KONTRIBUSI INTENSITAS MINAT BEKERJA ORANG TUA TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA
Ika Dara H. dan Soeharto Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRACT Ika Dara Husna . CONTRIBUTION TO THE INTERESTS OF WORKING PARENTS INTENSITY OF CAREER MATURITY CLASS X SMKN 7 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2013/2014 . Undergraduate Thesis , Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University. January 2014. The purpose of this study was to determine the contribution of the intensity of interest in working parents on career maturity class X SMK 7 Surakarta Academic Year 2013/2014. This research is a descriptive study . Research subjects in this study were students of class X of Surakarta SMK 7 amounted to 144 students . By using the data collection instruments and interview questionnaires and students' career maturity questionnaire intensity of interest in working parents . To test hyopothesis 1 and 2 using t – test, test left parties and to test hypotheses 3 using simple regression statistical analysis techniques by using applications utilizing SPSS 16.0. Based on the results of testing the hypothesis , it is known that the career maturity of students in middle category , the intensity of interest in working parents are in the middle category and there are contribution between the intensity of interest in working with older people is the students' career maturity of 11.9 % . It means that 11.9 % of career maturity of students is influenced by the intensity of interest in working parents while the remaining 100 % -11.9 % = 88.1 % influenced by other variables not research in this study. Then summed intensity of interest in working parents contribute to the student career maturity of class X SMKN 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2013. Keywords : Intensity of interest in working, Career maturity, Contribution, Regression analysis
waktu perencanaan dan persiapan yang
PENDAHULUAN Fase remaja merupakan waktu
cukup lama.
dimana seseorang mengalami masa
Ditinjau
dari
perkembangan
transisi dari kanak- kanak menuju
karir pada saat usia 16-17 tahun
dewasa. Selama masa transisi ini,
individu berada pada tahap eksplorasi
remaja
yang
dituntut
untuk
memenuhi
ditandai
dengan
adanya
tugas-tugas perkembangan, sebelum
penggalian karir,pencarian peran dan
akhirnya menjadi seorang dewasa.
jati diri di sekolah (Super,
Apabila ia mampu menuntaskan tugas-
Santrock, 2003:484) . Hal tersebut
tugas perkembanganya maka ia akan
membuat
memperoleh
dalam
berpikir secara realistis mengenai karir
tugas-tugas
yang akan diperankan dikemudian
keberhasilan
melaksanakan perkembangan berikutnya.
pada
hari,
hal
itu
dituntut
dapat
untuk
menunjukkan
(2003:26)
kematangan mereka dalam memilih
mendefinisikan remaja (adolesence)
karir. Namun sebelum itu, remaja
sebagai masa perkembangan transisi
terlebih dituntut untuk mampu melihat
antara masa anak dan masa dewasa
gambaran
yang mencakup perubahan biologis,
sehingga ia dapat memilih karir sesuai
kognitif, dan sosio-emosional.
dengan dirinya. Seorang remaja akan
Masa
Santrock
periode
remaja
dalam
yang
dihadapi
oleh
dirinya
secara
realistis
mencapai kematangan karir apabila ia
remaja membuat mereka dihadapkan
dapat
melakasanakan
pada beberapa pilihan hidup yang
perkembanganya yaitu mempersiapkan
harus mereka pilih. Remaja mulai
karir ekonomi. Menururt
dituntut untuk merencanakan masa
(1983:
depannya secara mandiri. Salah stau
merupakan kesusaian antara perilaku
hal penting adalah merencanakan karir
vokasional seorang individu dengan
yang akan mereka tekuni dikemudian
perilaku vokasional yang diharapakan
hari. Pemilihan karir memerlukan
muncul pada usianya.
157)
tugas-tugas
kematangan
Osipow karir
Ketika
seorang
individu
yang kedua orang tuanya bekerja dan
memasuki tahapan ini, khususnya di
menikmatinya akan lebih menghargai
sekolah menengah kejuruan, remaja
pekerjaan kedua orang tuanya.
mulai dituntut untuk memilih bidang
Berdasarkan
pekerjaan yang ingin ditekuninya.
SMKN
Penjurusan
beberapa
dalam
bidang-bidang
7
Surakarta fenomena
observasi
di
ditemukan yaitu,
masih
tertentu sesuai dengan minat dan bakat
banyak siswa yang memilih karir
yang dimiliki. Penjurusan tersebut
berdasarkan tuntutan orang tua bukan
akan membantu siswa dalam memilih
berdasarkan
karir
hari.
dimiliki, masih banyak siswa yang
Penjurusan tersebut membuat para
tidak mendapatkan arahan karir dari
siswa semakin fokus dengan bidang
orang tuanya,
pilihannya sebelum akhirnya ia akan
yang belum memiliki langkah nyata
memilih bidang yang lebih spesifik
untuk meraih cita-cita ,dan
lagi di perguruan tinggi.
banyak siswa yang tidak mengetahui
mereka
dikemudian
kemampuan
yang
masih banyak siswa
masih
Perkembangan karir anak tidak
peluang dan tantangan yang akan
terpisah dari peranan orang tua. Orang
mereka hadapai dalam pekerjaan yang
tua
akan mereka tekuni.
memiliki
pernanan
dalam
pengambilan keputusan karir yang
Hal
tersebut
menunjukkan
akan dijalani oleh seorang anak.
bahwa para siswa belum menempuh
Young (dalam Santrock , 2003:486)
langkah-langkah penggalian karir yang
memaparkan ada banyak faktor yang
akan mereka tekuni dikemudian hari,
mempengaruhi perkembangan karir
selain itu juga ditambah dengan
remaja. Misalnya, ibu yang bekerja
kurangnya informasi tentang karir
diluar rumah dan memperlihatkan
yang akan mereka pilih. Fenomena
usaha dalam bekerja serta menghargai
tersebut menunjukan bahwa orang tua
pekerjaanya
memiliki minat bekerja yang berbeda
akan
memberikan
pengaruh yang kuat pada pemilihan
dengan
kemampuan
anak,
dan
karir anaknya. Kesimpulannya remaja
keinginan anak . Layanan Bimbingan
dan Konseling
khususnya layanan
1. Bagaimanakah intensitas
minat
bimbingan karir yang telah diberikan
bekerja orang tua siswa kelas X
seharusnya
di SMKN 7 Surakarta Tahun
menjadikan
mereka
mampu membuat pilihan karir sendiri sesuai
dengan
kemampuan
mereka miliki.
yang
Pilihan karir dan
langkah-langkah
pendidikan
Ajaran 2013/2014? 2. Bagaimanakah kematangan karir siswa tersebut?
dan
3. Apakah intensitas minat bekerja
pelatihan yang tepat akan mengantar
orang tua berkontribusi terhadap
seseorang
kematangan karir siswa tersebut?
menjadi
individu
yang
mempunyai daya saing dalam bursa kerja.
Sebaliknya,
rendahnya
Tujuan Penelitian
kematangan karir dapat menyebabkan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
kesalahan dalam mengambil keputusan
mengetahui :
karir,
termasuk
menentukan
kesalahan
pendidikan
dalam
1. Intensitas minat bekerja orang tua
lanjutan.
siswa kelas X SMKN 7 Surakarta
Berdasarkan kesenjangan diatas, maka penelitian
ini
menganalisis
dilakukan tentang
Tahun Pelajaran 2013/2014?
untuk
2. Kematangan karir siswa tersebut?
“Kontribusi
3. Apakah berkontribusi intensitas
Intensitas Minat Bekerja Orang Tua
minat
bekerja
terhadap Kematangan Karir Siswa”
berkontribusi
orang
tua
terhadap
kematangan karir siswa tersebut? Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah, maka rumusan masalah pada penelitian
ini
memfokuskan
pada
TINJAUAN PUSTAKA Kematangan Karir Kematangan
karir
memiliki
pengkajian tentang intensitas minat
cakupan yang lebih luas dari sekedar
karir orang tua dengan kematangan
pemilihan pekerjaan.
