PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN LIMUSNUNGGAL 01 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun oleh :
CICIH SUKAESIH NIM : 809011000289
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2012 M
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN LIMUSNT.INGGAL 01 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR SKRIPSI Diojaftpn ftfpada
fafutttasltmutArsrafr tan 1(jgunan untuLmenerrufii
syarat-syarat
mencapai gefar Sarjma {Penditiforn Istam
Oleh:
CICIH SUKAESIH
NIM : 809011000289
NIP. 19491 23 1989032001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Uil\{ SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
t433Ht20t2M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar pendidikan
Agama Islam Siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor disusun oleh Cicih Sukaesih, NIM. 809011000289, Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqasah sesuai ketentuan yang di tetapkan oleh fakultas.
Jakarta,
Yang n:rengesahkan,
NIP : 19491123 1989032001
2I Mei 2012
LEMBAR PBNGESAHAN Skripsi berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa
di
SDN Limusnunggal 01 Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor disusun oleh Cicih Sukaesih, NIM. 809011000289,
PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Jurusan
Hidayatullah Jakarta. Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tahun 2012
di
Sarjana
hadapan dewan penguji. Karen
itu penulis berhak memperoleh gelar
Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Agama Islam. J
akarta, 24 Novemb er 2012
Panitia Uj ian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program
Studi)
Tanggal
3 -|t - eoi
Bahrissalim. M.Ag NIP: 1 9680307 1998031002
Tanda Tangan
2-
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Sapiuddin Shidiq. M.Ag
3 ^lZ-J-6v
NIP: 1967032820003 1001 Penguji
I
L& -htlz
Nurlena MA.. Ph.D
NIP: 1 959 1020198603200 Penguji
1
II
Drs. RusydiJamil" M.Ag
b - i'L -L0 tL
NIP: 1962123 1 1995031005 Mengetahui
20520198103 1001
i
STIRAT PERI'{YATAAI{ KARYA SENDIRI yang bertsnda tangan di bawah ini: Nama
: CICIH SUKAESIH
Tempa#Tanggal Lahir
: Bogor, 6 November 1960
NIM
:809011000289
Jurusan/Prodi
: Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
: PENGARUH
PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA
DI SDN LIMUSNI-INGGAL
01
KECAMATAN CILEI.INGSI KABUPATEN BOGOR Dosen Pembimbing
: Dra. Shofiah MS.,
M.Ag
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis ata apayang saya tulis. Pemyataan ini dibuat sebagais alah satu syarat menempuh ujian Munaqasah.
Jakarta Mei 2012 MahasiswaYbs.
CICIH SUKAESIH NIM: 80901100289
ABSTRAK Cicih Sukaesih 809011000289 Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Peranan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam peningkatan motivasi belajar anak. Orang tua berada dalam garis depan pendidikan yang berhadapan secara langsung dengan anak melalui proses internalisasi sikap dan prilaku belajar anak sebagai wahana pemberian motivasi dan perhatian bagi perkembangan pendidikan anak sehari-hari di lingkungan keluarga. Perhatian orang tua berhubungan dengan bagaimana cara mereka dalam mendidik anaknya. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka kurang perhatian terhadap cara belajar anaknya, tidak memperhatikan terhadap kepentingan dan kebutuhan anak terhadap sumber belajar, tidak mengatur disiplin waktu belajarnya, atau belum menyediakan berbagai fasilitas belajar seperti ruang belajar dan perlengkapannya dapat menyebabkan motivasi belajar anak kurang atau tidak ada sama sekali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dan menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara sabagai sumber datanya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang berjumlah 20 orang yang diambil menggunakan sampel random sampling. Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif menggunakan koefisien korelasi Product moment. Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya rhitung = 0,731 dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,423 dan rtabel pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,537. Hal ini menunjukkan bahwa rhitung > rtabel ( 0,731 > 0,423). Dengan demikian ditafsirkan bahwa antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif yang signifikan. Keadaan ini menolak H0 pada taraf signifikansi 5% dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang postif antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa dengan korelasi yang tinggi atau kuat karena berada dikisaran antara 0,71 – 0,90 pada indeks korelasi Product moment. Kata kunci : Perhatian orang tua, motivasi belajar, Pendidikan agama Islam
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, juga nikmat iman, Islam dan Ihsan kepada penulis. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan
kita Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat-sahabat beliau, dan semoga kita sebagai umatnya mendapat syafaatnya pada hari kiamat nanti. Dan karena izin dari allah lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini tidaklah mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan baik dari segi moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta
2.
Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta
3.
Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
4.
Ibu Dra. Hj. Sofiah, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, evaluasi dan saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
5.
Pimpinan dan seluruh staff akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, yang telah membantu penulis sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
6.
Pimpinan dan seluruh staff karyawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dengan meminjamkan buku-buku yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi ini. ii
7.
Kepala Sekolah SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor beserta rekan-rekan guru yang telah membantu penulis dengan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
8.
Keluargaku terutama suami dan anak-anakku yang selalu memberikan dukungan baik dari segi moril maupun materil sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT
semoga budi baik tersebut dan bantuan-bantuan yang tak ternilai harganya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaika. Amien yaa robbal alamiin. Penulis juga mneyadari bawha penulisan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya. Amien.
Jakarta,
Penulis
iii
April 2012
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................
5
C. Pembatasan Masalah .............................................................
5
D. Perumusan Masalah ...............................................................
6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................
6
F.
6
Kegunaan Penelitian...............................................................
LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...........................................................
8
A.
Landasan Teoritis ..................................................................
8
1. Hakekat Perhatian Orang tua ............................................
8
a. Pengertian Perhatian ..................................................
8
b. Pengertian Orang tua .................................................
9
c. Macam-macam Perhatian Orang tua .........................
11
d. Peran Orang tua dalam Keluarga Terhadap anak ......
14
2. Hakekat Motivasi Belajar .................................................
17
a. Pengertian Motivasi ...................................................
17
b. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar .......................
20
3. Hakekat Pendidikan Agama Islam ....................................
22
a. Pengertian Pendidikan agama Islam ..........................
22
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ..............................
27
B.
Kerangka Berfikir...................................................................
29
C.
Pengujian Hipotesis ................................................................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................................
32
iv
A.
Waktu dan Tempat Penelitian ...............................................
32
B.
Metode Penelitian...................................................................
32
C.
Populasi dan Sampel .............................................................
33
D.
Tehnik Pengumpulan Data ....................................................
34
E.
Instrumen Penelitian ..............................................................
35
F.
Tehnik Analisis Data .............................................................
37
G.
Hipotesis Statistik ..................................................................
38
H.
Prosedur Penelitian ................................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
40
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................
40
1.
Keadaan Sekolah SDN Limusnunggal 01 .......................
40
2.
Keadaan Guru SDN Limusnunggal 01 ...........................
41
3.
Keadaan Siswa SDN Limusnunggal 01 ..........................
42
4.
Fasilitas Sekolah ............................................................
43
Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................
43
1.
Pengujian Validitas Data Penelitian ................................
43
2.
Pengujian Reliabilitas Data Penelitian ...........................
45
3.
Deskripsi Data .................................................................
46
4.
Analisis Data ..................................................................
62
5.
Interpretasi Data Hasil Penelitian ...................................
64
KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
67
A.
Kesimpulan ............................................................................
67
B.
Implikasi ................................................................................
68
C.
Saran.......................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
70
LAMPIRAN ....................................................................................................
71
B.
BAB V
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2
: Kisi-kisi instrument penelitian
Tabel 3.3
: Interpretasi “r” Product Moment
Tabel 4.1
: Keadaan Guru SDN Limusnunggal 01
Tabel 4.2
: Keadaan Siswa SDN Limusnunggal 01
Tabel 4.3
: Keadaan Fasilitas Belajar
Tabel 4.4
: Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Perhatian Orang tua (X)
Tabel 4.5
: Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Prestasi Siswa (Y)
Tabel 4.6
: Koefisien Reliabilitas
Tabel 4.7
: Orang tua menegur jika tidak menjalankan shalat lima waktu
Tabel 4.8
: Orang tua mengajarkan anak untuk berkata jujur dan bersikap sopan
Tabel 4.9
: Orang tua menyempatkan diri untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an.
Tabel 4.10
: Orang tua membimbing dalam mengerjakan tugas dari sekolah
Tabel 4.11
: Orang tua menyempatkan diri untuk mengajarkan pelajaran agama yang anak tidak mengerti.
Tabel 4.12
: Orang tua menegur jika anak pergi tidak berpamitan
Tabel 4.13
: Orang tua menyediakan tempat belajar yang menyenangkan
Tabel 4.14
: Orang tua memberikan hadiah jika mendapatkan nilai yang bagus
Tabel 4.15
: Orang tua memperhatikan keperluan sekolah yang anak butuhkan
Tabel 4.16
: Orang tua memberikan contoh hidup disiplin
Tabel 4.17
: Orang tua menyiapkan sarapan pagi setiap hari
Tabel 4.18
: Orang tua mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah vi
Tabel 4.19
: Orang tua mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan teman
Tabel 4.20
: Orang tua menegur jika pulang terlambat dari sekolah
Tabel 4.21
: Orang tua membelikan buku-buku agama yang anak butuhkan
Tabel 4.22
: Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
Tabel 4.23
: Jika tidak mengerjakan tugas akan dihukum guru
Tabel 4.24
: Bertanya untuk pelajaran yang belum dimengerti
Tabel 4.25
: Senang dengan pelajaran agama Islam karena memberikan pengajaran yang berbeda tiap pertemuan
Tabel 4.26
: Mengulang pelajaran di rumah
Tabel 4.27
: Selalu berkata jujur dalam segala hal
Tabel 4.28
: Selalu aktif dalam pembelajaran di kelas
Tabel 4.29
: Berusaha menjawab pertanyaan jika ada teman yang tidak bisa
Tabel 4.30
: Berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang memuaskan
Tabel 4.31
: Senang ketika dapat menjawab soal dari guru dengan benar
Tabel 4.32
: Senang jika sekolah mengadakan hari besar keagamaan
Tabel 4.33
: Meskipun tidak ada PR tetap belajar di rumah
Tabel 4.34
: Meskipun tidak ada guru tetap belajar
Tabel 4.35
: Selalu mengikuti kegiatan keagamaan karena dapat menambah pengetahuan keagamaan
Tabel 4.36
: Menyukai hafalan al-Qur’an surat-surat pendek
Tabel 4.37
: Hasil Skor Angket Perhatian Orang tua dan Motivasi Belajar PAI
Tabel 4.38
: Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi antara Variabel X (Mean Perhatian orang tua) dan variabel Y (Mean Motivasi belajar PAI
Tabel 4.39
: Degrees of Freedom (df)
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Instrumen penelitian variabel X (Perhatian orang tua)
Lampiran 2
: Instrumen penelitian variabel Y (Motivasi belajar PAI)
Lampiran 3
: Analisis item uji coba validitas variabel X (Perhatian orang tua)
Lampiran 4
: Analisis item uji coba validitas variabel Y (Motivasi belajar PAI)
Lampiran 5
: Analisis item uji coba reliabilitas variabel X (Perhatian orang tua)
lampiran 6
: Analisis item uji coba reliabilitas variabel Y (Motivasi belajar PAI)
Lampiran 7
: Data hasil penelitian variabel X (Perhatian orang tua)
Lampiran 8
: Data hasil penelitian variabel Y (Motivasi belajar PAI)
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam di sekolah dapat dipahami sebagai suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang dikemas dalam mata pelajaran dan diberi nama Pendidikan Agama Islam disingkat PAI. Dalam kurikulum nasional, mata pelajaran PAI merupakan mata pelajaran wajib di sekolah umum sejak taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Kurikulum PAI dirancang secara khusus sesuai dengan situasi, kondisi dan perjenjangan pendidikan siswa. Misi utama PAI adalah membina kepribadian siswa secara utuh dengan harapan kelak mereka akan menjadi ilmuwan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mampu mengabdikan
ilmunya
utnuk
kesejahteraan
umat
manusia.
Sebagai
konsekwensinya, sudah sepatutnya materi pelajaran PAI disampaikan melalui proses pendidikan yang dilaksanakan secara utuh, menyeluruh dan berkesinambungan, karena akan membentuk karakter yang baik yang bisa dipertahankan sampai akhir hayat. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 13 butir a menyatakan bahwa “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik seagama. Upaya pendidikan mesti dilakukan oleh lembaga keluarga, lembaga sekolah, dan lembaga masyarakat secara terintegrasi”.1 Pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia hadir di muka bumi ini dalam bentuk pemberian warisan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai dari para orang tua dalam rangka mempersiapkan anak-anaknya menghadapi kehidupan. Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab 1
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 3.
1
2
utama atas perawatan dan perlindungan anak sejak bayi hingga remaja. Pengenalan anak kepada kebudayaan, pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dalam lingkungan keluarga. Untuk perkembangan kepribadian anak-anak yang sempurna dan serasi, mereka harus tumbuh dalam lingkungan keluarga dalam suatu iklim kebahagiaan, penuh kasih sayang dan pengertian. Keluarga merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang terbaik. Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan
mengembangkan
kualitas
kepribadian
anak
dan
mampu
mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan masa datang, yakni kualitas sumberdaya manusia yang meliputi: kreatifitas yang kuat, produktifitas yang tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial yang besar, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir, pengenalan di antara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang ke arah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik di sengaja maupun tidak di sengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi pendidikan selanjutnya. Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh itu. Sikap anak terhadap guru agama dan pendidikan agama di sekolah sangat dipengaruhi oleh sikap orang tuanya terhadap agama dan guru agama khususnya.
3
Pendidikan awal yang perlu ditanamkan oleh orang tua kepada anak adalah pendidikan iman dan takwa yang merupakan fundamen mutlak yang wajib memperoleh tempat pertama sebagai mana yang diajarkan Lukman kepada anaknya, yaitu : Pertama, menanamkan sifat keimanan kepada Allah SWT secara murni, iman yang tidak berbau musyrik. Kedua, menanamkan rasa sikap berbuat baik terhadap orang tua dan bersikap hormat Ketiga, menanamkan rasa kewajiban memuliakan Allah SWT dan kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar atas perbuatan manusia. Keempat ; Menanamkan sikap kewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT dan pelajaran lainnya, terutama dalam melaksanakan ibadah solat yang lima waktu. Harun Nasution (1995) yang dikutip oleh Syahidin dalam buku Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa: Pendidikan agama Islam di sekolah umum bertujuan untuk membentuk manusia, yaitu manusia yang patuh kepada Allah dalam menjalankan ibadah dengan menekankan pembinaan kepribadian muslim, yakni pembinaan akhlakul karimah, meski mata pelajaran tidak diganti dengan mata pelajaran akhlak atau etika. Pendidikan agama Islam yaitu menghasilkan siswa yang berjiwa agama, bukan siswa yang hanya berpengetahuan saja. Untuk itu rumusan tujuan pendidikan agama Islam dimanapun berada harus sesuai dengan tujuan diturunkannya agama dan sesuai dengan tujuan hidup manusia yakni memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.2 Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 19 yang berbunyi:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. (Q.S. Ali Imran: 19) 2
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an….., h. 14.
