PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI SDN 2 CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh HENI NURWANTI NIM 11408267
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
ii
PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI SDN 2 CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh HENI NURWANTI NIM 11408267
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 iii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Webside : http://www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]
Dra. Siti Farikhah, M.Pd Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Sdri. Heni Nurwanti Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di – Tempat Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari : Nama
: Heni Nurwanti
NIM
: 114 08 267
Jurusan/Program
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI ANAK DI SDN 2 CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosyah. Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan
sebagaimana mestinya. Salatiga, 31 Juli 2010 Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP. 19610623 1988 03 1 001
iv
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Webside : http://www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudari HENI NURWANTI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408267 yang berjudul PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI SDN 2 CANDIMULYO KECAMATAN KEDU KABUPATEN
TEMANGGUNG
TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.). Salatiga, 16 Syawal 1931 H 25 September 2010 Panitia Ujian Sekretaris Sidang
Ketua Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
H. Sidqon Maesur, LC, MA NIP. 19630722 1998030 1 001
Winarno, S.Si.M.Pd NIP. 19730526 199903 1 004
Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd NIP.19610623 1988 03 1 001 v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Heni Nurwanti
NIM
: 11408267
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Ekstensi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 31 Juli 2010 Penulis
HENI NURWANTI NIM : 11408267
vi
MOTTO
Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al-Insyirah: 5)
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda,…Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga …. (HR. Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Bapak dan ibu yang selalu memberiku dorongan dan do’a restu Suami tercinta yang selalu setia mendampingi Kakak dan adik-adikku yang selalu memberi dukungan
viii
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KECAMATAN KEDU
SD NEGERI 2 CANDIMULYO SWADA AL A KABU YA BH U MI PHNG PAT EN GU TEMANG
Alamat: Sosoran, Candimulyo Kec. Kedu Kab. Temanggung Kode Pos 56252
SURAT KETERANGAN No. : 800/
/VI/2010
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung menerangkan bahwa : Nama
: Heni Nurwanti
Nim
: 11408267
Mahasiswa
: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Jurusan
: Tarbiyah
Program
: S1 Ekstensi
Untuk INTENSITAS
keperluan
pembuatan
BIMBINGAN
skripsi
yang
KEAGAMAAN
berjudul
ORANG
TUA
“PENGARUH TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA DI SDN 2 CANDIMULYO“, mahasiswa tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan/mengadakan penelitian guna mencari data yang diperlukan pada SD kami selama 1 bulan lebih 15 hari mulai tanggal 1 April sampai 15 Juni 2010 dengan baik. Demikian
surat
keterangan
kami
buat,
agar
dapat
dipergunakan
sebagaimana semestinya.
Candimulyo, 15 Juni 2010 Kepala SDN 2 Candimulyo
SRI NURCHAYATI,S.Pd NIP .19590102 198201 2 004 ix
ABSTRAK
NURWANTI, HENI. 2010. Pengaruh Intensitas Bimbingan Keagamaan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa di SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd Kata Kunci: bimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adakah pengaruh antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini mengggunakan metode observasi, interview, pengumpulan data, menggunakan instrument Kuesioner atau angket untuk menjaring data X dan Y. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dengan angket bimbingan keagamaan orang tua yang memperoleh kategori tinggi sebanyak 53,4%, kategori sedang sebanyak 33,3%, kategori rendah sebanyak 13,3%, hasil angket motivasi belajar PAI siswa yang memperoleh kategori tingggi sebanyak 55,6%, kategori sedang sebanyak 28,9%, kategori rendah sebanyak 15,5%. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel, dengan jumlah subyek penelitian 45 siswa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh 0,294, pada taraf signifikansi 1% diperoleh 0,380, dan hasil rxy diperoleh 0,4037, maka dapat berarti nilai rxy lebih besar dari nilai tabel (0,380<0,4037>0,294). Jadi hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa di SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun 2010 diterima.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun skripsi. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang telah mewariskan ilmu pengetahuan kepada manusia. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kendala namun berkat bantuan dan dorongan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo,M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua Program Ekstensi Program Studi Agama Islam 3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd selaku pembimbing penulisan dalam skripsi ini 4. Seluruh dosen dan karyawan STAIN Salatiga 5. Ibu Sri Nurchayati, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN 2 Candimulyo Kedu beserta stafnya 6. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
xi
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, maka penulis mohon kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat baik bagi penulis maupun pembaca. Salatiga, 31 Juli 2010 Penulis
Heni Nurwanti
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ...................................................................................
ii
JUDUL SKRIPSI ...........................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN.....................................................................
v
KEASLIAN TULISAN ..................................................................................
vi
MOTTO.........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii SURAT KETERANGAN ..............................................................................
ix
ABSTRAK ....................................................................................................
x
KATA PENGANTAR ...................................................................................
xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
5
D. Hipotesis Penelitian ..............................................................
6
E. Kegunaan Penelitian .............................................................
6
F. Definisi Operasional .............................................................
7
xiii
BAB II
G. Metode Penelitian .................................................................
10
H. Sistematika Penulisan ...........................................................
13
KAJIAN PUSTAKA……………………………………………
15
A. Bimbingan Keagamaan orang tua ..........................................
15
1. Pengertian Bimbingan ......................................................
15
2. Pengertian Bimbingan Keagamaan ...................................
17
3. Fungsi dan tujuan bimbingan keagamaan Islam ................
18
4. Peran Orang tua terhadap bimbingan keagamaan anak ......
20
5. Tugas dan tanggung jawab orang tua ................................
25
6. Aspek-aspek dalam bimbingan keagamaan orang tua .......
28
B. Motivasi Belajar PAI anak ....................................................
31
1. Pengertian motivasi ..........................................................
32
2. Macam-macam motivasi...................................................
33
C. Pengaruh Intensitas Bimbingan Keagamaan Orang tua terhadap
BAB III
Motivasi Belajar PAI anak ....................................................
43
HASIL PENELITIAN ................................................................
45
A. Tinjauan Umum ....................................................................
45
1. Sejarah berdirinya ............................................................
45
2. Lokasi dan fasilitas ...........................................................
47
3. Keadaan guru dan siswa ...................................................
49
4. Kegiatan siswa .................................................................
51
5. Struktur organisasi sekolah ...............................................
52
6. Data responden .................................................................
55
xiv
BAB IV
B. Penyajian data .......................................................................
57
1. Data tentang bimbingan keagamaan orang tua ..................
57
2. Data tentang motivasi belajar PAI anak ............................
65
ANALISIS DATA ......................................................................
73
A. Analisis data intensitas bimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar PAI siswa ....................................................
73
1.
Analisis data bimbingan keagamaan orang tua ...............
73
2.
Analisis data motivasi belajar PAI ..................................
77
B. Analisis data pengaruh intensitasbimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar .......................................................
81
PENUTUP..................................................................................
87
A. Kesimpulan...........................................................................
87
B. Saran-saran ...........................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................
91
BAB V
xv
DAFTAR TABEL
TABEL I
Halaman
DATA KENAIKAN ANIMO SDN 2 CANDIMULYO DARI TAHUN 1994 – 2010 .......................................................................................
II
DATA PERIODESASI KEPEMIMPINAN SDN 2 CANDIMULYO DARI TAHUN 1994 – 2010 ..............................................................
III
50
KEADAAN SISWA SDN 2 CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010 ......................................................................................
VI
49
DATA NAMA GURU DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU TAHUN 2009 .....................................................................................
V
46
DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR SDN 2 CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010 ...........
IV
46
51
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI 2 CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 2009 -2010 .........................
53
VII
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH ...........................
54
VIII
DAFTAR RESPONDEN ....................................................................
55
IX
DATA TENTANG BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA ....
58
X
DATA TENTANG PERHITUNGAN ITEM DARI ANGKET BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA ...................................
59
XI
DATA TENTANG MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA ...................
65
XII
DATA TENTANG PERHITUNGAN ITEM MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA ...............................................................................................
xvi
67
XIII
NILAI TENTANG BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA ...
XIV
INTERVAL NILAI TENTANG BIMBINGAN KEAGAMAAN
74
ORANG TUA ....................................................................................
76
XV
NILAI TENTANG MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA ....................
78
XVI
INTERVAL NILAI TENTANG MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA
79
XV
HITUNGAN VARIABEL X DAN Y………………………………..
xvii
81
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Halaman
I
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................
91
II
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI ..................................................
92
III
ANGKET PENELITIAN ....................................................................
93
IV
TABEL PRODUCT MOMEN ............................................................ 100
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu lembaga yang membentuk manusia seutuhnya. Maksudnya adalah manusia yang tahu tentang norma-norma atau batasan-batasan dalam agama dan menjadi manusia yang berbakti pada keluarga ( orang tua ) dan negara. Jadi sebelum anak diserahkan pada lembaga pendidikan, peran orang tualah yang mempengaruhi semua perilaku yang dilakukan anak sehari-hari. Maka dari itu orang tua harus mampu mendidik anak-anak mereka sebelum diserahkan pada lembaga yang akan mendidik/membentuk manusia seutuhnya ( insan kamil ) yang sesuai dengan norma agama. Pendidikan agama menyangkut manusia seutuhnya dari keseluruhan diri-pribadi anak, mulai dari latihan-latihan sehari-hari yang sesuai agama, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam serta manusia dengan dirinya sendiri. (Zakiah Daradjat, 1970 : 107) Imam Al-Ghazali berkata,”Anak adalah amanat yang dibebankan kepada orang tuanya. Hatinya yang suci merupakan mutiara yang amat berharga. Jika ia dibiasakan melakukan kebaikan, lalu diajarkan sesuatu tentang ilmu, maka ia akan tumbuh sesuai dengan ajaran itu. Ia akan memperoleh kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya jika ia dibiasakan berbuat jahat, dibiarkan layaknya binatang yang hidup serba bebas, niscaya ia celaka dan binasa. (Jamal Abdur Rahman, tt : 1 )
Orang tua di sini adalah sebagai pendidik yang pertama, untuk mendidik anak dengan pedoman dan falsafah bangsa, yakni manusia yang berbudi luhur, berakhlak mulia, berjiwa sosial, dan mendidik anak dengan pendidikan agama, sehingga dapat menghasilkan manusia yang beriman, bertaqwa dan mengabdi kepada Allah serta memiliki perilaku sosial sesuai dengan nilai-nilai Islami. Juga memiliki jiwa pengabdian kepada Allah SWT, serta masyarakat sekitarnya. Allah berfirman dalam surat at- Dzariat ayat 56 sebagai berikut :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya merekamenyembah-Ku” ( Departemen Pendidikan Agama,1992 : 862 ) Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya bersifat kodrati. Suasana dan strukturnya berjalan secara alami untuk membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan saling mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. (Syaiful Bahri D, 2004 : 85) Peranan orang tua juga sangat penting misalnya pada saat guru memberikan pekerjaan rumah, diperlukan bimbingan orang tua dalam memecahkan masalah yang dihadapi anak. Peranan orang tua sangat tinggi dalam memotivasi siswa, dalam hal ini orang tua yang memperhatikan pendididkan anaknya tentu akan selalu memperhatikan kebutuhan belajar anaknya. Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Bentuk
pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua dikatakan pendidik pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya, dan dikatakan pendidik utama karena pendidikan dari orang tua menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak di kemudian hari. Dalam buku Filsafat Pendidikan Islam, Zuhairini menyatakan bahwa keluarga merupakan tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau keluarga lainnya. (Mantep Miharso, 2004 : 2) Dimana hal ini akan menjadi dasar perkembangan anak berikutnya. Karenanya dibutuhkan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh berkembang optimal. Citra diri senantiasa terkait dengan proses tumbuh kembang anak berdasarkan pola asuh dalam membesarkannya. Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik terhadap anak-anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi manusia yang pandai, cerdas dan berakhlak. Semuanya tidak terlepas dari peranan dan motivasi orang tua. Motivasi tersebut dapat berbentuk penyediaan fasilitas belajar yang cukup, bimbingan belajar dirumah baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Sardiman bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. (2003 : 73) Pada tataran mikro dapat kita lihat bahwa siswa yang mempunyai orang tua yang memberikan perhatian tinggi terhadap kebutuhan untuk pendidikan anaknya kuat kemungkinannya untuk dapat mencapai prestasi yang lebih baik.
