MOTIVASI BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Astrid Harera dan Imam Setiyono Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang ABSTRAK The study aims to find out whether the learning motivation and the parental attention give the partial or simultaneous effect to the learning outcomes on X grade students in SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. The type of the research is associative with quantitative approach, since the purpose of the study is to find out the impact of those two variables. The result of the study showed that the learning motivation variable (X1) is 0,8684 and parental attention variable (X2) is 0,6736, it can be concluded that partially the learning motivation and the parental attention significantly influenced students’ learning outcomes. While the F test result is 0,905437, it can be concluded that simultaneously the students’ motivation and the parental attention influence their learning outcomes significantly. Key words: learning motivation, parental attention, learning
Pendidikan merupakan salah satu proses yang terus berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menuntut masyarakat untuk lebih mengetahui dan menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan formal maupun nonformal. Dalam hal ini pendidikan tidak hanya dapat dilakukan di lingkungan sekolah yang sekaligus merupakan lembaga pendidikan formal, tetapi pendidikan juga dapat dilakukan di lingkungan keluarga.
kesulitan dalam memahami materi, mengerjakan tugas dan aktif dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran. Sebaliknya, siswa yang tidak senang terhadap mata pelajaran ekonomi, biasanya enggan, malas, dan pasif di dalam kelas dan tidak bersemangat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Akibatnya, siswa tersebut akan selalu mendapat kesulitan dalam memahami materi karena siswa tidak akan mempunyai motivasi. Salah satu faktor ekstern adalah keluarga. Dalam keluarga, orang tua juga salah satu penentu keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang baik. Perhatian orang tua terhadap siswa dapat membantu untuk memotivasi siswa dalam
Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar meliputi faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 2010). Faktor intern terdiri atas tiga macam yaitu, faktor jasmaniah, psikologi, dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern yaitu, faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.
pencapaian hasil belajar tersebut. Selain itu perhatian orang tua itu sendiri dapat memberikan masukan maupun pemecahan atas masalah yang dihadapi siswa. Oleh karena itu motivasi belajar dan perhatian orang tua menjadi pengaruh yang cukup dominan terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah psikologi, yang mana motivasi siswa termasuk di dalamnya. Apabila siswa senang terhadap suatu mata pelajaran maka motivasi siswa tersebut juga akan meningkat dan mereka akan mengikuti kegiatan belajar dengan baik, sering bertanya apabila mengalami
Perhatian orang tua membantu dan mendorong anak-anak untuk dapat lebih berhasil dalam pendidikannya. Peran orang tua dalam 191
pendidikan anak adalah memberikan bantuan, dukungan, motivasi, dan informasi tentang cara belajar yang baik dan tepat. Peranan orang tua juga sangat penting misalnya pada saat guru memberikan pekerjaan rumah, diperlukan bimbingan orang tua dalam memecahkan masalah yang dihadapi anak dalam mengerjakan soal yang diberikan guru, dan pada saat itulah diharapkan orang tua bisa membantu kesulitan tersebut. Peranan orang tua sangat diharapkan dalam pendidikan anaknya.
saja (tetap). Namun sebaliknya, mereka lebih aktif menerima materi pelajaran Matematika, IPA, maupun Bahasa Inggris. Disamping itu siswa menganggap bahwa mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris lebih penting dan susah daripada mata pelajaran Ekonomi. Pada akhirnya nilai mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris lebih baik daripada nilai mata pelajaran Ekonomi. Sedangkan KKM pada mata pelajaran Ekonomi yaitu 75.
SMA Muhammadiyah 4 Surabaya karena merupakan salah satu sekolah yang maju. Dengan kualitas sekolah yang sudah maju tersebut, diharapkan motivasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran Ekonomi juga sudah bagus pula. Tetapi pada kenyataannya motivasi siswa dalam belajar Ekonomi masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini terbukti pada saat UTS mata pelajaran Ekonomi semester ganjil banyak siswa yang nilainya masih rendah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi nilai guru Ekonomi, nilai UTS siswa kelas X1 mata pelajaran Ekonomi pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 15 siswa (55,55%) mendapat nilai sesuai dengan KKM sedangkan 12 siswa (44,45%) mendapat nilai kurang dari KKM, pada kelas X2 nilai UTS siswa 15 siswa (57,69%) mendapat nilai sesuai dengan KKM sedangkan 11 siswa (42,31%) mendapat nilai kurang dari KKM sehingga guru Ekonomi harus mengadakan remidi karena nilai tersebut belum memenuhi target.