4
Dan dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Yunus (10: 63-64):
Orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa, bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (Q.S. Yunus: 6364) Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa-masa pertumbuhan yang pertama (masa anak) 0 – 12 tahun. Seorang anak yang pada masa itu tidak mendapat didikan agama dan tidak pula mempunyai pengalaman keagamaan, maka nanti setelah dewasa akan cenderung kepada sikap negatif terhadap agama. Seyogyanya agama masuk ke dalam pribadi anak bersamaan dengan pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan. Si anak mulai mengenal Tuhan melalui orang tua dan lingkungan keluarganya. Kata-kata, sikap, tindakan dan perbuatan orang tua, sangat mempengaruhi perkembangan agama pada anak. Sebelum anak dapat bicara, dia telah melihat dan mendengar kata-kata, yang barangkali belum mempunyai arti apa-apa baginya, namun pertumbuhan agama telah mulai ketika itu. Kata Allah akan mempunyai arti sendiri bagi anak,sesuai dengan pengamatannya terhadap orang tuanya ketika mengucapkannya. Agar tujuan pendidikan dapat terwujud diperlukan usaha-usaha yang serius dan berkesinambungan dari setiap unsur yang terlibat dalam pendidikan. Sebab pendidikan merupakan sarana dan upaya yang paling tepat untuk pembentukan kepribadian dan mencerdaskan manusia sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan dicita-citakan. Makin majunya pendidikan suatu bangsa, maka akan semakin maju dan semakin tinggi derajat bangsa
5
tersebut. Sebab ilmu mempunyai nilai yang sangat tinggi dan orang menemukan kenikmatan dengannya. Dan orang yang berfikir tentang ilmu akan menemukan jalan yang membawa petunjuk dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Melihat begitu pentingnya orang tua terhadap motivasi belajar siswa, maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi antara keduanya dengan meneliti, apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1.
Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak.
2.
Bentuk perhatian yang dijalankan oleh orang tua, dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
3.
Tingkat motivasi belajar pendidikan Agama Islam siswa kelas VI di SDN Limusnunggal 01
4.
Hubungan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa.
C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam pembahasan ini, penulis membatasi permasalahan pada pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan Agama Islam siswa. Apabila diuraikan menjadi beberapa hal berikut ini: 1.
Perhatian orang tua terhadap pendidikan.
2.
Tingkat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
3.
Hubungan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
6
Yang dimaksud dengan perhatian orang tua dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua baik ayah maupun ibu terhadap pendidikan anak di rumah. Pendidikan dalam penelitian ini adalah penanaman nilai-nilai Agama ke dalam diri anak, yang menyangkut di dalamnya Aqidah, Ibadah dan Akhlak yang kemudian ditanamkan dalam sikap dan perilaku hidupnya sehari-hari. Tingkat motivasi belajar adalah tingkat prestasi siswa dalam belajar Pendidikan Agama Islam.
D. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana perhatian orang tua terhadap pendidikan anak?
2.
Bagaimana tingkat motivasi belajar pendidikan Agama Islam siswa kelas VI SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor?
3.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendiidkan Agama Islam siswa?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan dari penelitian tentang ”Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa” (Studi kasus pada siswa kelas VI SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor) adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui tentang perhatian yang dijalankan oleh orang tua terhadap pendidikan anak.
2.
Untuk mengetahui tentang tingkat motivasi belajar pendidikan Agama Islam siswa kelas VI SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
3.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Kelas VI SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
7
F. Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini mempunyai dua kegunaan utama yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1.
Kegunaan teoritis yaitu : a.
Memberikan ilmu pengetahuan, terutama bagi kemajuan pendidikan anak, pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
b.
Untuk
menambah
perbendaharaan
penelitian
dalam
dunia
pendidikan, khususnya dalam Karya tulis ilmiah dalam rangka mengembangkan khasanah ilmiah. c.
Hasil
penelitian
dapat
digunakan
sebagai
pedoman
dalam
mengadakan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam. d.
Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi
e.
Mendapatkan data dan fakta yang sahih mengenai pengaruh orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
2.
Kegunaan praktis yaitu : a.
Bagi pengelola Pendidikan Dasar: memberikan masukan di dalam memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar.
b.
Bagi siswa: 1) Memberi pengetahuan bahwa perhatian orang tua sangat membantu dalam meningkatkan motivasi belajar di sekolah. 2) Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang tua, guru sangat mendukung dalam memperbesar motivsi belajar 3) Memberikan pengetahuan bahwa besarnya perhatian orang tua sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan motivasi belajar.
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teoritis 1. Hakekat Perhatian Orang tua a. Pengertian Perhatian Sebelum batasan tentang perhatian dan orang tua dikemukakan, maka perlu kiranya dibicarakan tentang makna perhatian dan orang tua itu sendiri. Perhatian merupakan pemusatan psikis, salah satu aspek psikologis yang tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dam luar diri individu. Dengan perhatian dapat digunakan untuk meramalkan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Perhatian akan memberikan warna dan corak bahkan arah tingkah
laku
seseorang.
Dengan
perhatian,
seseorang
akan
mendapatkan gambaran kemungkinan rangsangan yang akan timbul sebagai respon terhadap masalah atau keadaan yang dihadapkan kepadanya. Tidak mudah bagi kita untuk merumuskan pengertian perhatian. Ketidakmudahan itu disebabkan antara lain oleh beberapa hal yaitu penggunaan perhatian yang kurang tepat oleh masyarakat. Seringkali orang menyamakan perhatian dengan motif, motivasi maupun empati. Perhatian secara bahasa dapat diartikan dengan minat, apa yang disukai dan disenangi. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia yang disusun Pusat Bahasa Depdiknas, “perhatian adalah memperhatikan apa yang diperhatikan”.1
1
Pusat Bahasa Depdiknas. Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 857, (http://www.scribd.com).
8
9
Sedangkan menurut Walgito menjelaskan bahwa “perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujuakn pada sesuatu atau sekumpulan obyek”.2 Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah suatu kegiatan yang merupakan sikap mental dan sosial, diarahkan dengan intensif, baik perkataan maupun perbuatan.
b. Pengertian Orang Tua Yang disebut sebagai orang tua adalah ayah dan ibu. Orang tua dalam sebuah keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa karena keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Perlu diingat juga bahwa sebuah bangsa dan negara terbentuk dari kumpulan keluarga, sehingga menjadi keniscayaanlah ketika ingin membentuk bangsa dan negara yang beradab, dari keluargalah semua bermula. Orang tua adalah seorang yang dewasa yang mempunyai tanggung jawab atas putra-putrinya dan ia sebagai panutan serta tauladan dalam bertingkah laku. Suatu kesalahan besar apabila orang tua
tidak
memberikan
perhatian
kepada
pertumbuhan
dan
perkembangan anak, sebab anak yang tumbuh tanpa perhatian orang tua akan menjadi anak yang jauh dari kasih sayang. Tidak lazim apabila orang tua membiarkan anaknya tumbuh dan berkembang tanpa 2
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling di Perguruan tinggi , (Yogyakarta: Fak. Psikologi UGM, 1995), h. 53, (http://www.scribd.com).
10
ada dukungan dan moivasi walaupun secara materiil anak tidak membutuhkan namun dalam jiwa ia selalu mengharapkan kehadiran pendorong dan pemberi semangat. Tidak sedikit orang tua yang meninggalkan kesenangan pribadinya untuk membahagiakan atau menyenangkan anak-anaknya, bahkan terkadang seorang ibu rela mengorbankan dirinya demi kepentingan anaknya. Orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh.3 Berkenaan
dengan
hal
tersebut,
menurut
John
Locke
bahwasanya ”manusia terlahir dalam keadaan bersih bagaikan secarik kertas kosong yang belum ditulisi apa-apa”.4 Kendatipun teori John Locke ini berbeda dalam implikasinya dengan konsep fitrah dalam AlQuran, akan tetapi dari satu sisi memiliki kesamaan, yaitu bahwa manusia itu dapat dikembangkan baik ke arah positif maupun ke arah negatif.
ل َا َق،َ َال و ق ُن ْع َ هلل َُ ا ضي ِر َ ة َر َي ْر َى ُ ي ْب ِا َ ن ْع َ د ٌٍ ْل ٌُ ْم َ ّل ُك ُ م َّل َس ًَ َ و ِي ّْل َع َ هلل َُى ا صّل َ هلل ُِ ا ٌل ْس ُر َ و ِن َِا ٌد ِي َي ُ ه َُا ٌب َا َف َ ة ِر َط ْف ِل َْى ا عّل َ د ُل ٌَ ْي ُ (رًاه.ِ نو ِس َّج ِم َي ًُ ْا َ و ِن َِا ّصر ِن َي ًُ ْا َ )البييقي Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Rasulullah SAW: “Setiap anak yang dilahirkan itu telah membawa fithrah beragama (perasaan percaya kepada Allah) maka kedua orang tualah yang menjadikan ia (anak tersebut) beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi “ (HR. Imam Baihaqi). Orang tua akan bersikap sesuai dengan tolok ukur yang sudah ditentukan dalam Al-Quran surat At-Tahrim ayat 6:
3 4
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010), h. 67 Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran, (Bandung: alfabeta), h. 47.
11
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (Q.S. At Tahrim: 6) Pada ayat di atas mengandung makna, bahwa yang sangat berperan penting dalam mewujudkan anak yang beriman dan bertakwa adalah orang tua. Karena orang tua menjadi pelindung bagi anakanaknya agar terhindar dari perbuatan dosa. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa perhatian orang tua adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu abjek yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau wali terhadap anaknya dalam suatu aktivitas.
c. Macam-macam Perhatian Orang Tua Macam-macam perhatian dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang yang pada prinsipnya meliputi : 1) Perhatian yang konsentratif. Dalam hal ini perhatian terpusat pada suatu obyek yang terbatas. 2) Perhatian yang statis, yaitu dengan suatu perangsangan saja sudah dapat menimbulkan perhatian dalam waktu yang cukup lama, tercurah kepada suatu obyek/kesibukan saja. 3) Perhatian yang pasif dalam hal ini (di luar kehendak kita). Kita tertarik kepada suatu obyek. 5 Selain itu menurut Bimo Walgito macam-macam perhatian antara lain: 1) Perhatian spontan Bagi anak kecil mencurahkan perhatiannya terhadap hal-hal yang disukai. Sebab anak kecil belum memiliki kesadaran atau keinsyafan akan kebutuhan terhadap agamanya. Anak kecil 5
M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 44.
12
menjalankan perintah orang tua atau guru bukan karena kesadaran, tetapi hanya karena memenuhi kesenangan.
2) Perhatian tidak spontan Bagi anak yang sudah besar (dewasa) sudah memiliki perhatian dengan sengaja. Sebab mereka telah sadar atau insyaf. Selain memperhatikan hal-hal yang disukai, harus memperhatikan pula hal-hal yang tidak disukai atau kurang disukai. 3) Perhatian yang sempit Perhatian yang sempit yaitu dimana orang tua hanya mampu memberikan perhatian sedikit terhadap keadaan anak. 4) Perhatian yang luas Yaitu perhatian dimana orang tua dapat memberikan perhatian menyeluruh kepada anak.6 (Bimo Walgito, 1986: 69) Selain itu, ada beberapa tipe perhatian yang mungkin dimiliki seseorang, antara lain:7 1) Tipe terpusat (fixerend), yaitu orang yang mudah memusatkan perhatiannya. 2) Tipe tersebar (fluctuerend), yaitu orang yang mudah mengalihkan perhatiannya dari suatu obyek lainnya. Perhatiannya mudah dibelokkan ke arah yang lain. Menurut Slameto bahwa: peran orang tua adalah membantu anak dengan memberi petunjuk-petunjuk umum tentang cara-cara belajar yang efesien karena pada hakekatnya kecakapan dan ketangkasan belajar anak itu berbeda secara individual. Di samping memberi petunjuk cara belajar, peran orang tua juga mengawasi dan
6
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Konseling di Perguruan (http://www.scribd.com). 7 M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan…, h. 45.
tinggi,....h.69,
13
membimbing sewaktu mereka belajar di rumah maupun di sekolah.8
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua antara lain: 1)
Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.
2)
Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
3)
Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi
4)
Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua melakukan pembimbingan seperlunya
5)
Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.
6)
Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatian orang tua dalam
mendidik anak di antaranya sebagai berikut:9 1) Konsep pendidikan anak dan tujuannya 2) Mencari informasi tentang pendiidkan anak sebanyak-banyaknya. 3) Memahami kiat mendidik anak secara praktis, sehingga setiap gejala perkembangan anak dapat ditanggapi secara cepat. 4) Tanamkan nilai pada diri sendiri dulu sebelum ditransfer pada anak-anak. Karena anak-anak adalah peniru yang handal. 8
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010), hal. 105. 9 Bunda Pathi, Mendidik Anak Dengan Al-Quran, (Bandung: Pustaka Qasis), h. 48
14
5) Mengajarkan pada anak untuk mengenal dan menghafal Al-quran sejak sedini mungkin agar dasar agama tertanam kokoh dalam diri anak. 6) Ciptakan lingkungan yang kondusif yang mendukung keberhasilan penanaman nilai kepada anak. Maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua yang diberikan kepada anaknya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak khususnya pada minat belajar dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap anak. Perhatian itu ada yang tertuju pada satu obyek saja dan ada pula yang tertuju pada banyak objek atau dengan kata lain mampu memberikan perhatian pada banyak hal.
d. Peran Orang Tua dalam Keluarga Terhadap Anak Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dalam proses perkembangan setiap anak. Anak-anak memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi orang tua. Menurut Megawangi, ”ada tiga kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi untuk terciptanya kepribadian yang baik, yaitu maternal bonding (kedekatan psikologis ibu dengan anak), rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental”.10 Maternal bonding adalah dasar yang sangat penting untuk membentuk
karakter
anak
berkaitan
dengan
pembentukkan
kepercayaan dalam diri anak kepada orang lain”.11 Menurut Erickson, dasar kepercayaan yang ditumbuhkan melalui hubungan ibu dan anak pada tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak akan menjadi bekal bagi kesuksesan anak dalam kehidupan sosialnya ketika ia dewasa”.12 Dengan kata lain, ikatan
10
Bunda Pathi, Mendidik anak Dengan Al-Quran…, h. 50. Ibid, h. 51 12 Ibid, h. 52 11
15
emosional yang erat antara ibu dan anak di usia awal dapat membentuk kepribadian yang baik pada anak. Sigmund Freud dengan konsep Father Image ( citra kebapaan) menyatakan bahwa ”perkembangan jiwa keagamaan anak dipengaruhi oleh
citra
anak
terhadap
bapaknya”.13
Jika
seorang
bapak
menunjukkan sikap dan tingkah laku yang baik, maka anak cenderung mengindentifikasikan sikap dan tingkah laku sang bapak pada dirinya. Demikian pula sebaliknya, jika bapak menampilkan sikap buruk juga akan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua sebagai individu sekaligus anggota keluarga sangat berperan dalam pembentukkan pribadi anak, karena orang tua adalah panutan dan cermin yang pertama kali mereka lihat dan mereka tiru sebelum mereka berpaling kepada lingkungan sekitarnya. Anak bagi orang tua adalah amanat Allah SWT, dan tanggung jawabnya kepada Allah SWT untuk mendidiknya, mengisi fitrahnya dengan karimah, iman dan amal saleh. Pendidikan yang menjadi tanggung jawab orang tua, menurut Zakiah Daradjat, sekurang-kurangnya dalam bentuk sebagai berikut: 1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami utnuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. 2) Melindungi dan menjamin keselamatan, baik jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya. 3) Memberi pengajaran dalam arti luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.
13
Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), h. 312.
16
4) Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim. 14 Keteladanan
orang
tua
menjadi
sangat
penting
dalam
perkembangan jiwa anak. Jika orang tua selalu memberikan contoh dalam pelaksanaan ibadah, baik dalam bentuk perkataan, maupun perbuatan orang tua dalam kehidupan sehari-hari, maka kelak anak akan memiliki akhlak mulia dan menjauhkan diri dari perbuatanperbuatan yang bertentangan dengan agama. Sifat teladan bagaikan magnet yang dapat menarik anak mengikuti apa yang mereka lihat sendiri. Tidak ada yang meragukan betapa efektifnya sikap tauladan orang tua dalam mendidik anak. Disinilah peran penting orang tua, mereka dituntut mampu mamainkan peran edukatifnya dengan memberikan pendidikan terutama pendidikan keagamaan yang benar sekaligus sebagai figur identifikasi bagi anak-anaknya. Dalam lingkungan keluarga, anak pertama kali mendapatkan pendidikan mengenai agama, baik melalui contoh, perbuatan, perlakuan, kata-kata dan sebaginya. Segala yang anak lihat dan anak rasakan di dalam lingkungan keluarganya terutama orang tuanya, akan menjadi contoh dan panutan bagi anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat yaitu ”kepribadian orang tua, sikap, dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang berkembang”.15 Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan yang dapat dilakukan
orang
tua
dengan
memberikan
contoh
misalnya
membiasakan menjalankan ibadah shalat, berdoa, membaca Al-Quran, dan menjauhi hal-hal yang munkar. Demikian pula penanaman sifat jujur, menghargai waktu, disiplin, senang membaca, cinta kerja, cinta 14 15
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama…, h. 38. Zakiah Dardjat, Ilmu Jiwa Agama…., h. 56.
17
ilmu pengetahuan, dan menghargai orang lain, sehingga hal tersebut dapat membentuk persepsi positif terhadap pengenalan, pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan akan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangannya, dan menimbulkan kesadaran beragama dan menumbuhkan nilai-nilai agama terhadap anak dalam penerapan perilaku sehari-hari. Selanjutnya bahwa setiap orang tua hendaknya menyadari bahwa dalam pembinaan pribadi anak sangat diperlukan pembiasaanpembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan itu akan membentuk sikap tertentu pada anak, yang lambat laun sikap itu akan terlihat jelas dan kuat, sehingga masuk dan menjadi bagian dari pribadinya. Peranan orang tua terhadap pembinaan ibadah anak dapat dilakukan dengan membiasakan dan melatih anak sejak dini untuk melaksanakan hal-hal yang baik, terpuji dan meninggalkan perbuatanperbuatan yang kurang baik agar kelak anak terbiasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Latihan yang menyangkut ibadah, seperti shalat, doa, dan membaca Al-Quran, shalat berjamaah di rumah, di sekolah, di masjid, harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama kelamaan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut. Anak dibiasakan sedemikian rupa, sehingga dengan sendirinya anak akan terdorong untuk melakukannya tanpa suruhan dari luar, tapi dorongan dari dalam.16 Pembiasaan dan latihan jika dilakukan dengan berulang-ulang maka akan menjadi kebiasaan, kebiasaan itulah yang nantinya membuat anak cenderung melakukan yang baik dan meninggalkan yang buruk dengan mudah. Dari berbagai uraian tentang peran orang tua dalam keluarga diatas, maka dapat disimpulkan bahwa peran orang tua dalam
16
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama…., h. 75
18
mendidik anak antara lain dengan memberikan keteladanan atau contoh kepada anak dan memberikan pendidikan dengan pembiasaan dan latihan.
2. Hakekat Motivasi Belajar a.
Pengertian Motivasi Motivasi berpangkal dari kata motif, yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Adapun menurut Mc. Donald “Motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction (motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.17 Menurut Yamin Matinis yang dikutip oleh Iskandar dalam bukunya
Psikologi
Pendidikan
mengatakan
bahwa
“Motivasi
berhubungan dengan arah perilaku, usaha, dan ketahanan perilaku”.18 Dalam psikologi didefinisikan “…motivasi mewakili prosesproses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persepsi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke arah tujuan tertentu”.19 Menurut Oemar Hamalik ada tiga fungsi motivasi:20
17
Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 19. 18 Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung PErsada, 2009), h. 184. 19 Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Depdiknas), h. 86. 20 Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami…., h. 20.
19
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa
sesuatu
yang
akan
dikerjakan
itu
tidak
menyentuh
kebutuhannya. Dan segala sesuatu yang menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Jadi, motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. Menurut
Pupuh
Fathurrahman,
”motivasi belajar terbagi atas:
dkk
menyatakan
bahwa
20
1) Motivasi instrinsik yaitu jenis motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaaan atau dorongan yang lain tapi atas dasar kemauan sendiri. 2) Motivasi ekstrinsik. Jenis motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. 21 Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk belajar. Oleh karena itu seorang guru harus memahami pengertian, hakekat, dan sumber-sumber serta berbagai tehnik untuk memberikan motivasi kepada siswanya. Kompetensi guru dalam membangkitkan motivasi sangat dibutuhkan untuk mendorong siswa menyenangi belajar dan akhirnya mencapai keberhasilan yang maksimal.
b. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:22 1)
Memberi angka Siswa yang mendapat angka yang baik akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, dan sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang, menjadi pendorong agar belajar lebih baik.
2)
Pujian Memberikan pujian kepada siswa menimbulkan rasa puas dan senang.
3)
21 22
Hadiah
Iskandar, Psikologi Pendidikan…., h. 187 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (PT. Bumi Aksara: 2001), h. 167.
21
Memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi pada setiap akhir tahun
mendorong
siswa
lebih
semangat
lagi
dalam
meningkatkan prestasi ke arah yang lebih baik lagi. 4)
Kerja kelompok Mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar.
5)
Persaingan Baik dalam kelompok maupun persaingan, memberikan motifmotif sosial kepada siswa.
6)
Tujuan dari level of inspiration Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
7)
Sarkasme Adalah mengajak para siswa mendapat hasil belajar yang kurang dalam batas-batas tertentu. Sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baiknya.
8)
Penilaian Penilaian secara kontinyu akan mendorong siswa-siswa belajar. Oleh karena setiap anak mempunyai kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik.
9)
Karyawisata Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar karena dalam kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa. Sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan lebih menyenangkan.
10)
Film pendidikan Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi ceritanya menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
11)
Belajar melalui radio
22
Radio adalah alat penting untuk mendorong motivasi belajar siswa
yang
lebih
penting
lagi
seorang
guru
mampu
membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Menurut Ardan N. Frandism mengatakan bahwa hal yang mendorong siswa untuk belajar adalah sebagai berikut: 1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. 2) Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju 3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman. 4) Adanya keinginan ingin memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetensi. 5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman. 6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.23 Indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: 1)
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
2)
Adanya keinginan, semangat kebutuhan dalam belajar.
3)
Memiliki harapan dan cita-cita masa depan.
4)
Adanya pemberian penghargaan dalam proses belajar.
5)
Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan baik. 24 Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan, dimana dalam ajaran Islam motivasi sama dengan disebut sebagai ”niat”. Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi yang akan mendorong semua orang untuk bekerja atau belajar atau melakukan suatu perbuatan dengan sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya
23 24
Iskandar, Psikologi Pendidikan…., h. 188. Iskandar, Psikologi Pendidikan…., h. 184.
23
niat/motivasi guru berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada diri siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3.
Hakekat Pendidikan Agama Islam 1) Pengertian Pendidikan Agama Islam Sebelum membahas mengenai pendidikan Agama Islam akan dikemukakan terlebih dahulu pengertian pendidikan. Menurut Vaclan Havel mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah kemampuan untuk merasakan adanya jaringan hubungan yang tersembunyi (the hidden connection) antara berbagai fenomena. Ini berarti bahwa pendidikan memiliki fungsi normatif yang dimaksudkan untuk alih kepentingan nilai. Nilai perenial yang ditanamkan melalui pendidik atau proses belajar mengajar akan dapat memperkokoh jati diri individu.25 Menurut Ahmad D. Marimba “pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”.26 Unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan dalam hal ini adalah: 1) Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar. 2) Ada pendidik, pembimbing, atau penolong 3) Ada yang dididik atau si terdidik. 4) Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan. 5) Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan. 27
25
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 145 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press), h. 3 27 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.., h. 3-4. 26
24
Kata Islam itu sendiri diambil dari kata dasar sa la ma atau sa li ma yang artinya selamat dan sejahtera, tidak cacat, tidak tercela. Dari akar kata salmon, silmu artinya damai patuh dan menyerahkan diri. Sedangkan kata agama menurut bahasa Al-Quran banyak digunakan kata din. Din berarti agama dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Fath ayat 28 sebagai berikut:
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.(Surat Al-Fath: 28) Islam adalah nama yang diberikan Allah sendiri sesuai dengan surat Ali-Imran ayat 19:
Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam…(Surat Ali Imran: 19) Kedua kata din dan Islam jika digabung menjadi Dinul Islam yang biasa juga dikenal dengan agama Islam. Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia, ajaran dari seluruh nabi dan rasulnya yang pernah diutus oleh Allah SWT pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia.islam agama bagi nabi Adam AS, nabi Ibrahim, nabi Isa AS. Ketika Islam datang ke pangkuan Rasulullah Islam menjadi agama universal atas berbagai suku dan golongan di
25
muka bumi dan akan disampaikan kepada manusia sampai akhir zaman. Sebagai muslim dan muslimat kita bersyukur memeluk agama Islam. Tetapi kesyukuran itu harus diikuti dengan mempelajari agama
Islam
secara
sistematis,
baik
dan
benar
serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya melalui pendidikan agama Islam di dalam keluarga dan di sekolah. Pendidikan dalam Islam dikenal dengan beberapa istilah, yaitu at-tarbiyah, at ta’lim, dan at ta’dib. Setiap istilah tersebut memiliki makna tersendiri yang berbeda satu sama lain. At tarbiyah diturunkan dari akar kata ar-rabb. Oleh sebagian ahli diartikan sebagai tuan, pemilik, memperbaiki, merawat, dan memperindah. At-tarbiyah menurut Muhammad Jalaludin Al Qosim dalam Muhaimin dan Mudjib berarti proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap.28 At tarbiyah berarti upaya mempersiapkan individu untuk kehidupan yang benar, sempurna, kebahagiaan hidup, cinta tanah air, kekuatan raga, kesempurnaan etika, sistematik dalam berpikir, tajam, berperasaan, giat, dan berkreasi, toleransi pada yang lain, berkompetensi dalam mengungkapkan bahasa tulis, dan bahasa lisan, dan terampil berkreativitas. Term ta’lim merupakan bagian kecil dari tarbiyah al-aqliyah yang bertujuan memperoleh pengetahuan dan keahlian berpikir, yang sifatnya mengacu pada domain kognitif.29
28 29
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam…, h. 143. Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam…., h. 144
26
Sedangkan istilah ta’dib menurut Daud berarti “pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia ke arah pengenalan dan pangkuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya”.30 Menurut ahmad Marimba,”Pendidikan Agama Islam ialah bimbingan jasmani dan rohani berdaarkan hokum-hukum agama Islam menujub terbentuknya kepribadian utama menurut ukuranukuran Islam.”31 Menurut Abdul Rahman Nahlawi bahwa pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan kolektif’.32 Zakiah Darajat mengemukakan pendidikan agama Islam sebagai berikut: Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan melalui ajaranajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.33
30
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam…., h. 144 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’rif,1989), h..23. (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut berbagai-pakar/) 32 Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali), (Bandung : CV. Diponegoro,1989), h..27. (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikanagama-islam-menurut berbagai-pakar/) 33 Zakiah Darajat, et. Al., Ilmu Penididkan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke4, h.86-89. .(http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islammenurut berbagai-pakar/) 31
27
Dalam pendidikan harus memiliki tujuan dimana tujuan pendidikan itu yang berada dalam konsep islam harus mengarah pada hakikat pendidikan yang meliputi aspek tujuan dan tugas hidup manusia, memperhatikan sifat dasar manusia, tuntutan masyarakat, dan dimensi-dimensi ideal Islam, sebagaimana sesuai dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Qashas (28) ayat 77 sebagai berikut:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al-Qashas: 77) Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan Pendidikan Agama Islam. Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula yang menuntut pendidikan teori pada praktek, sebagian lagi menghendaki terwujudnya kepribadian muslim dan lain-lain. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat di kemukakan sebagai berikut: pendidikan agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati. b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
28
Menurut Muhaimin dan abdul Majid, perumusan tujuan pendidikan Islam itu harus berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspek seperti: 1) Tujuan dan tugas manusia, yakni mnausia bukan diciptakan secara kebetulan melainkan mempunyai tujuan dan tugas hidup tertentu. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 19 yang berbunyi:
Sesungguhnya agama
di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab
kecuali
sesudah
karena
datang
pengetahuan
kepada
mereka,
kedengkian di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya. (Q.S Ali Imran: 19). 2) Memperhatikan sifat dasar manusia yaitu konsep penciptaan manusia dengan bermacam-macam fitrah, sebagaimana Allah SWT dalam firman-Nya berbunyi:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
hendaklah ia beriman, dan
barangsiapa yang ingin biarlah ia kafir"…(Q.S Al Kahfi: 29). 3) Mempunyai kemampuan untuk beribadah, sebagimana dinyatakan Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi:
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S Adz-Dzariyaat: 56).
29
4) Khalifah di bumi, sebagaimana dinyatakan Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi:
…Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. (Q.S Al Baqarah: 30). 5) Tuntutan masyarakat, baik berupa pelestarian nilai budaya, pemenuhan kebutuhan hidup maupun antisipasi perkembangan tuntutan modern dan dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam hal ini terkandung nilai dalam mengelola kehidupan bagi kesejahteraan di dunia dan akhirat, keseimbangan dan keserasian keduanya. Menurut Abuddin Nata, tujuan Pendidikan Islam itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksankaan tugas-tugas kemakmuran dan mengelola bumi sesuai dengan kehendak tuhan. 2) Mengarahkan manusia agar seluruh tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan. 3) Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya. 4) Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semuanya dapat dipergunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya. 5) Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.34
34
60-61.
Moh. Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik , (Gresik: UMG Press: 2004) Cet.1, h.
30
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa arah pendidikan Islam dalam rangka menjadikan manusia sebagai khalifah yang mampu menjalankan tugas kehidupan di muka bumi, mampu beribadah sebagai hamba Allah, mampu berakhlak mulia, dan mampu mengembangkan segenap potensinya serta mampu mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, semakin jelas bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam bukan saja diarahkan menjadi manusia dalam bentuk mengamalkan ajaran beragama dan berakhlak mulia, akan tetapi juga mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya terutama aspek fisik, psikis, intelektual, kepribadian dan sosial yang sesuai dengan
tuntutan
kehidupan,
kemajuan
illmu
dan
budaya,
perkembangan masyarakat serta harapan ajaran Islam itu sendiri, terutama dalam menjadikannya mampu menunaikan tugas sebagai khalifah dan insane yang mengabdi kepada Allah.
B. Kerangka Berpikir Menjadi orang tua tidak berarti menjadi arif, serba tahu dan serba benar. Mencari dan menyayangi anak adalah suatu naluri tetapi bagaimana menyatakan rasa sayang dan cinta adalah suatu ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih. Orang tua yang memutuskan untuk bersama-sama berkarir, perlu saling memberi dukungan psikologis satu sama lain sehingga memperkuat, melengkapi dan menunjang karir masing-masing, tetapi kualitas hubungan dengan anak perlu dijaga dengan cara meningkatkan kepedulian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Empati perlu dipertajam sehingga orang tua bisa menempatkan pikiran dan perasaannya ke dalam pikiran dan perasaan anak dalam kondisi khusus misalnya si anak sedang belajar maka dibutuhkan lebih banyak perhatian dari orang tua. Pola hidup sibuk dapat menjadi model bagi anak untuk mengembangkan sikap dan perilaku produktif, motivasi tinggi untuk berprestasi, bertanggung jawab dan mandiri.
31
Setiap orang tua diharapkan mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak dan seluruh anggota keluarga. Dari keluarga seharusnya anak memperoleh pendidikan, apa saja yang seharusnya boleh dilakukan dan apa saja yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Membiasakan anak hidup teratur, tertib, disiplin, sopan, santun baik dalam keluarga maupun dengan lingkungan diluar keluarga. Semua ini diarahkan pula untuk menanamkan jiwa kemandirian dan sebagai modal untuk menumbuhkan profesionalisme, mencapai prestasi belajar di sekolah yang sangat diperlukan dalam masa depannya. Bila pengaruh perhatian orang tua dilaksanakan di rumah secara efektif maka akan diperoleh motivasi belajar yang tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila pengaruh perhatian orang tua tidak dilaksanakan secara efektif di rumah, maka motivasi belajar siswa juga rendah.
C. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, jumlah jawaban yang empiris. Dalam penelitian biasanya hipotesis dibedakan menjadi dua, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian biasanya dirumuskan untuk menjawab rumusan masalah yang tidak mempergunakan sampel. Sedangkan hipotesis statistik adalah jawaban dan rumusan masalah yang mempergunakan sampel sebagai responden. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Diduga terdapat pengaruh yang positif perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten
32
Bogor, Jawa Barat”. Dengan kata lain diduga semakin besar perhatian yang diberikan orang tua semakin tinggi pula motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sedangkan waktu penelitian yaitu dari bulan Februari 2012 sampai bulan April 2012. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
Kegiatan
Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret
1
Observasi
2
Penyebaran kuesioner
3
Pengumpulan data
4
Pengolahan Data
5
Penyusunan Laporan
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan bersifat deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan atau masalah yang menyangakut keadaan pada waktu yang sedang berjalan atau terjadi pada situasi yang ada sekarang ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data pokok.1
1
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet. II, h. 5.
33
34
Penelitian ini mengkaji dua variabel. Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-ubah nilainya.2 Variabel terbagi atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubah/mempengaruhi suatu variabel lain. Sedangkan variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas).3 Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tingkat perhatian orang tua atau disebut variabel independen (variabel X), dan yang menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa atau disebut variabel dependen (variabel Y).
C. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.4 Populasi penelitian adalah Seluruh siswa SDN Limusnunggal 01 dan orang tua siswa SDN Limusnunggal 01, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat khususnya Siswa kelas VI. Populasi terjangkau adalah 200 siswa-siswi kelas VI SDN Limusnunggal 01. Sampel adalah suatu prosedur di mana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.5 Sedangkan sampel penelitian diambil dari siswa-siswi kelas VI A sampai dengan kelas VI E sebanyak 20 siswa secara cluster random
2
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010), h.
110. 3
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian,….h. 110. Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian,….h. 144. 5 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian,….h. 145. 4
35
sampling. Dari total keseluruhan responden diambil sampel dari masingmasing kelas secara acak sederhana menggunakan cara lotre dengan gulungan kertas.
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data sehubungan dengan variabel dalam penelitian ini, maka tehnik yang digunakan adalah: 1. Angket (kuisioner) sebagai tehnik pengumpulan data. Angket merupakan suatu cara atau tehnik penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang digunakan adalah angket langsung dan bersifat tertutup, yaitu berisi pernyataan-pernyataan tertutup dengan jawaban yang telah tersedia dalam bentuk tabel yang bertujuan mengarahkan jawaban responden kepada pembahasan masalah dan mempermudah analisis data penelitian. Metode angket ini digunakan karena sampel penelitian merupakan orang yang paling mengerti dirinya, jadi apa yang dikemukakan oleh responden adalah benar dan dapat dipercaya, sehingga dalam pengisian pernyataan dalam angket berdasarkan pengetahuan dan keyakinan masing-masing melalui pengalamannya. Angket ditujukan kepada siswa dan orang tua, dan data yang diambil adalah data tentang perhatian orang tua dan data tentang motivasi belajar siswa. 2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung dalam rangka memperoleh data sekolah, dan data-data faktual lainnya yang dapat mendukung penelitian, selain itu observasi dilakukan juga kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang perilaku siswa dalam kesehariannya di lingkungan sekolah. 3. Interview (wawancara). Yaitu tehnik pengumpulan data yang akan digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan secara lisan melalui dialog langsung Kepala Sekolah untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara dilakukan dengan berpedoman
36
pada wawancara tidak berstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya membuat garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan.6
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau questioner, yang dibagikan pada siswa-siswi Kelas VI SDN Limusnungal 01, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beserta orang tua siswasiswi tersebut. Angket yang akan digunakan dalam pengambilan data terdiri dari dua angket yaitu angket perhatian orang tua dan angket motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Tabel berikut akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebaran butir-butir item dari tiap-tiap variabel penelitian.
No
1.
Variabel
Perhatian oran tua
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Indikator
No. Item
1. Mengawasi
1, 2, 3, 4, 5
2. Meluangkan waktu
6, 7, 8, 9, 10
3. Menyediakan fasilitas
11, 12, 13, 14,
keagamaan 4. Memberi teladan
15 16, 17, 18, 19, 20
1. Implementasi 2.
Motivasi Belajar PAI Siswa
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
Lingkungan Sekolah 2. Harapan
8, 9, 10, 11
3. Motivasi intrinsik
12, 13, 14, 15
Sebelum angket dibagikan secara keseluruhan, peneliti akan mengadakan uji coba terhadap 10 responden untuk mengetahui tingkat keterandalannya, karena alat ukur yang baik mempunyai aspek validitas dan aspek reliabilitas yang baik. Manurut Syofian Siregar untuk dapat dikatakan 6
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian,….h. 130.
37
instrumen penelitian yang baik, paling tidak memenuhi lima kriteria yaitu validitas, reliabilitas, snsitivitas, objektivitas dan fisibilitas.7 1. Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengukur validitas butir angket mengenai perhatian orang tua dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa, maka validitas diukur dengan menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
N XY
r =
N X2
X
( X )( Y ) 2
N Y2
Y
2
Keterangan: r
xy
= Koefisien Korelasi Product Moment
∑X
= Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y
= Jumlah skor dalam sebaran Y
∑X2 = Jumlah kuadrat seluruh skor X ∑Y2 = Jumlah kuadrat seluruh skor Y N
= Jumlah responden
2. Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas kemudian dilakukan pengujian reliabilitas yaitu untuk mengetahui ketetapan atau keajegan instrumen dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama, dengan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut:
r
k k 1
1
Si 2 St 2
Keterangan :
7
r
= koefisien reliabilitas
k
= jumlah butir pernyataan valid
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian,….h. 162.
38
Si2 = jumlah varians butir St2 = jumlah varians total Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: Apabila α sama dengan atau lebih besar dari pada 0,70 maka instrument yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliabel). Tetapi apabila α lebih kecil dari pada 0,70 maka instrument yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (unreliabel).
F. Teknik Analisis Data Analisis data adalah pengolahan dan interprestasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan. Adapun untuk analisis data metode yang diambil adalah metode analisis secara statistik dengan metode korelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa akan menggunakan analisis statistik korelasi product moment, dengan rumus sebagai berikut:
n
rxy =
n
x2
xy
x x
2
n
y y2
y
2
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara x dan y xy = Product dari x dan y x2 = Deviasi dari nilai pada variabel x dikuadratkan y2 = Deviasi dari nilai y dikuadratkan Untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi ditentukan sesuai parameter sebagai berikut :
39
Tabel 3.3 Interpretasi “r” Product Moment Besarnya “r” Product Moment
Interpretasi
Antara variabel x dan y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu 0,00 – 0,19
sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dan dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan variabel y Antara variabel x dan variabel y
0,20 – 0,39
terdapat korelasi yang lemah atau rendah Antara variabel x dan variabel y
0,40 – 0,69
terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Antara variabel x dan variabel y
0,70 – 0,89
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara variabel x dan variabel y
0,90 – 1,00
terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.
G. Hipotesis Statistik Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment, prosedur yang harus dilalui di antaranya merumuskan hipotesis kerja atau alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (H0). Kemudian ,menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh melalui perhitungan dengan “r” yang
40
tercantum dalam tabel (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat bebabsnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya: Df = N-nr Keterangan: Df : degress of freedom N : Number of class Nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r” product moment pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Jika r0 sama dengan atau lebih besar dari rt maka Ha disetujui atau diterima. Jka sebaliknya, maka H0 tidak disetujui atau tidak diterima. Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut: KD = r2 x 100%
H. Prosedur Penelitian 1.
Peneliti membaca, mempelajari dan mencatat hal-hal yang terdapat dalam dokumen dan data siswa kelas VI SDN Limusnunggal 01, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
2.
Mengambil dan memisahkan hal-hal yang penting, yang berkaitan dengan perhatian orang tua motivasi belajar siswa di SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
3.
Peneliti menyebarkan angket kepada responden kemudian menganalisis data hasil angket dan menyimpulkannya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Latar Belakang Berdirinya SDN Limusnunggal 01 Sekolah Dasar Negeri Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor didirikan pada tahun 1965 yang beralamat di jalan raya Narogong KM. 16 RT 02/03 Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor 16820. Pada saat itu letaknya berada persis di pinggir jalan raya dan baru memiliki beberapa lokal. Kemudian pada tahun 1996 bangunan sekolah tukar guling dengan rumah Sakit MH. Thamrin dan kemudian bangunan sekolah berpindah ke belakang tetapi masih bersebelahan dengan rumah sakit sehingga letaknya masih dekat dengan jalan raya. Saat ini letak SDN Limusnunggal 01 kira-kira 100 meter dari jalan raya. Sekolah ini dibangun di atas tanah seluas 4.200 m2 dengan luas bangunan 873 m2 dengan batas-batas sekolah yaitu sebelah utara berbatasan dengan rumah sakit MH. Thamrin sedangkan sebelah timur, selatan dan barat dibatasi oleh pemukiman penduduk. Sepanjang sejarah tokoh-tokoh yang pernah memimpin SDN Limusnunggal 01 adalah: a.
H. Sudja’i
(1965 – 1979 )
b.
H. Isak Somantri
( 1980 – 1989)
c.
Asim Purba
( 1990 – 1997)
d.
Drs. Diding Soeryana
( 1997 – 2006)
e.
Ishak Ashary
(2006 – 2010)
f.
Sunardi, S.Pd.,M.Pd
(2010 – 2011)
g.
Drs. Diding Soeryana
(2011)
h.
Buhori Muslim
(2012 – sekarang)
41
42
Visi Mewujudkan siswa yang berakhlak mulia berdasarkan IPTEK dan IMTAQ Misi a. Memotivasi siswa dalam meningkatkan ketakwaan terhdap Tuhan Yang Maha Esa. b. Menerapkan perilaku disiplin, kejujuran, serta menanamkan rasa tanggung jawab. c. Meningkatkan pengetahuan dalam era globalisasi.
Strategi a. Mengembangkan perilaku dan budi pekerti yang sesuai dengan kebudayaan Indonesia. b. Mengikuti secara aktif berbagai kegiatan atau perlombaan. c. Mengadakan pembinaan jasmani dan rohani. d. Menciptakan situasi yang kondusif di lingkungan sekolah. e. Mengembangkan berbagai kegiatan ekstra kurikuler. f. Memberikan pelayanan tambahan terutama yang berkaitan dengan pelajaran
Tujuan a. Meningkatkan perilaku akhlak mulia bagi siswa. b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa. c. Mengembangkan kepribadian manusia yang utuh bagi siswa. d. Mempersiapkan siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat yang mandiri dan berguna. e. Mempersiapkan siswa dalam melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
43
Motto BINTANG (Bersih, INdah, Tertib, Aman, Nyaman dan senanG) Sumber: Draft Profil SDN Limusnunggal 01 tahun 2011-2012
2.
Keadaan Guru SDN Limusnunggal 01 Tabel 4.1
Keadaan Guru SDN Limusnunggal 01 L/ Pendidikan No. Nama Guru Status P Terakhir 1 Buhori Muslim, SH.,MH L S-2 PNS 2 Asep Suparman, S.Pd L S-1 Geografi PNS 3 Cicih Sukaesih P D-2 PAI PNS 4 Sri Hastuti, S.Pd.SD P S-1 PGSD PNS 5 Sunardi, S.Pd.SD L S-1 PGSD PNS 6 Lilis Setiati, S.Pd.SD P S-1 PGSD PNS 7 Nana Mulyana, S.Pd L S-1 B. Indonesia PNS 8 Esti Wahyu, S.Pd P S-1 B. Indonesia PNS 9 Jaja, S.Pd.SD L S-1 PGSD PNS 10 Nurifah, S.Pd P S-1 B. Inggris PNS 11 Ujang Sanusi L D-2 PGSD GTT 12 Emliarti, S.Ag P S-1 Tarbiyah GTT 13 Ely Susanti, S.Pd.SD P S-1 PGSD GTT 14 A. Yana Hayati, S.Ag P S-1 Tarbiyah GTT 15 Adi Bing Slamet, S.PdI L S-1 Tarbiyah GTT 16 Ikke Sundari P SPG GTT 17 Hj. Mintarsih, S.Ag P S-1 Tarbiyah GTT 18 Dwi Rochasri P D-2 B. Inggris GTT 19 M. Bahrul Roji, S.Ag L S-1 Tarbiyah GTT 20 Heti Sugiharti, SE P S-1 Ekonomi GTT 21 Rusalina Dyah, S.Pd.SD P S-1 PGSD GTT 22 Lusanah, S.Pd P S-1 Geografi GTT 23 Ika Susilawati, S.Pd P S-1 B. Inggris GTT 24 Fera Hendrayani, S.Pd.SD P S-1 PGSD GTT 25 Ali Hasanudin L SMA GTT 26 Diah Zulfatun P SMA GTT 3.
Jabatan Kep Sek Guru Kelas GMP Guru Kelas GMP Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas GMP Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas GMP Guru Kelas GMP GMP
Keadaan Siswa SDN Limusnunggal 01 Jumlah
siswa-siswi
SDN
Limusnunggal
01
Kecamatan
Cileungsi Kabupaten Bogor pada tahun pelajaran 2011 – 2012 secara keseluruhan berjumlah 1.080 orang yang terbagi ke dalam 25
44
rombongan belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN Limusnunggal 01 No. 1 2 3 4 5 6
Tingkat I II III IV V VI Jumlah Jika
Jumlah Siswa 171 185 184 172 173 195 1.080
dilihat
dari
kondisi
Jumlah Rombel 4 4 4 4 4 5 25 ekonomi
siswa-siswi
SDN
Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor secara umum, maka kondisi ekonomi orangtua siswa dapat dikatakan tergolong ke dalam ekonomi menengah. Hal ini dikarenakan siswasiswi yang bersekolah mayoritas berasal dari kompleks perumahan di sekitar sekolah. Sedangkan jika dilihat dari latar belakang pendidikan orangtua siswa-siswi tersebut, maka dapat digolongkan ke dalam pendidikan menengah.
4.
Fasilitas Sekolah Fasilitas belajar yang dimiliki oleh SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Keadaan Fasilitas Belajar No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Fasilitas belajar Ruang Kelas Ruang Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Perpustakaan Ruang Komputer Ruang UKS Ruang Musholla
Jumlah 11 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
45
9 10 11 12 B.
Ruang MCK/WC Kepsek Ruang MCK/WC Guru Ruang MCK/WC Siswa Ruang Gudang
1 1 5 1
ruang ruang ruang ruang
Baik Baik Baik Baik
Deskripsi Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas tersebut perhatian orang tua (X) dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (Y). Jumlah sumber penelitian yang dianalisis berdasarkan kuesioner yang dinyatakan valid dan reliabel sebanyak 15 butir pernyataan tiap variabel. Proses
perhitungan skor
yang telah divalidasi
dilakukan dengan
menggunakan alat bantu komputer. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
dalam
menghitung
skor
sehingga
penelitian
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
1.
Pengujian Validitas Data Penelitian Setelah dilakukan perhitungan dengan teknik korelasi “product moment” diperoleh koefisien korelasi butir (r-hitung) untuk 15 butir instrumen (kuesioner) dengan sampel sebanyak 10 orang (n = 10-2=8), dengan
= 0,05 didapat r tabel 0,707, artinya bila r hitung < r tabel,
maka butir instrumen tersebut tidak valid dan apabila r hitung > r tabel, maka butir instrumen tersebut dapat digunakan (valid). Dari perhitungan statistik untuk masing-masing variabel, ternyata bahwa r hitung yang diperoleh lebih besar dari “r” tabel, sehingga dikatakan bahwa semua butir kuesioner berpredikat valid. Nilai-nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen setiap variabel, disajikan sebagai berikut : a.
Variabel Perhatian Orang tua (X) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.
46
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Perhatian Orang tua (X) Nomor Kuesioner 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
r-butir
r-tabel
Keterangan
0.7421 0.7476 0.6606 0.7421 0.7829 0.7101 0.8644 0.7103 0.7101 0.8644 0.7829 0.7101 0.9250 0.8078 0.7529
0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel motivasi belajar (X1) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 15 butir dikatakan valid. b.
Variabel Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Y) Nilai koefisien korelasi dari hasil uji validitas untuk variabel prestasi dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai r Untuk Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Prestasi Siswa (Y) Nomor Kuesioner 1 2 3 4 5 6
r-butir
r-tabel
Keterangan
0.7421 0.7476 0.6606 0.7421 0.7829 0.7101
0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
47
7 8 9 10 11 12 13 14 15
0.8644 0.7103 0.7101 0.8644 0.7829 0.7101 0.9250 0.8078 0.7529
0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi untuk uji validitas instrumen variabel Prestasi Siswa (Y) yang diperoleh rata-rata lebih besar dari “r” tabel dan seluruh instrumen sebanyak 15 butir dikatakan valid.
2.
Pengujian Reliabilitas Data Penelitian Melalui penghitungan dengan bantuan komputer diperoleh nilai Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach, sebagai berikut: (data selengkapnya terlampir). Tabel 4.6 Koefisien Reliabilitas
No. Variabel 1 Perhatian orang tua (X) 2 Motivasi belajar PAI
Koefisien Reliabilitas (Alpha) 0.981 0.977
Hasil Koefisien Reliabilitas (Alpha) yang tertera pada Tabel 4.6, dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan andal, artinya suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau mengukur obyek yang telah ditetapkan karena instrumen tersebut sudah tergolong baik dimana koefisien reliabilitas hitung > koefisien reliabilitas tabel.
3.
Deskripsi Data Data perhatian orang tua merupakan nilai yang diperoleh melalui angket siswa yang terdiri dari 15 item tiap-tiap variabel yang disebar ke
48
responden sebanyak 20 orang siswa sebagai responden. Angket tersebut disebar dan dianalisis melalui tabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: a.
Perhatian orang tua Tabel 4.7 (Orang tua menegur jika tidak menjalankan shalat lima waktu) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 9 7 4 0 20
Persentase (%) 45 35 20 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 45% orang tua selalu menegur anak jika tidak mengerjakan shalat lima waktu, 35% menjawab sering, dan 20% menjawab bahwa kadang-kadang orangtua menegur jika anak tidak mengerjakan shalat lima waktu dan tidak ada orang tua tidak menegur jika anak tidak mengerjakan shalat 5 waktu. Ini mennadakan bahwa para orang tua menegur anak jika tidak mengerjakan shalat lima waktu. Hal ini dapat dilihat pada jumlah respinden yang sebagian besar menjawab bahwa orang tua selalu menegur anak jika tidak mengerjakan shalat lima waktu.
Tabel 4.8 (Orang tua mengajarkan anak untuk berkata jujur dan bersikap sopan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 7 6 3 4 20
Persentase (%) 35 30 15 20 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 35% yang menjawab bahwa orang tuanya selalu mengajarkan untuk berkata jujur dan bersikap sopan, sebanyak 30% menjawab sering, sebanyak 15%
49
menjawab bahwa orang tua siswa kadang-kadang mengajarkan untuk berkata jujur dan bersikap sopan, serta 20% menjawab tidak pernah diajarkan orang tuanya untuk berkata jujur dan bersikap sopan. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua selalu diingatkan bahwa berkata jujur dan bersikap sopan merupakan salah satu hal yang penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel 4.9 (Orang tua menyempatkan diri untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 4 9 6 1 20
Persentase (%) 20 45 30 5 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 20% siswa menjawab bahwa orang tua mereka selalu menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an, sebanyak 45% siswa menjawab bahwa orang tua mereka sering menyempatkan untuk mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an. Sebanyak 30% siswa menjawab bahwa orang tua mereka kadang-kadang menyempatkan untuk mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an, sedangkan sebanyak 5% menjawab bahwa orang tua mereka tidak pernah menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka membaca Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun orang tua seringkali sibuk dengan pekerjaan tapi masih bisa menyempatkan diri untuk mengajarkan anakanak mereka untuk membaca Al-Qur’an.
50
Tabel 4.10 (Orang tua membimbing dalam mengerjakan tugas dari sekolah) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 10 6 3 1 20
Persentase (%) 50 30 15 5 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 50% orang tua selalu membimbing anak dalam mengerjakan tugas dari sekolah, sebanyak 30% siswa menjawab bahwa orang tua mereka sering membantu mereka mengerjakan tugas dari sekolah, sebanyak 15% kadang-kadang orang tua membimbing anak dalam mengerjakan tugas dari sekolah, dan sebanyak 5% saja yang menjawab bahwa orang tua tidak pernah membimbing mereka dalam mengerjakan tugas dari sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian orang tua terhadap tugas anak-anak mereka dari sekolah sangat tinggi.
Tabel 4.11 (Orang tua menyempatkan diri untuk mengajarkan pelajaran agama yang anak tidak mengerti) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 4 9 6 1 20
Persentase (%) 20 45 30 5 20
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 20% siswa menjawab bahwa orang tua mereka selalu menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka pelajaran agama yang anak tidak mengerti, sebanyak 45% siswa menjawab bahwa orang tua mereka sering menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka pelajaran agama yang anak tidak mengerti. Sebanyak 30% siswa menjawab bahwa orang tua
51
mereka kadang-kadang menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka pelajaran agama yang anak tidak mengerti, sedangkan sebanyak 5% menjawab bahwa orang tua mereka tidak pernah menyempatkan diri untuk mengajarkan mereka pelajaran agama yang anak tidak mengerti. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun orang tua seringkali sibuk dengan pekerjaan tapi masih bisa menyempatkan diri untuk mengajarkan anak-anak mereka pelajaran agama yang tidak dimengerti.
Tabel 4.12 (Orang tua menegur jika anak pergi tidak berpamitan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 8 8 4 0 20
Persentase (%) 40 40 20 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 40% menjawab bahwa orang tua mereka selalu menegur jika mereka tidak berpamitan ketika pergi, sebanyak 40% responden menjawab bahwa orang tua sering menegur jika anak pergi tidak berpamitan, dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 20%. Dan tidak ada yang menjawab tidak pernah ditegur orang tuanya meskipun pergi tidak berpamitan. Ini menunjukkan bahwa orang tua mengajarkan adab yang baik kepada anak-anak mereka.
Tabel 4.13 (Orang tua menyediakan tempat belajar yang menyenangkan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 5 4 8 3 20
Persentase (%) 25 20 40 15 100
52
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 25% menjawab bahwa orang tua siswa selalu menyediakan tempat belajar yang menyenangkan, 20% menjawab sering, 40% menjawab kadang-kadang orang tua menyediakan tempat belajar yang menyenangkan dan 15% menjawab orang tua tidak pernah menyediakan tempat belajar yang menyenangkan.
Tabel 4.14 (Orang tua memberikan hadiah jika mendapatkan nilai yang bagus) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 3 4 10 3 20
Persentase (%) 15 20 50 15 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 15% menjawab bahwa orang tua siswa selalu memberikan hadiah jika siswa mendapatkan nilai yang bagus, sebanyak 20% menjawab sering mendapatkan hadiah dari orang tua mereka jika mendapat nilai bagus, sebanyak 50% menjawab kadang-kadang mendapatkan hadiah dari orang tua mereka jika mendapat nilai bagus, dan sebanyak 15% menjawab tidak pernah mendapatkan hadiah dari orang tua mereka jika mendapat nilai bagus.
Tabel 4.15 (Orang tua memperhatikan keperluan sekolah yang anak butuhkan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 13 5 2 0 20
Persentase (%) 65 25 10 0 100
53
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 65% menjawab bahwa orang tua siswa selalu memperhatikan keperluan sekolah yang dibutuhkan, sebanyak 25% menjawab bahwa orang tua siswa sering memperhatikan keperluan sekolah yang dibutuhkan siswa, dan sebanyak 10% siswa menjawab bahwa orang tuanya kadang-kadang memperhatikan keperluan sekolah yang dibutuhkan.
Tabel 4.16 (Orang tua memberikan contoh hidup disiplin) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 8 3 7 2 20
Persentase (%) 40 15 35 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 40% menjawab bahwa orang tua siswa selalu memberikan contoh hidup disiplin, sebanyak 15% menjawan sering, 35% menjawab kadang-kadang orang tua memebrikan contoh hidup disiplin, dan 10% menjawab bahwa orang tua mereka tidak pernah memberikan contoh hidup disiplin. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua menyadari bahwa disiplin merupakan salah satu bentuk sikap hidup yang positif dan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan.
Tabel 4.17 (Orang tua menyiapkan sarapan pagi setiap hari) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 14 4 2 0 20
Persentase (%) 70 20 10 0 100
54
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 70% menjawab bahwa orang tua siswa menyiapkan sarapan pagi setiap hari, sebanyak 20% menjawab sering, dan sebanyak 10% menjawab tidak pernah disediakan sarapan pagi oleh orangtuanya. Ini menunjukkan bahwa orang tua memberikan perhatian yang besar terhadap anak-anaknya salahsatunya dengan menyiapkan sarapan pagi setiap hari.
Tabel 4.18 (Orang tua mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 5 6 5 4 20
Persentase (%) 25 30 25 20 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 20% menjawab bahwa orang tua selalu mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah, sebanyak 30% menjawab sering, sebanyak 25% menjawab kadang-kadang dan 20% menjawab tidak pernah orang tuanya mengajarkan untuk mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah.
Tabel 4.19 (Orang tua mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan teman) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 10 4 5 1 20
Persentase (%) 50 20 25 5 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 50% siswa menjawab bahwa orang tuanya selalu mengajarkan untuk tidak
55
membeda-bedakan teman, sebanyak 20% menjawab sering, sebanyak 25% menjawab kadang-kadang oarng tuanya mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan teman, dan sebanyak 5% menjawab tidak pernah diajarkan orang tuanya untuk tidak membeda-bedakan teman.
Tabel 4.20 (Orang tua menegur jika pulang terlambat dari sekolah) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 15 5 0 0 20
Persentase (%) 75 25 0 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 75% menjawab bahwa orang tuanya selalu menegur jika pulang terlambat sekolah, dan sebanyak 25% menjawab sering orang tua menegur jika terlambat pulang sekolah. Ini menunjukkan bahwa orang tua sangat khawatir dengan anak-anaknya jika waktunya pulang sekolah tetapi si anak belum sampai ke rumah.
Tabel 4.21 (Orang tua membelikan buku-buku agama yang anak butuhkan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Jumlah
Frekuensi 7 6 5 2 20
Persentase (%) 35 30 25 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 35% siswa menjawab bahwa orang tuanya selalu membelikan buku-buku agama yang dibutuhkan, sebanyak 30% menjawab sering, sebanyak 25% menjawab kadang-kadang orang tuanya membelikan buku-buku agama yang dibutuhkan, dan sebanyak 10% menjawab bahwa orang tuanya
56
tidak pernah membelikan buku-buku agama yang dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa oarng tua belum sepenuhnya memahami kebutuhan si anak bahwa buku-buku itu penting bagi peningkatan wawasan dan pengetahuan si anak.
b. Motivasi Belajar Pendidikan agama Islam Tabel 4.22 (Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 7 6 5 2 20
Persentase (%) 35 30 25 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 35% siswa menjawab bahwa siswa sangat setuju jika mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu, 30% menjawab setuju mengerjakan tugas tepat waktu, sebanyak 25% menjawab tidak setuju mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu, dan 10% menjawab siswa sangat tidak setuju mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu.
Tabel 4.23 (Jika tidak mengerjakan tugas akan dihukum guru) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 4 5 6 5 20
Persentase (%) 20 25 30 25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 20% siswa menjawab sangat setuju jika tidak mengerjakan tugas akan dihukum guru, sebanyak 25% menjawab setuju, sebanyak 30% menjawab tidak setuju, dan sebanyak 25% siswa menjawab sangat tidak setuju jika tidak
57
mengerjakan tugas akan dihukum guru. Hal ini menunjukkna bahwa kesadaran siswa untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru sudah sangat tinggi karena salah satunya akan mengakibatkan mereka akan dihukum guru jika tidak mengerjakan tugas.
Tabel 4.24 (Bertanya untuk pelajaran yang belum dimengerti) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 9 9 2 0 20
Persentase (%) 45 45 10 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 45% siswa menjawab bahwa siswa sangat setuju jika ada pelajaran yang belum mengerti maka ditanyakan kepada guru, sebanyak 45% setuju, sabanyak 10% menjawab tidak setuju untuk bertanya pada pelajaran yang belum dimengerti. Ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa sudah cukup baik bila ada pelajaran yang belum dimengerti sebaiknya ditanyakan kepada guru.
Tabel 4.25 (Senang dengan pelajaran agama Islam karena memberikan pengajaran yang berbeda tiap pertemuan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 5 6 5 2 20
Persentase (%) 25 30 25 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 25% sangat setuju bahwa siswa senang dengan pelajaran Agama Islam karena memberikan pengajaran yang berbeda tiap pertemuan, sebanyak 30% menjawab
58
setuju, sebanyak 25% menjawab tidak setuju, dan sebanyak 10% menjawab sangat tidak setuju bahwa siswa senang dengan pelajaran agama Islam karena memberikan pengajaran yang berbeda setiap pertemuan. Ini menunjukkan bahwa pengajaran yang dilakukan oleh guru belum maksimal belum sesuai dengan harapan siswa.
Tabel 4.26 (Mengulang pelajaran di rumah) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 17 2 1 0 20
Persentase (%) 85 10 5 0 20
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 85% menjawab sangat setuju bahwa siswa mengulang pelajaran di rumah, sebanyak 10% menjawab setuju, dan sisanya 5% menjawab tidak setuju bahwa siswa mengulang pelajaran di rumah. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa untuk belajar di rumah sudah cukup tinggi dengan persentase siswa yang selalu mengulang pelajaran di rumah.
Tabel 4.27 (Selalu berkata jujur dalam segala hal) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 15 4 1 0 20
Persentase (%) 75 20 5 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 75% menjawab sangat setuju bahwa harus selalu berkata jujur dalam segala hal, sebanyak 20% menjawab setuju, dan sebanyak 5% menjawab tidak setuju untuk selalu berkata jujur dalam segala hal. Ini menunjukkan
59
bahwa siswa menyadari bahwa kejujuran itu memang merupakan salah satu bentuk dari akhlak mulia yang memang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Tabel 4.28 (Selalu aktif dalam pembelajaran di kelas) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 7 8 5 0 20
Persentase (%) 35 40 25 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 35% siswa menjawab sangat setuju untuk selalu aktif dalam pembelajaran, sebanyak 40% menjawab setuju, sabnyak 25% menjawab tidak setuju untuk selalu aktif dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa mengetahui dengan selalu aktif dalam pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan mereka, dapat menanyakan hal-hal yang belum diketahui kepada guru.
Tabel 4.29 (Berusaha menjawab pertanyaan jika ada teman yang tidak bisa) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 13 4 1 2 20
Persentase (%) 65 20 5 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 65% siswa menjawab sangat setuju dengan berusaha menjwab pertanyaan jika da teman yang tidak bisa menjawab, sebanyak 20% menjawab setuju, sebanyak 5% menjawab tidak setuju, dan sebanyak 10% menjawab sangat tidak setuju. Ini menunjukkan bahwa siswa aktif dalam
60
pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung lebih hidup dan tidak monoton.
Tabel 4.30 (Berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang memuaskan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 11 5 2 2 20
Persentase (%) 55 25 10 10 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 55% siswa menjawab sangat setuju untuk berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, sebanyak 25% menjawab setuju, sebanyak 10% menjawab tidak setuju, dan sebanyak 10% menjawab sangat tidak setuju untuk berusaha semaksimal mungkin mendapatkan nilai yang memuaskan. Tabel 4.31 (Senang ketika dapat menjawab soal dari guru dengan benar) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 15 5 0 0 20
Persentase (%) 75 25 0 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 75% siswa menjawab sangat setuju sengan ketika dapat menjawab soal dari guru dengan benar, sebanyak 25% menjawab setuju ketika dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar akan merasa senang. Ini menunjukkan motivasi siswa terhadap pelajaran sudah sangat baik.
61
Tabel 4.32 (Senang jika sekolah mengadakan hari besar keagamaan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 14 4 2 0 20
Persentase (%) 70 20 10 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 70% siswa menjawab sangat setuju bahwa siswa senang jika sekolah mengadakan hari besar keagamaan, sebanyak 20% menjawab setuju, sebanyak 10% menjawab tidak setuju jika sekolah megadakan hari besar keagamaan. Ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa senang dengan adanya kegiatan hari besar keagamaan dimana peringatan hari besar keagamaan tersebut untuk lebih meningkatkan ketakwaan siswa kepada Allah SWT.
Tabel 4.33 (Meskipun tidak ada PR tetap belajar di rumah) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 14 5 1 0 20
Persentase (%) 70 25 5 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 70% siswa sangat setuju untuk tetap belajar di rumah walaupun tidak ada PR, sebanyak 25% menjawab setuju, dan sebanyak 5% menjawab tidak setuju untuk belajar di rumah meskipun tidak ada PR. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran siswa sudah cukup baik dengan selalu belajar di rumah.
62
Tabel 4.34 (Meskipun tidak ada guru tetap belajar) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 13 5 2 0 20
Persentase (%) 65 25 10 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 65% menjawab sangat setuju meskipun tidak ada guru tetap belajar, sebanyak 25% menjawab setuju, dan sebanyak 10% menjawab tidak setuju bahwa meskipun ada guru tetap belajar. Ini menunjukkan bahwa kesadaran siswa sudah sangat baik, ada atau tidak ada guru tetapi tetap belajar seperti biasa jika ada guru.
Tabel 4.35 (Selalu mengikuti kegiatan keagamaan karena dapat menambah pengetahuan keagamaan) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 11 5 3 1 20
Persentase (%) 55 25 15 5 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 55% menjawab sangat setuju bahwa siswa selalu mengikuti kegiatan keagamaan karena dapat menambah pengetahuan keagamaan, sebanyak 25% menjawab setuju, sebanyak 15% menjwab tidak setuju, dan sebanyak 5% menjawab sangat tidak setuju untuk mengikuti kegiatan keagamaan karena dapat menambah pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan yang telah dilakukan di sekolah sangat menarik sehingga menimbulkan minat siswa untuk selalu mengikuti dan berpartisipasi di dalamnya.
63
Tabel 4.36 (Menyukai hafalan al-Qur’an surat-surat pendek) No. 1 2 3 4
Alternatif jawaban Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Jumlah
Frekuensi 12 5 3 0 20
Persentase (%) 60 25 15 0 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 60% menjawab sangat setuju menyukai hafalan Al-Qur’an surat-surat pendek, sebanyak 25% menjawab setuju, sebanyak 15% menjawab tidak setuju untuk menyukai hafalan Al-Qur’an surat-surat pendek. Ini menujukkan bahwa hafalan Al-Qur’an menimbulkan minat yang sangat besar bagi siswa untuk dapat mampu menghafalkannya.
4.
Analisis Data Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh antara variabel (X) perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam maka terlebih dahulu dirumuskan hipotesis nihilnya (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) sebagai berikut: H0 = Tidak terdapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Ha = Terdapat pengaruh antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa Untuk mengetahui korelasi antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar pendiidkan Agama Islam siswa, maka menggunakan rumus Product Moment sebagai tehnik analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
64
a.
Membuat tabel perhitungan Tabel 4.37
Hasil Skor Angket Perhatian Orang tua dan Motivasi Belajar PAI No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Responden A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Jumlah
Skor Angket Perhatian Orang tua (X)
Skor Angket Motivasi Belajar PAI (Y)
44 50 48 42 49 43 48 45 50 43 51 42 48 45 38 43 47 45 45 43 909
47 54 50 49 54 51 50 50 56 44 53 49 55 49 47 49 53 54 48 47 1009
65
Tabel 4.38 Tabel Perhitungan untuk mencari Angka Indeks Korelasi antara Variabel X (Mean Perhatian orang tua) dan variabel Y (Mean Motivasi belajar PAI) RESP.
X
Y
x
y
xy
x2
y2
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Ʃ
2.9 3.3 3.2 2.8 3.3 2.9 3.2 3.0 3.3 2.9 3.4 2.8 3.2 3.0 2.5 2.9 3.1 3.0 3.0 2.9 60.60
3.1 3.6 3.3 3.3 3.6 3.4 3.3 3.3 3.7 2.9 3.5 3.3 3.7 3.3 3.1 3.3 3.5 3.6 3.2 3.1 67.27
-0.10 0.30 0.17 -0.23 0.24 -0.16 0.17 -0.03 0.30 -0.16 0.37 -0.23 0.17 -0.03 -0.50 -0.16 0.10 -0.03 -0.03 -0.16 0.00
-0.23 0.24 -0.03 -0.10 0.24 0.04 -0.03 -0.03 0.37 -0.43 0.17 -0.10 0.30 -0.10 -0.23 -0.10 0.17 0.24 -0.16 -0.23 0.00
0.0222 0.0718 -0.0051 0.0222 0.0560 -0.0060 -0.0051 0.0009 0.1122 0.0702 0.0629 0.0222 0.0516 0.0029 0.1142 0.0158 0.0176 -0.0071 0.0049 0.0376 0.6620
0.0093 0.0920 0.0289 0.0529 0.0560 0.0267 0.0289 0.0009 0.0920 0.0267 0.1369 0.0529 0.0289 0.0009 0.2467 0.0267 0.0107 0.0009 0.0009 0.0267 0.9464
0.0529 0.0560 0.0009 0.0093 0.0560 0.0013 0.0009 0.0009 0.1369 0.1849 0.0289 0.0093 0.0920 0.0093 0.0529 0.0093 0.0289 0.0560 0.0267 0.0529 0.8664
b.
Mencari angka korelasi dengan rumus: rxy
rxy
XY X2
Y2
0.662 0.946 0.866
rxy
0.662 0.905
rxy
0.731
66
Dari hasil perhitungan koefisiensi korelasi antara variabel perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan agama Islam siswa SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cielungsi Kabupaten Bogor didapatkan nilai korelasi (rh) sebesar 0,731.
5.
Interpretasi Data Hasil Penelitian Setelah mendapatkan nilai rxy maka langkah selanjutnya penulis memberikan interpretasi terhadap rxy, interpretasi yang dipakai yaitu interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment, interpretasi nilai tabel”r” dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya atau Degrees of Freedom (df) dengan rumus df = N-nr, kemudian untuk mendapatkan seberapa besa sumbangan antara variabel X terhadap variabel Y digunakan rumus koefisien determinan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini: a. Memberikan interpetasi dengan menggunakan “r” Product moment Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel maka dilakukan dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks korelasi “r” product moment maka didapatkan hasilnya yaitu rhitung = 0,731 dan berada pada indeks antara 0,71 – 0,90. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh untuk pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam menunjukkan hubungan yang cukup signifikan, dengan kategori kuat atau tinggi. b. Memberikan interpetasi dengan tabel nilai “r” Dalam merumuskan hipotesa nihil (H0) dan hipotesa alternatif (Ha), apabila “r” observasi (r0) sama atau lebih besar dari “r” tabel (rt) maka hipotesa alternatif (Ha) disetujui atau diterima dan terbukti kebenarannya, sedangkan hipotesa nihil (H0) tidak disetujui atau tidak diterima. Ini berarti memang benar ada korelasi yang positif
67
antara variabel X dengan variabel Y. Begitu juga sebaliknya apabila “r” observasi (r0) lebih kecil dari “r” tabel (rt) maka hipotesa alternatif (Ha) tidak disetujui atau tidak diterima (H0) yang berarti bahwa ntidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesa yang telah diajukan dengan cara membandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam perhitungan rxy dengan “r” tabel yang tercantum dalam tabel nilai “rt”. sebelum itu terlebih dahulu menghitung derajat bebasnya (db) atau Degrees of Freedom (df). Adapun proses perhitungannya sebagai berikut: Df = N – nr = 20 – 2 = 18 Tabel 4.39 Degrees of Freedom (df) Degrees of Freedom (df) atau Derajat Bebasnya (df) 18
Banyaknya variabel yang dikorelasikan 2 “r” pada taraf signifikansi 5% 1% 0,423 0,537
Setelah perhitungan dengan menggunakan rumus df, maka df adalah 18. Seperti yang telah diketahui di atas bahwa rxy = 0,731, sedangkan r tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,423 dan r tabel pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,537. Dengan demikian rxy atau “r0” lebih besar daripada r tabel “rt”, maka hipotesa alternatif (Ha) diterima dan disetujui, sedangkan hipotesa nihil (H0) ditolak atau disetujui.
c. Interpretasi dengan Koefisien Determinan Interpretasi dengan koefisien determinasi ini untuk mengukur besarnya kontribusi atau sumbangan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). koefisien ini merupakan hasil kuadrat dari
68
koefisien sederhana. Adapun perhitungan koefisien determinasi ini, dapat dilihat di bawah ini: KD = r2 x 100% = (0,731)2 x 100% = 53,44% Dari hasil perhitungan di atas, mengandung pengertian bahwa perhatian orang tua memberikan kontribusi sebesar 53,44% terhadap motivasi
belajar Pendidikan Agama
Limusnunggal
01
Kecamatan
Islam
Cileungsi
siswa di
Kabupaten
sedangkan sisanya 46,56% ditentukan oleh faktor-faktor lain.
SDN Bogor,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut: 1.
Terdapat korelasi positif antara variabel X dan variabel Y, dan korelasi tersebut kuat. Korelasi antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor memiliki korelasi positif yang signifikan karena jika dilihat pada taraf 5% ternyata rxy = 0,731 lebih besar dari r tabel yang sebesar 0,423 sedangkan pada taraf 1% juga lebih besar dari r tabel yang sebesar 0,537. Dari sini dapat diketahui bahwa terdapat korelasi positif antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN Limusnunggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor dan merupakan korelasi positif yang sangat meyakinkan karena hubungan kedua variabel kuat atau tinggi.
2.
Perhatian orang tua memberikan kontribusi sebesar 53,44% terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN Limusnunggal 01, sedangkan sisanya 46,56% ditentukan oleh faktor lain.
B. Implikasi Implikasi-implikasi sesuai dengan hasil penelitian di atas maka dapat dikemukakan melalui uraian sebagai berikut: 1.
Untuk meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa diperlukan adanya faktor-faktor yang mendukung motivasi belajar siswa salah satunya adalah perhatian orang tua di rumah. Jika orang tua memberikan perhatian yang baik kepada anak di rumah maka akan terbentuk motivasi belajar yang baik pula, jika demikian maka hasil belajar dan perilaku anak akan menjadi baik dalam kesahirannya. 69
70
2.
Meskipun penelitian ini telah berhasil menguji adanya pengaruh positif antara perhatian orang tua dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam, tetapi bukan berarti variabel perhatian orang tua saja yang dapat menentukan tingkat motivasi belajar sisawa. Ada faktor lainnya sebesar 46,56% yang mungkin dapat menentukan tingkat motivasi belajar siswa seperti pengaruh lingkungan sekitar, kondisi anak yang kadang malasmalasan dan tidak mau mengikuti perintah orang tua, pengaruh lingkungan sekolah, teman sepermainan, media informasi dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut juga perlu mendapat perhatian dari orang tua dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.
C. Saran Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa perhatian orang tua mempunyai kontribusi terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SDN Limusnununggal 01 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Oleh karena itu, guna meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa, penulis menyarankan sebagai berikut: 1.
Bagi para orang tua hendaknya selalu beribadah dan taat kepada Allah SWT, mengajak anak-anaknya untuk selalu patuh dan taat kepada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2.
Bagi para orang tua hendaknya memberikan dorongan, perhatian dan bimbingan agar anak lebih giat belajar baik di rumah maupun di sekolah.
3.
Bagi para guru hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitasnya dalam menyampaikan pelajaran Agama Islam sehingga anak berminat dan lebih termotivasi untuk belajar dan dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga harus menjadi tauladan bagi siswa-siswinya sehingga sikap tauladan tersebut ditiru oleh siswa-siswinya.
DAFTAR PUSTAKA An Nahlawi, Abdurrahman, “Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali)”, http://starawaji.wordpress.com, 28 Februari 2012. Darajat, Zakiah , Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2010. Darajat, Zakiah, “Ilmu Pendidikan Islam, http://starawaji.wordpress.com/2009/05/ 02 / pengertian-pendidikan- agama-islam-menurut berbagai – pakar /, 28 Februari 2012. Fathurrahman, Pupuh dan Sutikno, M. Sabri, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, 2007. Gintings, Abdorrakhman, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Depdiknas. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Bumi Aksara, 2001. Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press. Hatta, Ahmad, Tafsir Qur’an, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2009. Iskandar, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada, 2009. Iwan, Ninik Handrini, Surga di Telapak Kaki Bunda, Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2011. Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. M.A, Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, Jakarta: PT. Ciputat Press, 2006. Mahfud, Rois, Al Islam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Erlangga, 2011. Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : AlMa’rif,1989), h..23. (http://starawaji.wordpress.com, 28 Februari 2012. Pathi, Bunda, Mendidik anak Dengan Al-Quran, Bandung: Pustaka Qasis. Pusat Bahasa Depdiknas. “Kamus Bahasa Indonesia”, http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
71
72
Sabri, M. Ali Suf, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993. Sabri, M. Ali Suf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007. Shofan, Moh, Pendidikan Berparadigma Profetik, Gresik: UMG Press, 2004. Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010. Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010. Suharto, Dedhi, Keluarga Kurani, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2011. Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran, Bandung: Alfabeta. Walgito,
Bimo, “Bimbingan dan Konseling http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
di
Perguruan
tinggi”
73
Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : AlMa`arif, 1962. Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Grafindo, 2004. Zakiah Darajat, et. Al., Ilmu Penididkan Islam, Cet. Ke-4, Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
An Nahlawi, Abdurrahman, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali), Bandung : CV. Diponegoro,1989.
74
Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar, Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama, 1988. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Nasution Noehi,M.A., dkk, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1992. Robert Gague, Prinsip-prinsip Belajar Untuk Pengajaran di Sekolah, Surabaya: Usaha Nasional, 1988. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988. Suciati, Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: UT, 2005. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Sumanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1984. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1989.
Lampiran 1
Nama : …………………………………. Kelas : VI ……
PETUNJUK PENGISIAN 1.
Tulislah nama di tempat yang telah disedikan
2.
Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan di bawah ini
3.
Berilah tandah cheklist (√) pada kolom jawaban yang dianggap tepat ! SL = Selalu
KD
= Kadang-kadang
S = Sering
TP
= Tidak Pernah
Keterangan: Jika membatalkan jawaban, coretlah jawaban yang dibatalkan, kemudian beri tanda check (√) pada jawaban yang dimaksud.
VARIABEL BEBAS (X) : PERHATIAN ORANG TUA No. PERNYATAAN 1 Orang tua akan menegur jika saya tidak menjalankan shalat lima waktu 2 Orang tua mengajarkan saya untuk selalu berkata jujur dan bersikap sopan 3 Orang tua selalu menyempatkan diri untuk mengajarkan saya membaca Al-Qur’an di rumah 4 Orang tua selalu membimbing saya dalam mengerjakan tugas dari sekolah 5 Orang tua selalu menyempatkan diri untuk mengajarkan pelajaran agama yang tidak saya mengerti 6 Orang tua akan menegur saya jika pergi tidak berpamitan 7 Orang tua menyediakan tempat belajar buat
SL
S
KD
TP
8 9 10 11 12
13 14 15
saya yang sangat menyenangkan Orang tua memberikan hadiah jika saya mendapatkan nilai yang bagus Orang tua selalu memperhatikan keperluan sekolah yang saya butuhkan Orang tua selalu memberikan contoh hidup disiplin Orang tua selalu menyiapkan sarapan pagi setiap hari Orang tua mengajarkan saya untuk selalu mengucapkan salam jika masuk ke dalam rumah Orang tua mengajarkan saya untuk tidak membeda-bedakan teman Orang tua akan menegur saya jika saya pulang terlambat dari sekolah Orang tua membelikan buku-buku agama yang saya butuhkan
Lampiran 2
Nama : …………………………………. Kelas : VI ……
PETUNJUK PENGISIAN 1.
Tulislah nama di tempat yang telah disedikan
2.
Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan di bawah ini
3.
Berilah tandah cheklist (√) pada kolom jawaban yang dianggap tepat ! SS = Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
S = Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Keterangan: Jika membatalkan jawaban, coretlah jawaban yang dibatalkan, kemudian beri tanda check (√) pada jawaban yang dimaksud.
VARIABEL BEBAS (Y) : MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA No. PERNYATAAN 1 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 2 Jika tidak mengerjakan tugas, saya dihukum oleh guru 3 Saya selalu bertanya jika ada pelajaran yang belum dimengerti 4 Saya senang dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam karena guru Agama memberikan pengajaran yang berbeda-beda dalam setiap pertemuan 5 Pelajaran yang diberikan Bapak/Ibu guru di sekolah, saya pelajari di rumah 6 Saya selalu berkata jujur dalam segala hal 7 Saya selalu aktif dalam pembelajaran di kelas 8 Jika ada teman yang tidak bisa menjawab soal saya berusaha menjawab soal tersebut
SS
S
TS
STS
9 10 11 12 13 14
15
Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang memuaskan Saya senang ketika dapat menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru dengan benar Saya senang jika di sekolah diadakan peringatan hari besar keagamaan Walaupun tidak ada pekerjaan rumah (PR) saya tetap belajar di rumah Jika sedang tidak ada guru, saya tetap belajar Saya selalu mengikuti kegiatan keagamaan diadakan di sekolah, karena kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan agama saya Saya menyukai hapalan ayat-ayat Al-Qur’an suart-surat pendek
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN VARIABEL X PERHATIAN ORANG TUA RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
X1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
X2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36
X3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37
X4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
X5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
X6 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 35
X7 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37
X8 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 30
X9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
X10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37
X11 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
X12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
X13 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
X14 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 35
X15 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 33
(X1)2 (X2)2 (X3)2 (X4)2 (X5)2 (X6)2 (X7)2 (X8)2 (X9)2 (X10)2 (X11)2 (X12)2 (X13)2 (X14)2 (X15)2
16 16 9 16 16 16 9 9 16 16 139
16 9 16 16 16 16 9 9 16 9 132
16 16 16 9 16 16 9 9 16 16 139
16 16 9 16 16 16 9 9 16 16 139
16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 139
16 9 16 16 9 16 9 9 16 9 125
16 16 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 9 9 16 9 4 9 16 9 16 9 9 16 139 92 153
16 16 16 16 16 16 9 9 16 9 139
16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 139
16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 153
16 16 16 16 16 16 9 9 16 16 146
16 16 16 16 9 16 4 9 16 9 127
16 9 9 16 16 16 9 4 9 9 113
ƩX 60 56 56 58 55 59 46 43 58 53 544
ƩX2 3600 3136 3136 3364 3025 3481 2116 1849 3364 2809 29880
HASIL UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL X PERHATIAN ORANG TUA RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ƩX
ITEM BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 37 36 37 37 37 35 37 30 39 37 37 39 38 35 33 0.7421 0.7476 0.6606 0.7421 0.7829 0.7101 0.8644 0.7103 0.7101 0.8644 0.7829 0.7101 0.9250 0.8078 0.7529 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
JML 60 56 56 58 55 59 46 43 58 53 544
ANALISIS BUTIR ITEM UNTUK PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL X PERHATIAN ORANG TUA Butir 1
Butir 2
RESP.
X
Y
XY
X2
Y2
RESP.
X
Y
XY
X2
Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ʃ
4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
60 56 56 58 55 59 46 43 58 53 544
240 224 168 232 220 236 138 129 232 212 2031
16 16 9 16 16 16 9 9 16 16 139
3600 3136 3136 3364 3025 3481 2116 1849 3364 2809 29880
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36
60 56 56 58 55 59 46 43 58 53 544
240 168 224 232 220 236 138 129 232 159 1978
16 9 16 16 16 16 9 9 16 9 132
3600 3136 3136 3364 3025 3481 2116 1849 3364 2809 29880
N XY
r =
N X2
X
2
10(2031)
r = 10(139)
r =
( X )( Y )
37
20310 20128
2
N Y2
r = Y
2
N X2
(37)(544) 10(29880)
N XY
2
10(132)
r =
19780 19584 24 2864
21 2864 r =
182 245.243
r =
r =
0.7421
r =
2
10(1978)
r = 544
X
( X )( Y )
196 262.1755 0.7475
36
2
N Y2
Y
2
(36)(544) 10(29880)
544
2
HASIL UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL Y MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ƩX
ITEM BUTIR SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 35 34 36 35 36 35 34 31 37 34 36 36 36 31 31 0.8294 0.6706 0.8565 0.8294 0.8565 0.6668 0.6706 0.6575 0.6423 0.7370 0.8565 0.6816 0.8565 0.6807 0.8666 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
JML 59 46 43 58 55 60 50 42 52 52 517
ANALISIS BUTIR ITEM UNTUK PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL Y MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Butir 1
Butir 2
RESP.
X
Y
XY
X2
Y2
RESP.
X
Y
XY
X2
Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Ʃ
4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 35
59 46 43 58 55 60 50 42 52 52 517
236 138 129 232 220 240 150 126 156 208 1835
16 9 9 16 16 16 9 9 9 16 125
3481 2116 1849 3364 3025 3600 2500 1764 2704 2704 27107
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 34
59 46 43 58 55 60 50 42 52 52 517
236 138 129 232 165 240 200 126 156 156 1778
16 9 9 16 9 16 16 9 9 9 118
3481 2116 1849 3364 3025 3600 2500 1764 2704 2704 27107
N XY
r =
N X2
r =
10(1835) 10 125
r =
X
35
18350 18095
2
( X )( Y ) 2
N Y2
Y
2
35 517 10 27107
N X2
r =
517
2
r =
r =
255 307.449 0.8294
X
10 1778 10 118
25 3781 r =
N XY
r =
34
17780 17578 24 3781
r = r =
202 301.237 0.6705
2
( X )( Y ) 2
N Y2
Y
2
517
2
34 517 10 27107
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN VARIABEL X PERHATIAN ORANG TUA RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML
X1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
X2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 36
X3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37
X4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 37
X5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
X6 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 35
X7 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37
X8 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 30
X9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
X10 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 37
X11 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 37
X12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
X13 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
X14 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 35
X15 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 33
(X1)2 (X2)2 (X3)2 (X4)2 (X5)2 (X6)2 (X7)2 (X8)2 (X9)2 (X10)2 (X11)2 (X12)2 (X13)2 (X14)2 (X15)2
16 16 9 16 16 16 9 9 16 16 139
16 9 16 16 16 16 9 9 16 9 132
16 16 16 9 16 16 9 9 16 16 139
16 16 9 16 16 16 9 9 16 16 139
16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 139
16 9 16 16 9 16 9 9 16 9 125
16 16 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 16 9 16 9 9 16 9 4 9 16 9 16 9 9 16 139 92 153
16 16 16 16 16 16 9 9 16 9 139
16 16 16 16 9 16 9 9 16 16 139
16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 153
16 16 16 16 16 16 9 9 16 16 146
16 16 16 16 9 16 4 9 16 9 127
16 9 9 16 16 16 9 4 9 9 113
ƩX 60 56 56 58 55 59 46 43 58 53 544
ƩX2 3600 3136 3136 3364 3025 3481 2116 1849 3364 2809 29880
Perhitungan nilai varians tiap butir Variabel X Perhatian orang tua Rumus varians:
X N
X2 2
2
N 37 10 10
2
36 132 2 10 ke 2 10
2
37 139 2 10 ke 3 10
2
37 10 10
2
37 139 10 10
2
35 10 10
2
37 139 10 10
2
139 2
ke 1
139 2
ke 4
2
ke 5
125 2
2
2
2
ke 6
ke 7
ke 8
ke 9
30 92 10 10
2
ke 10
2.1 10
0.21
132 129.6 10
2.4 10
0.24
139 136.9 10
2.1 10
0.21
139 136.9 10
2.1 10
0.21
139 136.9 10
2.1 10
0.21
125 122.5 10
2.5 10
0.25
139 136.9 10
2.1 10
0.21
2
39 153 10 10 139
139 136.9 10
92 90 10
2 10
0.2
153 152.1 10
0.9 10
2
37 10 10
0.09
2
139 136.9 10
2.1 10
0.21
37 10 10
2
39 10 10
2
38 10 10
2
35 127 2 10 ke 14 10
2
33 10 10
2
139 2
ke 11
153 2
ke 12 146
2
ke 13
113 2
ke 15
139 136.9 10
2.1 10
0.21
153 152.1 10
0.9 10
0.09
146 144.4 10
1.6 10
0.16
127 122.5 10
4.5 10
0.45
113 108.9 10
4.1 10
0.41
Total nilai varians = 0,21+0,24+0,21+0,21+0,21+0,25+0,2+0,09+0,21+0,21+0,09+0,16+0,45+0,41 = 3,36 Nilai varians total
29880 2 t
544 10
2
29880 29593.6 10
10
286.4 10
28.64
Nilai reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha r11
r11
k k 1
2 t
1
2 t
10 3.36 1 10 1 28.64
1.111 x 0.883
0.981
r tabel = 0.632 r hitung > r tabel
0.981 > 0.632
jadi dapat dikatakan bahwa uji reliabilitas yang menyatakan bahwa angket tersebut reliabel.