Dengan demikian pendidikan harus mampu memanfaatkan segala potensi yang ada dalam lingkungan keluarga dan sekolah, guna mengatasi masalah perilaku sosial baik yang berupa ketidakpedulian pada sesama maupun lingkungannya. Seringkali Nampak pada sikap anak ( kurang antusias dalam mengikuti belajar ). Pada proses pendidikan sering terjadi ketidakadanya respon anak, karena orang tua yang tidak pernah memberi respon kepada anaknya. Maka orang tua sebagai sentral figure dalam pendidikan di rumah diharapkan mampu memberikan teladan yang baik dan memberi nasehat yang benar kepada anakanaknya, sehinggga dapat mencapai prestasi pendidikannnya secara maksimal. Salah satu faktor yang sangat penting meningkatkan motivasi belajar pendidikan agama Islam adalah keluarga. Karena lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam memberi motivasi anak-anaknya untuk belajar agama Islam, walaupun sebagian besar dari mereka mempunyai kesibukan sebagai buruh, mereka harus memperhatikan dan memenuhi kewajiban memberi motivasi terhadap anak-anaknya sehingga anak termotivasi untuk belajar. Dengan latar belakang pada uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian
tentanng
“
Pengaruh
Intensitas
Bimbingan
Keagamaan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar PAI Anak Di SDN 2 Candimulyo, Kedu, Temanggung.”
B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana tingkat intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap anaknya ketika belajar di rumah ?
2.
Bagaimana motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung ?
3.
Apakah ada pengaruhnya antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI anak ?
C. Tujuan Penelitian Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui tingkat intensitas bimbingan keagamaan orang tua para siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu.
2.
Untuk mengetahui motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu.
3.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI anak.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan. (Sutrisno Hadi, 1981: 63) Sebagai jawaban sementara peneliti terlebih dahulu merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihilnya (Ho) sebagai berikut : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI anak. Bersumber dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun teoritik, yaitu : 1.
Secara praktis Apabila ternyata ada pengaruh berarti penelitian ini dapat memberikan pemahaman bagi pelaksana pendidikan khususnya orang tua tentang pentingnya bimbingan orang tua yang dilakukan dengan baik.
2.
Secara teoritik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
pendidikan
pada
umumnya,
dan
khususnya
dapat
memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan.
F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda, maka penulis perlu menerangkan beberapa istilah pokok yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut : 1.
Pengaruh Dalam kamus bahasa Indonesia, pengaruh berarti daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 849) Yang dimaksud pengaruh tersebut adalah bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
2.
Intensitas Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensitasnya. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 438) Menurut Sudirgo Wibowo (1995:122) Intensitas adalah suatu dorongan, kebiasaan, dan perbuatan untuk menggambarkan perbedaan hasil
dari suatu perbuatan. Bagi siswa yang memiliki intensitas belajar yang tinggi maka akan cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik, namun bagi siswa yang kurang, maka cenderung akan memiliki hasil belajar yang kurang. (http://etd.eprints.ums.ac.id/4656/1/A210050033.pdf) 3.
Bimbingan keagamaan Bimbingan dalam kamus bahasa Indonesia berarti petunjuk ( penjelasan ) cara mengerjakan sesuatu, tuntunan, pimpinan. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 152 ) Bimbingan keagamaan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaanya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. (Aunur RF, 2001 : 62)
4. Orang tua Orang tua adalah ayah, ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati (disegani) di kampung. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 802) Indikator bimbingan keagamaan orang tua : a. Pembinaan b. Pengarahan c. Ajakan d. Keteladanan e. Penerangan f. Pengawasan
g. Seruan h. Panggilan i.
Anjuran
j.
Pesan moral
5. Motivasi belajar PAI Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 756 ) Motivasi menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. ( Sardiman, 2003 : 73 ) Sedangkan belajar mengandung arti berusaha ( berlatih dan sebagainya ) supaya mendapat suatu kepandaian. ( Purwadarmminta, 1976 :108 ) Motivasi belajar yang di maksud di sini adalah suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang dalam upaya untuk mengetahui sesuatu sehingga menjadi mengerti. Indikator motivasi belajar PAI anak : a. Adanya kesadaran sendiri untuk belajar sendiri tanpa adanya perintah orang lain. b. Adanya kemauan mengikuti pelajaran dengan serius. c. Adanya kemauan menjalankan tugas yang diberikan d. Adanya usaha menanyakan suatu hal, bila ada kesulitan dalam belajar.
e. Menggunakan waktu luang untuk belajar. f. Adanya partisipasi aktif dalam mengikuti pelajaran
G. Metode Penelitian 1.
Metode penelitian subyek a.
Populasi Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan – kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. (Sutrisno Hadi, 1981: 70) Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 2 Candimulyo tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 102 siswa.
b.
Sampel dan teknik pengambilan sampel Sebagian individu yang diselidiki disebut sampel atau master. Besar kecilnya sampel yang diambil tidak ditentukan, tapi semakin besar sampel yang diambil, maka kesimpulan yang diperoleh semakin baik. Suharsimi Arikunto mengatakan, untuk sekedar ancer-ancer bila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan
penelitian
populasi.
Selanjutnya
jika
subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih sesuai kemampuan. (1996 : 120) Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V yang jumlahya 45, penulis mengambil 45 reponden atau 40% dari siswa SDN 2 Candimulyo. Teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan
sampel adalah teknik random sampling, maksudnya tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dimasukkan sebagai sampel. 2.
Metode Pengumpulan Data a.
Metode Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data mengenai intensitas bimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar siswa SDN 2 Candimulyo Kedu.
b.
Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap fenomena yang diselidiki. (Sutrisno Hadi, 1980: 159) Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi obyektif.
c.
Metode Dokumentasi dan wawancara Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dengan cara mengambil dari dokumentasi yang tersedia di sekolah. Sedangkan wawancara penulis gunakan untuk memperoleh data penunjang tentang latar belakang siswa SDN 2 Candimulyo Kedu tahun pelajaran 2009 / 2010.
3.
Metode Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data. Penelitian ini adalah penelitian observasi yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara intensitas bimbinngan keagamaan orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa pada siswa kelas IV dan V SDN 2 Candimulyo. Adapun tahapan analisis yang dimaksud adalah : 1.
Analisis Pendahuluan Dalam tahapan ini data dari hasil penelitian yang bersifat kualitatif diubah menjadi kuantitatif dari setiap variabel yang diteliti.
2.
Analisis hubungan antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa. Kemudian data yang telah diubah menjadi data kuantitatif tersebut kemudian dimasukkan dalam rumus “ r Product moment “ dengan rumus sebagai berikut : rxy =
𝑁∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 ∑𝑦 √
𝑁∑𝑥 2
−
∑x
2
{N∑y
2
− ∑y
2}
Keterangan : r xy
: Angka indeks “ r “ product moment
X
: Variabel bimbingan keagamaan orang tua
Y
: Variabel motivasi belajar PAI
N
: Jumlah responden ( Suharsimi Arikunto , 2002 : 243)
H. Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan Keagamaan Orang tua B. Motivasi Belajar PAI anak C. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar PAI anak
BAB III : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian B. Penyajian Data
BAB IV : ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan
BAB V
: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Bimbingan Keagamaan Orang tua 1.
Pengertian Bimbingan Bimbingan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengarahkan anak dan mendidik anak. Bimbingan disini sifatnya hanya merupakan bantuan yang diberikan pendidik atau orang tuanya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan anak. a.
Pengertian bimbingan menurut bahasa Bimbingan berasal dari kata bimbing yang artinya pimpin, asuh. Bimbingan dalam kamus bahasa Indonesia berarti petunjuk (penjelasan)
cara
mengerjakan
sesuatu,
tuntunan,
pimpinan.
(Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 152 ) b.
Pengertian bimbingan menurut pendapat para ahli atau secara istilah adalah sebagai berikut : 1) Bimbingan menurut Peraturan Pemerintah No. 28/1990 tentang Pendidikan Dasar, pasal 25 ayat1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. (Dep. Pend.Nas,2003:1) 2) Bimbingan pertama kali dikemukakan dalam Year’s book of Educatioan 1995, yang menyatakan :”Guidance is a process of
helping individual through their own effort to discover and develop their potentialities both for personal happiness and social usefulness”. ( Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya
agar
memperoleh kebahagiaan pribadi
dan
kemanfaatan sosial). (Hallen A, 2005 : 3) 3) Bimbingan menurut Hallen Bimbingan adalah merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh
potensi
yang
dimilikinya
secara
optimal
dengan
menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya. (2005 : 8 ) 4) Bimbingan menurut Bimo Walgito Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. ( 2004 : 5) Dari beberapa pengertian di atas dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada
individu atau sekumpulan individu yang terus menerus dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai kemandirian sehingga mencapai kesejahteraan hidupnya.
2.
Pengertian bimbingan keagamaan Dalam konteks ini penulis maksudkan adalah keagamaan Islam. Dalam buku Bimbingan dan Konseling dalam Islam, dijelaskan bahwa bimbingan keagamaan Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaanya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. (Aunur RF, 2001 : 62) Menurut Hallen A menyatakan bimbingan Islami adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontiniu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an dan Hadist Rasulullah ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al- Qur’an dan Hadis. (Hallen A, 2005 : 16 ) Menurut Thohari Musnamar menyatakan bimbingan keagamaan Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar dalam
kehidupan keagamaanya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. (1992 : 143 ) Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, dapat dirumuskan bahwa bimbingan keagamaan Islam adalah proses pemberian bantuan yang terarah agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat.
3.
Fungsi dan tujuan bimbingan keagamaan Islam. Pada hakekatnya fungsi bimbingan keagamaan Islam adalah sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Fungsi bimbingan keagamaan Islam tersebut diuraikan sebagai berikut : a.
Fungsi pemahaman Fungsi pemahaman, yaitu bimbingan yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.
b.
Fungsi pencegahan Fungsi pencegahan, yaitu bimbingan yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat
ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. c.
Fungsi pengentasan Fungsi pengentasan, yaitu bimbingan yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
d.
Fungsi pemeliharaan dan pengembanngan Fungsi pemeliharaan dan pengembanngan, yaitu bimbingan yang akan mennghasilkan terpeiharanya dan terkembanngkannyan berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.
e. Fungsi advokasi Fungsi advokasi, yaitu bimbingan yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal. (Hallen, 2005 : 55) Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan yang bisa mengarahkan usaha yang akan dikerjakan dan dapat menjadi titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Dalam bimbingan Islam diharapkan terjadi perubahan pada subyek didik yang dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan YME. Tujuan itu sesuai dengan tujuan bimbingan Islam sebagaimana pendapat Thohari Musnamar yaitu tujuan bimbingan Islam secara umum
yaitu membantu individu mewujudkan dirinnya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. (1992 : 33) Thohari Musnamar memberikan 3 tujuan bimbingan keagamaan Islam yaitu: a.
Membantu individu/kelompok individu mencegah timbulnya masalahmasalah dalam kehidupan keagamaan.
b.
Membantu individu memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan keagamaannya.
c.
Membantu individu memelihara situasi dan kondisi kehidupan keagamaan dirinya yang telah baik agar tetap baik dan atau menjadi lebih baik. (1992 : 144) Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan
bimbingan keagamaan Islam adalah membimbing dan membantu manusia menjadi hamba yang lebih baik dari sebelumnya dan berakhlak mulia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.
4.
Peran orang tua terhadap bimbingan keagamaan anak a.
