Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Rizka Iftikhah (09220682) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang membangun, banyak ditentukan oleh kemajuan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan Tri Logi pendidikan yaitu pendidikan di dalam keluarga (Pendidikan Informal), pendidikan di dalam sekolah (Pendidikan Formal)dan Pendidikan di dalam Masyarakat (Pendidikan Non Formal). Peranan keluarga dalam perkembangan sosial anak – anaknya tidak perlu diuraikan panjang lebar. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Penelitain ini bertujuan mengaetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Pegandon, metode penelitaian adalah explanatory (Penjelasan). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Pegandon.Populasi Penelitian adalah semua siswa kelas VIII, dengan teknik pengambilan sampel SimpleRondom Sampling, sehingga menghasilkan 57 responden. Hasil penelitian diketahui sebagian besar perhatian orang tua diberikan baik yaitu 28 siswa (49,12%) dan baik sekali 29 siswa (50,88%) terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar. Sedangka untuk motivasi belajar ada 28 siswa (49,12%), dan baik sekali 29 siswa (50,88%) jadi dalam pengaruh ini orang tua sangat berpengaruh dalam motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada orang tua lebih memberikan perhatian kepada anak terutama perhatian yang bersifat non material dan perhatian terhadap lingkungan sepermainan anak, sehingga anak dapat berkembang dan mempunyai miotivasi belajar yang lebih baik. Sedangkan bagi sekolah melakukan kerjasama denga orang tua murid dalam menumbuhkan dan memberikan dorongan belajar sehingga prestasi belajar siswa dapat menjadi lebih baik. Kata Kunci : orang tua, motivasi belajar, siswa PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang membangun, banyak ditentukan oleh kemajuan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan Tri Logi pendidikan yaitu pendidikan di dlam keluarga ( Pendidikan Informal ), pendidikan di dalam sekolah (Pendidikan Formal)dan Pendidikan di dalam Masyarakat (Pendidikan Non Formal ). Peranan keluarga dalam perkembangan sosial anak – anaknya tidak perlu diuraikan panjang lebar. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya (Gerungan, 2004: 195) 85
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Peranan perhatian orang tua dalam lingkungan keluarga yang penting adalah memberikan pengalaman pertama pada masa anak – anak. Itu karena pengalaman pertama merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi dan menjamin kehidupan emosional anak. Keberhasilan siswa tidak lepas dari peran penting keluarga terutama orang tua dalam memberikan perhatian akan kebutuhan material dan non material Perhatian kebutuhan material meliputi fasilitas belajar dan biaya, sedangkan kebutuhan non material berupa dorongan positif agar siswa mempunyai kemampuan untuk belajar. Perhatian orang tua dapat memotivasi siswa menjadi rajin belajar di sekolah maupun di rumah. Motivasi merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak alasan, atau dorongan dalam diri manuasia yang memyebabkan ia berbuat sesuatu ( Gerungan, 2004 : 151). Adapun belajar, menurut Slameto (1997 : 2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Perubahan yang terjadi dalam diri sendiri seseorang banyak sekali pengaruhnya baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perusahaan dalam diri seseorang merupakan merupakan perubahan dalam arti belajar. Memotivasi setiap siswa untuk belajar berbeda – beda. Motivasi sudah ada saat siswa akan melakukan sesuatu, siswa perlu mengetahui apa sebenarnya motivasi belajar mereka. Motivasi harus sudah harus ditanamkan pada siswa ketika ia mau sekolah, untuk apa ia sekolah. Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul dan berpegaruh pada siswa bila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Bila materi pelajaran dirasakan berguna untuk kehidupan sehari – hari materi itu akan memotivasi siswa untuk mempelajarinya. Lemah motivasi belajar siswa disebabkan oleh macam – macam hal, diantarnya latar belakang keluraga siswa bermasalah. Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Pegandon merupakan sekolah negeri yang lokasinya berada ditengah kampung desa Karangmulyo Pegandon, siswanya sebagian berasal berasal dari keluarga menegah kebawah dengan pekerjaanya
orang tua sebagian buruh home industry.
Ketebatasan ekonomi menyebabkan orang tua mereka harus bekerja sehingga waktu dan perhatian orang tua kepada anak terbatas. Perhatian tersebut dapat berupa meteri maupun non materi, sehingga anak kurang bermotivasi untuk belajar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang terlambat masuk dan terlambat dalam membayaran uang SPI/ uang Infaq, Ciri – ciri anak yang kurang termotivasi belajar antara lain: siswa berpakaian tidak lengkap dan tidak rapi, siswa sering terlambat, masuk pada saat jam pelajaran dan masih ada siswa yang membolos pada saat jam pelajaraan.