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN VARIABEL Y MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
X1 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 35
X2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 34
X3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
X4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 35
X5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
X6 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 35
X7 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 34
X8 3 3 2 3 4 4 4 2 3 3 31
X9 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 37
X10 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 34
X11 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
X12 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 36
X13 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 36
X14 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 31
X15 (X1)2 (X2)2 (X3)2 (X4)2 (X5)2 (X6)2 (X7)2 (X8)2 (X9)2 (X10)2 (X11)2 (X12)2 (X13)2 (X14)2 (X15)2 4 16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 16 3 9 9 9 9 9 9 9 9 16 9 9 16 9 4 9 2 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 9 9 9 4 3 16 16 16 16 16 16 16 9 16 16 16 16 16 16 9 4 16 9 16 16 16 9 9 16 16 9 16 16 16 9 16 4 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 3 9 16 9 9 9 16 16 16 16 9 9 16 9 4 9 2 9 9 9 9 9 9 9 4 9 9 9 4 9 9 4 3 9 9 16 9 16 16 9 9 16 16 16 9 16 9 9 3 16 9 16 16 16 9 9 9 9 9 16 16 16 9 9 31 125 118 132 125 132 125 118 101 139 118 132 134 132 101 101
ƩX 59 46 43 58 55 60 50 42 52 52 517
ƩX 3481 2116 1849 3364 3025 3600 2500 1764 2704 2704 27107 2
Perhitungan nilai varians tiap butir Variabel Y Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Rumus varians:
X N
X2 2
2
N 125 2
ke 1
2
36 10 10
2
35 125 10 10
2
36 132 10 10
2
35 10 10
2
34 118 10 10
2
ke 2 132
2
2
2
ke 3
ke 4
ke 5
125 2
2
2
2
ke 6
ke 7
ke 8
ke 9
2
34 10 10
118 2
35 10 10
31 101 10 10
125 122.5 10
2.5 10
0.25
118 115.6 10
2.4 10
0.24
132 129.6 10
2.4 10
0.24
125 122.5 10
2.5 10
0.25
132 129.6 10
2.4 10
0.24
125 122.5 10
2.5 10
0.25
118 115.6 10
2.4 10
0.24
2
37 139 10 10
101 96.1 10
4.9 10
0.49
2
34 118 2 10 ke 10 10
139 136.9 10
2.1 10
0.21
2
118 115.6 10
2.4 10
0.24
36 10 10
2
36 134 2 10 ke 12 10
2
36 10 10
2
132 2
ke 11
132 2
ke 13 101
2
ke 14
101 2
ke 15
31 10 10
2
31 10 10
2
132 129.6 10
2.4 10
0.24
134 129.6 10
4.4 10
0.44
132 129.6 10
2.4 10
0.24
101 96.1 10
4.9 10
0.49
101 96.1 10
4.9 10
0.49
Total nilai varians = 0,25+0,24+0,24+0,25+0,24+0,25+0,24+0,49+0,21+0,24+0,24+0,44+0,49+0,49 = 4,55 Nilai varians total
27107 2 t
517 10
2
27107 26728.9 10
10
378.1 10
37.81
Nilai reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha r11
r11
k k 1
2 t
1
2 t
10 4.55 1 10 1 37.81
1.111 x 0.88
0.977
r tabel = 0.632 r hitung > r tabel
0.977 > 0.632
jadi dapat dikatakan bahwa uji reliabilitas yang menyatakan bahwa angket tersebut reliabel.
DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL X PERHATIAN ORANG TUA RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ƩX
1 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 3 4 2 65
2 4 3 1 2 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 1 1 4 2 3 2 56
3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 56
4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 4 4 2 2 4 3 2 4 3 3 65
5 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 56
6 3 3 4 4 3 4 2 3 4 2 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 64
ITEM BUTIR SOAL 7 8 9 2 1 4 4 2 4 2 3 4 2 1 4 2 3 4 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 1 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 3 2 3 1 2 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 52 47 71
10 3 4 3 1 1 4 4 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 4 2 2 57
11 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 72
12 4 3 3 1 4 1 2 1 3 3 2 4 1 4 2 3 4 2 3 2 52
13 1 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 63
14 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75
15 1 4 4 1 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 58
JML
MEAN
44 50 48 42 49 43 48 45 50 43 51 42 48 45 38 43 47 45 45 43 909
2.9 3.3 3.2 2.8 3.3 2.9 3.2 3.0 3.3 2.9 3.4 2.8 3.2 3.0 2.5 2.9 3.1 3.0 3.0 2.9 60.6
DATA HASIL PENELITIAN VARIABEL Y MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RESP. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ƩX
1 1 4 4 1 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 58
2 4 3 1 2 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 1 1 4 2 3 2 56
3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 2 4 4 4 4 66
4 1 4 4 1 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 3 58
5 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76
6 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 74
ITEM BUTIR SOAL 7 8 9 3 3 4 3 4 4 3 4 1 4 1 4 2 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 1 62 68 65
10 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 75
11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 72
12 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 73
13 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 71
14 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 2 1 66
15 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 69
JML
MEAN
47 54 50 49 54 51 50 50 56 44 53 49 55 49 47 49 53 54 48 47 1009
3.1 3.6 3.3 3.3 3.6 3.4 3.3 3.3 3.7 2.9 3.5 3.3 3.7 3.3 3.1 3.3 3.5 3.6 3.2 3.1 67.2667
.*,fl,.,j
KEMENTERTAN AGAMA
.
u|N JAKARTA
uI,"I
FORM (FR)
FITK Jt tt H
Juanoa Na 95 Cipub! t
541
t-lilytEltty\rAl\
Nomor : Un.0l/F. t/KM.0 1.31......../2012 Larnp. : Hal : Bimbingan Skripsi
Tgl.
Terbit
ffi
DnKlp
Jakarla,
Dokumen
No.Revisi:
2 tndonesa
Ql ltr AT E tnrFr
No.
f
. J
FITK+R4KD_0Bj
Mar€t 2010
5t
0l Maret2012
Kepada Yth.
l.
Sofiah MS, M.Ag
Pembimbing Sl
s
alant u' al a i kunt
w
r. w b.
rn.,u,".',,?l,li,l?""',1,",",1'ffil|il",,ff:#j:"" Nanra
: Cicih SLrkaesih
NIM
:80901 1000289
Jurusan
:PAI
Semester
:
JLrdLrl Skripsi
Saudara untuk rnenjadi pembimbi,rg
VIII (Delapan)
: "Pengaruh Perhatian orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa,,
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tangga 101 Maret2012, abstraksi/ozrtline terlampii. Saudara
ji,r#,jffi?,lil,ililorn"n Birnbingan skripsi
ini
l"pri *"r"r.uun"p.rruJtin ."outrional
su
diharapkan seresai daram waktu
6 (enam) bura', diperpanjang selama 6 (enam) buran berikuinya tanpa surat perpa'jangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, karni Lrcapkan terima kasih. Wass
a I amu' a
laikunt wr. wb.
n PAI
IM, M.Ag Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
pada judul
bstansiat'd ianggap pertu, mohon pembi mbin g rnenghu bun gi
I
9680307
1
99803 I 002
dan
dapat
Jl.
lr
FITK-FR-AKD-OB2
No. Dokumen
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Tgl. Terbit
1 Maret 2010
No. Revisi
0'1
.
H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Jakarta, 01 Maret 2012
Nomor: Un.O1/F.1/KM.01.31.. .12012 Lamp.'. Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian Kepada Yth. Kepala SDN Limusnunggal Cileungsi Bogor
01
di
Tempat Assal am u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Cicih Sukaesih
NIM
: 80901 1000289
Ju
: Pendidikan Agama lslam
rusan
Semester Judul
Skripsi
: Putaran Vlll
:
Pengaruh Perhatian Orangtua Terhadap Motivasi Belajar
Pendidikan Agama lslam Siswa Di SDN Limusnunggal 0lCileungsi adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)
di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk
itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut
melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal a m u' al a iku m wr.wb.
q\ ,fata
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
Usaha
\ffi w
r,4oo"
*r**S.,
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR UTJ'T KURIKULUM VII KEC. CILEUNGSI SEKOLAH DASAR NEGERI LIMUSNUNGGAL 01 Jl. Raya Narogong Km.16 cileungsi - Bogor 1682a retp.: (o21) 82499932
SURAT KETtrRANGAN NO. 421113strv/2012 Kepala Sekolah SDN Limusnunggal
0i
Kecamatan Cileungsi Kabupaten
Bogor menerangkan bahwa: Nama
:
NIM
CICIH SUKAESIH 80901 1000289
Jurusan Fakultas
:
Pendidikan Agama Islam
:
Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan
Universitas
: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah melaksanakan penelitian skripsi yang berjudul "Pengaruh Perhatian
Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Limusnunggal
0I
di
SDN
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogoy'' yang dilaksanakan
dimulai pada bulan Februari 2012 sampai dengan bulan Aprrl 2012 di SDN Limununggal 01 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Demikian surat keterangan
ini dibuat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
April
DAFTAR REFERENSI PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI MELALUI DUAL MODE SYSTEM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
FOOTNOTE
HAL. SKRIPSI
PENGARANG DAN JUDUL
HAL. REFERENSI
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
1
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
6
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
3
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
14
Pusat Bahasa Depdiknas. “Kamus Bahasa Indonesia”, http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
8
Pusat Bahasa Depdiknas. “Kamus Bahasa Indonesia”, http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
857
4
Walgito, Bimo, “Bimbingan dan Konseling di Perguruan tinggi” http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
9
Walgito, Bimo, “Bimbingan dan Konseling di Perguruan tinggi” http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
53
5
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
10
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
67
6
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
10
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran , Bandung: Alfabeta.
47
7
M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993),
11
M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993),
44
8
Walgito, Bimo, “Bimbingan dan Konseling di Perguruan tinggi” http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
12
Walgito, Bimo, “Bimbingan dan Konseling di Perguruan tinggi” http://www.scribd.com, 28 Februari 2012.
69
9
M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993),
12
M. Ali Suf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993),
45
10
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010)
12
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2010)
105
NO BAB
1
I
2
3
11 12 13 14
II
Bunda Pathi, Mendidik Anak Dengan Al-Quran , (Bandung: Pustaka Qasis) Bunda Pathi, Mendidik Anak Dengan Al-Quran , (Bandung: Pustaka Qasis) Jalaludin, Psikologi Agama , (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
13 14 14 15
Bunda Pathi, Mendidik Anak Dengan AlQuran , (Bandung: Pustaka Qasis) Bunda Pathi, Mendidik Anak Dengan AlQuran , (Bandung: Pustaka Qasis) Jalaludin, Psikologi Agama , (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010) Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
48 50-52 312 38
NO BAB 15 16
FOOTNOTE
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010) Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
17
Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007)
18
HAL. SKRIPSI
16 17
PENGARANG DAN JUDUL
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010) Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010)
HAL. REFERENSI
56 75
18
Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007)
19
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009)
18
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009)
184
19
Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran , (Yogyakarta: Depdiknas)
18
Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran , (Yogyakarta: Depdiknas)
86
20
Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007)
18
Pupuh Fathurrahman, M. Sabri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman Konsep Islami, (Bandung: Refika Aditama, 2007)
20
21 22 23 24
25
26 27
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (PT. Bumi Aksara: 2001) Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011) Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press) Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press)
19 20 22 22
23
23 23
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (PT. Bumi Aksara: 2001) Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada, 2009) Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011) Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press) Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press)
187 167 188 184
145
3 3-4
28
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
25
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
143
29
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
25
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
144
FOOTNOTE
HAL. SKRIPSI
30
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
25
Rois Mahfud, Al Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011)
144
31
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : AlMa’rif,1989), (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02 /pengertian-pendidikan-agama-islammenurut berbagai-pakar/)
25
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: AlMa’rif,1989), (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/p engertian-pendidikan-agama-islam-menurut berbagai-pakar/)
23
32
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali), (Bandung : CV. Diponegoro,1989), (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02 /pengertian-pendidikan-agama-islammenurut berbagai-pakar/)
26
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali), (Bandung:CV. Diponegoro,1989), (http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/p engertian-pendidikan-agama-islam-menurut berbagai-pakar/)
27
33
Zakiah Darajat, et. Al., Ilmu Penididkan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke4.(http://starawaji.wordpress.com/2009/05/ 02/pengertian-pendidikan-agama-islammenurut berbagai-pakar/)
26
Zakiah Darajat, et. Al., Ilmu Penididkan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke4.(http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02 /pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut berbagai-pakar/)
86-89
34
Moh. Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik , (Gresik: UMG Press: 2004) Cet.1
29
Moh. Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik , (Gresik: UMG Press: 2004) Cet.1
60-61
35
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet. II
32
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian survey, (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet. II
5
33
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
110
33
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
110
144
145
NO BAB
III
PENGARANG DAN JUDUL
36
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
37
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
38
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
33
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
39
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
33
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
HAL. REFERENSI
NO BAB
FOOTNOTE
I{AL. SKRIPSI
40
Syofian Siregar, Statishkc Deskripti.f Untuk Penelifar, (Jakarta: Rajawali Peres, 2010)
35
4t
Syofian Siregar, Stan s nkn Deskriptif Untuk Peneli ti an, (J akarta: Rajawali Peres, 2010)
JO
PENGARANG DAN JtJDUt Syofian Siregar, Stan snkc De skriptif Untuk Peneli ti an, (I akafta: Rajarvali Peres, 2010)
Syofian Siregar, Stati s tika Untuk P e ne li ti an, Peres, 2010)
1
(J
De
130
skriptif
akarta: Rajawali
123 198903200r
IIAL. REFERENSI
162