan bagi keluarga. Integrasi teknologi dan desain bangunan di Tee Jay Waterpark, telah menjadikan tempat wisata air ini tampak unggul dari wisata air lainnya di Priangan Timur, ini
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
3
terlihat dengan tidak pernah surutnya pengunjung yang datang ke Tee Jay Waterpark, baik hari kerja ataupun akhir pekan. Dari penelitian awal penulis melihat integrasi teknologi yang di usung Tee Jay Waterpark dan desain bangunannya yang menarik akan sangat berpengaruh terhadap daya saing operasi yang dimilki wisata air ini dari para pesaingnya. Tetapi pada kenyataannya hal tersebut masih diragukan dan menjadi suatu pertanyaan bagi penulis karena masih minimnya literatur yang membahas mengenai pengaruh
integrasi
teknologi dan desain bangunan terhadap daya saing operasi. Oleh karena itu keterlibatan tanggapan dari para karyawan Tee Jay Waterpark di Asia Plaza sangat dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan tersebut. Maka dari itu penulis tertarik ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh dari integrasi teknologi dan desain bangunan terhadap daya saing operasi. Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Integrasi Teknologi dan Desain Bangunan Terhadap Daya Saing Operasi Teejay Waterpark Tasikmalaya”.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, yang menurut Dermawan Wibisono (2000:19) : ”Survey merupakan teknik riset dimana informasi dikumpulkan melalui penggunaan kuesioner”. Dan metode survey ini merupakan bagian dari riset deskriptif dan riset sebab-akibat. Operasionalisasi Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami sebagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasional variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu : 1. Variabel bebas atau independent (X), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang tidak bebas. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Integrasi Teknologi sebagai X1 dan Desain Bangunan sebagai X2.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
4
2. Variabel tidak bebas atau dependent (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi varibel dependent dalam penelitian ini adalah Daya Saing Operasi. Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel (1) Integrasi Teknologi
Definisi (2)
Indikator (3)
Integrasi 1. Transforming Teknologi di Capability Tee Jay Waterpark Tasikmalaya merupakan gabungan antara Soft 2. Vending Technology Capability dan Hard Technology
3. Acuiring Capability
Ukuran (4) - Kemampuan operasi dan pendukungnya - Pengendalian untuk semua ativitas transformasi. - Memonitor situasi eksternal dan mengevaluasi performance - Pelayanan menggunakan teknologi - Meningkatnya segmen pasar dan pangsa pasar dalam segmen tersebut. - Pencarian sumberdaya dan upaya mendapatkanny a - Sistem perekrutan karyawan dan mesin. - Kemampuan menspesifikasi teknologi terpasang.
Skala (5)
O R D I N A L
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
5
4. Modifying Capability
5. Designing Capability
6. Generating capability
Desain Bangunan
Desain bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya yang mampu melindungi baik keamanan maupun segala fasilitasfasilitas produksi di dalamnya.
1. Fleksibilitas
- Kemampuan penempatan personil serta fasilitas permesinan. - Kemampuan mengadakan onderdil baru untuk mengganti onderdil lama. - Kemampuan membuat desain baru dalam wisata air. - Kemampuan pemberian kebutuhan masyarakat. -
Kemampuan komersialisasi dan mempatenkan hasil pengembangan. - Bangunan tidak ketinggalan zaman - Bangunan dapat dibongkar pasang
2. Kemungkina n perluasan
- Adanya potensi perluasan bangunan
3. Fasilitas bagi karyawan
- Ketersediaan alat-alat operasi - Ketersediaan alat – alat pemeliharaan. - Ketersediaan toilet - Ketersediaan lahan parkir - Ketersediaan Locker
4. Fasilitas tempat pelengkap
O R D I N A L
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
6
5. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan para pekerja 6. Hal-hal yang dapat merusak kesehatan 7. Kekuatan dan kapasitas lantai Daya Saing Operasi
Operasi di 1. Biaya (Cost) Tee Jay Waterpark harus unggul secara relatif untuk 2. Kualitas bersaing (quality)
3. Waktu penyampaian (delivery)
4. Fleksibilitas (flexibility)
- Bangunan dilengkapi alatalat pencegah kebakaran. - Adanya jalur evakuasi - Mesin-mesin tidak membahayakan kesehatan - Lantai bangunan aman untuk menampung mesin-mesin. - Efisiensi biaya operasi - Produktivitas tenaga kerja - Persediaan - Suasana yang diciptakan - Pelayanan keselamatan - Kejernihan air - Kenyamanan ruang basuh - Waktu tunggu untuk atraksi yang menggunakan teknologi. - Waktu tunggu menggunakan sarana wahana. - Waktu tempuh mencapai tempat wahana. - Macam produk yang dihasilkan - Kecepatan menyesuaikan produk dengan keinginan pasar - Kemampuan menyesuaikan keinginan dengan lingkungan
O R D I N A L
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
7
Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Field Research, yaitu teknik pengumpulan data yang secara langsung diperoleh dari objek yang diteliti dengan cara sebagai berikut: a). Kuesioner, menyebarkan daftar pernyataan kepada para karyawan untuk mengidentifikasi tanggapan mereka mengenai integrasi teknologi, desain bangunan, dan daya saing operasi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sehingga responden tinggal memilih alternatif dari jawaban yang telah disediakan. Setiap jenis responden dinilai dengan menggunakan skala sikap yang berpedoman kepada skala likert. Sikap-sikap pernyataan tersebut memperlihatkan pendapat positif atau negatif. Setiap jenis responden dinilai sesuai arah pernyataan yaitu : Untuk pernyataan positif skala nilai yang dipergunakan adalah 5-4-3-2-1 Untuk pernyataan negatif skala nilai yang dipergunakan adalah 1-2-3-4-5 b). Teknik wawancara, yakni teknik ini digunakan sebagai alat pengumpul data dengan cara mengadakan komunikasi langsung (wawancara) kepada pihak yang terkait