86
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Perhatian Perhatian adalah pemusatan dan pengarahan seluruh tenaga psikis yang menyertai aktivitas secara sadar pada suatu objek. Dapat disimpulkan perhatian adalah pengarahan dan pemusatan tenaga terhadaap fasilitas yang bersifat material maupun sepiritual dalam memberikankesempatan pada anaknyauntuk memperoleh hasil prestasi yang optimal.
Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan untuk mencapai tujuan belajar berupa perubahan tigkah laku individu yang dinyatakan dalam bentuk penguasa, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai – nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam kegiatan belajar.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penelitian adalah pendekatan kuantitatif yaitu gejala – gejala hasil penelitian yang berwujud data, diukur dan dikonversikan dahulu dalam bentuk – bentuk angka – angka atau kuantifikasikan dan dianalisis dengan teknik stastistik. Adapun tujuan : 1. Mengambarkan suatu gejala secara kuantitatif dengan sajian skor, neraca, penyimpanan, grafik dll, 2. Mener angkan suatu gejala misalnya untuk menunjukkan bersarnya koefisien dan arah korelasi, besarnya sumbangan suatu variabel, ada tidaknya perbedaan suatu kelompok dan sebagainnya. 3. Membuat prediksi dan estimasi berdasarkan hasil analisa dan model yang telah ditetapkan ( FX. Seodarsono, 1988:9). Jenis penelitian ini adalah korelasional, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (independent variabel) yaitu perhatian orang tua dengan terikat (dependent variable ) yaitu motivasi belajar siswa. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di SMP Negeri 3 Pegandon Kendal. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian direncanakan antara bulan April – Juli 2013 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian Populasi menurut Sutrisno Hadi ( 1990 : 70 ) adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi SMP Negeri 3 Pegandon kelas VIII sebanyak 228 anak.
87
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya( Sugiarto, 2003: 2). Pengambilan sampel dari penelitian ini menurut SuharsiniArikunto(200 2: 112), apabila populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika populsi dalam jumlah besar dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau tergantung dari: a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana. c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang besar, hasilnya akan lebih baik. Peneliti menetapkan pengambilan sampel 25% dari 228 siswa, sehingga diperoleh jumlah sempel sebesar 57 anak. Ada pun tabel penelitian sebagai berikut : Tabel 1. Sampel Penelitian No 1. 2. 3. 4 5 6
Kelas VIII/ A VIII/ B VIII/ C VIII D VIII F VIII G Jumlah 3. Teknik Pengambilan Sampel
Jumlah Siswa 40 40 40 36 36 36 228
Jumlah Sempel 10 10 10 9 9 9 57
Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan cara mengambil anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara pengambilan sampel dengan cara undian. Peneliti menuliskan nama – nama siswa masing – masing kelas dalam sebuah kertas dan disimpan dalam suatu tempat terpisah berdasarkan kelas masing – masing. Peneliti kemudian mengocok dan mengundi masing – masing kelas sebanyak 25% dari tiap – tiap kelas, sehingga diperoleh 57 sempel peneliti. Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa proposisi berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menentukan variabel – variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesa berdasarkan hubungan antar variabel (Singarimbun, 2006:49). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya ( terpegaruhnya) variabel dependent. Variabel bebas dalam penelitian ini perhatian orang tua (x).
