Pengaruh Intensitas Komunikasi Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Siswa Rohmiyatul Hidayah (08110104) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mendapatkan data tentang tingkat intensitas komunikasi orang tua dan siswa, 2) Untuk mengetahui pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang, 3) Untuk mencari besar pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian sampel artinya dari jumlah populasi sebanyak 188 siswa diambil sampel sebanyak 62 siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang dinamakan Multistage Sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai ialah metode angket, dokumentasi agar data tersebut dapat diperoleh secara valid. Untuk menentukan validitas dan reliabilitas alat penelitian maka alat penelitian diuji cobakan pada 12 responden. Adapun untuk mencari reliabilitasnya dengan teknik belah dua. Langkah selanjutnya adalah menghitung validitas dan relibilitas angket penelitian. Dari perhitungan validitas orang tua didapatkan hasil perhitungan 0,797; 0,738 dan 0,720 yang masuk dalam kategori tinggi karena berada pada rentangan antara 0,600 – 0,800. Sedangkan dari perhitungan validitas kedisiplinan siswadidapatkan hasil perhitungan 0,768; 0,859; 0,898; dan 0,828 yang masuk kategori tinggi dan sangat tinggi karena masuk pada rentangan antara 0,600 – 0,800 dan 0,800 – 1,000. Adapun dari perhitungan reliabelitas yang dilakukan untuk variabel intensitas komunikasi orang tua didapatkan hasil perhitungan 0,877 yang masuk pada kategori sangat tinggi karena masuk pada rentangan antara 0,800 – 1,000 dan untuk variabel kedisiplinan anak didapatkan hasil perhitungan 0,808 yang juga masuk pada kategori sangat tinggi kaera masuk pada rentangan antara 0,800 – 1,000. Pada analisis deskriptif yang dilakukan, maka didapatkan hasil intensitas komunikasi orang tua dengan kriteria tinggi sebanyak 61 responden (98,39 %) dan sebanyak 1 responden ( 1,61 % ) yang dapat ditafsirkan lebih jauh bahwa intensitas komunikasi orang tua siswa MTs Miftahul Falah Betahwalang rata-rata tinggi, sedangkan untuk variabel kedisiplinan anak di MTs Miftahul Falah Betahwalang diperoleh hasil dengan kriteria 60 responden ( 96,77 % ) dan sedang sebanyak 2 responden ( 3,23 % ) yang dapat ditafsirkan lebih jauh bahwa tingkat kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang rata-rata tinggi. Langkah terakhir adalah menghilangkan r hitng untuk 62 orang responden dan didapatkan nilai r hitung = 0,622 yang lebih tinggi dari r tabel = 0,330 sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara intensitas komunikasi orang tua dengan kedisiplinan anak di MTs Miftahul Falah Betahwalang. Setelah diketahui adanya hubungan antara intensitas komunikasi orang tua dengan kedisiplinan ank di di MTs Miftahul Falah Betahwalang, baru dihitung besarnya pengaruh yang diberikan untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh yang signifikansi dari intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan anak di MTs Miftahul Falah Betahwalang. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil F hitung yang lebih besar dari F tabel ( 38,035 > 7,08 ) pada taraf signifikansi 99 % yang menunjukkan bahwa memang ada pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan anak di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak sehingga hipotesis kerja (Ha) yang diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Perhitungan selanjutnya adalah menghitung sumbangan efektif yang diberikan oleh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan anak di MTs Miftahul Falah Betahwalang dan didapatkan hasil 38,797 % yang berarti bahwa intensitas komunikasi orang terhadap kedisiplinan anak mempunyai pengaruh sebesar 38,797 % sedangkan faktor lain memberikan sumbangan sebanyak 61,203%. Kata Kunci : Komikasi, disiplin, orang tua
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
66