karir siswa. Rumusan masalah tersebut
karena kematangan karir melibatkan
sebagai berikut :
kemampuan
individu
Hal tersebut
baik
dalam
membuat keputusan maupun aktivitas
perkembangan karir yang khas pada
perencanaan.
tahap perkembangan karir
Istilah
kematangan
dalam bahasa inggris disebut dengan
Berdasarkan pengertian di atas,
maturation. Kematangan sebenarnya
maka
merupakan suatu potensi yang dibawa
kematangan
sejak lahir oleh individu, timbul dan
kemampuan individu dalam menguasai
bersatu dengan pembawaanya serta
tugas
turut mengatur pola perkembangan
dengan
tingkah
dengan menunjukkan perilaku-perilaku
laku
individu
(Desmita,
2012:7).
yang
Kematangan karir merupakan
banyak
perkembangan.
disimpulkan karir
yaitu
perkembangan tahap
bahwa suatu
karir
sesuai
perkembangannya
dibutuhkan
dalam
,
membuat
keputusan karir.
salah satu konstruk psikologis yang mengalami
dapat
Attia
Mahmud
menjelaskan
(1978:280)
dimensi
dalam
Konstruk ini pertama kali diungkapkan
kematangan pe vkerjaan meliputi ; 1)
oleh seorang ahli psikologi konseling
pemilihan pekerjaan, 2) kecermatan
dan karir Donal Super Edwin (dalam
data dan kecermatan rencana, 2)
Winkel 206:455). Istilah kematangan
keserasian pemilihan pekerjaan, 3)
karir dalam bahasa inggris memiliki
keserasian pemilihan pekerjaan, 4)
beberapa
mantabnya
persamaan
digunakan
untuk
yang
sering
menjelaskan
kematangan
bebasnya hubungan
Attia
Mahmud
(1978:279)
menjelaskan bahwa kematangan karir
bakat,
nilai,
pemilihan yang
kemampuan
,
sikap,5)
jabatan, serasi
bakat
6)
antara dengan
kemungkinan pencapaian pekerjaan.
adalah tahap yang dicapai dalam
Menurut Super (dalam Alvares
perkembangan pekerjaan . Winkel
Gonzales A) aspek – aspek dalam
(2006:
bahwa
proses kematangan karir yaitu 1)
kematangan karir adalah keberhasilan
perencanaan karir (career explantion),
individu
2)
456)
menyatakan
menyelesaikan
tugas
ekplorasi
exploration),3)
karir
(career
membuat keputusan
karir
(descision
making),
4)
menunjukkan kemungkinan apa yang
pengetahuan (informasi) tentang dunia
akan
kerja (world of work information), 5)
bagaimana ia akan melakukan hal itu
Realistis (realism ).
atau bagaimana baiknya ia melakukan
Tahap
perkembangan
kehidupan
berkaitan
dilakukan
orang,
bukan
hal itu.
dengan
John Holland (dalam Winkel,
perkembangan karir yang diajukan
1997 :582), ahli yang banyak meneliti
oleh Super (dalam Winkel, 1991: 518)
mengenai minat memberi pengertian
lima tahap perkembangan karir yaitu
minat sebagai aktivitas atau tugas-
1) fase pengembangan (growth), 2)
tugas yang membangkitkan perasaan
fase eksplorasi (exploration), 3) fase
ingin tau, perhatian, dan member
pemantapan (estabilishment), 4) fase
kesenangan atau kenikmatan. Minat
pembinaan (maintenance), dan 5) fase
menjadi
kemunduran (decline).
seseorang di area tertentu dimana ia
Intensitas Minat Bekerja Orang Tua
akan
Istilah
minat
(interest)
merupakan
terminology
kerpibadian
untuk
aspek
menggambarkan
indikator
dari
kekuatan
termotivasi
mempelajarinya
dan
untuk menunjukkan
kinerja yang tinggi. Salah satu indikasi minat
menurut
ialah
kesukaan
adanya kemauan, dorongan (force)
seseorang untuk melakukan kegiatan-
yang timbul dari dalam diri individu
kegiatan tertentu
untuk memilih objek lain yang sejenis. Yang
menjadi
objek
minat
bisa
Hurlock 144).mendifinisikan
(1995 minat
: sebagai
berbagai macam baik makhluk hidup,
berikut : “intereset are sources of
aktifitas , benda mati dan pekerjaan
motivation which drive people to do
Guilford
(dalam
what to do when they are free to
ialah
choose”. Minat merupakan sumber
kecenderungan tingkah laku umum
motivasi yang mendorong orang-orang
seseorang
melakukan apa yang ingin mereka
Munandir,1996:
sekelompok
untuk hal
146)
minat
tertarik
kepada
tertentu.