mengenai pernyataan yang menyangkut masalah integrasi teknologi,
desain bangunan, dan daya saing operasi. c). Studi Pustaka Yaitu mempelajari literatur atau buku yang telah dipublikasikan mengenai materi yang diteliti. Selain itu, mengambil literatur yang berkenaan dengan materi penelitian melalui penelitian melalui situs-situs di internet. Jenis Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dibedakan dalam 2 bagian, yaitu : a. Sumber data primer Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui wawancara langsung dengan pihak Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. b. Sumber data sekunder
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
8
Data yang dikumpulkan dari pihak lain sebagai sarana untuk kepentingan mereka sendiri, data yang sudah ada atau tersedia yang kemudian diolah kembali untuk tujuan tertentu, data ini berupa sejarah dan keadaan perusahaan, literatur, artikel, tulisan ilmiah yang dianggap relevan dengan topik yang sedang diteliti. Populasi Sasaran Populasi menurut Sugiyono (2003:55) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sebanyak 49 orang. Penentuan Sampel Menurut Asep Hermawan (2009:147) sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi, hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap populasi. Karena populasi penelitian relatif sedikit maka penelitian secara sensus yaitu penarikan sampel dari seluruh anggota populasi yaitu sejumlah 49 sampel dari 49 karyawan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, seperti yang dikatakan Asep Hermawan (2009:149) bahwa ada dua alasan dilakukannya sensus yaitu suatu penelitian sensus akan layak dilakukan jika populasinya relative sedikit dan hanya diperlukan jika unit elemen populasi sangat bervariasi (heterogen). Model Penelitian Untuk lebih menjelaskan pengaruh daya saing dan lingkungan kerja terhadap daya saing operasi, dibuat paradigma sebagai berikut:
Integrasi Teknologi (X1)
Daya Saing Operasi (Y)
Desain Bangunan (X2) Gambar Paradigma Penelitian
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
9
Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini, kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik untuk mengetahui pengaruh integrasi teknologi dan desain bangunan terhadap keunggulan bersaing. Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah data yang diperlukan telah diperoleh, data tersebut dikumpulkan untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Sebelum melakukan analisis data, perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang telah disebarkan. a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur ini mengukur apa yang akan diukur (Singarimbun dan Effendi, 1999). Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan melalui total skor dengan menggunakan Pearson Product Moment Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. Jika sig. alpha (0.05), maka pernyataan valid. Jika sig. > alpha (0.05), maka pernyataan gugur (tidak valid). (Husein Umar, 2002: 180)
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih (Singarimbun dan Effendi, 1999). Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukur itu reliable. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Cronbach. Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas akan menggunakan program SPSS for Windows Versi 16. Dari hasil perhitungan tersebut, maka kaidah keputusannya adalah : Jika sig. alpha (0.05), maka pernyataan reliabel. Jika sig. > alpha (0.05), maka pernyataan gugur (tidak reliabel). (Husein Umar, 2002: 125 -127)
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
10
Analisis Terhadap Kuesioner Untuk memperoleh data yang akan dianalisis atas kedua variabel tersebut dalam penelitian ini akan digunakan daftar pernyataan, dari setiap pernyataan yang dimiliki pilihan jawaban responden, bentuk jawaban bernotasi / huruf SS, S, TAP, TS, dan STS dengan penilaian skor 5-4-3-2-1 untuk pernyataan positif dan 1-2-3-4-5 untuk pernyataan negatif. Teknik pertimbangan data untuk menentukan pembobotan jawaban responden dilakukan dengan menggunakan skala Likert untuk jenis pertanyaan tertutup yang berskala normal. Perhitungan hasil kuesioner dengan prosentase dan skoring menggunakan rumus sebagai berikut:
X
F x100% N
(Sudjana, 2000:76)
Dimana: X = jumlah prosentase jawaban F = jumlah jawaban/ frekuensi N = jumlah responden Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel maka dapat ditentukan intervalnya, yaitu sebagai berikut:
NJI
Nilai Tertinggi- Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pernyataan
(Sudjana, 2000:79)
Metode Succesive Interval Untuk melakukan analisis dalam penelitian ini digunakan Metode Successive Interval.Menurut Al-Rasyid (1994:12), menyatakan bahwa skala likert jenis ordinal hanya menunjukkan rangkingnya saja. Oleh karena itu, variabel yang berskala ordinal terlebih dahulu ditransformasikan menjadi data yang berskala interval. Adapun langkah kerja method of successive interval adalah sebagai berikut : a. Perhatikan F (frekuensi) responden (banyaknya responden yang memberikan respon yang ada)
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
11
b. Bagi setiap bilangan pada F (frekuensi) oleh n (jumlah sampel), sehingga diperoleh Pi = Fi/n c. Jumlahkan P (proporsi) secara berurutan untuk setiap responden, sehingga keluar proporsi kumulatif (Pki=Op(1-1) +Pi. d. Proporsi komulatif (Pk) dianggap mengikuti distribusi normal baku, sehingga kita bisa menemukan nilai Z untuk setiap kategori. e. Hitung SV (scala value = nilai skala), dengan rumus : SV