PENDAHULUAN Sejarah umat manusia merupakan sejarah komunikasi, karena hampir seluruh dari kehidupan manusia dimanapun adanya selalu terjadi suatu komunikasi, baik itu komunikasi secara peribadi maupun kelompok, secara langsung maupun tidak langsung. Adapun fungsi dari komunikasi itu sendiri adalah Memberi keterangan, data atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia. Sedangkan arti komunikasi itu sendiri definisinya banyak sekali. Norman Wright Memberikan satu defenisi yang sangat baik dan sangat sederhana yaitu bahwa “Komunikasi adalah proses membagikan informasi baik secara tertulis maupun lisan kepada orang lain.proses tersebut harus dijalankan sedemikian rupa sehingga orang tersebut mengerti apa yang sedang anda katakan”. Dalam kehidupan sehari hari manusia berkomunikasi dengan orang lain,demikian juga senantiasa kita semua memerlukan sarana komunikasi untuk dapat mengungkapkan gagasan,ide – ide, perasan, dan segala hal yang berkaitan dengan komunikasi.kita tidak mungkin hidup dengan baik bila kita dapat berkomunikasi dengan orang lain,baik itu adik,kakak,saudara,dan masyarakat Kenyataan bahwa kita tidak dapat hidup tanpa komunikasi diungkapkan oleh Steven W. Vannoy dalam bukunya anugrah terindah untuk ananda yaitu “tanpa Anugrah komunikasi,anak-anak kita tak akan tahu cara mengungkapkan kreatifitas dan imajinasi alamiah mereka. Lebih buruk lagi, mereka tidak akan bisa benarbenar mendengar apa yang di katakan orang lain kepada mereka. Anak-Anak bagi orang tua adalah anugrah terbesar yang telah diberikan oleh tuhan.untuk itulah setiap orang tua mengiginkan yang terbaik bagi anak-anakya.untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan secara sadar maupun tidak sadar orang tua selalu berkomunikasi dengan anakanaknya. Dengan melakukan komunikasi maka orangtua dapat mengarahkan dan mendidik anakanaknya menjadi lebih baik. Dalam beberapa kasus memang pernah terjadi bahwa ada orang tua yang secara tidak sadar telah meninggalkan komunikasi yang aktif dengan anak-anaknya karena kesibukakesibukan
yang
menuntut
mereka
untuk secara
rutin mengerjakan
kesibukan-kesibukan
tersebut,namun yang menjadi masalah yang sebenarnya adalah bukannya bagaimana orang tua sering bertemu dengan anak-anaknya melainkan bagaimana setiap orang tua bisa memanfaatkan waktu saat bertemu anak-anak dengan sebaik-baiknya. Kita sering mendengar bahwa ada orang-orang yang deberi anugrah yang luar biasa dalam kepandaian namun ternyata dalam kehidupan mereka kurang berhasil. Salah satu penyebab dari ketidak berhasilan mereka adalah karena mereka kurang dapat mengkomunikasikan apa-apa yang menjadi ide ataupun pemikiranya kepada orang lain.seseorang dapat dinilai kurang baik di masyarakat hanya karena orang tersebut kurang dapat bergaul ataupun berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya.padahal orang tersebut sebenarnya baik,atau seorang murid yang dijauhi teman – temanya hanya karna murid tersebut ternyata lebih suka diam di banding temen - temennya sehingga di anggap sombong atau dianggap tidak mau bergaul dengan temen – temenya. Dalam pendidikan komunikasi memegang peranan yang penting,karena tampa komunikasi pendidikan tidak mungkin dapat berjalan. Dalam bentuknya komunikasi pendidikan terjadi dalam
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
67
bentuk umpan balik antara murid dengan guru.dengan umpan balik tersebut makan seorang guru akan tahu perkembangan yang terjadi pada muridd – muridnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah komunikasi antara orang tua dengan anak – anaknya. Rumah bagi seorang siswa adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama sebelum mereka masuk sekolah dan akan terus berpengaruh saat mereka bersekolah. Orang tua yang sadar akan pentingnya komunikasi akan berusaha untuk melakukan komunikasi yang komunikatif. “komunikasi yang komunikatif artinya apabila terjadi komunikasi antara dua orang tua atau lebih maka dua orang lebih atau lebih itu selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan”.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian komunikasi Komunikasi mempunyai unsur-unsur yang essensi seperti adanya sumber gagasan atau pesan, komunikator sebagai penyampai pesan, pesan/gagasan, khayalan, bisa individu atau kelompok kecil, dan massa, saluran baik secara lisan, tertulis, tatap muka maupun dengan menggunakan media; sehingga komunikasi dapat diartikan “ pertukaran informasi yang berupa pesan atau gagasan antara dua orang atau lebih melalui tatap muka secara langsung maupun tidak langsung.” Pengertian kedisiplinan Disiplin adalah tingkatan konsistensi dan konsekuensi seseorang terhadap suatu komitmen atau kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang baakan di capai, waktu dan proses pelaksanaan kegiatan. Kedisiplinan mempunyai beberapa fungsi dalam dalam kehidupan seorang anak. Fungsi kedisiplinan yang pertma adalah Membentuk anak-anak yang bertanggung jawab dan sadar akan keberadaan dirinya, baik dilingkungan keluarga, Masyarakat maupun negara dan bangsa.