Orang tua sebagai pembimbing Bimbingan dan asuhan dalam rumah tangga amatlah besar peranannya karena tanpa adanya bimbingan akan sulit dibayangkan bagaimana kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek seorang anak. Jadi dalam bentuk bagaimanapun situasi keluarga atau orang tua tidak
boleh mengabaikan pengasuhan dan bimbingan sehingga diharapkan berhasil dalam pendidikan. Sesuai dengan perkembangan atau pertumbuhan maka seorang anak menjadi dewasa dengan mengalami azas-azas perkembangan sebagai berikut: 1) Azas biologis Supaya perkembangan berlangsung dengan normal, maka makhluk hidup itu harus dalam keadaan normal. Tidak atau kurang normalnya keadaan biologis anak akan menyebabkan bahwa perkembangan anak juga tidak atau kurang normal, karena justru pada segi biologis inilah terletak bekal-bekal perkembangan yang diwarisi dari nenek moyang jika salah satu organ kurang normal keadaanya, misalnya kaki tidak lengkap, pendengaran tidak tajam dsb. 2) Azas ketidakberdayaan Pada waktu dilahirkan anak manusia jauh tidak berdaya daripada anak hewan itu, bukanlah merupakan kekurangan (inferiority) manusia terhadap hewan, akan tetapi justru sebaliknya, hal tersebut merupakan kelebihan (superiority). Justru karena anak manusia itu waktu dilahirkan sangat tidak berdayalah, maka dia mungkin berkembang menjadi sangat berdaya.
3) Azas perlindungan atau keamanan Karena
keadaannya
yang
sangat
tidak
berdaya
sebagaimana telah dikemukakan itu maka adalah merupakan keharusan yang hakiki bahwa anak manusia itu membutuhkan perlindungan atau pertolongan untuk mendapatkan rasa aman. Anak manusia secara hakiki memerlukan pertolongan atau pendidikan dari manusia-manusia dewasa, dan dalam hal ini yang nomor satu adalah orang tuanya. Tanpa pertolongan atau perlindungan dari orang tua (atau orang tua pengganti), tidak mungkinlah didapatkan perkembangan yang normal dan wajar. 4) Azas penjelajahan atau eksplorasi Pada waktu anak manusia dilahirkan dia menemukan dunia lingkungannya
dengan
segala
seluk-beluknya.
Dia
harus
mengenalnya, mempelajarinya, sedikit demi sedikit. Peristiwa ini dapat digambarkan sebagai penjelajahan atau eksplorasi. Anak mendapat dunia yang sama sekali asing baginya, belum dikenalnya, dan dia
harus menjelajahinya untuk mengenalnya. Dalam
penjelajahan inilah anak mengalami perkembangan. (Sumadi Suryobroto, 1984 : 95-99)
b.
Orang tua sebagai pendidik Anak adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita untuk diterima dan dididik semaksimal. Ia memerlukan pemeliharaan
dengan sebaik-baiknya, pemeliharaan sekarang akan dapat kita petik dikemudian hari. Dengan demikian pula pemeliharaan dengan anakanak kita tergantung bagaimana cara mendidiknya. Sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam surat Al-Hasyr ayat 18 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Anak adalah bunga hidup, anak adalah pewangi rumah tangga kepadanya tergantung harapan keluarga dikemudian hari dan dialah ujung cita-cita di dalam setiap kepayahan dalam pergaulan suami istri. Diantara cara-cara praktis yang patut digunakan oleh keluarga untuk menanamkan semangat keagamaan pada diri anak-anak adalah dengan cara berikut : 1) Memberi tauladan yang baik kepada mereka tentang kekuatan iman kepada Allah dan berpegang dengan ajaran-ajaran agama dalam bentuknya yang sempurna dalam waktu tertentu. 2) Membiasakan mereka menunaikan syiar-syiar agama semenjak kecil sehingga penunaian itu menjadi kebiasaan yang mendarah mendaging, mereka melakukannya dengan kemauan sendiri dan merasa tenteram sebab mereka melakukannya.
3) Menyiapkan suasana agama dan spiritual yang sesuai di rumah di mana mereka berada. 4) Membimbing mereka membaca bacaan-bacaan agama yang berguna dan memikirkan ciptaan-ciptaan Allah dan makhluk-makhluk untuk menjadi bukti kehalusan sistem ciptaan itu dan atas wujud dan keagungannya. 5) Menggalakkan mereka turut serta dalam aktivitas-aktivitas agama, dan lain-lain lagi cara-cara lain. (Hasan Langgulung, 1989 : 372)
c.
Orang tua sebagai pengontrol Dalam kehidupan sehari-hari orang tua sangat perlu sekali mengawasi pendidikan anak-anaknya dalam situasi manapun di dalam keluarga, sebab tanpa adanya pengawasan secara kontinyu besar kemungkinannya pendidikan anak akan terbengkalai. Kesempatan anak berkumpul dalam lingkungan keluarga jangka waktu sehari semalam relatif lebih jauh daripada dengan waktu belajar di sekolah, dengan situasi seperti ini sudah barang tentu pengawasan orang tua yang diberikan kepada anak dalam pendidikan khususnya dapat dilakukan secara kontinyu. Kontinuitas pengawasan orang tua ini akan dapat menanamkan kesadaran anak dalam menekuni hasil-hasil yang telah diperolehnya. Dengan demikian tugas orang tua kekuasaan keluarga juga mempunyai kekuasaan dalam pendidikan anakanaknya.
5.
Tugas dan tanggung jawab orang tua Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan. Anak tempat ia belajar menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Pendidikan yang ada dalam keluarga mencerminkan latar belakang keluarga itu sendiri. Dari latar belakang itulah, orang tua harus memikirkan dan memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga dan juga sebagai seorang pendidik yang utama dan pertama. Tugas dan tanggung jawab orang tua selain mendidik anak-anaknya juga berkewajiban menafkahi (memenuhi kebuutuhan) keluarganya berupa kebutuhan ekonomi sehari-hari. Oleh karena itu, dari terpenuhinya kebutuhan yang diperlukan setiap hari, maka pendidikan anak-anak akan terpenuhi, baik itu pendidikan fisik maupun psikis. Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Abdullah Nashih Ulwan bahwa, orang tua dalam mendidik anak adalah meliputi tiga bagian : a.
Tanggung jawab fisik Diantara berbagai tanggung jawab besar yang diwajibkan oleh islam pada para pendidik adalah tanggung jawab pendidikan fisik agar anak-anak tumbuh seiring dengan baik pertumbuhan fisiknya, badan sehat dan bersemangat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS AlBaqarah ayat 233:
Artinya : Dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.
Berikut ini adalah beberapa tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak dalam menafkahi keluarganya dan anak-anaknya sebagaimana yang diungkapkan Abdullah Nashih Ulwan: 1) Kewajiban menafkahi keluarga dan anak 2) Mengikuti aturan yang sehat ketika makan, minum dan tidur agar semua itu menjadi kebiasaan bagi akhlak anak-anak. 3) Menghindari penyakit menular 4) Kewajiban mengobati penyakit. 5) Menerapkan prinsip “tidak boleh membahayakan (diri sendiri) dan tidak boleh membahayakan (orang lain) 6) Membiasakan anak berolahraga. 7) Membiasakan anak hidup sederhana, tidak mewah dan tenggelam dalam kenikmatan. 8) Membiasakan anak
hidup
bersungguh-sungguh,
jantan dan
menghindari pengangguran dan penyimpangan. (1990:1)
b.
Tanggung jawab intelektual Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan tanggung jawab intlektual adalah membentuk pemikiran anak dengan sesuatu yang bermanfaat seperti ilmu-ilmu syariat, kebudayaan ilmiah dan modern, kesadaran intelektual dan peradaban sehingga anak matang dalam pemikiran dan sikap ilmiahnya.
Tanggung jawab ini tidak kalah pentingnya dari tanggung jawab iman, fisik dan moral. Sebagai persiapan pendidikan moral untuk membentuk akhlak dan kebiasaan. Sedangkan pendidikan intelektual untuk penyadaran dan pembudayaan. (1990: 54)
c.
Tanggung jawab psikis Menurut Dr. Abdullah Nashih Ulwan bahwasanya pendidikan psikis adalah sejak anak-anak mulai bisa berpikir, seorang anak harus dididik untuk berani menyatakan hak dengan tegas, ksatri dan tugas tanggung jawab sehingga dapat mengendalikan amarah dan berluas diri dengan semua keutamaan jiwa dan moral. (1990:109) Dari
pernyataan
Dr.
Abdullah
Nashih
Ulwan
diatas
bahwasanya tujuan dari tugas dan tanggung jawab orang tua dalam membimbing dan mendidik anak itu merupakan suatu hal yang mendasar dan penting, oleh karena itu anak harus dibiasakan dididik pada hal-hal yang positif sejak dini, karena pendidikan masa kecil akan sengat berpengaruh dalam kehidupan kelak. Di dalam kehidupan seharihari, anak selalu mengidentifikasikan setiap perilaku orang tuanya, untuk itu kewajiban orang tua adalah menjadi suri teladan yang baik dalam kehidupan anaknya, karena pendidikan pertama kali sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap jalan kehidupan seseorang.
6.
Aspek-aspek dalam bimbingan keagamaan orang tua a.
Pembinaan Setiap orang tua dan guru ingin membina anak agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat dan akhlak yang terpuji. Semua itu dapat diusahakan melalui pendidikan, baik yang formal (di sekolah) maupun yang informal di rumah oleh orang tua. setiap pengalaman yang dilalui anak, baik melalui penglihatan, pendengaran maupun perlakuan yang diterimanya akan ikut menentukan pembinaaan pribadinya. (Zakiah Daradjat, 1970 : 56) Sebagaiman firman Allah dalam QS At-tahrim ayat 6:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
b.
Pengarahan Orang tua selain memiliki kekuasaan membina mereka juga memiliki tugas yaitu mengarahkan anak ke jalan yang benar yang
diridhoi oleh Allah. Orang tua juga mengajak anak untuk selalu berbuat baik, sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisa ayat 36 :
Artinya
:
Sembahlah
Allah
dan
janganlah
kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.
c.
Ajakan Orang tua hendaknya selalu mengajak anak untuk menjauhi perbuatan maksiat atau perbuatan yang dilarang oleh agama, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 12 :
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.
d.
Keteladanan Dalam proses pendidikan berarti setiap pendidik harus berusaha menjadi teladan anaknya. Teladan dalam semua kebaikan dan bukan teladan dalam keburukan, dengan keteladanan dari orang tua diharapkan anak akan mencontoh atau meniru segala sesuatu yang baik di dalam
perkataan dan perbuatan, bagi orang tua dalam kehidupan seharusnya selalu menampilkan perilaku sabar, ramah, menjauhi semua larangan dan taat mengerjakan perintah Allah SWT dan perbuatan amal kebaikan lainnya, sehingga pendidik dalam dirinya terdapat keteladanan untuk ditiru anak-anaknya. Sebagaiman firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 21:
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
e.
Seruan Hendaknya anak dibimbing agar anak mempunyai persiapan yang akan dilakukan esok hari, karena dengan bimbingan orang tua maka anak akan terarah dan jauh dari kesesatan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hasyr ayat 18:
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
f.
Anjuran Sebagai orang tua yang baik hendaknya selalu menganjurkan anaknya untuk melakukan kebaikan, dan orang tua bisa memberikan teladan yang baik pula untuk ditiru anak-anaknya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 2 :
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
B. Motivasi belajar PAI anak Dalam pendidikan Agama Islam motivasi belajar adalah bagian terpenting dalam mewujudkan akhlak yang mulia, untuk itu motivasi pendidikan Agama Islam merupakan salah satu untuk membentuk kepribadan muslim yang baik. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Ankabut ayat 43 :
Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Dalam istilah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam mempunyai pengertian sebagai berikut : 1.
Pengertian motivasi Motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar karena hasil belajar akan menjadi optimal kalau dalam diri siswa itu ada motivasi atau dorongan dari yang lain. a.
Pengertian motivasi menurut bahasa Menurut kamus besar bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 756 )
b.