Density at lower limit - Density at upper limit Area under upper limit - Area Under Lower Limit
Nilai-nilai untuk density diperoleh dari tabel ordinal distribusi normal baku. f. SV (Skala Value) yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan satu (=1) Transformed SV
Y SV SVmin
Analisis Jalur (Path Analysis) Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yang terdiri dari dua variabel bebas (independent variable), yaitu Integrasi Teknologi (X1), dan Desain Bangunan (X2). Sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah Keunggulan Bersaing (Y). Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Untuk menentukan
besarnya
pengaruh suatu variabel ataupun beberapa variabel terhadap variabel lainnya baik pengaruh yang sifatnya langsung atau tidak langsung, maka dapat digunakan Analisis jalur (Affandi, 1994). Tahapan dari analisis jalur adalah sebagai berikut: 1. Membuat diagram jalur dan membaginya menjadi beberapa sub-struktur 2. Menentukan
matrik korelasi di mana data mentah yang digunakan
berasal
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
12
3. Menghitung matrik invers dari variabel independent 4. Menentukan
koefisien jalur, tujuannya adalah
mengtahui besarnya
pengaruh dari suatu variabel independent terhadap variabel dependent 5. Menghitung R y(x x ...xk ) yang merupakan koefisien determinasi total 6. Menghitung koefisien jalur variabel residu 7. Uji keberartian model secara keseluruhan menggunakan uji F 8. Uji keberartian koefisien jalur secara individu menggunakan uji-t. Adapun formula Path Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menghitung Koefisien Jalur () n
X
2 th
h 1 n
yx i byxi
;1,2,...., k
(Sitepu, 1994: 17)
2 th
Y h 1
Dimana byxi dapat ditentukan melalui n
n
byxi Cij X jhYh h 1
h 1
; i 1,2,...., k
(Sitepu, 1994: 15)
Keterangan:
2.
X i terhadap variabel Y
yxi
=
Koefisiensi jalur dari variabel
byxi
=
Koefisiensi regresi dari variabel X i terhadap variabel Y
Menghitung Koefisien Korelasi (R) YXi =
CRyxi ; i = 1, 2, ..., k CRyy
(Sitepu, 1994 : 18)
Keterangan : YXi =
Koefisien jalur dari variabel Xi terhadap Y
CRyxi = Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-xi dari matriks invers korelasi Cryy
= Unsur atau elemen pada baris ke-y dan kolom ke-y dari matriks invers korelasi
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
13
Besarnya r menunjukkan hubungan antara X dan Y, sedangkan pengaruh yang terjadi diukur oleh r2 (koefisien determinasi) yang dapat dihitung dengan rumus : Kd 3.
= r2 x 100%
Menghitung Faktor Residu (Ɛ) Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan melalui :
y i 1 R 2 yi x1 x 2 ...x k dimana R2 yix1 x2...xk =
(Sitepu, 1994 : 23)
k
yx ryx 1
i
i 1
Pengujian Hipotesis Pengujian secara keseluruhan mengetahui ada tidaknya pengaruh Xi terhadap Y digunakan uji F. Adapun kriteria hipotesis secara simultan sebagai berikut: H0 : PYXi = 0, secara keseluruhan variabel integrasi teknologi dan desain bangunan tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel daya saing operasi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Ha : sekurang-kurangnya ada sebuah PYXi ≠ 0, berarti secara keseluruhan variable integrasi teknologi dan desain bangunan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel daya saing operasi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Dengan derajat kebebasan df1=k -1 dan df2 =n – k dan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0.05. Dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah observasi/sampel, maka : H0 diterima jika sig. > alpha (0.05) H0 ditolak jika sig. < alpha (0.05) Pengujian keberartian koefisien jalur secara parsial digunakan uji t Kriteria Hipotesis secara parsial: H01 : Tidak terdapat pengaruh integrasi teknologi terhadap keunggulan bersaing di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Ha1 : Terdapat pengaruh integrasi teknologi terhadap keunggulan bersaing di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
14
H02 :
Tidak terdapat pengaruh desain bangunan terhadap keunggulan bersaing di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
Ha2 :
Terdapat pengaruh desain bangunan terhadap keunggulan bersaing di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Dengan derajat kebebasan (df) = k dan (n-k-1) dan tingkat kepercayaan 95%
atau α = 0.05, maka : H0 diterima jika alpha (0,05) < sig H0 ditolak jika sig > alpha (0,05) Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS 16.0 dan Microsoft Office Excel 2010.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Integrasi Teknologi yang Diterapkan Pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya Teknologi merupakan hal yang harus terus diupayakan oleh setiap perusahaan dalam setiap kegiatan produksinya. Tidak hanya berupa hard technology akan tetapi soft technology juga merupakan hal penting yang harus terus di perhatikan guna tercapainya pemanfaatan teknologi secara menyeluruh. Maka dari itu terintegrasinya teknologi akan menjadikan perusahaan lebih unggul dari perusahaan lainnya. Integrasi teknologi juga sangat penting untuk memperlancar operasi perusahaan sehingga perusahaan tersebut memiliki daya saing operasi. Sperti halnya yang dilakukan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dalam produksi jasanya yaitu berupa pelayanan wisata air mengintegrasikan teknologi agar secara maksimal dapat memenuhi permintaan pasar. Mesin kolam ombak teknologi tinggi yang digunakan di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya merupakan mesin buatan Kanada dengan spesifikasi nomor wahid yang sering digunakan di tempat wisata air di dunia. Hal ini secara tidak langsung Tee Jay Waterpark Tasikmalaya telah melakukan Vending Capability dimana perusahaan menggunakan teknologi untuk meningkatkan pangsa pasar pada segmen yang ada. Ada enam jenis ombak yang dapat ditampilkan oleh mesin ini, yaitu ombak angin, gelombang, side left, side rigth, pantai dan badai. Pada awal mula penggunaan mesin ini ke enam jenis ombak sering di tampilkan pada pengunjung akan tetapi pengunjung lebih puas dengan ombak badai dimana pengunjung akan di