Jika faktor psikologi dan keluarga berada pada kutub yang saling bertentangan maka akan menimbulkan masalah bagi anak. Dalam hal proses belajar anak akan dapat terganggu, hasil belajarnya pun cenderung di bawah standar. Perhatian yang baik terhadap faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar tersebut merupakan kewajiban bagi setiap insan yang berkecimpung di dunia pendidikan. Berdasarkan studi pendaahuluan, pada umumnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi masih kurang. Hal ini terlihat dari partisipasi siswa yang cenderung pasif selama proses pembelajaran Ekonomi berlangsung. Contohnya ketika guru sedang menerangkan pelajaran, ada beberapa siswa enggan bertanya. Alasannya materi pelajaran Ekonomi mudah, yang diajarkan nantinya bisa dipahami karena ada di buku dan internet. Kalau tidak begitu siswa yang bertanya hanya itu-itu 192
Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi nilai yang dimiliki oleh guru Ekonomi, nilai rata-rata UAS siswa kelas X mata pelajaran Ekonomi pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 76. Nilai tersebut sebenarnya sudah memenuhi target, tetapi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata UAS pada mata pelajaran lain, seperti: Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris, nilai tersebut masih rendah. Karena nilai rata-rata UAS siswa pada mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris sebesar 82, 85 dan 83. Meskipun motivasi belajar kurang, ternyata hasil belajar yang diperoleh siswa sudah bagus. Karena pada saat ulangan harian guru memberi ijin kepada siswa untuk memanfaatkan handphone dan laptop yang mereka bawa. Mereka diperbolehkan membuka internet (browsing) melalui handphone atau laptop yang mereka bawa untuk mencari jawaban. Dengan
catatan tidak boleh menyalin tetapi harus menganalisis dan menjawab dengan bahasa mereka sendiri serta tidak menyimpang jauh dari materi maupun pertanyaan. Akan tetapi hal ini hanya berlaku pada saat ulangan harian, mengerjakan tugas, dan UTS. Pada saat UAS siswa tidak diberikan ijin untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, guru Ekonomi di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya senantiasa berusaha meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi. Harapannya, nilai ratarata mata pelajaran Ekonomi dapat setara dengan nilai rata-rata mata pelajaran Matematika, IPA, maupun Bahasa Inggris. Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut: (1) apakah motivasi belajar siswa kelas X mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa, (2) apakah perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa, (3) apakah motivasi belajar dan perhatian orang tua mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar, pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar, pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Motivasi Belajar Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar (Dimyati & Mudjiono, 2006). Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berhubungan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, untuk kemudian melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan. Dengan demikian, motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi tertentu. Sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka tersebut. Dengan kata lain, motivasi adalah tenaga yang membangkitkan dan menggerakkan kelakuan seseorang. Motivasi memengaruhi sikap apa yang seharusnya dilakukan oleh siswa dalam kegiatan belajarnya. Semakin kuat motivasi yang dimiliki seorang siswa maka semakin tinggi siswa tersebut untuk mencapai tujuan atau cita-citanya. Adapun fungsi motivasi dalam belajar ada 3, yaitu: mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi; menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai; dan menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 193
Motivasi merupakan penggerak kemajuan siswa dalam proses belajar. Sehingga pentingnya motivasi bagi siswa antara lain: menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar, menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan bekerja yang berkesinambungan, dan menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir (Dimyati & Mudjiono, 2006). Perhatian Orang Tua Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada suatu objek atau perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yuang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek. Selain itu perhatian merupakan pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya”. Berdasarkan pendapat para ahli psikologi di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian merupakan pemusatan energi tertuju pada suatu objek, dan juga sebagai kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang sedang dilakukan. Di dalam kehidupan sehari-hari atau di dalam tatanan keluarga yang dimaksud orang tua adalah ayah dan ibu. Ayah dan ibu adalah penyebab kelahiran seorang anak dan yang merawat anak hingga dewasa. Perhatian itu bermacam-macam. Ada yang hanya tertuju pada satu objek saja, dan ada pula yang tertuju pada bermacam-macam objek secara bersama. Demikian juga dalam hal orang tua memperhatikan anaknya, tidak hanya memperhatikan satu hal saja di dalam pendidikannya, misalkan hanya memperhatikan kelengkapan fasilitas-fasilitas belajarnya saja, atau hanya memperhatikan kebutuhan materi saja, melainkan orang tua seharusnya 194