Pengertian motivasi menurut para ahli atau secara istilah adalah sebagai berikut : 1) Motivasi menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. ( Sardiman, 2003 :73 ) 2) Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. ( Abdul Rahman S, 2008 : 182 ) 3) Menurut M. Utsman Najati motivasi adalah kekuatan-kekuatan penggerak yang mwmbangkitkan aktivitas pada makhluk hidup,
dam menimbukan tingkah laku serta mengarahkan menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen pokok yaitu : a)
Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
b) Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. c)
Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. (Abdul Rahman S, 2008 : 182)
2.
Macam-macam motivasi Motivasi seseorang timbul dari diri sendiri maupun orang lain, adapuun macam-macamnya adalah: a.
Dari dasar pembentukannya 1) Motif bawaan Yaitu motif-motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa dipelajari, seperti : dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan seksual dll.
2) Motif yang dipelajari
Yaitu motif-motif yang timbulnya karena dipelajari, seperti : dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat dsb. (Sumadi Suryabrata, 1984 :72)
b.
Pembagian dari Woodworth dan Marquis 1) Kebutuhan organis Yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dari dalam, seperti: makan, minum, tidur dll. 2) Motivasi darurat Yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dorongan untuk mengejar dsb. 3) Motivasi obyektif Yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertentu di sekitar kita, motif ini mencakup kebutuhan untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. (Abdul Rahman Shaleh, 2004 :193)
c. Berdasarkan atas jalarannya 1) Motif ekstrinsik Yaitu motif-motif yang berfungsi karena adanya perangsang dari luar, orang belajar, misalnya orang belajar giat karena diberi bahwa sebentar lagi ada ujian. 2) Motif intrinsik
Yaitu motif-motif yang berfungsinya tidak usah dirangsang dari luar. Misalnya : orang yang gemar membaca tidak usah ada yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya. (1984 :72 )
Sedangkan belajar mengandung arti berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian. (Purwadarminta, 1976 : 108) Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. ( 1991 : 1) Witherington,
dalam
bukunya
Educational
Psychology,
mengemukakan,” belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. ( Abdul Rahman S, 2008 : 208 ) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah : a. Faktor intern 1.
Faktor jasmaniah a) Faktor kesehatan Proses balajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap
terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuanketentuan tentang bekerja, tidur, makan, olah raga dan rekreasi. b) Cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.
2.
Faktor psikologis a) Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. b) Perhatian Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk bisa menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
c) Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya. d) Bakat Bakat
adalah
kemampuan
untuk
belajar.
Bakat
mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya e) Motif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian.
f)
Kematangan
Kematangan adalah
suatu
tingkat
atau
fase
dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. g) Kesiapan Kesediaan
untuk
memberi
response
atau
bereaksi,
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3.
Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa kelelahan itu mempengruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor ekstern 1.
Faktor keluarga a) Cara orang tua mendidik Mendidik anak hendaknya tidak dengan memanjakan ataupun dengan keras. Karena lembaga pendidikan yang pertama dan utama adalah di lingkungan keluarga. b) Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga erat hubungannya dengan cara orang tua mendidik. Pengertian dan kasih sayang disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk membantu menyukseskan belajar anak. c) Suasana rumah Situasi atau kejadian-kejadian yag serig terjadi di dalam keluarga. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Jika rumah tenang dan tentram anak akan betah/kerasan tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik. d) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan dengan belajar anak. Fasilitas belajar itu hanya dapat
terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang untuk memenuhi kebutuhan fasilitasnya.
2.
Faktor sekolah a) Metode mengajar Guru hendaknya menggunakan metode yang bervariasi agar anak tidak merasa bosan, mengantuk dan pasif metode mengajar harus diusahakan yang tepat, efisien dan efektif mungkin. b) Kurikulum Kurikulum di sini diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. c) Relasi guru dengan siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Jika siswa menyukai gurunya maka siswa tersebut juga akan menyukai mata pelajarannya. d) Relasi siswa dengan siswa Menciptakan rerelasi yang baik antar siswa sangat perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
e) Disiplin sekolah Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin dalam belajar baik disekolah, di rumah, dan di perpustakaan. Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa peran orang tua sangat diperlukan untuk meningkatkan kondisi sekolah yang lebih baik, misalnya saja orang tua mendukung program kurikulum yang sudah dibuat sekolah, menanamkan disiplin waktu kepada anak-anaknya dalam hal belajar, berangkat sekolah dll.
3.
Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Siswa harus bisa membatasi kegiatan dalam masyarakat supaya
jangan sampai
mengganggu belajarnya.
Jika
mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar. Kegiatan itu misalnya : kursus bahasa Inggris, PKK remaja, kelompok diskusi dsb.
b) Mass Media Mass media memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya dan sebaliknya juga dapat memberi pengaruh yang jelek terhadap siswa. Jadi siswa perlu mendapat bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. c) Teman bergaul Siswa harus mempunyai teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana ( jangan terlalu ketat tetapi juga jangan lengah). d) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarat di sekitar sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Maka perlu diusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anak sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya. ( Slameto, 1991 : 56-74 ) Orang tua hendaknya selalu mendukung anaknya untuk melakukan kegiatan masyarakat yang bernilai positif demi meningkatkan motivasi belajar anak. Pergaulan yang sehat antar teman akan membawa dampak yang positif pula. Orang tua juga tidak boleh lengah untuk tetap melakukan pengawasan secara terus-menerus.
Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa bila mempunyai motivasi yang besar, dengan demikian diharapkan akan mencapai tujuan yang ingin dicapainya, adanya motivasi belajar agama Islam yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemauanya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri. Motivasi belajar adalah keseluruhan penggerak daya gerak pada diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, agar tujuan yang hendak dicapai oleh siswa dapat terwujud. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motiv yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar. Motiv merupakan suatu pendorong dalam melakukan aktivitas guna mencapai suatu tujuan sebagaimana yang dikatakan oleh Sumadi Suryabrata bahwa “ motiv sebagai kedudukan yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Dalam uraian tersebut jelas bahwa motivasi mendorong timbulnya kekuatan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku ilmu agama akhirnya menjadi generasi bangsa yang mempunyai moral yang baik.
C. Pengaruh Bimbingan Keagamaan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar PAI anak Anak adalah amanat dan karunia Allah yang harus dijaga, dibimbing dan dibina untuk menjadi generasi penerus yang pandai dan berakhlak mulia. Anak adalah ibarat intan yang memiliki jiwa suci dan cemerlang. Bila sejak kecil dididik dan dilatih dengan agama dan budi pekerti yang baik, maka anak akan
tumbuh menjadi generasi yang baik pula. Sebaliknya, bila anak dibiarkan begitu saja tanpa sentuhan pendidikan baik umum maupun agama maka kelak ia akan tumbuh menjadi generasi yang lemah. Bimbingan keagamaan merupakan tanggung jawab orang tua, oleh karena orang tua wajib memberikan bimbingan, pendidikan dan pengontrolan atau pengawasan dan akhlak. Orang tua disini hendaknya selalu menjadi contoh/suri tauladan bagi anak-anaknya, karena pendidikan pertama dan utama dimulai dari keluarga yang nantinya akan menjadi dasar perkembangan anak berikutnya. Pendidikan yang ada dalam keluarga mencerminkan latar belakang keluarga itu sendiri. Dari latar belakang itulah, orang tua harus memikirkan dan memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga. Di samping itu harus tetap memberikan pengarahan, pembinaan, ajakan, seruan dan anjuran kepada anak agar anak tetap berada di jalan yang benar. Bimbingan keagamaan orang tua merupakan dasar pembentuk pribadi siswa yang akan mendorong anak untuk giat dalam belajar, secara tidak langsung akan meningkatkan motivasi belajar PAI anak tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun. Motivasi belajar tersebut akan tumbuh dengan sendirinya karena adanya kesadaran dalam jiwa anak. Kesadaran tersebut bukan kesadaran yang berdasarkan rasa takut tetapi berdasarkan keikhlasan dalam hatinya. Yang nantinya anak akan terarah dan akan menjadi bekal anak untuk menempuh masa depannya.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Tinjauan umum 1.
Sejarah berdirinya SD Negeri 2 Candimulyo merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di desa Candimulyo kecamatan Kedu. SD Negeri 2 Candimulyo dibuka pada tahun 1967 oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kecamatan Kedu. Pada awal berdiri sekolah ini hanya mempunyai beberapa kelas saja. Tanggapan masyarakat atas dibukanya sekolah ini sangat bagus hal ini terbukti denngan banyaknya putra-putri mereka yang mendaftar di sekolah ini. Dulunya sekolah ini di bangun karena adanya perluasan wilayah di desa Candimulyo, tepatnya perluasan ke timur yaitu didirikan di dusun Sosoran. Pada tahun 70-an SD Negeri 2 Candimulyo membuka sekolah sore, karena masih sedikitnya murid yang mau bersekolah dan kesadaran masyarakat yang masih rendah. Akhirnya dari tahun ke tahun sekolah ini menjadi berkembang maju berkat adanya dorongan dan dukungan masyarakat serta pihak-pihak terkait. Bertambahnya tahun animo SD ini semakin bertambah maka sekolah ini berusaha membangun fasilitas baru untuk mendukung kegiatan pendidikan. Berikut ini penulis memaparkan prosentase kenaikan animo SDN 2 Candimulyo:
TABEL I PROSENTASE KENAIKAN ANIMO SDN 2 CANDIMULYO DARI TAHUN 1994-2010 No
Tahun
Kepala SD
Jumlah siswa
Prosentase
1.
1994 – 1998
Slamet
85 anak
3,6 %
2.
1999 – 2001
Sri Utami
87 anak
2,3 %
3.
2001 – 2004
Mustaqimah
92 anak
5,7 %
4.
2005 – 2008
Surjadi
96 anak
4,3 %
5.
2008 – sekarang Sri Nurchayati
102 anak
6,2 %
Kepemimpinan sekolah atau kepala sekolah telah mengalami beberapa pergantian periodisasi kepemimpinan. Berikut ini penulis memaparkan beberapa periodisasi kepemimpinan SD : TABEL II DATA PERIODISASI KEPEMIMPINAN SD NEGERI 2 CANDIMULYO DARI TAHUN 1994 – 2010 No
Tahun
Kepala SD
1.
1994 – 1998
Slamet
2.
1999 – 2001
Sri Utami
3.
2001 – 2004
Mustaqimah
4.
2005 – 2008
Surjadi
5.
2008 – sekarang
Sri Nurchayati
Berdirinya SD Negeri 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung telah mendapat pengakuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang sekarang berubah menjadi Dinas Pendidikan dengan status negeri berdasarkan SK SDN 2 Candimulyo 1 januari 1967 No SD/ KEP/ PDK.G/ I /16
2.
Letak dan fasilitas a. Lokasi/letak Geografis SD Negeri 2 Candimulyo terletak di desa Candimulyo, tepatnya di dusun Sosoran, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. SD ini memiliki letak yang cukup strategis karena terletak dipinggir jalan desa yang menuju ke dusun Kedungwuluh. Lokasi SD Negeri 2 Candimulyo jika ditinjau dari wilayah-wilayah sekitarnya adalah : 1) Sebelah barat
: Dusun Sosoran
2) Sebelah timur
: Dusun Jetis
3) Sebelah selatan
: Dusun Sosoran
4) Sebelah utara
: Desa Kedu
b. Fasilitas Fasilitas merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam belajar, sehingga keberadaannya sangat diperlukan sekali. Sesuai yang diketahui penulis melalui pengamatan secara langsung terhadap fasilitas belajar yang tersedia di SD Negeri 2 Candimulyo Kedu dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)
Tanah
: 924 m2
2)
Bangunan
: 360,34 m2
3)
Halaman
: 208 m2
4)
Ruang kelas
: 6 ruang
5)
Perpustakaan
: 1 ruang
6)
Ruang UKS
: 1 ruang
7)
Ruang kepala sekolah
: 1 ruang
8)
Ruang guru
: 1 ruang
9)
Rumah penjaga
: 1 ruang
10) WC guru
: 2 buah
11) WC siswa
: 2 buah
12) Tempat parkir
: 1 lokal
13) Dapur
: 1 ruang
14) Perlengkapan sekolah a)
Komputer
: 1 unit
b) Mesin ketik
: 1 unit
c) Brankas
: 2 buah
d) Lemari
: 4 buah
e) Meja guru
: 16 buah
f)
Printer
: 1 buah
g) TV/ Audio
: 1 buah
h) Meja siwa
: 96 buah
i)
: 105 buah
Kursi siswa
3.