88
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2. Variabel terikat (dependent variabel ) atau variabel tak bebas yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa (y). Desain peneliti dapat digambarkan sebagai berikut :
X
Y
Keterangan : X : Variabel bebas
Perhatian orang tua
Y : Variabel terikat
Motivasi belajar siswa
Definisi Operasional Variabel 1. Perhatian Orang Tua Perhatian adalah pemusatan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu objek. Perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis dari aktivitas kesadaran ayah dan ibu yang ditujukan kepada anak . Indikator : a. Perhatian orang tua dalam bentuk material terdiri dari : 1) Perhatian terhadap uang saku dan sumbangan - sumbangan sekolah 2) Perhatian terhadap alat belajar 3) Perhatian terhadap tempat belajar 4) Perhatian terhadap biaya pendidikan b. Perhatian orang tua dalam bentuk Psikologi 1) Pemberian kasih sayang 2) Pemberian disiplin orang tua 3) Pemberian pengarahan 2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan dalam proses belajar siswa. Indikator : a. Motivasi Intrinsik yaitu kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. meliputi : 1) Ingin mengetahui seluk beluk suatu masalah 2) Ingin menjadi orang yang terdidik 3) Ingin menjadi ahli di bidang study tertentu 4) Ingin menjadi orang yang kaya ilmu b. Motivasi Ekstrinsik yaitu motivasi belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri meliputi : 89
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1) Belajar demi memenuhi kewajiban 2) Belajar demi menghindari hukuman yang diancam 3) Belajar demi memperoleh hadiah material yang dijanjikan 4) Belajar demi meningkatkan gensi sosial 5) Belajar demi memperoleh pujian dari orangt yang penting 6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang atau golongan administrasi. Alat dan Metode Pengumpul Data Alat pengumpulan data adalah penelitian ini kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden ( Alimul 2003:39) pertanyaan kuesioner merupakan pertanyaan tertutup dengan jawaban selalu, sering, kadang – kadang dan tidak pernah. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode angket yaitu teknik pengumpulan data melalui formulir – formulir yang berisi pertanyaan – pertanyan yang diajaukan secara tertulis pada seseorang
atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau informasi yang dilakukan
peneliti
HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Perhatian Orang Tua Berdasarkan hasil penelitian diketahui perhatian orang tua yang diberikan di rumah cukup sebanyak. Hasil penelitian diketahui sebagian besar perhatian orang tua diberikan baik yaitu 28 siswa (49,12%) dan baik sekali 29 siswa (50,88%) terdapat hubungan yang singnifikan antara perrhatian orang tua terhadap motivasi belajar, jumlah rata – rata dari hasil penelitian sejumlah 28,5 ( 50%) Perhatian orang tua merupakan kunci dari keberhasilan anak baik prestasi belajar di sekolahan dan di luar sekolah. Oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam pendidikan dan pengembangan anak. Perhatian orang tua adalah perhatian orang tua terhadap semua kebutuhan anak - anaknya, baik perhatian yang bersifat material maupun spiritual. Perhatian tidak hanya sebatas pada kebutuhan material dalam pemenuhan kebutuhan anak, baik pangan, papan, maupun sandang serta kebutuhan lainnya, tetapi kebutuhan yang bersifat non material seperti dukungan, dorongan, kasih sayang dan perhatian pada kesulitan anak dalam proses belajar mengajar di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa memperoleh baik perhatian dari orang tuanya sebanyak 49,12%. Perhatian tersebut meliputi perhatian terhadap kebutuhan sekolah, seperti pembayaran BP3 (Infaq), pemenuhan fasilitas belajar mengajar (seragam, sepatu, tas, buku, alat tulis) dan tambahan pelajaran di luar sekolah. Walaupun perhatian orang tua yang diberikan cukup, namun masih terdapat orang tua yang kurang memperhatikan kebutuhan akan tambahan pelajaran di luar sekolah. Selain itu, terdapat orang tua yang kurang memeperhatikan pemanfaatan 90
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
waktu oleh siswa, seperti perbandingan waktu bermain, belajar di rumah dan menonton televisi. Sebagian besar orang tua kurang memperhatikan kegiatan anak pada saat nonton televisi, seperti kualitas program, dan lamanya waktu yang digunakan untuk menonton televisi hingga larut malam. Selain itu, orang tua juga kurang memperhatikan teman sepermainan anak di luar rumah. Pada anak, lingkungan sepermainan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan perilaku dan moral anak. Maka bila orang tua tidak berhati – hati dan menyeleksi teman sepermainan anak, akan sangat berbahaya bila terjerumus dalam lingkungan sepermainan yang tidak baik, seperti lingkungan yang terjerat narkoba dll. Sebagian besar orang tua siswa merupakan pekerja di sector informal sehingga mereka harus berjuang keras memanfaatkan waktu untuk bekerja demi menghidupi keluarganya. Oleh karena itu, banyak ibu yang bekerja pula, dari pagi hingga sore hari, sehingga waktu dan tenaga yang digunakan dalam memberikan perhatian pada anak di rumah terbatas. 