Minat
lakukan
ketika
mereka
diberi
METODE PENELITIAN
kesempatan untuk memilih.
Tempat
Mohammad As’ad (1995:49) menjelaskan
dilakukannya
adalah penelitian
bekerja
sehingga dari situlah sumber data yang
merupakan aktivitas manusia baik fisik
dibutuhkan dari masalah yang diteliti.
maupun mental yang dasarnya adalah
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN
bawaan dan mempunyai tujuan yaitu
7 Surakarta yang beralamat di Jl. A.
mendapatkan kepuasan. Krapp (dalam
Yani No. 374 Surakarta . Penelitian
Dale&Judith, 2012: 319) menjelaskan
akan dilaksanakan pada siswa kelas X
bahwa minat mencakup komponen
SMKN 7 Surakarta .
afektif
definisi
lokasi
penelitian
yaitu
perhatian,
perasaan
ketertarikan,
senang,
ini
menggunakan
pendeketan
kuantitatif
perhatian dan komponen kognitif yaitu
menggunakan
metode
pengetahuan dan nilai.
deskriptif.
Menurut
Sugiyono
(2004:13)
pendekatan
kuantitatif
Berdasarkan
partisipasi,
Penelitian
pendapat
ahli
dan penelitian
diatas maka intensitas minat bekerja
merpakan pendekatan yang datanya
orang tua yaitu tingkat kecenderungan
berupa angka – angka dan dianalisis
yang dilakukan orang tua berkaitan
dengan menggunakan metode statistik.
sesuatu yang dia kehendaki dengan
Dalam
setiap
penelitian
penuh semangat dan usaha. Intensitas
disamping menggunakan metode yang
minat
kartir
orang
tua
akan
tepat diperlukan pula kemampuan
seberapa
jauh
memilih dan bahkan juga menyusun
dalam
suatu
teknik dan alat pengumpul data yang
pekerjaan yang akan dipilih anak.
relevan. Teknik pengumpulan data
Makin kuat intensitas dan perhatian
dalam penelitian ini adalah dengan
seseorang,
menggunakan metode angket.
menentukan keikutsertaannya
makin
peduli
yang
bersangkutan dalam pekerjaan itu
Pengolahan dengan
data
bantuan
dilakukan computer
menggunakan program Microsoft Exel
2007 berdasarkan panduan dari buku
r11
SPSS For Windows. Analisis validitas
reliabilitas
menggunakan
rxy : koefisien korelasi
Korelasi
Product
:
Moment dengan rumus sebagai berikut
antara
:
bernomor
koefisien
item-item genap
dan
ganjil. Keterangan :
Nilai r diperoleh dengan
rxy = koefisien korelasi
rumus Korelasi Product
Σxy = Jumlah perkalian
Moment :
skor item x dengan y x = Jumlah skor item x y = Jumlah skor item Y
Pengujian
hipotesis
n = Jumlah responden
variabel kematangan karir (y)
Σx² = Jumlah kuadrat
dan variabel intensitas minat
skor item x
bekerja
Σy² = Jumlah kuadrat
menggunakan t-tes uji fihak
skor item y
satu (one tail test) dengan
Dengan
tua
(x)
computer
menggunakan teknik pengujian
tersebut
uji fihak kiri. Sugiono (2005:
dioalah dengan program Microsoft
97) menjelaskan bahwa uji
Exel serta program SPSS. Uji coba
fihak kiri digunakan apabila
terhadap butir pernyataan yang valid
hipotesis nol (Ho) berbunyi :
menggunakan
lebih besar ata sama dengan”
kemudian
data
bantuan
orang
reabilitas
teknik