Keadaan guru a. Keadaan guru Guru merupakan sosok yang berperan dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberadaan guru sangat penting dalam memajukan pendidikan. Jumlah guru pada SD Negeri 2 Candimulyo pada tahun ajaran 2009-2010 adalah 10 orang, yang terdiri dari 9 orang sebagai guru dan 1 orang sebagai kepala sekolah. Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan secara rinci yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL III DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR SD NEGERI 2 CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 No
Nama
NIP
Bidang pengajaran
1.
Sri Nurcayati, S.Pd
19590102 198201 2 004
Guru Bahasa Jawa
2.
Surami
19500408 197401 2 001
Guru Kelas III
3.
Sri Amini
19540224 197512 2 004
Guru Kelas I
4.
Mujiyo
19550626 197701 1 002
Guru Kelas V
5.
Mariyam
19570101 197802 2 002
Guru Kelas VI
6.
Sri Susanti
19550301 198202 2 003
Guru Kelas IV
7.
Tumari
10560506 198405 1 001
Guru PAI
8.
Ngusminah
19720308 200604 2 017
Guru OR
9.
Setya Adi K
-
Guru Bahasa Inggris
10.
Heni Nurwanti
-
Guru Kelas II
Keterangan tabel: -PNS
: 8 orang
-GTT
: 2 orang Agar lebih jelas tentang jabatan fungsional guru, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini : TABEL IV DATA NAMA GURU DAN JABATAN FUNGSIONAL GURU TAHUN 2009 No
Nama
Jabatan Fungsional
1.
Sri Nurcayati, S.Pd
Kepala Sekolah
2.
Surami
Wakil Kepala sekolah
3.
Sri Amini
Bendahara
4.
Ngusminah
Sekertaris
5.
Mujiyo
Guru
6.
Mariyam
Guru
7.
Sri Susanti
Guru
8.
Tumari
Guru
9.
Setya Adi K
Guru
10.
Heni Nurwanti
Guru
b. Keadaan siswa Mengenai keadaan siswa SD Negeri 2 Candimulyo dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL V KEADAAN SISWA SDN 2 CANDIMULYO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
I
10
8
18
2.
II
9
5
14
3.
III
6
7
13
4.
IV
16
7
23
5.
V
12
10
22
6.
VI
7
5
12
60
42
102
Jumlah
4.
Kegiatan siswa Kegiatan siswa SDN 2 Candimulyo dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu kegiatan kokurikuler dan kegiatan ekstra kurikuler. Adapun kegiatan siswa yang bersifat kokurikuler diantaranya adalah : a.
Kegiatan belajar mengajar siswa pada jam pelajaran
b.
Amal jariyah setiap hari jum’at
c.
Siraman rohani tiap hari jum’at
Selanjutnya adalah kegiatan siswayang bersifat ekstra kulikuler, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar jam pelajaran sekolah yaitu : a.
Kegiatan pramuka setiap hari sabtu
b.
Kegiatan kesenian menari dilaksanakan setiap hari selasa
c.
5.
Kegiatan keagamaan ( murotal ) dilaksanakan setiap hari kamis
Struktur organisasi sekolah Sekolah merupakan lembaga tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Pihak-pihak yang berperan dalam kegiatan belajar mengajar antara lain guru, kepala sekolah, komite sekolah, siswa, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, karyawan sekolah dan sarana prasarana yang memadai dan menunjang kegiatan pendidikan. Sekolah tentunya memiliki struktur organisasi, untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan struktur organisasi sekolah dan struktur dewan sekolah sebagai berikut:
a.
Struktur Organisasi SD Negeri 2 Candimulyo TABEL VI STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI 2 CANDIMULYO
b.
Struktur Organisasi Komite Sekolah TABEL VII STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
PELINDUNG STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
KEPALA DESA
KETUA
KEP. SEKOLAH
SUPRIYO LAKSONO
SRI NURCHAYATI
WAKIL KETUA NASIRUDIN
SEKERTARIS SUBARI SRI SUSANTI
BENDAHARA NARTI TUMARI
SIE KEAGAMAAN
SIE PENDIDIKAN
SIE PEMBANGUNAN
SIE HUB. MAS
SIE KEAMANAN
SUJARWO
KADAR
TRISNO SUDOMO
RIDWAN SUCIPTO
MARSAID
TRIMO
WASISI
SITI SUMARIYAH
PUJI RAHAYU
MARSAHID
6.
Data responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang dijadikan obyek penelitian. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : TABEL VIII DAFTAR RESPONDEN No
Nama
Alamat
1.
Ika Fitriani
Candimulyo
2.
Fajar Ibrahim
Candimulyo
3.
Widi Wulansari
Candimulyo
4.
Lesa
Candimulyo
5.
Devi Fitriana
Candimulyo
6.
Eva Kurniasari
Candimulyo
7.
Fatma Kristiyana
Candimulyo
8.
Slamet Ariyani
Candimulyo
9.
Ihyak
Candimulyo
10.
Anggun
Candimulyo
11.
Yuda Setiyawan
Candimulyo
12.
Muhammad Febri
Candimulyo
13.
Muhammad Hannan
Candimulyo
14.
Haris Zuliyanto
Candimulyo
15.
Hana Zuliana
Candimulyo
16.
Maulina Miranti
Candimulyo
Bersambung . . .
Sambungan . . . 17.
Siaga
Candimulyo
18.
Okvia P
Candimulyo
19.
Khorin
Candimulyo
20.
David
Candimulyo
21.
Lisandra
Candimulyo
22.
Septian D
Candimulyo
23.
Indra
Candimulyo
24.
Rizal maulana
Candimulyo
25.
Yudhi W
Candimulyo
26.
Iwan N
Candimulyo
27.
Muhammad Soleh
Candimulyo
28.
Adi Nugroho
Candimulyo
29.
Okta Eliyanda
Candimulyo
30.
Teja Hastawa
Candimulyo
32.
Satrio N
Candimulyo
32.
Widi Artiyoso
Candimulyo
33.
Muhammad Huda
Candimulyo
34.
Adi Saputra
Candimulyo
35.
Fajar Sodiq Q
Candimulyo
36.
Riana
Candimulyo
37.
Siti Jazilah
Candimulyo
28.
Yufika T
Candimulyo
39.
Lilis Walmiyati
Candimulyo
Bersambung . . .
Sambungan . . . . 40.
Anna K
Candimulyo
41.
Heru Estiyo
Candimulyo
42.
Galih Nogroho
Candimulyo
43.
Solikhin
Candimulyo
44.
Subur
Candimulyo
45.
Slamet Feri
Candimulyo
B. Penyajian Data Berkaitan
dengan penelitian
bimbingan keagamaan orang
tua
pengaruhnya terhadap motivasi belajar anak di SD Negeri 2 Candimulyo tahun 2009/2010, maka penulis melaporkan data penelitian yang diperoleh sebagai berikut : 1.
Data tentang bimbingan keagamaan orang tua Untuk mendapatkan data ini penulis menggunakan angket yang diberikan pada responden yaitu para siswa. Selanjutnya akan disajikan hasil jawaban dari angket yang dibagikan kepada 45 peserta didik yang berisi 20 item soal dan masing-masing soal diberi 3 alternatif jawaban, yang masingmasing jawaban diberi bobot nilai. Adapun penyajian data di sini berisi: a.
Data hasil angket tentang bimbingan keagamaan orang tua bagi anak di SDN 2 Candimulyo untuk mengetahui adanya pengaruh intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar siswa.
Adapun hasil angket bimbingan keagamaan orang tua adalah sebagai berikut: TABEL IX DATA TENTANG BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA SDN 2 CANDIMULYO No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 a a a a a a b a b b a a b a a a b b a a b a a a a a a b a b a b a
2 a a a a a a a a a a a b a a a b a a a a a b a b a b a b a a c b c
3 a a a b a a a c a a b a a a a a b b a b a a a a a a a a a a b a b
4 a a a a b a a a a a a a a b a a a b a a a a b c b a a c b a b a b
5 b b b a b b a b a a a a a a a b a a b b a a a a b a a c b c a a a
6 a a a a a a a a a a a a b a a a a a b a a a b a a a a a a b a b a
7 a a a a a a a a b b a a a a a a a a a a a a b a a a a a a a a b a
8 a b b b a b c a a a a a a a a a b b a a a b a a a a a b b a a a a
9 b a a b a a a a a a b b a a a a b b a a a a a b a a a c a a c a c
Nomor Item 10 11 12 13 14 b a a a b a b b a a a c a a a a a a a a a a a a a a a b b a b a a c a c a a c a b a a a a b a a b a a a a b a a a a a a b a a b a b a a a a a b b a a b a a a a a a a a a a a b a a a a a a a b b a a a a a a a a a a a a a a c a a a b b a a a a a a a a a a b b a a a a a a a a a c a a a a b b b b a a a b a b a a a a a c b b a b a a
15 16 a a b b c c a a a a a a a a a a a a b a a a a a a b b a a a a a b a b b a a a a a a a a c a c a a a a a a a c a a a a b a a a a a a
17 a a a a a a a c a a a a a a a b a c a a a a c a a c b a a b c b c
18 19 20 a a a a a a a a a a b a a a a a a a c a a a a a a a a a a a a a a a b a c a a a b a a a b a a a a a c a a a a a a a a a a a b a a a a a a a a a a a a a a a b a a c a b a a a a c b b a b a a b b a b Bersambung . . .
Sambungan . . . 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
a b b a b b a b a b a a
a a a a b a a b a a a a
a c a b a a a a b a a a
a a a a a b b a b a a a
b a a a a a a a a a a a
b a b a a a a b a b a b
a a a a a a a a a a a b
a b b b b b b a b b a a
b b b a a b b a c b a a
a a c a a a a a a a a a
a a a a b a a a b a a a
a a a a a a a a c a a a
a c b a a a a b c a a a
b c b a a a a b b a a a
b a a a a b a b c a a a
a a a a a b a a a b a a
a a a a a a a a a b a c
a c b a b a c a b a a a
b c c a b c c a b a b a
b a c a a b a c b b b b
Kemudian untuk memperoleh data kuantitatif langkah yang kami tempuh adalah dengan memberi nilai tetap tiap item jawaban yang harus dipilih oleh responden. Jawaban A dengan nilai 3 Jawaban B dengan nilai 2 Jawaban C dengan nilai 1 Kemudian untuk mengetahui besar jumlah item yang dipilih oleh siswa maka dapat dilihat pada tabel berikut: TABEL X DATA TENTANG PERHITUNGAN ITEM DARI ANGKET BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA No
Nama Responden
A
B
C
1.
Ika Fitriani
16
4
-
2.
Fajar Ibrahim
15
5
-
3.
Widi Wulansari
15
2
3
Bersambung . . .
Sambungan . . . 4.
Lesa
16
4
-
5.
Devi Fitriana
18
2
-
6.
Eva Kurniasari
16
4
-
7.
Fatma Kristiyana
15
2
3
8.
Slamet Ariyani
15
1
4
9.
Ihyak
17
3
-
10.
Anggun
15
5
-
11.
Yuda Setiyawan
17
3
-
12.
Muhammad Febri
17
3
-
13.
Muhammad Hannan
14
5
1
14.
Haris Zuliyanto
16
4
-
15.
Hana Zuliana
17
3
-
16.
Maulina Miranti
16
4
-
17.
Siaga
14
5
1
18.
Okvia P
11
8
1
19.
Khorin
18
2
-
20.
David
16
4
-
21.
Lisandra
18
2
-
22.
Septian D
18
2
-
23.