memberikan perhatian kepada anaknya. Dan itu dapat dilakukan misalnya, dengan memberikan bimbingan belajar di rumah, menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak dalam belajar, kemudian membantu kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, dan juga bagaimana orang tua bisa menciptakan lingkungan belajar yang tenang, nyaman di rumah, memberikan kasih sayang, dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak. Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom. Secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah, yakni: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik, sehingga akan mengubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Hasil belajar akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selamanya. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Lebih lanjut, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati & Mudjiono, 2006). Sehingga seorang siswa dapat mengetahui hasil belajarnya setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian, setelah siswa menerima pengalaman belajar maka akan terjadi perubahan pada diri siswa. Siswa mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki sebelum ia belajar. Lebih lanjut, hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2007). PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2008) yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Akuntansi pada Siswa Kelas X SMAN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2007/2008, hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Akuntansi. Penelitian yang dilakukan oleh Anawiyah (2008) yang berjudul Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengelola Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi pada Kelas XI SMK Kepanjen Malang), hasilnya menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang keterampilan guru mengelola kelas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa menunjukkan hasil analisis sig F (0,000) < (0,05) sehingga Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
tentang keterampilan guru mengelola kelas dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata diklat Akuntansi di SMK Kepanjen Malang ditolak. Penelitian yang dilakukan oleh Millati (2011) yang berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 2 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010, hasilnya menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan perhatian orang tua, motivasi, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar. METODE PENELITIAN Jenis Studi ini adalah penelitian asosiatif. Karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel yaitu motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Rancangan Penelitian Studi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya secara parsial dan simultan. Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi adalah siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya pada tahun ajaran 2011-2012 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X1 dan X2. Jumlah anggota populasi sebanyak 53 siswa. Menurut tabel Kerjcie bila populasi 53 orang siswa dengan menggunakan taraf kesalahan 5% maka jumlah sampelnya adalah 48 orang siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Karena jumlah siswa di setiap kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya berbeda-beda (heterogen) jumlahnya di kelas X1 sebanyak 27 orang siswa sedangkan di kelas X2 sebanyak 26 orang siswa. 195
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: (1) dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa sejarah singkat SMA Muhammadiyah 4 Surabaya, struktur organisasi, dan data hasil belajar siswa mata pelajaran Ekonomi yang didapat dari nilai ulangan tengah semester; (2) wawancara digunakan untuk memperoleh data awal tentang permasalahan yang berkaitan dengan motivasi belajar, perhatian orang tua, dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Dalam penelitian ini digunakan wawancara terbuka yang tidak terstruktur dengan Wakasek Kurikulum, salah satu guru Ekonomi, dan beberapa siswa kelas X SMA Muhammadiyah 4 Surabaya; (3) kuesioner tentang motivasi dan perhatian orang tua. Kuesioner yang digunakan peneliti adalah kuesioner tertutup dimana alternatif jawaban dan pertanyaan telah disediakan sehingga responden tinggal memilih sesuai kondisi yang dialami masing-masing siswa. HASIL Analisis regresi linier berganda, perhitungan pada analisis regresi berganda ini menggunakan Eviews 4.1. Hasil dari analisis regresi berganda ini adalah sebagai berikut: Y = 60.60135118 + 0.07060809908*X1 0.2840331777*X2 Hasil persamaan analisis regresi linear berganda di atas mempunyai arti: (1) konstanta sebesar 60,60135118 menyatakan jika tidak ada variabel motivasi belajar (X1) dan variabel perhatian orang tua (X2), maka hasil belajar yang akan diperoleh adalah sebesar 60,60135118; (2) koefisien regresi motivasi belajar (X1) sebesar 0,07060809908 artinya apabila variabel motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar 1 satuan variabel perhatian orang tua (X2), maka akan menyebabkan peningkatan hasil belajar sebesar 0,07060809908. Tanda positif 196
