PENGARUH TINGKAT EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURIL HUDA TARUB GROBOGAN TAHUN AJARAN 2010-2011
SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh: SAIFUDIN ZUHRI NIM: 053111133
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
Hal : Persetujuan
Semarang, 6 Desember 2010
Bahan Ujian Munaqosah a.n
: Saifudin Zuhri
NIM : 053111133 Kepada Yth. Pimpinan Sidang Ujian Munaqosah
Assalamu alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami sampaikan bahwa bahan ujian munaqosah yang berjudul: Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nurul Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011 Merupakan skripsi yang ditulis mahasiswa tersebut di atas dan telah melalui proses bimbingan seperlunya. Oleh karena itu, mohon bahan ujian ini dapat disetujui untuk diajukan dalam majelis ujian munaqosah. Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Pembimbing II
Abdul Wahid, M. Ag
Drs. Shodiq, M. Ag
NIP. 196911141994031003
NIP.
PENGESAHAN Skripsi saudara : Saifudin Zuhri NIM
: 053111133
Judul
: “ Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan”
Telah dimunaqosahkan oleh dewan penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, dan dinyatakan lulus dengan predikat baik, pada tanggal 27 Desember 2010. Dan dapat diterima sebagi syarat guna memperoleh gelar sarjana strata 1 tahun akademik 2010/2011.
Semarang, 27 Desember 2010 Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Alis Asikin, S. Ag.,MA. NIP. 196907241999031002
M. Nafi’ Annury, M. Pd. NIP. 197807192005011007
Penguji I
Penguji II
Fatah Syukur, M. Ag. NIP. 196812121994031003
Fakhrur Rozi, M. Ag. NIP. 196912201995031001
Pembimbing I
Abdul Wahid, M. Ag NIP. 196911141994031003
MOTTO
(
:
)
Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1) Ayah tercinta Moh. Badri dan ibu tersayang Qomariah yang selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada anak – anaknya untuk lebih baik. 2) Adik saya yang tercantik dan yang paling buat aku gemes yang senantiasa memberikan dukungan baik moral maupun spiritual dan juga selalu memberikan semangat. 3) Guru-guruku di Selo : KH. Umar Ali Mahsun, Bunyai Ni’mah Almarhum, Kyai Hamidin, yang senantiasa memberikan dukungan dan menjadi contoh Akhlaq yang baik. 4) Teman-Temanku di Selo : Muhammad Masrukin, Subehan, kholifatul Muhdi, Udin nuha, Muhammad Alwi, Ahmad Zaenuri, Ahmad Khoirul Anam, Zumrotul Jannah dkk.Yang selalu memberikan semangat. 5) Sahabat – sahabat TALENTA Eko HP, Lishin S.Pd, Mumun, Abadi, Cepin, Rifqi, bisri dan Fahlevi Handata, sahabat – sahabat B_Five Sigit S.Pd.I, Humam, sofyan, mpok fitri, Hijriyah, Wunx, Fakih Yahulloh dkk. serta keluarga besar PMII Rayon Tarbiyah yang selalu memberikan semangat. 6) Senior-senior : Tedi Kholiludin, Iman Fadhilah, Hadhirin, Zarkoni, Mas Arifin, Teguh Wibowo, Hadzik, Sudargono, Suroso dkk. yang selalu memberi arahan dan nasehat. 7) Gus-gus ta’mir Masjid : Hadi Marsono, Mas Hudi, Al Musyafa’ yang selalu mendoakan dan memberi semangat. 8) Teman-teman IMPG : Umas Sifiati, Nur Fita Sari, Bayu, Gepeng, Andik dkk. yang senantiasa mengobarkan semagat untuk lulus. 9) Teman-teman TSC : Faruk, Kamal, Sulis, Faik, Musa, Zaenal, Wahyu, Sugi(nonok), Irfan, Bubul, Ana, Iffah, Fi2t, Nurul, Lutfa, Afif dkk. yang selalu menyemangati untuk syukuran. 10) Komunitas warung kopi Sulanji sebagai tempat diskusi anak Tarbiyah.
PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 6 Desember 2010 Deklarator,
Saifudin Zuhri NIM. 053111133
ABSTRAK Saifudin Zuhri (NIM: 053111133). Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek penelitian siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan dengan jumlah siswa sebanyak 504 anak. Jumlah keseluruhan siswa 504 diambil 10 % sebanyak 50 siswa. Cara pengambilan sampel adalah stratifik sampling dimana mengambil 50 siswa yang terdiri dari 12 kelas. Sehingga diperoleh sampel 5 siswa dari 2 kelas dan 4 siswa dari 10 kelas. Untuk pengambilan sampel sebanyak 5 siswa tiap kelas kita ambil dari kelas IX A dan B. Sedangkan untuk pengambilan sampel sebanyak 4 siswa tiap kelas kita ambil dari kelas IX C dan D, kelas VIII A, B, C dan D, dan kelas VII A, B, C dan D. Proses penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk mengetahui tingkat ekonomi orang tua siswa serta untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Tahap selanjutnya merupakan proses pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi. Hasil dari pengolahan data digunakan untuk menggambarkan tingkat tingkat ekonomi orang tua siswa dan motivasi belajar siswa serta untuk mengetahui tingkat pengaruh antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian, tingkat ekonomi orang tua siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tergolong pada kriteria rendah sekali yaitu 17 responden atau 34 %, dengan nilai rata – rata adalah 40,86. Motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tergolong pada kriteria rendah yaitu 16 responden atau 32 %, dengan nilai rata – rata adalah 48,68. Sedangkan pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, yaitu : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh rh = 0,382 sedangkan rt = 0,273 pada taraf signifikan 5% dan r indeks = 0,354 pada taraf signifikan 1%, maka r hitung > r tabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penghitungan data pada penelitian ini maka faktor yang mempengaruhi tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan adalah sebesar 14,5%. Sedangkan sisanya sebesar 85,5% merupakan faktor lain yang belum diteliti oleh penulis.
KATA PENGANTAR Bismillahir Rahmanir Rahim
Dengan mengucapkan Alhamdu lillahi Rabbil alamin, penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan hidayah-Nya penulisan skripsi yang berjudul : Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mts Nuril Huda Tarub Grobogan dapat terselesaikan. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para sahabatnya. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan peran serta dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1) Dr. Sujai, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2) Ahmad Muthohar, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 3) Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag, Selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4) Drs. H. Shodiq, M. Ag, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5) Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan bekal ilmu selama menjadi mahasiswa di IAIN Walisongo Semarang. 6) KH. Anwar Dahlan, S. Ag, selaku Kepala MTs Nurul Huda Tarub Grobogan yang telah memberikan ijin dan membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian. 7) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dorongan serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semau pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan penulisan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Semarang, 6 Desember 2010 Penulis,
Saifudin Zuhri
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………
iii
HALAMAN DEKLARASI ………………………………………………….
iv
HALAMAN MOTTO ………………………………………………………..
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………...
vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………
vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
xi
DAFTAR LAMPIRAN
…………………………………………………… xiii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………….…………
1
B. Pembatasan Istilah ……………………………………….…….
3
C. Rumusan Masalah ……………………………………………..
5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….
6
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ………………………………………….….…..
7
1. Teori Belajar ……………………………..……………...…..
7
a. Pengertian Belajar …………………………………....… 7 b. Hasil Belajar ………………………………………….… 8 c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi hasil belajar ………
9
2. Tingkat Ekonomi …….…...……………………….…...…… 10 a.
Pengertian Tingkat Ekonomi ………………………….. 10
b.
Tingkatan Ekonomi …………….……………………… 13
c.
Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Ekonomi ………………………………..…..…….…… 16
3. Motivasi Belajar a.
Pengertian Motivasi Belajar …………………………… 19
b.
Jenis Motivasi …………………………………………. 21
c.
Fungsi Motivasi ……………………………………….. 22
d.
Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi …..………..
23
4. Pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa …….……………………………………..…… 23 B. Kajian yang relevan ………………………………………...…. 24 C. Pengajuan Hipotesi …………………………………………..... 25 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian .…………………………………………….. 27 B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………..…………........
27
C. Variabel Penelitian …………………………….......……...…..
28
D. Metode Penelitian .......…………………………………..……. 28 E. Populasi, sampel dan tehnik pengambilan sampel ……………
29
1. Populasi …………………………………………………….
29
2. Sampel ……………………………………………………… 29 F. Teknik pengumpulan data …………………………………….. 30 1. Dokumentasi ……………………………………………….. 31 2. Angket ……………………………………………………… 32 G. Teknik Analisis Data ………………………………………….. 32 1. Analisis pendahuluan ……………...……………………….. 32 2. Analisis uji hipotesis ……………………………………….. 33 3. Analisis lanjut ………………………………..…………….. 34 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum MTs Nurul Huda Tarub Grobogan 1. Sejarah MTs Nurul Huda Tarub Grobogan ……………… 36 2. Letak geografis MTs Nurul Huda Tarub Grobogan ..…....
37
3. Visi dan Misi MTs Nurul Huda Tarub Grobogan ..….......
38
4. Pelaksanaan proses belajar mengajar MTs Nurul Huda Tarub Grobogan …..………………………………………. 38 5. Keadaan siswa MTs Nurul Huda Tarub Grobogan ……....
39
B. Deskripsi data hasil Penelitian ……………………………......
40
1. Data tingkat ekonomi orang tua ………………..………….
40
2. Data motivasi belajar ….………………………...….……..
41
C. Pengujian hipotesis ….……….……………………………….
43
1. Analisis pendahuluan ……………………………………...
43
2. Analisis uji hipotesis ……….………………………………
48
3. Analisis lanjut ………….…………………………………..
53
D. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………..……..
55
E. Keterbatasan penelitian ………………………………….....…
55
BAB V : KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………
57
B. Saran …………………………………………………………..
57
C. Penutup ………………………………………………………..
58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket tingkat ekonomi orang tua 2. Angket motivasi belajar 3. Daftar Responden 4. Tabel r product moment
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Dilihat dari letaknya, Indonesia terletak pada posisi strategis, yang seharusnya sebagai modal untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Namun saat ini Indonesia belum sepenuhnya dapat menjadi Negara besar yang mempunyai kemandirian, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun pertahanan keamanan. Kondisi paska reformasi 1998 sampai sekarang juga belum membaik, seiring masih banyaknya pengangguran dan kemiskinan sulitnya masyarakat memperopleh barang kebutuhan pokok seperti minyak tanah, minyak goreng, bahkan beras. 1 Bahkan sering terlihat di pemberitaan media, baik cetak maupun elektronik banyak keluarga yang hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Hidup dengan sandang, pangan dan papan yang tidak layak. Dan bisa dipastikan korban yang paling merasakan kerasnya hidup adalah para generasi penerus bangsa atau anak-anak mereka. Sebagian besar anakanak usia sekolah harus terpaksa gantung buku dan sepatu atau putus sekolah. Yang masih mampu berahan, terpaksa harus bersekolah sambil bekerja untuk membayar biaya sekolah dan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagai warga Negara, tentunya yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hal seperti ini terjadi? Apa penyebabnya? dan Bagaimana solusinya? Bangsa Indonesia membutuhkan manusia-manusia yang mempunyai kompetensi dan komitmen yang baik untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia. Salah satu cara untuk membentuk dan menumbuhkan kompetensi dan komitmen dalam setiap diri warga Indonesia adalah melalui 1
Suharyadi dkk, Kewirausahaan, membangun usaha sukses sejak usia muda, Jakarta: salemba empat, 2008, hlm v.
pendidikan. Pendidikan merupakan model rekayasa sosial yang paling efektif untuk meyiapkan suatu bentuk masyarakat masa depan.2 Dengan kata lain, masa depan sebuah masyarakat akan ditentukan oleh konsep dan pelaksanaan pendidikan. Pendidikan
pada
dasarnya
adalah
menumbuhkembangkan potensi sumber daya
usaha
sadar
untuk
manusia dengan cara
mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detail, dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal I (I) menjelaskan bahwa: Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan tercerna untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 3 Dalam konsep dan pelaksanaan pendidikan dikenal komponenkomponen pendidikan seperti, pendidik, peeserta didik, kurikulum, proses belajar-mengajar, dan sarana-prasarana. Dari beberapa komponen pendidikan tersebut yang menarik adalah pada proses pembelajaran. Karena dalam komponen ini terjadi interaksi timbal balik antar individu, yaitu antara guru dan murid. Selain itu proses pembelajaran menjadi faktor penentu terserap atau tidaknya ilmu pengetahuan yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran faktor motivasi anak dalam belajar menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Selain bertugas untuk menyampakan materi pelajaran, guru juga berkewajiban untuk membankitkan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proes belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motovasi belajar akan melemahkan prestasi.pada siswa.4
2
Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim, (Yogyakarta: Sipres, 1993), hlm. 5 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hlm. 5 4 Dimyati & Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 239 3
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain; cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsure-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. 5 Salah satu unsur yang mempengaruhi motivasi belajar di atas yaitu kondisi lingkungan siswa. Kondisi lingkungan siswa ini termasuk kondisi ekonomi orang tua. Kondisi ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, baik positif maupun negatif. MTs Nuril Huda merupakan madarasah/sekolah seperti pada umumnya. Dimana terdapat komponen-komponen pendidikan seperti, pendidik, peeserta didik, kurikulum, sarana-prasarana. Namun menurut peneliti
madrasah/sekolah
ini
memiliki
karekteristik
yang
berbeda
dibandingkan dengan madrasah pada umumnya. Karakter berbeda itu terletak pada hampir sebagian besar latar belakang ekonomi keluarga siswa, tergolong ekonomi lemah. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa buruh tani.6 Hal tersebut setidaknya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Dari latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan kajian lebih mendalam tentang skripsi yang berjudul “Pengaruh tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011.” B. Pembatasan Masalah Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami beberapa kata yang terkandung dalam judul “Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011”, maka perlu diberikan batasan arti dari kata yang terdapat dalam judul penelitian ini, sebagai berikut : 1. 5
Pengaruh
Ibid, hlm. 97-100. Informasi didapat dari M Nur Hamidin salah seorang guru MTs Nurul Huda Tarub Grobogan 6
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib, dan sebagainya).7 Pengaruh yang dimaksud adalah seberapa besar peran kondisi sosial ekonomi dapat mempengaruhi motivasi anak didik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. 2.
Ekonomi Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok masyarakat (dapat berbentuk badan hukum maupun tidak serta dapat pula berbentuk penguasaan atau pemerintah) dalam memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan material maupun spiritual (jasmani dan rohani) dimana kebutuhan tersebut cenderung mengarah menjadi tidak terbatas, sedangkan sumber pemenuhan kebutuhan tersebut sangat terbatas.8
3.
Orang Tua Orang tua berarti terdiri dari ayah dan ibu yang mempunyai hubungan darah dengan anaknya dan keduanya sebagai ayah dan ibu, sebagai kepala dwi tunggal yang mempunyai tanggung jawab.9 Orang tua disini merupakan faktor utama dalam memotivasi anak dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terkait dengan kondisi sosial ekonominya.
4.
Motivasi belajar Motivasi merupakan suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.10. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
7
WJS, Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1984, hlm. 731. 8 M. Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, PT. Tiara Wacana Yogya Bekerjasama dengan P3EL UII Yogyakarta, 1993, hlm. 3. 9 H.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1978, hlm. 78. 10 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990, hlm. 60.
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Motivasi belajar yang dimaksud adalah keinginan siswa untuk memperoleh perubahan tingkah secara keseluruhan sesuai dengan tujuan. Dalam kaitannya dengan skripsi ini yaitu keinginan siswa untuk memperoleh perubahan dalam mencapai tujuan belajar. Dari pengertian atau batasan istilah-istilah di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksudkan judul skripsi di atas adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas adakah pengaruh antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan motivasi siswa dalam belajar. Di mana pada dasarnya faktor ekonomi merupakan faktor utama kebutuhan akan pendidikan. Jika ekonominya baik, maka motivasi pembelajaran pendidikan agama Islam akan sangat tinggi, namun sebaliknya kurangnya kebutuhan akan menghambat motivasi pembelajaran pendidikan agama Islam. C. Perumusan Masalah Dalam penulisan penelitian perlu adanya permasalahan, karena permasalahan dapat memberikan arah dan petunjuk bagi penyelidikan untuk menemukan teori-teori penyelidikan dalam rangka penyelesaian riset dan penulisan laporan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimanakah tingkat ekonomi orang tua siswa kelas MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tahun ajaran 2010-2011?
2.
Bagaimanakah motivasi belajar siswa kelas MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011?
3.
Adakah pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas MTs Nuril Huda Tarub Groboigan Tahun Ajaran 2010-2011?
4.
Seberapa besar pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011?
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Manfaat Teoritis Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para peneliti selanjutnya yang tertarik terutama dibidang pendidikan social di masyarakat. Kemampuan ekonomi sebuah keluarga dan motivasi belajar siswa merupakan bahasan yang menarik untuk dikaji, mengingat Kemampuan ekonomi keluarga merupakan dasar bagi siswa untuk mendorong dirinya supaya menjadi lebih dari yang sekarang. Dengan kata lain untuk membangkitkan motivasi seorang siswa dalam belajarnya.
2.
Manfaat Praktis Dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan bagi sekolah, maupun dinasdinas terkait dalam pembuatan kebijakan. Bagi sekolah, penelitian ini dapat menjadi dasar mempertimbangkan peserta didiknya bahwa mereka berasal dari tingkat ekonomi keluarga yang berbeda-beda. Sedangkan bagi dinas-dinas yang lain, misalnya dinas perekonomian, penelitian ini dapat dijadikan dasar bahwa masih banyaknya masyarakat di Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan. Maka dari itu dunia perekonomian
dan
pendidikan
harus
berjalan
seimbang
untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu pendidikan di Indonosia.
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori 1. Teori Belajar a.
Pengertian Belajar Belajar merupakan keseluruhan proses pendidikan bagi tiap orang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan sikap dari
seseorang.
Seseorang
dikatakan
belajar
apabila
dapat
diasumsikan bahwa pada dirinya terjadi proses perubahan sikap dan tingkah laku. Perubahan ini biasanya berangsur-angsur dan memakan waktu cukup lama. Perubahan ini akan semakin tampak bila ada upaya dari pihak yang terlibat. Tanpa adanya upaya, walaupun terjadi proses perubahan tingkah laku, tidak dapat diartikan sebagai belajar. Ini dapat diartikan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran sedikit banyak tergantung kepada cara proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah belajar ini, akan dikemukakan pendapat dari para ahli pendidikan tentang pengertian belajar. 1) Nana Sudjana menyatakan belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.11 2) Nana Sudjana dan Ahmad R, tujuan pendidikan pada dasarnya mengarahkan pada peserta didik untuk menuju pada perubahan-
11
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2005) hlm. 28
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. 12 3) Thursan hakim mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tersebut ditampakkan dalam peningkatan kecakapan,
pengetahuan,
sikap,
kebiasaan,
pemahaman,
keterampilan, daya pikir dan kemampuan lain.13 4) Slameto menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam reaksi dengan lingkungannya.14 Didasarkan pada beberapa pendapat dari tokoh-tokoh pendidikan dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi perubahan menuju kearah yang lebih baik. b. Hasil Belajar Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kata hasil berarti (1) sesuatu yang diadakan oleh usaha; (2) pendapatan, perolehan, buah; (3) akibat kesudahan.15 Sehingga hasil belajar adalah pandangan atau akibat dari proses perubahan tingkah laku akibat interkasi seseorang dengan orang lain atau lingkungannya. Herman Hudaya mengemukakan bahwa belajar menyangkut proses belajar dan hasil belajar itu sendiri. 16 Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan pendidikan. Sedangkan pengertian belajar itu telah dirumuskan beberapa pakar dengan berbagai rumusan pula. Namun pengertian belajar memiliki ciri-ciri adanya perubahan baik secara sadar, bersifat kontinu, fungsional, positif aktif, bukan bersifat
12
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2001) hlm. 1 13 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif (Jakarta : Puspa Swara, 2005) hlm. 1 14 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), Cet.III, hlm.2. 15 Poerdaminto, w.j.s., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2003) 16 Herman Hudaya, Strategi Belajar Matematika (Malang : Angkasa Raya, 1990) hlm. 1
sementara, bertujuan atau terarah dan mencakup seluruh aspek tingkah laku.17 Dari pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa hasil belajar merupakan akhir kegiatan belajar yang terkumpul dalam bentuk bahan mentah berupa lembaran-lembaran jawaban soal ulangan atau ujian atau yang berwujud karya atau benda yang berharga bagi guru dan siswa. c.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai seorang peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya. Baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal). Pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor intern dan ekstern tersebut meliputi :18 Faktor internal yaitu : 1) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh; 2) Faktor psikologis meliputi intelegensitas, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan; 3) Faktor kelelahan Faktor eksternal yaitu : 1) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah meliputi metode pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, perlengkapan sekolah. Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan peserta didik dalam masyarakat, masyarakat.
17 18
Slameto, Op,Cit., hal. 5. Ibid., hlm. 21
media
massa,
teman
bergaul
dan
lingkungan
2. Tingkat Ekonomi a.
Pengertian Ekonomi Banyak para ahli ekonomi memberikan pengertian tentang ilmu ekonomi yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya pengertianpengertian itu mengandung makna yang sama. Pengertian tersebut adalah sebagai berikut: 1) Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia perseorangan (pribadi), kelompok (keluarga, suku bangsa, organisasi) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber yang terbatas.19 2) Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia
baik
secara
individu
maupun
kelompok
masyarakat (dapat berbentuk badan hukum maupun tidak serta dapat pula berbentuk penguasaan atau pemerintah) dalam memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan material maupun spiritual (jasmani dan rohani) dimana kebutuhan tersebut cenderung mengarah menjadi tidak terbatas, sedangkan sumber pemenuhan kebutuhan tersebut sangat terbatas.20 3) Ekonomi adalah sesuatu yang membahas tentang kebutuhankebutuhan manusia dan sarana-prasarana pemenuhannya (ilmu yang membahas tentang produksi dan kualitasnya serta bagaimana
menentukan
dan
memperbaiki
sarana-
prasarananya).21 Dari beberapa pengertian ilmu ekonomi tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai
berikut. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya 19
Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Alih bahasa Imam Saefudin, Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm. 9. 20 M. Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya Bekerjasama Dengan P3EL UII, 1993), hlm. 3. 21 Tagyudin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif (Perspektif Islam), Risalah Gusti, 1996, hlm. 16.
dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran adalah suatu keadaan manusia yang dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan alat pemuas yang tersedia.22 Adapun dasar yang berhubungan urusan ekonomi sebagaimana firman Allah Allah SWT :
(
:
)
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (An-Nisa : 58).23 Kebutuhan tiap-tiap manusia itu tidak sama. Adapun yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan tiap-tiap manusia itu seperti tingkat pendidikan, tingkat kebudayaan, keadaan tempat atau lingkungan. Orang yang tingkat pendidikan dan kebudayaannya tinggi tentu saja berbeda keperluan hidupnya dengan mereka yang tingkat pendidikan dan tingkat kebudayaannya rendah, sedangkan kebutuhan hidup setiap orang yang tinggal di lingkungan perkotaan, sudah tentu berbeda dengan kebutuhan hidup mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Demikian juga peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan pemegang peranan utama. Sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu pendidikan. Memang benar dalam dunia modern ini lebih-lebih pada zaman pasca modern sekarang, hampir semuanya dikendalikan oleh uang. Sehingga tidak mengherankan 22
Zainuddin, et. al, Ekonomi I untuk SLTP Kelas I, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996), hlm.
3-5. 23
Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Toha Putra, 1995), hlm. 13.
kalau tujuan kebanyakan orang bersekolah adalah agar bisa mencari uang
atau
meningkatkan
penghasilan.24
Sebagaimana
Allah
berfirman dalam surat Luqman ayat 20 sebagai berikut : x÷t7ó™r&ur ÇÚö‘F{$# ’Îû $tBur ÏNºuq»yJ¡¡9$# ’Îû $¨B Nä3s9 t•¤‚y™ ©!$# ¨br& (#÷rt•s? óOs9r& 5Où=Ïæ ÎŽö•tóÎ/ «!$# †Îû ãAω»pgä† `tB Ĩ$¨Z9$# z`ÏBur 3 ZpuZÏÛ$t/ur Zot•Îg»sß ¼çmyJyèÏR öNä3ø‹n=tæ ÇËÉÈ 9Ž•ÏZ•B 5=»tGÏ. Ÿwur “W‰èd Ÿwur Artinya : “ Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqman : 20)25 Ayat di atas menandakan bahwa Allah telah memudahkan pada segala urusan diantaranya dalam hal ekonomi, dimana Allah telah menyediakan semua yang dibutuhkan manusia. Tergantung dengan manusia itu sendiri seberapa besar usaha yang telah dilakukan untuk memperoleh apa yang telah disediakan oleh Allah sehingga kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Untuk memperoleh apa yang telah disediakan Allah tidaklah mudah. Salah satu usaha yang harus dilakukan adalah manusia harus mempunyai ilmu untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Ilmu yang digunakan sesuai dengan apa yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Tetapi dalam dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat telah banyak mengalami peningkatan khususnya aspirasi terhadap pendidikan karena dalam pendidikan terdapat berbagai disiplin ilmu yang lebih memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya sehingga peran pendidikan sangat besar dalam menentukan pemenuhan kebutuhan manusia. Semakin besar ilmu yang dimiliki manusia maka semakin mudah
24
Made Pidarta, Landasan Kependidikan (Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia), (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hlm. 243. 25 Yayasan Penyelenggara dan Penterjemah Al-Qur'an Depag RI, Op. Cit, hlm. 655.
manusia itu untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya begitu juga sebaliknya semakin sedikit ilmu yang dimiliki manusia maka semakin sulit manusia untuk memenuhi kebutuhannya. b. Tingkatan Ekonomi Dalam kehidupan masyarakat proses terjadinya pelapisan sosial atau penggolongan status sosial dapat terjadi dengan sendirinya atau sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Penggolongan tingkat ekonomi keluarga berbeda antara satu dengan yang lain dalam masyarakat. Menurut pendapat seorang ahli bahwa “golongan sosial ekonomi dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu tinggi, menengah atau sedang dan rendah. 26 Dengan adanya tingkatan ekonomi masyarakat itulah, maka sangat mempengaruhi gaya hidup, tingkah laku, sikap mental seseorang di masyarakat. Perbedaan itu akan nampak pada pendidikan, cara hidup keluarga, jenis pekerjaan, tempat tinggal, atau rumah dan jenis barang yang dimiliki setiap keluarga baik orang tuanya maupun anaknya. Masyarakat yang tingkat sosial ekonominya tinggi atau kaya secara teoritis mereka tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Dengan demikian terpenuhilah kebutuhannya, karena alat atau sarana untuk mendapatkan kebutuhan tersebut ada dan tersedia, sehingga dapat menambah semangat dan gairah hidup dalam usahanya untuk meraih prestasi yang cita-citakan. Sedangkan keluarga dimana tingkat sosial ekonominya menengah atau sedang, maka dengan ketat mengatur ekonomi rumah tangga dan memilih serta mengutamakan kebutuhan keluarga yang pokok dan dianggap penting, dengan demikian berarti ruang gerak atau kesempatan anak untuk mendapatkan kebutuhannya terbatas,
26
R. Hadi Sadikin, Tata Laksana Rumah Tanggga, (Jakarta: FIP,IKIP, 1975), hlm. 20.
yang penting-penting saja dan pas, tidak berlebihan yang wajar dan sederhana. Adapun anak yang perlu mendapatkan perhatian adalah anakanak yang dari keluarga sosial ekonominya rendah, dimana segala kebutuhan serba terbatas dan kekurangan bahkan anak dituntut untuk membantu bekerja orang tuanya atau bekerja untuk biaya sekolahnya dan kebutuhan hidupnya. Adanya perbedaan tingkat ekonomi keluarga di masyarakat, maka standar kehidupan setiap keluarga tidak sama, sebab standar kehidupan setiap keluarga adalah suatu tingkatan hidup yang telah dipilih oleh keluarga dan pada tingkatan hidup inilah keluarga berusaha menempatkan dirinya dan standar kehidupan menentukan batasan-batasan yang diakui seseorang dalam usahanya mencapai tujuan hidup. Standar kehidupan merupakan gambaran mental suatu keyakinan yang paling dalam dari suatu yang di anggap penting dan diperlukan untuk menjadikan hidup ini dapat di terima dengan baik. Maka jika standar kehidupan itu tercapai orang akan puas, sebaliknya bila yang telah ditetapkan dan dicita-citakan tidak tercapai akan mengalami ketidakpuasan dan kekecewaan. Standar kehidupan merupakan gambaran mental untuk bertindak, tetapi bila keadaan tersebut tidak tercapai, kegagalan yang dialami akan mengakibatkan suatu rasa ketidaksenangan dan ketidak tenangan jiwa. Bahkan dapat mendorong seseorang untuk bertindak nekat kearah negatif merugikan diri sendiri dan orang lain, atau merusak, meresahkan masyarakat. Pencapaian standar kehidupan perlu dilakukan dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain atau kelompoknya. Sesuai dengan nilai atau norma yang berlaku di masyarakat, bila bertentangan dapat merusak ketertiban umum atau merugikan dan menyusahkan orang lain.
Dalam mencapai standar kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap keluarga sesuai dengan kemampuan keluarga. Sebab dalam kenyatannya keadaaan ekonomi masyarakat dan standar kehidupannya tidak sama. Ada yang tergolong tinggi atau kaya, mewah, ada yang menengah atau sedang atau cukup dan rendah atau miskin. Kemudian menteri sosial menyebutkan berdasarkan indikator BPS garis kemiskinan yang diterapkannya adalah keluarga yang memilki penghasilan di bawah Rp 150.000 perbulan. Bahkan Bappenas yang sama mendasarkan pada indikator BPS tahun 2005 batas kemiskinan keluarga adalah yang memiliki penghasilan di bawah Rp 180.000 perbulan.27 Kriteria miskin dengan patokan indeks kebutuhan minimum energi 2.100 kalori per kapita/hari (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa). Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari. Miskin menurut BKKBN adalah mereka yang termasuk dalam kategori prasejahtera dan sejahtera I. Sajogyo (sosiolog IPB) tiga dekade lalu menggunakan pendekatan pengeluaran setara beras sebagai penentu garis kemiskinan yang dibedakan antara daerah perdesaan dengan daerah perkotaan. Untuk daerah perdesaan ditetapkan rumah tangga miskin jika pengeluarannya kurang dari 320 kg setara beras,miskin sekali jika pengeluaran kurang 240 kg setara beras, dan paling miskin jika pengeluaran kurang dari 180 kg setara beras per kapita per tahun. Untuk daerah perkotaan rumah tangga miskin, miskin sekali,dan
27
http://gemaniasbarat.wordpress.com/2010/10/17/kriteria-dan-batasan-orang-miskin-diindonesia/
paling miskin berturut-turut adalah pengeluaran rumah tangga sebesar 480, 360, dan 270 kg setara beras. Garis kemiskinan BPS maupun Sajogyo diduga masih terlalu rendah untuk menopang kebutuhan hidup minimum. Kedua garis kemiskinan tersebut masih lebih rendah daripada garis kemiskinan Bank Dunia sebesar USD 2 per kapita per hari. Garis kemiskinan yang
rendah
tersebut
menyebabkan
ketidakakuratan
dalam
penentuan jumlah orang miskin secara nasional. Dengan menggunakan garis kemiskinan BPS, seolah-olah orang bisa hidup layak dengan penghasilan setara Rp 6.000 sehari. Rasanya sulit kita bisa makan kenyang dengan uang sebesar itu. Apalagi
ditambah
kebutuhan
untuk
sandang,papan
maupun
kesehatan. BPS harus berani mengoreksi garis kemiskinan yang tidak logis ini dengan melihat realitas kehidupan orang miskin di masyarakat.28 Tingkat ekonomi sebuah keluarga ditentukan dengan besar pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh sebuah keluarga. Keluarga yang tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dikatakan tingkat ekonomi tinggi sedangkan keluarga yang masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya dikatakan tinggkat ekonomi masih kurang. c.
Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Ekonomi Untuk mencapai keberhasilan sesuatu yang diinginkan tentunya harus ada unsur dan faktor pendukung sehingga akan tercapai dengan baik dan memuaskan. Akan tetapi dalam usaha mengejar, meningkatkan dan mengerjakan sesuatu itupun selalu ada tantangan atau kendala yang menghambat akan keberhasilan. 1) Unsur dan faktor-faktor yang mendukung sosial ekonomi keluarganya
28
http://www.tribunnews.com/2010/09/22/bps-jumlah-penduduk-miskin-capai-31-juta-jiwa
Dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa “unsur-unsur yang ada dalam ekonomi keluarga adalah penghasilan, pengeluaran, dan cara mengatur ekonomi keluarga”.29 Penghasilan keluarga merupakan sumber untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: a) Wiraswasta sebagai pedagang, pengusaha. b) Bekerja di instansi atau pabrik sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, atau buruh. c) Penghasilan dari tanah atau sawah, kebun dan tempat tinggal. Menurut pendapat dari seorang ahli bahwa yang dimaksud dengan penghasilan adalah gaji, hasil pertanian, pekerjaan dari anggota keluarga.30 Penghasilan merupakan sumber pemasukan baik yang berupa uang, barang-barang, jasa dan kepuasan yang dapat dipakai oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. 2) Unsur atau faktor-faktor yang menghambat sosial ekonomi keluarga Dalam hal ini peninjau dari 4 masalah yaitu : a) Sumber penghasilan Penghasilan keluarga dapat diperoleh dari beberapa sumber untuk memenuhi keluarga, diantaranya sumber penghasilan tetap sebagai imbalan jasa dari pekerjaan tetap dan sumber penghasilan
tambahan
yang
merupakan
hasil
usaha
sampingan. b) Besarnya penghasilan Yang dimaksud adalah besarnya pemasukan uang, barangbarang atau harta kekayaan yang dapat dipakai oleh seluruh keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu teori bahwa unsur-unsur 29
Biro Pengembangan Pendidikan Ekonomi, IKIP Sanatha Darma, Dunia Ekonomi Kita, (Yogjakarta: Kanisius, 1973), hlm. 29. 30 Hadi Sadikin, Op. cit, hlm. 40.
dan faktor-faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi keluarga adalah sumber penghasilan, besarnya penghasilan, besar atau jumlah anggota keluarga dan penggunaan penghasilan keluarga. Baik penghasilan tetap maupun penghasilan sampingan atau tambahan erat hubungannya dengan pekerjaan, sumber-sumber tersebut tidak sama pada tia-tiap keluarga. c) Besarnya atau jumlah anggota keluarga Jumlahnya orang-orang yang menjadi tanggung jawab suatu keluarga atau rumah tangga untuk dipenuhi kebutuhan hidupnya, makin banyak jumlah anggota keluarganya berarti semakin banyak pula kebutuhan yang harus dicukupi atau nilai kebutuhan bertambah besar. Oleh sebab itu penghasilan keluarga dituntut pula arus permasalahan materinya lebih besar atau banyak, sehingga mampu mencukupi kebutuhan segenap anggota keluarga. Dalam usaha untuk meningkatkan hasil pendapatan keluarga dengan usaha sampingan atau dibantu dari setiap anggota keluarga harus bekerja, sehingga ada tambahan pendapatan yang masuk. d) Penggunaan Penghasilan Keluarga Untuk mengatur ekonomi keluarga agar kebutuhan dari masing-masing anggota keluarga terpenuhi, maka harus teliti memilih dan memilih antara kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dan pelengkap lainnya. Semua itu harus disesuaikan dengan
kemampuan
atau
penghasilan
keluarga
yang
diperoleh, sehingga tidak terperosok dalam pemborosan. Kesombongan atau bahkan sebaliknya kesengsaraan atau mendorong
perilaku
penyimpangan dari hukum atau
peraturan dan bertindak curang serta kejahatan. 31
31
Hadi Sadikin, Loc.Cit.
faktor-faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi keluarga adalah sumber penghasilan, besarnya penghasilan, besar atau jumlah anggota keluarga dan penggunaan penghasilan keluarga. Oleh karena itu penghasilan yang diperoleh sebuah keluarga harus dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan yang diutamakan haruslah kebutuhan primer keluarga diantaranya sandang, pangan dan pendidikan. Jika kebutuhan primer sudah dapat terpenuhi dalam keluarga, secara ekonomi keluarga tersebut sudah dikatakan keluarga yang berkecukupan. Kita tidak perlu melakukan hal-hal yang melanggar aturan atau yang menyimpang hanya karena kita ingin dikatakan sebagai orang yang mempunyai ekonomi tinggi, karena hal itu akan membuat hidup kita sengsara dan tidak tentram. Hidup kita harus disesuaikan antara penghasilan yang kita peroleh dengan kebutuhan yang diperlukan sehingga kita akan dapat merasakan kenikmatan hidup. 3. Motivasi Belajar a.
Pengertian motivasi belajar Motivasi berarti “daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu dan mencapai suatu tujuan.32 Woodwort (1955) mengatakan:
A motive is a set
predisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals . Suatu motive adalah suatu set yang dapat membuat individu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung pada motive 32
hlm. 27.
W.S. Winkel SJ, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1984),
yang dimilikinya. Hal ini seperti diungkapkan Arden (1957) motives as internal condition arouse sustain, direct and determain the intensity of learning effort, and also define the set satisfying consequences of goals. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kuat lemahnya atau semangat tidaknya usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya motive yang dimiliki orang tersebut. Motive dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Motivasi merupakan penjelmaan dari motive yang dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukkan seseorang. Hilgard mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
keadaan
menyebabkan
yang seseorang
terdapat
dalam
melakukan
diri
kegiatan
seseorang
yang
tertentu
untuk
mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan demikian, motivasi muncul dari dalam diri seseorang karena dorongan untuk mencapai tujuan.33 Motivasi merujuk kepada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari pada gerakan atau perbuatan.34 Menurut Frederick MC. Donald yang dikutip oleh Wasty Sumanto memberikan sebuah devinisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. Definisi ini ditandai dengan tiga hal, yaitu : 1)
Motivasi dimulai dengan perubahan tenaga dalam diri seseorang Kita
berasumsi
bahwa
setiap
perubahan
motivasi
mengakibatkan beberapa perubahan tenaga di dalam sistem neurofisiologi dari pada organisme manusia. 33
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hlm. 250. 34 M. Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1977), hlm. 123.
2)
Motivasi itu ditandai oleh dorongan afektif Dorongan afektif ini tidak mesti kuat. Dorongan afektif yang kuat, sering nyata dalam tingkah laku. Di lain pihak ada pula dorongan afektif yang sulit diamati.
3)
Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan Orang termotivasi, membuat reaksi-reaksi yang mengarahkan dirinya kepada usaha mencapai tujuan, untuk mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh perubahan tenaga dalam dirinya. Dengan kata lain motivasi memimpin ke arah reaksireaksi mencapai tujuan.35 Dengan ketiga tanda di atas, maka dapat dikatakan bahwa
motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Menurut Sardiman AM., motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi itu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila itu tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.36 Dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat mengemukakan motivasi adalah daya upaya yang mendorong seseorang (baik dari dalam ataupun dari luar) melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. b. Jenis Motivasi Arifin, membagi motivasi menjadi dua bentuk yaitu: 1) Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan serta tujuan-tujuan. Adapun motivasi ini meliputi : 35 36
hlm. 75.
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 191-192. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali, 2004),
a)
Hasrat untuk belajar, adalah suatu keinginan yang timbul dari diri sendiri, yang berarti memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan lebih baik.
b) Minat, adalah suatu rasa suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. c)
Hobi, adalah suatu rasa suka pada suatu hal atau aktivitas yang sering dilakukan oleh seseorang.
2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari luar individu. Adapun motivasi ini meliputi : a)
Motivasi dari guru, yaitu suatu dorongan yang diberikan guru untuk suatu perubahan yang lebih baik.
b) Motivasi dari lingkungan, yaitu suatu dorongan yang diberikan dari suatu lingkungan sosial. Yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.37 c)
Motivasi dari orang tua. Orang tua harus bisa memotivasi dan berusaha meningkatkan prestasi belajar anaknya. Dari berbagai penelitian terbukti bahwa peran paling penting dan efektif dalam memotivasi anak belajar adalah orang tua. Dalam hal ini orang tua mempunyai peran sangat penting yaitu menyediakan lingkungan belajar di rumah yang kondusif, sehingga anak dapat belajar dengan baik.
c.
Fungsi Motivasi Ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman AM. Adapun fungsi dari motivasi tersebut adalah : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sehingga sebagai penggerak yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
37
Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional (Prinsip-Teknik-Prosedur), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 99.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seperti halnya seorang santri yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk berbuat sesuatu yang tidak ada manfaatnya.38 Motivasi juga mempunyai fungsi-fungsi lain, yaitu motivasi yang dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, intensitas motivasi seorang peserta didik akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. d. Bentuk dan Cara Menumbuhkan Motivasi 1) Memberi angka (nilai) 2) Pemberian hadiah 3) Saingan atau kompetisi 4) Ego-involvement 5) Mengetahui hasil 6) Pemberian pujian 7) Hukuman-hukuman.39 Motivasi yang dimiliki seseorang menentukan tingkat kegiatan, intensitas, konsistensi serta arah umum dari tingkah 38 39
Sardiman AM, Op.Cit., hlm. 85. Ibid., hlm. 92.
lakunya. Terkadang moivasi seseorang bisa tinggi dan terkadang bisa rendah, tergantung dari proses seseorang itu menjalani kegiatan yang dlakukannya. Maka untuk menjaga dan mempertahankan motivasi seseorang agar tetap konsisten bisa dilakukan dengan bentuk dan cara menumbuhkan motivasi seperti diatas. 4. Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Dalam skripsi yang dimaksud pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar adalah salah faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari eksternal siswa adalah keadaan ekonomi orang tua sehingga perlu adanya motivasi tersendiri kepada siswa tentang keadaan ekonomi orang tua terutama bagi siswa yang keadaan ekonomi orangnya tuanya rendah. Terkadang orang tua
yang keadaan ekonominya rendah
beranggapan bahwa sekolah bagi anaknya hanya agar anaknya bisa membaca dan menulis sehingga tidak perlu anaknya pintar dan menyekolahkan anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi karena nanti anaknya hanya akan meneruskan pekerjaan orang tuanya. Mereka tidak berfikir lebih kedepan bahwa jika anaknya pintar dan dapat bersekolah kejenjang yang lebih tingi maka taraf khidupan mereka akan berubah. Hal ini yang menyebabkan siswa yang keadaan ekonomi orang tuanya rendah bersekolah hanya dijadikan sebagai rutinitas. Dalam bersekolah mereka tidak mempunyai motivasi yang lebih karena bersekolah hanya agar mereka bisa membaca dan menulis. Keadaan inilah yang membuat penulis ingin meneliti pengaruh ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. bahwa sesungguhnya pendidikan itu penting agar bisa meningkatkan taraf hidup. Sehingga bagi siswa yang tingkat ekonomi orang tua rendah perlu diberikan motivasi yang lebih agar dalam mengikuti pendidikan mereka tidak hanya bisa membaca dan menulis tetapi jugga dapat meraih prestasi yang yang tinggi.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan Pembahasan mengenai tingkat ekonomi keluarga dan motivasi khususnya pada MTs Nuril Huda jarang ditemukan peneliti. Kalaupun ada hanya membahas tentang ekonomi orang tua atau motivasi belajar saja. Peneliti menemukan penelitian tentang tingkat ekonomi orang tua yang berjudul” Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Minat Siswa Untuk Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Agama Islam Di Man I Pati". Oleh Sofi. penulis ini lebih spesifik meneliti tentang pendapatan orang tua sebagai pondasi seorang anak untuk melajutkan keperguruan tinggi. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak di SMP Negeri I Talang Tegal”,
yang ditulis oleh Slamet
Riyadi
(3199167).Penulis ini mengatakan bahwa perhatian orang tua merupakan salah satu alat untuk memotivasi anak untuk belajar tanpa adanya motivasi dari orang tua, maka anak tidak akan pernah merasa senang untuk belajar. Untuk meningkatkan motivasi siswa memang banyak cara yang ditempuh salah satunya seperti skripsi diatas. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti ingin mencoba melihat bagaimana ekonomi keluarga bisa atau tidak membangkitkan motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan.
C. Pengajuan Hipotesis Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar suatu panduan dalam verifikasi. 40 Hipotesis juga diartikan sebagai “suatu gambaran yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.41 Jadi hipotesa sangat penting artinya dalam memberikan arahan dan pedoman bagi suatu penelitian. Dengan kata lain agar penelitian tidak terlalu menyimpang dari apa yang telah ditargetkan.
40
M. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hlm. 182. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm. 67. 41
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Ada pengaruh positif yang signifikan antara Tingkat Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010/2011” Jadi ketika tingkat ekonomi orang tua rendah, maka rendah juga motivasi belajar siswa. Dan semakin tinggi ekonomi orang tua maka semakin tinggi motivasi belajar siswa. Ha : Ada korelasi positif yang signifikan, antara Variabel X(nilai Hasil Tes Formatif ) dan Variabel Y (Nilai Hasil Tes Sumatif). Ho : tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara variable X (nilai Hasil Tes Formatif) dan variabel Y (Nilai Hasil Tes Sumatif) .42
42
hal. 208
Anas Sudijono, Pengantar Statistic Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan aturan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar. Penelitian harus menggunakan prosedur yang berlaku agar hasil penelitian dapat menjadi pengetahuan yang teruji. Oleh sebab itu seorang peneliti harus mengetahui metodologi penelitian. Dengan hal tersebut, maka metodologi penelitian akan diuraikan sebagai berikut :
A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengatahui tingkat ekonomi orang tua siswa MTs Nuril Huda Tarub grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara tingkat konomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara tingkat konomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober – 27 November 2010. 2. Tempat penelitian Penelitian ini bertempat di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan.
C. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.43 Dalam penelitian menentukan suatu variabel adalah sangat penting, sebab dengan menentukan variabel tersebut masalah yang dikaji dan diuji akan menjadi lebih jelas. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : Adapun yang menjadi variabel penelitian ini adalah: 1.
Variabel pengaruh (Independent Variabel) sebagai variabel X yaitu tingkat ekonomi orang tua, dengan indikator sebagai berikut :
2.
a.
Tingkat penghasilan orang tua.
b.
Tingkat kebutuhan orang tua
Variabel terpengaruh (Dependent Variabel) sebagai variabel Y yaitu motivasi belajar, dengan indikator sebagai berikut : a.
Semangat dalam belajar
b.
Melaksanakan atau mengerjakan tugas (pekrjaan rumah)
c.
Partisipasi dalam kelas
D. Metode Penelitian Metode mengumpulkan
penelitian dan
adalah
menganalisis
cara-cara data
yang
yang
digunakan
untuk
dikembangkan
untuk
memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.44 Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik statistik. Teknik ini penulis gunakan untuk mencari pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempuh langkahlangkah sebagai berikut :
43
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Fak.. Psikologi UGM 1987), hlm. 89 Ibnu Hadjar, Dasar dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 10. 44
1. Persiapan Langkah persiapan peneliti datang ke tempat penelitian untuk mendapatkan gambaran awal tentang keadaan MTs Nuril Huda Tarub Grobogan dan mengurus segala perijinan yang berkaitan dengan penelitian agar dapat melancarkan penelitian ditempat tersebut. 2. Pelaksanaan Peneliti mulai melaksanakan penelitian dengan menyebarkan angket kepada responden untuk mendapatkan data mengenai tingkat ekonomi dan motivasi belajar, selanjutnya peneliti juga melakukan observasi dan wawancara serta mencari dokumentasi data untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan mengenai tingkat ekonomi dan motivasi siswa.
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 45 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah jumlah peserta didik yang sebanyak 504 siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan. 2. Sampel Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.46 Ketetapan yang diambil untuk sampel adalah berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Suharsini Arikunto bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehinggga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar, maka diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.47 45
Sugiyono, Sistematika Penelitian, (Bandung : Alfa Beta 2000), hlm. 55 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajawali 1992), hlm. 72. 47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), hlm. 112 46
3. Teknik pengambilan sampel Dalam penelitian yang dilakukan, ditetapkan bahwa sampelnya adalah jumlah keseluruhan siswa yaitu 504 siswa diambil 10% nya jadi 50,4. Dikarenakan manusia tidak ada yang 0,4, jadi peneliti mengambil 50 siswa yang menjadi sampel. Cara pengambilan sampel adalah random sampling dimana mengambil 50 siswa
yang terdiri dari 12 kelas.