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kurang lebih satu bulan, terhitung mulai dengan observasi, keputusan dan pengambilan sampel untuk mendapatkan data serta analisis data. Tempat penelitian di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Untuk mendapatkan data secara lengkap maka penelitian juga mengambil data dari dinas pendidikan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak, dan intansi-intansi lain yang terkait. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan kuantitatif dengan jenis penelitian regresi. Sedangkan yang dimaksut regresi dalam penelitian ini adalah cara mempelajari pengaruh satu variable dengan variable lainya.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
68
Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/murid atau keseluruhan siswa yang bersekolah di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak dengan jumlah anak keseluruhan 188 siswa yang terbagi dalam 7 kelas yaitu kelas VIIA 49 siswa, kelas VIIB 50 siswa, kelas VIIIA 44 siswa, kelas VIIIB 45 siswa. Tabel 1. Populasi penelitian Tingkat Kelas 1 VIIA 2 VIIB Jumlah 3 VIIIA 4 VIIIB Jumlah Jumlah VII+VIII+
No
Jenis kelamin L P 25 24 26 24 51 48 24 20 23 22 48 42
Jumlah
99 + 89
188
Keterangan
49 50 99 44 45 89
1. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah populaasi yang mewakili seluruh populasi yang ada. Untuk menentukan sampel dipergunakan rumus dari Jacob Cohen, yaitu : n=L +u+1 f2 Keterangan : n
= Ukuran sampel
f
= effect size
u
= Variabel penelitian
L
= fungsi power dari u Dari rumus tersebut ditetapkan f2 = 0,15, dengan u = 2 dan L dipilih 0,80 (80%) pada tabel
fungsi power didapat 8,85 maka sampel minimal: n
= 8,85 + 2 + 1 0,15
n
= 59 + 2 +1
n
= 62
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
69
Berdasarkan uraian diatas diperoleh sampel : Tabel 2. Pengambilan Sampel Penelitian No 1
Tingkat Kelas VIIA
Populasi 49
2
VIIB
50
3
VIIIA
44
4
VIIIB
45
Jumlah
Sampel 49 x 62 = 16,2 188 50 x 62 = 16,5 188 44 x 62 = 14,5 188 45 x 62 = 14,9 188
Jumlah Sampel 16 17 14 15
188
62
2. Teknik sampling Untuk menentukdi sampel digunakan teknik multistage sampling. Tahap-Tahap pengambilan sampel sebagai berikut : 1. Stratified Sampel Didalam menentukan jenis Strata harus dipertimbangkan dengan masa-masak cciri-ciri yang ada. Guna menentukan perwakilan kelompok dari tingkat kelas, dipergunakan sampel berstrata sebagai berikut : a) Kelompok Kelas VII jumlah populasi 99 siswa b) Kelompok Kelas VIII jumlah populasi 89 siswa 2. Teknik pengambilan sampel proporsi atau imbang dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan strata sampel. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari tiap strata, berdasarkan proporsi masing-masing strata. Berdasarkan pada pengertian tersebut diatas, maka teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multistage Sampling maka pengambilan sampel dari populasi 188 sejumlah siswa, adalah sebagai berikut. Tabel 3. Sampel Penelitian No
Tingkat Kelas 1 VIIA 2 VIIB Jumlah 3 VIIIA 4 VIIIB Jumlah Jumlah VII+VIII
L 25 26 51 24 23 47
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
Populasi P 24 24 48 20 22 42
J 49 50 99 44 45 89
L 8 8 16 7 8 15
Sampel P 8 9 17 7 7 14
J 16 17 33 14 15 29
31
31
62
70
Variabel Penelitian Penentuan variabel yang benar sebagai obyek penelitian sangat penting agar penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hal ini dapat disadari karena dari variabel inilah data penelitian akan diperoleh. Kesalahan penentuan variabel akan mempengaruhi seluruh proses penelitian. Dalam penelitian korelasi ini, variabel terdiri dari 2 variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel-variabel yang lain atau variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain atau variabel tergantung. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah intensitas komunikasi orang tua, dan variabel yang ke dua yaitu variabel terikat adalah kedisiplinan siswa. Variabel intensitas komunikasi orang tua dijabarkan menjadi beberapa indikator, meliputi: 1. Sikap orang tua terhadap anak. 2. Perhatian orang tua terhadap perkembangan prestasi siswa di sekolah. 3. Perhatian orang tua terhadap kedisiplinan anak di sekolah Variabel sikap kedisiplinan anak dijabarkan menjadi beberapa indikator, meliputi: a. Kedisiplinan dalam berpakaian b. Kedisiplinan dalam mengikuti senam pagi c. Kedisiplinan dalam mengikuti pelajaran di kelas d. Kedisiplinan terhadap tata tertib atau peraturan sekolah. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, angket dan dokumentasi. 1. Angket 2. Dokumentasi