2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa diketahui siswa yang mempunyai motivasi belajar Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan perubahan ini berupa dorongan baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Motivasi belajar merupakan dorongan untuk mencapai perubahan dalam dirinya, baik dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Motivasi belajar siswa yang berasal dari dalam, misalnya adanya keinginan untuk meraih cita - cita, keinginan untuk membuat suatu perubahan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Sebagai besar siswa Sekolah Menegah Pertama Negeri 3 Pegandon berasal dari keluarga yang kurang mampu dan orang tua bekerja di sekitor informal. Oleh karena itu terdapat dorongan yang kuat untuk merubah kehidupan yang lebih baik. Motivasi yang berasal dari luar, misalnya ingin mendapatkan intensif atau hadiah dari prestasi yang diraih di sekolah. Tak jarang para orang tua memberikan stimulus kepada siswa agar termotivasi dalam belajar dengan menjanjikan sejumlah hadiah bila berprestasi. Bentuk motivasi ini sebenarnya baik, dalam menumbuhkan dorongan/ motivasi dalam diri siswa, namun harus disertai pemberian pengertian bahwa belajar tetap merupakan tanggung jawab siswa secara pribadi dalam mewujidkan kehidupan yang lebih baik. 3. Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan uji stastistik korelasi product moment diperoleh nilai r sebesar 0,47 yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara perhatian orang tua di rumah dengan motivasi belajar siswa. Hubungan ini bersifat positif, yang berarti semakin baik perhatian orang tua di rumah pada anak semakin baik pula motivasi belajar anak. Sedangkan 𝜌 value sebesar 0, 025< 0,05, berarti terdapat hubungan yang singnifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa. 91
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Perhatian orang tua yang baik di rumah akan menubuhkan dorongan atau motivasi belajar siswa yang baik pula. Perhatian yang diberikan orang tua, seperti perhatian pada kebutuhan biaya sekolah, akan menumbuhkan motivasi belajar yang baik bagi siswa. Siswa akan berfikir bahwa orang tuanya bekerja keras dan memberikan perhatian pada kebutuhan biaya pendidikan, maka ia harus belajar dengan baik agar tidak membuat orang kecewa, sehingga ia rajin mengikuti pelajaran disekolah maupun belajar di rumah. Sedangkan bagi siswa yang tidak mendapatkan perhatian orang tua pada biaya pendidikannya membuat siswa merasa malu karena selalu bermasalah dengan biaya pendidikan, baik SPP( infaq) tiap kenaikan kelas maupun pemenuhan fasilitas pendidikan yang lain, seperti buku dll. Oleh karena itu orang tua harus memberikan perhatian pada anak,akan kebutuhan dalam pendidikan maupun kebutuhan dukungan moral, seperti perhatian pada tugas – tugas sekolah, kesulitan – kesulitan yang dialami siswa selama belajar di sekolah, tambahan pelajaran yag dibutuhkan di luar sekolah serta teman di lingkungan bermain anak, karena lingkungan sepermainan mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi perkembangan moral anak. Lingkungan bermain yang tidak baik akan menghasilkan anak yang tidak baik pula, sedangkan lingkungan bermain yang baik akan membawa anak menjadi lebih baik. Dalam membangun motivasi belajar pada anak, sebenarnya tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua semata, namun peran guru pun menjadi andil dalam memberikan dorongan pada siswa untuk belajar lebih baik. Dorongan tersebut dapat berupa perhatian pada prestasi siswa, maupun dorongan moral pada siswa yang mempunyai masalah dalam proses belajar mengajar. Sinergi antara guru dan orang tua akan menjadi sebuah kekuatan dalam memotivasi siswa untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmad dan widodo, 1983, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Afinudin SK, 1986, Psikologi Pendidikan Usia Sekolah Dasar, Solo: Harapan Masa Bimo Wargito, 1982, Kenekatan Anak, Yogyakarta: FakultasPsikologi UGM Mardalis, 2006, Metode Penelitian Semua Pendekatan Proposal, Jakarta : PT Bumi Aksara Masri Singaribun, 2006, Metode Penelitian Survai, Jakarta, LP3ES Ngalim Purwanto, 1998, Psikologi pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya Oemar Hamalik,1995, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara Simanjuntak, 1982, Latar Belakang Kenakalan Remaja, Bandung Singgih D Gunarsari,1995, Psikologi Praktisi: Anak Remaja dan Keluarga, Jakarta, BPK Gunung Mulia Slameto, 1997. Belajar dan Faktor - Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Jaya 92
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sugiarto,2003, Teknik Pengambilan Sampling, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Suharsimi Arikunto, 1998, Pendekatan Penelitian, Jakarta : PT. Rineka Cipta Soemardi Suryabrata, 1981, Psikologi Pendidikan Yogyakarta, Andi Affset Sutrisno Hadi, 2000, Metode Riset, Yogyakarta: Andi Offset Tambrani Rusyan,et al, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV Remaja Karya Tim PKBBI, 1998, Kamus besar Bahsa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Winkel W.S, 1987, Psikologi pengajaran, Jakarta: PT. Garamedia Zaenal Mustofa,1991, Prosedur Penelitian, Jakarta : CV. Persada
93
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING