Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Elzam Baiti (12110012) Mahasiswa PPKn IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan pola komunikasi orangtua-anak dalam keluarga siswa MTs Matholiul Anwar,selain itu untuk mendeskripsikan sikap disiplin siswa MTs Matholiul Anwar dalam belajar mata pelajaran PPKn, dan untukmengetahui pengaruh antara pola komunikasi orang tua-anak terhadap kedisiplinan belajar siwa MTs Matholiul Anwar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Matholiul Anwar Demak tahun pelajaran 2013/2014, teknik sampling yang digunakan adalah random sampling sedangkan pengujian hipotesa menggunakan analisis statistik PPMC dan regresi linier. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah Metode Angket, metode wawancara, metode dokumentasi, dan metode observasi. Pola komunikasi orang tua dapat dikatakan baik, karena guru menunjukkan sikap disiplin yang pantas diteladani oleh siswa yaitu ketika datang kesekolah, masuk kelas, saat mengajar, berpakaian, kesesuaian ucapan dengan perbuatan, dan pulang sekolaah tepat waktu. Sikap disiplin siswa di Mts Matholiul Anwar dikatakan baik, karena adanya teladan dari guru Pendidikan Agama Islam juga mereka terbukti dating kesekolah, masuk kelas, saat menerima pelajaran, berpakaian, kesesuaian ucapan dengan perbuatan, dan pulang sekolah tepat waktu. Berdasarkan hasil perhitungan totl skor pengaruh pola komunikasi orang tua – anak berad apada kategori cukup baik, sedangkan melalui analisis variabel dapat diketahui bahw ahubungan variabel bebas dan variabel terikat sangat signifikan.hal ini dibuktikan dengan uji korelasi statistik PPMC dimaana Fhitung > F tabel. Melalui perhitungan regresi dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pola komunikasi dengan kedisiplinan belajar anak, berdasarkan korelasi regresi yang menyatakan bahwa pola komunikasi orang tua- anak mempengaruhi kedisiplinan belajar anak dapat diterima. Hal ini berarti signifikan, sehingga Ha diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh pola komunikasi terhadap sikap sikap disiplin siswa Mts Matholiul Anwar Demak. Kata Kunci: disiplin, pola komunikasi, belajar
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang disengaja dan dilakukan dengan sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian anak dalam rangka mempersiapkan mereka menjadi anggota di masyarakatnya dengan kepribadian yang matang. Makna pendidikan tidaklah semata-mata dapat menyekolahkan anak di sekolah untuk menimba ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari itu. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika memperoleh pendidikan yang paripurna (komprehensip) agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama. Pendidikan hendaklah dilakukan sejak usia dini yang dapat dilakukan di dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Disini orangtua mempunyai tanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak sehingga menjadi berilmu dan beriman. Pendidikan agama sangat penting bagi anak. Keluarga berperan penting dalam perkembangan maupun dalam pergaulan anak. Baik pergaulan dalam keluarga ataupun dengyan teman bermain anak.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
65
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
Keluarga merupakan suatu ikatan laki-laki dan perempuan berdasarkan undang-undang perkawinan yang sah. Dalam keluarga inilah terjadi proses interaksi pendidikan yang pertama dan utama bagi anak yang akan menjadi pondasi dalam pendidikan selanjutnya. Setelah itu, salah satu hak anak yang paling penting dari sekian banyak hak yang harus diberikan orangtua yaitu mendapatkan pendidikan yang layak. Dalam hal ini orangtua sangat berperan penting dalam mempertimbangkan proses menyekolahkan anaknya di sekolah yang mampu mendidik anaknya dengan baik, khususnya apabila anak tersebut masih dalam kondisi usia anak-anak atau usia dini. Selain itu pendidikan merupakan hak setiap manusia. Apalagi di Indonesia, hak memperoleh pendidikan bagi setiap warga negaranya sangatlah diatur oleh konstitusi. Pendidikan disini dimaksudkan tidak hanya pendidikan yang bersifat umum, akan tetapi juga mencakup pendidikan agama. Adalah suatu kenyataan bahwa orangtua adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Apabila anak telah masuk sekolah, orangtua adalah mitra kerja yang utama bagi guru anaknya. Bahkan sebagai orangtua, mereka mempunyai berbagai peran pilihan, yaitu orangtua sebagai pelajar, orangtua sebagai