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
15
ombang ambing seperti terjadi badai di lautan. Tentunya operator yang mengatur jenis ombak apa yang akan di tampilkan haruslah orang dengan keahlian khusus yang telah diberikan pelatihan terlebih dahulu. Dengan sistem penempatan akan mesin dan sumberdaya, perusahaan telah berhasil melakukan Modifying Capability sekaligus Acuiring Capability dimana hal tersebut merupakan indikator dari integrasi teknologi yang diteliti. Sementara itu untuk menunjang seluncuran pagoda, Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menggunakan pompa dengan kekuatan 15 KW agar dapat mengalirkan air ke atas pagoda sehingga ke-tiga seluncuran dapat dipergunakan. Tak jarang Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mengganti onderdil mesin pompa yang rusak atau mengganti seluncuran dengan yang baru guna kenyamanan pengunjung. Selain itu untuk atraksi ember tumpahpun Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menggunakan pompa dengan kekuatan 15 KW. Sementara itu untuk atraksi air lainnya seperti kolam arus, air mancur yang ada di kolam anak-anak Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menggunakan pompa dengan kekuatan 11 KW sebanyak 7 buah. Khusus untuk embun yang disemburkan di setiap gazebo yang ada di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, menggunakan kompresor sehingga air yang di pompa dapat disemburkan dalam bentuk embun. Hal ini termasuk pada Designing Capability dimana Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mampu membuat desain baru untuk wisata air di Priangan Timur. Dengan tercapainya semua rencana target pasar di perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menandakan proses operasi dapat berjalan dengan lancar, dan terkendali. Target pasar yang tercapai menandakan proses komersialisasi berjalan dengan baik dengan feedback sesuai yang diharapkan. Yang pada akhirnya memberikan kenangan yang berkesan di benak pengunjung dan menancapkan diri sebagai wisata air yang memiliki kolam ombak terbaik. Semua yang telah dilakukan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya ini disebut Transforming Capability dan Generating Capability. Untuk mengetahui hasil dari tanggapan karyawan mengenai pelaksanaan integrasi teknologi di perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban karyawan melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 16 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan kepada 49 karyawan. Kuesioner tersebut telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliable (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir).
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
16
Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Integrasi Teknologi yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Integrasi Teknologi: 49 x 5 = 245 Nilai terendah setiap indikator Integrasi Teknologi:49 x 1 = 49 Jumlah kriteria pernyataan
NJI
=
:5
∑
= 245 – 49 = 39,2 ≈ 39 5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel X1, X2dan Y Nilai Klasifikasi Penilaian 49 – 87 Tidak Baik 88 – 126 Kurang Baik 127 – 165 Cukup Baik 166 – 204 Baik 205 – 245 Sangat Baik Sumber : Data pengolahan penelitian Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner
yang
disebarkan kepada 49 orang karyawan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya diperoleh hasil mengenai Integrasi Teknologi yang telah dilaksanakan. Secara lengkap hasil analisa tanggapan karyawan mengenai Integrasi Teknologi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rekapitulasi Integrasi Teknologi No
Uraian
(1) (2) 1. Teknologi di Tee Jay Waterpark mendukung kegiatan operasional karyawan.
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(3)
(4)
(5)
245
188
Baik
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
17
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Semua perencanaan operasi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya berjalan dengan baik setiap harinya. Tee Jay Waterpark tidak mampu memonitor keadaan ekternal perusahaan. Tee Jay Waterpark selalu mengevaluasi kinerja untuk meningkatkan kinerja. Tee Jay Waterpark mampu memberikan pelayanan dengan teknologi kolam ombak. Tee Jay Waterpark menggunakan teknologi terbaru untuk meningkatkan segmen pasar. Teknisi Tee Jay Waterpark merupakan tim ahli di bidangnya. Karyawan Tee Jay Waterpark tidak diberikan pelatihan terlebih dahulu. Spesifikasi teknologi yang digunakan tidak dapat diperbaharui sesuai kebutuhan. Teknisi di Tee Jay Waterpark telah ditempatkan sesuai keahliannya. Mesin kolam ombak yang digunakan di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya merupakan mesin yang tepat dengan operator khusus. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mampu mengadakan onderdil baru untuk mengganti onderdil lama pada setiap mesin yang digunakan. Tee Jay Waterpark telah berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat dalam dunia wisata air. Teknologi kolam ombak di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya merupakan aplikasi teknologi yang menjadi kreasi baru wisata air di Tasikmalaya.