belah
Spearman Brown yaitu :
dua
(>). Rumus yang digunakan untuk
Keterangan :
menguji
hipotesis
deskriptif (satu sampel) adalah dengan menggunakan bantuan
SPSS
dan
rumus
sebagai
berikut :
satu fariabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono,2005: 243). Persamaan umum regresi linear sederhana sebagai berikut :
Keterangan T
Y’ = a+ bX
: Nilai t yang
dihitung, selanjutnya disebut t hitung
Keterangan : : Rata-rata x1
Y’
:
variabel
Nilai
yang
dependen
yang diprediksikan
dihipotesiskan s
: Subyek dalam
:
a
simpangan
: Harga Y bila
X-0 (hargakonstan)
baku n
b
: Jumlah sampel
:Koefisien
penelitian
regresi,
Untuk menguji hipotesis ke
besarnya pengaruh X
tiga menggunakan analisis regresi
terhadap Y kalau X
sederhana. Danang Sunyoto (2011: 9)
naik satu unit
menjelaskan bahwa analisis regresi
X
merupakan
suatu
analisis
mengukur
: Variabel bebas
Perhitungan persamaan
yang
mengukur pengaruh variabel bebas
regresi
terhadap
menggunakan bantuaan SPSS
variabel
terikat.
dilakukan
Menggunakan analisis regresi karena
16,0
untuk mengetahui adanya kontribusi
Nugroho,2011).
dengan
(Yohanes
Anton
intensitas minat bekerja orang tua terhadap
kematangan
karir
siswa.
Regresi sederhana di dasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
HASIL PENELITIAN 1. Kematangan karir siswa (Y) Berdasarkan uji hipotesis 1 yang telah dilakukan diperoleh
nilai thitung sebesar 4,542 dengan
bahwa
taraf kesalahan sebesar 5% untuk
intensitas minat bekerja orang tua
uji satu fihak diperoleh ttabel =
terhadap kematangan karir siswa
1,656, maka
sebesar
thitung
> ttabel
terdapat
11,9%.
kontribusi
Berdasarkan
sehingga dapat diartikan bahwa
peneitian tersebut maka dapat
Kematangan karir siswa kelas X
dikatakan bahwa intensitas minat
SMKN 7 Surakarta rata-rata skor
bekerja
yang diperoleh adalah lebih dari
memberikan kontribusi terhadap
21 (> 21).
kematangan karir siswa.
2. Intensitas minat bekerja orang tua (X)
orang
Berdasarkan
tua
turut
data
hasil
pengujian hipotesis tersebut dapat
Berdasarkan uji hipotesis 2
diketahui dan diperoleh nilai rata-
yang telak dilaksanakan diperoleh
rata dari variabel intensitas minat
nilai
sebesar 12,588 dengan
bekerja orang tua (X) siswa
taraf kesalahan sebesar 5% untuk
SMKN 7 Surakarta adalah 21,03 >
uji satu fihak diperoleh ttabel =
18,
1,656, maka
kematangan karir siswa
hitung
thitung
> ttabel
rata-rata
nilai
variabel (Y)
sehingga dapat diartikan bahwa
SMKN 7 Surakarta adalah 22,50 >
Kematangan karir siswa kelas X
21 dan kontribusi intensitas 11, 9
SMKN 7 Surakarta rata-rata skor
%. Ini menunjukkan bahwa setiap
yang diperoleh adalah lebih dari
kenaikan dari variabel intensitas
18 (> 18 ).
minat bekerja orang tua (X) akan
3. Kontribusi
intensitas
minat
diikuti
dengan
meningkatnya
bekerja orang tua (X) terhadap
variabel kematangan karir siswa
kematangan karir siswa (Y)
(Y).