Indra
14
3
3
24.
Rizal maulana
14
4
2
25.
Yudhi W
18
2
-
26.
Iwan N
16
3
1
Bersambung . . .
Sambungan . . . . 27.
Muhammad Soleh
18
2
-
28.
Adi Nugroho
10
4
6
29.
Okta Eliyanda
15
5
-
30.
Teja Hastawa
11
7
2
32.
Satrio N
11
6
3
32.
Widi Artiyoso
12
7
1
33.
Muhammad Huda
11
6
3
34.
Adi Saputra
13
7
-
35.
Fajar Sodiq Q
12
3
5
36.
Riana
10
7
3
37.
Siti Jazilah
18
2
-
28.
Yufika T
14
6
-
39.
Lilis Walmiyati
12
7
1
40.
Anna K
15
3
2
41.
Heru Estiyo
13
6
1
42.
Galih Nogroho
8
8
4
43.
Solikhin
13
7
-
44.
Subur
18
2
-
45.
Slamet Feri
16
3
1
662
187
51
Jumlah
Dari hasil jumlah item yang diperoleh dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa :
1) Untuk pertanyaan soal nomor satu dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 29, jawaban B sejumlah 16, jawaban C sejumlah 0. 2) Untuk pertanyaan soal nomor dua dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 9, jawaban C sejumlah 2. 3) Untuk pertanyaan soal nomor tiga dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 8, jawaban C sejumlah 3. 4) Untuk pertanyaan soal nomor empat dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 11, jawaban C sejumlah 2. 5) Untuk pertanyaan soal nomor lima dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 31, jawaban B sejumlah 12, jawaban C sejumlah 2. 6) Untuk pertanyaan soal nomor enam dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 30, jawaban B sejumlah 15, jawaban C sejumlah 0. 7) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 40, jawaban B sejumlah 5, jawaban C sejumlah 0.
8) Untuk pertanyaan soal nomor delapan dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 26, jawaban B sejumlah 18, jawaban C sejumlah 1. 9) Untuk pertanyaan soal nomor sembilan dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 28, jawaban B sejumlah 14, jawaban C sejumlah 3. 10) Untuk pertanyaan soal nomor sepuluh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 11, jawaban C sejumlah 2. 11) Untuk pertanyaan soal nomor sebelas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 36, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 2. 12) Untuk pertanyaan soal nomor dua belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 38, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 1. 13) Untuk pertanyaan soal nomor tiga belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 8, jawaban C sejumlah 6. 14) Untuk pertanyaan soal nomor empat belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 36, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 2.
15) Untuk pertanyaan soal nomor lima belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 31, jawaban B sejumlah 9, jawaban C sejumlah 5. 16) Untuk pertanyaan soal nomor enam belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 38, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 1. 17) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 5, jawaban C sejumlah 6. 18) Untuk pertanyaan soal nomor delapan belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 5. 19) Untuk pertanyaan soal nomor sembilah belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 33, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 5. 20) Untuk pertanyaan soal nomor dua puluh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 29, jawaban B sejumlah 12, jawaban C sejumlah 4. Kemudian dari data diatas dapat dijumlahkan sebagai berikut : 1) Untuk jawaban A sejumlah 662 jawaban. 2) Untuk jawaban B sejumlah 187 jawaban. 3) Untuk jawaban C sejumlah 51 jawaban
2.
Data tentang motivasi belajar PAI anak Untuk mendapatkan data ini penulis menggunakan angket yang diberikan pada responden dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL XI DATA TENTANG MOTIVASI BELAJAR ANAK
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 b b a b a a a a b a b a b a a a b a a a a a a a a a a a a a b a b
2 b c c a a a a a a a a a a b b c a a a b a a a a a a a b b a a a a
3 a a a a a b a a a a b a a b b a a a a a a a a a a a a a a a b a a
4 a a a b a a a a a a b b a a a a a c c a a a a a a a b a b b a a a
5 a a a a a b a a a a a b a a a c a a a b a b a a a a a c a a a b b
6 a a a a a a a a b a c b a a b c a a a a a a a c a a b a a b a b c
7 a a a a a a a a a a a c a a a a a a a a a a a a a a a a a a b a b
8 c c a a a a b a a a a a a a a a a a a a a a a a a a c b a a b a a
Nomor Item 9 10 11 12 a b a b a c a a a c a a a c a a a a a a c c a a b a a a a a b b a a a a a a a a b b a a a a a b a a a a a a a a b a b b a a c c a a a a a a a a a a a a a a a a a c a a a a a c a b b a a a a a a a a a a a a b a a a a a a c c a a a a a a a a b a a b a a a a b b a a
13 a a a a a a b a a a a a a a a a a c a b a a a a a b a a a a b a a
14 15 16 17 18 19 20 a a c a a a a a a a a a a a c a a a a a a a a a a a a a c a c a a a a a a a a a a a a a c c a a a a a a a a a a a a b a a a a a a b a a a a b b a c b b b a a b a a b a c a c c a a a a a a a a a a a b b a a a a a a a a b a c a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a c a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a a b a a b a a a a a a a a c a a a a a a a a b c a a a a a a b a a a c a c c a a a a a a a a a a a a a a c a a a a a a c a a a a a c c b b a a Bersambung . . .
Sambungan . . . . 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
a b a a a a a b b a a a
a b a a a a a a a b a a
b a a a a a a a a a a a
a a a a a a a b c a a a
a a a a a a a a b a a a
a a b a c a a a b a a a
a a a a a b a a a a a a
a c b a a a a b a a a c
a c b c a a a b c a a c
a a a a a a a a c a a a
a a a a a a a a b b a b
a b a a a a a a b a a a
a c c a a a a a a a a a
a a a a a a a a a a a a
a a b a a a a a a a a a
a c b a a a a a a a a a
a b a a a a a b b a a a
a c a a c c a c b c a a
a b a a a a a a c a c c
b a a a a a c b a a c a
Kemudian untuk memperoleh data kuantitatif langkah yang kami tempuh adalah dengan memberi nilai tetap tiap item jawaban yang harus dipilih oleh responden. Jawaban A dengan nilai 3 Jawaban B dengan nilai 2 Jawaban C dengan nilai 1 Kemudian untuk mengetahui besar jumlah item yang dipilih oleh siswa maka dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL XII DATA TENTANG PERHITUNGAN ITEM DARI ANGKET MOTIVASI BELAJAR PAI ANAK
No
Nama responden
A
B
C
1.
Ika Fitriani
14
4
2
2.
Fajar Ibrahim
16
1
3
3.
Widi Wulansari
17
-
3
4.
Lesa
17
2
1
5.
Devi Fitriana
18
-
2
6.
Eva Kurniasari
16
2
2
7.
Fatma Kristiyana
15
3
2
8.
Slamet Ariyani
18
2
-
9.
Ihyak
17
3
-
10.
Anggun
19
1
-
11.
Yuda Setiyawan
8
10
2
12.
Muhammad Febri
13
6
1
13.
Muhammad Hannan
16
1
3
14.
Haris Zuliyanto
18
2
-
15.
Hana Zuliana
12
8
-
16.
Maulina Miranti
13
1
6
17.
Siaga
19
1
-
18.
Okvia P
18
-
2
Bersambung . . .
Sambungan . . . 19.
Khorin
18
-
2
20.
David
17
3
-
21.
Lisandra
19
-
1
22.
Septian D
18
1
1
23.
Indra
18
2
-
24.
Rizal maulana
17
2
1
25.
Yudhi W
19
-
1
26.
Iwan N
18
2
-
27.
Muhammad Soleh
15
3
2
28.
Adi Nugroho
13
3
4
29.
Okta Eliyanda
16
2
2
30.
Teja Hastawa
18
2
-
32.
Satrio N
11
7
1
32.
Widi Artiyoso
17
2
1
33.
Muhammad Huda
10
7
3
34.
Adi Saputra
18
2
-
35.
Fajar Sodiq Q
10
5
5
36.
Riana
14
5
1
37.
Siti Jazilah
19
-
1
28.
Yufika T
18
-
2
39.
Lilis Walmiyati
18
1
1
40.
Anna K
19
-
1
41.
Heru Estiyo
13
6
1
Bersambung . . .
Sambungan . . . . 42.
Galih Nugroho
9
7
4
43.
Solikhin
17
2
1
44.
Subur
18
-
2
45.
Slamet Feri
16
1
3
717
112
70
Jumlah
Dari hasil jumlah item yang diperoleh dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa : 1) Untuk pertanyaan soal nomor satu dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 33, jawaban B sejumlah 12, jawaban C sejumlah 0. 2) Untuk pertanyaan soal nomor dua dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 8, jawaban C sejumlah 3. 3) Untuk pertanyaan soal nomor tiga dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 39, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 0. 4) Untuk pertanyaan soal nomor empat dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 11, jawaban C sejumlah 2. 5) Untuk pertanyaan soal nomor lima dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 35, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 3.
6) Untuk pertanyaan soal nomor enam dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 8, jawaban C sejumlah 5. 7) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 41, jawaban B sejumlah 3, jawaban C sejumlah 1. 8) Untuk pertanyaan soal nomor delapan dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 35, jawaban B sejumlah 5, jawaban C sejumlah 5. 9) Untuk pertanyaan soal nomor sembilan dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 33, jawaban B sejumlah 7, jawaban C sejumlah 5. 10) Untuk pertanyaan soal nomor sepuluh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 35, jawaban B sejumlah 4, jawaban C sejumlah 6. 11) Untuk pertanyaan soal nomor sebelas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 37, jawaban B sejumlah 6, jawaban C sejumlah 2. 12) Untuk pertanyaan soal nomor dua belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 34, jawaban B sejumlah 8, jawaban C sejumlah 3.
13) Untuk pertanyaan soal nomor tiga belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 38, jawaban B sejumlah 4, jawaban C sejumlah 3. 14) Untuk pertanyaan soal nomor empat belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 38, jawaban B sejumlah 3, jawaban C sejumlah 4. 15) Untuk pertanyaan soal nomor lima belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 38, jawaban B sejumlah 4, jawaban C sejumlah 3. 16) Untuk pertanyaan soal nomor enam belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 32, jawaban B sejumlah 5, jawaban C sejumlah 8. 17) Untuk pertanyaan soal nomor tujuh belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 37, jawaban B sejumlah 5, jawaban C sejumlah 3. 18) Untuk pertanyaan soal nomor delapan belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 36, jawaban B sejumlah 4, jawaban C sejumlah 5. 19) Untuk pertanyaan soal nomor sembilah belas dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 37, jawaban B sejumlah 3, jawaban C sejumlah 5.
20) Untuk pertanyaan soal nomor dua puluh dari jumlah soal 20 yang di bagikan kepada responden yang menjawab A sejumlah 39, jawaban B sejumlah 2, jawaban C sejumlah 4. Kemudian dari data diatas dapat dijumlahkan sebagai berikut : 1) Untuk jawaban A sejumlah 717 jawaban. 2) Untuk jawaban B sejumlah 112 jawaban. 3) Untuk jawaban C sejumlah 70 jawaban
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Data Intensitas Bimbingan Keagamaan Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung. 1.
Analisis Data Bimbingan Keagamaan Orang Tua. Dalam skripsi ini terdapat dua variabel yaitu variabel bimbingan keagamaan orang tua dan variabel motivasi belajar
PAI siswa. Jadi
intensitas bimbingan keagamaan orang tua pada siswa SDN 2 Candimulyo adalah tujuan pertama yang penulis tempuh dalam penelitian ini, yakni untuk menjawab pokok masalah pertama yang telah dikemukakan dalam bab sebelumnya
atau
bab
pendahuluan.
Untuk
mengetahui
bimbingan
keagamaan orang tua maka penulis mengadakan penafsiran terhadap data yang terkumpul dan setelah diadakan analisis yang tepat. Adapun langkah yang penulis ambil adalah sebagai berikut: a.