245
221
Sangat Baik
245
160
Cukup Baik
245
195
245
216
Sangat Baik
245
184
Baik
245
188
Baik
245
195
Baik
245
195
Baik
245
216
Sangat Baik
245
201
Baik
245
184
Baik
245
216
Sangat Baik
245
221
Sangat Baik
Baik
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
18
15. Tee Jay Waterpark tidak melakukan promosi di Priangan Timur. 16. Tee Jay Waterpark melakukan komersialisasi dengan cara memanfaatkan proses perkembangan teknologi. Total Skor
245
183
Baik
245
188
Baik
3920
3151
Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban karyawan mengenai Integrasi Teknologi yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 49 x 16 x 5 = 3920
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 49 x 16 x 1 = 784
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI
=
∑
= = 627,2 ≈ 627 Klasifikasi penilaian untuk indikator Integrasi Teknologi yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X1 Keseluruhan Nilai Klasifikasi Penilaian 784 – 1410 Tidak Baik 1411 – 2037 Kurang Baik 2038 – 2664 Cukup Baik 2665 – 3291 Baik 3292 – 3920 Sangat Baik Sumber : Data hasil penelitian Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Integrasi Teknologi adalah sebesar 3151. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Integrasi Teknologi yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mempunyai Transforming Capability dimana ukurannya adalah kemampuan operasi dan
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
19
pendukungnya serta pengendalian untuk semua aktivitas transformasi. Vending Capability dimana ukurannya adalah memonitor situasi eksternal dan mengevaluasi performance, pelayanan menggunakan teknologi, dan meningkatkann segmen pasar. Acuiring Capability dimana ukurannya adalah pencarian sumberdaya dan upaya mendapatkannya,
sistem
perekrutan
karyawan
dan
mesin,
dan
kemampuan
menspesifikasi teknologi terpasang. Modifying Capability dimana ukurannya adalah kemampuan penempatan personil serta fasilitas permesinan, dan kemampuan penggantian onderdil lama. Designing Capability dimana ukurannya adalah kemampuan membuat desain baru dalam wisata air dan kemampuan pemberian kebutuhan masyarakat.
Generating
Capability
dimana
ukurannya
adalah
kemampuan
komersialisasis. Pelaksanaan Desain Bangunan yang Diterapkan Pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya Desain Bangunan merupakan kerangka gedung perusahaan yang dirancang untuk keselamatan fasilitas perusahaan di dalamnya. Desain Bangunan yang baik merupakan hal penting guna kelancaran operasi sebuah perusahaan. Pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, desain bangunannya dirancang khusus dengan standar yang ditentukan perusahaan. Bangunan dengan gaya silindris pada setiap detailnya termasuk kedalam multy story dan special types dimana perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya benar – benar memanfaatkan luas lahan yang ada untuk kegiatan administrasi seminimal mungkin agar tidak mengganggu area wisata yang ada tetapi tidak melupakan sisi estetika bagi pengunjung. Dengan demikian fleksibilitas telahdi terpkan di perusahaan ini. Sehingga kegiatan operasi bagi karyawan dapat terjangkau dengan baik. Bangunan yang desainnya sesuai dengan aktifitas karyawan akan menambah kelancaran karyawan dalam bekerja. Di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sendiri untuk bangunan utamanya terdiri dari dua lantai. Yang dibagi menjadi dua bagian, bagian sebelah kiri dari pintu masuk merupakan ruang ticketing dimana pengunjung membeli tiket masuk. Lantai satu dari ruang ticketing merupakan ruang administrasi. Sementara itu bagian kanan dari pintu masuk merupakan toilet pengunjung dan ruang basuh serta locker tempat pengunjung menyimpan barang bawaannya. Desain bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dirancang sedemikian rupa agar pengunjung merasa nyaman. Pada lantai satu bagian
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
20
kanan terdapat foodcourt yang mana pengunjung dapat membeli aneka jajanan sambil melihat atraksi kolam ombak di bawahnya. Tampak dari luar desain bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sangatlah unik, ketika masuk di gerbang masuk pengunjung akan disuguhkan dengan aquarium laut yang luar biasa. Dimana pengunjung dapat melihat beragam ikan hias laut yang dirawat dalam aquarium besar. Kolam ombak yang menjadi daya tarik utama di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sengaja di tempatkan persis di depan pintu masuk. Sementara itu samping kanan dan kiri kolam ombak adalah kolam arus dan kolam anak. Untuk mengetahui hasil dari tanggapan karyawan mengenai pelaksanaan desain bangunan di perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban karyawan melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 12 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan kepada 49 karyawan. Kuesioner tersebut telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliable (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir). Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari Desain Bangunan yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Desain Bangunan: 49 x 5 = 245 Nilai terendah setiap indikator Desain Bangunan:49 x 1 = 49 Jumlah kriteria pernyataan NJI =
:5
=
∑
245 – 49 = 39,2 ≈ 39 5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator variabel X1, X2 dan Y (halaman 50). Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 49 orang karyawan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya diperoleh hasil mengenai Desain Bangunan yang telah dilaksanakan. Secara lengkap hasil analisa tanggapan karyawan mengenai Desain Bangunan dapat dilihat pada tabel berikut:
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
21
Tabel Rekapitulasi Desain Bangunan No
Uraian
(1) (2) 1. Bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya tidak ketinggalan zaman. 2. Bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya tidak dapat dibongkar pasang. 3. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya memungkinkan untuk dilakukan perluasan. 4. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya memiliki alat-alat produksi yang cukup lengkap 5. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya tidak memiliki alat-alat pemeliharaan yang lengkap 6 Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menyediakan fasilitas toilet khusus karyawan. 7. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menyediakan fasilitas lahan parkir untuk karyawan. 8. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menyediakan fasilitas locker untuk karyawan. 9. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dilengkapi alat-alat pencegah kebakaran. 10. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dilengkapi jalur evakuasi. 11. Mesin-mesin produksi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya membahayakan kesehatan. 12. Lantai bangunan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mampu menopang mesin-mesin yang ada. Total Skor
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(3)
(4)
245
208
(5) Sangat Baik
245
148
Cukup Baik
245
209
Sangat Baik
245
187
Baik
245
182
Baik
245
187
Baik
245
171
Baik
245
199
Baik
245
207
Sangat Baik
245
181
Baik
245
172
Baik
245
180
Baik
2940
2231
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
22
Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban karyawan mengenai Desain Bangunan yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 49 x 12 x 5 = 2940
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 49 x 12 x 1 = 588
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI =
=
∑
= 470,4 ≈ 470 Klasifikasi penilaian untuk indikator Desain Bangunan yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel X2 Keseluruhan Nilai Klasifikasi Penilaian 588 – 1057 Tidak Baik 1058 – 1527 Kurang Baik 1528 – 1997 Cukup Baik 1998 – 2467 Baik 2468 – 2940 Sangat Baik Sumber : Data hasil penelitian Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Desain Bangunan adalah sebesar 2231. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Desain Bangunan yang diterapkan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya mempunyai bangunan yang tidak terlalu ketinggalan zaman, bangunannya dapat dibongkar pasang, memungkinkan untuk dilakukan perluasan, memiliki alat-alat produksi yang lengkap, memiliki alat-alat pemeliharaan yang lengkap, menyediakan fasilitas toilet khusus karyawan, menyediakan fasilitas lahan parkir untuk karyawan, menyediakan fasilitas locker untuk karyawan, bangunannya dilengkapi alat-alat pencegah kebakaran, bangunannya
dilengkapi
jalur
evakuasi,
mesin-mesin
peroduksinya
tidak
membahayakan kesehatan, dan lantai bangunannya dapat menopang mesin-mesin yang ada.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
23
Daya Saing Operasi Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Keunggulan khusus operasi adalah operasi harus unggul secara relatif untuk bersaing. Keunggulan khusus itu harus sesuai dengan misi operasi. apabila fungsi operasi suatu perusahaan sudah baik, maka perusahaan tersebut sudah memiliki daya saing terhadap perusahaan-perusahaan lainnya. Tee
Jay
Waterpark
Tasikmalaya
sejauh
ini
masih
mempertahankan
keunggulannya dibanding perusahaan sejenis di wilayah Priangan Timur. Daya saing operasi yang dimilikinya merupakan kekuatan untuk mempertahankan citra perusahaan yang sudah dikenal sejak awal muncul dan menjadi pesaing bagi perusahaan wisata air lainnya. Dengan indikator cost, quality, delivery, and flexibility suatu daya saing operasi akan tercipta. Untuk mengetahui hasil dari tanggapan karyawan mengenai daya saing operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dapat dilihat dari hasil jawaban karyawan melalui penyebaran kuesioner, yang terdiri dari 13 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan kepada 49 karyawan. Kuesioner tersebut telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliable (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir). Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator dari daya saing operasi Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, maka dapat dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut: Nilai tertinggi setiap indikator Desain Bangunan: 49 x 5 = 245 Nilai terendah setiap indikator Desain Bangunan:49 x 1 = 49 Jumlah kriteria pernyataan NJI
=
=
:5
∑
245 – 49 = 39,2 ≈ 39 5
Klasifikasi penilaian untuk setiap indikator dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 mengenai klasifikasi penilaian untuk setiap indikator variabel X1, X2 dan Y (halaman 50). Berdasarkan data-data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 49 orang karyawan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
24
diperoleh hasil mengenai daya saing operasi. Secara lengkap hasil analisa tanggapan karyawan mengenai daya saing operasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rekapitulasi Daya Saing Operasi No
Uraian
(1) (2) 1. Biaya produksi di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya efisien. 2.
3.
4.
5. 6
7
8
9
10
11
12
Hasil kerja karyawan di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sering terjadi penggunaan fasilitas atau mesin yang berlebihan. Adanya pengelolaan yang baik untuk persediaan air bersih di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Suasana wisata air Tee Jay Waterpark Tasikmalaya menarik. Pelayanan keselamatan di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya merupakan fokus utama. Pelayan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya selalu berupaya cepat tanggap atas keluhan yang disampaikan konsumen. Ruang basuh di Tee Jay Waterpark merupakan tempat yang nyaman dan aman. Jeda waktu untuk satu kali atraksi kolam ombak di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya terlalu lama. Konsumen lama menunggu atas antrian dalam mengunakan sarana atraksi seluncuran di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya selalu menawarkan produkproduk jasa terbaru. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Skor yang ditargetkan
Skor yang dicapai
Kriteria
(3)
(4)
(5)
245
178
Baik
245
196
Baik
245
167
Baik
245
208
Baik
245
215
Baik
245
214
Baik
245
207 Baik
245
206 Baik
245
170
245
151
245
170
245
198
Baik
Baik
Baik
Baik
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
25
13
Tee Jay Waterpark Tasikmalaya tidak memiliki kegiatan rutin yang dilakukan sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Total Skor
245
151
3185
2431
Baik
Berdasarkan hasil penelitian di atas dari keseluruhan jawaban karyawan mengenai Daya saing operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya kemudian direkap untuk dilihat skor total jawaban karyawan sebagai berikut: Nilai tertinggi secara keseluruhan
= 49 x 13 x 5 = 3185
Nilai terrendah secara keseluruhan
= 49 x 13 x 1 = 637
Jumlah kriteria pernyataan
=5
NJI
= =
∑