HASIL PENELITIAN Analisis data dalam sekripsi ini menggunakan analisis setatistik deskriptif dan analisis statistic inferensial. Perhitungan variabel bebas dan variabel ter ikat menggunakan skala pengukuran interval yaitu dengan menjumlahkan sekorpengukuran item-item pertanyaan dari tiap-tiap faktor. Untuk analisis statistic deskriptif, hasil pengukuran variabel dikategorikan sehingga menjadi ordinal yaitu menyajikan data-data penelitian dalam bentuk angka-angka. Adapun perhitungan analisis statistic deskriptif ini dalam penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perhitungan skor maksimal dan skor minimal ideal 2. Menghitung range ( Rentangan ) 3. Menentukan jumlah kriteria 4. Menentukan interval setiap kriteria 5. Membuat kriteria analisis 6. Memasukkan data penelitian
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
71
Adapun hasil penelitian terhadap intensitas komunikasi orang tua adalah sebagai berikut : 1. Menentukan skor maksimal dan skor minimal a. Skor maksimal = 5 X 16 = 80 b. Skor minimal = 1 X 16 = 16 2. Range ( Rentangan ) = Skor maksimal – Skor minimal
Range
= 64 3. Menetapkan kriteria Kriteria yang digunakan ada 3 yaitu kritetria tinggi, sedang dan rendah. 4. Menetapkan interval kelas tiap kriteria. I=
Range
= 64 = 21, 33
Jumlah kategori
3
5. Kriteria analisis Kriteria analisis dibuat dengan menggunakan hasil perhitungan sebelumnya yaitu : Tabel 1. Kriteria Analisis No 1 2 3 6. Hasil analisis deskriptif
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
Interval 58,66 – 80,00 37,33 – 58,66 16,00 – 37,32
Hasil analisis deskriptif intensitas komunikasi orang tua dan kedisiplinan siswa disekolah dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Distribusi Variabel Intensitas Komunikasi Orang Tua Siswa MTs Miftahul Falah Betahwalang No
Kriteria
1
Tinggi
Interval 58,66 – 80,00
Turus
Jml
Prosen
|||| |||| |||| |||| |||| |||| |||| ||||
61
98,39%
1
1,61%
0
0%
62
100%
|||| |||| |||| |||| | 2
Sedang
37,33 – 58,65
3
Rendah
16,00 – 37,32 Jumlah
|
Berdasarkan hasil diatas dapat diketahui bahwa fakto intensitas komunikasi orang tua memiliki kategori tinggi 98,39 % dan kategori rendah 1,16 % sehingga hasil ini dapat di taksirkan lebih jauh bahwa secara keseluruhan intensitas komunikasi orang tua siswa MTs Miftahul Falah rata-rata tinggi.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
72
Tabel 2. Distribusi Vareabel Kedisiplinan Siswa Di MTs Miftahul Falah Betahwalang No
Kriteria
1
Tinggi
Interval 58,66 – 80,00
Turus
Jml
Prosen
|||| |||| |||| |||| |||| |||| |||| ||||
60
96,77%
2
3,23%
0
0%
62
100%
|||| |||| |||| |||| 2
Sedang
37,33 – 58,65
3
Rendah
16,00 – 37,32
||
Jumlah
Berdsarkan hasil diatas dapat ditafsirkan bahwa factor kedisiplinan siswa di sekolah, seperti kedisiplinan dalam berpakaian,
kedisiplinan dalam mengikuti senam pagi atau upacara,
kedisiplinan dalam mengikuti pelajaran di kelas dan kedisiplinan terhadap tata tertip atau peraturan sekolah di MTs Mitahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak memiliki kategori tinggi 96,77 % dan kategori rendah 3,23 %, sehingga hasil ini dapat ditafsirkan lebih jauh bahwa secara keseluruhan siswa MTs Mitahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak rata-rata memiliki sikap kdisiplinan tinggi. Pada penelitian ini juga dihitung rxy dengan N = 62 dan didapat
r hitung = 0,022 yang
bila dikonsultasikan dengan r tabel ternyata r hitung lebih besar daripada r tabel yaitu 0,622 > 0,330 (taraf siknifikasi 99% untuk 62 responden), sehingga dapat disimpulkan bahwa memang ada korelasi antara tingkat intensitas komunikasi orang tua dengan kedisiplinan siswa di sekolah. Setelah diketahui adanya korelasi antara tingkat intensitas komunikasi orang tua dengan kedisiplinan siswa di sekolah,maka kita baru mencari seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh tingkat intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di sekolah yaitu dengan cara : 1. Mencari persamaan regresi 1 prediktor dengan rumus : Y = ax + K 2. Mencari harga” a “ dan “K” Untuk menghitung atau mencari harga ” a “ dan “K” digunakan tabel persiapan analisis yang telah diketahui hasil-hasilnya yaitu: N
= 62
∑X
= 4.445
∑Y= 4.378
∑X²
= 319.877
∑Y²
= 310.760
∑XY= 314.740
Kemudian dihitung dengan menggunakan persamaan : a. ∑XY= a∑X² + K∑X b. ∑Y = a∑X + NK 3. Mencari harga “a” Berdasar pada nomor 2 di atas, maka diperoleh hasil : a. 314.740
= 319.877 a + 4.445 K
b.