Mencari Skor dari masing-masing jawaban responden dan di sajikan dalam tabel sebagai berikut:
TABEL XIII NILAI TENTANG INTENSITAS BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
5 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
8 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
Nomor item 9 10 11 12 13 14 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3
15 16 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2
17 18 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3
19 20 21 22 23 24 25 26
3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 2 3 2
3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 1 2 3
2 2 3 3 3 3 2 3
2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3
3 2 3 3 1 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 1 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 1
3 3 3 3 3 3 3 3
27 28 29 30 31 32 33
3 2 3 2 3 2 3
3 2 3 3 1 2 1
3 3 3 3 2 3 2
3 1 2 3 2 3 2
3 1 2 1 3 3 3
3 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 2 3
3 2 2 3 2 3 3
3 1 3 3 2 3 1
3 3 3 2 3 3 2
3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2
3 1 2 3 3 1 3
3 3 2 3 1 2 3
3 1 3 3 2 3 3
3 3 3 2 3 3 3
2 3 3 2 3 2 1
2 1 3 3 2 3 2
No
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3
Jumlah score 56 55 52 56 58 56 52 51 57 55 57 57 53 56 57 56 53 50
3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3
58 56 58 58 51 52 58 55
3 3 3 1 3 3 3
3 2 3 2 1 2 2
58 44 55 49 48 51 48
Bersambung . . .
Sambungan . . . . 34
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2
53
35 36 37 38 39 40 41 42
2 2 3 2 2 3 2 3
3 1 3 3 2 3 1 2
47 47 58 54 51 53 52 44
43 44 45
2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2
53 58 55
3 3 3 2 3 3 2 3
b.
1 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 3 3 2 2 3 1
3 1 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 1
1 2 3 3 3 3 2 1
1 2 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 2 3 2 1
3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3
1 2 3 2 3 1 3 2
1 1 3 2 1 1 3 2
Menentukan lebar interval Untuk mengetahui kualitas bimbingan keagamaan orang tua, maka terlebih dahulu ditentukan luas interval nilai (i) untuk menentukan kategori kualitas dengan rumus sebagai berikut: Sedang untuk mencari Range ( R ) rumusnya adalah R=H–L Keterangan: R = Range (Jarak Pengukuran) H = Skor atau nilai yang tertinggi (Highest Score) L = Skor atau nilai yang terendah (Lowest Score)
Dari tabel di atas diketahui skor tertinggi ( H ) adalah 58 dan skor terendah (L) adalah 44. Jadi R = 58 – 44 = 15 Jadi luas intervalnya 5
Dengan demikian dapat diketahui interval nilai dan kategori sebagai berikut : Tabel XIV INTERVAL NILAI BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA No
Interval
Kategori
F
%
1
44 – 48
Kurang
6
13,3 %
2
49 – 53
Sedang
15
33,3%
3
54 – 58
Tinggi
24
53,4%
45
100 %
Jumlah
Dari tabel di atas, maka dapat diketahui kualitas masing-masing bimbingan keagamaan orang tua sebagai berikut : 1. 24 dari 45 siswa adalah tergolong dalam kelompok yang tingkat bimbingan keagamaanya tinggi, dan jika di prosentasikan akan diperoleh angka 53,4 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat bimbingan keagamaan orang tua
di SDN 2 Candimulyo Kedu
Temanggung dengan predikat tinggi adalah 53,4%. 2. 13 dari 45 siswa adalah tergolong dalam kategori sedang. Ini menandakan bahwa 13 dari 45 responden adalah tergolong dalam kategori sedang dan jika di prosentasikan maka akan diketahui ada 28.9 %. 3. Adapun yang tergolong dalam kategori kurang bimbingan ada 7 orang. Dengan demikian bisa diketahui bahwa 7 dari 45 responden
yang di kategorikan kurang bimbingan dan jika di prosentasekan ada 15,5 %. Selanjutnya untuk
mengetahui rata-rata kualitas
bimbingan
keagamaan orang tua di SDN 2 Candimulyo sebagai berikut : Mx =
∑X 𝑁
Maka = Mx =
2411 45
= 53,57 Jadi rata-rata bimbingan keagamaan orang tua terhadap belajar peserta didik SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung berada pada kategori tinggi karena intervalnya berada pada 54 – 58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum rata-rata orang tua sangat membimbing terhadap kegiatan belajar peserta didik SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung. 2.
Analisis Data Motivasi Belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung. Analisis pada bagian ini dimaksudkan untuk mencari jawaban terhadap tujuan penelitian yang kedua yakni mengetahui tingkat motivasi belajar PAI siswa di SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung . Selanjutnya untuk mengetahui motivasi belajar PAI peserta didik, terlebih dahulu juga luas interval nilai (i) untuk menentukan kategori dengan rumus sebagai berikut:
a.
Mencari score dari masing- masing jawaban angket dari responden dan agar lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini : TABEL XV NILAI TENTANG MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
8 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 1
Nomor item 9 10 11 12 13 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1
Jumlah 14 15 16 17 18 19 20 score 3 3 1 3 3 3 3 52 3 3 3 3 3 3 3 53 1 3 3 3 3 3 3 54 3 3 3 3 3 3 3 56 1 3 1 3 3 3 3 56 3 3 3 3 3 3 3 54 3 3 1 1 3 3 3 53 3 3 3 3 3 3 3 58 3 3 2 3 3 3 3 57 3 3 2 3 3 3 3 59 2 2 3 1 2 2 2 46 3 3 2 3 3 2 3 52 1 3 1 1 3 3 3 53 3 3 3 3 3 3 3 58 3 2 2 3 3 3 3 52 3 3 3 3 2 3 1 46 3 3 3 3 3 3 3 59 3 3 3 3 3 3 3 56 3 3 3 3 3 3 1 56 3 3 3 3 3 3 3 57 3 3 3 3 3 3 3 58 3 3 3 3 3 3 3 57 3 3 3 3 3 3 3 58 2 3 3 2 3 3 3 56 3 3 3 3 3 1 3 58 2 3 3 3 3 3 3 58 2 1 3 3 3 3 3 53 3 2 3 3 3 1 3 49 1 1 3 3 3 3 3 54 3 3 3 3 3 3 3 58 3 3 1 3 3 3 3 48 3 3 1 3 3 3 3 56 3 1 1 2 2 3 3 47 3 3 3 3 3 3 2 58 3 3 1 2 1 2 3 45 Bersambung . . .
Sambungan . . . . 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
b.
3 3 3 3 3 2 1 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 1 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 2 3 3 3 1
2 1 3 3 3 2 1 3 3 1
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 1 1 3 1 2 1 3 3
3 3 3 3 3 3 1 3 1 1
3 3 3 3 1 2 3 3 1 3
53 58 56 57 58 52 45 56 56 53
Menentukan lebar interval Sedang untuk mencari Range ( R ) rumusnya adalah R=H–L Dari tabel di atas diketahui skor tertinggi ( H ) adalah 59 dan skor terendah (L) adalah 45. Jadi R = 59 – 45 = 15 Jadi luas intervalnya 5 Dengan demikian dapat diketahui interval nilai dan kategori sebagai berikut : Tabel XVI INTERVAL NILAI MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA
No
Interval
Kategori
F
%
1
45 – 49
Kurang
7
15,5 %
2
50 – 54
Sedang
13
28,9%
3
55 – 59
Tinggi
25
55,6%
45
100 %
Jumlah
Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata motivasi belajar peserta didik di SDN 2 Candimulyo sebagai berikut: Mx =
∑𝑋 𝑁
Maka = Mx =
∑2444 45
Mx = 54,31 Maka rata-rata = 54,31 Jika mengacu pada hasil diatas maka tingkat motivasi belajar PAI siswa dapat diketahui bahwa : 1.
Siswa yang berada dalam kategori sangat baik berjumlah 25 anak atau 55,6%.
2.
Kemudian mereka yang ada dalam kondisi baik berjumlah 13 anak atau 28,9 %.
3.
Sedangkan mereka yang ada dalam kategori kurang berjumlah 7 atau 15,5 %. Jadi rata-rata motivasi belajar peserta didik berada pada kategori
sangat baik karena intervalnya berada pada 55-59. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi belajar PAI peserta didik SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung adalah sangat baik.
B. Analisis Data Pengaruh Bimbingan Keagamaan Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI Siswa Setelah diketahui bahwa rata-rata bimbingan keagamaan orang tua ada pada tingkat tinggi terhadap motivasi belajar siswa SDN 2 Candimulyo kedu Temanggung dan juga diketahui secara umum bahwa tingkat motivasi belajar siswa adalah sangat baik. Dengan demikian untuk mengetahui apakah bimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar tersebut memiliki hubungan positif yang signifikan, maka dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan rumus r Product Moment. Untuk membuktikan adanya pengaruh antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa di SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung dan diadakan uji hipotesis agar skripsi yang penulis ajukan benar-benar valid. Sebelum diadakan perhitungan uji hipotesis terlebih dahulu penulis sajikan tabel hitungan variabel x dan hitungan variabel y sebagai berikut : TABEL XVII HITUNGAN VARIABEL X DAN VARIABEL Y No 1 2 3 4 5 6
X
Y
X2
Y2
XY
56
52
3136
2704
2912
55
53
3025
2809
2915
52
54
2704
2916
2808
56
56
3136
3136
3136
58
56
3364
3136
3248
56
54
3136
2916
3024 Bersambung . . .
Sambungan . . . 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
52
53
2704
2809
2756
51
58
2601
3364
2958
57
57
3249
3249
3249
55
59
3025
3481
3245
57
46
3249
2116
2622
57
52
3249
2704
2964
53
53
2809
2809
2809
56
58
3136
3364
3248
57
52
3249
2704
2964
56
46
3136
2116
2576
53
59
2809
3481
3127
50
56
2500
3136
2800
58
56
3364
3136
3248
56
57
3136
3249
3192
58
58
3364
3364
3364
58
57
3364
3249
3306
51
58
2601
3364
2958
52
56
2704
3136
2912
58
58
3364
3364
3364
55
58
3025
3364
3190
58
53
3364
2809
3074
44
49
1936
2401
2156
Bersambung . . .