Sehingga diperoleh sampel 5 siswa dari 2 kelas dan 4 siswa dari 10 kelas. untuk pengambilan sampel sebanyak 5 siswa tiap kelas kita ambil dari kelas IX A dan B. Sedangkan untuk pengambilan sampel sebanyak 4 siswa tiap kelas kita ambil dari kelas IX C dan D, kelas VIII A, B, C,dan D, kelas VII A, B, C, D.
F. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.48 Pada metode ini peneliti menanyakan sesuatu hal yang telah direncanakan kepada terwancara. Pada wawancara ini peneliti bisa berinteraksi secara langsung, melakukan tanya jawab dengan terwancara. Adapun sumber informannya diantaranya adalah Kepala Sekolah, Guru, dan Murid MTs. Nuril Huda Tarub Grobogan serta pihak-pihak lain yang berkompeten. Data yang ditanyakan dalam wawancara adalah mengenai sejarah sekolah, kehidupan sosial ekonomi siswa, dan kegiatan belajar mengajar yang ada disekolah.
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Rajawali 1992), hlm. 72 Ibid, hlm. 186.
48
b. Observasi Pada penelitian yang bersifat kualitatif, observasi lebih sering digunakan sebagai pelengkap instrument lain. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu panca indra, yaitu indra penglihatan.49 Dalam melakukan penelitian, peneliti juga menggunakan alat-alat bantu lain yang biasanya sesuai dengan kondisi lapangan antara lain; buku lapangan, handycamp, dan tape recorder. Sedangkan jenis observasi yang peneliti gunakan adalah dengan metode observasi partisipan. Pada proses observasi ini peneliti terlibat secara langsung dalam kelompok tersebut untuk mengetahui kondisi umum dari sekolah tersebut. Seperti halnya aktifitas keseharian siswa pada saat proses pembelajarannya, dan para pengajarnya. Selain itu peneliti juga mengamati mengenai keadaan geografis, sarana dan prasarana yang ada dan sebagainya. c. Dokumentasi Pada teknik ini peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari. 50 Dalam arti luas berupa; monument, artefak, tape recorder, foto dan lain segainya. 51 Penggunaan metode ini dilakukan untuk mengetahui data yang dianggap penting
untuk
menunjang
penelitian
seperti;
struktur
kepengurusan, struktur organisasi, dokumen resmi (surat keputusan, surat instruksi, surat bukti kegiatan yang dikeluarkan oleh lembaga yang bersangkutan), dokumen tidak resmi (surat nota, surat pribadi, dll) yang ada di MTs. Nuril Huda Tarub Grobogan.
49
Sukardi, Metologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), cet. I, hlm. 78-79. 50 Ibid, hlm. 81 51 Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1991), hlm. 46.
Dengan menggunakan metode dokumentasi maka dapat digunakan untuk memperkuat dan memperoleh data tentang latar belakang keluarga orang tua siswa.
d. Metode Kuesioner (Angket) Angket yaitu suatu bentuk tanya jawab secara tertulis, dengan menggunakan daftar pertanyaan. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh dapat diketahui keadaan jiwa seseorang atau sejumlah orang.52 Metode angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat ekonomi orang tua dan motivasi belajar murid MTs. Nuril Huda Tarub Grobogan.
G. Teknik Analisis Data Setelah data telah dikumpulkan, selanjutnya data-data dianalisis sistematis. Adapun proses pengolahan data disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Analisis Pendahuluan Analisis pendahuluan merupakan langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dengan cara memasukkan hasil pengolahan data angket responden ke dalam data tabel distribusi frekuensi. Dalam analisis pendahuluan ini, maka merupakan tahapan pengelompokan data hasil penelitian mengenai pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tahun ajaran 2010-2011. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis statistik yang menghitung nilai kualitas dan kuantitas dengan cara memberikan penilaian berdasarkan atas jawaban angket yang telah disebarkan kepada responden, di mana masing-masing item diberikan alternatif jawaban. Adapun kriteria nilainya adalah sebagai berikut : a.
52
Untuk pilihan jawaban a diberi skor 4.
M. Dalyono, Op.cit, hlm. 11.
b.
Untuk pilihan jawaban b diberi skor 3.
c.
Untuk pilihan jawaban c diberi skor 2.
d.
Untuk pilihan jawaban d diberi skor 1.
Hasil dari tahap ini dimasukkan dalam tabel distribusi untuk memperoleh gambaran setiap yang dikaji. 2.
Analisis Uji Hipotesis Analisis ini merupakan tahap analisis yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti. Adapun teknik analisis ini menggunakan statistik. Dalam hal ini, digunakan rumus regresi satu predictor denan analisis varian. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh sebagai berikut : a.
Membuat tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi dan korelasi sederhana.
b.
Mencari skor deviasi dengan rumus sebagai berikut :
=
∑Y Y – N
X
2)
Y
2
3)
XY =
1)
c.
=
∑X X – N
2
2
2
2
2
(∑ X )(∑ Y ) XY – N
Mencari persamaan garis regresi dengan rumus : 1) mencari b, dengan rumus : b
=
∑ xy ∑x 2
2) mencari a, dengan rumus : a d.
= Y – b.X
Mencari harga F dengan skor deviasi
(∑ xy ) ∑x
2
SSreg
=
2
(∑ xy ) ∑x
2
2
SSres
= y –
S2reg
=
S2res
=
Freg
S 2 reg = 2 S res
2
SS reg K SS res N - K -1
Keterangan : X
: variabel predictor
Y
: variabel krterium
SSreg
: variasi garis regresi
SSres
: variasi garis residu
Freg
: harga bilangan F untuk garis regresi
K
: jumlah prediktor
N
: jumlah responden
Langkah langkah analisis regresi linier sederhana tersebut dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :
3.
Sumber Variasi
Df
SS
S2
Freg
Regresi (Reg)
K
SSreg
SSreg
Freg
Residu (Res)
N–K–1
SSres
SS2res
Analisis Lanjut Analisis lanjut ini merupakan data lebih lanjut dari hasil-hasil nilai kualitatif
analisis
sebelumnya,
yakni
akan
dibandingkan
atau
dikonsultasikan besarnya Freg observasi yang telah diperoleh dengan Freg tabel pada taraf signifikan 1% dan 5%.
Jika Freg hitung sama dengan atau lebih besar dari Freg tabel, maka hasilnya ada pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi dengan motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011. Apabila hasilnya lebih kecil, maka interpretasinya adalah tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi dengan motivasi belajar siswa MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Tahun Ajaran 2010-2011, dan hipotesis yang diajukan ditolak atau (H0).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum MTs Nuril Huda Tarub Grobogan 1. Sejarah berdirinya MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Desa tarub merupakan salah satu Desa dari kecamatan Tawangharjo, kabupaten Grobogan, yang mayoritas penduduknya lulusan sekolah dasar, sehingga pemikiran-pemikiran penduduknya kurang maju. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang baik, maka pemerintah desa mengadakan sekolah tanpa dikenai biaya yang diinamakan kejar paket B, yang tingkatnya sederajat dengan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1994, setelah beberapa lama dibuka pendaftaran kejar paket B tidak ada yang mendaftarkan, yang akhirnya mengalami kegagalan. 53 Pada tanggal 21 mei 1995 pemerintah desa tarub mengadakan rapat dengan pengurus yayasan Nuril Huda, tak lupa para pemuka agama di wilayah tersebut dilibatkan untuk bermusyawarah diantaranya : dari pihak pemerintah desa pada waktu itu, dari pengurus yayasan diwakili oleh Mbah Surat (almarhum) dan H. Anwar S.Ag, dan dari pihak pemuka agama yaitu bapak Bapak Moh. Rifa’I dan bapak Suparmin SM dengan tujuan ingin mendirikan sekolah lembaga pendidikan menengah yang bernafaskan Islam. 54 Hal ini dilakukan karena berbagai pertimbangan, antara lain : a.
Belum adanya pendidikan tingkat menengah yang diselenggarakan umat Islam di Desa Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.
53
Hasil wawancara dengan K.H. Anwar Dahlan S.Ag, selaku Kepala Sekolah MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, pada tanggal 3 Nopember 2010. 54 Hasil wawancara dengan K.H. Anwar Dahlan S.Ag, selaku Kepala Sekolah MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, pada tanggal 3 Nopember 2010.
b.
Pendidik agama Islam dan juru dakwah yang bertugas memberikan penyuluhan agama Islam pada masyarakat Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan masih sangat kurang.
c.
Manyoritas kelulusan anak-anak hanya sampai ditingkat sekolah dasar, sehingga sumber daya manusianya masih kurang sekali. Berdasarkan keadaan yang di jelaskan di atas, pemerintah desa
dan pemuka-pemuka agama Islam Desa Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan yang bekerja sama dengan pengurus yayasan “ Nuril Huda” sepakat mendirikan sebuah lembaga pendidikan tingkat menengah yang bernafaskan Islam, yang diberi nama madrasah tsanawiyah “ Nuril Huda” Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Karena mendapat respon dari masyarakat Tarub dan daerah disekitarnya, sehingga masyarakat berantusias menyekolahkan anaknya di MTs Nuril Huda. Hal itu terbukti pada tahun itu juga MTs Nuril Huda Tarub Tawangharjo Grobogan dapat membuka atau melaksanakan pendidikan untuk pertama kalinya dengan jumlah 47 siswa.55 2. Letak geografis MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Madrasah
Tsanawiyah
“Nuril
Huda”
Tarub
Kecamatan
Tawangharjo Kabupaten Grobogan adalah sebuah lembaga sekolah tingkat
pertama
dibawah
naungan
Departemen
Agama
yang
beralamatkan Jl. Madukoro No. 08 Desa Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil observasi pada Tanggal 30 Oktober 2010, sekolah ini ditinjau dari segi geografis, sanat tepatdan memadai, karena letaknya tidak jauh dari jalan raya dan dekat dengan makam Ki Ageng Tarub (Joko Tarub) yaitu : sekitar 1500 M dari MTs Nuril Huda Tarub. 55
Hasil wawancara dengan KH. Anwar Dahlan, S. Ag, selaku kepala sekolah MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, pada tanggal 3 Nopember 2010.
Adapun batas-batas wilayah Madrasah Tsanawiyah Nuril Huda Tarub secara geografis adalah sebagai berikut : a. Dari sebelah utara berbatasan dengan desa Godan b. Dari sebelah timur berbatasan dengan desa Sambirejo c. Dari sebelah selatan berbatasan dengan desa Tawangharjo d. Dari sebelah barat berbatasan dengan desa Pojok. 3. Visi dan Misi MTs Nuril Huda Tarub Grobogan a.
Visi MTs Nuril Huda Tarub Tawang harjo 1) Terwujudnya manusia yang beriman dan bertaqwa, berakhlaq mulia, berprikebadian, berilmu dan mampu mengaktualisasikan diri dalaaam kehidupan bermasyarakat.
b.
Misi MTs Nuril Huda Tarub Tawangharjo 1) Menciptakan manusia yang Islami dan berkualitas 2) Menyediakan tenaga kependidikan yang profesional dan memiliki kompetensi dalam bidangnya 3) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menghasilkan siswa mampu berkompetensi dalam masyarakat. 4) Melaksanakan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga madrasah.
4. Pelaksanaan proses belajar mengajar di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan Bentuk pelaksanaan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Nuril Huda Tarub dibagi menjadi dua bentuk kegiatan yaitu Inta Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.56
56
Hasil wawancara dengan bapak Naim mustofa, selaku Tata Usaha MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, Pada Tanggal 1 November 2010.
a.
Kegiatan Intra Kurikuler Kegiatan intra kurikuler adalah kegiatan belajar mengajar dimana materi yang disampaikan dikelas, yang mana telah disusun berdasarkan bidang studi dan disesuaikan dengan pengajaran secara terjadwal oleh karyawan setempat, yang pelaksanaannya diserahkan kepada wakil kepada sekolah urusan kurikulum. Kegiatan intra kurikuler bidang studi keterampilan ibadah disusun berdasarkan kurikulum lokal yang disampaikan dan disesuaikan dengan alokasi waktu yaitu siswa diharuskan masuk kesekolah pada pukul 06.30 untuk membaca Al-Qur’an dan membaca Asma’ul Husna sebelum proses belajar mengajar dimulai dan pada waktu istirahat kedua yaitu tepat pada waktu shalat dhuzur, siswa diharuskan untuk berjamaah shalat dhuzur baik laki-laki maupun perempuan di masjid yang letaknya tepat didepan MTs Nuril Huda Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.
b.