= 509,6 ≈ 510 Klasifikasi penilaian untuk indikator Daya Saing Operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Tabel Klasifikasi Penilaian Untuk Indikator Variabel Y Secara Keseluruhan Nilai 637 – 1146 1147 – 1656 1657 – 2166 2167 – 2676 2677 – 3187 Sumber : Data hasil penelitian
Klasifikasi Penilaian Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Daya Saing Operasi adalah sebesar 2431. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Daya Saing Operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Hal tersebut ditunjukkan Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya dengan biaya produksinya efisien, hasil kerja karyawannya sesuai dengan objek yang dibebankan, jarang terjadi penggunaan fasilitas atau mesin yang berlebihan, adanya pengolahan yang baik untuk persediaan air bersih, tampilan produknya menarik, cepat tanggap terhadap keluhan pengunjung, fasilitas ruang basuh yang aman dan nyaman, jeda waktu yang
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
26
sesuai untuk atraksi kolam ombak, antrian untuk menggunakan seluncuran yang disesuaikan untuk keselamatan, produk yang ditawarkan merupakan produk terbaru, selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, dan memiliki kegiatan rutin yang dilakukan sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Pengaruh Integrasi Teknologi Dan Desain BangunanTerhadap Daya Saing Operasi Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh Desain bangunan (X1), dan Lingkungan kerja (X2) terhadap daya saing operasi (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masingmasing variabel, dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Integrasi Teknologi (X1), dan Desain Bangunan (X2) terhadap Daya Saing Operasi (Y). Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Integrasi Teknologi (X1), dan Desain Bangunan (X2) terhadap Daya Saing Operasi (Y), sebagai berikut: X1
Ɛ
0.329
0.294
Y X2
0.871
0.076
Gambar Hubungan Struktural antara Variabel X1,X2 Terhadap Y Pada dasarnya setiap variabel yang diteliti baik itu variabel X1 maupun variabel X2 termasuk klasifikasi baik, akan tetapi pengaruh yang diberikan kecil. Ketika data hasil penelitian menunjukan klasifikasi baik dan ternyata variabel dependent berpengaruh kecil terhadap variabel independet bukan berarti variabel tidak konsisten terhadap hasil pengolahan data. Maka dari itu setiap variabel dependent yang diteliti memiliki kualifikasi baik dan pengaruh yang kecil pada variabel independent, terdapat kemungkinan besar ketika variabel yang diteliti masuk pada kualifikasi yang lain dibawah klasifikasi baik maka pengaruhnya pun akan semakin kecil.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
27
Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dimana total pengaruh dari variabel X atau R 2 sebesar 0,129 artinya jika integrasi teknologi (X1) dan desain bangunan (X2) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka daya saing operasi (Y) pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Integrasi Teknologi (X1), Desain Bangunan (X2), dan Daya Saing Operasi (Y) No 1
Nama Variabel Integrasi Teknologi a. Pengaruh Langsung X1 Tehadap Y b. Pengaruh Tidak Langsung X1 Melalui X2
Formula
Hasil
(0,329)(0,329) 0,108241 (0,329) ( 0,007351 0,294)(0,076) 0,115592 Pengaruh X1 Total Terhadap Y 0,108241 + 0,007351
2
Desain Bangunan c. Pengaruh Langsung X2 Tehadap Y d. Pengaruh Tidak Langsung X2 Melalui X1 Pengaruh X2 Total Terhadap Y
(0,076)(0,076) (0,076)( 0,294)(0,329) 0,00578 + 0,007351
0,00578 0,007351
Total Pengaruh X1, X2 terhadap Y 0,115592 + 0,013131 1 – 0,128723 Pengaruh lain yang tidak diteliti
0,013131 0,128723 0,871277
Tabel 4.8 menunjukan bahwa pengaruh variable integrasi teknologi (X1) dan desain bangunan (X2) secara simultan terhadap daya saing operasi (Y), sebesar 0.128 atau 12,8%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti, yaitu sebesar 0.871 atau 87,1%. Beberapa faktor dalam management operasioanal yang tidak dijadikan variabel dalam penelitian ini, baik yang berpengaruh pada daya saing operasi secara langsung ataupun pada keunggulan bersaing perusahaan dimana keunggulan bersaing akan dibentuk dari daya saing operasi tersebut, seperti : Lingkungan Kerja, Pengembangan Produk, Kualitas Produk, Lokasi Perusahaan, Lay Out, Desain Produk, Total Quality Management (TQM), Manajemen Rantai Pasokan, dll. Serta ada faktor lain yang sama sekali tidak diketahui.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
28
Peningkatan integrasi teknologi akan mempengaruhi semua kegiatan di dalam perusahaan sehingga akan meningkatkan daya saing operasi secara berkesinambungan sedangkan desin bangunan tidak begitu berpengaruh terhadap daya saing operasi. Pengujian Hipotesis Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 3,408 atau sig. (0.042) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% integrasi teknologi dan desain bangunan secara simultan berpengaruh terhadap daya saing operasi Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Untuk melihat pengaruh integrasi teknologi terhadap daya saing operasi dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara lingkungan kerja (X1) terhadap daya saing operasi (Y) dapat dilihat dari perhitungan untuk analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 2,288 atau sig. (0.027) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Sehingga integrasi teknologi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap daya saing operasi Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Untuk melihat pengaruh desain bangunan terhadap daya saing operasi dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara desain bangunan (X2) terhadap daya saing operasi (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan untuk analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa thitung adalah sebesar 0,530 atau sig. (0.599) > alpha (0.05) maka Ho diterima. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui bahwa integrasi teknologi pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya selalu berusaha untuk melancarkan fungsi operasi, hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis yang menyatakan pengaruh yang signifikan terhadap daya saing operasinya baik secara simultan maupun parsial. Integrasi teknologi pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya ini memang sudah dilaksanakan dengan baik. Perusahaan ini dengan baik memperhatikan berbagai teknologi baik itu soft dan hard technology yang kemudian diintegrasikan dan diterapkan pada perusahaan, hal tersebut dapat dilihat dari usaha yang dilakukan