Sambungan . . . . 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
55
54
3025
2916
2970
49
58
2401
3364
2842
48
48
2304
2304
2304
51
56
2601
3136
2856
48
47
2304
2209
2256
53
58
2809
3364
3074
47
45
2209
2025
2115
47
53
2209
2809
2491
58
58
3364
3364
3364
54
56
2916
3136
3024
51
57
2601
3249
2907
53
58
2809
3364
3074
52
52
2704
2704
2704
44
45
1936
2025
1980
53
56
2809
3136
2968
58
56
3364
3136
3248
55
53
3025
2809
2915
Sebelum dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai r Product Moment, terlebih dahulu dirumuskan Hipotesis Alternatif ( Ha ) dan Hipotesis Nihilnya ( Ho ), sebagai berikut: Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI peserta didik di SDN 2 Candimulyo. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI peserta didik di SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung. Berdasarkan tabel di atas antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua dengan motivasi belajar PAI siswa dapat kita ketahui bahwa : ∑x
= 2.411
∑y
= 2.444
∑ x2
= 129.829
∑ y²
= 133.436
∑ xy
= 131.217
N
= 45
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai r Product Moment sebagai berikut: rxy =
rxy =
𝑁∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 ∑𝑦 √ 𝑁∑𝑥 2 −
2
∑x
{N∑y
2
− ∑y
2}
45 𝑋 131.217 − 2.411 2.444 √ 45 𝑋 129.829−
2.411
2
{45 X 133.436 − 2.444
2}
rxy =
5.904.765 − 5.892.484 √ 5.842.305 − 5.812.921 {6.004.620 − 5.973.136}
rxy =
12.281 √ 29.384 {31.484}
rxy =
12.281 √ 925.125.856
rxy =
12.281 30.415,8816
rxy = 0,4037
Jadi score yang diperoleh dari perhitungan tersebut kita cocokan dengan tabel nilai-nilai r product moment untuk N = 45 dan hasilnya sebagai berikut : 1. Pada taraf signifikansi 5% ro = 0.4037 rt = 0.294 Hal ini berarti ro lebih besar dari pada rt ( ro > rt ) 2. Pada taraf signifikansi 1% ro = 0.4037 rt = 0.380 Hal ini berarti ro lebih besar dari pad art ( ro > rt )
Dengan demikian dapat penulis kemukakan bahwa dalam taraf signifikansi 1% maupun 5 % mendapatkan hasil yang signifikan jadi hipotesis yang penulis ajukan yang berbunyi “Ada pengaruh yang positif antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa di SDN 2 Candimulyo kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung” dapat diterima. Dan Ho yang berbunyi “Tidak ada pengaruh antara intensitas bimbingan keagamaan orang tua dan motivasi belajar PAI siswa di SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung“ di tolak. Dengan demikian pendapat yang berbunyi “Semakin besar intensitas bimbingan keagamaan orang tua maka akan semakin baik motivasi belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo kecamatan Kedu Kabupaten temanggung “ adalah benar atau terbukti.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dan dari hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat intensitas bimbingan keagamaan orang tua berada pada tingkat tinggi terhadap belajar peserta didik SDN 2 Candimulyo, yang dibuktikan dari nilai rata-rata bimbingan keagamaan orang tua sebesar 53,57 yang berada pada interval 54-58 dengan kategori tinggi. 2. Motivasi belajar siswa SDN 2 Candimulyo sudah baik, yang dibuktikan dari nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 54,31 pada interval 55-59 dengan kategori sangat baik. 3. Terdapat pengaruh positif yang cukup signifikan antara Intensitas Bimbingan Keagamaan Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kecamatan Kedu kabupaten Temanggung. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dengan rumus serial yang diperoleh nilai koefisien ro sebesar 0,4037 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel r Pruduct Moment menunjukkan bahwa ro lebih besar dari rt, baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Dengan demikian juga telah terbukti kebenaran hipotesis yang berbunyi “Besarnya intensitas bimbingan keagamaan orang tua siswa
berpengaruh terhadap tingginya motivas belajar PAI siswa SDN 2 Candimulyo Kedu Temanggung”. B. Saran-saran Kepada orang tua siswa hendaknya dapat terus dan lebih meningkatkan bmbingannya terhadap belajar anak di rumah, baik dalam segi pemberian nasihat, pengawasan dan dorongan, maupun perlengkapan fasilitas belajar mereka. Kepada guru hendaknya lebih dapat meningkatkan hubungan dengan pihak orang tua agar dapat berbagi informasi tentang keadaan anak, baik kepribadiannya, cara belajarnya maupun hal lain yang dapat digunakan oleh guru dalam membimbing siswa di sekolah. Di samping itu juga untuk dapat melibatkan orang tua secara langsung di dalam menghadapi kesulitan dan memecahkan masalah yang dihadapi siswa di sekolah maupun di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Daradjat, Zakiah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. Departemen Agama RI. 1992. Al Quran dan terjemahnya. Semarang: CV Asy-Syiva. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan. ____________________________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang tua dan Anak dalam keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Faqih, Aunur Rahim. 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press. Hadi, Sutrisno. 1981a. Metodologi Research I. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan fak. Psikologi UGM. ________________. 1981b. Metodologi Research jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan fak. Psikologi UGM. Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: QuantumTeaching. http://etd.eprints.ums.ac.id/4656/1/A210050033.pdf Langgulung, Hasan. 1989. Manusia dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al Husna. Miharso, Mantep. 2004. Pendidikan keluarga Qur’ani. Jakarta: Safiria Insania Press. Musnamar, Thohari. 2001. Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami. Yogyakarta: UII Press. Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rahman, Jamal Abdur. tt. Kiat Mendidik Anak menurut Rasulullah. Semarang: Pustaka Adnan.
Saleh, Abdul Rahman. 2004. Psikologi suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. tkt: Kencana. Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali perss. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, tkt: Kencana. ________________. 1984. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Rake sarasin. Ulwan, Abdullah Nashih. 1996. Pendidikan anak menurut Islam Mengembangkan Kepribadian Anak. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Walgito, Bimo. 2004. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi.
LAMPIRAN I DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Heni Nurwanti
Tempat/Tgl. Lahir
: Temanggung, 29 september 1987
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Yahya
Alamat
: Grogol RT 05 RW 02 Kutoanyar Kedu Temanggung
Pendidikan
:1. SD Negeri Kutoanyar Tahun 1999 2. SMP Negeri I Parakan tahun 2002 3. SMA Muhammadiyah Temanggung Tahun 2005 4. D II STAIN Salatiga Tahun 2007 5. S1 STAIN Salatiga Tahun 2010
LAMPIRAN III ANGKET PENELITIAN
Petunjuk pengisian 1. Tulislah nama saudara pada tempat yang tersedia 2. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c (sesuai pilihan) 3. Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai saudara. Karena itu demi keberhasilan penelitian ini kejujuran saudara kami harapkan.
Identitas Responden : 1. Nama
: ………………………………………………………………………
2. Kelas
: ………………………………………………………………………
3. Alamat
: ………………………………………………………………………
I.
Variabel Intensitas Bimbingan Keagamaan orang tua
1. Pada waktu salat tiba apakah orang tua anda melaksanakan salat ? a. langsung melaksanakan salat b. kadang-kadang melaksanakan c. tidak pernah melaksanakan salat 2. Selain bulan ramadhan apakah orang tua anda sering melaksanakan puasa sunah? a. sering melaksanakan puasa b. jarang melaksanakan c. tidak pernah melaksanakan 3. Pada waktu bulan ramadhan apakah orang tua anda segera melaksanakan salat tarawih ? a. melaksanakan tarawih b. kadang-kadang melaksanakan c. tidak pernah melaksanakan
4. Apakah orang tua anda sering mengajak salat apabila waktunya sudah tiba ? a. mengajak dan berjamaah bersama b. jarang mengajak c. acuh tak acuh 5. Apakah orang tua anda mengajak puasa ramadhan pada bulan ramadhan ? a. mengajak b. tidak pernah mengajak c. jarang mengajak 6. Apakah orang tua anda marah jika berkata tidak sopan ? a. marah sekali b. marah c. tidak pernah 7. Apakah orang tua anda sering memberi peringatan apabila tidak menjalankan salat ? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 8. Dari manakah anda mengetahui tata cara mengerjakan shalat ? a. orang tua di rumah b. guru mengaji c. pelajaran di sekolah 9. Bagaimana sikap orang tua anda apabila mengetahui anda tidak melaksanakan shalat wajib ? a. marah b. sekedar mengingatkan c. diam saja 10. Bagaimana orang tua anda mengajarkan tentang berbuat baik pada tetangga ? a. dengan memberi contoh b. dengan menyuruh untuk berbuat baik c. tidak pernah mengajarkan
11. Bagaimana sikap orang tua anda jika mengetahui saudara berbohong ? a. menegur dan menasehati b. memarahi c. acuh tak acuh 12. Bagaimana sikap orang tua anda jika mengetahui anda berteman dengan anak nakal ? a. melarang b. menegur guru mengaji c. diam saja 13. Apakah orang tua anda sering mengajak mengaji atau membaca al-Qur’an ? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 14. Bagaimana sikap orang tua anda jika mengetahui bacaan al-Qur’an anda keliru ? a. menegur dan membetulkan b. orang tua tidak tahu karena tidak bisa membaca al-Qur’an c. diam saja 15. Bagaimana sikap orang tua anda jika ada pengemis datang ke rumah ? a. memberinya uang/makanan b. menyuruhnya minta pada orang lain c. menyuruhnya pergi 16. Apakah orang tua anda mengajarkan bahwa zakat fitrah adalah kewajiban bagi seorang muslim? a. orang tua saya mengajari dan memberi contoh membayar zakat fitrah b. saya mengetahui dari ustadz di tempat mengaji c. tidak, saya mengetahui dari guru di sekolah 17. Bagaimana orang tua anda mengajarkan untuk berinfaq? a. memberi uang untuk di infaqkan di masjid atau tempat lain b. memberi uang untuk infaq jika saya minta c. Tidak pernah mengajarkan
18. Sejak kapan orang tua anda menyuruh anda melaksanakan puasa ramadhan ? a. sejak usia 6-12 tahun b. sejak usia 12-14 tahun c. orang tua saya tidak pernah menyuruh berpuasa 19. Siapakah yang mengajarkan anda tentang hal-hal yang membatalkan puasa ? a. orang tua di rumah b. ustadz di tempat mengaji c. guru di sekolah 20. Jika di lingkungan anda ada kerja bakti apa yang dilakukan oleh orang tua anda? a. datang dan ikut kerja bakti b. datang bila diundang c. tidak berminat datang
II. Variabel motivasi belajar PAI siswa di sekolah 1. Siapa yang mendorong anda untuk belajar PAI ? a. keinginan sendiri b. pengaruh teman c. dorongan orang tua 2. Apakah anda senang dengan pelajaran PAI? a. senang sekali b. senang c. tidak senang 3. Apakah anda senang dengan guru PAI anda ? a. senang sekali b. tidak senang c. kurang senang 4. Bagaimana sikap guru anda jika memberikan pelajaran PAI ? a. sangat jelas b. kurang jelas c. tidak jelas
5. Jika anda disuruh menghafalkan ayat-ayat al-Qur’an, apa yang anda lakukan ? a. segera menghafalkannya b. menghafalkan semampunya c. masa bodoh 6. Apakah anda selalu mencatat pelajaran yang diuraikan guru PAI ? a. selalu mencatat pelajaran yang diuraikan guru b. hanya mencatat pelajaran yang disukai c. mencatat bila diperintah guru 7. Apakah yang anda lakukan jika ada pelajaran PAI yang kurang jelas ? a. langsung bertanya kepada guru b. bertanya pada teman c. diam saja 8. Jika ada waktu senggang/luang anda gunakan untuk apa ? a. belajar b. santai c. bermain 9. Apakah anda selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru PAI anda ? a. mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh b. mengerjakan tugas yang mudah-mudah saja c. mengerjakan tugas semampunya saja 10. Pada jam pelajaran PAI, guru anda belum masuk ke kelas anda, apa yang anda lakukan ? a. ke kantor dan menghampiri b. acuh tak acuh c. bermain di kelas 11. Apakah anda terpaksa mengikuti pelajaran PAI ? a. tidak, karena untuk menambah pengetahuan saya b. ya, karena tata tertib dari sekolah c. ya, kalau tidak mengikuti di hukum oleh guru
12. Jika ada teman anda yang mengganggu pada waktu pelajaran PAI, apa yang anda lakukan ? a. membiarkan saja b. melayani teman c. memarahi dan mengingatkan 13. Apakah yang anda lakukan jika menemui pelajaran yang berbentuk ayat-ayat Al Qur’an ? a. mencatat dan menghapalkannya b. cukup mencatat saja c. masa bodoh 14. Jika anda mendapat nilai baik, apa yang anda lakukan ? a. menambah semangat belajar b. belajar terus c. malas belajar 15. Jika anda mendapat nilai jelek, apa yang anda lakukan ? a. tetap belajar b. jarang belajar c. malas belajar 16. Apakah anda merasa jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan guru PAI anda ? a. tidak b. jenuh c. masa bodoh 17. Apakah anda mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan, di rumah ? a. ya, mengulang kembali b. kadang-kadang mengulang c. jarang mengulang kembali 18. Jika ada PR yang kurang jelas bagaimana sikap orang tua anda ? a. menjelaskan dan membimbing b. membiarkan saja c. acuh tak acuh
19. Bagaimana sikap orang tua anda jika mengetahui anda tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru PAI anda ? a. menasehati dan jangan diulangi lagi b. memarahi c. diam saja 20. Dalam proses belajar pelajaran PAI selama ini, bagaimana perasaan anda ? a. puas dan dapat meningkatkan, mengembangkan, menerapkan dalam kehidupan keseharian b. puas dan bersyukur dapat mencapai demikian ini c. puas dan inilah puncak kemampuan saya