pada koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X1 akan menyebabkan peningkatan pada variabel Y; (3) koefisien regresi perhatian orang tua (X2) sebesar 0,2840331777 artinya apabila variabel perhatian orang tua mengalami peningkatan sebesar 1 satuan sementara variabel motivasi belajar (X1) tetap, maka akan menyebabkan peningkatan hasil belajar sebesar 0,2840331777. Tanda positif pada koefisien regresi melambangkan hubungan yang searah X2 akan menyebabkan peningkatan variabel Y. PEMBAHASAN Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis data statistik dengan menggunakan uji t, diketahui bahwa motivasi belajar mempunyai tstatistik sebesar 0,8684. Atau nilai probability significancy dari tstatistik pada hasil regresi lebih besar dari 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti motivasi belajar secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pada α = 5%. Dengan demikian, Studi ini sejalan dengan penelitian Hidayah (2008), Saputri (2008), Anawiyah (2008), Millati (2011) dan yang menyebutkan bahwa ada pengaruh signifikan antara motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Agustiningsih (2010) yang menyebutkan bahwa motivasi secara sendiri tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Perhatian orang tua mempunyai tstatistik sebesar 0,6736.Atau nilai probability significancy dari tstatistik pada hasil regresi lebih besar dari 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti perhatian orang tua secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar pada α=5%.
Dengan demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Millati (2011) ada pengaruh signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Budiyanto (2009) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Berdasarkan perhitungan data dapat diketahui besarnya Fstatistik adalah 0,905437. Atau nilai probability significancy dari Fstatistik pada hasil regresi lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu motivasi dan perhatian orang tua secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat, yaitu hasil belajar (Y) pada α=5%. Dengan demikian, Studi ini sejalan dengan penelitian Hidayah (2008), Millati (2011), dan Saputri (2009) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh signifikan antara motivasi siswa dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Agustiningsih (2010) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian motivasi belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: (1) motivasi belajar siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya; (2) perhatian
orang tua kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Ekonomi di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya; (3) berdasarkan hasil penghitungan pada analisis data statistik dapat diketahui bahwa motivasi belajar dan perhatian orang tua kelas X di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya secara bersama–sama berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Ekonomi di di SMA Muhammadiyah 4 Surabaya. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: (1) guru Ekonomi diharapkan senantiasa menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar mata pelajaran Ekonomi; (2) siswa diharapkan mempunyai motivasi belajar yang cukup tinggi terhadap mata pelajaran Ekonomi sehingga siswa dapat lebih meningkatkan hasil belajarnya; (3) orang tua diharapkan menjadi panutan bagi seorang anak dan dapat memberikan perhatian kepada anaknya selama di rumah. Dengan adanya perhatian orang tua maka anak dalam hal kehidupan pelajaran tentunya akan mendorong seorang anak untuk mencapai hasil belajar yang terbaik; (4) untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain variabel motivasi belajar dan perhatian orang tua. DAFTAR RUJUKAN Ajija, Shochrul R. dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. Anawiyah. 2008. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Guru Mengelola Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi pada Kelas XI SMK Kepanjen Malang. Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 25 No.1 (http://karya-ilmiah.um.ac.id/ 197
index.php/ekonomi-pembangunan/article/ view/5505, diakses tanggal 18 Oktober 2011). Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hidayah, Lestari. 2008. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Akuntansi pada Siswa Kelas X SMAN 1 Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2007/2008. Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 18 No. 3 (http://www.pustakaskripsi.com/ pengaruh-perhatian-orang-tua-dan-motivasibelajar-terhadap-prestasi-belajar-siswa-16. html, diakses tanggal 18 Oktober 2011). Millati, Dhatin Nurul. 2011. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Kelas VIII SMP Negeri 2 Pegandon Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2009/2010. Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 20 No. 1 (http://webcache.googleusercontent.com/ search?q=cache:pARZdN_7CiAJ:lib.unnes. ac.id/1437/+perhatian+orang+tua+terhadap +hasil+belajar&cd=20&hl=id&ct=clnk&gl= id&client=firefox&source=, diakses tanggal 18 Oktober 2011). Saputri, Usahaning Dwi. 2009. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan, (online), Vol. 21 No. 3 (http://etd.eprints.ums.ac.id/4398, diakses tanggal 18 Oktober 2011). Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
198