Kegiatan Ekstra Kurikuler Ekstra kurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran tujuannya agar siswa lebih memperkaya dan memperluas wawasan serta menerapkan lebih lanjut, pengetahuan yang dimiliki dan dipelajari dari berbagai mata pelajaran ekstra kurikuler. Bentuk dari ekstra kurikuler yang dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nuril Huda Tarub Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut : Pramuka, Seni baca Al-Qur’an, Khitobah, dan Olahraga. Untuk Ekstra pramuka wajib diikuti siswa kelas VII dan siswa kelas VIII, yang dilaksanakan pada hari jum’at sore. Untuk kegiatan seni baca Al-Qur’an dilaksanakan pada hari minggu sore dan dilanjutkan dengan khitobah. Sedangkan untuk olahraga dilaksanakan pada hari selasa sore, selain pramuka siswa bebas memilih kegiatan ekstra kurikuler yang disenangi.
5. Keadaan siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan
Secara umum keadaan siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, seluruh siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan lancar. Selain itu siswa juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah baik kegiatan intra kurikuler, ekstra kurikuler maupun kegiatan yang lain. Setelah selesai pulang dari sekolah sebagian besar siswa ikut membantu pekerjaan orang tua diantaranya membantu disawah, mencari rumput buat ternak atau yang pekerjaan lain. Hal itu disebabkan karena memang sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah petani.
B. Deskripsi Hasil Penelitian a. Data tentang tingkat ekonomi orang tua siswa Data tentang tingkat ekonomi orang tua siswa ini didapat dari hasil peyebaran angket tentang tingkat ekonomi orang tua yang dilakukan pada saat penelitian. Dari hasil penyebaran angket tersebut kemudian data diolah sehingga diporeh data yang berupa nilai. Tabel 1 Hasil Angket Tingkat Ekonomi Orang Tua No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nilai Angket Tingkat Ekonomi Orang Tua 40 45 34 35 40 50 48 35 30 42 34 50 48 30 50 45
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
35 40 46 54 36 46 52 40 52 42 54 40 46 36 38 52 38 32 35 30 54 36 35 38 45 38 40 36 34 38 30 34 45 40
b. Data tentang motivasi belajar siswa Data tentang motivasi belajar siswa ini didapat dari hasil peyebaran angket tentang motivasi belajar yang dilakukan pada saat penelitian. Dari hasil penyebaran angket tersebut kemudian data diolah sehingga diporeh data yang berupa nilai. Tabel 2
Nilai Angket Motivasi Belajar No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nilai Angket Motivasi Belajar 40 45 52 54 56 52 50 40 45 60 44 45 56 45 48 46 64 55 45 60 42 48 54 52 58 50 52 42 44 52 40 55 45 40 52 40 60 54 62 44 50 45
43 44 45 46 47 48 49 50
50 42 46 40 45 42 46 40
C. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, maka akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan analisis lanjut. 1. Analisis pendahuluan Dalam analisis ini akan dideskripsikan tentang pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan melalui data yang diperoleh dari responden melalui daftar angket. Setelah diketahui data-data tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut : a.
Tingkat ekonomi orang tua Setelah mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendah tingkat ekonomi orang tua, yaitu nilai tertinggi 54 dan nilai terendah 30. Langkah selanjutnya adalah mencari interval dari nilai tersebut. Rumus yang digunakan adalah : R
=H–L+1 = 54 – 30 + 1 = 25
Selanjutnya dicari nilai interval, dengan rumus sebagai berikut : i =
( R) + 1 K
i= =
25 + 1 4
=
26 4
= 6,5
Tabel 3 Daftar Distribusi Frekuensi Tingkat Ekonomi Orang Tua Kriteria
Interval
Frekuensi
Prosentase
Tinggi
51 – 57
7
14 %
Sedang
44 – 50
12
24 %
Rendah
37 – 43
14
28 %
Rendah sekali
30 – 36
17
34 %
50
100 %
JUMLAH
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat ekonomi orang tua sebagai berikut : a. Kategori tinggi sebanyak 7 orang atau 14 % b. Kategori sedang sebanyak 12 orang atau 24 % c. Kategori rendah sebanyak 14 orang atau 28 % d. Kategori rendah sekali sebanyak 17 orang atau 34 % Maka hal ini menunjukkan bahwa tingkat ekonomi orang tua tergolong pada kriteria rendah sekali pada jarak interval 30 – 36 yaitu 17 responden atau 34 %.
Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata tengah efektifitas variabel X (tingkat ekonomi orang tua) ditempuh dengan menggunakan langkah sebagai berikut : Tabel 6 Nilai Rata – Rata Tingkat Ekonomi Orang Tua No.
Nilai X
f
fX
1
30
4
120
2
32
7
224
3
34
5
170
4
35
3
105
5
36
2
72
6
38
4
152
7
40
3
120
8
42
4
168
9
45
3
135
10
46
2
92
11
48
3
144
12
50
5
250
13
52
1
52
14
54
4
180
Jumlah
f = 50
fX = 2043
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tingkat ekonomi orang tua adalah :
∑ fX
2043 = 40,86 N 50 Berdasarkan dengan hasil hitungan di atas, maka untuk rata – rata
M=
1
=
variabel X adalah 40,86. Dengan demikian, variabel X menduduki interval antara 37 – 43, maka variabel X (tingkat ekonomi orang tua) dikategorikan cukup. b.
Motivasi belajar
Setelah mengetahui nilai tertinggi dan nilai terendah Motivasi belajar yaitu nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 40, langkah selanjutnya adalah mencari interval dari nilai tersebut. Rumus yang digunakan adalah : R
=H–L+1 = 70 – 40 + 1 = 31
Selanjutnya dicari nilai interval, dengan rumus sebagai berikut : i =
( R) + 1 K
i=
(R) + 1 4
=
31 + 1 4
=
32 4
= 8 Tabel 4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Belajar Kriteria
Interval
Frekuensi
Prosentase
Tinggi
64 – 71
9
18 %
Sedang
56 – 63
10
20 %
Rendah
48 – 55
16
32 %
Rendah sekali
40 – 47
15
30 %
50
100 %
JUMLAH
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa Motivasi belajar sebagai berikut :
a. Kategori tinggi sebanyak 9 orang atau 18 % b. Kategori sedang sebanyak 10 orang atau 20 % c. Kategori rendah sebanyak 16 orang atau 32 %
d. Kategori rendah sekali sebanyak 15 orang atau 30 % Maka hal ini menunjukkan bahwa Motivasi belajar tergolong pada kriteria rendah pada jarak interval 48 – 55 yaitu 16 responden atau 32 %. Selanjutnya untuk mengetahui nilai rata-rata tengah efektifitas variabel Y (motivasi belajar) ditempuh dengan menggunakan langkah sebagai berikut :
Tabel 6 Nilai Rata – Rata Tingkat Ekonomi Orang Tua No.
Nilai X
F
fX
1
40
7
280
2
42
4
168
3
44
3
132
4
45
8
360
5
46
3
148
6
48
2
96
7
50
4
200
8
52
6
312
9
54
3
162
10
55
2
110
11
56
2
112
12
58
1
58
13
60
3
180
14
62
1
62
15
64
1
64
Jumlah
f = 50
fX = 2434
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata motivasi belajar adalah :
∑ fX
2434 = 48,68 N 50 Berdasarkan dengan hasil hitungan di atas, maka untuk rata – rata
M=
1
=
variabel Y adalah 48,68. Dengan demikian, variabel Y menduduki interval antara 48 – 55, maka variabel Y (motivasi belajar) dikategorikan cukup. 2. Analisis uji hipotesis Untuk membuktikan kuat lemahnya pengaruh dan diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajaukan dalam skripsi ini, maka akan dibuktikan dengan mencari nilai koefisien korelasi antara variabel X (tingkat ekonomi orang tua) dengan variabel Y (motivasi belajar). Dalam hal ini penulis menggunakan rumus regresi linier sederhana dengan lagkah-langkah sebaggai berikut: a.
Membuat tabel penolong untuk menghitung regresi linier sederhana Tabel 5 Tabel Penolong Untuk Menghitung Regresi Linier Sederhana No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X 40 45 34 35 40 50 48 35 30 42 34 50 48 30 50 45 35
Y 40 45 52 54 56 52 50 40 45 60 44 45 56 45 48 46 64
X2 1600 2025 1156 1225 1600 2500 2304 1225 900 1764 1156 2500 2304 900 2500 2025 1225
Y2 1600 2025 2704 2916 3136 2704 2500 1600 2025 3600 1936 2025 3136 2025 2304 2116 4096
(XY) 1600 2025 1768 1890 2240 2600 2400 1400 1350 2520 1496 2250 2688 1350 2400 2070 2240
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah Diketahui : X
= 2043
Y
= 2434
40 46 54 36 46 52 40 52 42 54 40 46 36 38 52 38 32 35 30 54 36 35 38 45 38 40 36 34 38 30 34 45 40 2043
55 45 60 42 48 54 52 58 50 52 42 44 52 40 55 45 40 52 40 60 54 62 44 50 45 50 42 46 40 45 42 46 40 2434
1600 2116 2916 1296 2116 2704 1600 2704 1764 2916 1600 2116 1296 1444 2704 1444 1024 1225 900 2916 1296 1225 1444 2025 1444 1600 1296 1156 1444 900 1156 2025 1600 85921
3025 2025 3600 1764 2304 2916 2704 3364 2500 2704 1764 1936 2704 1600 3025 2025 1600 2704 1600 3600 2916 3844 1936 2500 2025 2500 1764 2116 1600 2025 1764 2116 1600 120618
2200 2070 3240 1512 2208 2808 2080 3016 2100 2808 1680 2024 1872 1520 2860 1710 1280 1820 1200 3240 1944 2170 1672 2250 1710 2000 1512 1564 1520 1350 1428 2070 1600 100325
X2
b.
= 85921
2
Y
= 120618
XY
= 100325
Mencari skor deviasi: X2 =
4)
∑X X2 – N
2
2043 = 85921 – 50
2
= 85921 – 83476,98 = 2444,2 2
Y =
5)
∑Y Y – N 2
2
2434 = 120618 – 50
2
= 120618 – 118487,1 = 2130,88
XY =
6)
(∑ X )(∑ Y ) XY – N 2043.2434 50
= 100325 –
4972662 50
= 100325 –
= 100325 – 99453,24 = 871,76
c.
Mencari persamaan garis regresi 3) mencari b, dengan rumus : b
=
∑ xy ∑x 2
=
871,76 2444,2
= 0,356 4) mencari a, dengan rumus : a
= Y – b.X = 48,68 – 0,356. (40,86) = 48,66 – 14,546 = 34,134
Jadi persamaan regresinya adalah : Y d.
= 0,356 + 34,134
Mencari harga F dengan skor deviasi =
(∑ xy ) ∑x
=
(871,76) 2 2444,2
=
759965,49 2444,2
2
SSreg
2
= 310,949
(∑ xy ) ∑x
2
SSres
2
= y –
= 2130,88 –
2
(871,76) 2 2444,2
= 2130,88 – 310,949 = 1819,931
S2reg
= =
SS reg K 310,949 1
= 310,949
S2res
=
SS res N - K -1
=
1819,931 50 - 1 - 1
=
1819,931 48
= 37,915
S 2 reg = 2 S res
Freg
=
310,949 37,915
= 8,201
Tabel 6 Ringkasan Analisis Regresi
Sumber Variasi
Df
SS
MS
F
Sig
Regresi (Reg)
1
310,949
310,949
8,201
0,00
Residu (Res)
48
1819,931
37,915
Total
49
2130,880
r (xy) =
=
=
=
Σxy
(Σx )(Σy ) 2
2
871,76
(2444,2 )(2130,88) 871,76 5207913 871,76 2282,085
= 0,382 Jadi koefisien determinasi r2 (xy) = (0,382)2 = 0,145
e.