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
29
perusahaan dalam enam indikator yang diteliti seperti Transforming Capability, Vending Capability, Acuiring Capability, Modifying Capability, Designing Capability, dan Generating Capability. Berbeda dengan desain bangunan pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya yang sudah dilaksanakan dengan baik sehingga sedikit membantu kinerja karyawan. Pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya, desain bangunannya dirancang khusus dengan standar yang ditentukan perusahaan. Bangunan dengan gaya silindris pada setiap detailnya termasuk kedalam multy story dan special types dimana perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya benar – benar memanfaatkan luas lahan yang ada untuk kegiatan administrasi seminimal mungkin agar tidak mengganggu area wisata yang ada tetapi tidak melupakan sisi estetika bagi pengunjung. Sejauh ini belum ada pemugaran dari desain bangunan di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Apabila hal tersebut berlangsung cukup lama dapat terjadinya kebosanan pada karyawannya. Tee Jay Waterpark Tasikmalaya ini sudah siap untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenisnya. Hal ini ditunjukan dengan kekuatan daya saing operasinya yang baik. Perusahaan ini sudah mengatur dengan baik biaya, kualitas, waktu penyampaian dan fleksibilitasnya. Dengan keadaan seperti ini perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya tidak hanya akan mengungguli perusahaan sejenisnya di daerah Tasikmalaya, tetapi juga dapat mengungguli perusahaan sejenis lainnya di seluruh Priangan Timur terlebih lagi jika integrasi teknologi meningkat maka daya saing operasi perusahaan ini pun akan ikut meningkat
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Integrasi teknologi yang diterapkan pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, ini dikarenakan perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya telah menerapkan
Transforming Capability,
Vending Capability, Acuiring Capability, Modifying Capability, Designing Capability, dan Generating Capability.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
30
Desain bangunan yang diterapkan pada perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, ini dikarenakan oleh bangunan yang tidak ketinggalan zaman serta penyediaan fasilitas tempat-tempat untuk karyawan sudah tersedia. Daya saing operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik di karenakan biaya, kualitas, waktu penyampaian, dan fleksibilitas sudah diatur dengan baik oleh perusahaan ini. Secara simultan integrasi teknologi dan desain bangunan berpengaruh sebesar 12,9 % terhadap daya saing operasi pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya. Secara parsial integrasi teknologi berpengaruh signifikan terhadap daya saing operasi sebesar 32,9 % pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya sedangkan desain bangunan tidak berpengaruh signifikan yaitu hanya sebesar 7,6 %. Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada Perusahaan Tee Jay Waterpark Tasikmalaya yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap Variabel adalah sebagai berikut : Meningkatkan kepekaan terhadap keadaan eksternal perusahaan, karena bagaimanapun dengan telah terintegrasinya teknologi yang ada tidak menutup kemungkinan perusahaan sejenis melakukan hal yang sama. Dengan memonitor keadaan ekternal perusahaan, tentunya akan baik untuk perkembangan perusahaan sehingga munculnya pesaing baru dalam jenis usaha yang sama dapat diwaspadai, (Icakan – Ciamis). Memperhatikan keadaan desain bangunan agar dapat dibongkar pasang, atau merubah sedikit dari desain yang telah ada agar tidak terjadi kejenuhan baik bagi karyawan yang akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi juga agar pengunjung tidak merasa bosan dengan konsep desain yang monoton. Mencari cara terbaik dalam penggunaan seluncuran agar tidak terjadi antrian yang lama bagi pengunjung, misal menambah seluncuran yang ada atau menambah sarana atraksi lain sehingga pengunjung tidak fokus pada satu jenis sarana atraksi air.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
31
Memperhatikan lingkungan sosial yang berada dekat dengan perusahaan, atau yang terkena dampak langsung dari perusahaan. Seperti melakukan kegiatan sosial sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat. Memelihara seluruh aspek integrasi teknologi yang tetap didukung dengan desain bangunan yang baik demi terjaganya daya saing operasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Amirullah, M. dan Oktaufik, M., 2000, Tantangan dan Peluang Teknologi Industri: Sebuah Perspektif Manajemen Teknologi, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol. 1., No.1 juni 2000. Anatan, Lina dan Ellitan, Lena.,. 2009. Strategi Bersaing Konsep Riset dan Instrumen. Jakarta: Alfabeta. Apple, James. 1990. Tata Letak Pabrik. Bandung : ITB. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi 2008. Jakarta : LP-FEUI. Bestari, Mitra. 2004. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta: UPFE Universitas Muhammadyah Yogyakarta. Detiana, Tita. 2010. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa (Service and Manufacture). Jakarta: Mitra Wacana Media. Heizer, Jay dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta: Salemba Empat. Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo. Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights From A to Z: 80 Concepts Every Manager Needs to Know. Dialih Bahasakan oleh Anies Lastiati. 80 Konsep yang Harus Dipahami oleh Setiap Manajer. Jakarta: Erlangga Muhardi. 2007. Strategi Operasi Untuk Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Graha Ilmu. Porter, Michael. 2007. Strategi Bersaing. Jakarta : Kharisma Publising Group. Sudjana. 2000, Statistik Untuk Ekonomi Dan Niaga, Edisi Baru (Edisi Kelima), Bandung, Penerbit Tarsito. Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, CV. Bandung : Alfabeta.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
32
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Operasi. Jakarta: PT Salemba Emban Patria. Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga Cetakan Keempat. Surabaya : Gunadaya.
[email protected] |Integrasi Teknologi, Desain Bangunan, dan Daya Saing Operasi
33