= 4.445 a +
4.378
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
62 K
73
Langkah pertama menghilangkan variabel di depan “K” dengan cara : a. Membagi jumlah dengan ∑X b. Membagi jumlah dengan N Sehingga diperoleh : a. 314.740
= 319.877 a + 4.445 K dibagi 4.445
b. 4.378
=
4.445 a +
62 K dibagi 62
Langkah yang kedua adalah hasil dari a dikuragi hasil dari b, sehingga diperoleh : a. 70,808
= 71,963 a + K
b. 70,613
= 70,694 a + K
0, 195
_
= 0,269 a a =
0,195 0,269
a
= 0,725
4. Mencari harga “K” 70,613
=
( 71,694 x 0, 725 ) + K
70,613
=
51, 978 + K
K
=
70, 613 – 51, 978
K
=
18,635
Garis Regresi Y = 0,725 x + 18,635, hal ini dapat diartikan bahwa setiap intensitas komunikasi orang tua naik 1 poin, maka perubahan kedisiplinan pada siswa di MTs Miftahul falah mengalami kenaikan 0, 725 point ditambah angka tetap 18,635. 5. Setelah mencari harga “K” berikutnya adalah mencari jumlah kuadrat total dengan rumus : JKT
==
∑Y² _ (∑Y²) N
JKT
==
310. 760 _ 4.378² 62
JKT
==
310. 760 - 19166884 62
JKT
==
310. 760 – 390.143,29
JKT
==
1.616,71
6. Langkah berikutnya adalah mencari jumlah kuadrat regresi dengan rumus seperti di bawah ini : JKREG
==
a∑XY +K∑Y _ (∑Y)² N
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
74
JKREG
==
( 0,725 x 314. 740 ) + (18,635 x 4,378 ) – 4.378 62
JKREG
==
228.186,5 + 81.584 – 19166884 62
JKREG
==
309.770,35 – 309.143,29
JKREG
==
627,24
7. Mencari jumlah kuadrat residu dengan menggunakan rumus : JKRES
==
JKT – JKREG
JKRES
==
1.616,71 – 624,24
JKRES
==
989,47
Kemudian dari hasil – hasil tersebut dimasukkan ke dalam tabel analisis varian (ANAVA), yang hasilnya dapat dilihat seperti di bawah ini : Tabel 3. Analisis Varian SV
db
JK
1 Reg
627,24
RK
F
JKREG = 627,24
JKREG =
dbREG
38,035 dbREG
N–2 Res
JKRES
62 – 2 = 60
989,47
==
16,491
_
dbRES Tot
N–1 62 – 1 – 61
1.616,71
_
_
Sedangkan sumbangan efektif intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang adalah sebagai berikut : Sumbangan Efektif
=
JKREG
X 100%
JKTOT =
627,24
X 100%
1.616,71 =
0,38797 x 100%
=
38,797 %
Pengujian Hipotesis Sebelum menguji hipotesis, perlu di rumuskan hipotesis nihil (Ho) terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah hipotesis kerja (Ha) yang buyinya: “Ada pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisipli siwa di MTs miftahu falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak “, menjadi hipotesis nihil (Ho) yang buyinya sebagai berikut: ” Tidak ada pengaruh intesitas komunikasi
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
75
orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs Miftahul falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak’’. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa koefisien pengaruh antara variabel intensitas komunikasi orng tua (X) terhadap variabel kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak (Y) sebesar 38,035. Angka di atas setelah diuji dengan tabel F distribusi dengan db 1 dan 60 yang artinya adalah 1 sebagai db pembilang dan 60 sebagai db peyebut atau pembagi, maka pada taraf signifikansi 99% sebesar 7,08; ternyata F hitung sebesar 38,035 lebih besar dari F tabel dengan taraf signifikansi 99% sebesar7,08 apabila disederhanakan akan menjadi: Bertitik tolak dari hasil tersebut diaatas, maka hipotesis nihil (Ho) yang bunyinya ” Tidak ada pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak”
di tolak, dan hipotesis kerja (Ha) yang
berbunyi “Ada pengaruh intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa
di MTs