Uji t terhadap koefisien regresi 1) Standart Error Coefficient Regretion SEB =
S2 ∑ x2 1 − P2 x
=
37,915 2444,2(1 − 6)
=
37,915 122210
=
0,00031
(
)
= 0,0176
2) Uji t b dengan derajat kebebasan SEB
T
=
df
=N–k–1
t0
=
b SEB
=
0,356 0,0176
= 20,227
3. Analisis lanjut Setelah diketahui hasil perhitungannya melalui perhitungan statistik dengan rumus regresi linier satu predictor, maka langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan hasil analisis uji hipotesis setelah diperoleh Freg dan Ft, apabila Freg lebih besar dari Ft, maka hipotesis yang diajukan diterima tetapi apabila Freg kurang dari Ft, maka hipotesis yang diajukan ditolak. Adapun dalam tabel regresi dengan N = 50 baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% adalah sebagai berikut : a. Untuk taraf signifikan 5% Freg
= 8,201
Ft
= 4,03
b. Untuk taraf signifikan 1% Freg
= 8,201
Ft
= 7,17
Maka Freg > Ft berarti hasilnya signifikan baik pada taraf 5% maupun taraf 1%. Berdasarkan perhitungan antara variabel X (tingkat ekonomi orang tua) dengan Y (motivasi belajar) diperoleh hasil yang signifikan. Artinya terdapat pengaruh yan signifikan antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Jadi hipotesis yang peneliti ajukan yaitu terdapat pengaruh antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa adalah benar dan dapat diketahui. Artinya semakin tinggi tingkat ekonomi orang tua, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan. Dengan demikian, hipotesis yan peneliti ajukan dapat diterima. Adapun untuk uji t terhadap koefisien regresi diperoleh hasil to = 20,227 kemudian diinterpretasikan dalam tabel taraf signifikan 5% (df = 50) = 2,009 dan taraf signifikan 1% (df = 50) = 2,678 diperoleh to > ttabel. Kemudian mengetahui korelasi kedua variabel diggunakan rumus product moment dengan hasil perhitungan sebesar 0,382. Setelah dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikan 5% = ,273 dan taraf 1% = 0,354 adalah signifikan. Selanjutnya untuk mencari nilai koefisien determinasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus sebagai berikut : (R)2 = r2 X 100% = (0,382)2 X 100% = 0,145 X 100% = 14,5% Sehingga variabel X mempengaruhi variabel Y sebesar 14,5% sedangkan sisanya 85,5% adalah pengaruh yang disebabkan variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti.
Berdasarkan analisis data diatas maka penulis menyimpulkan ada pengaruh antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, sehingga hasil yang diharapkan dapat memenuhi standar atau rujukan tertentu dalam mencapai tujuan pendidikan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam pembahasan ini akan diuraikan ringkasan atau rangkuman hasil penelitian. Berdasarkan hasil penghitungan data yang telah dilakukan yaitu : 1. Tingkat ekonomi orang tua Tingkat ekonomi orang tua siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tergolong pada kriteria kurang yaitu 17 responden atau 34 %. 2. Motivasi belajar Motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan tergolong pada kriteria cukup yaitu 16 responden atau 32 %. Untuk hasil penghitungan data pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, yaitu : Terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh r hitung = 0,382 sedangkan r tabel = 0,273 pada taraf signifikan 5% dan r tabel = 0,354 pada taraf signifikan 1%, maka rh > rt sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dari hasil penghitungan data pada penelitian ini maka faktor yang mempengaruhi tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan adalah sebesar 14,5%. Sedangkan sisanya sebesar 85,5% merupakan faktor lain yang belum diteliti oleh penulis.
E. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini sudah dilakukan seoptimal mungkin, akan tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas adanya kesalahan
dan kekurangan, hal itu karena keterbatasan – keterbatasan di bawah ini : 1. Keterbatasan Waktu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terpancang oleh waktu, karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya memiliki sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah. 2. Keterbatasan Kemampuan Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. 3. Keterbatasan Biaya Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang suatu kegiatan adalah biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan, hal itu semata-mata adalah keterbatasan biaya penelitian.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Hasil penghitungan data yang telah dilakukan yaitu : 3. Tingkat ekonomi orang tua Tingkat ekonomi orang tua siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan terdiri dari empat kriteria yaitu ekonomi tinggi sebanyak 7 responden atau 14%, ekonomi sedang sebanyak 12 responden atau 24%, ekonomi rendah 14 responden atau 28%, ekonomi rendah sekali sebanyak 17 responden atau 34 %. Dan tingkat ekonomi orang tua siswa di MTs Nuril Huda Grobogan tergolong kriteria rendah sekali dengan responden 17 atau 34%. 4. Motivasi belajar Motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan,terdiri dari tiga empat golongan, pertama, tinggi sebanyak 9 responden atau 14%, sedang 10 responden atau 20%, rendah 16 responden atau 32%, rendah sekali 15 responden atau 30%. Dan bisa diambil simpulan bahwasanya motivasi siswa dalam sekolah tersebut tergolong pada kriteria rendah yaitu 16 responden atau 32 %. 5. Pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan adalah terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan diperoleh r hitung = 0,382 sedangkan r tabel = 0,273 pada taraf signifikan 5% dan r tabel = 0,354 pada taraf signifikan 1%, maka rh > rt sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. 6. Dari hasil penghitungan data pada penelitian ini maka faktor yang mempengaruhi tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan adalah sebesar 14,5%. Sedangkan sisanya sebesar 85,5% merupakan faktor lain yang belum diteliti oleh penulis.
B. Saran Setelah selesainya penelitian ini dan untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa di MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi siswa Dari hasil penelitian yang diperoleh siswa harus lebih menigkatkan motivasi belajarnya. Terutama bagi siswa yang tingkat ekonomi orang tua rendah. Siswa tidak perlu berkecil hati karena motivasi belajar yang besar adalah yang berasal dari siswa sendiri. Siswa
harus mampu
membangkitkan motivasi tersebut. Kalau perlu siswa boleh meminta bantuan temannya atau guru untuk lebih bisa membangkitkan motivasi belajar. 2. Bagi guru Setelah guru mengetahui bahwa tingkat ekonomi orang tua berpegaruh terhadap motivasi belajar siswa, maka guru harus dapat memberikan pelajaran dengan memberikan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dan mampu menumbuhkan motivasi belajar yang dimiliki siswa. 3. Bagi sekolah Sekolah diharapkan mampu menyediakan referensi yang lebih banyak bagi siswa sehingga siswa tidak hanya belajar dari hasil yang disampaikan oleh guru terutama bagi siswa yang ekonomi orang tuanya rendah karena tidak dapat membeli buku referensi dan fasilitas yang digunakan untuk sekolah. Sekolah juga diharapkan juga mampu memberikan stimulus berupa penghargaan atau beasiswa bagi siswa yang berprestasi sehingga siswa akan selalu termotivasi untuk selalu belajar meraih prestasi yang tertinggi.
4. Bagi orang tua Orang tua merupakan dasar timbulnya pendidikan, Jadi sebagai orang tua seharusnya harus membimbing dan mendukung anak agar menjadi insan yang benar-benar bertakwa. Dan dalam hal ekonomi seharusnya orang tua bisa memberikan penjelasan kepada anaknya agar anak mengerti jadi tidak ada kesenjangan antara ekonomi keluarga dan motivasi belajar siswa. C. Penutup Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapat. Dan kepada semua pihak penulis sangat berterima kasih serta tak lupa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Alih bahasa Imam Saefudin, Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1999. An-Nabhani, Tagyudin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif (Perspektif Islam), Risalah Gusti, 1996. Arifin, H.M., Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1978. Arifin, Zainal Evaluasi Instruksional (Prinsip-Teknik-Prosedur), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996. Biro Pengembangan Pendidikan Ekonomi, IKIP Sanatha Darma, Dunia Ekonomi Kita, Yogjakarta: Kanisius, 1973. Dimyati & Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta : Fak.. Psikologi UGM 1987. Hadjar, Ibnu, Dasar dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, Jakarta : Puspa Swara, 2005. Hasil wawancara dengan K.H. Anwar Dahlan S.Ag, selaku Kepala Sekolah MTs Nuril Huda Tarub Grobogan, pada tanggal 3 Nopember 2010. http://gemaniasbarat.wordpress.com/2010/10/17/kriteria-dan-batasan-orangmiskin-di-indonesia/ http://www.tribunnews.com/2010/09/22/bps-jumlah-penduduk-miskin-capai-31juta-jiwa Hudaya, Herman, Strategi Belajar Matematika, Malang : Angkasa Raya, 1990. Informasi didapat dari M Nur Hamidin salah seorang guru MTs Nuril Huda Tarub Grobogan. Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991. M. Nasir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. M. Noor HS, Himpunan Istilah Psikologi, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1977. M. Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya Bekerjasama dengan P3EL UII, 1993. Munir Mulkhan, Abdul, Paradigma Intelektual Muslim, Yogyakarta: Sipres, 1993. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2001. Pidarta, Made, Landasan Kependidikan (Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia), Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Poerdaminto, w.j.s., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2003. Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984. Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990. R. Hadi Sadikin, Tata Laksana Rumah Tanggga, Jakarta: FIP,IKIP, 1975. Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2008. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: CV. Rajawali, 2004. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2005. Sugiyono, Sistematika Penelitian, Bandung : Alfa Beta 2000. Suharyadi dkk, Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Jakarta: Salemba Empat, 2008. Sukardi, Metologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003. Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Jakarta : Rajawali 1992. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Winkel SJ, W.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1984. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Toha Putra, 1995. Zainuddin, et. al, Ekonomi I untuk SLTP Kelas I, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1996.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Saifudin Zuhri
Tempat, tanggal lahir : Grobogan, 28 Februari 1987 Alamat asal
: Dsn. Bendo Ds. Getas Rejo Kec. Grobogan Kab. Grobogan
Alamat sekarang
: Wismasari X no. 29 Ngaliyan Semarang
Jenjang Pendidikan
:
1. SD Negeri 1 Getas Rejo lulus tahun 1999 2. MTs Putra Sunniyyah Selo lulus tahun 2002 3. MA Sunniyyah Selo lulus tahun 2005 4. Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2005 Pengalaman Organisasi : 1. Pengurus PMII Rayon Tarbiyah Periode 2007 – 2008 sebagai Dept. Ekonomi dan Kewirausahaan 2. Pengurus PMII Komisariat Walisongo periode 2008 – 2009 sebagai Deprt. Pengkaderan 3. Pengurus IMPG periode 2006-2010 sebagai Dept. Luar Negeri
Semarang, 15 Desember 2010
Saifudin Zuhri
ANGKET PENELITIAN PENGARUH EKONOMI ORANG TUA I. IDENTITAS Nama
:
Jenis kelamin
:
Nomor Induk
:
Kelas
:
II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Sebelum anda menjawab pertanyaan di bawah ini, terlebih dahulu tulislah identitas diri anda yang benar. 2. Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan ini tidak akan mempengaruhi nilai rapaort dan jawabannya akan dirahasiakan. 3. Setelah jawaban diisi , mohon angket dikembalikan kepada kami. III. DAFTAR PERTANYAAN A. Tingkat Penghasilan Orang Tua
1. Apakah pekerjaan orang tua anda sehari-hari.
2.
3.
4.
5.
a. Pegawai
c. Petani
b. Wiraswasta
d. Buruh (buruh tani, bangunan)
Berapakah penghasilan orang tua anda perbulan. a. 2 juta keatas
c. 500 ribu – 1 juta
b. 1 juta – 2 juta
d. 100 ribu – 500 ribu
Keluarga anda secara umum tergolong ekonomi. a. Tinggi
c. rendah
b. Sedang
d. sangat rendah
Apakah orang tua anda memiliki pekerjaan sampingan. a. Sangat banyak
c. Kadang-kadang
b. Sering sekali
d. Tidak pernah
Kapan penerimaan penghasilan orang tua anda. a. Tiap hari
c. Tiap bulan
b. Tiap minggu
d. Tiap tahun
6.
Siapakah yang paling mendukung pendidikan (secara ekonomi) terhadap anda.
7.
a. Ayah
c. Kakak
b. Ibu
d. Saudara
Jika perekonomian keluarga sedang sulit, apa yang akan anda lakukan. a. Keluar (drop aut)
c. Kadang masuk kadang kerja
b. tidak masuk sama sekali (bekerja) d. masuk sekolah sambil kerja
B. Tingkat Kebutuhan Orang Tua
8.
Dalam pendidikan membutuhkan sarana dan prasana, apakah setiap permintaan anda selalu terpenuhi.