relawan, orangtua sebagai pembuat keputusan, orangtua sebagai anggota tim kerjasama guru-orang tua sehingga komunikasi dalam keluarga memiliki peran penting terhadap keberhasilan belajar anak. Ketika keluarga diakui sebagai sebuah komunitas, maka secara realitas objektif diakui di dalamnya terjadi interaksi, yaitu kegiatan saling berhubungan, mempengarhui, dan saling komunikasi, sehingga komuniasi merupakan kegiatan yang selalu berlangsung sampai kapanpun. Komunikasi dalam keluarga dapat berlangsung secara vertikal maupun horisontal, yang berlangsung dengan silih berganti antara suami-istri, orang tua anak, atau anak dengan anak,sehingga dalam komunikasi yang terjalin diperlukan sebuah komunikasi yang harmonis dalam keluarga. Orang tua sebagai pemimpin adalah faktor penentu dalam menciptakan keakraban hubungan dalam keluarga. Tipe kepemimpinan yang berlaku dalamkeluarga akan memberikan suasana tertentu dengan segala dinamikanya, interaksi yang berlangsung pun bermacam-macam bentuknya, sehingga karakteristik kepemimpinan orang tua akan menentukan pola komunikasi yang berlangsung dalam keluarga. Persoalan muncul ketika kepemipinan yang diterapkan orang tua tidak mampu menciptakan suasana kehidupan keluarga yang harmonis, sehingga memunculkan berbagai kesenjangan anatar orang tua dan anak, kegagalan anak dalam pendidikan bukan tidak mungkin disebabkan oleh gagalnya komunikasi yang dibangun anatara orang tua dan anak. Berkaitan dengan pola komuniasi orang tua dan anak tersebut, terdapat fenomena yang ada di MTs matholiul Anwar Kebonangung kab. Demak, yaitu sebagian besar siswa tidak memiliki semangat untuk belajar, khususnya mata pelajaran PPKn.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
66
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bermaksud untuk meneliti dan membahas hal tersebut pada penelitian yang disusun dalam bentuk skripsi dengan judul : Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua-Anak Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa.
KAJIAN PUSTAKA Komunikasi dalam Keluarga Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain (Djamarah, 2004, hal. 36). Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, setiap orang yang bermasyarakat sejak bangun tidur sampai tidur lagi secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, sehingga komunikasi dapat berlangsung setiap saat, dimana saja,kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa saja. Sebagai makhluk sosial manusia harus mampu mengadakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya, guna mendorong bakat dan kepribadian seseorang (Wursanto, 1991, hal. 76). Berdasarkan definisi komunikasi di atas, ada beberapa unsur utama terjadinya sebuah komunikasi, yaitu komunikator sebagai pengirim pesan, pesan yang disampaikan,dan komunikan sebagai penerima pesan,sehingga berhasil tidaknya komunikasi tergantung dari tiga unsur tersebut (Djamarah, 2004, hal. 41). Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan, kepercayaan penerima pesan pada komunikator serta keterampilan komunikator dalam melakukan komunikasi menentukan keberhasilan komunikasi. Pesan yang disampaikan tergantung dari day atarik pesan, kesesuaian pesan dengan kebutuhan penerima pesan, lingkup pengalaman yang sama antara pengirim dan penerima pesan tentang pesan tersebut, sertaa peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima pesan. Keberhasilan komunikan tergantung kemampuan komunikan menafsirkan pesan, komunikan sadar bahwa pesan yang diterima sesuai dengan yang dibutuhkannya, dan perhatian komunikan terhadap pesan yang diterima. Komunikasi juga dipengaruhi oleh konteks atau setting lingkungan tertentu, dimana lingkungan yang kondusif sangat menunjang keberhasilan komunikasi. Selain itu sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media pesan yang kondisinya berbeda-beda akan sangat menujang keberhasilan komuikasi. Kedisiplinan Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu pengertian yang kompleks, ada berbagai pengertian belajar sesuai dengan orang yang merumuskannya. Berikut ini beberapa pendapat para ahli antara lain : Nasution memberi pengertian belajar sebagai “perubahan-perubahan fisiologis yang tidak dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya. Tetapi yang nyata bagi kita adalah bahwa
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
67
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
perubahan itu terjadi pada salah satu bagian dari organ yaitu dalam sistem urat sarat” (Nasution, 1986, hal. 34). 2. Pengertian Disiplin Kata disiplin adalah sebuah kata yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini sudah memasyarakat, entah itu di sekolah, di kantor, di rumah, atau dalam bepergian dan sebagainya. Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok (Djamrah, 1991, hal. 12). Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk mentaati tata tertib tersebut. Dengan demikian dapat dipahami bahwa disiplin adalah suatu sikap untuk patuh dan mentaati tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata terib dan sebagainya, berdisiplin berarti menaati (mematuhi) tata tertib. Yang harus kita sadari ialah, bahwa anak-anak kita itu sejak lahirnya dibekali bermacammacam kecenderungan, nafsu-nafsu hewani, keinginan-keinginan yang tidak disadari, naluri yang belum terarahkan.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti di medan lapangan penelitian (Suryabrat, 2010, hal. 78). Maksudnya data yang diperlukan oleh peneliti diperoleh dengan meneliti secara langsung di lapangan yaitu di MTs.Matholi’ul Anwar Demak Pada penelitian
tentang Pola Komunikasi Orang Tua-Anak Dan Pengaruhnya Terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mapel PPkn Di MTs.Matholi’ul Anwar Demak, penulis lakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2014. Pada penelitian
tentang Pola Komunikasi Orang Tua-Anak Dan Pengaruhnya Terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mapel Pkn Di M.Ts.Matholi’ul Anwar Demak, tempat penelitian yang penulis tetapkan yaitu di MTs. Matholi’ul Anwar Desa Sarimulyo, kec.Kebonagung , Kab.Demak. Pada penelitian
tentang Pola Komunikasi Orang Tua-Anak Dan Pengaruhnya Terhadap
Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mapel Pkn Di M.Ts.Matholi’ul Anwar Demak, pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan analisis menggunakan analisis statistik regresi, serta untuk memberi kesan kebermaknaan penulis juga akan menggunakan pendekatn kualitatif deskripstif dalam pengambilan kesimpulan, sehingga hasil perhitungan yang bersifat angka tersebut akan dapat diinterpretasikan. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek manusia, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi (Ali, 1989, hal. 54). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
68
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs. MatholiulAnwar Demak, yang berjumlah 465 siswa, yang terdiri atas kelas VII berjumlah 188 siswa, kelas VIII berjumlah 153 siswa, dan kelas IX berjumlah 124 siswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian obyek yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili terhadap seluruh populasi yang diambil (Ali, 1989, hal. 54). Jadi sampel itu diambil untuk mewakili keseluruhan populasi yang dimaksudkan untuk memudahkan penelitian. Hal ini karena jumlah populasi yang begitu besar, dan peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Menurut Dr. Suharsimi Arikunto, ”apabila obyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlahnya besar maka dapat diambil sampel antara 10-15 % atau 20-25 %” (Arikunto, 1993, hal. 120). Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel pada obyek yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan karena populasi yang ada merupakan populasi heterogen. Sampel pada penelitian ini diambil dari kelas VIII MTs. MatholiulAnwar Demak sebanyak 153. Karena obyeknya dalam jumlah besar, maka diambil 25% dari jumlah populasi yang ada. Dengan begitu sampel yang akan diteliti sebanyak 30 siswa dari kelas VIII MTs. Matholiul Anwar Demak. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Suryabrata, 198I, hal. 45).Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel pengaruh dan variabel terpengaruh. a. Variabel pengaruh (independent) Dalam penelitian ini variabel pengaruh (independent) nya adalah komunikasi dan interaksi dalam keluarga dengan indikator sebagai berikut: 1) Komunikasi ayah dan ibu 2) Komunikasi ayah dan anak 3) Komunikasi ibu dan anak 4) Komunikasi Anak dan anak b. Variabel terpengaruh (dependent) Dalam penelitian ini variabel terpengaruh (dependent) nya adalah disiplin belajar dengan indikator sebagai berikut: 1) Mempunyai rencana atau jadwal belajar 2) Menyelesaikan tugas pada waktunya 3) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar 4) Perhatian terhadap materi pelajaran
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
69
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
Uji Hipotesis Uji Hipotesisi akan dilakukan dengan menggunakan rumus statistik regresi sederhana. Adapun langkah-langkah analisis regresi sederhana dalampenelitian ini adalah sebagi berikut : 1) Mencari korelasi prediktor X dengan kriterium Y dapat dicari dengan teknik korelasi momen tangkar dari person dengan rumus sebagi berikut : ∑ √(∑
)(∑
)
2) Mencari persamaan garis regresi dengan metode skor deviasi : y=ax yang mana y=Y-Ȳ x=X-X dan a
∑ ∑
dari data yang dikumpulkan dapat dicari : ̅
∑
dan ̅
∑
3) Mencari F dengan skor deviasi 4) Mencari sumbangan efektif dari variabel SE%X =
x 100%
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data, antara lain: a. Metode Angket b. Metode Observasi c. Metode Dokumentasi
HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Data Kedisiplinan merupakan faktor
yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Disiplin
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan siswa untuk mencapai cita-citanya, karena sikap disiplin suatu pangkal keberhasilan. Apabila hal ini diabaikan maka siswa disekolah menjadi tidak teratur. Dan hal ini akan mengakibatkan kegagalan didalam pendidikan. Oleh sebab itu, siswa harus pandai merencanakan dan mengatur waktu karena hanya siswa yang disiplin sajalah yang menghargai waktu dan menggunakanya dengan baik, maka sesuatu yang diinginkan akan diperoleh dengan hasil yang memuaskan. Salah satu unsur disiplin adalah berkenaan dengan ketaatan atau kepatuhan. Suatu ketaatan atau kepatuhan kepada ketentuan-ketentuan atau aturan yang telah ditetapkan ataupun kepada kebiasaankebiasaan yang berlaku, mempunyai fungsi untuk menyelamatkan siswa itu sendiri. dalam kehidupan siswa perlu mempunyai jiwa disiplin, perlu ada kepatuhan atau ketaatan kepada suatu aturan yang
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
70
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
berguna untuk kepentingan sendiri ataupun kepentingan orang lain. Tanpa adanya disiplin siswa niscaya akan mengalami hal-hal yang tidak enak bagi diri siswa maupun orang lain. Kedisiplinan belajar siswa cukup dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang teratur. Selain itu, juga didukung oleh tenaga pengajar atau guru yang professional sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar. Adapun cara menanamkan disiplin di MTs Matholiul Anwar Demakadalah denagan cara pemberian penjelasan yang terus menerus disertai dengan perbaikan disana-sini termasuk dalam mengatur diri anak dalam mengikuti tata tertib dalam pengelolaan pengajaran. MTs Matholiul Anwar Demakterdapat banyak ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan atau ditetapkan oleh pihak sekolah yang harus ditaati oleh semua siswa, hal ini bertujuan agar menciptakan ketertiban dan kenyamanan di lingkungan sekolah baik didalam ataupun diluar jam pelajaran. Adapun ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh siswa MTs Matholiul Anwar Demak antara lain sebagai berikut: a. Menjelang dan waktu pelajaran dimulai : 1) Siswa wajib datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai (pelajaran dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 13.30 WIB) siswa yang datang terlambat diijinkan masuk kelas setelah mendapat ijin dari Kepala Sekolah atau guru piket. 2) Siswa wajib menjaga ketenangan kelas masing masing dan tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat mengganggu ketenangan belajar kelas lain. 3) Siswa harus segera masuk ke kelasnya masing-masing apabila bel masuk telah berbunyi, selanjutnya menyiapkan segala sesuatu untuk menerima pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku. 4) Apabila 10 menit setelah bel masuk atau mulai atau ganti pelajaran berbunyi, ternyata guru yang seharusnya mengajar belum hadir, ketua kelas atau piket wajib melaporkan kepada guru piket. 5) Siswa yang akan meninggalkan kelas pada saat pelajaran berlangsung harus meminta ijin kepada guru yang mengajar. 6) Siswa tidak boleh menerima tamu di kelas dan tidak boleh menerima tamu dari luar kecuali seijin Kepala Sekolah atau guru piket. 7) Pada jam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang beragama non Islam dapat ke perpustakaan. b. Waktu di luar jam pelajaran 1) Pada jam istirahat siswa harus berada di luar kelas, kecuali karena sesuatu halangan maka ketua kelas harus memberitahukan kepada guru piket. 2) Siswa dilarang bermain jauh halaman sekolah sehingga memungkinkan tidak mendengar bel atau lepas dari pengawasan guru. 3) Siswa dilarang main di tepi jalan raya sehingga tidak mengganggu ketertiban atau kelancaran lalu lintas.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