MiftahulFalah Betahwalang Kecamatan Bonang kabupaten Demak” diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diwmbil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan signifikansi antara tingkat intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs MiftahulFalah Betahwalang Kecamatan Bonang kabupaten Demak berdasarkan hasil perhitungan korelasi produk moment (r hitung) yang dikorelasikan dengan r tabel. 2. Ada pengaruh signifikansi dari intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs MiftahulFalah Betahwalang Kecamatan Bonang kabupaten Demak berdasarkan hitungan regresi yang dilakukan, dimana hasil F hitung lebih besar dari F tabel. 3. Ada pengaruh yang dapat dikatakan cukup besar dari intensitas komunikasi orang tua terhadap kedisiplinan siswa di MTs MiftahulFalah Betahwalang Kecamatan Bonang kabupaten Demak. Hal ini berdasarkan pada perhitungan sumbangan efektif sebesar 38,797 % yang dapat diartikan lebih jauh bahwa intensitas komunikasi orang tua mrupakan salah satu faktor mempengaruhi kedisiplinan siswa
penting yang
di MTs Miftahul Falah Betahwalang Kecamatan Bonang
kabupaten Demak, dimana factor-faktor lain mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan siswa sebesr 61,203 %. Dengan demikian intensitas komunikasi orang tua perlu mendapatkan perhatian yang cukup besar pula.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
76
DAFTAR PUSTAKA
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, 2000, Bandung. Hassan Shadily, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, Bina Aksara, 1989, Jakarta. Hurlock, Elisabeth B, Perkembangan Anak Jilid I, Erlangga, 1995, Jakarta. Iswarahadi, Peranan Media dalam Pendidikan Imam dan Upaya Pendidikan kesadaran bermedia, Kanisius, 1997, Yogyakarta. Kathleen H. Niwijaya Kuntaraf, dkk, Komunikasi Keluarga : Kunci Kebahagiaan Anda, Indonesia Publishing House, 1993 Bandung. Miquaail Denis, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, 1989, Jakarta Moh. As’ad, Psikologi Industri : Seri Ilmu Sumber Daya Manusia, Liberty, 1999, Yogyakarta. Moh. Shochib, Pola Asuh Orang Tua Untuk Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, Rineka Cipta, 1998, Jakarta. Monks – Knoers, Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University Press, 2001, Yogyakarta. Muhamad, Penelitian Pendidikan: Prosedur dan Strategi, Angkasa, 1984, Bandung. Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiyah, (Makalah Skripsi-Tesis-Disertasi), Sinar Baru Algensido Offset, 1995, Bandung. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, PT. Citra Aditya Bakti, 1989, Bandung. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Karya, 1998, Bandung. Pawit M. Yusuf, Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional, Remaja Rosdakarya, 1990, Bandung. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1988. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Komunikasi Antar Pribadi, FIP UKSW Salatiga, 2001, Salatiga. Rintoni, Menengok Pelanggaran dan Merosotnya Etika Siswa di Sekolah, Inspirasi, 2002, Semarang. Strategi Komunikasi Massa, Laporan Konsultasi tentang Strategi Menyeluruh Komunikasi Massa, BPK Gunung Mulia, 1976, Jakarta. Steven W. Vannoy, Anugerah Terindah Untuk Ananda, Kaifa, 2000, Bandung Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, 1998, Jakarta. Sutrisno Hadi, Analisi Regresi, Andi Offset, 2001, Yogyakarta. Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, BPFE, UGM, 1982, Yogyakarta.
JURNAL ILMIAH IKIP VETERAN SEMARANG
77