Berdasarakan perhitungan yang telah dilakukan pada pengujian hipotesis ketiga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu
KESIMPULAN
SARAN
DAN
mencapai kematangan karir yang
IMPLIKASI Berdasarkan analisi data yang telah peneliti lakukan, maka dapat diambil
dapat lebih optimal lagi dan
kesimpulan
kematangan karir
bahwa
siswa kelas
X
tinggi. 2. Intensitas minat bekerja orang tua berada
pada
sehingga
kategori perlu
sedang adanya
SMKN 7 Surakarta tahun pelajaran
peningkatan dari intensitas minat
2012/2013 tersebut termasuk dalam
bekerja agar tingkat kematangan
kategori sedang, sedangkan intensitas
karir siswa menjadi lebih optimal.
minat bekerja orang tua siswa kelas X
3. Tingkat kematangan karir siswa
SMKN 7 Surakarta tahun pelajaran
dapat diprediksi dari intensitas
2012/2013 tersebut termasuk dalam
minat bekerja orang tua.
kategori sedang dan ada kontribusi
4. Intensitas minat bekerja orang tua
intensitas minat bekerja orang tua
memberikan kontribusi terhadap
terhadap kematangan karir siswa kelas
kematangan karir siswa .
X
SMKN
7
Surakarta
dan
kontribusinya sebesar 11,9%.
Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan:
Implikasi Berdasarkan hasil penelitian
1. Bagi Siswa
tentang kontribusi intensitas minat
Sebaiknya
bekerja orang tua terhadap kematangan
mengenai kematangan karir yang
karir siswa kelas X SMKN 7 Surakarta
harus
yang
perkembangannya
telah
dilaksanakan,
berikut
ia
siswa
capai
mempelajari
pada sejak
tahap dini
implikasi dari penelitian ini :
sehingga mampu memaksimalkan
1. Kematangan karir siswa berada
kematangan
pada kategori sedang, sehingga perlu adanya peningkatan dari kematangan karir siswa, sehingga
karir
dicapai 2. Bagi pihak sekolah
yang
harus
a. Kepada Guru BK sebaiknya lebih
aktif
dalam
memberikan bimbingan
dan
mengenai karir yang harus
dalam
dijalankan oleh anak setelah
layanan
lulus sekolah agar anak dapat
konseling
khususnya layanan bimbingan
mencapai
kematangan
karir
secara optimal sejak dini.
karir kepada para siswa, agar
4. Bagi peneliti selanjutnya
para siswa mampu mencapai
Bagi peneliti selanjutnya disarankan
kematangan
meneliti tentang kematangan karir
karir
secara
optimal.
siswa namun ditinjau dari aspek-aspek
b. Diharapkan kepada para guru BK
dalam
memberikan
layanan
bimbingan
karir
tentang kematangan karir juga harus memperhatikan
faktor
intensitas minat bekerja orang tua siswa. 3. Bagi Orang Tua Siswa a. Sebaiknya orang tua siswa lebih
memperhatikan
mengawasi perkembangan
dan setiap
yang
terjadi
pada anak, agar orang tua memahami perkembangan yang terjadi pada anak terutama yang berkaitan dengan kematangan karir anak b. Orang tua harus memberikan wawasan dan contoh perilaku
lainnya yang diduga mempengaruhi tingkat kematangan karir siswa.
55
DAFTAR PUSTAKA Alvarez Gonzales A. 2008. Career Maturity. A Priority For Secondary Education. Journal Research in Education Phychology, No 16, 749-772. Attia Mahmoud H. 1978. Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan. Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan.Bnadung : Remaja Rosdakarya Desmita.2006.Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya . Alih Bahasa Meitasari Tjandrasa. Jakarta;Erlangga Hurlock, E.2004. Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa Istiwidiyanti dan Siedjarwo. Muhammad As’ad. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta:Liberty Yogyakarta. Oispow, Samuel H. 1983. Theories of Career Development. Englewood Cliffs : Prentice-Hall Santrock. 2003. Adolence Perkembangan Remaja.Alih Bahasa Shinto dan Sherly Siragih. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Winkel.1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Winkle & Hasturi, 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Institusi Pendidikan.. Yogyakarta: Media Abadi Ws.
Winkel.1996.Bimbingan
dan
Konseling
di
Institusi
Pendidikan.
Yogyakarta:Grasindo Yohanes Anton Nugroho. 2011. It’s easy, Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media Creative.