71
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
4) Siswa dilarang bermain di tempat parker kendaraan. c. Meninggalkan pelajaran atau Tidak masuk sekolah 1) Siswa yang meninggalkan sekolah sebelum pelajaran selesai harus minta ijin kepada Kepala Sekolah atau guru piket. 2) Siswa yang berhalangan hadir harus ada ijin dari orang tua atau wali. Ijin tidak masuk paling lama 3 hari, jika lebih dari 3 hari harus ada surat keterangan lebih lanjut. d. Cara berpakaian di sekolah 1) Model pakaian sesuai dengan ketentuan sekolah. 2) Pada hari senin, selasa, rabu, Kamis mengenakan pakaian seragam OSIS putih biru, sabuk hitam, sepatu hitam, dan kaos kaki putih. 3) Pada hari Jum’at dan Sabtu mengenakan pakaian seragam coklat muda coklat tua pramuka, sabuk hitam, sepatu hitam, dan kaos kaki hitam. 4) Pada waktu upacara setiap siswa mengenakan pakaian seragam lengkap dengan topi. 5) Pada waktu mengikuti olah raga siswa harus mengenakan seragam olah raga. e. Kegiatan 8 K (Keamanan, kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan, Kerindangan, Kepustakaan). 1) Setiap siswa wajib menjaga kebersihan sekolah. 2) Setiap siswa wajib menjaga keindahan dan kerindangan sekolah. 3) Setiap siswa wajib memelihara keutuhan alat alat pelajaran, perabotan bangunan, halaman dan taman. 4) Setiap siswa dilarang keras melakukan tindakan corat-coret gedung sekolah beserta perlengkapanya. 5) Setiap siswa dilarang melakukan tindakan yang dapat merusak kelestarian lingkungan sekolah. Selain kegiatan korikuler, juga diadakan ekstra kurikuler yang menunjang kedisiplinan siswa, antara lain : Peringatan hari-hari besar Islam selalu diadakan dengan melibatkan siswa melalui OSIS. Kegiatan ekstra kurikuler yang harus diikuti oleh semua siswa diantaranya adalah : a. Pramuka. b. Olah raga. c. Kesenian. d. PMR atau PKS. e. Mading. f. Drumband. Selain kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin juga ada yang bersifat insidentil, seperti : a. Kuliah ramadhan. b. Tadarus al-Qur’an bersama. c. Zakat fitrah. d. Halal bi halal.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
72
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
e. Study tour kelas VIII. f. Porseni (menyambut siswa baru). g. Memperingati hari-hari besar Islam. Dalam semua kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah pada kegiatan ekstra kulikuler arahan utamanya adalah mendidik siswa untuk menjadi masyarakat yang disiplin, terampil dalam segala bentuk kegiatan yang bersifat melatih dan mendidik. Dari peringatan-peringatan hari besar ini siswa memperoleh tambahan pendidikan agama melalui ceramah agama. Bagi panitia yang tergabung dalam Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dapat mengembangkan bakatnya di seksi-seksi kepanitiaan. Adapun mengenai kedisiplinan akan penulis sajikan data tentang kedisiplinan siswa yang diperoleh melalui angket yang di sebarkan kepada responding. Selanjutnya data yang telah masuk dilakukan penskoran terlebih dahulu, dimana masing-masing item pertanyaan mengandung 4 jawaban yaitu : a, b, c, dan d yang diberi skor 4, 3, 2, dan 1. untuk data kedisiplinan siswa terdiri dari 20 item pertanyaan. 2. Analisis Data dan Uji Statistik Sebelum mengji hipotesis,perlu dirumuskan hipotesisi nihil (Ho) nya terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah hipotesisi kerja (Ha) yang berbunyi “ ada pengaruh positif antara pola komunikasi orang tua-anak terhadap kedisiplinan belajar anak” menjadi hipotesisi nihil (Ho) yang berbunyi “ tidak ada pengaruh positif antara pola komunikasi orang tua-anak terhadap kedisiplinan belajar anak”. Setelah terkumpul data dan hasilnya telah diketahui, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah mencari variabel X dan Y dikuadratkan dan mencari korelasi fariabel X dan Y dikalikan kemudian dimasukkan dalam rumus product moment. Adapun rumusnya :
rxy
xy x
2 x
x y
2
N
N
y 2 2 y N
Adapun langkah-langkah dan perhitungan nya adalah sebagai berikut : a. Penyajian data dari hasil pengukuran pola komunikasi orang tua-anak dengan kedisiplinan belajar anak b. Membuat tabel persiapan atau tabel kerja yang dapat dilihat pada lampiran c. Mencari persamaan regresi satu prediktor Y =ax +k d. Mencari harga “a” dan “k” dengan menggunakan tabel persiapan analisis yang telah diketahui hasil-hasilnya, yaitu: ∑xy= 350792
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