9.
a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering kali
d. Tidak pernah
Apakah orang tua anda mendukung pendidikan anda. a. Selalu
c. Pernah
b. Kadang-kadang
d. Tidah pernah
10. Berapakah jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama anda. a. 4 (empat)
c. 6 (enam)
b. 5 (Lima)
d. 7 (tujuh)
11. Apakah ekonomi keluarga anda cukup menunjang kebutuhan pendidikan anda. a. Sangat cukup
c. Kurang
b. Cukup
d. Sangat kurang
12. Berapakah pengeluaran keluarga anda setiap hari. a. 10.000 – 20.000
c. 50.000 – 100.000
b. 20.000 – 50.000
d. lebih dari 100.000
13. Berapakah jumlah anggota keluarga anda yang masih bersekolah a. 1 orang
c. 3 orang
b. 2 orang
d. > 3 orang
14. Apakah penghasilan orang tua anda cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga a. Lebih dari cukup
c. Kurang
b. Cukup
d. Sangat kurang
15. Kapan keluarga anda melakukan rekreasi keluarga a. Seminggu sekali
c. setahun sekali
b. Sebulan sekali
d. tidak pernah
ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR I. IDENTITAS Nama
:
Jenis kelamin
:
Nomor Induk
:
Kelas
:
II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Sebelum anda menjawab pertanyaan di bawah ini, terlebih dahulu tulislah identitas diri anda yang benar. 2.
Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan ini tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawabannya akan dirahasiakan.
3.
Setelah jawaban diisi , mohon angket dikembalikan kepada kami.
III. DAFTAR PERTANYAAN A. Semangat dalam Belajar 1.
Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai jam terakhir, memang sangat melelahkan. Walapun demikian saya tetap bersemangat mengikuti pelajaran.
2.
3.
a.
Sangat setuju
b.
setuju
c.
biasa-biasa aja
d.
tidak setuju
Apakah kalu ada pekerjan rumah (PR), anda selalu mengerjakan ? a.
Selalu mengerjakan
b.
Kadang-kadang mengerjakan
c.
Jarang mengerjakan
d.
Tidak pernah mengerjakan
Meskipun tidak semua mata pelajaran ada tugas pekerjan rumh, tetapi tentu ada yang diberikan oleh bapak/ibu guru, bila PR itu banyak sekali butir solanya. Bagaimana menurut anda ? a.
Tetap berusaha dengan baik
4.
5.
b.
Tetap dikerjakan kalau tidak bisa minta tolong pada teman
c.
Tetap dikerjakan tetapi meniru pekerjan teman
d.
Masa bodoh
Bagaimana sikap anda bila menerima tugs dari guru ? a.
Sangat senang sekali
b.
Senang
c.
Biasa-biasa saja
d.
Tidak senang
Apakah orang tua anda memotivasi belajar anda ? a.
Ya, selalu memotivasi
b.
Kadang-kadang memotivasi
c.
Jarang memotivasi
d.
Tidak pernah memotivasi
B. Kesadaran Belajar 6.
Sebelum berangkat sekolah ada baiknya meneliti kembali buku pelajaran, jadwal, dn tugas-tugas dari sekolah, hal ini …….
7.
a.
Selalu melakukan
b.
Pernah anda lakukan
c.
Jarang anda lakukan
d.
Tidak pernah anda lakukan
Mengikuti aktivitas di sekolah seperti : membaca, menulis, berdiskusi dengan teman dan membuat ringkasan pelajaran. Menurut anda hal ini ……….
8.
a.
Sangat penting
b.
Penting
c.
Tidak begitu penting
d.
Tidak penting
Bila ada jam pelajaran yang kosong, bagaimana menurut anda ? a.
Melapor pada guru piket
b.
Melapor pada guru piket dan minta tugas
9.
c.
Melapor tapi tidak minta tugas
d.
Senang sekali karena bisa rileks tidak jenuh
Dalam mempelajari materi pelajaran, apakah anda biasa meringkas pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di dalam kelas ? a.
Selalu meringkas semua mata pelajaran
b.
Kadang-kadang meringkas
c.
Jarang meringkas
d.
Tidak pernah meringkas
10. Jika guru anda tidak bisa hadir untuk mengajar, apakah anda tetap belajar di dalam kelas walaupun tidak ada guru ? a.
Tetap belajara walaupun tidak ada guru
b.
Belajar jika ada tugas
c.
Belajar kalau ditunggui guru
d.
Tidak belajar
11. Jika anda lupa mengerjakan PR di rumah dan anda baru ingat sesampainya disekolahan, langkah apa yang anda perbuat ? a.
Mengerjakan PR sebelum jam pelajaran dimulai
b.
Mengerjakan PR dengan meniru pekerjaan teman
c.
Mengerjakan tapi cuma sebagian
d.
Masa bodoh / tidak mengerjakan PR tersebut
C. Partisipasi 12. Sebelum dimulai jam pelajaran apakah adik mempersiapkan pelajaran yang akan diajarkan oleh guru ? a.
Selalu mempersiapkan pelajaran
b.
Kadang-kadang mempersiapkan pelajaran
c.
Jarang mempersiapkan pelajaran
d.
Tidak pernah mempersiapkan pelajaran
13. Bagaimana sikap anda jika diterangkan oleh guru ? a.
Selalu memperhatikan
b.
Kadang-kadang memperhatikan
c.
Jarang memperhatikan
d.
Tidak memperhatikan sama sekali
14. Waktu bapak/Ibu guru memberikan materi pelajaran, apakah anda berantusias untuk mengikuti pelajaran yang telah disampaikan oleh bapak/ibu guru di depan kelas ? a.
Selalu berantusias, dan bersungguh-sungguh mendengarkan materi yang telah disampaikn bapak/ibu guru
b.
Berantusias tapi sambil tidur-tiduran
c.
Berantusias tapi sambil berguarau/bercanda sama teman
d.
Tidak berantusias
15. Apa yang anda lakukan jika guru anda memberikan tugas rumah/PR ? a.
selalu mengerjakan PR
b.
Kadang-kadang mengerjakan PR
c.
Jarang mengerjakan PR
d.
Tidak pernah mengerjakan PR
D. Perhatian 16. Bagaimana perhatianmu pada waktu pelajaran di dalam kelas ? a.
Selalu mendengarkan dengan penuh perhatian
b.
Kadang-kadang mendengarkan
c.
Jarang mendengarkan
d.
Tidak mendengarkan sama sekali
17. Apabila
guru
menerangkan
pelajaran
apakah
anda
selalu
memperhatikan pelajaran itu ? a.
Selalu memperhatikan
b.
Kadang-kadang memperhatikan
c.
Jarang memperhatikan
d.
Tidak memperhatikan sama sekali
18. Ketika pelajaran berlangsung tiba-tiba ada sedikit kegaduhan yang mengganggu jam pelajaran, apa yang anda lakukan ? a.
Berusaha untuk tetap memperhatikan pelajaran dan memahami
b.
Mendengarkan sambil ngomong sama teman
c.
Mendengarkan sambil tidur-tiduran
d.
Tidak mendengarkan sama sekali
19. Kadang-kadang ada guru yang tidak menyenangkan, bagaimana anda menerima pelajaran guru tersebut ? a.
Tetap saya pelajari dan berusaha keras untuk bisa menguasi pelajaran tersebut
b.
Untuk menghormati saya pura-pura serius
c.
Tidak saya perhatikan, karena saya benci pelajaran yang diajarkan
d.
Tidak saya perhatikan lebih baik keluar kelas
20. Apakah anda segera mengulangi pelajaran yang anda peroleh dari sekolah setelah sampai di rumah ? a.
Ya, selalu mengulang
b.
Ya, kadang-kadang saya mengulangi
c.
Ya, tetapi jarang mengulangi
d.
Tidak pernah mengulangi pelajaran tersebut
ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR I. IDENTITAS Nama
:
Jenis kelamin
:
Nomor Induk
:
Kelas
:
II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Sebelum anda menjawab pertanyaan di bawah ini, terlebih dahulu tulislah identitas diri anda yang benar. 2.
Kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan ini tidak akan mempengaruhi nilai raport dan jawabannya akan dirahasiakan.
3.
Setelah jawaban diisi , mohon angket dikembalikan kepada kami.
III. DAFTAR PERTANYAAN A. Semangat dalam Belajar 1. Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai jam terakhir, memang sangat melelahkan. Walapun demikian saya tetap bersemangat mengikuti pelajaran. a.
Sangat setuju
b.
setuju
c.
kadang-kadang
d.
tidak setuju
2. Berangkat ke sekolah ketika hujan lebat memang sangat berat. Walaupun demikian saya tetap berangkat ke sekolah. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
3. Ketika ada teman yang mengajak membolos sekolah, dengan senang hati saya mengikuti ajakannya. a. Sangat setuju
b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
4. Saya tidak mempunyai buku pelajaran yang disarankan oleh bapak/ibu guru. Maka saya tidak belajar. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
5. Karena hari ini ada pelajaran yang tidak saya sukai, maka saya tidak berangkat ke sekolah. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
6. Hari ini saya tidak mendapat uang saku dari orang tua, maka saya tidak beragkat ke sekolah. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
7. Hari ini ada jam pelajaran yang kosong, maka saya melapor ke guru piket untuk meminta tugas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
B. Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah 1. Saya akan mengerjakan tugas/PR yang diberikan oleh bapak/ibu Guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
2. Mengerjakan tugas/PR kadang sulit, tetapi saya akan berusaha untuk menyelesaikannya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
3. Saya senang sekali, apabila menerima tugas/PR dari bapak/ibu guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
4. Jika saya lupa mengerjakan tugas/PR di rumah, maka saya akan meniru pekerjaan teman sekelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
5. Jika saya lupa mengerjakan tugas/PR di rumah, maka saya akan segera mengerjakannya sendiri. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
6. Apabila tugas/PR yang diberikan oleh bapak/ibu guru sangat banyak, maka saya akan tetap berusaha mengerjakannya semampu saya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
7. Jika saya kesulitan mengerjakan tugas/PR, maka akan bertanya kepada kakak/teman dekat. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju C. Partisipasi dalam kelas
8. Sebelum dimulai jam pelajaran saya selalu mempersiapkan pelajaran yang akan diajarkan oleh guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
9. Saya selalu mendengarkan dan memperhatikan jika guru menerangkan pelajaran. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
10. Saya akan bertanya kepada bapak/ibu guru, jika ada pelajaran yang belum saya pahami. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
11. Saya akan berusaha menjawab, Ketika bapak/ibu guru memberi pertanyaan.
a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
12. Ketika guru menerangkan pelajaran, saya tidak mendengarkan dan tidur. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
13. Ketika ada tugas belajar bersama dalam kelas atau diskusi, saya bermain seenaknya sendiri. a. Sangat setuju b. Setuju c. Kadang-kadang d. Tidak setuju
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
NAMA RESPONDEN Anik Anisa Kholil Bisyri Al Hasani Luthfiyatun Nisa Muhammad Allifiyan Irfani Supatmi Ahmad Nur Fathoni Anisa Nurul Hidayah Minto Siti Nurjanah Slamet Mujianto Agus Triyono Sudarmono Pujiati Niswatun Saadah Abdul Amin Asih Purwanti Kholifatum Munafiah Purwo Sembodo Imam Sobirin Jessika Sufiyana Nafi Satudhuriyah Mushafak Dewi Setiyawati Puji Novitasari Moh. Imam mahfud Rohmad Sodikin Abdul Muntholib Laela Sari Muh.Zubaid Arham Qurrotun Nuraeni Ahmad Ibrahim Sri Minarti Sularsono Uswatun Khasanah Ahmad Khoirul Anam Diah Ayu Puspita Sari Siti Fatimah Muhamad Abdur Rozaq Aimatus Saadah Diyah Ayu Wulandari Kartono Suparjo Ahmad Nurhadi
KELAS IX A IX A IX A IX A IX A IX B IX B IX B IX B IX B IX C IX C IX C IX C IX D IX D IX D IX D VIII A VIII A VIII A VIII A VIII B VIII B VIII B VIII B VIII C VIII C VIII C VIII C VIII D VIII D VIII D VIII D VII A VII A VII A VII A VII B VII B VII B VII B VII C
44 45 46 47 48 49 50
Muhamad Nur Syafiq Slamet Wibowo Siti Muyasaroh Nikmah Sri Hayati Nunung Fitriyani Dwi Anisa Muhamad Maksum Abrori
VII C VII C VII C VII D VII D VII D VII D