73
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
∑x= 5245 ∑y= 4856 ∑x2= 378993 ∑y2= 3269946 N
= 30
Sehingga perhitungannya adalah dengan menggunakan persamaan sebafgai berikut : ∑xy= a∑x2+k∑x ∑y= a∑x+Nk e. Mencari harga “a” dimasukkan : 350792-378993a+5245k 4856=5245a+73k
f. Mencari harga “k” dimasukkan: 66,520 = 71,849 a+k 66,520 = 71,849+0,883+k 66,520= 63,44+k K = 66,520-63,443 K = 3,077 JKT = ∑y2-
∑
JKT = 3269946JKT = 3269946JKT = 3269946– 323.023,780 JKT = 3,922.220 g. Mencari jumlah regresi dengan rumus : JKREG = a∑xy + K∑y -
∑
JKREG = (0,883x350.72) + (3,077x4856JKREG = 324.691.248 – 323.023,780 JKREG = 1.667,468 h. Mencari jumlah kuadrat residu dengan menggunakan rumus: JKRES = JKT-JKREG JKRES = 3.992,220 – 1.667,468 JKRES = 2.254,752 Kemudian dari hasil tersebut dimasukkan ke dalam tabel analisis varian anava, yang hasilnya dapat dilihat di bawah ini :
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
74
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
SV
Db
JK
REG
1
1.667,468
RES
N-2
KT/KR
F hit
= 1.667,468
= 53,699
2,253,752
30-2 =28 = 31.757 TOT
N-2
3.922,220
30-2 =28
Jadi perhitungan atau F hitung adalah sebesar 53,699 Sumbangan efektif pengaruh polakomunikasi terhadap kedisiplinan belajar anak di Mts Matholiul anwar sebesar:
KESIMPULAN Setelah penulis menyampaikan atau membahas hasil penelitian (penyajian dan analisis data), selanjutnya pada bagian ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pola komunikasi orang tua dapat dikatakan baik, karena guru menunjukkan sikap disiplin yang pantas diteladani oleh siswa yaitu ketika datang kesekolah, masuk kelas, saat mengajar, berpakaian, kesesuaian ucapan dengan perbuatan, dan pulang sekolaah tepat waktu. 2. Sikap disiplin siswa di Mts Matholiul Anwar dikatakan baik, karena adanya teladan dari guru Pendidikan Agama Islam juga mereka terbukti dating kesekolah, masuk kelas, saat menerima pelajaran, berpakaian, kesesuaian ucapan dengan perbuatan, dan pulang sekolah tepat waktu. 3. Berdasarkan hasil analisis variabel dapat diketahui bahwa hubungan variabel pola komunikasi orang tua-anak dan kedisiplinan belajar anak sangat signifikan, hal ini dapat dibuktikan melalui uji statistik PPMC, setelah diuji dapat dikatakan Fhitung> dari Ftabel maka koefisien antara kedisiplinan belajar dan pola komunikasi orang tua dapat dikatakan sigifikan 4. Melalui perhitungan regresi dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara pola
komunikasi
dengan kedisiplinan belajar anak, berdasarkan korelasi regresi yang menyatakan bahwa pola komunikasi orang tua – anak mempengaruhi kedisiplinan belajar ana dapat diterima.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
75
Vol. 2 No. 1, Nopember 2014
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1989). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Aksara. Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anakdalam Keluarga. Jakarta : Rineka Cipta. Djamrah, S. B. (1991). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, S. ( 1984). Metodologi Research 2, Cet. XIV. Yogjakarta: Yayasan Fakultas Psikilogi UGM. Hasan, M. I. (1999). Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta: Bumi Aksara. Mahmud, A. (1988). Pembangunan Politik Dalam Negeri Indonesia. Jakarta: Gramedia. Mansur. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mudjiono, D. d. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta. Nana Sudjana, I. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Nasution. ( 2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara. Nasution. (1986). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Patmonodewo, S. (2000). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmawati, S. d. (2008). Pendidikan Seks pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Fahima. Said, M. (1985). Ilmu Pendidikan. Bandung: Alumni IKAPI. Singgih. (1992). Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia. soekanto, S. ( 1982). Kesadaran Hukun dan Kepatuhan Hukum. Jakarta: CV Rajawali0. Supriyono, W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Suryabrat, S. (2010). MetodologiPenelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Suryabrata, S. (198I). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Syah, M. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Wursanto. (1991). Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta: Kanisius. Ya`qup, H. (1991). Etika Islam. Bandung: CV Diponegoro.
JURNAL ILMIAH PPKn IKIP VETERAN SEMARANG
76